pentingnya keselamatan berkendara - …pepc.pertamina.com/pdf-news/energia_2018_v_5.pdf · melalui...

10
Energizing Asia PERTAMINA EP CEPU EDISI TAHUN 2018 VOL 5 PERTAMINA EP CEPU BERKENDARA PENTINGNYA KESELAMATAN PERTAMINA Whistleblowing System adalah suatu sistem yang memberikan sarana kepada para pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya Insan Pertamina untuk membuat pengaduan mengenai un-ethical behavior (perilaku tidak etis). WBS WBS dirancang untuk isu-isu berikut: Korupsi Konik Kepentingan Suap Pencurian Kecurangan Penyimpangan atas Laporan Keuangan Pelanggaran hukum dan aturan perusahaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. PRINSIP PENGELOLAAN ANONIM, RAHASIA, INDEPENDEN emaile web mail box Telepon Fax SMS/WA 1500000 CONTACT PERTAMINA PERTAMINA [email protected] https://pertaminaclean.tipoffs.info/ +6221 3815909/5910/5911 +6221 381 5912 +62 811 175 0612/+62811 861 5000 Pertamina Clean Po Box 2600 JKP 10026 TAHUN BARU Selamat Selamat

Upload: votruc

Post on 24-Apr-2019

292 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENTINGNYA KESELAMATAN BERKENDARA - …pepc.pertamina.com/PDF-News/energia_2018_v_5.pdf · Melalui kegiatan Sosialisasi Berkendara Di Jalan Raya Sekitar Proyek GPF JTB yang diadakan

Energizing Asia

PERTAMINA EP CEPUEDISI TAHUN 2018 VOL 5

PERTAMINAEP CEPU

BERKENDARAPENTINGNYA KESELAMATAN

PERTAMINA

Whistleblowing System

adalah suatu sistem yang memberikan

sarana kepada para pemangku kepentingan

(stakeholders), khususnya Insan Pertamina untuk membuat pengaduan

mengenai un-ethical behavior (perilaku tidak etis).

WBS WBS dirancang untuk isu-isu berikut:

KorupsiKonik KepentinganSuapPencurianKecuranganPenyimpangan atas Laporan KeuanganPelanggaran hukum dan aturan perusahaan

1.2.3.4.5.6.

7.

PRINSIP PENGELOLAAN ANONIM, RAHASIA, INDEPENDEN

emaile

web

mail box

Telepon

Fax

SMS/WA

1500000CONTACT PERTAMINA

PERTAMINA

[email protected]

https://pertaminaclean.tipoffs.info/

+6221 3815909/5910/5911

+6221 381 5912

+62 811 175 0612/+62811 861 5000 Pertamina CleanPo Box 2600 JKP 10026

TAHUN BARUSelamatSelamat

Page 2: PENTINGNYA KESELAMATAN BERKENDARA - …pepc.pertamina.com/PDF-News/energia_2018_v_5.pdf · Melalui kegiatan Sosialisasi Berkendara Di Jalan Raya Sekitar Proyek GPF JTB yang diadakan

pepc.pertamina.comVOLUME 05 EDISI TAHUN 201802

S A L A M R E D A K S I

Januari, adalah sebuah nama bulan dengan sistem penanggalan Masehi yang menandai awal tahun baru yang diadopsi hampir di seluruh belahan dunia ini.

Umumnya peristiwa perpisahan membuat perasaan kita sedih. Tetapi tidak demikian dengan perpisahan akhir tahun. Bulan terakhir ini senantiasa menarik dengan berbagai kesibukan persiapan dan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru, liburan akhir tahun hingga kesibukan berbelanja online saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

Berbagai kesibukan dan suka-cita pesta wajar dilakukan sebagai cerminan rasa syukur apa yang telah kita peroleh sepanjang tahun ini menjadi rejeki yang berkah dan barokah. Adalah bijaksana bila kita pun meluangkan waktu untuk perenungan, mengintrospeksi diri kita agar dapat mengambil hikmah dari apa yang telah kita lakukan selama setahun. Umat Kristian agar mengingat kelahiran dan keh idupan Nab i I sa yang sederhana dan memantapkan dalam hati ajaran-ajaran Beliau. Umat Islam yang telah terlebih dahulu merayakan Tahun Baru 1440 Hijriyah agar menyambut tahun baru Hijriyah ini dengan meningkatkan taqwa kepada Allah SWT dan menambah semangat beramal ibadah yang lebih besar lagi.

Agar hidup kita di dunia yang singkat ini berharga mengantarkan kita selamat dan bahagia di dunia maupun akhirat, selain harus diusahakan juga perlu direncanakan. Perencanaan akan memudahkan kerja, mengoptimalkan hasil, mengantisipasi berbagai kemungkinan dan mencegah waktu tersia-sia.

Sedari sekarang mari kita memulai merencanakan segala sesuatunya dengan cerdas dan jangan memilih yang mudah-mudah saja atau terfokus pada hal-hal

Desember Berlalu

yang bersifat jangka pendek sehingga terlupakan hal-hal yang lebih besar.

Menutup akhir tahun, kami tetap setia menemani pembaca dengan menghadirkan berbagai ragam kegiatan dan pernik-pernik peristiwa yang telah kita lalui bersama.

“Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2019”

“Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga kita dapat menata diri kita dan menggapai masa depan yang lebih baik”

Semangat Baru di TAHUN BARU

pepc.pertamina.com VOLUME 05 EDISI TAHUN 2018 03

D A F T A R I S I

Doa Anak Yatim untuk Proyek GPF JTB

SEDARI DINI BELAJAR ARTI PENTINGKESELAMATAN

4

7 Employee Forum PEPC, Arahan Direktur Hulu Pertamina

Pertamina EP Cepu Kembali Gelar PelatihanKewirausahaan

Sosialisasi Implementasi Good Corporate Governance (GCG) di PEPC

17

9WORKSHOP SELF-ASSESSMENT GCG9

12 PEPC Komitmen terhadap Pemenuhan TKDN Proyek JTB

14 LOKA KARYA MEDIA

15

19

Jumat Sehat di Kantor Lapangan PEPC18

19Kajian PEPC tentang Pesan dan Hikmah Bencana

6 PEPC-RJJ peduli kekeringan di Bojonegoro

VP

Nensi Sarina

Keishkara HP

,

Page 3: PENTINGNYA KESELAMATAN BERKENDARA - …pepc.pertamina.com/PDF-News/energia_2018_v_5.pdf · Melalui kegiatan Sosialisasi Berkendara Di Jalan Raya Sekitar Proyek GPF JTB yang diadakan

pepc.pertamina.comVOLUME 05 EDISI TAHUN 201804

Bojonegoro (29/11/2018) – Angka kecelakaan karena berkendaraan semakin tinggi, hal ini dibuktikan dengan adanya data dari Korlantas Polri yang menyatakan bahwa hingga pertengahan 2018, jumlah korban meninggal dunia mencapai angka lebih dari 6.000 jiwa.

Dan angka yang lumayan tinggi tersebut, didominasi oleh kalangan remaja dan anak-anak antara usia 15-19 tahun. Hal ini cukup ironis, mengingat Surat Ijin Mengemudi (SIM) baru diperoleh ketika usia 17 tahun.

Hal inilah yang menjadikan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) prihatin dengan keadaan seperti ini, terutama saat ini, operator Proyek Lapangan Gas Jambaran – Tiung Biru (JTB) ini sedang dalam masa produktifnya yaitu pengerjaan Gas Processing Facility (GPF).

SEDARI DINI BELAJAR ARTI PENTING

KESELAMATAN

B E R I T A U T A M A

pepc.pertamina.com VOLUME 05 EDISI TAHUN 2018 05

B E R I T A U T A M A

Melalui kegiatan Sosialisasi Berkendara Di Jalan Raya Sekitar Proyek GPF JTB yang diadakan pada hari ini di SDN Bandungrejo 2, Kec. Ngasem, para pekerja Proyek JTB berupaya untuk menanamkan pentingnya keselamatan dan berperilaku selamat selama berkendaraan kepada sekitar 33 peserta yang berasal dari siswa –siswi kelas 4-6.

“Hari ini kami disini ingin memberikan pengetahuan seputar berkendaraan dengan selamat kepada adik-adik semua disini. Di dekat sekolah, terdapat Proyek Lapangan Gas JTB, yang mana banyak kendaraan berat lalu lalang, sebisa mungkin lokasi tersebut dihindari. Akan tetapi bila memang harus melewatinya, maka harus siap dengan kelengkapan berkendaraan, seperti SIM, memakai helm, dan sebagainya.” Begitu dijelaskan oleh GPF Construction & PL Manager, Iwan Hamzah.

Sambutan dari Iwan, disambung oleh penjelasan mengenai gas alam dan sekilas mengenai proyek JTB di Bojonegoro yang dibawakan oleh Adi Alamsjah, Perencana Proyek dari PEPC.

Sementara itu, untuk materi keselamatan berkendaraan dibawakan oleh Feriawan, Kepala Tim HSE GPF.

“Untuk berkendaraan, setidaknya harus lengkap untuk kelengkapan kendaraannya, ada kaca sp ion , memaka i he lm, memaka i ba ju keselamatan, memakai sarung tangan dan sepa tu kese lamatan . Karena in i akan menghindarkan kita dari bahaya yang tidak kita inginkan.”

“Serta ada beberapa wilayah dalam proyek yang sebaiknya dihindari untuk dilintasi, seperti misalnya jalan proyek dari Jambaran East ke Jambaran Central.” Tuturnya.

Wadi ran, se laku Kepa la Seko lah SDN Bandungrejo 2 menyatakan terima kasihnya kepada PEPC, karena telah mengunjungi sekolahnya, dan mengenalkan berperilaku yang benar selama berkendaraan itu seperti apa.

Kegiatan dilanjutkan dengan games seputar keselamatan, mengenali rambu-rambu lalu lintas, penyerahan secara simbolis ucapan terima kasih pada sekolah dan foto bersama.

Acara serupa akan d i lakukan d i SDN Bandungrejo 1 dan SMP 1 Ngasem .

Page 4: PENTINGNYA KESELAMATAN BERKENDARA - …pepc.pertamina.com/PDF-News/energia_2018_v_5.pdf · Melalui kegiatan Sosialisasi Berkendara Di Jalan Raya Sekitar Proyek GPF JTB yang diadakan

pepc.pertamina.com VOLUME 05 EDISI TAHUN 2018 07

PEPC-RJJ PEDULI KEKERINGAN AIR

BOJONEGOROBojonegoro (03/10/2018) – Kekeringan di Bojonegoro mulai awal Oktober ini sudah berkembang di beberapa wilayah, antara lain di seki tar Kecamatan Ngasem, Tambakrejo, Temayang, Sukosewu, Sumberrejo, Ngraho, Kasiman, Bubulan, Ngambon, Sugihwaras, Purwosari, Kepohbaru, Kedungadem, Baureno dan Dander. Tercatat hingga pukul 13.00 WIB, terdapat 52 desa yang terdampak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Budi Mulyono, Kasi Kedaruratan dan Logistik, menyatakan bahwa saat ini sekitar 20.948 jiwa sudah menjadi pihak yang terdampak dari kekeringan air ini.

Dari beberapa desa sudah mendapatkan bantuan dari BPBD dan juga beberapa instansi.

P T Pe r t am ina EP Cepu ( P EPC ) me la l u i kontraktornya, Konsorsium Rekayasa Industri – Japan Gas Corporation – Japan Gas Indonesia (RJJ), peduli akan kondisi Kabupaten Bojonegoro yang mengalami kekurangan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

Air bersih ini biasanya digunakan untuk mencuci, memasak dan kebutuhan lainnya.

Kunadi sebagai PGA & Relation Manager PEPC menyatakan bahwa PEPC dan RJJ sebagai satu kesatuan Tim yang saling melengkapi dan saling mendukung agar Proyek EPC GPF JTB dapat ter laksana dengan baik sesuai harapan Pemerintah, PEPC, Konsorsium RJJ, Stakeholder terkait dan Masyarakat Bojonegoro khususnya. Dalam kekeringan air ini Rekind yang berperan sebagai Lead Konsorsium telah melaksanakan program CSR sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang sedang kesusahan mendapatkan air bersih. Untuk diketahui bahwa program CSR merupakan salah satu pekerjaan yang telah disepakati kedua belah pihak dalam paket kontrak EPC GPF.

“Bi la masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan ini karena keterbatasan anggaran yg telah disepakati PEPC, maka PEPC akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Rekind utk melakukan evaluasi dan tindak lanjut . Tindak lanjut dapat berupa penambahan pada program yg sama atau melengkapi dengan program-program lainnya agar masyarakat Bojonegoro khususnya wilayah sekitar proyek dapat terbantu secara maksimal.

Hingga saat ini, PEPC dibantu beberapa mitra kerja, melaksanakan program seperti Program Budidaya Ayam Petelur, Program Diversikasi Batik, Program Pelatihan Keterampilan Industri Migas, Program Kewirausahaan dan lain sebagainya, kepada ratusan masyarakat yang tersebar di sekitar wilayah operasi PEPC, seperti Desa Pelem, Dolokgede, Bandungrejo dan Kaliombo, dan juga wilayah desa akses yang sering digunakan PEPC.

A E V E N T

Jakarta - Rabu (21/11) bertempat di ruang Banyu Urip-Jambaran gedung Patra Jasa, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) mengadakan Employee Forum guna menerima arahan dari Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H. Samsu, terkait pelaksanaan proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang sedang dikerjakan oleh PEPC. Hadir pada acara tersebut Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Direktur Utama (Dirut) PEPC beserta jajarannya, tim Manajemen PEPC, pekerja PEPC, dan tamu undangan lainnya.

Jamsaton Nababan sebagai Dirut PEPC memberikan sambutan pembuka dengan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), serta memohon arahan atas pekerjaan dan tugas yang sedang ditangani oleh anak perusahaan hulu, khususnya di PEPC. Sementara Direktur

Employee Forum PEPC

Hulu, Dharmawan H. Samsu, menyampaikan paparan mengenai kontribusi PEPC dan Pertamina keseluruhan secara nasional, dan prioritas ke depan terkait Direktorat Hulu yang sudah mempunyai strategi dan bagaimana fokus kita terhadap prioritas yang sudah ditentukan tersebut.

Dharmawan mengatakan “bahwa dua kegiatan utama (Banyu Urip & JTB) yang ada di PEPC harus menjadi tulang punggung yang dapat membuat PEPC bisa terus berkontribusi secara positif, di satu sisi sebagai revenue generator melalui kemi t raan dengan ExxonMobi l dengan memanfaatkan sebaik-baiknya partnership yang ada, dan di sisi lain harus juga menciptakan the next cycle of revenue generation, capacity building, dan institution of knowledge”. Oleh

Arahan Direktur Hulu Pertamina

pepc.pertamina.comVOLUME 05 EDISI TAHUN 201806

B E R I T A U T A M A

Page 5: PENTINGNYA KESELAMATAN BERKENDARA - …pepc.pertamina.com/PDF-News/energia_2018_v_5.pdf · Melalui kegiatan Sosialisasi Berkendara Di Jalan Raya Sekitar Proyek GPF JTB yang diadakan

pepc.pertamina.com VOLUME 05 EDISI TAHUN 2018 09pepc.pertamina.comVOLUME 05 EDISI TAHUN 201808

karenanya, “PEPC harus terus fokus, dan melakukan prioritisasi secara tepat pada dua aspek yakni menjaga sustainable production dengan kemitraan yang baik, dan men-deliver the next cycle of production dari proyek JTB,” ujarnya.

Sepanjang 2018 hingga saat ini telah terjadi 4 (empat) fatalities di Direktorat Hulu, hal ini sebagai pengingat agar fatality tidak boleh terjadi lagi. “Marilah kita jaga safety record yang sudah baik di PEPC untuk terus terjaga, karena opportunity for mistake dan incident yang disebabkan oleh human factor akan selalu mengintai. Maka, untuk mencegah hal tersebut, kita harus fokus terhadap aspek safety,” pintanya. “Kepada semua pimpinan, saya minta untuk selalu berada di frontline dalam safety leadership, karena itu dapat mencerminkan behaviour kita terhadap apa yang kita yakini,” tegasnya.

Prinsip utama dari safety adalah karena kita care terhadap orang lain, kita wajib men-develop culture agar orang lain juga care terhadap kita. Langkahnya adalah sebagai berikut: leader harus menciptakan lingkungan kerja yang aman dari incident, tidak mengesampingkan tujuan bisnis tertentu dengan mengorbankan prinsip safety, wajib angkat bicara ketika melihat sesuatu yang tidak aman, siapapun yang dengan sengaja melanggar safety principle harus dikenakan zero tolerance.

Melihat skala domestik untuk oil dan gas, dengan adanya beberapa wilayah kerja (WK) terminasi yang dikelola oleh Pertamina, maka Pertamina memiliki tanggung jawab untuk mengoperasikan hampir 60% produksi nasional. Ini berarti, perhatian dunia terhadap Pertamina menjadi semakin tinggi, “We are on the spotlight, it means that your reputation is at risk if you don't do it right,” terangnya. Jadi “Tidak ada cara lain buat kita kecuali dengan melakukan yang terbaik, untuk bisa membuktikan bahwa kita mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan ki ta mampu menjelaskan dengan baik program kerja kita apa saja,” imbuhnya.

Beberapa milestones yang sudah diraih oleh Direktorat Hulu per September 2018 turut disampaikan juga oleh

Dharmawan, termasuk proyek JTB yang saat ini menjadi Proyek Strategis Nasional. Sedangkan strategi dan target 2019 Direktorat Hulu yang terkait dengan new access, exploration, development, operation, human capital, technology, and capital strength, tetap akan dijalankan dengan implementasi yang lebih konsisten.

Dijelaskan oleh Dharmawan, ada 10 prinsip yang akan kita jalankan bersama, yakni: 1. safety record bagus; 2. menjaga dan meningkatkan baseline production pada existing asset; 3. menggiatkan eksplorasi new venture; 4. mengembangkan incumbency di luar (antara lain Aljazair dan Irak); 5. sinergi antar anak perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan migas; 6. pengurangan non-productive time; 7. kesiapan lebih awal ketika kita harus mengambil alih WK (early access); 8. human capital yang baik; 9. membangun karsa (kemauan yang kua t ) ; dan 10. engagement (mampu berkomunikasi dengan baik dengan para stakeholder). Terakhir, Dharmawan berharap agar “do everything at your best; you don't need to be the best person in the company, but do everything at your best,” tutupnya.

E V E N T E V E N T

Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Good Corporate Governance (GCG) didenisikan sebagai prinsip-prinsip yang mendasar i sua tu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha.

Prinsip-prinsip GCG yang dimaksud di atas meliputi:

1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan in formas i mater ia l dan re levan mengenai perusahaan;

2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung jawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;

3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;

4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan pe ra t u ran pe rundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;

5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.

PT Pertamina EP Cepu (PEPC) diwajibkan untuk melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG. Pengukuran dilakukan dalam bentuk (a) penilaian (assessment), yaitu program untuk mengidentikasi pelaksanaan GCG di perusahaan melalui pengukuran pelaksanaan dan penerapan GCG yang dilaksanakan secara berkala setiap 2 (dua) tahun dan (b) evaluasi (review), yaitu program untuk mendeskripsikan tindak lanjut pelaksanaan dan penerapan GCG di perusahaan yang dilakukan pada tahun berikutnya setelah adanya penilaian.

WORKSHOP SELF ASSESSMENT GCG

Oleh :Ika Kharismasari

(Fungsi Legal)

Page 6: PENTINGNYA KESELAMATAN BERKENDARA - …pepc.pertamina.com/PDF-News/energia_2018_v_5.pdf · Melalui kegiatan Sosialisasi Berkendara Di Jalan Raya Sekitar Proyek GPF JTB yang diadakan

pepc.pertamina.com VOLUME 05 EDISI TAHUN 2018 11pepc.pertamina.comVOLUME 05 EDISI TAHUN 201810

E V E N T E V E N T

Pelaksanaan penilaian pada prinsipnya dilakukan oleh penilai (assessor) independen atau menggunakan jasa instansi pemerintah yang berkompeten di bidang GCG, sedangkan evaluasi pada prinsipnya dilakukan sendiri oleh perusahaan (self-assessment).

Nilai dari Assessment GCG menunjukkan tingkat penerapan GCG di suatu perusahaan. Semakin tinggi skor yang dicapai berarti semakin baik penerapan GCG di lingkungan perusahaan tersebut. Berikut skor dan klasikasi kualitas penerapan GCG:

Hasil assessment GCG ditampilkan pada RUPS PEPC dan dimasukkan dalam Annual Report PEPC sebagai capaian atas penerapan GCG di lingkungan PEPC.

Mengingat bahwa PEPC perlu melakukan self-assessment maka pada tanggal 1-2 November 2018 diselenggarakan Workshop mengenai Self-Assessment GCG yang menghadirkan narasumber dari Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). BPKP adalah lembaga pemerintahan nonkementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidangan pengawasan keuangan dan pembangunan yang berupa Audit, Konsultansi, Asistensi, Evaluasi, Pemberantasan KKN serta Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Workshop ini diikuti oleh perwakilan-perwakilan fungsi d i PEPC sesuai dengan Surat Per in tah No. 10/CP0000/2018-S0 tentang Penugasan Tim Good Corporate Governance di Lingkungan PEPC. Walaupun banyak dari perwakilan fungsi tidak menghadiri workshop ini karena banyaknya kegiatan yang bersamaan waktunya, namun workshop diikuti dengan baik oleh para peserta.

Acara workshop dibuka oleh Legal Manager PEPC, Bapak Sukma Nusantara yang mewakili VP Legal & Relation PEPC. Dalam pembukaannya, beliau

menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan untuk memberikan pembekalan bagi Pekerja PEPC dalam melaksanakan Self-Assessment yang direncanakan akan dilakukan secara mandiri di tahun 2019.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dasar mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) oleh Bp. Asep Subur Jayadiharja, Auditor Madya dari BPKP. Materi kedua adalah pemaparan mengenai Implementasi GCG berdasarkan Indikator dan Parameter GCG sesuai S-16/SMBU/2012 yang dibawakan oleh Ibu Salma Lestahulu, Auditor Madya BPKP. Materi yang ketiga adalah mengenai Metode Penilaian untuk Pengukuran Penerapan GCG. Pemaparan ini disampaikan oleh Ibu Renny Puspahayati yang juga sebagai Auditor Madya BPKP. Materi ini cukup menarik karena menyampaikan mengenai metodologi assessment yang nantinya digunakan untuk scoring pada worksheet assessment. Adapun lingkup assessment meliputi 6 aspek yang mendukung pelaksanaan GCG, yaitu:

1. Komitmen terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara berkelanjutan;

2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal

3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas;

4. Direksi;

5. Pengungkapan dan Keterbukaan Informasi;

6. Faktor lainnya.

Setelah pemaparan materi, para peserta melakukan simulasi skoring pada worksheet yang telah dibagikan

kepada peserta. Peserta melakukan scoring dengan menggunakan data tahun 2017 yang telah disiapkan oleh masing-masing fungsi. Pada sesi simulasi, peserta bebas bertanya kepada narasumber mengenai hal-hal terkait scoring. Pada akhir sesi simulasi, beberapa peserta mempresentasikan hasil scoringnya kepada forum, antara lain peserta dari Setdekom, SCM, Commercial, IT, HSSE dan Keuangan.

Pada hari Jumat, 2 November 2018, acara workshop ditutup oleh Legal Manager. Di akhir acara disampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang mengikuti acara dengan antusias dan kepada narasumber yang telah menyampaikan materi serta memberikan pendampingan self-assessment kepada para peserta. Disampaikan pula bahwa akan diselenggarakan Assessment GCG PEPC Tahun 2018 oleh BPKP. Diharapkan seluruh pekerja PEPC dapat berpartisipasi mensukseskan Assessment GCG untuk mencapai penilaian yang maksimal.

Daftar Foto:

1. Pemaparan materi GCG oleh Bapak Asep

2. Antusiasme Peserta

3. Pemaparan materi Implementasi GCG oleh ibu Salma

4. Simulasi Skoring oleh Tim IT

5. Closing

Page 7: PENTINGNYA KESELAMATAN BERKENDARA - …pepc.pertamina.com/PDF-News/energia_2018_v_5.pdf · Melalui kegiatan Sosialisasi Berkendara Di Jalan Raya Sekitar Proyek GPF JTB yang diadakan

memenuhi aspek administrasi, kompetensi teknis, harga kompetitif, dan delivery,” katanya. Senada dengan Jamsaton, pihaknya optimis dapat menyelesaikan proyek JTB sesuai waktu yang telah disepakati karena seluruh pihak yang terlibat di dalamnya bisa bekerja dalam One Team dan satu perahu untuk menuju tujuan yang sama. “Khusus pengerjaan EPC-GPF ini, PEPC berkomitmen untuk memonitor secara kontinyu agar nilai TKDN minimal 40,03 % dapat dicapai oleh kontraktor RJJ (Rekind- JGCI- JGC),” lanjutnya. Dengan adanya testimoni dari beberapa vendor, baik produsen dalam negeri, penyedia barang dan jasa nasional maupun lokal, semakin meyakinkan bahwa realisasi TKDN akan melebihi target minimal dan untuk pekerjaan lain di luar EPC-GPF diusahakan agar realisasi TKDN nya lebih maksimal.

Sementara ruang lingkup assessment HSSE terintegrasi periode 2015-2017 dan periode 2018 turut dipaparkan, dimana assessment pada kurun waktu 2015-2017 dilakukan secara terpisah antara people dengan plant & process, sehingga Unit Operasi sering dikunjungi untuk assessment. Namun assessment pada tahun 2018, dilakukan secara bersamaan sesuai jadwal dan tim assessment yang ditugaskan. Selanjutnya uraian tentang skema assessment HSSE terintegrasi 2018 yang disampaikan oleh pembicara menjadi bagian akhir dari materi diatas.

sedang dalam proses tender,” kata Jamsaton. Menurutnya, rig yang dipakai adalah produksi dalam negeri dan sumur yang di bor jumlahnya 4 (empat) di wellpad Jambaran East dan 2 (dua) di Jambaran Central, sehingga total ada 6 (enam) sumur.

Sementara General Manager Proyek Gas JTB, Bob Wikan H. Adibrata menuturkan, secara keseluruhan pengerjaan proyek hampir mencapai 9 %, tetapi sedikit terlambat karena ada hambatan dari sisi rekayasa (engineering). “Kami masih menyelesaikan detil desain rekayasa (engineering), yang lainnya masih on track, sekarang fokus kami adalah konstruksi, karena sudah masuk musim hujan, tantangannya menghadapi banjir yang bisa mempengaruhi distribusi barang kebutuhan proyek,” jelas Bob. Dari nilai investasi sebesar US$ 1,547 miliar, sebesar US$ 984 juta digelontorkan untuk pembangunan fasilitas gas (GPF). “Dari US$ 984 juta itu, serapannya hampir US$ 140 juta, atau sekitar 1 %,” ungkapnya.

Selain PEPC yang berkomitmen tinggi dalam pemenuhan TKDN, Yanuar Budinorman, Dirut PT Rek ind se laku l ead konso r s i um, j uga berkomitmen dalam melaksanakan pekerjaan EPC-GPF JTB agar sesuai waktu yang telah ditentukan. “Kami mendorong dan memberi kesempatan kepada kontraktor lokal dan nasional untuk mengikuti proses tender pengadaan barang dan jasa sepanjang

pepc.pertamina.com VOLUME 05 EDISI TAHUN 2018 13pepc.pertamina.comVOLUME 05 EDISI TAHUN 201812

E V E N T

Jakarta - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) menggelar press conference di ruang Banyu Urip-Jambaran gedung Patra Jasa pada Jumat (9/11), yang dihadiri oleh jajaran Direksi & tim Manajemen PEPC, jajaran Direksi & tim Manajemen konsorsium Rekind-JGCI-JGC, stake holder terkait, wartawan media cetak dan online, serta tamu undangan lain. Pertemuan ini d i l a k s a n a k a n g u n a m e n y a m p a i k a n perkembangan proyek unitisasi gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang saat ini sedang dikerjakan oleh PEPC bersama konsorsium Rekayasa Industri (Rekind) - Japan Gas Corporation Indonesia (JGCI) - Japan Gas Corporation (JGC).

Direktur Utama (Dirut) PEPC, Jamsaton Nababan, menjelaskan bahwa proyek JTB merupakan Proyek Strategis Nasional, sehingga PEPC berkomitmen memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), baik di tingkat nasional maupun d i daerah operas i . Jamsaton mengatakan, proyek JTB lebih ekonomis dari penghitungan awal, dimana pada Agustus 2015 nilai investasi mencapai US$ 2,056 miliar, kemudian dilakukan optimalisasi capex bulan Desember 2016 menjadi US$ 1,797 miliar, dan terakhir senilai US$ 1,547 miliar.

Lebih lanjut, Jamsaton mengungkapkan nilai kontrak kumulatif tahun 2015 hingga Oktober 2018 diluar kontrak ECW, EPC-GPF, dan drilling

yang dilaksanakan oleh kontraktor lokal Bojonegoro mencapai Rp 137 miliar, yang secara langsung akan berpengaruh terhadap roda perekonomian masyarakat Bojonegoro. “Komitmen tinggi PEPC juga ditunjukkan dengan adanya upaya s i ne rg i pemberdayaan masyarakat di empat kecamatan di Bojonegoro yaitu, Ngasem, Tambakrejo, Purwosari, dan Gayam,” ka tanya . Be rbaga i p rog ram pengembangan masyaraka t d i b idang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan lingkungan, telah dilaksanakan guna mendukung pembangunan masyarakat di Bojonegoro secara berkelanjutan. “Kita akan terus berupaya memberikan peluang bagi masyarakat agar dalam pengerjaan proyek ini bisa berdampak positip bagi masyarakat lokal,” ujarnya.

Saat ini proyek gas JTB tengah memasuki tahap pembangunan infrastruktur, dengan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi fasilitas pemrosesan g a s ( E n g i n e e r i n g , P r o c u r e m e n t , a n d Construction-Gas Processing Facility/EPC-GPF) dirancang dengan kapasitas 330 MMSCFD. Sedangkan gas yang akan dihasilkan setelah proses adalah sebesar 192 MMSCFD, “Kita lakukan optimalisasi engineering dari 172 MMSCFD menjadi 192 MMSCFD tanpa naik cost, sehingga dapat meningkatkan penerimaan negara,” ungkapnya. “Target kita adalah Juli 2021 harus sudah mampu menyalurkan gas,” tegas Jams, panggilan akrab Jamsaton. Keyakinan Jamsaton berdasarkan atas pembebasan lahan seluas 162 hektar yang sudah selesai dan pembangunan sik yang saat ini sudah mencapai hampir 9 %.

Untuk pengerjaan tahap pengeboran 2 (dua) sumur diperkirakan pada tahun depan, “Rencana Juli 2019 rig sudah mulai masuk lokasi, sekarang

PEPC Komitmen terhadap Pemenuhan

TKDN PROYEK JTB

E V E N T

Page 8: PENTINGNYA KESELAMATAN BERKENDARA - …pepc.pertamina.com/PDF-News/energia_2018_v_5.pdf · Melalui kegiatan Sosialisasi Berkendara Di Jalan Raya Sekitar Proyek GPF JTB yang diadakan

pepc.pertamina.com VOLUME 05 EDISI TAHUN 2018 15pepc.pertamina.comVOLUME 05 EDISI TAHUN 201814

M A S Y A R A K A T M A S Y A R A K A T

Bojonegoro (26/11/2018) - Pertamina EP Cepu (PEPC) bersama SKK Migas, menggelar Lokakarya Media dan Media Gathering, di kantor PEPC yang berada di Desa Talok, Kecamatan Kalitidu.

Acara ini dibuka oleh Kunadi selaku JTB Site Ofce dan PGA Manager, yang memberikan kata sambutannya.

"Dengan adanya liputan oleh media Bojonegoro, kami merasa terbantu. Terutama dalam melaksanakan tugas kami dalam melakukan eksplorasi dan mengembangkan lapangan gas JTB." Ujar Kunadi memulai acara.

Pers memiliki posisi strategis dalam informasi massa, pendidikan kepada publik sekaligus menjadi alat kontrol sosial, untuk mendukung dan mengawal menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera," ungkapnya.

Ditambahkan, PEPC adalah anak perusahaan Pertamina yang dipercaya sebagai operator JTB, untuk melakukan pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB). Hingga saat ini, proses pembangunan unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) mencapai 12%, tetapi pihak Pertamina EP Cepu (PEPC) yakin kuartal 1 atau maret tahun 2021 produksi pertama gas akan terlaksana.

Sampai saat ini pekerjaan yang sudah selesai adalah Pembangunan Pioneer Ofce atau kantor sementara. Dan beberapa pekerjaan yang dalam proses adalah persiapan Site untuk Fasilitas Pengeboran dan untuk Gas Processing Facility (GPF).

Pengerjaan Early Civil Work adalah dengan PT Pembangunan Perumahan (PT PP), sedangkan kegiatan saat ini, yakni pengerjaan GPF bersama dengan Konsorsium PT Rekayasa Industri, Japan Gas Corporation, Japan Gas Indonesia, atau biasa disingkat dengan RJJ.

Pada pekerjaan persiapan ini tenaga kerja yang terlibat berjumlah 809 pekerja. Dari 809 pekerja ini 71,69% atau 580 adalah pekerja lokal, sisanya 28,31% adalah tenaga dari luar daerah. Tenaga kerja lokal ini ada yang bekerja di kontraktor utama dari Proyek JTB yakni

RJJ. Jumlah tenaga kerja ini terus meningkat seiring dengan perkembangan pekerjaan dari proyek senilai $1.547 Milyar. Diperkirakan pada tahun 2020 nanti, tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 6.000 tenaga kerja. Sementara itu, Adi Alamsyah dalam paparannya mengatakan mengenai pengerjaan proyek JTB optimis bisa dilaksanakan tepat waktu sebab hal itu dimudahkan adanya pembebasan lahan karena sebagaian besar yang ditempati adalah lahan milik Perum Perhutani.

"Lahan perhutani yang hendak dipakai lokasi JTB kita bebaskan dengan cara tukar guling dengan 2 x lipat dari lahan yang ada. Proses tukar guling sudah hampir selesai," tegasnya.

Pembicara lainnya adalah Wahyu Muryadi, selaku Corpora te Sec re ta r y dar i Tempo. Da lam pemaparannya, Wahyu menyoal mengenai hoax yang kerap diciptakan hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi media. Selanjutnya Wahyu menyampaikan kiat-kiat agar media bebas dari tuduhan menciptakan hoax dan membenahi medianya sendiri.

Selanjutnya, pemateri yang tampil Kapten Inf Hari Warsono yang mewakili Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arh Redinal Dewanto,S.Sos yang berhalangan hadir. Hadir pula, Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli,SIK,MH,M.Si, yang mengusung materi Hoax and Hate Speech.

Kemudian para jurnalis diajak yang berjumlah 35 orang itu, selanjutnya mengunjungi kerajinan batik yang ada di Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo. Batik Sekar Rinambat milik Tri Astutik itu, merupakan binaan PEPC dan SKK Migas yang berada di JTB tersebut.

Selain itu, para awak media juga diajak untuk melihat budidaya ayam petelur milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Budidaya ayam petelur dengan jumlah 1500 Ekor ayam tersebut merupakan bantuan CSR dari PEPC dan SKK Migas.

LOKA KARYA MEDIALOKA KARYA MEDIALOKA KARYA MEDIA sumber: humas pemkab Bojopnegoro

Bojonegoro (19/11/2018) – Proyek Strategis Nasional (PSN) Lapangan Gas Unitisasi Jambaran – Tiung Biru (JTB) melalui operatornya PT Pertamina EP Cepu (PEPC) kembali menggelar pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat di wilayah operasinya. Kegiatan ini resmi dibuka hari ini, Senin, tanggal 19 Nopember 2018 bertempat di Kantor UPT PK Bojonegoro.

Tujuan dari dilaksanakannya program pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wi layah operasi melalui peningkatan sumberdaya manusia serta menstimulasi pertumbuhan wirausaha mandiri di sekitar lokasi proyek sehingga akan berdampak pada penurunan tingkat pengangguran dan pen ingka tan ekonomi makro w i layah Bojonegoro.

Program yang merupakan has i l s tud i sosioekonomi ini bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja (UPT PK) Kabupaten Bojonegoro.

Terdapat 3 (tiga) kategori pelatihan yang diikuti oleh 56 orang, yaitu Pelatihan Tata Busana 20 orang, Tata Boga 20 orang dan Pengembangan Mekanik Motor 16 orang. Peserta pelatihan kewirausahaan berasal dari sekitar area proyek JTB, antara lain Desa Kaliombo, Bandungrejo, Talok, Ngasem, Pelem dan Dolokgede.

Agus Gunawan, sebagai Kepala UPT PK

B o j o n e g o r o m e n y a m p a i k a n l a p o r a n pelaksanaan kegiatan pelatihan kewirausahaan.

Adi Kamal, sebagai Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Balai Latihan Kerja (BLK) Propinsi Jawa Timur mengatakan peserta harus meningkatkan kompetensi teknis dan non-teknis agar dapat menjadi wirausahawan mandiri.

Agus Supriyanto, sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro mengatakan bahwa setiap peserta sebaiknya melaksanakan kegiatan pelatihan dengan serius, jika kedepan mempunyai produk maka perlu dilakukan perbaikan, seperti pengemasan, sertikat halal dan sertikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

Selain itu beliau juga menyoroti perilaku tenaga kerja di Bojonegoro yang lebih senang kerja di daerah yang mempunyai upah minimum kerja lebih tinggi, waktu tua ingin kerja di daerahnya sendiri dan lebih cenderung ingin bekerja di perusahaan minyak.

Perwakilan SKKMIGAS Jabanusa, Yustian Hakiki, mengatakan bahwa dengan adanya pelatihan ini diharapkan akan muncul pengusaha bengkel yang handal, pengusaha catering yang maju dan pengusaha garmen/but ik yang sukses. Dianjurkan saling membantu agar sama-sama berhasil, jika ada pesanan dalam jumlah besar.

PERTAMINA EP CEPU Kembali Gelar

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN

Page 9: PENTINGNYA KESELAMATAN BERKENDARA - …pepc.pertamina.com/PDF-News/energia_2018_v_5.pdf · Melalui kegiatan Sosialisasi Berkendara Di Jalan Raya Sekitar Proyek GPF JTB yang diadakan

pepc.pertamina.com VOLUME 05 EDISI TAHUN 2018 17pepc.pertamina.comVOLUME 05 EDISI TAHUN 201816

M A S Y A R A K A T E V E N T

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Musyarofah yang berasal dari Desa Pelem.

“Saya ikut pelatihan ini karena ingin mengembangkan apa selama ini saya bisa, terutama karena hobi saya memasak, saya ingin mengembangkan usaha catering.”

Sementara itu, Avicenia Darwis sebagai Vice President Bidang Operasi SKKMIGAS telah berkunjung ke tempat pelatihan tersebut pada tanggal 15 Nopember 2018, sangat mengapresiasi masyarakat yang memiliki tekad besar untuk maju dan bergabung dalam pelatihan kewirausahaan ini.

Pak Avi, juga sempat menyampaikan motivasi kepada para peserta pelatihan, antara lain; “Pintar-pintarlah dalam menggali diri dan mengoptimalkan kearifan lokal. Dan juga jadikan lingkungan tempat kita tinggal, desa kita, menjadi lebih berkembang dengan kemampuan yang kita miliki dan kita tingkatkan melalui pelatihan ini.”

Kunadi selaku JTB Site Ofce & PGA Manager, mengatakan bahwa pelatihan ini akan dilaksanakan selama 20 hari kedepan.

“Dalam pelatihan, setiap peserta akan mendapatkan pelatihan sesuai dengan bidang masing-masing. Selain materi ajar, peserta pelatihan tata boga mendapatkan bantuan peralatan seperti mixer, kompor, oven, t imbangan digi tal , penanak nasi/kukusan, blender, loyang. Sementara peserta tata busana atau garmen mendapatkan bantuan peralatan mesin jahit, mesin obras, gunting jahit, penggaris serta kelengkapan menjahit lainnya. Untuk peserta pelatihan mekanik atau bengkel motor mendapatkan bantuan peralatan kompresor dan perlengkapan alat servis motor.

“PEPC dari tahun 2015 sampai sekarang telah melaksanakan program pengembangan masyarakat, khususnya keterampilan kewirausahaan kepada 290 penerima manfaat di bidang migas dan di bidang non migas sebanyak 175 penerima manfaat.”

Kunadi juga memohon doa kepada seluruh peserta pelatihan dan masyarakat Bojonegoro agar PEPC dapat melaksanakan pekerjaan proyek JTB berjalan sesuai dengan target dan seluruh pekerja dapat bekerja dengan selamat.

SOSIALISASI

Jakarta - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) kembali mengadakan acara sosialisasi yang dilaksanakan pada Rabu (3/10) di ruang Banyu Urip-Jambaran gedung Patra Jasa, yang dihadiri oleh tim Manajemen dan para pekerja PEPC. Materi yang diulas pada kesempatan ini adalah sosialisasi implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang disampaikan oleh Ika Kharisma dari fungsi Legal PEPC.

Vice President (VP) Legal & Relations PEPC, Whisnu Bahriansyah, dalam sambutan pembukaan menjelaskan bahwa sosialisasi GCG ini harus dilakukan karena aspek GCG dalam perusahaan sama pentingnya dengan aspek safety, dan pencapaian implementasi GCG yang ada di KPI PEPC tahun 2017 belum dapat mencapai target skor 87. Hal ini tentu sangat memprihatinkan, oleh karenanya untuk pencapaian implementasi GCG tahun 2018 agar dapat memenuhi target, maka diperlukan usaha ekstra, kerjasama, perhatian, dan peran aktif seluruh pekerja dalam pengisian LHKPN, gratikasi, formulir Conict Of Interest (COI), dan formulir Code Of Conduct (COC). “Dengan adanya sosialisasi hari ini, mudah-mudahan kita bisa mencapai target skor 87 di akhir tahun,” harap Whisnu.

Selanjutnya menurut Ika Kharisma, kebijakan GCG di PEPC mengacu pada Keputusan Menteri BUMN No. 117 Tahun 2002 dan Peraturan Menteri BUMN No. 1 Tahun 2012 juncto No. 9/2012 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) pada BUMN. Tujuan dilaksanakan GCG agar dapat membangun lingkungan bisnis yang sehat, baik dengan mitra maupun stake holder PEPC. Sementara prinsip yang dianut dalam GCG adalah TARIF (Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness).

Pengukuran implementasi GCG dapat dilakukan dengan Compliance Online System dan Assesment GCG. Khusus

Assesment GCG biasanya dilakukan setiap tahun secara bergantian oleh pihak internal dan eksternal, namun menurut rencana, PEPC baru akan melakukan self assesment GCG dalam waktu dekat ini, sedangkan Desember 2018 assesment GCG akan dilakukan oleh pihak eksternal (BPKP).

Kemudian pembicara menjelaskan GCG Compliance Implementation Pertamina yang di adopsi oleh PEPC terdiri dari 5 item, yaitu: pengisian COC, pengisian COI, pengisian gratikasi, sosialisasi GCG, dan pengisian LHKPN (hanya untuk level Manajer ke atas). Masing-masing item memiliki bobot berbeda, COC (15%), COI (15%), gratikasi (30%), sosialisasi GCG (20%), dan LHKPN (20%). Untuk pengisian gratikasi dilakukan setiap bulan, dan fungsi legal akan memberikan broadcast batas waktu sebagai reminder agar pekerja tidak lupa untuk melakukan pengisian tersebut. Sementara waktu pengisian COC dan COI dimulai dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun 2018. Sedangkan pengisian LHKPN dapat dilakukan pengisian mulai 1 Januari sampai 31 Maret 2018 (untuk yang perodik/berkala), dan untuk pejabat yang baru dilantik, setelah 3 bulan dilantik wajib segera mengisi LHKPN. Terakhir penyampaian bukti pengisian sosialisasi GCG, batas akhirnya sampai 31 Desember 2018.

Setelah memaparkan sosialiasi implementasi GCG, dilanjutkan dengan tutorial bagaimana proses melakukan pengisian masing-masing item dalam pengisian COC, COI, gratikasi, sosialisasi GSG, dan LHKPN. Semoga tutorial ini dapat membantu pekerja yang masih belum mengerti dan belum melakukan pengisian agar pencapaian skor implementasi GSG PEPC tahun 2018 menjadi lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

(GCG) di PEPC

Implementasi Good Corporate Governance

Page 10: PENTINGNYA KESELAMATAN BERKENDARA - …pepc.pertamina.com/PDF-News/energia_2018_v_5.pdf · Melalui kegiatan Sosialisasi Berkendara Di Jalan Raya Sekitar Proyek GPF JTB yang diadakan

Bojonegoro (05/11/2018) Setiap hari Jum'at pagi suasana berbeda tampak di parkiran belakang kantor PT. Pertamina EP Cepu The Residence, Talok, sejak pukul 06.30 sudah mulai terdengar suara music dan sorak semangat para karyawan dengan kostum olahraga lengkap. Ya, mulai bulan Oktober 2018 telah rutin dilaksanakan kegiatan Jum'at Sehat dengan melaksanakan Senam bersama mulai pukul 06.30 – 08.00 WIB di Kantor Pertamina EP Cepu kantor lapangan Bojonegoro. Adalah Bapak Peter Lukman (Security) dan Bapak Tondo Pepinto (GS) yang memprakarsai kegiatan ini.

Pa ra ka r yawan sanga t an tu s i a s dan bersemangat mengikuti agenda Jum'at Sehat ini, karena dapat membantu menyegarkan pikiran dari rutinitas sehari-hari serta menjadi ajang silahturahmi antar karyawan sekaligus

menjadi kan badan lebih sehat dan bugar. Setiap selesai sesi olahraga bersama akan di sampaikan pula informasi dan saran seputar kesehatan dari Dokter yang bertugas di klinik Kantor The Residence, sehingga para karyawan dapat terus termotivasi untuk menjalani pola hidup sehat.

Untuk menunjang kegiatan tersebut, adapun fasilitas yang diberikan adalah snack, air minum dan kamar ganti di hotel The Residence bagi para karyawan untuk membersihkan badan setelah melakukan kegiatan senam.

Diharapkan, kegiatan ini nantinya dapat menjadi ujung tombak adanya kegiatan- kegiatan positif lainya di kantor PT. Pertamina EP Cepu kantor lapangan baik dalam bidang olahraga ataupun yang lainnya.

KEGIATAN SENAMJADI UJUNG TOMBAK POLA HIDUP SEHAT DI KANTOR LAPANGAN BOJONEGORO

pepc.pertamina.com VOLUME 05 EDISI TAHUN 2018 19pepc.pertamina.comVOLUME 05 EDISI TAHUN 201818

E V E N T

Jakarta - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) bersama Badan Dakwah Islam (BDI) PEPC kembali mengadakan kajian rutin pada Kamis (25/10) di ruang Banyu Urip-Jambaran gedung Patra Jasa yang dihadiri oleh insan PEPC dan pekerja yang berkantor di gedung Patra Jasa. Akibat terjadinya bencana alam berupa gempa bumi dan tsunami yang beberapa waktu lalu menimpa saudara-saudara kita di Lombok dan Palu, menyebabkan ustadz Dr. Daud Rasyid, MA dalam kesempatan ini akan membahas tema “Pesan dan Hikmah Bencana”.

Menurut ustadz Daud, musibah yang terjadi di muka bumi ini (tanah longsor, gempa bumi, tsunami, banjir bandang) sudah atas kehendak dan izin Allah. Penyebab musibah bukan saja karena fenomena alam, namun yang terpenting adalah akibat perbuatan manusia (dosa). QS: An-Nisa, 79 mengatakan, “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, apa saja bencana yang menimpamu maka itu dari kesalahan dirimu sendiri”. Dosa atau perbuatan manusia yang menyalahi ketentuan Allah yang bersifat tertulis (ada di dalam Al-Qur'an dan hadist Nabi), dan yang tersirat di alam sebagai penunjang kehidupan.

Contoh dosa yang masih dilakukan oleh manusia adalah: syirik (menduakan Allah), ingkar (melecehkan agama, menista/mengolok-olok agama, mencampurkan Islam

dengan agama lain, menghalalkan apa yang diharamkan), kufur nikmat, berbuat maksiat (free sex, LGBT), perjudian. Dalam salah satu hadist Nabi disebutkan, apabila suatu masyarakat sudah tenggelam dalam zina dan riba, artinya mereka sudah siap untuk mengundang datangnya azab. Perbuatan dosa lain adalah berbuat makar (kejahatan yang terencana). Dalam QS: An-Nahl, 65 dikatakan, “Maka orang yang berbuat makar (berbuat jahat) apakah merasa aman ketika Allah menenggelamkan mereka ke dalam bumi secara tiba-tiba”. Lalu sikap bermewah-mewah (menghamburkan uang) dan gaya hidup borjuis adalah salah satu sikap yang tidak disukai dalam Islam, karena biasanya mereka akan fasiq atau lupa kepada Allah (tidak ta'at dan lalai).

Ustadz Dr. Daud Rasyid, MA menutup Kajian Rutin PT Pertamina EP Cepu (PEPC) bersama Badan Dakwah Islam (BDI) dengan memaparkan hikmah-hikmah musibah yang perlu diketahui umat muslim. “Jika musibah datang, kita wajib introspeksi diri, bertobat kepada Allah, hentikan segala kemungkaran, perbanyak amal soleh, tingkatkan ibadah (hadiri sholat berjamaah dan pengajian), jangan makan uang haram, jangan tertipu daya oleh pelaku maksiat,” imbuh Ustadz Daud. Kedepannya, kajian BDI akan terus menghadirkan narasumber-narasumber guna memberikan pemahaman Islami bagi para jamaah.

KAJIAN PEPC TENTANG Pesan dan Hikmah Bencana

Bojonegoro (22/11/2018) - Pekerja Proyek Gas Processing Facility (GPF) Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) menyelenggarakan kegiatan untuk memper ingat i Maul id Nabi Muhammad SAW, di Mushola Al - Hamzaa Proyek GPF JTB di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro.

Kegiatan tersebut diwarnai penyerahan santunan kepada 32 anak yatim di sekitar wilayah kerja Proyek GPF JTB yang berasal dari Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem.

Dalam sambutannya, Construction Manager & Pipeline GPF JTB, Iwan Hamzah mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan atas inisiatif dari para pekerja Proyek GPF JTB, baik PEPC juga Rekind.

Doa Anak Yatim untuk

Proyek GPF JTB"Mereka ingin memperingati kelahiran Nabi Muhammad sekaligus memberikan santunan kepada anak yatim," ujarnya.

Iwan Hamzah mengapresiasi inisiatif para pekerja. Bahkan, dirinya sangat mendukung jika kegiatan tersebut dilakukan rutin setiap tahunnya.

Pada kesempatan ini, Iwan Hamzah menekankan dengan dengan adanya peringatan maulid nabi dan santunan anak yatim senantiasa menjadi umat yang meneladani ajaran Rasulullah

“Semoga niat baik ini mendapatkan ridho Allah SWT dan dapat menambah ketaqwaan kita semua," ungkapnya.

Di akhir acara, Iwan Hamzah dan segenap pekerja Proyek GPF JTB memohon doa kepada anak yatim agar pelaksanaan pembangunan Proyek GPF JTB di wilayah Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem berjalan aman dan lancar.

R O H A N I

Oleh :Debby Yolanda Tiara Putri(Fungsi General Support)