penyajian data fisik dan data yuridis dalam rangka pendaftaran tanah di indonesia

4
ARTI PENTING PENYAJIAN DATA FISIK DAN DATA YURIDIS DALAM PENDAFTARAN TANAH DI INDONESIA Eldynand Trissandi Tyawarman, Fuad Alwi Swastiko, Rahmatika Linggar Meissar, Rizki Iman Sari, Sidik Dwi Pamungkas ABSTRAK Pelaksanaan Pendaftaran di Negara kita, Indonesia, dilakukan oleh Kantor Pertanahan wilayah di tingkat Kabupaten, pelaksanaan pendaftaran tanah dilakukan melalui proses persiapan yang terdiri dari kegiatan koordinasi dan penyuluhan, proses pelaksanaan yang terdiri dari kegiatan pengumpulan data yuridis, pengumpulan data fisik, pemeriksaan tanah, keputusan pemberian hak atas tanah, proses sertifikat dan penyerahan sertifikat serta laporan. Ada pula hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan pendaftaran tanah di Indonesia adalah kurangnya informasi kepada masyarakat mengenai cara mendaftaran hak kepemilikan atas tanah, dan biaya yang dibebankan kepada para pendaftar hak atas tanah sehingga kurang minat dari masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya. Kurangnya sumber daya serta kurang optimalnya sarana yang ada juga terbatasnya daya beli pemerintah dalam hal ini BPN terhadap peralatan yang berteknologi mutakhir yang berkemampuan dan berkecepatan tinggi seperti alat-alat GPS dimana selama ini peralatan yang masih dipakai adalah seperti theodolit, tuntutan ketelitian teknis mengenai proses pengadaan data fisik bidang-bidang tanah dan pemeriksaan data yuridis dokumen-dokumen yang menjadi alas hak-hak atas tanah dimana perbedaan luas bidang tanah pada alas hak berbeda dengan luas fisik di lapangan. Hal ini tentu akan menjadikan kerancuan antara hasil data fisik maupun data yuridis nantinya sehingga kami tertarik untuk membahas kasus ini Kata kunci: pendaftaran tanah, data fisik, data yuridis PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penyajian data fisik dan data yuridis di Indonesia merupakan hal yang menarik untuk dilakukan pengkajian serta perbincangan menarik sehubungan dengan sistematika di dalamnya. Selain itu penyajian sehubungan dengan data fisik dan data yuridis yang kurang tersosialisasikan, seringkali menimbulkan permasalahan yang lain sehubungan dengan proses pendaftaran tanah yang nantinya akan berlangsung. Pendaftaran tanah sendiri pada hakikatnya merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. Adapun proses pendaftaran tanah sendiri melalui tahapan-tahapan yang jarang dimengerti masyarakat khalayak ramai. Setelah melakukan proses pendaftaran tanah, baik melalui cara sistematik maupun sporadik, selanjutnya dilakukan proses penyajian data yaitu berupa data fisik dan data yuridis. Dalam rangka penyajian data fisik dan data yuridis, kantor pertanahan menyelenggarakan tata usaha pendaftaran tanah dalam daftar umum yang terdiri dari peta

Upload: adi-susilo

Post on 24-Oct-2015

600 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyajian Data Fisik Dan Data Yuridis Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Di Indonesia

ARTI PENTING PENYAJIAN DATA FISIK DAN DATA YURIDIS DALAM PENDAFTARAN TANAH DI INDONESIA

Eldynand Trissandi Tyawarman, Fuad Alwi Swastiko, Rahmatika Linggar Meissar, Rizki Iman Sari, Sidik Dwi Pamungkas

ABSTRAK

Pelaksanaan Pendaftaran di Negara kita, Indonesia, dilakukan oleh Kantor Pertanahan wilayah di tingkat Kabupaten, pelaksanaan pendaftaran tanah dilakukan melalui proses persiapan yang terdiri dari kegiatan koordinasi dan penyuluhan, proses pelaksanaan yang terdiri dari kegiatan pengumpulan data yuridis, pengumpulan data fisik, pemeriksaan tanah, keputusan pemberian hak atas tanah, proses sertifikat dan penyerahan sertifikat serta laporan. Ada pula hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan pendaftaran tanah di Indonesia adalah kurangnya informasi kepada masyarakat mengenai cara mendaftaran hak kepemilikan atas tanah, dan biaya yang dibebankan kepada para pendaftar hak atas tanah sehingga kurang minat dari masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya. Kurangnya sumber daya serta kurang optimalnya sarana yang ada juga terbatasnya daya beli pemerintah dalam hal ini BPN terhadap peralatan yang berteknologi mutakhir yang berkemampuan dan berkecepatan tinggi seperti alat-alat GPS dimana selama ini peralatan yang masih dipakai adalah seperti theodolit, tuntutan ketelitian teknis mengenai proses pengadaan data fisik bidang-bidang tanah dan pemeriksaan data yuridis dokumen-dokumen yang menjadi alas hak-hak atas tanah dimana perbedaan luas bidang tanah pada alas hak berbeda dengan luas fisik di lapangan. Hal ini tentu akan menjadikan kerancuan antara hasil data fisik maupun data yuridis nantinya sehingga kami tertarik untuk membahas kasus ini Kata kunci: pendaftaran tanah, data fisik, data yuridis

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Penyajian data fisik dan data yuridis di Indonesia merupakan hal yang menarik untuk dilakukan pengkajian serta perbincangan menarik sehubungan dengan sistematika di dalamnya. Selain itu penyajian sehubungan dengan data fisik dan data yuridis yang kurang tersosialisasikan, seringkali menimbulkan permasalahan yang lain sehubungan dengan proses pendaftaran tanah yang nantinya akan berlangsung.

Pendaftaran tanah sendiri pada hakikatnya merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan

data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. Adapun proses pendaftaran tanah sendiri melalui tahapan-tahapan yang jarang dimengerti masyarakat khalayak ramai.

Setelah melakukan proses pendaftaran tanah, baik melalui cara sistematik maupun sporadik, selanjutnya dilakukan proses penyajian data yaitu berupa data fisik dan data yuridis.

Dalam rangka penyajian data fisik dan data yuridis, kantor pertanahan menyelenggarakan tata usaha pendaftaran tanah dalam daftar umum yang terdiri dari peta

Page 2: Penyajian Data Fisik Dan Data Yuridis Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Di Indonesia

pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah dan daftar nama. Setiap orang yang berkepentingan berhak mengetahui data fisik dan data yuridis yang tersimpan di dalam peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur dan buku tanah. Data fisik dan data yuridis yang tercantum dalam daftar nama hanya terbuka bagi instansi pemerintah tertentu untuk keperluan pelaksanaan tugasnya.

Penyajian data fisik dan data yuridis sehubungan dengan pendaftaran tanah di Indonesia masih terkesan hanya diketahui sebagian orang saja. Dan perlu di berikan semacam resolusi baru sehubungan transparansi yang seharusnya berjalan. Melalui kajian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah mengenai kajian tentang penyajian data pendaftaran baik data fisik maupun yuridis di Indonesia.

Rumusan Masalah

• Apa yang dimaksud dengan data fisik dan data yuridis dalam pendaftaran tanah?

• Kenapa kita perlu menyajikan data fisik dan data yuridis dalam proses pendaftaran tanah?

• Bagaimana penyajian data fisik dan data yuridis sehubungan dengan pendaftaran tanah di Indonesia?

Tinjauan Pustaka

Landasan HukumPendaftaran Tanah

Dengan keluarnya Undang-Undang Pokok Agraria, maka dualisme hak-hak atas tanah dihapuskan, dalam memori penjelasan dari UUPA dinyatakan bahwa untuk pendaftaran tanah sebagaimana dimaksud Pasal 19 UUPA, yang ditujukan kepada pemerintah agar melaksanakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Indonesia yang bertujuan untuk menjamin kepastian hukum yang bersifat Recht Kadaster, untuk menuju kearah pemberian kepastian hak atas tanah telah diatur di dalam Pasal 19 UUPA yang menyebutkan :

(1). Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(2). Pendaftaran tersebut dalam ayat 1 pasal ini meliputi :

• Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah.

• Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut.

• Pemberian surat-surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.

(3). Pendaftaran tanah diselenggarakan dengan mengingat keadaan negara dan masyarakat, keperluan lalu lintas sosial ekonomi serta kemungkinan penyelenggaraannya menurut pertimbangan Menteri Agraria.

(4). Dalam Peraturan Pemerintah diatas biaya-biaya yang bersangkutan dengan pendaftaran termasuk dalam ayat 1 diatas, dengan ketentuan bahwa rakyat yang tidak mampu dibebaskan dari pembayaran biaya-biaya tersebut.

Selain itu, menurut Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997 terkait Penyajian data fisik dan data yuridis di Indonesia terdefinisikan jelas pada bagian kelima (pasal 33 dan pasal 34), yaitu

Pasal 33 1. Dalam rangka penyajian data fisik dan

data yuridis, Kantor pertanahan menyelenggarakan tata usaha pendaftaran tanah dalam daftar umum yang terdiri dari peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah dan daftar nama.

2. Bentuk, cara pengisian, penyimpanan, pemeliharaan, dan penggantian peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah dan daftar nama ditetapkan oleh Menteri.

Page 3: Penyajian Data Fisik Dan Data Yuridis Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Di Indonesia

Pasal 34 1. Setiap orang yang berkepentingan berhak

mengetahui data fisik dan data yuridis yang tersimpan di dalam peta

2. pendaftaran, daftar tanah, surat ukur dan buku tanah.

3. Data fisik dan data yuridis yang tercantum dalam daftar nama hanya terbuka bagi instansi Pemerintah tertentu untuk keperluan pelaksanaan tugasnya.

4. Persyaratan dan tata cara untuk memperoleh keterangan mengenai data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.

PEMBAHASAN

Pembeda data fisik dan data yuridis

Yang dimaksud rangkaian kegiatan pendaftaran tanah adalah pendaftaran dalam bidang data fisik yakni mengenai tanahnya itu sendiri seperti lokasinya, batas-batasnya, luas bangunan atau benda lain yang ada diatasnya. Berikutnya adalah data yuridis mengenai haknya yakni haknya apa, siapa pemegang haknya, ada atau tidak adanya hak pihak lain. Sementara terus-menerus artinya Setiap ada pengurangan, perubahan, atau penambahan maka harus dilakukan pendaftaran ulang, yang akan membuat sertifikat tersebut mengalami perubahan, misalnya perubahan tipe rumah.

Fungsi data fisik dan data yuridis

Fungsi data fisik dalam pendaftaran tanah adalah untuk memberikan keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya.

Fungsi data yuridis dalam pendaftaran tanah antara lain untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun, dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan. Kepastian hukum ini diberikan dalam bentuk sertifikat kepada pemegang hak tersebut, dimana sertifikat ini bukan sekedar fasilitas, melainkan merupakan hak bagi pemegang hak atas tanah yang dijamin oleh undang-undang. Hal ini merupakan pengejawantahan langsung dan tujuan utama dari ketentuan Pasal 19 UUPA.

Penyajian data fisik dan data yuridis di Indonesia

Penyajian data fisik dan data yuridis di Indonesia sudah dilakukan namun seringkali menemui permasalahan yang lain seperti sertifikat ganda dan Sengketa tanah. Hal ini sangat disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat sehubungan dengan sistematika pendaftaran tanah. Memang, pada hakikatnya penyajian dari data fisik dan yuridis pendaftaran tanah dikatakan terbuka dan transparansi namun transparansi yang ditemui tidak berjalan sebagai mana mestinya. Banyak masyarakat yang tidak tahu-menahu sehubungan dengan penyajian data fisik dan data yuridis. Sehingga perlu dilakukan adanya semacam sosialisasi. Sehingga permasalahan seperti sertifikat ganda dan sengketa tanah, angka frequensinya dapat di tahan.

KESIMPULAN

• Dalam rangka penyajian data fisik dan data yuridis, Kantor pertanahan menyelenggarakan tata usaha pendaftaran tanah dalam daftar umum yang terdiri dari peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah dan daftar nama. Adapun, bentuk, cara pengisian, penyimpanan, pemeliharaan, dan penggantian peta

Page 4: Penyajian Data Fisik Dan Data Yuridis Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Di Indonesia

pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah dan daftar nama ditetapkan oleh Menteri.

• Setiap orang yang berkepentingan berhak mengetahui data fisik dan data yuridis yang tersimpan di dalam peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur dan buku tanah. Karena sifat pendaftaran tanah yang harus semestinya terbuka

• Banyak masyarakat yang tidak tahu-

menahu sehubungan dengan penyajian data fisik dan data yuridis. Sehingga perlu dilakukan adanya semacam sosialisasi. Sehingga permasalahan seperti sertifikat ganda dan sengketa tanah, angka frequensinya dapat di tahan.

DAFTAR PUSTAKA

a. Anonim, 1997, Peraturan Pemerintah No 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah , Badan Pertanahan Nasional.

b. Harsono, Boedi, 2000, Hukum Agraria Indonesia: Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah, Jambatan, Jakarta

c. Yohanes, Herman,1977, Pendaftaran Tanah di Indonesia, Dir,Jen. Agraria Dep.Da.Gri, Jakarta.