penjelasan kp pt pertamina geothermal.docx

94
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan Industri yang bergerak maju dengan pesat, akan menuntut penyediaan energi yang cukup besar pula, terlebih lagi pada negara-negara berkembang. Pembangkit tenaga listrik merupakan salah satu penyedia yang memiliki kontribusi yang sangat penting di antara penunjang-penunjang energi lain. Berbagai macam sumber energi yang dapat digunakan pada suatu pusat pembangkit listrik dapat di kategorikan sebagai berikut : 1. Sumber energi dari alam seperti air, panas bumi, angin, matahari. 2. Sumber energi dalam bentuk bahan bakar seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Sumber energi tersebut bisa di gunakan dalam PLTA, PLTU, PLTG. 3. Sumber energi mutakhir seperti sumber energi nuklir, misalnya uranium yang digunakan sebagai sumber panas utamanya di gunakan di dalam PLTN. Salah satu pusat pembangkit tenaga yang menghasilkan energi listrik adalah PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas). Perubahan energi yang terjadi di awali dengan perubahan energi yang terkandung dalam uap panas di dalam bumi yang tersalurkan keluar dari celah

Upload: tono-tsar

Post on 08-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN1.Latar BelakangPerkembangan Industri yang bergerak maju dengan pesat, akan menuntut penyediaan energi yang cukup besar pula, terlebih lagi pada negara-negara berkembang. Pembangkit tenaga listrik merupakan salah satu penyedia yang memiliki kontribusi yang sangat penting di antara penunjang-penunjang energi lain.Berbagai macam sumber energi yang dapat digunakan pada suatu pusat pembangkit listrik dapat di kategorikan sebagai berikut :1.Sumber energi dari alam seperti air, panas bumi, angin, matahari.2.Sumber energi dalam bentuk bahan bakar seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Sumber energi tersebut bisa di gunakan dalam PLTA, PLTU, PLTG.3.Sumber energi mutakhir seperti sumber energi nuklir, misalnya uranium yang digunakansebagai sumber panas utamanya di gunakan di dalam PLTN.Salah satu pusat pembangkit tenaga yang menghasilkan energi listrik adalah PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas). Perubahan energi yang terjadi di awali dengan perubahan energi yang terkandung dalam uap panas di dalam bumi yang tersalurkan keluar dari celah di kerak bumi. Kemudian panas tersebut di gunakan untuk menggerakkan turbin yang di teruskan untuk menggerakkan generator. Generator mengubah dari energi mekanis ke energi listrik.Kerja praktek yang penulis lakukan di PT.Indonesia Power UBP Kamojang memberikan banyak pengetahuan dan pengalaman bagi penulis terkait dengan disiplin ilmu yang dipelajari oleh penulis yang sedang menempuh pendidikan di program studi S1 Teknik Nuklir, khususnya mata kuliah Termodinamika dan Mekanika Fluida. Mengingat belum adanya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia, maka penulis memilih untuk melaksanakan kerja praktek di Pembangkit Listrik Tenaga Panas ini, dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai sistem dan cara kerja suatu pembangkit listrik.2.Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi kebutuhan sks dalam menempuh jenjang pendidikan S1 di program studi Teknik Nuklir,. Secara garis besar tujuan dari kerja praktek ini adalah supaya penulis mengetahui aplikasi teori dengan keadaan di lingkungan kerja, khususnya di PT. Indonesia Power UBP Kamojang.Adapun secara lebih detail kerja praktek dan penelitian ini bertujuan :1.Bagi mahasiswa :a)Untuk memperoleh pengalaman operasional dalam suatu industri mengenai penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan bidang yang di ambil oleh penulis.b)Untuk memperoleh kesempatan dalam menganalisa permasalahan yang ada di lapangan berdasarkan teori yang di peroleh selama proses belajar.c)Untuk memperoleh wawasan tentang dunia kerja, khususnya di PT. Indonesia Power.2.Bagi institusi pendidikana)Menjalin kerjasama antara pihak universitas dengan dunia industri.b)Mendapatkan bahan masukan pengembangan teknis pengajaran antaralink and matchdunia pendidikan dan dunia kerja.c)Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi.3.Bagi perusahaan:a)Membina hubungan baik dengan pihak instituisi pendidikan dan siswanya.b)Untuk merealisasikan partisipasi dunia usaha terhadap pengembangan dunia pendidikan.3.Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja PraktekKerja praktek ini dilaksanakan di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Kamojang, Jalan Komplek Perumahan PLTP Kamojang, Garut 44101 Jawa Barat. Pelaksanaanya dilakukan dari tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan 31 Juli 2008.4.Ruang Lingkup PenulisanPada pelaksanaan kerja praktek ini, penulisan laporan dibatasi sesuai dengan penerapan disiplin ilmu yang dipelajari oleh penulis, yaitu mengenai kecepatan turbin.5.Metode Pengumpulan DataMetode-metode yang di lakukan penulis dalam rangka memperoleh data-data dan informasi yang di perlukan sebagai berikut :1.Metode observasiMetode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap alat proses yang di jadikan objek pemasalahan.2.Metode wawancaraMetode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara atau diskusi dengan narasumber dari perusahaan yang memiliki pengetahuan mengenai objek permasalahan.3.Metode partisipasiMetode partisipasi adalah suatu cara mengumpulkan data dengan cara melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan-kegiatan yang berlangsung diperusahaan, terutama yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang di ajukan.4.Metode studi literatur dan studi pustakaMetode studi pustaka ini penulis lakukan dengan membaca buku-buku manual oprasional dan buku-buku pendukung yang telah tersedia di perusahaan. Data-data tersebut selanjutnya di bandingkan dengan keadaan nyata yang ada di lapangan.

BAB 2TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN1. LokasiPT Indonesia Power Unit Bisnis Pembagkitan Kamojang berlokasi di Kampung Pangkalan Desa Laksana Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dengan alamat perusahaan yaitu komplek perumahan PLTP Kamojang kotak pos 125 Garut 44101.1. SejarahPada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. Langkah ke arah deregulasi tersebut diawali dengan berdirinya Paiton Swasta 1, yang dipertegas dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 37 Tahun 1992 tentang pemanfaatan sumber dana swasta melalui pembangkit-pembangkit listrik swasta. Kemudian pada akhir 1993, Menteri Pertambangan dan Energi menerbitkan kerangka dasar kebijakan (sasaran & kebijakan pengembangan sub sektor ketenagalistrikan) yang merupakan pedoman jangka panjang restrukturisasi sektor ketenagalistrikan.Sebagai penerapan tahap awal, pada 1994 PLN diubah statusnya dari Perum menjadi Persero. Setahun kemudian, tepatnya pada 3 Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk dua anak perusahaan, yang tujuannya untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial yang diemban oleh Badan Usaha Milik Negara tersebut. Salah satu dari anak perusahaan itu adalah PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali 1, atau lebh dikenal dengan nama PLN PJB 1. Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang terkait. Pada 3 Oktober 200, bertepatan dengan ulang tahunnya yang kelima, manajemen perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan nmana PLN PJB 1 menjadi PT Indonesia Power. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk privatisasi perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.Walaupun sebagaiu perusahaan komersial di bidang pembangkitan baru didirikan pada pertengahan 1990-an, PT Indonesia Power mewarisi berbagai aset berupa pembangkit dan faslitas-fasilitas pendukungnya. Pembangkit-pembangkt tersebut memanfaatan teknologi modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam energi primer seperti air, batubara, panas bumi dan sebagainya. Namun demikian, dari pembangkit-pembangkit tersebut terdapat pula beberapa pembangkit paling tua di Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dan sejumlah PLTA lainnya yang dibangun pada tahun 1920-an dan sampai sekarang masih beroperasi.Dari sini dapat dipandang bahwa secara sejarah pada dasarnya usia PT Indonesia Power sama dengan keberadaan listrik di Indonesia. Pembangkit-pembangit yang dimiliki oleh Indonesia Power dikelola dan dioperasikan oleh 8 unit Bisnis Pembangkitan : Priok, Suralaya, Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang, Perak & Grati dan Bali. Secara keseluruhan, Indonesia Power memiliki daya mampu sebesar 7.322 MW. Ini merupakan daya mampu terbesar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan pembangkitan di Indonesia.Sesuai dengan tujuan pembentukannya, PT Indonesia Power menjalankan bisnis pembangkit tenaga lstrik sebagai bisnis utama di Jawa dan Bali. Pada tahun 2004, PT Indonesia Power telah memasok sebesar 44.417 GWh atau sekitar 46,51% dari produksi sistem Jawa-Bali.Dengan faktor kapasitas (rata-rata 58%) maupun daya mampu pembangkit, dapat mencerminkan kemampuan pembangkit PT Indonesia Power dalam menopang sistem ketenaga listrikan pada Sistem JAMALI (Jawa Madura Bali). Kapasitas Pembangkit dari masing-masing unit dapat dilihat pada Tabel II.1.Tabel II.1. Kapasitas Pembangkitan PT Indonesia PowerUnit Bisnis PembangkitanDaya Juni 2006 (MW)

Suralaya2.962

Priok1.081

Saguling792

Kamojang321

Mrica306

Semarang1.043

Perak-Grati675

Bali342

Total Indonesia Power7.522

1. Unit Bisnis Pembangkitan KamojangUnit Bisnis Pembangkitan Kamojang merupakan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi panas bumi sebagai penggerak utama, satu-satunya dan terbesar di Indonesia. UBP Kamojang mempunyai 3 Sub Unit Bisnis Pembangkitan, yaitu Sub UBP Kamojang, Sub UBP Darajat dan Sub UBP Gunung Salak.Indonesia yang kaya engan wilayah gunung berapi memiliki potensi panas bumi yang bisa dimanfaatkan sebesar 16.035 MW. Sebagai energi alternatif, panas bumi memiliki beberapa keunggulan : mudah didapat seara kontinyu dalam jumlah besar, ketersediaannya tidak terpengaruh oleh cuaca, bebas polusi udara karena tidak menghasilkan gas berbahaya (kecuali CO2yang bisa dimanfaatkan menjadi non-condensable gas) serta merupakan energi yang dapat dperbarui. Selain itu, proses pemafaatannya relatif sederhana, sehingga energi yang dibutuhkan lebih murah.UBP Kamojang mulai beroperasi dengan diresmikannya Unit 1 oleh Presiden Soeharto pada 7 Februari 1983. Disusul Unit 2 dan 3 pada bulan Juli dan November 1987. Dilanjutkan dengan pembangunan Sub UBP Darajat yang diselesaikan pada tahun 1993. Kemudian menyusul Sub UBP Gunung Salak yang terdiri dari Unit 1 (1994), Unit 2 (1995) serta Unit 3 (1997).LingkunganKegiatan pengelolaan lingkungan dilaksanakan sejak awal, mulai tahap pra-konstruksi, konstruksi, hingga operasi, serta telah di setujui , komisi amdal. Tujuan kegiatan ini adalah ikut menjaga pelestarian lingkungan melalui penghematan pemanfaatan sumber daya alam, mengurangi efek negatif keberadaan unit pembangkit dengan senantiasa memantau kualitas limbah, serta memanfaatkan tenaga kerja lokal dan ikut membantu dalam bebbagai kegiatan sosial masyarakat sekitar.Pemantauan kualitas lingkungan yang dilakukan secara rutin adalah kualitas air, udara dan tingkat kebisingan (noise) berdasarkan standard baku mutu yang di tetapkan pemerintah. Peluang perkembangan lain yang memberikan dampak positif bagi pengelolaan lingkungan serta memberikan memberikan keuntungan ekonomi adalah pengelolaan gas CO2menjadi Non Condensable Gas.Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan untuk menjamin keselamatan karyawan dan keutuhan Unit Pembangkit yang ada melalui beberapa langkah pencegahan antara lain : pemasangan rambu-rambu keselamatan kerja, penyediaan peralatan keselamatan kerja (sepatu, helm,ear-plug,ear protector, sabuk pengaman, pagar pengaman, pemadam kebakaran, dll), pembinaan SDM (melalui training baik di lapangan, maupun ruangan kelas) dan pemeliharaan fasilitas keselamatan yang ada sehingga selalu dalam kondisi siap pakai. Kegiatan pemantauan dan pengelolaan lingkungan sudah di laksanakan sejak awal baik mulai dari tahap pra-konstruksi, kontruksi maupun tahap operasi dan telah mendapat persetujuan komisi amdal pusat departemen energi dan mineral.Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah :Ikut menjaga kelestarian lingkungan melalui penghematan penggunaan sumber daya alam, menekan efek negatif dari keberadaan Unit Pembangkit dan sebaliknya memperbesar dampak positifnya melalui pemantauan secara rutin kualitas limbah dan menekan sekecil mungkin kuantitasnya, serta ikut berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan sosial bagi masyarakat disekitarnya dan pemanfaatan tenaga kerja yang berada disekitar Unit Pembangkit baik sebagai karyawan tetap maupun sebagai tenaga borongan. Beberapa kegiatan pemantauan kualitas lingkungan yang dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali adalah pemantauan kualitas air, udara, cuaca, dan kebisingan (noise). Untuk parameter terukur dari hasil pemantauan terseut dibandingkan dengan baku mutu yang telah ditetapkan oleh menteri KLHno.kep03/MENKLH//II/1991.Perkembangan lain yang memberikan dampak positif terhadap upaya pengelolaan lingkungan dan keuntungan secara ekonomi adalah kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaanNon Condesable Gas(NCG) untukrecoverygas CO2.1. Struktur Organisasi PLTP KamojangStruktur organisasi PLTP kamojang yang pada awalnya bernaung di bawah perusahaan umum listrik Jawa Bali (PT PLN PJB) kemudian pada tahun 2000 berubah namanya menjadi PT. Indonesia Power Unit Bisnis Kamojang, dengan tugas-tugas pokok dalam manajemen adalah sebagai berikut:a.General Manager (GM)Tugas dari seorang general manager adalah memimpin dan mengurus unit pembangkitan sesuai dengan tujuan dan lapangan usahanya, dengan berusaha meningkatkan kerja unit pembangkitan dan mempunyai tugas sebagai berikut.1.Mengevaluasi perkembangan unit pembangkitan dan lingkungan yang mempengaruhinya serta melaksanakan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang di hadapi PLTP Kamojang.2.Menyusun rencana strategi PLTP Kamojang untuk mencapai tujuan sesuai dengan lapangan usahanya, dengan memperhatikan strategi dan kebijaksanaan perusahaan dan memperoses pengesahan Direksi.3.Mengarahkan dan membina program-program operasi dan pemeliharaan unit pembangkitan.4.Menetapkan standar-standar prosedur pelaksanaan meliputi operasi, pemeliharaan, logistik, anggaran keuangan, dan akuntansi dengan memperlihatkan ketentuan yang lebih tinggi.b.Engineer (mesin, listrik, kontrol dan instrumen)Membantu GM dalam penyusunan anggaran keuangan dan akuntansi, pembinaan, pengembangan, manajemen pengelolaan lingkungan, serta melaksanakan evaluasi dari realisasi dan pencapaian target kinerjanya. Dengan membuat suatu analisis dan masukan kepada GM.Perannya : memimpin dan mengelola bidang masing-masing untuk mencapai target dan sasaran unit bisnis.c.Manajer Operasi dan NiagaTugas pokok:Mengkoordinasikan pengelolaan operasi dan niaga Unit Bisnis Pembangkitan dengan kegiatan utama sebagai berikut:1.Penyusunan rencana kegiatan operasional bidang operasi.2.Penyusunan rencana operasional penggunaan uap.3.Pengembangan sistem dan prosedur operasi.4.Pengkoordinasian pelaksanaan operasi.5.Pengelolaan penjualan energi.6.Pengendalian kehandalan dan efisiensi pengoperasian.7.Pembinaan kompetensi bidang operasi pembangkitan.d.Manajer PemeliharaanTugas mengkoordinasikan pengelolaan Unit Pembangkitan dengan kegiatan utama sebagai berikut:1.Penyusunan rencana kegiatan oprasional bidang pemeliharaan.2.Pengmbangan sistem dan prosedur kerja.3.Pembinaan kompetensi bidang pemeliharaan.Manajer pemeliharaan dalam kegiatannya di bantu oleh beberapa supervisor pemeliharaan yang terbagi-bagi dalam beberapa bidang seperti di bawah ini:1.Supervisor senior pemeliharaan mesinFungsi jabatan:Mensupervisi pemeliharaan mesin dan alat-alat bantunya termasuk daftar kebutuhan suku cadang dan material, peralatan kerja, kebutuhan jasa, tenaga kerja serta penjadwalannya.Uraian tugas:1.Mempelajari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Unit pembangkit serta menyetujui target-target pemeliharaan mesin.2.Menyusun Rencana Pelaksanaan Pemeliharaan (RPP) berdasarkan target-target yang di setujui bersama melalui proses prohar.3.Menyusun kebutuhan suku cadang, material, peralatan kerja, tenaga kerja, dan jasa-jasa yang di butuhkan.4.Menyelenggarakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan batasan RPP yang telah di setujui yang telah di setujui serta meyakinkan bahwa tersedianya suku cadang, material, peralatan kerja, tenaga kerja, dan jasa jasa yang di butuhkan.5.Membagi tugas-tugas supervisi regu pemeliharaan pelaksanaan pekerjaan serta meyakinkan bahwa setiap anggotanya telah menguasaiStandard Operating Procedure(SOP) dalam tugasnya.6.Mengkoordinasikan pelaksanaancomisioningdan ujicoba perbaikan dan atau modifikasi, termasuk menyelesaikan masalah administrasinya.7.Memiliki, menyimpan, dengan teratur, memelihara kelengkapan keutuhanOperation and Maintenance Manual(O & M Manual), gambar teknik, dokumen serah terima, data uji operasi, dan data teknik operasional lainnya di bidang pemeliharaan.8.Mengikuti perkembangan di bidang teknologi bahan dan peralatan pemeliharaan sumber-sumber suku cadang dan material alternatif, termasuk kemampuan produksi dalam negeri.9.Secara aktif meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kemauan kerja serta membina hubungan yang konstruktif dengan mitra kerja.10.Melaksanakan pembinaan profesionalis medan spesialisasi kepada bawahan melalui pengaturan dan tugas-tugas, diktat, danOn Job Training(OJT), pengembangan karier penetapan dan penilain kerjanya termasuk pembinaan loyalitas.11.Melaksanakan tugas kedinasan yang di berikan atasan.2.Supervisor senior pemeliharaan listrikFungsi jabatan:Mensupervisi pemeliharaan listrik dan alat-alat bantunya termasuk daftar kebutuhan suku cadang dan material, peralatan kerja, kebutuhan jasa, tenaga kerja serta penjadwalannya.Uraian tugas:1.Mempelajari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Unit Pembangkit serta menyetujui target-target pemeliharaan mesin.2.Menyusun Rencana Pelaksanaan Pemeliharaan (RPP) berdasarkan target-target yang di setujui bersama.3.Menyusun kebutuhan suku cadang, material, peralatan kerja, tenaga kerja, dan jasa-jasa yang di butuhkan.4.Menyelenggarakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan batasan RPP yang telah di setujui serta meyakinkan bahwa tersedianya suku cadang, material, peralatan kerja, tenaga kerja, dan jasajasa yang di butuhkan.5.Membagi tugas-tugas supervisi regu pemeliharaan pelaksanaan pekerjaan serta meyakinkan bahwa setiap anggotanya telah menguasaiStandard Operating Procedure(SOP) dalam tugasnya.6.Mengkoordinasikan pelaksanaancomisioningdan ujicoba perbaikan dan atau modifikasi, termasuk menyelesaikan masalah administrasinya.7.Memiliki, menyimpan, dengan teratur, memelihara kelengkapan keutuhanOperation and Maintenance Manual(O & M Manual), gambar teknik, dokumen serah terima, data uji operasi, dan data teknik operasional lainnya di bidang pemeliharaan.8.Mengikuti perkembangan dibidang teknologi bahan dan peralatan pemeliharaan sumber-sumber suku cadang dan material alternatif, termasuk kemampuan produksi dalam negeri.9.Secara aktif meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kemauan kerja serta membina hubungan yang konstruktif dengan mitra kerja.10.Melaksanakan pembinaan profesionalismedan spesialisasi kepada bawahan melalui pengaturan dan tugas-tugas, diktat, danOn Job Training(OJT), pengembangan karier penetapan dan penilain kerjanya termasuk pembinaan loyalitas.11.Melaksanakan tugas kedinasan yang di berikan atasan.3.Supervisor senior pemeliharaan kontrol dan instrumenFungsi jabatan:Mensupervisi pemeliharaan listrik dan alat-alat bantunya termasuk daftar kebutuhan suku cadang dan material, peralatan kerja, kebutuhan jasa, tenaga kerja serta penjadwalannya.Uraian tugas:1.Mempelajari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Unit Pembangkit serta menyetujui target-target pemeliharaan mesin.2.Menyusun Rencana Pelaksanaan Pemeliharaan (RPP) berdasarkan target-target yang di setujui bersama.3.Menyusun kebutuhan suku cadang , material, peralatan kerja, tenaga kerja, dan jasa-jasa yang di butuhkan.4.Menyelenggarakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan batasan RPP yang telah di setujui yang telah di setujui serta meyakinkan bahwa tersedianya suku cadang, material, peralatan kerja, tenaga kerja, dan jasajasa yang di butuhkan.5.Membagi tugas-tugas mensupervisi regu pemeliharaan pelaksanaan pekerjaan serta meyakinkan bahwa setiap anggotanya telah menguasaiStandard Operating Procedure(SOP) dalam tugasnya.6.Mengkoordinasikan pelaksanaancomisioningdan ujicoba perbaikan dan atau modifikasi, termasuk menyelesaikan masalah administrasinya.7.Memiliki , menyimpan, dengan teratur , memelihara kelengkapan keutuhanOperation and Maintenance Manual(O & M Manual), gambar teknik, dokumen serah terima, data uji operasi, dan data teknik operasional lainnya di bidang pemeliharaan.8.Mengikuti perkembangan dibidang teknologi bahan dan peralatan pemeliharaan sumber-sumber suku cadang dan material alternatif, termasuk kemampuan produksi dalam negeri.9.Secara aktif meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kemauan kerja serta membina hubungan yang konstruktif dengan mitra kerja.10.Melaksanakan pembinaan profesionalismedan spesialisasi kepada bawahan melalui pengaturan dan tugas-tugas, diktat, danOn Job Training(OJT), pengembangan karier penetapan dan penilain kerjanya termasuk pembinaan loyalitas.11.Melaksanakan tugas kedinasan yang di berikan atasan.4.SupervisortoolsFungsi jabatan:Mensupervisi dan melaksanakan proses penerimaan, penyimpanan, perawatan, dan pemakaiantoolsmaupun alat uji sesuai ketentuan yang berlaku, dengan mengutamakan ketetapan jumlah dan mutu pelayanan.Uraian tugas:1.Menyelenggarakan dan memproses pinjam meminjam tools untuk menunjang kelancaran pemeliharaan.2.Menyelenggarakan dan memproses penyimpanan dan perawatan tools untuk mendukung program pemeliharaan unit sesuai dengan ketentuan pergudangan yang berlaku.3.Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas pelaksana senior atau pelaksana sesuai dengan dengan bidangnya dan memastikan bahwa masing-masing pelaksana telah memahami dan mampu melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku.4.Menyelenggarakan tata usahatools, serta memastikan bahwa proses telah dikerrjakan dengan benar.sesuai dengan ketentuan dan kebijakan atasan, serta dokumen terkait telah dikerjakan sebagaimana mestinya.5.Mengelola sistem informasitools, serta mensupervisi administrasi yang meliputi pencatatan pada kartu-kartu persediaan, kartu gantung serta laporan pandangan bulanan (persediaan) secara periodik.6.Mengikuti perkembangan manajementoolsuntuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem pergudangan.7.Secara aktif meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kemampuan kerja seta membina hubungan yang konstruktif dengan mitra kerja.8.Melaksanakan pembinaan profesionalisme dan loyalitas bawahan melalui pengaturan dan tugas-tugas, usulan diklat danOn Job Training(OJT), pengembangan karir serta penilaian kinerjana.9.Membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya.10.Melaksanakan tugas kedinasan yang di berikan atasan.e.Manajer LogistikTugas: melaksanakan perencanaan evaluasi kerja pembangkitan dan rekayasa enginering dengan kegiatan utama sebagai berikut:1.Penyusunan rencana kerja dan operasi pembangkit.2.Penyusunan strategi penggunaan uap.3.Penyusunan rencana kebutuhan suku cadang.4.Pembinaan inovasi dan rekayasa bidang teknik di lingkungan di unit kerjanya.f.Manajer Sistem dan SDMTugas: mengkoordinasikan pengelolaan sumberdaya manusia dan sistem informasi Unit Bisnis Pembangkitan dengan kegiatan utama sebagai berikut :1.Pengembangan organisasi.2.Perencanaan dan pengadaan pegawai.3.Pengembanagn kompetensi.4.Administrasi.5.Pengelolaan implementasi budaya perusahaan.g.Manajer KeuanganTugas: mengkoordinasikan pengelolaan keuangan Unit Bisnis Pembangkitan dengan kegiatan utama sebagai berikut :1.Pengelolaan anggaran unit bisnis.2.Pengelolaan lingkungan.3.Pengembangan sistem administrasi keuangan dan penyusunan lapangan keuangan.h.Manajer Humas1.Pengelolaan kehumasan dan pengembangan komunitas.2.Pengelolaan kesekretariatan dan rumah tangga.3.Pengelolaan fasilitas lanjut.4.Pengelolaan K3 dan keamanan.i.Manajer Unit PLTP Darajat dan PLTP Gunung Salak.Tugas pokok: mengelola kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan PLTP yang menjadi pengawasannya dengan kegiatan uta sebagai berikut:1.Penyusunan rencana pengoprasian dan pemeliharaan PLTP.2.Pengendalian pelaksanaan sistem dan prosedur orperasi serta pemeliharaan.3.Pengawasan kegiatan operasi dan pemeliharaan PLTP sesuai dengan kebutuhan sistem.4.Pengawasan kegiatan administrasi umum dan keamanan.5.Visi, Misi, Tujuan dan Motto1.VisiMenjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan.2.MisiMelakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha-usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang.3.Tujuana.Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus menerus dalam penggunaan sumber daya perusahaan.b.Meningkatkan perumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan bertumpu pada usaha penyediaan tenag alistik dan sarana penunjang yang berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan.c.Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari berbagai sumber yang saling menguntungkan.d.Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi maupun kelestarian lingkungan.e.Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling menghargai antar karyawan dan mitra kerja, serta mendorong terus kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme.4.MottoBersama Kita maju!!!

BAB 3SISTEM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIKA.Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik1.Proses Produksi Listrik Tenaga Kerja Panas BumiReservoirEnergi panas yang dimiliki oleh uap air pada dasarnya berasal dari magma yang bertemperatur lebih dari 1200oC ini mengalirkan energi panasnya secara konduksi pada lapisan batuanimpermeable(tidak dapat mengalirkan air) yang disebutbedrock. Diatasbedrockterdapat bantuanpermeableyang berfungsi sebagai aquifer yang berasal dari air hujan, mengambil energi panas daribedrocksecara konveksi dan induksi. Air panas itu cenderung bergerak naik ke permukaan bumi akibat perbedaan berat jenis. Pada saat itu air panas bergerak ke atas, tekanan hidrostatisnya turun, dan terjadilah penguapan. Karena diatas aquifer terdapat batuan impermeable, yang disebut caprock, maka terbentuklah sistemvapor dominated reservoir.Proses Produksi Listrik Tenaga Kerja Panas Bumi1.Uap dari sumur mula-mula dialirkan kesteam receiving header(1), yang berfungsi menjamin pasokan uap tidak akan mengalami gangguan meskipun terjadi perubahan pasokan dari sumur produksi.2.Selanjutnya setelah melaluiflow-meter(2), uap dialirkan keseparator(3) dandemister(4) untuk memisahkan zat padat, silika, dan bintik-bintik air yang terbawa di dalamnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya vibrasi, erosi dan pembentukan kerak pada sudu dannozzleturbin.3.Uap yang telah bersih itu dialirkan melaluiMain Steam Valve/Electrical Control Valve/Governor Valve(5) menuju ke turbin (6). Di dalam turbin uap itu berfungsi untuk memutar sudu turbin yang dikopel dengan generator (7) pada kecepatan 3000 rpm. Proses ini menghasilkan energi listrik dengan arus 3phase, frekuensi 50 Hz dan tegangan 11,8 kV.4.Melaluistep-up transformer(8), arus listrik dinaikkan tegangannya hingga 150 kV, selanjutnya dihubungan secara paralel dengan sistem penyaliran Jawa-Bali.5.Agar turbin bekerja secara efisien, makaexhaust steamyang keluar dari turbin harus dalam kondisi vakum 0,10 bar, dengan mengkondensasikan uap dalam kondensator (10) kontak langsung yang dipasang di bawah turbin.Exhaust steamdari turbin masuk dari sisi atas kondenser, kemudian terkondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan olehspray-nozzle. Level kondensat dijaga selalu dalam kondisi normal oleh dua buahcooling water pump(11), lalu didinginkan dalamcooling water(12) sebelum disirkulasikan kembali.6.Untuk menjaga kevakuman kondenser, gas yang tak terkondensasi harus dikeluarkam secara kontinyu oleh sistem ekstraksi gas. Gas-gas ini mengandung CO285-90% wt, H2S 3,5% wt, sisanya adalah N2dan gas-gas lainnya. Di Kamojang dan Gunug Salak, sistem ekstraksi gas terdiri atasfirst-stage,second-stagedanliquid ring vacum pump. Sistem pendinginan di PLTP merupakan sistem pendingin dengan sirkulasi tertutup dari hasil kondensasi uap, dimana kelebihan kondensat yang terjadi direinjeksikan kembali ke dalam sumur reinjeksi (14).7.Prinsip penyerapan energi panas dari air yang disirkulasikan adalah dengan mengalirkan udara pendingin secara paksa dengan arah aliran tegak lurus, menggunakan 5forced drain fan. Proses ini terjadi dalamcooling water.8.Sekitar 70% uap yang terkondensasi akan hilang karena penguapan dalamcooling water, sedangkan sisanya diinjeksikan kembali ke dalamreservoir(15). Reinjeksi dilakukan untuk mengurangi pengaruh pencemaran lingkungan, mengurangiground subsidance, menjaga tekanan, sertarecharge waterbagireservoir. Aliran air darireservoirdisrikulasikan kembali olehprimary pump(16).9.Kemudian melaluiafter condenserdaninter condenser(17) dimasukkan kembali ke dalamreservoir.Pada prinsipnya cara kerja PLTP hampir sama dengan cara kerja PLTU, tetapi pada PLTP tidak menggunakanboilerkarena uapnya sudah ada dari alam. Oleh karena itu, uap yang didapat dari alam maka uap tersebut mengandung zat-zat yang sebenarnya tidak diperlukan untuk menggerakkan turbin dan zat-zat tersebut kemungkinan dapat mengganggu kerja turbin dan akhirnya dapat merusakkan turbin. Oleh karena itu di PLTP Kamojang ada pemeliharaan secara periodik untuk memelihara dan membersihkan sudu-sudu turbin agar turbin tersebut dapat terus beroperasi.Prinsip kerjanya adalah uap yang didapat dari sumur pengeboran pertama ditampung direceiving headerkemudian dibagi untuk setiap unitnya tergantung dari beban yang dibutuhkan. Kemudian untuk mendapatkan uap kering, uap tersebut disalurkan keseparatordandemistermelaluiisolation valve. Kemudian uap tersebut disalurkan ke pipa pancar untk memutar turbin. Turbin tersebut dikopel dengan generator, maka generatorpun turut berputar. Dengan berputarnya generator dan terpenuhi persyaratan listriknya, maka generator akan menghasilkan tenaga listrik sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Selanjutnya dari generator disalurkan ke transformator untuk kemudian tegangan listrik yang diperoleh dapat disalurkan keswitch-yarduntuk selanjutnya disambungkan ke jaringan listrik interkoneksi.Uap bekas turbin selanjutnya didinginkan dengan air pendingin supaya mengembun dan menjadi air kondensat. Karena pembangkit listrik berada di daerah pegunugan, untuk mendinginkan air dipakailah suatucooling tower, sehingga nantinya air tersebut dapat dipergunakan kembali untuk mendinginkan uap bekas tersebut. Sehingga dapat kita lihat bahwa sistem pendinginannya tersebut merupakan sistem tertutup dimana air hasil kondensasi, didinginkan dan kemudian dipergunakan kembali untuk mengkondensasi uap bekas selanjutnya. Sehingga dalam proses tersebut tidak perlu mengambil air dari persediaan sungai atau danau, kecuali pada saat memulai pengoperasian pembangkit.2.Komponen-Komponen Utama Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Panas Bumi KamojangBerikut pengelompokan proses pembangkit listrik secara garis besar pada beberapa komponen utamanya.Sistem Pasokan Uap (Sumur Uap)Produksi sumur uap yang dikelola Pertamina disalurkan ke unit pembangkit melalui pipa-pipa, dan peralatan tambahan seperti katup-katup. Katup-katup dapat berada di kepala sumur seperti :master-valve,service-valve,vertical-discharge-valve,orifice,bleed-valve,cellardanrepture dice.-Master-valvedanservice-valvedioperasikan pada posisi penuh (dibuka) bila unit beroperasi dan ditutup bila unit tidak beroperasi.-Orificeberfungsi untuk membatasi tekanan dan jumlah uap, sesuai dengan kebutuhan.-Bleed-valveberfungsi untuk pemanasan pipa sehingga tidak menimbulkan korosi dan mencegah matinya sumur uap.-Repture dice, berfungsi sebagai pengaman akhir dari kepala sumur bila terjadi kelebhan tekanan dalam pipa transmisi, karena sistem pelepasan uap tidak bekerja.-Vertical-discharge-valve, berfungsi untuk membersihkan uap dari partikel-partikel / kotoran-kotoran dari dalam sumur uap masuk unit pembangkit, hal ini dilakukan apabila sumur uap lama tidak dioperasikan atau baru dioperasikan.-Cellarberfungsi untuk menahan berat peralatan dan sebagai tempat dimana katup kepala sumur dipasang setelah pengeboran selesai.-Pipa transmisi berfungsi untuk menyalurkan uap dari kepala sumur ke pembangkit.Untuk menghasilkan daya listrik sebesar 140 MW, maka secara keseluruhan diperlukan uap sebayak 1024,19 ton/jam. Untuk mendapatkan uap sebanyak itu telah tersedia 25 buah sumur uap dengan total produksi uap 1453 ton/jam.Unit 1: 30 MW= 244,19 ton/jamUnit 2 dan 3: 2 x 55 MW= 2 x 390 = 780 ton/jamTekanan uap masing-masing= 6.5 bar absolut dengan temperatur 161,9oCVent StructurePada sistem penyaluran uap untuk keperluan PLTP dilengkapi dengan bangunan pelepasan uap dengan peredam suara. Alat ini dilengkapi dengan katup-katup pengatur yang sistem kerjanya secara pneumatic, biasanya dioperasikan secara manual maupun otomatis dari ruang kontrol.Peralatan ini berfungsi :-Pengatur tekanan agar tekanan uap yang masukke turbin selalu konstan.-Katup pengamannya yang akan membuang tekanan lebih, apabila terjadi-sudden trip.Receiving HeaderSteam headeradalah merupakan tabung silinder berdiameter 1.800 mm dan panjang 19.500 mm. Alat tersebut dipergunakan untuk menampung uap dari beberapa sumur produksi melalui pipa transmisi, dengan demikian apabia diluar dugaan ada kerusakan atau perbaikan salah satu sumur, tidak akan mengganggu operasi dari unit pembangkit.Pada tabungreceiverjuga dilengkapi dengan pengendalian tekanan uap, ini dimaksudkan agar tekanan uap yang diperlukan untuk memutar sudu-sudu turbin senantiasa tetap. Sehingga apabila terjadi kelebihan uap akan membuang kelebihan uap secara otomatis, melalui katup pengatur uap.Jalan masukheaderyaitu jalur pipa kepusat katup pengatur berdiameter 800 mm, sedangkan untuk yang suplai uap berdiameter 600 mm.SeparatorSeparatorberfungsi untuk membersihkan / menyaring uap dari partikel-partikel berat, karena uap yang untuk keperluan benar-benar harus terbebas dari kontaminasi.Separatoryang digunakan adalah jenis Cyclon, artinya aliran uap yang masuk keseparatorakan berputar kemudian dengan pengaruh gaya sentrifugal partikel-partikel berat akan terlempar jatuh ke bawah, sementara uap yang sudah bersih akan mengalir kedemister(mist eliminator).Demister (Mist Eliminator)Demisteradalah sebuah peralatan berupa tabung berukuran 14,5 m3, di dalamnya terdapat kisi-kisi dari baja yang berfungsi untuk mengeliminasi butir-butir air yang terbawa oleh uap dari sumur-sumur panas bumi.Demisterberfungsi sebagai penyaring untuk mencegah terjadinya masalah dalam turbin, penyaringan ini sangat efektif dan efisien untukmengurangi terjadinyacarry-overCl, SiO2, Fe, Fe2O3, masuk kedalam turbin. Beberapa alasan untuk mengurangi defosit dalam turbin penyaringan (corrugated plate) ini adalah sebagai berikut:a.Pada separator yang menggunakan sistemcyclone-centrifugal-type, pemisah antara uap dan air panas didasarkan pada perbedaan yang terjadi antara uap dan air panas didasarkan pada perbedaan yang terjadi dari gaya sentrifugal dan berat jenis antara air dan uap jenuh, akan tetapi pemisahan tersebut tidak dapat secara sempurna memisahkanmoisture(uap lembab) dari uap jenuh tersebut,b.Dengan mempergunakancorrugated-plate(penyaring)moisturedapat dipisahkan dengan uap jenuh sedemikian rupa sedemikian rupa sehingga kebasahan uap dapat diperkecil. Dengan cara ini pemisahan didasarkan dari perbedaan inersia antara air dan uap, dan juga didasarkan dari daya lekat permukaan basah daricorrugated-platetersebut. Di dalamdemisterini kecepatan uap menurun sehingga didapat efek pemisahan yang bertambah baik.Katup Pengatur (Governor Valve)Dua katup pengatur dipasang pada masing-masing pipa uap masuk kiri dan kanan dari turbin. Katup bekerja dengan sistem hidraulik, yang diatur oleh pengatur governor turbin sebagai respon dari putaran turbin atau adanya perubahan beban. Sedangkan dalam keadaan darurat, katup-katup tersebutdapat segera menutup secara otomatis.Pada peralatan katup pengatur ini dilengkapi dengan suatu sistem untuk melakukan steam free test, yakni suatu kegiatan menutup atau membuka katup yang dilakukan secara periodik, pada saat operasi dengan maksud agar tidak terjadi kemacetan pada katup.Pada saat unit trip dalam keadaan darurat,governor valvetertutup secara otomatis, katup ini juga dapat dibuka dan ditutup secara manual pada katup sesuai keinginan kita.Steam free testini dapat dioperasikansecara otomatis, pada saatsteam free testdioperasikan dari pengatur saklar,swing-check-valvedanmain-stop-valveakan tertutup secara berurutan setelahgovernor valvemenutup, sehingga semua katup-katup tersebut atau berarti semua ECV dan MSV telah selesai ditest.Katup Utama (MSV dan ECV)Suplai uap yang menuju ke keduagovernor valveterlebh dahulu melalui 2 buahstop valve(MSV dan ECV) yang terpasang berderetan, seperti telah dijelaskan di atas, katup-katup tersebut dioperasikan secara hidraulik, katup-katup ini dapat dibuka dan ditutup secara manual dengan saklar-saklar padaTurbine Control Panel(TCP) atau pada katup itu sendiri dengan cara memasukkanhandledan memutar sesuai dengan keinginan kita. Katup tersebut akan bekerja secara otomatis yang akan menutup pada saat unit trip secara darurat.Pada waktu turbin start, katup-katup ini harus dioperasikan secara manual untuk operasi turbin. Katup-katup ini dapat ditest terhadap kemungkinan adanya kemacetan (akibat kotoran/kerak) dengan menggunakansteam-free-test, pengoperasian alat ini akan menyebabkan tertutupnya secara berurutangovernor valve, kemudian ECV. Pada saat pengoperasiansteam-free-testoperator dapat mengecek apakah terjadi kemacetan dengan memperhatikan posisi katup seperti diperlihatkan sinyal berupa lampu diTurbine Control Panel(TCP).Beberapa fungsi dari katup utama adalah :-Mengisolasi uap dengan katup pengatur.-Mengatur putaran turbin pada saat mulai dijalankan.-Sebagai pengaman dalam keadaan darurat.Konstruksi dari katup utama adalah Swing Check Valve Type yang dapat dioperasikan secara remote dari ruang control maupun lokal dan manual. Pada saat keadaan darurat katup ini dapat menutup secara otomatis.TurbinPLTP Kamojang menggunakan turbin jenis silinder tunggal 2 aliran (single cylinder double flow) yang terdiri dari masing-masing lima tingkat, 2 tingkat pertama turbin aksi dan 3 tingkat berikutnya turbin reaksi. Yang membedakan tingkat aksi dan reaksi adalah : pada tingkat aksi, ekspansi uap atau penurunan tekanan terjadi pada sudu tetapya saja, sedangkan turbin tingkat reaksi ekspansi uap terjadi pada sudu tetap maupun pada sudu geraknya.Turbin dilengkapi dengan :1.Main Stop ValvedanGovernor Valve, yang berguna untuk mengatur jumlah aliran uap.2.Barring Gear(Turning Gear), berguna untuk memutar poros turbin sewaktu unit dalam keadaan berhenti agar tidak terjadi distorsi pada rotor akibat pendinginan yang tidak merata.3.Bantalan aksial, yang berguna untuk menahan gaya aksial yang terjadi.Selain itu walaupun turbin sudah di desain dan dibuat dengan pertimbangan yang menyangkut keamanan dan kehandalan alat, tetapi kemungkinan terjadinya kerusakan karena kesalahan operasi atau gangguan-gangguan yang tidak diharapkan akan merusak unit, maka turbin dilengkapi dengan alat-alat pengaman, sepertiover-speed trip,lub-oil tripdan lain-lain.Sistem Uap BantuYang dimaksud dengan sistem uap bantu disini adalah penyediaan uap untuk mengoperasikan alat penghampa gas (Jet Gas Ejector) dan sistem uap perapat (Gland Steam System). Alat penghampa gas berfungsi mengeluarkan gas-gas yang tidak terkondensasi yang berasal dari sumur-sumur panas bumi dan terakumulasi dalam kondensor pada mode operasi normal.Sedangkan sistem uap perapat adalah suatu sistem uap perapat pada ujung-ujung poros turbin, dimana disini terdapat suatu alat untuk menghisap uap perapat dari udara. Uap bantu tersebut berasal dari salah satu pipa utama, kemudiandialirkan pada sistem penghampa gas dan sistem dari penghisap uap perapat udara.A.Sistem alat penghampa gas (Gas Ejector System)Seperti telah diketahui uap panas bumi mengandung gas-gas yang tidak dapat terkondensasi di dalam kondensor (uap di Kamojang mengandung gas-gas yang tidak terkondensasi kurang lebih 1,5 % per satuan berat dari uap yang dialirkan), fungsi dari gas ejector ini untuk mengeluarkan gas-gas tersebut dari dalam kondensor kemudian membuangnya ke atmosfer, sebab bila misalnya gas-gas tersebut tidak dikeluarkan, gas-gas yang tidak terkondensasi akan mengakibatkan tekanan kondensor naik.Pembuangan gas-gas yang tidak terkondensasi tersebut sangat penting untuk mempertahankan tekanan vakum di dalam kondensor.Alat penghampa gas yang digunakan terdiri dari 2 tingkat :Tingkat 1 : Yaitu yang berkemampuan hisap sampai 0,093 bar absolut dan tekanan keluar 0,435 bar absolut.Tingkat 2 : Yaitu yang berkemampuan hisap 0,41 bar absolut dan tekanan keluar 0,99 bar absolut.Campuran uap yang tidak terkondensasi dari alat penghampa gas tingkat I, di dinginkan dengan air dari pompa-pendingin antar primer (Primary Inter Cooler Pump). Air dan uap yang terkondensasi masuk ke dalam kondensor karena beda tekanan. Sedangkan gas yang tidak terkondensasi terhisap oleh alat penghampa gas tingkat II.Campuran uap penggerak alat pelepas dengan gas didinginkan dalam kondensor tingkat II (After Condensor), dengan air pompa pendingin-antara primer. Air dan hasil kondensasi tahap ini juga masuk dalam kondenser karena beda tekanan dan gas yang tak terkondensasi di buang ke udara bebas.B. Sistem uap preparat (Gland Steam System)Yang di maksud dengan uap preparat adalah sistem penyediaan uap pada ujung-ujung poros turbin untuk menjaga agar udara tidak masuk ke dalam turbin, karena kondisinya yang hampa. Agar uap yang berada di dalam ruang preparat tidak keluar dan selanjutnya tidak mencemari ruang gedung pembangkit (power house), maka uap tersebut di hisap oleh penghisap uap preparat dan udara akan di buang ke udara melalui cerobong pipa.Ejector Gland Steammenjaga adanya vakum pada saluran masuk uap preparat yang masuk pada ruang turbin. Mengalirnya uap ke gland dan ke ejektor hanya dapat diatur secara lokal membuka dan menutup katup yang di putar dengan tangan pada saluran pipa. Lampuannounciatordi TCP atau UCD akan menyala bilagland steamtekanannya terlalu rendah atau terlalu tinggi.Penggunaansteam ejectorsebagai alat untuk mengeluarkan gas-gas yang tidak mengembun di dalam kondensor pada PLTP, mempunyai kuntungan-keuntungan sebagai berikut :1.Kehandalan tinggi.2.Konstruksinya sederrhana.3.Mudah pengoperasiannya.4.Mudah pemeliharannya5.Harganya efisien.Beberapa kerugian adalah tidak cocok untuk di gunakan pada PLTP yang mempunyai kandungan gas-gas yang besar, karena efisiensi steam ejektor menjadi rendah. Pada suatu pembangkit listrik tenaga panas bumi tekanan kerja sumur semakin lama semakin menurun, sehingga energi akan menjadi rendah pula, begitu pula tekanan di kondensor akan semakin rendah karena melemahnya tekanan uapsteam ejector. Dengan menurunkansteam ejector1 tingkat maka Mitshubisi berhasil membuatejectordengan tekanan uap hanya 2-4 kg/cm2dengan hasil tekanan hampa di kondensor 100-200 mmHg abs.apabila dibutuhkan hampa yang lebih tinggi dapat dgunakan untuk sistem ejektor tingkat II.Dalam hal ini PLTP kamojang mempergunakan 2 tingkat maka dibutuhkan interkondenser yang di maksudkan untuk memperkecil kebutuhan uap bagisteam ejectortingkat II,juga dibutuhkanafter condensoruntuk mengurangi suara bising.3. Sistem PendinginanSistem pendingin di sini meliputi sistem pendingin utama dan sistem pendingin pembantu,A.Sistem pendingin utama (Main Cooling Water System)Sistem pendingin utama terdiri daricondenser,cooling-water-pump(CWP) dancooling tower. Sistem ini mempertahan vakum, dengan cara mengkondensasikan uap bekas turbin dengan air dingin juga mendinginkannon-condnesable gasdi kondensor oleh ejektor tingkat satu dan dua.B. Kondensor (condensor)Kondensor adalah alat untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin dengan kondisi yang hampa. Jenis kondensor yang dipakai adalah jenis kondensor kontak langsung, artinya uap bekas bersentuhan lansung dengan air sebagai media kondensasi. Campuran air kondensat dengan air suhu 490C yang merupakan hasil kondensasi di pompa ke menara pendingin melalui pipa dan katup kontrol sertanozzle sprayer. Pada kondisi normal, tekanan dalam kondensor adalah 0,133 bar abs dan kebutuhan air pendingin adalah 11.800 m3/jam.Air pedingin di semprotkan langsung pada uap bekas di turbin, dan pada gas-gas dalam kondensor yang vakum, uap akan terkondensasi dan di keluarkan kondensor bersama-sama dengan air pendinginnya.Non condensable gasdikeluarkan dari kondensor melalui ejektor yang di kerjakan oleh uap. Pada keadaan operasi normal, perbedaan tekanan antara basin menara pendingin dengan vakum di kondensor cukup besar untuk untuk mengalirkan air pendingin dari basincooling towermenuju kondensor tanpa pompa-pompa. Terlalu tinggi level akan mengganggu sistemspraypadanoozle, terlalu rendah akan mengganggu kinerja CWP.Pada saat turbin dan ejektor di matikan, tekanan di dalam kondensor kembali pada tekanan atmosfer.Cooling water startup valve, adalah katup pneumatic yang dapat di buka dari tombol tekan TCP. Pada saat start bila perbedaan tekanan pada basin dan kondensor tidak cukup besar menekan air di nosel-nosel, makastart valveini akan di buka scara manual dari TCP supaya air tidak melalui nosel.dengan adanya cara tersebut pompa utama dapat di start sebelum vakum terjadi dan air akan mengalir melalui pipa air. Start up ini juga berfungsi secara otomatis dan katup di kontrol lewat level kontroler yang secara otomatis juga dapat membuka katup supaya aliran bertambah ke dalam kondensor, bila level kondensor terlalu rendah. Tapi dalam keadaan normal operasi katup tidak terbuka, karena bila terbuka air tidak melalui kondenser spray sistem, dan akibat yang terjadi pengaruh air pendingin yang seharusnya ada pada kondensor akan berkurang sekali. Pada saat CWP berhenti/stop,start-valveakan tertutup, air pendingin akan masuk kedalam kondensor melalui CWvalve. Katup ini akan terbuka bila tombol on padacooling waterdi TCP di operasikan dan katup akan tertutup secara otomatis saat CWP stop atau saat level air di kondensor mencapai level paling tinggi. Pada saat operasi normal tercapai setelah turbin start, level air kondensor di pertahankan secara otomatis oleh cooling water pump discarge valveyang akan mengatur jumlah air yang akan di keluarkan dari kondensor melalui pompa tersebut, katup-katup ini dapat diset secara otomatis oleh tombol on (reset) pada TCP. Kemudian katup-katup akan terbuka dan menutup secara otomatis (olehcondenser level transmitter) agar level air pada kondensor berada dalam kondisi yang benar. Katupvacuum breakerdi pasang untuk meniadakan vakum secara otomatis bila level air di kondensor mencapai level yang tinggi sekali. Katup-katup ini diswitchsecara otomatis melalui saklar pengatur di TCP. Katup ini dapat di tutup dan di buka secara manual pada saklar yang sama seperti tersebut di atas.Pada saat posisi otomatis,vacuum breakerakan terbuka secara otomatis bila turbin trip atau pada saat level air di kondensor tinggi sekali. Air pendingin untuk gas masuk melalui gas cooling valve yang di opeasikan secara pneumatic, yang akan membuka dan menutup setelah mendapat sinyal yang sama seperti padacooling-water valve.C. Pompa air pendingin utama (Main Cooling Water Pump)Main Cooling Water Pump (MCWP) atau pompa air pendingin utama adalah suatu pompa air sentrifugal dengan konstruksi vertikal yang dilengkapi dengan mangkok besar (can) sebagai penampung air yang akan dihisap pompa diatur oleh katup pengatur yang di setting dengan pengatur pembukaan air di dalam kondensor. Pada saat unit beroperasi normal sekitar 12.500 m3/jam air dengan temperatur 470C di alirkan dari kondensor menara pendingin bagian atas dengan dua buah pompa air pendingin utama. Pompa-pompa tersebut diputar dengan motor listrik yang dapat dikendalikan dari ruang kendali. Motor tersebut di lengkapi dengan alat pengaman dimana motor tersebut akan stop (berhenti) apabila suhu bantalan pompa panas, adanya getaran yang tinggi, pembukaan air dalam kondensor amat rendah dan tegangan listrik motor rendah.Dua pompa sentrifugal air pendingin tipe can dipergunakan untuk mengalirkan air pendingin dari kondensor menujucooling water. Pompa tersebut di start dan distop switchdi TCP (control panel), pompa-pompa tersebut membutuhkan air pendingin untuk preparat porosnya. Saat pompa CWP di start sebuahsolenoid valvesecara otomatis akan memasukkan air dariprimary intercoolerke perapat-perapat.Bila pompa CWP telah beroperasi,solenoid valveakan menutup dan air yang keluar dari dari pompa sebagian kecil akan di gunakan untuk perapat,flow switchakan mendeteksi aliran-aliran rendah (insufficient), secara otomatis pompa akan berhenti.Pompa ini harus selalu ada aliran air yang melalui bila sedang beroperasi. Untuk memastikan di pasangkan sebuahrecirculating valve. Katup-katup ini akan selalu dalam posisi terbuka kecuali katup-katup buang CWP sudah pada posisi terbuka. Oleh karena aliran sirkulasi selalu di pertahankan pada saat pompa sedang beroperasi, kedua motor pompainterlockdengan alat pengaman yang mendeteksi suhu bantalan tinggi, getaran, getaran yang berlebihan, gangguan listrik pada motor atau tegangan terlau rendah, dan level air kondenser yang terlalu rendah dan bila ada sinyal dari salah satu alat pengaman tersebut, maka motor pompa akan berhenti. Tombol tekan lokal (setempat) di dekat motor dipergunakan untuk menghentikan pompa bila keadaan darurat.D. Menara Pendingin (Cooling Tower)Konstruksi bangunancooling toweryang digunakan terbuat dari kayu merah (red wood) yang telah di awetkan dengan CDA (copper dichidromate arsenic), sedangkan untukventstock(menara) nya terbuat dari PVC (poly vinil chloride).Cooling towerini di lengkapi dengan kipas isap paksa yang berfungsi untuk membantu proses pendinginan air kondensat yang mempunyai temperatur kurang lebih 490C, kemudian diturunkan menjadi kurang lebih 270C. Air hasil pendinginan dipakai untuk pendinginan uap bekas.GeneratorGenerator adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Sistem penguatan generator dapat berupa sistem penguatan sediri maupun sistem penguatan terpisah.Generator itu sendiri terdiri dari 2 kumparan utama, yaitu kumparan rotor dan kumparan stator. Kumparan rotor berfungsi untuk untuk membangkitkan medan magnet setelah diberi arus penguat dari mainexciter. Kumparan stator akan menimbulkan tegangan yang bermanfaat sebagai sumber listrik bila kumparan rator yang bermuatan medan magnet terbuka berputar.Sistem pendinginan pada generator digunakan udara yang disirkulasi oleh fan ke kumparan stator dan rotor. Udara yag dipakai untuk sistem pendingin mempunyai temperatur kurang lebih 430C. Setelah udara tersebut mendinginkan generator kemudian di alirkan ke radiator untuk didinginkan kembali, sebagai media pendinginnya adalah air.TranformatorTransformator tenaga berfungsi untuk menaikkan (step-up) dan menurunkan (step down) tegangan. Untuk mengurangi kerugian tegangan pada transmisi, dalam hal ini kerugian tegangan tersebut bervariasi sesuai dengan rumus : (3-1)Dengan:Vi: Kerugian teganganI: Arus yang mengalir: Diameter kawat.Tegangan output dari power plant yang akan di transmisi melalui jarak yang jauh harus di naikkan dahulu melalui transformatorstep-up. Dengan demikian pada daya yang konstan, tegangan di naikkan maka arus akan menjadi kecil, dalam hal ini dapat memperkecil kerugian tegangan.Perlengkapan TransformatorA.Bushing transformatorSuatu tranformator tegangan tinggi harus diberi alat untuk mencegah timbulnyaflash-over.Bushingdipakai untuk mengamankanflash-overtersebut dalam hal ini dipergunakan berupa peralatan porselen isolator dengan kualitas yang baik, dengan penghantar di tengahnya. Porselen tersebut harus bebas dari lubang-lubang kecil dalam hal ini lubang-lubang yang akan menyebabkan awal terjadinya kerusakan pada isolator.B.Thermometer TrapThermometer trap terdiri dari beberapa bagian yaitu :a)Stick thermometerStick thermometerdi rencanakan untuk pemasangan tak langsung yang dipindahkan bila minyak di tabung berubah.b)Dial Thermometerc)Resistance Remote ThermometerUntuk mengukur suhu minyak trafo atau suhu belitan melaluiswitchboard.d)Thermal RelayDipakai untuk menunjukkan suhu belitan maksimum atau suhu minyak trafo dan untuk melengkapi operasi pengaman dari trip, alarm, dan lain-lain. Alat ini sebagaimana kontrol otomatis dari peralatan trafo.B.Pengamanan Sistem Tenaga Listrik1.Pengamanan Sistem Tenaga Listrik.Bagaimana pun baiknya rancangan (desain) suatu alat atau suatu sistem, gangguan-gangguan pada alat/sistem itu tidak bisa dihindari sama sekali. Suatu alat mempunyai batas umur tertentu, dimana selama itu terjadi proses penuaan, dimana sifat-sifat mekanis maupun elektrisnya menurun, akhirnya terjadi kerusakan. Pembuatan tidak selalu sempurna, mungkin terjadi kerusakan sebelum waktunya. Suatu alat di rancangkan berdasarkan syarat-syarat dan kondisi-kondisi tertentu. Didalam kondisi yang abnormal suatu alat mungkin menjadi tidak tahan, maka terjadilah gangguan. Isolasi suatu alat/sistem dirancangkan untuk suatu tingkatan isolasi tertentu. Sedangkan tegangan lebih (over voltage) yang mungkin timbul bisa jauh lebih besar dari tegangan yang bisa ditahan oleh isolasi itu.Jadi gangguan-gangguan atau keadaan abnormal lain, selalu mungkin terjadi, tidak bisa dihindarkan sama sekali. Gangguan akan mengakibatkan kerusakan alat dan atau terputusnya pelayanan (service interuption). Olleh karena itu harus ada usaha-usaha untuk mengatasinya.2.Jenis Gangguan dan Sebab-Sebab Terjadinya Beban LebihMisalnya suatu busbar yang disuplai oleh 2 trafo, salah satu trafo dihentikan, mungkin menyebabkan beban yang lebih pada trafo yang tinggal. Beban lebih dapat mengakibatkan pemanasan yang berlebihan yang dapat membahayakan isolasi alat itu, yang jika terus menerus berlangsung dapat menyebabkanbreakdownatau kebakaran.Gangguan stabilitasSemua generator yang tersambung pada suatu sistem, rotornya berputar sinkron, artinya berputar serempak dengan putaran medan magnetnya.Kecepatan putar medan magnet itu tergantung pada frekuensi sistem tersebut. Karena tersambung pada suatu sistem, maka putaran maka putaran medan magnet dari semua generator itu juga serempak. Karena suatu sebab, misalnya terjadi perubahan beban yang mendadak, dapat juga juga terjadi ayunan (percepatan dan perlambatan dari kecepatan sinkronnya) pada rotornya pada suatu saat, sebagian generator menjadi motor, sebagian lain sebagai generator pada saat lain terjadi sebaliknya. Jika ayunan (swing) itu terlalu besar, generator dapat terlepas dari sinkron, terjadi kejutan-kejutan elektris dan mekanis yang besar, yang membahayakan baik generator itu sendiri maupun sistemnya. Oleh karena itu generator harus segera diputuskan segera dari sistemnya.Yang dapat menyebabkan gangguan stabilitas antara lain :a)Terjadinya perubahan beban mendadak : hilangnya sebagian beban, atau beban bertambah mendadakb)Terjadinya hubungan singkatc)Terbukanya salah satu saluranGangguan hubungan singkatKonduktor pembawa arus listrik dari suatu peralatan sistem, selalu diisolirterhadap tanah atau terhadap konduktor lainnya, oleh bahan isolasi. Bahan isolasi itu bisa bahan padat, cair (minyak), atau gas (udara), atau bisa juga terjadi dari campuran bahan-bahan padat cair atau gas.Contoh :a)Lilitan generator atau motor diisolir terhadap besi staternya oleh bahan padat (kertas, mika)b)Kabel, berisolasi bahan padat (kertas yang berimpregnasikan bahan cair kental (minyak))c)Trafo, berisolasi bahan cair (minyak) dan bahan padat (kertas, kayu)d)Konduktor pembawa arus yang terbuka, seperti misalnya SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), busbar, dan sebagainya berisolasikan gas (udara) dan bahan padat (isolator porselin)e)Bushing, mungkin berisolasikan bahan padat (porselinnya) menahan cair (minyak di dalamnya) dan udara (antara konduktor di ujungnya terhadap tanah)Beban isolasi itu baik yang padat, cair atau pun gas, dapat menjadi jebol, sehingga terjadi pelepasan listrik (electrical discharge) yang segera diikuti arus hubungan singkat.Jika pelepasan listrik itu terjadi karena tembusnya (jebolnya) isolasi bahan padat, maka dikatakan terjadilah gangguan (breakdown). Jebolnya isolasi bahan padat selalu menimbulkan bekas kerusakan permanen (tidak bisa sembuh dengan sendirinya). Gangguan yang demikian disebut juga gangguan permanen (permanent faultataupersistent fault). Jika pelepasan listrik itu terjadi karena jebolnya isolasi udara, maka dikatakan terjadi loncatan (flashover) yang tidak lain adalah loncatan muatan listrik yang segera diikuti dengan arus hubung singkat yang membentuk busur listrik. Jika arus berhenti arus menjadi padam, maka udara kembali menjadi isolasi seperti semula (bisa sembuh sendiri). Jadi loncatan listrik di udara tidak menyebabkan kerusakan permanen. Gangguan yang demikian disebut gangguan temporer (non resistan fault).Sebab-sebab terjadinya gangguan permanen, misalnya :a)Karena terjadinya tegangan lebih (oleh petir,switchingsurge, dsb) yang melebihi kekuatan isolasi itu.b)Karena kerusakan mekanis pada isolasi.c)Karena terjadi proses memburuknya isolasi itu sendiri, misalnya karena kelembaban, pemanasan atau karena proses ketuaan.d)Karena operasi.Sebab-sebab terjadinya gangguan temporer, misalnya :-Karena petir atauswitching surge.-Karena burung, daun, benang, layang-layang, dsb.Gangguan temporer tesebut kebanyakan terjadi pada SUTET, terutama diakibatkan oleh petir. Dan hal tersebut adalah kurang lebih 80% dari seluruh gangguan yang terjadi.Tegangan lebih (over voltage)Sebab-sebab tejadinya:-PetirPetir dapat menyambar kawat tanah atau tiang, maka terjadilah pelepasan listrik dari petir (lightning discharge) melalui tiang ke tanah.Karena adanya tahanan pada kaki tiang (antara kaki tiang dan tanah) dan arus yang besar, maka timbulah beda tegangan yang besar antara tiang dan tanah. Tegangan ini mungkin cukup tinggi, sehingga dapat menyebabkan loncatan (flashover) ke konduktor fasanya. Maka konduktor fasa menjadi bertegangan tinggi pula.Tegangan tinggi ini diteruskan sebagai gelombang menjalar (travelling wave) ke gardu induk yang mungkin akan membahayakan isolasi peralatan pada gardu induk itu.Jika isolasi alat tidak tahan, dapat menyebabkanbreakdown. Disamping itu loncatan (flashover) dari tiang ke konduktor fasa tersebut menyebabkan hubung singkat ke tanah yang temporer.-Switching SurgeMembuka atau menutupnya dapat menimbulkan tegangan transien yang tinggi, yang mungkin dapat membahayakan isolasi peralatan sistem.-Gangguan padavoltage regulator tap changerHal ini dapat menyebabkan tegangan lebih 50 C/s3.Akibat GangguanGangguan-gangguan itu dapat mengakibatkan :1.Kerusakan alatKerusakan pada alat yang terganggu itu sendiri misalnya,breakdownpada isolasi lilitan generator. Arus gangguan yang besar tidak segera terputus, selain dapat membakar isolasi lilitan, dapat juga menyebabkan terbakarnya isolasi antara laminasi stater, maka terjadi hubung singkat antara laminasi stater. Jika dibiarkan terus ada, maka ini akan menimbulkanhotspot(pemanasan setempat) yang akan menjadi sumber gangguan terus-menerus. Isolasi lilitan yang terbakar, dapat dengan mudah diperbaiki dengan mengganti bagian lilitan yang terbakar dengan lilitan baru. Tapi memperbaiki laminasi yang terbakar adalah sukar dan mahal.2.Kerusakan pada alat yang dilalui oleh arus gangguan-Trafo yang dilalui oleh arus hubung singkat yang besar, dapat tergeser letak lilitan kumparannya, yang selanjutnya dapat menyebabkan hubung singkat.-Kabel yang dilalui arus gangguan yang besar dan tidak segera terputus, dapat terjadi pemanasan yang berlebihan. Pemanasan ini menyebabkan pemuaian, yang bila telah mendingin, tidak dapat kembali seperti semula. Maka terjadi rongga di dalam isolasinya atau antara isolasi dengan mantel konduktornya. Dalam rongga ini akan terjadi karena bila kabel bertegangan. Dan hal ini menyebabkan kerusakan pada isolasi disekitarnya, akhirnyabreakdownjuga. Terjadinyabreakdownini mungkin setelah beberapa hari atau setelah beberapa bulan, jadi tidak seketika. Tapi karena pemanasan dan pemuaian ini terjadi pada seluruh panjang yang dilalui arus gangguan tadi, maka kabel sepanjang itu juga harus diganti.3.Terputusnya pelayanan (service interruption)-Setiap gangguan biasanya menyebabkan terbukanya saklar tenaga (circuit breaker) memisahkan bagian sistem yang terganggu. Maka tejadilah pemutusan pelayanan sebagai sistem. Jika gangguan itu bersifat sementara (non-persistant fault) maka setelah saklar tenaga yang bersangkutan terbuka, arus gangguan padam dan bagian sistem yang terganggu itu siap untuk disambung kembali. Jadi pemutusan pelayanan hanya berlangsung sebentar.Tapi jika gangguan tersebut bersifat permanen, maka alat di bagian sistem yang rusak perlu diganti atau diperbaiki dulu sebelum dapat bekerja kembali. Gangguan demikian berlangsung lama.-Terputusnya aliran listrik kesebagian konsumen tidak hanya menyebabkan berkurangnya penjualan kWh, tetapi dapat berakibat yang lebih luas. Misalnya suatu pabrik yang menjalankan proses produksi kimia dengan tenaga listrik, jika aliran listrik mati, proses itu akan gagal, yang mungkin dapat menimbulkan biaya yang besar. Kalau pemadaman itu terlalu sering dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap perusahaan listrik.4.Usaha-Usaha Untuk Mengurangi Terjadinya Gangguan dan Mengurangi Akibat-Akibat Gangguan1.Mengurangi terjadinya gangguan, misalnya:-Memasang kawat tanah pada saluran transmisi atau pada gardu induk untuk mengurangi gangguan petir-Memasanglightning arresteruntuk mencegah terjadinya tembusan (breakdown) pada alat-alat akibat sambaran petir-Operasi pada perawatan yang baik2.Mengurangi akibat jika gangguan terjadi, misalnya:a.Membatasi besarnya arus hubung singkat dengan jalan :-Menghindari konsentrasi kapasitas pembangkitan-Memasang impedansi pembatas arus (reaktor, tahanan)b.Memisahkan bagian sistem yang terganggu dengan jalan :-Protective relaying-Pengaman lebur (fuse)c.Meringankan kerugian akibat terpisahnya jaringan sistem yang terganggu dengan jalan :-Saluran ganda-Sistemloop-Automatic reclosingd.Mempertahankan tegangan dari stabilitas :-Regulator tegangan yang tepat-Memperbaiki karakteristik kestabilan relay frekuensie.Melepaskan sebagian beban denganunder frekuensi relay5.Relay ProteksiPeristiwa terjadinya gangguan dalam sistem tenaga listrik merupakan suatu peristiwa yang umum terjadi. Gangguan-gangguan itu dapat terjadi baik pada bagian pembangkit, trafo daya, gardu induk, saluran transmisi, atau pada jaringan distribusi.Setiap gangguan yang terjadi pada terjadi pada bagianbagian sistem tenaga listrik hendaknya segera dapat diatasi, karena gangguan-gangguan itu dapat menyebabkan terputusnya pelayanan tenaga listrik.Salah satu upaya mengatasi gangguan dalam sistem tenaga listrik yaitu dengan menggunakan relay proteksi. Sistem relay proteksi adalah suatu susunan peralatan-peralatan (relay-relay proteksi, trafo arus, trafo tegangan, catu daya, pemutus tenaga, rangkaian pengawatan, dll) dalam suatu bentuk rangkaian tertentu yang mampu memberikan tanggapan/respon terhadap suatu gangguan yang terjadi pada bagian sistem tenaga listrik. Sistem relay proteksi secara otomatis akan memerintahkan peralatan pemutus tenaga atau peralatan pemberi tanda (alarm) untuk memebebaskan bagian yang mengalami gangguan itu dari bagian sistem tenaga listrik lainnya.Suatu rangkaian sistem proteksi pada dasarnya adalah :1.Relay2.Pemutus tenaga3.Trafo instrumen (trafo arus dan trafo tegangan)4.Sumber catu daya5.Pengawatan6. Fungsi dan Peranan Relay ProteksiNilai investasi peralatan listrik pada suatu pembangkit sedemikian besarnya sehingga perhatian yang khusus harus diutamakan agar setiap peralatan tidak hanya dapat beroperasi dengan efisien dan optimal tetapi juga harus teramankan dari kecelakaan atau kerusakan fatal.Kerusakan yang fatal dapat menimbulkan :-Kerugian biaya investasi yang besar-Kerugian operasi-Terganggunya pelayanan (serviceinterruption)Untuk itu relay proteksi sangat diperlukan pada peralatan pembangkit. Hampir semua peralatan listrik dalam pembangkit tidak dibiarkan beroperasi tanpa proteksi. Relay proteksi adalah suatu perangkat kerja proteksi yang mempunyai fungsi dan peranan antara lain :a.Memberikan sinyal alarm atau melepaskan pemutus tenaga (circuit breaker) dengan tujuan mengisolir gangguan atau kondisi yang tidak normal seperti adanya beban lebih, tegangan kurang, kenaikan suhu, beban tidak seimbang, daya kembali, frekuensi rendah, hubungan singkat, dan kondisi tidak normal lainnya.b.Mengamankan/mentripkan peralatan yang berfungsi tidak normal untuk mencegah timbulnya kerusakan.c.Mengamankan/mentripkan peralatan yang terganggu secara cepat dengan tuuan mengurangi kerusakan yang lebih berat.d.Melokalisir kemungkinan dampak akibat terganggu dapat menyebabkan gangguan pada peralatan lainnya berada pada sistem.e.Mengamankan peralatan/bagian yang terganggu secara cepat dengan maksud menjaga stabilitas sistem, dan kontinuitas pelayanan.Jadi secara umum fungsi dan peranan relay proteksi adalah :-Mencegah kerusakan-Membatasi kerusakan-Mencegah meluasnya gangguan sistem7.Syarat-Syarat Sistem Rele ProteksiAgar suatu sistem rele proteksi dapat bekerja dengan baik dan efektif maka haruslah memenuhi beberapa persyaratan utama, yaitu sebagai berikut ini:1.Kecepatan kerjaRelay proteksi harus mampu memutuskan bagian yang terganggu secara cepat. Pemutusan bagian yang terganggu secara cepat ini dimaksudkan agar dapat :a)Mempercepat tercapainya kembali stabilitas sistemb)Mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakanc)Mengurangi timbulnya gangguan pada konsumend)Mengurangi kemungkinan timbulnya gangguan lainnya yang disebabkan oleh gangguan yang telah terjadiWaktu total yang dibutuhkan untuk mengamankan bagian sistem yang terganggu dari sistem secara keseluruhan (clearing time) adalah merupakan penjumlahan dari waktu kerja rele dan waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan pemutus tenaga (PMT) adalah waktu sejak saat penutupan kontak pada rangkaian pemutus hingga saat terbukanya pemutus tenaga (PMT)Walaupun diharapkan agar relay proteksi dapat bekerja dengan cepat, tetapi untuk menghindari relay bekerja pada keadaan transien, maka waktu kerja tidak diizinkan terlalu cepat (misalnya kurang dari 10 milidetik). Contoh peristiwa dimana relay proteksi tidak diharapken bekerja dengan cepat pada kasus diatas, yaitu bila saluran daya tersambar kilat. Pada peristiwa ini hendaknya alat penyimpang surja arus kilat (arrester) mempunyai waktu yang cukup untuk melepaskan surja arus kilat ke tanah sehingga mengakibatkan terbukanya daya karena bekerjanya relay proteksi tersebut.2.SelektivitasSelektivitas suatu relqy proteksi adalah kemampuan untuk menentukan pada titik mana terjadinya gangguan, sehingga dapat menentukan dengan tepat pemutus daya yang harus dibuka. Dengan demikian, maka hanya bagian yang mengalami gangguan saja yang dipisahkan (diisolir) dari sistem. Jika terjadi gangguan pada sistem, maka hanya pemutus tenaga yang terdekat yang akan bekerja. Hal ini menunjukan selektivitas suatu relay proteksi yang bekerja.3.KepekaanRelay proteksi diharapkan sudah mulai bekerja walupun gangguan yang terjadi masih dalam tingkat yang ringan. Dengan kata lain diharapkan suatu relay proteksi peka terhadap semua gangguan, baik gangguan berat maupun gangguan ringan. Sebagai contoh, sensitivitas suatu sistem relay proteksi arus lebih dapat dinyatakan sebagai berikut : (3-2)Dengan:Ks: Faktor sensitivitas relay(Ihs) min: Arus hubungan singkat minimum yang mungkin terjadi padaperalatan yang diproteksiIop: Arus minimum yang dibutuhkan agar relay mulai bekerjaSemakin tinggi tingkat kepekaan suatu sistem relay proteksi, maka rangkaiannya semakin kompleks dan memerlukan lebih banyak peralatan sehingga akan semakin mahal.4.KehandalanDari segi pandang keteknikan, definisi sederhana adalah kemungkinan dari satu atau kumpulan benda akan memuaskan kerja pada keadaan tertentu dan periode waktu yang ditentukan. Periode yang ditentukan merupakan bagian yang sangat penting dari spesifikasi kehandalan. Periode mungkin merupakan masa pakai dari benda selama dalam pemeliharaan.Berarti kehandalan dari suatu relay proteksi yang dimaksud adalah saat harus dapat berfungsi dengan baik dan betul, untuk mengamankan suatu sistem bila terjadi gangguan, sesuai dengan kemampuan batas waktu yang telah ditentukan atau direncanakan untuk relay tersebut.Beberapa faktor penting yang mempengaruhi kehandalan sistem proteksi antara lain adalah kualitas yang baik dari relay proteksinya, kesederhanaan konstruksi serta ketepatan perancangannya.5.Faktor biayaDalam perencanaan suatu sistem proteksi, faktor biaya memegang peranan yang cukup tinggi. Semakin banyak proteksi yang digunakan pada sistem tenaga akan menyebabkan semakin besarnya biaya. Sehingga diperlukan optimasi yang tepat yaitu dengan memberikan proteksi secukupnya agar ekonomis, tetapi tidak mengabaikan faktor-faktor kehandalan, selektivitas, dan kepekaannya.8.Beberapa Istilah yang Berhubungan dengan Relay ProteksiPada keadaan normal (relay tidak bekerja) kontak relay proteksi yang berada dalam keadaan terbuka biasa disebut dengannormally-open(NO). sedang yang berada dalam keadaan tertutup tersebut disebut dengan kontaknormally-closed(NC).Suatu relay proteksi dikatakan bekerja bila relay tersebut berhasil merubah keadaan normal kontak-kontaknya, yaitu menutup kontak NO atau membuka kontak NC. Keadaan dimana suatu relay bekerja untuk merubah keadaan kontaknya (membuka atau menutup) biasa disebut dengan keadaanpick-up, dan harga minimum dari besaran penggerak yang menyebabkan relay tersebut bekerja dianamakan hargapick-up(pick-up value).Keadaan diamana suatu relay akan menutup kembali kontak NC yang sedang bekerja (terbuka) disebutresetdan harga besaran penggerak yang akan menyebabkan menutupnya kontak tersebut dinamakanreset value. Sedangkan keadaan dimana suatu relay akan membuka kontak NO yang sedang bekerja (tertutup) disebutdrop-out, dan harga besaran penggerak yang akan menyebabkannya membuka disebut hargadrop-out(drop-out value).Harga-hargapick-upatauresetsuatu relay proteksi dapat diatur dengan mengubah-ubah tap-tap pada kumparan arus atau kumparan tegangan pembantu atau dapat juga dengan mengganti tahanan. Secara mekanik dapat juga dilakukan pengaturan harga-harga tersebut dengan mengatur besar celah udara (air gap) dari elemen-elemen yang bergerak terhadap bagaian elektromagnetisnya.9.Pengaman GeneratorDalam operasinya, generator dan sistem pendukungnya tidak lepas dari kemungkinan adanya kondisi abnormal. Untuk mengisolir ganggguan pada generator tidak hanya dengan membuka PMT saja tetapi juga membuka penguat medan dan meutup suplai ke penggerak mula (turbin) karena generator akan tetap menyuplai power ke belitan stator yang terganggu.Kondisi abnormal yang mungkin terjadi pada generator antara lain :1.Gangguan di luar (external fault)2.Gangguan pada belitan stator3.Pembebanan tidak seimbang4.Tegangan lebih5.Gangguan belitan penguat (rotor earth fault)6.Kekurangan penguat medan7.Daya balik yang dapat menyebabkan generator beroperasi sebagai motor.Untuk mendukung kehandalan operasi dari generator maka dipasnglah suatu sistem proteksi generator yang terdiri dari berbagai macam relay proteksi yang disesuaikan dengan spesifikasi proteksi generator, agar sistem pengaman generator tersebut optimal. Diharapkan operasi generator akan lebih andal dan aman dari kerusakan dan ketidaknormalan yang mungkin terjadi.

BAB 4TUGAS KHUSUSSISTEM KONTROL KECEPATAN LEBIH TURBINA.Sistem Kontrol Kecepatan Lebih Turbin1. Sistem Pengatur Kecepatan TurbinKegiatan pada pembangkit listrik haruslah mengikuti suatu pedoman yang telah ditentukan dari tiap peralatan yang dipakai. Oleh karena suatu pembangkitan listrik menggunakan berbagai macam peralatan, pedoman dari tiap peralatan tersebut harus dirangkai satu sama lain secara seimbang untuk didapatkan suatu hasil kerja yang baik dalam menghasilkan tenaga listrik.Gangguan umum yang dapat membahayakan turbin dalam beroperasi antara lain adalah :a)Putaran lebih atauover speedb)Motoringc)Kegagalan pelumasd)Kerusakantrust bearinge)Kegagalanvacuumf)Vibrasi tinggig)Diferensial terlalu tinggih)Eccentricitylebih.Untuk mengoperasikan turbin dalam batas-batas kinerja desain partsnya, terdapat sistem pengatur kecepatan turbin yang berfungsi untuk mengatur dan mempertahanakan kecepatan turbin pada suatu nilai yang dikehendaki sesuai kebutuhan, agar turbin dalam suatu peralatan pembangkitan ini dapat terjaga dan mencegah dari kerusakan yang dapat mengganggu kinerja unit lain dalam menghasilkan energi listrik yang dihasilkan oleh suatu pembangkit listrik.Mengingat turbin PLTP dan turbin-turbin pada umumnya memegang peranan sangat penting pada suatu unit pembangkit, maka sistem pengatur kecepatan turbin akan bekerja mengamankan turbin dalam putaran lebih (over speed) yang dapat melewati atau melebihi putaran normal turbin. Pengaman ini diberikan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada turbin, mengingat turbin ini merupakan alat utama dalam suatu pembangkitan. Sistem pengatur ini dilengkapi dengan pengaman yang digerakkan oleh tekanan minyak pengatur (pelumasan).1. PelumasanMengingat turbin merupakan alat utama dalam suatu pembangkitan, sistem pengatur kecepatan turbin ini dilengkapi dengan pengaman putaran lebih yang digerakkan dengan tekanan minyak pengatur, yang dapat mempengaruhi juga pada sistem pelumasan turbin.Pelumasan diberikan pada bagian-bagian mesin yang saling bergesek, terutama dimaksudkan untuk mengurangi keausan akibat gesekan-gesekan memainkan peranan penting pada dua permukaan yang saling berada (misalnya antara poros dan bantalan), karena gesekan ini akan berubah menjadi panas atau kalor yang menyebabkan temperatur bahan tersebut menjadi lebih tinggi.Maka peranan pelumas juga mengurangi panas dari bantalan roda gigi, serta mencegah karat pada bahan atau bagian yang dikerjakan dengan mesin. Akan tetapi, ada beberapa hal dimana pelumas sebaiknya tidak digunakan karena pelumas tersebut mungkin sebagai penyebab timbulnya bahan-bahan abrasif yang akan menggores permukaan.Apabila hal ini terjadi, maka keausan karena bahan-bahan abrasif menjadi bertambah. Operator dan petugas pemeliharaan unit pembangkit adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelumasan peralatan. Pelumasan yang tepat berperan penting untuk mendapatkan pengoperasian unit pembangkit secara aman, dapat diandalkan, dan efisien.Fungsi PelumasanPelumasan disamping untuk mengurangi gesekan dan keausan, juga berfungsi untuk :a. Mengurangi panasDisamping untuk mengurangi gesekan dan keausan, pelumasan juga dapat mengurangi panas. Gesekan pada bagian-bagian yang bergerak akan menghasilkan panas, dimana panas yang berlebihan dapat merusak bagian-bagian peralatan.a. Mengurangi korosiKarat mengakibatkan timbulnya lubang pada permukaan. Dengan adanya lubang tersebut membuat permukaan yang licin menjadi kasar sehngga memperbesar gesekan. Karat tersebut dapat ditimbulkan oleh asam, H2S dan bahkan air. Untuk mengatasinya diperlukan pelumas yang akan membuat suatu rintangan pengaman antara permukaan dan bahan-bahan yang merusak tersebut.a. Membentuk perapatPelumas juga digunakan sebagai perapat untuk mencegah kontaminasi dari luar peralatan.a. Memperkecil kejutanBahan kejut dapat terjadi pada banyak peralatan mesin jika dua permukaan beradu sangat cepat. Sebagai contoh, jika gigi-gigi roda gigi kecepatan tinggi berhubungan satu sama lain. Penggunaan pelumas akan memperkecil kejutan atau benturan beban yang terjadi.1. Proteksi Putaran LebihSistem proteksi putaran lebih pada turbin uap PLTP Kamojang terdiri dariover speed electricdanover speed mechanic. Proteksi tersebut perlu dipasang karena untuk menjaga agar peralatan turbin tidak rusak apabila terjadi putaran lebih.Over speed electricProteksi putaran lebih secara elektris ini dimaksudkan sebagai pengaman terhadap putaran lebih pada turbin.Over speed electricini bekerja dari sensor kecepatan (magnetic pickup) dan telah di setel batas nilai maksimum yang diizinkan oleh turbin untuk putaran lebih tersebut di atas putaran normal yaitu 3333 rpm dan akan mengerjakan relay yang menerima sinyal pengaman yang berfungsi untuk mentripkan turbin dan akan mengerjakansolenoid valveuntuk mendrain minyak kontrol sehingga turbin akan trip. Adapun pengaman dari sistem pengatur kecepatan turbin ini terdiri dari instrumen komponen berikut:1. Magnetic pickup, yang berfungsi sebagai sensor pendeteksi putaran lebih pada turbin.2. Contol box(control drawer), sebagai setting kontrol pengaman turbin putaran lebih.3. Amplifier transmitter, yang bekerja mengubah perubahan besaran tekanan yang diukur menjadi suatu besaran yang besarnya sebanding dengan perubahan tahanan listrik.4. Relay, sebagai penerima sinyal yang berasal dari penguatan yang memberikan pengaman atau sakelar penerima sinyal logika biner.Over speed mechanicProteksi putaran lebih secara mekanis ini dimaksudkan sebagai pengaman terakhir terhadap putaran lebih pada turbin. Bila terjadi penurunan beban yang tajam mula-mula sistem governor akan mengantisipasi kenaikan putaran yang terjadi. Bila sistem governor tidak mampu mencegah kenaikan putaran turbin yang berlebihan, maka peralatan proteksi utama turbin masih tinggi atau bahkan tidak bekerja sama sekali, makaover speedmekanis inilah yang diharapkan kehandalannya untuk mengamankan turbin.Pengamanover speedmekanis ini di setting diatas lebih tinggiover speedelektrik. Bila alat ini bekerja maka signal trip akan dikirim dan katup penutup cepat akan menutup. Pengaman ini dikendalikan oleh perangkat sentrifugal mekanis yang terhubung kepada poros utama turbin melalui seperangkat roda gigi. Pengendali putaran mekanis ini berlandaskan prinsip kerjanya pada sistem keseimbangan oleh gaya elastis dari sebuah pegas.1. PerangkatTrip (Over Speed) TurbinJika putaran turbin naik maka akan terjadi stress yang berlebihan pada semua bagian yang berputar. Walaupun governor akan membatasi putaran lebih dari yang diizinkan, namun perlu dipasang peraatan tambahan yang memback-up kalau seandainya terdapat kegagalan governor. Ini diperlukan mengingat bahaya yang apat terjadi bila putaran turbin naik tak terkendali. Adapun perangkat trip over speed turbin tediri dari :a)Sensor speed(magnetic pickup)b)Contol drawer(speed monitor)c)Amplifier transmitterd)RelayPerangkat trip tersebut merupakan proteksi untukover speedelektris. Mekanisme trip secara elektris pada ujungnya akan menjalankan mekanisme kumparan yang pada gilirannya juga akan men-drain semua saluran hidrolik yang terkait. Adapun perangkat trip yang digerakkan secara mekanis dikendalikan oleh perangkat setrifugal mekanis yang terhubung dengan poros utama turbin melalui seperangkat roda gigi.Magnetic pickup (sensor speed turbin)Putaran turbin dimonitor oleh suatu sensor yang disebutmagnetic pickupyang dapat bekerja apabila ada signal putaran turbin tersebut. Dimana turbin tersebut dimonitor oleh suatu sensor yang diperoleh dari putaran turbin yang digerakkan dari uap yang dihasilkan dari panas bumi.Perangkat tripover speedini menerima input besaran turbin yang berupa satuan rpm, yang akan dikirim kecontrol drawerdengan keluaran yang dihasilkan oleh sensor tersebut dalam satuan Hertz (Hz). Alat ini ditempatkan diantara pada sisi poros turbin danmain oil pump.Control drawer (speed monitor)Perangkat ini merupakan penguat yang berfungsi mengubah dari satuan besaran lain yang inputnya dari output sensor speed dengan satuan besaran frekuensi (Hz), menjadi penunjukkan (indicator) dan kontrol, dimana kontrol berfungsi sebagai proteksi untuk pengaman turbin dari putaran lebih (>3300 rpm).Alat ini dapat diset untuk putaran turbin yang diizinkan. Selain itu juga perangkat trip ini berfungsi sebagai media pengiriman data untuk indikator pembacaan putaran turbin di ruang control. Tipe control drawer yang digunakan untuk proteksi putaran lebih turbin yaitu jenis Mitsubishi ST-0125.Pengkalibrasian terhadap peralatan ini dilakukan untuk menghindari peyimpangan pada penunjukkan dan control setting putaran lebih turbin, agar kondisi pembangkit ini bekerja dengan standar kerja unit. Agar alat-alat di atas dapat berfungsi dengan baik maka harus dilakukan kalibrasi pada setiap periode waktu tertentu. Kalibrasi ini berfungsi untuk mengembalkan unjuk kerja suatu instrumen ke kinerja awal.Untuk mengkalibrasi alatcontrol drawerini digunakan function generator yang berfungsi seolah-olah sebagai signal dari sensor kecepatan turbin.Di bawah ini merupakan prosedur kalibrasi dari alatcontrol drawer:a. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan diantaranya:tools set,function drawer, AVO meter digital dan analog. AVO digital ini berfungsi untuk setting point ketika kontak.b. Output darifunction generatordimasukkan ke inputcontrol drawer.c. AVO meter analog di koneksikan dengan output kontakcontrol drawer.d. AVO digital dihubungkan dengan output mV/mAcontrol drawer.e. Nyalakan semua perlatan.f. Amati dengan melihat standar nilai kalibrasi olehcontrol drawertersebut.g. Apabila penunjukkan sudah standar maka tidak diperlukan pengaturan dan peralatan layak dioperasikan.h. Jika terjadi penyimpangan, posisikan function generator pada posisi 25%, aturzero adjusmentdan amati di AVO, kemudian sesuaikan dengan standar kalibrasi alat tersebut.i. Posisikan kembali alat tersebut pada posisi 75% dan aturspan adjusment, kemudian amati dan sesuaikan dengan standar kalibrasi.j. Kedua langkah tersebut di atas dilakukan berulang-ulang hingga didapatkan penunjukkan dan pengaturan yang sesuai dengan standar kalibrasi yang telah ditentukan.k. Kalibrasi selesai dilaksanakan, dan hasil kalibrasi di catat pada blanko kalibrasi danconnection systemdinormalkan.Berikut ini merupakan tabel dari standar kalibrasicontrol drawer.Tabel IV.1. Standar kalibrasicontrol drawerStandard CalibrationOutput CalibrationmV

%Function Generator(Hz)Out Control Drawer (mV)

025507510001000200030004000010203040010203040

Setting Point

Over Speed TurbineONOFF

3333DC constant vlotage regulatorK401, K402 ->Speed relay for speed contacts3.3.4Disconnect plugJ1-> Steker pad bagian belakang drawerPersimpangan dari selurh kabel drawer ke blok penghubung pada bagian belakang enklosur.3.4Speed RecorderPerekam yang digunakan disini adalah Mitsubishi Electric tipe GM-2.Perekam ini merupakan instumen magnet DC permanen yang memiliki jangkauan elektrikal antara 0 sampai 5 mA. Grafik hasil rekaman dikendalikan oleh sebuah mesin sinkronis pada laju 20 mm/jam.3.5Speed IndicatorIndikator kecepatan yang digunakan disini adalah Mitsubishi Electrical tipe LM-11 atau LM-8. Terdiri dari instumen magnet DC permanen yang memiliki jangkauan elektrikal antara 0 sampai 5 mA dengan pemasangan kalibrasi kecepatan dalam rpm.4.Pengoperasian4.1Pre-amplifierSinyal outputmagnetic pickupsangat kecil dibandingkan turbin. Kemudian, sinyal kecepatan ini akan diperkuat melebihi tegangan ambang batasconverterF-DC1 oleh pre-amplifier.Input disini adalah pengumpan bagi inputtransformerT1 dan terisolasi dari sirkuit amplifier. Output sekunder dari T1 akan diperkuat oleh amplifier operasional OP1. Kemudian, OP1 mengubah sinyal input AC lebih dari 20 mV menjadi gelombang kotak antara 0 sampai 20 V dengan frekuensi yang sama seperti inputnya.4.2F-DC ConverterInput disini adalah pengumpan untuk sirkuit pemicu yang terdiri dari 2 transistor TR1, TR2 dan berbentuk gelombang kotak.Kemudian penggantian sirkuit dari transistor TR3, TR4 menghasilkan 2 macam sinyal dan mengendalikan transistor TR5, TR6 secara bergantian dan memberi tenaga inti transformer saturasi T1.Sinyal tegangan DC sebanding sengan frekuensi input yang diperoleh dari ralat output sekunder T1.Sinyal output akan diperhalus oleh transistor TR7, kapasitor C2 dan resistor VR1 atau lilitan penghambat L101 dan kapasitor C102.Resistor R24, dan R24 mengganti kerugian akibat kelurusan dari sinyal output.ThermisterRT1 mengganti kerugian akibatthermal errordari sinyal output.CATATAN:Ketika spesifikasi input frekuensi maksimal diubah, maka inti transformer saturasi T1 juga harus diubah.4.3Comparator dan relayDua sirkuit pembanding dipasang pada PCB yang sama.Nilai sinyal input dari sirkuit F-DC dan settingan sinyal akan dibandingkan oleh amplifier diferensial yang terdiri dari transistor TR301, TR302. Kemudian sinyal akan diperkuat oleh transistor TR303, TR304 dan pengendali relay K401, K402.Karakteristik hysteresis akan didapatkan dari resistor R311, R312 dan membuat stabil relay operasi.4.4DC Power SupplyDC power supply melengkapi seluruh tegangan yang diperlukan untuk mengoperasikan sirkuit.Power supplydapat dioperasikan pada 50 atau 60 Hz daya sumber.Power supplyterdiri dari 2 pengatur tegangan konstan DC yang outputnya dibagi sesuai kebutuhan tegangan oleh resistor dan dioda Zener. Sirkuit resistor dan dioda Zener berada di PCB DC-DC Converter.4.5Grounding5.Interconnection WiringPemasangan kabel interkoneksi harus dibuat dalam ukuran 2 mm2, kecuali untuk kabel padapick-updan sinyal analog untuk perekam. Kabelpickupyang disarankan adalah 2 mm2konduktor ganda dengan pelindung. Kabelpickupharus dijalankan dalam pipa terpisah karena jika ada kabel lain yang berarus dalam pipa yang sama akan mengakibatkanerrorkarena medan yang menyimpang.Output analog juga harus dilengkapi dengan pelindung. Tipe yang disarankan adalah 2 mm2konduktor tunggal dengan pelindung yang terisolasi. Pelindung tersebut juga dapat digunakan sebagai salah satu konduktor. Tipe lain yang disarankan adalah 2 mm2konduktor ganda berpelindung dengan salah satu konduktor dan pelindung terhubung pada terminal utama.6.Prosedur Pemasangan KalibrasiTrimpot yang dapat disetel merupakan titik settingan kalibrasi dari pabriknya. Drawer telah terkalibrasi di pabrik, sehingga medan kalibrasi mungkin tidak diperlukan kecuali untuk melakukanreset speed switch contacts.Pengkalibrasian oleh sinyal output darimagnetic pickupmerupakan suatu hal yang penting, tapi dalam keadaan diam (ketika mesin turbin berhenti), dimungkinkan juga untuk kalibrasi oleh sinyal dari oscillator daripada darimagnetic pickup.Prosedur kalibrasi berikut ini diperlihatkan menggunakan oscillator.(1)Keluarkan saklar power S1, tarik drawer, dan hubungkan power ke terminal TA4-47, 48.(2)Masukkan saklar power S1, periksa lampu power, dan periksa tegangan setiap bagian pada power circuit.(3)Keluarkan saklar power S1, dan hubungkan indikator dan/atau perekam.Hubungkan ke oscillator. Setel output oscillator pada angka 0.Masukkan saklar power S1, dan periksa indikator atau perekam menunjukkan angka 0.(4)Setel output oscillator ke 0.5 Vrms(5)Setel output frekuensi oscilator menjadi konstan, dan setel variabel resistor.(4-1)Dengan:f = Frekuensi output oscillator (Hz)p = Jumlah slot pada induktorN = Putaran mesin turbin (rpm)Nilai f akan sama denganN jika p = 60Penyetelan(a)Low F-DC converter circuitMinimum ripple-Settingresistor variabel VR1 dan kapasitor C1 menjadiminimum ripple.Spair-Setting arus output pada resistor variabel VR2 menjadi 5 mA DC pada frekuensi input maksmimum.(b)High F-DC converter circuitSpair-Setting arus output pada resistor variabel VR101 menjadi 5 mA DC pada frekuensi input maksmimum.Setelah menyetel skala penuh, periksa petunjuk pada kecepatan rata-rata dan kecepatan skala menengah pada prosedur yang sama.(6)Setting speed contactsSetel frekuensi output oscillator menjadi nilai operasispeed contact, dan setel resistor variabel VR301 untuk mengoperasikan relay K401, K402.Ganti frekuensi output oscillator mendekati settingan katup dan pastikan operasi relay K401, K402.(7)Ketika kalibrasi sudah selesai, tekan drawer secara menyeluruh dan kencangkan sekrup di bagian depan.7.PerbaikanTabel IV.2 merupakan masalah-masalah yang mungkin terjadi dan petunjuk untuk mencari sumber permasalahannya. Ketika melakukan perbaikan, lihatlah diagram skematik dan diagram interkoneksi.Tabel IV.2. Gangguan yang mungkin terjadi dan penyelesaiannyaGangguanPenyelesaian

1.Perekam dan indikator menunjukkan angka 0 (pada saat kecepatan turbin tidak 0)-Periksa sumbu F1-Periksa tegangan pada terminal THL-1 (+24 V)-Korsleting pada pickup, kabel pickup, atau kerusakan pada F-DC converter

2.Sumbu F1 meleleh-Korsleting pada sirkuit power supply

3.Tidak ada penyetelan pada saklar kecepatan-Periksa teganagn pada terminal TBL-1, 6, 8 dan 9 (+24, +0.7, -8.2, -24V)

4.Tidak ada operasi pada saklar kecepatan-Kerusakan pada comparator board atau relay K401, K402

*Catatan untuk perbaikanHati-hati dalam mengukur tegangan terutama pada transistor amplified board karena transistor dapat mengalami kerusakan secara permanen jika terjadi korsleting pada terminal PCB.

8.Spesifikasi UmumSpesifikasi umum tersebut diperlihatkan dalam Tabel IV.3.Jika dalam pengetesan ini diperlukan untuk mengkonduksi medan, casis bagian bawah harus diangkat. Seluruh terminal di bagian belakang harus diikat bersama, di-ground-kan dan seluruh kabel eksternal harus di putuskan terlebih dahulu. PCB harus dilepas untuk mencegah kerusakan pada komponen-komponennya. Test kekuatan tinggi yang tidak lebih dari 600 V dapat di berikan pada persambungan blok terminal dan casis selama 1 menit.Tabel IV.3 Spesifikasi UmumPower supply110 V AC (50/60 Hz)

Power consumption30 VA

Standard RatingFor main T0 to 5000 rpm (60 Hz)

0 to 4000 rpm (50 Hz)

For B.F.P.T0 to 8000 rpm (High speed channel)

0 to 40 rpm (Low speed channel)

Analog output0 to 40 mV DC (to recorder)

0 to 5 mA DC (to indicator)

Accuracy+- 1.5 % F.S (indicator)

+- 2.5 % F.S (recorder)

Ambient temperature0 to 500C (recorder, indicator and control drawer)

0 to 850C (pickup)

IsolasiPower terminal1000 V, 60 Hz untuk 1 menit

Terminal lain600 V, 60 Hz untuk 1 menit

Kesimpulan Tugas KhususBerdasarkan kerja praktek yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pengoperasian dan pemeliharaan turbin, diperlukan adanya sebuah sistem yang berfungsi untuk mengendalikan kondisi turbin supaya turbin beroperasi dalam keadaan normal.Salah satu hal yang perlu diperharikan selama pengoperasian dan pemeliharaan turbin adalah kecepatan turbin itu sendiri. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,