penjelasan atas peraturan daerah · pdf filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam...

22
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN BANDUNG A. UMUM Bencana merupakan suatu fenomena yang selalu menyertai kehidupan manusia.Fenomena ini berdampak merusak dan muncul dengan atau tanpa prediksi. Dampak yangmerusak ini dapat berupa korban jiwa dan atau kerugian harta benda sehinggamangacaukan tatanan alam dan sosial. Potensi penyebab bencana dapatdikelompokan dalam 3 (tiga) jenis bencana, yaitu bencana alam, bencananon alam, dan bencana sosial.Bencana alam antara lain berupa gempa bumi karena alam, letusangunung berapi, angin topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/lahan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemi, wabah,kejadian luar biasa, dan kejadian antariksa/benda-benda angkasa.Bencana nonalam antara lain kebakaran hutan/lahan yang disebabkanoleh manusia, kecelakan transportasi, kegagalan konstruksi/teknologi,dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatankeantariksaan.Bencana sosial antara lain berupa kerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi.Sedangkan menurut waktu terjadinya, bencana dikelompokkan menjadi; 1). Bencana periodik (bencana yang terjadi secara berkala dan dapat diprediksi, seperti banjir, kekeringan, tanah longsor dan gunung meletus) dan 2). Bencana sporadis (bencana yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi, seperti gempa bumi) Sebagai negara yang sedang giat membangun, harus disadari bahwa Indonesia terdiridari berbagai suku, adat dan budaya. Wilayahnya berbentuk kepulauan yang terbentangdari sabang sampai merauke. Terletak di wilayah tropis dan berada di antara dua samuderayaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan dua benua yaitu Benua Asia dan BenuaAustralia. Selain itu Indonesia juga menduduki tiga lempeng yaitu lempeng Eurasia,lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik. Oleh karenanya negeri ini mempunyai posisistrategis dengan segala kekayaan alamnya sekaligus menyimpan potensi bencana. Kabupaten Bandung sebagai salah satu wilayah di Indonesia terpengaruh secara langsung atasancaman dan resiko bencana di atas.Beberapa ancaman bencana berikut tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Bandungyaituyaitu gempa bumi, gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi, kekeringan, kebakaran hutan, wabah flu burung, kegagalan teknologi dan sanitari. Mencermati hal-hal tersebut diatas dan dalam rangka memberikanlandasan hukum yang kuat bagi penyelenggaraan penanggulanganbencana di Kabupaten Bandung, disusunlah Peraturan Daerah tentang PenyelenggaraanPenanggulangan Bencanayang pada prinsipnya mengatur tahapan bencana meliputi pra bencana,saat tanggap darurat dan pasca bencana.Materi muatan peraturandaerah ini berisikan ketentuan-ketentuan pokoksebagai berikut:

Upload: dokhuong

Post on 06-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

NOMOR 2 TAHUN 2013

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN BANDUNG

A. UMUM

Bencana merupakan suatu fenomena yang selalu menyertai kehidupan

manusia.Fenomena ini berdampak merusak dan muncul dengan atau tanpa prediksi. Dampak yangmerusak ini dapat berupa korban jiwa dan atau

kerugian harta benda sehinggamangacaukan tatanan alam dan sosial.

Potensi penyebab bencana dapatdikelompokan dalam 3 (tiga) jenis bencana, yaitu bencana alam, bencananon alam, dan bencana sosial.Bencana alam

antara lain berupa gempa bumi karena alam, letusangunung berapi, angin topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/lahan karena faktor alam,

hama penyakit tanaman, epidemi, wabah,kejadian luar biasa, dan kejadian antariksa/benda-benda angkasa.Bencana nonalam antara lain kebakaran

hutan/lahan yang disebabkanoleh manusia, kecelakan transportasi, kegagalan konstruksi/teknologi,dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran

lingkungan dan kegiatankeantariksaan.Bencana sosial antara lain berupa kerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering

terjadi.Sedangkan menurut waktu terjadinya, bencana dikelompokkan menjadi; 1). Bencana periodik (bencana yang terjadi secara berkala dan dapat

diprediksi, seperti banjir, kekeringan, tanah longsor dan gunung meletus) dan 2). Bencana sporadis (bencana yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat

diprediksi, seperti gempa bumi)

Sebagai negara yang sedang giat membangun, harus disadari bahwa Indonesia terdiridari berbagai suku, adat dan budaya. Wilayahnya berbentuk kepulauan

yang terbentangdari sabang sampai merauke. Terletak di wilayah tropis dan berada di antara dua samuderayaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik

dan dua benua yaitu Benua Asia dan BenuaAustralia. Selain itu Indonesia juga menduduki tiga lempeng yaitu lempeng Eurasia,lempeng Indo-Australia

dan lempeng Pasifik. Oleh karenanya negeri ini mempunyai posisistrategis dengan segala kekayaan alamnya sekaligus menyimpan potensi bencana.

Kabupaten Bandung sebagai salah satu wilayah di Indonesia terpengaruh

secara langsung atasancaman dan resiko bencana di atas.Beberapa ancaman bencana berikut tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten

Bandungyaituyaitu gempa bumi, gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi, kekeringan, kebakaran hutan, wabah flu burung, kegagalan teknologi dan sanitari.

Mencermati hal-hal tersebut diatas dan dalam rangka memberikanlandasan

hukum yang kuat bagi penyelenggaraan penanggulanganbencana di Kabupaten Bandung, disusunlah Peraturan Daerah tentang

PenyelenggaraanPenanggulangan Bencanayang pada prinsipnya mengatur tahapan bencana meliputi pra bencana,saat tanggap darurat dan pasca

bencana.Materi muatan peraturandaerah ini berisikan ketentuan-ketentuan pokoksebagai berikut:

Page 2: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

53

1. Penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan tanggung jawabdan wewenang Pemerintah dan pemerintah daerah, yang dilaksanakansecara

terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.

2. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam tahap tanggapdarurat

dilaksanakan sepenuhnya oleh Badan NasionalPenanggulangan Bencana dan Badan Penanggulangan BencanaDaerah. Badan penanggulangan

bencana tersebut terdiri dari unsurpengarah dan unsur pelaksana. Badan Nasional PenanggulanganBencana dan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah mempunyaitugas dan fungsi antara lain pengkoordinasian penyelenggaraanpenanggulangan bencana secara terencana dan terpadu

sesuai dengankewenangannya.

3. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilaksanakan

denganmemperhatikan hak masyarakat yang antara lain mendapatkanbantuan pemenuhan kebutuhan dasar, mendapatkan

perlindungansosial, mendapatkan pendidikan dan keterampilan dalampenyelenggaraan penanggulangan bencana, berpartisipasi

dalampengambilan keputusan.

4. Kegiatan penanggulangan bencana dilaksanakan dengan

memberikankesempatan secara luas kepada lembaga usaha dan lembagainternasional.

5. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilakukan pada tahap prabencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana, karena

masingmasingtahapan mempunyai karakteristik penanganan yang berbeda.

6. Pada saat tanggap darurat, kegiatan penanggulangan bencana selaindidukung dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara danAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, juga disediakan dana

siappakai dengan pertanggungjawaban melalui mekanisme khusus.

7. Pengawasan terhadap seluruh kegiatan penanggulangan

bencanadilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat padasetiap tahapan bencana, agar tidak terjadi penyimpangan

dalampenggunaan dana penanggulangan bencana.

Dengan materi muatan sebagaimana disebutkan diatas, peraturandaerah inidiharapkan dapat dijadikan landasan hukum yang kuat

dalampenyelenggaraan penanggulangan bencana sehingga penyelenggaraanpenanggulangan bencana di Kabupaten Bandung dapat

dilaksanakan secara terencana,terkoordinasi, dan terpadu.

B. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Huruf a

Yang dimaksud dengan “asas kemanusiaan” termanifestasi

dalambentuk jaminan perlindungan dan penghormatan hak-hak asasi manusia,harkat dan martabat setiap masyarakat secara

proporsional.

Huruf b

Page 3: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

54

Yang dimaksud dengan ”asas keadilan” adalah dalam

penanggulanganbencana harus mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiapMasyarakat tanpa terkecuali.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “asas kesamaan kedudukan dalam hukum

danpemerintahan” adalah dalam penanggulangan bencana tidak boleh berisihal-hal yang membedakan latar belakang, antara lain,

agama, suku, ras,golongan, gender, atau status sosial.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “asas keseimbangan, keselarasan

dankeserasian” adalah dalam penanggulangan bencana mencerminkankeseimbangan kehidupan sosial dan lingkungan,

keselarasan tatakehidupan dan lingkungan dan keserasian lingkungan dan kehidupansosial Masyarakat.

Huruf e

Yang dimaksud dengan “asas ketertiban dan kepastian hukum” adalahdalam penanggulangan bencana harus dapat menimbulkan

ketertibandalam Masyarakat melalui jaminan adanya kepastian hukum.

Huruf f

Yang dimaksud dengan “asas kebersamaan” adalah penanggulanganbencana pada dasarnya menjadi tugas dan tanggung jawab bersamaPemerintah Daerah dan Masyarakat yang

dilakukan secara gotongroyong.

Huruf g

Yang dimaksud dengan “asas kelestarian lingkungan hidup”

adalahdalam penanggulangan bencana mencerminkan kelestarian lingkunganuntuk generasi sekarang dan untuk generasi yang akan

datang demikepentingan Daerah.

Huruf h

Yang dimaksud dengan “asas ilmu pengetahuan dan teknologi”

adalahpenanggulangan bencana harus memanfaatkan ilmu pengetahuan danteknologi secara optimal sehingga mempermudah

dan mempercepatproses penanggulangan bencana, baik pada tahap pencegahan, padasaat terjadi bencana, maupun pada tahap pasca

bencana.

Huruf i

Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam

prosespenyelenggaraan penanggulangan bencana.

Pasal 3

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Page 4: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

55

Yang dimaksud dengan “prinsip cepat dan tepat”

adalahpenyelenggaraan penanggulangan bencana harus dilaksanakan secaracepat dan tepat sesuai dengan tuntutan

keadaan.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “prinsip prioritas” adalah apabila terjadi

bencana,kegiatan penanggulangan harus mendapat prioritas dan diutamakanpada kegiatan penyelamatan jiwa manusia.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “prinsip koordinasi” adalah kegiatanpenyelenggaraan penanggulangan bencana didasarkan

pada waktu,tenaga, biaya digunakan sesuai kebutuhan.

Yang dimaksud dengan “prinsip keterpaduan” adalah

penyelenggaraanpenanggulangan bencana dilakukan tepat sasaran dan bermanfaat bagimasyarakat.

Huruf e

Yang dimaksud dengan “prinsip berdaya guna” adalah dalam mengatasikesulitan masyarakat dilakukan dengan tidak membuang

waktu, tenaga,dan biaya yang berlebihan.

Yang dimaksud dengan “prinsip berhasil guna” adalah

kegiatanpenyelenggaraan penanggulangan bencana harus berhasil guna,khususnya dalam mengatasi kesulitan masyarakat dengan tidakmembuang waktu, tenaga, dan biaya yang berlebihan.

Huruf f

Yang dimaksud dengan “prinsip transparansi” adalah penyelenggaraanpenanggulangan bencana dilakukan secara

terbuka dan dapatdipertanggungjawabkan.

Yang dimaksud dengan “prinsip akuntabilitas” adalah

penyelenggaraanpenanggulangan bencana dilakukan secara terbuka dan dapatdipertanggungjawabkan secara etik dan hukum.

Huruf g

Yang dimaksud dengan “prinsip kemitraan” adalah suatu kegiatan salingmenguatkan dengan pelbagai macam bentuk kerjasama

dalammenghadapi dan memperkuat satu sama lainnya dalam rangkapenyelenggaraan penanggulangan bencana.

Huruf h

Yang dimaksud dengan “prinsip pemberdayaan” adalah penyelenggaraanpenanggulangan bencana dilaksanakan dengan

upaya menumbuhkankembangkan ppotensi masyarakat untuk bisa menggali dan memupukkekuatan yang ada pada diri sendiri dan

lingkungannya.

Huruf i

Yang dimaksud dengan “prinsip nondiskriminasi” adalah negara

dalampenyelenggaraan penanggulangan bencana tidak memberikan

Page 5: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

56

perlakuanyang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras,

dan aliran politikapa pun.

Huruf j

Yang dimaksud dengan ”nonproletisi” adalah pelarangan kegiatanmenyebarkan agama atau keyakinan pada saat keadaan

daruratbencana, terutama melalui pemberian bantuan dan pelayanan daruratbencana.

Huruf k

Yang dimaksud dengan ”kemandirian” adalah kemampuan untukmenggunakan kapasitasnya dalam menanggulangi bencana.

Huruf l

Yang dimaksud dengan “kearifan lokal” adalah nilai-nilai, institusi danmekanisme sosial yang berlaku di masyarakat sebagai sumber

kebijakandalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Huruf m

Yang dimaksud dengan “membangunkembali ke arah yang lebih

baik”adalah proses dan penyelenggaraan penanggulangan bencanamenghasilkan kondisi yang lebih baik daripada kondisi semula.

Huruf n

Yang dimaksud dengan “berkelanjutan” adalah penyelenggaraanpenanggulangan bencana merupakan bagian tidak

terpisahkan dariproses pembangunan dan pengelolaan sumber daya yang terencana dantersistematis.

Pasal 4

Cukup Jelas

Pasal 5

Cukup Jelas

Pasal 6

Huruf a

Yang dimaksudkan “pengungsi” disini adalah sebagai korban

bencanayang berasal dari Kabupaten Bandung kemudian mengungsi keluar Kabupaten Bandung dan/atau berasal dari luar

Kabupaten Bandung yang mengungsi ke wilayah Kabupaten Bandung.

Huruf b

Yang dimaksud perlindungan masyarakat terhadap proses ganti rugi dankelangsungan hidup adalah tanggungjawab pemerintah

daerah terhadapbencana berstatus bencana daerah. untuk memastikan adanya prosesganti rugi dan menjamin ketersediaan

Page 6: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

57

mata pencaharian termasuk wargayang direlokasi karena resiko

bencana.

Huruf c

Cukupjelas

Huruf d

Pengalokasian dana penanggulangan bencana meliputi alokasi

danauntuk program pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.

Huruf e

Pemerintahdaerahdapatmenyediakandanasiappakaidalamanggaranpenanggulanganbencana yang berasaldari APBD yang

ditempatkandalamanggaran BPBD

Huruf f

Cukup jelas

Huruf g

Pemulihan meliputi program rehabilitasi dan rekonstruksi akibat bencanaberstatus daerah.

Huruf h

Cukupjelas

Pasal 7

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Pelaksanaan kerjasama antar daerah dalam penanggulangan bencanadilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Page 7: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

58

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf i

Pemerintah daerah berwenang dalam pengambilan kebijakan

untukmelindungi masyarakat dari pendistribusian bantuan yang mengancam,merusak dan/atau menghilangkan nilai-nilai budaya

dan kearifan lokalmasyarakat.

Huruf j

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukupjelas

Pasal 10

ayat (1)

Huruf a

Yang dimaksud dengan masyarakat rentan adalah anggota

masyarakatyang membutuhkan bantuan karena keadaan yang disandangnya diantaranya masyarakat lanjut usia, anak-

anak, ibu hamil dan menyusui,hilang ingatan/gila dan difabel.

Huruf b

Pendidikan, pelatihan, dan ketrampilan dalam

penyelenggaraanpenanggulangan bencana diberikan kepada masyarakat untukmembangun kesiapsiagaan dan

kemandirian dalam menghadapibencana.

Huruf c

Cukup jelas

Huruf d

Cukup jelas

Huruf e

Cukup jelas

Huruf f

Cukup jelas

ayat (2)

Cukup jelas

Page 8: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

59

ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Huruf d

Cukup jelas

Huruf e

Cukup jelas

Huruf f

Cukup jelas

Huruf g

Cukup jelas

Huruf h

Yang dimaksud dengan ” perlindungan dan jaminan hak atas

pekerjaan”adalah bahwa dalam hal upaya penanggulangan bencana PemerintahDaerah maupun pihak lain memberi

perhatian penuh agar korban tetapmendapat peluang bekerja dan dibantu untuk mendapatkan pekerjaan.

Huruf i

Cukup jelas

Huruf j

Cukup jelas

ayat (4)

Pemberian ganti rugi dengan mempertimbangkan kemampuan daerah.Kepemilikan benda tidak bergerak harus dapat dibuktikan

dengan buktikepemilikan yang sah.

ayat (5)

Yang bertanggungjawab mengganti kerugian dan memberikan

bantuan adalahyang menyebabkan timbulnya bencana akibat kegagalan Konstruksi danteknologi.

Pasal 11

Cukup jelas.

Page 9: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

60

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

ayat (1)

Adanya “perlakuan khusus” dimaksud untuk mencegah dampak yang lebihburuk bagi kelompok rentan jika tidak diberikan

perlakuan khusus.Pemberian perlakuan khusus merupakan bentuk affirmative/diskriminasi positif,sehingga kelompok rentan

mendapatkan perlindungan yang adil, misalnyaperlindungan anak dari praktik pedagangan anak.

Huruf a

Yang dimaksud dengan “penyandang cacat dan/atau difabel” adalah orangdengan kemampuan berbeda sebagai suatu

upaya afirmasi atas dasar hakasasi manusia.

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Yang dimaksud dengan “anak-anak” adalah seseorang yang

belum berusia18 (delapan belas) tahun sebagaimana dimaksud di dalam Undang-UndangNomor 23 Tahun 2002

tentang Perlindungan Anak.

Huruf d

Cukup jelas

Huruf e

Cukup jelas

ayat (2)

Perlakuan khusus bagi kelompok masyarakat rentan bencana

diselenggarakanpada tahap prabencana, tanggap darurat dan pasca bencana.

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Pasal 14

Page 10: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

61

Kebutuhan khusus kepada kelompok tertentu yang bukan kelompok

rentan adalahkebutuhan yang berbeda/spesifik dibandingkan dengan korban bencana padaumumnya.

Huruf a

Perempuan mempunyai kebutuhan khusus dibandingkan dengan korbanbencana pada umumnya misalkan perlindungan kesehatan

reproduksi.

Huruf b

Orang berkebutuhan khusus dimaksud misalnya pengidap HIV

(ODHA).

Pasal 15

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Pengaturan mengenai kewajiban dimaksudkan untuk

menumbuhkankemandirian masyarakat pada saat melakukan kegiatan penanggulanganbencana, sehingga masyarakat tidak

bergantung pada pihak lain.

Huruf c

Masyarakat juga perlu dididik untuk tidak memberikan informasi

yang salahterkait bencana karena dalam kondisi panik, masyarakat sering memberikaninformasi yang tidak benar dan cenderung provokatif.

Huruf d

Cukupjelas

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

ayat (1)

Yang dimaksud dengan Organisasi masyarakat sipil adalah kelompok-kelompokmasyarakat berbasis sektoral maupun

komunitas yang dianggapmewakili elemen masyarakat.

ayat (2)

Keberadaan forum ini disesuaikan dengan kondisi yang telah

berjalan dikomunitas masyarakat

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Page 11: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

62

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Cukup jelas.

ayat (3)

Yang dimaksud dengan “dinas terkait” antara lain dinas pendidikan.

ayat (4)

Yang dimaksud dengan “Tri Dharma Pendidikan” yaitu pendidikan,

penelitiandan pengabdian.Peran pendidikan tinggi mengembangkan penelitian yang berkaitan dengankebencanaan berdasarkan

penerapan ilmupengetahuan dan teknologi yangtepat, sehingga dapat efektif dan efisien jika dilakukan.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

ayat (1)

Cukup jelas.

Page 12: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

63

ayat (2)

Yang dimaksud dengan “permukiman” adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa

kawasan perkotaan maupun perdesaanyang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dantempat

kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

ayat (3)

Yang dimaksud dengan “peraturan zonasi” adalah ketentuan yang mengaturtentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan

pengendaliannya dan disusun untuk setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya dalamrencana rinci tata ruang.

ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 32

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Cukup jelas.

ayat (3)

Yang dimaksud “memperhatikan kondisi sosial masyarakat” adalah

dalamrangka menjamin hubungan yang harmonis antara masyarakat yang akan direlokasi dengan masyarakat setempat.

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

ayat (1)

Huruf a

Page 13: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

64

Cukup jelas

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Huruf d

Cukup jelas

Huruf e

Cukup jelas

Huruf f

Cukup Jelas

Huruf g

Cukup jelas

Huruf h

Cukup jelas

Huruf i

Sesuai peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaannyadilakukan sesuai Standard Oprerating Procedure (SOP) peringatan dini,pengerahan relawan,

penyampaian informasi status potensi bencana dll.yang dimiliki oleh Pusdalop

Huruf j

Cukup jelas

ayat (2)

Kegiatan penelitian dan pengembangan dapat melibatkan peran

lembaga usaha,perguruan tinggi organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Pasal 42

Pengarusutamaan Pengurangan Resiko Bencana pada hakekatnya mencakupseluruh sektor kehidupan, dengan menekankan pada tiga

pendekatan sesuaikonteks kelokalan Yogyakarta.

Pasal 43

Cukup jelas.

Page 14: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

65

Pasal 44

Cukup jelas

Pasal 45

Cukup jelas

Pasal 46

Cukup jelas

Pasal 47

ayat (1)

Cukup jelas

ayat (2)

Cukup jelas

ayat (3)

Sosialisasi, pendidikan dan pelatihan dilakukan oleh instansi,

lembaga danmasyarakat.

Pasal 48

Cukup jelas

Pasal 49

Cukup jelas

Pasal 50

ayat (1)

Cukup jelas

ayat(2)

Yang dimaksud dengan pendidikan informal berupa pelatihan dasar, lanjutan,teknis, simulasi, dan gladi.

ayat(3)

Cukup jelas

Pasal 51

Cukup jelas

Pasal 52

ayat (1)

Cukup jelas

ayat (2)

Cukup jelas

ayat(3)

Page 15: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

66

Rencana penanggulangan kedaruratan bencana yang dimaksud

adalahemergency disaster plan atau rencana kontinjensi penanggulangan kedaruratanbencana.

ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 53

Cukup jelas

Pasal 54

Cukup jelas

Pasal 55

ayat (1)

Cukup jelas

ayat (2)

Cukup jelas

ayat (3)

Cukup jelas

ayat (4)

Cukup jelas

ayat (5)

Media yang dimiliki masyarakat setempat yang dimaksud misalnya kentongan,lesung, pengeras suara Masjid.

ayat(6)

Cukup jelas

ayat (7)

Cukup jelas

Pasal 56

ayat (1)

Cukup jelas.

ayat (2)

Penunjukan pejabat dalam rangka penanggulangan bencana secara taktis,terkomando, cepat, tepat, efektif dan efisien.

Yang dimaksud dengan “keadaan tertentu” adalah kepala BPBD tidak dapatmenjalankan tugas dan fungsinya.

Pasal 57

ayat (1)

Page 16: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

67

Yang dimaksud “komandan” adalah pengendali

penyelenggaraanpenanggulangan bencana pada saat tanggap darurat.

ayat (2)

Yang dimaksud dengan “sumber daya” adalah segala daya dan upaya maupunperalatan yang ada. diantaranya: TRC, Satgas

instansi terkait, relawan,peralatan dll.

ayat(3)

Cukup jelas

Pasal 58

Cukup jelas

Pasal 59

Cukup jelas

Pasal 60

Cukup jelas

Pasal 61

Cukup jelas

Pasal 62

ayat (1)

Cukup jelas

ayat (2)

Huruf a.

Cukup jelas

Huruf b.

Cukup jelas

Huruf c.

Cukupjelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Pasal 63

Cukup jelas

Pasal 64

Cukup jelas

Pasal 65

Cukup jelas

Page 17: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

68

Pasal 66

Cukup jelas

Pasal 67

Cukup jelas

Pasal 68

Cukup jelas

Pasal 69

Cukup jelas

Pasal 70

Cukup jelas

Pasal 71

Cukup jelas

Pasal 72

Cukup jelas

Pasal 73

Cukup jelas

Pasal 74

Yang dimaksud dengan “berdaya guna dan berhasil guna” adalah

dalampendanaan dan penggunaan dana penanggulangan bencana dapat mengatasikesulitan masyarakat dilakukan dengan tidak membuang

waktu, tenaga, dan biayayang berlebihan.

Yang dimaksud dengan “dapat dipertanggungjawabkan” adalah dalam

pendanaandan pengelolaan bantuan bencana dilakukan secara terbuka dan dapatdipertanggungjawabkan secara etik dan hukum.

Pasal 75

Cukup jelas

Pasal 76

ayat (1)

Cukup jelas

ayat(2)

Yang dimaksud dengan “Dana Bantuan Sosial berpola Hibah” adalah

BlockGrant.

Pasal 77

Cukup jelas

Pasal 78

ayat (1)

Page 18: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

69

Instansi/lembaga yang berwenang misalnya Pemerintah Daerah,

PemerintahDesa, Kecamatan, dan lain-lain.

ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 79

Cukup jelas

Pasal 80

Cukup jelas

Pasal 81

Cukup jelas

Pasal 82

Cukup jelas

Pasal 83

Cukup jelas

Pasal 84

Cukup jelas

Pasal 85

Cukup jelas

Pasal 86

Cukup jelas

Pasal 87

ayat (1)

Penyediaan dan pemberian bantuan bencana kepada korban dan penyintasmerupakan bentuk perlindungan dan penjaminan negara

kepada warga negara.Pemerintah daerah wajib melakukan perlindungan dan penjaminan sesuaidengan kemampuan daerah.

ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 88

Bantuan bencana dapat berupa dana, barang, obat-obatan, relawan, dan

lain-lain.

Pasal 89

Cukup jelas

Pasal 90

Cukup jelas

Page 19: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

70

Pasal 91

Yang dimaksud dengan “komunitas masyarakat setempat” adalah kelembagaan dilingkungan masyarakat desa/kelurahan yang masih

berfungsi pada saat itu,misalnya Pemerintah Desa, PKK, dan lain-lain.

Pasal 92

Cukup jelas

Pasal 93

Cukup jelas

Pasal 94

ayat (1)

Huruf a

Biaya pemakaman dipergunakan untuk pemakaman korban meninggal dunia.Bantuan diberikan dalam bentuk uang,

apabila ahli waris atau lingkunganterjadinya bencana mampu menyelenggarakan pemakaman atas korban.Apabila keluarga

korban karena satu dan lain hal tidak mampu/sanggupuntuk melaksanakan pemakaman, maka pemakaman dilakukan oleh

aparatpemerintah dan keluarga korban tidak berhak menerima santunan biayapemakaman ini.

Huruf b

Pemberian uang duka dimaksudkan untuk meringankan

beban keluarga atauahli waris yang ditinggalkan korban bencana yang meninggal. Uang dukadiberikan per satuan

korban yang meninggal dunia karena bencana.

ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 95

ayat (1)

Minimal berusia 18 tahun atau mereka yang berumur di bawah 18

tahun namunsudah berstatus menikah dan diketahui oleh misalkan RT, RW, atau KepalaDesa/Kelurahan setempat.

ayat (2)

Misalnya panti asuhan, orang tua angkat, keluarga luar yang mengambil alihtugas pengasuhan

Pasal 96

Cukup jelas

Pasal 97

ayat (1)

Yang dimaksud dengan “penyandang cacat” adalah setiap orang yangmempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat

Page 20: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

71

mengganggu ataumerupakan rintangan dan hambatan baginya

untuk melakukan secaraselayaknya, yang terdiri dari:

a. penyandang cacat fisik;

b. penyandang cacat mental;

c. penyandang cacat fisik dan mental.

ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 98

Cukup jelas

Pasal 99

Cukup jelas

Pasal 100

Cukup jelas

Pasal 101

Cukup jelas

Pasal 102

Cukup jelas

Pasal 103

ayat (1)

Cukup jelas

ayat (2)

Unsur Pengarah terdiri dari unsur pemerintah dan unsurmasyarakat

profesional dalam jumlah yang seimbang danproporsional.

Pasal 104

ayat (1)

Cukup jelas

ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Page 21: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

72

Huruf d

Cukup jelas

Huruf e

Termasuk jumlah korban jiwa dan kerusakan/kerugian serta

dampak sosialekonomi yang ditimbulkan.

Huruf f

Cukup jelas

Huruf g

Cukup jelas

Huruf h

Cukup jelas

ayat (3)

Dilaporkan dalam tabulasi.

ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 105

Cukup jelas

Pasal 106

Cukup jelas

Pasal 107

Cukup jelas

Pasal 108

Cukup jelas

Pasal 109

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Laporan Kemajuan dibuat secara berkala, yang disesuaikan dengan jangkawaktu program rekonstruksi (bulanan, kwartal, tengah

tahun dan/atautahunan), yang disusun oleh BPBD untuk kegiatan rekonstruksi di tingkatdaerah, disampaikan kepada sektor-sektor

terkait dan juga untuk publik.

Huruf c

Laporan tersebut juga mencakup hasil monitoring dan evaluasi

yang disusunoleh BPBD untuk kegiatan rekonstruksi di tingkat daerah, disampaikan kepada Gubernur dan kepada publik.

Page 22: PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH · PDF filekerusuhan sosial dan konflik sosialdalam masyarakat yang sering terjadi ... gunung berapi, tanah longsor, banjir, erosi, abrasi-sedimentasi,

73

Pasal 110

Cukup jelas

Pasal 111

Cukup jelas

Pasal 112

Cukup jelas

Pasal 113

Cukup Jelas

Pasal 114

ayat (1)

Cukup jelas

ayat (2)

Yang dimaksud dengan “tindakan tertentu” adalah perbuatan yang dituntutkan dengan melakukan sesuatu (berbeda dengan tidak

berbuat). Sedangkan gantirugi dengan biaya hanya merupakan penajaman semata sebagai pilihan. Karenapada dasarnya ganti rugi

biaya adalah termasuk tindakan tertentu/berbuatsesuatu.

Pasal 115

Cukup jelas

Pasal 116

Cukup jelas

Pasal 117

Cukup jelas

Pasal 118

Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013 NOMOR 2