penyakit bawaan makanan

57
LAMPIRAN 1 Penyakit bawaan makanan: beberapa fakta dan angka 161 Tabel berikut menyajikan informasi singkat tentang epidemiologi penyakit bawaan makanan dan cara pencegahan penyakit tersebut. Tabel tersebut menyampaikan nama (dan nama alternatif) penyakit bawaan makanan yang disertai dengan informasi masing-masing penyakit ini: kode untuk klasifikasi penyakit tersebut dalam Klasifikasi Interna- sional Penyakit (ICD; International Classification of Diseases) revisi ke-9 dan ke-10 (ICD-9 dan ICD-10); agens etiologi yang menyebabkan penyakit; karakteristik utama agens etiologi; masa inkubasi penyakit; gejala; gejala sisa penyakit yang mungkin muncul; durasi atau lamanya sakit; reservoir atau sumber agens etiologi; cara penularan agens, disertai contoh makanan yang terlibat dalam kasus luar biasa (KLB) penyakit; tindakan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan/mencegah penyebaran agens penyebab (oleh industri, penjamah makanan profesional dan domestik, konsumen); kejadian sakit yang ditunjukkan oleh simbol + (kurang dari 1 kasus per 100.000 penduduk), ++ (1 – 100 kasus per 100.000 penduduk) dan +++ (lebih dari 100 kasus per 100.000 penduduk); lokasi geografis kejadian sakit; rincian lain tentang sifat sakit atau agens yang menyebabkannya. Penyakit tersebut disusun berdasarkan abjad dengan bakteri disebutkan pertama, kemudian virus dan selanjutnya parasit (protozoa, nematoda, cestoda, trematoda).

Upload: ever-green

Post on 21-Oct-2015

99 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

...

TRANSCRIPT

Page 1: penyakit bawaan makanan

LAMPIRAN 1

Penyakit bawaan makanan: beberapafakta dan angka

161

Tabel berikut menyajikan informasi singkat tentang epidemiologi penyakitbawaan makanan dan cara pencegahan penyakit tersebut. Tabel tersebutmenyampaikan nama (dan nama alternatif) penyakit bawaan makanan yangdisertai dengan informasi masing-masing penyakit ini:

– kode untuk klasifikasi penyakit tersebut dalam Klasifikasi Interna-sional Penyakit (ICD; International Classification of Diseases) revisi ke-9dan ke-10 (ICD-9 dan ICD-10);

– agens etiologi yang menyebabkan penyakit;– karakteristik utama agens etiologi;– masa inkubasi penyakit;– gejala;– gejala sisa penyakit yang mungkin muncul;– durasi atau lamanya sakit;– reservoir atau sumber agens etiologi;– cara penularan agens, disertai contoh makanan yang terlibat dalam

kasus luar biasa (KLB) penyakit;– tindakan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan/mencegah

penyebaran agens penyebab (oleh industri, penjamah makananprofesional dan domestik, konsumen);

– kejadian sakit yang ditunjukkan oleh simbol + (kurang dari 1 kasus per100.000 penduduk), ++ (1 – 100 kasus per 100.000 penduduk) dan +++(lebih dari 100 kasus per 100.000 penduduk);

– lokasi geografis kejadian sakit;– rincian lain tentang sifat sakit atau agens yang menyebabkannya.

Penyakit tersebut disusun berdasarkan abjad dengan bakteri disebutkanpertama, kemudian virus dan selanjutnya parasit (protozoa, nematoda,cestoda, trematoda).

Page 2: penyakit bawaan makanan

162 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis Penyakit Aeromonas, enteritis

Agens etiologi Bakteri: Aeromonas hydrophila.

Karakteristik agens Bakteri gram-negatif yang motil, tidak membentukspora, anaerob fakultatif, berbentuk batang lurusatau melengkung yang tidak akan tumbuh dalamlarutan garam 4—5% atau pada pH<6. Suhupertumbuhannya optimal adalah 28oC, tetapi jugadapat tumbuh pada suhu yang lebih rendah sampai4oC. Banyak strain kuman ini yang mampu tumbuhpada kisaran pH yang lebar (4—10) di bawah kondisiyang tidak optimal.

Masa inkubasi 24—48 jam.

Gejala Diare cair, kram perut, demam ringan dan muntah.

Gejala sisa Bronkopneumonia, kolesistitis.

Durasi Beberapa hari – beberapa minggu.

Reservoir/sumber Organisme ini umum dijumpai dalam lingkunganberair dan diisolasikan dari banyak jenis makanan.

Cara penularan dan Makanan laut (ikan, udang, tiram), siput, air minum.contoh makanan yangterlibat dalam KLB

Tindakan pengendalian Industri: pengolahan dan disinfeksi persediaan air,khusus iradiasi makanan.

Tempat penjualan makanan//rumah tangga:memasak makanan sampai matang, tidakmenyimpan makanan matang untuk waktu yanglama di dalam lemari es.

Kejadian Di seluruh dunia. KLB sporadik pernah dilaporkan diAfrika, Australia, Eropa, Jepang dan Amerika Utara.Perkiraan angka kejadian: tidak diketahui.

Keterangan lain Patogen oportunis.

Page 3: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 163

Jenis penyakit Bacillus cereus, gastroenteritisa) sindrom diareb) sindrom emetik

Kode ICD ICD-9: 005.8ICD-10: A05.4

Agens etiologi Toksin bakteri:a) Sindrom diare karena produksi toksin yang

labil panas di dalam usus atau makanan.b) Sindrom emetik karena produksi toksin

yang stabil panas di dalam makanan.

Karakteristik agens Bakteri gram-positif yang anaerob fakultatif,berbentuk batang motil dan memproduksi sporayang resisten terhadap panas; umumnyamesofilik, tumbuh pada suhu antara 10oC dan 50oCdengan suhu pertumbuhan optimal 28—37oC(tetapi ada juga strain psikrotrofik yang tumbuhpada suhu 4oC). Bakteri ini tumbuh pada kisaranpH 4,3—9,3 dan water activity (aw) di atas 0,92.Spora memiliki sifat resistensi yang moderatterhadap panas dan dapat tumbuh dalam keadaanbeku-dingin serta kekeringan. Beberapa strainmemerlukan aktivasi panas agar spora dapatbertunas dan tumbuh.

Masa inkubasi a) Sindrom diare: 8—16 jam.b) Sindrom emetik: 1—5 jam.

Gejala a) Sindrom diare: diare akut, mual dan nyeriabdomen.

b) Sindrom emetik: mual akut, muntah dan nyeriabdomen serta kadang-kadang diare.

Durasi a) Sindrom diare: 24—36 jam.b) Sindrom emetik: 24—36 jam.

Reservoir/sumber Banyak tersebar di lingkungan (tanah).

Cara penularan dan Konsumsi makanan yang disimpan pada suhucontoh makanan yang ruangan setelah dimasak sehinggaterlibat dalam KLB memungkinkan pertumbuhan spora bakteri dan

produksi toksin. Banyak KLB penyakit (khususnyasindrom emetik) berkaitan dengan nasi matangatau nasi goreng yang disimpan pada suhuruangan. Contoh makanan yang terlibat meliputiberbagai produk yang mengandung pati sepertinasi matang atau nasi goreng, bumbu makanan,makanan kering, susu dan produk susu, lalapandan sausnya.

Page 4: penyakit bawaan makanan

164 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Bacillus cereus, gastroenteritis (lanjutan)

Tindakan pengendalian Tempat penjualan makanan/rumah tangga:khusus Pengendalian suhu yang efektif untuk mencegah

agar spora tidak bertunas dan tumbuh:penyimpanan makanan pada suhu >60oC ataudalam lemari es pada suhu <10oC sampai makananitu dimakan kecuali ada faktor lain seperti pH atauaw yang nilainya sedemikian rupa untuk mencegahpertumbuhan. Jika fasilitas pendinginan bagipenyimpanan makanan tidak tersedia, masaklahmakanan hanya dengan jumlah yang diperlukanuntuk segera dimakan. Toksin yang berkaitandengan sindrom emetik bersifat resisten terhadappanas dan pemanasan ulang termasukmenggoreng dengan diaduk tidak akanmenghancurkan toksin tersebut.

Kejadian Di seluruh dunia. Perkiraan angka kejadian: ++/+++.

Page 5: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 165

Jenis penyakit Botulism

Kode ICD ICD-9: 005.1ICD-10: A05.1

Agens etiologi Toksin bakteri: toksin Clostridium botulinum.

Karakteristik agens Bakteri gram-positif pembentuk spora, anaerobobligatorik, berbentuk batang motil danmemproduksi tujuh jenis neurotoksin A—G yangampuh; di antara ketujuh neurotoksin ini, hanya A,B, E dan kadang-kadang F yang berkaitan denganpenyakit (Clostridium botulinum). Kelompok Gdiberi nama Clostridium argentinense. Toksinkelompok ini mematikan dalam dosis kecil. Toksinbekerja melalui ikatannya pada neuromuscularjunction dengan menyekat transmisi saraf danmenyebabkan paralisis flaccid. Strain proteolitik C.botulinum yang memproduksi toksin tipe A, B danF bersifat mesofilik dan tumbuh pada kisaran suhu10—50oC. Strain nonproteolitik yang memproduksitoksin tipe B, E dan F bersifat psikrotrofik dandapattumbuh pada suhu rendah 3,3oC. Wateractivity minimum untuk pertumbuhan adalah0,93—0,94, sementara pH minimumnya 4,6 (strainproteolitik) atau 5,0 (strain nonproteolitik). Toksinbotulinum labil terhadap panas dan dapatdihancurkan dengan perlakuan panas yangmemadai (pendidihan selama 15 menit). Sporanyaresisten terhadap suhu memasak yang normal dandapat hidup pada keadaan beku-dingin sertakekeringan.

Masa inkubasi Umumnya 12—36 jam tetapi dapat berkisar daribeberapa jam hingga 8 hari.

Gejala Mual, nyeri abdomen, perasaan letih, kelemahanotot, sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan(penglihatan yang kabur atau dobel, dilatasi pupil,reaksi pupil yang negatif terhadap cahaya),konstipasi, mulut kering dan kesulitan menelandan berbicara yang akhirnya menyebabkanparalisis serta gagal napas atau jantung.

Durasi Dari beberapa hari sampai 8 bulan; pengobatanbiasanya dengan pemberian antitoksin yang cepat,pembasuhan lambung yang alkalis dan dukunganventilasi mekanis.

Reservoir/sumber Tanah, endapan dalam air laut serta air tawar dansaluran cerna ikan, hewan, burung dan serangga.

Page 6: penyakit bawaan makanan

166 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Botulism (lanjutan)

Cara penularan dan Konsumsi toksin yang terbentuk sebelumnya dalamcontoh makanan yang makanan. Keadaan ini dapat terjadi jika makananterlibat dalam KLB mentah atau kurang matang disimpan dalam

kondisi (suhu, aw, pH dan atmosfer) yangmemungkinkan pertumbuhan mikroorganismetersebut. Kebanyakan KLB botulisme terjadi karenakesalahan dalam proses pengawetan makanan(khususnya di rumah atau industri rumahan), mis.,pengalengan, fermentasi, pengolahan,pengasapan, pengawetan dengan asam atauminyak.Contoh makanan yang terlibat meliputi sayuran,bumbu/rempah-rempah (mis., lada), ikan danproduk ikan (tipe 1), daging dan produk daging.Beberapa KLB timbul akibat konsumsi ikan yangtidak dibuang jerohannya, bawang putih yangdirendam dalam minyak dan kentang yangdipanggang. Madu diperkirakan sebagai sumberpenularan botulisme bayi.

Tindakan pengendalian Toksin dihancurkan melalui pendidihan; tetapi,khusus penghancuran spora memerlukan suhu

yang jauh lebih tinggi.Industri: sterilisasi panas, penggunaan nitrit padadaging yang dipasteurisasi.Tempat penjualan makanan/rumah tangga:pengawetan makanan dengan asam pada pHrendah (<4,6); memasak makanan kalengan dengansempurna (didihkan dan aduk selama 15 menit);menyimpan makanan dalam lemari pendinginkhususnya makanan di dalam kemasan vakum,makanan segar atau makanan yang diasap/diberisedikit bumbu.Konsumen harus menghindari pemberian maduatau makanan yang mengandung madu kepadabayi dan membuang makanan kaleng yangkalengnya sudah menggelembung.

Kejadian Di seluruh dunia; sering dijumpai khususnya diantara penduduk Alaska karena kesalahan dalamproses fermentasi makanan. Perkiraan angkakejadian: +.

Keterangan lain Angka fatalitas kasus di negara industri sekitar 5—10%. Pada bayi dapat terjadi toksikoinfeksi sertabotulisme bayi, dan madu merupakan sumberpenularan yang dicurigai.

Page 7: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 167

Jenis penyakit Brucellosis (demam bolak-balik)

Kode ICD ICD-9: 023ICD-10: A23

Agens etiologi Bakteri:a) Brucella abortusb) Brucella melitensisc) Brucella suis.

Karakteristik agens Bakteri gram-negatif, aerob, tidak membentukspora, berbentuk batang pendek, oval dannonmotil yang tumbuh secara optimal pada suhu37oC dan labil terhadap panas. Nilai pH optimaluntuk pertumbuhan: 6,6—7,4.

Masa inkubasi Bervariasi mulai dari beberapa hari sampaibeberapa minggu atau bulan.

Gejala Demam yang terus-menerus, intermiten atauireguler, keadaan umum tampak lemah,berkeringat, sakit kepala, menggigil, konstipasi,nyeri di seluruh tubuh, penurunan berat badandan anoreksia.

Gejala sisa Serangan demam yang berulang, komplikasiosteoartikuler pada 20—60% kasus, sakroiliitis,komplikasi urogenital (termasuk orkitis,epididimitis, impotensi), kelainan kardiovaskulerserta neurologi, insomnia dan depresi.

Durasi Beberapa minggu.

Reservoir/sumber Sapi, kambing, babi, domba.a) Brucella abortus: sapib) Brucella melitensis: domba dan kambingc) Brucella suis: babi.

Cara penularan dan Penyakit berjangkit terutama karena hubungancontoh makanan yang yang erat dengan hewan yang terinfeksi.terlibat dalam KLB Oleh karena itu, bruselosis merupakan penyakit

okupasional yang menyerang petani, peternak,dokter hewan dan pekerja pada rumah penjagalan.Bruselosis juga dapat ditularkan melalui konsumsisusu (biasanya susu kambing atau domba) danproduk yang dibuat dari susu yang tidakdipasteurisasi, misalnya keju yang dibuat dari sususegar domba.

Tindakan pengendalian Industri: perlakuan panas pada susu (pasteurisasikhusus atau sterilisasi), penggunaan susu yang sudah

dipasteurisasi untuk pembuatan keju; prosespenuaan keju paling tidak selama 90 hari.

Page 8: penyakit bawaan makanan

168 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Brucellosis (demam bolak-balik) (lanjutan)

Tempat penjualan makanan/rumah tangga:perlakuan panas pada susu (pendidihan).Lain-lain: vaksinasi hewan, pemusnahan hewanyang sakit (pemeriksaan dan pemotongan).Konsumen harus menghindari kebiasaan minumsusu mentah dan mengkonsumsi keju yang dibuatdari susu mentah.

Kejadian Di seluruh dunia kecuali beberapa bagian dikawasan Eropa Utara dimana bruselosis jarangdijumpai. Insidensi bruselosis di Amerika Utaratampak berkurang. Insidensi yang baru-baru inidilaporkan di AS memperlihatkan angka di bawah120 kasus per tahun. Bruselosis merupakanpenyakit yang prevalen di kawasan Timur Tengah,Eropa Selatan, Afrika Utara dan Timur, Asia Tengahdan Selatan (India), Amerika Tengah dan Selatan(misalnya Meksiko). Perkiraan angka kejadiannyabergantung pada kawasannya: + atau ++.

Keterangan lain Penyakit ini kerapkali tidak dikenali dan tidakdilaporkan. Bruselosis mudah dibunuh denganpemberian antibiotik. Angka fatalitas kasus dapatmencapai 2% jika penyakit ini tidak ditangani.

Page 9: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 169

Jenis penyakit Campylobakteriosis (kampilobakteriosis)

Kode ICD ICD-9: 008.4ICD-10: A04.5

Agens etiologi Bakteri: Campylobacter jejuni dan Campylobactercoli.

Karakteristik agens Bakteri gram-negatif tidak membentuk spora,berbentuk batang melengkung atau spiral, motil,sensitif terhadap oksigen dan tumbuh dengan baikpada kadar oksigen yang rendah dengan adanyakarbon dioksida. Nilai pH optimal untukpertumbuhannya adalah 6,5—7,5. Kuman ini tidakakan tumbuh pada suhu di bawah 28—30oC.Tumbuh optimal pada suhu 42—45oC dan sangatsensitif terhadap panas, penggaraman, penurunannilai pH (<6,5) dan kondisi yang kering.Mikroorganisme ini dapat hidup dengan lebih baikpada keadaan dingin dibandingkan pada suhusekitarnya.

Masa inkubasi 1—11 hari, tetapi lebih sering selama 2—5 hari.

Gejala Demam, nyeri abdomen yang hebat, mual dandiare yang bervariasi dari diare cair yang ringansampai berat dan kadang-kadang mengandungmukus serta darah.

Gejala sisa Gejala sisa dapat terjadi pada 2—10% kasus. Gejalasisa ini meliputi artritis reaktif, sindrom Guillain-Barré, sindrom uremik hemolitik, meningitis,pankreatitis, kolesistitis, kolitis, endokarditis,eritema nodosum.

Durasi Sampai 10 hari; ekskresi mikroorganisme ini bisaberlanjut selama 2—3 minggu.

Reservoir/sumber Hewan peliharaan (kucing, anjing), ternak (babi,sapi, domba), burung (unggas), air tercemar.

Cara penularan dan Terutama melalui konsumsi makanan yangcontoh makanan yang terkontaminasi. Makanan yang menjadi sumberterlibat dalam KLB utama penularan adalah susu mentah dan daging

unggas mentah atau kurang matang. Bakteri inidapat menyebar ke makanan lain melaluikontaminasi-silang, atau kontaminasi dengan airyang tidak diolah dan kontak dengan binatangserta burung. Sumber penularan lainnya adalahkontak dengan hewan hidup (hewan peliharaanatau ternak, mis., ayam). Penularan antarmanusiajuga dapat terjadi selama periode infeksius yangberkisar dari beberapa hari sampai beberapaminggu. Contoh makanan yang terlibat meliputisusu mentah, daging unggas, sapi, babi dan airminum.

Page 10: penyakit bawaan makanan

170 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Campylobakteriosis (kampilobakteriosis)(lanjutan)

Tindakan pengendalian Industri: perlakuan panas (pasteurisasi/khusus sterilisasi susu); prosedur pemotongan hewan dan

pengolahan daging yang higienis; iradiasi dagingdan unggas; pengolahan air (water treatment).Tempat penjualan makanan/rumah tangga:perlakuan panas pada susu (pendidihan); memasaksemua jenis daging sampai matang; mencucisayuran; pencegahan kontaminasi-silang denganpermukaan kontak; higiene perorangan dalampengolahan makanan (kebiasaan mencuci tangansesudah memegang hewan); menjauhkan hewanpeliharaan dari tempat penanganan makanan.Konsumen harus menghindari kebiasaan makandaging unggas mentah atau kurang matang danminum susu mentah.

Kejadian Di seluruh dunia. Kampilobakteriosis merupakansalah satu penyakit bawaan makanan yang palingsering dilaporkan di negara industri. Di negaraberkembang, penyakit ini merupakan penyebabutama diare pada bayi dan pelancong. Sekitar 10—15% kasus penyakit diare pada anak-anak yangditemukan di klinik disebabkan oleh Campylobacterspp. Perkiraan angka kejadiannya: ++/+++masing-masing pada negara industri danberkembang.

Keterangan lain Banyak infeksi Campylobacter yang tidakmemberikan gejala (asimtomatik). Orang yangterinfeksi dan tidak mendapatkan pengobatanantibiotik dapat mengekskresikan mikroorganismeini sampai selama 2—7 minggu. Infeksi ini kadang-kadang keliru didiagnosis sebagai apendiksitis.Kasus yang lebih sporadis terjadi pada musimpanas.Angka fatalitas kasus di negara industri adalahsekitar 0,05%.Bayi dan anak kecil merupakan kelompok yangpaling mudah terinfeksi oleh Campylobacter.

Page 11: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 171

Jenis penyakit Cholera (kolera)

Kode ICD ICD-9: 001ICD-10: A00

Agens etiologi Bakteri: Vibrio cholerae 01 (enterotoksin dalamusus). ADa dua biotipe yang berbeda: klasik daneltor. Selanjutnya tipe ini dibagi lagi menjadiserotipe Ogawa dan Inaba.Juga Vibrio cholerae 0139.

Karakteristik agens Bakteri gram-negatif, anaerob fakultatif, motil,berbentuk batang yang tidak membentuk spora,dan dapat tumbuh pada suhu 18—42oC denganpertumbuhannya yang paling optimal pada suhu37oC. Pertumbuhan V. cholerae akan menurun padaaw 0,97 dan pH di luar kisaran 6—11; pH optimaluntuk pertumbuhan organisme ini adalah 7,6.Pertumbuhannya distimulasi oleh kadar salinitassekitar 3% namun akan dicegah jika kadar salinitasmencapai 6%. Organisme ini resisten terhadappembekuan dingin tetapi sensitif terhadap panasserta asam, dan dapat hidup selama beberapa haripada sayuran serta buah.V. cholerae bersifat non-invasif dan gejala diarediperantarai oleh toksin kolera yang terbentuk didalam usus.

Masa inkubasi 1—3 hari.

Gejala Diare cair yang banyak sehingga dapatmenyebabkan dehidrasi berat, kolaps dankematian dalam waktu beberapa jam saja jika tidakdilakukan terapi rehidrasi untuk menggantikancairan serta elektrolit yang hilang; nyeri abdomendan muntah-muntah.

Durasi Sampai 7 hari.

Reservoir/sumber Manusia. V. cholerae kerapkali ditemukan padalingkungan yang berair dan merupakan bagianflora normal dalam air payau dan muara sungai.

Cara penularan dan Makanan dan air terkontaminasi melalui kontakcontoh makanan yang dengan materi tinja dari penjamah makananterlibat dalam KLB yang terinfeksi. Kontaminasi pada sayuran dapat

terjadi melalu air limbah atau selokan yangdigunakan untuk irigasi. Penularan antarmanusiamelalui jalur fekal-oral juga sangat penting.Contoh makanan yang terlibat meliputi makananlaut, sayuran, nasi dan es.

Tindakan pengendalian Industri: upaya pengendalian yang meliputikhusus pembuangan ekskreta dan limbah/air limbah

secara aman; proses pengolahan air minum,

Page 12: penyakit bawaan makanan

172 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Cholera (kolera) (lanjutan)

misalnya dengan klorinasi, iradiasi, perlakuanpanas pada makanan misalnya pengalengan.Tempat penjualan makanan/rumah tangga: higieneperorangan (kebiasaan mencuci tangan dengansabun dan air); memasak makanan sampai matangdan mencuci buah serta sayuran sampai benar-benar bersih; merebus air minum kalau pasokan airyang aman tidak tersedia.Konsumen harus menghindari konsumsi makananlaut mentah. Di beberapa negara, para pelancongharus mendapatkan vaksinasi.

Kejadian Afrika, Asia, beberapa bagian dari Eropa danAmerika Latin. Di sebagian besar negara industri,kasus penyakit kolera yang dilaporkan diimpor olehpara pelancong atau terjadi karena makanan yangdibawa oleh pelancong.

Keterangan lain Di daerah endemik, penyakit kolera terutamamenyerang anak-anak karena kurangnya imunitaspada anak; pada kondisi epidemik, anak-anak danorang dewasa sama-sama rentan terhadap infeksiini.Angka fatalitas kasus bisa kurang dari 1% jikapasien mendapatkan terapi yang memadai; padakasus yang tidak diobati, angka fatalitas kasusdapat melampaui 50%. Perkiraan angka kejadian: dinegara industri, penyakit kolera jarang terjadi danterutama merupakan kasus impor. Di Afrika danAfrika Tengah serta Selatan +/++ dan di bagiandunia lain +.

Page 13: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 173

Jenis penyakit Clostridium perfringens, enteritis

Kode ICD ICD-9: 005.2ICD-10: A05.2

Agens etiologi Bakteri: Clostridium perfringens (memproduksienterotoksin dalam usus). Juga dikenal dengannama Clostridium welchii.

Karakteristik agens Bakteri gram-positif, non-motil, anaerob,berbentuk batang yang dapat membentuk sporadan akan tumbuh pada suhu yang berkisar dari12—50oC kendati pertumbuhannya akanberlangsung sangat lambat pada suhu di bawah20oC. Bakteri Clostridium perfringens akan tumbuhdengan sangat cepat pada suhu optimal 43—47oC.Nilai pH yang optimal untuk pertumbuhannyaadalah antara 6 dan 7 tetapi pertumbuhannyatetap terjadi pada pH 5. Nilai aw terendah yangmendukung pertumbuhannya adalah 0,95.

Masa inkubasi 8—24 jam.

Gejala Nyeri abdomen dan diare. Muntah dan demamjarang dijumpai.

Durasi 1—2 hari.

Reservoir/sumber Tanah, sampah, debu, kotoran hewan dan manusia,bahan pakan yang berasal dari hewan.

Cara penularan dan Penyakit ini biasanya disebabkan oleh dagingcontoh makanan yang unggas dan daging matang yang mengalamiterlibat dalam KLB time-temperature abuse (yaitu menyimpan

makanan dengan kondisi waktu/suhu yangmemungkinkan proliferasi bakteri atau yang tidakcukup untuk mengurangi kontaminan sampaikadar yang aman). Daging matang itu biasanyadibiarkan terlalu lama pada suhu kamar agar dinginsebelum disimpan, atau pendinginannya kurangadekuat. Keadaan ini memungkinkan spora yangbertahan untuk bertunas dan tumbuh sampaimenghasilkan sel vegetatif dalam jumlah yangbanyak. Jika makanan ini sebelum dikonsumsi tidakdipanaskan lagi dengan suhu yang cukup tinggiuntuk membunuh sel vegetatif itu, orang yangmengkonsumsinya akan jatuh sakit.Contoh makanan yang terlibat meliputi daging danunggas (yang direbus atau dikukus).

Tindakan pengendalian Tempat penjualan makanan/rumah tangga:khusus pendinginan dan penyimpanan makanan yang

sudah dingin secara adekuat; saus dengan bahandasar daging dan potongan daging yang besar

Page 14: penyakit bawaan makanan

174 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Clostridium perfringens, enteritis (lanjutan)

harus didinginkan pada suhu <10oC dalam waktu2—3 jam; pemanasan secara merata makanan yangdisimpan sebelum dikonsumsi; penyiapan makanansesuai dengan jumlah yang diperlukan jika tidaktersedia lemari pendingin untuk menyimpanmakanan.

Kejadian Di seluruh dunia. Perkiraan angka kejadian: ++/+++.

Keterangan lain Angka fatalitas kasus di negara industri sangatrendah, yaitu <0,1%.

Page 15: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 175

Jenis penyakit Escherichia coli, infeksi

Kode ICD ICD-9: 008.0ICD-10: A04.0-A04.3 (EPEC: A04.0; ETEC: A04.1; EIEC:A04.2; EHEC: A04.3)

Agens etiologi Bakteri:a) E. coli enteropatogenik (EPEC).b) E. coli enterotoksigenik (ETEC) yang

memproduksi dua jenis enterotoksin: toksinyang labil terhadap panas (LT) dan toksin yangstabil terhadap panas (ST).

c) E. coli enteroinvasif (EIEC).d) E. coli enterohemoragik (EHEC) atau E. coli yang

memproduksi verositotoksin (VTEC).

Karakteristik agens Bakteri gram-negatif yang tidak membentuk spora,berbentuk batang anaerob fakultatif dantergolong ke dalam famili Enterobacteriaceae.Secara tipikal bakteri yang mesofilik ini akantumbuh pada suhu sekitar 7—10oC sampai 50oCdengan suhu optimal bagi pertumbuhannya adalah37oC. Kuman E. coli akan tumbuh pada kisaran pH4,4—8,5. Nilai aw yang minimal untukpertumbuhannya adalah 0,95. Sebagian besar E.coli spp. merupakan penghuni yang tidakberbahaya di dalam usus manusia dan hewanberdarah-panas lainnya; namun, strain yangdisebutkan di atas dapat menimbulkan penyakit.EHEC lebih resisten terhadap asam dibandingkanjenis E. coli yang lain.

Masa inkubasi a) EPEC: 1—6 hari; sesingkat 12—36 jam.b) ETEC: 1—3 hari; sesingkat 10—12 jam.c) EIEC: 1—3 hari; sesingkat 10—18 jam.d) EHEC: 3—8 hari dengan median 4 hari.

Gejala a) Infeksi EPEC: E. coli tipe enteropatogenikmelekat pada mukosa usus dan mengubahkapasitas absorpsi usus, menyebabkanmuntah, diare, nyeri abdomen serta demam.

b) Infeksi ETEC: efeknya pada kesehatandiperantarai oleh enterotoksin. Gejalanyameliputi diare (yang berkisar dari diare afebrilringan sampai sindrom mirip-kolera dengandiare yang banyak tanpa darah atau mukus),kram abdomen serta muntah, yang kadang-kadang menimbulkan dehidrasi dan syok.

c) Infeksi EIEC: kelainan inflamasi pada mukosadan submukosa usus yang disebabkan oleh invasidan multiplikasi EIEC dalam sel epitelkolon. Gejalanya meliputi demam, nyeriabdomen yang hebat, muntah dan diare cair(pada <10% kasus, tinjanya mungkinmengandung darah dan mengandung mukus).

Page 16: penyakit bawaan makanan

176 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Escherichia coli, infeksi (lanjutan)

d) Infeksi EHEC: kram abdomen, diare cair yangdapat berubah menjadi diare berdarah (kolitishemoragik). Demam dan muntah juga dapatterjadi.

Gejala sisa Infeksi EPEC, ETEC dan EIEC merupakan faktor yangutama malnutrisi pada bayi dan anak-anak dinegara berkembang.Infeksi EHEC dapat menimbulkan komplikasi yangmenyebabkan kematian seperti sindrom uremikhemolitik pada sekitar 10% penderita, khususnyapasien anak dan lanjut usia. Sindrom uremikhemolitik ditandai dengan gagal ginjal akut,anemia hemolitik dan trombositopenia. Gejala sisalainnya meliputi eritema nodosum dan trombotiktrombositopenik purpura.

Durasi a) EPEC: beberapa hari—beberapa minggu.b) ETEC: hingga 5 hari.c) EIEC: beberapa hari—beberapa minggu.d) EHEC: beberapa hari—beberapa minggu.

Reservoir/sumber Manusia merupakan reservoir utama EPEC, ETECdan EIEC. Reservoir untuk EHEC terutama ternaksapi.

Cara penularan dan a—c) Infeksi EPEC, ETEC, EIEC: konsumsi makanancontoh makanan yang dan air minum yang terkontaminasi tinja.terlibat dalam KLB Time-temperature abuse pada makanan

tersebut memperbesar risiko sakit. Sampai25% infeksi pada bayi dan anak kecil dinegara berkembang disebabkan oleh E. colikhususnya ETEC serta EPEC yang masing-masing ditemukan pada 10—20% dan 1—5%kasus pada pusat-pusat pengobatan. ETECjuga merupakan penyebab utama diare yangdiderita pelancong di negara berkembang.

d) Infeksi EHEC terutama ditularkan melaluikonsumsi makanan seperti produk daginggiling mentah atau kurang matang dan susumentah dari hewan yang terinfeksi.Kontaminasi tinja pada airdan makanan laindi samping kontaminasi-silang selamapenyiapan makanan juga menimbulkaninfeksi ini. Contoh makanan yang terlibatmeliputidaging giling, susu mentah dansayuran. Penularan sekunder (antarmanusia)juga dapat terjadi selama periode ekskresiyang berlangsung kurang dari satu minggupada orang dewasa tetapi bisa sampai tigaminggu pada sepertiga dari anak-anak yangterinfeksi.

Page 17: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 177

Jenis penyakit Escherichia coli, infeksi (lanjutan)

Tindakan pengendalian Industri: pengolahan air minum dan sistemkhusus pembuangan limbah yang efektif.

Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:upaya pengendalian khusus yang didasarkan padapencegahan kontaminasi pada makanan dan airminum baik secara langsung maupun tidaklangsung terhadap materi tinja; memasak makanandan memanaskannya kembali dengan baik; danhigiene perorangan yang baik.Untuk infeksi EHEC, upaya pengendaliannyameliputi:Industri: iradiasi daging atau pengolahan dagingyang baik dengan pemanasan; pasteurisasi/sterilisasi susu; pengolahan air limbah yangdigunakan untuk irigasi.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:memasak daging sampai matang, merebus sususampai mendidih atau menggunakan susu yangsudah dipasteurisasi; mencuci tangan sebelummengolah makanan.

Kejadian Di seluruh dunia. Prevalensi infeksi E. coli sangattinggi di negara berkembang dengan perkiraanangka kejadian +++. Infeksi EHEC terutamadilaporkan di Argentina, Cili, Eropa (Prancis,Jerman, Italia, Swedia dan Inggris), Jepang danAmerika Utara.

Keterangan lain Angka fatalitas kasus untuk infeksi EPEC, ETEC danEIEC di negara industri diperkirakan kurang dari0,1%. Angka fatalitas kasus untuk infeksi EHECsekitar 2%. Angka fatalitas infeksi E. coli pada bayidan anak-anak jauh lebih tinggi di negaraberkembang. Anak-anak dan lansia merupakanpopulasi yang rentan terhadap infeksi ini dan bisamengalami bentuk yang lebih parah. Mayoritaskasus EHEC dilaporkan terjadi pada musim panas.

Page 18: penyakit bawaan makanan

178 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Listeriosis

Kode ICD ICD-9: 027ICD-10: A32

Agens etiologi Bakteri: Listeria monocytogenes.

Karakteristik agens Bakteri gram-positif berbentuk batang yanganaerob-fakultatif dan tidak membentuk spora.Bersifat psikrotrofik dan dapat tumbuh pada suhuyang kisarannya 3—42oC kendati pertumbuhanoptimalnya pada suhu sekitar 30—35o C. Kisaran pHuntuk pertumbuhannya adalah 5,0—9,0. Nilai pHminimal dan aw untuk pertumbuhan bakteri inimasing-masing 4,4 dan 0,92. Bakteri Listeria dapattumbuh dalam media yang mengandung 10% garam.

Masa inkubasi Beberapa hari sampai beberapa minggu.

Gejala Gejala mirip influenza seperti demam, sakit kepaladan kadang-kadang disertai dengan gejalagastrointestinal.

Gejala sisa Meningoensefalitis dan/atau pada bayi baru lahir danorang dewasa serta abortus pada ibu hamil. Awitanmeningoensefalitis (jarang pada ibu hamil) dapatterjadi tiba-tiba disertai dengan demam, sakit kepalaberat, mual, muntah, dan tanda-tanda iritasimeningeal. Delirium dan koma dapat muncul secaradini; terkadang terjadi kolaps dan syok.

Durasi Beberapa hari sampai beberapa minggu.

Reservoir/sumber Air, tanah, air limbah, lumpur, sayuran yangpenularan membusuk, bangkai dan kotoran hewan liar dan

peliharaan. Sumber infeksi yang lain dapat berupahewan dan manusia yang terinfeksi.

Cara penularan dan Sejumlah besar kasus listeriosis merupakancontoh makanan yang penyakit bawaan makanan. Contoh makanannyaterlibat dalam KLB meliputi susu mentah, keju lunak, pasta berbahan

dasar daging, lidah babi, sayuran mentah dancoleslaw.

Tindakan pengendalian Industri: proses pemanasan susu (pasteurisasi,khusus sterilisasi) dengan upaya untuk memastikan

penurunan risiko kontaminasi selama pengolahan.Untuk produk makanan olahan berisiko-tinggi yangsiap santap harus dilakukan upaya untukmengurangi semua risiko kontaminasi-silangpascapengolahan.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:penggunaan susu dan produk susu yang sudahdipasteurisasi atau diolah dengan pemanasan(direbus sampai mendidih); penyimpanan makanancepat basi dalam lemari es dan konsumsi makanan

Page 19: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 179

Jenis penyakit Listeriosis (lanjutan)

tersebut segera sesudah dimasak. Makanan matangyang disimpan dalam lemari es harus dipanasikembali dengan baik sebelum dikonsumsi.Hindari konsumsi makanan berisiko tinggi tertentuseperti keju lunak, daging siap-santap sepertipasta daging dan susu mentah serta produk darisusu mentah selama hamil.Konsumen: Khususnya ibu hamil dan kelompokrentan lainnya harus menghindari konsumsimakanan mentah yang berasal dari hewan,misalnya daging mentah dan susu mentah. Ibuhamil juga harus menghindari makanan yangmendukung pertumbuhan Listeria seperti kejulunak, salad siap saji, makanan laut yangdingin, diasapi atau yang mentah, paté.

Kejadian Perkiraan angka kejadian: +.Mayoritas kasus yang dilaporkan berasal darinegara-negara di Eropa, Amerika Utara dankepulauan Pasifik.

Keterangan lain Bentuk paling parah dari penyakit ini berjangkitpada janin serta neonatus, lansia dan penderitagangguan kekebalan. Sekitar sepertiga kasus klinisterjadi pada bayi baru lahir. Infeksi pada orangdewasa terutama ditemukan di antara orang-orangyang berusia 40 tahun atau lebih. Infeksitransplasental pada janin dapat menimbulkanabortus atau lahir mati.Infeksi yang asimtomatik dapat terjadi pada segalausia. Orang yang terinfeksi dapat mengeluarkanmikroorganisme tersebut ke dalam kotorannyaselama beberapa bulan.Angka fatalitas kasus dapat mencapai 30%; padapasien yang tidak memperoleh pengobatan yangmemadai, angka fatalitas kasusnya bisa sangattinggi hingga 70%. Ibu hamil dan janin, lansiaserta penderita gangguan kekebalan, termasukpasien yang sedang menjalani terapi kanker,merupakan kelompok yang paling mudahterjangkit penyakit ini.

Page 20: penyakit bawaan makanan

180 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Salmonelosis

Kode ICD ICD-9: 003ICD-10: A02.0

Agens etiologi Bakteri: Salmonella serotipe non-tifoid.

Karakteristik agens Bakteri gram-negatif, bersifat mesofilik, motil,berbentuk batang yang anaerob-fakultatif dantidak membentuk spora. Pertumbuhan dapatterjadi pada suhu antara 5—47oC. Pertumbuhanoptimal terjadi pada suhu 37oC. Nilai pH minimaldan aw untuk pertumbuhan bakteri ini masing-masing 4 dan 0,95.

Masa inkubasi 6—48 jam, kadang-kadang sampai 4 hari.

Gejala Gejala utamanya berupa demam, sakit kepala, mual,muntah, nyeri abdomen dan diare.

Gejala sisa Artritis reaktif, septikemia, aortitis, kolesistitis,kolitis, meningitis, miokarditis, osteomielitis,pankreatitis, penyakit Reiter, sindrom rematoid.

Durasi Biasanya beberapa hari sampai 1 minggu tetapikadang-kadang infeksi ini dapat berlangsungsampai 3 minggu.

Reservoir/sumber Berbagai hewan liar serta peliharaan yang meliputiunggas, babi, sapi, hewan pengerat, iguana, kura-kura dan hewan kesayangan seperti anjing sertakucing. Juga manusia, misalnya pasien dan orangyang menjadi karier kuman ini.

Cara penularan dan Cara penularan yang utama adalah dengancontoh makanan yang termakannya mikroorganisme yang ada dalamterlibat dalam KLB makanan (susu, daging, unggas, telur) yang berasal

dari hewan yang terinfeksi. Makanan juga dapatterkontaminasi melalui penjamah makanan yangterinfeksi, hewan kesayangan serta hama, ataumelalui kontaminasi-silang karena higiene yangburuk. Kontaminasi pada makanan dan air jugadapat ditimbulkan oleh tinja hewan atau manusiayang terinfeksi. Permasalahan yang ditimbulkanoleh kontaminasi awal dapat muncul kembaliakibat penyimpanan makanan yang lama pada suhuyang memungkinkan pertumbuhan bakteritersebut.Penularan langsung antarmanusia juga dapatterjadi selama perjalanan infeksi ini.Contoh makanan yang terlibat meliputi susu yangtidak dipasteurisasi, telur mentah, unggas, daging,bumbu, salad dan cokelat.

Page 21: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 181

Jenis penyakit Salmonelosis (lanjutan)

Tindakan pengendalian Industri: pengolahan makanan hewani dengankhusus pemanasan yang efektif, termasuk pasteurisasi

susu dan telur; tindakan iradiasi daging danunggas.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:praktik pengolahan makanan yang aman, termasukcara memasak makanan sampai matang sertamemanaskannya kembali sebelum dikonsumsi danmerebus susu sampai mendidih; prosespendinginan yang memadai; pencegahankontaminasi-silang, pencucian dan disinfeksipermukaan peralatan yang digunakan untukmenyiapkan makanan; pengusiran binatangpeliharaan maupun binatang lainnya daridaerah penanganan makanan.Konsumen, khususnya kelompok yang rentan,harus menghindari konsumsi daging dan unggasyang mentah atau yang kurang matang di sampingkonsumsi susu mentah, telur mentah dan makananyang mengandung telur mentah.

Kejadian Di seluruh dunia. Perkiraan angka kejadiannya: ++/+++. Peningkatan drastis insidensi salmonelosiskhususnya yang disebabkan oleh S. enteritidis telahterjadi dalam dua dasawarsa terakhir ini di Eropa,Amerika Utara dan beberapa negara lainnya. DiEropa dan Amerika Utara, telur dan daging unggasyang terkontaminasi merupakan sumber utamainfeksi salmonela.

Keterangan lain Kerentanan terhadap infeksi salmonela akanmeningkat jika mengalami aklorhidria, menjalaniterapi antasid, terapi imunosupresi dan keadaanumum pasien yang buruk termasuk keadaanmalnutrisi. Beratnya penyakit berkaitan denganserotipe, jumlah mikroorganisme yang termakandan faktor pejamu. Angka fatalitas kasus untuksalmonelosis kurang dari 1% di negara industri.Ekskresi mikroorganisme yang asimtomatik dapatberlangsung selama beberapa minggu atau padasebagian kasus, selama beberapa bulan.

Page 22: penyakit bawaan makanan

182 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Shigelosis (atau disentri baksiler)

Kode ICD ICD-9: 004ICD-10: A03

Agens etiologi Bakteri: Shigella dysenteriae, S. flexneri, S. boydii,S. sonnei

Karakteristik agens Bakteri gram-negatif, non-motil, berbentuk batangyang anaerob-fakultatif dan tidak membentukspora. Secara tipikal bersifat mesofilik: tumbuhpada suhu antara 10—45oC dengan pertumbuhanoptimal terjadi pada suhu 37oC. Bakteri ini tumbuhpaling cepat pada kisaran pH 6—8 dan tidak bisatumbuh pada pH di bawah 4,5. Nilai minimal awuntuk pertumbuhan bakteri ini adalah 0,97.

Masa inkubasi 1—3 hari hingga 1 minggu untuk S. dysenteriae.

Gejala Nyeri abdomen, muntah, demam dengan diare,berkisar dari diare yang cair (S. sonnei) sampaisindrom disentri yang disertai dengan tinja yangmengandung darah dan mukus serta pus(S. dysenteriae, dan dengan taraf yang lebih ringan,S. flexneri serta S. boydii).

Gejala sisa Pada 2-3% kasus, mungkin terjadi sindrom uremikhemolitik, eritema nodosum, penyakit Reiter, abseslimpa, sinovitis.

Durasi Beberapa hari sampai beberapa minggu.

Reservoir/sumber Manusia.

Cara penularan dan Makanan dan air yang terkontaminasi dengancontoh makanan yang materi tinja. Penularan antarmanusia melalui jalurterlibat dalam KLB fekal-oral merupakan cara penularan yang penting.

Makanan dapat terkontaminasi melalui penjamahmakanan yang higiene perorangannya buruk ataumelalui penggunaan air limbah/selokan untukmemupuk tanaman. Contoh makanan yang terlibatmeliputi makanan yang tidak dimasak denganpenanganan yang ekstensif seperti salad campurandan sayuran; air dan susu mentah.

Tindakan pengendalian Industri: pengolahan air minum dan sistemkhusus pembuangan limbah yang efektif.

Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:praktik penyiapan makanan yang aman termasukmencuci tangan sampai bersih dengan sabun danair, memasak makanan sampai matang danmemanaskannya kembali sebelum dikonsumsi;disinfeksi permukaan peralatan yang dipakai untukmenyiapkan makanan; dan mencuci semua buahserta sayuran sampai benar-benar bersih.

Page 23: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 183

Jenis penyakit Shigelosis (atau disentri baksiler) (lanjutan)

Kejadian Di seluruh dunia dengan prevalensi yang lebihtinggi di negara berkembang. Shigelosis merupakanpenyebab utama diare pada bayi dan balita, dan 5—15% kasus diare yang ditemukan di pusat-pusatpengobatan adalah kasus shigelosis. S. dysenteriaetipe 1 pernah menjadi penyebab timbulnya epidemibesar penyakit disentri berat di Amerika Tengah danakhir-akhir ini di Afrika Tengah serta Asia Selatan.Bergantung pada derajat perkembangannya,perkiraan angka kejadian shigelosis dapatbervariasi antara + dan +++.

Keterangan lain Di negara berkembang, S. flexneri merupakanpenyebab infeksi shigelosis yang paling seringdijumpai. Kendati demikian, S. dysenteriae tipe 1yang berjangkit di kawasan epidemikmenyebabkan penyakit disentri yang paling berat.Di negara industri, S. sonnei merupakan spesiesyang paling sering diisolasi, dan biasanyamenimbulkan sakit yang lebih ringan.Penyakit ini lebih parah pada anak kecil daripadaorang dewasa yang kebanyakan di antaranya tidakmenunjukkan gejala. Lansia dan pasien malnutrisimerupakan kelompok yang terutama rentan dandapat mengalami gejala yang lebih berat ataubahkan kematian. Para pelancong merupakankelompok yang sangat berisiko.Angka fatalitas kasus di negara industri cukuprendah dan diperkirakan sekitar 0,1%.

Page 24: penyakit bawaan makanan

184 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Staphylococcus aureus, intoksikasi

Kode ICD ICD-9: 005.0ICD-10: A05.0

Agens etiologi Toksin bakteri: enterotoksin Staphylococcus aureus

Karakteristik agens Bakteri gram-positif, non-motil, berbentuk kokusyang anaerob-fakultatif dan tidak membentukspora. Suhu pertumbuhannya berkisar antara 7oC—48oC dengan pertumbuhan optimal terjadi padasuhu 37oC. Bakteri ini tumbuh pada kisaran pH 4,0—9,3. Nilai pH optimalnya 7,0—7,5. Kisaran nilai pHuntuk pembentukan enterotoksin lebih sempitdan toksin yang diproduksi akan lebih sedikit padapH di bawah 6,0. Pertumbuhan bakteri ini akantetap terjadi pada nilai aw 0,83, tetapi pembentukantoksinnya tidak terjadi pada nilai di bawah 0,86.S. aureus merupakan bakteri yang paling resistendalam kaitannya dengan penurunan water activity.Intoksikasi terjadi karena toksin yang terbentukdalam makanan. Toksin tersebut relatif stabilterhadap panas dan dapat bertahan terhadapperebusan yang melebihi waktu satu jam. Karenaitu, makanan yang sudah dimasak sampai matangmasih dapat menyebabkan sakit kendati sudahtidak mengandung sel-sel hidup S. aureus.

Masa inkubasi 2—6 jam.

Gejala Gejala intoksikasi, kadang-kadang dengan awitanmendadak dan intensif. Gejala mual yang berat,kram perut, muntah dan keadaan umum yanglemah yang kadang-kadang disertai diare.

Durasi Sekitar dua hari.

Reservoir/sumber Manusia (kulit, hidung, tenggorok). S. aureusdibawa oleh sekitar 25—40% populasi orang yangsehat.

Cara penularan dan Konsumsi makanan yang mengandung toksin.contoh makanan yang Makanan terkontaminasi melalui penjamahterlibat dalam KLB makanan. Jika kondisi penyimpanan makanan tidak

memadai, bakteri ini dapat memperbanyak diriuntuk memproduksi toksinnya. Intoksikasikerapkali berkaitan dengan makanan matangseperti daging dimana bakteri pesaingnya sudahdihancurkan. Contoh makanan yang terlibatmeliputi makanan yang sudah diolah danmemerlukan penanganan dalam prosespenyiapannya (ham, salad daging ayam serta telur,produk makanan yang berisi krim, es krim, dankeju).

Page 25: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 185

Jenis penyakit Staphylococcus aureus, intoksikasi (lanjutan)

Tindakan pengendalian Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:khusus Melarang penjamah makanan dengan lesi kulit

yang jelas karena infeksi (bisul, luka terinfeksi dll.)untuk menangani makanan; higiene peroranganyang baik pada penjamah makanan; pencegahantime-temperature abuse dalam pengelolaanmakanan matang/makanan siap-santap.

Kejadian Di seluruh dunia. Perkiraan angka kejadiannyaberkisar antara ++ dan +++ yang bergantungpada kondisi higiene makanan.

Keterangan lain Angka fatalitas kasus diperkirakan kurang dari0,02%.

Page 26: penyakit bawaan makanan

186 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Tifoid dan paratifoid, demam

Kode ICD ICD-9: 002.0 dan 002.1-002.9ICD-10: A01.0 dan A01.1-A01.4

Agens etiologis Bakteri: Salmonella typhi dan Salmonella paratyphitipe A-C.

Karakteristik agens Sama dengan salmonella non-tifoid, kecuali pHminimum pertumbuhan lebih tinggi (4,9).

Masa inkubasi 10-20 hari dengan kisaran 3 hari sampai 8 minggu.

Gejala Infeksi sistemik yang ditandai dengan demamtinggi, nyeri abdomen, sakit kepala, muntah, diareyang diikuti konstipasi, ruam, dan gejala lain infeksimerata.

Gejala sisa Anemia hemolitik.

Durasi Beberapa minggu sampai bulan.

Reservoir/sumber Manusia.

Cara penularan dan Ingesti makanan dan air yang terkontaminasicontoh makanan yang materi feses.terlibat dalam KLB Penjamah makanan yang membawa patogen dapat

menjadi sumber penting kontaminasi makanan.Penularan sekunder juga dapat terjadi.Contoh makanan yang terlibat mencakup makanansiap saji, produk susu (mis., susu mentah), produkdaging, kerang-kerangan, sayuran, salad.

Tindakan pengendalian Industri: pengolahan air minum, dan sistemkhusus pembuangan air limbah yang efektif.

Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:praktik penyiapan makanan yang baik termasukteknik cuci tangan cermat dengan sabun dan air,pemasakan dan pemanasan makanan yang meratasebelum dikonsumsi, disinfeksi permukaanpenyiapan makanan dan pencucian sayuran danbuah-buahan dengan benar.

Kejadian Paling banyak di negara berkembang denganangka estimasi kejadian ++. Di negara industri,angka estimasi kejadian adalah +.

Keterangan lain Ekskresi organisme dapat terjadi setelahpemulihan atau oleh carrier asimptomatik, dankondisi ini dapat bertahan seumur hidup kecualidiobati.Angka fatalitas kasus diperkirakan mencapai 6% dinegara industri.

Page 27: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 187

Jenis penyakit Vibrio parahaemolyticus, gastroenteritis

Kode ICD ICD-9: 005.4ICD-10: A.05.3

Agens etiologi Bakteri: Vibrio parahaemolyticus.

Karakteristik agens Karakteristik dasarnya sama seperti V. cholerae. V. parahaemolyticus berbeda dalam hal bahwaorganisme ini lebih bersifat halofilik dan akantumbuh pada materi dengan kadar garam sampai8% serta dengan nilai minimal aw 0,94.Pertumbuhannya akan berlangsung secara optimalserta sangat cepat pada suhu 37oC (waktupenggandaan sekitar 10 menit) dan akan menurunpada suhu sekitar 10oC. Kuman V. parahaemolyticuslebih sensitif terhadap suhu yang ekstrim jikadibandingkan dengan V. cholerae dan akan matipada suhu yang dingin.

Masa inkubasi Sering 9—25 jam, sampai 3 hari.

Gejala Diare cair yang banyak tanpa disertai darah ataulendir, nyeri abdomen, muntah dan demam.Sindrom disentri pernah dilaporkan pada beberapanegara, khususnya Jepang.

Gejala sisa Septikemia.

Durasi Sampai 8 hari.

Reservoir/sumber Habitat alaminya adalah air laut di daerah pantaidan air payau di muara sungai pada suhu di atas15oC, dan pada ikan laut serta kerang-kerangan.

Cara penularan dan Terutama konsumsi ikan dan produk perikanancontoh makanan yang yang mentah atau kurang matang, atau makananterlibat dalam KLB matang yang mengalami kontaminasi-silang

dengan ikan mentah.

Tindakan pengendalian Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:khusus pengolahan makanan laut dengan pemanasan

sampai matang; pendinginan makanan laut sampaibeku; pencegahan kontaminasi-silang produkmakanan laut yang mentah dengan makanan lainatau permukaan peralatan untuk penyiapanmakanan.

Kejadian Penyakit ini terutama dilaporkan pada kawasanWHO Pasifik Barat khususnya Jepang di sampingpada kawasan WHO Asia Tenggara dan AS. Perkiraanangka kejadian: +/++.

Keterangan lain Angka fatalitas kasus di negara industri kurang dari1%.

Page 28: penyakit bawaan makanan

188 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Vibrio vulnificus, infeksi

Kode ICD ICD-9: 005.8ICD-10: A05.8

Agens etiologi Bakteri: Vibrio vulnificus.

Karakteristik agens Bakteri gram-negatif berbentuk batang yang tidakmembentuk spora. Suhu optimal untukpertumbuhannya adalah 37oC.

Masa inkubasi 12 jam—3 hari.

Gejala Diare yang banyak dengan darah di dalam tinja;organisme ini dikaitka dengan infeksi pada lukadan septikemia yang dapat berasal dari traktusgastrointestinal atau permukaan epitel yangmengalami trauma.

Gejala sisa Menyebabkan septikemia pada penderita penyakithati kronis, ketergantungan alkohol, hemokromatis,atau pada penderita gangguan sistem imun. Lebihdari 50% penderita septikemia primer dapatmeninggal; angka fatalitas naik sampai 90% padapenderita hipotensi.

Durasi Beberapa hari—minggu.

Reservoir/sumber Habitat alaminya adalah air payau di daerah pantaiatau muara sungai.

Cara penularan dan Semua kasus yang diketahui berkaitan dengancontoh makanan yang makanan laut, khususnya tiram mentah.terlibat dalam KLB

Tindakan pengendalian Konsumen, khususnya kelompok yang rentankhusus termasuk lansia, pasien penyakit hati atau

gangguan kekebalan karena pengobatan ataupenyakit, dan pecandu alkohol, tidak bolehmengkonsumsi makanan laut yang mentah.

Kejadian Penyakit infeksi ini kerapkali dijumpai di Eropa, ASdan kawasan WHO Pasifik Barat. Perkiraan angkakejadiannya adalah +/++.

Keterangan lain Angka fatalitas kasus dapat mencapai 40—60%.

Page 29: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 189

Jenis penyakit Yersiniosis

Kode ICD ICD-9: 027.8ICD-10: A04.6

Agens etiologi Bakteri: Yersinia enterocolitica.

Karakteristik agens Bakteri dari famili Enterobacteriaceae yang gram-negatif, motil, berbentuk batang yang anaerob-fakultatif dan tidak membentuk spora.Y. enterocolitica merupakan bakteri psikrotrofikyang dapat tumbuh pada suhu antara 0oC—44oCkendati pertumbuhan optimalnya terjadi pada suhu29oC. Pertumbuhan akan terjadi pada pH yangberkisar 4,6—9,0 tetapi pH optimal bagipertumbuhannya adalah 7—8. Kuman ini akantumbuh pada media yang mengandung 5% garamtetapi tidak tumbuh pada media yang mengandung7% garam.

Masa inkubasi 1—11 hari (tetapi biasanya 24—36 jam).

Gejala Nyeri abdomen, diare yang disertai dengan demamringan dan kadang-kadang muntah.

Gejala sisa Gejala sisa tampak pada 2-3% kasus: artritis reaktif,penyakit Reiter, keluhan mata dan ruam, kolangitis,eritema nodosum, septikemia, abses hati dan limpa,limfadenitis, pneumonia, dan spondilitis.

Durasi Gejala biasanya mereda sesudah 2—3 hari, kendatidapat berlanjut dalam bentuk yang lebih ringanselama 1—3 minggu.

Reservoir/sumber Berbagai hewan kendati strain patogennya palingsering dijumpai pada babi.

Cara penularan dan Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi produkcontoh makanan yang babi (lidah, tonsil, usus) yang sudah ataupunterlibat dalam KLB belum diolah di samping susu dan produk susu.

Tindakan pengendalian Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:khusus memasak produk babi sampai matang dan

mencegah kontaminasi-silang.

Kejadian Eropa Utara dan Australia: perkiraan angka kejadian+/++; AS: perkiraan angka kejadian: +.

Keterangan lain Kasus yang tidak diobati akan terusmengekskresikan organisme tersebut selama 2—3bulan.Penyakit ini kerap kali didiagnosis secara kelirusebagai apendiksitis.Angka fatalitas kasus adalah 0,03%.

Page 30: penyakit bawaan makanan

190 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Viral gastroenteritis (gastroenteritis virus)

Kode ICD ICD-9: 008.8ICD-10: A08

Agens etiologi Virus: sejumlah virus yang berbeda telah diketahuisebagai penyebab gastroenteritis. Virus inimeliputi adenovirus, koronavirus, rotavirus,parvovirus, kalisivirus dan astrovirus. Virus yangpaling sering dikaitkan dengan KLB penyakitbawaan makanan adalah SRSV (small roundstructured viruses) yang juga mencakup virusNorwalk.

Karakteristik agens Virus ini memperlihatkan sejumlah karakteristikfisik dan biokimia.

Masa inkubasi 15—50 jam.

Gejala Diare dan muntah yang seringkali berat sertaproyektil dengan awitan yang mendadak.

Durasi 2 hari.

Reservoir/sumber Manusia.

Cara penularan dan Virus gastroenteritis biasanya menyebar lewatcontoh makanan yang jalur fekal-oral. Makanan dan air minum dapatterlibat dalam KLB terkontaminasi baik pada sumber kontaminasi

tersebut jika terkena air limbah/selokan yangterdapat di lingkungan atau yang digunakan untukirigasi, ataupun terkontaminasi oleh penjamahmakanan yang terinfeksi. Kerang-kerangan yangdiberi pakan dengan filter merupakan bahanpangan yang paling sering terkontaminasi, walaujuga banyak macam makanan masak dan mentahyang turut terlibat dalam proses kontaminasisekunder oleh penjamah makanan.

Tindakan pengendalian Pembuangan limbah yang higienis, pengolahankhusus air minum, pengolahan air limbah yang digunakan

untuk irigasi.Higiene perorangan yang baik (misalnya higienetangan); tidak memegang makanan ketika beradadalam keadaan sakit khususnya jika menderitadiare.

Kejadian Di seluruh dunia. Perkiraan angka kejadian untukrotavirus: ++/+++ dan untuk virus lainnya: +.Infeksi rotavirus menyebabkan 15—25% kasuspenyakit diare pada anak-anak dan ditemukan padapusat-pusat pengobatan di negara berkembang.

Page 31: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 191

Jenis penyakit Viral hepatitis A (hepatitis A)

Kode ICD ICD-9: 070.1ICD-10: B15

Agens etiologi Virus: virus hepatitis A (anggota Picornaviridae).

Karakteristik agens Virus bulat kecil dengan diameter 28 nm yangmengandung DNA benang tunggal. Virus inimemperbanyak diri dalam epitel usus sebelumdibawa oleh darah ke dalam hati. Pada bagian akhirmasa inkubasi, virus tersebut akan diekskresikan kedalam tinja. Relatif resisten terhadap asam.

Masa inkubasi 2—6 minggu; biasanya sekitar 25 hari.

Gejala Gejala dini ditandai dengan penurunan seleramakan, demam, perasaan tidak enak badan,gangguan rasa nyaman pada perut, mual danmuntah. Gejala ini diikuti oleh tanda-tandakerusakan hati seperti urine yang berwarna gelap,tinja yang pucat dan ikterus.

Gejala sisa Kelainan hati, khususnya pada lansia.

Durasi Penyakit ini memiliki intensitas klinis yangbervariasi: mulai dari yang ringan dengankesembuhan dalam waktu beberapa hari sampaihepatitis berat yang berlangsung selama beberapabulan.

Reservoir/sumber Manusia; air limbah dan air yang terkontaminasi.

Cara penularan dan Penyebarannya terjadi melalui jalur fekal-oral,contoh makanan yang terutama antarmanusia. Hepatitis A juga dapatterlibat dalam KLB ditularkan melalui makanan dan air akibat

kontaminasi limbah atau penjamah makanan yangterinfeksi.Risiko penularan yang paling tinggi terjadi dalamparuh kedua masa inkubasi sampai beberapa harisesudah timbulnya gejala ikterus.Contoh makanan yang terlibat meliputi: kerang-kerangan, buah dan sayuran mentah, produkperusahaan roti.

Tindakan pengendalian Industri: pengolahan pasokan air; pembuangankhusus limbah yang aman.

Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:higiene perorangan yang baik, khususnya praktikmencuci tangan dengan sabun dan air sebelummenangani makanan dan tidak menanganimakanan saat terinfeksi hepatitis A; memasakkerang-kerangan sampai matang.

Page 32: penyakit bawaan makanan

192 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Viral hepatitis A (hepatitis A) (lanjutan)

Vaksin yang efektif untuk hepatitis A sudahtersedia, dan vaksinasi penjamah makanan yangprofesional serta para pelancong/wisatawan harusdipertimbangkan.

Kejadian Di seluruh dunia. Perkiraan angka kejadian: ++.

Keterangan lain Mungkin terdapat karier hepatitis A yangsimtomatik.Infeksi pada orang dewasa merupakan keadaanyang paling berat. Pada anak-anak, infeksi hepatitisA kerapkali asimtomatik dan menghasilkanimunitas. Angka fatalitas kasus penyakit ini rendah,yaitu sekitar 0,3%. Angka fatalitas kasus yang lebihtinggi dapat terjadi pada orang yang berusia lebihdari 50 tahun.

Page 33: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 193

Jenis penyakit Poliomielitis

Kode ICD ICD-9: 045ICD-10: A80

Agens etiologi Virus: poliovirus; anggota Picornaviridae.

Karakteristik agens Virus bulat kecil yang mengandung DNA benang-tunggal dan dapat bertahan terhadap asiditasdengan kisaran pH 3—5. Poliovirus menginfeksitraktus gastrointestinal dan menyebar ke kelenjarlimfe di dekatnya serta pada sejumlah kecil kasus,ke sistem saraf.

Masa inkubasi 3—14 hari.

Gejala Poliomielitis dapat berupa keadaan viremiasepintas yang ditandai oleh gejala demam danperasaan tidak enak badan. Pada sejumlah kecilkasus, penyakit ini dapat berlanjut ke dalam tahapkedua viremia persisten dan dalam tahap tersebut,virus polio menyerang sistem saraf pusat yangmenyebabkan paralisis dengan derajat yangbervariasi serta pada beberapa kasus, bahkanmenimbulkan kematian. Nyeri otot yang hebat danketegangan pada leher dan bahu dengan atautanpa paralisis flasid merupakan gejala penyakityang lebih berat. Paralisis flasid terjadi padakurang dari 1% infeksi virus polio. Paralisistersebut paling sering dijumpai pada tungkai dankadang-kadang pada lengan. Paralisis ototpernapasan dan/atau otot menelan merupakankeadaan yang dapat menyebabkan kematian.Infeksi pada anak kecil biasanya tanpa gejala danmenimbulkan kekebalan kendati intensitassakitnya lebih berat jika dibandingkan pada anaklebih besar dan dewasa muda.

Gejala sisa Paralisis yang permanen.

Reservoir/sumber Manusia; paling sering orang tanpa gejala infeksiyang nyata.

Cara penularan dan Pada hakekatnya penularan terjadi antarmanusiacontoh makanan yang melalui jalur fekal-oral. Makanan dan air minumterlibat dalam KLB merupakan sarana penularan di lingkungan yang

standar higienenya buruk. Pada beberapa kasus,susu dan bahan pangan lainnya yangterkontaminasi tinja dapat menjadi saranapenularan infeksi polio.

Tindakan pengendalian Vaksinasi.khusus

Tindakan pengendalian khusus yang berkaitandengan makanan meliputi:

Page 34: penyakit bawaan makanan

194 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Poliomielitis (lanjutan)

Industri: pengolahan air minum dan sistempembuangan limbah yang efektif.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:praktik pengolahan makanan yang aman termasukpraktik mencuci tangan dengan sabun dan air,memasak makanan sampai matang danmemanaskannya kembali sebelum makanantersebut dikonsumsi, dan mencuci semua buahserta sayuran sampai benar-benar bersih.

Kejadian Poliomielitis hampir sudah tidak ditemukan lagi dinegara industri dan Amerika akibat efektifnyapelaksanaan program imunisasi di negara tersebut.Perkiraan angka kejadian di negara berkembangbervariasi dari + sampai ++, bergantung padaprogram imunisasinya.

Keterangan lain Selama beberapa hari sebelum dan sesudahdimulainya gejala, risiko penularan mencapai angkatertinggi.Bayi dan balita merupakan populasi yang palingsering terkena infeksi polio.Imunisasi terhadap lansia perlu dianjurkan,khususnya jika mereka akan bepergian ke luarnegeri.

Page 35: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 195

Jenis penyakit Amebiasis (disentri ameba)

Kode ICD ICD-9: 006ICD-10: A06

Agens etiologi Protozoa: Entamoeba histolytica

Karakteristik agens Protozoa ameboid merupakan mikroorganismeanaerob aerotoleran. Mikroorganisme ini dapatbertahan di lingkungan dalam bentuk kista. Kistatetap bertahan dan infektif selama beberapa haridalam tinja dan dapat bertahan hidup di tanahminimal 8 hari pada suhu 28o—38oC serta >1 bulanpada suhu 10oC. Relatif resisten terhadap klorin.

Masa inkubasi 2—4 minggu, tetapi bisa berkisar dari beberapahari hingga bulan.

Gejala Diare berdarah yang parah, sakit perut, demamdan muntah-muntah. Sebagian besar infeksi tetapasimtomatik.

Gejala sisa Abses hati.

Durasi Beberapa minggu sampai bulan.

Reservoir/sumber Terutama manusia, tetapi juga anjing dan tikus.Organisme ini juga ditemukan pada pupuk darikotoran manusia/ternak dan air limbah irigasi.

Cara penularan dan Penularan terutama terjadi melalui konsumsicontoh makanan yang makanan yang terkontaminasi materi tinja dan airterlibat dalam KLB yang mengandung kista. Kista diekskresikan dalam

jumlah besar (sampai 5 x 107 kista per hari) olehorang yang terinfeksi penyakit ameba ini.Amebiasis menyebar melalui jalur fekal-oral, kontakantarmanusia atau melalui makanan dan air yangterkontaminasi materi tinja.Contoh makanan yang terlibat meliputi buah-buahan serta sayuran mentah dan air minum.

Tindakan pengendalian Industri: filtrasi dan disinfeksi pasokan air;khusus pembuangan higienis air limbah; pengolahan

air irigasi.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:merebus air sampai mendidih jika tidak tersedia airyang aman; mencuci buah dan sayuran sampaibenar-benar bersih; memasak makanan sampaimatang; menjaga higiene atau kebersihan tangandengan baik.

Kejadian Di seluruh dunia, khususnya pada dewasa muda.Perkiraan angka kejadian: sangat rendah di negaraindustri: +, dan sangat tinggi di negaraberkembang dengan sanitasi yang buruk: ++.

Page 36: penyakit bawaan makanan

196 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Cryptosporidiosis (kriptosporidiosis)

Kode ICD ICD-9: 136.8ICD-10: A07.2

Agens etiologi Protozoa: Cryptosporidium parvum.

Karakteristik agens Organisme ini memiliki siklus hidup kompleks yangdapat berlangsung dalam tubuh hewan ataumanusia sebagai pejamunya. Organisme inimenghasilkan ookista yang resisten denganukuran 4—6 µm yang tipikal, dan sangat resistenterhadap proses klorinasi kendati dapat matidengan teknik pemasakan konvensional.

Masa inkubasi 2—14 hari.

Gejala Diare (diare persisten), mual, muntah dan nyeriabdomen yang kadang-kadang disertai keadaansakit yang mirip influenza serta demam.

Gejala sisa Penyakit ini lebih serius pada pasien yangmengalami gangguan kekebalan, khususnya pasienpenyakit AIDS, dan akan menimbulkan malabsorpsinutrien yang berat serta penurunan berat badan.

Durasi Beberapa hari sampai 3 minggu.

Reservoir/sumber Manusia dan hewan liar serta peliharaan, sepertiternak sapi.

Cara penularan dan Penyebaran penyakit terjadi melalui jalur fekal-oral,contoh makanan yang kontak antarmanusia atau melalui konsumsiterlibat dalam KLB makanan dan air yang terkontaminasi materi tinja.

Jalur penularan lain meliputi tertelannya air padasaat berenang di kolam renang yangterkontaminasi.Contoh makanan yang terlibat meliputi susumentah, air minum dan apple cider.

Tindakan pengendalian Industri: pasteurisasi/sterilisasi susu, filtrasi dankhusus disinfeksi pasokan air; pembuangan ekskreta, air

limbah dan sampah yang memenuhi syarat sanitasilingkungan.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:merebus air sampai mendidih jika tidak tersedia airyang aman; merebus susu sampai matang;memasak makanan sampai matang; menjagahigiene atau kebersihan tangan dengan baik.

Kejadian Di seluruh dunia. Kriptosporidiosis merupakanpenyebab utama penyakit diare pada bayi dan anakkecil. Penyakit ini menyebabkan 5—15% kasus diarepada anak-anak yang berobat di pusat-pusatpengobatan. Perkiraan angka kejadiannya adalah

Page 37: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 197

Jenis penyakit Cryptosporidiosis (kriptosporidiosis) (lanjutan)

+++. Di negara industri, kriptosporidiosis seringditemukan pada tempat penitipan anak. Perkiraanangka kejadian di negara industri: ++.

Keterangan lain Balita merupakan kelompok yang risikonya lebihbesar terhadap penyakit ini. Infeksi pada pasiengangguan kekebalan tubuh, misalnya pasien AIDS,dapat lebih parah dan lebih lama. Pada pasien AIDS,infeksi ini dapat membawa kematian.

Page 38: penyakit bawaan makanan

198 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Giardiasis

Kode ICD ICD-9: 007.1ICD-10: A.07.1

Agens etiologi Protozoa: Giardia lamblia.

Karakteristik agens Protozoa yang berflagel (flagelata) ini memilikistadium kista yang resisten di dalam kondisilingkungan di samping stadium trofozoit vegetatif.Kistanya berbentuk oval dan memiliki panjang 7—14 µm. Kista ini resisten terhadap proses klorinasiyang digunakan dalam sebagian besar sistempengolahan air, tetapi dapat mati dalam prosespemasakan konvensional.

Masa inkubasi 4—25 hari, biasanya 7—10 hari.

Gejala Setelah termakan, kista protozoa ini akanmelepaskan trofozoit aktif yang melekat padadinding usus. Penyakit giardiasis ditandai olehgejala diare (yang bisa kronis dan kambuhan), kramperut, keletihan, penurunan berat badan,anoreksia serta mual. Gejala ini diperkirakan terjadikarena toksinnya berupa protein.

Gejala sisa Kolangitis, distrofi, hiperplasia limfoid.

Durasi Beberapa minggu sampai tahun.

Reservoir/sumber Manusia dan hewan.

Cara penularan dan Kista Giardia diekskresikan dalam jumlah yangcontoh makanan yang besar oleh orang yang terinfeksi penyakit ini.terlibat dalam KLB Giardiasis menyebar melalui jalur fekal-oral, kontak

antarmanusia atau melalui makanan dan air yangterkontaminasi materi tinja. Kista protozoa inipernah ditemukan pada selada air dan buah-buahan seperti strawberi.Infeksi ini juga berkaitan dengan air minum yangdiambil dari air permukaan dan sumur dangkal.Contoh makanan yang terlibat meliputi: air, salmonyang dikalengkan di rumah dan salad mie.

Tindakan pengendalian Industri: filtrasi dan disinfeksi pasokan air;khusus pembuangan ekskreta dan limbah yang memenuhi

syarat sanitasi lingkungan; pengolahan air irigasi.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:merebus air sampai mendidih jika tidak tersedia airyang aman; mencuci buah dan sayuran sampaibenar-benar bersih; memasak makanan sampaimatang; menjaga higiene atau kebersihan tangandengan baik.

Page 39: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 199

Jenis penyakit Giardiasis (lanjutan)

Konsumen, seperti orang yang berkemah, harusmenghindari minum air permukaan sebelum airtersebut direbus atau difiltrasi.

Kejadian Di seluruh dunia. Perkiraan angka kejadiannya dinegara industri adalah ++, dan pada negaraberkembang dengan sanitasi yang buruk: +++.

Keterangan lain Jumlah karier yang asimtomatik cukup tinggi.Anak-anak lebih sering terserang infeksi inidaripada orang dewasa.Penyakit ini akan berlangsung lebih lama dan lebihserius pada pasien gangguan kekebalan, khususnyapasien penyakit AIDS.Wisatawan merupakan kelompok yang terutamaberisiko.

Page 40: penyakit bawaan makanan

200 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Toksoplasmosis dan toksoplasmosis kongenital

Kode ICD ICD-9: 130 dan 771.2ICD-10: B58 dan P 37.1

Agens etiologi Protozoa: Toxoplasma gondii (yang tergolong kedalam famili Sarcocystidae).

Karakteristik agens Protozoa koksidian.

Masa inkubasi 5—23 hari.

Gejala Kerapkali infeksi ini tidak disertai gejala(asimtomatik) atau ditemukan sebagai penyakityang akut dengan limfadenopati dan limfositosisyang berlangsung selama beberapa hari atauminggu.

Gejala sisa Infeksi transplasenta yang terjadi selamakehamilan dapat menyebabkan abortus ataukelahiran mati, korioretinitis dan kerusakan otakpada janin.Pada pasien gangguan kekebalan, infeksi ini dapatmenyebabkan peradangan otak (serebritis),korioretinitis, pneumonia, miokarditis, ruam dan/atau kematian. Toksoplasmosis serebral merupakanancaman khusus bagi pasien AIDS.

Reservoir/sumber Kucing dan kerabatnya; pejamu perantara meliputidomba, kambing, hewan pengerat (rodentia), babi,sapi dan burung yang semuanya dapat membawaT. gondii pada stadium yang infektif dan berbentukkista dalam jaringan tubuhnya seperti otot atauotak. Kista ini bisa bertahan untuk periode waktuyang lama, mungkin di sepanjang hidup hewantersebut.

Cara penularan dan Infeksi terjadi dengan termakannya ookista. Anak-contoh makanan yang anak dapat terjangkit toksoplasmosis ketikaterlibat dalam KLB bermain di pasir yang tercemar kotoran kucing.

Ookista yang dilepas dari dalam tubuh kucingdapat bersporulasi dan 1—5 hari kemudian menjadiinfektif serta selanjutnya tetap infektif dalam airatau tanah selama 1 tahun. Infeksi juga dapatterjadi akibat mengkonsumsi daging mentah ataukurang matang yang mengandung kista ataumengkonsumsi makanan dan air yang tercemarkotoran kucing yang mengandung kista.Infeksi transplasenta juga dapat terjadi jikatoksoplasmosis terjadi selama kehamilan.Contoh makanan yang terlibat meliputi dagingmentah atau kurang matang, sayuran dan susukambing.

Page 41: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 201

Jenis penyakit Toksoplasmosis dan toksoplasmosis kongenital(lanjutan)

Tindakan pengendalian Industri: tindakan iradiasi daging.khusus

Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:memasak daging sampai matang; mencuci buahdan sayuran sampai benar-benar bersih; menjagahigiene atau kebersihan perorangan dengan baik—khususnya sesudah menyentuh kucing dansebelum menyiapkan makanan; pembuangankotoran kucing yang aman.Konsumen, khususnya ibu hamil yang tidakmemiliki kekebalan, harus dianjurkan untukmenghindari konsumsi daging mentah ataukurang matang, mencuci sayuran sampai bersihdan segera membasuh tangannya sesudah iamenyentuh kucing.

Kejadian Di seluruh dunia. Perkiraan angka kejadiannya: +hingga ++.

Keterangan lain Kista T. gondii akan tetap berada dalam jaringantubuh seseorang dan dapat mengalami reaktivasijika sistem kekebalan orang tersebut terganggu,misalnya akibat terapi sitotoksik atauimunosupresi atau reaktivasi kista dapat terjadipada pasien penyakit AIDS. Pada kelompok ini,infeksinya bisa fulminan dan fatal.

Page 42: penyakit bawaan makanan

202 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Anisakiasis

Kode ICD ICD-9: 127.1ICD-10: B81.0

Agens etiologi Cacing/Helminthes (nematoda/cacing gilig):Anisakis spp. (stadium larva).

Karakteristik agens Parasit yang ramping dan menyerupai benangdengan panjang 15—16 mm dan diameter 1 mm.

Masa inkubasi Beberapa jam; gejala yang berkaitan dengan ususdapat muncul dalam beberapa hari atau minggukemudian.

Gejala Larva yang motil akan membenamkan dirinya kedalam dinding lambung sehingga menyebabkanulserasi akut dan gejala mual, muntah dan nyeriepigastrium yang terkadang disertai denganhematemesis. Larva ini akan bermigrasi ke atas danmelekatkan dirinya pada orofaring menyebabkangejala batuk-batuk. Dalam usus halus, larva anisakisdapat menyebabkan abses eosinofilik.

Reservoir/sumber Mamalia laut (untuk Anisakis spp. yang bersifatparasit bagi manusia).

Cara penularan dan Konsumsi daging ikan air asin tertentu yang tidakcontoh makanan yang diolah secara memadai.terlibat dalam KLB Contoh makanan yang terlibat meliputi makanan

Jepang seperti sushi serta sashimi, ikan herring dancebiche.

Tindakan pengendalian Industri: tindakan iradiasi; perlakuan panas,khusus pembekuan, candling, pengeluaran jerohan

ikan sesegera mungkin begitu tertangkap (akanmencegah migrasi larva post-mortem yang infektifdari mesenterium ikan ke dalam dagingnya).Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:membersihkan ikan dengan baik; memasak ikansampai matang sebelum dikonsumsi;membekudinginkan (sampai suhu –23ºC selama 7hari).

Kejadian Terutama di negara yang penduduknya seringmengkonsumsi ikan mentah atau yang diprosessecara kurang memadai seperti di Eropa Utara,Jepang, Amerika Latin. Di Jepang terdapat lebihdari 12.000 laporan kasus anisakiasis. Kasusanisakiasis juga pernah dilaporkan di bagian duniayang lain karena terjadinya perubahan kebiasaanmakan yang menyertai migrasi penduduk.

Keterangan lain Gejalanya menyerupai gejala apendisitis.

Page 43: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 203

Jenis penyakit Askariasis

Kode ICD ICD-9: 127.0ICD-10: B77

Agens etiologi Cacing/Helminthes (nematoda/cacing gilig): Ascarislumbricoides atau cacing gelang (telur cacingdengan larva yang infektif).

Karakteristik agens Ascaris lumbricoides merupakan cacing giligberukuran besar yang menginfeksi usus halus.Cacing dewasa jantan berukuran 15—31 cm x 2—4mm dan betinanya berukuran 20—40 cm x 3—6mm. Telur cacing ini menjalani embrionisasi didalam tanah; sesudah 2—3 minggu pada suhu yanghangat, telur tersebut menjadi infektif dan dapatbertahan selama beberapa bulan atau bahkanbeberapa tahun pada tanah yang kondisinyasesuai. Larva askaris menetas dari telurnya di dalamduodenum, kemudian menembus dinding ususdan mencapai jantung serta paru-paru melaluidarah. Larva akan tumbuh dan berkembang didalam paru-paru; 9—10 hari pasca-infeksi, larvatersebut memecahkan pembuluh kapiler paru danmasuk ke dalam alveoli untuk bermigrasi melaluisaluran bronkiolus serta trakea ke dalam faring. Ditempat ini, larva askaris tertelan dan mencapaiusus halus dalam 14—20 hari pasca-infeksi. Didalam usus halus, larva berkembang menjadibentuk cacing dewasa dan mulai mengeluarkantelurnya 40—60 hari sesudah menelan telur yangmengandung embrio askaris. Siklus hidupnya yanglengkap tercapai sesudah 8 minggu.

Masa inkubasi Kemunculan pertama telur askaris dalam tinjaterjadi dalam 60—70 hari. Pada askariasis bentuklarva, gejalanya muncul 4—16 hari pasca-infeksi.

Gejala Gangguan pada gastrointestinal, kolik dan muntah-muntah, demam; terlihatnya cacing yang hidupdalam tinja. Sebagian pasien dapat menunjukkangejala pulmonar atau kelainan neurologi pada saatterjadinya migrasi larva. Akan tetapi, gejalaaskariasis umumnya hanya sedikit atau tidak ada(asimtomatik).

Gejala sisa Infestasi cacing yang berat dapat menimbulkandefisiensi gizi; komplikasi lain yang kadang-kadangfatal meliputi obstruksi usus oleh bolus cacing(yang terutama terlihat pada anak-anak), obstruksipada saluran empedu atau saluran pankreas.

Reservoir/sumber Manusia; tanah dan tanaman yang menjadi tempattimbunan materi tinja yang mengandung teluraskaris.

Page 44: penyakit bawaan makanan

204 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Askariasis (lanjutan)

Cara penularan dan Termakannya telur askaris dari tanah yangcontoh makanan yang tercemar tinja manusia atau dari sayuran dan airterlibat dalam KLB yang terkontaminasi.

Tindakan pengendalian Penggunaan fasilitas toilet/WC; pembuangankhusus ekskreta yang aman; perlindungan makanan

terhadap kotoran dan debu; pencucian bahanpangan yang baik. Makanan yang jatuh ke lantaitidak boleh dimakan tanpa mencuci ataumemasaknya kembali, khususnya di daerahendemik.

Kejadian Di seluruh dunia. Angka prevalensi yang tinggi(melampaui 50%) terdapat di negara tropis yanglembab. Perkiraan angka kejadiannya: + sampai+++menurut kawasannya.

Keterangan lain Di daerah endemik, angka prevalensi yang palingtinggi ditemukan di antara anak usia 3—8 tahun.

Page 45: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 205

Jenis Penyakit Trichinellosis (trikiniasis, trikinosis)

Kode ICD ICD-9: 1241CD-10: B75

Agens etiologi Cacing/Helminthes (nematoda/cacing gilig):Trichinella spiralis (larva dalam otot terinfeksi).

Karakteristik agens Cacing usus berwarna putih, dapat dilihat denganmata telanjang. Bentuk yang dapat ditularkan dariparasit ini adalah kista yang mengandung larvadengan ukuran 0,4 mm x 0,25 mm yang biasanyaterkandung dalam daging babi. Pada fase awaltrikinelosis, larva yang tertelan bersama dagingakan berkembang dengan cepat menjadi bentukdewasa di dalam epitelium usus. Cacing betinamenghasilkan larva yang akan menembuspembuluh limfe atau pembuluh vena danmenyebar ke seluruh tubuh melalui darah. Larvakemudian akan berbentuk kapsul di dalam ototrangka.

Masa inkubasi Fase awal: beberapa hari.Gejala sistemik: 8—21 hari.

Gejala Gejala berkisar dari infeksi yang tidak tampaksampai ke tingkat yang lebih berat danberakibat fatal, bergantung pada jumlah larva yangtertelan. Gejala selama invasi awal antara lain mual,muntah, diare, dan demam. Selama fasepenyebaran parasit ke dalam jaringan, mungkinakan terjadi manifestasi reumatik, sakit dan nyeriotot disertai edema kelopak atas mata, terkadangdiikuti dengan hemoragi subkonjungtival, hemoragisubungual, dan retinal, nyeri dan fotofobia.Rasa haus, keringat banyak, badan menggigil,lemah, letih, kadar eosinofilia yang meningkatdengan cepat mungkin terjadi begitu munculgejala penglihatan.

Gejala sisa Komplikasi jantung dan neurologis mungkinmuncul dalam minggu ke-3—6; pada kasus yangpaling parah, mungkin akan terjadi kematian akibatgagal miokardial.

Durasi 2 minggu sampai 2—3 bulan.

Reservoir/sumber Babi, anjing, kucing, tikus, kuda dan mamalia lain dilingkungan sekitar rumah.

Cara penularan dan Menelan daging mentah atau kurang matang yangcontoh makanan yang mengandung larva berkista. Contoh makananterlibat dalam KLB yang terlibat antara lain daging babi, kuda,

binatang buruan (mis., babi liar, beruang).

Page 46: penyakit bawaan makanan

206 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis Penyakit Trichinellosis (trikiniasis, trikinosis) (lanjutan)

Tindakan pengendalian Industri: iradiasi daging, pembekuan, pemanasan,khusus dan pengawetan dengan garam atau asap.

Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:memasak daging sampai benar-benar matang,pembekuan (mis., pada suhu -15ºC selama 30 hari).Konsumen: pemburu harus memasak hasilburuannya sampai benar-benar matang.

Kejadian Di seluruh belahan dunia, terutama di negara yangpenduduknya suka mengkonsumsi daging babiatau daging hewan buruan.

Page 47: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 207

Jenis penyakit Taeniasis:Taenia solium (taeniasis dan sistiserkosis)Taenia saginata (taeniasis)

Kode ICD ICD-9: 123.0 (taeniasis Taenia solium); 123.2(taeniasis Taenia saginata); 123.1(sistiserkosis)

ICD-10: B68.0 (taeniasis Taenia solium); B68.1(taeniasis Taenia saginata); B69(sistiserkosis).

Agens etiologi Cacing/Helminthes (cestoda/cacing pita):Taenia solium dan Cysticercus cellulosaea

(larva T. solium).Taenia saginata dan Cysticercus bovisb

(larva T. saginata).

Karakteristik agens T. solium menyebabkan infeksi intestinal olehcacing dewasa maupun infeksi somatik olehtelurnya. Cacing dewasa terdiri atas bagian skoleks(kepala) yang berukuran 1 mm yang dilengkapidengan dua baris alat pengait dan empat buah alatpengisap. Strobila (badan) memiliki panjang yangberkisar dari 1,8 m sampai 4 m. Hanya bentukdewasa cacing T. saginata yang menimbulkaninfeksi pada usus. Bentuk dewasa T. saginata terdiriatas skoleks (kepala) yang berukuran 1—2 mm dandilengkapi dengan empat buah alat pengisap,sebuah leher dan sebuah strobila yang panjangnyaberkisar dari 35 mm sampai 6 m.

Masa inkubasi Gejala sistiserkosis muncul dalam waktu beberapahari sampai lebih dari 10 tahun. Telur cacingtampak pada tinja 8—12 hari pasca-infeksi untuk T.solium dan 10—14 hari pasca-infeksi untuk T.saginata.

Gejala Gelisah, insomnia, anoreksia, penurunan beratbadan, nyeri abdomen dan gangguan cerna.Sistiserkosis dapat menimbulkan kejang epilepsi,tanda-tanda hipertensi intrakranial atau kelainanpsikiatri. Sistiserkosis dapat menyebabkankematian.

Gejala sisa Sistiserkosis dapat mempengaruhi sistem sarafpusat. Jika telur atau proglotid T. solium tertelan,telur akan menetas dalam usus halus dan larvanyabermigrasi ke dalam jaringan subkutan, otot lurikdan jaringan lain serta organ tubuh yang vital; padatempat-tempat ini, larva akan membentukkista. Konsekuensi berat yang diakibatkannya padakesehatan akan terjadi ketika larva tersebut beradadalam mata, sistem saraf pusat atau jantung.

a,b Nama yang digunakan sebelum mikroorganisme tersebut dikenal sebagai bentuk larvamasing-masing T. solium dan T. saginata.

Page 48: penyakit bawaan makanan

208 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Taeniasis: (lanjutan)

Reservoir/sumber Manusia; babi dan sapi merupakan pejamuperantara T. solium dan T. saginata.

Cara penularan dan Taeniasis disebabkan oleh konsumsi daging sapicontoh makanan yang (Taenia saginata) atau babi (Taenia solium) yangterlibat dalam KLB kurang matang dan mengandung sistiserkus.

Proglotid parasit yang hamil akan diekskresikan kedalam tinja. Telur yang berada dalam segmen iniinfektif. Sapi akan memakan telur cacing Taeniayang tertimbun di padang rumput dan babimemakan telur yang terdapat di tanah. Jikatermakan oleh sapi atau babi, maka telur yanghidup itu akan tumbuh menjadi sistiserkus didalam otot hewan tersebut.Sistiserkosis terjadi akibat menelan telur T. soliummelalui jalur fekal-oral, kontak antar-manusia danautoinfeksi (tangan yang tidak dicuci) atau karenakonsumsi makanan yang terkontaminasi, misalnyasayuran.

Tindakan pengendalian Industri: pencegahan kontaminasi tinja pada tanah,khusus air, makanan manusia dan pakan ternak/hewan

melalui sistem pembuangan limbah yang aman;upaya untuk menghindari penggunaan air limbahbagi keperluan irigasi. Tindakan iradiasi, perlakuanpanas dan pembekuan dingin (freezing) akanmematikan sistiserkus.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:memasak makanan sampai benar-benar matang.Lain-lain: diagnosis dini dan tindakan untukmencegah sistiserkosis.

Kejadian Di seluruh dunia. Paling sering ditemukan di Afrika,Amerika Latin, Eropa Utara dan Asia Tenggara.Perkiraan angka kejadiannya bervariasi dari +sampai ++ di daerah dengan prevalensi yang tinggi.

Keterangan lain Telur T. saginata hanya infektif bagi sapi, sedangkantelur T. solium infektif bagi babi dan manusia. Telurkedua spesies cacing pita ini tersebar di dalamlingkungan selama di dalam usus masih terdapatcacing yang kadang-kadang bisa hidup sampai 30tahun lamanya. Telur cacing tersebut dapatbertahan hidup di lingkungan selama berbulan-bulan.

Page 49: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 209

Jenis penyakit Klonorkiasis

Kode ICD ICD-9: 121.1ICD-10: B66.1

Agens etiologi Cacing/Helminthes (trematoda/cacing pipih):Clonorchis sinensis yang juga dikenal dengan namacacing hati oriental atau Cina.

Karakteristik agens Clonorchis berbentuk pipih ini memiliki panjang10—25 mm serta lebar 3—5 mm dan biasanyaberbentuk spatel. Warnanya kuning kecokelatanyang mungkin disebabkan oleh warna empedu danmemiliki sebuah organ pengisap oral dan sebuahpengisap ventral. Cacing ini bersifat hermafrodit.Telurnya berukuran 20—30 µm x 15—17 µm; telurtersebut memiliki operkulum dan ukurannyapaling kecil di antara telur trematoda lain yanghidup dalam tubuh manusia.

Masa inkubasi Tidak bisa diperkirakan; masa inkubasi bervariasimenurut jumlah cacing yang ada. Gejala dimulaidengan masuknya cacing yang imatur ke dalamsistem empedu dalam waktu satu bulan sesudahlarva yang berbentuk kista (metaserkaria) termakanoleh pasien.

Gejala Gejala gangguan rasa nyaman pada abdomenkuadran kanan atas dengan awitan yang bertahap,anoreksia, gangguan pencernaan, nyeri ataudistensi abdomen dan buang air besar yang tidakteratur. Pasien yang menderita infeksi berat akanmengalami perasaan lemah, penurunan beratbadan, gangguan rasa nyaman di daerah epigas-trium, perasaan penuh dalam abdomen, diare,anemia dan edema. Dalam stadium lanjut akanterjadi ikterus, hipertensi porta, ascites danperdarahan gastrointestinal atas.

Gejala sisa Hati (terutama lobus kiri) akan membesar. Limpadapat teraba hanya pada sebagian kecil kasusklonorkiasis. Kolangitis piogenik yang rekurenmerupakan komplikasi serius klonorkiasis.Pankreas dapat turut terkena pada kasus infeksi C.sinensis yang berat. Patologi klonorkiasis pankreasserupa dengan patologi pada lesi hepar, yaituterjadinya hiperplasia adenomatosa epiteliumduktus. Kalau terjadi pankreatitis akut, gambaraninflamasi akan terlihat. Kolangiokarsinoma jugaberkaitan dengan klonorkiasis. Infeksi berat yangberulang-ulang selama usia kanak-kanak pernahdilaporkan menyebabkan dwarfisme disertairetardasi perkembangan seksual.

Page 50: penyakit bawaan makanan

210 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Klonorkiasis (lanjutan)

Reservoir/sumber Siput merupakan pejamu perantara yang pertama.Sekitar 40 spesies ikan sungai berperan sebagaipejamu perantara sekunder. Manusia, anjing,kucing dan banyak spesies mamalia pemakan-ikanyang lain merupakan pejamu akhir.

Cara penularan dan Manusia terinfeksi karena memakan ikan air-tawarcontoh makanan yang mentah atau kurang matang yang mengandungterlibat dalam KLB larva berbentuk kista (metaserkaria). Pada saat

dicerna, larva cacing akan terbebas dari dalam kistadan bermigrasi melalui duktus koledokus ke dalampercabangan empedu. Telur yang terletak dalamsaluran empedu diekskresikan ke dalam tinja. Telurdalam tinja mengandung mirasidium yang sudahberkembang lengkap. Kalau telur ini dimakan olehsiput yang rentan, telur akan menetas dalam usussiput, menembus jaringan tubuhnya dan secaraaseksual menghasilkan larva (serkaria) yangbermigrasi ke dalam air. Jika mengenai pejamuperantara yang kedua, serkaria akan menembustubuh pejamu dan membentuk kista, biasanyadalam otot dan terkadang di bawah sisik. Siklushidup cacing klonorkis yang lengkap mulai darisiput, ikan sampai manusia memerlukan waktusedikitnya 3 bulan.

Tindakan pengendalian Industri: pembuangan ekskreta dan air limbah/khusus kotor yang aman untuk mencegah kontaminasi

pada air sungai; pengolahan air limbah untukkeperluan akuakultur; iradiasi ikan air tawar;pembekuan dingin; perlakuan panas, misalnyapengalengan.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:memasak ikan air tawar sampai benar-benarmatang.Konsumen harus menghindari konsumsi ikan airtawar yang mentah atau kurang matang.Lain-lain: pengendalian siput dengan moluskisidajika memungkinkan; pengobatan pada masyarakatyang terinfeksi untuk mengurangi reservoirinfeksi; pemberantasan anjing dan kucing liar.

Kejadian Infeksi klonorkiasis merupakan penyakit endemis dikawasan Pasifik Barat: Cina, Hong Kong SAR,Jepang, Malaysia, Republik Korea, Singapura danVietnam. Perkiraan angka kejadiannya: ++ /+++. DiEropa: wilayah timur Federasi Rusia (perkiraanangka kejadiannya: ++).

Keterangan lain Sekitar sepertiga infeksi kronis terjadi tanpa gejala(asimtomatik).

Page 51: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 211

Jenis penyakit Fascioliasis

Kode ICD ICD-9: 121.3ICD-10: B66.3

Agens etiologi Cacing/Helminthes (trematoda/cacing pipih/liverfluke): Fasciola hepatica dan Fasciola gigantica.

Karakteristik agens Fasciola hepatica: cacing pipih yang besar (23—30mm x 15 mm), berwarna abu-abu pucat denganbagian tepi yang gelap, berbentuk daun dengankepala berbentuk konus yang nyata dan terdapatpada ujung anteriornya. Telur cacing ini biasanyaberukuran 130—150 µm x 63—90 µm. Telur tersebutmemiliki operkulum yang tersembunyi, tidakmengandung embrio dan kerapkali memilikiiregularitas cangkang pada ujung aboperkuler.Fasciola gigantica berukuran lebih besar danpanjangnya bisa mencapai 75 mm.

Masa inkubasi 4—6 minggu.

Gejala Demam, berkeringat, nyeri abdomen, pusing,batuk-batuk, asma bronkialis dan urtikaria. Padaanak-anak, infeksi yang akut disertai manifestasiklinis yang berat yang meliputi nyeri abdomenkuadran kanan atas atau nyeri abdomenmenyeluruh, demam serta anemia, dan dapatberakibat fatal. Infeksi ektopik sering dijumpaipada manusia.

Gejala sisa Lesi nekrotik, perubahan inflamatorik,adenomatosa dan fibrotik pada saluran empedu,stasis empedu, atrofi hati serta sirosis periportal,kolesistitis dan kolelitiasis.

Reservoir/sumber Siput merupakan pejamu perantara; domba, sapidan manusia merupakan pejamu definitif.

Cara penularan dan Infeksi pada manusia dikaitkan dengan konsumsicontoh makanan yang sejenis tanaman selada air (Nasturtium officinale)terlibat dalam KLB dan sayuran lainnya untuk salad seperti dandelion

yang mengandung metaserkaria.Setelah termakan, larva cacing akan terbebas dariselubung kistanya dan masuk ke dalam duodenum,kemudian menembus dinding usus tersebut untukmemasuki rongga perut dan selanjutnya ke dalamhati. Setelah mengalami tumbuh-kembang, cacingini masuk ke saluran empedu dan mulaimengeluarkan telur yang non-embrional 3—4bulan sesudah pajanan awal. Telur akan terbawaoleh empedu ke dalam usus dan kemudiandiekskresikan ke dalam tinja. Pada suhu dankondisi kelembaban yang sesuai, telur akanmencapai maturitasnya dan dari dalamnya akan

Page 52: penyakit bawaan makanan

212 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Fascioliasis (lanjutan)

muncul mirasidium yang kemudian masuk kedalam air serta dapat berada di sana selamabeberapa minggu. Mirasidium akan menembustubuh siput (pejamu perantara), berubah menjadisporokista dan dalam waktu sekitar 3 minggumenghasilkan redia yang selanjutnya akanmemproduksi serkaria. Serkaria dapat mulaiterlihat muncul dari tubuh siput dalam waktu 6minggu jika kondisinya sesuai. Setelah meninggalkantubuh siput, serkaria berenang dalam air dankemudian membentuk kista pada tumbuhan;selanjutnya kista berubah menjadi metaserkariayang dapat bertahan hidup untuk waktu lama dilingkungan yang basah. Kemudian siklus hidupcacing ini selesai.

Tindakan pengendalian Industri: pembuangan ekskreta dan air limbah/airkhusus kotor secara aman; pengobatan ternak terhadap

parasit tersebut; pencegahan agar tidak ada hewanyang datang ke tempat pembudidayaan tanamanselada air dan pengontrolan air yang digunakanuntuk irigasi pembudidayaan tersebut.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:memasak makanan sampai benar-benar matang.Konsumen harus menghindari konsumsi selada airyang mentah.Lain-lain: pengendalian siput dengan moluskisidajika memungkinkan; pengobatan pada masyarakatyang terinfeksi untuk mengurangi reservoir infeksi.

Kejadian Benua Afrika misalnya Mesir, Etiopia; benuaAmerika misalnya Bolivia, Ekuador, Peru; benuaAsia misalnya Republik Islam Iran; benua Eropa:Prancis, Portugal, Spanyol; dan kawasan PasifikBarat misalnya Cina. Perkiraan angka kejadiannyabervariasi menurut negaranya, yaitu dari ++ sampai+++.

Page 53: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 213

Jenis penyakit Opistorkiasis

Kode ICD ICD-9: 121.0ICD-10: B66.0

Agens etiologi Cacing/Helminthes (trematoda/cacing pipih/liverfluke): Opisthorchis viverrini dan Opisthorchisfelineus.

Karakteristik agens Gambaran morfologinya mirip dengan Clonorchissinensis. Cacing ini hidup dalam saluran empeduintrahepatik dan pankreas dan juga pernahditemukan di dalam paru-paru. Ukurannya 8—11mm x 1,5—2 mm. Ukuran telurnya 30 µm x 12 µmdanlebih ramping daripada telur C. sinensis.

Masa inkubasi 2—4 minggu; kadang-kadang saja 1 minggu.

Gejala Demam, nyeri abdomen, pening dan urtikaria.Kasus kronis dapat menyebabkan diare, flatulensi,intoleransi makanan berlemak, nyeri epigastriumserta abdomen kuadran kanan atas, ikterus,demam, hepatomegali, rasa lemah, anoreksia danpada beberapa kasus, emasiasi (tubuh yangmenjadi kurus) serta edema.

Gejala sisa Kolesistitis, kolangitis, abses hati dan batuempedu. Kolangiokarsinoma dikaitkan denganinfeksi O. viverrini dan mungkin pula O. felineus.

Reservoir/sumber Pejamu perantara yang pertama adalah siput airtawar; beberapa spesies ikan merupakan pejamuperantara yang kedua. Manusia, anjing, kucing danmamalia lainnya yang memakan ikan dan limbahikan merupakan pejamu definitif.

Cara penularan dan Infeksi pada manusia terjadi karena konsumsi ikancontoh makanan yang air tawar mentah atau kurang-matang.terlibat dalam KLB Siklus hidup Opisthorchis spp. serupa dengan siklus

hidup C. sinensis.

Tindakan pengendalian Industri: pembuangan ekskreta dan air limbah/airkhusus kotor secara aman; pengolahan air limbah yang

digunakan untuk akuakultur; iradiasi ikan air tawar;pembekuan dingin; dan perlakuan panas misalnyapengalengan.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:memasak ikan air tawar sampai benar-benarmatang.Konsumen harus menghindari konsumsi ikan airtawar yang mentah atau kurang-matang.Lain-lain: pengendalian siput dengan moluskisidajika memungkinkan; pengobatan pada masyarakatyang terinfeksi untuk mengurangi reservoir infeksi;pemberantasan anjing dan kucing liar.

Page 54: penyakit bawaan makanan

214 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Opistorkiasis (lanjutan)

Kejadian Opisthorchis viverrini: Kamboja, RepublikDemokratis Rakyat Laos, Thailand.Opisthorchis felineus: Eropa: negara Baltik, JermanTimur, Kazakhstan, Polandia, Federasi Rusia,Ukraina; Asia: India, Jepang, Thailand. Perkiraanangka kejadiannya: ++ di negara Eropa dan +++ dinegara Asia.

Page 55: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 215

Jenis penyakit Paragonimiasis

Kode ICD ICD-9: 121.2ICD-10: B66.4

Agens etiologi Cacing/Helmintes (trematoda/cacing pipih/lungfluke): Paragonimus westermani (metaserkaria).

Karakteristik agens P. westermani merupakan cacing yang hermafroditdengan warna cokelat kemerahan dan memilikipanjang 10—12 mm serta lebar 5—7 mm (cacingdewasa). Bentuknya bervariasi dari linier sampaisferis. Biasanya telur berukuran 80 µm x 120 µm,berwarna cokelat keemasan, memiliki cangkangyang tebal, non-embrionasi dan dapat dijumpai didalam tinja atau sputum dengan sebuahoperkulum yang prominen. Cangkang telurmenebal pada ujung aboperkulernya.

Masa inkubasi Stadium akut: beberapa hari sampai minggu.Stadium kronis: gejala paru-paru dimulai sekitar 3bulan kemudian.

Gejala Stadium awal biasanya tanpa gejala (asimtomatik).Akan tetapi, pasien yang terinfeksi berat dapatmengalami demam, perasaan mudah lelah, mialgiayang menyeluruh dan nyeri abdomen denganeosinofilia.

Gejala sisa Paragonimiasis pleuropulmonar (lesi pulmonalis):batuk-batuk yang kronis, nyeri dada, sputumviskus yang berdarah. Gejala sistemiknya berupaperasaan mudah lelah, demam, mialgia, nyeri dadadan dispnea. Infeksi yang berat menimbulkansindrom mirip tuberkulosis. Paragonimiasisektopik (lesi ekstrapulmonalis): migrasi cacingmelalui otak dapat menimbulkan perdarahanserebral, edema atau meningitis. Sakit kepalahebat, mental confusion, serangan epilepsi,hemiparesis, hipaestesia, penglihatan yang kabur,diplopia, hemianopsia homonim dan meningismusdapat terjadi. Paragonimiasis abdominal:mengakibatkan nyeri abdomen dan mungkinterdapat darah serta mukus di dalam tinja jikamukosa usus mengalami ulserasi.

Reservoir/sumber Pejamu perantara yang pertama adalah siput airtawar; kepiting dan sejenis udang (crayfish)merupakan pejamu perantara yang kedua.Manusia, anjing, babi dan hewan liar sertadomestik lainnya merupakan pejamu definitif.

Cara penularan dan Pejamu definitif terinfeksi akibat mengkonsumsicontoh makanan yang krustasea (kepiting dan udang) mentah, tidakterlibat dalam KLB dimasak dengan baik atau kurang-matang dan

Page 56: penyakit bawaan makanan

216 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan

Jenis penyakit Paragonimiasis (lanjutan)

mengandung metaserkaria; kontaminasi jugadapat terjadi melalui bahan pangan lainnya, tangandan alat masak oleh metaserkaria yang terlepasdari kepiting yang terinfeksi ketika menyiapkanmakanan. Setelah termakan, metaserkaria keluardari dalam kistanya pada duodenum pejamu danlarva kemudian menembus dinding usus sertabermigrasi ke balik peritoneum tempat larvatersebut berdiam selama 5—7 hari. Dalam periodesekitar 2—3 minggu pasca-infeksi, cacing yangimmature menembus diafragma, masuk ke dalamkavum pleura dan kemudian bermigrasi ke dalamparenkim paru tempat cacing tersebut mencapaimaturitasnya. Dalam stadium ini, telur dapatditemukan dalam sputum tanpa memperlihatkangejala pada pejamu. Selama stadium awal infeksiparu, cacing dewasa akan bermigrasi melaluijaringan tersebut dan menyebabkan pneumoniahemoragik fokal. Sesudah 12 minggu, cacing didalam parenkim paru akan memicu reaksigranulomatosa khas yang secara bertahap tumbuhdan membentuk kapsul yang fibrotik. Lesiekstrapulmonalis disebabkan oleh cacing yangmencapai jaringan di luar paru dan membentukfokus yang ektopik.

Tindakan pengendalian Industri: pembuangan ekskreta dan air limbah/airkhusus kotor secara aman untuk mencegah kontaminasi

pada sungai.Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:memasak kepiting dan udang sampai benar-benarmatang, dan penanganan bahan pangan ini secarahigienis.Konsumen harus menghindari konsumsi kepitingatau udang yang mentah atau kurang-matang.Lain-lain: pengendalian siput dengan moluskisidajika memungkinkan; pengobatan pada masyarakatyang terinfeksi untuk mengurangi reservoir infeksi;pemberantasan anjing dan kucing liar.

Kejadian Benua Afrika misalnya Kamerun, Nigeria; benuaAmerika misalnya Ekuador, Peru; benua Asiamisalnya Cina, Jepang, Republik Demokratik RakyatLaos, Filipina, Republik Korea, Thailand. Perkiraanangka kejadian di negara-negara tersebut adalah+++.

Page 57: penyakit bawaan makanan

Lampiran 1 217

BibliografiBenenson AS, ed. Control of communicable diseases manual: an official report of the AmericanPublic Health Association, 16th ed. Washington, DC. American Public Health Associa-tion, 1995.

Foodborne pathogens: risk and consequences. Taskforce report. Ames, IA, USA Council ofAgricultural Science and Technology, 1994.

Hoobs B, Roberts D. Food poisoning and food hygiene, 6th ed. London, Edward Arnold,1993.

Management of outbreaks of foodborne illness. London, Department of Health, 1994.

Motarjemi Y, Käferstein FK. Global estimation of foodborne illness. World health statis-tics quarterly, 1997, 50(1/2):5—11.

Quevedo F, Thakur AS. Foodborne parasitic diseases. Washington, DC, Pan AmericanHealth Organization, 1990 (Series of scientific and technical monographs Number 12,Rev. 1).