penjajakan minat pasar proyek kpbu pii beri ......pengembalian uang muka proyek pengembangan usaha...
TRANSCRIPT
HARIAN EKONOMI NERACA RABU, 31 JULI 2019 11
PII Beri Jaminan Proyek RSUD dr. Zainoel Abidin Aceh
NERACA
Adapun lingkup yang direncanakan menggu-nakan skema KPBU pada RSUD dr. Zainoel Abidin adalah mencakup pem-bangunan gedung Rumah Sakit, penyediaan alat kes-ehatan & sistem informasi RS (SIMRS), pemeliharaan gedung, alat kesehatan dan SIMRS, jasa kebersi-han dan keamanan serta penggantian alat keseha-tan. Proyek ini rencananya akan menggunakan skema pembayaran Ketersediaan Layanan /Availability Pay-ment selama 17 tahun (ter-masuk 2 tahun masa kon-struksi).
Plt Gubernur Provinsi Aceh Nova Iriansyah men-gatakan saat ini perkem-bangan ekonomi Aceh cukup baik. Sejak 2017 hingga 2019, pertumbuhan ekonomi Aceh meningkat dari 4,19% menjadi 4,61%, in�asi yang terjaga hing-ga penurunan pengang-guran dari 6,57% menjadi 6,35%. “Akan tetapi kami juga membutuhkan Ru-mah Sakit yang modern dan berkualitas sehingga pertumbuhan bisa dijaga karena masyarakat dalam keadaan sehat,” kata No-va saat Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding) Program KPBU RS dr. Zai-noel Abidin yang diseleng-garakan oleh PII di Jakarta, Selasa (30/7).
Nova menjelaskan bahwa saat ini kebutuhan pembangunan infrastruk-tur di Provinsi Aceh cukup besar, salah satunya pada sektor kesehatan. Oleh kar-ena itu, pelaksanaan mar-ket sounding pada proyek RSUD Zainoel Abidin ini diharapkan dapat menarik minat swasta dan calon ins-vestor untuk dapat bekerja sama melalui skema KPBU Syariah. Dengan skema ini diharapkan penyediaan layanan infratruktur da-pat dilakukan lebih cepat dan efektif sehingga visi
dan misi pemerintah Aceh untuk meningkatkan pe-layanan kesehatan dapat segera terlaksana.
“Dapat kami informasi-kan di sini, bahwa RSUD Zainoel Abidin merupa-kan rumah sakit rujukan utama terbesar di Provinsi Aceh yang setiap harinya rata-rata melayani hing-ga 2.000 pasien. Jumlah ini jauh melebihi kapa-sitas yang seharusnya, yakni sekitar 1.200 pasien orang per hari. Demikian juga dengan pasien rawat inap, kapasitas tersedia hanya 730 tempat tidur, tapi pasien yang membu-tuhkan perawatan lebih banyak dari itu,” jelasnya.
Nova menambah-kan, data-data tersebut menunjukan betapa be-sarnya ketergantungan rakyat Aceh terhadap pelayanan Rumah Sakit Zainoel Abidin ini. Mes-ki harus melayani begitu banyak pasien, tapi pe-layanannya tetap cukup baik. Terbukti, pada ta-hun 2012 Rumah Sakit Zainoel Abidin mendapat predikat paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), sebagai ru-mah sakit yang cukup baik dalam hal pelayan-an, standar manajemen, dan Patient Safety Goals. Pada tahun 2018 peng-hargaan juga diperoleh, sebagai Best of the Best untuk Rumah sakit Daer-ah berstandar nasional dari Indonesia Hospitality Choice Award.
“Beranjak dari presta-si itu, Pemerintah Aceh bertekad mendorong agar Rumah Sakit Zainoel Abi-din mendapat predikat sebagai rumah sakit berkelas dunia sesuai standar Joint Comission International. Proses ke arah itu sedang berjalan. Kami berharap tak lama lagi status itu bisa kami dapatkan,” katanya.
Sementara itu, Direk-tur Utama PT PII Armand
Hermawan mengatakan bahwa PT PII telah diberi-kan kepercayaan oleh Ke-menterian Keuangan RI dan Pemerintah Aceh un-tuk memberikan fasili-tas penyiapan dan pen-dampingan transaksi pada proyek RSUD Zaino-el Abidin yang merupakan proyek kesehatan perta-ma dengan menggunakan proyek skema KPBU Sya-riah.
“Sebagai pemberi pen-jaminan Pemerintah, PT PII senantiasa menunjuk-kan bahwa skema KPBU merupakan strategi dan
solusi yang sangat efek-tif dalam meraih sasaran pembangunan secara leb-ih cepat dan tentunya den-gan tata kelola yang baik. Melalui pelaksanaan mar-ket sounding pada hari ini, diharapkan banyak calon investor yang tertarik se-hingga proyek ini dapat segera terlaksana dan ses-uai mandatnya, PT PII siap untuk memberikan pen-jaminan dalam upaya un-tuk mendukung program pemerintah Aceh dalam meningkatkan tingkat pe-layanan kesehatan melalui skema KPBU,” tutup Ar-
mand.Ditempat yang sama,
Direktur Perencanaan In-frastruktur BKPM Heldy Satrya Putra berharap agar swasta bisa berpartisipa-si karena pengembangan rumah sakit dengan pola KPBU bukan kali pertama dikerjakan oleh pemerin-tah. “Sebelumnya ada RS Sidoarjo, RS Dharmais di Jakarta, RS Pirngadi di Me-dan, dan RS Ainun Habibi di Gorontalo. Pada kegia-tan market sounding be-berapa kali terakhir, minat investor juga besar,” tam-bahnya. bari
KOLABORASI : Direktur Sales Telkomsel Ririn Widaryani (kedua kanan), Direktur Marketing Rachel Goh (ketiga kanan), CEO Erajaya Hasan Aula (kedua kiri) dan President Director PT Ti-Phone Mobile Indonesia Lily Salim (ketiga kiri), berdialog dengan pelanggan saat peluncuran program kolaborasi Telkomsel bersama Mitra Device untuk memperkuat akselerasi ekosistem digital Indonesia, di Jakarta, Selasa (30/7). Kolaborasi yang kuat bersama mitra device ini memudahkan pelanggan Telkomsel dalam mendapatkan berbagai merk smartphone di 80 GraPARI dan lebih dari 1200 toko device di seluruh Indonesia.
NERACA/Antarafoto/Audy Alwi/nz
BANK & MAKRO
8 x 200 mmNeraca
Catatan : Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasian interim 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018, serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dan 2018. Dengan demikian, informasi tersebut bukan merupakan penyajian yang lengkap dari laporan keuangan konsolidasian interim. Laporan keuangan konsolidasian interim 30 Juni 2019 tidak diaudit dan 31 Desember 2018 diaudit oleh Kantor
2019. Laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 direviu oleh KAP yang telah menerbitkan laporan reviu tertanggal 21 Agustus 2018. Dalam laporan reviu tersebut tidak ada hal-hal yang menjadi perhatian KAP yang menyebabkan KAP percaya bahwa laporan keuangan konsolidasian interim tersebut tidak menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian interim 30 Juni 2018, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Jakarta, 30 Juli 2019PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk
DIREKSI
ASET 30 Juni 2019 31 Desember 2018 LIABILITAS DAN EKUITAS 30 Juni 2019 31 Desember 2018
PENDAPATAN 2,960,530 825,000
BEBAN USAHA (2,423,675 ) (3,356,428 )
RUGI USAHA 536,855 (2,531,428 )PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan Bunga 49,081 3,486
Beban Bunga dan Keuangan (14,191 ) (7,748,007 )
Laba (Rugi) Neto Selisih Kurs (145,573 ) 253,510 Lain-lain - Neto 506,762 (448 )
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Neto 396,079 (7,491,459 )LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 932,934 (10,022,887 )
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 17,654 (41,630 )
LABA (RUGI) NETO 950,588 (10,064,517 )PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang Tidak akan
Bagian Penghasilan Komprehensif Lain dari Ventura Bersama 45,824 --
Pengukuran Kembali Laba (Rugi) atas Liabilitas Imbalan Pascakerja 215,667 (63,450 )
Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain - Neto 261,491 (63,450 )LABA (RUGI) KOMPREHENSIF NETO 1,212,079 (10,127,967 )
LABA (RUGI) NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk 932,697 (10,651,569 )
Kepentingan Nonpengendali 17,891 587,052
Total 950,588 (10,064,517 )
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 1,181,356 (10,729,642 )
Kepentingan Nonpengendali 30,723 601,675
Total 1,212,079 (10,127,967 )
LABA (RUGI) PER 1.000 SAHAM DASAR/DILUSIAN 0.01 (0.17 )
30 Juni 2019 30 Juni 2018 30 Juni 2019 30 Juni 2018
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018(Dalam USD Penuh. kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIMPer 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018
(Dalam USD Penuh. kecuali dinyatakan lain)
Bakrie Tower. Lantai 6 & 10. Komplek Rasuna Epicentrum Jl. H.R. Rasuna Said. Jakarta 12940. T.(021) 5794 5698. F.(021) 5794 5687www.bumiresourcesminerals.com
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIMUntuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2019 dan 2018
(Dalam USD Penuh. kecuali dinyatakan lain)
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 4,728,330 8,205,883
Persediaan 521,362 --
Uang Muka 898,894 767,652
Aset Lancar Lainnya 32,625,000 32,625,000
Total Aset Lancar 38,773,586 41,598,535
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi 45,497,863 45,500,572
Investasi pada Ventura
Bersama 191,259,415 191,213,591
Aset Pajak Tangguhan 78,635,403 78,617,749
Aset Tetap 7,596,760 2,646,878
Aset Eksplorasi dan Evaluasi -- 84,631,603
Properti Pertambangan 115,346,405 27,852,882
Pajak Dibayar di Muka 1,266,575 --
Aset Tidak Lancar Lainnya Pihak Ketiga 214,176,915 218,696,373
Total Aset Tidak Lancar 653,779,336 649,159,648
TOTAL ASET 692,552,922 690,758,183
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan 2,960,530 320,968 Penerimaan dari Penghasilan Bunga 49,081 3,486 Pembayaran Beban Bunga dan Keuangan (14,191 ) (20,717 )Pembayaran kepada Pemasok, Karyawan dan Lain-lain - Neto (2,591,391 ) (2,662,390 )Pembayaran Pajak - Neto (51,168 ) (70,808)Kas Neto Diterima dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 352,861 (2,429,461 )ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengembalian Uang Muka Proyek Pengembangan Usaha 4,519,457 -- Pembayaran Aset Eksplorasi dan Evaluasi -- (455,477 )Pembayaran Pembelian Aset Tetap (5,313,995 ) (403 )Pembayaran Properti Pertambangan (2,972,690 ) (1,378,941 )Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (3,767,228 ) (1,834,821) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman (74,942 ) (54,654 )Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (74,942 ) (54,654 )PENGARUH KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS 11,756 (46,945 )PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (3,477,553 ) (4,365,881 )KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 8,205,883 5,247,380 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 4,728,330 881,499
LIABILITAS JANGKA PENDEKPinjaman Jangka Pendek 53,995,367 53,995,367
Utang Usaha Pihak Ketiga 6,492,787 6,292,978
Utang Lain-lain Pihak Ketiga 848,944 903,286
Beban Akrual 781,704 510,392
Utang Pajak 320,588 173,921
Bagian Pinjaman Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun 73,250 144,929
Total Liabilitas Jangka Pendek 62,512,640 62,020,873
LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang Pihak Berelasi 75,406,686 75,405,317 Liabilitas Imbalan Pascakerja 3,062,380 2,972,856 Utang Lain-lain Pihak Ketiga 31,409,536 31,409,536
Total Liabilitas Jangka Panjang 109,878,602 109,787,709
Total Liabilitas 172,391,242 171,808,582
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas IndukModal Saham - Nominal Saham Seri A Rp625 per Saham dan Saham Seri B Rp50 per Saham Modal Dasar - 405.943.267.594 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham Seri A 25.570.150.644 Saham dan Saham Seri B 36.752.306.258 Saham 1,881,485,536 1,881,485,536Tambahan Modal Disetor (314,884,932 ) (314,884,932 )Penghasilan Komprehensif Lain 8,719,533 8,719,533
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 780,044,060 778,862,704
Kepentingan Nonpengendali (259,882,380 ) (259,913,103 )
Ekuitas - Neto 520,161,680 518,949,601
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 692,552,922 690,758,183
Jakarta - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) memberikan jaminan atas proyek Rumah Sakit Umum Daerag (RSUD) dr. Zainoel Abidin di kota Banda Aceh dengan nilai proyek sebesar Rp1,7 triliun hingga Rp2 triliun. Proyek yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Aceh ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Syariah.
PENJAJAKAN MINAT PASAR PROYEK KPBU