penjelasan catv

22
Cable Antenna Television sendiri sebenarnya identik dengan dengan televisi kabel yang kita kenal saat ini, baik yang ada di kota besar maupun kota kecil yang ada di Indonesia, yang mungkin membedakan satu dengan yang lain adalah sistem distribusi yang diaplikasikan. Cable Antenna Television, dalam mekanismenya terdiri atas sebuah headend pengendali siaran dan sistem distribusi yang digunakan agar siarannya dapat dinikmati oleh para pelanggannya. Cable antenna television yang seperti sesuai penjelasan diatas identik dengan sistem televisi kabel yang kita kenal, yaitu sistem televisi kabel yang menggunakan media kabel sebagai media distribusi dan bukan televisi kabel dengan sistem Direct To Home seperti halnya INDOVISION, TELKOMVISION dan SKYNINDO. atau halnya SMATV, untuk SMATV akan ada pembahasan hal ini di halaman yang lain. Kali ini kami mencoba menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan headend dan sistem distribusi serta beberapa aspek dari sebuah sistem catv, karena hal ini adalah sebagai dasar untuk memahami pengertian daripada catv itu sendiri. karena kadang - kadang seorang client akan mengalami kesulitan dalam memahami apa yang dimaksud dengan catv itu sendiri. adapun sebuah sistem catv itu sendiri terdiri atas : 1. Headend CATV 2. Sistem Distribusi CATV apa itu headend? dan apakah yang dimaksud dengan sistem distribusi? tentunya akan ada pertanyaan seperti itu yang timbul, Nah, apakah anda bisa membedakan sekaligus menjelaskan keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem? Jika belum, maka ikutilah pembahasan kami selanjutnya seputar masalah ini. Jadi, tetaplah bersama kami. Headend CATV Headend secara harfiah dapat dikatakan pengendali, pengumpul adalah sebuah susunan peralatan pengendali atau peralatan sumber siaran dari sebuah sistem cable antenna television (CATV). karena sebagai pengendali maka dalam urusan channel - channel siaran yang akan disiarkan dalam sebuah sistem CATV otomatis pengaturannya hanya pada headend.

Upload: jajakapasundan

Post on 27-Oct-2015

483 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Cable Antenna Television sendiri sebenarnya identik dengan dengan televisi kabel yang kita

kenal saat ini, baik yang ada di kota besar maupun kota kecil yang ada di Indonesia, yang

mungkin membedakan satu dengan yang lain adalah sistem distribusi yang diaplikasikan.

Cable Antenna Television, dalam mekanismenya terdiri atas sebuah headend pengendali

siaran dan sistem distribusi yang digunakan agar siarannya dapat dinikmati oleh para

pelanggannya.

Cable antenna television yang seperti sesuai penjelasan diatas identik dengan sistem televisi

kabel yang kita kenal, yaitu sistem televisi kabel yang menggunakan media kabel sebagai

media distribusi dan bukan televisi kabel dengan sistem Direct To Home seperti halnya

INDOVISION, TELKOMVISION dan SKYNINDO. atau halnya SMATV, untuk SMATV

akan ada pembahasan hal ini di halaman yang lain.

Kali ini kami mencoba menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan headend dan sistem

distribusi serta beberapa aspek dari sebuah sistem catv, karena hal ini adalah sebagai dasar

untuk memahami pengertian daripada catv itu sendiri. karena kadang - kadang seorang client

akan mengalami kesulitan dalam memahami apa yang dimaksud dengan catv itu sendiri.

adapun sebuah sistem catv itu sendiri terdiri atas :

1. Headend CATV

2. Sistem Distribusi CATV

apa itu headend? dan apakah yang dimaksud dengan sistem distribusi? tentunya akan ada

pertanyaan seperti itu yang timbul, Nah, apakah anda bisa membedakan sekaligus

menjelaskan keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem? Jika belum, maka

ikutilah pembahasan kami selanjutnya seputar masalah ini. Jadi, tetaplah bersama kami.

Headend CATV

Headend secara harfiah dapat dikatakan pengendali, pengumpul adalah sebuah susunan

peralatan pengendali atau peralatan sumber siaran dari sebuah sistem cable antenna television

(CATV). karena sebagai pengendali maka dalam urusan channel - channel siaran yang akan

disiarkan dalam sebuah sistem CATV otomatis pengaturannya hanya pada headend.

seperti pada gambar diatas, Headend sistem catv terdiri atas, parabola, receiver, dan

modulator. tentunya para pembaca ingin bertanya tentang hal ini, mengapa harus

menggunakan parabola? modulator, apa fungsinya? semuanya akan kami jelaskan satu

persatu sehingga nantinya para pembaca dapat memahami sistematika dari CATV dengan

jelas, adapun penjelasan dari fungsi dari peralatan tersebut adalah sebagai berikut:

Antenna Parabola Antenna parabola digunakan sebagai antenna receive sinyal dari satelit. seperti diketahui

bahwa dalam sebuah satelit terdapat banyak transponder yang mempunyai alokasi frekuensi

baik untuk sinyal data, video dan gambar. sebuah sistem CATV biasanya lebih dari satu

antenna parabola yang digunakan dan biasanya sinyal yang digunakan dalam sistem CATV

adalah dari satelit, PALAPA D, TELKOM-1, ASIASAT3S, TELSTRA18, AGILA 2 dll.

Receiver Satelit Receiver satelit adalah alat yang digunakan untuk merubah sinyal satelit yang ditangkap oleh

antenna parabola menjadi sinyal audio dan video sehingga dapat dilihat melalui televisi.

untuk mengeluarkan sinyal televisi, sebuah receiver harus disetting dulu baik dengan blind

scanning maupun dengan manual scanning guna mencari siaran televisi yang hendak

ditayankan nantinya.

Modulator Modulator adalah sebuah modulation yang diaplikasikan untuk merubah sinyal audio video

dari receiver satelit menjadi sinyal RF, dalam pengaturan alokasi frekuensi dari siaran,

modulator yang memegang peranan penting, disamping itu pada modulator ini kita dapat

menguatkan atau melemahkan sinyal audio maupun video sesuai dengan keinginan akan

kekuatan sinyal RF yang kita harapkan.

Setelah kami gambarkan masing - masing komponen seperti diatas, maka berikutnya akan

kami gambarkan lebih detail tentang sistem headend...

Biasanya dalam sebuah headend CATV akan tersusun beberapa receiver satelit sesuai dengan

jumlah channel siaran yang akan dipancarkan melalui kabel. sebagai penjelasannya akan

kami gambarkan sebagai berikut :

dari gambar diatas, setiap keluaran dari receiver satelit yang berupa AV menjadi input bagi

modulator, dan dalam modulator sinyal AV ini diubah menjadi sinyal RF dengan alokasi

frekuensi dari VHF - UHF. keluaran RF dari masing - masing modulator ini dikumpulkan

dalam sebuah combiner, keluaran dari combiner inilah yang nantinya didistribusikan melalui

jaringan distribusi kepada para pelanggan.

Demikian pembahasan mengenai headend CATV, mudah - mudahan hal ini memberikan

gambaran tentang headend dari CATV. untuk pembahasan selanjutnya akan mengambarkan

mengenai sistem distribusi CATV, jadi tetaplah bersama kami.

Sistem Distribusi CATV

Seperti telah dijelaskan di awal bahwa dalam sistem cable antenna television, disamping ada

headend tentu ada sistem distribusi yang berfungsi untuk menyebarkan siarannya sampai

kepada para customernya.

Sistem distribusi CATV kebanyakan adalah sebuah jaringan yang memadukan semua system

Topologi dari LAN (Local Area Network) yang ada pada jaringan komputer, seperti STAR,

BUS, dan TOKEN RING. koq bisa...? Sebuah Distribusi CATV memang sangat kompleks

dan penuh perhitungan, kebanyakan, dari sebuah headend CATV jaringan yang keluar adalah

menggunakan sistem STAR yang artinya output sebuah headend atau server pasti mempunyai

minimal 2 keluaran yaitu kanan dan kiri. sedangkan jaringan distribusinya kebanyakan adalah

BUS dan TOKEN RING.

Sesuai dengan gambaran diatas, tampak bahwa dalam hal penganturan dan penempatan

amplifier tersusun secara series, dan tampak bahwa sistem distribusi CATV sebenarnya

identik dengan sistem jaringan LAN komputer terutama similiar dengan topology STAR,

BUS dan TOKEN RING. sesuai dengan gambar diatas maka dalam hal pendistribusian ada 2

faktor yang menjadi bahan dasar dari sistem distribusi CATV yaitu :

Kabel Sistem distribusi CATV menggunakan media kabel baik kabel RG maupun kabel fiber optic

yang tentunya mempunyai fungsi dan karateristik yang berbeda, untuk kabel RG yang

digunakan adalah kabel RG 6 maupun RG 11 dengan impedansi ohm yaitu 75 Ohm.

Penggunaan kabel RG kebayakan adalah sistem Single Side

Transport Packet yaitu hanya komunikasi satu arah, sedangkan perkembangan saat ini sudah

mulai ada yang beralih menggunakan kabel fiber karena untuk melayani komunikasi dua arah

(two way system), artinya sebuah jaringan CATV yang menggunakan kabel fiber pastinya

banyak berhubungan dengan tambahan aplikasi yaitu komunikasi data, baik itu internet

maupun game online atau istilahnya yaitu BROADBAND

Dalam hal penggunaan kabel RG tentunya harus mengetahui akan kandungan losses dari

kabel RG tersebut, berdasarkan data - data yang sudah ada, setiap merek kabel RG

mempunyai kualitas losses yang berbeda, ada yang lossesnya kecil dan ada yang lossesnya

besar. Salah satu metode dalam hal pengukuran losses adalah dengan menggunakan metode

pengukuran kekuatan dB dalam satu roll kabel tersebut, pengukurannya dengan

menggunakan dB meter.

Amplifier. Kebanyakan dalam sistem distribusi CATV, amplifier dipasang dengan sistem series pada

jalur kabel yang terpasang, pemasangan ini harus terukur dengan tepat, kalau tidak akan

timbul noise pada sistem distribusinya. seperti telah dijelaskan pada gambaran tentang kabel,

setiap kabel yang terpasang akan mempunyai tingkat losses, nah untuk menaikkan kembali

kuat sinyal diperlukan adanya amplifier.

Dalam hal penggunaan amplifier pada sistem distribusi CATV ada 2 kategori yang ada saat

ini, yaitu INDOOR dan OUTDOOR, perbedaan yang ada dalam hal ini adalah dalam catu

daya yang digunakan dalam amplifiernya, kalau INDOOR kebanyakan yang digunakan

adalah catu daya DC sedangkan untuk OUTDOOR, catu daya yang digunakan adalah catu

daya AC. Kedua 2 kategori baik INDOOR dan OUTDOOR mempunyai keuntungan dan

kekurangan tergantung pada area dan tujuan dari sistem distribusi CATV tersebut.

Mudah - mudahan dengan gambaran yang telah kami berikan ini, bisa memberikan gambaran

sekilas tentang apa itu CATV, setelah ini akan kami lanjutkan dalam pembahasan tentang

sistem analog, sistem digital dan internet CATV. jadi tetaplah bersama dengan kami.

CATV - MATV SYSTEM

Apa Itu Community Antenna Televisi ( CATV )

Community Antenna Television sendiri sebenarnya identik dengan dengan televisi kabel yang kita

kenal saat ini, baik yang ada di kota besar maupun kota kecil yang ada di Indonesia, yang mungkin

membedakan satu dengan yang lain adalah sistem distribusi yang diaplikasikan.

Community Antenna Television, dalam mekanismenya terdiri atas sebuah headend pengendali

siaran dan sistem distribusi yang digunakan agar siarannya dapat dinikmati oleh para pelanggannya.

Cable antenna television yang seperti sesuai penjelasan diatas identik dengan sistem televisi kabel

yang kita kenal, yaitu sistem televisi kabel yang menggunakan media kabel sebagai media distribusi

dan bukan televisi kabel dengan sistem Direct To Home seperti halnya INDOVISION, TELKOMVISION

dan SKYNINDO. atau halnya SMATV, untuk SMATV akan ada pembahasan hal ini di halaman yang

lain.

Kali ini kami mencoba menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan headend dan sistem

distribusi serta beberapa aspek dari sebuah sistem catv, karena hal ini adalah sebagai dasar untuk

memahami pengertian daripada catv itu sendiri. karena kadang - kadang seorang client akan

mengalami kesulitan dalam memahami apa yang dimaksud dengan catv itu sendiri. adapun sebuah

sistem catv itu sendiri terdiri atas :

1. Headend CATV 2. Sistem Distribusi CATV

apa itu headend? dan apakah yang dimaksud dengan sistem distribusi? tentunya akan ada

pertanyaan seperti itu yang timbul, Nah, apakah anda bisa membedakan sekaligus menjelaskan

keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem? Jika belum, maka ikutilah pembahasan kami

selanjutnya seputar masalah ini. Jadi, tetaplah bersama kami.

Headend CATV

Headend secara harfiah dapat dikatakan pengendali, pengumpul adalah sebuah susunan peralatan

pengendali atau peralatan sumber siaran dari sebuah sistem cable antenna television (CATV). karena

sebagai pengendali maka dalam urusan channel - channel siaran yang akan disiarkan dalam sebuah

sistem CATV otomatis pengaturannya hanya pada headend.

seperti pada gambar diatas, Headend sistem catv terdiri atas, parabola, receiver, dan modulator.

tentunya para pembaca ingin bertanya tentang hal ini, mengapa harus menggunakan parabola?

modulator, apa fungsinya? semuanya akan kami jelaskan satu persatu sehingga nantinya para

pembaca dapat memahami sistematika dari CATV dengan jelas, adapun penjelasan dari fungsi dari

peralatan tersebut adalah sebagai berikut:

Antenna Parabola

Antenna parabola digunakan sebagai antenna receive sinyal dari satelit. seperti diketahui bahwa

dalam sebuah satelit terdapat banyak transponder yang mempunyai alokasi frekuensi baik untuk

sinyal data, video dan gambar. sebuah sistem CATV biasanya lebih dari satu antenna parabola yang

digunakan dan biasanya sinyal yang digunakan dalam sistem CATV adalah dari satelit, PALAPA D,

TELKOM-1, ASIASAT3S, ASIASAT-5

Receiver Satelit

Receiver satelit adalah alat yang digunakan untuk merubah sinyal satelit yang ditangkap oleh

antenna parabola menjadi sinyal audio dan video sehingga dapat dilihat melalui televisi. untuk

mengeluarkan sinyal televisi, sebuah receiver harus disetting dulu baik dengan blind scanning

maupun dengan manual scanning guna mencari siaran televisi yang hendak ditayankan nantinya.

Modulator

Modulator adalah sebuah modulation yang diaplikasikan untuk merubah sinyal audio video dari

receiver satelit menjadi sinyal RF, dalam pengaturan alokasi frekuensi dari siaran, modulator yang

memegang peranan penting, disamping itu pada modulator ini kita dapat menguatkan atau

melemahkan sinyal audio maupun video sesuai dengan keinginan akan kekuatan sinyal RF yang kita

harapkan.

Setelah kami gambarkan masing - masing komponen seperti diatas, maka berikutnya akan kami

gambarkan lebih detail tentang sistem headend...

Biasanya dalam sebuah headend CATV akan tersusun beberapa receiver satelit sesuai dengan jumlah

channel siaran yang akan dipancarkan melalui kabel. sebagai penjelasannya akan kami gambarkan

sebagai berikut :

dari gambar diatas, setiap keluaran dari receiver satelit yang berupa AV menjadi input bagi

modulator, dan dalam modulator sinyal AV ini diubah menjadi sinyal RF dengan alokasi frekuensi

dari VHF - UHF. keluaran RF dari masing - masing modulator ini dikumpulkan dalam sebuah

combiner, keluaran dari combiner inilah yang nantinya didistribusikan melalui jaringan distribusi

kepada para pelanggan.

Demikian pembahasan mengenai headend CATV, mudah - mudahan hal ini memberikan gambaran

tentang headend dari CATV. untuk pembahasan selanjutnya akan mengambarkan mengenai sistem

distribusi CATV, jadi tetaplah bersama kami.

Sistem Distribusi CATV

Seperti telah dijelaskan di awal bahwa dalam sistem cable antenna television, disamping ada

headend tentu ada sistem distribusi yang berfungsi untuk menyebarkan siarannya sampai kepada

para customernya. .

Sistem distribusi CATV kebanyakan adalah sebuah jaringan yang memadukan semua system Topologi

dari LAN (Local Area Network) yang ada pada jaringan komputer, seperti STAR, BUS, dan TOKEN

RING. koq bisa...? Sebuah Distribusi CATV memang sangat kompleks dan penuh perhitungan,

kebanyakan, dari sebuah headend CATV jaringan yang keluar adalah menggunakan sistem STAR yang

artinya output sebuah headend atau server pasti mempunyai minimal 2 keluaran yaitu kanan dan

kiri. sedangkan jaringan distribusinya kebanyakan adalah BUS dan TOKEN RING.

Sesuai dengan gambaran diatas, tampak bahwa dalam hal penganturan dan penempatan amplifier

tersusun secara series, dan tampak bahwa sistem distribusi CATV sebenarnya identik dengan sistem

jaringan LAN komputer terutama similiar dengan topology STAR, BUS dan TOKEN RING. sesuai

dengan gambar diatas maka dalam hal pendistribusian ada 2 faktor yang menjadi bahan dasar dari

sistem distribusi CATV yaitu :

Kabel

Sistem distribusi CATV menggunakan media kabel baik kabel RG maupun kabel fiber optic yang

tentunya mempunyai fungsi dan karateristik yang berbeda, untuk kabel RG yang digunakan adalah

kabel RG 6 maupun RG 11 dengan impedansi ohm yaitu 75 Ohm.

Penggunaan kabel RG kebayakan adalah sistem Single Side

Transport Packet yaitu hanya komunikasi satu arah, sedangkan perkembangan saat ini sudah mulai

ada yang beralih menggunakan kabel fiber karena untuk melayani komunikasi dua arah (two way

system), artinya sebuah jaringan CATV yang menggunakan kabel fiber pastinya banyak berhubungan

dengan tambahan aplikasi yaitu komunikasi data, baik itu internet maupun game online atau

istilahnya yaitu BROADBAND

Dalam hal penggunaan kabel RG tentunya harus mengetahui akan kandungan losses dari kabel RG

tersebut, berdasarkan data - data yang sudah ada, setiap merek kabel RG mempunyai kualitas losses

yang berbeda, ada yang lossesnya kecil dan ada yang lossesnya besar. Salah satu metode dalam hal

pengukuran losses adalah dengan menggunakan metode pengukuran kekuatan dB dalam satu roll

kabel tersebut, pengukurannya dengan menggunakan dB meter.

Amplifier.

Kebanyakan dalam sistem distribusi CATV, amplifier dipasang dengan sistem series pada jalur kabel

yang terpasang, pemasangan ini harus terukur dengan tepat, kalau tidak akan timbul noise pada

sistem distribusinya. seperti telah dijelaskan pada gambaran tentang kabel, setiap kabel yang

terpasang akan mempunyai tingkat losses, nah untuk menaikkan kembali kuat sinyal diperlukan

adanya amplifier.

Dalam hal penggunaan amplifier pada sistem distribusi CATV ada 2 kategori yang ada saat ini, yaitu

INDOOR dan OUTDOOR, perbedaan yang ada dalam hal ini adalah dalam catu daya yang digunakan

dalam amplifiernya, kalau INDOOR kebanyakan yang digunakan adalah catu daya DC sedangkan

untuk OUTDOOR, catu daya yang digunakan adalah catu daya AC. Kedua 2 kategori baik INDOOR dan

OUTDOOR mempunyai keuntungan dan kekurangan tergantung pada area dan tujuan dari sistem

distribusi CATV tersebut.

Mudah - mudahan dengan gambaran yang telah kami berikan ini, bisa memberikan gambaran sekilas

tentang apa itu CATV, setelah ini akan kami lanjutkan dalam pembahasan tentang sistem analog,

sistem digital dan internet CATV. jadi tetaplah bersama dengan kami.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

MODULATOR 4 CHANNEL MERK MATRIX

- Modulator 4 in 1 VM-550D

Feature :

Proses pengolahan signal IF menggunakan teknik MUC dengan presisi tinggi. Lampu tampilan digital sebagai petunjuk kanal. 4 kanal dalam 1 unit, setiap kanal bekerja pada pfrekwensi 45-550MHz. Menggunakan power supply tipe Switching dengan stabilitas tinggi. Mengadopsi sirkuit MMIC dan teknik surface mounted pada komponen utama.

Spesifikasi :

TELEVISI KABEL (CATV)

TELEVISI KABEL (CATV)

A. SEJARAH

Pada tahun 1950-an, terdapat empat buah jaringan televisi di Amerika

Serikat (AS). Karena frekuensi dibagikan kepada televisi, isyarat hanya bisa diterima

di dalam garis penglihatan (line of sight) dari antena penerima. Orang-orang yang

tinggal di daerah yang terpencil, terutama daerah terpencil di pegunungan, tidak dapat

melihat program-program yang telah menjadi bagian penting dari kebudayaan di

Amerika Serikat tersebut.

Pada tahun 1948, orang-orang yang tinggal di daerah lembah-lembah terpencil

di Pennsylvania memecahkan masalah penerimaan isyarat mereka dengan menaruh

antena-antena pada bukit-bukit dan membentangkan kabel sampai ke rumah-rumah

mereka. Pada zaman sekarang, teknologi yang sama digunakan oleh desa-desa kecil

yang terpencil dan kota-kota yang terpilih mengizinkan penonton di seluruh negara

untuk mengakses varietas program yang luas dan kanal yang sesuai dengan kebutuhan

dan keinginan mereka. Pada awal 1990an, TV kabel telah mencapai hampir separuh

dari rumah penduduk di Amerika Serikat.

B. PERKEMBANGAN CATV

TV Kabel lebih dulu dikenal di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia

Timur. Namun walaupun TV kabel hadir di beberapa negara, yang paling utama

adalah di Amerika Selatan dan Timur Tengah. Di Indonesia, Kabelvision merupakan

operator TV kabel yang pertama. Singkatan CATV seringkali digunakan untuk

mengartikan TV Kabel. Sebenarnya CATV merupakan singkatan dari Community

Antenna Television. Sementara TV kabel pertama ditemukan karena wilayah dimana

penerimaan over-the-air terbatas oleh daerah pegunungan. Sehingga antena komunitas

yang sangat besar dibangun, dan dibentangkan kabel dari antena tersebut menuju

rumah-rumah individu. Saat ini, sistem kabel di AS menyampaikan ratusan kanal

kepada enam puluh juta rumah, sambil juga menyediakan jumlah orang yang terus

bertambah dalam penggunaan akses internet berkecepatan tinggi. Beberapa sistem

kabel bahkan memperbolehkan memakai panggilan telepon sambil menerima program

baru teknologi.

Di AS, TV kabel sudah sangat berkembang di negara-negara bagiannya.

Mayoritas penonton televisi di Amerika memperoleh isyarat mereka melalui CATV. Di

Asia pun TV Kabel cukup berkembang. Di Korea Selatan contohnya, ada banyak

operator TV kabel seperti Tbroad, C&M, CJ, dan lain-lain. Operator TV kabel di

Korea Selatan menyediakan TPS untuk pelanggan mereka. Di Hongkong, para

penonton televisi tidak hanya menonton TV kabel tetapi juga sudah menggunakan TV

satelit seperti Star TV. Di India pun, TV kabel sudah sangat dikenal. Ada banyak

operatornya seperti Sun TV, The Raj Television Network, dan Ortel Communications

Ltd. Kabelvision merupakan operator TV kabel pertama di Indonesia yang memulai

operasinya di tahun 1995. Dalam 2006, perusahaan induknya,PT Broadband

Multimedia Tbk, meluncurkan Digital1, operator TV kabel yang terbaru yang

membutuhkan kotak susunan digital untuk dipasang. Sebagian dari jaringan

Kabelvision akan diubah menjadi Digital 1. Pada pertengahan tahun 2007, Broadband

Multimedia berganti nama menjadi First Media dan menggabungkan kedua layanan tv

kabelnya sebagai produk HomeCable, dengan teknologi Digital 1. Perusahaan ini

dimiliki olehGrup Lippo.

C. CARA KERJA CATV

Dalam sebuah sistem kabel, isyarat mungkin telah melampaui 30 atau

40 amplifier sebelum mencapai rumah anda, satu tiap 1000 kaki atau lebih, dengan

masing-masing amplifier anda bisa mendapatkan gangguan dan distorsi. Ditambah lagi

jika salah satu dari amplifier gagal anda akan kehilangan gambar. Sistem kabel

memiliki reputasi tidak memiliki kualitas gambar yang baik dan tidak dapat dipercaya.

Diakhir tahun 1970, TV Kabel menemukan solusi dari masalah amplifier. Sejak itu

mereka juga membuat teknologi mereka dapat menambah program ke servis

kabel. Pada awal tahun 1950, sistem kabel mulai bereksperimen dengan cara

menggunakan pengirim glombang mikro dan menara penerima untuk menangkap

isyarat dari stasiun yang berjarak jauh. Dalam beberapa kasus, cara ini membuat

televisi tersedia untuk orang-orang yang tinggal diluar area dari standar penyiaran.

Dalam kasus lainya, terutama di bagian timur laut AS. Hal itu berarti pelanggan TV

kabel mungkin dapat mengakses kebeberapa stasiun penyiaran yang memiliki jaringan

yang sama. Untuk pertama kalinya TV kabel digunakan untuk memperbanyak

tontonan, tidak hanya tontonan biasa. Ini memulai tren yang mengawali booming-nya

TV kabel pada tahun 1970an.

Tambahan dari stasiun CATV (Community Antenna Television) dan penyebaran

sistem kabel mengarahkan para pembuatnya untuk menambahkan switch sebagian

besar dari pengaturan televisi. Orang-orang dapat mengatur televisi mereka untuk

memilih channel-channel berdasarkan dari rencana alokasi frekuensi Federal

Communications Commission (FCC) atau mereka dapat mengatur semua untuk rencana

penggunaan oleh kebanyakan sistem kabel. Dua rencana tersebut kepentinganya

berbeda.

Dalam kedua sistem pencari, masing-masing stasiun televisi telah memberikan 6

megahertz bagian dari spektrum radio. FCC telah menjadi bagian dari spektrum Very

High Frequency (VHF) ke 12 channel televisi. Channel tersebut tidak terdapat di dalam

satu blok frekuensi, namun sebaliknya dipisah menjadi dua grup untuk menghindari

gangguan dengan servis radio yang sudah ada. Setelah itu pada saat pertumbuhan

popularitas televisi mengharuskan adanya tambahan channel-channel, FCC

mengalokasikan frekuensi dalam bentuk UHF (Ultra High Frequency) dari spektrum.

Mereka membuat channel 14 sampai 69 menggunakan sebuah blok dari frekuensi

antara 470 MHz dan 812 MHz. Karena mereka menggunakan kabel sebagai pengganti

dari antena, sistem TV Kabel tidak perlu mengkhawatirkan tentang servis yang sudah

ada. Para ahli dapat menggunakan apa yang disebut sebagai mid-band, frekuensi telah

dilewati oleh penyiaran televisi juga untuk signal yang lain, untuk channel 14-22.

channel 1 sampai dengan 6 berada di frekuensi yang lebih rendah sementara yang

lainnya lebih tinggi. CATV/Antenna mengganti pemberitahuan kepada para pencari

televisi untuk mencari di sekeliling mid-band maupun mencari melaluinya. Sementara

kita membicarakan tentang pencarian channel, patut untuk dipertimbangkan mengapa

sistem CATV tidak menggunakan frekuensi yang sama untuk stasiun penyiaran pada

channel 1 sampai 6 yang digunakan stasiun yang digunakan stasiun tersebut untuk

menyiarkan melalui gelombang udara. Peralatan kabel dirancang untuk melindungi

isyarat yang dibawa di dalam kabel dari gangguan di luar, dan televisi dirancang untuk

menerima isyarat hanya melalui titik penghubung menuju kabel atau antena; tetapi

gangguan tetap dapat memasuki sistem, terutama pada konektornya. Saat gangguan

datang dari channel yang dibawa oleh kabel, ada sebuah masalah yang diakibatkan

oleh perbedaan dalam kecepatan penyiaran di antara dua sinyal.

Sinyal radio berjalan melalui udara pada kecepatan yang hampir menyamai

kecepatan cahaya. Dalam coaxial cable seperti yang dibawa oleh isyarat CATV ke

rumah anda, isyarat radio berjalan pada dua pertiga kecepatan cahaya. Saat penyiaran

dan isyarat kabel sampai ke pencari televisi terjadi pecahan selama satu detik saja,

anda akan melihat gambar menjadi berbayang yang disebut sebagai ghosting.

Pada tahun 1972, sebuah sistem kabel dalam Wilkes-Barre, PA, dimulai dengan

menawarkan sistem channel pay-per-view pertama kali. Pelanggan membayar untuk

menonton film-film secara individual atau acara-acara olahraga. Mereka menamai

servis baru ini dengan nama Home Box Service atau HBO. Sistem pay-per-view ini

berlanjut sebagai servis regional sampai 1975, saat HBO mulai mentransmisikan

isyarat menuju ke satelit di dalam orbit geosynchronous dan kemudian ke sistem kabel

di Florida dan Mississippi. Bill Wall mengatakan bahwa satelit-satelit pada akhir-akhir

ini dapat menerima dan mengirimkan kembali sampai dengan 24 channel. Sistem kabel

menerima sinyal-sinyal menggunakan dish antennas berdiameter 10 meter,

dengan dish yang terpisah untuk tiap channel. Dengan permulaan program pengiriman

untuk sistem kabel, arsitektur dasar dari sistem kabel modern ditempatkan. Karena

jumlah pilihan program terus bertambah, bandwith dari sistem kabel juga meningkat.

Sistem-sistem terbaru beroperasi pada 200 MHz, memperoleh 33 channel. Sebagaimana

proses teknologi, bandwith meningkat menjadi 300,400,500 dan sekarang menjadi 550

MHz, dengan jumlah channel yang bisa meningkat menjadi 91 channel. Dua kemajuan

teknologi tambahan ini, fiber optic dan analog to digital conversion, memperbaiki fitur-

fitur dan kualitas penyiaran sembari meneruskan meningkatkan jumlah channel yang

tersedia.

D. PENGERTIAN TELEVISI KABEL (CATV)

Televisi kabel atau sering dikenal dengan Cable Antena Television (CATV) adalah

sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan

melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran

televisi biasa yang harus ditangkap antena (over the air). Selain acara televisi, acara

radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel.

Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia

Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil

di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya

radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat

satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran televisi.

Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk

menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog.

Cable Antenna Television sendiri sebenarnya identik dengan dengan televisi kabel

yang kita kenal saat ini, baik yang ada di kota besar maupun kota kecil yang ada di

Indonesia, yang mungkin membedakan satu dengan yang lain adalah sistem distribusi

yang diaplikasikan. Cable Antenna Television, dalam mekanismenya terdiri atas

sebuah headend pengendali siaran dan sistem distribusi yang digunakan agar siarannya

dapat dinikmati oleh para pelanggannya.

Cable antenna television yang seperti sesuai penjelasan diatas identik dengan

sistem televisi kabel yang kita kenal, yaitu sistem televisi kabel yang menggunakan

media kabel sebagai media distribusi dan bukan televisi kabel dengan system Direct To

Home seperti halnya INDOVISION, TELKOMVISION, SKYNINDO dan SMATV.

Kali ini kami mencoba menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan headend dan

sistem distribusi serta beberapa aspek dari sebuah sistem catv, karena hal ini adalah

sebagai dasar untuk memahami pengertian daripada catv itu sendiri. karena kadang –

kadang seorang client akan mengalami kesulitan dalam memahami apa yang dimaksud

dengan catv itu sendiri. Adapun sebuah sistem catv itu sendiri terdiri atas :

1. Headend CATV 2. Sistem Distribusi CATV

1. Headend CATV

Headend adalah jantungnya dari sebuah jaringan TV kabel yang mana berfungsi

sebagai penyalur semua siaran TV yang sudah di setting dan siap di distribusikan

kerumah pelanggan.

Headend secara harfiah dapat dikatakan pengendali, pengumpul adalah sebuah

susunan peralatan pengendali atau peralatan sumber siaran dari sebuah sistem cable

antenna television (CATV). Karena sebagai pengendali maka dalam urusan channel –

channel siaran yang akan disiarkan dalam sebuah sistem CATV otomatis

pengaturannya hanya pada headend.

Biasanya dalam sebuah headend CATV akan tersusun beberapa receiver satelit sesuai

dengan jumlah channel siaran yang akan dipancarkan melalui kabel. sebagai

penjelasannya akan kami gambarkan sebagai berikut :

Studio Head End Standard

Gambar. Head End Standard

Studio Head End Buatan Sendiri

Gambar. Head End Buatan Sendiri

Headend sistem catv terdiri atas antena parabola, receiver, dan modulator. Adapun

penjelasan fungsi dari peralatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Antenna Parabola

Antenna parabola digunakan sebagai antenna receive sinyal dari satelit. seperti

diketahui bahwa dalam sebuah satelit terdapat banyak transponder yang mempunyai

alokasi frekuensi baik untuk sinyal data, video dan gambar. Sebuah sistem CATV

biasanya lebih dari satu antenna parabola yang digunakan dan biasanya sinyal yang

digunakan dalam sistem CATV adalah dari satelit PALAPA D, TELKOM-1,

ASIASAT3S, TELSTRA18, AGILA 2 dll.

Gambar. Antena Parabola

1. b. Receiver Satelit

Receiver satelit adalah alat yang digunakan untuk merubah sinyal satelit yang

ditangkap oleh antenna parabola menjadi sinyal audio dan video sehingga dapat dilihat

melalui televisi. Untuk mengeluarkan sinyal televisi, sebuah receiver harus disetting

dulu baik dengan blind scanning maupun dengan manual scanning guna mencari

siaran televisi yang hendak ditayankan nantinya. Berikut ini adalah gambar Receiver

yang digunakan di PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pendopo.

Gambar. Receiver

1. c. Modulator

Modulator adalah sebuah modulation yang diaplikasikan untuk merubah sinyal audio

video dari receiver satelit menjadi sinyal RF, dalam pengaturan alokasi frekuensi dari

siaran, modulator yang memegang peranan penting, disamping itu pada modulator ini

kita dapat menguatkan atau melemahkan sinyal audio maupun video sesuai dengan

keinginan akan kekuatan sinyal RF yang kita harapkan. Berikut adalah gambar

modulator yang digunakan di PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pendopo.

Gambar. Modulator

D. Sistem Distribusi CATV

Seperti telah dijelaskan di awal bahwa dalam sistem cable antenna television,

disamping ada headend tentu ada sistem distribusi yang berfungsi untuk menyebarkan

siarannya sampai kepada para customernya.

Sistem distribusi CATV kebanyakan adalah sebuah jaringan yang memadukan semua

system Topologi dari LAN (Local Area Network) yang ada pada jaringan komputer,

seperti STAR, BUS, dan TOKEN RING. Sebuah Distribusi CATV memang sangat

kompleks dan penuh perhitungan, kebanyakan, dari sebuah headend CATV jaringan

yang keluar adalah menggunakan sistem STAR yang artinya output sebuah headend

atau server pasti mempunyai minimal 2 keluaran yaitu kanan dan kiri. Sedangkan

jaringan distribusinya kebanyakan adalah BUS dan TOKEN RING.

Sesuai dengan gambaran diatas, tampak bahwa dalam hal penganturan dan

penempatan amplifier tersusun secara series, dan tampak bahwa sistem distribusi

CATV sebenarnya identik dengan sistem jaringan LAN komputer terutama similiar

dengan topology STAR, BUS dan TOKEN RING. Sesuai dengan gambar diatas maka

dalam hal pendistribusian ada 2 faktor yang menjadi bahan dasar dari sistem distribusi

CATV yaitu :

1. a. Kabel

Sistem distribusi CATV menggunakan media kabel baik kabel RG maupun kabel fiber

optic yang tentunya mempunyai fungsi dan karateristik yang berbeda, untuk kabel RG

yang digunakan adalah kabel RG 6 maupun RG 11 dengan impedansi ohm yaitu 75

Ohm.

Gambar. Kabel

Penggunaan kabel RG kebayakan adalah sistem Single Side Transport Packet yaitu

hanya komunikasi satu arah, sedangkan perkembangan saat ini sudah mulai ada yang

beralih menggunakan kabel fiber karena untuk melayani komunikasi dua arah (two

way system), artinya sebuah jaringan CATV yang menggunakan kabel fiber pastinya

banyak berhubungan dengan tambahan aplikasi yaitu komunikasi data, baik itu

internet maupun game online atau istilahnya yaitu BROADBAND.

Dalam hal penggunaan kabel RG tentunya harus mengetahui akan kandungan losses

dari kabel RG tersebut, berdasarkan data – data yang sudah ada, setiap merek kabel

RG mempunyai kualitas losses yang berbeda, ada yang lossesnya kecil dan ada yang

lossesnya besar. Salah satu metode dalam hal pengukuran losses adalah dengan

menggunakan metode pengukuran kekuatan dB dalam satu roll kabel tersebut,

pengukurannya dengan menggunakan dB meter.

1. b. Amplifier

Kebanyakan dalam sistem distribusi CATV, amplifier dipasang dengan sistem series

pada jalur kabel yang terpasang, pemasangan ini harus terukur dengan tepat, kalau

tidak akan timbul noise pada sistem distribusinya. seperti telah dijelaskan pada

gambaran tentang kabel, setiap kabel yang terpasang akan mempunyai tingkat losses,

nah untuk menaikkan kembali kuat sinyal diperlukan adanya amplifier.

Gambar. Amplifier (boster) pada CATV

Dalam hal penggunaan amplifier pada sistem distribusi CATV ada 2 kategori yang ada

saat ini, yaitu INDOOR dan OUTDOOR, perbedaan yang ada dalam hal ini adalah

dalam catu daya yang digunakan dalam amplifiernya, kalau INDOOR kebanyakan

yang digunakan adalah catu daya DC sedangkan untuk OUTDOOR, catu daya yang

digunakan adalah catu daya AC. Kedua 2 kategori baik INDOOR dan OUTDOOR

mempunyai keuntungan dan kekurangan tergantung pada area dan tujuan dari sistem

distribusi CATV tersebut.

E. Cara Kerja Televisi

Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya

menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi

menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (pixel) yang ditembak

dengan elektron yang berenergi tinggi. Pixel warna (merah, hijau, biru) inilah yang

dikombinasikan dan ditampilkan di layar komputer dalam bentuk gambar seperti yang

kita lihat.

Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun TV favoritmu, televisi

terdiri dari bagian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi. Secara garis

besarnya bagian-bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner, Rangkain

detektor video, Rangkain penguat video, dan Rangkain Audio.

Berikut ini garis besar cara televisi bekerja :

1. Antena berfungsi untuk menangkap gelombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi. 2. Sinyal yang datang dialirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televisi. 3. Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar. Karena gelombang yang

diterima antena TV lebih dari satu macam (contoh gelombang stasiun METRO TV, MNCTV, INDOSIAR, TVONE, RCTI, ANTV, GLOBAL TV, SCTV, TRANS 7, dll). Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa suara dan gambar) sesuai dengan saluran TV yang kamu pilih kemudian diproses lebih lanjut. Alat pemisah disebut Tunner.

4. Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk diproses ulang dengan bantuan kamera TV. Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, hijau dan biru) menuju tabung sinar katoda.

5. Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnit sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak-balik di layar televisi.

6. Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang diberi bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas elektron ini mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, hijau dan biru. Yang tidak kena tetap berwarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar di televisi.

7. Gelombang suara akan diproses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai gangguan. 8. Sinyal suara yang sudah disaring dikeluarkan melalui alat yang disebut speaker.

F. Perbedaan Antara TV Kabel Digital Dan TV Kabel Analog

Adapun perbedaan antara TV kabel Digital dan TV kabel Analog terdapat pada sistem

kerjanya yaitu sebagai berikut.

Untuk TV Kabel Digital keluaran signalnya dalam bentuk frekuensi Mhz Upstream dan Downstream. Upstream dipakai untuk koneksi Internet dan Downstream dipakai untuk koneksi TV. Untuk koneksi TV kabel digital masih memerlukan Decoder/Reciver, baru bisa

di sambung ke TV dan untuk inputnya langsung melalui Video. Jadi gambar yang di keluarkan akan lebih bersih dibanding dengan TV kabel Analog.

Sedangkan untuk TV Kabel Analog sistem kerjanya cukup simpel, anda cukup menyiapkan Reciver, Modulator, Combiner dan beberapa Boster. Cara pasangnya juga sangat gampang, dari Video reciver masuk ke input Modulator, dari Modulator masuk ke input Combiner lalu dari out Combiner masuk ke input Boster indoor dan tinggal didistribusikan ke jaringan anda. Yang paling penting adalah pengaturan prekwensi modulatornya jangan terlalu rapat, karena pemasangan boster yang terlalu rapat juga bisa menyebabkan kurang bagusnya siaran TV kabel anda. Dan juga jangan sampai bentrok dengan prekwensi telestrial local karena bisa menyebabkan gangguan di penerimaan siaran anda.