peningkatan minat belajar melalui strategi instant...

14
PENINGKATAN MINAT BELAJAR MELALUI STRATEGI INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIA CHOOSE NUMBER PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV B SD MUHAMMADIYAH 2 KAUMAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: HENI PRATIWI A 510 090 119 PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENINGKATAN MINAT BELAJAR MELALUI STRATEGI INSTANT

    ASSESSMENT DENGAN MEDIA CHOOSE NUMBER PADA MATA

    PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV B SD MUHAMMADIYAH 2

    KAUMAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013

    NASKAH PUBLIKASI

    Oleh:

    HENI PRATIWI

    A 510 090 119

    PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2013

  • ii

  • iii

  • iv

    ABSTRAK

    PENINGKATAN MINAT BELAJAR MELALUI STRATEGI INSTANTASSESSMENT DENGAN MEDIA CHOOSE NUMBER PADA MATA

    PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV B SD MUHAMMADIYAH 2KAUMAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013

    Heni Pratiwi, A510090119, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar(PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

    Surakarta, 2013, 90 halaman

    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas IV BSD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta melalui strategi pembelajaran InstantAssessment dengan media Choose Number. Subyek penelitian adalah guru dansiswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta yang berjumlah 40siswa. Prosedur penelitian meliputi dialog awal, perencanaan, identifikasi siswa,perencanaan solusi masalah, pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring,refleksi, evaluasi, dan penyimpulan. Teknik pengumpulan data dilakukan melaluiobservasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Validitas data menggunakantriangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakanadalah analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswadalam pembelajaran IPS yang terlihat dalam 4 indikator; yaitu rasa tertarik dansenang, perhatian dan konsentrasi, keterlibatan/ partisipasi aktif, dan antusiasmesiswa dalam mengerjakan soal. Indikator rasa tertarik dan senang meningkat darisiklus I 70% menjadi 85% pada siklus II. Indikator perhatian dan konsentrasisiklus I 57,5% meningkat pada siklus II menjadi 82,5%. Indikator selanjutnyaketerlibatan/ partisipasi aktif pada siklus I 62,5% meningkat menjadi 85% padasiklus II. Dan pada indikator antusiasme dalam mengerjakan soal dari siklus I65% meningkat pada siklus II menjadi 90%. Selain peningkatan indikator minat,hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu tingkat ketuntasan belajarpara siklus hanya mencapai 47,5% atau 19 siswa, kemudian pada siklus Imencapai 32 siswa atau 80%, dan meningkat pada siklus II mencapai 38 siswaatau 95%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaranInstant Assessment dengan media Choose Number dapat meningkatkan minatbelajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 KaumanSurakarta tahun pelajaran 2012/2013.

    Kata kunci: minat belajar, Instant Assessment, Choose Number.

  • v

    A. Pendahuluan

    Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar meliputi berbagai materi yang

    berkaitan dengan lingkungan sekitar dan sosial. Mengingat luasnya cakupan

    materi tersebut siswa dituntut untuk memiliki minat yang tinggi dalam

    kegiatan pembelajaran di kelas. Akan tetapi siswa pada umumnya

    menganggap mata pelajaran IPS sebagai pelajaran yang rumit karena siswa

    diminta untuk menghafal hal-hal teoritis sehingga mereka merasa bosan.

    Akibatnya, siswa memperoleh hasil belajar IPS yang kurang memuaskan.

    Berdasarkan pengalaman di lapangan diketahui bahwa minat siswa

    kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta dalam proses

    pembelajaran IPS masih belum maksimal. Hal ini diketahui dari prosentase

    ketuntasan belajar IPS kelas IV B dari jumlah 40 siswa yang hasil belajarnya

    di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 atau tuntas belajar

    47,5% atau 19 siswa sedangkan yang belum tuntas yaitu 52,5% atau 21 siswa.

    Pada saat guru menjelaskan materi siswa cenderung berbicara dengan teman

    sebangku, tidak memperhatikan guru. Selain itu, pada saat guru bertanya

    kepada seluruh siswa, siswa lama sekali untuk menjawab pertanyaan guru.

    Siswa juga belum menunjukkan keberanian dalam mengemukakan pendapat

    di depan kelas. Hal tersebut jelas berpengaruh pada hasil belajar, dimana saat

    diberikan latihan soal siswa cenderung malas mengerjakan dan hasil belajar

    mereka kurang memuaskan.

    Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kondisi yang ada saat ini

    adalah: (1) belum diterapkannya suatu metode atau media mengajar yang tepat

    pada proses pembelajaran sehingga cenderung monoton, (2) kurang efektifnya

    strategi dan media yang digunakan guru, karena masih menggunakan metode

    konvensional dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan kurangnya

    minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS, dan (3) hasil belajar siswa

    yang belum maksimal dalam mata pelajaran IPS.

    Oleh karena itu perlu dicari alternatif lain sebagai upaya untuk

    meningkatkan minat belajar siswa salah satunya dengan menerapkan strategi

    pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose Number. “Instant

    1

  • vi

    Assessment merupakan teknik yang menyenangkan dan tidak menakutkan

    untuk mengetahui siswa/mahasiswa anda. Dengan strategi ini anda dalam

    waktu yang singkat dapat mengetahui siswa/ mahasiswa anda dari sisi latar

    belakang, pengalaman, sikap, harapan, dan perhatiannya.” (Silberman: 2007:

    75-76). Sedangkan media Choose Number juga merupakan permainan inovatif

    yang terinspirasi dari permainan lotre yang sering dilakukan anak-anak

    dimana anak dapat memilih salah satu angka atau huruf dan membuka isi di

    balik angka atau huruf tersebut.

    Strategi dan media pembelajaran ini sangat efektif untuk meningkatkan

    minat siswa selama proses pembelajaran. Tujuan khusus dari penelitian ini

    adalah meningkatkan minat dan hasil belajar siswa melalui strategi

    pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose Number pada mata

    pelajaran IPS siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta

    tahun pelajaran 2012/2013.

    B. Metodologi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 2 Kauman

    Surakarta sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata

    pelajaran IPS melalui strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media

    Choose Number. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV B SD

    Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Waktu

    pelaksanaan penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2012 sampai

    bulan Januari 2013. Sumber data penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa

    kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta tahun pelajaran 2012/

    2013, khususnya data tentang tanggapan mereka terhadap proses pembelajaran

    yang telah dilaksanakan dan data tentang hasil tes evaluasi.

    Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kemmis

    dan Mc Taggart dalam Rubino Rubiyanto (2009: 116) menerangkan bahwa

    PTK adalah studi yang sistematis, terencana, kritis untuk memperbaiki kinerja

    diri sendiri. PTK mempunyai karakteristik yang membedakan dengan

    penelitian yang lain, yaitu masalah yang diangkat adalah masalah yang

    2

  • vii

    dihadapi oleh guru di kelas sehari-hari dan adanya tindakan tertentu untuk

    memperbaiki atau meningkatkan proses belajar mengajar di kelas.

    Prosedur penelitian meliputi dialog awal, perencanaan, identifikasi

    siswa, perencanaan solusi masalah, pelaksanaan tindakan, observasi dan

    monitoring, refleksi, evaluasi, dan penyimpulan. Jenis data yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah data kualitatif (data berbentuk kalimat, kata atau

    gambar) dan data kuantitatif (data yang berbentuk angka). Pengembangan

    instrumen dilakukan melalui observasi dengan pedoman sebagai berikut: (1)

    Observasi tindak mengajar yang sesuai dengan rencana pembelajaran, (2)

    Observasi tindak belajar yang berkaitan dengan minat belajar siswa dalam

    pembelajaran IPS, dan (3) Keterangan tambahan yang berkaitan dengan tindak

    mengajar maupun tindak belajar yang belum tercapai.

    Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: (1) Observasi; metode

    observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan

    pengamatan secara teliti dan sistematis (Sudjana, 2006: 84). Observasi dalam

    penelitian ini dilakukan pada saat proses belajar mengajar dengan

    menggunakan pedoman instrumen observasi tindak mengajar guru dan

    observasi tindak belajar siswa, (2) Wawancara; Kusumah dan Dwitagama

    (2010: 77) mengemukakan bahwa wawancara merupakan pengumpulan data

    dengan bertanya langsung secara lisan kepada subjek penelitian. Dalam

    penelitian ini menggunakan teknik wawancara terhadap guru dan siswa kelas

    IV B untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan adanya

    peningkatan minat dan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran

    Instant Assessment dengan media Choose Number, (3) Tes; Suharsimi

    Arikunto (2010: 266) menyatakan “Metode tes adalah serentetan pertanyaan

    atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,

    pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

    atau kelompok”. Tes dalam penelitian ini berupa tes yang diujikan di akhir

    pembelajaran yang berguna untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

    pada setiap siklus, (4) Dokumentasi; menurut Arikunto (2010: 274), metode

    dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu

    3

  • viii

    dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Data yang

    dikumpulkan ini meliputi dokumen tertulis berupa dokumen resmi SD

    Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta dan foto-foto saat proses kegiatan

    pembelajaran.

    Dalam validitas data peneliti menngunakan teknik triangulasi.

    Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

    sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan (Moleong,

    2010: 330). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis triangulasi,

    yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Ada dua jenis triangulasi yang

    dikemukakan oleh Sugiyono (2007: 83) dalam Andi Prastowo (2010: 289),

    yaitu: (1) Triangulasi Sumber; Triangulasi sumber digunakan untuk menguji

    kevalidan data yang dilakukan dengan cara mengecek kevalidan data yang

    telah diperoleh melalui beberapa sumber. Misalnya membandingkan data

    pengamatan dengan informasi dari guru, (2) Triangulasi Teknik; Triangulasi

    sumber digunakan untuk menguji kevalidan data dengan cara mengecek data

    kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pengecekan teknik

    misalnya dengan cara membandingkan observasi dengan dokumentasi.

    Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Miles

    dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 92) menyatakan bahwa analisis data

    kualitatif dilakukan melalui tiga langkah, yaitu: (1) Reduksi data; yaitu proses

    pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data yang muncul

    dalam catatan tertulis di lapangan. Kegiatan ini dimulai dilakukan dalam

    setiap tindakan dilaksanakan, (2) Penyajian data; berupa sekumpulan

    informasi yang disusun, diatur, dan diringkas sehingga mudah untuk

    dipahami, dilakukan secara bertahap dari kesimpulan sementara kemudian

    dilakukan penyimpulan, dan (3) Penarikan kesimpulan; dilakukan secara

    bertahap dari disimpulkan sementara kemudian dilakukan penyimpulan akhir.

    Penarikan kesimpulan adalah sebagai pemikiran kembali yang dilakukan oleh

    peneliti tentang apa yang ditulis dan ditinjau ulang pada hasil observasi. Data-

    data yang telah diseleksi dapat diambil kesimpulan.

    4

  • ix

    C. Hasil dan Pembahasan Penelitian

    Menurut Abdul Hadis (2006: 44), minat adalah rasa tertarik yang

    ditunjukkan oleh peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar, baik di

    rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Dengan adanya minat akan dapat

    membangkitkan dan menumbuhkan perhatian pada suatu mata pelajaran yang

    diajarkan di kelas, sehingga anak mudah memahami pelajaran itu.

    Hurlock (1995: 117) menyatakan minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu:

    (1) Aspek Kognitif; berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah

    dipelajari baik di rumah, sekolah, dan masyarakat serta dan berbagai jenis

    media massa, (2) Aspek Afektif; konsep yang membangun aspek kognitif,

    minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat.

    Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting, yaitu

    orang tua, guru, dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan

    minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai

    bentuk media massa terhadap kegiatan itu, (3) Aspek Psikomotor; berjalan

    dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan

    tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat

    meskipun berjalan lambat.http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/13/minat-

    konsep-indikator- pengukuran.html

    Menurut Safari dalam www.pedoman-skripsi.blogspot.com ada

    beberapa indikator minat belajar yaitu: (1) Perasaan senang; seorang siswa

    yang memiliki perasaan senang dan suka terhadap pelajaran ekonomi

    misalnya, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan

    ekonomi. Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang

    tersebut, (2) Ketertarikan siswa; berhubungan dengan daya gerak yang

    mendorong siswa untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda,

    kegiatan, atau bisa berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan

    itu sendiri, (3) Perhatian siswa; Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas

    jiwa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang

    lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada obyek tertentu, maka

    dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut, (4) Keterlibatan

    5

    http://www.pedoman-skripsi.blogspot.com

  • x

    siswa; Ketertarikan seseorang akan sesuatu obyek yang mengakibatkan orang

    tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari

    obyek tersebut.

    Dari 4 indikator minat di atas maka peneliti mengambil beberapa

    indikator minat dalam penelitian ini, antara lain: (1) Perasaan tertarik dan

    senang saat pembelajaran, (2) Perhatian dan berkonsentrasi penuh dalam

    pembelajaran, (3) Berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran, dan (4)

    Antusias dan bersemangat terhadap tugas yang diberikan. Untuk mengetahui

    peningkatan minat belajar siswa peneliti menggunakan strategi Instant

    Assessment dengan media Choose Number, peneliti membuat bentuk mainan

    berupa kertas/ kartu menyerupai lotre dimana terdapat angka-angka dengan

    warna yang berbeda dan siswa secara berkelompok diperbolehkan memilih

    salah satu dari angka-angka itu. Sebelumnya peneliti sudah meletakkan soal

    atau pertanyaan di balik/ dalam kertas tersebut sehingga setelah memilih salah

    satu angka, siswa diminta mengerjakan soal/ menjawab pertanyaan tersebut.

    Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II melalui

    penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose

    Number yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta dapat

    meningkatkan minat belajar siswa yang berdampak pada peningkatan hasil

    belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal ini terlihat dari hasil penelitian

    yang menunjukkan peningkatan minat dan hasil belajar siswa dari prasiklus,

    siklus I, sampai siklus II.

    Berdasarkan hasil belajar pada siklus I diketahui bahwa tindakan yang

    dilakukan peneliti berupa penerapan strategi Instant Assessment dengan media

    Choose Number ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan

    hasil pra siklus karena di siklus I nilai rata-ratanya sudah mencapai KKM.

    Namun mengingat dalam siklus I pencapaian aspek-aspek minat belajar siswa

    belum maksimal, maka peneliti bermaksud untuk melanjutkan ke siklus II

    dengan kegiatan yang sama namun mendesain kelas dengan materi yang

    berbeda dengan siklus selanjutnya.

    6

  • xi

    Indikator minat siswa meliputi: (1) tertarik dan senang terhadap

    pelajaran; (2) perhatian dan konsentrasi; (3) keterlibatan/partispasi aktif; dan

    (4) antusiasme siswa dalam mengerjakan soal. Aspek tertarik dan senang

    terhadap pelajaran sebelum tindakan (pra siklus) yaitu 17 siswa atau 42,5%,

    pada siklus I pertemuan 1 menjadi 25 siswa atau 62,5%, pada siklus I

    pertemuan 2 menjadi 28 siswa atau 70%. Setelah dilakukan tindak lanjut pada

    siklus I minat siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus

    II pertemuan 1 menjadi 32 siswa atau 80%, dan pada siklus II pertemuan 2

    menjadi 34 siswa atau 85%.

    Aspek perhatian dan konsentrasi sebelum tindakan yaitu 14 siswa atau

    35%, pada siklus I pertemuan 1 menjadi 20 siswa atau 50%, pada siklus I

    pertemuan 2 menjadi 23 siswa atau 57,5%. Setelah dilakukan tindak lanjut

    pada siklus I perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran siklus II

    mengalami peningkatan. Pada siklus II pertemuan 1 yaitu 28 siswa atau 70%,

    dan pada siklus II pertemuan 2 yaitu 33 siswa atau 82,5%.

    Aspek keterlibatan dan partisipasi aktif siswa sebelum tindakan (pra

    siklus) yaitu hanya sebesar 27,5% atau 11 siswa, pada siklus I pertemuan 1

    bertambah menjadi 18 siswa atau 45%, pada siklus I pertemuan 2 menjadi

    atau 62,5% atau 25 siswa. Setelah dilakukan tindak lanjut pada siklus I minat

    siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus II pertemuan 1

    menjadi 70% atau 28 siswa, dan pada siklus II pertemuan 2 menjadi 85% atau

    34 siswa.

    Aspek antusiasme siswa mengerjakan soal sebelum tindakan yaitu

    hanya 50% atau 20 siswa, pada siklus I pertemuan 1 menjadi 57,5% atau 23

    siswa, pada siklus I pertemuan 2 menjadi 65% atau 26 siswa. Setelah

    dilakukan tindak lanjut pada siklus II antusiasme siswa dalam mengerjakan

    soal mengalami peningkatan. Pada siklus II pertemuan 1 menjadi 75% atau 30

    siswa, dan pada siklus II pertemuan 2 menjadi 90% atau 36 siswa.

    Selain minat belajar, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan.

    Nilai mata pelajaran IPS siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman

    Surakarta melalui menggunakan strategi Instant Assessment dengan media

    7

  • xii

    Choose Number, sebelum tindakan (pra siklus) yaitu sebesar 47,5% atau

    hanya 19 siswa yang mencapai KKM,. Pada siklus I yang telah menggunakan

    strategi Instant Assessment dengan media Choose Number menjadi 80% atau

    32 siswa mencapai KKM, dan setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II

    siswa yang mencapai KKM sebesar 95% atau 38 siswa.

    D. Simpulan

    Dari hasil penelitian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Minat dan hasil belajar siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman

    Surakarta selalu mengalami peningkatan dari pra siklus, kemudian siklus I

    dan siklus II. Aspek tertarik dan senang terhadap pelajaran sebelum

    tindakan (pra siklus) yaitu 17 siswa atau 42,5%, pada akhir siklus I

    menjadi 28 siswa atau 70%, dan pada akhir siklus II menjadi 34 siswa atau

    85%. Aspek perhatian dan konsentrasi sebelum tindakan yaitu 14 siswa

    atau 35%, pada akhir siklus I menjadi 23 siswa atau 57,5%, dan pada akhir

    siklus II meningkat yaitu menjadi 33 siswa atau 82,5%. Aspek keterlibatan

    dan partisipasi aktif siswa sebelum tindakan (pra siklus) yaitu hanya

    sebesar 27,5% atau 11 siswa, pada akhir siklus I menjadi atau 62,5% atau

    25 siswa, dan pada siklus II pertemuan 2 menjadi 85% atau 34 siswa.

    Aspek antusiasme siswa mengerjakan soal sebelum tindakan yaitu hanya

    50% atau 20 siswa, pada akhir siklus I menjadi 65% atau 26 siswa, dan

    pada akhir siklus II meningkat menjadi 90% atau 36 siswa.

    Peningkatan minat belajar siswa berdampak juga pada hasil belajar

    siswa. Penelitian sebelum tindakan (pra siklus) tingkat ketuntasan belajar

    siswa sebesar 47,5% atau hanya 19 siswa yang mencapai KKM. Pada

    siklus I meningkat menjadi 80%, dan setelah dilakukan pembelajaran pada

    siklus II siswa yang mencapai KKM sebesar 95% .

    8

  • xiii

    2. Hipotesis yang berbunyi:

    a. Strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose

    Number dapat meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran IPS

    siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta tahun

    pelajaran 2012/ 2013

    b. Strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Choose

    Number dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS

    siswa kelas IV B SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta tahun

    pelajaran 2012/ 2013

    setelah dilakukan penelitian dapat diterima kebenarannya. Jadi dapat

    disimpulkan bahwa penerapan strategi Instant Assessment dengan media

    Choose Number dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata

    pelajaran IPS.

    E. Daftar Pustaka

    Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung:

    Yrama Widya.

    Hadis, Abdul. 2006. Psikologi Dalam pendidikan. Bandung: Alfabeta

    Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan

    Kelas. Jakarta: PT. Indeks

    Moleong, Lexy . J. 2010. Metodologi Pendidikan Kualitatif. Bandung: Remaja

    Rosdakarya

    Prastowo, Andi. 2010. Menguasai Tenik-Teknik Koleksi Data Penelitian

    Kualitatif, Cet I. Jogjakarta: Diva Press.

    Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP

    UMS.

    Silberman, Melvin L. 2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran

    Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

    9

  • xiv

    Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :

    PT. Remaja Rosdakarya.

    Sugiyono. 2010. Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,

    Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

    Anonim. Indikator Minat Belajar. http://pedoman-skripsi.blogspot.com.

    Diakses Rabu, 21 November 2012 pukul 17. 33 WIB.

    Caesar, Arihdya. Resume Minat (Konsep, Indikator, Pengukuran).

    http://arihdyacaesar.wordpress.com. Diakses Rabu, 21 November 2012

    pukul 17. 24 WIB

    10

    http://pedoman-skripsi.blogspot.comhttp://arihdyacaesar.wordpress.com