penjelasan catv
TRANSCRIPT
Cable Antenna Television sendiri sebenarnya identik dengan dengan televisi kabel yang kita
kenal saat ini, baik yang ada di kota besar maupun kota kecil yang ada di Indonesia, yang
mungkin membedakan satu dengan yang lain adalah sistem distribusi yang diaplikasikan.
Cable Antenna Television, dalam mekanismenya terdiri atas sebuah headend pengendali
siaran dan sistem distribusi yang digunakan agar siarannya dapat dinikmati oleh para
pelanggannya.
Cable antenna television yang seperti sesuai penjelasan diatas identik dengan sistem televisi
kabel yang kita kenal, yaitu sistem televisi kabel yang menggunakan media kabel sebagai
media distribusi dan bukan televisi kabel dengan sistem Direct To Home seperti halnya
INDOVISION, TELKOMVISION dan SKYNINDO. atau halnya SMATV, untuk SMATV
akan ada pembahasan hal ini di halaman yang lain.
Kali ini kami mencoba menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan headend dan sistem
distribusi serta beberapa aspek dari sebuah sistem catv, karena hal ini adalah sebagai dasar
untuk memahami pengertian daripada catv itu sendiri. karena kadang - kadang seorang client
akan mengalami kesulitan dalam memahami apa yang dimaksud dengan catv itu sendiri.
adapun sebuah sistem catv itu sendiri terdiri atas :
1. Headend CATV
2. Sistem Distribusi CATV
apa itu headend? dan apakah yang dimaksud dengan sistem distribusi? tentunya akan ada
pertanyaan seperti itu yang timbul, Nah, apakah anda bisa membedakan sekaligus
menjelaskan keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem? Jika belum, maka
ikutilah pembahasan kami selanjutnya seputar masalah ini. Jadi, tetaplah bersama kami.
Headend CATV
Headend secara harfiah dapat dikatakan pengendali, pengumpul adalah sebuah susunan
peralatan pengendali atau peralatan sumber siaran dari sebuah sistem cable antenna television
(CATV). karena sebagai pengendali maka dalam urusan channel - channel siaran yang akan
disiarkan dalam sebuah sistem CATV otomatis pengaturannya hanya pada headend.
seperti pada gambar diatas, Headend sistem catv terdiri atas, parabola, receiver, dan
modulator. tentunya para pembaca ingin bertanya tentang hal ini, mengapa harus
menggunakan parabola? modulator, apa fungsinya? semuanya akan kami jelaskan satu
persatu sehingga nantinya para pembaca dapat memahami sistematika dari CATV dengan
jelas, adapun penjelasan dari fungsi dari peralatan tersebut adalah sebagai berikut:
Antenna Parabola Antenna parabola digunakan sebagai antenna receive sinyal dari satelit. seperti diketahui
bahwa dalam sebuah satelit terdapat banyak transponder yang mempunyai alokasi frekuensi
baik untuk sinyal data, video dan gambar. sebuah sistem CATV biasanya lebih dari satu
antenna parabola yang digunakan dan biasanya sinyal yang digunakan dalam sistem CATV
adalah dari satelit, PALAPA D, TELKOM-1, ASIASAT3S, TELSTRA18, AGILA 2 dll.
Receiver Satelit Receiver satelit adalah alat yang digunakan untuk merubah sinyal satelit yang ditangkap oleh
antenna parabola menjadi sinyal audio dan video sehingga dapat dilihat melalui televisi.
untuk mengeluarkan sinyal televisi, sebuah receiver harus disetting dulu baik dengan blind
scanning maupun dengan manual scanning guna mencari siaran televisi yang hendak
ditayankan nantinya.
Modulator Modulator adalah sebuah modulation yang diaplikasikan untuk merubah sinyal audio video
dari receiver satelit menjadi sinyal RF, dalam pengaturan alokasi frekuensi dari siaran,
modulator yang memegang peranan penting, disamping itu pada modulator ini kita dapat
menguatkan atau melemahkan sinyal audio maupun video sesuai dengan keinginan akan
kekuatan sinyal RF yang kita harapkan.
Setelah kami gambarkan masing - masing komponen seperti diatas, maka berikutnya akan
kami gambarkan lebih detail tentang sistem headend...
Biasanya dalam sebuah headend CATV akan tersusun beberapa receiver satelit sesuai dengan
jumlah channel siaran yang akan dipancarkan melalui kabel. sebagai penjelasannya akan
kami gambarkan sebagai berikut :
dari gambar diatas, setiap keluaran dari receiver satelit yang berupa AV menjadi input bagi
modulator, dan dalam modulator sinyal AV ini diubah menjadi sinyal RF dengan alokasi
frekuensi dari VHF - UHF. keluaran RF dari masing - masing modulator ini dikumpulkan
dalam sebuah combiner, keluaran dari combiner inilah yang nantinya didistribusikan melalui
jaringan distribusi kepada para pelanggan.
Demikian pembahasan mengenai headend CATV, mudah - mudahan hal ini memberikan
gambaran tentang headend dari CATV. untuk pembahasan selanjutnya akan mengambarkan
mengenai sistem distribusi CATV, jadi tetaplah bersama kami.
Sistem Distribusi CATV
Seperti telah dijelaskan di awal bahwa dalam sistem cable antenna television, disamping ada
headend tentu ada sistem distribusi yang berfungsi untuk menyebarkan siarannya sampai
kepada para customernya.
Sistem distribusi CATV kebanyakan adalah sebuah jaringan yang memadukan semua system
Topologi dari LAN (Local Area Network) yang ada pada jaringan komputer, seperti STAR,
BUS, dan TOKEN RING. koq bisa...? Sebuah Distribusi CATV memang sangat kompleks
dan penuh perhitungan, kebanyakan, dari sebuah headend CATV jaringan yang keluar adalah
menggunakan sistem STAR yang artinya output sebuah headend atau server pasti mempunyai
minimal 2 keluaran yaitu kanan dan kiri. sedangkan jaringan distribusinya kebanyakan adalah
BUS dan TOKEN RING.
Sesuai dengan gambaran diatas, tampak bahwa dalam hal penganturan dan penempatan
amplifier tersusun secara series, dan tampak bahwa sistem distribusi CATV sebenarnya
identik dengan sistem jaringan LAN komputer terutama similiar dengan topology STAR,
BUS dan TOKEN RING. sesuai dengan gambar diatas maka dalam hal pendistribusian ada 2
faktor yang menjadi bahan dasar dari sistem distribusi CATV yaitu :
Kabel Sistem distribusi CATV menggunakan media kabel baik kabel RG maupun kabel fiber optic
yang tentunya mempunyai fungsi dan karateristik yang berbeda, untuk kabel RG yang
digunakan adalah kabel RG 6 maupun RG 11 dengan impedansi ohm yaitu 75 Ohm.
Penggunaan kabel RG kebayakan adalah sistem Single Side
Transport Packet yaitu hanya komunikasi satu arah, sedangkan perkembangan saat ini sudah
mulai ada yang beralih menggunakan kabel fiber karena untuk melayani komunikasi dua arah
(two way system), artinya sebuah jaringan CATV yang menggunakan kabel fiber pastinya
banyak berhubungan dengan tambahan aplikasi yaitu komunikasi data, baik itu internet
maupun game online atau istilahnya yaitu BROADBAND
Dalam hal penggunaan kabel RG tentunya harus mengetahui akan kandungan losses dari
kabel RG tersebut, berdasarkan data - data yang sudah ada, setiap merek kabel RG
mempunyai kualitas losses yang berbeda, ada yang lossesnya kecil dan ada yang lossesnya
besar. Salah satu metode dalam hal pengukuran losses adalah dengan menggunakan metode
pengukuran kekuatan dB dalam satu roll kabel tersebut, pengukurannya dengan
menggunakan dB meter.
Amplifier. Kebanyakan dalam sistem distribusi CATV, amplifier dipasang dengan sistem series pada
jalur kabel yang terpasang, pemasangan ini harus terukur dengan tepat, kalau tidak akan
timbul noise pada sistem distribusinya. seperti telah dijelaskan pada gambaran tentang kabel,
setiap kabel yang terpasang akan mempunyai tingkat losses, nah untuk menaikkan kembali
kuat sinyal diperlukan adanya amplifier.
Dalam hal penggunaan amplifier pada sistem distribusi CATV ada 2 kategori yang ada saat
ini, yaitu INDOOR dan OUTDOOR, perbedaan yang ada dalam hal ini adalah dalam catu
daya yang digunakan dalam amplifiernya, kalau INDOOR kebanyakan yang digunakan
adalah catu daya DC sedangkan untuk OUTDOOR, catu daya yang digunakan adalah catu
daya AC. Kedua 2 kategori baik INDOOR dan OUTDOOR mempunyai keuntungan dan
kekurangan tergantung pada area dan tujuan dari sistem distribusi CATV tersebut.
Mudah - mudahan dengan gambaran yang telah kami berikan ini, bisa memberikan gambaran
sekilas tentang apa itu CATV, setelah ini akan kami lanjutkan dalam pembahasan tentang
sistem analog, sistem digital dan internet CATV. jadi tetaplah bersama dengan kami.
CATV - MATV SYSTEM
Apa Itu Community Antenna Televisi ( CATV )
Community Antenna Television sendiri sebenarnya identik dengan dengan televisi kabel yang kita
kenal saat ini, baik yang ada di kota besar maupun kota kecil yang ada di Indonesia, yang mungkin
membedakan satu dengan yang lain adalah sistem distribusi yang diaplikasikan.
Community Antenna Television, dalam mekanismenya terdiri atas sebuah headend pengendali
siaran dan sistem distribusi yang digunakan agar siarannya dapat dinikmati oleh para pelanggannya.
Cable antenna television yang seperti sesuai penjelasan diatas identik dengan sistem televisi kabel
yang kita kenal, yaitu sistem televisi kabel yang menggunakan media kabel sebagai media distribusi
dan bukan televisi kabel dengan sistem Direct To Home seperti halnya INDOVISION, TELKOMVISION
dan SKYNINDO. atau halnya SMATV, untuk SMATV akan ada pembahasan hal ini di halaman yang
lain.
Kali ini kami mencoba menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan headend dan sistem
distribusi serta beberapa aspek dari sebuah sistem catv, karena hal ini adalah sebagai dasar untuk
memahami pengertian daripada catv itu sendiri. karena kadang - kadang seorang client akan
mengalami kesulitan dalam memahami apa yang dimaksud dengan catv itu sendiri. adapun sebuah
sistem catv itu sendiri terdiri atas :
1. Headend CATV 2. Sistem Distribusi CATV
apa itu headend? dan apakah yang dimaksud dengan sistem distribusi? tentunya akan ada
pertanyaan seperti itu yang timbul, Nah, apakah anda bisa membedakan sekaligus menjelaskan
keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem? Jika belum, maka ikutilah pembahasan kami
selanjutnya seputar masalah ini. Jadi, tetaplah bersama kami.
Headend CATV
Headend secara harfiah dapat dikatakan pengendali, pengumpul adalah sebuah susunan peralatan
pengendali atau peralatan sumber siaran dari sebuah sistem cable antenna television (CATV). karena
sebagai pengendali maka dalam urusan channel - channel siaran yang akan disiarkan dalam sebuah
sistem CATV otomatis pengaturannya hanya pada headend.
seperti pada gambar diatas, Headend sistem catv terdiri atas, parabola, receiver, dan modulator.
tentunya para pembaca ingin bertanya tentang hal ini, mengapa harus menggunakan parabola?
modulator, apa fungsinya? semuanya akan kami jelaskan satu persatu sehingga nantinya para
pembaca dapat memahami sistematika dari CATV dengan jelas, adapun penjelasan dari fungsi dari
peralatan tersebut adalah sebagai berikut:
Antenna Parabola
Antenna parabola digunakan sebagai antenna receive sinyal dari satelit. seperti diketahui bahwa
dalam sebuah satelit terdapat banyak transponder yang mempunyai alokasi frekuensi baik untuk
sinyal data, video dan gambar. sebuah sistem CATV biasanya lebih dari satu antenna parabola yang
digunakan dan biasanya sinyal yang digunakan dalam sistem CATV adalah dari satelit, PALAPA D,
TELKOM-1, ASIASAT3S, ASIASAT-5
Receiver Satelit
Receiver satelit adalah alat yang digunakan untuk merubah sinyal satelit yang ditangkap oleh
antenna parabola menjadi sinyal audio dan video sehingga dapat dilihat melalui televisi. untuk
mengeluarkan sinyal televisi, sebuah receiver harus disetting dulu baik dengan blind scanning
maupun dengan manual scanning guna mencari siaran televisi yang hendak ditayankan nantinya.
Modulator
Modulator adalah sebuah modulation yang diaplikasikan untuk merubah sinyal audio video dari
receiver satelit menjadi sinyal RF, dalam pengaturan alokasi frekuensi dari siaran, modulator yang
memegang peranan penting, disamping itu pada modulator ini kita dapat menguatkan atau
melemahkan sinyal audio maupun video sesuai dengan keinginan akan kekuatan sinyal RF yang kita
harapkan.
Setelah kami gambarkan masing - masing komponen seperti diatas, maka berikutnya akan kami
gambarkan lebih detail tentang sistem headend...
Biasanya dalam sebuah headend CATV akan tersusun beberapa receiver satelit sesuai dengan jumlah
channel siaran yang akan dipancarkan melalui kabel. sebagai penjelasannya akan kami gambarkan
sebagai berikut :
dari gambar diatas, setiap keluaran dari receiver satelit yang berupa AV menjadi input bagi
modulator, dan dalam modulator sinyal AV ini diubah menjadi sinyal RF dengan alokasi frekuensi
dari VHF - UHF. keluaran RF dari masing - masing modulator ini dikumpulkan dalam sebuah
combiner, keluaran dari combiner inilah yang nantinya didistribusikan melalui jaringan distribusi
kepada para pelanggan.
Demikian pembahasan mengenai headend CATV, mudah - mudahan hal ini memberikan gambaran
tentang headend dari CATV. untuk pembahasan selanjutnya akan mengambarkan mengenai sistem
distribusi CATV, jadi tetaplah bersama kami.
Sistem Distribusi CATV
Seperti telah dijelaskan di awal bahwa dalam sistem cable antenna television, disamping ada
headend tentu ada sistem distribusi yang berfungsi untuk menyebarkan siarannya sampai kepada
para customernya. .
Sistem distribusi CATV kebanyakan adalah sebuah jaringan yang memadukan semua system Topologi
dari LAN (Local Area Network) yang ada pada jaringan komputer, seperti STAR, BUS, dan TOKEN
RING. koq bisa...? Sebuah Distribusi CATV memang sangat kompleks dan penuh perhitungan,
kebanyakan, dari sebuah headend CATV jaringan yang keluar adalah menggunakan sistem STAR yang
artinya output sebuah headend atau server pasti mempunyai minimal 2 keluaran yaitu kanan dan
kiri. sedangkan jaringan distribusinya kebanyakan adalah BUS dan TOKEN RING.
Sesuai dengan gambaran diatas, tampak bahwa dalam hal penganturan dan penempatan amplifier
tersusun secara series, dan tampak bahwa sistem distribusi CATV sebenarnya identik dengan sistem
jaringan LAN komputer terutama similiar dengan topology STAR, BUS dan TOKEN RING. sesuai
dengan gambar diatas maka dalam hal pendistribusian ada 2 faktor yang menjadi bahan dasar dari
sistem distribusi CATV yaitu :
Kabel
Sistem distribusi CATV menggunakan media kabel baik kabel RG maupun kabel fiber optic yang
tentunya mempunyai fungsi dan karateristik yang berbeda, untuk kabel RG yang digunakan adalah
kabel RG 6 maupun RG 11 dengan impedansi ohm yaitu 75 Ohm.
Penggunaan kabel RG kebayakan adalah sistem Single Side
Transport Packet yaitu hanya komunikasi satu arah, sedangkan perkembangan saat ini sudah mulai
ada yang beralih menggunakan kabel fiber karena untuk melayani komunikasi dua arah (two way
system), artinya sebuah jaringan CATV yang menggunakan kabel fiber pastinya banyak berhubungan
dengan tambahan aplikasi yaitu komunikasi data, baik itu internet maupun game online atau
istilahnya yaitu BROADBAND
Dalam hal penggunaan kabel RG tentunya harus mengetahui akan kandungan losses dari kabel RG
tersebut, berdasarkan data - data yang sudah ada, setiap merek kabel RG mempunyai kualitas losses
yang berbeda, ada yang lossesnya kecil dan ada yang lossesnya besar. Salah satu metode dalam hal
pengukuran losses adalah dengan menggunakan metode pengukuran kekuatan dB dalam satu roll
kabel tersebut, pengukurannya dengan menggunakan dB meter.
Amplifier.
Kebanyakan dalam sistem distribusi CATV, amplifier dipasang dengan sistem series pada jalur kabel
yang terpasang, pemasangan ini harus terukur dengan tepat, kalau tidak akan timbul noise pada
sistem distribusinya. seperti telah dijelaskan pada gambaran tentang kabel, setiap kabel yang
terpasang akan mempunyai tingkat losses, nah untuk menaikkan kembali kuat sinyal diperlukan
adanya amplifier.
Dalam hal penggunaan amplifier pada sistem distribusi CATV ada 2 kategori yang ada saat ini, yaitu
INDOOR dan OUTDOOR, perbedaan yang ada dalam hal ini adalah dalam catu daya yang digunakan
dalam amplifiernya, kalau INDOOR kebanyakan yang digunakan adalah catu daya DC sedangkan
untuk OUTDOOR, catu daya yang digunakan adalah catu daya AC. Kedua 2 kategori baik INDOOR dan
OUTDOOR mempunyai keuntungan dan kekurangan tergantung pada area dan tujuan dari sistem
distribusi CATV tersebut.
Mudah - mudahan dengan gambaran yang telah kami berikan ini, bisa memberikan gambaran sekilas
tentang apa itu CATV, setelah ini akan kami lanjutkan dalam pembahasan tentang sistem analog,
sistem digital dan internet CATV. jadi tetaplah bersama dengan kami.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODULATOR 4 CHANNEL MERK MATRIX
- Modulator 4 in 1 VM-550D
Feature :
Proses pengolahan signal IF menggunakan teknik MUC dengan presisi tinggi. Lampu tampilan digital sebagai petunjuk kanal. 4 kanal dalam 1 unit, setiap kanal bekerja pada pfrekwensi 45-550MHz. Menggunakan power supply tipe Switching dengan stabilitas tinggi. Mengadopsi sirkuit MMIC dan teknik surface mounted pada komponen utama.
Spesifikasi :
TELEVISI KABEL (CATV)
TELEVISI KABEL (CATV)
A. SEJARAH
Pada tahun 1950-an, terdapat empat buah jaringan televisi di Amerika
Serikat (AS). Karena frekuensi dibagikan kepada televisi, isyarat hanya bisa diterima
di dalam garis penglihatan (line of sight) dari antena penerima. Orang-orang yang
tinggal di daerah yang terpencil, terutama daerah terpencil di pegunungan, tidak dapat
melihat program-program yang telah menjadi bagian penting dari kebudayaan di
Amerika Serikat tersebut.
Pada tahun 1948, orang-orang yang tinggal di daerah lembah-lembah terpencil
di Pennsylvania memecahkan masalah penerimaan isyarat mereka dengan menaruh
antena-antena pada bukit-bukit dan membentangkan kabel sampai ke rumah-rumah
mereka. Pada zaman sekarang, teknologi yang sama digunakan oleh desa-desa kecil
yang terpencil dan kota-kota yang terpilih mengizinkan penonton di seluruh negara
untuk mengakses varietas program yang luas dan kanal yang sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan mereka. Pada awal 1990an, TV kabel telah mencapai hampir separuh
dari rumah penduduk di Amerika Serikat.
B. PERKEMBANGAN CATV
TV Kabel lebih dulu dikenal di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia
Timur. Namun walaupun TV kabel hadir di beberapa negara, yang paling utama
adalah di Amerika Selatan dan Timur Tengah. Di Indonesia, Kabelvision merupakan
operator TV kabel yang pertama. Singkatan CATV seringkali digunakan untuk
mengartikan TV Kabel. Sebenarnya CATV merupakan singkatan dari Community
Antenna Television. Sementara TV kabel pertama ditemukan karena wilayah dimana
penerimaan over-the-air terbatas oleh daerah pegunungan. Sehingga antena komunitas
yang sangat besar dibangun, dan dibentangkan kabel dari antena tersebut menuju
rumah-rumah individu. Saat ini, sistem kabel di AS menyampaikan ratusan kanal
kepada enam puluh juta rumah, sambil juga menyediakan jumlah orang yang terus
bertambah dalam penggunaan akses internet berkecepatan tinggi. Beberapa sistem
kabel bahkan memperbolehkan memakai panggilan telepon sambil menerima program
baru teknologi.
Di AS, TV kabel sudah sangat berkembang di negara-negara bagiannya.
Mayoritas penonton televisi di Amerika memperoleh isyarat mereka melalui CATV. Di
Asia pun TV Kabel cukup berkembang. Di Korea Selatan contohnya, ada banyak
operator TV kabel seperti Tbroad, C&M, CJ, dan lain-lain. Operator TV kabel di
Korea Selatan menyediakan TPS untuk pelanggan mereka. Di Hongkong, para
penonton televisi tidak hanya menonton TV kabel tetapi juga sudah menggunakan TV
satelit seperti Star TV. Di India pun, TV kabel sudah sangat dikenal. Ada banyak
operatornya seperti Sun TV, The Raj Television Network, dan Ortel Communications
Ltd. Kabelvision merupakan operator TV kabel pertama di Indonesia yang memulai
operasinya di tahun 1995. Dalam 2006, perusahaan induknya,PT Broadband
Multimedia Tbk, meluncurkan Digital1, operator TV kabel yang terbaru yang
membutuhkan kotak susunan digital untuk dipasang. Sebagian dari jaringan
Kabelvision akan diubah menjadi Digital 1. Pada pertengahan tahun 2007, Broadband
Multimedia berganti nama menjadi First Media dan menggabungkan kedua layanan tv
kabelnya sebagai produk HomeCable, dengan teknologi Digital 1. Perusahaan ini
dimiliki olehGrup Lippo.
C. CARA KERJA CATV
Dalam sebuah sistem kabel, isyarat mungkin telah melampaui 30 atau
40 amplifier sebelum mencapai rumah anda, satu tiap 1000 kaki atau lebih, dengan
masing-masing amplifier anda bisa mendapatkan gangguan dan distorsi. Ditambah lagi
jika salah satu dari amplifier gagal anda akan kehilangan gambar. Sistem kabel
memiliki reputasi tidak memiliki kualitas gambar yang baik dan tidak dapat dipercaya.
Diakhir tahun 1970, TV Kabel menemukan solusi dari masalah amplifier. Sejak itu
mereka juga membuat teknologi mereka dapat menambah program ke servis
kabel. Pada awal tahun 1950, sistem kabel mulai bereksperimen dengan cara
menggunakan pengirim glombang mikro dan menara penerima untuk menangkap
isyarat dari stasiun yang berjarak jauh. Dalam beberapa kasus, cara ini membuat
televisi tersedia untuk orang-orang yang tinggal diluar area dari standar penyiaran.
Dalam kasus lainya, terutama di bagian timur laut AS. Hal itu berarti pelanggan TV
kabel mungkin dapat mengakses kebeberapa stasiun penyiaran yang memiliki jaringan
yang sama. Untuk pertama kalinya TV kabel digunakan untuk memperbanyak
tontonan, tidak hanya tontonan biasa. Ini memulai tren yang mengawali booming-nya
TV kabel pada tahun 1970an.
Tambahan dari stasiun CATV (Community Antenna Television) dan penyebaran
sistem kabel mengarahkan para pembuatnya untuk menambahkan switch sebagian
besar dari pengaturan televisi. Orang-orang dapat mengatur televisi mereka untuk
memilih channel-channel berdasarkan dari rencana alokasi frekuensi Federal
Communications Commission (FCC) atau mereka dapat mengatur semua untuk rencana
penggunaan oleh kebanyakan sistem kabel. Dua rencana tersebut kepentinganya
berbeda.
Dalam kedua sistem pencari, masing-masing stasiun televisi telah memberikan 6
megahertz bagian dari spektrum radio. FCC telah menjadi bagian dari spektrum Very
High Frequency (VHF) ke 12 channel televisi. Channel tersebut tidak terdapat di dalam
satu blok frekuensi, namun sebaliknya dipisah menjadi dua grup untuk menghindari
gangguan dengan servis radio yang sudah ada. Setelah itu pada saat pertumbuhan
popularitas televisi mengharuskan adanya tambahan channel-channel, FCC
mengalokasikan frekuensi dalam bentuk UHF (Ultra High Frequency) dari spektrum.
Mereka membuat channel 14 sampai 69 menggunakan sebuah blok dari frekuensi
antara 470 MHz dan 812 MHz. Karena mereka menggunakan kabel sebagai pengganti
dari antena, sistem TV Kabel tidak perlu mengkhawatirkan tentang servis yang sudah
ada. Para ahli dapat menggunakan apa yang disebut sebagai mid-band, frekuensi telah
dilewati oleh penyiaran televisi juga untuk signal yang lain, untuk channel 14-22.
channel 1 sampai dengan 6 berada di frekuensi yang lebih rendah sementara yang
lainnya lebih tinggi. CATV/Antenna mengganti pemberitahuan kepada para pencari
televisi untuk mencari di sekeliling mid-band maupun mencari melaluinya. Sementara
kita membicarakan tentang pencarian channel, patut untuk dipertimbangkan mengapa
sistem CATV tidak menggunakan frekuensi yang sama untuk stasiun penyiaran pada
channel 1 sampai 6 yang digunakan stasiun yang digunakan stasiun tersebut untuk
menyiarkan melalui gelombang udara. Peralatan kabel dirancang untuk melindungi
isyarat yang dibawa di dalam kabel dari gangguan di luar, dan televisi dirancang untuk
menerima isyarat hanya melalui titik penghubung menuju kabel atau antena; tetapi
gangguan tetap dapat memasuki sistem, terutama pada konektornya. Saat gangguan
datang dari channel yang dibawa oleh kabel, ada sebuah masalah yang diakibatkan
oleh perbedaan dalam kecepatan penyiaran di antara dua sinyal.
Sinyal radio berjalan melalui udara pada kecepatan yang hampir menyamai
kecepatan cahaya. Dalam coaxial cable seperti yang dibawa oleh isyarat CATV ke
rumah anda, isyarat radio berjalan pada dua pertiga kecepatan cahaya. Saat penyiaran
dan isyarat kabel sampai ke pencari televisi terjadi pecahan selama satu detik saja,
anda akan melihat gambar menjadi berbayang yang disebut sebagai ghosting.
Pada tahun 1972, sebuah sistem kabel dalam Wilkes-Barre, PA, dimulai dengan
menawarkan sistem channel pay-per-view pertama kali. Pelanggan membayar untuk
menonton film-film secara individual atau acara-acara olahraga. Mereka menamai
servis baru ini dengan nama Home Box Service atau HBO. Sistem pay-per-view ini
berlanjut sebagai servis regional sampai 1975, saat HBO mulai mentransmisikan
isyarat menuju ke satelit di dalam orbit geosynchronous dan kemudian ke sistem kabel
di Florida dan Mississippi. Bill Wall mengatakan bahwa satelit-satelit pada akhir-akhir
ini dapat menerima dan mengirimkan kembali sampai dengan 24 channel. Sistem kabel
menerima sinyal-sinyal menggunakan dish antennas berdiameter 10 meter,
dengan dish yang terpisah untuk tiap channel. Dengan permulaan program pengiriman
untuk sistem kabel, arsitektur dasar dari sistem kabel modern ditempatkan. Karena
jumlah pilihan program terus bertambah, bandwith dari sistem kabel juga meningkat.
Sistem-sistem terbaru beroperasi pada 200 MHz, memperoleh 33 channel. Sebagaimana
proses teknologi, bandwith meningkat menjadi 300,400,500 dan sekarang menjadi 550
MHz, dengan jumlah channel yang bisa meningkat menjadi 91 channel. Dua kemajuan
teknologi tambahan ini, fiber optic dan analog to digital conversion, memperbaiki fitur-
fitur dan kualitas penyiaran sembari meneruskan meningkatkan jumlah channel yang
tersedia.
D. PENGERTIAN TELEVISI KABEL (CATV)
Televisi kabel atau sering dikenal dengan Cable Antena Television (CATV) adalah
sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan
melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran
televisi biasa yang harus ditangkap antena (over the air). Selain acara televisi, acara
radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel.
Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia
Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil
di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya
radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat
satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran televisi.
Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk
menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog.
Cable Antenna Television sendiri sebenarnya identik dengan dengan televisi kabel
yang kita kenal saat ini, baik yang ada di kota besar maupun kota kecil yang ada di
Indonesia, yang mungkin membedakan satu dengan yang lain adalah sistem distribusi
yang diaplikasikan. Cable Antenna Television, dalam mekanismenya terdiri atas
sebuah headend pengendali siaran dan sistem distribusi yang digunakan agar siarannya
dapat dinikmati oleh para pelanggannya.
Cable antenna television yang seperti sesuai penjelasan diatas identik dengan
sistem televisi kabel yang kita kenal, yaitu sistem televisi kabel yang menggunakan
media kabel sebagai media distribusi dan bukan televisi kabel dengan system Direct To
Home seperti halnya INDOVISION, TELKOMVISION, SKYNINDO dan SMATV.
Kali ini kami mencoba menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan headend dan
sistem distribusi serta beberapa aspek dari sebuah sistem catv, karena hal ini adalah
sebagai dasar untuk memahami pengertian daripada catv itu sendiri. karena kadang –
kadang seorang client akan mengalami kesulitan dalam memahami apa yang dimaksud
dengan catv itu sendiri. Adapun sebuah sistem catv itu sendiri terdiri atas :
1. Headend CATV 2. Sistem Distribusi CATV
1. Headend CATV
Headend adalah jantungnya dari sebuah jaringan TV kabel yang mana berfungsi
sebagai penyalur semua siaran TV yang sudah di setting dan siap di distribusikan
kerumah pelanggan.
Headend secara harfiah dapat dikatakan pengendali, pengumpul adalah sebuah
susunan peralatan pengendali atau peralatan sumber siaran dari sebuah sistem cable
antenna television (CATV). Karena sebagai pengendali maka dalam urusan channel –
channel siaran yang akan disiarkan dalam sebuah sistem CATV otomatis
pengaturannya hanya pada headend.
Biasanya dalam sebuah headend CATV akan tersusun beberapa receiver satelit sesuai
dengan jumlah channel siaran yang akan dipancarkan melalui kabel. sebagai
penjelasannya akan kami gambarkan sebagai berikut :
Studio Head End Standard
Gambar. Head End Standard
Studio Head End Buatan Sendiri
Gambar. Head End Buatan Sendiri
Headend sistem catv terdiri atas antena parabola, receiver, dan modulator. Adapun
penjelasan fungsi dari peralatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Antenna Parabola
Antenna parabola digunakan sebagai antenna receive sinyal dari satelit. seperti
diketahui bahwa dalam sebuah satelit terdapat banyak transponder yang mempunyai
alokasi frekuensi baik untuk sinyal data, video dan gambar. Sebuah sistem CATV
biasanya lebih dari satu antenna parabola yang digunakan dan biasanya sinyal yang
digunakan dalam sistem CATV adalah dari satelit PALAPA D, TELKOM-1,
ASIASAT3S, TELSTRA18, AGILA 2 dll.
Gambar. Antena Parabola
1. b. Receiver Satelit
Receiver satelit adalah alat yang digunakan untuk merubah sinyal satelit yang
ditangkap oleh antenna parabola menjadi sinyal audio dan video sehingga dapat dilihat
melalui televisi. Untuk mengeluarkan sinyal televisi, sebuah receiver harus disetting
dulu baik dengan blind scanning maupun dengan manual scanning guna mencari
siaran televisi yang hendak ditayankan nantinya. Berikut ini adalah gambar Receiver
yang digunakan di PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pendopo.
Gambar. Receiver
1. c. Modulator
Modulator adalah sebuah modulation yang diaplikasikan untuk merubah sinyal audio
video dari receiver satelit menjadi sinyal RF, dalam pengaturan alokasi frekuensi dari
siaran, modulator yang memegang peranan penting, disamping itu pada modulator ini
kita dapat menguatkan atau melemahkan sinyal audio maupun video sesuai dengan
keinginan akan kekuatan sinyal RF yang kita harapkan. Berikut adalah gambar
modulator yang digunakan di PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pendopo.
Gambar. Modulator
D. Sistem Distribusi CATV
Seperti telah dijelaskan di awal bahwa dalam sistem cable antenna television,
disamping ada headend tentu ada sistem distribusi yang berfungsi untuk menyebarkan
siarannya sampai kepada para customernya.
Sistem distribusi CATV kebanyakan adalah sebuah jaringan yang memadukan semua
system Topologi dari LAN (Local Area Network) yang ada pada jaringan komputer,
seperti STAR, BUS, dan TOKEN RING. Sebuah Distribusi CATV memang sangat
kompleks dan penuh perhitungan, kebanyakan, dari sebuah headend CATV jaringan
yang keluar adalah menggunakan sistem STAR yang artinya output sebuah headend
atau server pasti mempunyai minimal 2 keluaran yaitu kanan dan kiri. Sedangkan
jaringan distribusinya kebanyakan adalah BUS dan TOKEN RING.
Sesuai dengan gambaran diatas, tampak bahwa dalam hal penganturan dan
penempatan amplifier tersusun secara series, dan tampak bahwa sistem distribusi
CATV sebenarnya identik dengan sistem jaringan LAN komputer terutama similiar
dengan topology STAR, BUS dan TOKEN RING. Sesuai dengan gambar diatas maka
dalam hal pendistribusian ada 2 faktor yang menjadi bahan dasar dari sistem distribusi
CATV yaitu :
1. a. Kabel
Sistem distribusi CATV menggunakan media kabel baik kabel RG maupun kabel fiber
optic yang tentunya mempunyai fungsi dan karateristik yang berbeda, untuk kabel RG
yang digunakan adalah kabel RG 6 maupun RG 11 dengan impedansi ohm yaitu 75
Ohm.
Gambar. Kabel
Penggunaan kabel RG kebayakan adalah sistem Single Side Transport Packet yaitu
hanya komunikasi satu arah, sedangkan perkembangan saat ini sudah mulai ada yang
beralih menggunakan kabel fiber karena untuk melayani komunikasi dua arah (two
way system), artinya sebuah jaringan CATV yang menggunakan kabel fiber pastinya
banyak berhubungan dengan tambahan aplikasi yaitu komunikasi data, baik itu
internet maupun game online atau istilahnya yaitu BROADBAND.
Dalam hal penggunaan kabel RG tentunya harus mengetahui akan kandungan losses
dari kabel RG tersebut, berdasarkan data – data yang sudah ada, setiap merek kabel
RG mempunyai kualitas losses yang berbeda, ada yang lossesnya kecil dan ada yang
lossesnya besar. Salah satu metode dalam hal pengukuran losses adalah dengan
menggunakan metode pengukuran kekuatan dB dalam satu roll kabel tersebut,
pengukurannya dengan menggunakan dB meter.
1. b. Amplifier
Kebanyakan dalam sistem distribusi CATV, amplifier dipasang dengan sistem series
pada jalur kabel yang terpasang, pemasangan ini harus terukur dengan tepat, kalau
tidak akan timbul noise pada sistem distribusinya. seperti telah dijelaskan pada
gambaran tentang kabel, setiap kabel yang terpasang akan mempunyai tingkat losses,
nah untuk menaikkan kembali kuat sinyal diperlukan adanya amplifier.
Gambar. Amplifier (boster) pada CATV
Dalam hal penggunaan amplifier pada sistem distribusi CATV ada 2 kategori yang ada
saat ini, yaitu INDOOR dan OUTDOOR, perbedaan yang ada dalam hal ini adalah
dalam catu daya yang digunakan dalam amplifiernya, kalau INDOOR kebanyakan
yang digunakan adalah catu daya DC sedangkan untuk OUTDOOR, catu daya yang
digunakan adalah catu daya AC. Kedua 2 kategori baik INDOOR dan OUTDOOR
mempunyai keuntungan dan kekurangan tergantung pada area dan tujuan dari sistem
distribusi CATV tersebut.
E. Cara Kerja Televisi
Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya
menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi
menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (pixel) yang ditembak
dengan elektron yang berenergi tinggi. Pixel warna (merah, hijau, biru) inilah yang
dikombinasikan dan ditampilkan di layar komputer dalam bentuk gambar seperti yang
kita lihat.
Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun TV favoritmu, televisi
terdiri dari bagian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi. Secara garis
besarnya bagian-bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner, Rangkain
detektor video, Rangkain penguat video, dan Rangkain Audio.
Berikut ini garis besar cara televisi bekerja :
1. Antena berfungsi untuk menangkap gelombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi. 2. Sinyal yang datang dialirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televisi. 3. Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar. Karena gelombang yang
diterima antena TV lebih dari satu macam (contoh gelombang stasiun METRO TV, MNCTV, INDOSIAR, TVONE, RCTI, ANTV, GLOBAL TV, SCTV, TRANS 7, dll). Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa suara dan gambar) sesuai dengan saluran TV yang kamu pilih kemudian diproses lebih lanjut. Alat pemisah disebut Tunner.
4. Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk diproses ulang dengan bantuan kamera TV. Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, hijau dan biru) menuju tabung sinar katoda.
5. Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnit sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak-balik di layar televisi.
6. Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang diberi bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas elektron ini mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, hijau dan biru. Yang tidak kena tetap berwarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar di televisi.
7. Gelombang suara akan diproses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai gangguan. 8. Sinyal suara yang sudah disaring dikeluarkan melalui alat yang disebut speaker.
F. Perbedaan Antara TV Kabel Digital Dan TV Kabel Analog
Adapun perbedaan antara TV kabel Digital dan TV kabel Analog terdapat pada sistem
kerjanya yaitu sebagai berikut.
Untuk TV Kabel Digital keluaran signalnya dalam bentuk frekuensi Mhz Upstream dan Downstream. Upstream dipakai untuk koneksi Internet dan Downstream dipakai untuk koneksi TV. Untuk koneksi TV kabel digital masih memerlukan Decoder/Reciver, baru bisa
di sambung ke TV dan untuk inputnya langsung melalui Video. Jadi gambar yang di keluarkan akan lebih bersih dibanding dengan TV kabel Analog.
Sedangkan untuk TV Kabel Analog sistem kerjanya cukup simpel, anda cukup menyiapkan Reciver, Modulator, Combiner dan beberapa Boster. Cara pasangnya juga sangat gampang, dari Video reciver masuk ke input Modulator, dari Modulator masuk ke input Combiner lalu dari out Combiner masuk ke input Boster indoor dan tinggal didistribusikan ke jaringan anda. Yang paling penting adalah pengaturan prekwensi modulatornya jangan terlalu rapat, karena pemasangan boster yang terlalu rapat juga bisa menyebabkan kurang bagusnya siaran TV kabel anda. Dan juga jangan sampai bentrok dengan prekwensi telestrial local karena bisa menyebabkan gangguan di penerimaan siaran anda.