penyakit kesalahan refraksi

6
Tugas 1 Nama : Petrus Yulianus Lasan NIM : 1008012015 Penyakit Kelainan Refraksi Emetropia adalah tidak adanya kesalahan/gangguan refraksi. dan ametropia adalah adanya kesalahan/gangguan refraksi Presbiopi Hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan pada semua orang disebut presbiopia. Seseorang dengan mata emetropik akan mulai merasakan ketidakmampuan membaca huruf kecil atau membedakan benda-benda kecil yang terletak berdekatan pada usia sekitar 44-46 tahun. Hal ini semakin buruk pada cahaya yang temaram dan biasanya lebih nyata pada pagi hari atau apabila subyek lelah. Banyak orang mengeluh mengantuk apabila membaca. Gejala-gejala ini meningkat sampai usia 55 tahun, kemudian stabil tetapi menetap. Presbiopi dikoreksi dengan menggunakan lensa plus untuk mengejar daya focus lensa yang hilang. Lensa plus dapat digunakan dengan beberapa cara. Kacamata baca memiliki koreksi dekat di seluruh bukaan kacamata, sehingga kacamata tersebut baik untuk membaca tetapi membuat benda-benda jauh menjadi kabur. Untuk

Upload: no-charly-lasan-icu

Post on 03-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tugas Mata kelaianan refraksi

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Kesalahan Refraksi

Tugas 1

Nama : Petrus Yulianus Lasan

NIM : 1008012015

Penyakit Kelainan Refraksi

Emetropia adalah tidak adanya kesalahan/gangguan refraksi. dan ametropia adalah adanya

kesalahan/gangguan refraksi

Presbiopi

Hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan pada semua

orang disebut presbiopia. Seseorang dengan mata emetropik akan mulai merasakan

ketidakmampuan membaca huruf kecil atau membedakan benda-benda kecil yang terletak

berdekatan pada usia sekitar 44-46 tahun. Hal ini semakin buruk pada cahaya yang temaram dan

biasanya lebih nyata pada pagi hari atau apabila subyek lelah. Banyak orang mengeluh

mengantuk apabila membaca. Gejala-gejala ini meningkat sampai usia 55 tahun, kemudian stabil

tetapi menetap.

Presbiopi dikoreksi dengan menggunakan lensa plus untuk mengejar daya focus lensa

yang hilang. Lensa plus dapat digunakan dengan beberapa cara. Kacamata baca memiliki koreksi

dekat di seluruh bukaan kacamata, sehingga kacamata tersebut baik untuk membaca tetapi

membuat benda-benda jauh menjadi kabur. Untuk mengtasi gangguan ini, dapat digunakan

kacamata separuh yaitu kacamata yang bagian atasnya terbuka dan tidak dikoreksi untuk

pengelihatan jauh. Kacamata bifikal melakukan hal serupa tetapi memungkinkan koreksi

kesalahan refraksi yang lain. Kacamata trifocal memperbaiki pengelihatan pengelihatan jauh di

segmen atas, pengelihatan sedang di segmen tengah, dan pengelihatan dekat di segmen bawah.

Lensa progresif juga mengoreksi pengelihatan dekat, sedang, dan jauh tetapi dengan perubahan

daya lensa yang progresif bukan bertingkat.

Page 2: Penyakit Kesalahan Refraksi

Miopia

Apabila bayangan dari benda yang terletak jauh berfokus di depan retina pada mata yang

tidak berakomodasi, maka mata tersebut mengalami myopia, atau pengelihatan dekat

(nearsighted). Apabila mata berukuran lebih panjang dari normal, maka kesalahan yang terjadi

disebut myopia aksial. (untuk setiap millimeter tambahan panjang sumbu, maka kira-kira lebih

miopik sebesar 3 dioptri). Apabila unsure-unsur pembias lebih reaktif dibandingkan rerata mata,

maka kesalahan yang terjadi disebut myopia kelengkungan atau myopia reaktif. Sewaktu benda

digeser lebih dekat dari 6 meter, maka bayangan bergerak mendekati retina dan fokusnya lebih

tajam. Titik tempat bayangan paling tajam fokusnya di retina disebut “titik jauh”. Derajat myopia

dapat diperkirakan dengan menghitung kebalikan dari jarak dari jarak titik jauh tersebut. Dengan

demikian., titik jauh sebesar 0,25 m menandakan perlunya lensa koreksi sekitar minus 4 dioptri.

Orang miopik memiliki keuntungan membaca di titik jauh tanpa kacamata bahkan pada usia

presbiopik. Myopia derajat tinggi menimbulkan peningkatan kerentanan terhadap ganggua-

gangguan retina degenerative, termasuk pelepasan retina.

Page 3: Penyakit Kesalahan Refraksi

Hiperopia

Hiperopia ( Hipermetropia, pengeluhatan jauh/farighttedness) adalah keadaan mata yang

tidak berakomodasi memfokuskan bayangan dibelakang retina. Hal ini dapat disebabkan oleh

penurunan panjang axis, seperti yang terjadi pada kelainan congenital tertentu, atau penurunan

indeks reaktif, seperti afakia.

Hiperopia adalah suatu konsep yang lebih sulit dijelaskan daropada myopia. Istilah

“pengelihatan jauh” ikut berperan menimbulkan kesulitan tersebut, juga seringnya kesalahan

konsepsi di antara orang awam bahwa presbiop adalah pengelihatan jauh dan bahwa seseorang

yang melihat jauh dengan baik berpengelihatan jauh. Apabila hipermetropinya tidak terlalu

besar, maka orang yang beusia muda dapat memperoleh bayangan benda jauh yang tajam dengan

melakukan akomodasi, seperti yang dilakukan mata normal sewaktu membaca. Orang yang

berusia muda juga dapat membentuk bayangan tajam dari benda dekat dengan akomodasi lebih

banyak-atau jauh lebih bayak dari pada orang tanpa hiperopia. Usaha tambhan ini dapat

menyebabkan kelelahan mata yang lebih parah untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan

ketelitian pengelihatan. Derajat hiperopia yang mungkin didapat seseorang tanpa menimbulkan

gejala-seperti sebagian besar keadaan klinis-bervariasi. Namun, derajat tersebut berkurang

Page 4: Penyakit Kesalahan Refraksi

seiring usia karena meningkatnya presbiopia. Hiperopia tiga dioptri mungkin dapat ditoleransi

oleh seorang remaja tetapi pada usia yang lebih lanjut mungkin memerlukan kacamata, walaupun

hiperopianya tidak meningkat. Apabila hiperopianya terlalu tinggi, maka mata mungkin tidak

mampu mengoreksi bayangan dengan akomodasi disebut hiperopia manifest.

Astigmatisme

Pada astigmase, mata menghasilkan suatu bayangan dengan titik atau garis focus

multiple. Pada astigmatisme regular, terdapat dua meridian utama, dengan orientasi dan kekuatan

konstan di sepanjang bukaan pupil, sehingga terbentuk dua garis focus. Astigmatisme

didefinisikan berdasarjkan posisi garis-garis focus ini dalam hubungannya dengan retina.

Apabila meridian-meridian utamanya saling tegak lurus dan sumbu-sumbunya terletak di dalam

20 derajay horizontal dan vertical, maka astigmatisme ini dibagi lagi menjadi astigmatism with

the rule ( astigmatisme direk), dengan daya bias yang lebih besar terletak di meridian vertical;

dan astigmatisme against the rule (astigmatisme inverse), dengan daya bias yang lebih besar

terletak di meridian horizontal.

Astigmatisme biasanya disebabkan oleh kelainan bentuk kornea. Lensa kristalina juga

dapat berperan dalam terminology lensa kontak, astigmatisme lentikular disebut astigmatisme

residual karena tidak dikoreksi oleh lensa kontak sferis yang keras, yang dapat megkoreksi

astigmatisme konea

Page 5: Penyakit Kesalahan Refraksi

Kesalahan astigmatisme dapat dikoreksi dengan lensa silindris yang sering

dikombinasikan dengan lensa sferis. Karena otak mampu beradaptasi terhadap distorsi

pengelihatan yang disebabkan oleh astigmatisme yang tidak di koreksi. Maka kacamata baru

yang memperbaiki kesalahan dapat menyebabkan disorientasi temporer, terutama adanya

bayangan tampak miring