penyebab pelanggaran kode etik profesi it
DESCRIPTION
GETRANSCRIPT
Dwi Nur Aini 4KA12 1
PENYEBAB PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI IT
Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT adalah makin merebaknya
penggunaan internet. Jaringan luas computer tanpa disadari para pemiliknya di sewakan
kepada spammer (penyebar email komersial) froudster (pencipta setus tipuan), dan penyabot
digital.
Terminal-terminal jaringan telah terinfeksi virus computer, yang mengubah computer
menjadi zombie contohnya di bandung banyak warnet yang menjadi sarang kejahatan
computer. Faktor lain yang menjadi pemicu adalah makin merebaknya intelektual yang tidak
beretika. Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT :
1. tidak berjalannya control dan pengawasan dri masyarakat
2. organisasi profesi tidak di lengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat
untuk menyampaikan keluhan
3. rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena
buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak prepesi sendiri
4. belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi IT untuk
menjaga martabat luhur profesinya
5. tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi TI untuk
menjaga martabat luhur profesinya.
KESADARAN HUKUM
Soerjono Sokanto (1988) meyebutkan bahwa ada lima unsur penegakan hukum
artinya untuk mengimplementasikan penegak hukum di Indonesia sangat dipengaruhi 5 faktor
:
1. undang-undang
2. mentalitas aparat penegak hukum
3. perilaku masyarakat
4. sarana
5. kultur.
Apa yang dilakukan masyarakat akan berpengaruh besar terhadap potret penegakn
hukum. Ketika ada seseorang yang melanggar hukum, sama artinya dengan memaksa aparat
Dwi Nur Aini 4KA12 2
untuk mengimplementasikan law in books menjadi law in action.
Dalam implementasi ini akan banyak ragam prilaku masyarakat di antaranya ada yang
mencoba mempengaruhi aparat agar tidak bekerja sesuai dengan kode etik profesinya, kalau
sudah begitu, maka prospek law etercement menjadi berat.
KEBUTUHAN UNDANG-UNDANG
Undang-undang yang digunakan untuk menjerat pada pelaku kejahatan komputer
belum mengatur secara spesifik sesuai dengan tidak kejahatan yang mereka lakukan. KUHP
masih dijadikan dasar hukum untuk menjaring kejahatan komputer, ketika produk ini dinilai
belum cukup memadai untuk menjaring beberapa jenis kejahatan komputer.
Sanksi Yang Diberikan Terhadap Pelanggaran Kode Etik Profesi
Sanksi pelanggaran kode etik yaitu :
1. Sanksi Moral
2. Sanksi di keluarkan dari organisasi
Contoh Pelanggaran Etika Profesi IT dan Cara Mengatasinya
Makin merebaknya penggunaan internet. Jaringan luas komputer tanpa disadari para
pemiliknya di sewakan kepada spammer (penyebar email komersial), froudster (pencipta
situs tipuan ), dan penyabot digital. Terminal – terminal jaringan telah terinfeksi virus
komputer, yang mengubah komputer menjadi zombi. Faktor lain yang menjadi pemicu adalah
makin banyaknya para intelektual yang tidak ber etika.
Hukum untuk mengatur aktifitas di internet terutama yang berhubungan dengan
kejahatan maya antara lain masih menjadi perdebatan. Ada dua pandangan menganai hal
tersebut antara lain:
1. Karakteristik aktifitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga tidak lagi tunduk
pada batasan2 teritorial
Dwi Nur Aini 4KA12 3
2. System hukum tradisiomal (The Existing Law) yang justru bertumpu pada batasan –
batasan teritorial dianggap tidak cukup memadai untuk menjawab persoalan –
persoalan hukum yang muncul akibat aktifitas internet.
Akibat yang sangat nyata adanya cyber crime terhadap kehidupan social budaya di
Indonesia adalah ditolaknya setiap transasi di internet dengan menggunakan kartu kredit yang
dikeluarkan oleh perbankan Indonesia. Masyarakat dunia telah percaya lagi dikarenakan
banyak kasus credit card PRAUD yang dilakukan oleh netter asal Indonesia.
Cyber Crime : perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan
internet yang berbasis pada kecanggihan terhadap teknologi computer dan telekomunikasi.
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan
dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung
secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk di
dalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala
bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk
melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan
internasional umumnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan
informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau
bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus
mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk
melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung
jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya
(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat internet
umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isi
situsnya.
Dwi Nur Aini 4KA12 4
9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan
teguran secara langsung.
Undang- undang yang digunakan untuk menjerat pada pelaku kejahatan komputer
belum mengatur secara spesifik sesuai dengan tidak kejahatan yang mereka lakukan. KUHP
masih dijadikan dasar hukum untuk menjaring kejahatan komputer, ketika produk ini dinilai
belum cukup memadai untuk menjaring beberapa jenis kejahatan komputer
Referensi :
http://mahrus.wordpress.com/2008/02/04/penyebab-pelanggaran-kode-etik-profesi-it/
http://sheetdicx.wordpress.com/2010/01/13/pelanggaran-kode-etik-profesi-it-dan-peraturan-
perundangan/