penjaminan mutu eksternal

36
Penjaminan Mutu Eksternal BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI BAN- PT

Upload: colin

Post on 29-Jan-2016

110 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

BAN-PT. Penjaminan Mutu Eksternal. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI. PERATURAN DAN KEBIJAKAN MENGENAI AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (sejak tahun 2003). Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Penjaminan Mutu Eksternal

Penjaminan Mutu Eksternal

BADAN AKREDITASI NASIONALPERGURUAN TINGGI

BAN-PT

Page 2: Penjaminan Mutu Eksternal

2

PERATURAN DAN KEBIJAKAN MENGENAI AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

(sejak tahun 2003)

Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalUndang-undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional PendidikanRencana Strategis Depdiknas/Kemdiknas 2005-2009, 2010-2014 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 28/2005 tentang Badan Akreditasi Nasional - Perguruan TinggiPeraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17/2009 tentang Perangkat Akreditasi Program Studi SarjanaKebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan TinggiPeraturan Pemerintah No. 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan PendidikanPeraturan Pemerintah No. 66/2010 tentang Perubahan atas PP No. 17/2010Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 6/2010Peraturan Presiden No. 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Page 3: Penjaminan Mutu Eksternal

3

Undang-Undang No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59/2012 tentang Badan Akreditasi Nasional

Page 4: Penjaminan Mutu Eksternal

4

PERUBAHAN AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (sejak tahun 2003)

Dari akreditasi sukarela menjadi wajibDari akreditasi program studi menjadi

akreditasi program studi dan perguruan tinggi

Dari badan penjaminan mutu internal sukarela menjadi wajib

Dari badan akreditasi tunggal menjadi majemuk

Page 5: Penjaminan Mutu Eksternal

5

DARI AKREDITASI SUKARELA MENJADI WAJIB

UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan NasionalPasal 61 ayat 2 dan 3

• Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.

• Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.

Page 6: Penjaminan Mutu Eksternal

6

DARI AKREDITASI PROGRAM STUDI MENJADI AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan NasionalPasal 60 ayat 1Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

PP No. 19/2005 Standar Nasional PendidikanPasal 86 ayat 1Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan.

Page 7: Penjaminan Mutu Eksternal

7

DARI PENJAMINAN MUTU INTERNALSUKARELA MENJADI WAJIB

PP No. 19/2005 Standar Nasional PendidikanPasal 91

Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan.

Page 8: Penjaminan Mutu Eksternal

8

DARI BADAN AKREDITASI TUNGGALMENJADI MAJEMUK

UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan NasionalPasal 60 ayat 1 dan 2

Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik

PP No. 19/2005 Standar Nasional PendidikanPasal 86 ayat 2

Kewenangan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh Pemerintah untuk melakukan akreditasi.

Page 9: Penjaminan Mutu Eksternal

9

TUGAS BAN-PT (Permendikbud No. 59/2012 pasal 12 ayat 1, ketentuan yang sama dengan Permendiknas No. 28/2005)

1. Merumuskan kebijakan operasional.

2. Melakukan sosialisasi kebijakan.

3. Melaksanakan akreditasi perguruan tinggi.

Page 10: Penjaminan Mutu Eksternal

10

FUNGSI BAN-PT (Permendikbud No. 59/2012 pasal 12 ayat 2, ketentuan yang sama dengan Permendiknas No. 28/2005)

1. Merumuskan kebijakan dan menetapkan akreditasi perguruan tinggi;

2. Merumuskan kriteria dan perangkat akreditasi perguruan tinggi untuk diusulkan kepada Menteri;

3. Melaksanakan sosialisasi kebijakan, kriteria, dan perangkat akreditasi perguruan tinggi;

4. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan akreditasi perguruan tinggi;

5. Memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut hasil akreditasi;

6. Mengumumkan hasil akreditasi perguruan tinggi secara nasional;

7. Melaporkan hasil akreditasi perguruan tinggi kepada Menteri;

8. Melaksanakan ketatausahaan BAN-PT.

Page 11: Penjaminan Mutu Eksternal

11

PERIODE DAN STATUS AKREDITASI (Permendikbud No. 59/2012 pasal 8 ayat 1, 2, 3, dan 4,ketentuan yang sama dengan Permendiknas No. 28/2005 dan Permendiknas No. 6/2010)

Pasal 8

1) Pelaksanaan akreditasi pada program dan satuan pendidikan dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali.

2) Pelaksanaan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan kurang dari 5 (lima) tahun apabila program dan satuan pendidikan yang bersangkutan mengajukan permohonan untuk akreditasi ulang.

3) Program dan satuan pendidikan wajib mengajukan permohonan untuk diakreditasi kembali kepada BAN-S/M, BAN-PT, dan BAN-PNF paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa berlaku akreditasi berakhir .

4) Program dan satuan pendidikan yang diusulkan untuk diakreditasi kembali dan belum dilakukan akreditasi oleh BAN-S/M, BAN-PT, dan BAN-PNF tetap memiliki status terakreditasi sampai adanya penetapan status akreditasi baru

Page 12: Penjaminan Mutu Eksternal

12

STATUS AKREDITASI (Permendikbud No. 59/2012 pasal 14,sama dengan ketentuan pada Permendiknas

Pasal 14

BAN-S/M, BAN-PT, dan BAN-PNF dapat mencabut status akreditasi program atau satuan pendidikan sebelum berakhirnya masa berlaku akreditasi apabila: a. program atau satuan pendidikan yang bersangkutan terbukti

memberikan data dan/atau informasi yang tidak benar kepada badan akreditasi;

b. sampai batas waktu yang ditetapkan, program atau satuan pendidikan yang memperoleh akreditasi, tidak memenuhi kondisionalitas yang melekat pada status akreditasi; atau

c. terjadi peristiwa luar biasa yang menimpa program atau satuan pendidikan yang bersangkutan sehingga status akreditasi yang melekat pada program atau satuan pendidikan tersebut tidak lagi mencerminkan tingkat kelayakannya .

Page 13: Penjaminan Mutu Eksternal

13

KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI (Permendikbud No. 59/2012 pasal 16,perubahan ketentuan pada Permendiknas No. 28/2005)

Pasal 16

(1) Menteri menetapkan kriteria dan perangkat akreditasi BAN-S/M, BAN-PT, dan BAN-PNF dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.

(2) Penetapan kriteria dan perangkat akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didelegasikan kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan setelah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal

Page 14: Penjaminan Mutu Eksternal

14

PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI

UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI -1

Pasal 28(3) Gelar akademik dan gelar vokasi dinyatakan tidak sah dan

dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh:a. Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yang tidak

terakreditasi; dan/ataub. perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan

Tinggi yang tanpa hak mengeluarkan gelar akademik dan gelar vokasi.

(4) Gelar profesi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh:

a. Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yang tidak terakreditasi; dan/atau

b. perseorangan, organisasi, atau lembaga lain yang tanpa hak mengeluarkan gelar profesi.

Page 15: Penjaminan Mutu Eksternal

15

Pasal 33(1) Program pendidikan dilaksanakan melalui Program Studi.(2) Program Studi memiliki kurikulum dan metode pembelajaran sesuai dengan program Pendidikan.

(3) Program Studi (PS) diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi.(4) Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelola yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.

(5) PS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendapatkan akreditasi pada saat memperoleh izin penyelenggaraan.(6) Program Studi wajib diakreditasi ulang pada saat jangka waktu akreditasinya berakhir.(7) PS yang tidak diakreditasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat dicabut izinnya oleh Menteri.(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai metode pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemberian izin PS sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dan pencabutan izin PS sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatur dalam Peraturan Menteri.

Page 16: Penjaminan Mutu Eksternal

16

Pasal 42

(1) Ijazah diberikan kepada lulusan pendidikan akademik dan pendidikan vokasi sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu program studi terakreditasi yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi.

Pasal 44

(2) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan,

atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi.

Page 17: Penjaminan Mutu Eksternal

17

Pasal 51(1) Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan Pendidikan Tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berguna bagi Masyarakat, bangsa, dan negara.

(2) Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan Pendidikan bermutu.Pasal 52(1) Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan.(2) Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi.(3) Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.(4) Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

Page 18: Penjaminan Mutu Eksternal

18

Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas:a. sistem penjaminan mutu internal yang

dikembangkan oleh Perguruan Tinggi; b. sistem penjaminan mutu eksternal yang

dilakukan melalui akreditasi.

Pasal 53

Page 19: Penjaminan Mutu Eksternal

19

PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI

PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI

UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI – 5a

Pasal 55(1) Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan

kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi atas dasar kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(3) Pemerintah membentuk Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk mengembangkan sistem akreditasi.

Page 20: Penjaminan Mutu Eksternal

20

Pasal 55 (lanjutan)

(6) LAM merupakan lembaga bentukan pemerintah atau lembaga mandiri bentukan masyarakat yang diakui pemerintah atas rekomendasi badan akreditasi nasional PT

(7) LAM dibentuk berdasarkan rumpun ilmu dan atau cabang ilmu serta dapat berdasarkan kewilayahan

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi sebagai yang dimaksud pada ayat (1), BAN PT sebagai yang dimaksud pada ayat (4), LAM sebagai yang dimaksud pada ayat (5) diatur oleh peraturan menteri

(4) Akreditasi PT dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional PT

(5) Akreditasi PS sbg bentuk akuntabilitas publik dilakukan oleh LAM

Page 21: Penjaminan Mutu Eksternal

21

Sebelum terbentuknya lembaga akreditasi mandiri, akreditasi PS dilakukan oleh BAN PT

Pasal 95

Pasal 90

(1) PT lembaga negara lain dapat menyelenggarakan PT di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

(2) PT lembaga negara lain yang dimaksud pada ayat (1) sudah terakreditasi dan atau diakui oleh negaranya

Page 22: Penjaminan Mutu Eksternal

22

BAN-PT • akreditasi institusi • program (jika belum ada LAM yang serumpun) • rekomendasi/penjaminan/evaluasi LAM

KELEMBAGAAN AKREDITASI MENDATANG ??

LAM-1 LAM-2 LAM-3 LAM-4 LAM-n

Contoh: • LAM Bidang Kesehatan - HPEQ Project (World Bank, Ditjen Dikti Kemdikbud)

• LAM Bidang Teknik – diajukan untuk memperoleh hibah luar negeri

Page 23: Penjaminan Mutu Eksternal

23

ISSUES YANG BERKAITAN DENGAN LAM

• Permendikbud yang mengatur pembentukan LAM (dalam persiapan).

• Organisasi/badan hukum yang dapat membentuk LAM (asosiasi profesi, asosiasi institusi pendidikan serumpun, dsb).

• Badan hukum LAM.• Pembiayaan akreditasi (mandiri).• Bidang/rumpun ilmu LAM (1 LAM untuk 1

rumpun ilmu).• Hubungan kerja/koordinasi BAN-PT dengan LAM.• Pengakuan dengan badan akreditasi dunia (Washington

Accord, Sydney Accord, dsb).• dsb.

Page 24: Penjaminan Mutu Eksternal

25

Page 25: Penjaminan Mutu Eksternal

26

Page 26: Penjaminan Mutu Eksternal

27

Page 27: Penjaminan Mutu Eksternal

28

Page 28: Penjaminan Mutu Eksternal

29

Page 29: Penjaminan Mutu Eksternal

30

Page 30: Penjaminan Mutu Eksternal

31

Page 31: Penjaminan Mutu Eksternal

32

Page 32: Penjaminan Mutu Eksternal

33

No PT Tgl Visitasi Pendamping

1Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

17 s.d 21 -12- 2012

Prof. Dr. Widyastuti, M.Sc

2IAIN Sumatera Utara, Medan

12 s.d 15-12 -2012

Dr. Abdurrahman A

3Univ. Haluoleo, Kendari

09 s.d 12 -12-2012

Prof. Drs. Agus I., M.Sc. Ph.D

4Univ. Negeri Yogyakarta

19 s.d 23-12 2012

Prof. Dr. Ki Supriyoko, M.Pd

5Univ. Katolik Parahyangan, Bandung

12 s.d 16-12 2012

Prof. Dr. Ing. Ir. Hairul Abral

6Univ. Islam Indonesia, Yogyakarta

19 s.d 23- 12 2012

Prof. Dr. Mansyur Ramly

7Univ. Kristen Satya Wacana, Salatiga

20 s.d 23-12 2012

Prof. Drs. Agus I., M.Sc. Ph.D

8Univ. Gadjah Mada, Yogyakarta

19 s.d 23 -122012

Dwiwahju Sasongko, M.Sc. Ph.D

Page 33: Penjaminan Mutu Eksternal

9Univ. Katolik Soegijapranata, Semarang

12 s.d 16 -12- 2012

Prof. Dr. Muchamad Syafruddin, M.Si. Akt

10Univ. Atma Jaya Yogyakarta

09 s.d 12-12- 2012

Prof. Dr. Widyastuti, M.Sc

11Univ.Muhammadiyah Malang

13 s.d 16-12-2012

Dr. Samuel Dossugi

12Univ. Islam Sultan Agung Semarang

20 s.d 23-12- 2012

Prof. Dr. Muchamad Syafruddin, M.Si. Akt

13Univ. Indonesia, Jakarta

16 s.d 20-12- 2012

 

14Univ. Diponegoro Semarang

20 s.d 24-12- 2012

Prof. Dr. Hidayat Syarief, MS

15Univ. Negeri Surabaya

19 s.d 23-12- 2012

Prof. Dr. Syamsul Amar, MS

16Universitas Pelita Harapan, Tangerang

20 s.d 22-12- 2012

Prof. Dr. Ir. Mansur Ma’shum

34

Page 34: Penjaminan Mutu Eksternal

35

17Univ. Hasanuddin, Makassar

16 s.d 19- 12-2012

 

18

Univ. Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

10 s.d 14-12- 2012

Prof. Dr. Mansyur Ramly

19Institut Teknologi Bandung

11 s.d 15-12- 2012

Prof. Dr. Ing. Ir. Hairul Abral

20Univ. Sanata Dharma, Yogyakarta

19s.d 22-12-2012

Prof. Dr. Widyastuti, M.Sc

21Univ. Muhammadiyah Surakarta

18 s.d 22-12-2012

Prof. Dr. Ki Supriyoko, M.Pd

22Univ. Islam Malang

12 s.d 14 -12-2012

Prof. dr. Bambang Wirjatmadi, MS. MCN. Ph.D. SpGK dan Dr. Fahimah Martak

23 Univ. Surabaya17 s.d 20-12- 2012

Dr. Fahimah Martak,MSi

24Univ. Sumatera Utara

19 s.d 23 -12-2012

Dr. Abdurrahman Adisaputra

Page 35: Penjaminan Mutu Eksternal

36

25Univ. Nasional, Jakarta

16 s.d 19 -12- 2012

 

26Univ. Pancasila, Jakarta

20 s.d 23 -12-2012

Dr. Samuel Dossugi

27

Univ. Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta

09 s.d 11 -12- 2012

Prof. Dr. Natsir Nessa

28

Institut Teknologi Telkom, Bandung

20 s.d 22-12-2012

 

29Institut Pertanian Bogor

16 s.d 19 -12-2012

 

30Universitas Negeri Semarang

18 s.d 22-12-2012

Prof. Dr. Syamsul Amar, MS

Page 36: Penjaminan Mutu Eksternal

37