penyakit stroke
DESCRIPTION
Stroke uyeeTRANSCRIPT
PENYAKIT STROKE
MAKALAH BAHASA INDONESIAFasilitator:
Suntari S.pd. Mpd
OLEH:
IKA NURUL MUTMAINNAH
NIM : 10.03.2.149.O184
STIKES NU TUBAN PRODI S-1 KEPERAWATAN
Jalan Letda Sucipto No. 211 Tuban Telp. (0356) 325789
TAHUN AJARAN 2010/2011
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah
SWT atas segala lilmpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul
“Penyakit Stroke” ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini kami sajikan secara sistematis agar mudah dipahami oleh
pembaca. Dengan penyusunan makalah ini, kami harap dapat membantu pembaca
untuk mempermudah dalam mempelajari tentang Penyakit Stroke sesuai dengan
judul yang telah ditentukan.
Kami menyadari benar bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan di
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari setiap pembaca sangat kami harapkan, demi kesempurnaan pada
pembuatan makalah selanjutnya. Dan seperti peribahasa yang mengatakan bahwa
“Tak ada gading yang tak retak” yang berarti tak ada sesuatu yang sempurna,
walaupun sedikit pasti ada kekurangannya. Semoga makalah yang sangat
sederhana ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terwujudnya makalah ini, terutama kepada. Ibu Hamidatus Daris,
S.Kep.Ns selaku PJMA Bahasa Indonesia dan Bapak Suntari Spd. Mpd selaku
fasilitator mata kuliah Bahasa Indonesia serta kepada Allah SWT jualah kami
serahkan atas segala sesuatunya.
Tuban, 17 januari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 4
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Stroke 5
2.2 Gejala Stroke 5
2.3 Penyebab Stroke Pada Remaja 6
2.4 Pencegahan Stroke 7
2.5 Penaanggulangan Stroke 7
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan 15
3.2 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia kesehatan khususnya dalam bidang Fisioterapi kita
sering mendengar istilah “stroke”. Stroke merupakan keadaan di mana sel-sel
otak mengalami kerusakan karena tidak mendapat pasokan oksigen dan
nutrisi yang cukup. Kasus stroke di seluruh dunia diperkirakan mencapai 10
juta jiwa dan 9 juta di antaranya menderita cacat berat. Yang lebih
memprihatikan lagi 10 persen di antara mereka yang terserang stroke
mengalami kematian. Untuk itu stroke merupakan salah satu penyebab
kematian terbesar saat ini. Bahkan, di Amerika Serikat stroke merupakan
penyebab kematian nomer satu. Sedangkan di Indonesia, keadaan rawan
stroke terus meningkat menjadi 10 kali atau 15 kali atau pasti jauh lebih besar
dari masa-masa sebelumnya.
Selama ini belum banyak orang yang tahu bahwa stroke dapat
menyerang pada remaja bahkan dapat menyerang pada siapapun tanpa
mengenal usia.Di samping itu,masih banyak orang yang belum mengerti
tentang seluk beluk stroke, macam-macam stroke, faktor-faktor penyebab
stroke, gejala stroke dan cara pencegahan stroke. Berdasarkan hal itulah maka
makalah ini akan menyajikan berbagai informasi yang terkait dengan masalah
stroke terutama yang menyerang pada remaja. Sangatlah disayangkan jika
seorang remaja terkena stroke hanya disebabkan oleh karena ketidaktahuan
para remaja tentang penyakit tersebut. Dengan demikian makalah ini
diharapkan dapat menolong para remaja khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk lebih memahami tentang stroke, sehingga Akan lebih
waspada terhadap adanya salah satu penyebab kematian terbesar di dunia saat
ini yaitu “stroke”.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dan dikaji pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan stroke?
2. Apa saja gejala-gejala stroke?
3. Apa saja penyebab terjadinya stroke pada remaja?
4. Bagaimanakah Cara pencegahan dan penanggulangan stroke?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan di bidang kesehatan khususnya yang berhubungan dengan
penyakit stroke dan menambah kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit
berbahaya tersebut. Adapun tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ingin memberikan informasi kepada pembaca tentang penyakit stroke,
khususnya bagi para remaja.
2. Memberikan informasi tentang macam-macam stroke dan gejala pada
stroke.
3. Ingin memberikan informasi bagaimana cara pencegahan dan
penanggulangan stroke.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Stroke
Ada beberapa pengertian stroke menurut para pakar kesehatan,
diantaranya:
Menurut WHO (1997), stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan
gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan
kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (Hendro
Susilo, 2000).
Sedangkan menurut Sylvia A. Price (1995) pengertian dari stroke
merupakan suatu gangguan neurologik fokal yang dapat timbul sekunder
dari suatu proses patologi pada pembuluh darah serebral, misalnya
trombosis, embolus, ruptura dinding pembuluh atau penyakit vascular dasar,
misalnya arterosklerosis, artritis, trauma, aneurisma dan kelainan
perkembangan.
Di samping itu Susan Martyn Tucker (1996) berpendapat bahwa
stroke dapat dimaknai awitan defisit neurologis yang berhubungan dengan
penurunan aliran darah serebral yang disebabkan oleh oklusi atau stenosis
pembuluh darah karena embolisme, trombosis, atau hemoragi, yang
mengakibatkan iskemia otak.
Dari beberapa pendapat tentang stroke di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa “Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral yang
disebabkan oleh sumbatan atau penyempitan pembuluh darah oleh karena
emboli, trombosis atau perdarahan serebral sehingga terjadi penurunan aliran
darah ke otak yang timbulnya secara mendadak.”
Berdasarkan pengertian tersebut stroke dapat dibedakan menjadi
dua :
a. Stroke Non Haemoragik / Ischemic
Stroke non haemoragik merupakan gangguan peredaran darah
otak tanpa terjadi suatu perdarahan yang ditandai dengan kelemahan pada
satu atau keempat anggota gerak atau hemiparese, nyeri kepala, mual,
muntah, pandangan kabur dan dysfhagia. Stroke non haemoragik dibagi
lagi menjadi dua yaitu stroke embolik dan stroke trombotik.
b. Stroke Haemoragik
Stroke haemoragik yaitu suatu gangguan peredaran darah otak
yang ditandai dengan adanya perdarahan intra serebral atau perdarahan
subarakhnoid. Tanda yang terjadi adalah penurunan kesadaran, pernapasan
cepat, nadi cepat, gejala fokal berupa hemiplegi, pupil mengecil, kaku
kuduk.
1.2 Gejala Stroke
Masih banyak masyarakat umum belum mengetahui tentang
stroke, terutama tentang gejala-gejala pada penderita stroke. Terkadang
mereka tidak menghiraukan Akan gejala-gejala yang mereka rasakan,
padahal gejala tersebut adalah gejala dari penyakit stroke. Gejala-gejala
penyakit stroke diantaranya:
1. Mati rasa tiba-tiba atau kelemahan otot wajah, tangan atau kaki
khususnya pada satu sisi tubuh.
2. Pusing tiba-tiba, gangguan bicara atau bingung
3. Gangguan penglihatan pada satu atau kedua bola mata
4. Gangguan berjalan tiba-tiba, merasakan pening, hilang keseimbangan
atau koordinasi
5. Sakit kepala yang amat sangat dan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
6. Kelemahan atau kesemutan yang timbul mendadak pada wajah, lengan
dan tungkai pada satu sisi.
7. Penurunan kesadaran secara mendadak.
8. Perubahan perilaku yang mendadak.
9. Terganggunnya system memory dan emosi.
Jika seseorang mengalami gejala-gejala seperti diatas, mungkin
mereka mengalami TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan (mini
stroke). Dan sebetulnya sebelum terjadi stroke, tubuh telah memberikan
isyarat berupa mini stroke.
1.3 Penyebab Stroke Pada Remaja
Banyak kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan stroke, namun
awal dari semua itu karena adanya pengerasan arteri atau yang disebut
sebagai arteriosklerosis.Umumnya itu diderita oleh orang tua, namun
beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi
pada usia remaja. Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress,
penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan dan gaya hidup yang
tidak sehat.
Ada beberapa faktor risiko tersebut yang dapat dikendalikan
namun juga ada yang tidak dapat dikendalikan. Yang termasuk faktor yang
tidak dapat dikendalikan diantarannya ialah USIA, jenis kelamin, garis
keturunan dan rasa atau etnik tertentu.
Usia
Semakin bertambahnya usia, semakin besar risikonya. Setelah
berusia 55 tahun, risikonya berlipat ganda setiap kurun waktu sepuluh
tahun. Dua pertiga dari semua serangan stroke terjadi pada orang yang
berusia di atas 65 tahun. Tetapi, itu tidak berarti bahwa stroke hanya
terjadi pada orang lanjut usia karena stroke dapat menyerang semua
kelompok umur.
Jenis Kelamin
Pria lebih berisiko terkena stroke daripada wanita, tetapi
penelitian menyimpulkan bahwa justru lebih banyak wanita yang
meninggal karena stroke. Risiko stroke pria 1, 25 lebih tinggi daripada
wanita, tetapi serangan stroke pada pria terjadi di usia lebih muda sehingga
tingkat kelangsungan hidup juga lebih tinggi. Dengan demikian, walaupun
lebih jarang terkena stroke, pada umumnya wanita terserang stroke pada
USIA lebih tua, sehingga kemungkinan meninggal lebih besar.
Keturunan Sejarah Stroke dalam Keluarga
Nampaknya, stroke terkait dengan keturunan. Faktor genetik
yang sangat berperan antara lain adalah tekanan darah tinggi, penyakit
jantung, diabetes dan cacat pada bentuk pembuluh darah. Gaya hidup dan
pola suatu keluarga juga dapat mendukung risiko stroke. Cacat pada
bentuk pembuluh darah (cadasil) merupakan faktor genetik yang paling
berpengaruh dibandingkan faktor risiko stroke yang lain.
Ras dan Etnik
Arah perbedaan risiko stroke di antara kelompok ras dan etnik
dapat kita amati pada orang Afro-Amerika dengan orang Amerika kulit
putih. Stroke menyebabkan kematian diantara orang Afro-Amerika hampir
dua kali lipat dibandingkan orang Amerika kulit putih. Pada usia antara 45
hingga 55 tahun tingkat kematian yang disebabkan stroke pada orang
Afro-Amerika mencapai empat hingga lima kali lipat dibandingkan pada
orang Amerika kulit putih. Tetapi, setelah usia 65 tahun, tingkat kematian
stroke pada orang Amerika kulit putih meningkat dengan pesat dan
menyamai tingkat kematian pada orang Afro-Amerika. Orang Afro-
Amerika cenderung terpengaruh penyakit genetik, seperti diabetes dan
anemia sel sabit yang lebih memungkinkan terjadinya serangan stroke.
Oleh karena itu, lingkungan dan gaya hidup juga memegang peranan penting
dalam risiko stroke. Sedangkan faktor-faktor risiko yang terkendali di
dapatkan dengan bantuan obat-obatan atau perubahan hidup, diantaranya:
Hipertensi
Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan faktor risiko utama
yang menyebabkan pengerasan dan penyumbatan arteri. Penderita
hipertensi memiliki faktor risiko stroke empat hingga enam kali lipat
dibandingkan orang yang tanpa hipertensi dan sekitar 40 hingga 90 persen
pasien stroke ternyata menderita hipertensi sebelum terkena stroke.
Apabila tekanan darah di atas 140-90 maka tergolong dalam penyakit
hipertensi.
Penyakit Jantung
Penyakit jantung (atrial fibrilation) yakni penyakit jantung
dengan denyut jantung yang tidak teratur di bilik kiri atas. Denyut jantung
di atrium kiri ini mencapai empat kali lebih cepat dibandingkan di bagian-
bagian lain jantung. Ini menyebabkan aliran darah menjadi tidak teratur
dan secara insidentil terjadi pembentukan gumpalan darah. Gumpalan-
gumpalan inilah kemudian dapat mencapai otak dan menyebabkan stroke.
Pada orang-orang yang berusia di atas 80 tahun, atrial fibrilation
merupakan penyebab utama kematian pada satu di antara empat kasus
stroke.
Diabetes
Penderita diabetes memiliki risiko tiga kali lipat terkena stroke
dan mencapai tingkat tertinggi pada USIA 50-60 tahun. Setelah itu, risiko
tersebut Akan menurun. Namun, ada faktor penyebab lain yang dapat
memperbesar risiko stroke karena sekitar 40 persen penderita diabetes
pada umumnya mengidap hipertensi.
Kadar Kolesterol Tinggi
Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya lemak jenuh dan
kolesterol seperti daging, telur, dan produk Susu dapat meningkatkan
kadar kolesterol dalam tubuh dan berpengaruh pada risiko aterosklerosis
dan penebalan pembuluh. Kadar kolesterol di bawah 200 mg/dl dianggap
aman, sedangkan di atas 240 mg/dl sudah berbahaya dan menempatkan
seseorang pada risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
Merokok
Merokok merupakan faktor risiko stroke yang sebenarnya paling
mudah diubah. Perokok berat menghadapi risiko lebih besar dibandingkan
perokok ringan. Merokok hampir melipatgandakan risiko stroke iskemik,
terlepas dari faktor risiko yang lain, dan dapat juga meningkatkan risiko
subaraknoid hemoragik hingga 3, 5 persen. Merokok adalah penyebab
nyata kejadian stroke, yang lebih banyak terjadi pada USIA dewasa muda
ketimbang usia tengah baya atau lebih tua. Merokok memicu produksi
fibrinogen (faktor penggumpal darah) lebih banyak sehingga merangsang
timbulnya aterosklerosis.
Pada pasien perokok, kerusakan yang diakibatkan stroke jauh
lebih parah karena dinding bagian dalam (endothelial) pada sistem
pembuluh darah otak (serebrovaskular) biasanya sudah menjadi lemah.
Sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih besar lagi pada otak sebagai
akibat bila terjadi stroke tahap kedua.
Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol meningkatkan tekanan darah. Tetapi,
konsumsi alkohol yang tidak berlebihan dapat mengurangi daya
penggumpalan platelet dalam darah, seperti halnva asnirin. Dengan
demikian, konsumsi alkohol yang cukup justru dianggap dapat melindungi
tubuh dari bahaya stroke iskemik.nan darah sehingga memperbesar risiko
stroke, baik yang iskemik maupun hemoragik.
Obat-obatan terlarang
Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan senyawa
olahannya dapat menyebabkan stroke, di samping memicu faktor risiko
yang lain seperti hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh
darah. Kokain juga meyebabkan gangguan denyut jantung (arrythmias)
atau denyut jantung jadi lebih cepat. Masing-masing menyebabkan
pembentukan gumpalan darah.
Cedera leher dan kepala
Cedera pada kepala atau cedera otak traumatik dapat
menyebabkan pendarahan di dalam otak dan menyebabkan kerusakan
yang Sama seperti pada stroke hemoragik. Sedangkan cedera pada leher,
bila terkait dengan robeknya tulang punggung atau pembuluh karotid yang
mengakibatkan peregangan atau pemutaran leher secara berlebihan atau
adanya tekanan pada pembuluh maka merupakan penyebab stroke yang
cukup berperan, terutama pada orang dewasa usia muda.
Infeksi
Infeksi virus maupun bakteri dapat bergabung dengan faktor
risiko lain dan membentuk risiko terjadinya stroke. Secara alami, sistem
kekebalan tubuh biasanya melakukan perlawananan terhadap infeksi
dalam bentuk meningkatkan peradangan dan sifat penangkalan infeksi
pada darah.Namun, reaksi kekebalan ini meningkatkan faktor
penggumpalan dalam darah yang memicu risiko stroke embolik-iskemik.
Penggunaan kontrasepsi oral
Faktor risiko stroke berkaitan juga dengan terjadinya fluktuasi
dan perubahan hormonal yang mempengaruhi seorang wanita dalam
berbagai tahapan dalam kehidupannya. Penelitian memperlihatkan bahwa
kontrasepsi oral jenis lama, dengan kandungan estrogen yang tinggi dapat
memperbesar risiko stroke pada wanita. Tetapi, kontrasepsi oral jenis baru
dengan kandungan estrogen lebih rendah, secara nyata tidak meningkatkan
risiko stroke pada wanita.
Kehamilan dan melahirkan
Kehamilan dan melahirkan menempatkan seorang wanita pada
risiko terkena stroke meskipun tidak tinggi, yakni 8 di antara 100 wanita
hamil. Risiko stroke terbesar seringkali terjadi pada periode 6 minggu
setelah melahirkan (post-parturn). Penyebabnya tidak diketahui namun
perubahan hormonal pada akhir kehamilan diduga dapat meningkatkan
risiko stroke.
Menopause
Produksi hormon estrogen pada USIA menopause berkurang,
risiko stroke pada wanita meningkat secara drastis. Untuk mengurangi
pengaruh menopause sekaligus menurunkan risiko stroke kadangkali
disarankan terapi sulih hormon (Hormon Replacement Therapy) tetapi
terapi tersebut perlu dilakukan dengan kontrol dokter untuk memperkecil
efek sampingnya (kanker payudara dan kanker rahim).
Kelompok muda dalam dua kategori, yaitu di bawah USIA 15
tahun, dan berusia antara 15 hingga 44 tahun. Orang yang masih muda
nampaknya lebih berpeluang menderita stroke hemoragik dibandingkan
stroke iskemik. Seorang anak yang mengalami stroke mungkin kehilangan
suara, kehilangan bahasa yang ekspresif (termasuk bahasa tubuh dan gerak
isyarat), kehilangan tenaga pada salah satu sisi tubuh (hemiparesis),
kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiplegia), kerusakan
pembicaraan (disartria).
1.4 PENCEGAHAN STROK
Sebenarnya stroke merupakan masalah kesehatan yang dapat
dicegah, yaitu dengan mengontril faktor resiko yang ada. Resiko stroke
adalah keadaan atau kondisi tertentu yang memudahkan terjadinya sumbatan
atau pecahnya pembuluh darah di otak. Faktor resiko stroke ini dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang dapat dikendalikan dan yang
lain merupakan kelompok yang tak mudah di kendalikan.
Dengan mengetahui resiko stroke pada seseorang dapat dilakukan
intervensi berupa tindakan pencegahan dengan merubah pola hidup atau
dengan medikamentosa (obat – obatan ). Tak hanya itu, melakukan olah raga
secara teratur selama lebih kurang 30 menit beberapa hari dalam seminggu
dengan intensitas sedang, cukup berarti dalam menurunkan resiko stroke.
Karena hal itu dapat membantu dalam penurunan berat badan, dan
menurunkan kadar kolesterol serta fibrinogen. Salah satu contoh olah raga
yang baik dilakukan oleh penderita stroke adalah jogging, jalan kaki dan
renang. Dan mengkonsumsi wortel sedikitnya Lima kali dalam seminggu
dapat menurunkan resiko terkena stroke hingga 68 persen bila dibandingkan
yang makan wortel satu kali dalam sebulan.
Disamping cara-cara pencegahan di atas, terdapat juga beberapa
cara yang lain untuk mengurangi resiko stroke antara lain:
1. Periksa tekanan darah secara rutin.
2. Hindarilah merokok.
3. Periksakan secara rutin jika terdengar bunyi mendesing di leher anda.
4. Olahraga secara teratur.
5. Makan buah dan sayuran yang berwarna hijau atau oranye dan jadikanlah
konsumen sehari-hari.
6. Makanlah makanan yang mengandung potasium seperti kentang, alpukat
dan kedelai.
7. Penggunaan aspirin untuk stroke hanya diberlakukan bagi yang tidak
memiliki resiko stroke.
8. Mengurangi makan-makanan yang berlemak dan berkolesterol.
9. Jauhilah alkohol dan obat-obatan terlarang.
1.5 PENANGGULANGAN STROKE
Rehabilitasi merupakan bagian penting dari penyembuhan stroke.
Selama rehabilitasi, penderita belajar kembali atau memperoleh kembali
ketrampilan dasar seperti bicara, makan, berpakaian dan berjalan. Dengan
tujuannya untuk meningkatkan fungsi jadi anda bisa mandiri seperti
sediakala.
Rehabilitasi secepatnya diberikan kepasien stroke segera jika itu
memungkinkan. Pada pasien yang sudah agak stabil, rehabilitasi dapat
dimulai dua hari setelah terjadi serangan stroke. Dan harus dilanjutkan
latihannya setelah pulang dari rumah sakit.
Proses penyembuhan pada stroke yang paling utama harus dijalani oleh
penderita:
Pertama adalah penyembuhan dengan obat-obatan di rumah sakit.
Kontrol yang ketat harus dilakukan untuk menjaga agar Kadar kolesterol
jahat dapat diturunkan dan tidak bertambah naik. Selain itu, penderita juga
dilarang makan makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke
seperti junk food dan garam (dapat memicu hipertensi).
Proses penyembuhan kedua adalah dengan fisioterapi, yaitu latihan
otot-otot untuk mengembalikan fungsi otot dan fungsi komunikasi agar
mendekati kondisi semula. Fisiotherapi dilakukan bersama instruktur
fisiotherapi, dan pasien harus taat pada latihan yang dilakukan. Jika
fisiotherapi ini tidak dijalani dengan sungguh-sungguh, maka dapat terjadi
kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami
kelumpuhan. Kesembuhan pada penderita stroke sangat bervariasi.
Ada yang bisa sembuh sempurna (100 %), ada pula yang cuma 50
% saja. Kesembuhan ini tergantung dari parah atau tidaknya serangan stroke,
kondisi tubuh penderita, ketaatan penderita dalam menjalani proses
penyembuhan, ketekunan dan semangat penderita untuk sembuh, serta
dukungan dan pengertian dari seluruh anggota keluarga penderita.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan mengenai stroke pada remaja di atas, kita dapat
mengetahui bahwa stroke dapat menyerang seseorang tanpa mengenal usia.
Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral yang disebabkan oleh
sumbatan atau penyempitan pembuluh darah oleh karena emboli, trombosis
atau perdarahan serebral sehingga terjadi penurunan aliran darah ke otak yang
timbulnya secara mendadak. Stroke merupakan keadaan di mana sel-sel otak
mengalami kerusakan karena tidak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang
cukup.
Pengobatan stroke dapat dilakukan dengan 2 proses yaitu dengan
penyembuhan melalui obat-obatan dari rumah sakit dan lewat fisioterapi.
3.2 Saran
Melakukan tindakan preventif / pencegahan sebelum terserang
stroke seperti yang telah terurai di atas dengan cara:
1. memeriksakan tekanan darah secara rutin
2. Menghindari rokok
3. Menghindari makanan berlemak dan alkohol
4. Melakukan olah raga secara rutin
5. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung potasium dan buah
serta sayur yang berwarna hijau maupun oranye.