penyaluran dana zakat untuk program beasiswa...

91
PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA DHUAFA PADA DARUNNAJAH CHARITY JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Ahmad Fairuz Zabadi NIM : 11140530000043 KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2018 M

Upload: lekhanh

Post on 06-Jun-2019

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM

BEASISWA DHUAFA PADA DARUNNAJAH CHARITY

JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Ahmad Fairuz Zabadi

NIM : 11140530000043

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/ 2018 M

Page 2: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini

telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika di kemudian hari saya terbukti bahwa karya ini

bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 6 November 2018

Ahmad Fairuz Zabadi

Page 3: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM

BEASISWA DHUAFA PADA DARUNNAJAH CHARITY

JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Ahmad Fairuz Zabadi

11140530000043

Pembimbing

Dr. H. Ahmadih Rojali Jawab, MA.

NIP. 19810526 201411 1 002

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/ 2018 M

Page 4: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah
Page 5: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

i

ABSTRAK

Ahmad Fairuz Zabadi, 11140530000043, Penyaluran Dana

Zakat Untuk Program Beasiswa Dhuafa Pada Darunnajah

Charity Jakarta Selatan, di bawah bimbingan Dr. H.

Ahmadih Rojali Jawab, MA.

Penyaluran dana zakat selama ini lebih cenderung

dialokasikan pada program ekonomi, program sosial, program

kesehatan, dan program dakwah. Sedangkan pendidikan yang

merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses

kehidupan seolah dipandang sebelah mata karena pendayagunaan

zakat melalui program pendidikan tidak bisa secara instan

merubah mustahiq menjadi muzakki. Faktanya pendidikan

merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang

kehidupan bangsa dimasa yang akan datang, melalui pendidikan

manusia sebagai subjek pembangunan dapat dididik, dibina, dan

dikembangkan potensi-potensinya, bahkan dari usia dini

sekalipun. Salah satunya Lembaga Darunnajah Charity yang

mengealokasikan dana zakatnya untuk pendidikan pada program

beasiswa dhuafa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyaluran

dana zakat di dalam lembaga Darunnajah Charity. Selain itu

untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh

Darunnajah Charity untuk program beasiswa dhuafa. Metode

penelitian yang digunakan merupakan metode kualitatif. Sumber

data dalam penelitian ini terdiri dari data primer berupa hasil

observasi di Darunnajah Charity. Selain itu menggunakan data-

data tertulis baik yang sudah dipublikasikan maupun tidak

sebagai penunjang dalam penelitian ini.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Darunnajah

Charity adalah lembaga pesantren Darunnajah yang fokus dalam

bidang sosial, pendidikan, dan kemasyarakatan. Semua dana yang

dihasilkan dikelola dengan sistem 35% untuk jasa, 35% untuk

operasional & service quality, serta 30% untuk investasi.

Penyaluran zakat untuk pembiayaan pendidikan anak-anak

dhuafa dilakukan dengan proses selektif dan melakukan study

kelayakan penerima zakat. Selain itu penerima beasiswa dhuafa

wajib melakukan pengabdian sesuai perjanjian yang disepakati.

Kata Kunci : Penyaluran, Dana Zakat, Beasiswa Dhuafa

Page 6: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,

memberikan akal dan pikiran kepada manusia sehingga

mampu berkarya dalam kehidupan sehari-hari. Shalawat

serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad ملسو هيلع هللا ىلص, beserta para keluarga dan sahabatnya dan

semoga dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini bukan

semata-mata hasil kerja keras penulis sendiri, melainkan

dukungan dari berbagai pihak, khususnya para pembimbing

yang terus memberikan motivasi sehingga menimbulkan

semangat baru untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Untuk

itu dengan penuh ketulusan hati penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan

yang begitu tulus kepada berbagai pihak, terutama untuk:

1. Bapak Dr. Arief Subhan MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D

selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Hj.

Roudhonah, MA, selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi, Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan.

2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua

Jurusan Manajemen Dakwah Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

iii

3. Bapak Drs. Sugiharto, MA, selaku sekretaris jurusan

Manajemen Dakwah Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr H. Ahmadih Rojali Jawab, MA selaku

Pembimbing Penulis dalam Penyusunan Skripsi ini, yang

penuh kesabaran dalam membimbing penulis, selalu

meluangkan waktu untuk membimbing penulis dan terus

menerus memberikan semangat dan motivasi kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Mulkanasir, BA, S.Pd, MM selaku Dosen

Pembimbing Akademik yang telah berbagi ilmu

pengetahuan serta pengalaman berharga kepada penulis.

Juga kepada seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya Jurusan Manajemen

Dakwah Konsentrasi Manajemen ZISWAF.

6. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan fasilitas bagi penulis

untuk mengadakan kepustakaan.

7. Ibunda penulis tersayang, Umi Hj. Satimah Achfas, yang

air matanya tidak pernah berhenti dalam sujud

mendoakan penulis. Karena senyum dan air mata

beliaulah yang menjadi penyemangat dan motivasi yang

begitu berharga untuk penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Ayahanda tercinta, Bapak H. Awan HT yang tidak pernah

lelah bekerja keras untuk keluarga, sehingga penulis

Page 8: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

iv

dapat merasakan menimba ilmu di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Abang-abang dan kakak-kakakku Tercinta, Bang Ipul,

Bang Hendra, Bang Dapi, Kak Puput, Kak Kiki, Bang

Hafidz, Bang Sayuqi, serta adik-adiku Haikal, Nanda &

Faza, Kakek H. Achfas & Nenek Hj. Syarifah, dan

seluruh keluarga besar yang telah memberikan kasih

sayang serta doa restunya hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, kalian semua adalah motivator

yang luar biasa.

10. Ustadz Nasirin selaku ketua Darunnajah Charity yang

telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

melakukan penelitian ini juga kepada para Staf dari

Darunnajah Charity yang bersedia meluangkan waktunya

untuk membantu penulis dalam mencari data-data selama

penelitian.

11. Untuk keluarga “MABES BAPER” (Markas Besar

Barisan Pecinta Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص ) Bang Ardi, Bang Kamal,

Al-Kautsar, Akbar, Abdi, Alwan, Ahzidil, Anggara,

Ihsan, Judan, Nasar, Muzakka, Syaihu, Fanzuri, Bilal,

Fadillah, Fatur, Lukman dan untuk semua keluarga besar

IKPDN Jakarta, terima kasih untuk semangat yang selalu

kalian berikan, kalian adalah sahabat, kakak motivator,

inspirator, sekaligus guru bagiku, love you galz.. hope

our friendship always get bless from Allah aamiinnn.

Page 9: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

v

12. Kepada seseorang yang spesial yaitu Risca Puspadelima yang

selalu menemani penulis dan rela meluangkan waktunya untuk

membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan

skripsi ini, terimakasih yang tak terhingga untukmu.

13. Terimakasih untuk teman-teman Manajemen Dakwah 2014

khususnya Manajemen Dakwah B dan juga teman satu

konsentrasi ZISWAF yang telah memberikan semangat dan

menjadi teman berjuang untuk menyelesaikan pendidikan S1

ini. Semangat untuk Manajemen Dakwah 2014!

14. Teman-teman KKN Lensa 045 yang telah bersama-sama

mengabdi pada masyarakat, Rizky, Fajar, Danang, Rahman,

Yusuf, Ilham, Heru, Fitri, Ara, Zenna, Sekar, Sarah, Nissa,

Dina, Amel.

15. Untuk sahabat “Pemuda Indonesia” ka Laila, ka Ami, ka Intan,

ka Sintia, Sefti, bang Faiz, bang Hafidz, bang Ai, terimakasih

sebanyak-banyaknya karena telah memberikan motivasi dan

semangatnya untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Tanpa dukungan mereka semua skripsi imi tidak akan

terwujud. Semoga dukungan dan do’a dari semuanya dibalas

oleh Allah SWT. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pembaca dalam memperkaya

ilmu di bidang Manajemen ZISWAF. Penulis juga

mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi

ini.

Jakarta, 06 November 2018

Penulis,

Ahmad Fairuz Zabadi

Page 10: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................. vi

BAB I : PENDAHULUAN ...................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 5

D. Tinjauan Pustaka ................................................................. 6

E. Metodologi Penelitian ......................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 10

BAB II: TINJAUAN TEORITIS TENTANG ZAKAT DAN

PENYALURANNYA DALAM ISLAM ............................... 12

A. Pendayagunaan Zakat ..................................................... 12

B. Penyaluran Zakat ............................................................ 17

C. Pendapat Ulama Tentang Penyaluran Zakat ................... 22

D. Pengertian Zakat dan Dasar Hukumnya ......................... 27

E. Jenis-jenis Zakat .............................................................. 30

F. Syarat-syarat Wajib Zakat ............................................... 31

G. Harta yang Wajib Dizakati ............................................. 34

H. Zakat untuk Pendidikan .................................................. 39

BAB III: GAMBARAN UMUM TENTANG DARUNNAJAH

CHARITY ............................................................................... 44

A. Sejarah Pondok Pesantren Darunnajah ............................ 44

Page 11: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

vii

B. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darunnajah ................... 51

C. Struktur Tata Kerja Pondok Pesantren Darunnajah ......... 51

D. Program-program Lembaga Darunnajah Charity ............. 52

BAB IV: PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT LEMBAGA

DARUNNAJAH CHARITY PADA PROGRAM BEASISWA

DHUAFA ................................................................................. 54

A. Manajemen Pendayagunaan Dana Zakat pada Lembaga

Darunnajah Charity Ulujami Jakarta ................................. 54

B. Kontribusi Lembaga Darunnajah Charity pada Program

Beasiswa Dhuafa .............................................................. 59

BAB V : PENUTUP ................................................................ 66

A. Kesimpulan ........................................................................ 66

B. Saran .................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 69

LAMPIRAN .............................................................................. 75

Page 12: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Implementasi zakat di negara-negara muslim dapat

dikatagorikan dalam dua bagian yaitu: Pertama, sistem

pembayaran zakat secara wajib (obligatory system) dimana sistem

pengelolaan zakat ditangani oleh negara dan terdapat sanksi bagi

yang tidak membayar zakat. Sistem ini diterapkan dibeberapa

negara yang dengan konstitusi Islam seperti Pakistan, Sudan, Arab

Saudi, Libya dan Malaysia. Kedua, sistem pembayaran zakat

secara sukarela (voluntary system) dimana wewenang pengelolaan

zakat berada pada tangan pemerintah ataupun masyarakat sipil dan

tidak terdapat sanksi hukum bagi yang tidak menunaikan

kewajiban. Sistem ini yang berlaku dibeberapa negara muslim

seperti Kuwait, Yordania, Bangladesh, Qatar, Oman, Iran,

Bahrain, Aljazair dan Mesir serta Indonesia.1

Zakat tidak hanya untuk mensucikan diri. Ia merupakan

wujud kepedulian para hartawan dengan para mustahik (orang

yang berhak menerima harta zakat). Pengeluaran zakat merupakan

perlindungan bagi masyarakat terkait bencana sosial, meliputi

kemiskinan, kelemahan baik fisik maupun mental. Akibat dari

kemiskinan itu pula, masalah-masalah terhadap pendidikan pun

terhambat. Banyak dari masyarakat yang lemah tidak bisa

1 Nurul Huda dan Thiptohadi Sawarjuwono, Akuntabilitas

Pengelolaan Zakat Melalui Pendekatan Modifikasi Action Research, Jurnal

Akuntansi Multiparadigma, Vol.4, No.3 (Desember 2013) h. 378.

Page 13: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

2

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi disebabkan

biaya pendidikan yang mahal atau tidak mampu dicapainya.

Dalam hal penyaluran zakat yang berhak menerima zakat

sasarannya ada pada delapan Ashnaf (golongan), yaitu: Fakir,

Miskin, Amil, Muallaf, Riqab, Gharim, Fi Sabilillah, dan Ibnu

Sabil.2 Di lain hal juga dipergunakan untuk kepentingan seperti:

Sarana Ibadah, Pendidikan Islam, Beasiswa Pendidikan dan lain

sebagainya.

Pendayagunaan dana zakat selama ini lebih cenderung

dialokasikan pada program ekonomi, program sosial, program

kesehatan, dan program dakwah. Sedangkan pendidikan yang

merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses

kehidupan seolah dipandang sebelah mata karena pendayagunaan

zakat melalui program pendidikan tidak bisa secara instan merubah

mustahiq menjadi muzakki. Padahal pendidikan merupakan aspek

yang sangat penting dalam menunjang kehidupan bangsa di masa

yang akan datang, melalui pendidikan manusia sebagai subjek

pembangunan dapat dididik, dibina, dan dikembangkan potensi-

potensinya, bahkan dari usia dini sekalipun. Intinya pendidikan

mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberlangsungan

dan kesejahteraan manusia.

Pendidikan nasional saat ini merupakan masalah struktural

yang harus segera diselesaikan. Jika kondisi pendidikan nasional

terus dibiarkan, maka akan berdampak negatif terhadap

perekonomian dan bidang sosial lainnya, hal ini karena Indonesia

2 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Terjemah dan Tajwid, (Bandung:

PT. Sygma Examedia Arkanleema, 2014) h. 196.

Page 14: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

3

merupakan bagian dari masyarakat dunia yang terbungkus dengan

sistem globalisasi yang artinya jika tidak bisa menjadi pemenang,

maka pilihan lainnya adalah kalah. Dapat disimpulkan bahwa

pendidikan merupakan kunci untuk menyiapkan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang berkualiatas, kompetitif serta memiliki

keunggulan komperatif, sehingga mampu merebut pangsa pasar

tenaga kerja dunia dan pada akhirnya kesejahteraan yang menjadi

cita-cita luhur bangsa akan tercapai. Oleh karena itu, pendidikan

yang berkualitas hendaknya menjadi sebuah keharusan bagi setiap

anak bangsa termasuk mereka yang kurang mampu (anak

dhu’afa).3

Diantara banyaknya Lembaga Amil Zakat yang tersebar

diseluruh Indonesia, Darunnajah Charity menjadi salah satu

lembaga yang melakukan pendayagunaan dana zakat tersebut.

Darunnajah Charity merupakan lembaga Darunnajah yang fokus

di bidang sosial dan kemasyarakatan. Darunnajah Charity

menerima donasi dalam berbagai bentuk baik zakat, infaq,

shodaqoh, wakaf ataupun lainnya.

Darunnajah Charity memiliki banyak program sosial

kemasyarakatan. Diantaranya yaitu: beasiswa dhuafa, panti

asuhan, bakti sosial, posko bencana alam, dan lain-lain. Lembaga

ini juga melibatkan santri dalam kegiatannya sehingga santri dapat

belajar peduli dengan sesama dan indahnya berbagi. Banyak sekali

3 Aan Nashrullah, Pengelolaan Dana Filantropi untuk Pemberdayaan

Pendidikan Anak Dhu’afa (Studi Kasus pada BMH Cabang Malang, Jawa

Timur). Vol.12, No.1, (Juni 2015): h. 2-3.

Page 15: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

4

santri, warga, korban bencana dan pihak-pihak lain yang merasa

terbantu dengan adanya lembaga Darunnajah Charity.4

Salah satu program penyaluran yang dilakukan oleh

Lembaga Darunnajah Charity adalah program beasiswa dhu’afa.

Seperti apa yang sudah dipaparkan pada latar belakang penelitian

ini peneliti ingin mengetahui sudah berhasil atau tidaknya

Lembaga Darunnajah Charity dalam melakukan penyaluran dana

zakat melalui program beasiswa dhu’afa untuk mencetak generasi

umat yang memiliki ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi

dirinya sendri, keluarga, negara, dan umat islam. Maka harus ada

sebuah penelitian ilmiah yang meneliti salah satu lembaga amil

zakat yang ikut serta dalam memajukan umat Islam dalam bidang

pendidikan khususnya bagi kaum dhu’afa. Dengan alasan tersebut

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Penyaluran Dana Zakat Untuk Program Beasiswa Dhu’afa

Pada Lembaga Darunnajah Charity Jakarta Selatan”

B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan ini tidak terlalu meluas dan keluar

dari tema persoalan, maka dalam hal ini peneliti membatasi

pada bahasan dana zakat dan program pendidikan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka perumusan

masalahnya adalah:

4 www.darunnajah.com

Page 16: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

5

a. Bagaimana penyaluran dana zakat pada Lembaga

Darunnajah Charity Ulujami Jakarta?

b. Apa saja kontribusi yang dilakukan Lembaga Darunnajah

Charity Ulujami Jakarta untuk program Beasiswa dhu’afa?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui penyaluran dana zakat untuk

program beasiswa dhu’afa pada program Darunnajah

Charity.

b. Untuk mengetahui kontribusi yang dilakukan oleh

Darunnajah Charity untuk program beasiswa dhu’afa.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini tentang penyaluran

zakat dalam upaya mengangkat kesejahteraan mustahiq

diharapkan bermanfaat baik secara teoritis maupun

praktis.

a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis diharapkan sebagai bentuk dalam

mengembangkan konsep dalam penyaluran zakat yang

baik dan efektif sesuai dengan makna diperintahkan

zakat.

Selain itu bisa dijadikan literatur dan rujukan

terutama yang berkaitan dengan masalah penyaluran

zakat dan memberikan pemahaman bagi pihak

akademisi khususnya Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi untuk melakukan kajian mendalam

Page 17: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

6

mengenai penyaluran zakat untuk pendidikan

khususnya mahasiswa manajemen dakwah

konsentrasi ZISWAF.

b. Kegunaan Praktis

Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi

lembaga amil zakat yang diteliti dan pedoman bagi

lembaga amil zakat yang lain dalam pelaksanaan

penyaluran zakat dengan baik dan efektif melalui

sebuah program, serta sebagai sumbangan positif bagi

lembaga yang lain dalam hal pemahaman tentang

pendayagunaan zakat dan sebagai sumbangan positif

bagi dunia akademisi untuk menambah wawasan di

bidang hazanah keilmuan tentang penyaluran zakat.

D. Tinjauan Pustaka

Dari beberapa skripsi yang telah penulis baca, banyak

pendapat yang harus diperhatikan dan menjadi bahan

perbandingan selanjutnya. Adapun setelah penulis melakukan

kajian kepustakaan, penulis menemukan beberapa skripsi yang

membahas skripsi tentang program penyaluran zakat. Adapun

judul-judul skripsi tersebut adalah sebagai berikut:

Karya milik Sholahuddin dengan judul “Pola

Pendayagunaan Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang Dalam

Mengentaskan Kemiskinan Di Kecamatan Cipondoh”. Dalam

penelitian ini Sholahuddin memaparkan masalah bagaimana

pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat

Daerah (BAZDA) Kota Tangerang dalam mengentaskan

kemiskinan di Kecamatan Cipondoh.

Page 18: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

7

Karya milik Risalatul Muawanah dengan judul “Strategi

Pendistribusian Dana Zakat Dan Dana Didik Dalam Upaya

Peningkatan Pendidikan”. Berisi tentang strategi pendistribusian

dana zakat dan dana didik dalam upaya peningkatan pendidikan

di Yayasan Rumah Yatim Dhuafa RYDHA, Mauk. Kabupaten

Tangerang. Dampak dari pendistribusian serta peluang dan

kendala dalam pendistribusian.

Persamaan penulisan skripsi ini dengan karya diatas terletak

pada pendayaguaan dana zakat dan pada sektor pendidikan,

sedangkan perbedaanya terletak pada subjek dan objek

penelitiannya. Dimana subjeknya adalah Darunnajah Charity

Ulujami Jakarta sedangkan objeknya adalah pendayagunaan dana

zakat pada program beasiswa dhu’afa.

E. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian

empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif,

berikut beberapa prosedur pendekatan kualitatif yang akan

digunakan dalam penelitian diantaranya:

1. Sumber Data

Data yang dijadikan sumber data dalam penelitian yaitu,

sebagai berikut:

a. Data-data tertulis baik yang sudah dipublikasikan seperti

buku-buku tentang manajemen penyaluran zakat dan

majalah Islam yang memberitakan pemberdayaan zakat,

buletin tentang penyaluran zakat ataupun yang tidak

Page 19: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

8

dipublikasikan seperti dokumen dari sekretariat atau

pengurus Darunnajah Charity Ulujami Jakarta.5

b. Data dari narasumber yaitu Narasumber Biasa diambil

dari masyarakat umum yang dianggap mampu dan

memahami terhadap masalah yang diajukan seperti para

muzakki atau para pegawai di Darunnajah Charity Ulujami

Jakarta yang menjadi donator merangkap amil dan

Narasumber Utama ketua Darunnajah Charity Ulujami

Jakarta serta tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah:

a. Pengamatan langsung atau dengan melakukan observasi

di lokasi Darunnajah Charity Ulujami Jakarta.

b. Peneliti melakukan beberapa wawancara dengan pengurus

Darunnajah Charity dan beberapa mustahiq yang telah

menjadi objek dari program beasiswa dhu’afa.

c. Peneliti juga mengumpulkan data dan menggunakan

dokumentasi dari majalah Islam, buku buletin,

dokumentasi dari pengurus Darunnajah Charity Ulujami

Jakarta beserta gambar dan foto-foto.

3. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Maka yang akan peneliti lakukan yakni:

5 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2008), cet, 1 h.40

Page 20: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

9

a. Peneliti akan mengamati langsung dilokasi seperti

mengamati berjalannya program beasiswa dhu’afa pada

Darunnajah Charity Ulujami Jakarta.

b. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa pengurus

Darunnajah Charity dan beberapa muzakki yang telah

memberikan dananya.

c. Peneliti membaca dari berbagai majalah islam, buletin

Darunnajah Charity Ulujami Jakarta, dokumen dari

pengurus Darunnajah Charity, gambar dan foto.

4. Metode Analisa

Proses analisa diawali dengan membaca kembali

keseluruhan data yang telah diperoleh baik melalui

wawancara dan pengamatan maupun dari dokumen, gambar,

dan foto-foto. Selanjutnya peneliti mengkategorikan data

yang telah diperoleh berdasarkan pendekatan yang digunakan,

selanjutnya data yang diperoleh diklasifikasikan kembali

apakah data yang didapat berhubungan dengan judul.

Setelah melakukan tahap pengkategorian dan klasifikasi

maka data tersebut dibandingkan dengan melihat pada

pendekatan yang digunakan karena peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif maka metode analisanya adalah analisa

kualitatif atau deskriptif analisis yaitu peneliti mencoba

mendeskripsikan perilaku perubahan dengan menggunakan

beberapa teori.

5. Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian itu adalah Penyaluran Dana Zakat

untuk program Beasiswa Dhu’afa ditinjau dari penyalurannya

Page 21: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

10

serta kontribusi Darunnajah Charity untuk program Beasiswa

Dhu’afa. Subjek penelitiannya adalah Darunnajah Charity

Ulujami Jakarta terletak di Jl. Ulujami Raya No 86

Pesanggrahan Jakarta Selatan 12250 Indonesia. Alamat Web

www.darunnajah.com.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pengkajian, penulisan pemahaman

dan penyusunan skripsi ini, maka penulis membuat sistematika

pembahasan yang terdiri dari lima bab, dengan susunan sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan, dalam bab ini penulis menerangkan

secara garis besar mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode

penelitian, dan sistematika pembahasan

Bab II Tinjauan Teoritis, pada bab ini pembahasan

mengenai pengertian pendayagunaan, penyaluran zakat, pendapat

ulama tentang penyaluran zakat, pengertian zakat dan dasar

hukumnya, jenis-jenis zakat, syarat-syarat wajib zakat, harta yang

wajib dizakati, dan zakat untuk pendidikan.

Bab III Gambaran Umum, dalam bab ini penulis

menerangkan tentang sejarah pondok pesantren Darunnajah, visi

dan misi Darunnajah, dan program-program Darunnajah Charity.

Bab IV Analisis Penyaluran Dana Zakat yang dilakukan

oleh Darunnajah Charity Ulujami Jakarta untuk Bidang

Pendidikan. Dalam bab ini penulis menerangkan penyaluran dana

Page 22: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

11

zakat Darunnajah Charity Ulujami Jakarta untuk program

Beasiswa Dhu’afa ditinjau dari manajemen serta kontribusinya.

Bab V Penutup, menguraikan tentang kesimpulan dan

saran-saran yang menjadi penutup dari pembahasan skripsi ini.

Page 23: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

12

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG PENYALURAN

ZAKAT DALAM ISLAM

A. Pendayagunaan Zakat

Menurut Sjechul Hadi Permono pendayagunaan zakat

adalah mendistribusikan dana zakat kepada para mustahiq

dengan cara produktif. Zakat di berikan sebagai modal usaha,

yang akan mengembangkan usahanya agar dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya.1 Pembicaraan tentang sistem

pendayagunaan zakat berarti membicarakan beberapa usaha

atau kegiatan yang saling berkaitan dalam menciptakan tujuan

dari pendayagunaan hasil zakat secara baik, tepat dan terarah

sesuai zakat itu diisyaratkan.

Dalam perkataan fiqh, dasar pendayagunaan zakat

umumnya didasarkan pada surat At-Taubah ayat 60 sebagai

berikut:

ل ينعليهاوالمإ والعام ين والمساك دقاتل لفقراء ؤلفنماالص ة

ا وابن للا ينوف يسب يل م قاب .والغار قلوبهموف يالر لسب يل

يم عل يمحك وللا نللا يضةم فر

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus zakat, para muallaf

yang dibujuk hatinya, untuk mendekatkan budak, orang-

orang yang berhutang untuk jalan Allah dan orang-orang

yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan

1 Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka

Pembangunan Nasional, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1992), cet,2. h. 91.

Page 24: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

13

yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Bijaksana (Q.S.At-Taubah/9:60)”

Ayat ini menjelaskan tentang peruntukan kepada siapa

zakat itu diberikan Al-Qurthubi menguraikan kedudukan ayat

tersebut dalam uraian yang beragam, baik terhadap kualitas

dan prioritas, diantara uraian tersebut secara singkat adalah

sebagai berikut:

1. Menurut Al-Qurthubi, zakat boleh dibagikan kepada satu

golongan saja dari delapan golongan itu, yaitu diberikan

kepada mereka yang paling membutuhkan.

2. Menurut Al-Qurthubi, zakat hanya diberikan kepada

delapan asnaf dan tidak boleh diberikan selain delapan

asnaf itu.

3. Menurut Al-Qurthubi, dalam tafsirnya fiqih kontemporer

menarik kesimpulan bahwa tidak ada cara tertentu dan

tahap, sejak masa Rasulullah SAW maupun pada masa Al-

Khulafarrasyidin menempuh kebijaksanaan sistem

prioritas.

4. Sebagian lain, tidak ada penjelasan megenai perincian

pembagian diantara 8 golongan tersebut, ayat tersebut

hanya menetapkan kategori-kategori yang berhak

menerima zakat hanya ada delapan golongan.

Penjelasan yang beragam dari para ulama terhadap

maksud ayat tersebut menunjukkan bahwa konsep

pendayagunaan atau pihak-pihak yang berhak menerima zakat,

dalam penerapannya memberikan atau membuka keluasan

Page 25: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

14

pintu ijtihad bagi mujtahid termasuk Kepala Negara dan Badan

Amil Zakat untuk mendistribusikan dan mendayagunakan

sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi sesuai dengan

kebutuhan kemashlahatan yang dapat dicapai dari potensi

zakat tersebut.2

Tentang pendayagunaan zakat, perlu diingat bahwa

zakat itu mempunyai dua fungsi utama yaitu:

1. Pertama adalah untuk membersihkan harta dan jiwa

manusia supaya senantiasa berada dalam keadaan fitrah.

Seseorang yang telah memberikan hartanya untuk

disampaikan kepadanya yang berhak menerimanya berarti

pula ia telah menyucikan harta dan jiwanya dengan

pemberian itu.

2. Kedua zakat itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat

yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sosial guna

mengurangi kemiskinan.3 Yang senantiasa menjadi

masalah adalah bagaimana dua fungsi itu dapat berjalan

dan berjalin. Artinya, zakat yang dikeluarkan oleh wajib

zakat itu dapat berfungsi sebagai ibadah baginya dan

sekaligus dan dapat juga berlaku sebagai dana sosial yang

dimanfaatkan untuk kepentingan, mengatasi berbagai

masalah kemasyarakatan dan kemiskinan.

2 Zaim Saidi, Rependayagunaan ZIS menuju Efektifitas Pemanfaatan

Zakat, Infaq dan Sedekah, (Jakarta: Paramedia, 2004), Cet.1. h.8-9 3 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf.

(Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press), 1998), Cet. 1. h. 61

Page 26: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

15

Pendayagunaan zakat adalah inti dari seluruh kegiatan

pengumpulan (Fundraising), konsep dasar pendayagunaan

adalah mengubah mustahik menjadi muzakki, dalam arti:

1. Mengubah orang miskin menjadi mampu (Fakir, Miskin).

2. Mengubah orang yang terbelenggu menjadi bebas

(Muallaf, Gharim, Riqob, dan Fisabilillah).

3. Mengubah orang bodoh menjadi pintar

Zakat bukan sekedar bantuan sewaktu-waktu kepada

orang miskin untuk meringankan penderitaannya, tapi

bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan, agar orang miskin

menjadi berkecukupan, mencari pangkal kemiskinan itu dan

mengusahakan agar orang miskin mampu memperbaiki sendiri

kehidupan mereka. Sebagaimana kita ketahui di kalangan

pakar zakat, infaq dan shadaqah bahwa zakat tersebut belum

secara optimal terealisasikan dan terjadi sebagaimana harapan

sebagai kaum muslimin.

Dalam UU No 23 Tahun 2011 pasal 27 tentang

pendayagunaan zakat yaitu:

1. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam

rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas

umat.

2. Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar

mustahiq telah terpenuhi.

3. Ketentuan lebih lanjut tentang pendayagunaan zakat untuk

usaha produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dengan peraturan menteri.

Page 27: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

16

Usaha produktif maksudnya adalah usaha yang mampu

meningkatan pendapatan, taraf hidup dan kesejahteraan

masyarakat. Yang dimaksud dengan “Peningkatan Kualitas”

adalah peningkatan sumber daya manusia. Maka dalam hal ini

pendayagunaan adalah usaha produktif dalam rangka

penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat, tetapi

hal ini dilakukan agar kebutuhan dasar mustahiq terpenuhi.

Dalam hal ini lembaga pengelolaan zakat sangat

berperan penting mengenai pendayagunaan dan

pendistribusian zakat, lembaga pengelolaan zakat harus

dikelola dengan sebaik-baiknya dengan mencerminkan nilai-

nilai ajaran Islam berdasarkan statusnya lembaga pengelolaan

zakat merupakan lembaga yang berbasis syariah karena

mengelola dana zakat sebagai bagian dari syariat agama Islam

yang secara jelas ketentuan muzakki dan mustahiknya.4

Potensi zakat diperlukan penanganan konsep

manajemen secara tepat dan terarah dengan memperhatikan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan sistem

zakat. Umat Islam mengangkat tiga unsur manajemen yaitu:

manajemen pengelolaan, manajemen pendayagunaan, dan

manajemen pendistribusian zakat. Dalam Islam apapun yang

ingin dicapai harus tetap melandaskan prinsip syarat, lebih-

lebih dalam hal ini Lembaga Amil Zakat (LAZ) sangat

berpengaruh dalam pengelolaan pendayagunaan dan

pendistribusian zakat.

4 N. Oneng Nurul Briyah, Total Quality Management Zakat, (Ciputat:

Wahana Kardofa UMJ, 2012 ), cet 1, h. 36

Page 28: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

17

B. Penyaluran Zakat

Pendistribusian adalah tata cara atau tindakan

penyaluran barang atau jasa ke pihak lain dengan tujuan

tertentu.5 Sistem distribusi zakat berarti kumpulan atau

komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis

untuk menyalurkan zakat yang terkumpul kepada pihak-pihak

tertentu dalam meraih tujuan sosial ekonomi dari pemungutan

zakat.6 Pembayaran harta zakat tersebut oleh Muzakki dapat

dilakukan secara langsung kepada Mustahik atau lewat

lembaga zakat yang nantinya akan disalurkan kepada

Mustahik.7

Orang-orang yang berhak menerima zakat ada 8

golongan yang telah disebutkan Allah di dalam Al-Qur’an.

Golongan tersebut terbagi menjadi dua bagian. Pertama,

orang-orang muslim yang membutuhkan. Kedua, orang-orang

yang apabila diberi zakat, maka akan membantu Islam dan

menambah kekuatannya8.

دقات ل ينعليهاإ نماالص والعام ين والمساك ل لفقراء

للا ينوف يسب يل م قاب والغار قلوبهموف يالر والمؤلفة وابن

يم عل يمحك وللا نللا يضةم فر السب يل

5 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Naisonal, Kamus Bahasa

Indonesi. (Jakarta: Balai Pustaka, 2003) 6Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2003), h. 169. 7 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan Salman Harun DKK

dari kitab Hukum Al-Zakah, (Bandung: Mizan, 1996), h. 510 8 Saleh Al-fauzan, Fiqih Sehari-hari, (Jakarta: Gema Insani Press,

2005), h. 279.

Page 29: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

18

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus zakat, para muallaf yang

dibujuk hatinya, untuk mendekatkan budak, orang-orang yang

berhutang untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang

dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan

Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana

(Q.S.At-Taubah/9:60)”

Penjelasan tentang delapan golongan penerima zakat,

antara lain:

1. Orang-orang fakir, adalah orang yang tidak mempunyai

harta untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan orang-

orang yang menjadi tanggungannya, yang meliputi

makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal, meskipun

ia mempunyai harta yang mencapai nishab.

2. Orang miskin, orang miskin kadang-kadang kefakirannya

lebih ringan dari pada orang-orang fakir, tetapi juga

kadang lebih berat. Namun demikian ketentuan mengenai

keduanya dalam segala hal adalah sama. Orang miskin

adalah orang yang tidak memiliki harta untuk memenuhi

kebutuhan pokoknya, namun ia berusaha untuk mencari

nafkah. Hanya saja penghasilannya tidak mencukupi

kehidupan sendiri atau kehidupan keluarganya.9

3. Para Pengurus Zakat (Amil), adalah pengurus zakat adalah

orang yang fokus untuk mengelola zakat, sehingga ia tidak

melakukan pekerjaan-pekerjaan lain, bukan sebagai

9 Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, (Jakarta:

Rajawali Pres, 2008), h. 160.

Page 30: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

19

pekerjaan sampingan disini. Sehingga mereka harus

mendapatkan upah pekerjaannya dari zakat tersebut.

4. Orang yang baru masuk Islam (muallaf), adalah orang

yang baru masuk Islam adalah orang yang hatinya masih

lemah karena baru masuk Islam atau orang-orang yang

baru masuk Islam sehingga dibantu dengan zakat supaya

dapat kenyamanan dalam keislamannya.

5. Budak (riqab), yaitu seorang muslim yang menjadi hamba

sahaya karena miskin sehingga ia harus diberi zakat untuk

memenuhi tebusannya supaya dapat memerdekakan

dirinya.

6. Orang-orang yang berhutang (Gharim), adalah orang yang

meminjam sejumlah uang yang akan dipergunakan untuk

hal-hal baik, bukan untuk kemaksiatan kepada Allah dan

rasul-Nya, tetapi ia tidak mampu melunasinya karena

sesuatu (udzur syar’i) sehingga ia layak mendapatkan zakat

untuk melunasi hutangnya.10

7. Di jalan Allah (Fisabilillah), adalah perbuatan yang

dilakukan untuk mencapai ridha Allah dan pahala surga-

Nya, terutama jihad untuk menegakan kalimat (agama)

Allah.

8. Orang yang dalam perjalanan (Ibnu Sabil), adalah bahasa

lain dari musafir, musafir disebut demikian karena ia selalu

berada dijalan. Adapun syarat pemberi zakat kepada ibnu

sabil antara lain (1) ia sangat membutuhkan dan kehabisan

bekal ditengah perjalanan sehingga tidak dapat

10 Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, h. 368.

Page 31: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

20

melanjutkan perjalanan ke negerinya. (2) perjalanannya

bukan dalam rangka maksiat. Jika memang demikian

kondisinya maka ia berhak diberi bagian zakat.

Orang-orang yang berhak menerima zakat ada 8

golongan yang telah disebutkan Allah di dalam Al-Qur’an.

Namun dalam distribusi zakat untuk pendidikan oleh

Darunnajah Charity yang menjadi sasaran para penerima zakat

untuk pendidikan adalah mustahiq yang tergolong fakir,

miskin dan anak yatim. Maksud fakir miskin disini adalah

mereka yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya untuk

membiayai pendidikan karena keterbatasan pendapatan orang

tua untuk menyekolahkan anaknya sedangkan mereka mampu

atau berprestasi.

Oleh sebab itu mereka wajib menerima zakat, karena

mereka sedang memfokuskan diri dan berkonsentrasi pada

bidang keilmuan yang bermanfaat dimana ia tidak bisa

menggabungkan antara fokusnya dalam bekerja dan juga

dalam menuntut ilmu, maka ia diberikan zakat yang mampu

menutupi kebutuhan hidupnya dan juga mampu

memotivasinya untuk lebih banyak menuntut ilmu seperti

halnya dana untuk membeli buku yang dapat menunjang

keilmuannya yang harus ia miliki demi kepentingan agama dan

dunia11.

Seseorang yang menuntut ilmu diberikan hak untuk

menerima zakat karena ia sedang melaksanakan kewajiban

11 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa,

2006), h. 19.

Page 32: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

21

yang sifatnya fardhu kifayah, dan juga karena manfaat dari

ilmu yang akan dicapainya tidak terbatas untuk dirinya sendiri,

namun manfaat ilmunya itu dipergunakan untuk kepentingan

seluruh umat manusia, hingga wajar apabila kemudian ia

dibantu dengan uang zakat. Karena pada dasarnya zakat

hanyalah diperuntukan untuk dua orang : baik bagi muslim

yang dibutuhkan ataupun bagi orang yang dibutuhkan oleh

kaum muslimin, sedang penuntut ilmu masuk kedalam kedua

kriteria ini.

Sebagian ulama mensyaratkan penuntut ilmu yang bisa

menerima zakat adalah penuntut ilmu yang diharapkan

keberhasilannya dan juga ilmu yang dicarinya adalah ilmu

yang bermanfaat bagi khalayak umum. Apabila kedua hal ini

tidak terpenuhi oleh seseorang penuntut ilmu, maka ia belum

berhak untuk mendapatkan zakat selama ia masih mampu

untuk bekerja. Pendapat ini sangat jelas dan pendapat inilah

yang akhirnya banyak dipakai oleh banyak negara maju,

dimana banyak pemerintahan mereka yang membiayai (dengan

memberikan beasiswa belajar) para penuntut ilmu yang

diharapkan keberhasilannya dan juga para penuntut ilmu yang

mampu mencapai banyak prestasi dengan memberikan kepada

mereka kesempatan untuk lebih mendalami bidang keilmuan

yang mereka kuasai ataupun dengan mengutus mereka dalam

melakukan banyak penelitian, baik keluar negeri ataupun di

dalam negeri.

Page 33: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

22

C. Pendapat Ulama Tentang Penyaluran Zakat

Menurut ijma’ ulama zakat merupakan suatu rukun yang

harus dipenuhi. Adapun hukum mengeluarkan zakat di semua

negara Islam menurut kesepakatan ulama hukumnya wajib.12

Para Fuqaha sepakat, bahwa tidak wajib membagi zakat

pada seluruh golongan mustahiq (penerima zakat). Jadi

dibolehkan membaginya pada satu golongan mustahiq tertentu,

atau pada sekelompok orang dari satu golongan, bahkan pada

satu orang dari suatu golongan. Hanya saja, disunnahkan

mendahulukan kerabat dan ulama serta orang-orang saleh13.

Malik dan Abu Hanifah berpendapat bahwa penguasa boleh

mengkhususkan penerimaan zakat kepada satu golongan saja

atau lebih apabila situasi dan kondisinya menuntut demikian.

Syafi’i berpendapat bahwa zakat tidak boleh diserahkan

kepada golongan tertentu, namun harus dibayarkan kepada

delapan golongan secara menyeluruh.14

Kesepakatan ahli fiqh menetapkan bahwa yang berhak

menerima zakat itu adalah delapan golongan. Untuk

membagikan zakat kepada mereka terjadi persoalan, yaitu

apakah harus kepada mereka semua atau cukup kepada

seorang saja. Apakah harus melalui amil untuk memberikan

zakat kepada semua mustahiq, atau boleh secara langsung

muzakki membagi-bagikannya kepada semua mustahiq.

12 Ibnu Munzir, Al Ijma, (Jakarta: Akbar Media, 2012), Cet Ke -1, h.

27 13 Muhammad Jawal Mughniyah, Fiqih Imam Ja’far Shadiq, (Jakarta:

Lentera, 2004), h. 351- 352. 14 Ibnu Rusyd, Bidiyatul Mujtahid 1, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2006)

h. 568.

Page 34: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

23

Persoalan yang terjadi dalam pengelolaan zakat tersebut diatas,

ternyata tidak ada kesepakatan dikalangan ahli fiqh.

Imam As-Syafi’i mengatakan jika yang membagi-

bagikan zakat itu adalah muzakki secara langsung, atau

wakilnya, maka dalam hal ini amil tidak mendapat apa-apa

dari zakat tersebut, karena ia mendapatkannya sesuai dengan

kadar usahanya, sedangkan dalam hal ini ia tidak berusaha.

Dengan demikian mustahiq yang berhak tinggal tujuh

golongan lagi. Zakat dibagi oleh muzakki kepada mereka yang

ada di negeri tempat tinggal muzakki. Tapi jika tidak ada

mustahiq di negerinya baru diberikan kepada mustahiq yang

berada di negeri lain.15

Para ahli fiqh dari kalangan Hanafi mengatakan,

muzakki boleh memberikan zakat kepada siapa saja diantara

mustahiq yang ia kehendaki. Pendapat ini juga mengandung

kelemahan, karena diantara sekian banyak mustahiq itu pasti

ada yang lebih membutuhkan atau kebutuhan lebih mendesak.

Jika muzakki boleh memberikan kepada siapa saja yang

dikehendakinya, bisa orang yang paling butuh tadi

tertinggalkan. Oleh sebab itu, ahli fiqh Hanafiyah mengatakan

hukum memberikan zakat kepada mustahiq yang berada di

negeri lain yang lebih mendesak kebutuhanya, maka dalam hal

ini boleh memindahkan zakat ke negeri lain.

Imam Malik mengatakan, muzakki boleh memberi zakat

kepada siapa saja diantara mustahiq yang ada. Tetapi ia harus

15 A. Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Gaya

Media Pratama, 2002), h. 204

Page 35: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

24

memperhatikan siapa diantara mereka yang lebih

membutuhkan, dan kepada mereka inilah lebih utama zakat

diberikan. Mereka membolehkan meniadakan zakat kepada

mustahiq yang ada di negeri lain selama jarak negeri itu

dengan negeri muzakki tidak sampai pada jarak qashar shalat.

Seandainya melebihi dari jarak qashar shalat hukumnya tidak

boleh, kecuali jika mustahiq paling membutuhkan berada di

negeri itu.

Pendapat ini lebih rasional, karena dengan demikian

zakat yang bertujuan membantu orang yang sedang

membutuhkan dapat terlaksana secara efesien dan efektif.

Akan tetapi, lebih tepat lagi jika semua zakat diserahkan

kepada amil, karena di samping lebih mudah bagi muzakki

membayarkan zakatnya, para amil itu mempunyai perangkat

lengkap untuk meneliti kepada siapa yang lebih pantas zakat

itu diutamakan.16

Mengenai pembayaran dan pendistribusian atau

penyaluran zakat dalam bentuk nilai, mayoritas ahli fiqh

mengatakan bahwa zakat tidak boleh dibayarkan dalam bentuk

nilai sebagai ganti benda yang dikenakan wajib zakat. Mereka

mengemukakan argumen bahwa zakat merupakan ibadah yang

tergolong ghair ma’qul al-ma’na, yaitu ibadah yang harus

dilaksanakan sebagaimana yang diberikan, tanpa mesti

mencari-cari illat atau hikmah persyaratannya.

Adapun harta kekayaan yang diperdagangkan menurut

jumhur Fuqaha, harus membayarkan zakatnya dalam bentuk

16 A. Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqh Ibadah, h. 205.

Page 36: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

25

nilai, karena nisabnya diperhitungkan dengan nilai jika harta

kekayaan yang diperhitungkan nisabnya dengan benda, maka

zakatnya harus dalam bentuk benda, dan jika diperhitungkan

dengan nilai harus dikeluarkan zakatnya dalam bentuk nilai.

Menurut para ahli fiqh dari mazhab Hanafi, muzakki

boleh membayarkan zakat harta kekayaannya dengan benda

atau nilainya, baik yang diperhitungkan nisabnya dengan

benda maupun dengan nilai, karena yang menjadi tujuan zakat

adalah menutupi kebutuhan orang yang membutuhkan. Untuk

menutupi kebutuhan itu tidak mesti dengan benda tapi dapat

juga dengan nilai.

Ahli fiqh dari mazhab Syafi’i dan hambali mengatakan

bahwa kepada orang-orang fakir dan miskin boleh dibayarkan

dengan sesuatu yang diyakini kebutuhan keduanya tertutupi,

misalnya jika mereka memiliki kemampuan bertani diberikan

alat-alat pertanian, jika mereka memiliki kemampuan

berdagang diberikan dalam bentuk modal dan seterusnya.

Alasan mereka adalah zakat diperintahkan kepada orang kaya

untuk menutupi kebutuhan fakir miskin yaitu melepaskan

mereka dari kefakiran dan kemiskinan itu. Pendapat ini

menginginkan zakat yang diberikan itu agar digunakan secara

produktif oleh penerima bukan secara konsumtif, karena

dengan demikianlah mereka dapat melepaskan dari kefakiran

dan kemiskinan.17

Para ulama mazhab sepakat selain Maliki, bahwa orang

yang wajib mengeluarkan zakat tidak boleh memberikan

17 A. Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqh Ibadah, h. 206- 207.

Page 37: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

26

zakatnya kepada kedua orang tuanya, kakek neneknya, anak-

anaknya dan putra-putra mereka (cucu), juga pada istrinya.

Maliki justru membolehkan memberikannya kepada kakeknya

dan neneknya, dan juga pada anak keturunannya, karena

memberikan nafkah kepada mereka tidak wajib, menurut

Maliki.

Para ulama mazhab sepakat bahwa zakat itu boleh

diberikan kepada saudara-saudaranya, paman dari bapak dan

paman dari ibu. Zakat itu hanya tidak boleh diberikan kepada

ayah dan anak-anaknya, kalau zakat yang akan diberikan

kepada ayah dan anak itu merupakan bagian untuk fakir dan

miskin. Tetapi kalau zakat yang diberikan itu bukan termasuk

bagian dari yang akan diberikan kepada orang fakir dan

miskin, maka bapak dan anaknya boleh menerima zakat atau

mengambilnya, misalnya kalau bapak dan anak tersebut

menjadi orang yang berjuang (berperang) di jalan Allah, atau

termasuk muallaf, atau orang yang banyak hutang untuk

menyelesaikannya masalah dan memperbaiki serta mendukung

pihak yang mempunyai bukti, atau merupakan amil zakat

karena semuanya itu adalah orang-orang yang boleh

mengambil, baik fakir maupun miskin. Sekalipun begitu,

memberikan zakat kepada orang yang dekat (kerabat, famili)

yang tidak wajib diberikan nafkah bagi pemberi zakat atas

mereka, adalah lebih utama.

Para ulama mazhab berbeda pendapat tentang hukum

pemindahan zakat dari sebuah negeri ke negeri lain. Menurut

Hanafi dan Imamiyah, penduduk Negaranya adalah lebih

Page 38: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

27

utama dan lebih afdhal, kecuali ada kebutuhan yang sangat

mendesak yang dianggap lebih utama kalau dipindahkan ke

negara lain. Sedangkan menurut Syafi’i dan Maliki, tidak

boleh dipindahkan dari satu negara ke negara lain. Dan

menurut Hambali, zakat tidak boleh dipindahkan ke negara

lain yang tidak boleh meng-qashar shalat (artinya negara yang

sangat dekat), tetapi diharamkan memindahkan zakat ke

negara lain kalau jaraknya diperbolehkan melakukan qashar.18

D. Pengertian Zakat dan Dasar Hukumnya

Al-Imam An-Nawawi mengatakan, bahwa zakat

mengandung makna kesuburan. Kata zakat dipakai untuk dua

arti: Subur dan Suci.19 Kata zakat digunakan untuk sedekah

yang wajib, sedekah sunah, nafkah, kemaafan dan kebenaran.20

Kata zakat merupakan nama dari sesuatu hak Allah yang

dikeluarkan seseorang kepada fakir mikin. Dinamakan zakat

dikarenakan mengandung harapan untuk mendapatkan berkah,

membersihkan dan memupuk jiwa dengan berbagai kebaikan.

Asal makna zakat itu adalah tumbuh suci, dan berkah. Allah

telah menetapkan hukum wajib atas zakat sebagaimana

dijelaskan di dalam Al-Quran, Sunnah Rasul, dan Ijma’ Ulama

kaum muslimin.21

18 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Imam Ja’far Shadiq,

(Jakarta: Lentera, 2004) h.191- 192. 19 Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak,

Shadaqah, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), Cet Ke-1 h. 13. 20 Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zakat,

(Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 1999) Ed. 2 Cet ke-9, h. 3. 21 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunah 1, (Jakarta: Pena, 2006), h. 497.

Page 39: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

28

Adapun hadits Rasulullah swt tentang kewajiban

membayar zakat:

صلىهللاعلع النب ي عنهما:)أن يللا عباسرض ا بن يهن

(فذكر يثوسلمبعثمعاذارضيهللاعنهإ لىاليمن ,الحد

للا :أن م,تؤخوف يه مصدقةف يأموال ه ا فترضعليه نقد ذم

لب واللفظل م)متفقعليه م,فتردف يفقرائ ه (( أغن يائ ه خار

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. bahwasannya Nabi ملسو هيلع هللا ىلص

pernah mengutus Muadz r.a ke Yaman, Ibnu Abbas

menyebutkan hadist itu, dan dalam hadist itu beliau bersabda:

”Sesungguhnya Allah telah memfardhukan atas mereka

sedekah (zakat) harta mereka yang di ambil dari orang-orang

kaya di antara mereka dan di kembalikan kepada orang-orang

fakir di antara mereka". (Muslim 1/38).22

Ditinjau dari segi bahasa, kata zaka merupakan kata

dasar (masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih,

dan baik. Sesuatu itu zaka, berarti tumbuh dan berkembang,

dan seorang itu zaka, berarti orang itu baik. Menurut Lisan al-

Arab arti dasar dari kata zakat, ditinjau dari sudut bahasa,

adalah suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Semuanya digunakan

di dalam Al-Quran dan Hadits.

Zakat dari segi istilah fikih berarti sejumlah harta

tertentu yang diwajibkan oleh Allah diserahkan kepada orang-

orang yang berhak, di samping berarti mengeluarkan sejumlah

tertentu itu sendiri. Jumlah yang dikeluarkan dari kekayaan itu

disebut zakat karena yang dikeluarkan itu menambah banyak,

22 Al. Albani, M. Nashiruddin, Ringkasan Shahih Muslim,

Penerjemah Elly Lathifah, (Jakarta: Gema Insani Press, 2005), Cet.,1, h. 243.

Page 40: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

29

membuat lebih berarti dan melindungi kekayaan itu dari

kebinasaan. Demikian Nawawi mengutip pendapat wahidi.

Ibnu Taimiah berkata, “jiwa orang yang berzakat itu

menjadi bersih dan kekayaannya akan bersih pula. Bersih dan

bertambah maknanya. Arti tumbuh dan suci tidak dipakaikan

hanya buat kekayaan, tetapi lebih dari itu, juga buat jiwa orang

yang menzakakatkannya, sesuai dengan firman Allah:

مصدقة نأموال ه مب هاخذم يه رهموتزك تطه

“Pungutlah zakat dari kekayaan mereka, engkau

bersihkan dan sucikan mereka dengannya.” (QS At-Taubah:

103)23

Menurut istilah Syari’at zakat adalah nama bagi

sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu

yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk dikeluarkan

sebagiannya dan diberikan kepada yang berhak menerimanya

dengan persyaratan tertentu pula. Keterkaitan pengertian

menurut bahasa dan pengertian menurut istilah sangat erat

sekali, yaitu bahwa setiap harta yang telah dikeluarkan

zakatnya, maka harta itu menjadi suci, baik, berkah, tumbuh

dan berkembang. Zakat merupakan kewajiban yang

diperintahkan oleh Allah kepada setiap muslim yang memiliki

harta yang telah mencapai nishab dengan syarat-syarat

tertentu.

23 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa,

2006), h. 34-35.

Page 41: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

30

E. Jenis-jenis Zakat

Ulama Mazhab sepakat bahwa tidak sah mengeluarkan

zakat kecuali dengan niat.24 Menurut garis besarnya, zakat

terbagi 2, yaitu:

1. Zakat Mal (harta): emas, perak, binatang, tumbuh-

tumbuhan (buah-buahan dan biji-bijian) dan barang

perniagaan.

2. Zakat Nafs (jiwa): zakat jiwa yang disebut juga zakatul

fitrah (zakat yang diberikan berkenaan dengan selesainya

mengerjakan shiyam (puasa) yang difardukan).

Para ulama telah membagi zakat fitrah kepada 2 bagian, yaitu:

1. Zakat harta yang nyata (harta yang lahir) yang terang

dilihat umum, seperti: binatang, tumbuh-tumbuhan, buah-

buahan dan barang logam.

2. Zakat harta yang tidak nyata, yang dapat disembunyikan.

Harta-harta yang tidak nyata itu, ialah emas, perak, rikaz

dan barang perniagaan.

Adapun fitrah, maka setengah ulama memasukannya ke

dalam golongan harta lahir. Menurut lahir nash asy-Syafi’I

fitrah itu, masuk golongan zakat harta bathin.25 Dinamakan

zakat fitrah karena penyebab dikeluarkannya adalah zakat

fitrah sebagai manusia. Maka penyandaran zakat ini kepada

24 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazhab, (Jakarta:

Lentera, 2004), h. 177. 25 Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Zakat,

(Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra, 1999). h. 9-10

Page 42: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

31

fitrah adalah penyandaran sesuatu kepada sebabnya. Dalil

kewajibannya berdasarkan al-Qur’an, sunah, dan ijma’.26

F. Syarat-syarat Wajib Zakat

Para ulama Islam sepakat bahwa zakat hanya

diwajibkan kepada seorang muslim dewasa yang waras,

merdeka dan memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu dengan

syarat-syarat tertentu pula. Para ulama juga sependapat bahwa

zakat itu diwajibkan kepada bukan muslim, oleh karena itu

zakat adalah anggota tubuh Islam yang paling utama, dan

karena itu orang kafir tidak mungkin diminta melengkapinya,

serta bukan pula merupakan hutang yang harus dibayarnya

setelah masuk islam. Bila zakat itu diwajibkan kepada bukan

muslim, maka zakat itu juga tidak sah seandainya dibayar oleh

orang kafir, oleh karena itu ia tidak memiliki persyaratan

pertama yaitu Islam.

Para ulama tidak sependapat tentang wajibnya zakat

kepada kekayaan anak- anak dan orang gila. Dalam hal ini

para ahli fiqih berbeda sependapat. Ini dapat digolongkan

kepada dua golongan besar:

1. Golongan yang memastikan bahwa kekayaan atau sebagian

kekayaan mereka tidak wajib zakat.

2. Golongan yang berbeda pendapat bahwa kekayaan mereka

wajib zakat.

26Saleh Al-Fauzan, Fiqih Sehari-hari, (Jakarta : Gema Insani Press,

2005), h. 271.

Page 43: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

32

Dalam buku Bidayatul Mujtahid karangan Ibnu Rusdy

disebutkan bahwa para ulama sepakat bahwa yang wajib

membayar zakat adalah orang Islam yang merdeka (bukan

budak), baligh, berakal sehat, dan mempunyai hak milik penuh

atas harta benda yang telah mencapai satu nishab. Namun para

ulama berbeda pendapat tentang kewajiban zakat atas anak

yatim, orang gila, hamba sahaya, kafir dzimmi, dan orang yang

tidak pasti kepemilikannya (seperti orang yang mempunyai

utang atau memiliki piutang, atau hartanya tidak bisa diambil).

Berdasarkan kesimpulan dalam buku hukum zakat

karangan Yusuf Qardawi disebutkan bahwa kekayaan anak-

anak dan orang gila wajib zakat, karena zakat adalah

kewajiban yang disangkutkan dengan kekayaan, dengan

demikian tidak dapat gugur dari anak-anak dan orang gila.

Sama halnya dengan kekayaan dalam bentuk ternak yang

digembalakan, tanaman dan buah-buahan, perdagangan, uang

dengan syarat tidak merupakan simpanan untuk belanja hidup

sehari-hari, karena uang dalam keadaan seperti itu tidak

berlebih dari kebutuhan rutinnya. Yang diminta mengeluarkan

zakat itu adalah wali anak-anak dan orang gila tersebut. Yang

terbaik, menurut sebagian ulama mazhab Hanafi, adalah

menyerahkan persoalan itu kepada pengadilan agama supaya

tidak timbul banyak perbedaan pendapat tentang keputusannya

dan wali tidak terancam dituntut untuk mengganti dikemudian

hari.27

27 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Bogor : Pustaka Litera AntarNusa,

2006), h. 120.

Page 44: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

33

Menurut para Ahli hukum Islam, kekayaan yang wajib

dizakatkan pada dasarnya memiliki dua persyaratan pokok,

yaitu barang tersebut dapat dimiliki dan juga dapat diambil

manfaatnya. Dari dua persyaratan utama tersebut, Yusuf

Qardhawi mengemukakan beberapa persyaratan agar zakat

dapat dikenakan pada harta kekayaan yang dimilki oleh

seorang muslim yaitu:

1. Kepemilikan bersifat penuh. Maksudnya adalah bahwa

harta yang dizakatkan berada dalam kepemilikan yang

sepenuhnya dari yang memilki harta tersebut, baik dalam

memanfaatkan harta, maupun dalam menikmati hasil dari

harta tersebut. Selain itu, harta tersebut harus diperoleh

dengan cara yang halal dan yang tidak bertentangan

dengan syariah Islam.

2. Harta yang dizakatkan bersifat produktif atau

berkembang. Para ahli hukum Islam menegaskan bahwa

harta yang dizakatkan harus memiliki syarat berkembang

atau produktif baik terjadi secara sendiri, atau karena

harta tersebut dimanfaatkan, bila ada harta ataupun aset

yang tidak bisa dimanfaatkan, maka harta tersebut tidak

dapat dikenakan wajib zakat.

3. Harta harus mencapai nisab. Nisab berarti syarat

minimum dari jumlah aset yang dapat dikenakan zakat,

sesuai dengan ketentuan yang ada dalam syariah Islam.

4. Harta zakat harus lebih dari kebutuhan pokok. Yang di

maksud melebihi kebutuhan pokok berarti harta zakat

harus lebih dari kebutuhan rutin yang diperlukan agar

Page 45: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

34

dapat melanjutkan hidupnya secara wajar sebagai

manusia. Hal ini harus diperhitungkan oleh orang yang

ingin menzakatkan hartanya, atau si calon muzakki.

5. Harta zakat harus bebas dari sisa utang. Maksud dari

persyaratan ini adalah harta yang akan dizakatkan harus

bebas dari utang. Mengapa ini menjadi persyaratan karena

dalam Islam, hak seseorang yang meminjamkan uang

harus didahulukan terlebih dahului dibandingkan dengan

golongan yang menerima zakat tersebut.

6. Harta aset zakat harus berada dalam kepemilikan selama

setahun penuh (haul). Ketentuan ini hanya berlaku pada

beberapa aset zakat, seperti binatang ternak, aset

keuangan, dan juga barang dagangan. adapun zakat yang

berasal dari hasil pertanian, barang tambang dan juga

harta karun kepemilikannya tidak diwajibkan selama

setahun penuh.28

G. Harta yang Wajib Dizakati

Di bawah ini akan memaparkan 5 bagian harta benda

yang wajib dizakati tersebut:

1. Zakat Nuquud

Yang di maksud dengan Nuquud disini adalah emas

dan perak, kertas-kertas berharga dan mata uang yang

masih berlaku baik mata uang tersebut berbentuk logam

28 Nurul Huda Dkk, Lembaga Keuangan Islam, (Jakarta : Kencana

Prenada Media Group, 2010), Cet ke-1. h. 296-298

Page 46: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

35

maupun yamg lainnya, semuanya itu adalah harta kekayaan

yang wajib dizakati.

Harta kekayaan seseorang yang berupa logam emas

dan perak atau berupa mata uang wajib dikeluarkan

zakatnya jika memang yang ia miliki melebihi batas

minimal kepemilikin (nishab) yang telah ditentukan syara’,

namun apabila harta kekayaan yang dimiliki tersebut tidak

melebihi batas minimal tersebut, maka ia tidak wajib

dizakati, dengan syarat juga kepemilikannya atas harta

kekayaan tersebut sudah berumur satu tahun dari awal

kepemilikan dengan perhitungan tahun Qamariyah.

Ketika syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka zakat

yang wajib ia keluarkan dari harta yang ia miliki adalah

sebesar 2,5%. Persentase ini dihitung dari keuntungan yang

diperoleh selama setahun dan juga dari modal yang

dimilikinya. Intinya ia wajib mengeluarkan zakat dari

semua yang ia miliki. Karena zakat adalah kewajiban atas

harta kekayaan, atas pertambahan dan perkembangan harta

kekayaan tersebut dan atas apa yang masuk dalam

pemilikian seseorang apa pun bentuk dan namanya, seperti

harta hasil warisan juga harus digabungkan dengan harta

modal yang ia miliki. Jadi intinya, semua kekayaan yang

dimilikinya pada haul (masa satu tahun dihitung dari awal

kepemilikannya atas harta), harus dikeluarkan zakatnya.

2. Barang Dagangan

Jika seseorang membeli sesuatu dengan tujuan

untuk berdagang, maka sesuatu tersebut ditakar nilainya

Page 47: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

36

lalu dikeluarkan zakatnya seperti halnya zakat nuquud

(emas dan perak, kertas-kertas berharga dan mata uang).

Jika ada seseorang yang memiliki barang dagangan

sekaligus memiliki harta kekayaan berupa nuquud, maka

dua kekayaan tersebut digabung lalu dikeluarkan zakatnya.

Jika sudah datang haul (satu tahun) dihitung dari awal

kepemilikannya atas kadar ukuran satu nisab atau dihitung

dari akhir waktu seseorang mengeluarkan zakat, maka

harta kekayaan yang dimilikinya berupa barang dagangan

dan nuquud digabungkan menjadi satu lalu dikurangi

tanggungan- tanggungan yang harus dibayar termasuk

mahar istrinya yang belum terbayar menurut pendapat

yang kuat dari mazhab hanafi, baru setelah itu dikeluarkan

zakat keseluruhannya

3. Zakat Hasil Pertanian dan Buah- buahan

Mazhab Hanafi berpendapat, setiap hasil yang

dikeluarkan oleh tanah ‘usuriyyah (tanah yang

penduduknya masuk Islam dengan sukarela) wajib

dizakati, baik sedikit maupun banyak, yang tahan lama

atau tidak. Yang wajib dikeluarkan adalah 10% dari hasil

panen, jika tanahnya disirami dengan air hujan atau dengan

menggunakan pengairan namun pengairan tersebut tidak

membutuhkan biaya. Adapun jika tanahnya disirami

dengan menggunakan pengairan yang membutuhkan biaya,

maka zakat yang wajib dikeluarkan sebanyak 5% dari hasil

panen.

Page 48: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

37

Mazhab Syafi’i berpendapat, bahwa setiap sesuatu

yang dihasilkan oleh tanah pertanian, baik tanah pertanian

tersebut ‘usuriyyah (tanah yang penduduknya masuk islam

dengan sukarela) maupun kharaajiyyah (tanah yang

dikuasai oleh umat Islam setelah menerangi penduduknya),

maka wajib dizakati jika telah memenuhi beberapa syarat

berikut:

a. Hasil panen tersebut berupa bahan makanan pokok

(beras, gandum, dan sebagainya).

b. Dimiliki oleh orang tertentu.

c. Sudah sampai pada batas nishab, menurut mereka satu

nishab zakat hasil pertanian adalah lima wasaq, satu

wasaq ukurannya sama dengan 120 kg.

d. Buah-buahan yang wajib dizakati menurut mereka

hanyalah terbatas pada buah anggur dan kurma, adapun

buah-buahan selain kedua tersebut, maka tidak wajib

dizakati.

4. Zakat Hasil Peternakan

Jika tujuan dari peternakan hewan adalah untuk

diperdagangkan, maka ia termasuk dalam bilangan harta

perdagangan, namun jika tujuannya adalah untuk diambil

susunya dan untuk bekerja serta diberi makan selama

setahun (tidak dilepas di tempat pengembalaan), maka

mazhab yang mewajibkan untuk dizakati hanyalah mazhab

Maliki jika memang sudah mencapai nishab. Sedangkan

jika hewan-hewan tersebut memang untuk diternak dan

digembalakan, maka semua sepakat wajib dizakati.

Page 49: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

38

Hewan yang wajib dizakati adalah sapi dengan

berbagai jenisnya, kambing dengan berbagai jenisnya

termasuk ma’z dan unta dengan berbagai jenisnya dengan

syarat haul (sampai setahun) dan sudah sampai nishab.

Nishabnya unta adalah lima, nishabnya sapi adalah tiga

puluh, dan nishabnya kambing adalah empat puluh.

5. Zakat Hasil Tambang (Ma’din)

Ma’din adalah sesuatu yang diciptakan oleh Allah

SWT. Di dalam bumi, berupa emas, perak, tambang, timah,

lumpur merah (biasanya digunakan untuk memberi warna),

dan belerang. Emas dan perak yang dikeluarkan dari dalam

bumi jika sudah mencapai nishab, baik yang mengeluarkan

adalah orang muslim maupun non-muslim, baik itu

dikawasan negara Islam maupun di luar kawasan, menurut

salah satu pendapat, namun ada pendapat lain yang

mengharuskan dikawasan negara Islam, maka wajib

dizakati dan tidak disyaratkan harus adanya haul.

Ulama Mazhab Hambali berpendapat, Ma’din

adalah setiap sesuatu yang dikeluarkan dari dalam bumi

dan jenisnya berbeda dengan jenis bumi, baik ia berbentuk

cair seperti minyak bumi maupun dalam bentuk keras

seperti emas, perak, kristal, batu akik dan tembaga. Maka

barang siapa yang menambang barang-barang tersebut dan

ia miliki, maka hasil tambang tersebut wajib dizakati, yaitu

2,5% dengan dua syarat sebagai berikut:

a. Jumlah hasil tambang telah mencapai nishab

Page 50: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

39

Untuk hasil tambang berupa emas dan perak.

Adapun nishab barang tambang selain emas dan perak,

maka ukurannya adalah jumlah nilainya. Jadi, jika

besar nilainya sudah mencapai jumlah nishab emas dan

perak, maka hasil tambang selain emas dan perak

tersebut sudah mencapai nishab (karena ukuran nishab

hasil tambang yang dipakai oleh syara’ adalah

memakai ukuran emas dan perak, maka nishab nasil

tambang selain emas dan perak adalah dengan

menggunakan ukuran nilainya). Semua itu setelah

dikurangi biaya-biaya yang dibutuhkan ketika

melakukan penambangan.

b. Si penambang adalah orang muslim

Jika kedua syarat itu sudah terpenuhi, maka hasil

penambangan tersebut wajib untuk dizakati, yaitu

sebanyak 2,5% dari hasil zakat tersebut. Mazhab syafi’i

berpendapat, hasil tambang yang wajib dizakati adalah

hanya sebatas pada hasil tambang berupa emas dan

perak, dengan syarat penambangan tersebut dilakukan

di dalam kawasan yang mubah atau di kawasan milik si

penambang. Dan zakat hasil emas dan perak ini tidak

disyaratkan harus haul.

H. Zakat untuk Pendidikan

Pendidikan adalah kebutuhan yang amat primer bagi

setiap individu. Efek pendidikan begitu menyeluruh, mulai

dari pola pikir, keyakinan, dan sikap hidup yang berujung pada

Page 51: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

40

kualitas hidup. Sebagaimana diketahui, masalah pendidikan

merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah bangsa.

Kemajuan sebuah masyarakat sangat ditentukan oleh kualitas

sumber daya manusia yang dihasilkan melalui sistem

pendidikannya. Berkurangnya kesempatan pendidikan bagi

sebagian masyarakat juga akan menurunkan produktivitas

perekonomian secara keseluruhan.29

Harta zakat sebagai alat bantu pengentasan masalah

sosial, telah ditetapkan untuk didistribusikan kepada delapan

ashnaf yang diantaranya adalah fakir dan miskin, yaitu

kelompok manusia yang berciri khusus tidak mampu

memenuhi kebutuhan dasarnya, baik sebagai mahluk hidup

yang berarti perlu pangan dan kesehatan, sebagai mahluk

sosial butuh sandang, pangan dan papan, serta sebagai khalifah

Allah yang harus bermodal pendidikan. Atas dasar itu

penyaluran zakat dalam sektor pendidikan adalah sangat

beralasan secara syar’i. Alasan tersebut dapat diperinci sebagai

berikut:

1. Pendidikan adalah termasuk kebutuhan primer, maka dari

pihak yang lemah ekonomi sehingga terhalang dari

memenuhi kebutuhan pendidikan adalah termasuk fakir

yang berhak atas dana zakat.

2. Bila demi kebutuhan fisik guna keberlangsungan hidup

layak dalam kehidupan duniawi sesaat berupa pangan,

sandang, dan papan saja zakat dapat diberikan.

29 Http:/bataviase.co.id/node/290868 (Diakses pada tanggal 2 Juli 2018

Pukul 15.21 WIB)

Page 52: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

41

3. Secara manusiawi akar masalah kemiskinan adalah pada

minimnya pendidikan, sehingga seseorang tidak mampu

mengetahui potensi dirinya, mengembangkannya, dan

apalagi memanfaatkannya. Begitu pula, akibat minimnya

pendidikan ia juga tidak mampu mengeksplorasi potensi

lingkungan, pertumbuhan, hewan, tanah, air, dan kekayaan

alam yang dikandungnya. Adapun maksud dari

pengalokasian zakat dalam sektor pendidikan,

penggunaannya dalam bentuk:

a. Membiayai orang miskin untuk mendapat pendidikan,

misalnya menyantuninya untuk membayar biaya

sekolah. Pada masa dahulu ulama telah perhatian dalam

hal ini walaupun dalam bentuk sedikit berbeda. Mereka

mengatakan bahwa bila orang miskin gara-gara tidak

dapat bekerja karena sibuk mendalami ilmu syariat,

maka halal baginya menerima dana zakat.

b. Mendirikan sekolah dan memenuhi kebutuhan

operasionalnya, dalam rangka membendung dan

melawan hegemoni pendidikan kapitalis, komunitas,

sekuler, dan sebagainya menuju kepada pendidikan

Islam yang murni30.

Imam Nawawi berkata, jika seseorang sanggup mencari

nafkah yang sepadan dengan keadaannya, tetapi ia sibuk

mempelajari sebagian dari ilmu-ilmu agama, sehingga

seandainya ia mencari nafkah pun, usahanya tidak akan

30 Http:// Www. Bmh.or.Id/Index.Php/informasi/ Artikel/ Kolam-

Syariah/275-Zakat- untuk Pendidikan.Html. *(Diakses pada tanggal 2 Juli

2018 Pukul 21.00 WIB)

Page 53: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

42

berhasil, bolehlah ia menerima zakat, karena hukum

memperdalam ilmu adalah fardhu kifayah. Adapun orang yang

tidak akan mungkin berhasil, ia tidak boleh menerima zakat,

selama ia mampu untuk bekerja.

Imam Nawawi berkata, mengenai orang yang

memusatkan perhatian untuk melakukan ibadah-ibadah

sunnah, sedangkan mencari nafkah akan menjadi penghalang

dari kegiatannya itu atau dari memusatkan perhatian

kepadanya, menurut kesepakatan para ulama, ia tidak halal

menerima zakat. Sebabnya adalah kepentingan ibadahnya itu

terbatas untuk dirinya sendiri, berlainan dengan orang yang

sibuk mengadakan penelitian dalam bidang ilmu

pengetahuan.31

Termasuk kategori Al-fuqaraa adalah para penuntut

ilmu yang sudah baligh, namun mereka tidak mempunyai harta

kekayaan milik sendiri walaupun para orang tua mereka adalah

orang-orang yang terbilang kaya. Mereka berhak diberi

beasiswa sampai mereka mampu menyelesaikan studi.32

Namun ada sebagian kalangan yang mensyaratkan, ia haruslah

orang yang cerdas dan pintar yang bisa diharapkan

keunggulannya dan nantinya bisa bermanfaat untuk kaum

muslim. Jika tidak, ia tidak berhak mendapatkan bagian harta

zakat selama ia masih mampu untuk bekerja. Ini merupakan

pendapat yang rasional dan sangat baik dan pendapat inilah

yang dipraktikkan oleh negara-negara modern sekarang ini,

31 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunah 1. Jilid 1, h. 587- 588. 32 Said Hawwa, Al- Islam, (Jakarta : Gema Insani, 2004), h. 169.

Page 54: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

43

sekiranya negara memberi biaya kepada orang-orang yang

cerdas dan unggul untuk melanjutkan studi mereka dengan

cara memberikan kursus-kursus gratis atau memasukan mereka

ke dalam daftar delegasi-delegasi, baik di dalam maupun luar

negeri guna melanjutkan studi mereka.

Page 55: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

44

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG DARUNNAJAH

CHARITY

A. Sejarah Pondok Pesantren Darunnajah

Pondok Pesantren Darunnajah adalah lembaga pendidikan

Islam swasta (non-pemerintah). Pondok Pesantren Darunnajah

didirikan pada tanggal 1 April 1974 oleh (Alm) KH. Abdul

Manaf Mukhayyar dan dua rekannya (Alm) KH. Qomaruzzaman

dan KH. Mahrus Amin, dengan sistem kurikulum yang terpadu,

pendidikan berasrama serta pengajaran bahasa Arab dan Inggris

secara intensif.1

Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta dirintis sejak tahun

1942 di atas lahan 600m. Awalnya, Pesantren Darunnajah

bernama Madrasah Islamiyah di Petunduan Palmerah, kemudian

terus berkembang. Perubahan nama ini terjadi karena

berkembangnya idealism pendiri dari sekedar sekolah biasa

menjadi pendidikan bermodel pondok pesantren. Pondok

Pesantren Darunnajah sekarang sudah memberikan pelayanan

pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman Kanak-kanan hingga

perguruan tinggi. Luas lahan pesantren 5 ha, di daerah Ulujami

Tangerang Jawa Barat (tahun 1976, menjadi bagian dari DKI

Jakarta).

1 Sri Nanang Setiono, Ihwan Mahmudi dan Abdul Haris Qadir,

Biografi K.H.Abdul Manaf Mukhayyar Darunnajah Ladang Perjuangan

Bukan Ladang Penghidupan, Jakarta: Pondok Pesantren Darunnajah, Juni

2014.

Page 56: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

45

Pondok Pesantren Darunnajah terletak di Jalan Ulujami

Raya, nomor 86, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan,

Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. Lokasi pesantren

sangat menguntungkan karena berada di pinggiran ibukota, yang

mana hal tersebut memudahkan komunikasi, baik dengan

instansi pemerintah maupun dengan masyarakat luas.

Dengan didukung oleh lingkungan yang asri, Pondok

Pesantren Darunnajah berupaya untuk mencetak manusia yang

muttafaqoh fiddin untuk menjadi kader pemimpin umat/bangsa,

selalu mengupayakan terciptanya pendidikan santri yang

memiliki jiwa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian,

ukhuwah Islamiyah, kebebasan berfikir dan berperilaku atas

dasar Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW untuk

meningkatkan taqwa kepada Allah SWT.

Sebagai jenis pesantren modern,santri Pondok Pesantren

Darunnajah mempunyai pikiran terbuka dan moderat, tanpa

menghilangkan unsur peran Islam. Disiplin dan kesederhanaan,

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan

kampus.

Di Pondok Pesantren Darunnajah, pengelolaan pendidikan

dan pengajaran serta kegiatan santri sehari-hari dilaksanakan

oleh para guru/ustadz dengan latar belakang pendidikan dari

berbagai perguruan tinggi dan pesantren modern, yang sebagian

besar tinggal di asrama dan secara penuh mengawasi serta

membimbing santri dalam proses kegiatan belajar mengajar dan

kepengasuhan santri.

Page 57: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

46

Seiring berjalannya waktu, Pondok Pesantren Darunnajah

dengan keikhlasan dan idealisme para pendirinya, lembaga ini

terus berkembang, hingga saat ini memiliki 16 cabang di bawah

Yayasan Darunnajah. Dengan usaha selalu meningkatkan mutu

pendidikan, pembangunan fisik, pengembangan dana dan

mempersiapkan para kader untuk kemajuan jangka panjang

lembaga pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.

Adapun sejarah Darunnajah dibagi menjadi beberapa

periode diantaranya ialah periode cikal bakal, periode rintisan,

periode pembinaan dan penataran, periode pengembangan,

periode dewan nazir, periode kader Darunnajah, Kenamnya akan

dijabarkan berikut ini.2

1. Periode Cikal Bakal (1942-1960)

Pada tahun 1942 K.H. Abdul Manaf Mukhayyar

mempunyai sekolah Madrasah Al-Islamiyah di Petunduhan

Palmerah. Tahun 1959 tanah dan madrasah tersebut digusur

untuk perlunasan komplek perkampungan

olahraga Sea Games, yang sekarang dikenal dengan komplek

Olahraga Senayan. Untuk melanjutkan cita-citanya, maka

diusahakanlah tanah di Ulujami. Tahun 1960, didirikan

Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI), dengan

tujuan agar di atas tanah tersebut didirikan pesantren.

Periode inilah yang disebut dengan periode cikal bakal,

sebagai modal pertama berdirinya Pondok Pesantren

Darunnajah.

2 www.darunnajah.com (Diakses pada tanggal 11 Juli 2018 Pukul

16.20)

Page 58: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

47

2. Periode Rintisan (1961-1973)

Pada tahun 1961 K.H. Abdul Manaf membangun

gedung madrasah enam lokal di atas tanah wakaf. Ide

mendirikan pesantren didukung oleh H.Kamaruzzaman yang

saat itu sedang menyelesaikan kuliahnya di Yogyakarta.

untuk pengelolaan pendidikan diserahkan kepada Ust.

Mahrus Amin, alumnus KMI Gontor yang mulai menetap di

Jakarta pada tanggal 2 Februari 1961. karena banyaknya

rintangan dan hambatan, maka pendidikan belum bisa

dilaksanakan di Ulujami, tetapi dilaksanakan di Petukangan

bersama beberapa tokoh masyarakat, diantarannya Ust.

Abdillah Amin dan H. Ghozali, berkerjasama dengan YKMI.

Tanggal 1 Agustus 1961, Ust. Mahrus Amin mulai membina

madrasah Ibtidaiyah Darunnajah dengan jumlah siswa

sebanyak 75 orang dan tahun 1964 membuka Tsanawiyah

dan TK Darunnajah.

Tahun 1970 ada usaha memindahkan pesantren ke

Petukangan, tapi mengalami kegagalan. Dan usaha merintis

pesantren pernah pula dicoba dengan menampung kurang

lebih 9 anak dari Ulujami dan Petukangan, yakni antara

tahun 1963-1964. dan tahun 1972 menampung kurang lebih

15 anak di Petukangan, namun kedua usaha itu tidak dapat

dilanjutkan dengan berbagai kesulitan yang timbul. Pada

periode ini, meskipun pesantren yang diharapkan belum

terwujud, tetapi dengan usaha-usaha tersebut, Yayasan telah

berhasil mempertahankan tanah wakaf di Ulujami dari

berbagai rongrongan, antara lain BTI/PKI saat itu.

Page 59: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

48

3. Periode Pembinaan dan Penataan (1974-1987)

Pada tanggal 1 April 1974, dicobalah untuk ke sekian

kalinya mendirikan Pesantren Darunnajah di Ulujami. Mula-

mula Pesantren mengasuh 3 orang santri, sementara

Tsanawiyah Petukangan dipindah ke Ulujami untuk

meramaikannya. Baru pada tahun 1976, Madrasah

Tsanawiyah Petukangan dibuka kembali dan secara

berangsur, Pesantren Darunnajah Ulujami hanya menerima

anak yang mukim saja, kecuali anak Ulujami yang boleh

pulang pergi. Bangunan yang pertama didirikan adalah

masjid dengan ukuran 11 X 11 m dan beberapa lokal asrama.

Bangunannya meskipun sederhana, namun sudah sesuai

dengan master plan yang dibuat oleh Ir. Ery Chayadipura.

Pada awal pembangunannya, seluruh santri selalu dilibatkan

untuk membantu kerja bakti. Pada periode inilah ditata

kehidupan di Pesantren Darunnajah dengan sunnah-

sunnahnya.

a. Aktivitas santri dan kegiatan pesantren disesuaikan

dengan jadual waktu shalat. Menggali dana dari

pesantren sendiri untuk lebih mandiri.

b. Meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, dengan

dibentuk Lembaga Ilmu Al-Qur’an (LIQ), Lembaga

Bahasa Arab dan Inggris (LBA/I) dan Lembaga Da’wah

dan Pengembangan Masyarakat (LDPM).

c. Beasiswa Ashabunnajah (kelompok santri penerima

beasiswa selama belajar di Darunnajah) untuk kader-

kader Darunnajah. Diharapkan untuk selanjutnya dari

Page 60: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

49

setiap seluruh santri yang bayar, satu orang bebas biaya

dari kelompok yang tidak mampu.

4. Periode Pengembangan (1987-1993)

Darunnajah mulai melebarkan misi dan cita-citanya,

mengajarkan agama Islam, pendidikan anak-

anak fuqara’ dan masakin dan bercita-cita membangun

seratus Pondok Pesantren Modern. Masa inilah, saat

memancarkan pancuran kesejukan ke penjuru-penjuru yang

memerlukan.

5. Periode Dewan Nazir (1994-sekarang)

Perjalanan sejarah Pesantren Darunnajah yang relatif

lama telah menuntut peraturan kesempurnaan untuk menjadi

lembaga yang baik. Belajar dari perjalanan pondok pesantren

di Indonesia dan melihat keberhasilan lembaga Universitas

Al-Azhar Cairo Mesir, yang telah berumur lebih 1000 tahun

lamanya, Yayasan Darunnajah yang memayungi segala

kebijakan yang telah berjalan selama ini, berusaha

merapikan dan meremajakan pengurus yayasan.

Dengan niat yang tulus dan ikhlas, wakif tanah di

Ulujami Jakarta K.H.Abdul Manaf Mukhayyar, Drs.K.H.

Mahrus Amin, dan Drs.H. Kamaruzzaman Muslim yang

ketiganya mengatasnamakan para dermawan untuk wakaf

tanah di Cipining Bogor seluas 70 ha, mengikrarkan wakaf

kembali di hadapan para ulama dan umara dalam acara

nasional di Darunnajah pada tanggal 7 Oktober 1994.

Dalam acara tersebut wakif menguraikan niat dan cita-

citanya mendirikan lembaga ini di atas sebuah piagam wakaf

Page 61: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

50

yang ditandatangani oleh para pemegang amanat, Dewan

Nazir dan Pengurus Harian Yayasan Darunnajah yang

disaksikan oleh para tokoh masyarakat dan ormas di

Indonesia.

6. Periode Kader Darunnajah

Meningkatnya keinginan masyarakat untuk

memasukkan putra-putrinya ke lingkungan Pondok

Pesantren memberikan dampak kepada meningkatnya

pendaftaran dan jumlah santri di Pondok Pesantren

Darunnajah. Keterbatasan lokasi, keterbatasan lahan dan

keterbatasa sumber daya manusia mendorong para pengurus

Pondok Pesantren untuk mengembangkan Darunnajah di

berbagai daerah, baik dari hasil pembelian lahan maupun

melalui penerimaan waqaf dari para muhsinin (orang baik)

yang memberi infaq dan mewaqafkan lahan seluas 619 ha.

Hal ini dibutuhkan untuk kelangsungan masa depan

lembaga perlu mempersiapkan kader yang handal, ulet dan

berkualitas. Kelangsungan lembaga dan perkembangannya

memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas,

Yayasan Darunnajah membuatnya di dalam program dan

diaplikasikan dalam aturan-aturan bagi kader Darunnajah

sehingga pola pengembangan lembaga dapat berjalan dengan

maksimal.

Page 62: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

51

B. Visi, dan Misi Pondok Pesantren Darunnajah

1. Visi Pondok Pesantren Darunnajah

Adapun visi Darunnajah diantaranya adalah:

a. Mencetak manusia yang muttafaqah fiddin untuk

menjadi kader pemimpin umat/bangsa.

b. Mendidik kader-kader umat dan bangsa yang ber-

tafaqquh fiddin, para ulama’, zuama’, dan

aghniya’, yang bertaqwa, berakhlak mulia,

berpengetahuan luas, jasmani yang sehat, terampil

dan ulet.

2. Misi Pondok Pesantren Darunnajah

a. Mencetak manusia yang beriman dan bertaqwa,

berakhlak mulia, berpengetahuan luas, sehat dan

kuat jasmani, terampil dan ulet, mandiri, mampu

bersaing, kritis, problem solver, jujur,

komunikatif, dan berjiwa juang.

b. Merintis mempelopori berdirinya Pondok

Pesantren di seluruh Indonesia sebagai lembaga

sosial keagamaan yang bergerak di bidang

pendidikan dan dakwah.

C. Struktur Tata Kerja Pondok Pesantren Darunnajah

2017/2018

Ketua Umum Yayasan : K.H.Saifuddin Arief, S.H.,

M.H

Pimpinan : Drs. K.H. Mahrus Amin

Dr. K.H. Sofwan Manaf,

Page 63: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

52

M.Si

Biro Pendidikan : H. Hasyim Sya’ban,

S.Pd.I.

Biro Pengasuhan Santri : H. Sulaiman Effendi,

S.Ag.,

Biro ADM, KEU & USAHA : Muallimah, S.Pd

Biro Rumah Tangga : H. Lili Muhammad Darli,

M.A.

Biro Kemasyarakatan : Nasirin, S.Pd.I.

D. Program-program Lembaga Darunnajah Charity

1. Beasiswa Dhuafa

Program beasiswa dhuafa adalah program bantuan

Bea Studi, Biaya siswa untuk santri juga tidak lepas dari

perhatian pondok yang diambil dari dana wakaf serta

zakat tersebut. Saat ini program beasiswa itu diprogram

lebih khusus kepada santri-santri yang kurang mampu,

atau jelasnya diperuntukkan bagi anak yatim piatu yang

tidak memiliki dana. Kebijakan pondok terhadap hal ini

adalah dengan sistem sepuluh orang santri yang mampu

dialokasikan dananya bagi beasiswa satu orang anak

yang tidak mampu.3

Kebijakan ini sudah lama berjalan dan telah

mendidik sejumlah besar anak yang tidak mampu dan ini

3 Imam Khairul Annas, Sekretaris Pondok Pesantren Darunnajah,

(Wawancara Pribadi), Ulujami Jakarta Selatan. 12 Juli 2018.

Page 64: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

53

merupakan program penting bagi pondok dalam

mengembangkan sayap dalam bidang pendidikan

2. Posko Bencana alam

Posko bencana alam adalah suata gerakan bantuan

kemanusian yang dipelopori oleh Darunnajah charity di

bawah naungan biro kemasyarakatan yang bertujuan

untuk mengumpulkan bantuan baik berupa uang tunai

maupun baju bekas atau barang-barang lainnya yang

akan di alokasikan kepada para korban bencana alam

seperti gempa bumi, longsor, tsunami, banjir, angin

puting beliung, dsb.

3. Bakti Sosial

Bakti sosial adalah kegiatan tahunan yang rutin

diadakan oleh Darunnajah charity yang melibatkan

santriwan/santriwati beserta ustadz/ustadzah didalamnya

yang bertujuan untuk membantu meringankan beban

saudara saudara kita di luar sana.

Page 65: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

54

BAB IV

PENYALURAN DANA ZAKAT DARUNNAJAH CHARITY

PADA PROGRAM BEASISWA DHUAFA

A. Penyaluran Dana Zakat Pada Lembaga Darunnajah

Charity Ulujami Jakarta

Darunnajah Charity adalah lembaga Darunnajah yang

fokus di bidang sosial dan kemasyarakatan. Darunnajah Charity

menerima donasi dalam berbagai bentuk, zakat, infaq, shadaqah,

wakaf ataupun lainnya. Darunnajah Charity memiliki banyak

program sosial kemasyarakatan. Diantaranya; Beasiswa dhuafa,

bakti sosial, posko bencana alam, dll. Lembaga ini juga

melibatkan santri dalam kegiatannya sehingga santri dapat

belajar peduli dengan sesama dan indahnya berbagi. Banyak

sekali santri, warga, korban bencana dan pihak-pihak lain yang

merasa terbantu dengan adanya lembaga Darunnajah Charity.

Dapat pula disampaikan berkaitan dengan manajemen

kelembagaan zakat di Pesantren Darunnajah yang diolah

Lembaga Darunnajah Charity adalah sistem yang mereka

terapkan dalam pengelolaan dana. Semua dana yang dihasilkan

dari zakat maupun dari dana sekolah dan lain sebagainya yang

menjadi sumber keuangan dikelola dengan sistem 35% untuk

jasa, 35% untuk operasional & service quality, serta 30% untuk

investasi.

Page 66: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

55

Sistem yang pertama, yaitu 35% untuk jasa,

dikembangkan guna kebutuhan yang bersifat up to date.

Dikatakan demikian karena kebutuhan ini merupakan dana yang

harus dikeluarkan dan termasuk pengeluaran yang tidak dapat

ditunda-tunda serta dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Jelasnya dana ini dipergunakan untuk membayar honorarium

para guru, pegawai, sarana dan prasarana, serta pemeliharaan

gedung.

Sistem yang kedua, yaitu dana yang dikelola 35% untuk

operasional dan service quality, merupakan dana yang bersifat

konvensional. Bersifat konvensional karena dana tersebut bukan

termasuk dana pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan setiap

hari atau setiap bulan, akan tetapi hal itu lebih menyesuaikan

kepada situasi yang dialami pondok. Dana tersebut lebih lanjut

dipergunakan untuk peningkatan kualitas guru seperti penataran,

seminar, short cours dan lain-lain, juga dipergunakan untuk

membiayai konsultan pendidikan dalam rangka meningkatkan

kualitas serta pengembangan Pondok Pesantren Darunnajah

kedepannya dan lain-lain.

Sedangkan berkaitan dengan sistem yang terakhir, yaitu

30% untuk investasi merupakan dana yang bersifat abadi. Dana

abadi ini lebih ditujukan kepada pengembangan dan perluasan

lembaga pendidikan ke arah kemajuan dengan berbagai bentuk

usaha-usaha. Lebih lanjut dana ini dipergunakan untuk

pengembangan zakat dengan mencari usaha-usaha yang tepat

bagi penggalian sumber dana pendidikan. Dengan usaha-usaha

yang dikembangkan selain dari usaha yang ada maka cita-cita

Page 67: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

56

menjadikan Pondok Pesantren Darunnajah menjadi pondok yang

unggul dalam kualitas akan semakin terwujud, karena untuk

mencapai hal itu tidak bisa lepas dari biaya yang dimiliki.

Darunnajah charity mempunyai program dalam

penyaluran diantaranya yaitu: beasiswa dhuafa, bakti sosial,

posko bencana alam dan lain-lain. Adapun pola yang dimiliki

oleh Darunnajah Charity akan penulis analisis seperti berikut ini,

Terdapat empat pola pendayagunaan zakat yaitu:1

1. Pola Tradisional (konsumtif). Pola ini adalah pola

penyaluran zakat yang bentuknya diberikan langsung kepada

mustahik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

2. Pola Kreatif (konsumtif). Pola kreatif konsumtif adalah zakat

yang diberikan dalam wujud alat-alat sekolah, beasiswa, dan

sebagainya.

3. Pola Kontemporer (produktif). Zakat yang diberikan dalam

bentuk pinjaman kepada mustahik yang ada untuk

kepetingan aktifitas suatu usaha bisnis.

4. Pola pendayagunaan produktif/kreatif yang diwujudkan

dalam bentuk modal yang dapat dipergunakan untuk

membantu pendayagunaan usaha kecil.

Sayangnya tidak semua dari pola-pola tersebut

diterapkan oleh Biro Kemasyarakatan melalui Darunnajah

Charity. Adapun pola-pola yang tidak diterapkan antara lain pola

kontemporer dan pola pendayagunaan produktif/kreatif karena

Darunnajah Charity hanya fokus dibidang pendidikan beasiswa

1 BAMUIS BNI, Bangsa Betah Miskin, (Ciputat: Penerbit Institut

Manajemen Zakat, 2011). Cet. 1. h. 77.

Page 68: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

57

kaum dhuafa dan kegiatan charity jika sewaktu-waktu terjadinya

musibah atau bencana alam. Hal tersebut dipaparkan oleh Ketua

Biro Kemasyarakatan bahwasannya Darunnajah Charity lebih

terfokus kepada program pendidikan atau kepada pola kreatif.2

Pada dasarnya lembaga pengelolaan zakat diwajibkan

untuk membentuk program secara terencana dan terukur. Ukuran

keberhasilan yang digunakan dititik beratkan kepada hasil

pemberdayaan masyarakat bukan hanya pada satu program.

Bentuk pendayagunaan lebih memperhatikan program-program

yang berefek luas dan berjangka panjang. Bentuk

pendayagunaan dapat dikelompokkan dalam tiga program

pendayagunaan, diantaranya:3

1. Karitas adalah program batuan dalam bentuk hadiah (hibah)

yang manfaatnya diterima secara langsung oleh mustahik.

Adapun bentuk bantuan yang diberikan berupa bantuan

makanan, pengobatan, tempat tinggal, biaya sekolah,

tranportasi, dan bantuan dakwah.

2. Pengembangan insani ialah program yang bertujuan untuk

meningkatkan sumber daya manusia (mustahik) dalam hal ini

diberikan dalam bentuk pemberian beasiswa pendidikan,

berguru, pembiayaan sekolah, pelatihan keterampilan kerja

dan pelatihan wirausaha.

3. Pengembangan ekonomi program yang bertujuan untuk

meningkatkan penghasilan dan kemandirian ekonomi

2 Nasirin, Ketua Biro Kemasyarakatan Pondok Pesantren Darunnajah,

(Wawancara Pribadi), Ulujami Jakarta Selatan, 12 Juli 2018 pukul 19.30

WIB). 3 Didin Hafidhuddin, membangun Peradaban Zakat. Cet. 1 h. 76.

Page 69: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

58

mustahik seperti modal usaha, rekan kerja, penguatan

jaringan kerja dan pemilikian aset oleh mustahik.

Dari ketiga bentuk yang telah penulis jabarkan

bahwasanya Darunnajah Charity cenderung memiliki bentuk

pengembangan insani karena Darnnajah Charity lebih tertuju

pada program beasiswa santrinya saja dalam bentuk subsidi

silang. Tidak hanya itu Darunnajah Charity pula ikut

berpartisipasi dalam program beaguru yang mana program ini

diperuntukan kepada beberapa ustadz dan ustadzah yang sedang

mengabdi di Darunnajah.

Alasan utama Darunnajah Charity masuk ke dalam

bentuk pengembangan insani tidak lain dikarenakan bentuk

karitas merupakan bantuan yang bentuknya hibah jadi tidak

terikat apapun setelah menerima bantuan tersebut sementara

bentuk pengembangan ekonomi tidak masuk ke dalam program

Darunnajah charity.

Adapun alumni dari penerima beasiswa Darunnajah

Charity memiliki keterikatan dalam bentuk perjanjian

pengkaderan. Kader adalah orang yang mempunyai potensi,

dedikasi, dan loyalitas untuk membantu Yayasan atau Pesantren,

dan diangkat oleh Yayasan atau Pesantren sebagai penjuang

penerus cita-cita luhur lembaga. Kader terdiri dari:

1. Kader pondok adalah orang yang disiapkan dan diangkat

oleh Yayasan Darunnajah untuk meneruskan kepemimpinan

dan kelangsungan lembaga pendidikan di bawah naungan

Yayasan Darunnajah; dan

Page 70: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

59

2. Kader umat orang yang disiapkan oleh Yayasan Darunnajah atau

utusan lembaga lain untuk kepentingan umat secara umum dan

wajib kembali dan mengabdi ke lembaga yang mengirim.

B. Kontribusi Lembaga Darunnajah Charity Dalam

Program Beasiswa Dhuafa

Keberadaan zakat harus dioptimalkan dan dimanfaatkan

semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan

mustahiq. Salah satunya adalah melalui pemanfaatan zakat

sebagai sarana untuk membuka seluas-luasnya akses dan

kesempatan menikmati layanan pendidikan bagi mustahiq.

Masalah pendidikan merupakan hal yang sangat penting.

Kemajuan sebuah masyarakat sangat ditentukan oleh kualitas

sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan melalui sistem

pendidikan. Pendidikan adalah investasi masa depan untuk

melangsungkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan

suatu bangsa di segala aspek kehidupan seperti pertumbuhan dan

perkembangan perekonomian berbanding lurus dengan kualitas

pendidikan bangsa tersebut.

Untuk mendapatkan zakat, Darunnajah Charity

melakukan sosialisasi zakat yang dilakukan oleh tim fundraising

(penggalangan dana) baik itu perorangan maupun secara

kolektif. Adapun yang dilakukan oleh tim fundraising dalam

mendapatkan zakat adalah dengan menyampaikan program-

program yang ada di lembaga Darunnajah Charity itu sendiri.

Sumber dana dalam aktifitas Darunnajah Charity

semuanya didukung dari dana yang diamanahkan oleh para

Page 71: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

60

donatur baik perusahaan, perorangan maupun instansi swasta

lainnya berupa zakat, infaq, sedekah, wakaf, hibah, CSR, dan

dana sosial lainnya.

Adapun sumber dana program zakat untuk pendidikan

bersumber dari donatur pribadi yang berasal dari zakat mall,

zakat profesi, serta infaq dan bersumber dari perusahaan yang

berasal dari zakat perusahaan, infaq dan CSR (Corporate Social

Responsibility) yaitu dana kepedulian untuk masyarakat sekitar

wilayah kerja perusahaan/dana sosial masyarakat.

Darunnajah charity terus berupaya menyalurkan zakatnya

dengan seoptimal mungkin yang diharapkan dapat memberikan

dan meningkatkan kesejahteraan para mustahiq. Pendayagunaan

menurut Kamus Bahasa Indonesia (tim penyusun kamus pustaka

pembinaan dan pengembangan bahasa) adalah pengusahaan agar

mampu mendatangkan hasil dan manfaat serta mampu

menjalankan tugas dengan baik. Untuk mewujudkan hal yang

demikian diperlukan indikator yang optimal yang bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan umat kaum dhuafa.

Adapun indikator dari optimal itu sendiri, yaitu tepat

sasaran, tepat guna dan cara pemberian. Adapun indikator dari

optimal, yang pertama yaitu tepat sasaran, dalam hai ini siapa

yang berhak menerima zakat dan bagaimana lembaga amil zakat

tersebut menyalurkan zakatnya untuk pendidikan, yang

diharapkan dapat memberikan bantuan kepada kaum dhuafa.

Adapun yang menjadi sasaran para penerima zakat (mustahiq)

untuk pendidikan di Darunnajah charity adalah mustahiq yang

tergolong fakir, miskin dan fisabilillah. Akan tetapi secara

Page 72: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

61

umum lebih ditekankan kepada mustahiq fakir dan miskin.

karena Darunnajah Charity memiliki sumber dana yang terbatas

dari donatur, maka perlu memaksimalkan pengelolaannya.

Darunnajah Charity mempunyai potensi yang luar biasa

untuk mengurangi penderitaan umat manusia yang berada

dibawah garis kemiskinan. Negara-negara Islam modern harus

menggerakan sumber daya manusia melalui zakat untuk

pembiayaan berbagai program pembangunan dalam sektor

pendidikan, kesehatan, tenaga kerja dan kesejahteraan sosial.

Adapun program penyaluran zakat untuk pendidikan oleh

Darunnajah Charity tersebut, dapat kita lihat pada tabel berikut:

Penyaluran Zakat Darunnajah Charity untuk Pendidikan

(Beasiswa Dhuafa)

No Uraian Keterangan

1. Pondok Pesantren Darunnajah

Ulujami Jakarta

Rutin

2. Pondok Pesantren Darunnajah

Cipining Bogor Jawa Barat

Insidental

3. Pondok Pesantren Darunnajah Al-

Manshur Serang Banten

Insidental

4. Pondok Pesantren Darunnajah An-

Nur Cidokom Bogor

Insidental

Sumber: Hasil wawancara

Dari tabel di atas hasil wawancara dengan kepala

biro kemasyarakatan Pondok Pesantren Darunnajah dapat

diketahui bahwa penyaluran zakat untuk pendidikan masih

sangat kurang, karena untuk biaya rutin hanya disaluran untuk

Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, sedangkan untuk Pondok

Pesantren Darunnajah lainya hanya bersifat insidental yang

Page 73: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

62

mana Darunnajah Charity pernah menyalurkan zakat untuk

pendidikan pada pondok-pondok tersebut.

Dalam penyaluran zakat untuk pembiayaan pendidikan

anak-anak dhuafa, ada beberapa proses seleksi yang harus

dilakukan oleh Darunnajah Charity yaitu dengan melakukan

survei ke rumah siswa yang bersangkutan termasuk kepada

orang tua siswa untuk menentukan studi kelayakannya sebagai

penerima zakat (mustahiq) untuk pendidikan. Sedangkan kriteria

yang menjadi penilaian Darunnajah Charity dalam menetapkan

sasaran penerima yang berhak mendapatkan zakat untuk

pendidikan ini yaitu termasuk kategori dhuafa, selain itu turut

diperhatikan oleh pihak Darunnajah Charity, seperti faktor

prestasi siswa bersangkutan, kondisi keluarga, yang dalam hal

ini berkaitan dengan dukungan orang tua terhadap pendidikan

anaknya serta motivasi belajar anak tersebut. Di samping itu,

ahklak juga menjadi bahan pertimbangan Darunnajah Charity

yang paling penting dalam menyalurkan zakat untuk pendidikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan biro

kemasyarakatan Pondok Pesantren Darunnajah dapat diketahui

bahwa syarat-syarat atau kelengkapan administrasi yang harus

dipenuhi mustahiq dalam mendapatkan zakat untuk pendidikan

dari Darunnajah Charity adalah:

a. Mempunyai kemauan untuk mondok

b. Mau mengahafal Al-Qur’an

c. Siap berjuang dan membela Pondok Pesantren Darunnajah

d. Siap dipimpin dan siap memimpin

e. Pengisian formulir pendaftaran

Page 74: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

63

f. Foto copy identitas diri (kartu pelajar)

g. Foto copy kartu keluarga (KK)

h. Surat keterangan tidak mampu dari RT/RW/ pengurus

masjid

i. Foto copy rapor

j. Pas foto ukuran 3x4 = 2 lembar

k. Melampirkan kesediaan orang tua.

Adapun indikator yang kedua yaitu tepat guna, yang

mana dalam penyaluran zakat untuk pendidikan tersebut

didayagunakan untuk kebutuhan dana rutin untuk pendidikan.

Berikut nama-nama mustahik penerima beasiwa dhuafa

Darunnajah Charity:

NO NAMA L/P KELAS STATUS TAHUN

1. Muhammad Fikri

Ghozali

L Intensiv A Dhuafa 2018

2. Aceng Hafiz L Intensiv A Dhuafa 2018

3. Arif Abdurrohman L Intensiv A Dhuafa 2018

4, Muflikun L Intensiv A Dhuafa 2018

5. Achmad Edwin

Firmansah

L Intensiv A Dhuafa 2018

6. Ahmad Syaifullah L Intensiv A Dhuafa 2018

7. M. Thoriq Salsabil L Intensiv A Dhuafa 2018

8. Prayoga L 5A (IPA) Dhuafa 2016

9. Romidi L 5A (IPA) Dhuafa 2016

10 Andi Purnomo L 5A (IPA) Dhuafa 2016

11. M. Samsul Maarif L 5A (IPA) Dhuafa 2016

12. Asra L 4B (IPS) Dhuafa 2017

Page 75: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

64

13. Sulton Abu Bakar L 4B (IPS) Dhuafa 2017

14. Sefudin L 4B (IPS) Dhuafa 2017

15. Nur Ahmad

Ramadani

L 4B (IPS) Dhuafa 2017

16. Rinto Anggara L 4B (IPS) Dhuafa 2017

17. M. Syafik

Lazuardi

L 4B (IPS) Dhuafa 2017

18. Panji Maulana

Assyiddiqie

L 4B (IPS) Dhuafa 2017

19. Mei sandi L 4B (IPS) Dhuafa 2017

20. Umar Anas L 6E (MAK) Dhuafa 2015

21. M.Idris

Syahruddin

L 6E (MAK) Dhuafa 2015

22. Abil Fajri L 6E (MAK) Dhuafa 2015

23. Eko Bintang

Prayoga

L 6E (MAK) Dhuafa 2015

24. Rahmayana L 6E (MAK) Dhuafa 2015

25. Fathiyah Zahra

Arifin

P 6E (MAK) Dhuafa 2015

26. Yosvi Angrariani

Putri

P 6E (MAK) Dhuafa 2015

27. Lubna Azizah P Intensiv B Dhuafa 2018

28. Annisa Umaroh P Intensiv B Dhuafa 2018

29. Lepia Juniza P Intensiv B Dhuafa 2018

30. Eva Azmul

Karimah

P Intensiv B Dhuafa 2018

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa Darunnajah

Charity telah menyalurkan zakat untuk kaum dhuafa yang ingin

bersekolah di Pondok Pesantren Darunnajah. Indikator yang ke

tiga yaitu cara pemberian zakat untuk pendidikan, program zakat

untuk pendidikan diberikan dalam bentuk beasiswa bagi siswa

Page 76: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

65

yang berprestasi dari kalangan keluarga kurang mampu dan anak

yatim Darunnajah Charity pada program beasiswa dhuafa masuk

kegolongan pola tradisonal dan pola kreatif karena pemberian

beasiswanya kepada santri yang kurang mampu diberikan secara

langsung dan berupa alat-alat sekolah (seragam, buku pelajaran,

perlengkapan santri sehari-hari dan sebagainya).

Selain itu setiap penerima besasiswa dhuafa Darunnajah

Charity wajib mengikuti program pengkaderan yang dimiliki

oleh Pondok Pesantren Darunnajah. Dalam hal ini wajib

mengabdi di lembaga Pondok Pesantren Darunnajah baik di

pondok pusat maupun di pondok cabang sesuai dengan prosedur

atau persetujuan yang telah disepakati.

Menurut penulis dengan adanya Darunnajah Charity ini,

sangat membantu bagi mereka yang kurang mampu untuk

mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana masyarakat

pada umumnya. Karena pada dasarnya pondok pesantren itu

sebagai langkah untuk mempersiapkan generasi dimasa yang

akan datang. Dan metode yang dilakukan oleh Darunnajah

Charity ini sudah sangat memenuhi standar dan tidak

memberatkan penerima beasiswa tersebut, karena sudah sesuai

musyawarah dan mufakat para pendiri pondok pesantren

Darunnajah.

Page 77: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Penyaluran

Dana Zakat Untuk Program Beasiswa Dhuafa Pada

Darunnajah Charity Jakarta Selatan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Darunnajah Charity adalah lembaga Darunnajah yang

fokus di bidang sosial dan kemasyarakatan. Darunnajah

Charity menerima donasi dalam berbagai bentuk, baik

zakat, infaq, shadaqah, wakaf ataupun lainnya.

Darunnajah Charity memiliki banyak program sosial

kemasyarakatan. Diantaranya; Beasiswa dhuafa, bakti

sosial, posko bencana alam, dll. Lembaga ini juga

melibatkan santri dalam kegiatannya sehingga santri

dapat belajar peduli dengan sesama dan indahnya

berbagi. Banyak sekali santri, warga, korban bencana

dan pihak-pihak lain yang merasa terbantu dengan

adanya lembaga Darunnajah Charity, dapat pula

disampaikan berkaitan dengan manajemen kelembagaan

zakat di Pesantren Darunnajah yang diolah Lembaga

Darunnajah Charity adalah sistem yang mereka

terapkan dalam pengelolaan dana. Semua dana yang

dihasilkan dari zakat maupun dari dana sekolah dan lain

sebagainya yang menjadi sumber keuangan dikelola

dengan sistem 35% untuk jasa, 35% untuk operasional

& service quality, serta 30% untuk investasi.

Page 78: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

67

2. Dalam penyaluran zakat untuk pembiayaan pendidikan

anak-anak dhuafa, ada beberapa proses seleksi yang

harus dilakukan oleh Darunnajah charity yaitu dengan

melakukan survei ke rumah siswa yang bersangkutan

termasuk kepada orang tua siswa untuk menentukan

studi kelayakannya sebagai penerima zakat (mustahiq)

untuk pendidikan. Sedangkan kriteria yang menjadi

penilaian Darunnajah Charity dalam menetapkan

sasaran penerima yang berhak mendapatkan zakat untuk

pendidikan ini yaitu termasuk kategori dhuafa, selain itu

turut diperhatikan oleh pihak Darunnajah Charity,

seperti faktor prestasi siswa bersangkutan, kondisi

keluarga, yang dalam hal ini berkaitan dengan dukungan

orang tua terhadap pendidikan anaknya serta motivasi

belajar anak tersebut. Di samping itu, ahklak juga

menjadi bahan pertimbangan Darunnajah Charity yang

paling penting dalam menyalurkan zakat untuk

pendidikan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan, dalam

hal ini peneliti memberikan saran pada lembaga Darunnajah

Charity:

1. Optimalisasi dana zakat terhadap para mustahik

khususnya bagi kaum dhuafa yang ingin melanjutkan

pendidikan di Pondok Pesantren.

2. Meningkatkan sosialisasi program lembaga Darunnajah

Charity.

Page 79: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

68

3. Transparansi dana atau laporan lembaga Darunnajah

Charity agar dapat diketahui oleh masyarakat luas.

4. Meningkatkan kerja sama dengan pemerintah atau

perusahaan swasta untuk kepedulian terhadap pendidikan

kaum dhuafa.

Page 80: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

69

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fauzan, Saleh. Fiqih Sehari-hari. Jakarta: Gema Insani Press.

2005.

Ali, Mohammad Daud. Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf.

Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press). 1998.

Al-Jaza’ iri, Syaikh Abu Bakar Jabir. Minhajul Muslim. Jakarta:

Darul Haq. 2006.

Ash Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi. Pedoman Zakat.

Semarang: PT Pustaka Rizki Putra. 1999.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad. Fiqh Ibadah. Jakarta: Amzah.

2009.

BAMUIS BNI. Bangsa Betah Miskin. Ciputat: Penerbit Institut

Manajemen Zakat. 2011.

Briyah, N. Oneng Nurul. Total Quality Management Zakat.

Ciputat: Wahana Kardofa UMJ. 2012.

Hafidhuddin, Didin. Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak,

Shadaqah. Jakarta: Gema Insani Press. 1998.

Huda, Nurul Dkk. Lembaga Keuangan Islam. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group. 2010.

Kementerian Agama RI. Al-Qur’an Terjemah dan Tajwid.

Bandung: PT. Sygma Examedia Arkanleema. 2014.

Mughniyah, Muhammad Jawad. Fiqih Lima Mazhab. Jakarta:

Lentera. 2004.

Munzir, Ibnu. Al Ijma. Jakarta: Akbar Media. 2012.

Nashiruddin, M. Al-Albani. Ringkasan Shahih Muslim,

Penerjemah Elly Lathifah. Jakarta: Gema Insani Press.

2005.

Page 81: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

70

Permono, Sjechul Hadi. Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka

Pembangunan Nasional. Jakarta: Pustaka Firdaus. 1992.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2003.

Qardawi, Yusuf. Hukum Zakat diterjemahkan Salman Harun

DKK dari kitab Hukm Al-Zakah. Bandung: Mizan. 1996.

. Hukum Zakat. Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa.

2006.

Ritonga, A Rahman dan Zainuddin. Fiqh Ibadah. Jakarta: Gaya

Media Pratama. 2002.

Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunah 1. Jakarta: Pena. 2006.

Saidi, Zaim. Reinterprestasi Pendayagunaan ZIS Menuju

Efektifitas Pemanfaatn Zakat, Infak dan Sedekah, Jakarta:

Paramedia. 2004.

Saleh, Hassan. Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer.

Jakarta: Rajawali Pres. 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. 2008.

Page 82: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 83: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah
Page 84: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah
Page 85: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah
Page 86: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah
Page 87: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah
Page 88: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah
Page 89: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah
Page 90: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

Foto bersama sekretaris Pondok Pesantren Darunnajah Ustadz Imam Khairul

Annas L.c dan bersama ketua Darunnajah Charity Ustadz Nasirin

Page 91: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BEASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selain itu untuk mengetahui apa saja kontribusi yang dilakukan oleh Darunnajah

Foto bersama ketua dan bagian administrasi Darunnajah Charity Ustadz

Nasirin dan Ustadz Tanri Wicaksono