penyakit stroke

31
PENYAKIT STROKE MAKALAH BAHASA INDONESIA Fasilitator: Suntari S.pd. Mpd OLEH: IKA NURUL MUTMAINNAH NIM : 10.03.2.149.O184 STIKES NU TUBAN PRODI S-1 KEPERAWATAN

Upload: laily-aufklarung

Post on 25-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Stroke uyee

TRANSCRIPT

PENYAKIT STROKE

MAKALAH BAHASA INDONESIAFasilitator:

Suntari S.pd. Mpd

OLEH:

IKA NURUL MUTMAINNAH

NIM : 10.03.2.149.O184

STIKES NU TUBAN PRODI S-1 KEPERAWATAN

Jalan Letda Sucipto No. 211 Tuban Telp. (0356) 325789

TAHUN AJARAN 2010/2011

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah

SWT atas segala lilmpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul

“Penyakit Stroke” ini dengan baik dan lancar.

Makalah ini kami sajikan secara sistematis agar mudah dipahami oleh

pembaca. Dengan penyusunan makalah ini, kami harap dapat membantu pembaca

untuk mempermudah dalam mempelajari tentang Penyakit Stroke sesuai dengan

judul yang telah ditentukan.

Kami menyadari benar bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan di

dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari setiap pembaca sangat kami harapkan, demi kesempurnaan pada

pembuatan makalah selanjutnya. Dan seperti peribahasa yang mengatakan bahwa

“Tak ada gading yang tak retak” yang berarti tak ada sesuatu yang sempurna,

walaupun sedikit pasti ada kekurangannya. Semoga makalah yang sangat

sederhana ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terwujudnya makalah ini, terutama kepada. Ibu Hamidatus Daris,

S.Kep.Ns selaku PJMA Bahasa Indonesia dan Bapak Suntari Spd. Mpd selaku

fasilitator mata kuliah Bahasa Indonesia serta kepada Allah SWT jualah kami

serahkan atas segala sesuatunya.

Tuban, 17 januari 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan 4

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Stroke 5

2.2 Gejala Stroke 5

2.3 Penyebab Stroke Pada Remaja 6

2.4 Pencegahan Stroke 7

2.5 Penaanggulangan Stroke 7

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan 15

3.2 Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia kesehatan khususnya dalam bidang Fisioterapi kita

sering mendengar istilah “stroke”. Stroke merupakan keadaan di mana sel-sel

otak mengalami kerusakan karena tidak mendapat pasokan oksigen dan

nutrisi yang cukup. Kasus stroke di seluruh dunia diperkirakan mencapai 10

juta jiwa dan 9 juta di antaranya menderita cacat berat. Yang lebih

memprihatikan lagi 10 persen di antara mereka yang terserang stroke

mengalami kematian. Untuk itu stroke merupakan salah satu penyebab

kematian terbesar saat ini. Bahkan, di Amerika Serikat stroke merupakan

penyebab kematian nomer satu. Sedangkan di Indonesia, keadaan rawan

stroke terus meningkat menjadi 10 kali atau 15 kali atau pasti jauh lebih besar

dari masa-masa sebelumnya.

Selama ini belum banyak orang yang tahu bahwa stroke dapat

menyerang pada remaja bahkan dapat menyerang pada siapapun tanpa

mengenal usia.Di samping itu,masih banyak orang yang belum mengerti

tentang seluk beluk stroke, macam-macam stroke, faktor-faktor penyebab

stroke, gejala stroke dan cara pencegahan stroke. Berdasarkan hal itulah maka

makalah ini akan menyajikan berbagai informasi yang terkait dengan masalah

stroke terutama yang menyerang pada remaja. Sangatlah disayangkan jika

seorang remaja terkena stroke hanya disebabkan oleh karena ketidaktahuan

para remaja tentang penyakit tersebut. Dengan demikian makalah ini

diharapkan dapat menolong para remaja khususnya dan masyarakat pada

umumnya untuk lebih memahami tentang stroke, sehingga Akan lebih

waspada terhadap adanya salah satu penyebab kematian terbesar di dunia saat

ini yaitu “stroke”.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dan dikaji pada makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan stroke?

2. Apa saja gejala-gejala stroke?

3. Apa saja penyebab terjadinya stroke pada remaja?

4. Bagaimanakah Cara pencegahan dan penanggulangan stroke?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah

pengetahuan di bidang kesehatan khususnya yang berhubungan dengan

penyakit stroke dan menambah kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit

berbahaya tersebut. Adapun tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ingin memberikan informasi kepada pembaca tentang penyakit stroke,

khususnya bagi para remaja.

2. Memberikan informasi tentang macam-macam stroke dan gejala pada

stroke.

3. Ingin memberikan informasi bagaimana cara pencegahan dan

penanggulangan stroke.

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Stroke

Ada beberapa pengertian stroke menurut para pakar kesehatan,

diantaranya:

Menurut WHO (1997), stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang

berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan

gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan

kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (Hendro

Susilo, 2000).

Sedangkan menurut Sylvia A. Price (1995) pengertian dari stroke

merupakan suatu gangguan neurologik fokal yang dapat timbul sekunder

dari suatu proses patologi pada pembuluh darah serebral, misalnya

trombosis, embolus, ruptura dinding pembuluh atau penyakit vascular dasar,

misalnya arterosklerosis, artritis, trauma, aneurisma dan kelainan

perkembangan.

Di samping itu Susan Martyn Tucker (1996) berpendapat bahwa

stroke dapat dimaknai awitan defisit neurologis yang berhubungan dengan

penurunan aliran darah serebral yang disebabkan oleh oklusi atau stenosis

pembuluh darah karena embolisme, trombosis, atau hemoragi, yang

mengakibatkan iskemia otak.

Dari beberapa pendapat tentang stroke di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa “Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral yang

disebabkan oleh sumbatan atau penyempitan pembuluh darah oleh karena

emboli, trombosis atau perdarahan serebral sehingga terjadi penurunan aliran

darah ke otak yang timbulnya secara mendadak.”

Berdasarkan pengertian tersebut stroke dapat dibedakan menjadi

dua :

a. Stroke Non Haemoragik / Ischemic

Stroke non haemoragik merupakan gangguan peredaran darah

otak tanpa terjadi suatu perdarahan yang ditandai dengan kelemahan pada

satu atau keempat anggota gerak atau hemiparese, nyeri kepala, mual,

muntah, pandangan kabur dan dysfhagia. Stroke non haemoragik dibagi

lagi menjadi dua yaitu stroke embolik dan stroke trombotik.

b. Stroke Haemoragik

Stroke haemoragik yaitu suatu gangguan peredaran darah otak

yang ditandai dengan adanya perdarahan intra serebral atau perdarahan

subarakhnoid. Tanda yang terjadi adalah penurunan kesadaran, pernapasan

cepat, nadi cepat, gejala fokal berupa hemiplegi, pupil mengecil, kaku

kuduk.

1.2 Gejala Stroke

Masih banyak masyarakat umum belum mengetahui tentang

stroke, terutama tentang gejala-gejala pada penderita stroke. Terkadang

mereka tidak menghiraukan Akan gejala-gejala yang mereka rasakan,

padahal gejala tersebut adalah gejala dari penyakit stroke. Gejala-gejala

penyakit stroke diantaranya:

1. Mati rasa tiba-tiba atau kelemahan otot wajah, tangan atau kaki

khususnya pada satu sisi tubuh.

2. Pusing tiba-tiba, gangguan bicara atau bingung

3. Gangguan penglihatan pada satu atau kedua bola mata

4. Gangguan berjalan tiba-tiba, merasakan pening, hilang keseimbangan

atau koordinasi

5. Sakit kepala yang amat sangat dan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.

6. Kelemahan atau kesemutan yang timbul mendadak pada wajah, lengan

dan tungkai pada satu sisi.

7. Penurunan kesadaran secara mendadak.

8. Perubahan perilaku yang mendadak.

9. Terganggunnya system memory dan emosi.

Jika seseorang mengalami gejala-gejala seperti diatas, mungkin

mereka mengalami TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan (mini

stroke). Dan sebetulnya sebelum terjadi stroke, tubuh telah memberikan

isyarat berupa mini stroke.

1.3 Penyebab Stroke Pada Remaja

Banyak kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan stroke, namun

awal dari semua itu karena adanya pengerasan arteri atau yang disebut

sebagai arteriosklerosis.Umumnya itu diderita oleh orang tua, namun

beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi

pada usia remaja. Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress,

penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan dan gaya hidup yang

tidak sehat.

Ada beberapa faktor risiko tersebut yang dapat dikendalikan

namun juga ada yang tidak dapat dikendalikan. Yang termasuk faktor yang

tidak dapat dikendalikan diantarannya ialah USIA, jenis kelamin, garis

keturunan dan rasa atau etnik tertentu.

Usia

Semakin bertambahnya usia, semakin besar risikonya. Setelah

berusia 55 tahun, risikonya berlipat ganda setiap kurun waktu sepuluh

tahun. Dua pertiga dari semua serangan stroke terjadi pada orang yang

berusia di atas 65 tahun. Tetapi, itu tidak berarti bahwa stroke hanya

terjadi pada orang lanjut usia karena stroke dapat menyerang semua

kelompok umur.

Jenis Kelamin

Pria lebih berisiko terkena stroke daripada wanita, tetapi

penelitian menyimpulkan bahwa justru lebih banyak wanita yang

meninggal karena stroke. Risiko stroke pria 1, 25 lebih tinggi daripada

wanita, tetapi serangan stroke pada pria terjadi di usia lebih muda sehingga

tingkat kelangsungan hidup juga lebih tinggi. Dengan demikian, walaupun

lebih jarang terkena stroke, pada umumnya wanita terserang stroke pada

USIA lebih tua, sehingga kemungkinan meninggal lebih besar.

Keturunan Sejarah Stroke dalam Keluarga

Nampaknya, stroke terkait dengan keturunan. Faktor genetik

yang sangat berperan antara lain adalah tekanan darah tinggi, penyakit

jantung, diabetes dan cacat pada bentuk pembuluh darah. Gaya hidup dan

pola suatu keluarga juga dapat mendukung risiko stroke. Cacat pada

bentuk pembuluh darah (cadasil) merupakan faktor genetik yang paling

berpengaruh dibandingkan faktor risiko stroke yang lain.

Ras dan Etnik

Arah perbedaan risiko stroke di antara kelompok ras dan etnik

dapat kita amati pada orang Afro-Amerika dengan orang Amerika kulit

putih. Stroke menyebabkan kematian diantara orang Afro-Amerika hampir

dua kali lipat dibandingkan orang Amerika kulit putih. Pada usia antara 45

hingga 55 tahun tingkat kematian yang disebabkan stroke pada orang

Afro-Amerika mencapai empat hingga lima kali lipat dibandingkan pada

orang Amerika kulit putih. Tetapi, setelah usia 65 tahun, tingkat kematian

stroke pada orang Amerika kulit putih meningkat dengan pesat dan

menyamai tingkat kematian pada orang Afro-Amerika. Orang Afro-

Amerika cenderung terpengaruh penyakit genetik, seperti diabetes dan

anemia sel sabit yang lebih memungkinkan terjadinya serangan stroke.

Oleh karena itu, lingkungan dan gaya hidup juga memegang peranan penting

dalam risiko stroke. Sedangkan faktor-faktor risiko yang terkendali di

dapatkan dengan bantuan obat-obatan atau perubahan hidup, diantaranya:

Hipertensi

Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan faktor risiko utama

yang menyebabkan pengerasan dan penyumbatan arteri. Penderita

hipertensi memiliki faktor risiko stroke empat hingga enam kali lipat

dibandingkan orang yang tanpa hipertensi dan sekitar 40 hingga 90 persen

pasien stroke ternyata menderita hipertensi sebelum terkena stroke.

Apabila tekanan darah di atas 140-90 maka tergolong dalam penyakit

hipertensi.

Penyakit Jantung

Penyakit jantung (atrial fibrilation) yakni penyakit jantung

dengan denyut jantung yang tidak teratur di bilik kiri atas. Denyut jantung

di atrium kiri ini mencapai empat kali lebih cepat dibandingkan di bagian-

bagian lain jantung. Ini menyebabkan aliran darah menjadi tidak teratur

dan secara insidentil terjadi pembentukan gumpalan darah. Gumpalan-

gumpalan inilah kemudian dapat mencapai otak dan menyebabkan stroke.

Pada orang-orang yang berusia di atas 80 tahun, atrial fibrilation

merupakan penyebab utama kematian pada satu di antara empat kasus

stroke.

Diabetes

Penderita diabetes memiliki risiko tiga kali lipat terkena stroke

dan mencapai tingkat tertinggi pada USIA 50-60 tahun. Setelah itu, risiko

tersebut Akan menurun. Namun, ada faktor penyebab lain yang dapat

memperbesar risiko stroke karena sekitar 40 persen penderita diabetes

pada umumnya mengidap hipertensi.

Kadar Kolesterol Tinggi

Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya lemak jenuh dan

kolesterol seperti daging, telur, dan produk Susu dapat meningkatkan

kadar kolesterol dalam tubuh dan berpengaruh pada risiko aterosklerosis

dan penebalan pembuluh. Kadar kolesterol di bawah 200 mg/dl dianggap

aman, sedangkan di atas 240 mg/dl sudah berbahaya dan menempatkan

seseorang pada risiko terkena penyakit jantung dan stroke.

Merokok

Merokok merupakan faktor risiko stroke yang sebenarnya paling

mudah diubah. Perokok berat menghadapi risiko lebih besar dibandingkan

perokok ringan. Merokok hampir melipatgandakan risiko stroke iskemik,

terlepas dari faktor risiko yang lain, dan dapat juga meningkatkan risiko

subaraknoid hemoragik hingga 3, 5 persen. Merokok adalah penyebab

nyata kejadian stroke, yang lebih banyak terjadi pada USIA dewasa muda

ketimbang usia tengah baya atau lebih tua. Merokok memicu produksi

fibrinogen (faktor penggumpal darah) lebih banyak sehingga merangsang

timbulnya aterosklerosis.

Pada pasien perokok, kerusakan yang diakibatkan stroke jauh

lebih parah karena dinding bagian dalam (endothelial) pada sistem

pembuluh darah otak (serebrovaskular) biasanya sudah menjadi lemah.

Sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih besar lagi pada otak sebagai

akibat bila terjadi stroke tahap kedua.

Alkohol Berlebihan

Konsumsi alkohol meningkatkan tekanan darah. Tetapi,

konsumsi alkohol yang tidak berlebihan dapat mengurangi daya

penggumpalan platelet dalam darah, seperti halnva asnirin. Dengan

demikian, konsumsi alkohol yang cukup justru dianggap dapat melindungi

tubuh dari bahaya stroke iskemik.nan darah sehingga memperbesar risiko

stroke, baik yang iskemik maupun hemoragik.

Obat-obatan terlarang

Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan senyawa

olahannya dapat menyebabkan stroke, di samping memicu faktor risiko

yang lain seperti hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh

darah. Kokain juga meyebabkan gangguan denyut jantung (arrythmias)

atau denyut jantung jadi lebih cepat. Masing-masing menyebabkan

pembentukan gumpalan darah.

Cedera leher dan kepala

Cedera pada kepala atau cedera otak traumatik dapat

menyebabkan pendarahan di dalam otak dan menyebabkan kerusakan

yang Sama seperti pada stroke hemoragik. Sedangkan cedera pada leher,

bila terkait dengan robeknya tulang punggung atau pembuluh karotid yang

mengakibatkan peregangan atau pemutaran leher secara berlebihan atau

adanya tekanan pada pembuluh maka merupakan penyebab stroke yang

cukup berperan, terutama pada orang dewasa usia muda.

Infeksi

Infeksi virus maupun bakteri dapat bergabung dengan faktor

risiko lain dan membentuk risiko terjadinya stroke. Secara alami, sistem

kekebalan tubuh biasanya melakukan perlawananan terhadap infeksi

dalam bentuk meningkatkan peradangan dan sifat penangkalan infeksi

pada darah.Namun, reaksi kekebalan ini meningkatkan faktor

penggumpalan dalam darah yang memicu risiko stroke embolik-iskemik.

Penggunaan kontrasepsi oral

Faktor risiko stroke berkaitan juga dengan terjadinya fluktuasi

dan perubahan hormonal yang mempengaruhi seorang wanita dalam

berbagai tahapan dalam kehidupannya. Penelitian memperlihatkan bahwa

kontrasepsi oral jenis lama, dengan kandungan estrogen yang tinggi dapat

memperbesar risiko stroke pada wanita. Tetapi, kontrasepsi oral jenis baru

dengan kandungan estrogen lebih rendah, secara nyata tidak meningkatkan

risiko stroke pada wanita.

Kehamilan dan melahirkan

Kehamilan dan melahirkan menempatkan seorang wanita pada

risiko terkena stroke meskipun tidak tinggi, yakni 8 di antara 100 wanita

hamil. Risiko stroke terbesar seringkali terjadi pada periode 6 minggu

setelah melahirkan (post-parturn). Penyebabnya tidak diketahui namun

perubahan hormonal pada akhir kehamilan diduga dapat meningkatkan

risiko stroke.

Menopause

Produksi hormon estrogen pada USIA menopause berkurang,

risiko stroke pada wanita meningkat secara drastis. Untuk mengurangi

pengaruh menopause sekaligus menurunkan risiko stroke kadangkali

disarankan terapi sulih hormon (Hormon Replacement Therapy) tetapi

terapi tersebut perlu dilakukan dengan kontrol dokter untuk memperkecil

efek sampingnya (kanker payudara dan kanker rahim).

Kelompok muda dalam dua kategori, yaitu di bawah USIA 15

tahun, dan berusia antara 15 hingga 44 tahun. Orang yang masih muda

nampaknya lebih berpeluang menderita stroke hemoragik dibandingkan

stroke iskemik. Seorang anak yang mengalami stroke mungkin kehilangan

suara, kehilangan bahasa yang ekspresif (termasuk bahasa tubuh dan gerak

isyarat), kehilangan tenaga pada salah satu sisi tubuh (hemiparesis),

kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiplegia), kerusakan

pembicaraan (disartria).

1.4 PENCEGAHAN STROK

Sebenarnya stroke merupakan masalah kesehatan yang dapat

dicegah, yaitu dengan mengontril faktor resiko yang ada. Resiko stroke

adalah keadaan atau kondisi tertentu yang memudahkan terjadinya sumbatan

atau pecahnya pembuluh darah di otak. Faktor resiko stroke ini dapat dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang dapat dikendalikan dan yang

lain merupakan kelompok yang tak mudah di kendalikan.

Dengan mengetahui resiko stroke pada seseorang dapat dilakukan

intervensi berupa tindakan pencegahan dengan merubah pola hidup atau

dengan medikamentosa (obat – obatan ). Tak hanya itu, melakukan olah raga

secara teratur selama lebih kurang 30 menit beberapa hari dalam seminggu

dengan intensitas sedang, cukup berarti dalam menurunkan resiko stroke.

Karena hal itu dapat membantu dalam penurunan berat badan, dan

menurunkan kadar kolesterol serta fibrinogen. Salah satu contoh olah raga

yang baik dilakukan oleh penderita stroke adalah jogging, jalan kaki dan

renang. Dan mengkonsumsi wortel sedikitnya Lima kali dalam seminggu

dapat menurunkan resiko terkena stroke hingga 68 persen bila dibandingkan

yang makan wortel satu kali dalam sebulan.

Disamping cara-cara pencegahan di atas, terdapat juga beberapa

cara yang lain untuk mengurangi resiko stroke antara lain:

1. Periksa tekanan darah secara rutin.

2. Hindarilah merokok.

3. Periksakan secara rutin jika terdengar bunyi mendesing di leher anda.

4. Olahraga secara teratur.

5. Makan buah dan sayuran yang berwarna hijau atau oranye dan jadikanlah

konsumen sehari-hari.

6. Makanlah makanan yang mengandung potasium seperti kentang, alpukat

dan kedelai.

7. Penggunaan aspirin untuk stroke hanya diberlakukan bagi yang tidak

memiliki resiko stroke.

8. Mengurangi makan-makanan yang berlemak dan berkolesterol.

9. Jauhilah alkohol dan obat-obatan terlarang.

1.5 PENANGGULANGAN STROKE

Rehabilitasi merupakan bagian penting dari penyembuhan stroke.

Selama rehabilitasi, penderita belajar kembali atau memperoleh kembali

ketrampilan dasar seperti bicara, makan, berpakaian dan berjalan. Dengan

tujuannya untuk meningkatkan fungsi jadi anda bisa mandiri seperti

sediakala.

Rehabilitasi secepatnya diberikan kepasien stroke segera jika itu

memungkinkan. Pada pasien yang sudah agak stabil, rehabilitasi dapat

dimulai dua hari setelah terjadi serangan stroke. Dan harus dilanjutkan

latihannya setelah pulang dari rumah sakit.

Proses penyembuhan pada stroke yang paling utama harus dijalani oleh

penderita:

Pertama adalah penyembuhan dengan obat-obatan di rumah sakit.

Kontrol yang ketat harus dilakukan untuk menjaga agar Kadar kolesterol

jahat dapat diturunkan dan tidak bertambah naik. Selain itu, penderita juga

dilarang makan makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke

seperti junk food dan garam (dapat memicu hipertensi).

Proses penyembuhan kedua adalah dengan fisioterapi, yaitu latihan

otot-otot untuk mengembalikan fungsi otot dan fungsi komunikasi agar

mendekati kondisi semula. Fisiotherapi dilakukan bersama instruktur

fisiotherapi, dan pasien harus taat pada latihan yang dilakukan. Jika

fisiotherapi ini tidak dijalani dengan sungguh-sungguh, maka dapat terjadi

kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami

kelumpuhan. Kesembuhan pada penderita stroke sangat bervariasi.

Ada yang bisa sembuh sempurna (100 %), ada pula yang cuma 50

% saja. Kesembuhan ini tergantung dari parah atau tidaknya serangan stroke,

kondisi tubuh penderita, ketaatan penderita dalam menjalani proses

penyembuhan, ketekunan dan semangat penderita untuk sembuh, serta

dukungan dan pengertian dari seluruh anggota keluarga penderita.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan mengenai stroke pada remaja di atas, kita dapat

mengetahui bahwa stroke dapat menyerang seseorang tanpa mengenal usia.

Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral yang disebabkan oleh

sumbatan atau penyempitan pembuluh darah oleh karena emboli, trombosis

atau perdarahan serebral sehingga terjadi penurunan aliran darah ke otak yang

timbulnya secara mendadak. Stroke merupakan keadaan di mana sel-sel otak

mengalami kerusakan karena tidak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang

cukup.

Pengobatan stroke dapat dilakukan dengan 2 proses yaitu dengan

penyembuhan melalui obat-obatan dari rumah sakit dan lewat fisioterapi.

3.2 Saran

Melakukan tindakan preventif / pencegahan sebelum terserang

stroke seperti yang telah terurai di atas dengan cara:

1. memeriksakan tekanan darah secara rutin

2. Menghindari rokok

3. Menghindari makanan berlemak dan alkohol

4. Melakukan olah raga secara rutin

5. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung potasium dan buah

serta sayur yang berwarna hijau maupun oranye.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.opis22.co.cc/2009/01/stroke-pada-remaja_27.html