peningkatan kemampuan membaca cepat dengan … · skimming pada siswa kelas viii smp negeri 5...

124
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN TEKNIK SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Sry Wahyuni 10533804615 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN TEKNIK

SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5

BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Sry Wahyuni

10533804615

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Scanned by CamScanner

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Scanned by CamScanner

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Scanned by CamScanner

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Scanned by CamScanner

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Tidakada yang tidak mungkin...!!!

Selagi kita terus berusaha, berjuang,dan berdoa kepada Allah Swt sebab Allah

Swt selalu bersama dengan orang-orang yang senantiasa bersabar dan dan

bertaqwa kepada-Nya..

Jika yang lain bisa mengapa kamu tidak!!!

Kesuksesan itu adalah milik mereka yang ingin berjuang, bukan untuk mereka

yang bermalas-malasan.

(Sry Wahyuni)

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tuaku tercinta, saudaraku (Syamsuddin, Sudirman, dan Muh. Jafar,

S.Pd),dan sahabatku, atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis

mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

vi

ABSTRAK

Sry Wahyuni.2019 “Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat dengan

Teknik Skimming dalam Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5

Bontolempangan Satap Baliangan”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Makassar (dibimbing oleh Dr. Syafruddin, M.Pd., dan Syekh

Adiwijaya Latief, S.Pd. M.Pd.,).

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan

membaca cepat melalui model Skimming. Penelitian ini bersifat penelitian

tindakan kelas yang dilaksanakan dalam bersiklus. Setiap siklus terdapat empat

tahap yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan evaluasi,

serta tahap refleksi. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri

5 Bontolempangan Satap Balingan yang berjumlah 31 orang siswa. Pengambilan

data dilakukan dengan tes dan nontes.

Pada tahap perencanaan siklus I dan siklus II, memiliki kemiripan pada

rencana pelaksanaan pembelajaran, yang berbeda adalah langkah pembelajaran.

Langkah pembelajaran yang dilakukan padas iklus I belum terlaksana secara

maksimal dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 17 orang siswa

tidak tuntas dengan persentase 54,84% dan siswa tuntas 14 orang dengan

persentase 45,16% dan pada siklus II dilaksanakan secara keseluruhan sehingga

hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu siswa yang tidak tuntas 2 orang

dengan persentase 6,45% dan siswa yang tuntas 29 orang dengan persentase

93,55%. Proses pelaksanaan pembelajaran siklus I belum optimal, berbeda pada

siklus II yang lebih efektif. Pada siklus II siswa lebih antusias dan termotivasi

dalam mengikuti pembelajaran. Evaluasi pembelajaran pada siklus I belum

optimal karena ada beberapa langkah pembelajaran yang tidak terlaksana dengan

baik dan berpengaruh pada pencapaian hasil belajar. Pada siklus II, langkah

pembelajaran terlaksana dengan baik dan pencapaian hasil belajar siswa

mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hasil belaja

rmembaca cepat melalui model skimming pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5

Bontolempangan Satap Baliangan mengalami peningkatan.

Kata Kunci: Membaac Cepat, Model Skimming.

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang

senantiasa memberi berbagai karunia dan nikmat yang tak terhingga kepada

seluruh makhluk-Nya terutama kepada manusia. Salam dan shalawat senantiasa

tercurahkan kepada Nabiullah Muhammad Saw, juga kepada seluruh umat beliau

yang tetap istiqamah dijalan-Nya dalam mengarungi bahtera kehidupan dan

melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.

Penulis menyadari bahwa pada penyusunan skripsi ini, banyak hambatan

dan rintangan yang penulis hadapi. Namun, hal tersebut tidak mengurangi

semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini karena motivasi dan bantuan

doa dari berbagai pihak. Selaku penulis, saya ungkapkan rasa terimakasih:

Kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Sambe dan Ibunda Sukina atas

segala doa, motivasi, pengorbanan, pengertian, kepercayaan, serta dukungan baik

moral maupun materi, terkhusus pada perjalanan studi penulis di Universitas

Muhammadiyah Makassar

Penulis berterimakasih kepada Prof. Dr. H.Abd. Rahman Rahim, MM.,Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph. D. Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar,

Penulis berterimakasih kepada pembimbing I Dr. Syafruddin, M. Pd. Dan

pembimbing II Syekh Adiwijaya Latief, S. Pd., M. Pd. Telah memberikan

bimbingan, arahan, serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini, serta seluruh

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

viii

dosen dan staf pegawai dalam lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis ucapkan terimakasih kepada ketiga saudara penulis, Syamsuddin,

Sudirman, dan Muh. Jafar, S.Pd, rekan-rekan seperjuangan mahasiswa angkatan

2015 jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya kelas D yang

telah bersama-sama menjalani masa perkuliahan, serta sahabat-sahabatku yang

selalu setia mendampingi penulis dalam menyusun skripsi serta memberi bantuan

dan masukan pada saat penulis mendapat kendala pada saat penyusunan, serta

semua pihak yang senantiasa memberi dukungan, semangat, dan nasihat dalam

menuntut ilmu.

Penulis berharap semogas kripsi ini dapat menjadi masukan yang

bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semoga segala

jerih payah kita bernilai ibadah di sisi Allah Swt. Amin.

Makassar, Desember 2019

Penulis

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 7

1. Penelitian Relevan ............................................................................. 7

2. Landasan Teoritis...............................................................................9

3. Hakikat Membaca ........................................................................... 10

4. Tujuan Membaca ............................................................................. 10

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

x

5. Mengukur Kecepatan Membaca.......................................................12

6. Hakikat Membaca Cepat...................................................................12

7. Hambatan Membaca Cepat dan Cara Mengatasinya.........................13

8. Manfaat Kemampuan Membaca Cepat..............................................16

9. Model Skimming.................................................................................16

B. Kerangka Pikir..........................................................................................19

C. Hipotetis Penelitian...................................................................................20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitiann......................................................................................21

B. Lokasi dan Subjek Penelitian..................................................................21

C. Faktor yang di Selidiki............................................................................22

D. Proses Penelitian ................................................................................... 22

E. Instrumen Penelitian.............................................................................. 26

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 26

G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 27

H. Indikator Keberhasilan .......................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 29

B. Pembahasan ........................................................................................... 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................... 48

B. Saran ...................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 49

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

xi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 KemampuanMembaca Cepat Siklus I................................................37

Tabel 3.2Ketuntasan Belajar Siswa pada Suklus I............................................38

Tabel 3.3 Kemampuan Membaca Cepat Siklus II...............................................45

Tabel 3.4 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II.............................................46

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Mc Teggrt (Suharsimi

Arikunto, 2006: 97) .................................................................... 26

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rpp Siklus I ......................................................................................................

2. Rpp Siklus II ....................................................................................................

3. Fornat Penilaian Membaca Cepat ....................................................................

4. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I ..........................................

5. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II ........................................

6. Hasil Observasi Aktivitas Membaca Cepat Siswa pada Siklus I .....................

7. Rekapitulasi Obseravsi Mmembaca Cepat Siswa pada Siklus I......................

8. Hasil Observasi Aktivitas Membaca Cepat Siswa pada Siklus II ....................

9. Rekapitulasi Observasi Aktivitas Membaca Cepat Siswa pada Siklus II........

10. Hasil Penialaian Kemampuan Membaca Cepat Siklus I dan II........................

11. Hasil Rekapitulasi Kemampuan Membaca Cepat Siklu I dan Siklus II...........

12. Soal Tes Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Siklus II ..............................

13. Dokumentasi kegiatan ......................................................................................

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan

meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan, pengaruh informasi

dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karen itu,

siswa harus belajar berbagai ilmu pengetahuan dengan harapan agar dapat

mengembangkan kemampuan sebagai bekal bagi masa depannya. Hal ini relevan

dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang di rumuskan pada pasal 3 Undang-

Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(2003:7) sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manausia yang beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan sebagai upaya pencapain fungsi dan

tujuan pendidikan nasional adalah pelajaran bahasa indonesia yang beriorentasi pada

pengembangan kemampuan berbahasa, diantaranya kemampuan membaca. Pentingnya

keterampilan membaca ditegaskan oleh The Liang Gie (1998:57) bahwa “Keterampilan

pokok pertama yang harus dikembangkan dan di kuasai oleh para siswa ialah membaca

buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya. Membaca merupakan suatu kegiatan studi

yang paling banyak memakan waktu dan memerlukan pemikiran sepenuhnya”.

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

2

Bahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap orang. Dengan bahasa

seseorang dapat menyerap informasi dan berinteraksi dengan orang lain. Dalam proses

interaksi diperlukan keterampilan berbahasa yang baik supaya komunikasi berjalan

lancar. Bagi setiap orang, keterampilan berbahasa menjadi suatu hal yang penting

termasuk bagi para siswa ketika mereka mengikuti pembelajaran di berbagai jenjang

pendidikan.

Salah satu pembelajaran yang diajarkan di sekolah adalah pembelajaran Bahasa

Indonesia. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada empat keterampilan berbahasa

yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan

tersebut merupakan keterpaduan antara satu dengan yang lain. Salah satu keterampilan

berbahasa yang penting dikuasai oleh siswa adalah keterampilan membaca karena

sebagai bekal untuk dapat mengikuti proses pembelajaran bahasa indonesia di sekolah.

Keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari

keampuan membacanya. Oleh sebab itu, pembelajaran membaca perlu untuk diajarkan

untuk mengikuti kemampuan membaca siswa.

Pembelajaran membaca pada dasarnya bertujuan supaya siswa mampu

menangkap dan memahami informasi-informasi yang disampaikan melalui media tulis.

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini berbagai informasi disampaikan melalui

berbagai media seperti internet, koran, majalah, surat kabar, dan sebagainya.

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

3

Hal ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan membaca dengan cepat serta

pemahaman yang cepat pula dalam mengakses informasi-informasi tersebut.

Kemampuan membaca cepat diperlukan siswa untuk mempermudah

memahami isi bacaan. Dengan membaca cepat, siswa dapat menemukan isi bacaan

dengan cepat pula. Keceepatan membaca harus diimbangi dengan kecepatan memahami

isi bacaan. Siswa yang memiliki kemampuan membaca cepat akan tetapi kecepatan

pemahamannya kurang tentu akan berpengaruh pada keefektifan membacanya.

Kecepatan membaca siswa sangat tergantung pada ketertarikan terhadap bacaan yang

akan dipahami. Dengan bahan bacaan yang menarik, siswa akan termotivasi untuk

membaca cepat dan memahami isi bacaan.

Membaca cepat sangat berguna bagi siswa untuk mempelajari suatu ilmu yang

akan dipahami. Jika kecepatan membaca siswa kurang maksimal akan menghambat

proses pembelajarannya.

Menurut Nurhadi ada dua faktor yang menyebabkan kecepatan membaca

seseorang kurang maksimal yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pertama, faktor

internal yaitu meliputi (IQ), minat, sikap,bakat, motivasi, tujuan membaca, dan

sebagainya. Kedua, faaktor eksternal yaitu dalam bentuk membaca, teks bacaan

(sederhana-berat, mudah-sulit), faktor lingkungan, atau faktor latar belakang sosial

ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.

Selain itu, kurang tepatnya penggunaan metode dan pendekatan juga

menyebabkan kurang maksimalnya kemampuan membaca cepat siswa di sekolah. Oleh

sebab itu, upaya yang dilakukan guru hanya memberikan pelatihan-pelatihan dengan

membaca bacaan-bacaan pendek yang terdapat dalam buku paket. Rendahnya

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

4

pemahaman guru terhadap teknik-teknik untuk meningkatkan kemampuan membaca

cepat juga akan berpengaruh terhadap kecepatan membaca siswa.

Demikian juga halnya yang terjadi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5

Bontolempangan Satap Baliangang. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa

tingkat kecepatan dan pemahaman siswa dalam membaca masih kurang maksimal.

Kecepatan membaca siswa masih kurang120-180 kata per menit (kpm), demikian pula

dengan pemahaman bacaan hanya mampu memahami sekitar 60% saja.

Kecepatan efektif membaca untuk klasifikasi pembaca adalah SD (140 kpm),

SMP (140-175 kpm), SMA (175-245 kpm), PT (245-280 kpm) (Soedarsono, 2007:75).

Dengan mengacu pada teori tersebut kecepatan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri

5 Bontolempangan Satap Baliangang masih dibawah standar kecepatan membaca

tingkat SMP.

Di samping itu, berdasarkan penelitian dengan siswa pada umumnya mereka

kurang termotivasi untuk membaca cepat. Rendahnya kekampuan siswa kelas VIII SMP

Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangang dalam membaca cepat ini juga disebabkan

penggunaan metode yang kurang bervariasi. Guru hanya menggunakan metode ceramah

serta tidak menerapkan teknik-teknik khusus dalam pembelajaran membaca cepat,

sehingga siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan apa yang dijelaskan guru

tanpa adanya suatu latihan ataupun praktek membaca.

Keadaan seperti ini sangan memprihatinkan dan harus segera ditangani dengan

sungguh-sungguh. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca cepat tentu akan

berpengaruh pada kemampuan mereka dalam menemukan isi bacaan yang dibaca. Jika

tidak ada penanganan, hal tersebut akan berakibat pada turunnya minat baca mereka.

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

5

Untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP

Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangang dalam penelitian ini digunakan teknik

skimming. Dengan menggunakan teknik ini diharapkan kecepatan membaca siswa lebih

meningkat.

Skimming adalah teknik membaca dengan menjelajahi atau menyapu bacaan

dengan cepat untuk memahami atau menemukan hal-hal yang penting. Siswa yang

menggunakan teknik ini tidak lagi membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat tetapi

paragraf demi paragraf dibaca dengan cepat. Hal yang dicari adalah hal-hal yang pokok

atau penting, yaitu ide-ide pokok. Ide pokok tidak selalu di awal paragraf tetapi juga

terdapat di tengah, di akhir, atau di awal dan di akhir. Untuk mencari ide-ide pokok

siswa tidak diperbolehkan membuang-buang waktu. Sedangkan

Penggunaan teknik skimming dalam pembelajaran membaca cepat dapat

dijadikan solusi untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat agar tujuan

pembelajaran tercapai. Oleh karena itu, dilaksanakan penelitian mengenai peningkatan

kemampuan membaca cepat dengan teknik skimming pada siswa kelas VIII SMP Negeri

5 Bontolempangan Satap Baliangan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah kemampuan membaca cepat dengan menggunakan model skimming

siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah:

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

6

1. Mendeskripsikan hasil peningkatan kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII

SMP NEGERI 5 Bontolempangan Satap Baliangang, setalah memanfaatkan model

skimming dalam proses pembelajaran.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan mendalam tentang

pemanfaatan model skimming dalam pembelajaran membaca cepat.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti

Memberikan sumbangan pemikiran atau bahan informasi mengenai model

skimming dalam pembelajaran membaca cepat

b) Bagi Siswa

Sebagai bahan masukan dalam prmbelajaran membaca cepat dan alat untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga pembelajaran tersebut menjadi

pembelajaran yang menyenangkan.

c) Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran

yang sudah berlangsung, juga merupakan upaya pembangunan kurikulum di tingkat

kelas, serta untuk mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran.

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Relevan

Sekarang ini yang beranjak dari awal sulit ditemukan. Hal ini dikarenakan

suatu penelitian biasanya mengacu dan penyempurna penelitian-penelitian terdahulu.

Penelitian terdahulu dapat dijadikan pedoman dan titik tolak terhadap penelitian yang

akan dilaksanakan. Oleh sebab itu, peninjauan terhadap penelitian terdahulu sangatlah

diperlukan untuk mengatasi relevansi penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

dilakukan. Peninjauan kembali juga sangat penting untuk membandingkan seberapa

besar keaslian penelitian yang akan dilakukan serta mengetahui perbedaan, persamaan,

dan keunggulan dari penelitian yang akan dilakukan.

Penelitian tentang keterampilan berbahasa temasuk keterampilan membaca

cepat sudah banyak dilakukan oleh para peneliti dengan berbagai hasil dan manfaat

yang dapat menunjang kegiatan membaca. Hal tersebut dapat dijadikan salah satu bukti

bahwa penelitian tentang membaca cepat memang sangat menarik untuk diteliti.

Penelitian membaca cepat antara lain dilakukan oleh: Asmawati (2013) dan Zulfikar

(2015). Dari penelitianpenelitian tersebut menghasilkan banyak manfaat yang

menunjang pembelajaran keterampilan membaca cepat.

Penelitian yang dilakukan oleh Asmawati (2013) yang berjudul “Peningkatan

Kemampuan Membaca Cepat Dengan Teknik skimming Pada Siswa Kelas VII SMP

Buq’atun Mubarakah Gombara Makassar dalam penelitiannya,

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

8

Asmawati mengatakan dalam melakukan penelitiannya ini untuk mengcapai tujuan

diperlukan beberapa metode. Metode yang dilakuakan terdiri dari empat tahap yaitu:

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Penelitian yang dilakukan oleh Zulfikar (2015) dalam penelitiannya yang

berjudul “Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Dengan Menggunakan Metode

Speed Reading Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Sanggiringan Kabupaten Gowa”

penelitian ini dilatar belakangi kurang efektifnya pembelajaran membaca cepat yang

disebabkan oleh rendahnya minat baca siswa, kecepatan membaca cepat siswa masih

dibawah standar yang telah ditentukan. Maka Zulfikar menerapkan metode tersebut

dengan harapan agar siswa dapat mencapai kecepatan membaca yang telah ditentukan.

Berdasarkan kajian pustaka tersebut, dapat diketahui bahwa penelitian tindakan

kelas tentang peningkatan keterampilan membaca cepat sudah pernah dilakukan orang.

Penelitian dilakukan dengan berbagai macam cara baik itu peningkatan kemampuan

mambaca cepat dengan teknik skimming dan peningkatan kemampuan membaca cepat

dengan menggunakan metode speed readin . Berbagai macam cara dan teknik membaca

cepat terus berkembang seiring kebutuhan siswa untuk dapat mengakses informasi

secara cepat. Oleh karena itu, muncul metode, media, dan teknik terbaru dalam upaya

peningkatan kemampuan membaca cepat.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan dikaji tentang

peningkatan kemampuan membaca cepat dengan teknik skimming dan perubahan

perilaku siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangang. Penelitian

ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada penelitian ini

akan diterapkan teknik skimming untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

9

siswa. Teknik ini digunakan untuk membantu siswa dalam menemukan isi bacaan dan

menjawab pertanyaan tentang isi bacaan secara cepat.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah jenis penelitian,

instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Jenis penelitian adalah penelitian

tindakan kelas, instrumen penelitian berupa instrumen tes dan instrumen non tes, serta

teknik analisis data melalui teknik kualitatif dan teknik kuantiatif.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang terdahulu. Perbedaannya terletak

pada tindakan yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca cepat yaitu

menggunakan teknik skimming dan scanning dengan objek penelitian siswa kelas VIII

SMP Negeri 5 Bontelempangan Satap Baliangan. Permasalahan yang dikaji adalah

seberapa besar peningkatan kemampuan membaca cepat siswa setelah diadakan

pembelajaran membaca dengan teknik skimming.

Kebaharuan dalam penelitian ini terletak pada teknik yang digunakan dalam

meningkatkan kemampuan membaca cepat yang masih jarang dilakukan oleh para

peneliti. Teknik skimming ini sangat tepat digunakan untuk meningkatkan kemampuan

membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangang.

Penelitian ini mempunyai kedudukan sebagai pelengkap bagi penelitian yang

sudah ada. Hal ini dikarenakan penelitian ini dapat melengkapi penelitian penelitian

tentang membaca cepat yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Penelitian ini

dapat memberikan sumbangan untuk mengembangkan teori pembelajaran membaca.

2. Landasan Teoretis

Dalam landasan teoretis ini dipaparkan teori-teori yang dikemukakan oleh para

ahli dari berbagai sumber berbeda yang dapat dijadikan pendukung penelitian. Landasan

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

10

teori tersebut terdiri atas hakikat membaca, membaca cepat, tujuan membaca cepat,

hambatan membaca cepat, teknik membaca cepat, pembelajaran membaca cepat, dan

teknik skimming. Teori tersebut akan diuraikan secara terperinci sebagai berikut.

3. Hakikat Membaca

Menurut KLBI membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang

tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati).

Gorys Keraf (1996:24) membaca dalah suatu proses yang kompleks yang

meliputi kegiatan yang bersifat fisik dan mental. Membaca juga dapat diartikan sebagai

proses pemberian makna simbol-simbol visual.

Menurut Hodgson (dalam tarigan, 2008:7) membaca merupakan suatu proses

yang dilakukan serta diperguankan oleh pembaca untuk melalui media kata-kata atau

bahasa tulis.

Sahdono dan Slamet (2012:64) menyatakan bahwa membaca bukanlah sekedar

menyuarakan lambang-lambang tertulis tanpa mempersoalkan apakah rangkaian kata

atau kalimat yang dilafalkan tersebut dipahami atau tidak melaiankan lebih daripada itu.

Jadi, membaca adalah kegiatan berinteraksi dengan teks dan menerka teks

yang dibaca serta memberikan simbol-simbol visual. Melibatkan semua proses mental

yang tinggi seperti ingatan, pikiran, pemahaman dan daya khayal serta pemecahan

masalah.

4. Tujuan Membaca

Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi

dalam bacaan. Informasi mencangkup pengertian: keterangan, pengetahuan, kabar atau

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

11

berita (tentang sesuatu) (KBBI, 1989:331). Tujuan membaca pada umumnya yaitu agar

setiap anak mampu membaca dan memahami setiap teks pendek dengan lancar.

Tujuan membaca berdasarkan kurikulum 1994 yaitu :

a. Setiap siswa dapat memahami gagasan yang didengar secara langsung

maupun tidak langsung.

b. Setiap siswa dapat membaca teks bacaan dan mampu menyimpulkan isinya

menurut kata-kata anda sendiri.

c. Setiap siswa dapat membaca teks bacaan secara cepat dan dapat mencatat

gagasan-gagasan utama (Depdiknas tahun 1994 halaman 18).

Tujuan akhir membaca yaitu memahami ide, kemudian menangkap makna

dalam bacaan secara utuh, baik dalam bentuk narasi, teks bebas, atau puisi yang dapat

disimpulkan dalam suatu karya tulis ataupun tidak tertulis.

Tujuan membaca secara umum adalah :

a. Mendapat informasi

b. Memdapat pemahaman

c. Mendapat kesenangan

Tujuan membaca secara khusus adalah :

a. Mendapat informasi faktual

b. Mendapat keterangan khusus dan problematis

c. Memberi penilaian kritis pada karya tulis seseorang

d. Mendapat kenikmatan emosi

e. Mengisi kegiatan waktu luang

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

12

Hal menarik yang disampaikan oleh Nurhadi terbitan tahun 1987 yaitu bahwa

tujuan membaca dapat mempengaruhi pemahaman bacaan. Hal ini berarti semakin kuat

tujuan seseorang untuk membaca maka semakin meningkat pula kemampuan orang itu

untuk memahami bacaannya.

5. Mengukur Kecepatan Membaca

Membaca merupakan keterampilan berbahasa, dan setiap orang mempunyai

keterampilan berbahasa yang berbeda-beda, namun kemampuan membaca dapat diukur.

Aninriyani dan Ninsi (2008:19) menyatakan bahwa rumus kecepatan membaca

adalah:

X =𝑌

𝑍𝑥 60

Keterangan:

X: kecepatan

Y: jumlah kata yang telah berhasil dibaca

Z: lama membaca dalam detik

6. Hakikat Membaca Cepat

Menurut Andriyani dan Ningsi (2008:18) membaca cepat merupakan salah satu

kegiatan membaca yang menitikberatkan pada pemahaman isi bacaan secara cepat

dengan waktu yang relatif singkat. Jadi, ada dua faktor yang memang penting dalam

membaca cepat yaitu kecepatan dan ketetapan.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Kundharu Saddhono dan Slamet

(2012:12) menyatakan bahwa keterampilan membaca cepat ini penting kita kuasai

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

13

berkenan dengan perolehan informasi-informasi keseharian seperti berita dan reportase

(laporan utama media massa(surat kabar dan majalah)). Membaca cepat dilaksanakan

secara zig-zag atau vertikal, punya prinsip melaju terus.

Jadi, membaca cepat itu adalah kemampuan membaca dengan memperhatikan

tujuan dari membaca dan merupakan sistem membaca dengan memperhitungkan waktu

baca dan tingkat pemahaman terhadap bacaan yang dibacanya.

Albert (dalam Hendri, 2008:33) mengemukakan tujuan utama membaca cepat

yaitu untuk:

a. Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, dan pesan singkat.

b. Menemukan hal tertentu dari suatu bacaan.

c. Menemukan atau menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.

Sedangkan manfaat membaca cepat adalah sebagai berikut:

a. Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat dan

efektif.

b. Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau

membaca bagian yang tidak kita perlukan.

7. Hambatan Membaca Cepat dan Cara Mengatasinya

Membaca cepat bagi orang awam atau seseorang yang tidak mendapatkan

latihan-latihan khusus membuat mereka merasa lelah dalam membaca. Ada beberapa

hal yang dapat menghambat proses membaca cepat yaitu:

a. Sulitnya Konsentrasi

Ketika tidak konsentrasi dalam membaca informasi yang diterima oleh mata

kemudian diteruskan ke otak tidak menghilangkan perhatian yang cukup sehingga

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

14

menyebabkan hilangnya pemahaman. Tidak jarang hal ini membuat seseorang harus

mengulang bahan bacaan berkali-kali dalam proses membaca. Pengulangan ini disebut

rekreasi dan merupakan salah satu kebiasaan yang perlu dihilangkan jika ingin

memperbaiki kecepatan baca.

Kesulitan konsentrasi bisa disebabkan beberapa faktor diantaranya: kelelahan

fisik dan mental, bosan atau banyak hal lain yang sedang dipikirkan. Konsentrasi juga

dapat terganggu dengan adanya hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti suara

musik yang keras, TV yang menyala, orang lalu lalang, dan lain-lain. Kesulitan

konsentrasi membuat pikiran melayang entah kemana dan huruf-huruf yang dibaca pun

ikut menguap terbang.

Dalam membaca konsentrasi sangat penting karena menentukan kemampuan

anda menangkap dan memahami isi bacaan. Apalagi ketika anda membaca cepat, maka

konsentrasi yang baik akan memastikan bahwa kecepatan membaca berbanding lurus

dengan pemahaman dan bukan sebaliknya.

Untuk itu ketika mulai membaca, coba atasi faktor-faktor yang menyebabkan

anda sulit berkonsentrasi. Cari tempat yang tenang, memiliki penerangan yang cukup,

suhu ruangan yang nyaman, dan tempat duduk yang enak dipakai. Jika ada gangguan,

selesaikan dulu sebelum anda memulai membaca.

Setelah hal diatas dilakukan, selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan

konsentrasi itu sendiri. Dalam membaca cepat konsentrasi yang dibutuhkan adalah

kerjasama antara mata dan otak, di mana mata bekerja menangkap kata dengan cepat

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

15

dan otak menerjemahkan, mengomentari, dan memahami kata demi kata yang

ditangkap.

b. Rendahnya Motivasi

Hambatan berikutnya dalam membaca adalah motivasi. Gangguan ini terutama

dialami mahasiswa ketika harus membaca teks book tebal yang tidak disukai.

Rendahnya motivasi akan muncul ketika anda hendak membaca suatu buku tapi tidak

terlalu tahu buku tersebut tentang apa. Maka anda akan cenderung membaca

sekedarnya saja dan tidak terlalu berminat untuk membaca dengan pemahaman yang

baik.

Motivasi menjadi pendukung konsentrasi dan saling bantu membantu dalam

menciptakan pemahaman yang utuh baik secara nalar maupun emosional. Jika anda

memiliki atak yang cemerlang dan konsentrasi yang tinggi, mungkin anda bisa

memahami materi dengan mudah. Akan tetapi, motivasilah yang membantu untuk

mempertahankan pemahaman tersebut dalam jangka panjang karena motivasi

melibatkan emosi dan keinginan untuk menikmati suatu bahan bacaan.

c. Khawatir Tidak Memahami Bahan Bacaan

Ada orang yang minder duluan ketika baru melihat buku yang hendak dibaca.

Dia khawatir bahwa buku tersebut terlalu berat nanti tidak bisa dipahami. Rasa

khawatir ini akan menjadi kenyataan jika anda terus membawanya ketika membaca.

Kekhawatiran ketiaka anda tidak bisa atau sulit memahami isi bacaan akhirnya akan

benar-benar menjadi kenyataan.

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

16

8. Manfaat Kemampuan Membaca Cepat

Adapun beberapa manfaat dari kemampuan membaca cepat menurut Tim

Penulis (2008:9) yaitu:

a. Menghemat waktu

b. Menciptakan efesiensi

c. Kemampuan membaca cepat membuat seseorang menjadi lebih baik dalam

memperoleh informasi

d. Memiliki nilai yang menyenangkan atau menghibur

e. Membaca cepat dapat meningkatkan kesenangan dan hiburan

f. Memperluas cakrawala mental

g. Dengan membaca cepat, beberapa bahan bacaan memungkinkan perluasan

cakrawala mental seseorang

h. Membantu berbicara secara efektif

i. Membantu seseorang menghadapi tes/ujian

j. Meningkatkan pemahaman seseorang

k. Menjamin seseorang selalu mutakhir

l. Sebagai tonukum mental

9. Model Skimming

a. Pengertian Model Membaca Skimming

Skimming adalah suatu teknik membaca dengan kecepatan tinggi guna mencari

hal-hal yang penting atau ide pokok dari suatu bacaan. Teknik membaca ini dilakukan

dengan cara membaca suatu bacaan secara cepat dan sekilas guna mendapatkan kesan

keseluruhan dan umum.

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

17

b. Tujuan Skimming

1) Mengenali topik bacaan

2) Mengetahui pendapat orang

3) Mengetahui organisasi penulisan

4) Mendapatkan bagian penting yang kita butuhkan tanpa membaca keseluruhan isi

bacaan

5) Penyegaran apa yang pernah kita baca.

c. Manfaat Skimming

1) Mampu mencari suatu informasi khusus yang dibutuhkan dari sebuah teks bacaan

atau buku secara cepat dan efesien.

2) Mampu menjelajahi banyak halaman buku dalam waktu yang singkat.

3) Tidak terlalu banyak membuang-buang waktu guna mencari sesuatu yang

diinginkan dari buku, khususnya tindakan yang tidak menunjang terhadap

pencarian informasi tersebut.

d. Langkah-langkah Membaca Skimming

1) Pertama-tama kita membuat pertanyaan tentang apa yang akan kita cari dari suatu

buku.

2) Langkah kedua adalah menelususri daftar isi atau kata pengantar, apakah informasi

yang kita butuhkan itu ada atau tidak.

3) Dengan penuh perhatian, telusuri dengan kecepatan tinggi setiap paragraf atau sub

bab bacaan tersebut.

4) Berhentilah jika telah menemukan apa yang kita cari dalam bacaan tersebut.

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

18

5) Langkah terakhir adalah bacalah dengan kecepatan normal, dan pahami dengan

baik apa yang telah kita temukan tersebut.

Selain itu, berikut merupakan beberapa situasi yang menuntut pembaca untuk

melakukan skimming:

1) Memeriksa sebuah bab dalam buku, sebelum mempelajarinya secara serius supaya

mendapatkan sebuah gagasan tentang cakupan umum bab yang akan dipelajari.

2) Menyampel beebrapa halaman novel atau karya tulis jenis lain guna menentukan

apakah karya tulis tersebut adalah bacaan yang bernilai atau bukan.

3) Memeriksa secara cepat sebuah artikel tentang isu kontroversial guna menemukan

pandangan pengarang, tanpa memperhatikan argumen pengarang yang spesifik.

4) Memeriksa bahan bacaan untuk menilai apakah bacaan tersebut mengandung jenis

informasi yanh sedang kita cari.

5) Meneliti bahan bacaan untuk menentukan apakah bacaan tersebut dapat dipahami

atau tidak.

e. Kelebihan dan Kekurangan Membaca Skimming

Kelebihan membaca dengan teknik skimming yaitu dapat menjelajahi banyak

halaman buku dalam waktu yang singkat dan dapat mencari suatu informasi khusus

yang diperlukan dari sebuah teks bacaan secara cepat dan efesien.

Kekurangan membaca dengan teknik skimming yaitu banyak menyita waktu

dan melelahkan. .

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

19

B. Karangka Pikir

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat bagian yaitu menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Dalam pembelajaran tersebut memfokuskan

keterampilan membaca yaitu membaca cepat dengan menggunakan model skimming

dan scanning dengan mengenalisis kemampuan siswa sehingga dapat menghasilkan

peningkatan membaca cepat

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

19

Bagan Karangka Pikir

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

MENYIMAK MENULIS BERBICARA MEMBACA

MEMBACA CEPAT

TEKNIK SKIMMING

HASIL

Iye8yd

KURIKULUM 2013

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

20

C. Hipotesis Penelitian

Jika model skimming diterapkan dalam pembelajaran membaca cepat pada

siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan maka hasil belajar

dapat meningkat.

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam

penelitian tindakan kelas ini mengkaji masalah-masalah yang muncul dalam

pelaksanaan belajar mengajar. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk proses

pengkajian berdaur melalui dua siklus yang terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi. Jika dalam siklus I nilai rata-ratanya belum mencapai

target yang ditentukan, akan dilakukan perbaikan dalam siklus II.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penentuan dan penepatan tempat atau daerah dalam penelitian ini dilakukan

secara sengaja, penepatan pada tempat tertentu yang dianggap sesuai dengan tujuan

penelitian. Lokasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 5

Bontolempangan Satap Baliangan.

2. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII

SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan sasaran utama dalam penelitian ini

adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat dengan memanfaatkan model

Skimming.

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

22

C. Faktor yang Diselidiki

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan yang

memfokuskannya di laksanakan dalam kegiatan dikelas sehingga penelitiannya berupa

penelitian tindakan kelas. Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah kemampuan

siswa dalam membaca cepat yang terfokus pada rumusan permasalahan dan tujuan

penelitian. Berdasarkan penelitian bertujuan mendeskripsikan proses pembelajaran

membaca cepat dan meningkatkan hasil pembelajaran membaca cepat yang terjadi pada

situasi kelas yang konkret serta dapat menghasilkan interpretasi dan penilian terhadap

prakti yang dilakukan dalam proses belajar mengajar.

D. Proses Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dan siklus II merupakan

rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dalam artian pelaksanaan siklus II merupakan

kelanjutan dari siklus I. Secara terperinci pelaksanaan penelitian untuk dua siklus ini

sebagai berikut.

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

23

Siklus PTK

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Mc Teggrt

(Suharsimi Arikunto, 2006: 97)

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi

Observasi

Hasil

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

24

Siklus I

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai

berikut :

a. Menelaah kurikulum SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan agar dapat

mengalokasikan waktu yang tersedia antar materi pelajaran dengan rencana

penelitian.

b. Membuat rencana pembelajaran (RPP) untuk melaksanakan tindakan.

c. Menyediakan sarana yang diperlukan.

d. Membuat lembar observasi untuk melihat hasil belajar siswa ketika model

skimming dan diterapkan.

e. Membuat dan menyusun hasil observasi.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilaksankan tindakan dengan langkah-langkah yang dilakukan

sebagai berikut :

a. Memulai proses belajar mengajar yang menyangkut materi pelajaran sesuai dengan

skenario yang telah direncanakan.

b. Menjelaskan materi pembelajaran dengan model pembelajaran skimming dan.

c. Memberi siswa kesempatan untuk bertanya serta memberikan ulangan sebagai

bahan evaluasi.

3. Tahap Observasi

Observasi ini dilakukan pada saat guru melaksankan proses belajar mengajar.

Guru mencatat hal yang dialami oleh siswa, situasi dan kondisi belajar siswa

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

25

berdasarkan lembar observasi yang sudah disiapkan dalam hal ini mengenai kehadiran

siswa, dan mengikuti proses belajar mengajar.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti dapat merefleksikan setiap hal yang diperoleh melalui

lembar observasi, kemudian menilai dan mempelajari perkembangan hasil siswa pada

siklus I, dan kedua hasil inilah yang selanjutnya dijadikan acuan bagi peneliti untuk

merencanakan perbaiakn dan penyempurnakan pada siklus berikutnya (siklus II)

sehingga hasil yang dicapai lebih baik dari siklus sebelumnya (siklus II).

Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II ini relatif sama dengan pelaksanaan tindakan

pada siklus I, namun dalam pelaksanaan ini dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus I

sehingga hasil belajar meningkat.

1. Tahap Perencanaan

Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah

sebagai berikut:

a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran.

b. Membuat rencana pembelajaran (RPP) pelaksanaan tindakan.

c. Menyediakan sarana pendukung yang diperlukan.

d. Membuat lembar observasi untuk melihat keefetifan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan siklus II adalah melajutkan langkah-langkah yang

telah dilakukan pada siklus I dan beberapa perbaikan yang perlu dalam

memecahkan masalah pada siklus I.

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

26

3. Tahap Observasi

Melakukan observasi aktivitas siswa selama proses belajar mengajar

berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Melakukan evaluasi dengan

memberikan teks membaca cepat dengan model skimming dan scanning yang dilakukan

pada akhir tindakan akhir siklus II unruk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

4. Tahap Refleksi

Meninjau kembali hasil yang diperoleh dengan membandingkan hasil belajar

siklus I dengan siklus II, dan hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi

pada siklus I dna siklus II dianalisis dan membuat kesimpulan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian

yaitu lembar observasi dan tes.

1. Lembar observasi berisi aspek-aspek yang diamati pada aktivitas mengajar

guruberdasarkan tahapan metode skimming dan scanning, dan mengamati aktivitas

belajar siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia, berupa: memperhatikan

penjelasan guru, membaca bacaan, dan mengerjakan tugas.

2. Tes berisi pertanyaan-pertanyaan tertulis yang berkaitan dengan materi atau isi

bacaan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi dan

tes atau latihan (Arikunto, 2006:229-232).

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

27

a. Observasi

Teknik observasi dilakukan untuk melihat semua aktivitas peneliti dan siswa

saat pembelajaran berlangsung. Tujuan observasi tersebut adalah untuk memperoleh

data berupa tindakan observasi dalam mengontrol belajar siswa dalam pembelajaran

keterampilan membaca secara lengkap dengan menggunakan teknik skimming dan

scanning.

b. Tes / Latihan

Tes atau latihan meerupakan instrumen penelitian untuk mengukur kemampuan

membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan. Tes

diberikan pada siswa dalam mengukur kemapuan membaca cepat dalam bentuk tertulis.

c. Dokumentasi

Pengambilan gambar dengan menggunakan kamera pada saat melakukan

penelitian di kelas.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data hasil penelitian berupa hasil observasi dan tes kemampuan

membaca cepat dengan teknik skimming. Analisis hasil observasi bertujuan

memperoleh gambaran aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dalam

mengikuti pelajaran bahasa indonesia melalui metode skimming di kelsa VIII SMP

Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan, sedangkan hasil tes dianalisis untuk

mengukur kemampuan membaca cepat siswa pada setiap siklus dengan menggunakan

tabel distribusi frekuensi dan persentase dan menghitung nilai rata-rata dengan rumus

berikut:

Me = ∑𝑋𝑖

𝑛 (Sugiyono, 2004: 43)

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

28

Keterangan :

Me = Mean (rata-rata)

X = Nilai X ke i sampai ke n

N = Jumlah siswa

Kategori kemampuan membaca cepat siswa sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kategori Kemampuan Membaca Cepat

NO Interval Nilai Kategori

1. 80-100 Sangat baik

2. 70-79 Baik

3. 60-69 Cukup

4. 50-59 Rendah

5. ≤ 49 Sangat rendah

Sumber : Syah (2000:153)

Penentuan tingkat ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia

berdasarkan standar KKM 70, dengan kriteria sebagai berikut:

≤ 70 dinyatakan tidak tuntas

≥ 70 dinyatakan tuntas

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah bila skor rata-rata

dari hasil membaca intensif mengalami peningkatan, siswa dikatakan tuntas apabila

mencapai KKM minimal 70 dan ketntasan belajar minimal 85% secara klasikal.

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

29

BAB IV

HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian meliputi tindakan kelas terhadap 31 subjek penelitian di kelas

VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan menggunakan observasi dan tes

membaca cepat, mengkaji peningkatan kemampuan membaca cepat dengan

menggunakan metode skimming, dianalisis secara deskriptif. Hasil disajikan atas dua

bagian yaitu, deskripsi siklus I dan siklus II.

1. Deskripsi Siklus I

Kegiatan pada siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,

dan refleksi. Kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus I dalam penelitian ini merupakan upaya meningkatkan

kemampuan membaca cepat dengan menggunkana metode skimming di kelas VIII SMP

Negeri 5 Satap Baliangan. Kegiatan tahap perencanaan meliputi: menelaah kurikulum

bahasa Indonesia di kelas VIII SMP, menyusun RPP bahasa Indonesia di kelas VIII

SMP, standar kompetensi memahami ragam tes nonsastra dengan berbagai cara

membaca, dan membuat tes kemampuan membaca cepat.

Selain aspek perencanaan juga dibuat format observasi aktivitas mengajar guru

dan observasi aktivitas belajar siswa, menyiapkan sumber belajar (bacaan), dan

menetapkan pelaksanaan tindakan sebanyak 3 kali pertemuan, dengan rincian 2 kali

pertemun untuk mengajarkan materi, dan 1 kali pertemuan untuk tes kemampuan

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

30

membaca cepat. Penentuan kriteria keberhasilan pembelajaran yaitu sesuai dengan nilai

rata-rata dengan minimal 70% sesuai standar KKM dan ketuntasan belajar 85%.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan untuk mengajarkan

materi pelajaran bahasa Indonesia tentang membaca cepat melalui metode skimming di

kelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan, kemudian 1 kali pertemuan

untuk tes membaca cepat secara tertulis. Pertemuan I tanggal 10 Juli 2019 guru

menjelaskan mengenai materi tentang definisi membaca skimming, tujuan skimming,

manfaat skimming, langkah-langkah skimming, dan kelebihan dan kekurangan membaca

skimming. Pertemuan ke II tanggal 14 Juli 2019 guru mengevaluasi siswa mengenai

pembelajaran yang lalu dan melakukan tanya jawab kepada siswa dan guru mengenai

materi yang belum dipahami dan tes tanggal 18 Juli 2019.

Proses pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode skimming, dibagi

menjadi tiga kegiatan, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti , dan kegiatan akhir. Kegiatan

awal pembelajaran bahasa indonesia melalui metode skimming di kelas VIII SMP

Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan selam 10 menit, yaitu: mempersiapkan kelas

dan berdoa dipimpin oleh ketua kelas, absensi siswa, melakukan apersepsi,

menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan memotivasi siswa dalam

mengikuti pelajaran dengan memperkenalkan bahan atau materi dan mengaitkan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

Kegiatan inti pembelajaran yaitu: mempersiapkan bahan ajar berupa bacaan

berjudul “Sepatnya Teh Hijau Sehatkan jantung” pada pertemuan pertama, dan bacaan

berjudul “Pengaruh Formalin bagi Sistem Tubuh” pada pertemuan II dan daftar

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

31

pertanyaan atau jenis kegiatan yang harus dilakukan siswa. Selanjutnya, guru

membagikan bacaan dan daftar pertanyaan atau tugas kepada siswa secara individu, dan

memberiakan kesempatan pada siswa untuk membaca dan mempelajari bacaan dan

pertanyaan. Siswa diberi kesempatan melakukan penemuan inti kalimat pada setiap

paragraf melalui proses berpikir secara sistematis dalam kelompok, kemudian

mempersentasikan hasil kerja masing-masing siswa, memberikan konfirmasi

(klarifikasi) kepada siswa setelah selesai mempresentasikan hasil kerjanya, dan tanya

jawab materi pelajaran. Tahap akhir adalah siswa dan guru membuat kesimpulan materi,

refleksi, memberikan pesan-pesan moral, dan menutup pelajaran dengan doa bersama

dipimpin ketua kelas.

c. Hasil Observasi dan Kemampuan Membaca Cepat

Hasil observasi dan hasil penilaian kemampuan membaca cepat dalam

pembelajaran bahasa Indonesia melalu metode skimming, sebagai berikut:

1) Hasil observasi aktivitas mengajar guru

Hasil observasi terhadap proses pembelajaran bahasa indonesia melalui metode

skimming di kelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan menujukkan

proses pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran, khususnya tahapan metode skimming, walaupun masih ada

aspek tertentu masih kurang maksimal dalam penerapannya.

Hasil observasi aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia

kompotensi dasar menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat

dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca cepat, yaitu guru

menyiapkan bacaan dan pertanyaan atau tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dengan

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

32

baik, karena guru mempersiapkan bacaan sesuai jumlah siswa dan pertanyaan atau tugas

yang harus dikerjakan oleh siswa secara jelas. Demikikan pula guru membagikan

bacaan dan pertanyaan atau tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dengan tugas pilihan

ganda sebanyak 20 nomor dan dibagikan secara individu.

Pemberian kesempatan kepada siswa membaca dan mempelajari bacaan dan tugas

yang harus dikerjakan oleh siswa masih tergolong kurang baik pada pertemuan I, karena

siswa diberi kesempatan membaca bacaan dengan sangat singkat yaitu kurang dari 10

menit, kemudian pertemuan ke II berlangsung lebih dari 10 menit sehingga siswa

memiliki waktu memadai untuk dapat lebih memahami makna bacaan.setelah siswa

selesai membaca atau mempelajari bacaan, setiap siswa ditugaskan mengerjakan tugas

pilihan ganda berlangsung cukup baik pada pertemuan I dan II, karena setiap siswa

diberi kesempatan yang sama mengerjakan tugas dengan waktu lebih dari 10 menit.

Akan tetapi, pemberian kesempatan kepada siswa untuk mempersentasikan hasil

kerjanya masih kurang, karena hanya 2 siswa ynag diberi kesempatan pada pertemuan I

dan II. Dalam hal tanya jawab materi pelajaran, pelaksanaanya masih kurang pada

pertemuan I karena hanya sebagian kecil siswa yang aktif, kemudian pertemuan II yaitu

guru berupaya memberi kesempatan kepada semua siswa aktif bertanya jawab. Aspek

menyimpulkan materi, maka hal tersebut tidak melibatkan semua siswa sehingga

mempengaruhi penguasaan terhadap isi bacaan.

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

33

2) Hasil observasi aktivitas belajar siswa

Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa

indonesia melalui metode skimming di kelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap

Baliangan, disajikan sebagai berikut:

a) Aktif memperhatikan penjelasan guru berkaitan dengan membaca cepat dan isi

bacaan 27 siswa atau 87, 10%.

b) Aktif membaca bacaan sebanyak 25 siswa atau 80,64%.

c) Aktif mengerjakan tugas membaca cepat berdasarkan teknik skimming sebanyak 21

siswa atau 67,74%.

d) Aktif bertanya jawab dengan teman sebanyak 11 siswa atau 35,48%.

e) Aktif bertanya jawab dengan guru sebanyak 6 siswa atau 19,36%.

f) Aktif menyimpulkan materi (isi bacaan) sebanyak 14 siswa atau 45,16%.

Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran

bahasa indonesia melalui metode skimming diatas, tampak bahwa tidak semua siswa

aktif dalam proses pembelajaran, khususnya mengerjakan tugas membaca cepat dengan

teknik skimming, bertanya jawab denga teman dan guru, serta menyimpulkan materi

pelajaran. Kondisi tersebut cukup mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca

cepat yang ditunjukkan dengan hasil tes kemampuan membaca cepat.

3) Kemampuan membaca cepat

Hasil penilaian kemampuan membaca cepat melalui metode skimming dalam

pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap

Baliangan, disajikan sebagai berikut:

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

34

Tabel 3.1

Kemampuan Membaca Cepat pada Siklus I

Iterval Kemampuan Membaca Cepat Frekuensi Persentase

80-100 Sangat baik 5 16,13

70-79 Baik 9 29,03

60-69 Cukup 10 32,26

50-59 Rendah 6 19,36

≤ 49 Sangat rendah 1 3,22

Jumlah 31 100

Sumber: Hasil tes siklus I

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut tampak bahwa dari 31 subjek penelitian dikelas

VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan, terdapat 10 siswa atau 32,26%

memiliki kemampuan membaca cepat pada kategori cukup, disusul kategori baik

sebanyak 9 siswa atau 29,3%, dan kategori sangat baik sebanyak 5 siswa atau 16,13%.

Akan tetapi, masih terdapat 6 siswa atau 19,36% memiliki kemapuan membaca cepat

pada kategori rendah, dan 1 siswa atau 3,22% pada kategori sangat rendah.

Sesuai dengan nilai rata-rata kemampuan membaca cepat siswa berdasarkan

hasil tes siklus I yaitu 65,65% dan disesuaikan interval tabel 4.1, yaitu berada pada

interval 60-69 berarti cukup. Jadi, kemampuan mebaca cepat siswa kelas VIII SMP

Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan melalui metode skimming pada kategori

cukup, walaupun terdapat pula sebagian siswa memiliki kemampuan membaca cepat

pada kategori rendah dan sangat rendah sebesar 22,58%. Hal ini menggambarkan masih

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

35

adanya siswa kurang mampu membaca, khususnya membaca cepat berkaitan dengan isi

bacaan.

Ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia dikelas VIII

SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan berdasarkan hasil tes siklus I, disajikan

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Ketuntasan Belajar Siswa

Standar KKM Ketuntasan Belajar Frekuensi Persentase

≥ 70 Tuntas 14 45,16

≤ 70 Tidak tuntas 17 54,84

Jumlah 31 100

Sumber: hasil tes siklus I

Tabel 4.2 diatas menujukkan bahwa ketuntasan belajar siswa kelas VIII SMP

Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan yaitu tuntas belajarnya sebanyak 14 siswa

atau 45,16% berdasarkan standar KKM 70, sedangkan tidak tuntas belajarnya sebanyak

17 siswa atau 54,84%. Hal ini berarti sebagian besar siswa belum tuntas belajarnya dan

belum mencapai kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan, yaitu minimal 85% dari 31

subjek penelitian. Hal ini berarti pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia melalui

metode skimming harus dilanjutkan pada siklus II.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode

skimming untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat pada siswa kelas VIII SMP

Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan, maka diperoleh hasil-hasil di samping

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

36

adanya kelemahan yang terjadi sehingga mempengaruhi kualitas proses pembelajaran

dan kemampuan membaca cepat siswa.

Hasil penilaian kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 5

Bontolempangan Satap Baliangan yaitu rata-rata 65,65. Nilai rata-rata tersebut belum

mencapai standar nilai 70 sesuai standar KKM. Bahkan terdapat 54,84% siswa belum

tuntas belajarnya. Hal ini menjadi masukan dengan melakukan telaah terhadap

kelemahan proses pembelajaran bahasa indonesia melalui metode skimming sehingga

menjadi masukan dalam pembelajaran pada siklus II, yaitu:

1) Selama pembelajaran bahasa indonesia dengan metode skimming,

ternyata langkah-langkah pembelajaran metode skimming belum maksimal

diterapkan, hal ini terkait dengan belum optimalnya guru memberikan kesempatan

kepada siswa membaca dan mempelajari bacaan dan pertanyaan atau tugas yang

diberikan, belum maksimal memberikan kesempatan kepada siswa mengerjakan

tugas. Bahkan guru kurang merangsang partisipasi siswa untuk bertanya jawab dan

menyimpulkan materi. Kondisi tersebut menyebabkan adanya siswa kurang aktif

mengikuti pelajaran. Oleh karena itu, guru perlu menerapkan langkah-langkah

metode skimming secara konsisten pada siklus II.

2) Sebagian siswa masih kurang aktif mengikuti pelajaran bahasa indonesia melalui

metode skimming. Selama proses pembelajaran, terdapat siswa kurang aktif

mengerjakan tugas, kurang aktif bertanya jawab dan menyimpulkan materi. Hal ini

dapat disebabkan oleh kurang bergairahnya sebagian siswa sehingga memerlukan

motivasi dan penguatan dari guru agara semua siswa dapat aktif mengikuti

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

37

pelajaran dari awal hingga akhir pelajaran bahasa indonesia melalui metode

skimming.

2. Deskripsi Siklus II

Pelaksanaan siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil refleksi siklus I.

Tahapan kegiatan siklus II meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi. Kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil refleksi siklus I

sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca cepat melalui metode skimming

dikelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan. Kegiatan tahap

perencanaan yaitu memperbaiki rencana pelaksanaan (RPP) bahasa Indonesia yang

lebih mengedepankan keaktifan siswa belajar. Selain itu dipersiapkan bacaan dan

petunjuk pengerjaan tugas, dan menetapkan pelaksanaan tindakan selama 3 kali

pertemuan, dengan perincian yaitu: 2 kali pertemuan proses pembelajaran materi, dan 1

kali pertemuan untuk tes kemampuan membaca intensif.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan sebanyak 2 kali pertemuan untuk mengajarkan materi

pelajaran bahasa indonesia tentang membaca cepat melalui metode skimming dikelas

VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan, kemudian pertemuan untuk tes

membaca cepat secara tertulis. Pertemuan 1 tanggal 30 Juli 2019, pertemuan 2 tanggal 2

Agustus 2019, dan tes tanggal 6 Agustus 2019.

Proses pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode skimming, dibagi

menjadi tiga kegiatan, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

38

awal pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode skimming dikelas VIII SMP Negeri

5 Bontolempangan Satap Baliangan selama 10 menit, yaitu: mempersiapkan kelas dan

berdoa dipimpin oleh ketua kelas, absensi siswa, melakukan apersepsi, menyampaikan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan memotivasi siswa dalam mengikuti

pelajaran dengan memperkenalkan bahan atau materi dan mengaitkan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

Kegiatan inti pelajaran yaitu: mempersiapkan bahan ajar berupa bacaan

berjudul “Buah Dibuang Batang Disayang” pada pertemuan 1, dan bacaan berjudul “

Kelola Sampah Gaya Belanda” pada pertemuan II dan daftar pertanyaan atau jenis

kegiatan yang harus dilakukan siswa. Selanjutnya, membagikan bacaan dan daftar

pertanyaan atau tugas kepada siswa secara individu, dan memberiakan kesempatan

kepada siswa untuk membaca dan mempelajari bacaan dan pertanyaan disertai tanya

jawab. Siswa diberi kesempatan melakukan penemuan inti kalimat pada setiap paragraf

melalui proses berpikir sistematis dalam kelompok dan memberi kesempatan pada siswa

untuk bertanya jika ada hal-hala yang kurang dipahami, kemudian mempersentasikan

hasil kerja masing-masing siswa, memberikan konfirmasi (klarifikasi) pada siswa

setelah selesai mempersentasikan hasil kerjanya, dan tanya jawab. Tahap akhir adalah

siswa dan guru membuat kesimpulan materi, refleksi, memberikan pesean-pesan moral,

dan menutup pelajaran dengan doa bersama dipimpin oleh ketua kelas.

c. Hasil Observasi dan Kemampuan Membaca Cepat

Hasil observasi dan hasil penilaian kemampuan membaca cepat dalam

pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode skimming, disajikan sebagai berikut:

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

39

1) Hasil observasi aktivitas mengajar guru

Hasil observasi terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode

skimming dikelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan menunjukkan

proses pembelajaran telah sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan

tahapan metode skimming mulai dari awal hingga akhir pelajaran.

Hasil observasi aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia

kompotensi dasar menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat

dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai, yaitu guru

mempersiapkan bacaan dan pertanyaan atau tugas yang harus dikerjakan oleh siswa

dengan baik, karena mempersiapkan bacaan sesuai jumlah siswa dan pertanyaan atau

tugas harus dikerjakan oleh siswa berupa pilihan ganda sebanyak 20 nomor.

Pemberian kesempatan pada siswa membaca dan mempelajari bacaan dan

tugas yang harus dikerjakan oleh siswa masih tergolong masih tergolong baik pada

pertemuan I dan II, karena siswa diberi kesempatan untuk membaca bacaan dengan

waktu lebih dari 15 menit sehingga siswa memiliki waktu memadai untuk dapat lebih

memahami makna bacaan dan menjawab pertanyaan. Setelah siswa membaca atau

mempelajari bacaan, setiap siswa ditugaskan mengerjakan tugas dengan baik pada

pertemuan I dan II, karena setiap siswa diberi kesempatan yang sama mengerjakan

tugas dengan waktu lebih dari 10 menit. Demikian pula pemberian kesempatan kepada

siswa untuk mempersentasikan hasil kerjanya walaupun kesempatan tersebut tidak

dimanfaatkan oleh semua siswa karena terbatasnya waktu. Dalam hal tanya jawab

materi pelajaran, pelaksanaannya berlangsung cukup baik karena sebagian besar siswa

aktif bertanya jawab, baik dengan sesama siswa maupun dengan guru. Aspek

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

40

menyimpulkan materi, maka hal tersebut dilakukan dengan melibatkan semua siswa

sehingga mempengaruhi tingginya penguasaan terhadap isi bacaan.

2) Hasil observasi aktivitas belajar siswa

Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa

Indonesia melalui metode skimming dikelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap

Baliangan, disajikan sebagai berikut:

a) Aktif memperhatikan penjelasan guru berkaitan dengan membaca cepat dan isi

bacaan adalah semua siswa atau 100%.

b) Aktif membaca bacaan adalah semua siswa atau 100%

c) Aktif mengerjakan tugas berdasarkan bacaan adalah semua siswa atau 100%

d) Aktif bertanya jawab dengan teman sebanyak 20 siswa atau 64,52%

e) Aktif bertanya jawab dengan guru sebanyak 13 siswa atau 41,94%

f) Aktif menyimpulkan materi (isi bacaan) adalah semua siswa atau 100%

Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran

bahasa Indonesia melalui metode skimming diatas, tampak bahwa siswa umumnya aktif

dalam proses pembelajaran, khususnya menyimak penjelasan guru, membaca bacaan,

mengerjakan tugas, dan menyimpulkan materi pelajaran. Kondisi tersebut

mempengaruhi tingginya tingkat kempuan siswa dalam membaca intensif yang

ditunjukkan dengan hasil tes kemampuan membaca cepat.

3) Kemampuan membaca cepat

Hasil penelitian kemampuan membaca cepat melalui metode skimming dalam

pembelajaran bahasa Indonesia dikelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap

Baliangan, disajikan sebagai berikut:

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

41

Tabel 3.3

Kemampuan Membaca Cepat Siklus II

Interval Kemampuan Mebaca Cepat Frekuensi Persentase

80-100 Sangat baik 12 38,71

70-79 Baik 17 54,84

60-69 Cukup 2 6,45

50-59 Rendah 0 0

≤ 49 Sangat rendah 0 0

Jumlah 31 100

Sumber: Hasil Tes Siklus II

Berdasarkan tabel 3.3 tersebut tampak bahwa dari 31 subjek penelitian di kelas

VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan, terdapat 17 siswa atau 54,84%

memiliki kemampuan membaca cepat pada kategori baik, disusul kategori sangat baik

sebanyak 12 siswa atau 38,71%, dan kategori cukup sebanyak 2 siswa atau 6,45%.

Sesuai dengan nilai rata-rata kemampuan membaca cepat berdasarkan hasil tes siklus II

yaitu 77,74% dan disesuaikan interval tabel 4.3, yaitu berada pada interval 70-79 berarti

baik. Jadi, kemampuan membaca cepat siswa kwlas VIII SMP Negeri 5

Bontolempangan Satap Baliangan melalui metode skimming pada kategori baik, dan

tidak ada lagi siswa memiliki kemampuan membaca cepat pada kategori rendah dan

sangat rendah seperti pada siklus I.

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

42

Ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dikelas VIII

SMP Negeri 5 Bontolempangan Satapa Baliangan berdasarkan hasil tes siklus II,

disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II

Standar KKM Ketuntasan Belajar Frekuensi Persentase

≥ 70 Tuntas 29 93,55

≤ 70 Tidak tuntas 2 6,45

Jumlah 31 100

Sumber: hasil tes siklus II

Tabel 3.4 tersebut menujukkan bahwa ketuntasan belajar siswa kelas VIII SMP

Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan yaitu tuntas belajarnya sebanyak 29 siswa

atau 93,55% berdasarkan standar KKM 70, sedangkan tidak tuntas belajarnya sebanyak

2 siswa atau 6,45%. Hal ini berarti sebagian besar siswa tuntas belajarnya dan telah

mencapai kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan, yaitu minimal 85% dari 31 subjek

penelitian. Hal ini berarti pelaksanaan pembelajaran bahasa indonesia melalui metode

skimming hanya sampai pada siklus II karena telah mencapai indikator keberhasilan

pembelajaran, baik berdasarkan standar KKM 70 maupun ketuntasan belajar minimal

85% dari 31 siswa kelas VIII SMPN 5 Bontolempangan Satap Baliangan.

Perbandingan hasil tes siklus I dan siklus II dapat dilihat dari tabel 3.1 siklus I

dan tabel 3.3 siklus II mengenai kemampuan membaca cepat siswa, dimana siswa masih

banyak dalam kategori cukup yaitu sebanyak 10 orang dibandingkan dalam kategori

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

43

baik dan sangat baik. Sedangakan pada siklus II kemampuan membaca cepat siswa

mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada kategori baik sebanyak 17 orang

dan kategori sangat baik 12 orang dan dalam kategori cukup hanya 2 orang.

Tabel 3.2 siklus I dan tabel 3.4 siklus II mengenai ketuntasan belajar siswa pun

seperti itu sangat jelas perbandingannya. Ketuntasan belajar siswa masih banyak dalam

kategori tidak tuntas yaitu sebanyak 17 orang sedangkan dalam kategori tuntas hanya 14

orang. Dibandingakan dengan siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat, dilihat dari

kategori tidak tuntas hanya ada 2 orang sedangkan dalam kategori tuntas sebanyak 29

orang dengan persentase 93,55%.

Kesimpulannya adalah dengan menggunakan teknik skimming ini,

pembelajaran bahasa dapat meningkatakan hasil kecepatan membaca siswa disekolah

dan mencapai standar KKM yang telah ditentukan sebelumnya.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus II, kemampuan membaca cepat

dalam pembelajaran bahasa indonesia melalui metode skimming dikelas VIII SMP

Negeri 5 Bontolempangan Stap Baliangan mencapai rata-rata 77,74% dan berada diatas

standar KKM 70, serta ketuntasan belajar siswa telah mencapai 93,55% atau lebih tinggi

dari kriteria 85%. Selain itu, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus

II dibandingkan siklus I melalui metode skimming, serta aktivitas mengajar guru juga

semakin maksimal dalam menerapkan metode skimming sehingga mendukung

peningkatan kemampuan belajar siswa.

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

44

Berdasarkan analisa tersebut maka hipotesis tindakan, yaitu: jika metode

skimming digunakan dalam pembelajaran bahasa indonesia, maka kemampuan

membaca ceapa siswa kelasa VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

dapat meningkat, diterima. Jadi, metode skimming sangat baik digunakan untuk

meningkatkan penguasaan terhadap isi bacaan dalam membaca cepat, karena metode ini

mengedepankan keaktifan siswa dalam belajar secara kritis dalam menelaah isi bacaan

atau kalimat utama pada isi bacaan.

B. Pembahasan

Salah satu aspek kemampuan berbahasa yang sangat penting dimiliki setiap

siswa adalah kemampuan membaca cepat. Kemampuan membaca cepat siswa menjadi

salah satu tanggung jawab guru pelajaran bahasa Indonesia dalam melatih dan

membimbing siswa membaca cepat karena merupakan salah satu bagian upaya dari

pengembangan kemapuan siswa dalam berbahasa. Hai ini sesuai pendapat Mintowati

(2013) bahwa “Membaca intensif merupakan studi saksama, telaah teliti, serta

pemahaman terinci terhadap suatu bacaan sehingga timbul pemahaman yang tinggi”.

Upaya meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa disekolah menjadi

salah satu tugas dan tanggung jawab guru dengan memilih dan menggunakan metode

pembelajaran yang relevan dengan materi agar dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Salah satu metode

pembelajaran yang relevan adalah metode skimming yang berorientasi pada pemahaman

isi bacaan.

Siklus I, kemampuan membaca cepat melalui metode skimming dikelas VIII

SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan sebagian besar pada kategori cukup

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

45

sebesar 32,26%, disamping adanya siswa memiliki kemampuan membaca cepat pada

kategori baik dan baik sekali. Akan tetapi, terdapat pula siswa memiliki kemampuan

membaca cepat pada kategori rendah sebesar 19,36%, dan sangat rendah sebesar 3,22%.

Hal ini menggambarkan bervariasinya kemampuan membaca cepat siswa. Ketuntasan

belajar siswa yaitu hanya 45,16% tuntas belajarnya sesuai standar KKM 70 sehingga

belum mencapai kriteria ketuntasan belajar secara klasikal minimal 85% sehingga

pelaksanaan tindakan harus dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Belum tercapainya indikator keberhasilan pembelajaran sehingga pelaksanaan

pembelajaran bahasa indonesia melalui metode skimming di kelas VIII SMP Negeri 5

Bontolempangan Satap Baliangan disebabkan oleh masih adanya kelamahan dalam

proses pembelajaran, baik beriorentasi pada guru maupun siswa. Selama pembelajaran

bahasa Indonesia dengan metode skimming, guru belum optimal memberi kesempatan

kepada siswa membaca dan mempelajari bacaan dan pertanyaan atau tugas yang

diberikan, belum maksimal memberikan kesempatan kepada siswa mengerjakan tugas.

Bahkan guru kurang merangsang partisispasi siswa untuk bertanya jawab dan

menyimpulkan materi.

Kondisi tersebut menyebabkan adanya siswa kurang aktif mengikuti pelajaran.

Demikian pula sebagian siswa masih kurang aktif mengikuti pelajaran bahasa Indonesia

melalui metode skimming. Selama prose pembelajaran, terdapat siswa kurang aktif

mengerjakan tugas, kurang aktif bertanya jawab dan menyimpulkan materi. Berkaitan

dengan hal tersebut, maka guru perluka menggunakan metode skimming secara

konsisten, dan memberikan motivasi dan penguatan secara intensif agar semua siswa

lebih aktif mengikuti pelajaran bahasa Indonesia melalui metode skimming.

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

46

Siklus II, kemampuan membaca intensif melalui metode skimming dikelas VIII

SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan sebagian besar pada kategori baik

sebesar 54,84%, di sampng adanya siswa memiliki kemampuan membaca cepat pada

kategori sangat baik sebesar 38,71%, dan kategori cukup sebesar 6,45%. Hal ini

menggambarkan tingginya kemampuan membaca cepat siswa. Ketuntasan belajar siswa

yaitu 93,55% tuntas belajarnya sesuai standar KKM 70 sehingga telah mencapai kriteria

ketuntasan belajar secara klasikal minimal 85% sehingga pelaksanaan tindakan hanya

sampai pada siklus II.

Tercapainya indikator keberhasilan pelajaran bahasa Indonesia melalui metode

skimming di kelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan, baik

berdasarkan pencapaian nilai rata-rata yang lebih tinggi dari standar KKM 70, dan

ketuntasan belajar lebih tinggi dari 85% secara klasikal, ditunjukkan oleh penggunaan

metode skimming secara konsisten, dan meningkatkan aktivitas belajar siswa mengikuti

pelajaran bahasa indonesia, berupa keaktifan: memperhatikan penjelasan guru,

membaca bacaan, mengerjakan tugas, bertanya jawab dengan teman dan guru, serta

menyimpulkan materi.

Hasil penelitian tersebut relevan dengan pendapat Slameto (2003) bahwa agar

siswa dapat belajar dengan baik, maka metode pelajaran harus diusahakan yang setapat,

efesien, dan seefektif mungkin, karena metode mengajar mempengaruhi belajar siswa.

Hal ini menunjukkan kualitas proses dan hasil pembelajaran meningkat melalui

penggunaan metode pembelajaran yang tepat sesuai tuntutan materi pelajaran bahasa

indonesia tentang membaca cepat, yaitu metode skimming. Hal ini didasarkan bahwa

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

47

keterlibatan siswa secara aktif dalam melakukan telaah terhadap isi bacaan,

mengerjakan soal tes dari bacaan yang telah diberikan.

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

48

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat

disimpulkan bahwa, pembelajaran dengan teknik skimming dapat meningkat dalam

membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan. Dari

tabel rekapitulasi kemampuan membaca cepat siklu I dan siklus II bahwa peningkatan

kemampuan membaca cepat dengan teknik skimming pada siklus I diperoleh niali rata-

rata 65,65% ketuntasan belajar dan masuk dalam kategori cukup. Sedangkan pada siklus

II diperoleh nilai rata-rata sebesar 77,74% ketuntasan belajar dan masuk dalam kategori

baik. Hasil tes siklus II sudah mencapai KKM yang ditetapkan di sekolah yaitu sebesar

70.

B. Saran

Berdasarkan hasil simpulan tersebut maka saran peneliti dapat di sampaikan

sebagai berikut:

1. Guru Bahasa indonesia hendaknya dapat menerapkan berbagai macam teknik

pembelajaran yang tepat terutama dalam pembelajaran membaca cepat agar

kemampuan membaca cepat siswa dapat optimal.

2. Teknik skimming dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran membaca cepat

karena dapat meningkatkan, memudahkan, serta memotivasi siswa dalam

membaca cepat

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

49

DAFTAR PUSTAKA

Annindyarin dan Ningsih. 2008 . Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Asmawati. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat Dengan Teknik skimming

Pada Siswa Kelas VII SMP Buq’atun Mubarakah Gombara Makassar. Skripsi.

Makassar: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Depdikbud. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Haryadi. 2006. Retorika Membaca Model, Metode, dan Teknik. Semarang: Rumah

Indonesia

Keraf, Gorys. 1996. Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Nurhadi. 2005. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Nurhadi. 2008. Pembelajaran Membaca. Jakarta: Cipta.

Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: CV Rineka Cipta.

Mintowati. 2003. Membaca. Jakarta: Depdiknas.

Soedarso. 2002. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia

Pusat Utama.

Slameto. 2004. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sugiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Indonesia (ateori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darmawati.

Tarigan, Henry 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa Guntur.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

The Liang Gie. 1998. Cara Belajar yang Efesien. Yogyakarta: PUBIB.

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

50

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Beserta Penjelasannya. Bandung: Citra Umbara.

Zulfikar. 2015. Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Dengan Menggunakan

Metode Speed Reading Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Sanggiringan

Kabupaten Gowa. Skripsi. Makassar: Program Studi Pendidikan Bahasa Dan

Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih
Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Lampiran 1

FORMAT PENILAIAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT

Sekolah : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi : Membaca Cepat

Kelas : VIII/8

Buatlah kalimat utama setiap paragraf dari bacaan tersebut dengan memperhatikan inti

kalimat utama pada setiap paragraf, makana kalimat, dan tata bahasanya.

Format Penilaian:

1. Bobotnya 4, jika kalimat utama sangat lengkap, sangat jelas maknanya, dan tata

bahasanya baik

2. Bobotnya 3, jika kalimat utama cukup lengkap, cukup jelas maknanya, dan tata

bahasanya cukup baik

3. Bobotnya 2, jika kalimat utama kurang lengkap, kurang jelas maknanya, dan tata

bahasanya kurang baik

4. Bobotnya 1, jika kalimat utama sangat tidak lengkap, tidak jelas maknanya, dan tata

bahasanya tidak baik

5. Bobotnya 0, jika tidak ada jawaban

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Lampiran 2. Hasil Observasi Aktivitas Menagajar Guru

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU

Sekolah : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII/8

Siklus : I (Pertama)

No Aktivitas Mengajar Guru Pertemuan I

Pertemuan II

Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang

1. Guru mempersiapkan bacaan

dan pertanyaan

√ √

2. Guru membagikan bacaan dan

pertanyaan kepada siswa

√ √

3. Memberikan kesempatan

kepada siswa membaca dan

mempelajari bacaan dan

pertanyaan

√ √

4. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa mengerjakan tugas

berdasarkan isi bacaan

√ √

5. Tanya jawab materi pelajaran √ √

6. Guru membimbing siswa

menyimpulkan materi (bacaan)

√ √

Obsever,

SRY WAHYUNI

NIM. 10533804615

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Lampiran 3

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU

Sekolah : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII/8

Siklus : II (Kedua)

No Aktivitas Mengajar Guru Pertemuan I

Pertemuan II

Baik Cukup Kurang

Baik Cukup Kurang

1. Guru mempersiapkan bacaan dan

pertanyaan

√ √

2. Guru membagikan bacaan dan

pertanyaan kepada siswa

√ √

3. Guru memberi kesempatan

kepada siswa membaca dan

mempelajari bacaan dan

pertanyaan

√ √

4. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa mengerjakan tugas

berdasarkan isi bacaan

√ √

5. Tanya jawab materi pelajaran √ √

6. Guru membimbing siswa

menyimpulkan materi (bacaan)

√ √

Obsever,

SRY WAHYUNI

NIM. 10533804615

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Lampiran 4. Hasil Observasi Pelajaran Siswa

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS PELAJARAN SISWA

Sekolaha : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII/8

Siklus : I (Pertama)

No Nama Siswa Pertemuan I

Pertemuan II

A B C D E F A B C D E F

1. Sahrul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Nursusanto √ √ √ √ √ √

3. St. Juwita √ √ √ √ √ √ √

4. Haidir √ √ √ √ √

5. Zaenal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. Hasma √ √ √ √ √

7. Dini Andini √ √ √ √ √ √

8. Dina Mardian √ √ √ √ √ √

9. Johra √ √ √ √ √ √

10. Rika √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

11. Nita Amelia √ √ √ √

12. Mirnawati √ √ √ √ √ √ √ √

13. Yulianti √ √ √ √

14. Muh. Irsan Has √ √ √ √ √ √ √ √

15. Nur wahyudin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

16. Suhardi √ √ √

17. Reski √ √ √ √ √ √ √ √

18. Faisal √ √ √ √ √ √ √

19. Nurwahidah √ √ √ √

20. Sultan √ √ √ √ √ √ √ √ √

21. Arjun √ √ √ √ √ √

22. Amel B √ √ √ √ √ √ √ √

23. Rahmat √ √

24. Nurhidayat √ √ √ √ √ √

25. Fajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

26. Nur Hilda √ √ √

27. Jumriani √ √ √ √ √ √ √

28. Muh. Arif √ √ √ √ √

29. Nur Annisa √ √ √ √

30. Syahrir √ √ √ √ √ √ √ √ √

31. Taufik Hidayat √ √ √ √ √ √

Jumlah 25 22 18 9 4 11 29 28 24 13 8 17

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Keterangan:

A = Aktif menyimak pelajaran guru

B = Aktif membaca bacaan

C = Aktif mengerjakan tugas

D = Aktif bertanya jawab dengan teman

E = Aktif bertanya jawab dengan guru

F = Aktif menyimpulkan materi(isi bacaan)

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Lampiran 5

REKAPITULISASI HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Sekolah : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII/8

Siklus : I (Pertama)

Jumlah Siswa :31

No Aspek yang Diamati Pert.I

Pert. II

Rata-rata

F % F % F %

1. Aktif menyimak pelajaran

guru

25 80,64 29 93,55 27 87,10

2. Aktif membaca bacaan 22 70,97 28 90,32 25 80,64

3. Aktif mengerjakan tugas 18 58,06 24 77,42 21 67,74

4. Aktif bertanya jawab dengan

teman

9 29,03 13 41,94 11 35,48

5. Aktif bertanya jawab dengan

guru

4 12,90 8 25,81 6 19,36

6. Aktif menyimpulkan materi 11 35,48 17 54,84 14 45,16

Obsever,

SRY WAHYUNI

NIM. 10533804615

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Lampiran.5

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Sekolah : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII/8

Siklus : II (Dua)

No Nama Siswa Pertemuan I

Pertemuan II

A B C D E F A B C D E F

1 Sahrul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 Nursusanto √ √ √ √ √ √ √ √

3 St. Juwita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 Haidir √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5 Zaenal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6 Hasma √ √ √ √ √ √ √ √

7 Dini Andini √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

8 Dina Mardian √ √ √ √ √ √ √ √

9 Johra √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10 Rika √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

11 Nita Amelia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

12 Mirnawati √ √ √ √ √ √ √ √

13 Yulianti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

14 Muh. Irsan Has √ √ √ √ √ √ √ √

15 Nur Wahyudin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

16 Suhardi √ √ √ √ √ √ √ √

17 Reski √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

18 Faisal √ √ √ √ √ √ √ √

19 Nurwahidah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

20 Sultan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

21 Arjun √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

22 Amel B √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

23 Rahmat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

24 Nurhidayat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

25 Fajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

26 Nur Hilda √ √ √ √ √ √ √ √

27 Jumriani √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

28 Muh. Arif √ √ √ √ √ √ √ √

29 Nur Annisa √ √ √ √ √ √ √ √ √

30 Syahrir √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

31 Taufik Hidayat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah 31 31 31 18 11 31 31 31 31 22 15 31

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Keterangan:

A = Aktif menyimak penjelasan guru

B = Aktif membaca bacaan

C = Aktif mengerjakan tugas

D = Aktif bertanya jawab dengan teman

E = Aktif bertanya jawab denngan guru

F = Aktif menyimpulkan materi

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Lampiran 6

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Sekolah : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII/8

Siklus : II (Kedua)

Jumlah Siswa : 31 Orang

No Aspek yang Diamati Pert.I

Pert.II

Rata-rata

F % F % F %

1 Aktif menyimak penjelasan

guru

31 100 31 100 31 100

2 Aktif membaca bacaan 31 100 31 100 31 100

3 Aktif mengerjakan tugas 31 100 31 100 31 100

4 Aktif bertanya jawab dengan

teman

18 58,06 22 70,97 20 64,52

5 Aktif bertanya jawab dengan

guru

11 52,38 15 48,39 13 41,94

6 Aktif menyimpulkan materi 31 100 31 100 31 100

Obsever,

SRY WAHYUNI

NIM. 10533804615

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Lampiran 7. Hasil Penialaian Kemampuan Membaca Cepat Siklus I dan II

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SIKLUS I

Sekolah : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas :VIII/8

No Nama Siswa Alinea / Bobot

Jumlah

Bobot

Nilai

¼ 2/4 ¾ 4/4 5/4

1 Sahru 3 3 2 3 2 13 65

2 Nursusanto 3 3 2 2 0 10 50

3 St. Juwita 3 3 3 2 1 12 60

4 Haidir 3 3 2 2 2 12 60

5 Zaenal 3 2 3 3 3 14 70

6 Hasma 2 2 3 1 0 8 40

7 Dini Andini 3 3 3 2 3 14 70

8 Dina Mardian 3 4 3 3 3 16 80

9 Johra 2 3 2 3 0 10 50

10 Rika 3 3 3 2 3 14 70

11 Nita Amelia 3 4 3 2 0 12 60

12 Mirnawati 3 3 2 3 2 13 65

13 Yulianti 3 3 2 3 0 11 55

14 Muh. Irsan Has 4 3 4 3 3 17 85

15 Nur Wahyudin 4 4 4 3 3 18 90

16 Suhardi 3 3 0 3 3 12 60

17 Reski 3 3 4 3 2 15 75

18 Faisal 3 3 3 4 3 16 80

19 Nurwahidah 3 2 3 3 2 13 65

20 Sultan 3 3 3 2 3 14 70

21 Arjun 3 3 4 3 2 15 75

22 Amel B 3 3 3 2 3 14 70

23 Rahmat 3 3 0 3 2 11 55

24 Nurhidayat 4 3 3 2 3 15 75

25 Fajar 3 4 3 3 3 16 80

26 Nur Hilda 3 3 3 2 0 11 55

27 Jumriani 3 3 3 2 3 14 70

28 Muh. Arif 2 3 2 3 2 12 60

29 Nur Annisa 3 3 0 4 0 10 50

30 Syahrir 3 4 2 3 0 12 60

31 Taufik Hidayat 3 3 2 3 2 13 65

Jumlah

Rata-rata

2035

65,65

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Lampiran 8

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SIKLUS II

Sekolah : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII/8

No Nama Siswa Alenia / Bobot

Jumlah

bobot

Nilai

¼ 2/4 ¾ 4/4 4/5

1 Sahrul 4 3 3 3 2 15 75

2 Nursusanto 3 3 2 2 3 13 65

3 St. Juwita 4 3 4 3 1 15 75

4 Haidir 3 3 2 4 2 14 70

5 Zaenal 4 3 3 3 3 16 80

6 Hasma 3 2 3 3 3 13 65

7 Dini Andini 4 3 3 4 3 17 85

8 Dina Mardian 4 4 4 3 3 18 90

9 Johra 2 3 2 3 4 14 70

10 Rika 4 4 3 4 3 18 90

11 Nita Amelia 4 4 3 2 2 15 75

12 Mirnawati 4 3 4 3 2 16 80

13 Yulianti 3 3 2 3 3 14 70

14 Muh. Irsan Has 4 4 4 3 3 18 90

15 Nur Wahyudi 4 4 4 4 4 20 100

16 Suhardi 4 3 1 3 3 14 70

17 Reski 4 4 4 4 3 19 95

18 Faisal 4 4 3 4 3 18 90

19 Nurwahidah 3 3 3 3 2 14 70

20 Sultan 3 4 3 2 3 15 75

21 Arjun 4 3 4 3 2 16 80

22 Amel B 3 4 3 2 3 15 75

23 Rahmat 4 3 2 3 2 14 70

24 Nurhidayat 4 3 3 2 3 15 75

25 Fajar 4 4 4 3 3 18 90

26 Nur Hilda 3 3 3 2 3 14 70

27 Jumriani 4 3 4 2 3 15 75

28 Muh. Arif 4 3 2 3 2 14 70

29 Nur Annisa 4 4 2 4 2 16 80

30 Syahrir 4 4 2 3 1 14 70

31 Taufik Hidayat 4 3 2 3 3 15 75

Jumlah

Rata-rata

2410

77,74

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Lampiran 9

REKAPITULASI KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT

Sekolah : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII/8

Siklus : I dan II

No Nama Siswa Siklus I

Siklus II

Nilai keterangan Nilai keterangan

1 Sahrul 65 Belum tuntas 75 Tuntas

2 Nursusanto 50 Belum tuntas 65 Belum tuntas

3 St. Juwita 60 Belum tuntas 75 Tuntas

4 Haidir 60 Belum tuntas 70 Tuntas

5 Zaenal 70 Tuntas 80 Tuntas

6 Hasma 40 Belum tuntas 65 Belum tuntas

7 Dini Andini 70 Tuntas 85 Tuntas

8 Dina Mardian 80 Tuntas 90 Tuntas

9 Johra 50 Belum tuntas 70 Tuntas

10 Rika 70 Tuntas 90 Tuntas

11 Nita Amelia 60 Belum tuntas 75 Tuntas

12 Mirnawati 65 Belum tuntas 80 Tuntas

13 Yulianti 55 Belum tuntas 70 Tuntas

14 Muh. Irsan Has 85 Tuntas 90 Tuntas

15 Nur Wahyudin 90 Tuntas 100 Tuntas

16 Suhardi 60 Belum tuntas 70 Tuntas

17 Reski 75 Tuntas 95 Tuntas

18 Faisal 80 Tuntas 90 Tuntas

19 Nurwahidah 65 Belum tuntas 70 Tuntas

20 Sultan 70 Tuntas 75 Tuntas

21 Arjun 75 Tuntas 80 Tuntas

22 Amel B 70 Tuntas 75 Tuntas

23 Rahmat 55 Belum tuntas 70 Tuntas

24 Nurhidayat 75 Tuntas 75 Tuntas

25 Fajar 80 Tuntas 90 Tuntas

26 Nur Hilda 55 Belum tuntas 70 Tuntas

27 Jumriani 70 Tuntas 75 Tuntas

28 Muh. Arif 60 Belum tuntas 70 Tuntas

29 Nur Annisa 50 Belum tuntas 80 Tuntas

30 Syahrir 60 Belum tuntas 70 Tuntas

31 Taufik Hidayat 65 Belum tuntas 75 Tuntas

Jumlah

2035 2410

Rata-rata 65,65 Cukup 77,74 Baik

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Tuntas( KKM 70) 14 45,16 persen

29 93,55 persen

Tidak tuntas 17 54,84 persen 2 6,45 persen

Sumber: Hasil tes membaca cepat siklus I dan siklus II

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP ) SIKLUS I

Sekolah : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/1

Standar Kompetensi : 3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai,

membaca cepat.

Kompetensi Dasar : 3.3 Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata

per menit.

Indikator : 1. Mampu mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan

teman.

2. Mampu menjawab pertanyaan dengan peluang ketepatan

75%.

3. Mampu menyimpulkan isi teks bacaan.

Alokasi waktu : 2x40 menit (1x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman

2. Peserta didik dapat dapat menjawab pertanyaan dengan peluan 75%

3. Peserta didik dapat menyimpulkan isi bacaan.

Karakter Siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian (respect)

Tekun (diligence)

Tanggung jawab (responsibility)

Berani (courage)

B. Materi Pelajaran

Penyimpulan isi bacaan

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

C. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Penguasaan

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal

Apresiasi:

o Guru menyuruh siswa menyiapkan kelas

o Guru membuka pelajaran

o Guru memperlihatkan tes kepada siswa

Motivasi

o Menyimpulkan isi bacaan

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam krgiatan eksplorasi, guru:

Menggunkan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar lain.

Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pelajaran;

dan

Peserta didik membaca tes yang telah diberikan oleh guru;

Guru bertanya jawab mengenai isi bacaan

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam

mengenai tugas-tugas tertentu yang bermakna;

Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif;

Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

Memfasilitasi peserta didik melalui kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik;

Peserta didik dapat membaca bacaan yang terdiri atas 250 kata atau

kalipatannya;

Peserta didik dapat menghitung waktu membaca

Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan

bacaan;

Menghitung kecepatan efektig membaca (KEM)

Peserta didik menjawab soal-soal yang telah diberikan oleh guru;

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Peserta didik mengumpulkan soal-soal yang telah dijawab

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber

Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Bersama-sama denga peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran

Melakukan penelitian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dal bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

E. Sumber Belajar

a. teks berita yang dibaca

b. pengukur waktu (stopwatch)

c. buku pelajaran bahasa dan sastra indonesia

F. Penilaian

1. Tes

a. observasi

b. tes tertulis

2. Bentuk instrumen

a. lembar observasi

b. tes pilihan ganda

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP ) SIKLUS II

Sekolah : SMP Negeri 5 Bontolempangan Satap Baliangan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/1

Standar Kompetensi : 3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai,

membaca cepat.

Kompetensi Dasar : 3.3 Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata

per menit.

Indikator : 1. Mampu mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan

teman.

2. Mampu menjawab pertanyaan dengan peluang ketepatan

75%.

3. Mampu menyimpulkan isi teks bacaan.

Alokasi waktu : 2x40 menit (1x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman

2. Peserta didik dapat dapat menjawab pertanyaan dengan peluan 75%

3. Peserta didik dapat menyimpulkan isi bacaan.

Karakter Siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian (respect)

Tekun (diligence)

Tanggung jawab (responsibility)

Berani (courage)

B. Materi Pembelajaran

Penyimpulan isi bacaan

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

C. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Penugasan

D. Langka-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal

Apresiasi:

o Guru menyuruh siswa menyiapkan kelas

o Guru membuka pelajaran

o Guru memperlihatkan tes kepada siswa

Motivasi

o Menyimpulkan isi bacaan

Kegiatan inti

Eksplorasi

Dalam krgiatan eksplorasi, guru:

Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pelajaran;

dan

Peserta didik membentuk kelompok-kelompok belajar;

Peserta didik membaca teks yang telah diberikan oleh guru;

Guru bertanya jawab mengenai isi bacaan

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif;

Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik;

Peserta didik dapat membaca bacaan yang terdiri atas 250 kata atau

kalipatannya;

Peserta didik dapat menghitung waktu membaca

Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan

bacaan;

Menghitung kecepatan efektig membaca (KEM)

Peserta didik mendiskusikan isi teks yang telah dibacakan

Peserta didik menjawab soal-soal yang telah doberikan oleh guru

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Peserta didik mengumpulkan soal-soal yang telah dijawab

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik

Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber

Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

Bersama-sama denga peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran

Melakukan penelitian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dal bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

E. Sumber Belajar

a. teks berita yang dibaca

b. pengukur waktu (stopwatch)

c. buku pelajaran bahasa dan sastra indonesia

F. Penilaian

3. Tes

a. observasi

b. tes tertulis

4. Bentuk instrumen

a. lembar observasi

b. tes pilihan ganda

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Scanned by CamScanner

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Scanned by CamScanner

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Scanned by CamScanner

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Sepatnya Teh Hijau Sehatkan Jantung

Sejak dulu teh memang terkenal memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Dengan

meminum teh dapat membuat tubuh lebih relaks dalam menjalani aktivitas. Teh dapat

dikonsumsi dengan berbagai cara, diseduh dengan air panas atau ditambah dengan es batu.

Bila dibanding dengan jenis minuman lain, teh lebih banyak manfaatnya. Di Indonesia, teh

memiliki dua jenis, yaitu teh hitam dan teh hijau.

Teh hijau berasal dari pucuk daun Camellia Sinensis. Tanaman perdu ini biasanya

tumbuh di daerah tropis dan subtropiss. Untuk bertumbuh tanaman teh membutuhkan

kelembaban. Inilah alasan mengapa teh sering kita jumpai di dataran tinggi dan pegunungan

yang berhawa sejuk.

Bagian yang dibutuhkan untuk membuat teh adalah pucuk daunnya. Karena itu,

pucuk daun teh harus selalu dipangkas agar memunculkan banyak pucuk daun dan mudah

memetiknya.

Teh yang benar-benar berkualitas baik berasal dari pucuk daun atau daun teh muda

yang belum mekar. Karena berasal dari sejumput itulah maka untuk membuat 0,45 kg teh

berkualitas baik dibutuhkan kira-kira 80.000 petikan daun.

Selain memerlukan banyak pucuk, teh pun membutuhkan proses panjang untuk

sampai di cangkir kita. Setelah dipetik, pucuk daun tadi dikumpulkan untuk selanjutnya

menjalani berbagai proses. Salah satunya pemasakan. Cara pemasakannya adalah pucuk daun

teh sebelumnya dipanaskan dulu untuk kemudian digulung dan dikeringkan. pemanasan teh

dilakukan untuk menonaktifkan enzim yang terkandung dalam teh hijau. Teh hijau diproduksi

dengan cara penguapan daun teh pada suhu yang tinggi. Cara ini dilakukan untuk

mempertahankan kandungan polifenol yang terdapat pada daun teh. Ada empat jenis

kandunga polifenol yang terdapat pada daun teh, salah satunya adalah epigallocatechin

gallate (EGCG). EGCG inilah yang mempunyai sifat antioksidan yang tinggi. Kekuatannya

100 kali lebih efektif dibanding dengan vitamin C dan 25 kali lebih tinggi dari vitamin E.

Sebenarnya teh hitam juga mengandung polifenol, namun tidak sebanyak teh hijau.

Teh hijau mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan diantaranya sebagai anti

radikal bebas, anti atherogenik, anti thrombotik dan anti mikroba. Berdasarkan hasil studi di

Belanda menunjukkan, risiko meninggal akibat penyakit jantung pada mereka yang minum

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

dua cangkir sehari berkurang setengahnya dibandingkan dengan mereka yang sedikit

meminum teh.

Selain itu, sebagai anti radikal bebas, teh hijau juga mampu memperlambat proses

penuaan dini karena sifatnya yang memperbaiki kerusakan sel. Kulit muka yang rutin dicuci

setiap hari dengan air daun teh hijau ini akan membuat kulit tampak kencang dan bersinar.

Berdasarkan penelitian Dr. Gail Sonenshein dari Fakultas kedokteran Universitas Boston

Amerika Serikat, teh hijau bisa mencegah kanker kulit.

Sebagai anti atherogenetik, teh hijau dapat memperkecil resiko penyumbatan

pembuluh darah. Selain itu teh hijau juga berfungsi sebagai anti penggumpalan darah (anti

trombotik). Sedangkan sebagai anti mikroba teh hijau bisa menghambat pertumbuhan bakteri

streptococcus mutans.

Fungsi lain dari teh hijau adalah sebagai anti bakteri karena mampu menghambat

perkembangan bakteri salmonellatyphi. Namun teh hijau sebaiknya tidak terlalu sering

dikonsumsi oleh ibu hamil karena terdapat senyawa tannin yang bisa menghambat

penyerapan dan merusak mineral besi di dalam tubuh. Kandungan tannin ini juga yang

membuat rasa teh hijau menjadi sepat.

Meskipun baik untuk kesehatan, bukan berarti kita boleh minum teh sesukanya.

Cukup meminumnya 2-3 cangkir sehari. Selain itu, sebenarnya kita juga dapat mengambil

manfaat EGCG tanpa harus minum teh hijau setiap hari. Hanya saja syaratnya industri

pangan mau meningkatkan kualitas produknya dengan menambahkan ECGC di dalamnya.

Misalnya ke dalam mi cepat saji, minuman jus, yoghurt, dan sereal.

Sumber : Intisari, April 2007 halaman 84-89 dengan pengubahan

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Judul Wacana : Sepatnya Teh Hijau Sehatkan Jantung

1. Nama ilmiah dari teh hijau adalah…

a. Camellia Sinensis

b. Triticum aestivum

c. Oryza glutinosa

d. Zea mays

2. Tempat yang cocok untuk bercocok tanam teh hijau adalah…

a. Pantai

b. Dataran Rendah

c. Perkebunan

d. Pegunungan

3. Salah satu syarat agar tanaman teh dapat tumbuh yaitu…

a. Tanaman teh ditanam di dataran rendah

b. Tanaman teh ditanam di tempat yang memiliki kelembaban tinggi

c. Tanaman teh ditanam di tempat yang memiliki kelembaban rendah

d. Tanaman teh ditanam di tempat yang memiliki curah hujan rendah

4. Tema dari wacana “Sepatnya Teh Hijau Sehatkan Jantung” adalah…

a. Kesehatan

b. Lingkungan

c. Pendidikan

d. Sosial

5. Tujuan yang hendak disampaikan penulis dalam bacaan “Sepatnya Teh Hijau

Sehatkan Jantung” adalah…

a. Untuk memberikan informasi tentang bahaya mengkonsumsi teh hijau

b. Untuk memberikan informasi tentang khasiat teh hijau

c. Untuk memberikan informasi tentang cara memetik teh hijau

d. Untuk memberikan informasi cara merawat teh hijau

SOAL TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN MEMBACA

PETUNJUK UMUM:

1. Berdoalah dahulu sebelum dan sesudah mengerjakan soal.

2. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban yang telah disediakan

3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawabnya.

4. Pengisian dilakukan dengan memberi tanda (X) pada setiap jawaban yang

Anda anggap sesuai.

5. Anda diminta untuk menjawab setiap soal yang tersedia.

6. Waktu Mengerjakan: 30 menit

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

6. Bagian dari tanaman teh yang dibutuhkan untuk dijadikan minuman adalah…

a. Pucuk daun

b. Batang

c. Akar

d. Bunga

7. Pokok bahasan wacana “Sepatnya Teh Hijau Sehatkan Jantung” adalah…

a. Manfaat teh hijau bagi kesehatan

b. Proses pengolahan teh hijau

c. Pembudidayaan teh hijau di Indonesia

d. Cara merawat perkebunan teh Hijau

8. Bacalah paragraf berikut!

Selain itu, sebagai anti radikal bebas, teh hijau juga mampu memperlambat proses

penuaan dini karena sifatnya yang memperbaiki kerusakan sel. Kulit muka yang rutin

dicuci setiap hari dengan air daun teh hijau ini akan membuat kulit tampak kencang

dan bersinar. Berdasarkan penelitian Dr. Gail Sonenshein dari Fakultas kedokteran

Universitas Boston Amerika Serikat, teh hijau bisa mencegah kanker kulit.

Ide pokok pada pragraf di atas adalah…

a. Manfaat teh hijau untuk kesehatan kulit

b. Khasiat teh hijau sebagai anti radikal bebas

c. Pencegahan kanker kulit dengan teh hijau

d. Penelitian Dr. Gail Soneshein terkait dengan khasiat teh hijau

9. Cara yang dilakukan untuk mempertahankan kandungan polifenol yang terdapat

dalam teh hijau adalah…

a. Teh hijau diproduksi dengan cara penguapan daun teh pada suhu yang tinggi

b. Teh hijau diseduh dengan menggunakan air panas secukupnya tanpa

menggunakan gula

c. Daun teh dipetik secara rutin setiap 1 bulan sekali

d. Pemasakkan teh hijau tidak boleh terlalu lama dan dengan menggunakan api

sedang

10. Berikut ini adalah manfaat teh hijau, kecuali…

a. Sebagai anti trombotik

b. Sebagai anti antherogenik

c. Sebagai anti mikroba

d. Sebagai anti perekat

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

11. Salah satu manfaat teh hijau sebagai anti radikal bebas adalah…

a. Memperlambat proses penuaan dini

b. Menstabilkan kadar kolesterol dalam tubuh

c. Menghambat pertumbuhan bakteri streptococcus mutans

d. Menghambat perkembangan bakteri Escherichia coli

12. Di pasaran, ada tiga jenis teh yang biasa dijual, yaitu…

a. Teh celup, teh daun, dan teh serbuk instan

b. Teh botol, teh kotak, dan teh celup

c. Teh instan, teh botol, teh hijau

d. Teh bunga, teh seduh, teh hitam

13. Dibawah ini merupakan cara menyeduh teh yang benar adalah…

a. Dengan menggunakan air mendidih

b. Dengan menggunakan air hangat

c. Dengan menggunakan air dingin

d. Dengan menggunakan air es

14. “Sebenarnya kita juga dapat mengambil manfaat ECGC tanpa harus minum teh hijau

setiap hari. Hanya saja syaratnya industri pangan mau meningkatkan kualitas

produknya dengan menambahkan ECGC di dalamnya.” Berdasarkan pernyataan

tersebut pendapat Anda adalah…

a. Manfaat ECGC didapat dari mengonsumsi teh hijau setiap hari dan diimbangi

dengan pola makan yang baik.

b. Manfaat ECGC didapat dari mengonsumsi teh hijau secara rutin dan tidak

bercampur dengan jenis panganan yang mengandung formalin.

c. Manfaat ECGC didapat dari mengonsumsi teh hijau dan jenis panganan yang

sudah ditambahkan ECGC di dalamnya.

d. Manfaat ECGC didapat dengan tidak mengonsumsi teh hijau, melainkan dari

panganan yang sudah teruji kualitasnya.

15. “ECGC inilah yang mempunyai sifat antioksidan yang tinggi. Kekuatannya 100 kali

lebih efektif dibanding dengan vitamin C dan 25 kali lebih tinggi dari vitamin E”.

berdasarkan pernyataan tersebut pendapat Anda adalah…

a. ECGC memiliki manfaat lebih besar dari vitamin C dan vitamin E

b. Vitamin C dan vitamin E hampir setara dengan ECGC

c. Vitamin C dan vitamin E memiliki manfaat yang lebih besar dari ECGC

d. ECGC memiliki kandungan zat yang lebih besar dari vitamin C dan vitamin E

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

16. Sikap Anda setelah mengetahui manfaat teh Hijau adalah…

a. Mengonsumsi teh hijau secara rutin tanpa berlebihan

b. Tidak mengonsumsi teh hijau karena rasanya pahit

c. Mengonsumsi teh hijau dan teh hitam sekaligus

d. Tidak mengonsumsi teh hijau karena dapat menyebabkan anemia

17. Takaran yang tepat untuk mengonsumsi teh hijau adalah…

a. 1-2 cangkir sehari

b. 2-3 cangkir sehari

c. 3-4 cangkir sehari

d. 4-5 cangkir sehari

18. Teh Hijau mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan diantaranya sebagai anti

radikal bebas, anti atherogenik, anti thrombotik, dan anti mikroba. Kata manfaat pada

kalimat tersebut bersinonim dengan kata-kata berikut, kecuali…

a. Kegunaan

b. Fungsi

c. Kesiapan

d. Khasiat

19. Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan wacana adalah…

a. Perbedaan antara teh hijau dengan teh hitam adalah pada teh hitam tidak terdapat

kandungan polifenol, sedangkan kandungan polifenol pada teh hijau sangat

banyak

b. Bagian yang dibutuhkan untuk membuat teh adalah seluruh daun dari tanaman teh

c. Teh hijau diproduksi dengan cara penguapan daun teh

d. Teh hijau sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil

20. Tanggapan Anda setelah membaca wacana “Sepatnya Teh Hijau Sehatkan Jantung”

adalah…

a. Sebaiknya kita mengonsumsi teh hijau sebanyak mungkin, karena teh hijau

mengandung ECGC yang baik untuk kesehatan.

b. Meskipun teh hijau memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, kita tidak boleh

mengonsumsi teh hijau sesukanya.

c. Sebaiknya kita cukup mengonsumsi teh hitam saja, karena teh hitam juga

mengandung polifenol sebanyak 3 mg.

d. Sebaiknya kita menanam teh hijau di halaman rumah, karena tanaman teh hijau

mudah dirawat dan mudah tumbuh dimana saja di wilayah Indonesia.

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Pengaruh Formalin Bagi Sistem Tubuh

Berdasarkan investigasi dan pengujian laboratorium yang dilakukan Balai Besar

Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di Jakarta, ditemukan sejumlah produk pangan

seperti ikan asin, mi basah, dan tahu yang memakai formalin sebagai pengawet. Produk

pangan berformalin itu dijual di sejumlah pasar dan supermarket di wilayah

JABODETABEK. Adanya bahan aditif dan pengawet berbahaya dalam makanan ini

sebenarnya sudah lama diketahui oleh masyarakat. Akan tetapi, masalah klasik tersebut

kembali menjadi pembicaraan hangat akhir tahun ini karena temuan Balai POM. Fakta

ini lebih menyadarkan masyarakat bahwa selama ini terdapat bahaya formalin yang

mengancam kesehatan yang berasal dari konsumsi makanan sehari-hari.

Formalin merupakan larutan komersial dengan konseentrasi 10-40% dari

formaldehid. Bahan ini biasanya digunakan sebagai antiseptic, germisida, dan pengawet.

Di pasaran, formalin dapat ditemukan dalam bentuk yang sudah diencerkan.

Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di sektor

industri, formalin sangat banyak manfaatnya. Formaldehid memiliki banyak manfaat,

seperti anti bakteri atau pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih

lantai, pakaian, dan pembasmi lalat. Di bidang industri kayu, formalin digunakan sebagai

perekat untuk produksi kayu lapis (plywood). Dalam konsentrasi yang sangat kecil (<1

persen), formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti

pembersih rumah tangga dan cairan pencuci piring. Di dunia kedokteran, formalin

digunakann untuk pengawetan mayat manusia. Mayat tersebut digunakan sebagai bahan

pendidikan untuk mahasiswa kedokteran.

Besarnya manfaat formalin di bidang industri ini ternyata disalahgunakan orang

untuk mengawetkan makanan dalam industri makanan. Biasanya, hal ini sering

dilakukan dalam industri makanan rumahan, karena tidak terdaftar dan tidak terpantau

oleh Depkes dan BPOM setempat. Bahan makanan yang diawetkan dengan formalin

biasanya adalah mie basah, tahu, bakso, dan beberapa makanan lainnya.

Formalin masuk ke dalam tubuh manusia melalui dua jalan, yaitu mulut dan

pernapasan. Polusi yang dihasilkan oleh asap knalpot dan pabrik, mengandung formalin

yang mau tidak mau kita hirup, kemudian masuk ke dalam tubuh. Asap rokok atau air

hujan yang jatuh ke bumi pun sebenarnya mengandung formalin.

Formalin sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, dan tertelan. Akibat

yang ditimbulkan dapat berupa: luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran pernapasan,

reaksi alergi, dan bahaya kanker pada manusia. Jika kandungan dalam tubuh tinggi,

formalin akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel. Dengan

demikian, akan menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel sehingga merusak

organ tubuh.

Dalam jumlah sedikit, formalin akan larut di air, serta akan dibuang ke luar

bersama cairan tubuh. Dengan demikian, formalin sulit dideteksi keberadaannya di

dalam darah. Imunitas tubuh sangat berperan dalam menentukan berdampak tidaknya

formalin di dalam tubuh.

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Tanda dan gejala akut atau akibat jangka pendek yang dapat terjadi jika kita

tercemar formalin adalah bersin, radang tonsil, radang tenggorokan, sakit dada yang

berlebihan, jantung berdebar, sakit kepala, mual, dan diare.

Jika tercemar formalin dalam konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan

kematian. Jika formalin terhirup oleh manusia, akan mengakibatkan iritasi di hidung dan

tenggorokan, gangguan pernapasan, rasa terbakar di hidung dan tenggorokan serta batuk-

batuk. Kerusakan jaringan sistem saluran pernapasan dapat menyebabkan radang paru

atau pembengkakan paru.

Dalam jangka panjang, formalin juga dapat mengakibatkan banyak gangguan

organ tubuh. Apabila formalin terhirup dalam jangka lama maka akan menimbulkan

gangguan sakit kepala, gangguan pernapasan, dan radang selaput lendir hidung.

Sumber: Intisari, Juli 2007 halaman 50-53 dengan pengubahan

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Judul Wacana : Pengaruh Formalin bagi Sistem Tubuh

1. Tema dari wacana “Pengaruh Formalin bagi Sistem Tubuh” adalah…

a. Pendidikan

b. Kuliner

c. Kesehatan*

d. Industri

2. Tujuan yang hendak disampaikan penulis dalam wacana “Pengaruh Formalin bagi

Sistem Tubuh” adalah, kecuali…

a. Untuk memberikan informasi tentang bahaya mengkonsumsi makanan

berformalin

b. Untuk memberikan informasi tentang kandungan formalin

c. Untuk memberikan informasi tentang penyalahgunaan pemakaian formalin di

Jabodetabek

d. Untuk memberikan informasi tentang manfaat formalin bagi kesehatan*

3. Berdasarkan wacana “Pengaruh Formalin bagi Sistem Tubuh”, daerah yang

ditemukan produk berformalin adalah…

a. Jabodetabek*

b. Jababeka

c. Jawa Barat

d. Jawa Tengah

4. Formalin merupakan larutan komersial dengan konsentrasi 10-40% dari formaldehid.

Arti kata konsentrasi pada kalimat di atas adalah…

a. Persentase kandungan bahan yang dapat digunakan

b. Persentase jumlah zat yang dapat diterima tubuh

c. Persentase jumlah zat berbahaya

d. Persentase kandungan bahan di dalam satu larutan*

SOAL TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN MEMBACA

PETUNJUK UMUM:

1. Berdoalah dahulu sebelum dan sesudah mengerjakan soal.

2. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban yang telah

disediakan.

3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawabnya.

4. Pengisian dilakukan dengan memberi tanda (X) pada setiap jawaban

yang Anda anggap sesuai.

5. Anda diminta untuk menjawab setiap soal yang tersedia. 6. Waktu

Mengerjakan: 30 menit

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

5. Bahan makanan yang biasanya diawetkan dengan formalin adalah, kecuali…

a. Mie basah

b. Susu kemasan*

c. Tahu

d. Bakso

6. Pernyataan berikut yang sesuai dengan isi wacana adalah…

a. Di pasaran, formalin dapat ditemukan dalam bentuk yang sudah diencerkan.*

b. Formalin bermanfaat sebagai pengawet makanan

c. Formalin mengandung formaldehid yang berperan sebagai anti oksidan.

d. Kematian merupakan salah satu akibat jangka pendek yang dapat terjadi jika

tercemar formalin.

7. Larutan komersial dari formalin yang bermanfaat dalam bidang industri adalah…

a. Antiseptic

b. Germisida

c. Formaldehid*

d. Plywood

8. Salah satu manfaat formalin di bidang industri adalah…

a. Pembunuh kuman dimanfaatkan untuk pembersih lantai*

b. Pengawetan mayat manusia

c. Pengobatan penyakit pada ikan akibat ektoparasit

d. Pengawet produk kosmetik

9. Manfaat dari formaldehid yang terkandung dalam formalin adalah…

a. Anti radikal bebas

b. Anti oksidan

c. Anti bakteri*

d. Anti trombotik

10. Menurut Anda, salah satu sebab seseorang menyalahgunakan formalin sebagai bahan

pengawet makanan adalah…

a. Karena makanan rumahan cenderung tidak bertahan lama

b. Karena makanan rumahan berharga murah

c. Karena makanan rumahan biasanya tidak terdaftar oleh Depkes dan BPOM*

d. Karena makanan rumahan cenderung digemari anak-anak

11. Formalin masuk ke dalam tubuh melalui dua jalan, yaitu…

a. Mata dan dan hidung

b. Mulut dan pernapasan*

c. Hidung dan telinga

d. Mulut dan mata

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

12. Imunitas tubuh sangat berperan dalam menentukan berdampak tidaknya formalin di

dalam tubuh.

Makna kata imunitas pada kalimat di atas adalah…

a. Kekebalan*

b. Kekuatan

c. Berat

d. Ukuran

13. Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan wacana adalah…

a. Di pasaran, formalin dapat ditemukan dalam bentuk yang sudah diencerkan.*

b. Formalin bermanfaat sebagai pengawet makanan.

c. Formalin mengandung formaldehid yang berperan sebagai anti oksidan.

d. Akibat jangka pendek yang dapat terjadi jika tercemar formalin adalah kematian.

14. Akibat jangka pendek yang dapat terjadi jika seseorang tercemar formalin adalah…

a. Hilang kesadaran

b. Sakit kepala*

c. Kanker

d. Kematian sel tubuh

15. Akibat jangka panjang yang dapat terjadi jika seseorang tercemar formalin adalah…

a. Bersin

b. Radang selaput lendir*

c. Jantung berdebar

d. Diare

16. Polusi yang dihasilkan oleh asap knalpot dan pabrik, mengandung formalin yang mau

tidak mau kita hirup, kemudian masuk ke dalam tubuh. Asap rokok atau air hujan

yang jatuh ke bumi pun sebenarnya mengandung formalin. Berdasarkan pernyataan

tersebut, pendapat Anda adalah…

a. Formalin tidak hanya terdapat pada bidang industri dan makanan, tetapi juga

terdapat pada polusi dan air hujan.*

b. Formalin dapat dijumpai dimana pun dan dalam bentuk apa pun.

c. Bahaya formalin tidak dapat dihindari karena formalin terdapat pula pada polusi

dan air hujan.

d. Tubuh manusia lama kelamaan menjadi kebal terhadap formalin karena formalin

juga terdapat pada asap knalpot yang sudah terbiasa terhirup.

17. Berdasarkan wacana “Pengaruh Formalin bagi Sistem Tubuh” fungsi utama

penggunaan formalin yang sebenarnya adalah…

a. Sebagai antiseptik dan pengawet mayat*

b. Sebagai antibakteri dan pengawet makanan

c. Sebagai pembersih cairan pencuci piring dan pengawet makanan

d. Sebagai pelarut makanan dalam tubuh

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

18. Salah satu alasan formalin sangat berbahaya bagi kesehatan adalah…

a. Karena formalin digunakan untuk mengawetkan mayat

b. Karena formalin belum mendapat izin dari BPOM

c. Karena formalin mengandung bahan kimia berbahaya seperti formaldehid*

d. Karena formalin mengandung anti bakteri

19. Tanggapan Anda setelah membaca wacana “Pengaruh Formalin bagi Sistem Tubuh”

adalah…

a. Sebaiknya kita tidak keluar rumah ketika hujan, karena air hujan mengandung

formalin

b. Sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam memilih makanan, karena makanan yang

mengandung formalin dapat merusak kesehatan.*

c. Sebaiknya kita memcuci piring cukup dengan menggunakan air yang mengalir,

karena cairan pencuci piring mengandung formalin yang berbahaya bagi

kesehatan.

d. Sebaiknya kita jangan mengonsumsi bakso dan mie, karena jenis makanan

tersebut biasanya mengandung formalin.

20. Setelah membaca wacana “Pengaruh Formalin bagi Sistem Tubuh” sikap Anda untuk

meminimalisir bahaya formalin bagi kesehatan adalah…

a. Tidak mengonsumsi makanan yang tidak ada izin BPOM*

b. Mengonsumsi vitamin secara rutin agar daya tahan tubuh kuat

c. Meminum air putih minimal 8 gelas perhari

d. Tidak menggunakan cairan pencuci piring untuk mencuci alat-alat makan

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Kelola Sampah gaya Belanda

Di Negeri Kincir Angin itu sampah punya riwayat panjang. Sampai dengan abad ke-17

penduduk Belanda melempar sampah di mana saja sesuka hati. Di abad berikutnya sampah

mulai menimbulkan penyakit, sehingga pemerintah menyediakan tempat-tempat pembuangan

sampah.

Di abad ke-19, sampah masih tetap dikumpulkan di tempat tertentu, tapi bukan lagi

penduduk yang membuangnya, melainkan petugas pemerintah daerah yang datang

mengambilnya dari rumah-rumah penduduk. Kondisi pengelolaan sampah di Belanda saat itu

kira-kira sama seperti di Indonesia saat ini. Di abad ke20 sampah yang terkumpul tidak lagi

dibiarkan tertimbun sampai membusuk, melainkan dibakar.

Kini di abad ke-21 teknologi pembakaran sampah yang modern nulai diterapkan.

Teknologi itu memungkinkan pembakaran tidak menimbulkan efek sampingan yang

merugikan kesehatan. Agar tujuan itu tercapai, sebelum dibakar sampah mesti dipilah-pilah,

bahkan sejak dari rumah. Hanya yang tidak membahayakan kesehatan yang boleh dibakar.

Sampah yang memproduksi gas beracun ketika dibakar harus diamankan dan tidak boleh

dibakar. Yang lebih menggembirakan, selain bisa memusanahkan sampah, ternyata

pembakaran itu juga membangkitkan listrik.

Bila dihitung, jumlah sampah yang dihasilkan di Belanda lumayan besar. Setiap

penduduk Eropa rata-rata memproduksi lebih dari 1kg sampah per hari. Buat Belanda yang

berpenduduk 16 juta jiwa sampah yang dihasilkan adalah 57,3 juta ton per tahun. Jika dihitung

untuk seluruh Eropa yang berpenduduk 550 juta orang, jumlahnya menjadi 2 milyar ton per

tahun.

Untuk mengatasi persoalan sampah ini Komisi Eropa telah membuatkan panduan untuk

negara-negara anggotanya, termasuk Belanda sejak 30 tahun lalu. Berdasarkan panduan yang

telah disepakati, urutan pengelolaan sampah meliputi prevensi, pilah/ daur ulang, dan

pembakaran. Yang termasuk prevensi diantaranya membawa tas plastik yang bisa dipakai

berulang-ulang ketika berbelanja dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk daur ulang adalah

memisahkan sampah kertas, beling, tekstil, dan baterai. Sampah biologis dijadikan kompos,

tekstil bekas disumbangkan ke negara berkembang, sedangkan baterai akan dikarantina total

sebab daya polusinya paling besar.

Terakhir, pembakaran dilakukan terhadap sampah yang telah dipilah. Sehingga tidak

memproduksi gas beracun. Pembakaran ini menghasilkan energi, metal, dan bahan campuran

aspal/ landasan jalan raya. Limbahnya sangat sedikit, hanya sekitar 0,4% dari seluruh volume

sampah, sehingga bisa dikatakan seluruh sampah telah dimanfaatkan ulang.

Agar pengelolaan berjalan baik, penduduk Belanda bukan cuma dituntut

kewajibannya, tapi juga difasilitasi oleh pemda. Misaknya, dengan mendapat pinjaman dua

macam tong sampah per keluarga, satu berwarna abu-abu untuk sampah biasa, satu lagi

berwarna hijau untuk sampah bio (sisa-sisa sayuran, ranting, dan daun dari kebun rumah).

Sampah biasa akan diangkut ke Pusat Pembakaran Sampah (PPS), sedangkan sampah bio

dibawa langsung ke pabrik kompos.

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Kehadiran PPS membuat sampah kini bukan lagi sebagai produk buangan, melainkan

bahan baku utama pembangkit listrik. Dalam struktur organisasinya PPS memiliki enam seksi,

yaitu pengumpulan sampah (dengan armada truknya), pemilah sampah, pembakar sampah,

pembuatan kompos, penghasil listrik, dan pemasaran (menjual listrik, bahan pembuatan jalan

raya, dan logam hasil pembakaran sampah). Keuntungan penjualan listrik, bajan bangunan

jalan raya, dan logam itu masuk ke kas pemda yang menjadi pemegang saham.

Listrik yang dihasilkan oleh instalasi PPS dapat mengurangi pembakaran energi fosil

(batubara, gas bumi, dan minyak bumi) untuk membangkitkan listrik. Dengan cara ini

cadangan minyak bumu dunia yang hampir habis dapat di hemat. Produksi CO2 yang

merupakan salah satu penyebab naiknya temperature dunia pun dapat dikurangi.

Sumber: Intisari, April 2006 halaman 120-127 dengan pengubahan

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Judul Wacana : Kelola Sampah Gaya Belanda

1. Tujuan yang hendak disampaikan penulis dalam bacaan “Kelola Sampah Gaya

Belanda” adalah, kecuali…

a. Untuk memberikan informasi tentang pemanfaatan sampah di Belanda

b. Untuk memberikan informasi tentang kegunaan sampah di Belanda*

c. Untuk memberikan informasi tentang proses daur ulang sampah di Eropa

d. Untuk memberikan informasi tentang langkah-langkah pembuangan sampah

2. Tema dari wacana “Kelola Sampah Gaya Belanda” adalah…

a. Inovasi*

b. Kesehatan

c. Pendidikan

d. Alam

3. Berdasarkan panduan yang telah disepakati, urutan pengelolaan sampah meliputi

prevensi, pilah/ daur ulang, dan pembakaran. Makna kata prevensi adalah…

a. Pencegahan*

b. Penyeleksian

c. Penanggulangan

d. Pemisahan

4. Pokok bahasan wacana “Kelola Sampah Gaya Belanda” adalah…

a. Transformasi pengelolaan sampah di Belanda*

b. Pemanfaatan limbah rumah tangga di Belanda

c. Struktur organisasi pusat pembakaran sampah di Belanda

d. Hasil olahan limbah sampah di Belanda

5. Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan wacana adalah…

a. Di abad ke-19 sampah yang terkumpul tidak lagi dibiarkan tertimbun hingga

membusuk, melainkan dibakar.

b. Teknologi pembakaran sampah pada abad ke-21 menimbulkan efek samping yang

merugikan kesehatan.

c. Setiap penduduk Eropa rata-rata memproduksi lebih dari 1kg sampah per hari.*

d. Sampah biasa akan diangkut ke PPS, sedangkan sampah bio di daur ulang.

SOAL TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN MEMBACA

Petunjuk Umum:

1. Berdoalah dahulu sebelum dan sesudah mengerjakan soal.

2. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban yang telah disediakan.

3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawabnya

4. Pengisian dilakukan dengan memberi tanda (X) pada setiap jawaban yang

Anda anggap sesuai.

5. Anda diminta untuk menjawab setiap soal yang tersedia. 6. Waktu

Mengerjakan: 30 menit

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

6. Cara pemerintah Eropa mengatasi persoalan sampah di negara-negara anggotanya

adalah…

a. Mengintruksikan petugas pemda untuk mengambil sampah dari rumah ke rumah

b. Komisi Eropa membuat panduan pengelolaan sampah*

c. Memusnahkan semua jenis sampah dengan pembakaran

d. Dengan menyediakan tempat pembuangan sampah di tiap rumah

7. Pihak yang membuat panduan untuk mengatasi persoalan sampah di Eropa adalah…

a. Komisi Eropa*

b. Pemda Belanda

c. Pemerintah Pusat

d. Kepala Negara

8. Berdasarkan panduan yang telah disepakati, urutan pengelolaan sampah meliputi

prevensi, daur ulang, dan pembakaran. Berdasarkan wacana tersebut, yang termasuk

prevensi adalah…

a. Memisahkan sampah kertas, beling, tekstil, dan baterai

b. Proses pembakaran sampah yang telah dipilah

c. Proses pengkarantinaan baterai karena dianggap menghasilkan polusi paling besar

d. Membawa tas plastik yang bisa dipakai berulang-ulang*

9. Berdasarkan wacana “Kelola Sampah Gaya Belanda”, yang termasuk daur ulang

adalah…

a. Membawa tas plastik yang bisa dipakai berulang-ulang

b. Memisahkan sampah kertas, beling, tekstil, dan baterai

c. Proses pembakaran sampah yang telah dipilah

d. Proses pengkarantinaan baterai karena dianggap menghasilkan polusi paling

besar*

10. Setelah melakukan prevensi dan daur ulang, langkah selanjutnya adalah pembakaran.

Tujuan dilakukannya pembakaran adalah…

a. Agar limbah yang dihasilkan dari sampah menjadi sedikit

b. Agar sampah yang terkumpul tidak menimbulkan gas beracun.*

c. Agar sampah yang telah dipilah dapat dimanfaatkan kembali

d. Agar limbah yang dihasilkan tidak membahayakan kesehatan.

11. Agar tidak membahayakan kesehatan, hal yang harus dilakukan pada sampah yang

memproduksi gas beracun adalah…

a. Diamankan dan tidak boleh dibakar*

b. Dipisahkan untuk didaur ulang

c. Dipisahkan untuk dijadikan pupuk kompos

d. Dimanfaatkan ulang untuk dijadikan bahan campuran aspal

12. Cara yang dilakukan oleh pemda untuk memfasilitasi pengelolaan sampah agar

berjalan dengan baik adalah…

a. Menyediakan tempat pembuangan sampah di setiap sudut jalan

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

b. Mengangkut sampah secara rutin setiap hari dari rumah ke rumah

c. Menyediakan pinjaman dua macam tong sampah*

d. Memberikan sosialisasi pemanfaatan sampah

13. Kepanjangan dari PPS adalah…

a. Pusat Pembuangan Sampah*

b. Pusat Penyaringan Sampah

c. Pusat Pembakaran Sampah

d. Pusat Penyeleksian Sampah

14. Pendapat Anda, apabila Indonesia menerapkan sistem pengelolaan sampah seperti

PPS di Belanda adalah…

a. Setuju, karena pemanfaatan sampah menjadi penghasil listrik dapat menambah

devisa negara

b. Kurang setuju, karena proses pengelolaan sampah seperti di Belanda dapat

menghabiskan uang yang cukup banyak

c. Tidak setuju, karena proses pengelolaan sampah seperti di Belanda memakan

waktu yang cukup lama

d. Sangat setuju, karena Indonesia memiliki limbah yang banyak dan perlu

pengelolaan agar menjadi negara yang bersih dan sampah-sampah yang ada dapat

dimanfaatkan kembali*

15. Alasan yang membuat sampah baterai perlu dikarantina total adalah…

a. Karena sampah baterai memiliki daya polusi yang paling besar*

b. Karena sampah baterai mudah terbakar dan membahayakan kesehatan

c. Karena sampah baterai sulit terurai dalam tanah

d. Karena sampah baterai dapat digunakan kembali setelah jangka waktu tertentu

16. Menurut Anda, manfaat terbesar dari adanya PPS di Belanda adalah…

a. PPS dapat mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki

peran penting dalam kehidupan, salah satunya adalah bahan baku utama

pembangkit listrik.*

b. PPS membuat pengeluaran pemerintah Belanda menjadi lebih besar karena

adanya penyediaan tempat sampah bagi setiap rumah warganya

c. PPS mendapat keuntungan dari hasil penjualan listrik dan pembuatan logam hasil

pembakaran sampah

d. PPS menghasilkan produk sandang baru dari hasil limbah tekstil

17. Berdasarkan wacana “Kelola Sampah Gaya Belanda”, hal yang menyebabkan naiknya

temperatur dunia adalah…

a. Produksi O2 yang berlebih

b. Produksi CO2 yang berlebih*

c. Produksi H2O yang berlebih

d. Produksi H2 yang berlebih

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

18. Tindakan yang akan Anda lakukan setelah membaca wacana “Kelola Sampah Gaya

Belanda” adalah…

a. Membuang sampah sembarangan di sungai

b. Membuang sampah pada tempatnya dengan membedakan jenis sampah organik

dan anorganik*

c. Mengumpulkan sampah di rumah tanpa harus membuangnya ke tempat

penampungan sampah

d. Mengumpulkan sampah dan membakarnya di halaman rumah

19. Hal penting yang terdapat pada wacana “Kelola Sampah Gaya Belanda” adalah…

a. Kemajuan Belanda dalam pengelolaan sampah ditunjukkan dengan adanya

penemuan teknologi pembakaran sampah modern*

b. Akibat besarnya produksi sampah di Belanda, pemerintah Belanda menerapkan

teknologi pembakaran sampah modern

c. Efek samping yang ditimbulkan oleh teknologi pembakaran sampah modern di

Belanda

d. Riwayat panjang pengelolaan sampah di Belanda kini telah menemukan titik

Terang

20. Setelah membaca wacana “Kelola Sampah Gaya Belanda” tanggapan Anda terhadap

Indonesia mengenai sampah adalah…

a. Sebaiknya Indonesia bekerja sama dengan Belanda untuk menerapkan teknologi

sampah modern seperti di Belanda*

b. Sebaiknya Belanda tidak menyumbangkan sampah tekstil ke negara berkembang

seperti Indonesia

c. Pemerintah Indonesia tidak pernah memperhatikan keadaan lingkungan termasuk

masalah sampah dan limbah industri

d. Sebaiknya pemerintah Indonesia dapat membuat tempat pembuangan akhir (TPA)

sekaligus dengan alat pendaur ulang sampah

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Buah Dibuang Batang Disayang

Pisang Abaka tidak begitu popular di Indonesia. Juga tak mudah dijumpai kecuali

di Sulawesi, sebagian Kalimantan, dan Banyuwangi, Jawa Timur. pisang jenis ini bukan

tanaman rakyat yang banyak ditanam petani seperti pisang kapok atau pisang raja. Ia

lebih tepat disebut sebagai pisang industri karena yang menanam biasanya perusahaan

perkebunan yang memasok batang pisang untuk bahan kertas.

Pisang ini diyakini berasal dari Filipina. Namun, menariknya berdasarkan

ungkapan para petani Abaka, produksi di Talaud adalah terbesar kedua setelah Filipina.

Secara taksonomi, pisang ini masih satu keluarga dengan pisang-pisang yang kita

makan buahnya, yakni family Musaceae. Bentuk fisiknya pun sangat mirip dengan

pisang-pisang lain. Bedanya, warna batang keunguan. Buahnya kecil-kecil dan berbiji

rasanya sepat. Meskipun sudah matang, buah pisang Abaka tetap tidak enak untuk

disantap. Juga tidak lazim dibuat sebagai selai, keripik, maupun jenis makanan olahan

lainnya.

Meski begitu, pisang ini punya kelebihan dibandingkan dengan saudarasaudaranya

yang lain. “Pisang Abaka memang bukan ditananm untuk diambil buahnya, tapi

batangnya,” kata Dr. Ika Mariska, peneliti dari Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumber

daya Genetik Pertanian, Bogor.

Batangnya menghasilkan serat yang sifat fisiknya kuat, tahan lembab, dan tahan air

asin. Karena sifatnya ini, serat Abaka bisa dipakai sebagai bahan baku bermacam-macam

kebutuhan manusia sehari-hari. Salah satunya untuk tekstil. Itu sebabnya pisang ini

dinamai Musa textilis. Contoh dari produk tekstil berbahan Abaka adalah pakaian

Tagalog. Di Indonesia, kain tenun tradisional berbahan serat Abaka juga bisa dijumpai

di Desa Wisata Using, Glagah, Banyuwangi.

Selain sebagai bahan sandang, serat Abaka juga dipakai sebagai bahan baku kertas

yang punya ketahanan tinggi terhadap kelembaban dan awet disimpan dalam jangka

waktu lama. Contohnya adalah kertas gambar, peta, bungkus teh celup, uang kertas, cek,

dan dokumen-dokumen penting lainnya.

Secara alami, pisang Abaka berkembang biak lewat tunas. Dalam satu tahun, satu

induk Abaka bisa menghasilkan dua puluh tunas. Dalam skala perkebunan, tunas Abaka

diperbanyak dengan teknik kutur jaringan. Dengan teknik ini, satu tunas Abaka bisa

menghasilkan tunas baru yang jumlahnya ratusan hingga ribuan kali lipat dibandingkan

dengan cara alami.

Saat pohon Abaka mulai matang secara fisiologis, ia siap di panen. Usia

kematangan fisiologis ini ditandai dengan munculnya daun bendera. Abaka dipanen

dengan cara ditebang batangnya. Setelah ditebang, tunas Abaka akan muncul menjadi

batang baru. Batang ini, jika telah cukup umur, bisa dipanen lagi lalu menghasilkan tunas

baru lagi. Begitu seterusnya. Satu rumpun pisang Abaka bisa dipanen sampai lima tahun.

Daun hasil panenan bisa dimanfaatkan seperti daun pisang pada umumnya. Jika

ada buahnya, bagian ini dibuang begitu saja. Batangnya diambil untuk diolah. Ini

berkebalikan dengan pisang lain yang begitu buahnya dipanen, batangnya ditebang dan

dibuang begitu saja. Paling banter, dijadikan rakit saat banjir.

Pengambilan serat dari batang Abaka dilakukan dengan cara manual yang

sederhana. Seratnya diambil dengan cara lapisan-lapisan batangnya dikupas lebih dulu.

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Pada proses pengamilan serat, lapisan-lapisan pelepah ini dipisahkan satu demi satu.

Setelah itu pelepah-pelepah tersebut distrip dengan alat yang mirip garpu sampai

dihasilkan serat-serat panjang seperti benang. Benang-benang Abaka ini kemudian

dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dibawah sinar matahari. Benang inilah yang

selanjutnya diolah. Dalam skala industri, serat ini kemudian diolah menjadi tekstil atau

pulp untuk bahan kertas.

Sumber : Intisari, Juli 2007 halaman 102-108 dengan pengubahan

Judul Wacana: Buah Dibuang Batang Disayang

1. Pisang Abaka dapat dijumpai di daerah berikut, kecuali…

a. Sulawesi

b. Kalimantan

c. Jawa timur

d. Sumatera*

2. Alasan yang membuat pisang Abaka disebut sebagai pisang industri adalah…

a. Karena pisang Abaka memiliki serat yang kuat

b. Karena pisang Abaka biasa ditanam oleh perusahaan perkebunan*

c. Karena pisang Abaka dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis

d. Karena pisang Abaka memiliki ketahanan tinggi terhadap kelembaban

3. Perbedaan yang dimiliki pisang Abaka dibanding dengan jenis pisang lain

adalah…

a. Warna batang kecoklatan, buahnya besar, dan rasanya sepat

b. Warna batang keunguan, buahnya kecil, dan rasanya sepat*

c. Warna batang keunguan, buahnya besar, dan berbiji

SOAL TES PEMAHAMAN MEMBACA

PETUNJUK UMUM:

1. Berdoalah dahulu sebelum dan sesudah mengerjakan soal.

2. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban yang telah disediakan.

3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawabnya.

4. Pengisian dilakukan dengan memberi tanda (X) pada setiap jawaban yang

Anda anggap sesuai.

5. Anda diminta untuk menjawab setiap soal yang tersedia. 6. Waktu

Mengerjakan: 30 menit

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

d. Warna batang kecoklatan, buahnya kecil, dan berbiji

4. Perhatikan pernyataan di bawah ini!

1) Sifat fisik yang kuat 4) Tahan di daerah kering

2) Tahan air asin 5) Sifat fisik yang lemah

3) Tahan lembab 6) Memiliki tekstur yang kasar

Berdasarkan pernyataan berikut, yang termasuk sifat yang dimiliki pisang

Abaka adalah…

a. 1, 2, dan 3*

b. 2, 4, dan 6

c. 1, 3, dan 6

d. 1, 3, dan 5

5. Pokok bahasan wacana “Buah Dibuang Batang Disayang” adalah…

a. Langkah-langkah perawatan tanaman pisang Abaka

b. Cara mengembangbiakkan pisang Abaka di Pulau Jawa

c. Syarat-syarat mengembangbiakkan pisang Abaka

d. Manfaat pisang Abaka sebagai bahan baku berbagai macam kebutuhan*

6. Cara memanen pisang Abaka adalah…

a. Dipetik buahnya

b. Ditebang batangnya*

c. Dicabut hingga akar-akarnya

d. Diambil daun dan buahnya

7. Tempat menemukan kain tenun tradisional berbahan serat Abaka di Indonesia

adalah…

a. Di desa wisata Tanjung, Sleman, Yogyakarta

b. Di desa wisata Cibubur, Bogor, Jawa Barat

c. Di desa wisata Using, Glagah, Banyuwangi*

d. Di desa wisata Kalibening, Dawuhan, Banyumas

8. Menurut Anda, kelebihan yang dimiliki pisang Abaka dibanding dengan jenis

pisang lain adalah…

a. Pisang Abaka tidak hanya diambil buahnya, tetapi batangnya juga. Batang

pisang Abaka memiliki tekstur yang tahan lembab sehingga dapat

dimanfaatkan untuk bahan baku furniture.

b. Semua bagian dari pohon pisang Abaka dapat dimanfaatkan untuk berbagai

keperluan. Bahkan saat batangnya ditebang, dapat dijadikan sebagai rakit

saat banjir.

c. Pisang Abaka tidak diambil buahnya. Batangnya menghasilkan serat yang

kuat dan dapat digunakan untuk bahan baku produk tekstil.*

d. Semua bagian dari pohon pisang Abaka dapat dimanfaatkan untuk berbagai

keperluan. Selain itu, Pisang Abaka berkembang biak lewat tunas.

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

9. Karena seratnya yang dapat digunakan untuk pembuatan pakaian, maka pisang

Abaka disebut sebagai…

a. Musa Textilis*

b. Musa Lycopercium

c. Musa Plannifolla

d. Musa Calathea

10. Contoh dari produk tekstil berbahan Abaka adalah pakaian Tagalog yang

merupakan…

a. Pakaian tradisional Thailan

b. Pakaian tadisional Filipina*

c. Pakaian tradisional Malaysia

d. Pakaian tradisional Myanmar

11. Pengambilan serat dari batang Abaka dilakukan dengan cara manual dan

sederhana. Seratnya diambil dengan cara lapisan-lapisan batangnya dikupas

lebih dulu.

Makna kata manual pada kalimat di atas adalah…

a. Dilakukan dengan mesin

b. Dilakukan dengan alat

c. Dilakukan dengan petunjuk

d. Dilakukan dengan tangan *

12. Tujuan yang hendak disampaikan penulis dalam bacaan “Buah Dibuang Batang

Disayang” adalah…

a. Untuk memberikan informasi tentang manfaat dari buah pisang Abaka

b. Untuk memberikan informasi tentang manfaat dari pohon pisang Abaka*

c. Untuk memberikan informasi tentang perkebunan pisang Abaka

d. Untuk memberikan informasi tentang bentuk pisang Abaka

13. Tema dari wacana “Buah Dibuang Batang Disayang” adalah…

a. Kuliner

b. Pendidikan

c. Sosial

d. Tanaman*

14. Bacalah paragraf berikut!

Secara alami, pisang Abaka berkembang biak lewat tunas. Dalam satu tahun,

satu induk Abaka bisa menghasilkan sekitar dua puluh tunas. Dalam skala

perkebunan, tunas Abaka diperbanyak dengan teknik kultur jaringan. Dengan

teknik ini, satu tunas Abaka bisa menghasilkan tunas baru yang jumlahnya

ratusan hingga ribuan kali lipat dibandingkan dengan cara alami.

Ide pokok dari paragraf di atas adalah…

a. Pengembangbiakkan pisang Abaka dengan melalui tunas*

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

b. Jumlah tunas yang dihasilkan pisang Abaka dalam 1 tahun

c. Cara pengembangbiakkan pisang Abaka dengan kultur jaringan

d. Perbandingan penggunaan teknik kultur jaringan dengan teknik alami untuk

menghasilkan tunas Abaka

15. Penanda usia kematangan fisiologis pisang Abaka adalah…

a. Munculnya tunas baru

b. Perubahan warna batang menjadi kecoklatan

c. Munculnya daun bendera*

d. Perubahan warna daun menjadi kekuningan

16. Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan wacana adalah…

a. Satu rumpun pisang Abaka bisa dipanen sampai lima tahun.*

b. Pisang Abaka dapat dijumpai di Jawa Tengah

c. Buah pisang Abaka sangat lazim dibuat sebagai selai, keripik, molen,

maupun jenis makanan olahan lainnya.

d. Pisang Abaka diyakini berasal dari Thailan.

17. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengambil serat dari batang Abaka

adalah…

a. Pohon ditebang dan di belah bagian tengahnya. Lapisan pelepah diambil

yang paling tengah dan dipisahkan satu per satu. Bagian tengah pelepah

tersebut dijemur di bawah sinar matahari.

b. Serat diambil dari bagian tunas pisang Abaka. Tunas pisang Abaka distrip

hingga menghasilkan serat. Lalu serat tersebut dikeringkan di bawah sinar

matahari.

c. Serat diambil dengan cara mengupas lapisan kulit buah pisang Abaka.

Lapisan kulit pisang distrip hingga menghasilkan serat panjang. Setelah

menjadi serat panjang, serat Abaka dikeringkan di bawah sinar matahari.

d. Serat diambil dengan cara mengupas lapisan batang. Lapisan pelepah

dipisahkan satu demi satu. Lalu pelepah distrip hingga menghasilkan serat

panjang. Setelah menjadi serat panjang, serat Abaka dikeringkan di bawah

sinar matahari.*

18. Menurut Anda, alasan pisang Abaka harus tetap dikembangbiakkan adalah…

a. Karena pisang Abaka merupakan tanaman yang jarang ditemukan dan layak

dilestarikan.

b. Karena buah pisang Abaka dapat dibuat untuk berbagai macam makanan.

c. Karena pisang Abaka memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai bahan

baku tekstil.*

d. Karena pisang Abaka mudah dirawat sehingga jika dikembangbiakkan

dapat menghasilkan banyak tunas baru.

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

19. Tanggapan Anda setelah membaca wacana “Buah Dibuang Batang Disayang”

adalah…

a. Mengembangbiakkan pisang Abaka sangat merugikan, karena pisang

Abaka tidak dapat dikonsumsi buahnya.

b. Sebaiknya pisang Abaka terus dilestarikan, karena daun, batang, dan

pelepah pisang Abaka dapat dijadikan sebagai bahan baku kertas dan

tekstil.*

c. Pisang Abaka tidak begitu popular di Indonesia karena jenis tanah di

Indonesia kurang cocok untuk menanam pisang Abaka.

d. Sebaiknya pengambilan serat dari batang Abaka menggunakan alat khusus,

karena pengambilan serat Abaka dengan cara manual memakan waktu lama.

20. Sikap Anda apabila Abaka lebih dikembangkan potensinya di Indonesia

adalah…

a. Setuju, karena pisang Abaka memiliki banyak manfaat dan mampu

menambah devisa Negara *

b. Tidak setuju, karena lahan di Indonesia lebih cocok untuk menambah lahan

persawahan

c. Setuju, karena serat pisang Abaka mampu berkembang biak dengan cepat

d. Tidak setuju, karena perawatan untuk menanam pisang Abaka sangat sulit

dan dibutuhkan keahlian khusuTidak setuju, karena perawatan untuk

menanam pisang Abaka sangat sulit dan dibutuhkan keahlian khusu

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

D

O

K

U

M

E

N

T

A

S

I

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Ruang Baca Siswa

Perpustakaan sekolah

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Proses Mengerjakan Tugas

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Ruanng Kepala sekolah

Siswa membaca Tes

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Ruang Guru

Kantor sekolah

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

Halaman Sekolah

Gedung Sekolah SMPN 5 Bontolempangan

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih

RIWAYAT HIDUP

Sry Wahyuni. Dilahirkan di Ulujangan pada tanggal 11

November 1995, dari pasangan Ayahanda Sambe dan

Ibunda Sukina. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun

2005 di SDI Baliangan Kabupaten Gowa dan tamat tahun

2010, tamat SMP Negeri 5 Bontolempangan Kabupaten

Gowa tahun 2012, dan tamat SMA Gunung Sari Makassar tahun 2015 Pada tahun

yang sama (2015), penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1)

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan pada tahun 2020

penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan

Membaca Cepat denga Teknik Skimming pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri

5 Bontolempangan Satap Baliangan”.

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN … · SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BONTOLEMPANGAN SATAP BALIANGANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih