penyamaan persepsi pedoman beban kerja … · belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta...

63
PENYAMAAN PERSEPSI PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI TIM BKD KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI 2017

Upload: lehanh

Post on 01-May-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENYAMAAN PERSEPSI

PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

TIM BKD

KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTIDIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI

2017

TIM BKDDIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI2017

1. Ali Gufron Mukti Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti

2. Bunyamin Maftuh Direktur Karier dan Kompetensi SDM

3. Engkus Kuswarno Universitas Padjadjaran (Koord)

4. Aan Komariah Universitas Pendidikan Indonesia (Sekr)

5. Djoko Kustono Universitas Negeri Malang

6. Ivan Hanafi Universitas Negeri Jakarta

7. Bambang Sugiarto Universitas Indonesia

8. Rambat Sasongko Universitas Bengkulu

9. Caska Universitas Riau

PETA INTEGRASI SISTEM PENGEMBANGAN KARIR DOSEN TETAP

3

PD DIKTIforlap.dikti.go.id

BEBAN KERJA DOSENsipkd.dikti.go.id

PENILAIAN JBT AKDpak.dikti.go.id

SIMLITABMASsimlitabmas.dikti.go.id

PLTIplti.or.id

SERDOSserdos.dikti.go.id

BEA SISWAbeasiswa.dikti.go.id

BKD BAGIAN DARI SIPKD

DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2012 tentang Perguruan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37

Tahun 2009 tentang Dosen;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 17

Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan

Angka Kreditnya;

7. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

No. 20 Tahun 2017 Tentang Tunjangan Profesi Dosen

dan Tunjangan Kehormatan Professor;

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2017 tentang

Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen.

1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah

2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan

tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (1)

3. Guru besar atau profesor yang selanjutnya disebut

professor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen

yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan

tinggi

4. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber

penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,

kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu

atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (1)

(1) Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan

(2) Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengansertifikat pendidik

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (3):

Kedudukan dosen sebagai tenaga profesionalsebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berfungsiuntuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagaiagen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakatberfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (5)

Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (45)

(1) Kualifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian

(2) Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum:a. lulusan program magister untuk program diploma

atau program sarjana; danb. lulusan program doktor untuk program pascasarjana

(3) Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat diangkat menjadi dosen

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (46)

(1) Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksuddalam Pasal 45 diberikan setelah memenuhi syarat sebagaiberikut:a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada

perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

b. memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asistenahli; dan

c. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggiyang menyelenggarakan program pengadaan tenagakependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah.

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (47)

(1) Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap

(2) Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor

(3) Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik professor harus memiliki kualifikasi akademik doktor

(4) Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dandosen tidak-tetap ditetapkan oleh setiap satuan Pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (48)

(1) Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenanganmembimbing calon doktor

(2) Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dankarya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untukmencerahkan masyarakat

(3) Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (49)

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban:

a. melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

b. merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

c. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (60)

(1) Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat.

(2) Beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas) satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 (enam belas) satuan kredit semester.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (72)

(1) Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya.

(2) Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya.

(3) Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika.

UU No. 12 Tahun 2012 Pasal (12)

(1) Penghitungan beban kerja dosen didasarkan antara lain pada:a. kegiatan pokok dosen mencakup:

1. perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran;2. pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran;3. pembimbingan dan pelatihan;4. penelitian; dan5. pengabdian kepada masyarakat;

b. kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan; danc. kegiatan penunjang.

(2) Beban kerja pada kegiatan pokok dosen sebagaimana dinyatakan pada ayat (1) huruf a disesuaikan dengan besarnya beban tugas tambahan, bagi dosen yang mendapatkan tugas tambahan.

(3) Beban kerja dosen sebagai pembimbing utama dalam penelitian terstuktur dalam rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/seni/ bentuk lain yang setara paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa.

(4) Beban kerja dosen mengacu pada nisbah dosen dan mahasiswa.(5) Nisbah dosen dan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

diatur dalam Peraturan Menteri.

Permenristekdikti No. 44 tahun 2015, Pasal (28)

Permenristekdik No. 100 Tahun 2016

Pasal 21 ayat (2) huruf h Permenristekdik No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS.

Nisbah Dosen : Mahasiswa

❖ 1 : 45 untuk rumpun IPS

❖ 1 : 30 untuk rumpun IPA

SYARAT DAN TUGAS DOSEN

Syarat sebagai dosen :1. Kualifikasi akademik2. Penguasaan kompetensi3. Sertifikat Pendidik4. Sehat jasmani dan rohani

Dosen: Pendidik profesional dan ilmuwan

Tugas Utama: mentrasformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmupengetahuan, teknologi, dan seni melaluipendidikan, penelitian, dan pengabdian kepadamasyarakat.

KOMPETENSI DOSEN

Dosen diharuskan menguasai dan memilikikompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial

Kompetensi dosen menentukan kualitasTridharma Perguruan Tinggi

KOMPETENSI PEDAGOGIK

Peningkatan Kemampuan dosen dalammerencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasipembelajaran dapat dilakukan melalui:

Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI), termasuk Rencana PembelajaranSemester (RPS/GBPP), Kisi-kisi Soal, dan AnalisisInstruksional

Applied Approach (AA) termasuk Kontrak Perkuliahan, Evaluasi Proses Pembelajaran, Evaluasi HasilPembelajaran, dan Bahan Ajar

ESENSI PUBLIKASI ILMIAH

Indikator sebagai ilmuwan adalah kemampuan dosenuntuk mengembangkan ilmu pengetahuan melalui penelitian

Hasil penelitian hanya dapat diketahui oleh masyarakat untuk dapat dimanfaatkan jika telah dipublikasikan

Maka valid proposisi yang menyatakan “publish or perish”

ESENSI REGULASI DOSEN

TUJUAN EVALUASI BKD

Meningkatkan profesionalisme dosendalam melaksanakan tugas

Meningkatkan mutu proses dan hasilpendidikan

Meningkatkan akuntabilitas kinerja dosen

Meningkatkan atmosfer akademik di perguruan tinggi, dan

Mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional

PRINSIP EVALUASI TUGAS TRIDHARMA DOSEN

Berbasis evaluasi diri

Saling asah, asih, dan asuh

Meningkatkan profesionalisme dosen

Meningkatkan atmosfer akademik

Mendorong kemandirian perguruan tinggi

Laporan Kinerja Dosen: kegiatan tridharma + penunjang, pada semester/tahun sebelumnya

PERIODE DAN PELAKSANA EVALUASI BKD

Evaluasi dilaksanakan secara periodik dan pada kurun waktu yang tetap.

✓ Dimaksudkan untuk menjaga akuntabilitas kepada pemangku kepentingan terkait dengan kinerja Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi dapat menentukan sendiri periode evaluasi:semesteran dan/atau tahunan.

✓ Pada keadaan khusus dapat melakukan evaluasi Beban Kerja Dosen setiap saat diperlukan.

Hasil evaluasi sebagai dasar pencairan gaji/ tunjangandosen/remunerasi

Beban Kerja Dosen disampaikan pada setiap awal semester, bersamaan dengan Laporan Kinerja Dosen (LKD) pada semester/tahun sebelumnya

Pelaksana Tugas Evaluasi BKD di PT: melekat pada struktur kelembagaan sistem Perguruan Tinggi.

✓ Misalnya Lembaga Penjaminan Mutu, LP3I atau yang lain.

BEBAN KERJA (KEGIATAN POKOK DOSEN)

Melaksanakan Tridharma PT denganbeban kerja setiap semester sepadan dengan ketentuan:

paling sedikit sepadan dengan 12 SKS, dan paling banyak sepadan dengan 16 SKS

(UU No. 14 tahun 2005 Ps 72 dan PP No.37 thn 2009 Ps 8 ayat 1b dan Ps 10 ayat 4b)

BKD = TUGAS TRIDHARMA

1. Beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 SKS yang dilaksanakan padaPerguruan Tinggi bersangkutan

2. Beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain

3. Beban kerja penunjang dapat diperhitungkan SKS-nya sesuai dengan peraturan perundang undangan

TUNJANGAN PROFESI DOSEN

Tunjangan profesi diberikan kepada Dosen, apabila memenuhi persyaratan:

a. memiliki Sertifikat Pendidik yang diterbitkan olehKementerian;

b. melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi denganbeban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (duabelas) SKS dan paling banyak sepadan dengan 16(enam belas) SKS pada setiap semester denganketentuan:1) beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 (sembilan) sks

yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan; dan

2) beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain

PP No. 37 Ps 3 ayat 1

PIMPINAN PT

❖ Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinanperguruan tinggi yang bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan atau nama lain yang sejenis, memperoleh tunjangan profesi sepanjang yang bersangkutan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, dengan dharma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS di perguruan tinggi yang bersangkutan.

PP No. 37 Ps 3 ayat 2

DOSEN

1.Membuat BKD dan LKD2.Menyertakan Data Pendukung

ASESORKINERJA DOSEN

Menilai danMemeriksa data

REKTOR

1.Mengkompilasi hasil evaluasi tingkat Universitas2.Membuat Rekap untuk laporan

DEKAN

1.Mengesahkan hasil evaluasi2.Mengkompilasi hasil evaluasi tingkat Fakultas

DIKTI/DIKTIS

3

1

2

4

5

GAGAL

LOLOS

Dokumen pendukung

kembali

PROSEDUR EVALUASI BKD

IMPLIKASI

Evaluasi Beban Kerja Dosen (BKD) dan Laporan

Kinerja Dosen (LKD)KINERJA DOSEN

Akuntabilitas kpd masyarakat

Jika tidak memenuhi:1. Teguran lisan2. Peringatan tertulis3. Penghentian tunjangan

profesi pendidik4. Penghentian tunjangan

kehormatan

Penghentian sementara atau permanen

KEWAJIBAN KHUSUS PROFESOR

UU RI No. 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen (pasal 49 ayat 2)

1. Menulis buku2. Menghasilkan karya ilmiah3. Menyebarluaskan gagasan

• Seorang Profesor dalam 3 tahun wajib melaksanakan ke 3 butir tsb

• Paling sedikit sepadan dgn 3 SKS pertahun

• Dapat dilaksanakan 3 kegiatan pada tahun pertama atau 2 kegiatan pada tahun pertama, atau masing2 satu kegiatan setiap tahun

Dilaksanakan secara melembaga dan

sesuai dgn rumpun ilmu yg

ditekuninya

Kewajiban Khusus Profesor : Menulis Buku

❖ Sesuai dgn rumpun keahlian atau

❖ Sesuai dgn jabatan yg pernah atau sedang diembannya (pengalaman menjabat)

❖ Diterbitkan oleh lembaga penerbit (baik nasional maupun international, ISBN)

EK2017

Kewajiban Khusus Profesor : Karya Ilmiah

• Keterlibatan dalam satu judul penelitian, karya seni, atau teknologi (termasuk penelitian untuk disertasi dan/atau thesis)

• Memperoleh hak paten dan atau membuat karya teknologi atau seni

Kewajiban Khusus Profesor : menyebarluaskan gagasan

• Menulis jurnal ilmiah

• Menyampaikan orasi ilmiah

• Pembicara seminar

• Memberikan pelatihan, penyuluhan, penataran kepada masyarakat

• Menyebarluaskan temuan karya teknologi/seni

KEWAJIBAN KHUSUS PROFESOR

Permenristekdikti No. 20/2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor

Pasal 8 Ayat (1) g:

Dalam kurun 3 (tiga) tahun, menghasilkan:

▪ Paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional; atau

▪ Paling sedikit 1 (satu) jurnal karya ilmiah yang diterbikan dalam jurnal internasional bereputasi, paten, atau karya seni monumental/desain monumental.

KEWAJIBAN LEKTOR KEPALA

Permenristekdikti No. 20/2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor

DOSEN DENGAN JABATAN STRUKTURAL

Beban tugasnya diatur oleh pemimpin perguruan tinggi. Pengaturan tugas ini harus memenuhi syarat berdasarkan surat keputusan pemimpin perguruan tinggi

dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi,

berlaku selama dosen yang bersangkutan menjabat dan

Profesor dibebaskan dari tugas khusus profesor: sedang menjalankan tugas negara sebagai pejabat struktural atau

yang setara atas ijin pimpinan perguruan tingginya

tidak mendapat tunjangan kehormatan

ASESOR

1. Dosen yang masih aktif

2. Mempunyai NIRA (Nomor Identifikasi Registrasi Asesor) yang diterbitkan oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti

3. Telah mengikuti penyamaan persepsi BKD

4. Ditugaskan oleh pemimpin perguruan tinggi

5. Satu atau semuanya dapat berasal dari perguruan tinggi sendiri ataupun dari perguruan tinggi lain

6. Mempunyai rumpun atau sub rumpun ilmu yang sesuai dengan dosen yang dinilai

7. Mempunyai jabatan fungsional dan atau tingkat pendidikan yang sama atau lebih tinggi dari dosen yang dinilai

8. Pemimpin perguruan tinggi mengatur agar Asesor tidak menilai kinerja sendiri atau bertukar ganti asesor-dosen (A sebagai asesor menilai B sebagai dosen, kemudian B sebagai asesor menilai A sebagai dosen)

PERMENPAN dan RB No.17/2013

Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan

Angka Kreditnya

Bab V: Unsur dan Sub Unsur Kegiatan

Pasal 7

EK2017

EK2017

6. Mendapatkan HaKI/Paten

RUBRIK BKD

EK2017

CONTOH PRINT OUT LAPORAN BKD-LKD

REKAP FAKULTAS

REKAP PERGURUAN TINGGI