penulisan kata
DESCRIPTION
PENULISAN KATA. Arief.Fiddienika, S.S. Pembahasan kata dalam pertemuan ini adalah sebagai berikut:. Kata dasar Kata turunan Bentuk ulang Kata gabungan Kata ganti Kata depan Partikel. A. Kata Dasar. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PENULISAN KATA
Arief.Fiddienika, S.S.
G
Pembahasan kata dalam pertemuan ini adalah sebagai
berikut:A. Kata dasarB. Kata turunanC. Bentuk ulangD. Kata gabunganE. Kata gantiF. Kata depanG. Partikel
A. Kata Dasar Penulisan kata dasar sering
dihadapkan pada penulisan baku dan tidak baku. Penulisan karangan ilmiah, karangan yang didokumentasi, dan surat-menyurat resmi harus menggunakan kata baku. Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contoh Penulisan Kata Dasar Benar Salah Benar
Salah Aerobik erobik kualitas
kwalitas Akuarium aquarium kuantitas kwantitas Apotek apotik Kurva kurve Atlet atlit misi missi Biaya beaya objek
obyek
B. Kata turunan Imbuhan yang terdiri atas awalan,
sisipan, dan akhiran ditulis seramgkai dengan bentuk dasarnya. Misal: memukul, dipersatukan, telunjuk, bertemu, tulisan, terinjak
Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia. Misal: Mem-PHK, di-restart
• Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran, ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misal: bergotong royong, mengaji ulang, garis bawahi, sebar luaskan.
Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misal: menggaris-bawahi, mencampuradukkan, dianaktirikan, pertanggungjawaban.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misal: adipati, dwiwarna, aerodinamika, biokimia, multirateral, mahasiswa.
Catatan dalam kata turunan: Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya
kapital, maka tanda hubung (-) digunakan di antara kedua unsur tersebut. Misal: non-Indonesia, pro-Barat.
Jika kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada sifat Tuhan yang diikuti oleh kata berimbuhan, maka gabungan itu ditulis terpisah dan unsur-unsurnya dimulai dengan huruf kapital. Misal: Tuhan Yang Maha Pengampun, Tuhan Yang Maha Pengasih.
Jika kata maha, sebagai unsur gabungan, merujuk kepada Tuhan dan diikuti oleh kata dasar, kecuali kata esa, gabungan tersebut ditulis serangkai. Misal: Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita, Tuhan Yang Mahakuasa menentukan takdir kita.
Catatan dalam kata turunan: Bentuk-bentuk terikat dari bahasa asing yang
diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti pro, kontra, dan anti, dapat digunakan sebagai bentuk dasar. Misal: Kelompok yang pro lebih banyak dari yang kontra, Para demonstran mengampanyekan sikap anti terhadap teroris.
Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan ditulis serangkai dengan bentuk dasar yang mengikutinya, tetapi ditulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan. Misal: tak layak terbang, tak tembus cahaya.
C. Bentuk Ulang Bentuk ulang ditulis dengan
menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Misalnya: anak-anak, mata-mata.
Catatan :1. Bentuk ulang gabungan kata ditulis
dengan mengulang unsur pertama saja. Misalnya: surat kabar, surat-surat kabar.
2. Bentuk ulang gabungan kata yang unsur keduanya adjektiva ditulis dengan mengulang unsur pertama atau unsur keduanya dengan makna yang berbeda. Misalnya: orang besar, orang-orang besar
Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang. Misalnya: kekanak-kanakan
Catatan: 1. Angka 2 dapat digunakan dalam
penulisan bentuk ulang untuk keperluan khusus, seperti dalam pembuatan catatan rapat atau kuliah. Misalnya: Pemerintah sedang mempersiapkan rancangan undang2 baru.
D. Gabungan Kata Unsur-unsur gabungan kata yang lazim
disebut kata majemuk ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, model
linear Gabungan kata yang dapat menimbulkan
kesalahan pengertian dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Misalnya: anak-istri Ali, anak istri-Ali
Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai. Misalnya: acapkali, darmasiswa, puspawarna, matahari.
E. Kata Ganti Kata ganti dalam bahasa Indonesia
(aku, saya, kamu, engkau, dia, kita, kami, dan mereka) yang digunakan secara lengkap harus ditulis secara terpisah.
Kata ganti yang dipendekkan (ku, mu, nya) harus ditulis serangkai. Misal: milikku, cintamu
F. Kata Depan Kata depan di, ke, dan dari ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalamgabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada, daripada, keluar, kemari.
G. Partikel1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik. Siapakah pacarmu itu?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Jangankan rumah, gubuk pun aku tak punya.
Catatan: Kelompok kata yang ditulis serangkai apabila menunjukkan hubungan pertentangan. Misalnya:walaupun, meskipun, sekalipun, kendatipun, sungguhpun, kalaupun.
3. Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis serangkai dari bagian kalimat yang mendahului/mengikutinya. Misalnya: Mereka keluar kelas satu per satu. (demi) Aku mendapat uang jajan per bulan. (tiap)
Pelajari... Singkatan dan akronim untuk minggu
depan.