penyakit pulpa

22
PAPER PENYAKIT PULPA Oleh: Ajeng Annamayra 0710188 Bagian Gigi dan Mulut

Upload: reshiane

Post on 05-Sep-2015

246 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Referat penyakit pulpa dentis

TRANSCRIPT

PAPER

PENYAKIT PULPAOleh:

Ajeng Annamayra0710188Bagian Gigi dan MulutFK Universitas Kristen Maranatha

Rumah Sakit Immanuel Bandung

Juli 2011

Penyakit Pulpa

Penyebab khusus penyakit pulpa antara lain adalah infeksi bakteri dan cedera akibat trauma, fraktur dentin, atrisi, abrasi, dan perawatan dental.lnfeksi bakteri paling banyak berasal dari karies, tetapi pulpa juga dapat terinfeksi akibat dari frakturnyagigi, prosedur restorasi, dan penyakit periodontium yang sangat parah. Diagnosis dan perawatan periodontium penting jika pulpa akan dipertahankan dalam keadaan sehat.

Pulpitis atau inflamasi pulpa dapat akut atau kronis, sebagian atau seluruhnya, dan pulpa dapat terinfeksi atau steril. Karena perluasan inflamasi, apakah sebagian atau seluruhnya, kadang-kadang bahkan tidak dapat ditentukan secara histologis, dan karena keadaan bakteriologik, apakah jaringan terinfeksi atau steril, tidak dapat ditentukan kecuali dengan usapan atau biakan, maka satu-satunya kemungkinan perbedaan klinis pulpitis adalah antara akut dan kronis. Dua jenis inflamasi kronis gigi yang pulpanya terbuka secara klinis dapat dikenali : (1) pulpitis kronis berasal dari pulpa terbuka yang disebabkan karena karies atau trauma; dan (2) pulpitis hiperplastik kronis. Bentuk akut pulpitis umumnya mengalami rasa sakit cepat, sebentar, menyakitkan dan kadang-kadang sangat menyakitkan. Bentuk kronis hampir tanpa gejala atau hanya terasa sakit sedikit dan karenanya biasanya berjalan lama.Jenis inflamasi pulpa tidak selalu jelas. Karena jenis yang satu dapat bercampur dengan jenis yang lain, kedua jenis inflamasi, akut dan kronis, dapat dijumpai pada pemeriksaan histologik. Interpretasi studi mikroskopik pulpa dan jaringan lain tergantung pada preparasi specimen, yaitu fiksasi, sudut dimana specimen dipotong, dan staining, seperti juga pada bagian khusus yang diperiksa secara mikroskopis. Pada suatu studi, gigi-gigi dibelah dua, dan bagian diperiksa terpisah. Pada satu gigi, separuh pulpa mempunyai lesi parah, sedangkan separuh yang lain hanya membutuhkan beberapa sel inflamasi.Klasifikasi klinis penyakit pulpa pertama-tama didasarkan pada gejala. Tidakterdapat korelasi antara penemuan histopatologik dan gejala yang ada. Nilai klasifikasi klinis terletak pada penggunaannya oleh klinisi untuk menentukan perlindungan dan perawatan yang tepat, prognosis endodontik, dan mungkin keperluan restoratif gigi.Hiperemi Pulpa

Hiperemi pulpa adalah penumpukan darah secara berlebihan pada pulpa, yang disebabkan oleh kongesti vaskular. Hiperemi pulpa ada dua tipe:

1. Arteri (aktif), jika terjadi peningkatan peredaran darah arteri.

2. Vena (pasif), jika terjadi pengurangan peredaran darah vena.

Jadi, hiperemi pulpa merupakan penanda bahwa pulpa tidak dapat dibebani iritasi lagi untuk dapat bertahan sebagai suatu pulpa yang tetap sehat.

Hiperemi pula dapat disebabkan oleh:

1. Trauma, seperti oklusi traumatik, syok termal sewaktu preparasi kavitas, dehidrasi akibat penggunaan alkohol atau kloroform, syok galvanik, iritasi terhadap dentin yang terbuka di sekitar leher gigi.

2. Kimiawi, seperti makanan yang asam atau manis, iritasi terhadap bahan tumpatan silikat atau akrilik, bahan sterilisasi dentin (fenol, H2O2, alkohol, kloroform).

3. Bakteri yang dapat menyebar melalui lesi karies atau tubulus dentin ke pulpa, jadi dalam hal ini sebelum bakterinya masuk ke jaringan pulpa, tetapi baru toksin bakteri.GejalaHiperemi pulpa bukanlah penyakit, tetapi merupakan suatu tanda bahwa ketahanan pulpa yang normal telah ditekan sampai kritis. Hiperemi pulpa ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan pendek. Umumnya rasa sakit timbul karena rangsangan air, makanan, atau udara dingin, juga karena makanan yang manis atau asin. Rasa sakit ini tidak spontan dan tidak berlanjut jika rangsangan dihilangkan.DiagnosisHiperemi pulpa didiagnosis melalui gejalanya dan pemeriksaan klinis. Rasa sakit tajam dan berdurasi pendek, berlangsung beberapa detik sampai kira-kira 1 menit, umumnya hilang jika rangsangan disingkirkan. Pulpa yang hiperemi, peka terhadap perubahan temperatur, terutama rangsangan dingin. Rasa manis umumnya juga menyebabkan rasa sakit.

Pemeriksaan visual dan riwayat sakit pada gigi tersebut harus diperhatikan, misalnya apakah terdapat karies, gigi pernah ditumpat, terdapat fraktur pada mahkota gigi, atau oklusi traumatik. Pada pemeriksaan perkusi, gigi tidak peka walaupun kadangkadang ada respons ringan. Hal ini disebabkan oleh vasodilatasi kapiler di dalam pulpa. Terhadap tes elektrik, gigi menunjukkan kepekaan yang sedikit lebih tinggi daripada pulpa normal. Gambaran radiografi menunjukkan ligamen periodontal dan lamina dura yang normal dan pada gambaran ini dapat dilihat kedalaman karies.

Hiperemi pulpa harus dibedakan dengan hipersensitivitas dentin walaupun keduanya termasuk pulpitis reversibel. Hipersensitivitas dentin disebabkan oleh dua faktor, yaitu:a. Transmisi rasa sakit melalui tubulus dentin yang terbuka.b. Ambang rasa sakit yang rendah akibat vasodilatasi kapiler yang kronis atau peradangan lokal.

Hipersensitif dentin, kadang-kadang disebut juga dengan iritatio pulpa.

Pulpitis Reversible

Definisi

Pulpitis reversibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa ringan-sampai-sedang yang disebabkan oleh stimuli noksius, tetapi pulpa mampu kembali pada keadaan tidak terinflamasi setelah stimuli ditiadakan. Rasa sakit yang berlangsung sebentar dapat dihasilkan oleh stimuli termal pada pulpa yang mengalami inflamasi reversibel, tetapi rasa sakit hilang segera setelah stimuli dihilangkan.Histopatologi

Pulpitis reversibel dapat berkisar dari hiperemia ke perubahaninflamasi ringan-sampai-sedang terbatas pada daerah di mana tubuli dentin terlibat,seperti misalnya karies dentin. Secara mikroskopis, terlihat dentin reparatif, gangguanlapisan odontoblas, pembesaran pembuluh darah, ekstravasasi cairan edema, danadanya sel inflamasi kronis yang secara imunologis kompeten. Meskipun selinflamasi kronis menonjol, dapat dilihat juga sel inflamasi akut.Etiologi Pulpitis reversibel dapat disebabkan oleh apa saja yang mampu melukai pulpa.:

trauma, misalnya suatu pukulan atau hubungan oklusal yang terganggu; syok termal,seperti yang ditimbulkan pada waktu melakukan preparasi kavitas dengan bur tumpul,atau membiarkan bur terlalu lama berkontak dengan gigi, atau karena panas yang berlebihan pada waktu memoles tumpatan; dehidrasi kavitas dengan alcohol atau kloroform yang berlebihan, atau rangsangan pada leher gigi yang dentinnya terbuka;penempatan tumpatan amalgam yang baru berkontak, atau beroklusi dengan suaturestorasi emas; stimulus kimiawi, misalnya dari bahan makanan manis atau masam atau dari iritasi tumpatan silikat atau akrilik swa-polimerisasi; atau bakteri, misalnya dari karies. Setelah insersi suatu restorasi, pasien sering mengeluh tentang sensitivitasringan terhadap perubahan temperatur, terutama dingin. Sensitivitas macam itu dapatberlangsung 2 sampai 3 hari atau seminggu atau bahkan lebih lama, tetapi berangsur-angsur akan hilang. sensitivitas ini adalah gejala pulpitis reversibel.Gejala Pulpitis reversibel simptomatik ditandai oleh rasa sakit tajamyang hanya sebentar. Lebih sering diakibatkan oleh makanan dan minuman dingindaripada panas dan oleh udara dingin. Tidak timbul secara spontan dan tidak berlanjutbila penyebabnya telah ditiadakan. Perbedaannya klinis antara pulpitis reversibel dan irreversibel adalah kuantitatif; rasa sakit pulpitis irreversibel adalah lebih parah danberlangsung lebih lama. Pada pulpitis reversibel, penyebab rasa sakit umumnya pekaterhadap suatu stimulus, seperti air dingin atau aliran udara, sedangkan pulpitisir reversibel rasa sakit dapat datang tanpa stimulus yang nyata. Pulpitis reversibela simptomatik dapat disebabkan karena karies yang baru mulai dan menjadi normal kembali setelah karies dihilangkan dan menjadi normal kembali setelah karies dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik.Diagnosis

Diagnosis berdasarkan suatu studi mengenai gejala pasien dan berdasarkan tes klinis. Rasa sakitnya tajam, berlangsung beberapa detik, dan umumnya berhenti bila stimulus dihilangkan. Dingin, manis, atau masam biasanya menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit dapat menjadi kronis. Meskipun masing-masing paroksisme (serangan hebat) mungkin berlangsung sebentar, paroksisme dapat berlanjut berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Pulpa dapat sembuh sama sekali, atau rasa sakit dapat tiap kali dapat berlangsung lebih lama dan interval keringanan dapat menjadi lebih pendek, sampai akhirnya pulpa mati.

Karena pulpa sensitif terhadap perubahan temperatur, terutama dingin, aplikasi dingin merupakan suatu cara yang bagus untuk menemukan dan mendiagnosis gigi yang terlibat. Sebuah gigi dengan pulpitis reversibel secara normal bereaksi terhadap perkusi, palpasi, dan mobilitas, dan pada pemeriksaan radiografi jaringan periapikal adalah normal.

Anamnesa :

Biasanya nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin

Nyeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerus

Rasa nyeri lama hilangnya setelah rangsangan dihilangkan

Pemeriksaan Objektif :

Ekstra oral : Tidak ada pembengkakan

Intra oral :

Perkusi (-)

Karies mengenai dentin/karies profunda

Pulpa belum terbuka

Sondase (+)

Chlor etil (+)

Pulpitis IrreversibleDefinisi

Pulpitis irreversibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang persisten, dapat simptomatik atau asimptomatik yang disebabkan oleh stimulusnoksius. Pulpitis irreversibel akut menunjukkan rasa sakit yang biasanya disebabkan oleh stimulus panas atau dingin, atau rasa sakit timbul secara spontan. Rasa sakit bertahan untuk beberapa menit sampai berjam-jam, dan tetap ada setelah stimulustermal dihilangkan.Histopatologi

Gangguan ini mempunyai tingkatan inflamasi kronis dan akutdi dalam pulpa. Pulpitis irreversibel dapat disebabkan oleh suatu stimulus berbahaya yang berlangsung lama seperti misalnya karies. Bila karies menembus dentin dapat menyebabkan respon inflamasi kronis. Bila karies tidak diambil, perubahan inflamasi di dalam pulpa akan meningkat keparahannya jika kerusakan mendekati pulpa. EtiologiSebab paling umum pulpitis irreversibel adalah keterlibatan bakterial pulpa melalui karies, meskipun faktor klinis, kimiawi, termal, atau mekanis, yang telah disebut sebagai penyebab penyakit pulpa, mungkin juga menyebabkan pulpitis. Sebagai yang dinyatakan sebelumnya, pulpitis reversibel dapat memburuk menjadi pulpitis irreversibel.Gejala Pada tingkat awal pulpitis irreversibel, suatu paroksisme rasa sakit dapat disebabkan oleh hal-hal berikut : perubahan temperatur, terutama dingin; bahan makanan manis atau masam; tekanan makanan yang masuk ke dalam kavitas atau pengisapan yang dilakukan oleh lidah atau pipi; dan sikap berbaring yang menyebabkan kongesti pembuluh darah pulpa. Rasa sakit biasanya tetap berlangsung meski penyebabnya dihilangkan, dan dapat dating dan pergi secara spontan, tanpa penyebab yang jelas. Pasien dapat melukiskan rasa sakit sebagai menusuk, tajam-menusuk, atau menyentak-nyentak, dan umumnya adalah parah. Rasa sakit dapat sebentar-sebentar atau terus-menerus tergantung pada tingkat keterlibatan pulpa dan tergantung pada hubungannya dengan ada tidaknya suatu stimulus eksternal.Diagnosis

Pemeriksaan biasanya menemukan suatu kavitas dalam yang meluas ke pulpa atau karies di bawah tumpatan. Pulpa mungkin sudah terbuka.Waktu mencapai jalan masuk ke lubang pembukaan akan terlihat suatu lapisan keabu-abuan yang menyerupai buih meliputi pulpa terbuka dan dentin sekitarnya. Probingke dalam daerah ini tidak menyebakan rasa sakit pada pasien hingga dicapai daerahpulpa yang lebih dalam. Pada tingkat ini dapt terjadi sakit dan perdarahan. Bila pulpatidak terbuka oleh proses karies, dapat terlihat sedikit nanah jika dicapai jalan masuk ke kamar pulpa

Pemeriksaan radiografik mungkin tidak menunjukkan sesuatu yang nyatayang belum diketahui secara klinis, mungkin memperlihatkan suatu kavitas proksimal yang secara visual tidak terlihat, atau mungkin memberi kesan keterlibatan suatu tanduk pulpa. Suatu radiografi dapat juga menunjukkan pembukaan pulpa, karies dibawah suatu tumpatan, atau suatu kavitas dalam atau tumpatan mengancam integritaspulpa. Pada tingkat awal pulpitis irreversibel, tes termal dapat mendatangkan rasasakit yang bertahan setelah penghilangan stimulus termal. Pada tingkat belakangan,bila pulpa terbuka, dapat bereaksi secara normal. Hasil pemeriksaan untuk tesmobilitas, perkusi dan palpasi adalah negative.

Anamnesa :

Nyeri tajam spontan yang berlangsung terus-menerus menjalar kebelakang telinga

Penderita tidak dapat menunjukkan gigi yang sakitPemeriksaan Objektif :

Ekstra oral : tidak ada kelainan

Intra oral :

Kavitas terlihat dalam dan tertutup sisa makanan

Pulpa terbuka bisa juga tidak

Sondase (+)

Khlor ethil (+) Perkusi bisa (+) bisa (-)

Pulpitis Hiperplastik Kronis

DefinisiPulpitis hiperplastik kronis atau polip pulpa adalah suatu inflamasi pulpa produktif yang disebabkan oleh suatu pembukaan karies luas yang kadang-kadang tertutup oleh epithelium dan disebabkan karena iritasi tingkat rendah yang berlangsung lama.HistopatologiSecara histopatologis, permukaan polip pulpa ditutup epithelium skuamasi yang bertingkat-tingkat. Polip pulpa gigi sulung lebih mungkin tertutup oleh epithelium skuamasi yang bertingkat-tingkat/berstrata daripada polip pulpa gigi permanen. Epithelium semacam itu dapat berasal dari gingival atau dari sel epithelial mukosa atau lidah yang baru saja mengalami deskuamasi. Jaringan didalam kamar pulpa sering berubah menjadi granulasi, yang menonjol dari pulpa masuk ke dalam lesi karies. Jaringan granulasi adalah jaringan penghubung vaskuler, muda dan berisi neutrofil PMN, limfosit, dan sel-sel plasma. Jaringan pulpa mengalami inflamasi kronis. Serabut saraf dapat ditemukan pada lapisan epithelial.Etiologi Terbukanya pulpa karena karies yang lambat dan progresifmerupakan penyebabnya. Untuk pengembangan pulpitis hiperplastik diperlukan suatu kavitas besar yang terbuka, pulpa muda yang resisten, dan stimulus tingkat rendahyang kronis. Iritasi mekanis yang disebabkan karena pengunyahan dan infeksi bakterial sering mengadakan stimulus.Gejala Pulpitis hiperplastik kronis tidak mempunyai gejala, kecuali selama mastikasi, bila tekanan bolus makanan menyebabkan rasa tidakmenyenangkan.Diagnosis

Gangguan ini umumnya hanya terlihat pada gigi anak-anak dan orang muda. Penampilan jaringan polipoid secara klinis adalah khas : suatu massa pulpa yang kemerah-merahan dan seperti daging mengisi sebagian besar kamar pulpa atau kavitas atau bahkan meluas melewati perbatasan gigi. Jaringan polipoid kurang sensitif daripada jaringan normal daripada jaringan pulpa normal dan lebih sensitif daripada jaringan gingival. Pemotongan jaringan ini tidak menyebabkan rasa sakit.Jaringan ini mudah berdarah karena suatu anyaman pembuluh darah yang subur. Jika jaringan pulpa hiperplastik meluas melewati kavitas atau gigi, maka akan terlihat seolah-olah jaringan gusi tumbuh di dalam kavitas.

Tidak begitu sukar untuk mendiagnosi pulpitis hiperplastik kronis dengan hanya pemeriksaan klinis. Jaringan pulpa hiperplastik di dalam kamar pulpa atau kavitas gigi adalah khas dalam penampilannya. Radiografi umumnya menunjukkan suatu kavitas besar yang terbuka dengan pembukaan kamar pulpa. Gigi bereaksi lemah atau sama sekali tidak terhadap tes termal, kecuali jika digunakan dingin yang ekstriem, seperti etil klorida. Diperlukan lebih banyak arus daripada gigi normal untuk mendapatkan suatu reaksi dengan menggunakan tester pulpa listrik.Neksrosis pulpa

Definisi

Nekrosis adalah matinya pulpa. Dapat sebagian atau seluruhnya,tergantung pada apakah sebagian atau seluruhnya terlibat.

Nekrosis, meskipun suatu akibat inflamasi, dapat juga terjadi setelah injuri traumatik yang pulpanya rusak sebelum terjadi reaksi inflamasi.Bakteriologi

Banyak bakteri telah diisolasi dari gigi dengan pulpa nekrotik.Pada persentase tinggi kasus-kasus ini, saluran akar berisi suatu campuran flora mikrobial, aerobik dan anaerobik.Histopatologi

Jaringan pulpa nekrotik, debris seluler dan mikroorganisme mungkin terlihat di dalam kavitas pulpa. Jaringan periapikal mungkin normal, atau menunjukkan sedikit inflamasi yang dijumpai pada ligament periodontal.Jenis

Nekrosis ada dua jenis umum : koagulan dan likuefasi. Pada nekrosikoagulan. Pada nekrosis koagulan, bagian jaringan yang dapat larut mengendap atau diubah menjadi bahan solid.

Caseation adalah suatu bentuk nekrosis koagulasi yang jaringan berubah menjadi massa seperti keju terdiri terutama atas protein yang mengental, lemak dan air.

Nekrosis likuefaksi terjadi bila enzim proteolitik mengubah jaringan menjadi massa yang melunak, suatu cairan, atau debris amorfus.

Penyebab

Nekrosis pulpa dapat disebabkan oleh injuri yang membahayakan pulpa seperti bakteri, trauma dan iritasi kimiawi.GejalaGigi yang kelihatan normal dengan pulpa nekrotik tidak menyebabkan gejala rasa sakit. Sering, diskolorisasi gigi adalah indikasi pertamabahwa pulpa mati. Penampilan mahkota yang buram atau opak hanya disebabkankarena translusensi normal yang jelek, tetapi kadang-kadang gigi mengalamiperubahan warna keabua-abuan atau kecoklat-coklatan yang nyata dan dapatkehilangan kecemerlangan dan kilauan yang biasa dipunyai. Adanya pulpa nekrotik mungkin ditemukan hanya secara kebetulan, karena gigi macam itu adalahasimptomatik, dan radiograf adalah nondiagnotik. Gigi dengan nekrosis sebagiandapat bereaksi terhadap perubahan termal, karena adanya serabut saraf vital yangmelalui jaringan inflamasi di dekatnya.Diagnosis

Radiograf umumnya menunjukkan suatu kavitas atau tumpatanbesar, suatu jalan terbuka ke saluran akar, dan suatu penebalan ligament periodontal.Beberapa gigi tidak mempunyai kavitas ataupu tumpatan, dan pulpanya mati sebagaiakibat trauma. Sedikit pasien mempunyai riwayat rasa sakit parah yang berlangsungbeberapa menit sampai beberapa jam, diikuti oleh penghentian seluruh rasa sakit yangterjadi. Selama waktu ini, pulpa sudah hampir tamat riwayatnya dan memberipasien perasaan seolah-olah aman dan sehat. Pada kasus lain, pasien tidak sadar bahwa pulpa telah mati secara perlahan-lahan dan diam-diam, tanpa gejala. Gigidengan pulpa nekrotik tidak bereaksi terhadap dingin, tes pulpa listrik atau teskavitas.

Namun demikian pada kasus yang jarang terjadi, timbul suatu reaksi minimal terhadap arus maksimum tester pulpa listrik bila arus listrik dikondusi melalui uaplembab yang terdapat dalam saluran akar setelah pencairan nekrose ke jaringan vitaltetangganya. Pada pasien lain, beberapa serabut saraf apical terus bertahan danbereaksi dengan cara yang sama. Serabut saraf tahan terhadap perubahan inflamasi.Suatu korelasi tes dingin dan tes listrik dan suatu riwayat rasa sakit, bersama denganpemeriksaan klinis yang cermat, harus menentukan suatu diagnosis yang tepat.

Gangren pulpa

Gangren Pulpa adalah keadaan gigi dimana jarigan pulpa sudah mati sebagaisistem pertahanan pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan sehingga jumlah selpulpa yang rusak menjadi semakin banyak dan menempati sebagian besar ruangpulpa. Sel-sel pulpa yang rusak tersebut akan mati dan menjadi antigen sel-selsebagian besar pulpa yang masih hidup. Proses terjadinya gangren pulpa diawali olehproses karies. Karies dentis adalah suatu penghancuran struktur gigi (email, dentindan sementum) oleh aktivitas sel jasad renik (mikro-organisme) dalam dental plak.Jadi proses karies hanya dapat terbentuk apabila terdapat faktor yang saling tumpang tindih. Adapun faktor-faktor tersebut adalah bakteri, karbohidrat makanan,kerentanan permukaan gigi serta waktu. Perjalanan gangrene pulpa dimulai dengan adanya karies yang mengenai email (karies superfisialis), dimana terdapat lubang dangkal, tidak lebih dari 1mm. selanjutnya proses berlanjut menjadi karies pada dentin (karies media) yang disertai dengan rasa nyeri yang spontan pada saat pulp aterangsang oleh suhu dingin atau makanan yang manis dan segera hilang jika rangsangan dihilangkan. Karies dentin kemudian berlanjut menjadi karies pada pulpa yang didiagnosa sebagai pulpitis. Pada pulpitis terdapat lubang lebih dari 1mm. pada pulpitis terjadi peradangan kamar pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah, dan pempuluh limfe, sehingga timbul rasa nyeri yang hebat, jika proses karies berlanjut dan mencapai bagian yang lebih dalam (karies profunda). Maka akan menyebabkan terjadinya gangren pulpa yang ditandai dengan perubahan warna gigi terlihat berwarna kecoklatan atau keabu-abuan, dan pada lubang perforasi tersebut tercium bau busuk akibat dari proses pembusukan dari toksin kuman.GejalaGejala yang didapat dari pulpa yang gangren bisa terjadi tanpa keluhan sakit, dalam keadaan demikian terjadi perubahan warna gigi, dimana gigi terlihat berwarna kecoklatan atau keabu-abuan Pada gangrene pulpa dapat disebut juga gigi non-vital dimana pada gigi tersebut sudah tidak memberikan reaksi pada cavity test (tes dengan panas atau dingin) dan pada lubang perforasi tercium bau busuk, gigi tersebut baru akan memberikan rasa sakit apabila penderita minum atau makan benda yang panas yang menyebabkan pemuaian gas dalam rongga pulpa tersebut yang menekan ujung saraf akar gigi sebelahnya yang masih vitalDiagnosis dan differential diagnosis

Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan objektif (extraoral dan intraoral). Berdasarkanpemeriksaan klinis, secara objektif didapatkan :

Karies profunda (+)

Pemeriksaan sonde (-), dengan menggunakan sonde mulut, lalu ditusukkanbeberapa kali ke dalam karies, hasilnya (-). Pasien tidak merasakan sakit.

Pemeriksaan perkusi (-), dengan menggunakan ujung sonde mulut yang bulat,diketuk-ketuk kedalam gigi yang sakit, hasilnya (-).pasien tidak merasakan sakit.

Pemeriksaan penciuman, dengan menggunakan pinset, ambil kapas lalusentuhkan pada gigi yang sakit kemudian cium kapasnya, hasilnya (+) akantercium bau busuk dari mulut pasien.

Pemeriksaan foto rontgen, terlihat suatu karies yang besar dan dalam, dan terlihatjuga rongga pulpa yang telah terbuka dan jaringan periodontium memperlihatkanpenebalan.Patofisiologi Gangren Pulpa

Differential diagnosis

Periodontitis merupakan komplikasi dari kariesprofunda non vitalis atau gangren pulpa, dimana pada pemeriksaan klinis ditemukangigi non vital, sondase (-), dan perkusi (+).Gangren pulpa Periodontitis

Pemeriksaan sonde (-)

Pemeriksaan perkusi (+)

Reaksi panas/dingin (-)

Pemeriksaan panas/dingin (-)

Untuk menentukan apakah pulpa masih dapat diselamatkan, bisa dilakukanbeberapa pengujian:

Diberi rangsang dingin, rangsang dihentikan, nyeri hilang artinya pulpa sehat. Pulpa dipertahankan dengan mencabut bagian gigi yang membusuk danmenambalnya. Jika nyeri tetap, meskipun rangsang nyeri sudah dihilangkanatau jika nyeri timbul secara spontan, maka pulpa tidak dapat dipertahankan.-

Penguji pulpa elektrik, alat ini digunakan untuk menunjukkan apakah pulpamasih hidup, bukan untuk menentukan apakah pulpa masih sehat, jikapenderita merasakan aliran listrik pada giginya, berarti pulpa masih hidup.-

Mengetuk gigi dengan sebuah alat, jika dengan pengetukan gigi timbul nyeri,berarti peradangan telah menyebar ke jaringan tulang dan sekitarnya.-

Rontgen gigi, dilakukan untuk mengetahui adanya pembusukan gigi danmenunjukkan apakah penyebaran peradangan telah menyebabkanpengeroposan tulang disekitar akar gigi.

DAFTAR PUSTAKA

Grossman IL, Oliet S, Rio CED. Ilmu endodontik dalam praktik. Ed.11. Jakarta :EGC, 1995 : hal 1-19, 71-109.Andlaw RJ, Rock WP. Perawatan Gigi Anak. Ed.2. Jakarta : Widya Medika, 1992 :hal 3-14

Anonim. Karies Gigi. Available at http://id.wikipedia.org/wiki/karies_gigi. Diakses pada tanggal 27 Juli 2011.Julianti R, Dharma MS, Erdaliza, Anggia D, Fahmi F, dkk. Gigi dan mulut. Pekanbaru : FK UNRI, 2008. Available at http://yayanakhyar.wordpress.com.Diakses pada tanggal 20 Juli 2011.Kartini A. Gangren pulpa. Available athttp://aniekart.blogspot.com/2009/07/bp-gigi-rsu-dr-slamet.html. Diakses pada tanggal 27 Juli 2011.Walton RE, Torabinejad M. Principles and practice of endodontic. Philadelphia :W.B. Saunders Company, 2002 : p.65

Anonim. Hiperemi Pulpa. http://www.ilmukesehatangigi.com/2011/04/17/hiperemi-pulpa. Diakses pada tanggal 28 Juli 2011.