peningkatan keterampilan berbicara pada pembelajaran teks

93
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS PIDATO DENGAN METODE REALITY SHOW SISWAKELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 12 MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : Vinta Sri Rahayu 105331106716 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA

PEMBELAJARAN TEKS PIDATO DENGAN METODE REALITY SHOW

SISWAKELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 12 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

Vinta Sri Rahayu

105331106716

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA

TerakdeditasiInstitusi

TerakreditasiInstitusi

Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar Telp : 0411-860837/860132 (Fax) Email : [email protected] Web : www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERJANJIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Vinta Sri Rahayu

NIM : 105331106716

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai skripsi ini selesai, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh

siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya akan selalu melakukan

konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh

pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2, dan 3

saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Pernyataan

Vinta Sri Rahayu

iv

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA

TerakdeditasiInstitusi

TerakreditasiInstitusi

Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar Telp : 0411-860837/860132 (Fax) Email : [email protected] Web : www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawahini :

Nama : Vinta Sri Rahayu

NIM : 105331106716

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

JudulSkripsi : Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Pembelajaran

Teks Pidato Dengan Metode Reality Show Pada Siswa

IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapa pun. Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Pernyataan

Vinta Sri Rahayu

v

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

MOTTO

“Waktu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya dengan baik, maka

ia akan memanfaatkanmu”. HR. Muslim

Persembahan

“ ku persembahkan kepada orang

yang paling berharga dalm hidup

saya,Ayahanda H. Zaenal dan Ibunda Hj.

Nursiah selaku kedua orang tua saya, terima

kasih atas semua kebahagiaan,dan cinta yang

telah kalian berikan kepada saya”.

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

ABSTRAK

Vinta Sri Rahayu 2020, Peningkatan keterampilan berbicara pada pembelajaran

teks pidato dengan metode reality show pada siswa kelas IX SMP

Muhammadiyah 12 Makassar. Skripsi Jurusan Pendididkan Bahasa dan Sastra

Indonesia , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Muhammadiyah

Makassar Pembimbing I Muhammad Akhir. dan pembimbing 2 Desi Ayu

Andhira.

Masalah utama dalam penenlitian ini adalah bagaimana peningkatan keterampilan

berbicara melalui penerapan metode reality show siswa kelas IX SMP

Muhammadiyah 12 Makassar . Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan berbicara siswa SMP Muhammadiyah 12 Makassar .

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( Class Action Reaserch)

yang dilakukan dalam tahapan siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IX

SMP Muhammadiyah 12 Makassar yang berjumlah 17 0rang. Objek penelitian ini

adalah keterampilan berbicara dengan menggunakan metode reality show.

Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes hasil belajar . Data

hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif . Indikator

keberhasilan penelitin ini adalah jika minimal 85% siswa telah mencapai KKM

yaitu 75 dan nilai rata-rata kelas telah mencapai KMM.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik kelas IX

SMP Muhammadiyah 12 Makassar dengan menggunakan metode reality show

yaitu menjadi lebih aktif dan bersemangat. Pada siklus I aktivitas belajar siswa

dengan kriteria gagal, dengan hasil yang dicapai sebesar 69,7 dari 17 siswa,

sedangkan siklus II aktivitas belajar siswa dengan kriteria sangat “sangat baik”,

dengan hasil yang di capai sebesaar 79 dari 17 siswa.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan hasil belajar siswa kelas

IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar melalui penerapan metode reality show

meningkat.

Kata kunci: keterampilan berbicara, teks pidato, metode reality show

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Kata Pengantar

Assalumualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh

Puji syukur kepada ALLAH SWT atas berkat dan limpahan rahmatnya

sehingga Skripsi dengan judul “(Peningkatan Keterampilan berbicara Pada

Pembelajaran Teks Pidato Dengan Metode Reality Show)” dapat terselesaikan

dengan salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

pada jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar (

Unismuh).

Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca,

khususnya mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia dalam penelitian (Peningkatan

Keterampilan berbicara Pada Pembelajaran Teks Pidato Dengan Metode Reality

Show).

Ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk kedua orang tua Ayahanda

H. Zaenal dan Ibunda Hj. Nursiah yang telah menjadi orang tua terhebat, yang

selalu memberikan motivasi ,kasih sayang, semangat serta doa yang tidak henti-

hentinya mengalir demi kelancaran dan kesuksesan peniliti dalam menyelesaikan

skripsi ini. Kemudian terima kasih banyak untuk kakak tercinta Fadly Setiawan

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

dan Dewi Vinandita yang telah memberikan dukungan serta perhatian kepada

peneliti.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Muhammad

Akhir, M.Pd. selaku pembimbing utama dan Ibu Desy Ayu Andhira, S.Pd.,M.Pd

selaku pembimbing atas bimbingan yang telah diberikan selama proses

penyelesaian tugas akhir ini .

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan rasa terimah kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag. Bapak Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar (Unismuh) yang telah memberikan kesempatan

kepada saya mengikuti pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar

(Unismuh)

2. Ibu Dr. Munirah, M.Pd. Ketua Prodi studi pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) atas

kesempatan yang diberikan kepada saya menjadi mahasiswa jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia.

3. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai dalam lingkungan Fakultas

Keguruan dan Pendidikan Univesitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh)

yang telah membekali saya searangkaian ilmu yang sangat bermanfaat untuk

menyelesaikan Skripsi ini.

4. Khusus buat teman kelas B dan teman seperjuangan angkatan 2016 yang

tidak dapat di sebutkan satu persatu sebagai sumber yang digunakan sebagai

pedoman dalam menyusun skripsi ini.

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis seantiasa mengharapkan

kritikan dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun karena penulis

yakin untuk melengkapai kekurangan dari skripsi ini hingga tahap akhir harus

adanya kritikan dan saran .yang bisa membangun bagi para pembaca khususnya

penulis pribadi.Amiin.

Makassar , September 2020

Penulis

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ...................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ................. 6

A. Kajian Pustaka ............................................................................. 6

1. Penelitian yang Relevan ........................................................ 6

2. Pengertian Bahasa ................................................................. 8

3. Pengertian Berbicara ............................................................. 10

4. Tujuan Berbicara ................................................................... 11

5. Faktor-fakor Penunjang Kegiatan Berbicara ......................... 11

6. Bentuk-bentuk Teks Berbicara .............................................. 14

7. Teks Pidato ............................................................................ 16

8. Reality Show ......................................................................... 19

B. Kerangka Pikir ............................................................................ 20

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 24

A. Jenis Penelitian ...................................................................... 24

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................ 25

C. Prosedur Penelitian................................................................ 26

D. Instrument Penelitian ............................................................ 29

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 31

F. Teknik Analisis Data ............................................................. 32

G. Indikator Keberhasilan .......................................................... 33

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN............................................... 35

A. Hasil Penelitian ..................................................................... 35

B. Pembahasan ........................................................................... 50

BAB V PENUTUP ................................................................................. 52

A. Kesimpulan ........................................................................... 52

B. Saran ...................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 54

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa ialah faktor yang mendasar yang diberikan anugerah dari Pencipta

yang memungkinkan setiap manusia dapat hidup bersama-sama, dapat

membantu memecahkan suatu masalah, kemudian dapat memposisikan

diri sebagai makhluk sosial yang berbudaya. Bahasa dapat diartikan

sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati.

Namun, lebih dalam bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk

berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan ide, gagasan, konsep,

atau perasaan. Dalam sebuah sistem bahasa dibentuk dalam beberapa

komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa

berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa dapat

melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep.

Pada anak usia dini secara alamiah aspek keterampilan berbahasa

dipelajari dan diperoleh untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai

alat sosialisasi, bahasa merupakan suatu cara merespons orang lain.

Tarigan (1990:2) menjelaskan bahwa bahasa merupakan suatu

keterampilan (language arts, language skill) yang mencakup empat aspek

yakni; keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan menyimak

(listening skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan

menulis (writing skill). Keempat aspek keterampilan ini saling berkaitan

erat satu sama lainnya dengan cara yang beragam dan sekaligus

1

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

merupakan proses berpikir yang sangat mendasar bagi manusia.

Menyimak dan membaca merupakan aspek reseptif, sementara berbicara

dan menulis merupakan aspek produktif. Dalam aktivitas berbicara, si

pengirim pesan mengirimkan pesan dengan menggunakan bahasa lisan.

Sementara dalam menyimak, si penerima pesan berupa memberi makna

terhadap bahasa lisan yang disampaikan si penyampainya. Dalam kegiatan

menulis, si pengirim pesan mengirimkan pesan dengan menggunakan

bahasa tulis. Di pihak lain,dalam membaca si penerima pesan berupa

memberi makna terhadap bahasa tulis yang disampaikan penulisnya.

Dalam mengirimkan pesan, antara lain si pengirim harus memiliki

keterampilan dalam melakukan proses encoding. Sebaliknya dalam

menerima pesan si penerima harus memiliki keterampilan dalam

melakukan proses decoding. Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam

melakukan interaksi komunikasi dalam masyarakat. Banyak profesi dalam

kehidupan bermasyarakat yang keberhasilannya, antara lain bergantung

pada tingkat keterampilan berbahasa yang dimilikinya, misalnya profesi

sebagai manajer, jaksa, pengacara, guru, penyiar, dai, wartawan, dan lain-

lain.

Dalam kemampuan berbicara tentunya dapat ditingkatkan dengan

cara tertentu, sebagai seorang pendidik perlu mengetahui cara

meningkatkan kemampuan berbicara seorang peserta didik dalam proses

belajar mengajar , agar dapat meningkatkan keefektifan siswa dalam

berbicara.

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Keterampilan berbicara merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan secara lisan kepada orang lain.

Sejatinya berbicara itu, bisa dikatakan gampang-gampang mudah.

Prinsipnya asal kita menguasai apa yang akan kita bicarakan, syarat mudah

berbicara lainnya perbanyaklah aktivitas menyimak dan membaca.

Keterampilan berbicara siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar

belum maksimal dikarenakan pada saat berada di dalam kelas siswa belum

menggunakan bahasa yang baik. Penelitian ini diarahkan pada penggunaan

metode Reality Show untuk mengetahui peningkatan keterampilan

berbicara siswa. Melalui metode Reality Show dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam berbicara serta semangat kebersamaan dan saling

membantu dalam menguasai materi bahasa Indonesia yang bermuara pada

pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan sehingga siswa dapat

meningkatkan pemahaman yang optimal terhadap pelajaran bahasa

Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis termotivasi

melakukan penelitian dengan judul “ Peningkatan Keterampilan Berbicara

pada pembelajaran teks pidato dengan metode reality show pada siswa

kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar”.

Berdasarkan latar belakang di atas yang berkaitan dengan kegiatan

berbicara menggunakan teks pidato baik ditinjau dari segi kesulitan-

kesulitan yang dihadapi siswa maka diperlukan suatu metode yang inovatif

guna meningkatkan keterampilan siswa. Selain itu, pengguna metode yang

bervariasi diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

siswa ketika membaca teks pidato. Adapun alternatif pemecahan masalah

yang dipilih untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas

IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar ini adalah dengan menerapkan

metode reality show, dipilihnya metode ini karena dipandang mampu

mengajak siswa untuk berbicara, melalui metode ini siswa termotivasi

untuk berbicara di depan umum. karena metode ini mewajibkan siswa

berbicara dengan tingkat kepercayaan dirinya sehingga dapat memberi

kesempatan kepada siswa untuk berlatih berbicara. Dari semua yang telah

terurai, maka peneliti membuat judul penelitian tindakan sebagai berikut:

“Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Pembelajaran Teks Pidato

Dengan Menggunakan Metode Reality Show Pada Siswa Kelas IX SMP

Muhammadiyah 12 Makassar”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

Bagaimana peningkatan kemampuan berbicara pada pembelajaran

teks pidato dengan menggunakan metode reality show siswa kelas IX

SMP Muhammadiyah 12 Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

yaitu:

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Penelitian ini dideskripsikan untuk meningkatkan keterampilan

berbicara pada pembelajaran teks pidato dengan menggunakan metode

reality show pada siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana memperkuat

teori pengajaran berbicara teks pidato dalam penerapan metode reality

show kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan tentang pelaksanaan pembelajaran

dalam mengetahui penerapan metode Reality Show terhadap

keterampilan belajar siswa.

b. Bagi Sekolah

Meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah yang

bersangkutan terkait dengan keterampilan berbahasa khususnya

dalam keterampilan berbicara siswa dalam kelompok dengan

menggunakan metode reality show.

c. Bagi Guru

Memberi wawasan kepada guru bahwa metode reality show

merupakan salah satu metode untuk meningkatkan keterampilan

berbicara siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

d. Bagi siswa

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Dapat menambah pengetahuan dan melatih siswa untuk

berbicara di depan umum dengan menggunakan metode reality

show.

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Penelitian Relevan

Kajian pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada

dasarnya dapat dijadikan acuan untuk mendukung dan memperjelas

penelitian ini. Sehubungan dengan masalah yang akan kita teliti,

perlu ada penelitian yang sudah ada dan dianggap relevan dengan

penelitian ini.

Penelitian yang berhubungan dengan teks pidato pernah

dilakukan oleh Suryaningsi Hafid tahun 2015 dengan skripsinya

yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas XI SMA

Negeri 5 Makassar”.Penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsi

Hafid menjelaskan bahwa pembelajaran semakin memperhatikan

ketika guru mengevaluasi hasil belajar berbicara. Hasil

keterampilan berbicara siswa pada tiap semester, termasuk

semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan hanya

sekitar 35% dari 32 siswa yang sudah memiliki keberanian untuk

berbicara di depan kelas. Hasil ini masih jauh dari standar

ketuntasan belajar minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah, yaitu

75%.Seharusnya yang terjadi adalah 80% dari jumlah siswa yang

7

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

mampu mencapai KKM yang telah ditentukan. Padahal sekolah

tempat penelitian ini terkenal mempunyai siswa-siswi yang cukup

berprestasi dan mampu bersaing dengan sekolah lain.

Peneliti kedua yang berhubungan dengan teks pidato pernah

dilakukan oleh Dirwan tahun 2011 dengan judul skripsinya

“peningkatan kemampuan berbicara dengan metode time token

melalui media kartu siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tellu

Siattingnge kabupaten Bone”. Pembelajaran ini sebagai sarana

untuk melatih keterampilan berbicara di depan umum dalam situasi

formal, dan menciptakan kebersamaan diantara siswa dengan

bekerja sama dalam kelompok, penelitian tindakan kelas yang

peneliti lakukan ini mampu menunjukkan peningkatan nilai rata-

rata yang diperoleh siswa dari nilai 44,6% (siklus I) menjadi 71,2%

(siklus II) dengan persentase peningkatan 26,6% oleh karena itu,

penelitian ini dianggap berhasil dan tidak diulang pada siklus

berikutnya.

Peneliti ketiga yang berhubungan dengan teks pidato pernah

dilakukan oleh Hasnawati tahun 2012 dengan judul skripsinya

“peningkatan keterampilan berbicara menggunakan metode

pembelajaran artikulasi siswa kelas IX SMP Negeri Mare

Kabupaten Bone”. Penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan

ini mampu menunjukkan peningkatan rata-rata yang diperoleh

siswa, dari nilai 67,03% (siklus I) menjadi 84,31% (siklus II)

dengan persentase peningkatan 17,28%. Oleh karena itu, penelitian

ini dianggap berhasil dan tidak diulang pada siklus berikut.

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

1. Pengertian Bahasa

Bahasa ialah salah satu faktor mendasar yang

membedakan manusia dengan hewan. Bahasa sebagai anugerah

Sang Pencipta meningkatkan manusia dapat hidup bersama,

membantu memecahkan masalah, memposisikan diri sebagai

alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas dalam hati.

Namun, lebih dalam bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau

alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan

ide, gagasan, konsep, atau perasaan. Dalam sebuah sistem

bahasa di bentuk dalam beberapa komponen yang berpola secara

tetap dan dapat di kaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-

lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu

yang disebut makna atau konsep. Bahasa merupakan aspek yang

begitu penting dalam kehidupan bermasyarakat. Mengutip

pengertian bahasa menurut pendapat Keraf yang menyatakan

ada dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan

bahwa bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota

masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap

manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang

menggunakan:

simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer

(Suyanto, 2011: 15). Tarigan memberikan dua definisi

bahasa.Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis,

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

barangkali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah

seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol

arbitrer (Suyanto, 2011: 15). Dalam Wikipedia, dijelaskan

bahwa bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang

digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau

berhubungan, baik lewat tulisan, maupun lisan, dengan tujuan

menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan

bicaranya atau orang lain.

Bahasa adalah keterampilan khusus yang kompleks,

berkembang dalam diri anak-anak secara spontan, tanpa usaha

sadar atau instruksi formal, dipakai tanpa memahami logika

yang mendasarinya, secara kualitatif sama dalam diri setiap

orang, dan berbeda dari kecakapan-kecakapan lain yang sifatnya

lebih umum dalam memproses informasi atau berperilaku secara

cerdas (Brown, 2008: 6). Bahasa menurut kamus besar bahasa

Indonesia (Hasan Alwi, 2002:88) bahasa berarti sistem lambang

bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau

anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan

mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik,

tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik. Berdasarkan

beberapa pengertian bahasa yang dikemukakan oleh para ahli di

atas, penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa bahasa adalah

rangkaian sistem bunyi atau simbol yang dihasilkan oleh alat

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

ucap manusia, yang memiliki makna dan secara konvensional

digunakan oleh sekelompok manusia (penutur) untuk

berkomunikasi (melahirkan pikiran dan perasaan) kepada orang

lain.

2 .Pengertian Berbicara

Keterampilan berbicara merupakan sebuah bentuk

penyampaian informasi dengan menggunakan kata-kata atau

kalimat. Dengan kata lain, berbicara berarti menggunakan bahasa

yang bermacam-macam tergantung dari para penuturnya. Berbicara

suatu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai dengan baik.

Keterampilan ini merupakan suatu indikator terpenting bagi siswa

terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan

penguasaan bahasa yang baik, siswa dapat mengkomunikasikan

ide-ide mereka, baik di sekolahnya maupun dengan masyarakat

sekitarnya, dan juga menjaga hubungan baik dengan orang lain.

Tarigan pada tahun (2008). Berbicara ialah suatu

keterampilan berbahasa yang berkembang dalam kehidupan anak,

dan hanya didahului dengan keterampilan menyimak.

Adapun menurut Haryadi dan Zamzani (2000:72) Berbicara

adalah suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami orang lain.

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Berdasarkan berbagai teori di atas bahwa keterampilan

berbicara merupakan alat komunikasi antara orang lain dan

menyampaikan ide, gagasan dengan menggunakan bahasa yang baik

dan benar.

3.Tujuan Berbicara

Tujuan utama dari bicara adalah untuk berkomunikasi dan

menyampaikan informasi secara efektif. Pembicara harus memahami

apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan. Berbicara

merupakan untuk menghibur dan ingin mendapatkan responsi atau

reaksi itu. Tujuan atau harapan pembicaraan sangat tergantung dari

keadaan dan keinginan pembicara, secara umum tujuan pembicaraan

yaitu:

1). Mendorong atau menstimulasi.

2). Menggerakkan.

3). Menginformasikan, dan menghibur.

4.Faktor-faktor penunjang kegiatan berbicara

Berbicara atau kegiatan komunikasi lisan merupakan kegiatan

individu dalam usaha menyampaikan pesan secara lisan pada

sekelompok orang, yang disebut audience atau majelis. Supaya tujuan

pembicaraan atau pesan dapat sampai kepada audience dengan baik,

perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat menunjang keefektifan

berbicara.

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Menurut Akhmadi, Berbicara ialah keterampilan yang di dalamnya

menciptakan arus sistem bunyi dan artikulasi yang dapat memiliki

kegunaan dalam menyampaikan keinginan, dan perasaan.

Faktor penunjang pada kegiatan berbicara sebagai berikut. Faktor

kebahasaan meliputi :

a. Ketetapan ucapan

Seorang pembaca harus membiasakan diri mengucapkan

bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi-bunyi

bahasa yang kurang tepat dapat mengahlikan perhatian

pendengar.

b. Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi

Kesesuaian tekanan, nada, sendi, dan durasi merupakan

daya tarik tersendiri dalam berbicara, bahkan kadang-kadang

merupakan faktor penentu, walaupun masalah yang

dibicarakan kurang menarik.

c. Pilihan kata

Pilihan kata hendaknya tepat, jelas dan bervariasi dalam

setiap pembicaraannya, dan menyusaikan pilihan katanya

dengan pokok pembicaraan dan pendegarnya.

d. Ketepatan sasaran pembicara

Hal ini menyangkut pemakaian kalimat, pembicara yang

menggunakan kalimat efektif akan memudahkan pendengar

menangkap pembicaraanya.

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Adapun faktor non kebahasaan meliputi:

1. Sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku

Pembicara yang tidak tenang,lesu dan tidak kaku tentulah akan

memberikan kesan yang kurang menarik. Dari sikap yang

wajar saja sebenarnya pembicara sudah dapat menunjukkan

otoritas dan integritas dirinya.

2. Pandangan harus diarahkan kepada lawan biacara

Pandangan pembicara hendaknya diarahkan kepada semua

pendengar. Pandangan yang hanya tertuju pada satu arah akan

menyebabkan pendengar merasa kurang di perhatikan.

3. Kesediaan menghargai pendapat orang lain

Dalam menyampaikan isi pembicaraan, seorang pembicara

hendaknya memiliki sikap terbuka, dalam arti dapat

menerima pendapat pihak lain, bersedia menerima kritik,

bersedia mengubah pendapatnya kalau ternyata memang

keliru.

4. Gerak-gerik dan mimik yang tepat

Gerak-gerik dan mimik yang tepat dapat pula menunjang,

keefektifan berbicara. Hal-hal penting selain mendapatkan

tekanan, biasanya juga dibantu dengan gerak tangan atau

mimik.

5. Kenyaringan dalam suara

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

kenyaringan dalam bersuara ini dapat disesuaikan dengan

situasi,tempat, dan jumlah pendengarnya.

6. Kelancaran

Seorang pembaca yang lancar berbicara akan memudahkan

pendengar menangkap isi pembicaraan.

7. Revelansi, penalaran

Gagasan demi gagasan harus berhubungan dengan logis.

8. Penguasaan topik

Pembicara formal harus menuntut persiapan. Tujuannya tidak

lain supaya topik yang dipilih betul-betul dikuasai.

Berdasarkan uraian di atas , maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi kegiatan berbicara adalah faktor urutan kebahasaan

(linguistik) dan nonkebahasaan (nonlinguistik).

5. Bentuk-bentuk tes berbicara

Beberapa contoh bentuk teks berbicara menurut Nurgiantoro dalam

Dadan Djuanda dapat dilakukan melalui beberapa bentuk tes yang dapat

digunakan untuk mengetes kemampuan berbicara pembelajar bahasa. Tes

tersebut misalnya: bercerita, berbicara bebas, menceritakan kembali,

bermain peran terarah, wawancara, dan diskusi.

a) Bercerita

Menurut Burhan Nurgiyantoro 2001: 278 beberapa bentuk tugas

kegiatan berbicara yang dapat dilatih untuk meningkatkan dan

mengembangkan keterampilan bercerita pada siswa yaitu:

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

1. Bercerita berdasarkan gambar,

2. Wawancara,

3. Bercakap-cakap,

4. Berpidato,

5. Berdiskusi.

Bercerita merupakan salah satu kebiasaan masyarakat sejak dahulu

sampai sekarang. Hampir setiap siswa yang telah menikmati suatu

cerita akan selalu siap untuk menceritakannya kembali, terutama jika

cerita tersebut mengesankan bagi siswa.

Bercerita merupakan bentuk teks berbicara yang sifatnya monolog

mengenai kejadian suatu peristiwa atau keadaan dalam bentuk wacana

singkat, misalnya kegiatan sehari-hari. Tes ini biasanya lebih sering

diberikan kepada pembelajar pada tingkat dasar karena penguasaan kosa

kata dan tata bahasa mereka yang masih minim.

b) Berbicara bebas

Sama seperti bercerita, berbicara bebas merupakan bentuk

tes berbicara yang sifatnya monolog. Tes berbicara bentuk ini

biasanya banyak digunakan pada pembelajaran pada tingkat

menengah atau lanjut karena penguasaan tata bahasa dan kosa kata

peserta tesnya sudah cukup tinggi, yang memungkinkan mereka

berbicara lebih banyak.

c) Menceritakan kembali

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Menceritakan kembali suatu teks wacana, yang sebelumnya

telah di simak atau di baca. Dalam menceritakan kembali isi

wacana tersebut peserta tes dituntut untuk menggunakan bahasanya

sendiri.

d) Bermain peran

Dalam tes bermain peran, peserta tes biasanya terdiri atas

minimal dua peserta.

e) Wawancara

Dalam tes wawancara lebih banyak digunakan karena hasil

tes dengan bentuk ini lebih mencerminkan kemampuan bahasa

peserta tes yang sesungguhnya.

6.Teks pidato

A. Pengertian Pidato

Pidato merupakan pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-

kata yang ditunjukan kepada orang banyak. Sedangkan teks pidato

adalah teks atau naskah yang digunakan oleh seorang yang

berpidato untuk menyampaikan ide beserta gagasan kepada

khalayak umum.

B.Tujuan pidato terbagi sebagai berikut:

1. Pidato informatif

Pidato informatif sebagai sarana menyampaikan informasi

dan pemahaman kepada orang lain.

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

2. Pidato persuasif

Pidato persuasif bertujuan untuk memberikan pengaruh pada

orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang yang

diinginkan oleh orator secara sukarela.

3. Pidato argumentatif

Pidato argumentatif di gunakan untuk menyakinkan

pendengar.

4. Pidato rekreatif

Pidato rekreatif untuk membuat orang merasa senang yang

sifatnya menghibur.

C.Fungsi Pidato

Pidato pada umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut

ini:

1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan yang

disarankan dengan sukarela .

2. Menyampaikan informasi atau suatu pemahaman kepada

pendengarnya.

3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur

sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang

disampaikan.

4. Mendidik.

5. Propaganda.

6. Penyambung lidah seseorang.

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Dengan melihat beberapa fungsi pidato di atas maka seseorang

dapat dengan lebih jelas menentukan sikap pada suatu akan atau

ketika sedang berpidato, bahkan dengan mengetahui manfaat

tersebut seseorang yang berpidato dapat mengukur sendiri, apakah

pidato yang dibawakan itu berhasil atau gagal.

D.Jenis-jenis Pidato

Berdasarkan sifat dan isi pidato , jenis-jenis pidato dapat dibedakan

sebagai berikut:

1. Pidato pembukaan, adalah pidato singkat, yang dibawakan oleh

pembawa acara atau mc (master of ceremony).

2. Pidato pengarahan, adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu

pertemuan.

3. Pidato sambutan, adalah pidato yang disampaikan pada suatu acara

kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh

beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.

4. Pidato peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh seseorang

yang berpengaruh ketika meresmikan sesuatu.

5. Pidato laporan, adalah pidato yang isinya melaporkan suatu tugas

atau kegiatan

6. Pidato pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu

laporan pertanggungjawaban terhadap suatu kegiatan tertentu.

7. Reality Show

a. Pengertian Reality Show

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Reality show merupakan suatu acara televisi yang dikenal sebagai

masyarakat yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar langsung

tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak biasa, acara realitas

umumnya yang menampilkan kenyataan. (Imelda Bancin. 2006)

Reality show kejadian yang di ambil dan tidak dapat dibuat-buat, kejadian

rekayasa yang di ambil dalam kesaharian dengan kehidupan masyarakat yang apa

adanya.

Metode Reality Show berikut ini dapat digunakan untuk melatih siswa

berani berpidato atau berbicara di hadapan publik.

b. Persiapan sebelum pembelajaran sebagai berikut:

1. ruang kelas

2. kertas

3. alat tulis

4. Guru meminta siswa untuk membuat sebuah naskah pidato dengan tema

bebas. Guru juga dapat memberikan beberapa contoh naskah pidato sebagai

referensi siswa dalam menyusun pidatonya sendiri.

b. Langkah- langkah kegiatan pembelajaran

1. Guru mengajak siswa untuk menghayati teks pidato yang telah

dibuatnya.

2. Peserta didik diharapkan sudah mampu membawakan pidato tanpa teks

di pertemuan selanjutnya.

3. Guru membuat kertas undian yang berisi nama seluruh siswa. Dan siswa

akan tampil berpidato secara bergiliran sesuai urutan undian.

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

4. Pendidik meminta setiap peserta didik untuk membuat kertas nilai

bertuliskan angka 100, 90, 80, 70, 60, 50.

5. Lalu mereka diminta menilai pidato yang dibawakan masing-masing

peserta didik.

6. Guru mengajak siswa untuk menciptakan suasana kelas yang seru dan

menyenangkan, dengan membayangkan bahwa kelas tersebut merupakan

studio televisi yang menjadi tempat digelarnya acara reality show.

7. Peserta didik boleh bertepuk tangan jika isi pidato mengesankan.

8. Sebelum siswa berpidato, guru mengajak siswa yang menjadi penonton

untuk memberikan mantra aba-aba berupa:” lampu, kamera, action”,

9. Setiap siswa yang menjadi penonton memberikan nilai untuk siswa

yang tampil di hadapan kelas.

10. Dan nilai akhir akan diambil berdasarkan rata-rata nilai yang

diperoleh.

B. Kerangka Pikir

Keterampilan bahasa sebagai alat untuk berinteraksi atau alat untuk

berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan ide, gagasan, konsep, atau

perasaan.Dalam sebuah sistem bahasa di bentuk dalam sejumlah komponen yang

berpola secara tetap dan dapat di kaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-

lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut

makna atau konsep.

kemampuan berbicara adalah salah satu keterampilan yang penting untuk

diajarkan sesudah kemampuan menyimak, hingga perlu penekanan yang lebih

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

besar karena di dalam berbicara siswa dituntut memiliki aspek-aspek dalam

berbicara yaitu aspek kebahasaan. Aspek kebahasaan adalah

penekanan,ucapan,kosakata dan struktur kalimat.

Metode Reality Show berikut ini dapat digunakan untuk melatih siswa

berani berpidato dan membantu proses siswa dalam berbicara dihadapan publik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir tersebut dapat diilustrasikan

dalam diagram berikut ini:

=

Keterampilan Berbahasa

Menyimak berbicara Membaca

Metode Reality

Show

Perencanaan

Menulis

Pelaksanaan

tindakan

Refleksi Pengamatan

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Bagan kerangka pikir

B. Hipotesis Tindakan

kerangka pikir yang seperti diungkapkan diatas dapat

dirumuskan sebagai hipotesis tindakan sebagai berikut: “

Peningkatan keterampilan berbicara pada pembelajaran teks

pidato dengan metode Reality Show pada siswa kelas IX SMP

Muhammadiyah 12 Makassar.”

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Siklus I

Siklus II

Hasil

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah

pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk

memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan

yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari

perlakuan tersebut (Sanjaya. W. 2009:26).

Penelitian Tindakan Kelas merupakan pengembangan dari penelitian

tindakan. Penelitian tindakan (action research) dikembangkan dengan

tujuan untuk mencari penyelesaian terhadap masalah sosial. Penelitian

tindakan diawali dengan kajian terhadap suatu masalah secara sistematis.

Hasil kajian ini dijadikan dasar untuk menyusun suatu rencana kerja

(tindakan) sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan

berikutnya adalah pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan observasi dan

evaluasi. Hasil observasi dan evaluasi digunakan sebagai masukkan

melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan.

Hasil refleksi kemudian dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan

serta penyempurnaan tindakan selanjutnya.

Suharsimi (2002) menjelaskan bahwa PTK merupakan gabungan

definisi dari tiga kata yaitu “Penelitian” + “Tindakan“ + “Kelas”. Penelitian

dapat diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau

informasi yang bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah. Tindakan

yaitu sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.

25

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Tindakan yang dilaksanakan dalam PTK berbentuk suatu rangkaian siklus

kegiatan. Sedangkan Kelas yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang

sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Siswa yang

belajar tidak hanya terbatas dalam sebuah ruangan kelas saja, melainkan

dapat juga ketika siswa sedang melakukan karyawisata, praktikum di

laboratorium, atau belajar tempat lain di bawah arahan guru.

Dari beberapa pengertian diatas, penelitian tindakan kelas dapat

didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian atau kegiatan ilmiah dan bermetode

yang dilakukan oleh peneliti di dalam kelas dengan menggunakan tindakan-

tindakan untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil

pembelajaran, dan dapat mengatasi masalah pembelajaran, dalam

meningkatkan profesionalisme.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi

Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini yaitu SMP

Muhammadiyah 12 Makassar, Jl. Bonto Daeng Ngirante No.22, Kelurahan

Bonto Makkio, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

90222.

2. Waktu Penelitian

Berikut rincian penelitian yang akan dilaksanakan pada semester

genap tahun ajaran 2019/2020.

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IX SMP

Muhammadiyah 12 Makassar Tahun ajaran 2019/2020, dengan jumlah

siswa laki-laki sebanyak 8 orang dan jumlah siswa perempuan sebanyak

9 orang.

C. Prosedur Penelitian

Dalam rencana tindakan ini, penelitian menggambarkan tentang

langkah-langkah dalam tindakan.Langkah-langkah tersebut dilakukan

dengan menggunakan siklus yang di dalamnya terdiri dari perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus tindakan ini sebagai berikut:

Perencanaan

Siklus 1

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Siklus 1

1. Tahap Perencanaan

a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

mata pelajaran bahasa Indonesia dalam keterampilan berbicara.

b. Membuat kelompok serta menjelaskan maksud pembagian

kelompok dan rencana pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP yang telah disusun

oleh peneliti. Selama kegiatan pemberian tindakan, penelitian bertugas

mengamati perubahan perilaku dan sikap yang terjadi pada diri siswa,

serta bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Data hasil

Pelaksanaan Pengamatan Refleksi

Perencanaan

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

pelaksanaan tindakan diperoleh dari pengamatan terhadap siswa dan

hasil angket yang diisi siswa setelah proses belajar mengajar

berlangsung.

3. Tahap Pengamatan

Tahap observasi dilakukan selama kegiatan pelajaran Bahasa

Indonesia berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang

sudah dipersiapkan peneliti sebelumnya.

4. Refleksi

Refleksi pada prinsipnya adalah pemikiran, perenungan, atau

upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan penelitian

tindakan kelas yang dilaksanakan.Refleksi merupakan kegiatan

analisis terhadap semua informasi yang diperoleh saat pelaksanaan

tindakan. Dalam kegiataan ini peneliti mencermati hasil dari tindakan

yang telah dilakukan, kemudian peneliti merefleksi hasil tindakan

tersebut, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

ataukah belum. Jika tujuan tersebut belum tercapai, maka dilakukan

tindakan penyempurnaan dan pengembangan pada siklus selanjutnya.

Siklus II

Pada siklus kedua, kegiataan yang dilakukan pada dasarnya sama dengan

kegiataan pada siklus pertama. Hanya perencanaan kegiatan pelaksanaan pada

siklus dua ini disusun berdasarkan hasil evaluasi pada siklus pertama,

sehingga pembelajaran mengarah pada perbaikan.

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

D. Instrumen Penlitian

Menurut Sanjaya (2016: 74) instrumen penelitian adalah alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, untuk kepentingan

penelitian tindakan kelas, banyak instrumen yang dapat digunakan seperti

observasi, wawancara, tes dan catatan harian.

Adapun instrumen yang digunakan yaitu observasi dan tes.

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati setiap kejadian yang berlangsung dan mencatatnya dengan

alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti, observasi

dilakukan untuk memantau guru dan memantau siswa (Sanjaya 2016:

75).

Pada penelitian ini peneliti melakukan pengamatan terhadap

perilaku kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran Bahasa

Indonesia berlangsung. Hasil pengamatan ditulis dalam lembar

observasi yang telah dibuat.

Tabel 3.1. Teknik Kategorisasi Standar

Skor Kategori

89-100 Baik

75-88 Baik

65-74 Cukup

55-64 Kurang

0-54 Kurang

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

2. Tes

Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes

berbicara yang dilakukan pada akhir pertemuan setiap siklus.

Metode tes dilaksanakan pada saat pembelajaran berbicara

berlangsung dengan lembar pengamatan.

Tabel 3.2 pedoman Aspek Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa

No. Aspek Penilian Bobot Nilai Skor

1. Bahasa (ketetapan kata)

a. Lafal dan intonasi

b. Pilihan kata

c. Struktur bahasa (ketetapan

kalimat)

d. Gaya bahasa

2. Penampilan

a. Gerak dan mimik

b. Hubungan interaksi dengan

pendengar

c. Volume suara

d. Kelancaran berbicara

Jumlah

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data ini dapat dilaksanakan lewat observasi,tes, dan

catatan lapangan:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses keterlibatan peneliti di

lapangan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan objek

penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka observasi merupakan

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti berupa peristiwa belajar

mengajar yang terjadi di kelas. Mengamati situasi guna memantapkan

observasi yang kita lakukan. Alat yang digunakan dalam observasi

berupa pedoman lembar observasi.

2. Tes

Penelitian melakukan tes untuk mengukur kemampuan dasar

berbicara siswa dalam proses belajar bahasa Indonesia khususnya

dalam berpidato.

3. Catatan lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses kegiatan dari

awal hingga akhir. Catatan lapangan dibuat agar setiap proses dapat

dicatat dan dibuat kesimpulan.

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

F. Teknik Analisis data

Analisis data adalah sebuah proses untuk memeriksa,

membersihkan, mengubah, dan membuat pemodelan data dengan maksud

untuk menemukan informasi yang bermanfaat sehingga dapat memberikan

petunjuk bagi peneliti untuk mengambil keputusan terhadap pertanyaan-

pertanyaan penelitian.

Rancangan analisis data adalah bagian integral dari proses penelitian yang

dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak.

An alisis dalam penelitian tindakan kelas dapat terbagi yaitu deskriptif

kualitatif dan deskriptif kuantitatif.

1. Analisis data deskriptif kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bersifat

fakta yang benar dengan data yang dicapai dalam mengetahui

kemampuan berbicara siswa dalam proses pembelajaran. Antara

itu juga agar mengetahui respon dan aktivitas siswa terhadap

kegiatan pembelajaran.

Analisis data deskriptif kuantitatif

Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan dengan dengan

melakukan perhitungan rata-rata hasil tes siswa ketika tindakan

dilakukan.Jika presentasi ≥75% dan mengalami kenaikan setiap

siklusnya, maka diasumsikan bahwa metode reality show dapat

meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

G. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan penelitian tindakan ditandai dengan adanya

perubahan kearah yang lebih baik. Tindakan yang dilaksanakan dalam

peneliti ini dinyatkan berhasil jika hasil belajar Bahasa Indonesia pada

keterampilan berbicara para siswa meningkat. Peningkatan hasil tersebut

dapat diketahui dengan membandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah

diberikan tindakan.

Tindakan dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila rata-rata siswa

memperoleh nilai minimal 75 dengan siswa tuntas belajar 75% dari jumlah

siswa.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil dalam penelitian yang dilaksanakan di SMP

Muhammadiyah 12 Makassar, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar

khususnya kelas IX yang berjumlah 17 orang. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui kelayakan melalui penerapan metode Reality Show dalam

meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia. Pelaksanaan tindakan

dilaksanakan melalui satu siklus dan alokasi waktu tiap kali pertemuan

adalah 2 x 40 menit dari pertemuan siklus pertama.

Sebelum penerapan metode reality show dalam proses

pembelajaran guru masih mengajar dengan cara-cara yang lama dengan

mengandalkan ceramah dengan contoh-contoh yang ada pada buku paket,

siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran yang berlangsung

sehingga hasil belajar siswa masih rendah.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru

yang membantu dalam pelaksanaan observasi. Selama penelitian

berlangsung sehingga penelitian bisa terkontrol sekaligus menjaga

kevalidan hasil penelitian.

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

1). Hasil Penelitian Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 4 tahap yang

tahap pertama perencanaan, perencanaan yang dirancang berdasarkan

observasi awal. Tahap kedua pelaksanaan , adalah tindakan yang

dilaksanakan dengan dua kali dengan pertemuan pertama dan pertemuan

kedua dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Tahap ketiga observasi, adalah

tahap pengambilan data yang dapat menunjukkan efektivitas dengan tahap

tersebut, pengamatan yang dilaksanakan bersama dengan tahap tindakan

pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Tahap keempat adalah

refleksi yaitu evaluasi dan pembelajaran dan pada tahapan ini hanya

dilakukan satu kali pertemuan bersama kolaborator.

a. Rancangan Tindakan

Rancangan tindakan ini dilaksanakan supaya dapat berjalan

dengan runtut, sistematis dan terarah. Pada siklus I, peneliti telah

mempersiapkan perencanaan tindakan ini sesuai kebutuhan dalam

penelitian, adapun hal-hal yang akan dilakukan adalah menyusun

RPP berdasarkan standar kompetensi dasar, selanjutnya selaku

observer, menyusun format pengamatan yaitu lembar observasi

guru dan lembar observasi siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan

pembelajaran yang sudah dirancang pada perencanaan tindakan.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan yang pertama

dilakukan guru, yaitu dengan memberikan salam, mempersilahkan

siswa untuk berdoa, absensi dalam pengelolaan kelas. Selanjutnya

guru menerangkan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dihasilkan, memberi sarana belajar peserta didik dengan

kontekstual sesuai manfaat dalam mengaplikasikan materi ajaran

dalam kehidupan sehari-seharinya. menyampaikan cakupan materi

dan penjelasan uraian kegiatan, agar kegiatan ini bermaksud untuk

membawa perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari supaya

siswa bersemangat dalam belajar.

Pada kegiatan ini guru meminta masing- masing siswa

untuk membuat pidato selanjutnya siswa harus memahami isi

pidato yang dibuatnya kemudian siswa berpidato tanpa melihat

teks atau naskah.

Hasil penelitian pidato yang dilihat dari kemampuan siswa

dalam keterampilan berbicara, maka beberapa siswa yang belum

tuntas belajar. Hal ini menyebabkan siswa kurang perhatian pada

saat guru menjelaskan dan siswa kurang aktif pada saat penerapan

metode reality show dijalankan sehingga tidak mengalami

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

peningkatan pada siklus I. data ketuntasan pada siklus I, itu dari

hasil perhitungan di dapatkan nilai rata-rata dalam keterampilan

berbicara dalam melaksanakan metode reality show sebesar 67,5

dengan jumlah keseluruhan siswa sebanyak 17 siswa.

c. Tahap observasi dan evaluasi

1). Data Hasil Observasi

Dalam tahap observasi ini untuk mengamati pelaksanaan

tindakan yang dihasilkan perbedaan dengan apa yang diharapkan.

Peneliti bertindak sebagai observer yang mengamati proses

pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan pedoman lembar

observasi. Hal ini yang diobservasi ialah kegiatan yang

dilaksanakan guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan

hasil penilaian keterampilan berbicara. Hasil pengamatan selama

proses pembelajaran pada siklus I berikut ini

Tabel 4.1 lembar observasi kegiatan guru siklus I:

No. Aspek yang dinilai Penilaian

Ya Tidak

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran secara

online

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

2. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan

tujuan pembelajaran

3. Guru memberikan penjelasan dalam metode

pembelajaran yaitu dengan menggunakan

metode reality show

4. Siswa merespon dan aktif dalam pembelajaran

yang telah dijelaskan guru

5. Kemampuan siswa dalam membuat video

pidato

Jumlah 2 3

Presentase 44% 66%

Keterangan

Pedomanan yang diperoleh

Tingkat keberhasilan Predikat

80%-100% Sangat baik

70%-79% Baik

60%-69 Cukup

50%-59% Kurang

0%-49% Gagal

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Berdasarkan yang dilakukan terhadap aktivitas belajar

siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung ternyata pada

siklus I ada kriteria penilaian yang tidak terlaksana yaitu perhatian

siswa terhadap penjelasan guru tidak terlaksana, siswa tidak aktif

dalam proses pembelajaran teks pidato dengan menggunakan

metode reality show tidak terlaksana, kemampuan siswa dalam

membuat video pidato tidak terlaksana dengan baik, aktivitas yang

dilakukan siswa hanya 5 kriteria penilaian dari 7 indikator aktivitas

aspek yang diamati siswa dalam mengajar yang artinya aktivitas

belajar siswa secara umum hanya mencapai 44% tingkat aktivitas

siswa dalam penggunaan metode reality show berada pada

klasifikasi kurang (K) antara rentang 50%-59%.

2). Data Hasil Tes

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan

tindakan pada siklus I. Diketahui bahwa kemampuan berbicara

siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar dengan metode

reality show, skor perolehan siswa pada siklus I disajikan dalam

tabel sebagai berikut:

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

No. Nama siswa Lafal dan

intonasi

Kelanc

aran

berbica

ra

Volume

suara

Gerak

dan

mimik

Perca

ya diri

Nilai

1. N.A 15 10 25 10 15 75

2. S.H 10 10 20 15 15 70

3. A.N.W 10 15 20 10 15 70

4. A.Z.A.R 15 15 15 10 15 70

5. S.S.I 10 10 20 10 15 65

6. M.H 15 15 20 10 15 75

7. F 15 15 15 15 15 75

8. M.F.A.R 10 10 15 10 15 60

9. S.D.F.A 15 20 15 10 20 80

10. M.Y 10 10 10 10 15 55

11. S.S 10 10 15 10 15 60

12. F.A 10 10 20 15 15 70

13. M.R.S 15 10 15 15 20 75

14. N.S.P 10 15 20 15 15 75

15. M.A.R 10 15 15 15 15 70

16. A.F.B 10 10 20 15 20 75

17. M.N.F 15 10 15 10 15 65

Jumlah 1.1885

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Presentase 69.7

Dari tabel diatas diperoleh data pidato ketuntasan belajar siswa kelas IX

SMP Muhammadiyah 12 Makassar pada tabel berikut:

No. Nilai Frekuensi Presentase

1. ≥ 75 7 41%

2. ≤75 10 58%

Dari tabel diatas bahwa siswa yang mendapatkan nilai 75 keatas masih

rendah yaitu 41%dan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai 75 ke bawah

yaitu 58% sehingga, dapat dilihat bahwa siklus I penelitian ini belum berhasil.

D. Refleksi

Refleksi ialah evaluasi dalam proses bahan ajar pada siklus I hasil yang

dicapai belum begitu memuaskan, masalah yang menyebabkan gagal dalam

pembelajaran ini, siswa kurang memperhatikan guru saat menjelaskan

pembelajaran dengan menggunakan metode reality show berlangsung sehingga,

menyebabkan hasil belajar siswa belum mencapai apa yang diharapkan.

Pembelajaran pada siklus I difokuskan agar peserta didik mempunyai

keterampilan dan aktif dalam berbicara, bila ditinjau hasilnya dapat dikatakan

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

bahwa pembelajaran pada siklus I ini belum maksimal, sehingga peneliti perlu

melakukan siklus II.

3. Hasil Penelitian siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Tahap perencanaan siklus II peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Dalam tahap ini peneliti melakukan aktivitas yang dilaksanakan peneliti

antara lain: melakukan rencana aktivitas pembelajaran terlebih dahulu dalam

melaksanakan penelitian. Pada tahap siklus I ini membuat perencanaan yang

belum memadai ketuntasan siswa dan pada siklus II ini peneliti membuat lebih

baik lagi agar mencapai ketuntasan pada siswa, yang meliputi:

1). Mengamati proses pembelajaran (observer) mengenai kemampuan belajar

siswa dan memahami pelajaran dan bekerja sama dalam penelitian.

2). Membuat perencanaan pembelajaran, yaitu guru dan peneliti menjelaskan

materi pidato mulai dari pengertian sampai dengan tahap-tahap dalam berpidato.

3). Menyuruh siswa membuat teks pidato sebagaimana siswa akan berlatih

berpidato

4). Merencanakan solusi masalah untuk mengatasi masalah peningkatan hasil

belajar siswa dengan pembelajaran keterampilan berbicara melalui kegiatan

berpidato.

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

5). Alat rekaman yang dipersiapkan pada siswa yaitu membuat video rekaman

suara ini mampu meningkatkan keterampilan berbicara.

b). Pelaksanaan Tindakan siklus II

Dalam tindakan siklus II masih dilakukan tindakan pertama penyusunan

pembelajaran, Setelahnya peneliti melakukan penjelasan tentang yang akan

dilaksanakan serta peneliti akan memberikan sarana pada siswa sehingga siswa

bersemangat dalam melakukan berpidato dengan meningkatkan keterampilan

berbicara.

Adapun tahap-tahapan tindakan dalam kegiatan berpidato yaitu :

1). Memberi salam

2). Memperkenalkan diri terlebih dahulu

3). Siswa hendaknya mengikuti tata aturan dan kesopanan baik dalam penampilan

maupun dalam kesopanan .

4). Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

5). Peneliti hendaknya memiliki kemampuan mendengar yang akurat agar dapat

menilai intonasi siswa .

6). Memberikan motivasi agar siswa dapat percaya diri untuk berpidato.

7). Guru menjelaskan langkah-langkah berpidato

8). Siswa diminta membuat video pidato

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Berdasarkan tahap-tahapan diatas guru mulai mendiskusikan isi materi

pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran dan hasil yang diinginkan,

selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan hasil yang diinginkan,

dan selanjutnya guru menyampaikan tentang teks pidato, mempersilahkan siswa

untuk merespon atau mengajukan pertanyaan tentang materi yang diajarkan,

kemudian meminta siswa membuat teks pidato selanjutnya membuat video tanpa

menggunakan teks atau naskah. Kegiatan akhir guru menyimpulkan materi

pembelajaran dan menutup kegiatan pembelajaran.

c). observasi tindakan siklus II

Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dengan siklus II maka

diperoleh gambaran tentang hasil kemampuan teks bicara siswa saat melakukan

pidato dengan kriteria baik dapat dilihat pada tabel hasil observasi antara lain:

Tabel 4.3 lembar observasi kegiatan guru siklus II:

No.

Aspek yang dinilai

Penilaian

Ya Tidak

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran secara

online

2. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan

tujuan pembelajaran

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

3. Guru memberikan penjelasan dalam metode

pembelajaran yaitu dengan menggunakan

metode reality show

4. Siswa merespon dan aktif dalam pembelajaran

yang telah dijelaskan guru

5. Kemampuan siswa dalam membuat video

pidato

Jumlah 5

Presentase 100%

Keterangan

Pedomanan yang di peroleh

Tingkat keberhasilan Predikat

80%-100% Sangat baik

70%-79% Baik

60%-69 Cukup

50%-59% Kurang

0%-49% Gagal

Berdasarkan yang dilakukan terhadap aktivitas belajar siswa

selama proses pembelajaran yang berlangsung ternyata pada siklus II ada

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

kriteria penilaian yang telah mencapai 100% perhatian siswa terhadap

yang diterangkan guru sangat bagus, siswa aktif dengan baik ketika proses

pembelajaran teks pidato dengan pelaksanaan menggunakan metode

reality show terlaksana, kemampuan siswa dalam membuat video pidato

terlaksana, aktivitas belajar siswa sudah mencapai 100%.

2). Data Hasil Tes

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pada

siklus II. Diketahui bahwa kemampuan berbicara siswa kelas IX SMP

Muhammadiyah 12 Makassar dengan metode reality show, skor perolehan

siswa pada siklus II disajikan dalam tabel sebagai berikut:

No. Nama siswa Lafal

dan

intonasi

Kelanc

aran

berbica

ra

Volume

suara

Gerak

dan

mimik

Perca

ya

diri

Nilai

1. N.A 15 20 20 15 20 90

2. S.H 15 15 25 15 20 90

3. A.N.W 10 15 15 15 15 70

4. A.Z.A.R 15 15 20 15 15 80

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Dari tabel diatas diperoleh data pidato ketuntasan belajar siswa kelas IX

SMP Muhammadiyah 12 Makassar pada tabel berikut:

No. Nilai Frekuensi Presentase

1. ≥ 75 14 82%

2. ≤ 75 3 17%

5. S.S.I 15 20 20 15 20 90

6. M.H 10 15 15 15 15 70

7. F 15 15 15 10 15 70

8. M.F.A.R 15 15 20 10 25 85

9. S.D.F.A 18 15 20 15 20 88

10. M.Y 10 15 20 10 20 75

11. S.S 15 15 20 10 20 80

12. F.A 10 10 20 15 20 75

13. M.R.S 15 15 15 15 20 80

14. N.S.P 15 15 20 10 15 75

15. M.A.R 15 15 20 10 15 75

16 A.F.B 10 15 15 15 20 75

17 M.N.F 10 15 20 15 20 80

Jumlah 1.348

Presentase 79

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Dari tabel diatas bahwa siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas sudah

memperoleh peningkatan lebih banyak dari siklus I yaitu 82% sehingga pada

siklus II sudah dinyatakan penelitian ini berhasil.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi seluruh kegiatan berbicara dengan kegiatan

berpidato melalui rekaman video yang sangat memuaskan pada siswa sehingga

peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah sesuai dengan skenario yang

direncanakan dengan pengguna metode pembelajaran pidato dengan rekaman

video menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan hasil belajar siswa dapat

meningkat signifikan, karena menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi

karena pembelajaran dilakukan secara berproses.

B. PEMBAHASAN

Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan

berbicara siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam

pelajaran bahasa Indonesia, untuk mencapai tujuan tersebut mencoba

menerapkan dengan dua siklus yang pelaksanaannya terdiri dari empat alur

yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian

kemampuan berbicara dengan menggunakan metode reality show sudah

mencapai hasil maksimal.

Pada siklus I ini peneliti membuat perencanaan dengan

mempersiapkan perencanaan tindakan sesuai dengan kebutuhan dalam

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

penelitian berdasarkan kompetensi dasar dengan menggunakan metode

reality show.

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan ini, masih

banyak siswa belum memahami dan menanggapi pelajaran yang telah

diterapkan dalam sistem pembelajaran online berlangsung, karena siswa

kurang bertanya ketika guru menjelaskan materi yang diajarkan, sehingga

peneliti berusaha memberi motivasi siswa agar tidak takut dalam bertanya

tentang materi yang telah di pelajari.

Pada siklus II peneliti mengusahakan untuk melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah dirancang dengan

menggunakan metode reality show lalu memberi juga masukan dari dalam

untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pelaksanaan siklus II ini di

memfokuskan dengan kegiatan siswa untuk membuat pidato sendiri.Hal

ini dilakukan untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan siswa

yang sudah dimiliki sehingga siswa dapat membentuk pengetahuan yang

baru.

Hasil belajar dari siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata

sebesar 82% keberhasilan kemampuan berbicara siswa dengan nilai rata-

rata 79 dari keseluruhan siswa yang berarti dari penerapan pembelajaran

pidato dengan metode reality show telah terlaksana sesuai dengan yang

diharapkan peneliti.

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil data peneliti ini dengan pembahasan, perlu

disimpulkan bahwa dalam kemampuan berbicara naskah pidato untuk

siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar pada siklus I

masih rendah karena masih dibawah standar KKM yang telah

ditentukan, dengan nilai rata-rata 67,9. Sedangkan dengan

menerapkan siklus selanjutnya yaitu siklus II dapat dilihat nilai rata-

ratanya sudah mencapai standar KKM yaitu 79 sehingga dapat

dikatakan berhasil.

Dengan demikian aktivitas belajar siswa dapat memenuhi target

dengan hasil penerapan metode reality show menjadikan siswa lebih

aktif dan bersemangat dalam proses pembelajaran. Dalam penerapan

pertama yaitu siklus I aktivitas belajar siswa masih di kriteria gagal

dengan hasil yang dicapai 67,9 dari siswa 17 orang, sedangkan siklus

II dengan kriteria sangat baik dan hasil yang dicapai 79 dari 17 siswa.

B. Saran

Dengan meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya mata

pelajaran bahasa Indonesia sekiranya dapat diajukan beberapa saran

dari hasil penelitian ini.

52

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:

1). Bagi guru, agar kiranya dapat mengamati kemampuan berbicara siswa dan

memberi saran siswa agar dapat percaya diri di depan umum pada saat membaca

pidato dengan menggunakan metode reality show.

2). Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbicara yang akan

meningkatkan pemahaman belajar siswa, sehingga untuk tahun selanjutnya dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktek:

Cetakan Kedua Belas (Edisi Revisi V). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bancin, Imelda. 2006. Motivasi Konsumsi Terhadap Tayangan Reality Show Dan

Pemenuhan Kebutuhan Informasnya, Jurnal : fakultas ilmu social dan

politik departemen ilmu komunikasi universitas sumatra utara medan.

Burhan Nurgiyantoro. 2001. Penilaian dalan Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yoggyakarta: BPFE.

Dirwan, 2011.Peningkatan Kemampuan Berbicara dengan Metode Time Token

Melalui Media Kartu Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tellu Siattingnge

Kabupaten Bone.Skripsi.Makassar. FBS UNM.

Haryadi dan Zamzani.(2000). Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.

Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Hafid, Suryanigsi. 2015. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Model

Pembelajaran Kooperative Tipe STAND Siswa Kelas XI SMA Negeri 5

Makassar.Skripsi. Makassar: FBS UNM.

Hasnawati, 2012.Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode

Pembelajaran Artikulasi Siswa Kelas IX SMP Negeri Mare Kabupaten

Bone.Skripsi.Makassar. FBS UNM.

Sunyoto, Suyanto 2011.Analisis regresi untuk uji hipotesis, Yogyakarta: Caps.

Sanjaya, W. 2009.Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kencana Media Group.

54

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Tarigan, H. G. 2008. Membaca : Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Edisi

Revisi. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

LAMPIRAN

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Lampiran I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah : SMP Muhammadiyah 12 Makassar

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : IX

Materi pokok : Teks pidato

Alokasi waktu :2x40 menit

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

3.1 mengidenfikasi gagasan pikiran,arahan atau pesandalam pidato tentang

permasalahan aktual yang didengar dan di baca.

3.2 menyimpulkan gagasa, pandangan, atau pesan dalam pidato yang di

dengar dan di baca

3.3 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato tentang permasalahan

aktual yang didengar dan di baca.

4.1 menjelaskan gagasan, pikiran ,arahan atau pesan dalam pidato dari

sudut pandang tertentu.

4.2 menyimpulkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato.

4.3 mengindenfi ciri kebahasan teks pidato.

B. Tujuan pembelajaran

Setelah pembelajaran ini siswa di harapkan dapat:

1. Mengindenfikasi gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato.

2. Mampu membuat teks pidato

3. Menyimpulkan struktur teks pidato

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

4. Mengindenfikasi ciri kebahasan teks pidato

5. Menelaah teks pidato

6. Membuat video pidato tanpa menggunakan teks atau naskah.

C. Materi Pembelajaran

a. Pengertian teks pidato

Pidato merupakan pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata

yang di tunjukkan kepada orang banyak. Sedangkan teks pidato adalah

teks atau naskah yang digunakan oleh seorang yang berpidato untuk

menyampaikan ide beserta gagasan kepada khayalak umum.

b. Tujuan pidato terbagi sebagai berikut:

5. Pidato informatif

Pidato informatif sebagai sarana menyampaikan informasi

dan pemahaman kepada orang lain.

6. Pidato persuasif

Pidato persuasif bertujuan untuk memberikan pengaruh pada

orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang yang

diinginkan oleh oratur secara suka rela.

7. Pidato argumentatif

Pidato argumentatif di gunakan untuk menyakinkan

pendengar.

8. Pidato rekreatif

Pidato rekreatif untuk memebuat orang merasa senang yang

sifatnya menghibur.

c. Fungsi Pidato

Pidato pada umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut

ini:

7. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan yang di

sarankan dengan suka rela .

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

8. Menyampaikan informasi atau suatu pemahaman kepada

pendengarnya.

9. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur

sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang

disampaikan.

10. Mendidik.

11. Propaganda.

12. Penyambung lidah seseorang.

Dengan melihat beberapa fungsi pidato diatas maka seseorang

dapat dengan lebih jelas menentukan sikap pada suautu akan atau

ketika sedang berpidato, bahkan dengan mengetahui manfaat

tersebut seseorang yang berpidato dapat mengukur sendiri, apakah

pidato yang di bawahkan itu berhasil ataukah gagal.

d. Jenis-jenis Pidato

Berdasarkan sifat dan isi pidato , jenis-jenis pidato dapat dibedakan

sebagai berikut:

7. Pidato pembukaan, adalah pidato singkat, yang di bawakan oleh

pembaca acara atau mc (master of ceremony).

8. Pidato pengrahan, adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu

pertemuan.

9. Pidato sambutan, adalah pidato yang di sampaikan pada suatu

acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat di lakukan oleh

beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.

10. Pidato peresmian, adalah pidato yang di lakukan oleh seseorang

yang berpengaruh ketika meresmikan sesuatu.

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

11. Pidato laporan, adalah pidato yang isinya melaporan suatu tugas

atau kegiataan

12. Pidato pertagung jawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan

pertanggungjawaban terhadap suatu kegiataan tertentu.

Contoh teks pidato

Moral Pendidikan Karakter

Pertama-tama marilh kita semua panjatkan bentuk rasa

syukur kita kepada Allah swt. Atas berkat serta karunianya kita

semua pada hari ini telah di berikan nikmat sehat wal’afiat. Tak

lupa juga kita haturkan shalawat dan salam kepada nabiyullah

Muhammad saw. Kepada keluarganya dan para sahabatnya serta

kita sema sebagai umatnya. Pada kesempatan ini ijinkan saya

menyampaikan tentang moral/pendiikan karakter.

Pada usia remaja adalah usia dimana rasa labil meningkat.

Di waktu menginjakan remaja pembentukan karakter sedang di

bentuk. Oleh karena itu kita semua harus memahami hal tersebut.

Hal utama yang sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian

adalah faktor atau pengaruh dari lingkungan sekitarnya bagaimana.

Apa yang terjadi disekitar lingkungan akan memberikan

dampak positif maupun negatif tergantung dari keadaan sekitarnya.

Jika anak di biasakan pada lingkungan yang baik maka moralnya

pun akan bagus atau baik. Begitupun sebalinya, jika seseorang

berada pada lingkungan negatif maka moralnya akan jelek atau

kurang baik.

Berdasarkan beberapa hal tersebut disarankan kepada

bapak//ibu khsususnya agar membiasakan anak berada paada

lingkungan positif. Dengan demikian, anak juga akan memiliki hal

yang positif atau baik.

Mungkin itu saja yang mampu saya sampaikan. Untuk itu, kurang

dan lebihnya mohon di maafkan oleh hadirin semua.

Wassalamualaikum wr.wb

Tugas

1. Buatlah masing-masing teks pidato.

2. Buatlah video pidato tanpa menggunakan teks/naskah.

D. Metode pembelajaran

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Metode reality show

E. Langkah-langkah kegiatan awal

1. Kegiatan awal

Kegiatan pebelajaran dimulai dengan salam pembuka, lalu berdoa

untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik

sebagai sikap , selanjutnya guru menyampaikan atau menjelaskan

tujuan pembelajaran atau kompetensi inti. Memberikann motivasi

peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat materi ajar dalam

kehidupan sehari-hari, agar kegiatan ini untuk membawa perhatian

siswa pada proses pembelajaran agar bersemangat.

2. Kegiatan inti

a. Memancing siswa dengan beberapa pertanyaan, guna memancing

siswa bertanya dan mengetahui kemampuan siswa setelah

penjelasan materi.

b. Guru memberikan contoh video pidato pada siswa

c. Siswa diminta untuk membuat teks pidato sendiri dan membuat

video tanpa menggunakan teks/naskah lalu dikirim di whatshap.

3. Kegiatan penutup

Pada kegiatan akhir guru menyimpulkan materi pembelajaran dan

melakukan evaluasi kepada peserta didik untuk menyimpulkan

pembelajaran dan setelahnya guru menutup pembelajaran.

F. Media pembelajaran

a. Lembar observasi

b. Hp android

G. Penilaian

a. Teknik penilaian

1. Penilaian prose pengamatan

2. Lisan

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

b. Bentuk instrumen penilaian

1. Teks hasil kemampuan belajar siswa

a. Pelafalan

b. Kelancaran berbicara

c. Volume suara

d. Gerak dam mimik

e. Kepercayaan diri

Lembar observasi kegiatan siswa

No. Aspek yang dinilai Penilaian

Ya Tidak

1. Guru menejelaskan tujuan pembelajaran secara

online

2. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan

tujuan pembelajaran

3. Guru memberikan penjelasan dalam metode

pembelajaran yaitu dengan menggunakan

metode reality show

4. Siswa merespon dan aktif dalam pembelajaran

yang telah di jelaskan guru

5. Kemampuan siswa dalam membuat video

pidato

Jumlah

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Presentase

Keterangan

Tingkat keberhasilan:

Pedoman penilaian

Tingkat keberhasilan Predikat

80%-100% Sangat baik (SB)

70%-79% Baik (B)

60%-69 Cukup (C)

50%-59% Kurang (K)

0%-49% Gagal (G)

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1. Lafal dan intonasi

2. Kelancaran berbicara

3. Volume suara

4. Gerak dan mimik

5. Percaya diri

Keterangan:

1=kurang

2=cukup

3=baik

4=sangat baik

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Lampiran II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah : SMP Muhammadiyah 12 Makassar

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : IX

Materi pokok : Teks pidaato

Alokasi waktu :2x40 menit

i. Kompetensi Dasar dan Indikator

3.1 mengidenfikasi gagasan pikiran,arahan atau pesandalam pidato tentang

permasalahan aktual yang didengar dan di baca.

3.2 menyimpulkan gagasa, pandangan, atau pesan dalam pidato yang di

dengar dan di baca

3.3 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato tentang permasalahan

aktual yang didengar dan di baca.

4.1 menjelaskan gagasan, pikiran ,arahan atau pesan dalam pidato dari

sudut pandang tertentu.

4.2 menyimpulkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato.

4.3 mengindenfi ciri kebahasan teks pidato.

B. Tujuan pembelajaran

Setelah pembelajaran ini siswa di harapkan dapat:

1. Mengindenfikasi gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato.

2. Mampu membuat teks pidato

3. Menyimpulkan struktur teks pidato

4. Mengindenfikasi ciri kebahasan teks pidato

5. Menelaah teks pidato

6. Membuat video pidato tanpa menggunakan teks atau naskah.

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

C. Materi Pembelajaran

a. Pengertian teks pidato

Pidato merupakan pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata

yang di tunjukkan kepada orang banyak. Sedangkan teks pidato adalah

teks atau naskah yang digunakan oleh seorang yang berpidato untuk

menyampaikan ide beserta gagasan kepada khayalak umum.

b. Tujuan pidato terbagi sebagai berikut:

1. Pidato informatif

Pidato informatif sebagai sarana menyampaikan informasi

dan pemahaman kepada orang lain.

2. Pidato persuasif

Pidato persuasif bertujuan untuk memberikan pengaruh pada

orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang yang

diinginkan oleh oratur secara suka rela.

3. Pidato argumentatif

Pidato argumentatif di gunakan untuk menyakinkan

pendengar.

4. Pidato rekreatif

Pidato rekreatif untuk memebuat orang merasa senang yang

sifatnya menghibur.

c. Fungsi Pidato

Pidato pada umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut

ini:

1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan yang di

sarankan dengan suka rela .

2. Menyampaikan informasi atau suatu pemahaman kepada

pendengarnya.

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur

sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang

disampaikan.

4. Mendidik.

5. Propaganda.

6. Penyambung lidah seseorang.

Dengan melihat beberapa fungsi pidato diatas maka seseorang

dapat dengan lebih jelas menentukan sikap pada suautu akan atau

ketika sedang berpidato, bahkan dengan mengetahui manfaat

tersebut seseorang yang berpidato dapat mengukur sendiri, apakah

pidato yang di bawahkan itu berhasil ataukah gagal.

d. Jenis-jenis Pidato

Berdasarkan sifat dan isi pidato , jenis-jenis pidato dapat dibedakan

sebagai berikut:

1. Pidato pembukaan, adalah pidato singkat, yang di bawakan oleh

pembaca acara atau mc (master of ceremony).

2. Pidato pengrahan, adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu

pertemuan.

3. Pidato sambutan, adalah pidato yang di sampaikan pada suatu

acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat di lakukan oleh

beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.

4. Pidato peresmian, adalah pidato yang di lakukan oleh seseorang

yang berpengaruh ketika meresmikan sesuatu.

5. Pidato laporan, adalah pidato yang isinya melaporan suatu tugas

atau kegiataan

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

6. Pidato pertagung jawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan

pertanggungjawaban terhadap suatu kegiataan tertentu.

Contoh teks pidato

Moral Pendidikan Karakter

Pertama-tama marilh kita semua panjatkan bentuk rasa

syukur kita kepada Allah swt. Atas berkat serta karunianya kita

semua pada hari ini telah di berikan nikmat sehat wal’afiat. Tak

lupa juga kita haturkan shalawat dan salam kepada nabiyullah

Muhammad saw. Kepada keluarganya dan para sahabatnya serta

kita sema sebagai umatnya. Pada kesempatan ini ijinkan saya

menyampaikan tentang moral/pendiikan karakter.

Pada usia remaja adalah usia dimana rasa labil meningkat.

Di waktu menginjakan remaja pembentukan karakter sedang di

bentuk. Oleh karena itu kita semua harus memahami hal tersebut.

Hal utama yang sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian

adalah faktor atau pengaruh dari lingkungan sekitarnya bagaimana.

Apa yang terjadi disekitar lingkungan akan memberikan

dampak positif maupun negatif tergantung dari keadaan sekitarnya.

Jika anak di biasakan pada lingkungan yang baik maka moralnya

pun akan bagus atau baik. Begitupun sebalinya, jika seseorang

berada pada lingkungan negatif maka moralnya akan jelek atau

kurang baik.

Berdasarkan beberapa hal tersebut disarankan kepada

bapak//ibu khsususnya agar membiasakan anak berada paada

lingkungan positif. Dengan demikian, anak juga akan memiliki hal

yang positif atau baik.

Mungkin itu saja yang mampu saya sampaikan. Untuk itu, kurang

dan lebihnya mohon di maafkan oleh hadirin semua.

Wassalamualaikum wr.wb

Tugas

1. Buatlah masing-masing teks pidato.

2. Buatlah video pidato tanpa menggunakan teks/naskah.

D. Metode pembelajaran

Metode reality show

E. Langkah-langkah kegiatan awal

4. Kegiatan awal

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Kegiatan pebelajaran dimulai dengan salam pembuka, lalu berdoa

untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik

sebagai sikap , selanjutnya guru menyampaikan atau menjelaskan

tujuan pembelajaran atau kompetensi inti. Memberikann motivasi

peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat materi ajar dalam

kehidupan sehari-hari, agar kegiatan ini untuk membawa perhatian

siswa pada proses pembelajaran agar bersemangat.

5. Kegiatan inti

a. Memancing siswa dengan beberapa pertanyaan, guna

memancing siswa bertanya dan mengetahui kemampuan

siswa setelah penjelasan materi.

b. Guru memberikan contoh video pidato pada siswa

c. Siswa diminta untuk membuat teks pidato sendiri dan

membuat video tanpa menggunakan teks/naskah lalu

dikirim di whatshap.

6. Kegiatan penutup

Pada kegiatan akhir guru menyimpulkan materi pembelajaran dan

melakukan evaluasi kepada peserta didik untuk menyimpulkan

pembelajaran dan setelahnya guru menutup pembelajaran.

F. Media pembelajaran

a. Lembar observasi

b. Hp android

G. Penilaian

1. Teknik penilaian

2. Penilaian prose pengamatan

3. Lisan

a. Bentuk instrumen penilaian

1. Teks hasil kemampuan belajar siswa

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

a. Pelafalan

b. Kelancaran berbicara

c. Volume suara

d. Gerak dam mimik

e. Kepercayaan diri

Lembar observasi kegiatan siswa

No. Aspek yang dinilai Penilaian

Ya Tidak

1. Guru menejelaskan tujuan pembelajaran secara

online

2. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan

tujuan pembelajaran

3. Guru memberikan penjelasan dalam metode

pembelajaran yaitu dengan menggunakan

metode reality show

4. Siswa merespon dan aktif dalam pembelajaran

yang telah di jelaskan guru

5. Kemampuan siswa dalam membuat video

pidato

Jumlah

Presentase

Keterangan

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Tingkat keberhasilan:

Pedoman penilaian

Tingkat keberhasilan Predikat

80%-100% Sangat baik (SB)

70%-79% Baik (B)

60%-69 Cukup (C)

50%-59% Kurang (K)

0%-49% Gagal (G)

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1. Lafal dan intonasi

2. Kelancaran berbicara

3. Volume suara

4. Gerak dan mimik

5. Percaya diri

Keterangan:

1=kurang

2=cukup

3=baik

4=sangat baik

Makassar, Semptember

2020

Mengetahui,

Guru Pamong, Mahasiswa,

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

Husniah, S.Pd. VInta Sri Rahayu

NBM. 108319 NIM.10533106716

Mengetahui

Kepala Sekolah Smp Muhammadiyah 12 Makassar

Nurmiati Halim S.Ag

NBM: 934010

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS
Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN TEKS

RIYAWAT HIDUP

Vinta Sri Rahayu. Dilahirkan di Bantaeng pada tanggal

10 Januari 1999. Anak Ketiga dari tiga bersaudara, buah

hati dari pasangan Ayahanda H. Zaenal dengan Ibunda

Hj. Nursiah. Penulis menyelesaikan pendidikan di sekolah

dasar Inpres Tappanjeng Bantaeng pada Tahun 2010 .

Pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan sekolah

menengah pertama di SMP Negeri 2 Bantaeng, Kabupaten

Bantaeng dan menyelesaikan pada tahun 2013. Kemudian

melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMKN 1 Bantaeng, Kabupaten

Bantaeng dan menyelesaikan pada tahun 2016. Kemudian pada tahun yang sama

penulis mendaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Pendidikan dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyelesaikan studi dengan menyusunkaryailmiah yang berjudul “

Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Pembelajaran Teks Pidato Dengan

Metode Reality Show Pada Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar”