PENURUNAN TEKANAN UAP JENUHAir akan mendidih pada suhu 100oC. ketika air mendidih air akan berubah menjadi uap air, dan hal tersebut dapat terjadi kurang dari 100oC. Contohnya ketika kita menjemur pakaian, pakaian kita akan kering meskipun suhu kurang dari 100oC, termasuk ketika kita menjemur pakaian di dalam ruangan. Tetapi ketika di dalam ruangan, ruangan itu akan menjadi jenuh dengan uap air dan ketika itu terjadi proses pengembunan pun akan terjadi. Dengan kata lain akan berlangsung kesetimbangan dinamis antara proses penguapan dan pengembunan. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut dengan tekanan uap zat. Besarnya tekanan uap ini bergantung pada jenis zat dan suhu. Zat yang memiliki energy ikatan yang kuat maka akan sekar untuk menguap dan mempunyai tekanan uap yang rendah. Sedangkan bila energy ikatannya lemah maka zat tersebut akan mudah menguap (volatile) dan mempunyai tekanan uap yang tinggi. Selain itu suhu pun berpengaruh, hal ini dapat dijelaskan dengan teori kinetic. Ketika suatu zat dinaikkan suhunya maka partikel didalam zat akan bergerak dan energy kinetic cairan akan menjadi besar sehingga banyak molekul yang dapat meninggalkan permukaan cairan memasuki fase gas dan akan berakibat konsentrasi uap semakin besar dengan demikian tekanan uap semakin besar. Jika zat yang mudah menguap maka uap di permukaan larutan terdiri dari uap pelarut dan uap zat terlarut, sedangkan jika zat yang sukar menguap maka uap permukaan larutan hanya terdiri dari uap zat pelarut saja. Menurut Francois Marie Raoult (1830-1901) tekanan uap suatu komponen bergantung pada fraski mol komponen dalam larutan sehingga dapat di nyatakan

PA = XA xPA = tekanan uap komponen A XA = fraksi mol = tekanan uap murni

dengan

Dan untuk zat yang sukar untuk menguap, maka uap permukaan larutan hanya terdiri dari uap zat pelarut saja. Jika demikian, maka tekanan uap larutan sam dengan tekanan uap pelarut maka menurut hokum roult hal ini dapat di tulis

Plarutan =Ppelarut = Xpelarut x

Oleh karena fraksi mol pelarut