peningkatan pemahaman konsep peran anggota … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota...

92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA KELUARGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STAD SISWA KELAS II SD NEGERI 1 LOGEDE KARANGNONGKO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh : HENI KURNIAWATI X7109042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: dangmien

Post on 09-Jun-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA

KELUARGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

METODE STAD SISWA KELAS II SD NEGERI 1

LOGEDE KARANGNONGKO KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh : HENI KURNIAWATI

X7109042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA

KELUARGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

METODE STAD SISWA KELAS II SD NEGERI 1

LOGEDE KARANGNONGKO KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

HENI KURNIAWATI

X7109042

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

HALAMAN PERSETUJUAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN

ANGGOTA KELUARGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF METODE STAD SISWA KELAS II SD NEGERI 1 LOGEDE

KARANGNONGKO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 oleh :

NAMA : HENI KURNIAWATI

NIM : X 7109042

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program

Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 15 Juni 2011

Page 4: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

HALAMAN PENGESAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN

ANGGOTA KELUARGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF METODE STAD SISWA KELAS II SD NEGERI 1 LOGEDE

KARANGNONGKO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 oleh :

NAMA : HENI KURNIAWATI

NIM : X7109042

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program

Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Jumat

Tanggal : 1 Juli 2011

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M.Pd

Sekretaris : Drs. Hadi Mulyana, M.Pd

Anggota I : Dra. Lies Lestari, M.Pd.

Anggota II : Drs. Kuswadi, M.Ag

Page 5: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

ABSTRAK

Heni Kurniawati. PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA KELUARGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STAD SISWA KELAS II SD NEGERI 1 LOGEDE KARANGNONGKO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011, Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode STAD pada siswa kelas II SD Negeri 1 Logede Karangnongko Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri 1 Logede dengan jumlah siswa 22. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Sedangkan analisis data menggunakan teknik interaktif.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh data pada kondisi awal nilai rata-rata siswa sebesar 61,23, pada siklus I nilai rata-rata siswa 73,77 dan nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus II sebesar 83,59. Sebelum dilaksanakan penelitian siswa yang memperoleh nilai > 60 (KKM) sebanyak 12 siswa (54,54%) setelah dilaksanakan penelitian pada siklus I siswa yang memperoleh nilai > 60 (KKM) sebanyak 16 siswa (72,72 %), sedangkan pada siklus II siswa yang memperoleh nilai > 60 (KKM) sebanyak 21 siswa (95,45% ). Hasil penelitian terhadap keaktifan siswa pada siklus I menunjukkan 50% dan pada siklus II menunjukkan 76% siswa yang aktif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif metode STAD dapat meningkatkan pemahaman konsep peran anggota keluarga pada siswa kelas II SD Negeri 1 Logede Karangnongko Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011.

Page 6: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

ABSTRACT

Heni Kurniawati. IMPROVED UNDERSTANDING THE CONCEPT OF THE ROLE OF FAMILY MEMBERS THROUGH THE MODEL LEARNING METHOD STAD Cooperative CLASS II SD NEGERI 1 LOGEDE KARANGNONGKO KLATEN LESSONS YEAR 2010/2011, Thesis. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University in Surakarta. 2011.

This research aims to improve understanding of the concept of the role of family members through cooperative learning model STAD method in class II SD Negeri 1 Klaten Logede Karangnongko Academic Year 2010/2011.

This research shaped classroom action research (CAR), which consists of two cycles, each cycle consisting of two meetings, each cycle consisting of four stages including planning, implementation, observation and reflection. The subjects were students in grade II SD Negeri 1 Logede with the number of students 22. Data collection technique used observation, testing and documentation. The validity of data using triangulation techniques. While the analysis of data using interactive techniques.

Based on the results of data analysis of data obtained in the initial conditions the average value of 61.23 students, on the first cycle students' average score 73,77 and the average value obtained on the second cycle of 83.59. Prior research conducted of students who obtained a value of> 60 (Minimum Completeness Criteria) as many as 12 students (54,54%) after research conducted in the first cycle of students who obtained a value of> 60 (Minimum Completeness Criteria) as many as 16 students (72,72%), whereas on the second cycle students who obtained a value > 60 (Minimum Completeness Criteria) as many as 21 students (95.45%). The results of student activity on the first cycle showed 50% and on the second cycle showed 76% of students who are active in following lessons. This proves that the method STAD cooperative learning model to enhance understanding of the concept of the role of family members in class II SD Negeri 1 Klaten Logede Karangnongko Academic Year 2010/2011.

Page 7: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

MOTTO

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan

(Amsal 1:7a)

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa hidup berdampingan

dengan manusia lain dengan saling tolong menolong, berkasih sayang

dan memberi cinta hingga akhirnya memiliki keluarga yang harmonis

(Aristoteles)

Tuhan memerintahkan manusia membentuk suatu keluarga,

keluarga bagian tak terpisahkan dalam menjalani hidup ini

keberhasilanku tak lepas dari campur tangan Tuhan dan peran

serta keluargaku

(Penulis)

Page 8: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

HALAMAN PERSEMBAHAN

Hasil karya ini kupersembahkan untuk :

Bapak dan Ibuku yang selalu mendoakan, mendorongku, membimbingku serta mengajariku untuk bisa menggunakan

hidupku sebaik-baiknya

Febri Joko Kristanto yang selalu membangkitkan semangat

dan memberikan sukacita dalam hidupku, yang selalu mendoakan, menemani, membantu, membimbing dan

memotivasi diriku hingga dapat menyelesaikan skripsi ini

Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2009

FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta

Page 9: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

melimpahkan berkat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini untuk memenuhi sebagian dari persayaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Banyak hambatan yang dialami sehingga menimbulkan kesulitan dalam

penyusunan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbgai pihak akhirnya

kesulitan-kesulitan dimaksud dapat teratasi dengan baik. Untuk itu dengan segala

bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada yang

terhormat :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyana, M. Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Jurusan Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Drs. Hasan Mahfud, M. Pd. selaku Sekretaris Program Studi PGSD Jurusan

Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

5. Dra. Lies Lestari, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, dukungan, saran dan kemudahan yang sangat membantu dalam

penulisan skripsi ini.

6. Drs. Kuswadi, M. Ag. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, dukungan, saran dan kemudahan yang sangat membantu dalam

penulisan skripsi ini.

7. Semua Dosen Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan bekal dan ilmu serta arahan dalam penulisan skripsi ini.

Page 10: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

8. Keluarga Besar SD Negeri 1 Logede Karangnongko Klaten yang telah

memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian dan menerapkan

ilmu yang penulis dapatkan.

9. Bapak dan ibuku yang selalu mendukungku dalam doa, semangat dan

finansial.

10. Kakak dan adikku yang selalu mendoakanku.

11. Semua pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Sermoga kebaikan dimaksud menjadi berkat dan dibalas oleh Tuhan Yang Maha

Esa.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan,

namun penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan

pengetahuan dan wawasan dunia pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan

yang efektif.

Surakarta, 15 Juni 2011

Penulis

Page 11: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

ii

HALAMAN iii

iv

v

ABSTRACT vi

vii

viii

ix

DAFTAR ISI xi

xiii

xiv

xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 5

BAB II LANDASAN TEORI

7

1. Hakikat Pemahaman Konsep

Peran Anggota Keluarga

7

2. Hakikat Model Pembelajaran

Kooperatif Metode

16

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 30

C. Kerangka Berpikir 31

D. Hipotesis Tindakan 33

Page 12: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian ....................... 34

B. Waktu Penelitian ........................ 34

C. Bentuk dan Strategi Penelitian .. 35

D 36

E. Sumber Data 36

F. Teknik Pengumpulan Data 37

G 39

H. Teknik Analisis Data 40

I 42

J . 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1.

2.

3.

a.

b.

46

46

46

48

48

58

B. Pembahasan Hasil Penelitian....... 68

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

74

75

76

77

LAMPIRAN 80

Page 13: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Nilai Kondisi Awal IPS Materi Peran

Anggota Keluarga Kelas II SD Negeri 1 Logede........................

47

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Peran Anggota

Keluarga Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede pada Siklus I

57

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Peran Anggota

Keluarga Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede pada Siklus

67

Tabel 4 Tabel Rata-rata Nilai Pemahaman Konsep Peran Anggota

Keluarga Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede Di atas KKM

71

Tabel 5 Tabel Rata-Rata Aktivitas Siswa Dan Kinerja Guru Kelas II SD

Negeri 1 Logede

72

Page 14: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian ... 32

Gambar 2 Siklus Observasi David Hopkins . 38

Gambar 3 Bagan Siklus Analisis Interaktif Milles Huberman 41

Gambar 4 Model Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto ...... 42

Gambar 5

Grafik Nilai Kondisi Awal Pemahaman Konsep Peran

Anggota Keluarga Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede

48

Gambar 6 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Peran Anggota Keluarga

Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede

57

Gambar 7 Grafik Perbandingan Prosentase Pencapaian KKM Awal

dan Siklus I

58

Gambar 8 Grafik Nilai Pemahaman Peran Anggota Keluarga Siswa

Kelas II SD Negeri 1 Logede pada

67

Gambar 9 Grafik Perbandingan Pencapaian Prosentase KKM pada

Keadaan Awal, Siklus I, dan Siklus II

68

Gambar 10 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep

Peran Anggota Keluarga Siswa Kelas II SD Negeri 1

72

Page 15: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 80

Lampiran 2 Nilai Evaluasi Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede

pada Kondisi Awal

81

Lampiran 3 Kisi kisi Soal 82

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1 83

Lampiran 5 103

Lampiran 6 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I . 104

Lampiran 7 Lembar Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I . 106

Lampiran 8 Nilai Keaktifan Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede

dalam Proses Kelompok pada Siklus I Pertemuan I ..

108

Lampiran 9 Nilai Kelompok Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede

pada Siklus I ..............................................................

109

Lampiran 10 Nilai Evaluasi Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede pada Siklus I

110

Lampiran 11 Hasil Kerja Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan I 111

Lampiran 12 Foto Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I 115

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.. 119

Lampiran 14 Daftar Nama Kelompok Siklus II ... 141

Lampiran 15 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 142

Lampiran 16 Lembar Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II . 144

Lampiran 17 Nilai Keaktifan Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede

dalam Proses Kelompok pada Siklus II Pertemuan II

146

Lampiran 18 Nilai kelompok Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede

pada Siklus II ............................................................

147

Page 16: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Lampiran 19 Nilai Evaluasi Siswa Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede pada Siklus I

148

Lampiran 20 Hasil Kerja Soal Evaluasi Siklus I 149

Lampiran 21 Foto Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 153

Lampiran 22 156

Page 17: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap usaha pendidikan senantiasa memiliki tujuan tertentu yang hendak

dicapai. Berdasarkan tujuan pendidikan yang jelas, tegas, terarah, barulah

pendidik dapat menentukan usaha apa yang akan dilakukannya dan bahan

pelajaran apa yang sebaiknya diberikan kepada siswa. Demikian juga dengan

pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD) yang memiliki

tujuan tertentu.

Salah satu tujuan pengajaran IPS SD adalah mentransmisikan pengetahuan

dan pemahaman tentang lingkungan masyarakat berupa fakta-fakta dan ide-ide

kepada siswa. IPS melihat bagaimana manusia hidup bersama dengan sesamanya,

dengan tetangganya dari lingkungan dekat maupun jauh. Dengan kata lain bahan

kajian atau bahan belajar IPS adalah manusia dan lingkungannya. Setiap manusia

sejak lahir telah berinteraksi dengan manusia lain, misalnya dengan ibu yang

melahirkannya, ayahnya, dan keluarganya. Terdapat materi ajar IPS tentang

mendeskripsikan peran anggota keluarga di kelas II SD pada semester II.

Menurut Morgan dalam Sitorus (1988:34) menyatakan bahwa keluarga

merupakan suatu grup sosial primer yang didasarkan pada ikatan perkawinan

(hubungan suami-istri) dan ikatan kekerabatan (hubungan antar generasi, orang

tua anak) sekaligus. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah

individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung

jawab diantara individu tersebut Didalam keluarga tiap anggota keluarga

memiliki tugasnya atau peran masing-masing,tugas ini adalah demi kehidupan

keluarga itu sendiri. Didalam tugas atau peran ini juga bisa membuat antara satu

anggota keluarga dengan yang lain bisa berkerjasama sehinnga timbulah rasa

saling peduli dan juga bisa membentuk rasa cinta kasih.

Page 18: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berdasarkan refleksi awal pada proses pembelajaran IPS materi peran

anggota keluarga kelas II SD Negeri 1 Logede Karangnongko Klaten diperoleh

data bahwa selama proses pembelajaran, guru belum memberdayakan seluruh

potensi dirinya terbukti dalam proses pembelajaran guru memberikan penjelasan

kepada siswa, setelah itu siswa diminta mengerjakan latihan pada pokok bahasan

peran anggota keluarga di dapatkan data hasil uji kompetensi atau ulangan harian

(dapat dilihat pada lampiran 2 hal. 82) dari jumlah siswa 22 didapatkan 10 siswa

mendapatkan nilai di bawah 60 ini artinya nilai 10 siswa tersebut belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada materi peran anggota keluarga yang

telah ditentukan di SD Negeri 1 Logede yaitu 60. Setelah guru melaksakan

analisis evaluasi belajar di dapatkan siswa dalam mendeskripsikan tentang peran

anggota belum tepat yaitu peran anak tidak proporsional dengan tanggung

jawabnya, misal ketika ada pertanyaan : jika ayahmu mencabuti rumput di

halaman rumah sebaiknya membuat bak

sampah yang baru menggunakan cangkul, b. mengumpulkan dan membuang

rumput di bak sampah, c. menyabiti rumput) beberapa anak memilih jawaban a

dan c.

Dari hasil tes menunjukkan bahwa sebagian siswa belum memahami dengan

benar tentang tugas yang sesuai dengan dirinya di dalam keluarga. Sedangkan

penting sekali bagi siswa untuk memahami sejak awal bahwa dia sebagai anak

dalam keluarga selain ayah dan ibunya, ia mempunyai tugas atau peran yang harus

dijalankan secara seimbang bersama ayah dan ibunya. Hal ini juga bisa membuat

antara satu anggota keluarga dengan yang lain bisa berkerjasama sehingga

timbulah rasa saling peduli dan juga bisa membentuk rasa cinta kasih yang

membuat keluarga itu hidup dalam kerukunan dan damai tanpa adanya konflik

yang membuat perpecahan dalam keluarga. Jika keseimbangan ini terpenuhi maka

siswapun dapat belajar secara maksimal di rumah dengan bimbingan dari orang

tuanya secara maksimal.

Materi mendiskripsikan peran anggota keluarga pada mata pelajaran IPS

kelas II semester II, biasanya disampaikan oleh guru dengan memberikan

Page 19: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

penjelasan kemudian guru memberikan soal, dengan cara seperti ini siswa

cenderung merasa bosan dan sulit menerima materi pembelajaran.

Menurut Indra Jati Sidi dalam http://www.pendidikannetwork.com di unduh

15 Februari 2011 menyatakan bahwa makna dan hakikat belajar diartikan sebagai

proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman.

Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau

bersama orang lain.

Sebagai pendidik kita dituntut untuk melaksanakan pembelajaran yang

bermakna dan berpusat pada siswa. Pembelajaran yang bermakna akan membawa

siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh

siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya

merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini

siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Proses pembelajaran yang

berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu

konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses

pembelajaran tersebut.

Pada saat ini guru harus menggunakan metode pembelajaran inovatif yang

tepat sehingga pembelajaran mampu mengembangkan bakat dan potensi siswa

secara optimal serta memberi iklim pembelajaran yang kondusif. Suatu inovasi

dalam proses pembelajaran diantaranya adalah proses pembelajaran berkelompok

atau yang disebut cooperative learning).

Model pembelajaran kooperaIf akan sangat membantu siswa dalam

meningkatkan pemahaman yang ada melalui instruksi kelompok yang akIf.

Makin banyak siswa yang akIf dalam pembelajaran maka pemahaman konsep

siswa akan meningkat. Dalam usaha meningkatkan keakIfan siswa dalam belajar

maka perlu dikembangkan melalui pembelajaran yang didasarkan pada teori

kebersamaan dengan menggunakan model kooperaIf metode Student Teams

Achievement Division (STAD).

Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode

dalam model pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang

Page 20: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

baru mulai menggunakan model kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan

suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif. STAD melibatkan pengakuan

tim dan tanggung jawab kelompok atas pembelajaran dalam kelompok yg terdiri

dari anggota 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda.

Menurut Jozua Subandar dalam Isjoni (

STAD adalah memoIvasi siswa untuk saling membantu diantara siswa dalam

Dalam

proses kelompok siswa yang pemahamannya rendah dapat dibantu belajarnya

oleh teman satu kelompoknya yang Ingkat pemahamannya lebih Inggi,

sehingga dalam satu kelompok ada rasa saling ketergantungan. Jika siswa-siswa

menginginkan agar team memperoleh penghargaan (reward) maka mereka harus

membantu teman-teman mereka dalam mempelajarai bahan yang disajikan oleh

guru. Mereka harus saling mendorong agar bisa belajar dan bekerja secara

sungguh-sungguh dan menjelaskan bahwa belajar adalah suatu hal yang amat

penIng (important), bermanfaat (valuable), dan menyenangkan (fun).

Pembelajaran IPS perlu diperbaiki guna meningkatkan mutu pendidikan,

maka penulis ingin mencoba meningkatkan pemahaman siswa dalam

mendeskripsikan peran anggota keluarga pada siswa kelas II SD Negeri 1 Logede

Karangnongko Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Maka dengan diterapkannya

model pembelajaran kooperatif metode STAD diharapkan siswa dapat lebih

bersemangat dalam menerima pelajaran sehingga kemampuan mendiskripsikan

peran anggota keluarga dapat meningkat.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis melakukan

Peningkatan Pemahaman Konsep Peran

Anggota Keluarga Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Metode STAD Siswa

Kelas II SD Negeri 1 Logede Karangnongko Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011

Bertolak dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka dapat

diidentifikasi masalah adalah kurangnya pemahaman konsep siswa tentang

mendeskripsikan peran anggota keluarga dan kurang tepatnya metode yang

digunakan dalam pembelajaran IPS.

Page 21: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Dalam penelitian ini akan dibatasi masalah-masalah tentang materi pelajaran

IPS yang diteliti adalah mendiskripsikan peran anggota keluarga dan metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif metode

STAD.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan adalah :

Apakah model pembelajaran kooperatif metode STAD dapat meningkatan

pemahaman konsep peran anggota keluarga siswa kelas II SD Negeri 1 Logede

Karangnongko Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep peran

anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode STAD pada

siswa kelas II SD Negeri 1 Logede Karangnongko Klaten Tahun Pelajaran

2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

sumbangan bagi pembelajaran IPS, utamanya pada peningkatan pemahaman

konsep tentang peran anggota keluarga melalui metode pembelajaran yang

tepat bagi siswa. Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada

metode pembelajaran IPS berupa pergeseran dari pembelajaran yang bersifat

konvensional menjadi metode pembelajaran yang mampu disajikan secara

inovatif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa.

1) Dimilikinya pengalaman baru tentang mendeskripsikan peran anggota

keluarga dengan menggunakan model kooperatif metode STAD.

Page 22: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2) Meningkatnya pemahaman konsep siswa tentang peran anggota

keluarga mata pelajaran IPS kelas II semester II.

b. Bagi guru

1) Meningkatnya pemahaman guru dalam penguasaan konsep serta

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif metode STAD sehingga

pembelajaran IPS dapat dilaksanakan secara efektif terutama materi

peran anggota keluarga siswa kelas II semester II.

2) Dapat digunakan bahan masukan bahwa model pembelajaran kooperatif

metode STAD dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam

kegiatan belajar mengajar IPS.

3) Meningkatkan pengalaman kreativitas guru dalam memilih dan

menerapkan model pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

1) Dapat digunakannya sebagai acuan bagi perbaikan kualitas

pembelajaran di kelas dalam meningkatkan pemahaman pelajaran IPS

dan mata pelajaran lainnya.

2) Mewujudkan pembelajaran yang efektif di SD Negeri 1 Logede,

Karangnongko, Klaten.

Page 23: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pemahaman Konsep Peran Anggota Keluarga

a. Pengertian Pemahaman

Menurut Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja (2008 : 607-608)

pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar,

sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami.

Sedangkan pemahaman merupakan terjemahan dari comprehension.

Purwadinata dalam ( Emiliani, 2000:7) menyatakan bahwa paham artinya

"mengerti benar", sehingga pemahaman konsep artinya mengerti benar

tentang konsep.

Selanjutnya Benjamin .S. Bloom dalam W.S Winkel (1993:246)

menyebutkan bahwa pemahaman adalah salah satu jenis perilaku dalam ranah

belajar kognitif yang kedua setelah tipe belajar pengetahuan, yaitu yang

mencakup kemampuan untuk menangkap arti dan makna yang dipelajari.

Pemahaman konsep pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi

dibandingkan tipe belajar pengetahuan. Benjamin S. Bloom menjelaskan pada

http://atikatikaaziz.blogspot.com/2010/09/taksonomi-bloom-sebagai-

tujuan.html diunduh 16 Februari 2011 tujuan kognitif pembelajaran IPS

pada tingkat pemahaman, yakni bahwa tingkat pemahaman dalam tujuan

kognitif pembelajaran IPS adalah menerjemahkan, mengubah, mengatur

kembali, mengekspresikan, memberi contoh, mengilustrasikan,

menggeneralisasi, menerjemahkan dan menyimpulkan suatu keadaan. Secara

sederhana Suharsimi Arikunto (1995: 115) menyatakan pemahaman

(comprehension) adalah siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia

memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.

Selanjutnya Nana Sudjana (1992: 24) menyatakan bahwa pemahaman

dapat dibedakan kedalam 3 kategori, yaitu : (1) tingkat terendah adalah

Page 24: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang

sebenarnya, mengartikan dan menerapkan prinsip-prinsip, (2) tingkat kedua

adalah pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan bagian-bagian terendah

dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian

grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang tidak pokok

dan (3) tingkat ketiga merupakan tingkat pemaknaan ektrapolasi. Memiliki

pemahaman tingkat ektrapolasi berarti seseorang mampu melihat dibalik yang

tertulis, dapat membuat estimasi, prediksi berdasarkan pada pengertian dan

kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol, serta kemempuan

membuat kesimpulan yang dihubungkan dengan implikasi dan

konsekuensinya.

Senada dengan pendapat di atas Suke Silversius pada

(http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/ di unduh

tanggal 26 Januari 2011), pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu :

(a) Menerjemahkan (translation), pengertian menerjemahkan disini bukan saja pengalihan (translation), arti dari bahasa yang satu kedalam bahasa yang lain, dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya. Pengalihan konsep yang dirumuskan dengan kata-kata kedalam gambar grafik dapat dimasukkan dalam kategori menerjemahkan,

(b) Menginterprestasi (interpretation), kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan yaitu kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama suatu komunikasi,

(c) Mengektrapolasi (Extrapolation), agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya, ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat diartikan bahwa pemahaman adalah

suatu proses, cara mempelajari/memahami dengan benar supaya paham dan

memperoleh banyak pengetahuan. Ada tiga tingkatan dalam pemahaman

yaitu yang pertama (tingkat rendah) mengartikan, yang kedua (tingkat

sedang) memahami dan yang ketiga (tingkat tinggi) menafsirkan. Pemahaman

sebagai kemampuan untuk menyerap arti dAri materi yang dipelajari. Hal ini

dapat ditunjukkan dengan menerjemahkan suatu materi dari suatu bentuk ke

bentuk lain. Menginterpretasikan materi dan meramalkan akibat dari suatu

Page 25: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

hasil belajar ini satu tingkat lebih tinggi dari pengetahuan tapi masih

mmerupakan pemahaman tingkat rendah.

b. Pengertian Konsep

Menurut Trianto (2010:189) konsep adalah materi pembelajaran dalam

bentuk definisi/batasan atau pengertian dari suatu objek, baik yang bersifat

abstrak maupun konkret. Sedangkan Qemar Hamalik (2005:162) menjelaskan

suatu konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri

umum. Stimuli adalah objek-objek atau orang (person). Konsep-konsep tidak

terlalu kongruen dengan pengalaman pribadi kita, tetapi menyajikan usaha-

usaha untuk mengklasifikasikan pengalaman kita. Selanjutnya Woodruff

dalam Amin (1987), mendefinisikan konsep sebagai berikut: (1) suatu

gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang

suatu objek, (3) produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat

pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya

(setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda).

Senada dengan pendapat di atas Faqih Slamawi dan Bunyamin Maftuh

(2007:11) menyatakan bahwa konsep adalah gagasan-gagasan tentang

sesuatu. konsep adalah suatu gagasan yang ada melalui contoh-contohnya.

Schuncke dalam Faqih Slamawi dan Bunyamin Maftuh (2007:12-13)

mengemukakan beberapa karakteristik umum konsep, yaitu:

(a) Merupakan suatu abstraksi. Konsep merupakan gagasan atau gambaran mental yang kita kembangkan tentang benda, peristiwa, dan kegiatan.

(b) Mencerminkan pengelompokkan benda (kegiatan, peristiwa, atau gagasan) yang memiliki kualitas/karakteristik tertentu yang umum.

(c) Bersifat pribadi. Latar belakang dan pengalaman pribadi mungkin berdeda antara satu dengan yang lain.

(d) Dipelajari melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung. (e) Bukan sekedar suatu kata-kata. Kata-kata memang digunakan untuk

memmberi label terhadap konsep, tetapi tidak berarti bahwa hanya karena kita tidak mempunyai sebuah kata untuk konsep tertentu kemudian kita tidak mengembangkan konsep. Dalam mengajarkan konsep yang memiliki karekteristik tersebut di atas

Trianto (2010:185) menyebutkan langkah-langkah mengajar konsep yaitu :

Page 26: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(a) menyajikan konsep, (b) pemberian bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok,

contoh dan bukan contoh), (c) pemberian latihan misalnya berupa tugas untuk

mencari contoh lain, (d) pemberian umpan balik, (e) pemberian tes.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsep adalah sesuatu

suatu pengertian yang menggambarkan ciri-ciri umum dari objek,

pengalaman atau fenomena yang bersifat abstrak maupun konkrit.

Dari uraian di atas, maka yang dimaksud pemahaman konsep adalah

suatu proses, cara mempelajari/memahami suatu objek atau pengalaman yang

menggambarkan ciri-ciri umum dari objek, pengalaman atau fenomena

tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut Dahar (1991) menyatakan

pemahaman konsep diperoleh melalui proses belajar. Sedangkan belajar

merupakan proses kognitif yang melibatkan tiga proses yang berlangsung

hampir bersamaan. Ketiga proses tersebut adalah : (1) memperoleh informasi

baru, (2) transformasi informasi, dan (3) menguji relevansi dan ketetapan

pengetahuan. Begitu pentingnya pemahaman konsep bagi proses berfikir kita,

sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang manfaat pemahaman suatu konsep,

yaitu : 1) konsep membantu proses mengingat dan membuatnya lebih efisien,

2) konsep membantu kita menyederhanakan atau meringkas informasi,

komunikasi dan waktu yang digunakan untuk memahami informasi tersebut,

3) konsep menentukan apa yang diketahui atau diyakini seseorang.

c. Peran Anggota Keluarga Menurut http://astaqauliyah.com/2006/12/konsep-keluarga-dinamika-

dan-fungsinya/ diunduh 12 Februari 2011 secara tradisional, keluarga

diartikan sebagai dua atau lebih orang yang dihubungkan dengan pertalian

darah, perkawinan atau adopsi (hukum) yang memiliki tempat tinggal

bersama. Sedangkan Morgan dalam Sitorus (1988:34) menyatakan bahwa

keluarga merupakan suatu grup sosial primer yang didasarkan pada ikatan

perkawinan (hubungan suami-istri) dan ikatan kekerabatan (hubungan antar

generasi, orang tua anak) sekaligus. Secara sederhana Minuchin dalam

Page 27: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Sofyan S Willis ( 2002 : 28 ) menyatakan keluarga adalah suatu kesatuan,

suatu sistim, suatu organisasi.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah suatu

organisasi terkecil dari masyarakat yang terdiri lebih dari dua orang yang

memiliki hubungan darah dan tinggal dalam satu atap rumah.

Berdasarkan Undang-undang no.10 tahun 1972, keluarga terdiri atas

ayah, ibu dan anak karena ikatan darah maupun hukum. Keluarga yang terdiri

dari ayah, ibu, dan satu anak disebut dengan keluarga inti. Sedangkan

keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, kakek, nenek, paman, bibi,

keponakan disebut dengan keluarga besar

Di dalam keluarga tiap anggota keluarga memiliki tugasnya atau peran

masing-masing, Tugas ini adalah demi kehidupan keluarga itu sendiri. Di

dalam tugas atau peran ini juga bisa membuat antara satu anggota keluarga

dengan yang lain bisa berkerjasama sehingga timbulah rasa saling peduli dan

juga bisa membentuk rasa cinta kasih yang membuat keluarga itu hidup

dalam kerukunan dan damai tanpa adanya konflik yang membuat perpecahan

dalam keluarga.

Dalam keluarga terdapat kepala keluarga sebagai orang yang

bertanggung jawab terhadap suatu keluarga dan anggota keluarga orang yang

menjadi bagian dari suatu keluarga. Ayah bertanggung jawab kepada seluruh

anggota keluarga melindungi seluruh anggota keluarga mencari nafkah untuk

keluarga mendidik dan memberi nasihat kepada anak-anak. Ibu adalah orang

pertama yang mendidik anak, selain itu juga mengurus keperluan rumah

tangga mendampingi ayah dalam mengurus anak-anak mengatur gizi

makanan keluarga sehari-hari mengatur nafkah yang diberikan ayah.

Peranan seorang anak dalam sebuah keluarga adalah menjalankan segala

kewajiban sesuai dengan tingkat perkembangannya. Kakak memberi contoh

yang baik terhadap adik patuh dan taat terhadap perintah kedua orang tua

menghormati kedua orang tua membantu pekerjaan kedua orang tua belajar

dengan giat agar tercapai cita-cita. Adik patuh dan taat terhadap perintah

Page 28: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

kedua orang tua menghormati kedua orang tua membantu pekerjaan kedua

orang tua belajar dengan giat agar tercapai cita-cita.

d. Hakikat Mata Pelajaran IPS SD

1) Pengertian IPS

Mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial (IPS) telah diajarkan sejak

kelas satu Sekolah Dasar (SD). Mengapa IPS harus dipelajari dan

diajarkan kepada anak didik bahkan sejak kelas satu SD? Padahal

pengetahuan sosial itu telah melekat pada diri kita dan tak asing lagi.

Memang pengetahuan itu diperoleh secara alamiah dari kehidupan

sehari-hari, yang telah ada pada diri kita masing-masing namun hal ini

belum cukup mengingat kehidupan masyarakat dengan segala

permasalahannya yang makin berkembang. Untuk menghadapi keadaan

demikian pengetahuan sosial yang diperoleh secara alamiah tidak cukup.

Disini perlu pendidikan formal khususnya pendidikan IPS.

Menurut Ischak (2001:1.36) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah

bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala, dan

masalah sosial di masyarakat dari meninjau dari berbagai aspek

kehidupan atau satu perpaduan. Sedangkan menurut Mulyono

Abdurrahman (1996: 227) menjelaskan bahwa

menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia, menggunakan pengetahuan tentang hubungan manusia dengan sesamanya, hasil karya cipta manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia dan bagaimana memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam hubungannya dengan interaksi

Selanjutnya Saidiharjo dalam Hidayati, Munijem, dkk (2008:1.7)

menyatakan bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian

atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti : geografi, ekonami,

sejarah, sosiologi, antropologi, dan politik. Senada dengan pendapat di

Page 29: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

atas, Ischak (2001:1.36) menyatakan IPS adalah bidang studi yang

mempelajari, menelaah, menganalisis gejala, dan masalah sosial di

masyarakat dari meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu

perpaduan.

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa IPS adalah

salah satu mata pelajaran yang mempelajari, menelaah, menganalisis

gejala dan masalah sosial di lingkungan masyarakat dengan meninjau

dari berbagai aspek kehidupan yang sangat penting dipelajari sesuai

dengan perkembangan jaman.

2) Tujuan Pendidikan IPS di Sekolah Dasar (SD)

Setiap usaha pendidikan pasti mempunyai tujuan tertentu. Tujuan

pendidikan IPS SD haruslah terkait dengan kebutuhan dan disesuaikan

dengan tantangan-tantangan kehidupan yang akan dihadapi anak.

Berkaitan dengan hal tersebut kurikulum 2004 untuk tingkat satuan SD

menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum

2004), bertujuan untuk :

1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.

2) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kratif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan social.

3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan

4) Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkomptensi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional dan global.

Selain itu menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2009:34)

mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut :

l) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

Page 30: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sarna dan berkompetisi dalam masayarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Sedangkan menurut Gros dalam Etin Solihatin dan Raharjo

(2009:14) menyebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk

mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam

kehidupannya di masyarakat.

Kemudian Nursid Sumaatmadja berpendapat dalam Hidayati,

didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan,

keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi

Selanjutnya Gros dalam Etin Solihatin dan

Raharjo (2009:14) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah

untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam

kehidupannya di masyarakat.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan IPS di SD adalah membina siswa menjadi pribadi yang baik,

memiliki pengetahuan, pemahaman, sikap belajar, kemampuan

memecahkan masalah, dan keterampilan sosial.

3) Ruang lingkup Mata Pelajaran IPS

Pembelajaran IPS di SD dirasakan penting sebagaimana asumsi para

ahli di bidang Pendidikan IPS yang memang kajian IPS yang dibagi ke

dalam sub-sub materi yang terorganisir secara runtut dan kontinue.

Materi pembelajaran IPS disusun secara komprehensif runtut, dan

kurikulum IPS ini memungkinkan adanya multimetode dalam proses

pembelajaran.

Ada 5 macam sumber materi IPS menurut Hidayati, Munijem, dkk

(2008:2.6), antara lain :

Page 31: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

2) Kegiatan manusia misalnya : mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, dan transportasi.

3) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

4) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

5) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, dan keluarga.

Sedangkan Depdiknas (2003:3) menyatakan ruang lingkup

mempelajari IPS meliputi : 1) interaksi sosial, 2) manusia, 3) kebutuhan

materi, 4) kehidupan, 5) norma dan kehidupan, 6) sikap.

Dalam pembelajaran IPS kelas II semester II terdapat beberapa

macam pokok bahasan yang harus dipahami oleh anak, antara lain :

kedudukan dan peran anggota keluarga, melaksanakan peran dalam

anggota keluarga, kerjasama di lingkungan tetangga. Pada penelitian ini

Peran Anggota Keluarga . Karena

pokok bahasan ini terdapat beberapa konsep abstrak yang penting dan

perlu dipahami oleh siswa, oleh karena itu dengan mengenal keadaan

siswa SD Negeri 1 Logede peneliti merasa pada pokok bahasan ini terasa

sulit dipahami jika hanya menggunakan metode pembelajaran yang

kurang tepat. Maka dari itu peneliti menerapkan metode pembelajaran

inovatif dalam membelajarkan materi tersebut, dengan tujuan agar siswa

lebih mudah memahami konsep peran anggota keluarga sehingga siswa

dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

Peran Anggota Keluarga siswa diajak untuk

mengenal siapa saja yang termasuk anggota keluarganya baik keluarga

inti maupun keluarga besar, sehingga dapat memahami silsilah

keluarganya, mengetahui kedudukan dan peran setiap anggota

Page 32: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

keluarganya terutama keluarga inti. Sub-sub pokok bahasan inilah yang

akan dipelajari siswa menggunakan metode pembelajaran inovatif.

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Metode STAD

a. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2007:33) istilah model dapat

diartikan sabagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur atau sistematis,

serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau penjelasan berikut saran.

Senada dengan pendapat tersebut menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Model,

odel adalah rencana, representasi, atau deskripsi

yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa

penyederhanaan ata Selanjutnya Toeti Sukamto dan Udin

Saripudin Winataputra dalam Anton Sukarno (2006:144) menyatakan bahwa

model dapat diartikan sebagai kerangka konseptual, benda tiruan atau barang.

Sedangkan pembelajaran itu sendiri menurut Qemar Hamalik (2001:7)

pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, internal material fasilitas perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Gagne dalam Isjoni

(2010:72-73) menyatakan An active proses and suggests teaching involves

facilitating active mental process by students bahwa dalam proses

pembelajaran siswa berada dalam posisi proses mental yang aktif, dan guru

berfungsi mengkondisikan terjadinya pembelajaran. Secara singkat Degeng

dalam Made Wena (2009:2) menyatakan pembelajaran berarti upaya

membelajarkan siswa.

Dari uraian tentang model dan pembelajaran, Joice dan Weil dalam

Isjoni (2010:73) berpendapat model pembelajaran adalah suatu pola atau

rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk

menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk

kepada pengajar dikelasnya. Senada dengan hal tersebut menurut Toeti

Sukamto dan Udin Saripudin Winataputra dalam Anton Sukarno (2006:144)

model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

Page 33: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar umtuk

mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para

perancang, pembelajar dan para pengajar dalam merencanakan dan

melaksanakan belajar mengajar.

Dari uraian yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah bentuk, gambaran atau rencana suatu proses

kegiatan yang diupayakan untuk membelajarkan siswa sehingga siswa dapat

memperoleh apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran tersebut dalam

alokasi waktu yang telah direncanakan.

b. Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian model pembelajaran kooperatif

Model pembelajaran yang dipilih dan dikembangkan oleh guru

hendaknya dapat mendorong siswa untuk belajar dengan

mendayagunakan potensi yang mereka miliki secara optimal. Model

pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat menumbuhkan dan

meningkatkan motivasi belajar siswa agar mereka tidak jenuh dengan

proses belajar yang berlangsung.

Menurut Wina Sanjaya (2006:240) pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran dengan menggunakan system

pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang

mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,

atau suku yang berbeda (heteregon).

Sedangkan menurut Sugiyanto (2008:35) pembelajaran kooperatif

adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan

kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi

belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Hal tersebut di atas ditegaskan oleh Slavin dalam Etin Solihatin dan

Raharjo (2009:4) bahwa cooperative learning lebih dari sekedar belajar

kelompok atau kelompok kerja, karena belajar daalam model cooperative

Page 34: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan

hubungan-hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif diantara

anggota kelompok.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif adalah sebuah bentuk, gambaran atau rencana

pembelajaran dimana siswa diajak untuk bekerjasama antara anggota satu

dengan yang lain dalam satu kelompok belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

2) Karkteristik model pembelajaran kooperatif

Slavin (2009: 11) menyatakan bahwa STAD terdiri dari lima

komponen utama yaitu presentasi kelas kelompok, tes, nilai peningkatan

individu dan penghargaan kelompok 4 - 5 orang yang merupakan

campuran menurut tingkat prestasi, jenis, jenis kelamin dan suku.

Sedangkan menurut Roger dan David Johnson dalam Agus

Suprijono (2009 :58) menyatakan bahwa Untuk mencapai hasil yang

maksimal. Lima unsur model pembelajaran kooperatif harus di terapkan

yaitu : a) Positive interdependence, b) Personal responsibility, c) Face to

face promotive interaction, d) Interpersonal skill, e) Group processing.

Senada dengan pendapat di atas Menurut Lie dalam Sugiyanto

( -ciri model pembelajaran kooperatif adalah : (1) saling

ketergantungan positif; (2) interaksi tatap muka; (3) akuntabilitas

individu; (4) ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi atau

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan karakteristik model

pembelajaran kooperatif, yaitu adanya :

a) Saling ketergantungan positif

Setiap anggota harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan

tugasnya agar yang lain juga berhasil.

Page 35: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

b) Tanggung jawab perseorangan

Setiap anggota kelompok mempertanggung jawabkan aktivitasnya

agar tidak mengganggu kinerja tim.

c) Tatap muka

Siswa berinteraksi langsung dengan anggota lainnya untuk mencapai

tujuan.

d) Komunikasi antar anggota

Keberhasilan kelompok sangat bergantung pada kesedian para

anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka

untuk mengemukakan pendapatnya.

e) Evaluasi kelompok

Evaluasi kerja kelompok dilaksanakan agar siswa dalam kerja

kelompok berikutnya dapat berjalan lebih efektif.

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan model pembelajaran

lainnya karena proses pembelajaran kooperatif lebih menekankan kepada

proses kerjasama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak

hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan bahan

pelajaran, tetapi juga ada unsur kerja sama untuk penguasaan materi

tersebut.

3) Keunggulan Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Sugiyanto (2008 : 41-42) keunggulan pembelajaran

kooperatif sebagai suatu model pembelajaran di antaranya :

a) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial. b) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap,

ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.

c) Berbagai ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan atau dipraktekkan.

d) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan sistuasi dari berbagai perspektif.

e) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik.

Page 36: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2006:247-248) keunggulan

model pembelajaran kooperatif di antaranya :

a) Melalui model pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru.

b) Model pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan idea tau gagasan secara verbal.

c) Model pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain.

d) Model pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

Selanjutnya menurut Soewarso (1998:22) pembelajaran kooperatif

memiliki keunggulan, meliputi:

a) Kooperatif membantu siswa mempelajari isi materi pelajaran yang sedang dibahas.

b) Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan akan memberikan dorongan bagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.

c) Siswa yang lambat berfikir dapat dibantu untuk menambah ilmu pengetahuannya.

d) Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk memonitor siswa dalam belajar bekerja sama.

Model pembelajaran kooperatif akan dapat memberikan nuansa baru

di dalam pembelajaran oleh oleh semua bidang studi atau mata pelajaran

yang diampu guru. Karena pembelajaran kooperatif dan beberapa hasil

penelitian baik pakar pendidikan dalam negeri maupun luar negeri telah

memberikan dampak luas terhadap keberhasilan dalam proses

pembelajaran. Dampak tersebut bukan hanya kepada siswa akan tetapi

juga kepada guru dan interaksi edukatif muncul dan terlihat peran guru

maupun siswa.

c. Metode-metode dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Hidayati, dkk (2008:7-20) Kata metode berasal dari bahasa

(2007:36) mengemukakan bahwa dalam pendidikan kata metode digunakan

untuk menunjukkan serangkaian kegiatan guru yang terarah yang

Page 37: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

menyebabkan siswa belajar. Sehubung dengan hal tersebut Hamzah B. Uno

mendefinisikan bahwa metode pembelajaran adalah sebagai cara yang

digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah

serangkaian kegiatan guru yang terarah yang menyebabkan siswa belajar,

sehingga proses pembelajaran berjalan efektif.

Metode-metode dalam model pembelajaran kooperatif menurut

Sugiyanto (2008 : 42-54) antara lain :

1) Metode STAD (Student Teams Achievement Division). Metode ini

dipandang paling sederhana. Banyak guru menggunakan metode ini untuk

menyampaikan informasi akademik baru kepada siswanya baik secara

verbal maupun tertulis. Semua anggota mempelajari materi secara

bersama-sama dalam kelompok, karena guru langsung menyampaikan

materi secara bersama-sama kepada semua siswanya.

2) Metode Jigsaw. Metode ini berbeda dengan STAD, dalam metode jigsaw

setiap kelompok menunjuk perwakilan salah satu anggotanya yang

dianggap paling pintar, perwakilan-perwakilan tersebut kemudian

bergabung menjadi satu kelompok dan disebut kelompok pakar, guru

menyampaikan materi kepada kelompok pakar, setelah itu kelompok pakar

kembali ke kelompoknya masing-masing dan menerangkan materi yang

sudah diterimanya kepada anggota yang lain dalam satu kelompok.

3) Metode GI (Group Invetigation). Metode ini merupakan metode yang

paling kompleks karena melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam

menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi,

sehingga metode ini menuntut siswa memiliki kemampuan yang baik

dalam berkomunikasi maupun ketrampilan dalam memiliki kelompok

(group process skills).

4) Metode Struktural. Meskipun banyak memiliki kesamaan dengan metode

lainnya, metode structural menekankan pada struktur-struktur khusus yang

dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa dan

Page 38: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

menghendaki agar siswa bekerja sama dan saling bergantung dalam

kelompok-kelompok kecil secara kooperatif.

Dalam penelitian ini model pembelajaran yang digunakan dalam

pelajaran IPS materi mendeskripsikan peran anggota keluarga adalah model

pembelajaran kooperatif dengan metode STAD.

d. Hakikat Metode STAD (Student Teams Achievement Division)

1) Pengertian Metode STAD

Seorang guru harus dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif

dalam meningkatkan hasil pembelajaran yaitu dengan memahami dan

menerapkan model dan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu model

pembelajaran kooperatif adalah metode STAD.

Menurut Robert E. Slavin (2008:143) STAD merupakan salah satu

metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan

model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru

menggunakan pendekatan kooperatif. Selanjutnya Sutrisni Andayani

(2007) pada http://trisnimath.blogspot.com/ diunduh 5 Februari 2011

menjelaskan bahwa Student team achievement divisions (STAD)

merupakan metode yang paling sederhana dimana siswa ditempatkan

dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran

menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku.

Senada dengan pendapat di atas Menurut

http://www.trisnimath.blogspot.com/ di unduh 3 Juni 2011 model

pembelajaran kooperatif metode Student Team Achievement Divisions

(STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling

sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat

orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis

kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja

dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai

pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu

dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Sedangkan

Page 39: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Roestiyah (1976 : 25) menyatakan bahwa STAD lebih mementingkan

sikap dari pada teknik dan prinsip, yaitu partisipasi dalam rangka

mengembangkan potensi kognitif dan afektif.

Selain menjadi metode pembelajaran yang sederhana serta mudah

dilaksanakan metode STAD juga memiliki sejumlah kelebihan. Menurut

Roestiyah (1976 : 25) menyebutkan kelebihan metode STAD, yaitu :

1) Siswa lebih mampu mendengar, menerima dan menghormati serta menerima orang lain.

2) Siswa mampu mengidentifikasi akan perasaannya, juga perasaan orang lain.

3) Siswa dapat menerima pengalaman dan dimengerti orang lain. 4) Siswa mampu menyakinkan dirinya untuk orang lain dengan

membantu orang lain dan meyakinkan dirinya untuk saling memahami dan mengerti

5) Mampu mengembangkan potensi yang berhasil guna dan berdaya guna, kreatif bertanggungjawab, mampu mengaktualisasikan dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi.

Sedangkan menurut http://yankcute.blogspot.com/keunggulan

pembelajaran.html metode STAD memiliki kelebihan dan kelemahan,

diunduh 1 Februari 2011 kelebihan metode STAD adalah sebagai berikut:

1) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.

2) Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.

3) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.

4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

Selanjutnya Davidson dalam Nurasma (2006:26) menyebutkan

kelebihan metode STAD antara lain :

1) Meningkatkan kecakapan individu

2) Meningkatkan kecakapan kelompok

3) Meningkatkan komitmen

4) Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya

5) Tidak bersifat kompetitif, tidak memiliki rasa dendam

Page 40: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Kelebihan metode STAD telah dibuktikan oleh Ghazi Ghaith dalam

Jurnal Internasional http://www.sciencedirect.com/science diunduh 5

Learners' perceptions of

their STAD cooperative experience persepsi Pembelajar dari

pengalaman mereka tentang kooperatif STAD). Pembelajaran kooperatif

(STAD) telah terbukti unggul bentuk individualistis dan kompetitif

instruksi dalam meningkatkan hasil kognitif dan non-kognitif dari sekolah.

Sedangkan Menurut Journal Internasional yang ditulis oleh Abu dan

Flower http://www.scholar.lib.vt.edu/journalis diunduh 5 Februari 2011

menyatakan bahwa : Allen and Van Sickle (1984) used STAD as the

experimental treatment in as study involving low achieving student. They

found that the cooperative learning group scored significantly higher on a

penelitian yang dilakukan oleh Allen dan Van Sickle (1984) menggunakan

STAD sebagai perlakuan percobaan pada sebuah pembelajaran

menyatakan prestasi yang rendah. Mereka menemukan bahwa

pembelajaran kelompok kooperatif menghasilkan skor yang signifikan

lebih tinggi pada tes geografi.

Selain kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan di atas, metode

STAD juga memiliki kekurangan dalam

http://yankcute.blogspot.com/keunggulan-dan-kekurangan-

pembelajaran.html, diunduh 1 Februari 2011diuraikan pula kekurangan

metode STAD diantaranya sebagai berikut:

1) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum.

2) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.

3) Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan model pembelajaran kooperatif.

4) Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.

Sedangkan menurut Slavin dalam Nurasma (2006:2007 ) yaitu:

1) Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang

Page 41: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2) Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena

peran anggota yang pandai lebih dominan.

Menurut Kagan dalam Kauchak (1998:136,137) mengatakan adanya

kekurangan metode STSD adalah :

1) Kelas yang ramai namun tidak produktif. Ketika menerapkan strategi belajar bersama, kita harus berharap agar kelas lebih ramai sedikit karena siswa bekerja dan berbicara dalam kelompok kecil. Namun sesuatu yang berkelebihan, bagaimanapun akan mengganggu guru dan mengganggu fungsi kelompok dan kelas lainnya.

2) Siswa gagal untuk saling mengenal. biasanya terjadi pada siswa yang terisolasi secara sosial. Dalam kegiatan belajar, siswa duduk diam terisolir dari siswa-siswa lainnya. Belajar bersama mengharuskan mereka berbicara, mendengarkan dan membantu lainya untuk belajar. Proses biasanya dibuat lebih rumit oleh keheterogenan kelompok tersebut.

3) perilaku yang salah, biasanya timbul karena adanya ketidaktahuan siswa tentang apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran kooperatif. Hal ini yang menimbulkan peningkatan masalah manajemen pada siswa sehingga memerlukan solusi untuk masalah potensial yang menantang, pemikiran lebih, penyusunan dan pengawasan agenda dan pengawasan siswa dengan hati-hati.

4) Perilaku yang salah, biasanya timbul karena adanya ketidaktahuan siswa tentang apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran kooperatif.

5) penggunaan waktu yang tidak efektif. Terjadi oleh karena siswa yang bergurau dan bermain sendiri sedangkan siswa lainnya sibuk melakukan aktivitas kelompok. Pengawasan guru yang tidak cermat dalam mengawasi kinerja guru selama pembelajaran kelompok tidak efektif.

Walaupun terdapat kekurangan dalam metode STAD namun dapat

diatasi dengan pemilihan tingkat kesulitan materi yang dipilih untuk

disampaikan dengan metode STAD sehingga tidak banyak memakan

waktu. Guru harus mempelajari dengan sungguh komponen-komponen

metode STAD sebelum menggunakannya sehingga guru benar-benar

menguasai/memahaminya, dan sejak awal guru harus menanamkan dan

membiasakan sikap bekerja sama sehingga siswa tidak canggung, terbiasa

dan senang bekerja sama.

Page 42: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Metode STAD ini mempunyai kelebihan dan kelemahan yang harus

dipahami oleh guru sehingga di dalam pembelajaran guru dapat

memanfaatkan kelebihan metode STAD dengan maksimal dan

meminimalisir kelemahan-kelemahannya yang diharapkan dapat

menciptakan pembelajaran yang efektif sehingga dapat mencapai tujuan

dari pembelajaran yang dilaksanakan.

Dengan melihat kelebihan-kelebihan metode STAD dan kesesuaian

dengan kondisi siswa kelas II SD Negeri 1 Logede inilah yang mendorong

penulis memilih model pembelajaran kooperatif metode STAD.

2) Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Metode STAD

Menurut Jozua Sabandar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode STAD

diawali dengan guru menyajikan materi pelajaran, dilanjutkan dengan

siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota, selanjutnya

setelah kegiatan kelompok dilakukan maka setiap siswa akan mengerjakan

Senada dengan pendapat tersebut menurut

Ibrahim dalam Tri Yudowibowo (2010:52) pembelajaran kooperatif

metode STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling

sederhana. Siswa dalam pembelajaran kooperatif metode STAD dibagi

menjadi beberapa kelompok kecil. Kelompok kecil ini mempunyai

anggota 4-5 siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, rendah, terdiri dari

laki-laki dan perempuan, dan apabila memungkinkan berasal dari suku,

agama dan etnis yang berbeda.

Sedangkan menurut http://www.iqbalali.com, diunduh 23 Februari

2010 diuraikan langkah-langkah pembelajaran dalam metode STAD

adalah sebagai berikut :

1) Penyajian kelas (class presentation). Guru menyajikan materi didalam

kelas secara klasikal yang difokuskan pada konsep-konsep dari materi

yang akan dibahas saja.

Page 43: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2) Pembentukan kelompok (teams). Siswa disusun dalam kelompok yang

anggotanya heterogen (baik prestasi akademis maupun jenis

kelaminnya).

3) Pemberian tes atau kuis. Setelah belajar kelompok selesai diadakan tes

atau kuis yang sifatnya individual dengan tujuan untuk mengukur

kemampuan belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

4) Pemberian skor peningkatan individu (individual improvement skor).

Hal ini dilakukan untuk memberikan kepada siswa suatu sasaran yang

dapat dicapai jika mereka bekerja keras dan memperlihatkan hasil yang

baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Pengelolaan skor hasil

kerjasama siswa dilakukan dengan urutan sebagai berikut : Skor awal,

skor tes, skor peningkatan skor kelompok.

5) Penghargaan kelompok (team recognition). Penghargaan kelompok ini

diberikan dengan memberikan hadiah sebagai penghargaan atas usaha

yang dilakukan oleh kelompok selama belajar.

Slavin (2008:143-157) mengemukakan ada 5 langkah pelaksanaan

model pembelajaran kooperatif metode STAD ini, yaitu:

a. Persiapan

Pada tahap ini guru memulainya dengan menyampaikan kepada siswa

apa yang hendak dipelajari dan mengapa hal itu penting. Selanjutnya

guru menyampaikan secara khusus tujuan pembelajaran. Guru

membangkitkan motivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi apa

yang akan mereka pelajari. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan

apersepsi sebagai pengantar menuju materi.

b. PenyajianMateri

Dalam mengembangkan materi pembelajaran perlu ditekankan

beberapa hal sebagai berikut: (1) mengembangkan materi

pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam

kelompok; (2) menekankan bahwa belajar adalah memahami makna

dan bukan sekadar hafalan; (3) memberikan umpan balik sesering

mungkin untuk mengontrol pemahaman siswa; (4) memberi

Page 44: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

penjelasan atau alasan mengapa jawaban itu benar atau salah dan (5)

beralih pada materi berikutnya jika siswa telah memahami masalah

yang ada.

c. Tahap Kerja Kelompok

Pada tahap ini, siswa diberi kertas kerja sebagai bahan yang akan

dipelajari dalam bentuk open-ended tasks. Dalam kerja kelompok ini

siswa saling berbagi tugas, saling bantu menyelesaikan tugas dengan

target setiap anggota kelompok mampu memahami materi secara

benar.

d. Tahap Tes Individu

Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah dicapai,

diadakan tes secara individual atau quiz mengenai materi yang telah

dipelajari dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan open-ended

tasks dimana tes individu dilakukan pada akhir setiap pertemuan.

e. Tahap Penghargaan

Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan poin peningkatan

kelompok. Skor kelompok adalah rata-rata dari peningkatan individu

dalam kelompok tersebut. Penghargaan diberikan pada anggota tim

yang paling baik/berprestasi.

Dari empat pendapat yang telah diuraikan tersebut, maka dapat

disimpulkan langkah-langkah metode STAD adalah :

a) Kegiatan Pembukaan

(1) Guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan awal

siswa. Dalam hal ini guru menggunakan lagu dan gambar.

(2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang telah

direncanakan kepada siswa. Melalui lagu atau gambar yang

disampaikan dalam apersepsi guru mengarahkan siswa untuk

menghubungkan apersepsi dengan tujuan pembelajaran.

Page 45: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b) Kegiatan inti

(1) Guru membagikan ringkasan materi serta menyampaikan

materi/mempresentasikan pokok bahasan peran anggota keluarga.

(2) Guru membagi siswa ke dalam kelompok heterogen yaitu

kelompok yang terdiri dari anggota-anggota yang berbeda jenis

kelamin serta kemampuannya. Pada penelitian ini jumlah siswa

kelas II sebanyak 22 siswa dibagi ke dalam lima kelompok

heterogen yaitu kelompok elang, rajawali, garuda, kenari, dan

merpati setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

(3) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa ( LKS ) yang telah

disiapkan sebelumnya serta membimbing siswa untuk memahami

tugasnya. Siswa bekerja dalam kelompok. Guru tidak lupa

meminta siswa yang sudah bisa memberikan bimbingan kepada

temannya yang belum bisa. Dalam kegiatan ini guru melakukan

penilaian proses.

(4) Guru meminta setiap kelompok menyiapkan hasil kerjanya untuk

dipresentasikan.

(5) Kegiatan presentasi. Setiap kelompok mengirimkan dua anggota

kelompoknya untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya di

depan kelas.

(6) Siswa bersama guru membahas hasil presentasi.

(7) Siswa mengerjakan kuis/soal individu.

(8) Guru melakukan penilaian. Hal ini dilakukan jika waktu masih

memenuhi jika tidak bisa dilakuakan penialaian secara individu

atau kelompok saja, selanjutnya bisa dilakukan setelah

pembelajaran usai.

(9) Guru memberikan penghargaan. Penghargaan yang diberikan

berupa tepuk tangan, acungan jempol, dan verbal.

Page 46: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c) Kegiatan akhir

(1) Guru melakukan refleksi dan mengajak siswa membuat

kesimpulan pembelajaran.

(2) Guru memberikan tindak lanjut. Tindak lanjut yang diberikan

berupa pekerjaan rumah (PR) atau pesan/ nasihat yang

berhubungan dengan materi.

Langkah-langkah pembelajaran metode STAD yang telah disimpulkan

di atas akan menjadi pedoman peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran

peran anggota keluarga siswa kelas II SD Negeri 1 Logede Karangnongko

Klaten pada Tahun Pelajaran 2010/2011.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Sarifah Nurhasanah (2010)

Tipe STAD untuk Meningkatkan Pemahaman Peristiwa Proklamasi Indonesia

dalam Pelajaran IPS pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Pereng Karanganyar

. Penerapan model pembelajaran koopeartif tipe

STAD dapat meningkatkan pemahaman peristiwa proklamasi Indonesia pada

siswa kelas V SD 01 Pereng. Pada siklus I, dan II dari 35 siswa mengalami

peningkatan dari 17 siswa (51%) belajar tuntas mengalami belajar tuntas dari

siklus I pertemuan pertama menjadi 21 siswa 68% mengalami belajar tuntas,

pertemuan kedua menjadi 24 siswa 71% belajar tuntas dan pada siklus II

pertemuan pertama menjadi 29 siswa 83% belajar tuntas serta pertemuan kedua

menjadi 32 siswa menjadi 94% mengalami belajar tuntas.

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa kelas VII SMP

Menyimpulkan bahwa Student Team Achievement Division

(STAD) terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebelum dilakukan

tindakan persentasi pencapaian Standar Ketuntasan Batas Minimal (SKBM)

penguasaan konsep 70 %, siklus I menjadi 90 % dan siklus II mencapai 95 %,

sedangkan rata-ratanya sebelum tindakan 6.8 siklus I menjadi 8,05 dan siklus II

Page 47: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

mencapai 8,3. Persentasi pencapaian SKBM kinerja ilmiah sebelum tindakan 70

%. Ini menunjukkan bahwa indikator kinerja dapat tercapai.

Bambang Riyadi (2009)

Model Cooperative Learning Tehnik Student Teams Achievement Division (STAD)

Kelas IX/C di SLB B C Ypaalb Langenharjo Grogol Sukoharjo Tahun Pelajaran

. Nilai ulangan harian IPS pada kondisi awal nilai terendah 30 dan

nilai tertinggi 55. Nilai ulangan harian IPS pada Siklus I nilai terendah 45 dan

nilai tertinggi 60. Nilai ulangan harian pada siklus II nilai terendah 60 dan nilai

tertinggi 70. Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan nilai

rentangan tersebut diatas, maka ada peningkatan kualitas pembelajaran IPS

melalui model Cooperatife Learning tehnik STAD kelas IX/C di SLB B C

YPAALB Langenharjo,Grogol, Sukoharjo.

Dari ketiga penelitian diatas menunjukkan bahwa model pembelajaran

kooperatif metode STAD dapat mempengaruhi pemahaman konsep siswa. Hal

tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai peningkatan

pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran

kooperatif metode STAD siswa kelas II SD Negeri 1 Logede Karangnongko

Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori di atas maka dapat disusun kerangka pemikiran.

Pada kondisi awal pembelajaran guru masih menggunakan pembelajaran yang

konvensional yaitu guru hanya banyak bercerita tanpa menggunakan media

kemudian memberikan soal-soal yang menjadikan siswa merasa bosan, enggan

dan menjadi pasif dalam mengikuti pembelajaran IPS sehingga siswa kurang bisa

memahami materi mendeskripsikan peran anggota keluarga yang diberikan guru

sehingga pemahaman konsep peran anggota keluarga siswa rendah.

Dengan kondisi tersebut, maka peneliti menerapkan pembelajaran model

koopratif metode STAD untuk meningkatkan pemahaman konsep peran anggota

keluarga . Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat prinsip kebersamaan.

Melalui pembelajaran kooperatif siswa dapat mendiskusikan dengan teman

Page 48: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

sekelompoknya masalah-masalah yang dirasa sulit. Melalui diskusi akan terjalin

komunikasi, siswa dapat berbagi ide, dapat meningkatkan daya nalar dan

keberanian siswa, keterlibatan siswa dalam situasi pembelajaran yang memberi

kesempatan pada siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Model pembelajaran

kooperatif (STAD) membantu siswa dalam memahami pelajaran IPS khususnya

materi mendeskripsikan peran anggota keluarga dan dapat membuat siswa

mengalami kebermaknaan dalam belajar.

Pada kondisi akhir pembelajaran, aktivitas kerjasama dan partisipasi siswa

menjadi meningkat sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan pada akhirnya

pemahaman konsep siswa dalam peran anggota keluarga meningkat. Hal ini dapat

dilihat pada gambar 1 bagan kerangka berpikir penelitian sebagai berikut :

Hipotesis Tindakan

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian.

Pembelajaran bersifat Konvensional berpusat pada guru, siswa pasif

dalam materi mendeskripsikan peran

anggota keluarga

Penerapan model pembelajaran

kooperatif metode STAD

Meningkatnya pemahaman konsep

peran anggota keluarga pada siswa kelas II SD

Negeri 1 Logede, Karangnongko, Klaten

Tahun Pelajaran 2010/2011

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Pemahaman konsep siswa terhadap Peran anggota

keluarga Kelas II SDN 1

Logede, Karangnongko, Klaten Tahun

Pelajaran 2010/2011 rendah.

Siklus I

Siklus II

Page 49: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pemikiran di atas dapat diajukan

Model pembelajaran kooperatif metode STAD dapat

meningkatkan pemahaman konsep peran anggota keluarga pada siswa kelas II SD

Negeri 1 Logede Karangnongko Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011 .

Page 50: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Logede Kecamatan

Karangnongko Kabupaten Klaten. Sekolah ini memiliki 6 ruang kelas, yaitu kelas

I, I, II, II, III, IV, V dan VI, memiliki 1 orang kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru

olah raga, 1 orang guru agama Islam, 1 guru bahasa Inggris dan 1 orang tukang

kebun. Dipilihkan di sekolah ini karena mempertimbangkan penulis yang

merupakan guru wiyata bhakti di sekolah tersebut ingin meningkatkan kualitas

pembelajaran di sekolah ini dan jarak rumah penulis dengan tempat penelitan

relatif dekat sehingga semuanya itu dapat mempermudah dalam penelitian.

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan yaitu pada semester II

bulan Januari sampai bulan Juni. Tahap penyusunan dan pengajuan proposal

adalah pertengahan bulan Januari sampai akhir bulan Februari. Tahap mengurus

ijin penelitian selama dua minggu yaitu minggu pertama dan minggu kedua pada

awal bulan Maret. Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama satu bulan

yaitu pada minggu ketiga dan keempat pada bulan Maret serta minggu kedua dan

minggu ketiga bulan April. Tahap analisis data dilaksanakan pada minggu

pertama dan minggu kedua pada bulan April. Tahap penyusunan laporan

penelitian pada minggu ketiga dan keempat bulan April sampai minggu ketiga

bulan Mei. Kemudian ujian sekripsi dilaksanakan pada minggu keempat bulan

Mei. Revisi dilaksanakan pada minggu kedua dan kedua bulan Juni. Pengesahan

laporan pada minggu ketiga bulan Juni. Dan pengiriman laporan dlakukan pada

akhir bulan Juni. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada

lampiran 1 halaman 81.

Page 51: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Diskriptif

Kualitatif dan jenis penelitiannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena data

yang diperoleh atau dikumpulkan berupa data langsung, tercatat dari kegiatan

lapangan. Dalam penelitian tindakan kelas, guru sebagai penulis, guru dapat

menemukan permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran dan guru

sendiri diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut.

2. Strategi Penelitiaan

Dalam penelitian ini menggunakan strategi model siklus Suharsimi

Arikunto, dkk (2007 : 75-80) menyatakan bahwa PTK terdiri atas rangkaian

empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan yang

ada pada setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Adapun rancangan penelitian ini sebagai berikut :

a. Perencanaan

Kegiatan ini meliputi :

1) Membuat perencanaan pengajaraan

2) Mempersiapkan alat peraga

3) Membuat lembar observasi

4) Membuat alat evaluasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahapan ini adalah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

d. Refleksi

Dalam tahap ini data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan

dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah membawa

perubahan dan apa atau di mana perubahan terjadi.

Page 52: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 1 Logede

Karangnongko Klaten dengan jumlah siswa 22 orang yang terdiri dari 12 siswa

laki-laki dan 10 siswa perempuan. Sebagian besar siswa berasal dari keluarga

ekonomi menengah ke bawah. Alasan pemilihan subjek penelitian pada siswa

kelas II karena penulis merupakan wali kelasnya, sehingga penulis sudah

memahami karakter siswa, kondisi dan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas

II SD Negeri 1 Logede Karangnongko Klaten.

E. Sumber Data

Sumber data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini

dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Sumber data pokok (primer) yaitu :

a) Siswa SD Negeri 1 Logede khususnya kelas II sebagai subjek penelitian

b) Guru sebagai sumber informasi, terutama guru kelas II (peneliti) yang lebih

mengenal tentang seluk beluk siswanya dan mengetahui bagaimana

perkembangan prestasi siswanya.

2. Sumber data skunder, antara lain:

a) Dokumentasi

Pengumpulan data-data tertulis, misalnya daftar nilai formatif IPS siswa

khususnya materi peran anggota keluarga.

b) Tes hasil belajar

Siswa akan dites atau diuji kemampuan oleh guru Tes dilaksanakan setelah

pelaksanaan tindakan kelas. Tes digunakan sebagai alat pembanding

prestasi siswa. Dan mengeatahui kemampuan pemahamannya tercapai atau

tidak.

c) Lembar Observasi

Observasi digunakan dalam mengamati proses pembelajaran.

Page 53: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

F. Teknik Pengumpulan Data

Sejalan dengan data yang akan dikumpulkan serta sumber data yang ada,

maka teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain :

1. Observasi

Menurut Karl Popper dalam Rochiati (

untuk mengamati proses pembelajaran IPS materi peran anggota keluarga

yang sedang berlangsung dikelas II SD Negeri 1 Logede. Observasi ini

bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa di dalam

kelas sejak sebelum melaksanakan tindakan, saat pelaksanaan tindakan sampai

dengan akhir pelaksanaan tindakan.

Peran penulis dalam kegiatan ini adalah melaksanakan pembelajaran

dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dan melakukan observasi

keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok. Sedangkan guru pamong berperan

sebagai pengamat jalannya pembelajaran dikelas. Dalam hal ini pengamat

mengambil posisi ditempat duduk belakang, mengamati jalannya proses

pembelajaran berlangsung. Selain mengamati aktivitas siswa saat proses

pembelajaran dikelas juga mengamati kerja guru dalam mengelola kelas

selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan observasi tehadap guru

difokuskan pada kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan STAD.

Hasil observasi (dapat dilihat pada lampiran 6, 7, 15, 16 halaman 104,

106, 142, 144) didiskusikan bersama penulis untuk kemudian dianalisis

bersama untuk mengetahui berbagai kelemahan ataupun kelebihan dalam

penerapan pendekatan STAD yang telah dilakukan untuk kemudian

diupayakan solusinya. Solusi yang telah disepakati bersama antara penulis

dan guru pamong dapat dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi

terhadap guru difokuskan pada perilaku guru kelas II saat mengajar, juga

dilakukan pada perilaku siswa kelas II SD Negeri 1 Logede ketika tindakan

berlangsung berkaitan dengan peningkatan pemahaman konsep peran anggota

keluarga.

Page 54: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Pemberian skor dalam observasi pada penelitian ini menggunakan

skala Likert dalam Sukardi (2003 : 146 - 147) yaitu menilai sikap atau tingkah

laku yang diinginkan oleh peneliti dengan mengajukan pertanyaan kepada

responden dan responden dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang

telah disediakan missalnya 1 (kurang baik), 2 (cukup), 3 (Baik), 4 (Sangat

baik).

Menurut Amir (2007:134) Observasi dilakukan untuk memantau

proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan utnuk menata langkah-

langkah perbaikan agar lebih efektif dan efisien. Observasi dipusatkan pada

proses dan hasil tindakan pembelajaran beserta peristiwa-peristiwa yang

melingkupinya. Langkah-langkah observasi meliputi : 1). Perencanaan

(Planning), 2). Pelaksanaan observasi kelas (Classroom), 3). Pembahasan

balikan (Feedback). Langkah-langkah observasi dapat dilihat pada gambar 2

berikut:

Gambar 2 Siklus observasi David Hopkins dalam Amir (2007 : 135).

2. Tes

Pengertian tes menurut Bimo Walgito (1985:78) menyebutkan bahwa

tes sebagai suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikan yang

menggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas yang lain

dimana persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan dan sebagainya itu

telah dipilih dengan seksama distandarisasikan, artinya telah ada standar

tertentu.

Penyusunan instrument tes dilakukan dengan berdasarkan pada kisi-

kisi, indikator, dan jenis item skala pengukuran tes mata pelajaran IPS.

Planning

Feedback Classroom

Page 55: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Pemberian tes pada siswa kelas II SD Negeri 1 Logede Karangnongko Klaten

dilaksanakan pada setiap pertemuan pada akhir kegiatan pembelajaran setelah

dilaksanakan pembahasan hasil kerja kelompok yang dimaksudkan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan yang diperoleh siswa pada materi peran

anggota keluarga setelah kegiatan pembelajaran tindakan. Tes yang diberikan

kepada siswa, yakni tes tertulis (mengerjakan soal kuis dalam bentuk

menjodohkan, essay dan pilihan ganda).

3. Dokumentasi

Kajian dilakukan pula pada arsip atau dokumen yang ada. Dokumen

tersebut antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, daftar nilai

pemahaman konsep peran anggota keluaraga siswa kelas II SD Negeri 1

Logede sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran kooperatif metode

STAD. Analisis dokumen dilakukan untuk mengetahui profil kemampuan

siswa kelas II SD Negeri 1 Logede Karangnongko Klaten dalam proses dan

kualiatas pemahaman siswa terhadap pembelajaran IPS materi peran anggota

keluarga dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

G. Validitas Data

Untuk menjamin validitas data yang dikumpulkan, dalam penelitian ini

menggunakan triangulasi data, yaitu : Triangulasi data sumber/data, yaitu

mengumpulkan data sejenis dari sumber yang berbeda. Data yang dikumpulkan

dan dibandingkan peneliti adalah data nilai evaluasi dari keadaan awal sebelum

tindakan, data nilai evaluasi siklus I, dan data nilai evaluasi siklus II yang telah

dilaksanakan dengan pembelajaran kooperatif metode STAD. Setelah

pembelajaran berakhir observer dan peneliti melakukan pembahasan balikan.

Page 56: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

H. Teknik Analisis Data

Yang dimaksud Analisis data adalah cara mengumpulkan dan mencatat

data yang diperoleh dari hasil observasi atau melalui wawancara dan dokumentasi.

Menurut Miles dan Huberman dalam Emzir (2010:129) ada tiga macam

kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan,

abstraksi dan penstransformasian data mentah yang terjadi dalam catatan-

catatan lapangan tertulis. Pengumpulan data berproses, terdapat beberapa

episode selanjutnya dari data yaitu membuat rangkuman, pengodean, membuat

tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahan-pemisahan. Reduksi

data atau pentransformasian proses terus menerus setelah kerja lapangan,

hingga laporan akhir lengkap.

2. Model Data

Langkah utama dari kegiatan analisis data adalah model data. Model yang

lebih baik adalah suatu jalan masuk utama untuk analisis kualitatif yang valid.

Semua dirancang untuk merakit informasi yang tersusun dalam suatu yang

dapat diakses secara langsung, bentuk yang praktis, dengan demikian peneliti

dapat melihat apa yang terjadi dan dapat dengan baik menggambarkan

kesimpulan bergerak ke analisis tahap berikutnya model mungkin

menyarankan yang bermanfaat.

3. Verifikasi Kesimpulan

Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan verifikasi

kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, penelitian merupakan

validitas. Setelah data-data direduksi, disajikan langkah terakhir adalah

dilakukan penarikan kesimpulkan: penarikan atau verifikasi. Data-data yang

telah didapatkan dari hasil kemudian diujikan kebenarannya. Penarikan

Page 57: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

kesimpulan ini merupakan bagian dari konfigurasi utuh, sehingga kesimpulan-

kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data

yaitu : pemeriksaan tentang benar tidaknya hasil laporan penelitian. Sedangkan

kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan dilapangan dapat diuji

kebenarannya, kekokohannya.

Berdasarkan uraian diatas maka reduksi data, penyajian data, kesimpulan-

kesimpulan penarikan atau verfikasi sebagai suatu yang jalin menjalin pada

saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar

untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis

Adapun hubungan interaksi antara unsur-unsur kerja analisis tersebut dapat

divisualisasikan dalam gambar 3 bagan siklus analisis interaktif Miles &

Hubermann sebagai berikut:

Gambar 3 Bagan Siklus Analisis Interaktif Miles & Hubermann

Dari bagan tersebut diatas, langkah-langkah yang akan ditempuh

dalam penelitian ini adalah :

1. Melakukan analisis awal, bila data yang didapat dikelas sudah cukup data

yang dikumpulkan

2. Mengembangkan bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan matrik

yang berguna untuk penelitian selanjutnya.

3. Melakukan analisis data dikelas dan mengembangkan matrik antar kasus

4. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

eePengumpulan Data ( Data Collection)

Reduksi Data ( Data Reduction)

Model Data Data Display

Kesimpulan-kesimpulan penarikan / verifikasi

Page 58: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

5. Merumuskan kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam

laporan akhir penelitian.

I. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Yang menjadikan

indikator kinerja dan keberhasilan penelitian ini adalah apabila pada siklus I 65%

J. Prosedur Penelitian

Rencana banyaknya siklus dalam penelitian ini ada 2 siklus, setiap siklus

terdiri dari 2 kali tatap muka (1 kali tatap muka 2 x 35 menit). Prosedur penelitian

ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Suharsimi Arikunto, dkk (2006

: 74).

Model penelitian dapat dilihat pada gambar 4 berikut:

Siklus I

Siklus II

Gambar 4. Model Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto

Permasalahan

Permasalahan baru hasil

Apabila permasalahan belum

terselesaikan

Perencanaan tindakan I

Refleksi I Pengamatan/

pengumpulan data I

Pelaksanaan tindakan II

Perencanaan tindakan II

Refleksi II

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Pelaksanaan tindakan I

Pengamatan/ pengumpulan data II

Page 59: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1. Siklus pertama (Siklus I)

a. Tahap rencana tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

IPS dengan indikator Menuliskan anggota keluarganya masing-masing,

Membuat silsilah keluarga, Menjelaskan pengertian kedudukan dalam

keluarga, Menyebutkan peran setiap anggota keluarga dengan model

pembelajaran kooperatif metode STAD.

2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan

3) Menyiapkan soal tes yang dibutuhkan

4) Menyiapkan lembar penilaian

5) Menyiapkan lembar observasi

b. Tahap pelaksanaan tindakan.

Penulis melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata

pelajaran IPS dengan indikator menuliskan anggota keluarganya masing-

masing, membuat silsilah keluarga, menjelaskan pengertian kedudukan

dalam keluarga, menyebutkan peran setiap anggota keluarga dengan model

pembelajaran kooperatif metode STAD.

c. Tahap observasi

Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan guru

pamong yaitu kepala sekolah menggunakan blangko observasi yang

berupa instrumen-instrumen yang telah direncanakan. Sumber data

diperoleh dari : guru pengajar (peneliti), siswa dan pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Hal-hal yang diamati adalah kondisi proses pembelajaran.

Di samping itu juga kejadian-kejadian dan fakta-fakta lainnya selama

proses pembelajaran berlangsung. Data yang dikumpulkan dengan

penggunaan instrument, yaitu :

1) Data tentang tingkat belajar siswa terutama diperoleh dan lembar

observasi aktivitas siswa.

2) Data tentang kondisi pembelajaran diperoleh dari lembar observasi

kegiatan guru pengajar (peneliti).

Page 60: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

3) Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari soal-soal tes evaluasi

pencapaian pemahaman konsep yang berupa LKS maupun kuis.

d. Tahap analisis dan refleksi

Dari langkah observasi akan diperoleh data yang bermacam-macam

(multi data). Data yang bersifat kualitatif dianalisis secara kelompok-

kelompokkan sehingga menunjukkan pola yang mengenai hasil tindakan

dinilai berhasil atau efektif jika analisis data menunjukkan ketercapaian

indikator-indikator yang telah diterapkan dalam tujuan penelitian. Hasil

refleksi ini digunakan untuk memperbaiki kegiatan pada siklus berikutnya.

2. Siklus kedua (siklus II)

a. Tahap rencana tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS

dengan indikator menuliskan anggota keluarganya masing-masing,

membuat silsilah keluarga, menjelaskan pengertian kedudukan dalam

keluarga, menyebutkan peran setiap anggota keluarga dengan model

pembelajaran kooperatif metode STAD.

2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan

3) Menyiapkan soal tes yang dibutuhkan

4) Menyiapkan lembar penilaian

5) Menyiapkan lembar observasi

b. Tahap pelaksanaan tindakan.

Penulis melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata

pelajaran IPS indikator menuliskan anggota keluarganya masing-masing,

membuat silsilah keluarga, menjelaskan pengertian kedudukan dalam

keluarga, menyebutkan peran setiap anggota keluarga dengan model

pembelajaran kooperatif metode STAD.

c. Tahap observasi

Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan guru pamong

yaitu kepala sekolah menggunakan blangko observasi yang berupa

instrumen-instrumen yang telah direncanakan. Sumber data diperoleh dari

Page 61: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

: guru pengajar (peneliti), siswa dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Hal-hal yang diamati adalah kondisi proses pembelajaran. Di samping itu

juga kejadian-kejadian dan fakta-fakta lainnya selama proses pembelajaran

berlangsung. Data yang dikumpulkan dengan penggunaan instrument,

yaitu :

1) Data tentang tingkat belajar siswa terutama diperoleh dan lembar

observasi aktivitas siswa.

2) Data tentang kondisi pembelajaran diperoleh dari lembar observasi

kegiatan guru pengajar (peneliti).

3) Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari soal-soal tes evaluasi

pencapaian pemahaman konsep yang berupa LKS maupun kuis

d. Tahap analisis dan refleksi

Dalam tahap ini peneliti melakukan penilaian dan pengkajian terhadap

hasil evaluasi data berkaitan dengan indikator kinerja siklus I. Sasaran

pada siklus II adalah paling tidak terdapat 80% siswa yang mencapai

KKM (60) dalam pengerjaan soal peran anggota keluarga. Apabila hasil

evaluasi pada siklus ini menunjukkan bahwa sasaran telah tercapai maka

penelitian dihentikan, namun bila sasaran pada siklus ini belum tercapai

belum tercapai maka perlu diadakan siklus berikutnya.

Page 62: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar Negeri 1 Logede adalah sebuah Sekolah Dasar yang

berdiri sejak 1 Agustus 1953. Sekolah dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS)

101031011010 ini secara geografis terletak di Dusun Mendak Desa Logede

Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten. Sekolah ini memiliki beberapa

ruang yang terdiri atas 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah, 1 ruang

Usaha Kesehatan sekolah (UKS), 1 ruang perpustakaan, halaman yang luas untuk

bermain, upacara, dan berolahraga, kebun sekolah dan pertamanan.

Pada tahun pelajaran 2010/2011 Sekolah Dasar Negeri 1 Logede

Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten dipimpin oleh seorang kepala

sekolah, dan memiliki 6 orang guru kelas, 1 orang guru mata pelajaran Penjaskes,

1 orang guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan 1 orang penjaga.

2. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan pengamatan dan

pencatatan proses pembelajaran kelas II SD Negeri 1 Logede di dapatkan data

bahwa pembelajaran IPS pokok bahasan peran anggota keluarga Kelas II SD

Negeri 1 Logede, selama ini dilaksanakan oleh guru kelas II dengan menggunakan

model pembelajaran konvesional dimana proses pembelajaran yang dominasi oleh

guru (teacher centered) sedangkan siswa lebih banyak diam dan mendengarkan

penjelasan guru. Hanya beberapa siswa saja yang terlihat aktif saat mengikuti

pelajaran, sedangkan sebagian besar lainnya kurang memperhatikan dan ada juga

yang sama sekali tidak memperhatikan pelajaran. Disamping itu siswa kurang

bersungguh-sungguh dalam mempelajari kedudukan dan peran anggota keluarga

karena kurang mengerti arti pentingnya pembelajaran tersebut dalam kehidupan

sehari-hari dan model pembelajaran yang digunakan kurang menarik sehingga

Page 63: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

pemahaman konsep peran anggota keluarga siswa kelas II SD Negeri 1 Logede

rendah.

Dari hasil evaluasi awal sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif metode STAD pada konsep IPS pokok bahasan peran anggota keluarga

menunjukan pemahaman siswa masih rendah yaitu dari 22 siswa hanya 54,54%

atau 12 siswa yang mendapatkan nilai diatas batas Kriteria Ketuntasan Minimum

atau KKM ( nilai 60 ), sedangkan ada 10 anak yang nilainya di bawah KKM

(dapat dilihat pada lampiran 2). Fakta hasil penelitian menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa mendapatkan nilai rendah. Dengan demikian dapat dikatakan

pemahaman siswa tentang pokok bahasan peran anggota keluarga masih kurang,

maka perlu ditingkatkan. Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada tes awal

(dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 81) dapat dibuat tabel 1 Distribusi

Frekuensi Nilai Tes Awal Sebelum Tindakan sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Kondisi Awal IPS Materi Peran Anggota

Keluarga Kelas II SD Negeri 1 Logede

No Interval NilaiFrekuensi

(fi)Nilai Tengah

(xi)fi.xi

Prosentase (%)

Keterangan

1 29 - 40 6 34,5 207 27,27 Di bawah KKM2 41 - 52 4 46,5 186 18,18 Di bawah KKM3 53 - 64 2 58,5 117 9,09 Di atas KKM4 65 - 76 2 70,5 141 9,09 Di atas KKM5 77 - 88 5 82,5 412,5 22,73 Di atas KKM6 89 - 100 3 94,5 283,5 13,64 Di atas KKM

Jumlah 22 1347 100,00Nilai Rata-rata = 1347 : 22 = 61,23

Ketuntasan Klasikal = 12 : 22 x 100% = 54,54%

Dari tabel 1 distribusi frekuensi penilaian hasil ulangan siswa kelas II SD

Negeri 1 Logede pada kondisi awal sebelum tindakan yang ditampilkan pada tabel

1 dapat disajikan dalam bentuk gambar 5. grafik nilai kondisi awal pemahaman

konsep peran anggota keluarga siswa kelas II SD Negeri 1 Logede:

Page 64: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Gambar 5. Grafik Nilai Kondisi Awal Pemahaman Konsep Peran Anggota

Keluarga Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede

N i l a i

0

1

2

3

4

5

6

29 - 40 41 - 52 53 - 64 65 - 76 77 - 88 89 - 100

Frekuensi

Atas dasar hal tersebut, guru berpikir tentang alternatif yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan Mendeskripsikan Peran Anggota

Keluarga pada siswa kelas Kelas II SD Negeri 1 Logede. Dari hasil pemikiran dan

pengkajian dari berbagai sumber yang ada serta perkiraan hasil penerapan metode

pembelajaran maka diterapkan suatu model pembelajaran kooperatif metode

Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Hal ini bertujuan untuk membantu

siswa yang masih memiliki pemahaman peran anggota keluarga yang masih

rendah, selain itu juga untuk meningkatkan proses pembelajaran agar lebih efektif.

3. Deskripsi Hasil Siklus

a. Hasil Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan

selama 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit) yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

23 Maret 2011 dan Sabtu tanggal 26 Maret 2011. Adapun tahapan-tahapan yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Page 65: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

1) Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan dilaksanakan sebagai awal tindakan pembelajaran.

Adapun langkah-langkah persiapan peneliti dalam tahap perencanaan yaitu:

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model kooperatif

metode STAD, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (dapat

dilihat pada lampiran 4 halaman 83). Peneliti juga menyiapkan media yang

berupa gambar-gambar anggota keluarga dan kartu silsilah keluarga , soal

(lampiran 4 halaman 94), membagi kelompok (lampiran 5 & 14 halaman 103

& 141), dan membangun kelompok yang akan digunakan dalam pembelajaran

materi peran anggota keluarga.

Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD

kelas II, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran

materi peran anggota keluarga menggunakan model pembelajaran kooperatif

metode STAD.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam siklus I ini dibagi menjadi dua kali pertemuan. Pertemuan

pertama membahas tentang anggota dan silsilah keluarga, pertemuan ke-dua

membahas tentang kedudukan dan peran masing-masing anggota keluarga.

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Pertemuan I

Pertemuan pertama dengan alokasi waktu selama 2 × 35 menit

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2011. Dalam pelaksanaan

tindakan dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, inti dan

penutup. Kegiatan awal disini adalah sebelum pelajaran dimulai guru

meminta ketua kelas menyiapkan untuk doa bersama, mengabsen siswa

kemudian mengkodisikan kelas. Apersepsi yang dilakukan guru adalah

mengajak siswa menyanyikan lagu sayang semua. Kemudian guru

bertanya jawab dengan siswa tentang isi lagu dan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Page 66: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Pada kegiatan inti guru secara klasikal memberikan penjelasan

tentang materi anggota dan silsilah keluarga, dengan bertanya jawab

dengan siswa melalui media gambar anggota keluarga, kemudian guru

bertanya tentang jumlah anggota keluarga masing-masing siswa. Guru

menunjukkan contoh bagan silsilah keluarga dan bertanya jawab dengan

siswa mengenai siapa saja dan bagaimana cara membuat bagan silsilah

keluarga. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang

masing-masing kelompok terdiri dari 4 5 siswa. Pembagian kelompok

ini dilakukan secara heterogen baik dari jenis kelamin dan kemampuan

siswa. Setelah siswa terbagi dalam 5 kelompok yaitu elang, rajawali,

garuda, kenari, dan merpati. Guru memberikan lembar kegiatan dan soal-

soal yang harus dikerjakan secara berkelompok (LKS), guru membimbing

siswa untuk memahami tugas dalam LKS, kemudian siswa melaksanakan

diskusi kelompok untuk mengerjakan tugasnya. Terlihat siswa belum bisa

berdiskusi dengan teman-temannya, mereka masih terlihat canggung untuk

mengungkapkan pendapatnya. Guru juga memberitahukan dan meminta

siswa - siswa yang pandai dalam setiap kelompok bertanggung jawab

untuk membimbing siswa yang kurang pandai. Selama diskusi kelompok,

guru juga melakukan pemantauan dan pembimbingan pada semua

kelompok agar diskusi kelompok dapat berjalan baik.

Setelah siswa mengadakan diskusi dalam kelompoknya, siswa

mempersiapkan hasil diskusinya dan 2 siswa mewakili untuk

mempresentasikan hasilnya. Kemudian diadakan diskusi kelas untuk

membahas hasil presentasi atau diskusi kelompok. Setelah itu, diadakan

kuis yang harus dikerjakan oleh siswa secara individual. Kuis ini

dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam menyebutkan

atau menuliskan anggota dan silsilah keluarganya. Setelah itu diadakan

penilaian dan pemberian penghargaan pada kelompok terbaik yaitu

kelompok kenarilah yang menjadi kelompok terbaik. Pada akhir

pertemuan guru dan siswa mengulang secara singkat materi yang telah

Page 67: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

dipelajari dan memberikan pekerjaan rumah (PR) membuat silsilah

keluarga inti mereka.

b) Pertemuan II

Pertemuan kedua dengan alokasi waktu selama 2 × 35 menit

dilaksanakan pada Sabtu tanggal 26 Maret 2011. Pada pertemuan kedua

ini, materi yang diajarkan adalah menjelaskan pengertian kedudukan

dalam keluarga dan menyebutkan peran setiap anggota keluarga. Tahap

pelaksanaan tindakan, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang telah disiapkan, yaitu dimulai dengan guru memberikan

apersepsi melalui tanya jawab tentang gambar yang ditujukkan oleh guru

yaitu gambar setiap anggota keluarga yang sedang berkegiatan, kemudian

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Pada kegiatan inti guru secara klasikal memberikan penjelasan

tentang materi kedudukan dan peran anggota keluarga melalui kegiatan

tanya jawab yang mendalam lewat media gambar. Kemudian setiap siswa

masuk dalam kelompok yang sama pada pertemuan pertama. Guru

memberikan rangkuman materi beserta lembar kegiatan dan soal-soal yang

harus dikerjakan secara berkelompok (LKS), guru membimbing siswa

untuk memahami tugas dalam LKS, kemudian siswa melaksanakan

diskusi kelompok untuk mengerjakan tugasnya. Terlihat siswa sudah

mulai bisa berdiskusi dengan teman-temannya, walaupun mereka masih

terlihat sedikit canggung untuk mengungkapkan pendapatnya. Guru juga

memberitahukan dan meminta siswa - siswa yang pandai dalam setiap

kelompok bertanggungjawab untuk membimbing siswa yang kurang

pandai. Selama diskusi kelompok, guru juga melakukan pemantauan dan

pembimbingan pada semua kelompok agar diskusi kelompok dapat

berjalan baik.

Setelah siswa mengadakan diskusi dalam kelompoknya, siswa

mempersiapkan hasil diskusinya dan 2 siswa mewakili untuk

mempresentasikan hasilnya. Kemudian diadakan diskusi kelas untuk

membahas hasil presentasi atau diskusi kelompok. Setelah itu, diadakan

Page 68: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

kuis yang harus dikerjakan oleh siswa secara individual. Kuis ini

dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang anggota dan

silsilah keluarganya. Setelah itu diadakan penilaian dan pemberian

penghargaan pada kelompok terbaik yaitu kelompok kenarilah yang

mnjadi kelompok terbaik. Pada akhir pertemuan guru dan siswa

mengulang secara singkat materi yang telah dipelajari.

3) Tahap Observasi

Tahap observasi atau pengamatan kegiatan penelitian pada siklus yang

pertama dilakukan oleh Kepala SD Negeri 1 Logede yaitu Ibu Trisartini,

S.Pd. Observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir.

Pengamatan dilakukan observer terhadap aktivitas siswa, aktivitas guru, dan

sistematika pembelajaran IPS pokok bahasan mendeskripsikan peran anggota

keluarga dengan penerapan model pembelajaran kooperatif metode Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) termasuk nilai hasil kuis individual

siswa. Observer mengadakan pengamatan sesuai dengan lembar observasi

yang telah dipersiapkan oleh guru.

a). Hasil Observasi terhadap Siswa

Berdasarkan pengamatan terhadap proses belajar mengajar di kelas

II SD Negeri 1 Logede dari segi siswa dan dinyatakan bahwa:

(1) Berdasarkan lembar observasi kegiatan pada siswa (dapat dilihat pada

lampiran 6 halaman 104) selama pembelajaran IPS materi peran

anggota keluarga dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD, pada siklus I pertemuan pertama dan kedua

siswa mendapatkan skor 7 dan 13, rata-rata skor 10 yang dinyatakan

bahwa aktivitas siswa rata-rata cukup.

(2) Dilihat pada lampiran 8 halaman 108 , siswa yang aktif selama

kegiatan keaktifan kelompok pertemuan pertama sebanyak 22,72% hal

ini dari 22 jumlah siswa yang hadir sebanyak 5 siswa yang

mendapatkan nilai lebih dari 70 (dikategorikan baik). Siswa yang lain

sebanyak 12 atau 54,54% siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70

Page 69: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dan lebih dari 55 (dikategorikan cukup) serta sebanyak 5 atau 22,72%

siswa mendapat nilai kurang dari 55 (dikategorikan kurang). Aspek

yang dinilai dalam keaktifan kelompok meliputi tanggung jawab,

perhatian, dan kerjasama. Sedangkan pertemuan kedua sebanyak

45,5% dari 22 jumlah siswa yang hadir sebanyak 10 siswa yang

mendapatkan nilai lebih dari 70 (dikategorikan baik). Siswa yang lain

sebanyak 10 atau 45,5% siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70

dan lebih dari 55 (dikategorikan cukup) serta sebanyak 2 atau 9%

siswa mendapat nilai kurang dari 55 (dikategorikan kurang).

(3) Berdasarkan hasil pekerjaan kelompok (dapat dilihat pada lampiran 9

halaman 109). Nilai kelompok diperoleh dari hasil kerja kelompok

dan dari rata-rata nilai siswa setiap kelompok kemudian dibagi dua.

Pada pertemuan pertama kelompok Elang mendapatkan nilai hasil

kerja 80 dan nilai rata-rata siswa dalam 60 berarti nilai kelompok yang

di dapat adalah 70. Kelompok Rajawali mendapatkan nilai hasil kerja

92 dan nilai rata-rata siswa dalam 56 berarti nilai kelompok yang di

dapat adalah 74. Kelompok Kenari mendapatkan nilai hasil kerja 68

dan nilai rata-rata siswa dalam 68 berarti nilai kelompok yang di dapat

adalah 68. Kelompok Garuda mendapatkan nilai hasil kerja 72 dan

nilai rata-rata siswa dalam 59 berarti nilai kelompok yang di dapat

adalah 66. Kelompok Merpati mendapatkan nilai hasil kerja 60 dan

nilai rata-rata siswa dalam 63 berarti nilai kelompok yang di dapat

adalah 61,5. Kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi adalah

kelompok Rajawali. Sedangkan pada pertemuan kedua kelompok

Elang mendapatkan nilai hasil kerja 90 dan nilai rata-rata siswa dalam

61 berarti nilai kelompok yang di dapat adalah 76. Kelompok

Rajawali mendapatkan nilai hasil kerja 80 dan nilai rata-rata siswa

dalam 60 berarti nilai kelompok yang di dapat adalah 70. Kelompok

Kenari mendapatkan nilai hasil kerja 95 dan nilai rata-rata siswa

dalam 74 berarti nilai kelompok yang di dapat adalah 85. Kelompok

Garuda mendapatkan nilai hasil kerja 60 dan nilai rata-rata siswa

Page 70: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

dalam 64 berarti nilai kelompok yang di dapat adalah 62. Kelompok

Merpati mendapatkan nilai hasil kerja 68 dan nilai rata-rata siswa

dalam 70 berarti nilai kelompok yang di dapat adalah 69. Pada Siklus

I ini kelompok yang mendapatkan nilai rata-rata tertinggi adalah

kelompok Kenari.

(4) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa pada saat evaluasi (dapat dilihat

pada lampiran 10 halaman 110) pada pertemuan pertama didapat 16

siswa atau sekitar 72,72% mencapai nilai di atas 60 (KKM). Dan 6

siswa yang lain atau 27,28% masih di bawah KKM. Sedangkan pada

pertemuan kedua pertama didapat 17 siswa atau sekitar 77,27%

mencapai nilai di atas 60. Dan 5 siswa yang lain atau 22,73% masih di

bawah KKM. Dari rata-rata hasil pertemuan pertama dan kedua

menunjukkan bahwa siswa tuntas belajarnya pada siklus I adalah 16

siswa (72,72%). Hasil yang diperoleh pada siklus I ini telah memenuhi

indikator kinerja yang ingin dicapai.

b) Hasil Observasi terhadap Guru

Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru selama pembelajaran

IPS materi peran anggota keluarga dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode STAD, pada siklus I pertemuan

pertama diperoleh hal-hal sebagai berikut (dapat dilihat pada lampiran 7

halaman 107) :

(1) Guru sudah cukup menarik dalam melakukan kegiatan apersepsi.

(2) Guru sudah cukup baik dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

(3) Dalam menyampaikan materi sudah cukup sesuai dengan

kompetensi.

(4) Media yang digunakan sudah cukup efisien dan efektif

(5) Guru masih kurang baik dalam mengelompokkan siswa dalam

kelompok heterogen

(6) Guru dalam membagikan serta membimbing setiap kelompok

dalam memahami LKS masih kurang baik

Page 71: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

(7) Guru sudah cukup baik dalam mengarahkan siswa yang sudah bisa

untuk membantu siswa yang belum bisa

(8) Guru masih kurang baik dalam melakukan pembahasan hasil kerja

siswa

(9) Guru sudah cukup sesuai dalam memberikan soal evaluasi dengan

materi

(10) Guru cukup dalam memberikan penilaian akhir dalam belajar.

(11) Guru cukup baik dalam memberikan penghargaan kepada

kelompok/individu terbaik

(12) Guru melakukan refleksi atau rangkuman bersama siswa dengan

cukup baik.

(13) Guru cukup baik melakukan tindak lanjut pada siswa.

(14) Secara keseluruhan pada siklus I pertemuan pertama kinerja guru

rata-rata cukup baik.

Pada siklus I pertemuan pertama guru mendapatkan nilai 23 yang

dikategorikan cukup sedangkan pada pertemuan kedua guru mendapatkan

nilai 27 yang dikategorikan baik dengan uraian hasil sebagai berikut:

(1) Guru sudah cukup menarik dalam melakukan kegiatan apersepsi.

(2) Guru sudah cukup baik dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.

(3) Guru dalam menyampaikan materi sudah baik sesuai dengan

kompetensi.

(4) Media yang digunakan sudah cukup efisien dan efektif

(5) Guru masih kurang baik dalam mengelompokkan siswa dalam

kelompok heterogen.

(6) Guru dalam membagikan serta membimbing setiap kelompok

dalam memahami LKS sudah cukup baik.

(7) Guru sudah cukup baik dalam mengarahkan siswa yang sudah bisa

untuk membantu siswa yang belum bisa.

(8) Guru cukup baik dalam melakukan pembahasan hasil kerja siswa.

(9) Guru sudah cukup sesuai dalam memberikan soal evaluasi dengan

materi.

Page 72: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

(10) Guru cukup dalam memberikan penilaian akhir dalam belajar.

(11) Guru cukup baik dalam memberikan penghargaan kepada

kelompok/individu terbaik.

(12) Guru melakukan refleksi atau rangkuman bersama siswa dengan

cukup baik.

(13) Guru sudah baik dalam melaksanakan tindak lanjut pada siswa.

(14) Secara keseluruhan pada siklus I pertemuan pertama kinerja guru

rata-rata baik.

Dengan hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru pada

siklus I rata-rata skor 25 yang dikategorikan cukup baik, sehingga guru harus

memperbaiki kinerjanya supaya diperoleh hasil yang lebih baik lagi.

4) Tahap Analisis dan Refleksi

Dari hasil penelitian siklus I, peneliti melakukan analisis dan refleksi

hasil pembelajaran pada masing-masing pertemuan didapatkan ketuntasan

hasil belajar siswa pada siklus I ini telah mencapai indikator kinerja yaitu

65% siswa harus memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditentukan.

Adapun data hasil belajar siswa tentang pemahaman konsep peran anggta

keluarga pada siklus I adalah sebagai berikut:

Pada siklus I guru melakukan evaluasi pada masing-masing pertemuan,

jadi ada 2 hasil evaluasi dengan indikator yang berbeda pada siklus I ini, nilai

siswa diperoleh dari rata-rata hasil evaluasi kedua pertemuan (dapat dilihat

pada lampiran 10 halaman 110). Dapat dijelaskan dalam tabel 2 distribusi

frekuensi nilai pemahaman konsep peran anggota keluarga siswa kelas II SD

Negeri 1 Logede pada siklus I sebagai berikut:

Indikator :

a) Menuliskan anggota keluarganya masing-masing

b) Membuat silsilah keluarga inti

c) Menjelaskan pengertian kedudukan dalam keluarga

d) Menyebutkan 2 peran anggota keluarga

Page 73: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Peran Anggota Keluarga

Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede pada Siklus I.

No Interval NilaiFrekuensi

(fi)Nilai Tengah

(xi)fi.xi

Prosentase (%)

Keterangan

1 29 - 40 1 34,5 34,5 4,55 Di bawah KKM2 41 - 52 0 46,5 0 0,00 Di bawah KKM3 53 - 64 7 58,5 409,5 31,82 Di atas/di bwh KKM4 65 - 76 3 70,5 211,5 13,64 Di atas KKM5 77 - 88 6 82,5 495 27,27 Di atas KKM6 89 - 100 5 94,5 472,5 22,73 Di atas KKM

Jumlah 22 1623 100,00Nilai Rata-rata = 1623 : 22 = 73,77

Ketuntasan Klasikal = 16 : 22 x 100% = 72,72%

Dari tabel 2 distribusi frekuensi nilai siswa kelas II SD Negeri 1 Logede

pada siklus I yang ditampilkan pada tabel 1 dapat disajikan dalam bentuk gambar

6 grafik frekuensi nilai pemahaman konsep peran angota keluarga siswa kelas II

SD Negeri 1 Logede pada siklus I :

Gambar 6. Grafik Nilai Pemahaman Konsep Peran Anggota Keluarga Siswa Kelas

II SD Negeri 1 Logede

N i l a i

0

1

2

3

4

5

6

7

29 - 40 41 - 52 53 - 64 65 - 76 77 - 88 89 - 100

Frekuens i

Dari hasil evaluasi siklus I diatas maka dapat ditarik satu kesimpulan

pemahaman siswa sudah cukup baik yaitu rata-rata dari hasil evaluasi

Page 74: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

pertemuan pertama dan kedua adalah 73,77% siswa tuntas belajar 72,72% atau

meningkat 18,18% dari keadaan awal siswa yang hanya 54,54%. Dapat

digambarkan pada gambar 7. grafik perbandingan prosentase pencapaian

KKM pada keadaan awal dengan siklus I adalah sebagai berikut:

Gambar 7. Grafik Perbandingan Prosentase Pencapaian KKM Awal dan Siklus I

b. Hasil Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 31 Maret 2011

dan hari Sabtu tanggal 2 April 2011, perencanaan kegiatan dilaksanakan 2 kali

pertemuan. Adapun tahapan kegiatan pada siklus II ini meliputi :

1) Tahap Perencanaan

Berdasarkan analisis dan refleksi pada siklus I, maka guru sekaligus

sebagai penulis membuat perencanaan ulang untuk mengembangkan

pembelajaran. Pada tahap perencanaan ini, guru menyusun kembali Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 119)

dengan pengembangan dalam hal apersepsi, cara penyampaian materi, bentuk

soal-soal dibuat lebih bervariasi yang memudahkan pemahaman siswa, dan

perubahan anggota kelompok (dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 141)

supaya lebih merata. Selain RPP, guru juga mempersiapkan lembar observasi

siswa (dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 142) dan guru (lampiran 16

54,54%

72,72%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

awal siklus I

Page 75: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

halaman 144) untuk mengamati jalannya proses pembelajaran pada siklus

yang kedua.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran pemahaman konsep melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam siklus II ini dibagi dalam dua kali

pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya adalah 2 jam

pelajaran.

a) Pertemuan I

Pertemuan pertama dengan alokasi waktu selama 2 × 35 menit

dilaksanakan pada tanggal hari Kamis tanggal 31 Maret 2011. Dalam

pelaksanaan tindakan dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, inti

dan penutup. Kegiatan awal disini adalah sebelum pelajaran dimulai guru

meminta ketua kelas menyiapkan untuk doa bersama, mengabsen siswa

kemudian mengkodisikan kelas. Apersepsi yang dilakukan guru adalah

mengajak siswa mengingat kembali pelajaran yang lalu melalui gambar.

Kemudian guru bertanya jawab dengan siswa tentang gambar dan

menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebelum masuk dalam kegiatan inti

guru meminta setiap kelompok menyerukan yel-yelnya untuk menambah

semangat dalam pembelajaran.

-ramai mencari kartu-kartu anggota

keluarga yang telah di letakkan guru di taman depan kelas secara acak,

kemudian menempelkannya pada bagan sisilah keluarga yang telah

ditempel guru di papan tulis. Setelah semua bagan terisi kartu, secara

klasikal guru membahas hasil permainan tersebut dan guru memberikan

penjelasan tentang materi anggota dan silsilah keluarga, dengan bertanya

jawab melalui bagan silsilah keluarga yang telah dilengkapi siswa.,

Kemudian guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang masing-

masing kelompok terdiri dari 4 5 siswa. Pembagian kelompok ini

dilakukan secara heterogen baik dari jenis kelamin dan kemampuan siswa.

Kelompok pada siklus II berbeda dengan kelompok pada siklus I agar

Page 76: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

pembagian kelompok lebih sempurna. Setelah siswa terbagi dalam 5

kelompok yaitu elang, rajawali, garuda, kenari, dan merpati. Guru

memberikan rangkuman materi beserta lembar kegiatan dan soal-soal yang

harus dikerjakan secara berkelompok (LKS), guru membimbing siswa

untuk memahami tugas dalam LKS, kemudian siswa melaksanakan

diskusi kelompok untuk mengerjakan tugasnya. Terlihat siswa sudah bisa

berdiskusi dengan teman-temannya, mereka masih tidak terlihat canggung

untuk mengungkapkan pendapatnya. Guru juga memberitahukan dan

meminta siswa - siswa yang pandai dalam setiap kelompok bertanggung

jawab untuk membimbing siswa yang kurang pandai. Selama diskusi

kelompok, guru juga melakukan pemantauan dan pembimbingan pada

semua kelompok agar diskusi kelompok dapat berjalan baik.

Setelah siswa mengadakan diskusi dalam kelompoknya, siswa

mempersiapkan hasil diskusinya dan 2 siswa mewakili untuk

mempresentasikan hasilnya. Kemudian diadakan diskusi kelas untuk

membahas hasil presentasi atau diskusi kelompok. Setelah itu, diadakan

kuis yang harus dikerjakan oleh siswa secara individual. Kuis ini

dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang anggota dan

silsilah keluarganya. Setelah itu diadakan penilaian dan pemberian

penghargaan pada kelompok terbaik yaitu kembali kelompok kenarilah

yang menjadi kelompok terbaik. Pada akhir pertemuan guru dan siswa

mengulang secara singkat materi yang telah dipelajari dan memberikan

pekerjaan rumah (PR) yaitu menyebutkan dua peran ayah, ibu, dan anak.

b) Pertemuan II

Pertemuan kedua dengan alokasi waktu selama 2 × 35 menit

dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 2 April 2011. Pada pertemuan kedua

ini, materi yang diajarkan adalah menjelaskan pengertian kedudukan

dalam keluarga dan menyebutkan peran setiap anggota keluarga. Tahap

pelaksanaan tindakan, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang telah disiapkan, yaitu dimulai dengan guru memberikan

apersepsi melalui tanya jawab tentang gambar yang ditujukkan oleh guru

Page 77: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

yaitu gambar setiap anggota keluarga yang sedang berkegiatan, kemudian

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

kegiatan tanya jawab yang mendalam dari cerita tersebut secara guru

klasikal memberikan penjelasan tentang materi kedudukan dan peran

anggota keluarga. Kemudian setiap siswa masuk dalam kelompok yang

sama pada pertemuan pertama. Guru memberikan rangkuman materi

beserta lembar kegiatan dan soal-soal yang harus dikerjakan secara

berkelompok (LKS), guru membimbing siswa untuk memahami tugas

dalam LKS, kemudian siswa melaksanakan diskusi kelompok untuk

mengerjakan tugasnya. Terlihat sudah bisa dan terbiasa berdiskusi dengan

teman-temannya. Guru juga tidak lupa memberitahukan dan meminta

siswa - siswa yang pandai dalam setiap kelompok bertanggungjawab

untuk membimbing siswa yang kurang pandai. Selama diskusi kelompok,

guru juga melakukan pemantauan dan pembimbingan pada semua

kelompok agar diskusi kelompok dapat berjalan baik.

Setelah siswa mengadakan diskusi dalam kelompoknya, siswa

mempersiapkan hasil diskusinya dan 2 siswa mewakili untuk

mempresentasikan hasilnya. Kemudian diadakan diskusi kelas untuk

membahas hasil presentasi atau diskusi kelompok. Setelah itu, diadakan

kuis yang harus dikerjakan oleh siswa secara individual. Kuis ini

dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam menyebutkan

atau menuliskan anggota dan silsilah keluarganya. Setelah itu diadakan

penilaian dan pemberian penghargaan pada kelompok dan individu terbaik

yaitu kelompok kenari yang menjadi kelompok terbaik, sedangkan

individu terbaik ada dua siswa yaitu Adi dan Rohmah dengan nilai rata-

rata nilai 98,5. Pada akhir pertemuan guru dan siswa mengulang secara

singkat materi yang telah dipelajari.

c) Tahap Observasi

Tahap observasi atau pengamatan kegiatan penelitian pada siklus yang

kedua dilakukan oleh Kepala SD Negeri 1 Logede yaitu Ibu Trisartini, S.Pd.

Page 78: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Observer mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir.

Pengamatan dilakukan observer terhadap aktivitas siswa, aktivitas guru, dan

sistematika pembelajaran IPS pokok bahasan mendeskripsikan peran anggota

keluarga dengan penerapan model pembelajaran kooperatif metode Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) termasuk nilai hasil kuis individual

siswa. Observer mengadakan pengamatan sesuai dengan lembar observasi

yang telah dipersiapkan oleh guru.

a). Hasil Observasi terhadap Siswa

Berdasarkan pengamatan terhadap proses belajar mengajar tersebut

dari segi siswa dan dinyatakan bahwa:

(1) Berdasarkan lembar observasi kegiatan pada siswa (dapat dilihat pada

lampiran 15 halaman 142) selama pembelajaran IPS materi peran

anggota keluarga dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD, pada siklus II pertemuan pertama dan kedua

siswa mendapatkan skor 15 dan 17 dengan rata-rata skor 16 dapat

dikategorikan aktivitas siswa rata-rata sangat baik.

(2) Dapat dilihat pada lampiran 17 halaman 146, siswa yang aktif selama

kegiatan diskusi kelompok (dalam pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD) pertemuan pertama sebanyak

64%, hal ini dari 22 jumlah siswa yang hadir sebanyak 14 siswa yang

mendapatkan nilai lebih dari 70 (dikategorikan baik). Siswa yang lain

sebanyak 5 atau 23% siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 dan

di atas 55 (dikategorikan cukup) serta sebanyak 3 atau 13% siswa

mendapat nilai kurang dari 55 (dikategorikan kurang). Aspek yang

dinilai dalam keaktifan kelompok meliputi tanggung jawab, perhatian,

dan kerjasama. Sedangkan pertemuan kedua sebanyak 73% dari 22

jumlah siswa yang hadir sebanyak 16 siswa yang mendapatkan nilai

lebih dari 70 (dikategorikan baik). Siswa yang lain sebanyak 4 atau

18,18% siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 dan di atas 55

(dikategorikan cukup) serta sebanyak 2 atau 9,09% siswa mendapat

nilai kurang dari 55 (dikategorikan kurang).

Page 79: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

(3) Berdasarkan hasil pekerjaan kelompok (dapat dilihat pada lampiran 18

halaman 147). Nilai kelompok diperoleh dari hasil kerja kelompok

dan dari rata-rata nilai siswa setiap kelompok kemudian dibagi dua.

Pada pertemuan pertama kelompok Elang mendapatkan nilai hasil

kerja 96 dan nilai rata-rata siswa dalam 66 berarti nilai kelompok

yang di dapat adalah 81. Kelompok Rajawali mendapatkan nilai hasil

kerja 96 dan nilai rata-rata siswa dalam 66 berarti nilai kelompok yang

di dapat adalah 81. Kelompok Kenari mendapatkan nilai hasil kerja

100 dan nilai rata-rata siswa dalam 75 berarti nilai kelompok yang di

dapat adalah 87,5. Kelompok Garuda mendapatkan nilai hasil kerja 96

dan nilai rata-rata siswa dalam 64 berarti nilai kelompok yang di dapat

adalah 80. Kelompok Merpati mendapatkan nilai hasil kerja 96 dan

nilai rata-rata siswa dalam 76 berarti nilai kelompok yang di dapat

adalah 86. Kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi adalah

kelompok Kenari. Sedangkan pada pertemuan ke dua kelompok Elang

mendapatkan nilai hasil kerja 100 dan nilai rata-rata siswa dalam 69

berarti nilai kelompok yang di dapat adalah 85. Kelompok Rajawali

mendapatkan nilai hasil kerja 95 dan nilai rata-rata siswa dalam 70

berarti nilai kelompok yang di dapat adalah 83. Kelompok Kenari

mendapatkan nilai hasil kerja 85 dan nilai rata-rata siswa dalam 79

berarti nilai kelompok yang di dapat adalah 82. Kelompok Garuda

mendapatkan nilai hasil kerja 85 dan nilai rata-rata siswa dalam 70

berarti nilai kelompok yang di dapat adalah 78. Kelompok Merpati

mendapatkan nilai hasil kerja 100 dan nilai rata-rata siswa dalam 78

berarti nilai kelompok yang di dapat adalah 89. Kelompok yang

mendapatkan nilai tertinggi adalah kelompok Merpati.

(4) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa pada saat evaluasi (dapat dilihat

pada lampiran 19 halaman 148) pada pertemuan pertama didapat 20

siswa atau Sekitar 91% mencapai nilai di atas 60 (KKM). Dan 2 siswa

yang lain atau 9,09% masih di bawah KKM. Sedangkan pada

pertemuan kedua didapat 22 siswa atau 100% mencapai nilai di atas

Page 80: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

60. Dari rata-rata hasil pertemuan pertama dan kedua menunjukan

bahwa siswa tuntas belajarnya pada Siklus I adalah 21 siswa

(95,45%). Hasil yang diperoleh pada siklus II ini telah melebihi

indikator kinerja yang ingin dicapai yaitu 80% siswa memperoleh

nilai di atas 60.

b). Hasil Observasi terhadap Guru

Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru (dapat dilihat pada

lampiran 16 halaman 144) selama pembelajaran IPS materi peran

anggota keluarga dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD, pada siklus I pertemuan pertama diperoleh hal-hal sebagai

berikut :

(1) Guru sudah baik dalam melakukan kegiatan apersepsi.

(2) Guru sudah baik dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

(3) Guru dalam menyampaikan materi sudah baik sesuai dengan

kompetensi.

(4) Media yang digunakan sudah baik, efisien dan efektif.

(5) Guru sudah baik dalam mengelompokkan siswa dalam kelompok

heterogen

(6) Guru sudah baik dalam membagikan serta membimbing setiap

kelompok dalam memahami LKS.

(7) Guru sudah baik dalam mengarahkan siswa yang sudah bisa untuk

membantu siswa yang belum bisa

(8) Guru sudah baik dalam melakukan pembahasan hasil kerja siswa

(9) Guru sudah baik dalam memberikan soal evaluasi sesuai dengan

materi

(10) Guru sudah baik dalam memberikan penilaian akhir dalam belajar.

(11) Guru sudah baik dalam memberikan penghargaan kepada

kelompok/individu terbaik

(12) Guru melakukan refleksi atau rangkuman bersama siswa dengan

cukup baik.

(13) Guru sudah baik dalam melakukan tindak lanjut pada siswa.

Page 81: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

(14) Secara keseluruhan pada siklus II pertemuan pertama kinerja guru

rata-rata baik.

Pada siklus II pertemuan pertama guru mendapatkan nilai 38 yang

dikategorikan baik sedangkan pada pertemuan kedua guru mendapatkan

nilai 42 dengan rata-rata skor 40 yang dikategorikan sangat baik dengan

diperoleh hal-hal sebagai berikut:

(1) Guru sudah baik dalam melakukan kegiatan apersepsi.

(2) Guru sangat baik dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

(3) Guru dalam menyampaikan materi sudah baik sesuai dengan

kompetensi.

(4) Media yang digunakan sudah baik, efisien dan efektif.

(5) Guru sangat baik dalam mengelompokkan siswa dalam kelompok

heterogen

(6) Guru sudah baik dalam membagikan serta membimbing setiap

kelompok dalam memahami LKS.

(7) Guru sudah baik dalam mengarahkan siswa yang sudah bisa untuk

membantu siswa yang belum bisa

(8) Guru sudah baik dalam melakukan pembahasan hasil kerja siswa

(9) Guru sudah baik dalam memberikan soal evaluasi sesuai dengan

materi

(10) Guru sudah baik dalam memberikan penilaian akhir dalam belajar.

(11) Guru sangat baik dalam memberikan penghargaan kepada

kelompok/individu terbaik

(12) Guru melakukan refleksi atau rangkuman bersama siswa dengan

baik.

(13) Guru sudah baik dalam melakukan tindak lanjut pada siswa.

(14) Secara keseluruhan pada siklus II pertemuan pertama kinerja guru

rata-rata sangat baik.

Page 82: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

d) Tahap Analisis dan Refleksi

Dari hasil penelitian siklus II, peneliti melakukan analisis dan refleksi

hasil pembelajaran pada masing-masing pertemuan didapatkan ketuntasan

hasil belajar siswa pada siklus II ini telah mencapai indikator kinerja yang

telah ditentukan, maka tidak perlu menambah siklus. Adapun data hasil

belajar siswa tentang pemahaman konsep peran anggta keluarga pada siklus II

adalah sebagai berikut:

Pada siklus II guru melakukan evaluasi (dapat dilihat pada lampiran 19

halaman 148) pada masing-masing pertemuan, jadi ada 2 hasil evaluasi

dengan indikator yang berbeda pada siklus II ini, nilai siswa diperoleh dari

rata-rata hasil evaluasi kedua pertemuan dapat dijelaskan dalam tabel 3

distribusi frekuensi nilai pemahaman konsep peran anggota keluarga siswa

kelas II SD Negeri 1 Logede pada siklus II sebagai berikut:

Indikator :

a) Menuliskan anggota keluarganya masing-masing

b) Membuat silsilah keluarga inti

c) Menjelaskan pengertian kedudukan dalam keluarga

d) Menyebutkan 2 peran anggota keluarga

Page 83: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Peran Anggota Keluarga

Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede pada Siklus II.

No Interval NilaiFrekuensi

(fi)Nilai Tengah

(xi)fi.xi

Prosentase (%)

Keterangan

1 29 - 40 0 34,5 0 0,00 Di bawah KKM2 41 - 52 0 46,5 0 0,00 Di bawah KKM3 53 - 64 2 58,5 117 9,09 Di atas/di bwh KKM

4 65 - 76 4 70,5 282 18,18 Di atas KKM5 77 - 88 6 82,5 495 27,27 Di atas KKM6 89 - 100 10 94,5 945 45,45 Di atas KKM

Jumlah 22 1839 100,00

Nilai Rata-rata = 1839 : 22 = 83,59

Ketuntasan Klasikal = 21 : 22 x 100% = 95,45%

Dari tabel 3 distribusi frekuensi penilaian hasil ulangan siswa kelas II SD

Negeri 1 Logede pada siklus II yang ditampilkan di atas dapat disajikan dalam

bentuk gambar 8 grafik nilai pemahaman peran anngota keluarga siswa kelas II

SD Negeri 1 Logede pada siklus II :

Gambar 8. Grafik Nilai Pemahaman Peran Anggota Keluarga Siswa Kelas II SD

Negeri 1 Logede pada Siklus II

N i l a i

0

2

4

6

8

10

29 - 40 41 - 52 53 - 64 65 - 76 77 - 88 89 - 100

Frekuensi

Page 84: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Dari hasil evaluasi pada siklus II diatas maka dapat ditarik satu

kesimpulan tingkat pemahaman siswa sudah tinggi yaitu dirata-rata dari hasil

evaluasi kedua pertemuan tersebut adalah 83,59% siswa tuntas belajar 95,45

atau meningkat 22,73% dari hasil pembelajaran pada siklus I yaitu 72,72%

dan meningkat 40,91% dari keadaan awal siswa yang hanya 54,54%. Dapat

digambarkan pada gambar 9. grafik perbandingan keadaan awal dengan

siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut :

Gambar 9. Grafik Perbandingan Pencapaian Prosentase KKM pada Keadaan

Awal, Siklus I, dan Siklus II

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II

dapat dinyatakan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif metode STAD dapat meningkatkan pemahaman konsep peran anggota

keluarga siswa kelas II SD Negeri 1 Logede. Peningkatannya dapat dilihat pada

deskripsi di bawah ini:

1. Data Nilai pemahaman konsep peran anggota keluarga siswa kelas II sebelum

ada tindakan (dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 81).

54,54%72,72%

95,45%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Awal Siklus I Siklus II

Page 85: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa diperoleh nilai rata-rata

kemampuan siswa menjawab soal dengan benar adalah 61,23 di mana hasil

tersebut masih di bawah rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak guru,

peneliti maupun kepala sekolah. Sedangkan besarnya prosentase ketuntasan

belajar hanya 54,54% (12 siswa yang tuntas belajar dari 22 jumlah siswa),

dari pihak peneliti dan sekolah diharapkan mencapai 80%. Dari analisis tes

awal tersebut, maka dilakukan tindakan lanjut untuk meningkatkan

pemahaman konsep siswa, serta aktivitas dalam kegiatan pembelajaran,

khususnya materi peran anggota keluarga.

Dalam kondisi awal ini belum adanya suatu metode yang dapat

meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap pembelajaran yang

dilaksanakan, khususnya adalah pembelajaran tentang peran anggota

keluarga, sehingga nilai yang didapat siswa masih banyak yang ada dibawah

KKM (Kriteria Ketuntasan Belajar) yang telah ditentukan yaitu 60.

2. Data nilai pemahaman konsep siswa kelas II siklus I (dapat dilihat pada

lampiran 10 halaman 110).

Pada siklus I setelah diadakan tes kemampuan awal dilanjutkan

dengan siswa menuliskan anggota keluarganya masing-masing dan membuat

silsilah keluarga inti pada pertemuan I dan menjelaskan pengertian

kedudukan dalam keluarga dan menyebutkan 2 peran anggota keluarga pada

pertemuan II.

Proses pembelajaran disampaikan dengan strategi dan terencana

dimulai dari kegiatan awal, inti, dan akhir. Kegiatan ini terfokus

mengaktifkan siswa mulai dari tahap penyajian materi yang dilakukan guru

secara klasikal dengan bantuan gambar-gambar dan bagan silsilah keluarga.

Selanjutnya tahap kerja dalam kelompok dengan menggunakan LKS (Lembar

Kerja Siswa), dalam tahap ini siswa berdiskusi dengan teman satu

kelompoknya untuk membahas masalah yang harus mereka selesaikan dalam

LKS dengan guru sebagai fasilitator. Setelah selesai mengerjakan dilanjutkan

presentasi hasil masing-masing kelompok. Tahap berikutnya adalah tahap

pembahasan hasil kerja setiap kelompok yang dilakukan oleh guru dan siswa

Page 86: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

secara klasikal. Selanjutnya tes individu, kegiatan yang dilakukan yaitu guru

membagikan soal tes individu mengenai materi peran anggota keluarga.

Dalam kegiatan evaluasi individu guru melakukan penilaian keaktifan siswa

berdasarkan pengamatannya dalam proses kelompok. Tahap berikutnya ialah

tahap perhitungan skor perkembangan individu, guru menilai hasil tes

individu lalu perhitungan skor perkembangan individu didasarkan pada skor

awal yaitu nilai hasil evaluasi pada setiap akhir siklus. Tahap terakhir adalah

pemberian penghargaan baik individu maupun kelompok.

Pada siklus I dilaksanakan tindakan berupa penerapan model

pembelajaran kooperatif metode STAD dengan pemahaman konsep peran

anggota keluarga. Dari hasil analisis data perkembangan pemahaman konsep

siswa pada siklus I dapat disimpulkan bahwa prosentase hasil tes siswa tuntas

naik 18,18% dengan nilai KKM 60, siswa yang tuntas belajar pada siklus I

sebesar 72,72%, yang semula pada tes awal hanya terdapat 54,54% siswa

mencapai KKM. Nilai rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar 61,23 pada

siklus I naik menjadi 73,77, nilai tersebut belum berada di atas nilai rata-rata

yang diinginkan dari pihak guru, peneliti dan kepala sekolah.

Siswa perlu adanya pemahaman terhadap pengertian pembelajaran itu

sendiri. Oleh karena itu perlu diadakannya suatu tindakan untuk

meningkatkan pemahaman anak terhadap pembelajaran tersebut, diantaranya

harus dapat berinteraksi dengan teman sebaya, mau berperan aktif dalam

kelompok, dapat mempengaruhi satu sama lain.

3. Data nilai pemahaman konsep siswa kelas II siklus II (dapat dilihat pada

lampiran 19 halaman 48).

Siklus II merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya untuk

memantapkan dan mencapai tujuan penelitian. Pembelajaran yang

disampaikan tentang peran anggota keluarga dengan tahap-tahap sama seperti

siklus I namun ada perbaikan yang harus dilakukan guru untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan yaitu guru merubah anggota kelompok agar

lebih heterogen dalam prestasi dan guru mengubah cara penyampaian materi

agar siswa tidak bosan dan lebih tertarik dengan permainan siapa cepat dia

Page 87: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

dapat yaitu dengan kartu anggota keluarga yang disimpan di taman kelas II

kemudian siswa beramai-ramai mencari dan menempelkanya pada bagan

silsilah keluarga. Dari hasil analisis data perkembangan pemahaman konsep

siswa pada siklus II dapat disimpulkan bahwa prosentase hasil tes siswa

tuntas naik 40,91% dengan nilai KKM 60, siswa yang tuntas belajar pada

siklus II 95,45%, yang semula pada tes awal hanya terdapat 54,54%. Nilai

rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar 61,23 pada siklus I naik menjadi

73,77 dan siklus ke II naik menjadi 83,59.

Adapun perhitungan rata-rata nilai siswa sebelum dilaksanakan tindakan

dan setelah dilaksanakan tindakan siklus pertama dan kedua dapat dilihat pada

tabel 4 berikut ini:

Tabel 4. Tabel Rata-rata Nilai Pemahaman Konsep Siswa Kelas II SD Negeri 1

Logede di atas KKM .

No Pembelajaran Peran

Anggota Keluarga

Sebelum

Tindakan

Sesudah Dilaksanakan

Tindakan

Siklus I Siklus II

1 Nilai Rata-rata 61,23 73,77 83,59

2 Prosentase Ketuntasan Klasikal

54,54% 72,72% 95,45%

Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang

ini menunjukan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dapat

dinyatakan berhasil.

Peningkatan rata-rata nilai pemahaman konsep peran anggota keluarga

siswa kelas II SD Negeri 1 Logede melalui penerapan model pembelajaran

koopertif metode STAD dapat disajikan dalam gambar 10 grafik sebagai berikut :

Page 88: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Gambar 10. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep Peran

Anggota Keluarga Siswa Kelas II SD Negeri 1 Logede

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0 %

Peningkatan tidak hanya terjadi pada nilai siswa, tetapi juga terjadi

peningkatan pada aktivitas siswa dan kinerja guru pada siklus I dan Siklus II ,

yang dapat dilihat pada tabel 5 seperti berikut:

Tabel 5.Tabel Rata-Rata Aktivitas Siswa Dan Kinerja Guru Kelas II SD Negeri 1

Logede Materi Peran Anggota Keluarga

No Aspek

Skor Kategori

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

1 2 1 2 1 2 1 2

1 Aktivitas Siswa 7 13 15 17 cukup

baik baik baik

sangat

baik

2 Kinerja Guru 23 27 38 42 cukup

baik baik baik

sangat

baik

Berdasarkan tabel diatas, model pembelajaran kooperatif metode STAD

dari siklus pertama pertemuan 1 aktivitas siswa dalam pembelajaran dalam

Page 89: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

kategori cukup baik, jumlah skor mencapai 7 dan pada pertemuan 2 aktivitas

pembelajaran siswa dalam kategori baik dengan jumlah skor 13. Kinerja guru

pada siklus pertama pertemuan 1 termasuk dalam kategori cukup baik dengan

jumlah skor 23 dan pada pertemuan 2 termasuk dalam kategori baik juga dengan

jumlah skor 27. Siklus kedua pertemuan 1 aktivitas siswa dalam pembelajaran

termasuk dalam kategori baik dengan jumlah skor 15 dan pada pertemuan 2

aktivitas siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik dengan

jumlah skor 17. Kinerja guru pada siklus kedua pertemuan 1 termasuk dalam

kategori baik mencapai skor 38, pada pertemuan 2 kinerja guru termasuk ddalam

kategori sangat baik, mencapai skor 42.

Adapun hambatan-hambatan yang ditemui pada masing-masing siklus

berbeda-beda, antara lain pada siklus pertama guru kurang menarik dalam

menyampaikan materi untuk dipelajari, siswa belum terbiasa melaksanakan

pembelajaran dengan metode STAD, sehingga siswa masih egois dan

mengutamakan atau menggunakan pendapatnya sendiri, kurang adanya rasa

tanggung jawab dalam setiap kelompok dan pembagian anggota kelompok yang

belum sempurna secara heterogen sehingga proses pembelajaran masih kurang

efektif.

Maka pada siklus yang kedua diadakan upaya perbaikan, diantaranya

guru mengubah cara penyampaian materi supaya lebih sesuai dengan keadaan

siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk mempelajari materi, selalu

memberikan pengertian kepada siswa bagaimana cara bekerja dalam kelompok

metode STAD, mengubah anggota kelompok supaya lebih seimbang.

Pembelajaran pada sikus kedua sudah berhasil sehingga tidak ada hambatan yang

berarti.

Dari analisis data dan observasi selama pembelajaran pemahaman konsep

peran anggota keluarga dapat diketahui bahwa secara umum menunjukan

perubahan yang signifikan. Guru telah berhasil menerapkan pembelajaran model

kooperatif metode STAD untuk meningkatkan pemahaman konsep peran anggota

keluarga siswa kelas II SD Negeri 1 Logede.

Page 90: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat

dibuktikan adanya peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga

dengan model pembelajaran kooperatif metode STAD dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas II SD Negeri 1 Logede Karangnongko

Klaten. Maka dapat dianalisis kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata-rata hasil tes individual pada kondisi awal sebesar 61,23 (dapat dilihat

pada lampiran 2 halaman 81). Nilai rata-rata hasil tes individu pada Siklus I

adalah 73,77 (dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 110) dan pada Siklus II

nilai rata- rata-rata hasil tes individu adalah 83,59 (dapat dilihat pada

lampiran 19 halaman 148).

2. Persentase ketuntasan belajar siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) 60 pada kondisi awal menunjukkan angka sebesar 54,54% atau 12

siswa dari jumlah 22 siswa tuntas belajarnya (dapat dilihat pada lampiran 2

halaman 81). Sedangkan Persentase ketuntasan belajar siswa pada Siklus I

adalah 72,72% atau 16 siswa dari jumlah 22 siswa tuntas belajarnya (dapat

dilihat pada lampiran 10 halaman 110). Sedangkan persentase ketuntasan

belajar siswa pada Siklus II adalah 95,45% atau 21 siswa dari jumlah 22

siswa tuntas belajarnya (dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 148).

3. Pengamatan aktivitas siswa ditujukan pada aktifitas siswa pada saat

pembelajaran (dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 104) adalah persentase

keaktifan siswa pada siklus I pertemuan pertama menunjukkan tingkat

keaktifan sebesar 32% atau dapat dikatakan aktifitas siswa rata-rata cukup,

sedangkan pertemuan kedua menunjukkan tingkat keaktifan sebesar 63% atau

dapat dikatakan aktifitas siswa rata-rata baik. Dari rata-rata pada pertemuan

pertama dan kedua menunjukkan tingkat keaktifan siswa pada siklus I sebesar

50% atau dapat dikatakan aktifitas siswa rata-rata cukup. Pada Siklus II

pertemuan pertama menunjukkan tingkat keaktifan sebesar 75% atau dapat

Page 91: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

dikatakan aktifitas siswa rata-rata baik, sedangkan pertemuan kedua

menunjukkan tingkat keaktifan sebesar 82% atau dapat dikatakan aktifitas

siswa rata-rata sangat baik. Dari rata-rata pada pertemuan pertama dan kedua

menunjukkan tingkat keaktifan siswa pada siklus II sebesar 76% atau dapat

dikatakan aktifitas siswa rata-rata sangat baik (dapat dilihat pada lampiran 15

halaman 142).

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan dan data-data hasil penelitian terbukti bahwa

adanya peningkatan pemahaman konsep pokok bahasan peran anggota keluarga

dengan model pembelajaran kooperatif metode STAD dalam pelajaran IPS pada

siswa kelas II SD Negeri 1 Logede Karangnongko Klaten. Maka hasil penelitian

dapat diimplikasikan sebagai berikut:

1. Secara praktis dapat digunakan penerapan model pembelajaran yang

bervariasi dan inovatif, salah satunya model pembelajaran kooperatif metode

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yang sudah terbukti dapat

menunjukkan peningkatan prosentase pemahaman siswa terhadap konsep

peran anggota keluarga. Hal ini didukung karena terciptanya jalinan yang baik

antara guru dan siswa serta diantara siswa itu sendiri sehingga menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan, menciptakan keberanian siswa dalam

mengungkapkan pendapatnya, meningkatnya motivasi belajar siswa,

meningkatnya kerjasama belajar dalam kelompok, siswa mampu

mendemonstrasikan hasil diskusi dengan baik, meningkatnya aktivitas

pembelajaran siswa dan pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan

siswa khusunya materi mendiskripsikan peran anggota keluarga.

2. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi guru

dalam menentukan model pembelajaran ataupun pengembangan model

pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dan

pelajaran lain pada umumnya, sehingga dapat meningkatkan kualitas pada

proses dan hasil pembelajaran sehubungan dengan tujuan yang akan dicapai.

Page 92: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERAN ANGGOTA … · peningkatan pemahaman konsep peran anggota keluarga melalui model pembelajaran kooperatif metode stad siswa kelas ii sd negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

C. Saran

Dalam rangka meningkatkan pemahaman konsep peran anggota keluarga

siswa sewaktu pembelajaran IPS, maka peneliti menyampaikan saran sebagai

berikut :

1. Bagi Siswa

a. Hendaknya siswa dapat memotivasi diri sendiri bahwa belajar merupakan

suatu kebutuhan setiap siswa dan berusaha meningkatkan pemahaman

konsep pada materi peran anggota keluarga sehingga memperoleh hasil

yang optimal.

b. Memiliki rasa senang dalam mempelajari materi peran anggota keluarga

melalui model pembelajaran kooperatif metode STAD maupun

penggunaan alat peraga yang tersedia.

2. Bagi Guru

a. Mengevaluasi efisien dan efektivitas penerapan model pembelajaran

kooperatif metode STAD untuk meningkatkan pemahaman konsep peran

anggota keluarga.

b. Dalam kegiatan pembelajaran guru hendaknya memilih dan menggunakan

model pembelajaran yang tepat. Disamping itu, guru sebaiknya dapat

menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa sehinnga siswa lebih

termotivasi untuk belajar.

3. Bagi Sekolah

a. Pihak sekolah hendaknya sering mengadakan pelatihan bagi guru-gurunya

agar lebih memahami banyaknya model pembelajaran, sehingga akan

memperkaya pengetahuan guru dan berakibat pada kelancaran

pembelajaran di sekolah.

b. Pihak sekolah hendaknya merangkul semua kalangan, agar dapat

menambah variasi dalam pembelajaran dan sumber belajar bagi siswa.

Pihak sekolah hendaknya mengadakan sarana pembelajaran yang dapat

digunakan dan lebih memudahkan siswa dalam belajar.