peningkatan keaktifan dan prestasi belajar ipa siswa kelas iv sd … · 2017-12-18 · kuesioner...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA
KELAS IV SD KANISIUS SENGKAN DENGAN MENERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Armi Yustina
NIM: 121134217
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA
KELAS IV SD KANISIUS SENGKAN DENGAN MENERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Armi Yustina
NIM: 121134217
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan atas
dukungan dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat
dirampungkan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa
bangga dan bahagia skripsi ini peneliti persembahkan untuk:
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas izin dan karunia-Nya maka skripsi
ini dapat dibuat dan selesai.
2. Orang tua saya, Bapak Suhardi dan Ibu Siti Maimunah yang telah
memberikan dukungan moril maupun materi serta do’a yang tiada henti untuk
kesuksesan saya. Ucapan terimakasih saja tidak akan cukup untuk membalas
kebaikan dan perjuangan orang tua, karena itu terimalah bakti dan cinta ku
untuk kalian bapak ibuku.
3. Saudara saya ,Arif Rahmat Ardi Wiyono dan Laila Mutmainatul Qulub yang
senantiasa memberikan dukungan, semangat, senyum dan do’anya untuk
keberhasilan.
4. Sahabat dan teman-teman PGSD Sanata Dharma angkatan 2012 khususnya
kelas E yang saling memberikan semangat dari awal kuliah sampai saat ini.
Terimakasih untuk canda tawa, kenangan, dan perjuangan yang kita lewati
bersama.
5. Terakhir, peneliti persembahkan untuk Universitas Sanata Dharma khususnya
prodi PGSD, yang telah menuntun saya untuk bisa menjadi calon pendidik
yang bermutu dan berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Jangan tanyakan apa yang sudah negara ini berikan untuk mu, tapi tanyakan
apa yang sudah kamu berikan untuk negara ini
Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga seorang wanita wajib
berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi ibu, ibu-ibu cerdas akan
menghasilkan anak-anak yang cerdas
(Dian Sastrowardoyo)
Bila kamu tak tahan dengan lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung
perihnya kebodohan
(Imam Asy-Syafi’i)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan pada daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Maret 2016
Penulis
Armi Yustina
NIM: 121134217
\
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Armi Yustina
Nomor Mahasiswa :121134217
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang
berjudul: “PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA
SISWA KELAS IV SD KANISIUS SENGKAN DENGAN MENERAPKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD” kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan
demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 14 Maret 2016
Yang menyatakan
Armi Yustina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS
IV SD KANISIUS SENGKAN DENGAN MENERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
Oleh:
Armi Yustina
NIM:121134217
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa
kelas IV SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan
upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Kanisius
Sengkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD; (2)
meningkatkan keaktifaan belajar siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD; (3) meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi 4
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 33
siswa.Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara wawancara, observasi,
kuesioner dan tes. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif
kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) upaya peningkatan keaktifan dan prestasi
belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah
dilakukan dengan baik melalui langkah-langkah sebagai berikut: penyampaian tujuan,
pembagian kelompok, penyampaian materi, kerja kelompok, kuis dan penghargaan
tim; 2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa. Hal ini tampak pada peningkatan nilai rata-rata keaktifan
belajar siswa dari kondisi awal 53.29 (rendah) menjadi 68.45 (tinggi) pada siklus I,
dan pada siklus II menjadi 78.43 (tinggi); 3) Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini tampak pada
peningkatan nilai rata-rata ulangan dari kondisi awal 69.51 dengan ketuntasan
57.57%, menjadi 77.81 dengan ketuntasan 78.78% pada siklus I, kemudian menjadi
83.18 dengan ketuntasan 90.90% pada siklus II.
Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Prestasi Belajar, IPA, Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
IMPROVING OF ACTIVE INVOLVEMENT AND STUDENTS LEARNING
SCIENCE ACHIEVEMENT 4TH
CLASS KANISIUS SENGKAN ELEMENTARY
SCHOOL USING STAD COOPERATIVE LEARNING MODEL.
By:
Armi yustina
Nim: 121134217
The background of this research are low student’s activeinvolvement and low
student’s achievement 4th
class kanisius sengkan elementary school. The aims of this
research are: (1) describing efforts of improving student’s active and student’s
learning achievement 4th
class kanisius sengkan elementary school using STAD
cooperative learning model; (2)improving student’s learning active 4th
class kanisius
sengkan elementary school using STAD cooperative learning model;(3) improving
student’s learning achievement 4th
class kanisius sengkan elementary school using
STAD cooperative learning model.
Type of this research is classroom action research (CAR) which is 4 actions:
planning, implementation, observation, and reflection. Subject of this research are 33
students 4 th class kanisius sengkan elementary school, object of this research are
improving student’s active and student’s learning achievement. Data collecting
technique in this research use interview, observation, questionnaire, and test. Data
analysis use descriptive quanlitative method.
The result of the research are (1) effort of improving active and student learning
achievement using STAD cooperative learning model have finished properly with
some action: conveying the aim, division group, conveying material, group
discussion, quiz and team honor, (2) the implementation of STAD cooperative
learning model can improve students learning active. It can see from students
learning active average grades at the beginning is 53,29 (low) become 68,45 (high)
in cycle I, and in cycle II become 78,43 (high), and (3) the implementation of STAD
cooperative learning model for 4th
class kanisius sengkan elementary school can
improve student learning achievement. It can see from student learning achievement
average grades at the beginning is 69.51 with thoroughness 57.57, become 77.81
with thoroughness 78.78% in cycle I, and in cycle II become 83.18 with thoroughness
90,90%.
Key Words: Active Involvement, Learning Achievement, STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas
ini.Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Y. B. Adimassana, M.A., selaku dosen pembimbing I, yang memberikan
arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan
untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si.,M.T.,M.Sc. selaku dosen pembimbing II,
yang telah memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingannya
yang sangat berguna selama penelitian ini.
5. M. Sri Wartini selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Sengkan yang memberikan
ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Maria Karma Iresnamurti selaku guru mata pelajaran IPA kelas IVA SD Kanisius
Sengkan.
7. Suhardi dan Siti Maimunah, beliau selalu memberikan dukungan kepada saya
dan memberikan yang terbaik untuk saya.
8. Siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan yang telah bersedia menjadi subjek dalam
penelitian ini.
9. Teman-teman PGSD sanata dharma angkatan 2012, teman-teman seperjuangan di
kelas E yang saling membantu dari awal perkuliahan sampai saat ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima
sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti lain.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
1.2 Batasan Masalah .................................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 6
1.6 Definisi Operasional .............................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 9
2.1 Kajian Pustaka ....................................................................................................... 9
2.1.1 Keaktifan Belajar .......................................................................................... 9
2.1.2 Prestasi Belajar ............................................................................................ 11
2.1.3 Ilmu Pengetahuan Alam ................................................................................ 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif ................................................................... 22
2.2 Penelitian Yang Relevan ........................................................................................ 29
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................. 31
2.4 Hipotesis Tindakan ................................................................................................ 33
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 35
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................................... 35
3.2 Setting Penelitian .................................................................................................... 37
3.3 Persiapan Penelitian ................................................................................................ 38
3.4 Rencana Tiap Siklus ............................................................................................... 39
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 49
3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................................... 51
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ................................................................................... 57
3.8 Analisis Data ........................................................................................................... 65
3.9 Kriteria Keberhasilan .............................................................................................. 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 68
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................................... 68
4.1.1 Prasiklus ........................................................................................................ 68
4.1.2 Siklus I .......................................................................................................... 71
4.1.3 Siklus II ......................................................................................................... 80
4.2 Pembahasan ............................................................................................................ 89
4.2.1 Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar ...................................... 89
4.2.2 Peningkatan Keaktifan Belajar ..................................................................... 95
4.2.3 Peningkatan Prestasi Belajar......................................................................... 100
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 106
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 106
5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................................................... 107
5.3 Saran ...................................................................................................................... 107
DAFTAR REFERENSI ................................................................................................ 108
LAMPIRAN .................................................................................................................... 110
BIODATA PENULIS ..................................................................................................... 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literatur Penelitian Yang Relevan .............................................................. 31
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 33
Gambar 3.1 Siklus Model Kurt Lewin ............................................................................ 37
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa .......................................... 100
Gambar 4.2Diagram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa............................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ............................................................................................ 38
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan Wawancara ........................................................................ 52
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Keaktifan ....................................................................... 53
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa ................................................. 54
Tabel 3.5 Pernyataan Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa.............................................. 54
Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Kuesioner Siswa ............................................................ 55
Tabel 3.7 Kriteria Keaktifan Belajar Siswa .................................................................... 56
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Soal Siklus I..................................................................................... 56
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Soal Siklus II ................................................................................... 57
Tabel 3.10 Skor Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ........................... 59
Tabel 3.11 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ................................................... 59
Tabel 3.12 Skor Hasil Perhitungan Validasi keaktifan ................................................... 60
Tabel 3.13 Hasil Validitas Soal Siklus I ......................................................................... 61
Tabel 3.14 Hasil Validitas Soal Siklus II ........................................................................ 62
Tabel 3.15 Koefisiensi Korelasi ....................................................................................... 64
Tabel 3.16 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I .................................................................. 64
Tabel 3.17 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ................................................................. 64
Tabel 3.18 Kriteria Keberhasilan .................................................................................... 67
Tabel 4.1 Data Keaktifan Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ......................................... 69
Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ............................................ 70
Tabel 4.3 Data Keaktifan Belajar Siswa Pada Siklus I ................................................... 76
Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I ...................................................... 77
Tabel 4.5 Data Keaktifan Belajar Siswa Pada Siklus II .................................................. 84
Tabel 4.6 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II ..................................................... 86
Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Keaktifan Belajar Siswa.................................................... 96
Tabel 4.8 Data Capaian Keaktifan Belajar Siswa ........................................................... 98
Tabel 4.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ................................................................ 101
Tabel 4.10 Data Capaian Prestasi Belajar Siswa ............................................................ 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Ijin Penelitian & Surat Keterangan Penelitian ................................... 110
Lampiran II Silabus, RPP & LKS ................................................................................... 113
Lampiran III Soal Evaluasi I & Soal Evaluasi II ............................................................ 146
Lampiran IV Validasi Lembar Keaktifan &Validasi Perangkat Pembelajaran .............. 155
Lampiran V Data Prestasi Belajar & Keaktifan Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ....... 181
Lampiran VI Hasil Pekerjaan Siswa .............................................................................. 184
Lampiran VII Data Pengamatan &Keaktifan Siswa ...................................................... 197
Lampiran VIII Foto-Foto Penelitian .............................................................................. 206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I membahas mengenai latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia,
untuk mengembangkan potensi sehingga dapat menjadi manusia yang berkualitas
dan mampu bersaing di era globalisasi.Pendidikan mempunyai peranan penting
dalam membentuk karakter, mengembangkan kemampuan berpikir rasional, dan
melahirkan generasi muda yang cerdas.Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD
1945 alenia ke-4 yang menyebutkan salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa.Upaya pemerintah dalam mewujudkan tujuan
tersebut dengan memperbaiki dunia pendidikan, seperti melakukan pergantian
kurikulum.Pendidikan sebagai usaha sadar untuk mengembangkan potensi
manusia melalui kegiatan pembelajaran.Setiap kegiatan pembelajaran memiliki
tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD kurikulum yang
berlaku.Keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut tidak lepas
dari peranan guru. Guru berperan sebagai fasilitator, untuk mengembangkan
bahan ajar, meningkatkan kemampuan siswa, serta menciptakan situasi dan
kondisi pembelajaran yang menyenangkan (Sanjaya, 2006:21).
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir rasional adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Samatowa (2011:3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menjelaskan alasan IPA dimasukan kedalam kurikulum sekolah karena, 1) IPA
merupakan dasar teknologi yang menciptakan kemajuan bangsa, 2) IPA
merupakan suatu mata pelajaran yang merangsang siswa berpikir kritis dan
obyektif, 3) IPA diajarkan melalui percobaan dan menghasilkan fakta bukan
hanya hafalan, dan 4) IPA dapat membentuk kepribadian siswa secara
keseluruhan. Dengan pembelajaran IPA di SD diharapkan siswa dapat
mengembangkan potensi diri, berpikir kritis, dan rasional, sehingga berguna
untuk kehidupan sehari-hari.Berdasarkan penjelasan tersebut, IPA sangat penting
diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan,
IPA merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa
mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara
lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Hal ini
membutuhkan keterlibatan dan peran aktif siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.Namun, pada kenyataannya, masih banyak siswa yang tidak
berperan aktif dalam pembelajaran.Siswa masih berpedoman pada materi yang
disampaikan oleh guru sebagai sumber informasi.
Permasalahan di atas juga terjadi di kelas IV SD Kanisius Sengkan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV SD Kanisius
Sengkan pada tanggal 24 Agustus 2015, diperoleh informasi bahwa guru kelas
menggunakan sebuah buku paket sebagai sumber informasi dan sebuah LKS
sebagai sumber soal/tugas yang dikerjakan oleh siswa. Banyak siswa yang
memiliki nilai dibawah KKM (65). Guru kelas menyadari masih sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menggunakan pembelajaran konvensional yang aktivitasnya didominasi oleh
guru. Hal ini menyebabkan siswa menjadi kurang semangat dan mudah bosan
karena mereka tidak dirangsang untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran konvensional tidak sesuai dengan hakikat IPA, yaitu IPA sebagai
proses, sikap ilmiah, dan produk.Pada hakikatnya pelajaran, IPA dapat membuat
siswa aktif dalam pembelajaran dengan melakukan observasi, klasifikasi,
memiliki rasa ingin tahu, kerjasama, berpikir bebas sehingga menghasilkan fakta,
konsep dan teori.
Peneliti juga melakukan observasi saat pembelajaran IPA berlangsung,
berdasarkan hasil observasi, permasalahan yang terjadi di kelas antara lain: masih
banyak siswa yang tidak berkonsentrasi dalam pembelajaran, banyak siswa yang
tidak menjawab ketika guru memberi pertanyaan, ketika guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk bertanya siswa tidak ada yang bertanya. Untuk
mengetahui keaktifan belajar pada kondisi awal peneliti membagikan lembar
kuesioner. Berdasarkan lembar kuesioner yang diisi siswa diperoleh nilai rata-rata
sebesar 53.2 yang menunjukkan tingkat keaktifan belajar siswah “rendah”. Data
prestasi belajar siswa diperoleh dari dokumentasi nilai pada tahun ajaran
2014/2015, materi daur hidup hewan nilai rata-rata ulangan sebesar 69,51, dengan
19 siswa atau 57.58% mencapai KKM, dan 14 siswa atau 42.42% belum
mencapai KKM.
Dari permasalahan yang ada, diperlukan usaha perbaikan untuk meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa. Guru sebagai fasilitator diharapkan dapat
menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, dengan menerapkan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembelajaran dan menggunakan media yang tepat. Salah satu model
pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif.Menurut Daryanto
dan Rahardjo (2012:241), pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran
yang mengutamakan adanya pembelajaran dalam kelompok heterogen untuk
menyelesaikan permasalahan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Macam-macam pembelajaran kooperatif diantaranya jigsaw,
TGT, STAD, grup investigasi, model struktural dan make an match.
Penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student
Teams Achievement Divisions) karena STAD lebih menekankan adanya aktivitas
dan interaksi antaranggota kelompok untuk saling memotivasi dan membantu
dalam penguasaan materi pelajaran, sehingga mencapai prestasi yang
maksimal.Selain itu, adanya penghargaan kelompok dari guru membuat siswa
lebih bersemangat dalam belajar dan dapat meningkatkan kecakapan secara
individu. Menurut Slavin (dalam Taniredja, 2014:65) proses pembelajaran
kooperatif tipe STAD melalui 5 langkah-langkah yaitu: 1) penyajian materi, 2)
kegiatan kelompok, 3) tes individual, 4) pemberian skor, 5) penghargaan tim.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat efektif apabila
digunakan pada mata pelajaran IPA yang memiliki banyak materi, aktifitas, dan
pembelajaran secara kelompok.Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada mata pelajaran IPA diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam belajar, sehingga berdampak pada prestasi belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Kanisius Sengkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD”.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini dibatasi oleh dua
variabel, yaitu keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penelitian dilakukan di kelas
IVA SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2015/2016 dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini
difokuskan pada Kompetensi Dasar (KD) 4.1 mendeskripsikan daur hidup
beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu,
kucing dan 4.2 menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya
kucing, ayam, ikan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa
kelas IV SD Kanisius Sengkan dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan?
3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar
IPA siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Untuk meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD Kanisius
Sengkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dari nilai rata-rata 53.2 (rendah) menjadi 70 (tinggi).
3. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa IPA kelas IV SD Kanisius
Sengkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dari nilai rata-rata ulangan 69,51 menjadi 75 dan dari persentase
ketuntasan 57.57% menjadi 80%.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan
untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Bagi siswa
Proses pembelajaran dapat memberikan kemudahan siswa dalam memahami
materi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dalammeningkatkan kualitas sekolah, khususnya pada mata pelajaran IPA.
4. Bagi peneliti
Hasil dan proses penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
keterampilan penelitian tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1.6 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Keaktifan Belajar
Keaktifan belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun non-fisik siswa
dalam proses pembelajaran untuk menemukan pengetahuan dan pengalaman
secara langsung, sehingga suasana kelas menjadi kondusif. Dengan
indikator keaktifan sebagai berikut: a) mencatat, memperhatikan,
mendengarkan penjelasan materi atau instruksi guru, b) bekerjasama dalam
kelompok, c) bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi,
d) mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan
persoalan, e) menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru,
f) melatih memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS, g) mampu
mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil belajar dari siswa yang berkaitan dengan
pemahaman/kognitif.Prestasi belajar diukur dengan menggunakan tes berupa
pilihan ganda.
3. Ilmu Pengetahuan Alam SD Materi Daur Hidup Hewan
IPA merupakanmata pelajaran yang berkaitan dengan alam semesta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
berdasarkan pengamatan, analisis dan fakta yang ada.Materi dalam penelitian
ini adalah daur hidup hewan, yang mempelajari tentang perubahan bentuk
hewan dari kecil sampai mati.
4. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran kelompok
yang menekankan pada aktivitas dan interaksi antara siswa untuk saling
memotivasi dan membantu dalam menguasai materi.Langkah-langkah STAD
terdiri dari penyampaian tujuan, pembentukan kelompok, penyampaian
materi, bekerja dalam kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II, peneliti membahas empat topik yaitu kajian pustaka, hasil penelitian
yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Keaktifan Belajar
2.1.1.1 Pengertian Keaktifan Belajar
Belajar adalah proses aktif dari siswa dalam mendapatkan pengetahuan,
bukan hanya pasif mendengarkan guru menjelaskan materi. Pembelajaran
yang aktif menurut Bellance (2009:9) merupakan pembelajaran yang
melibatkan daya pikir siswa dan memungkinkan siswa mengubah apa yang
mereka pelajari dari hal pasif menjadi aktif. Dalam hal ini siswa bertindak
sebagai penghasil ilmu pengetahuan.Keaktifan siswa diperlukan dalam
pembelajaran.Keaktifan yang dimaksud adalah siswa ikut serta dalam
pembelajaran, seperti bertanya atau mengemukakan pendapat. Yamin
(2007:77) mengungkapkan bahwa keaktifan siswa merupakan kegiatan
dalam proses pembelajaran yang dapat merangsang dan mengembangkan
bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan memecah permasalahan
kehidupan. Hosnan (2014:9) menambahkan siswa adalah makhluk aktif
konstruktif, mempunyai kemauan merencanakan sesuatu untuk mencari,
menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
keaktifan siswa adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun non-fisik siswa
dalam proses pembelajaran untuk menemukan pengetahuan dan pengalaman
secara langsung, sehingga suasana kelas menjadi kondusif.
2.1.1.2 Indikator Keaktifan Belajar
Setiap siswa memiliki pengalaman yang berbeda dalam pembelajaran,
baik senang ataupun sedih. Siswa yang senang mengikuti pembelajaran akan
menunjukkan keaktifan dalam pembelajaran. Cara untuk mengetahui apakah
siswa menunjukkan keaktifan dalam belajar atau tidak diperlukan beberapa
indikator.
Keachie (dalam Yamin 2007:77) berpendapat bahwa aspek terjadinya
keaktifan siswa, yaitu partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan
pembelajaran, tekanan pada aspek afektif dalam belajar, dan partisipasi siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Tujuh indikator yang mendukung terjadi
keaktifan siswa, diantaranya: 1) partisipasi siswa dalam menetapkan
tujuan kegiatan pembelajaran, 2) tekanan pada aspek afektif dalam
belajar, 3) partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang
berbentuk interaksi antar siswa, 4) kekompakan kelas sebagai kelompok
belajar, 5) kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, 6) kesempatan
untuk bertindak dan mengambil keputusan, 7) adanya pemberian waktu
untuk mengatasi masalah siswa. Menurut Dimyati dan Mudjono (2009:44-
45), keaktifan memiliki beranekaragam bentuk, bentuk keaktifan siswa
berupa kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang
susah diamati. Kegiatan fisik meliputi membaca, mendengar, menulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
berlatih keterampilan, sedangkan kegiatan psikis berupa berdiskusi
kelompok, tanya jawab dan turut terlibat dalam membuat rangkuman di akhir
pembelajaran.
Dari kedua pendapat para tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
indikator keaktifan siswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah a)
mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi
guru, b) bekerjasama dalam kelompok, c) bertanya pada guru atau teman
apabila belum memahami materi, d) mencari informasi dari berbagai sumber
belajar untuk memecahkan persoalan, e) menerapkan langkah-langkah cara
kerja atau instruksi dari guru, f) melatih memecahkan soal atau mengerjakan
soal di LKS, g) mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
2.1.2 Prestasi Belajar
2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Keaktifan belajar siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.Siswa
yang memiliki sifat aktif mampu merencanakan sesuatu, mencari,
menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh.Prestasi
belajar terdiri dari 2 kata, yaitu prestasi dan belajar.Prestasi adalah hasil yang
telah dicapai, sedangkan belajar adalah pengalaman yang menghasilkan
perubahan.Secara umum, prestasi belajar merupakan hasil perubahan yang
diperoleh siswa berdasarkan ilmu/pengalaman yang didapatkan. Tjipto (2006:
10) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang ingin dicapai,
bagaimana cara pencapainnya, metode belajar mengajarnya, apa kriteria
keberhasilannya dan bagaimana cara pengukurannya. Menurut Supriyono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
(2007:151) prestasi belajar ialah hasil usaha bekerja atau belajar, sehingga
menunjukkan ukuran pemahaman yang dicapai dalam bentuk nilai. Prestasi
belajar memiliki peranan sebagai berikut: a) prestasi belajar berperan
memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran, dan b) memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberi
program perbaikan, pengayaan, atau melanjutkan program pengajaran
berikutnya. Prestasi belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu dari dalam diri
siswa dan luar diri siswa. Menurut Semiawan (2008), prestasi belajar tidak
hanya mempengaruhi anak secara intelektual yang bersifat kognitif, tetapi
juga dipengaruhi kemampuan non-kognitif seperti emosi, motivasi,
kepribadian, serta berbagai pengaruh lingkungan.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan,
pengertian prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil
belajar dari siswa yang berkaitan dengan pemahaman/kognitif.
2.1.3 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
2.1.3.1 Pengertian IPA
Berdasarkan pengalaman saya mengikuti bimbel dan probaling salah satu
mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa adalah IPA. Menurut Sodiq
(2014:1) IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah ilmu pengetahuan yang
melakukan kajian tentang gejala-gejala alam semesta termasuk bumi.
Sependapat dengan Sodiq, Wonorahardjo (2010:11-12) mengatakan bahwa
ilmu pengetahuan alam atau sains adalah sekumpulan pengetahuan yang
diperoleh melalui metode tertentu, yang merujuk ke pengetahuan mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
alam dan mempunyai obyek alam dan gejala-gejala.
Kurikulum KTSP (BSNP, 2006:486), IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
yang tidak hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta -
fakta, konsep - konsep, atau prinsip -prinsip saja, tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Menurut Nash (dalam Samatowa, 2011:3) IPA
adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam yang bersifat
analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antar fenomena.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa IPA adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan alam semesta
berdasarkan pengamatan, analisis dan fakta yang ada, dan semua materi dalam
mata pelajaran IPA terdapat di lingkungan sekitar.
2.1.3.2 Pembelajaran IPA di SD
Samatowa (2011:3) menjelaskan alasan IPA dimasukan kedalam
kurikulum sekolah adalah 1) IPA merupakan dasar teknologi yang
menciptakan kemajuan bangsa, 2) IPA suatu mata pelajaran yang merangsang
siswa berpikir kritis dan obyektif, 3) IPA diajarkan melalui percobaan dan
menghasilkan fakta bukan hanya hafalan, dan 4) IPA dapat membentuk
kepribadian siswa secara keseluruhan.
Berdasarkan Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang standar isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pendidikan dasar dan menengah terdapat beberapa kompetensi yang harus
dimiliki siswa. Terutama kelas III-IV kompetensi yang harus dimiliki yaitu
(1) menunjukkan sikap ilmiah: rasa ingin tahu, jujur, logis, kritis, dan
disiplin melalui IPA, (2) mengajukan pertanyaan seperti apa, mengapa, dan
bagaimana tentang alam sekitar, (3) melakukan pengamatan obyek IPA, dan
(4) menceritakan hasil pengamatan IPA dengan bahasa yang jelas. Adapun
pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan
(BNSP, 2006), dimaksudkan untuk:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-
Nya.
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat, dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Selanjutnya ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat, dan gas.
3. Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda- benda langit lainnya.
2.1.3.3 Materi Daur Hidup Hewan
Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah daur hidup hewan,
dengan Kompetensi dasar (KD) 4.1 mendeskripsikan daur hidup beberapa
hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing dan
4.2 menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing,
ayam, ikan. Berikut ini penjabaran tentang materi daur hidup hewan:
A. Macam-Macam Daur Hidup pada Makhluk Hidup
Setiap hewan pasti mengalami tahap pertumbuhan dan
perkembangan.Daur hidup dimulai saat keluar dari perut induknya hingga
dewasa.Setelah dewasa hewan dapat menghasilkan keturunan
kembali.Namun, daur hidup pada beberapa kelompok hewan ternyata
berbeda-beda.Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah uraian
mengenai contoh hewan-hewan yang mengalami daur hidup yang
berbeda-beda.
1. Daur hidup Unggas
Telur merupakan salah satu tahap pada perkembangbiakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
hewan dari kelompok unggas, contohnya adalah ayam. Ayam
adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Dalam
telur ini, anak ayam tumbuh hingga siap keluar dari telur dan dapat
hidup di alam bebas.
Setelah keluar dari telur (menetas), anak ayam tumbuh menjadi
ayam muda, kemudian menjadi ayam dewasa.Setelah dewasa,
ayam siap untuk menghasilkan telur kembali.
2. Daur Hidup Kucing
Kucing termasuk hewan yang berkembang biak dengan cara
melahirkan anak. Anak kucing dapat terus tumbuh jika induknya
menyusuinya. Jika anak kucing tersebut dapat bertahan hidup,
anak kucing akan tumbuh dewasa dan dapat menghasilkan
keturunan (anak) kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Metamorfosis
Tahap-tahap pertumbuhan itu disebut metamorfosis. Pada
serangga, metamorfosis terdiri atas 2 jenis, yaitu metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis
sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 4 tahap
pertumbuhan.Tahapan tersebut, yaitu telur, larva, pupa, dan
dewasa.Adapun metamorfosis tidak sempurna adalah
metamorfosis yang mengalami 3 tahap pertumbuhan, yaitu telur,
nimfa, dan dewasa.
a. Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang
mengalami 4 tahap pertumbuhan.Tahapan tersebut, yaitu
telur, larva, pupa, dan dewasa. Serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna ialah serangga yang memiliki
empat tahap pertumbuhan dalam daur hidupnya. Tahap
metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut.
Gambar tersebut menunjukkan metamorfosis sempurna
pada kupu-kupu. Selain kupu-kupu, serangga lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mengalami metamorfosis sempurna ialah nyamuk.
b. Metamorfosis Tidak Sempurna
Biasanya, telur-telur tersebut ditemukan pada tumpukan
kertas atau dus.Telur tersebut bentuknya seperti kapsul
yang berwarna cokelat kehitaman. Biasanya, di sekitar
tumpukan tersebut, kamu juga akan menemukan beberapa
anak kecoak.
Mula-mula, telur kecoak akan menetas menjadi
nimfa. Nimfa ialah tahapan tubuh hewan muda.Nimfa pada
kecoak memiliki bentuk tubuh yang hampir serupa dengan
kecoak dewasa, tetapi ukuran nimfa lebih kecil dan belum
bersayap. Dalam perkembangannya, nimfa akan mengalami
pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali hingga menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kecoak dewasa. Setelah dewasa, kecoak tersebut akan
bertelur. Telur tersebut akan menetas. Tahapan perubahan
bentuk akan terulang lagi. Contoh lain serangga yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah semut.
Katak memiliki tahap pertumbuhan pada katak muda
yang berbeda dengan katak dewasa.Pada katak muda,
setelah menetas dari telur, katak muda hidup di air,
memiliki ekor dan tidak memiliki kaki. Katak muda itu
disebut berudu..
Menjelang dewasa, berudu mulai tumbuh kaki dan
masih berekor, serta masih hidup di air.Setelah dewasa,
kaki katak tumbuh sempurna dan ekor pun menyusut
hingga tidak memiliki ekor lagi.Pada tahap katak dewasa,
katak lebih sering berada di darat dan kembali lagi ke air
untuk bertelur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
B. Memperlakukan Hewan dengan Baik
Agar hewan yang dipelihara dapat hidup dengan baik dan sehat, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti:
1. Kandang
Hewan yang dipelihara memerlukan tempat berlindung yang
aman, nyaman, dan sehat.Oleh karena itu, harus menyediakan
kandang.Kandang merupakan tempat berlindung binatang
piaraan.Sebaiknya, kandang dibuat agar hewan dapat leluasa
bergerak.Tempatkanlah kandang di tempat yang cukup cahaya
matahari dan udara.Akan tetapi, terlindung dari panas dan
hujan.Setiap hari kandang dibersihkan dari kotoran sehingga
kandang tetap sehat dan bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Makanan dan Minuman
Agar binatang peliharaan tetap sehat, berikanlah minum dan
makan secara teratur. Sediakanlah tempat makan dan minum sesuai
dengan kebutuhan hewan dan dapat memberi vitamin-vitamin
yang dibutuhkan oleh hewan sebagai makanan tambahan
3. Kebersihan Tubuh Hewan
Tubuh binatang peliharaan juga perlu dibersihkan sehingga
terhindar dari penyakit. Di samping itu, tubuh binatang peliharaan
akan lebih bersih dan menarik untuk dilihat. Oleh karena itu,
mandikanlah selalu binatang peliharaan tersebut secara teratur
sesuai jenis hewan.
4. Mengobati Sakit atau Luka
Jika hewan sakit atau luka, segeralah diobati. Dengan
demikian, hewan akan terhindar dari penyakit yang lebih parah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
atau mati. Di samping itu, mengobati hewan dapat mencegah
penularan penyakit, baik ke hewan lainnya maupun kepada
manusia
2.1.4 Pembelajaran Kooperatif
2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Kemampuan berpikir setiap siswa berbeda-beda.Siswa belajar sesuai
dengan tingkat pemahaman yang dimiliki.Untuk mencapai tujuan
pembelajaran optimal, guru dapat menerapkan model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi kelas.Pemilihan model
pembelajaran yang tepat dapat memudahkan siswa dalam memahami
materi.Model-model pembelajaran terdiri dari berbagai macam, salah satunya
adalah model pembelajaran kooperatif.Menurut Lie (dalam Wena, 2009:189)
model pembelajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang
memberikan kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan teman dalam
mengerjakan tugas-tugas yang terstruktur, dan guru bertindak sebagai
fasilitator. Slavin (dalam Isjoni, 2008:152) menambahkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yangberanggotakan 4-6 siswa dengan
struktur anggota yang heterogen. Struktur anggota yang heterogen
berdasarkan kemampuan akademik, jenis kelamin, latar belakang, dan etnis
yang berbeda-beda.Keberhasilan dalam pembelajaran kooperatif tergantung
pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok baik secara individu
maupun kelompok. Pembelajaran kooperatif melibatkan partisipasi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dalam kelompok untuk saling berinteraksi, sehingga kebersamaan kelompok
dapat meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan pencapaian.
Menurut Taniredja, Faridli, dan Harmianto (2014:57) pembelajaran
kooperatif memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
1. Siswa belajar dalam kelompok untuk menuntaskan materi.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan prestasi
berbeda-beda.
3. Pembentukan kelompok harus adil dan heterogen
4. Penghargaan lebih diutamakan untuk kelompok daripada individu
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang bersifat kelompok
beranggotakan 4-6 siswa dengan anggota yang heterogen, dan dipimpin oleh
guru.Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil
belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keberagaman dalam
kelompok, dan mengembangkan keterampilan sosial.
2.1.4.2 Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif memiliki berbagai macam jenis, sesuai dengan
langkah-langkah yang ada. Rusman (2013:213) menjelaskan model-model
pembelajaran kooperatif, diantaranya:
1. Jigsaw
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mendorong siswa aktif
dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran.Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdiri dari kelompok asal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kelompok ahli. Setiap siswa dari masing-masing kelompok yang
mendapat materi yang sama berkumpul dalam satu kelompok baru,
yakni kelompok ahli. Masing-masing kelompok ahli bertanggung
jawab untuk mempelajari sebuah materi atau pokok bahasan.Setelah
kelompok ahli selesai mempelajari satu topik materi keahliannya,
masing-masing siswa kembali ke kelompok asal mereka untuk
mengajarkan materi keahliannya kepada teman-temannya dalam satu
kelompok diskusi.
2. TGT (Team Game Tournament)
TGT (Team Game Tournament) adalah tipe pembelajaran
kooperatif yang menempatkan siswanya dalam kelompok dengan
adanya permainan pada setiap meja turnamen.Permainan ini
menggunakan kartu yang berisi soal dan kunci jawabannya.Cara
memainkannya dengan membagikan kartu-kartu soal.Pemain
mengambil kartu dan memberikannya kepada pembaca
soal.Kemudian soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan
penantang hingga dapat menyelesaikan permainnnya.
3. STAD (Student Team Achievement Division)
STAD (Student Team Achievement Division) merupakan salah satu
tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi
antar siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Proses pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui 6 tahapan meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
penyampaian tujuan, pembagian kelompok, penyampaian materi, kerja
kelompok, kuis, dan penghargaan tim.
4. GI (Group investigation)
GI (Group investigation) merupakan model pembelajaran
kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar
kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan
prinsip pembelajaran demokrasi. Keterlibatan siswa secara aktif dapat
terlihat mulai dari tahap pertama sampai akhir pembelajaran yang
akan memberi peluang siswa untuk lebih mempertajam gagasan.
Pembelajaran kooperatif tipe GI memberikan kebebasan kepada
pembelajar untuk berfikir secara analitis, kritis, kreatif, reflektif, dan
produktif.
5. Model Struktural
Model sturktural adalah terdapat 6 kompenen dalam pembelajaran
kooperatif tipe pendekatan struktural, yaitu: Struktural yang berkaitan,
prinsip-prinsip dasar, pembentukan kelompok, bekerja kelompok, tata
kelola, dan keterampilan sosial.
6. Model Make A Match (membuat pasangan)
Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan
sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang
menyenangkan. Penerapan model pembelajaran make a match, dimulai
dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang
merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mencocokan kartunya diberi poin.
2.1.4.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Dari beberapa model pembelajaran kooperatif yang ada, penelitian ini
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.Taniredja (2014:64)
mengatakan bahwa STAD (Student Teams-Achievement Divisions) merupakan
salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada aktifitas dan interaksi antara
siswa untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi
pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Trianto (2009:68) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
kelompok yang terdiri dari 4-6 siswa heterogen.Kegiatannya di awali dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan
kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.STAD merupakan metode yang
melibatkan “kompetisi” antar kelompok, pemilihan kelompok yang beragam
berdasarkan kemampuan, jenis kelamin, atau etnis.Siswa mempelajari materi
secara berkelompok kemudian mereka diuji secara individual melalui
kuis.Perolehan nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang didapatkan
oleh kelompok.Jadi, setiap anggota harus memperoleh nilai yang maksimal
jika ingin kelompok mereka mendapatkan nilai tertinggi. Menurut Rusman
(2013:215) kegiatan STAD terdiri dari beberapa komponen utama sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Penyampaian Tujuan Pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
2. Pembagian Kelompok
Kelompok terdiri dari 4-6 siswa yang heterogen, berdasarkan
kemampuan, jenis kelamin, atau etnis.Setiap anggota bertanggung jawab
terhadap kelompok begitu juga kelompok memberikan dukungan bagi
anggota anggotanya, untuk benar-benar belajar, memahami materi dan
mempersiapkan diri agar bisa mengerjakan kuis dengan baik. Hal ini
dapat menimbulkan sikap yang baik seperti hubungan antar kelompok,
rasa harga diri atau rasa dihargai.
3. Penyampaian Materi
Dalam pembelajaran STAD, siswa mempelajari materi bersama
kelompok. Materi diperkenalkan dalam presentasi kelas, diskusi pelajaran
yang dipimpin oleh guru, atau menggunakan alat bantu audiovisual.
Dengan cara tersebut, siswa akan menyadari bahwa mereka harus
memperhatikan selama presentasi kelas, agar dapat mengerjakan kuis, dan
untuk mendapat nilai kelompok.
4. Belajar dalam kelompok
Dalam pembelajaran STAD siswa mempelajari materi bersama dalam
kelompok.Materi diperkenalkan dalam presentasi kelas atau diskusi
pelajaran yang dipimpin oleh guru. Dengan cara seperti ini, siswa akan
menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
selama bekerja dalam kelompok.
5. Kuis
Guru melakukan evaluasi hasil belajar menggunakan soal kuis tentang
materi yang dipelajari untuk menjamin siswa bertanggung jawab kepada
diri sendiri dalam memahami materi. Kuis dikerjakan secara
individual.Siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam
mengerjakan kuis.
6. Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan
oleh guru dengan menghitung dan memberikan hadiah atau skor
kelompok.Penghargaan kelompok ini dilakukan agar siswa lebih
bersemangat untuk belajar dengan giat. Siswa diberikan skor awal yang
diperoleh dari hasil sebelumnya, kemudian siswa akan mengumpulkan
poin untuk kelompok mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis.
Kelompok akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain
apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.
Hamdayama (2014:112) mengatakan bahwa gagasana utama dibalik
model STAD adalah untuk memotivasi siswa untuk mendorong dan
membantu satu sama lain dalam penguasaan keterampilan-keterampilan yang
disajikan oleh guru. Hamdayama mengungkapkan bahwa setiap model
pembelajaran memiliki kelebihan, termasuk model pembelajaran kooperatif
tipe STAD. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung
tinggi norma-norma kelompok.
2. Siswa aktif membantu dan memotivasi untuk berhasil bersama-
sama.
3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk meningkatkan
keberhasilan kelompok.
4. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan
mereka dalam berpendapat.
5. Meningkatkan kecakapan individu dan kelompok.
6. Tidak bersifat kompetitif dan tidak memiliki rasa dendam.
7. Tidak memiliki rasa dendam
2.2 Penelitian Yang Relevan
Berikut hasil penelitian yang relevansi dengan penelitian ini.
1. Hasil penelitian Wiryani, Suwatra, Suarjana (2014) yang berjudul,”Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Bermedia Lingkungan Untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran PKn”. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan: (1) terdapat peningkatan keaktifan belajar
siswa sebesar 9,78% setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD (Student Teams Achievement Devision) bermedia lingkungan
pada mata pelajaran PKn siswa kelas V semester I tahun pelajaran
2013/2014 di SD No 8 Banjar. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan
skor keaktifan belajar siswa pada siklus I sebesar 70,27% dan pada siklus
II diperoleh siklus sebesar 80,05%, (2) terdapat peningkatan prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
siswa sebesar 14,55% setelah penerapan model pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD (Student Teams Achievement Devision) bermedia lingkungan
pada mata pelajaran PKn siswa kelas V semester I tahun pelajaran
2013/2014 di SD No 8 Banjar. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan skor
prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 81,16% dan pada siklus II
diperoleh siklus sebesar 95,71%.
2. Hasil penelitian Sumono (2014) yang berjudul “Penggunaan Metode STAD
untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Mengidentifikasi Ciri Khusus
yang Dimiliki Hewan Pada Siswa Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul”.
Hasil menunjukan bahwa: Pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan nilai
(nilai ≥ 70) sebanyak 6 anak atau sebesar 29% dari total 21 siswa, dan 15
siswa atau sebesar 71% belum mencapai KKM. Pada siklus I ini, standar
ketuntasan minimal individu dan klasikal belum tercapai karena hanya
29% siswa yang mendapat tuntas nilai ≥70. Pada siklus II rata-rata nilai
kelas mencapai 84,00. Siswa yang mencapai KKM (nilai ≥70) sebanyak 21
anak atau sebesar 100% dari total 21 siswa. Pada siklus II ini standar
ketuntasan minimal individu dan klasikal sudah tercapai karena 100% siswa
sudah mencapai nilai tuntas, yaitu ≥ 70.
3. Hasil penelitian Sari (2014), yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA
Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement
Division) Kelas IV SD Negeri Wonososbo Klaten”, menunjukkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA kelas IV SD Negeri I Wonoboyo Klaten. Nilai rata-rata evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
siswa per tindakan 41,61 meningkat dari 16,42 menjadi 58,06 pada siklus I,
dan siklus II meningkat dari 30,94 menjadi 72,58. Hasil peningkatan nilai
rata-rata evaluasi dikategorikan baik karena dalam interval antara 66-79 dan
berada di atas KKM, yaitu 60,00.
Berdasarkan ketiga hasil penelitian tersebut peneliti membuat litertur map
yang memuat penelitian terdahulu sampai penelitian yang dilakukan peneliti.
Gambar 2.1 Literatur Penelitian Yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
Setiap siswa memiliki kemampuan berbeda-beda dalam memahami materi,
sehingga guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam merancang kegiatan
pembelajaran dengan baik. Selama ini, pembelajaran di sekolah masih banyak
yang menggunakan pembelajaran konvensional.Pembelajaran konvensional lebih
didominasi oleh guru, guru bertindak sebagai sumber, penyedia, dan pemberi
materi, sehingga siswa cenderung mendengarkan penjelasan guru tanpa terlibat
Wiryani, Suwatra,
Suarjana
(2014),”Penerapan
Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
Bermedia Lingkungan
Untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Prestasi
Belajar Mata Pelajaran
PKn”
Sari (2014),
“Peningktana Prestasi
Belajar IPA Melalui
Pembelajaran
Kooperatif Tipe
STAD(Student Team
Achievement Division)
Kelas IV SD Negeri
Wonosobo Klaten”
Sumono (2014),
“Penggunaan Metode
STAD Untuk
Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Tentang
Mengidentifikasi Ciri
Khusus Yang Dimiliki
Hewan Pada Siswa
Kelas VI SDN
Darungan 02 Tanggul”
Yang diteliti: ”Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SD
Kanisius Sengkan Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
aktif dalam pembelajaran.Pembelajaran konvensional membuat siswa cepat
bosan, dan hal ini berdampak pada keaktifan dan prestasi belajar yang
rendah.Salah satu upaya untuk melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student
Teams Achievement Divisions). Model pembelajaran STAD lebih menekankan
adanya aktivitas dan interaksi antar anggota kelompok untuk saling memotivasi
dan membantu dalam penguasaan materi pelajaran, sehingga mencapai prestasi
yang maksimal, selain itu dalam STAD tidak ada kompetisi dalam kelompok dan
dapat meningkatkan kecakapan secara individu. Guru memiliki peranan penting
dalam menentukan anggota kelompok yang heterogen. Selama ini, siswa
cenderung memilih-milih teman dalam berkelompok.Mereka ingin mendapat
anggota kelompok yang pandai, teman bermain, dan rajin mengerjakan tugas.
Bekerja dalam kelompok yang heterogen, membuat siswa lebih banyak
melakukan interaksi antar anggota kelompok tanpa harus membeda-bedakan satu
sama lain. Mereka dapat saling membantu untuk menguasai materi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian tentang
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD.Penerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan mampu
meningkatkan keaktifan belajar siswa, sehingga prestasi belajar siswa juga
meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, peneliti merumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD
Kanisius dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) penyampaian tujuan
pembelajaran, 2) pembagian kelompok, 3) penyampaian materi, 4) belajar
dalam kelompok, 5) kuis, dan 6) penghargaan kelompok.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan dari nilai rata-rata
53.29 (rendah) menjadi 70 (tinggi).
Siswa kelas IV SD
Kanisius Sengkan
pasif/bosan dalam
pembelajaran,
sebagian besar nilai
siswa berada
dibawah KKM (65).
Keaktifan dan
prestasi belajar
siswa
meningkat
Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student
Team Achievement Division).
Siswa aktif
dalam
pembelajaran
Keaktifan belajar
dan prestasi
belajar siswa
rendah.
Pembelajarankonvens
ional, didominasi
oleh guru, siswa
cenderung
mendengarkan
penjelasan dari guru
tanpa terlibat aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan dari nilai rata-rata
ulangan 69.51 menjadi 75, dan persentase ketuntasan 57.57% menjadi 80%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III menguraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian, persiapan
penelitian, rencana setiap siklus, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,
teknik pengujian instrumen, teknik analisis data, dan kriteria keberhasilan.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut
Daryanto (2014:4), PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah penelitian yang
dilakukan guru kelas melalui refleksi dengan tujuan memperbaiki kualitas
pembelajaran di kelas, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Perbaikan
proses pembelajaran dapat dilakukan dengan mengembangkan model
pembelajaran yang bervariasi, pengelolaan kelas yang kondusif dan dinamis, serta
penggunaan media dan sumber belajar yang tepat dan memadai (Kunandar,
2011:47). PTK dapat mengungkap permasalahan dan memberikan solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi siswa.
Beberapa model penelitian tindakan kelas yang diusulkan oleh para tokoh,
seperti model Kurt Lewin, model Kemmis dan McTaggart, model Elliot, model
Ebbut, dan model McKernan. Desain PTK dalam penelitian ini menggunakan
model Kurt Lewin (1992) karena dari beberapa model yang ada, dikembangkan
dari pemikiran Kurt Lewin yang terdiri dari 4 langkah yang saling berhubungan
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan merupakan tahap awal dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas. Perencanaan tindakan terdiri dari (a)
identifikasi masalah, (b) analisis penyebab masalah, dan (c)
pengembangan tindakan (aksi) sebagai solusi.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah implementasi dari tahap yang telah
dirancang sebelumnya.Dalam tahap pelaksanaan, penelitian
dilaksanakan sebanyak 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali
pertemuan.Penelitian ini berpedoman pada peningkatan keaktifan
belajar dan prestasi belajar siswa.
3. Pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap
pelaksanaan.Pada tahap pengamatan, peneliti dibantu guru kelas dan
rekan peneliti untuk melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal
yang berkaitan dengan pedoman pengamatan yang telah disusun. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui informasi dan gambaran tentang
perkembangan proses pembelajaran, serta pengaruh dari tindakan yang
telah dilakukan.
4. Refleksi.
Tahap refleksi adalah kegiatan evaluasi untuk melihat pelaksanaan
rencana secara keseluruhan, kendala selama penelitian, dan hal-hal
yang perlu ada perubahan rencana.Refleksi bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan menunjukkan
keberhasilan atau tidak. Setelah itu, peneliti menentukan dan
mengambil keputusan untuk melakukan siklus lanjutan atau berhenti
karena masalahnnya telah terpecahkan.
Siklus I Siklus II
Gambar 3.1 Siklus Model Kurt Lewin
3.2 Setting Penelitian
Setting dalam PTK ini meliputi tempat, subjek, objek, dan waktu penelitian.
3.2.1 Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Sengkan yang beralamat di
Jl. Kaliurang km 7, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta.
3.2.2 Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Kanisius
Sengkan berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki laki dan 15
siswa perempuan pada tahun ajaran 2015/2016.
3.2.3 Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi
belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3.2.4 Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai bulan April pada
semester ganjil dan genap tahun ajaran 2015/2016 .
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Kegiatan Tahun Ajaran 2015/2016
Juli Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar April
1 Proses perijinan
ke sekolah VV
2
Wawancara dan
observasi (kondisi
awal)
V
3 Penyususnan
proposal V
4 Pengajuan
proposal V
5
Persiapan
perangkat
pembelajaran
V
6 Pelaksanaan
siklus I V
7 Pelaksanaan
siklus II V
8 Pengolahan data
hasil pelatihan V V V
9
Penyelesaian
kelengkapan
penelitian
V
10 Ujian skripsi V
11 Revisi V V
3.3 Persiapan Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam 2 siklus, yang dibagi menjadi 4 kali
pertemuan.Sebelum melakukan penelitian terdapat beberapa persiapan,
diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a) Peneliti meminta ijin pada kepala SD Kanisius Sengkan untuk melakukan
penelitian.
b) Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas untuk mengetahui
permasalahan yang terjadi di kelas IV.
c) Peneliti meminta dokumentasi nilai IPA siswa kelas IVA pada tahun ajaran
2014/2015.
d) Peneliti melakukan observasi pada siswa kelas IVA SD Kanisius Sengkan
saat pembelajaran IPA. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi
mengenai kegiatan dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran.
e) Peneliti mengidentifikasi masalah pembelajaran yang dialami siswa kelas
IVA SD Kanisius Sengkan.
f) Menyusun instrumen pembelajaran, seperti silabus, RPP, LKS, lembar
kuesioner, soal evaluasi, dan instrumen penilaian.
g) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan selama
proses pembelajaran.
3.4 Rencana Tiap Siklus
Penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dari 4 tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan
pada 2 siklus, jika pada siklus I hasilnya belum mencapai target siklus II, maka
penelitian dilanjutkan pada siklus ke II. Rencana setiap siklus pada penelitian
tindakan kelas ini sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pelaksanaan siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan, setiap
pertemuan dilaksanakan selama 2×40 menit. Perencanaan siklus I
dilakukan untuk mengetahui masalah yang terjadi di kelas, dengan
melalui wawancara dan observasi. Peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran, seperti menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), bahan ajar, LKS, soal evaluasi, lembar
pengamatan, lembar kuesioner, dan menyiapkan media pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Adapun
langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Pertemuan 1 siklus I
Kegiatan awal
1. Guru memberikan salam pembuka kepada siswa.
2. Salah satu siswa memimpin doa.
3. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi.
4. Guru menyiapkan media pembelajaran.
Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membuat
kesepakatan dalam mengikuti pembelajaran. (langkah
STAD 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Siswa dibagi dalam kelompok heterogen yang
beranggotakan 4-6 siswa. (langkah STAD 2)
3. Guru bercerita tentang daur hidup hewan, misalnya
kupu-kupu. (langkah STAD 3)
4. Kelompok mencari tahu tentang pengertian daur hidup,
metamorfosis, dan contoh hewan yang mengalami daur
hidup tetap dan berubah bentuk. (langkah STAD 4)
5. Kelompok berdiskusi dan saling tanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari. (langkah STAD 4)
6. Guru membimbing setiap kelompok dalam berdiskusi
dan belajar. (langkah STAD 4)
7. Guru memberikan soal evaluasi siswa mengerjakan
secara individu dan nilai dijadikan satu sebagai nilai
kelompok. (langkah STAD 5)
8. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki skor tertinggi. (langkah STAD 6)
9. Guru memberikan penguatan materi.
10. Siswa bersama guru membuat rangkuman hasil
pembelajaran.
Kegiatan akhir
1 Siswa mendapat kesempatan untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2 Siswa membuat refleksi tentang pembelajaran yang
sudah dilakukan.
3 Salah satu siswa memimpin doa penutup.
4 Guru memberikan salam penutup.
Pertemuan 2 siklus 1
Kegiatan awal
1. Guru memberikan salam pembuka kepada siswa.
2. Salah satu siswa memimpin doa.
3. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi.
4. Guru menyiapkan media pembelajaran.
Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membuat
kesepakatan dalam mengikuti pembelajaran. (langkah
STAD 1)
2. Guru mengulas materi sebelumnya.
3. Siswa bergabung dengan kelompok yang sama pada
pertemuan sebelumnya. (langkah STAD 2)
4. Siswa mengamati gambar kupu-kupu dan kecoa melalui
PPT yang ditampilkan guru. (langkah STAD 3)
5. Siswa mengamati perbedaan pada setiap gambar
(langkah STAD 4)
6. Guru menjelaskan bahwa kedua gambar ini adalah
contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dan metamorfosis tidak sempurna (langkah STAD 3)
7. Setiap kelompok mencari tahu pengertian metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna beserta
contoh hewannya. (langkah STAD 4)
8. Setiap kelompok berdiskusi dan saling tanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari (langkah STAD 4)
9. Guru membimbing setiap kelompok dalam berdiskusi
dan belajar. (langkah STAD 4)
10. Guru memberikan soal evaluasi tentang metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna beserta
contoh hewannya. (langkah STAD 5)
11. Setiap kelompok berkompetisi untuk menjawab
pertanyaan dari guru. (langkah STAD 5)
12. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki skor tertinggi. (langkah STAD 6)
13. Guru memberikan penguatan materi.
14. Siswa bersama guru membuat rangkuman hasil
pembelajaran.
Kegiatan akhir
1 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran hari
ini.
2 Siswa merefleksikan pembelajaran yang sudah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3 Salah satu siswa memimpin doa penutup.
4 Guru memberikan salam penutup.
c. Pengamatan
Sanjaya (2009:79) mengungkapkan bahwa observasi atau
pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun atau
belum. Melalui pengamatan, peneliti dapat mencatat berbagai
kelemahan dan kelebihan saat melaksanakan tindakan.Peneliti
menjadikannya sebagai masukkan untuk melakukan siklus
selanjutnya.Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa dengan menggunakan lembar
pengamatan yang telah disusun sebelumnya.Selain pengamatan, peneliti
juga melaksanakan tes evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa
pada siklus I. Pada siklus I ini diharapkan siswa dapat meningkatkan
keaktifan belajar dari nilai rata-rata 53.2 (rendah) menjadi 65 (sedang)
dan prestasi belajar dari nilai rata-rata ulangan kondisi awal 69.51
menjadi 75.
d. Refleksi
Refleksi adalah aktifitas melihat berbagai kekurangan atau
kelemahan dalam pembelajaran selama tindakan.Dari hasil refleksi,
diperoleh beberapa catatan dan kekurangan yang perlu diperbaiki,
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan rencana di siklus
selanjutnya. Refleksi pada siklus I diantaranya, (a) melakukan evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I, (b)
mengidentifikasi permasalah-permasalahan yang muncul dalam siklus
I, dan (c) mengolah data hasil keaktifan dan prestasi belajar untuk
melihat apakah sudah mencapai target yang ditentukan atau belum.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, peneliti melakukan perbaikan di
siklus II. Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti
menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan
ajar, LKS, soal evaluasi, lembar pengamatan, lembar kuesioner, dan
menyiapkan media pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pertemuan 1 siklus II
Kegiatan awal
1. Guru memberikan salam pembuka kepada siswa.
2. Salah satu siswa memimpin doa.
3. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi.
4. Guru menyiapkan media pembelajaran.
Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membuat
kesepakatan dalam mengikuti pembelajaran. (Langkah
STAD 1)
2. Guru mengulas materi sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Siswa berkumpul kembali dengan kelompok di
pertemuan sebelumnya. (Langkah STAD 2)
4. Siswa mengamati video hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna. (Langkah STAD 3)
5. Kelompok mendiskusikan perbedaan hewan yang
mengalami metamorfosis sempurna dan metamorfosis
tidak sempurna (Langkah STAD 4)
6. Kelompok mencari tahu perbedaan hewan yang
mengalami metamorfosis sempurna dan metamorfosis
tidak sempurna. (Langkah STAD 4)
7. Kelompok menggambarkan salah satu contoh hewan
yang mengalami metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna. (Langkah STAD 4)
8. Kelompok mempresentasikan hasil gambarannya secara
bergantian. (Langkah STAD 4)
9. Guru memberikan soal evaluasi. (Langkah STAD 5)
10. Kelompok saling berkompetisi menjawab pertanyaan
dari guru.
11. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki skor tertinggi. (Langkah STAD 6)
12. Siswa bersama guru membuat rangkuman hasil
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Kegiatan akhir
1 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
2 Siswa membuat refleksi tentang pembelajaran yang
sudah dilakukan.
3 Salah satu siswa memimpin doa penutup.
4 Guru memberikan salam penutup.
Pertemuan ke 2 siklus II
Kegiatan awal
1. Guru memberikan salam pembuka kepada siswa.
2. Salah satu siswa memimpin doa.
3. Guru menanyakan kabar dan presensi.
4. Guru menyiapkan media pembelajaran.
Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
membuat kesepakatan dalam mengikuti pembelajaran.
(langkah STAD 1)
2. Guru mengulas materi sebelumnya.
3. Siswa kembali berkumpul dengan kelompok seperti
pertemuan sebelumnya. (langkah STAD 2)
4. Siswa mengamati gambar daur hidup hewan yang
ditampilkan dalam PPT (langkah STAD 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
5. Setiap kelompok mencari tahu urutan daur hidup hewan
dari berbagai sumber (perpustakaan), berdasarkan
gambar yang telah di amati. (langkah STAD 4)
6. Guru membimbing setiap kelompok dalam berdiskusi
dan belajar. (langkah STAD 4)
7. Guru mengadakanpermainan tentang daur hidup hewan,
misalnya guru menampilkan gambar beberapa hewan
dan siswa diminta untuk menuliskan urutan daur hidup
hewan. (langkah STAD 4)
8. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II. (langkah
STAD 5)
9. Guru memberi penghargaan kepada kelompok.
(langkah STAD 6)
10. Guru memberikan penguatan materi dengan
membenarkan jawaban siswa yang belum tepat.
Kegiatan akhir
1 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
2 Siswa membuat refleksi tentang pembelajaran yang
sudah dilakukan.
3 Salah satu siswa memimpin doa penutup.
4 Guru memberikan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
c. Pengamatan
Pengamatan pada siklus II ini, peneliti mengamati dan mencatat
peristiwa selama proses pembelajaran. Pengamatan difokuskan pada
keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan mengukur prestasi
belajar siswa dengan menggunakan tes evaluasi.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan setiap akhir pertemuan dalam siklus. Pada
refleksi siklus II, peneliti menganalisis data yang diperoleh pada siklus
II dan membandingkan dengan siklus I. Apakah ada peningkatan dan
perbandingan tentang target yang ditentukan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Noor (2011:138), teknik pengumpulan data merupakan cara
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah
penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa non-tes dan tes.
Penelitian ini, peneliti mengukur keaktifan belajar dengan menggunakan non-tes
yaitu wawancara guru kelas, observasi terhadap proses pembelajaran, dan
kuesioner yang diberikan kepada siswa, sedangkan untuk mengukur prestasi
belajar siswa dengan menggunakan tes berupa tes pilihan ganda.
a. Wawancara
Kunandar (2011:157), mengatakan bahwa wawancara merupakan
pertanyaan yang diajukan secara verbal, kepada orang yang dapat
memberikan informasi atau penjelasan tentang suatu
permasalahan.Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menyiapkan beberapa pertanyaan sebelumnya.Terdapat 3 macam
wawancara, yaitu wawancara tersruktur, wawancara semiterstruktur, dan
wawancara tak terstruktur.Dalam penelitian ini menggunakan wawancara
semiterstruktur.Sugiyono (2011:317) menyatakan bahwa wawancara
semiterstruktur adalah peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang
telah disusun, dan pertanyaan bersifat mengarahkan untuk memperoleh
jawaban yang lebih meyakinkan. Wawancara ini dilakukan untuk
mengetahui kondisi awal kelas dan permasalahan-permasalahan yang
terjadi selama proses pembelajaran.
b. Observasi/Pengamatan
Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, dan objektif mengenai suatu kejadian untuk mencapai
tujuan tertentu (Arifin, 2009:153). Hal tersebut didukung oleh pendapat
Sudjana (2009:84) yang mengatakan bahwa, melalui observasi dapat
diketahui langsung perilaku siswa, tingkat partisipasi, proses kegiatan
yang dilakukan, dan kemampuan dalam suatu kegiatan. Tujuan
observasi pada penelitian ini adalah mengumpulkan data dan informasi
untuk mengukur keaktifan belajar siswa tanpa menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
c. Kuesioner
Menurut Daryanto (2011:82) kuesioner (angket) adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
pernyataan untuk diisi oleh responden. Penggunaan kuesioner dapat
mengetahui keadaan atau data diri, pengalaman, sikap, dan pendapat
seseorang (Putra, 2013:149).Responden dalam PTK ini adalah
siswa.Peneliti menyiapkan pertanyaan yang berkaitan dengan keaktifan
siswa dalam mengikuti pembelajaran.Lembar kuesioner dibagikan pada
siswa setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
keaktifan siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
d. Tes (pilihan ganda)
Menurut Sanjaya (2011:99), tes merupakan instrumen pengumpulan
data yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dari aspek
kognitif atau pemahaman materi. Berbagai macam bentuk tes, diantaranya
tes lisan, benar salah, pilihan ganda, uraian, jawaban singkat,
menjodohkan dll.Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
pilihan ganda yang berjumlah 20 soal setiap siklus. Menurut Marpadi
(2008:71), tes bentuk pilihan ganda adalah tes yang jawabanya diperoleh
dengan memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Bentuk tes
terdiri dari pernyataan (pokok soal), alternatif jawaban yang mencangkup
1 kunci jawaban dan beberapa pengecoh.
3.6 Instrumen Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar dan prestasi belajar.
Jenis instrumen yang digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran dan
keaktifan siswa adalah wawancara guru kelas, lembar pengamatan dan lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
kuesioner yang diisi siswa. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk
mengetahui prestasi belajar menggunakan soal evaluasi berbentuk pilihan
ganda.
1. Instrumen keaktifan (wawancara, observasi, dan kuesioner)
Sebelum penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas
untuk mengetahui kondisi awal siswa. Peneliti dengan mengajukan beberapa
pertanyaan, antara lain:
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan Wawancara
No Pertanyaan
1 Bagaimana proses pembelajaran IPA di kelas selama ini ?
2 Apakah dalam proses pembelajaran selama ini siswa aktif dalam
pembelajaran ?
3 Jika aktif berapa persen siswa yang aktif dalam pembelajaran?
4 Bagaimana bentuk keaktifan siswa yang ditunjukan dalam
pembelajaran?
5 Apakah dalam proses pembelajaran guru menggunakan media
pendukung untuk membantu siswa memahami materi ?
6
Apakah selama ini guru menerapkan pembelajaran yang paikem atau
memilih model pembelajaran tertentu untuk membantu siswa dalam
memahami pembelajaran ?
7 Jika menerapkan model pembelajaran tertentu, model pembelajaran
apa yang pernah diterapkan dalam pembelajaran ?
8 Kenapa memilih model pembelajaran tersebut ?
9 Bagaimana keaktifan siswa jika guru menggunakan model
pembelajaran untuk melakukan proses pembelajaran ?
10 Bagaimana perbedaan hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran
yang konvensional dan menggunakan model pembelajaran tertentu ?
Setelah wawancara, peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui
keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.Lembar pengamatan
digunakan sebagai pedoman melakukan pengamatan.Pengamatan dilakukan
dengan memberi tanda centang pada indikator yang sesuai dengan perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
siswa.Lembar pengamatan dan lembar kuesioner telah divalidasi oleh para
ahli, yaitu kepala sekolah dan guru kelas. Berikut adalah lembar pengamatan
yang diisi oleh pengamat:
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa
Petunjuk :
Berilah tanda centang (√) pada tabel di bawah ini sesuai dengan hasil
pengamatan!
No
Nama
Aspek yang Diamati
A B C D E F G
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Total
Keterangan :
A :Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi instruksi guru.
B :Bekerjasama dalam kelompok
C : Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi.
D:Mencari informasi berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan.
E : Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru.
F : Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS.
G : Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pada akhir siklus, siswa mengisi lembar kuesioner dengan memberikan
tanda centangpada pernyataan yang sesuai dengan kemampuan
siswa.Pengisian kuesioner untuk mengetahui seberapa aktif siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD. Berikut ini adalah kisi-kisi untuk lembar kuesioner, diantaranya:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa
Variabel No Indikator Nomor soal Jumlah
Keaktifan
Belajar
Siswa
1 Memperhatikan
penjelasan guru 1,5,10 3
2 Berjasama dalam
kelompok 2,3,4,12,13 5
3
Bertanya pada guru
dan teman apabila
belum memahami
materi
6 1
4
Mencari informasi
dari berbagai sumber
belajar
11 1
5
Menerapkan
langkah-langkah cara
kerja
8 1
6 Mengerjakan soal 7,14,15 3
7
Mampu
mengkomunikasikan
hasil diskusi
9 1
Tabel 3.5 Pernyataan Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa
No Perilaku yang tampak Skor
SS S J SJ
1. Saya membaca materi pelajaran saat di kelas.
2. Saya berani menyampaikan pendapat dalam
kelompok.
3. Saya dapat memecahkan masalah dalam
kelompok.
4. Saya mendengarkan pendapat teman saat
diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
5. Saya mencatat semua hal penting saat pelajaran
berlangsung.
6.
Saya bertanya pada guru dan teman ketika
mengalami kebingungan dalam memahami
materi pelajaran.
7. Saya mengerjakan tes dengan bersunggu-
sungguh.
8. Saya menerapkan langkah-langkah cara kerja
atau instruksi dari guru.
9. Saya berani menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
10. Saya mencatat, memperhatikan,mendengarkan
penjelasan materi atau instruksi dari guru.
11. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru.
12. Saya menunjukkan sikap kerjasama terhadap
teman satu kelompok.
13. Saya memberikan respon atau bantuan terhadap
teman yang mengalami kesulitan.
14. Saya melatih diri mengerjakan soal di LKS.
15. Saya mengerjakan soal dengan bersungguh-
sungguh.
Total
Pengisian lembar kuesioner menggunakan skala sikap, terdiri dari 4
pilihan jawaban yang mewakili keaktifan belajar siswa, seperti berikut ini:
Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Lembar Kuesioner Siswa
Pilihan jawaban Skor
Sangat Sering (SS) 5
Sering (S) 4
Jarang(J) 2
Sangat Jarang (SJ) 1
Penelitian ini menggunakan Penilaian Acuan Patokan II (PAP II) untuk
mengetahui tingkat kekatifan belajar siswa.Menurut Masidjo (2010), tabel
penilaian acuan patokan terdiri dari 5 kriteria pensekoran. Dari 5 kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
tersebut peneliti modifikasi menjadi 3 kriteria untuk menentukan keaktifan
siswa. Kriteria keaktifan belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kriteria Keaktifan Belajar Siswa
No Skor Kriteria
1 66-100 Tinggi
2 56-65 Sedang
3 0-55 Rendah
2. Instrumen prestasi belajar (Tes pilihan ganda)
Instrumen pilihan ganda digunakan untuk mengetahui prestasi belajar
siswa.Jumlah soal dalam penelitian ini adalah 20 soal setiap siklus. Sebelum
digunakan untuk penelitian, soal telah diujikan kepada kelas V. Pemberian
skor pada pilihan ganda jika jawaban benar mendapatkan skor 1 dan jawaban
salah mendapatkan skor 0.Soal pilihan ganda disusun sesuai dengan
Kompetensi Dasar (KD) dan kisi-kisi soal. Berikut ini merupakan kisi-kisi
soal evaluasi pada siklus I dan siklus II:
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Soal Siklus I
Kompetensi
inti
Kompetensi
dasar
Indikator No soal
4. Memahami
daur hidup
beragam
jenis
makhluk
hidup
4.1 Mendeskri
psikan daur
hidup
beberapa
hewan di
lingkungan
sekitar,
misalnya
kecoa,
nyamuk,
kupu-kupu,
kucing
4.1.1 Menyebutkan
daur hidup
beberapa hewan
di lingkungan
tempat tinggal
4,6,9,12,13,1
4
4.1.2 Menjelaskan
pengertian
metamorfosis
1,2, 15,18
4.1.3 Menyebutkan
pengertian
metamorfosis
sempurna dan
7,8,16,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
metamorfosis
tidak sempurna
4.1.4 Menyebutkan
contoh hewan-
hewan yang
mengalami
metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis
tidak sempurna
3,5,10, 11,
17, 19, 20
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Soal Siklus II
Kompetensi
inti
Kompetensi
dasar
Indikator No soal
4 Memahami
daur hidup
beragam
jenis
makhluk
hidup
4.1 Mendesk
ripsikan daur
hidup beberapa
hewan di
lingkungan
sekitar,
misalnya
kecoa,
nyamuk, kupu-
kupu, kucing
4.1.1 Menjelaskan
pebedaan
metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis
tidak sempurna
4, 6, 7, 8, 11,
12, 16, 17,
4.1.2 Mengurutkan
daur hidup
hewan
1,2,3, 9, 10, 13,
14, 15,
4.2 Menunjukan
kepedulian
terhadap hewan
terhadap
pemeliharaan
misalnya:
kucing, ayam,
ikan
4.1.1 Menjelaskan
cara
pemeliharaan
hewan
peliharaan agar
hidup lebih
lama
5, 18, 19,20
Jumlah 20
3.7 Teknik Pengujian Data
Suatu tes dikatakan baik sebagai alat pengukuran jika tes tersebut
memiliki persyaratan, yaitu validitas dan reliabilitas. Instrumen yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
teruji validitas dan reabilitasnya, data yang dihasilkan akan sulit dipercaya
kebenaranya.
1. Validitas
Menurut Arikunto, (2006:168) validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkatan kevalidan atau kesahihan sebuah
instrumen. Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang ada di lapangan.Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi dan validitas
konstruk.
Validitas isi (content validity) berkaitan dengan ketepatan
instrumen dalam mengukur isi yang akan diukur. Validitas isi menurut
Sukardi (2008:33) pada umumnya ditentukan melalui penilaian para
ahli.Perangkat pembelajaran, lembar pengamatan, dan lembar
kuesioner divalidasi oleh dosen, kepala sekolah, dan guru kelas.
Validator 1 adalah salah satu dosen Universitas Sanata Dharma yang
ahli dibidang IPA, validator 2 adalah kepala SD Kanisius Sengkan,
dan validator 3 adalah guru mata pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan.
Penilaian yang diberikan dosen, kepala sekolah, dan guru dijumlah
dan dihitung nilai rata-rata. Hasil validasi perangkat pembelajaran
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 3.10 Skor Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
No Perangkat
pembelajaran
Validator Hasil
1 Silabus Dosen IPA 48
Kepsek SD Kanisius Sengkan 64
Guru IPA SD Kanisius Sengkan 84
Rata-rata 65,33
2 RPP Dosen IPA 47,78
Kepsek SD Kanisius Sengkan 96,66
Guru IPA SD Kanisius Sengkan 92
Rata-rata 78,81
3 LKS Dosen IPA 34,28
Kepsek SD Kanisius Sengkan 82,85
Guru IPA SD Kanisius Sengkan 71,4
Rata-rata 62,84
4 Materi ajar Dosen IPA 43,33
Kepsek SD Kanisius Sengkan 96,96
Guru IPA SD Kanisius Sengkan 91
Rata-rata 77,09
5 Instrumen soal Dosen IPA 32,50
Kepsek SD Kanisius Sengkan 80
Guru IPA SD Kanisius Sengkan 67
Rata-rata 59,83
Skor total 68,78
Tabel 3.11 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran
No Skor Kriteria
1 0-20 Sangat kurang layak
2 21-40 Kurang layak
3 41-60 Cukup layak
4 61-80 Layak
5 81-100 Sangat layak
Berdasarkan tabel tersebut perangkat pembelajaran 1, yaitu silabus
mendapatkan nilai rata-rata 65,33 yang menunjukkan bahwa silabus
sudah “layak” digunakan. Perangkat pembelajaran 2, yaitu RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
(Rancangan Proses Pembelajaran) mendapatkan nilai rata-rata 78,81
yang menunjukkan bahwa RPP “layak” digunakan. Perangkat
pembelajaran 3, yaitu LKS mendapatkan nilai rata-rata 62,84 yang
menunjukkan bahwa LKS “layak“ digunakan. Perangkat pembelajaran
4, yaitu materi ajar mendapatkan nilai rata-rata 77,09 yang
menunjukkan bahwa silabus “layak” digunakan. Perangkat
pembelajaran 5, yaitu soal evalusi mendapatkan nilai rata-rata 59,83
yang menunjukkan bahwa soal evalusi “cukup layak” digunakan.
Nilai rata-rata akhir dari perangkat pembelajaran diperoleh nilai
sebesar 68,78 yang menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran
tersebut “layak” digunakan untuk penelitian.
Tabel 3.12 Skor Hasil Perhitungan Validasi Keaktifan
No Variabel Validator Hasil
1 Lembar
pengamatan
Kepsek SD Kanisius Sengkan 21
Guru IPA SD Kanisius Sengkan 18
Skor (total/skor maks x 100) 81,25
2 Lembar kuesioner Kepsek SD Kanisius Sengkan 29
Guru IPA SD Kanisius Sengkan 27
Skor (total/skor maks x100) 77,7
Skor total 79,4
Instrumen keaktifan dari lembar pengamatan memperoleh nilai
81,25 menunjukkan bahwa lembar pengamatan “sangat layak”
digunakan. Lembar kuesioner memperoleh nilai rata-rata 77,7 yang
menunjukkan bahwa lembar kuesioner “layak” digunakan. Jadi, nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
rata-rata akhir instrumen keaktifan 79,4 yang menunjukkan bahwa
instrumen keaktifan “layak” digunakan untuk penelitian.
Validitas konstruk pada penelitian ini terdiri dari 30 soal pilihan
ganda disetiap siklus.Soal diujikan kepada 30 siswa kelas VA SD
Kanisius Sengkan yang sudah pernah mengalami dan belajar materi
tersebut di kelas IV.Pedoman penskoran, yaitu jika jawaban benar
mendapatkan skor 1 dan jawaban salah mendapatkan skor 0. Hasil dari
soal evaluasi dihitung dengan program SPSS 21, sehingga diperoleh
soal pilihan ganda yang valid. SPPS adalah program aplikasi yang
memiliki kemampuan analisis statistik secara sistem manajemen data
pada lingkungan grafis yang memiliki menu deskriptif dan kotak
dialog yang mudah dipahami (Ariyunto, 2006:2). Soal yang valid
dengan taraf kepercayaan 99% dan 95% dapat digunakan untuk
penelitian. Berikut adalah hasil dari pengujian soal, dengan
menggunakan program SPSS.
Tabel 3.13 Hasil Validitas Soal Siklus I
No r hitung (Taraf
signifikan 5%)
r tabel
(n=33) Keterangan
1 0.825** 0.355 Valid
2 0.712** 0.355 Valid
3 0.696** 0.355 Valid
4 0.633** 0.355 Valid
5 0.680** 0.355 Valid
6 0.169 0.355 Tidak valid
7 0.553** 0.355 Valid
8 0.675** 0.355 Valid
9 0.812** 0.355 Valid
10 0.680** 0.355 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
11 0.376* 0.355 Valid
12 0.747* 0.355 Valid
13 0.495** 0.355 Valid
14 0.628** 0.355 Valid
15 0.269 0.355 Tidak valid
16 0.372* 0.355 Valid
17 0.696** 0.355 Valid
18 0.825** 0.355 Valid
19 0.582** 0.355 Valid
20 0.275 0.355 Tidak valid
21 0.054 0.355 Tidak valid
22 0.101 0.355 Tidak valid
23 0.675** 0.355 Valid
24 0.812** 0.355 Valid
25 0.825 0.355 Tidak valid
26 0.582** 0.355 Valid
27 0.438* 0.355 Valid
28 0.431* 0.355 Valid
29 0.253 0.355 Tidak valid
30 0.680** 0.355 Valid
** Correlation in significant at the 0.01 level (2-tailed)
* Correlation in significant at the 0.05 level (2-tailed)
Soal dinyatakan valid jika perhitungan r hitung> r
tabel.Berdasarkan tabel di atas diperoleh data dari 30 soal yang di
ujikan terdapat 23 soal yang dinyatakan valid dan 7 soal tidak valid.
Validitas soal evaluasi siklus II sebagai berikut:
Tabel 3.14 Hasil Validitas Soal Siklus II
No r hitung (Taraf
signifikan 5%)
r tabel
(n=33)
Keterangan
1 0.517** 0.355 Valid
2 0.008 0.355 Tidak valid
3 0.168 0.355 Tidak valid
4 0.224 0.355 Tidak valid
5 0.348 0.355 Tidak valid
6 0.088 0.355 Tidak valid
7 0.692** 0.355 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
8 0.579** 0.355 Valid
9 0.457* 0.355 Valid
10 0.0.579** 0.355 Valid
11 0.179 0.355 Tidak valid
12 0.272 0.355 Tidak valid
13 0.692** 0.355 Valid
14 0.163 0.355 Tidak valid
15 0.538** 0.355 Valid
16 0.390* 0.355 Valid
17 0.271 0.355 Tidak valid
18 0.692** 0.355 Valid
19 0.428* 0.355 Valid
20 0.453* 0.355 Valid
21 0.457** 0.355 Valid
22 0.069 0.355 Tidak valid
23 0.462** 0.355 Valid
24 0.088 0.355 Tidak valid
25 0.585** 0.355 Valid
26 0.539** 0.355 Valid
27 0.457** 0.355 Valid
28 0.585** 0.355 Valid
29 0.539** 0.355 Valid
30 0.088 0.355 Tidak valid
** Correlation in significant at the 0.01 level (2-tailed)
* Correlation in significant at the 0.05 level (2-tailed)
Soal dinyatakan valid jika perhitungan r hitung> r tabel.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data dari 30 soal yang di ujikan
terdapat 18 soal yang dinyatakan valid dan 12 soal tidak valid
(direvisi).
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat dalam menilai apa
yang dinilai (Sudjana, 2010:16). Artinya, kapanpun alat penilaian
tersebut digunakan akan memberi hasil yang sama. Soal pilihan ganda
yang telah diujikan dan dinyatakan valid kemudian diuji reliabilitasnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dengan program SPSS 21. Sugiyono (2012:184) mengkategorikan
rentang nilai reliabilitas menjadi 5 kategori, sebagai berikut:
Tabel 3.15 Koefisien Korelasi
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Tabel di bawah ini adalah hasil reliabilitas siklus I dan siklus II:
Tabel 3.16 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
N of Items
.752 .948 25
Hasil reliabilitas setelah mengujikan soal siklus I dengan 23 soal
valid dan 7 soal tidak valid diperoleh nilai Cronbach’s Alpa Based On
Standartdized Itemssebesar 0.948 termasuk pada kategori “sangat
kuat”.
Tabel 3.17 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
.761 .887 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Hasil reliabilitas setelah mengujikan soal siklus I dengan 18 soal
valid dan 12 soal tidak valid diperoleh nilai Cronbach’s Alpa Based
On Standartdized Itemssebesar 0.887 termasuk pada kategori “sangat
kuat”.
3.8 Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif
kuantitatif.Teknik analisis data deskriptif menggambarkan mengenai rata-rata dan
perbedaan hasil yang diperoleh.Pada penelitian ini, teknik analisis data deskriptif
untuk membandingkan data pada kondisi awal dan setelah diberi tindakan. Data
kuantitatif, yaitu data tentang hasil tes siswa dalam bentuk angka yang diperoleh
dari hasil keaktifan dan prestasi belajar siswa. Data dianalisis berdasarkan skor
perolehan hasil belajar siswa.Soal evaluasi dikerjakan siswa pada akhir siklus.
Analisis data pada variabel keaktifan dan prestasi belajar siswa pada penelitian ini
menggunakan cara sebagai berikut:
1. Perhitungan keaktifan siswa
a. Menghitung keaktifan belajar siswa setiap indikator berdasarkan lembar
pengamatan dengan rumus sebagai berikut:
Skor per siswa = Jumlah skor
7× 100
b. Menghitung rata-rata keseluruhan lembar observasi
skor pengamatan = jumlah pengamat 1 + jumlah pengamat 2
2
c. Menghitung keaktifan belajar siswa setiap indikator berdasarkan kuesioner
dengan rumus berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
skor kuesioner per siswa = Jumlah seluruh indikator
jumlah skor maksimal (75)× 100
d. Menghitung hasil akhir keaktifan belajar siswa dengan rumus berikut:
Skor keaktifan =skor pengamatan setiap siswa + skor kuesioner persiswa
2
Hasil yang diperoleh dibandingkan antara keaktifan siswa pada
kondisi awal dengan keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II untuk
mengetahui adanya peningkatan keaktifan belajar siswa.
2. Perhitungan Prestasi Belajar Siswa
Soal evaluasi digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.Soal
evaluasi dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus. Berikut langkah-langkah
pemberian skor untuk mengetahui hasil belajar siswa :
a. Pensekoran penilaian aspek kognitif
Skor jawaban benar = 1, Skor jawaban salah = 0
b. Menghitung nilai siswa dengan rumus
Nilai kognitif = Jumlah jawaban benar setiap siswa ×5
c. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:
Nilai rata − rata =jumlah nilai akhir seluruh siswa
jumlah siswa (33)
d. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus
Persentase =jumlah siswa lulus KKM
jumlah seluruh siswa× 100
Hasil rata-rata yang diperoleh dibandingkan dengan prestasi
belajar siswa pada kondisi awal untuk mengetahui peningkatan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
belajar siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3.9 Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan pada penelitian ini adalah meningkatnya keaktifan dan
prestasi belajar siswa.Peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari hasil
lembar pengamatan dan lembar kuesioner yang diisi oleh siswa, sedangkan
prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil soal evaluasi yang
diperoleh.Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian dihentikan apabila
target akhir siklus II sudah tercapai. Target yang ingin dicapai dalam penelitian,
sebagai berikut:
Tabel 3.18 Kriteria Keberhasilan
Variabel Indikator
Penelitian
Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Target Target
Keaktifan
Belajar
Rata-rata skor
siswa
53.29
(Rendah)
65
(Sedang)
70
(Tinggi)
Prestasi
Belajar
Nilai rata-rata
siswa
69.51 70 75
Persentase
ketuntasan
(KKM=65)
57.57 % 70% 80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Prasiklus
Kegiatan awal penelitian ini adalah meminta ijin kepala SD Kanisius
Sengkan, wawancara guru kelas, observasi pembelajaran IPA sebelum
penelitian dan membagikan lembar kuesioner yang diisi oleh siswa kelas IVA
SD Kanisius Sengkan.Wawancara guru kelas dilakukan pada tanggal 24
Agustus 2015. Menurut narasumber pembelajaran IPA kelas IV sudah berjalan
dengan baik, beberapa siswa aktif ketika pembelajaran, masih banyak siswa
yang memiliki nilai di bawah KKM (65), dan guru mengembangkan materi
sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Selain wawancara peneliti melakukan observasi dan membagikan lembar
kuesioner pada tanggal 9 September 2015.Hasil Observasi yaitu suasana kelas
ramai saat pembelajaran IPA, beberapa siswa bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru, pembelajaran masih bersifat konvensional (didominasi
oleh guru) dan berpatokan pada buku/LKS.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keaktifan dan prestasi belajar siswa.Peneliti membagikan lembar
kuesioner untuk mengetahui keaktifan belajar siswa pada kondisi awal.
Berdasarkan lembar kuesioner yang diisi oleh siswa didapatkan hasil sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 4.1 Data Keaktifan Belajar Siswa Pada Kondisi Awal
No Nama Kondisi Awal Nilai
Rata-Rata Kategori
Pengamatan Kuesioner
1 BRA 71,42 64 67,71 Tinggi
2 ATP 28,57 66,6 47,58 Rendah
3 AKR 42,85 64 53,42 Rendah
4 ASJ 57,14 65,3 61,22 Sedang
5 ASW 57,14 65,3 61,22 Sedang
6 APY 42,85 70,6 56,72 Sedang
7 ENC 14,28 68 41,14 Rendah
8 MVR 57,14 72 64,57 Sedang
9 MAA 42,85 81,3 62,07 Sedang
10 RYJ 28,57 58,6 43,58 Rendah
11 SPE 14,28 64 39,14 Rendah
12 TSR 14 52 33 Rendah
13 UPS 42,85 61,3 52,07 Rendah
14 WDA 71,42 68 69,71 Tinggi
15 YAP 28,57 60 44,28 Rendah
16 ZCN 28,57 54,6 41,58 Rendah
17 AKM 42,85 70,6 56,72 Sedang
18 AMA 0 64 32 Rendah
19 AAP 42,85 64 53,42 Rendah
20 DCR 14,28 61,3 37,79 Rendah
21 FMW 28,57 62,6 45,58 Rendah
22 GBP 0 68 34 Rendah
23 MCV 71,42 70,6 71,01 Tinggi
24 REC 42,85 68 55,42 Sedang
25 RDK 14,28 64 39,14 Rendah
26 TRG 71,42 62,6 67,01 Tinggi
27 VEK 28,57 78,6 53,58 Rendah
28 NTW 14,28 61,3 37,79 Rendah
29 GCJ 71,42 73,3 72,36 Tinggi
30 GKD 71,42 69,3 70,36 Tinggi
31 IWY 42,85 66,6 54,72 Rendah
32 YMH 57,14 70,6 63,87 Sedang
33 MRA 85,71 64 74,85 Tinggi
Rata-rata total 53.29 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata keaktifan belajar siswa
kondisi awal 53.29 yang menunjukkan tingkat keaktifan belajar siswa
”rendah”. Dari hasil tersebut diperoleh data bahwa 18 siswa memiliki tingkat
keaktifan belajar “rendah”, 8 siswa memiliki tingkat keaktifan belajar
“sedang”, dan7 siswa memiliki tingkat keaktifan belajar “tinggi”.
Untuk prestasi belajar siswa pada kondisi awal diperoleh dari dokumentasi
nilai rata-rata ulangan kelas IV tahun ajaran 2014/2015, Kompetensi Dasar
(KD) 4.1 mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar,
misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing dan 4.2 menunjukkan
kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan. Nilai
ulangan tahun ajaran 2014/2015 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal
No Nama Nilai Kriteria
1 Danny 50 Tidak tuntas
2 Kevin 43 Tidak tuntas
3 Deron 98 Tuntas
4 Adven 68 Tuntas
5 Putri 73 Tuntas
6 Cahaya 40 Tidak tuntas
7 Silvya 63 Tidak tuntas
8 Bagas 60 Tidak tuntas
9 Devi 58 Tidak tuntas
10 Ayu 80 Tuntas
11 Naya 50 Tidak tuntas
12 Gilang 54 Tidak tuntas
13 Nael 65 Tuntas
14 Andika 80 Tuntas
15 Fortune 63 Tidak tuntas
16 Sheril 60 Tidak tuntas
17 Visha 85 Tuntas
18 Alya 88 Tuntas
19 Lintani 63 Tidak tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
20 Icha 75 Tuntas
21 Vara 85 Tuntas
22 Dede 48 Tidak tuntas
23 Eka 73 Tuntas
24 Nehem 80 Tuntas
25 Pande 75 Tuntas
26 Eva 88 Tuntas
27 Ajeng 73 Tuntas
28 Randy 98 Tuntas
29 Esa 55 Tidak tuntas
30 Yara 95 Tuntas
31 Wibi 53 Tidak tuntas
32 Ganang 90 Tuntas
33 Radit 65 Tuntas
Jumlah 2294
Rata-rata 69,51
Persentase
tuntas 57,57%
Persentase
tidak tuntas 42,42%
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai rata-rata ulangan 69,51. Dengan
rincian sebanyak 19 siswa atau 57,57% mencapai KKM dan 14 siswa atau
42,42% belum mencapai KKM.
4.1.2 Siklus 1
Siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan 1 dilaksanakan
pada Rabu, 7 Oktober 2015 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada Jumat, 9
Oktober 2015. Setiap pertemuan berlangsung selama 2×40 menit (2
JP).Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kompetensi Dasar
(KD) 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar,
misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus I adalah peneliti
menyiapkan perangkat pembelajaran seperti: silabus, RPP, LKS, bahan
ajar, soal evaluasi, lembar pengamatan, lembar kuesioner dan media
pembelajaran. Lembar pengamatan diisi oleh pengamat (guru kelas dan
rekan peneliti), sedangkan lembar kuesioner diisi oleh siswa di akhir
siklus I. Media pembelajaran yang digunakan pada siklus I adalah
gambar daur hidup hewan dalam bentuk PPT. Dalam penelitian ini
peneliti bertindak sebagai guru.
2. Pelaksanaan
a. Pertemuan 1
Pertemuan 1 siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Oktober
2015, pukul 07.00-08.20 WIB.
Kegiatan awal pada pertemuan 1 guru mengawali pembelajaran
dengan mengucapkan salam, dan berdoa yang dipimpin oleh salah
satu siswa. Setelah melakukan doa bersama kegiatan dilanjutkan
dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Guru melakukan
presensi, ada satu siswa yang tidak berangkat karena sedang sakit.
Kegiatan inti pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang
terdapat dalam STAD.Pembelajaran dimulai dengan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi
menanyakan “Hewan-hewan di sekitar rumah?Bagaimana
bentuknya? Apakah ada perubahan bentuk ketika hewan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
kecil kemudian tumbuh besar?”. Kemudian kelas dibagi dalam
beberapa kelompok heterogen yang berjumlah 4-6 siswa setiap
kelompoknya.Siswa berkumpul dengan kelompok yang sudah
ditentukan.Selanjutnya guru menceritakan daur hidup hewan kupu-
kupu.Kelompok mencari tahu tentang pengertian daur hidup,
metamorfosis, contoh hewan yang mengalami daur hidup tetap dan
daur hidup yang berubah bentuk. Guru bertindak sebagai fasilitator
yang membimbing kelompok dalam diskusi. Setelah selesai belajar
dalam kelompok, siswa mengerjakan LKS secara individu tetapi
nilainya digabung dengan nilai kelompok. Guru dan siswa
membahas soal LKS bersama-sama. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang memiliki skor tertinggi. Kemudian, guru
memberikan kesimpulan pembelajaran.
Kegiatan penutup pertemuan 1 adalah siswa merefleksikan
materi yang sudah dipelajari. Guru menanyakan kembali semangat
siswa. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Pertemuan 2
Pertemuan ke 2 siklus 1 dilaksanakan hari Jumat, 9 Oktober
2015, setelah istirahat pukul 09.15-10.35 WIB.Dalam pertemuan ke
2 pembelajaran masih melanjutkan materi sebelumnya yaitu daur
hidup hewan.
Kegiatan awal dimulai dengan guru memberi salam pembuka,
dan menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
istirahat. Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan motivasi
dengan menanyakan semangat siswa. Guru mengulas sekilas materi
pada pertemuan sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan inti dimulai dengan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.Kemudian siswa berkumpul dengan kelompok seperti
di pertemuan 1 yaitu kelompok heterogen yang berjumlah 4-6
siswa.Setiap kelompok mengamati perbedaan daur hidup kupu-kupu
dan kecoa yang ditampilkan dalam PPT dan menuliskan perbedaan
dari daur hidup kedua hewan.Kelompok mencari tahu pengertian
metamorfosis sempurna, metamorfosis tidak sempurna dan contoh
hewanya. Guru membimbing setiap kelompok dalam berdiskusi.
Guru menjelaskan perbedaan metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna. Siswa mengerjakan LKS secara
berkelompok.Kelompok yang dapat menjawab benar dan cepat
mendapatkan skor tertinggi.Setelah siswa mengerjakan LKS dalam
kelompok, siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing.Siswa
mengerjakan soal evaluasi siklus 1 yang berjumlah 20 soal.
Kegiatan penutup untuk pertemuan ke 2 adalah siswa bersama
guru menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan.Siswa
mengisi lembar kuesioner yang sudah disiapkan. Pertemuan ke 2 pada
siklus 1 ditutup dengan mengucapkan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3. Pengamatan
a. Proses Pembelajaran
Pengamatan siklus I dilakukan saat proses pembelajaran
berlangsung, oleh guru kelas dan rekan peneliti. Pengamatan
difokuskan pada proses pembelajaran apakah sesuai dengan RPP
dan mengamati keaktifan siswa saat pembelajaran. Pengamat
menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun oleh peneliti.
Berdasarkan pengamatan pada siklus I diperoleh hasil sebagai
berikut: Kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang
dibuat, siswa merasa kesulitan saat pertama kali berkumpul dengan
kelompoknya, siswa bersemangat dalam kerja kelompok, beberapa
siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.
b. Hasil Pembelajaran
Hasil pengamatan siklus I telah diperoleh data keaktifan belajar
dan prestasi belajar siswa yang dilaksanakan pada Jum’at 9
Oktober 2015.Data keaktifan belajar diperoleh dari nilai rata-rata
lembar pengamatan dan lembar kuesioner.Pengamatan dilakukan
oleh guru kelas dan rekan peneliti, dan lembar kuesioner diisi oleh
siswa. Dari lembar pengamatan dan pengisisan lembar kuesioner
diperoleh data keaktifan belajar siswa pada siklus I, sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.3 Data Keaktifan Belajar Siswa Pada Siklus I
No Nama Siklus I Nilai
rata-rata Kategori
Pengamatan Kuesioner
1 BRA 42,85 53,3 48,07 Rendah
2 ATP 49,99 68 58,99 Sedang
3 AKR 78,57 86,6 82,58 Tinggi
4 ASJ 64,28 89,3 76,79 Tinggi
5 ASW 71,42 48 59,71 Sedang
6 APY 92,85 70,6 81,72 Tinggi
7 ENC 42,85 68 55,42 Rendah
8 MVR 64,28 58,6 61,44 Sedang
9 MAA 57,14 64 60,57 Sedang
10 RYJ 71,42 82,6 77,01 Tinggi
11 SPE 49,99 96 72,99 Tinggi
12 TSR 49,99 66,6 58,29 Sedang
13 UPS 64,28 74,6 69,44 Tinggi
14 WDA 64,28 70,6 67,44 Tinggi
15 YAP 49,99 66,6 58,29 Sedang
16 ZCN 71,42 80 75,71 Tinggi
17 AKM 49,99 88 68,99 Tinggi
18 AMA 78,56 92 85,28 Tinggi
19 AAP 64,28 69,3 66,79 Tinggi
20 DCR 57,14 89,3 73,22 Tinggi
21 FMW 57,14 82,6 69,87 Tinggi
22 GBP 64,28 82,6 73,44 Tinggi
23 MCV 57,14 69,3 63,22 Sedang
24 REC 64,28 76 70,14 Tinggi
25 RDK 57,14 61,3 59,22 Sedang
26 TRG 64,28 52 58,14 Sedang
27 VEK 71,42 86,6 79,01 Tinggi
28 NTW 57,14 62,6 59,87 Sedang
29 GCJ 64,28 84 74,14 Tinggi
30 GKD 71,42 89,3 80,36 Tinggi
31 IWY 49,99 72 60,99 Sedang
32 YMH 92,85 90,6 91,72 Tinggi
33 MRA 42,85 77,3 60,07 Sedang
Nilai rata-rata total 68,45 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berdasarkan tabel data keaktifan belajar pada siklus I diperoleh
nilai rata-rata 68,45 yang menunjukkan tingkat keaktifan yang
“tinggi”. Dari hasil tersebut diperoleh data bahwa,2 siswa
menunjukkan tingkat keaktifan belajar “rendah”, 12 siswa
menunjukkan tingkat keaktifan belajar “sedang”, dan 19 siswa
menunjukkan tingkat keaktifan siswa yang “tinggi”.
Selain pengamatan keaktifan belajar siswa, peneliti juga
mengamati peningkatan prestasi belajar siswa dengan
menggunakan soal evaluasi.Siswa mengerjakan soal evaluasi
siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at, 9 Oktober 2015. Data
prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh setelah selesai
melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil prestasi belajar pada
siklus I, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I
No Nama Siklus I Kriteria
1 BRA 50 Tidak tuntas
2 ATP 85 Tuntas
3 AKR 85 Tuntas
4 ASJ 70 Tuntas
5 ASW 65 Tuntas
6 APY 90 Tuntas
7 ENC 85 Tuntas
8 MVR 70 Tuntas
9 MAA 55 Tidak tuntas
10 RYJ 60 Tidak tuntas
11 SPE 50 Tidak tuntas
12 TSR 85 Tuntas
13 UPS 70 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
14 WDA 85 Tuntas
15 YAP 85 Tidak tuntas
16 ZCN 80 Tidak tuntas
17 AKM 80 Tuntas
18 AMA 75 Tuntas
19 AAP 0 Tidak tuntas
20 DCR 85 Tuntas
21 FMW 85 Tuntas
22 GBP 75 Tuntas
23 MCV 75 Tuntas
24 REC 80 Tuntas
25 RDK 70 Tuntas
26 TRG 100 Tuntas
27 VEK 60 Tidak tuntas
28 NTW 100 Tuntas
29 GCJ 60 Tidak tuntas
30 GKD 100 Tuntas
31 IWY 80 Tuntas
32 YMH 95 Tuntas
33 MRA 100 Tuntas
Jumlah 2490
Rata-rata 77,81
Persentase
tuntas
78,78%
Persentase
tidak tuntas
21,21%
Berdasarkan tabel data prestasi belajar siswa pada siklus I
diperoleh nilai rata-rata 77,81. SD Kanisius Sengkan menetapkan
nilai KKM untuk mata pelajaran IPA 65. Dengan nilai rata-rata
sebesar 77,8, terdapat 7 siswa atau 21.21% belum mencapai KKM
dan 26 siswa atau 78.78 % mencapai KKM. Hasil yang diperoleh
pada siklus I sudah mampu melampaui target yang ditentukan oleh
peneliti yaitu 70 dengan ketuntasan 70%, namun belum mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mencapai target siklus II, sehingga penelitian dilanjutkan pada
siklus II.
4. Refleksi
Setelah pembelajaran siklus I selesai dilakukan, peneliti melakukan
refleksi. Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran siklus 1 dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata
pelajaran IPA kelas IVA SD Kanisius Sengkan sudah berjalan dengan baik.
Namun ada beberapa kendala yang dihadapi saat penelitian diantaranya: a)
ketika pembagian kelompok kelas cenderung ramai, b) siswa
membutuhkan waktu lama untuk dapat berkumpul dalam kelompok,
sehingga waktu untuk pembelajaran berkurang, c) saat pembelajaran
dimulai ada beberapa kelompok yang masih sibuk mencari tempat
duduknya, d) beberapa siswa suka mengganggu anggota kelompok lain, e)
pembagian tugas dalam kelompok kurang adil, ada kelompok yang saling
membantu namun ada juga kelompok yang mengandalkan salah satu
anggota kelompoknya, dan f) Saat mengisi lembar kuesioner siswa masih
bingung, kemudian peneliti menjelaskan cara mengisinya dan siswa
mengerti bagaimana cara mengisinya.
Proses penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD siklus I memperoleh nilai rata-rata keaktifan belajar pada
siklus 1 68,45 menunjukkan tingkat keaktifan belajar “tinggi”. Dengan
rincian sebagai berikut, 2 siswa menunjukkan tingkat keaktifan belajar
“rendah”, 12 siswa menunjukkan tingkat keaktifan belajar “sedang” , dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
19 siswa menunjukkan tingkat keaktifan belajar “tinggi”. Data tersebut
mengalami peningkatan dari nilai rata-rata kondisi awal siswa 53,29
menjadi 68.45. Hasil keaktifan belajar pada siklus I sebesar 68,45 mampu
mencapai dan melampaui target yang ditentukan yaitu 65.
Prestasi belajar siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 77,89.
Hal tersebut mengalami peningkatan dibandingkan pada kondisi awal
prestasi belajar siswa sebesar 69,51. Pada siklus I, sebanyak 26 siswa atau
78,78% mampu mencapai KKM dan 7 siswa atau 22,22% belum
mencapai KKM. Hasil prestasi belajar yang diperoleh pada siklus I sudah
mencapai dan melampaui target yang ditentukan dengan nilai rata-rata 70
dan persentase ketuntasan 70%.
Berdasarkan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa keaktifan
dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan mengalami
peningkatan dibandingkan kondisi awal. Siswa mampu mancapai target
siklus I dengan perolehan nilai rata-rata keaktifan sebesar 68,45 dan nilai
rata-rata prestasi belajar sebesar 77,89 dengan ketuntasan 78,78%.
Namun, hasil yang diperoleh belum mampu melampaui target siklus II,
sehingga peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian ke siklus II.
4.1.3 Siklus II
Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada hari Senin, 12 Oktober
2015 dan Rabu, 14 Oktober 2015. Pada siklus II penelitian menggunakan
media pembelajaran berupa permainan, gambar dan video tentang daur hidup
hewan.Pembagian kelompok dalam siklus II masih menggunakan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
pada siklus I.
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II, diantaranya: menyiapkan perangkat
pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, media
pembelajaran. Media yang digunakan untuk siklus II adalah gambar
dan sebuah video tentang proses metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna. Peneliti menyiapkan lembar
pengamatan dan lembar kuesioner untuk melihat keaktifan belajar
siswa dan soal evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa pada
siklus II.
2. Pelaksanaan
a. Pertemuan 1
Pertemuan 1 siklus II dilaksanakan pada Senin, 12 Oktober
2015 pukul 07.40-09.00 WIB. Peneliti dibantu guru kelas dan
rekan peneliti sebagai pengamat dalam proses penelitian dan
mengamati keaktifan siswa selama pembelajaran.
Kegiatan awal pada pertemuan 1, dimulai dengan guru
mengucapkan salam pembuka, kemudian menanyakan kabar
siswa, dan melakukan presensi. Selanjutnya guru menyiapkan
media pembelajaran. Guru mengulas materi pada pertemuan
sebelumnya.
Kegiatan inti pertemuan 1 siklus II, dimulai dengan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan siswa berkumpul dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kelompok. Guru menampilkan sebuah video tentang proses
metamorfosis hewan. Siswa bersama kelompok mengamati dan
mencatat hal-hal yang penting dalam video. Siswa mampu
membedakan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna. Setiap kelompok mengambar contoh hewan yang
mengalami metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna, kemudian mempresentasikan di depan kelas. Guru
membimbing siswa dalam berdiskusi. Siswa mengerjakan soal
LKS secara individu. Guru memberikan skor penilaian dan
penghargaan kepada siswa yang mendapatkan nilai tertinggi.
Kegiatan penutup pertemuan 1 pada siklus II adalah siswa dan
guru merangkum pembelajaran yang sudah dipelajari, guru
memberikan kesempatan kepada siswa jika ada yang ingin
ditanyakan. Untuk menutup pembelajaran pada pertemuan kali ini,
guru mengajak siswa untuk melakukan gerakan “shake banana”,
setelah melakukan gerakan guru mengucapkan salam penutup.
b. Pertemuan 2
Pertemuan ke-2 siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 14
Oktober 2015 pukul 07.00-08.20 WIB.
Kegiatan awal pertemuan 2 pada siklus II diawali dengan guru
mengucapkan salam pembuka, dan salah satu siswa memimpin
doa. Guru menanyakan kabar, kemudian guru melakukan presensi
dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Selanjutnya guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
mengulas materi pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan inti pertemuan 2 dimulai dengan guru menyampaikan
tujuan dan kesepakatan dalam mengikuti pembelajaran.Kemudian
siswa berkumpul dalam kelompok.Siswa mengamati urutan daur
hidup hewan yang ditampilkan dalam PPT. Selanjutnya guru
memberikan tugas kelompok, guru menyebutkan beberapa nama
hewan, setiap kelompok mencari tahu urutan metamorfosis hewan
tersebut, siswa dapat mengerjakanya di perpustakaan dengan
mencari tahu dari berbagai sumber. Setelah selesai mengerjakan
tugas kelompok guru mengadakan permainan tentang daur hidup
hewan, misalnya: Guru menampilkan beberapan hewan dan
kelompok diminta untuk angkat tangan jika mengetahui jawabnya,
kemudian menuliskan urutan daur hidup hewan di papantulis.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat
mengerjakanya dengan cepat dan benar. Selanjutnya siswa
mengerjakan soal evaluasi siklus II secara individu.
Kegiatan akhir pada pertemuan 2 siklus II adalah siswa
bersama dengan guru menyimpulkan pembelajaran tentang daur
hidup hewan mulai dari awal pembelajaran sampai
akhir.Selanjutnya siswa mengisi lembar kuesioner yang sudah
disiapkan oleh peneliti. Guru dan siswa membuat refleksi perasaan
siswa selama pembelajaran. Di akhir pertemuan guru juga
memberikan beberapa hadiah untuk siswa yang aktif (sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
menjawab pertanyaan) dan berprestasi selama pembelajaran.
Selanjutnya guru mengucapkan terima kasih dan salam penutup.
3. Pengamatan
a. Proses Pembelajaran
Pengamatan siklus II dilakukan oleh guru kelas dan rekan
peneliti selama proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan
pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: Pembelajaran
berjalan sesuai dengan rencana, waktu untuk melakukan
pembelajaran kurang, siswa dapat bekerja sama dengan membagi
tugas antar anggota kelompok dan beberapa siswa mulai aktif
bertanya dan menjawab pertanyaan.
b. Hasil Pembelajaran
Hasil pengamatan siklus II diperoleh data keaktifan belajar dan
prestasi belajar siswa yang dilaksanakan pada Rabu, 14 Oktober
2015.Data keaktifan belajar siswa pada siklus II diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.5 Data Keaktifan Belajar Siswa Pada Siklus II
No Nama Siklus II Nilai
rata-ata
Kategori
Pengamatan Kuesioner
1 BRA 49,99 85,3 67,64 Tinggi
2 ATP 78,56 86,6 82,58 Tinggi
3 AKR 92,85 92 92,42 Tinggi
4 ASJ 78,56 85,3 81,93 Tinggi
5 ASW 71,42 78,6 75,01 Tinggi
6 APY 71,42 70,6 71,01 Tinggi
7 ENC 78,56 73,3 75,93 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
8 MVR 57,14 74,6 65,87 Sedang
9 MAA 85,71 73,3 79,50 Tinggi
10 RYJ 78,56 73,3 75,93 Tinggi
11 SPE 28,57 90,6 59,58 Sedang
12 TSR 64,28 70,6 67,44 Tinggi
13 UPS 85,71 69,3 77,50 Tinggi
14 WDA 49,99 82,6 66,29 Tinggi
15 YAP 85,71 69,3 77,50 Tinggi
16 ZCN 85,71 86,6 86,15 Tinggi
17 AKM 64,28 89,3 76,79 Tinggi
18 AMA 85,71 85,3 85,50 Tinggi
19 AAP 85,71 80 82,85 Tinggi
20 DCR 85,71 92 88,85 Tinggi
21 FMW 85,71 82,6 84,15 Tinggi
22 GBP 71,42 80 75,71 Tinggi
23 MCV 71,42 80 75,71 Tinggi
24 REC 78,56 88 83,28 Tinggi
25 RDK 64,28 82,6 73,44 Tinggi
26 TRG 92,85 65,3 79,07 Tinggi
27 VEK 100 85,3 92,65 Tinggi
28 NTW 92,85 80 86,42 Tinggi
29 GCJ 71,42 77,3 74,36 Tinggi
30 GKD 85,71 89,3 87,50 Tinggi
31 IWY 71,42 85,3 78,36 Tinggi
32 YMH 92,85 80 86,42 Tinggi
33 MRA 64,28 85,3 74,79 Tinggi
Nilai rata-rata total 78,43 Tinggi
Berdasarkan tabel data keaktifan belajar siswa pada siklus II
diperoleh nilai rata-rata 78,43 yang menunjukkan tingkat keaktifan
belajar siswa “tinggi”. Data keaktifan belajar siklus II adalah 2
siswa menunjukkan tingkat keaktifan belajar “sedang”, dan 31
siswa menunjukkan tingkat keaktifan belajar ”tinggi”. Nilai rata-
rata keaktifan belajar pada siklus II sebesar 78,43 telah mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
mencapai target yang ditentukan yaitu 70. Sedangkan, prestasi
belajar siswa pada siklus II diperoleh setelah pengujian soal
evaluasi siklus II dilaksanakan pada Rabu, 14 Oktober 2015. Hasil
prestasi belajar pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.6 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II
No Nama Siklus II Kriteria
1 BRA 65 Tidak tuntas
2 ATP 75 Tuntas
3 AKR 85 Tuntas
4 ASJ 95 Tuntas
5 ASW 85 Tuntas
6 APY 85 Tuntas
7 ENC 80 Tuntas
8 MVR 75 Tuntas
9 MAA 80 Tuntas
10 RYJ 75 Tuntas
11 SPE 60 Tidak tuntas
12 TSR 80 Tuntas
13 UPS 90 Tuntas
14 WDA 90 Tuntas
15 YAP 100 Tuntas
16 ZCN 75 Tuntas
17 AKM 85 Tuntas
18 AMA 85 Tuntas
19 AAP 85 Tuntas
20 DCR 80 Tuntas
21 FMW 100 Tuntas
22 GBP 75 Tuntas
23 MCV 85 Tuntas
24 REC 85 Tuntas
25 RDK 75 Tuntas
26 TRG 90 Tuntas
27 VEK 90 Tuntas
28 NTW 85 Tuntas
29 GCJ 60 Tidak tuntas
30 GKD 100 Tuntas
31 IWY 85 Tuntas
32 YMH 100 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
33 MRA 90 Tuntas
Jumlah 2750
Rata-rata 83.33
Persentase
tuntas
90.90%
Persentase
tidak tuntas
9.10%
Berdasarkan tabel data prestasi belajar siswa pada siklus II
diperoleh nilai rata-rata sebesar 83,33. Dari data tersebut ada 30
siswa atau 90,90% mencapai KKM dan 3 siswa atau 9,1% belum
mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65. Hasil yang diperoleh
pada siklus II sudah mampu melampaui target yang ditentukan
oleh peneliti, yaitu 75 dengan ketuntasan 80%.
4. Refleksi
Pembelajaran pada siklus II dengan menerapkan model
pembelajaran koperatif tipe STAD dilaksanakan sesuai dengan
langkah-langkah STAD, yaitu: penyampaian tujuan, pembentukan
kelompok, penyampaian materi, kerja kelompok, kuis, dan
penghargaan kelompok. Refleksi untuk siklus II yaitu: sebagian besar
siswa memperhatikan materi yang disampaikan, ada siswa yang tidak
ingin bergabung dengan kelompoknya karena pada pertemuan
sebelumnya hanya siswa tersebut yang bekerja dalam kelompok.
Untuk mengatasi hal tersebut guru memberikan solusi dengan
membuat peraturan, siapa yang tidak ikut bekerja dalam kelompok
nilainya dikurangi 5 point. Peraturan tersebut membuat siswa kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
bergabung dan bekerja sama dalam kelompok. Ada juga kelompok
yang sudah mulai menerima kelompoknya, sehingga dapat bekerja
sama dengan baik dalam kelompok
Penelitian pada siklus II diperoleh nilai rata-rata keaktifan belajar
sebesar 78,43 menunjukkan tingkat keaktifan belajar siswa “tinggi”.
Data keaktifan belajar siklus II adalah 2 siswa menunjukkan tingkat
keaktifan belajar “sedang”, dan 31 siswa menunjukkan tingkat
keaktifan belajar ”tinggi”. Hasil tersebut mengalami peningkatan
dibandingkan pada siklus I sebesar 68,45 menjadi 78,43 pada siklus II
dan mampu mencapai dan melampaui target yang ditentukan yaitu 70.
Untuk prestasi belajar siswa pada siklus II diperoleh nilai rata-rata
ulangan 83,18. Dari data tersebut terdapat 30 siswa atau 90,90%
mencapai KKM dan 3 siswa atau 9,1% belum mencapai KKM yang
ditentukan yaitu 65. Hasil tersebut mampu mencapai dan melampaui
target yang ditentukan yaitu sebesar 75 dengan ketuntasan 80%.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa keaktifan
dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan mengalami
peningkatan dibandingkan siklus I. Dengan perolehan nilai rata-rata
keaktifan belajar sebesar 78.43 dan nilai rata-rata prestasi belajar
sebesar 83.18 dengan ketuntasan 90.90%. Hasil tersebut mampu
mencapai dan melampaui target siklus II, sehingga peneliti
memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4.2 Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan pelaksanaan
sebanyak 2 siklus.Penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri
dari 4 langkah yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Kanisius Sengkan, dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Data keaktifan belajar
siswa diperoleh dengan menggunakan lembar pengamatan dan lembar kuesioner,
sedangkan untuk data prestasi belajar siswa diperoleh dengan soal evaluasi
berupa tes pilihan ganda.Setelah memperoleh data keaktifan dan prestasi belajar
siswa, peneliti membandingkannya dengan data kondisi awal untuk melihat
peningkatan yang terjadi pada dua variabel tersebut, setelah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
4.2.1 Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar
Berdasarkan observasi yang dilakukan sebelumnya, dalam penyampaian
materi guru menggunakan pembelajaran konvensional.Menurut Hanim (dalam
Isjoni, 2008:149) pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang lebih
didominasi guru. Sehingga menyebabkan siswa menjadi kurang semangat dan
mudah bosan karena mereka tidak dirangsang untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran. Hal ini terlihat saat observasi dilakukan masih banyak siswa
yang kurang berkonsentrasi mengikuti pelajaran, sehingga hanya beberapa
siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru.Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dipilih untuk meningkatkan keaktifan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
prestasi belajar siswa.Dengan melibatkan siswa untuk saling membantu
memahami materi dan menemukan pengetahuan secara langsung, dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.Hal ini diperkuat dengan
pendapat Taniredja (2014:64) yang mengatakan bahwa STAD merupakan
salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada aktifitas dan interaksi antar
siswa untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi
pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Upaya peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan menerapakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, dapat dilakukan dengan 6 tahapan yang saling
berkaitan, yaitu:
1. Penyampaian Tujuan Pembelajaran
Di awal pembelajaran guru menyiapkan beberapa media yang
digunakan.Dalam penelitian ini guru menggunakan PPT untuk
menampilkan gambar dan video tentang metamorfosis.Selanjutnya
guru menjelaskan kesepakatan dan langkah-langkah dalam mengikuti
pembelajaran, khususnya dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.Kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik.Setiap pertemuan memiliki
tujuan pembelajaran berbeda-beda sesuai dengan indikator yang ingin
dicapai.Dengan adanya tujuan pembelajaran guru dan siswa
mengetahui arah pembelajaran dan memiliki gambaran tentang
pembelajaran yang disampaikan.Salah satu kelebihan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
penyampaian tujuan adalah guru dapat mengkomunikasikan maksud
dari pembelajaran.Dengan begitu siswa dapat termotivasi untuk
menemukan pengetahuanya secara mandiri dan mendapatkan hasil
yang maksimal.Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman (2013:215)
yang menyatakan bahwa guru menyampaikan tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk
belajar.
2. Pembagian Kelompok
Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, kelas dibagi dalam
beberapa kelompok, Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa.Dalam
penelitian ini, pembagian kelompok dilakukan oleh guru.Guru
memiliki peranan penting dalam menentukan anggota kelompok yang
heterogen dengan melihat tingkat prestasi belajar, jenis kelamin dan
latar belakang siswa. Pembagian kelompok diperlukan karena selama
ini, siswa cenderung memilih-milih teman dalam berkelompok.Mereka
ingin mendapat anggota kelompok yang pandai, teman bermain, dan
rajin mengerjakan tugas. Bekerja dalam kelompok yang heterogen,
membuat siswa lebih banyak melakukan interaksi antar anggota
kelompok tanpa harus membeda-bedakan satu sama lain. Keberhasilan
dalam pembelajaran kooperatif tergantung pada kemampuan dan
aktivitas anggota kelompok baik secara individu maupun kelompok.
Hal ini didukung dengan pendapat Rusman (2013:215) yang
menyatakan bahwa setiap anggota bertanggung jawab terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
kelompok begitu juga kelompok memberikan dukungan bagi anggota
anggotanya, untuk benar-benar belajar, memahami materi dan
mempersiapkan diri agar bisa mengerjakan kuis dengan baik.
3. Penyampaian Materi
Penyampaian materi difokuskan pada materi daur hidup hewan,
materi dibagi untuk 4 kali pertemuan.Dalam penyampaian materi guru
menggunakan media yang ada seperti menggunakan menggunakan
PPT menampilkan gambar-gambar hewan atau video. Penyampaian
materi dapat dilakukan dengan pemberian tugas kelompok, berdiskusi,
tanya jawab, dan presentasi kelas. Siswa lebih mudah memahami
materi dengan contoh dan presentasi secara langsung. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Rusman (2013:215) yang menyebutkan materi
diperkenalkan dalam presentasi kelas, diskusi pelajaran yang dipimpin
oleh guru, atau menggunakan alat bantu audiovisual. Dengan cara
tersebut, siswa akan menyadari bahwa mereka harus memperhatikan
selama presentasi kelas, agar dapat mengerjakan kuis, dan untuk
mendapat nilai kelompok.
4. Belajar dalam Kelompok
Setelah penyampaian materi, siswa mulai belajar dalam
kelompok.Siswa saling membantu dalam memahami materi dan
menyelesaikan tugas, mereka dapat mencaritahu materi dari berbagai
sumber, misalnya mencari informasi di perpustakaan, mengamati
lingkungan sekitar, berdiskusi, dll.Kelompok harus membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
anggotanya untuk dapat memahami materi, dan setiap anggota harus
memiliki rasa tanggung jawab untuk mendapatkan nilai yang
maksimal saat tes.Ada beberapa siswa yang sulit untuk berbaur dengan
anggota kelompok lainya tapi mereka dapat menyelesaikan tugas
dengan baik.Beberapa kelompok sudah menunjukan kerjasama dengan
baik, dengan berdiskusi untuk memecahkan soal-soal, membagi tugas,
dan menyelesaikan tugas tepat waktu.Hal ini sesuai dengan pendapat
Taniredja (2014:64) yang menyatakan bahwa STAD menekankan pada
aktifitas dan interaksi antarsiswa untuk saling memotivasi dan
membantu dalam menguasai materi pelajaran sehingga mencapai
prestasi yang maksimal.
5. Kuis
Setelah siswa bekerja dalam kelompok, siswa kembali ke tempat
duduknya masing-masing.Guru mengadakan kuis, digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dari aspek kognitif atau pemahaman
materi.Kuis dilakukan dengan membagikan soal atau bertanya secara
lisan.Pertanyaan guru secara lisan dapat dijawab dengan mengangkat
tangan bagi siswa yang mengetahui jawabanya. Hal ini efektif karena
dapat memotivasi siswa untuk saling berlomba dalam mengumpulkan
nilai. Setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk memperoleh nilai
yang maksimal, karena nilai yang didapat digabung dengan anggota
kelompok.Kelompok yang memiliki nilai tertinggi mendapatkan
penghargaan kelompok.Siswa menjawab kuis secara individu, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
tidak diperbolehkan saling membantu dalam mengerjakan kuis.Hal ini
sesuai dengan pendapat Taniredja (2014:64) yang menyatakan bahwa
untuk mengetahui hasil yang telah dipelajari selama belajar dalam
kelompok, siswa tidak boleh saling membantu dalm mengerjakan kuis.
6. Penghargaan kelompok
Penghargaan kelompok diberikan kepada kelompok yang
mendapatkan nilai tertinggi disetiap kuis.Setiap nilai yang didapat
pada kuis digabung dan kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi
selama penelitian juga mendapat penghargaan. Setiap siswa memiliki
tanggung jawab yang sama untuk mendapatkan nilai maksimal.
Kelompok mendapatkan penghargaan apabila skor rata-rata mereka
mencapai kriteria tertentu.Penghargaan kelompok dapat berupa nilai
tambahan, bintang, pujian dll.Penghargaan ini membuat siswa
termotivasi dalam memahami materi dan mengerjakan kuis atau soal
evaluasi.Siswa benar-benar harus memahami materi yang diberikan,
agar dapat mengerjakan kuis.Hal ini sependapat dengan Rusman
(2013:215) yang menyatakan bahwa penghargaan kelompok ini
dilakukan agar siswa lebih bersemangat untuk belajar dengan
giat.Selain penghargaan kelompok, guru juga memberikan
penghargaan untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran.
4.2.2 Peningkatan Keaktifan Belajar
Penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu keaktifan dan
prestasi belajar siswa. Menurut Hosnan (2014:9) menambahkan siswa adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
makhluk aktif konstruktif, mempunyai kemauan merencanakan sesuatu untuk
mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh.
Sehingga guru harus merancang pembelajaran yang dapat melibatkan siswa
aktif untuk menemukan pengetahuanya.seperti: mengamati lingkungan
sekitar, mengamati gambar dan video daur hidup hewan, memberikan tugas
kelompok, diskusi dalam kelompok, permainan dan memberikan penghargaan
kelompok. Dalam penelitian ini, keaktifan belajar siswa dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat dengan menggunakan
peneliti menggunakan lembar pengamatan dan lembar kuesioner.Lembar
pengamatan diisi oleh guru kelas dan rekan peneliti dengan mencentang
indikator yang sesuai dengan perilaku siswa, sedangkan lembar kuesioner
diisi oleh siswa setiap akhir pertemuan.
Menurut Dimyati dan Mudjono (2009:44-45), keaktifan memiliki
beranekaragam bentuk, bentuk keaktifan siswa berupa kegiatan fisik yang
mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan
fisik meliputi membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan,
sedangkan kegiatan psikis berupa berdiskusi kelompok, tanya jawab dan
turut terlibat dalam membuat rangkuman diakhir pembelajaran. Indikator yang
digunakan dalam menentukan keaktifan siswa dalah sebagai berikut: yaitu a)
mencatat, memperhatikan, dan mendengarkan penjelasan materi atau instruksi
guru, b) bekerjasama dalam kelompok, c) bertanya pada guru atau teman
apabila belum memahami materi, d) mencari informasi dari berbagai sumber
belajar untuk memecahkan persoalan, e) menerapkan langkah-langkah cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
kerja atau instruksi dari guru, f) melatih memecahkan soal atau mengerjakan
soal di LKS, dan g) mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
Penelitian dilakukan dalam 2 siklus.Setiap siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.Siklus I dilaksanakan 2
kali pertemuan, pada Rabu, 7 Oktober 2015 dan Jumat, 9 Oktober 2015.
Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan, pada Senin, 12 Oktober 2015 dan
Rabu, 14 Oktober 2015. Berdasarkan lembar pengamatan dan lembar
kuesioner yang telah di isi diperoleh data peningkatan keaktifan belajar siswa,
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Keaktifan Belajar Siswa
No Nama Kondisi awal Siklus I Siklus II
Rata-rata Kategori Rata-rata Kategori Rata-rata Kategori
1 BRA 67.71 Tinggi 48.07 Rendah 67.64 Tinggi
2 ATP 47.58 Rendah 58.99 Sedang 82.58 Tinggi
3 AKR 53.42 Rendah 82.58 Tinggi 92.42 Tinggi
4 ASJ 61.22 Sedang 76.79 Tinggi 81.93 Tinggi
5 ASW 61.22 Sedang 59.71 Sedang 75.01 Tinggi
6 APY 56.72 Sedang 81.72 Tinggi 71.01 Tinggi
7 ENC 41.14 Rendah 55.42 Rendah 75.93 Tinggi
8 MVR 64.57 Sedang 61.44 Sedang 65.87 Sedang
9 MAA 62.07 Sedang 60.57 Sedang 79.50 Tinggi
10 RYJ 43.58 Rendah 77.01 Tinggi 75.93 Tinggi
11 SPE 39.14 Rendah 72.99 Tinggi 59.58 Sedang
12 TSR 33 Rendah 58.29 Sedang 67.44 Tinggi
13 UPS 52.07 Rendah 69.44 Tinggi 77.50 Tinggi
14 WDA 69.71 Tinggi 67.44 Tinggi 66.29 Tinggi
15 YAP 44.28 Rendah 58.29 Sedang 77.50 Tinggi
16 ZCN 41.58 Rendah 75.71 Tinggi 86.15 Tinggi
17 AKM 56.72 Sedang 68.99 Tinggi 76.79 Tinggi
18 AMA 32 Rendah 85.28 Tinggi 85.50 Tinggi
19 AAP 53.42 Rendah 66.79 Tinggi 82.85 Tinggi
20 DCR 37.79 Rendah 73.22 Tinggi 88.85 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
21 FMW 45.58 Rendah 69.87 Tinggi 84.15 Tinggi
22 GBP 34 Rendah 73.44 Tinggi 75.71 Tinggi
23 MCV 71.01 Tinggi 63.22 Sedang 75.71 Tinggi
24 REC 55.42 Sedang 70.14 Tinggi 83.28 Tinggi
25 RDK 39.14 Rendah 59.22 Sedang 73.44 Tinggi
26 TRG 67.01 Tinggi 58.14 Sedang 79.07 Tinggi
27 VEK 53.58 Rendah 79.01 Tinggi 92.65 Tinggi
28 NTW 37.79 Rendah 59.87 Sedang 86.42 Tinggi
29 GCJ 72.36 Tinggi 74.14 Tinggi 74.36 Tinggi
30 GKD 70.36 Tinggi 80.36 Tinggi 87.50 Tinggi
31 IWY 54.72 Rendah 60.99 Sedang 78.36 Tinggi
32 YMH 63.87 Sedang 91.72 Tinggi 86.42 Tinggi
33 MRA 74.85 Tinggi 60.07 Sedang 74.79 Tinggi
Nilai Rata-
rata
53.29 Rendah 68.45 Tinggi 78.43 Tinggi
Berdasarkan tabel di atas, keaktifan belajar pada kondisi awal diperoleh
nilai rata-rata sebesar 53,29 yang menunjukkan tingkat keaktifan belajar siswa
“sedang”, terdapat 7 siswa yang memiliki tingkat keaktifan belajar “tinggi”,
11 siswa yang memiliki tingkat keaktfan belajar “sedang” dan 15 siswa yang
memiliki tingkat keaktifan belajar “rendah”. Setelah menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I diperoleh nilai rata-rata
meningkat menjadi 68,45, yang menunjukkan tingkat keaktifan belajar
“tinggi”. Terdapat 20 siswa yang memiliki tingkat keaktifan belajar “tinggi”,
12 siswa yang memiliki tingkat keaktifan belajar “sedang” dan 2 siswa yang
memiliki tingkat keaktifan belajar “rendah”. Siklus dilanjutkan pada siklus II
dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 78,43, yang menunjukkan tingkat
keaktifan belajar “tinggi”. Terdapat 31 siswa yang memiliki tingkat keaktfan
belajar “tinggi”, dan 2 siswa yang memiliki tingkat keaktfan belajar “rendah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Dari data yang diperoleh telah mampu mencapai target yang ditentukan,
seperti tabel dibawah ini:
Tabel 4.8 Data Capaian Keaktifan Belajar Siswa
Variabel Indikator
Penilaian
Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Keaktifan Skor
keaktifan
53,29
(Rendah)
65
(Sedang)
68.45
(Tinggi)
70
(Tinggi)
78.43
(Tinggi)
Berdasarkan tabel data capaian keaktifan belajar siswa, pembelajaran
IPA kelas IVA SD Kanisius Sengkan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I dan siklus II, mengalami
peningkatan dan mampu melampaui target yang ditentukan. Hal tersebut
dapat dilihat dari nilai rata-rata keaktifan siswa pada kondisi awal sebesar
53,29 menunjukkan tingkat keaktifan siswa “rendah”. Setelah dilakukan
tindakan dengan menggunakan model pembelajatan kooperatif tipe STAD
pada siklus I diperoleh nilai rata-rata menjadi 68,45 (tinggi), yang
menunjukkan peningkatan sebesar 15,16 poin dibanding kondisi awal. Hasil
rata-rata siklus I sebesar 68,45 mampu melampaui target yang ditentukan
yaitu 65. Kemudian pada siklus II nilai rata-rata keaktifan siswa sebesar
78,43, menunjukkan keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan sebesar
25,14 poin dari kondisi awal, dan 9,98 poin dari siklus I. Hasil rata-rata
keaktifan belajar siklus II sebesar 78,43 mampu melampaui target yang
ditentukan sebesar 70. Data tersebut dapat digambarkan dengan diagram
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa
Berdasarkan diagram di atas keaktifan belajar siswa dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD, selalu meningkat dibandingkan
dengan kondisi awal. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran STAD
lebih menekankan pada belajar dalam kelompok, sehingga siswa dapat saling
memotivasi dan saling membantu untuk menguasai materi.Siswa yang pandai
dapat mengajari siswa yang kurang pandai, dan siswa yang kurang pandai
dapat memperoleh pengetahuan dari teman sebaya tanpa merasa
takut/sungkan.Pembagian kelompok yang heterogen juga membuat siswa
berbaur dengan teman-teman sekelas.Selama ini siswa SD lebih suka
memilih-milih dalam berteman, dengan anggota kelompok yang heterogen
siswa harus menerima siapapun yang menjadi anggota kelompoknya.Sehingga
dapat membuat kelas menjadi kondusif dan kompak.Hal ini sesuai dengan
pendapat Hamdayama (2014:112) yang mengatakan bahwa gagasan utama
dibalik model STAD adalah memotivasi siswa untuk mendorong dan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Kondisi awal Siklus I Siklus II
53.29
68.45
78.43
Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
membantu antar anggota dalam penguasaan keterampilan-keterampilan yang
disajikan oleh guru.Hasil penelitian keaktifan belajar siswa ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Wiryani, Suwatra, Suarjana (2014), yang
membuktikan bahwa penerapan model pembalajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Berdasarkan uraian dan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk kelas IV SD
Kanisius Sengkan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.
4.2.3 Peningkatan Prestasi Belajar
Selain keaktifan belajar siswa, penelitian difokuskan pada peningkatan
prestasi belajar siswa.Prestasi belajar siswa dapat mengukur kemampuan
siswa dalam memahami materi yang dipelajari.Hal ini sesuai dengan pendapat
Supriyono (2007:151) yang menyatakan bahwa prestasi belajar ialah hasil
usaha bekerja atau belajar, sehingga menunjukkan ukuran pemahaman yang
dicapai dalam bentuk nilai. Prestasi belajar memiliki peranan sebagai berikut:
a) prestasi belajar berperan memberikan informasi tentang kemajuan belajar
siswa setelah mengikuti pembelajaran, dan b) memberikan bahan
pertimbangan apakah siswa diberi program perbaikan, pengayaan, atau
melanjutkan program pengajaran berikutnya. Peningkatan prestasi belajar
siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
dilihat dari hasil soal evaluasi yang dikerjakan di setiap akhir siklus.Soal
evaluasi yang digunakan berupa pilihan ganda. Menurut Rusman (2013:215)
Guru melakukan evaluasi hasil belajar menggunakan soal kuis tentang materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
yang dipelajari untuk menjamin siswa bertanggung jawab kepada diri sendiri
dalam memahami materi. Kuis dikerjakan secara individual.
Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Siswa mengejakan soal
evaluasi setiap akhir siklus, yaitu Jumat, 9 Oktober 2015 untuk siklus I, dan
Rabu, 14 Oktober 2015 untuk siklus II. Hasil peningkatan prestasi belajar
siswa dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
No Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 BRA 50 Tidak tuntas 50 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas
2 ATP 43 Tidak tuntas 85 Tuntas 75 Tuntas
3 AKR 98 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas
4 ASJ 68 Tuntas 70 Tuntas 95 Tuntas
5 ASW 73 Tuntas 65 Tuntas 85 Tuntas
6 APY 40 Tidak tuntas 90 Tuntas 85 Tuntas
7 ENC 63 Tidak tuntas 85 Tuntas 80 Tuntas
8 MVR 60 Tidak tuntas 70 Tuntas 75 Tuntas
9 MAA 58 Tidak tuntas 55 Tidak tuntas 80 Tuntas
10 RYJ 80 Tuntas 60 Tidak tuntas 75 Tuntas
11 SPE 50 Tidak tuntas 50 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas
12 TSR 54 Tidak tuntas 85 Tuntas 80 Tuntas
13 UPS 65 Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas
14 WDA 80 Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas
15 YAP 63 Tidak tuntas 85 Tidak tuntas 100 Tuntas
16 ZCN 60 Tidak tuntas 80 Tidak tuntas 75 Tuntas
17 AKM 85 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
18 AMA 88 Tuntas 75 Tuntas 85 Tuntas
19 AAP 63 Tidak tuntas 0 Tidak tuntas 85 Tuntas
20 DCR 75 Tuntas 85 Tuntas 80 Tuntas
21 FMW 85 Tuntas 85 Tuntas 100 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
22 GBP 48 Tidak tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas
23 MCV 73 Tuntas 75 Tuntas 85 Tuntas
24 REC 80 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
25 RDK 75 Tuntas 70 Tuntas 75 Tuntas
26 TRG 88 Tuntas 100 Tuntas 90 Tuntas
27 VEK 73 Tuntas 60 Tidak tuntas 90 Tuntas
28 NTW 98 Tuntas 100 Tuntas 85 Tuntas
29 GCJ 55 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas
30 GKD 95 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas
31 IWY 53 Tidak tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
32 YMH 90 Tuntas 95 Tuntas 100 Tuntas
33 MRA 100 Tuntas 90 Tuntas
Jumlah 2294 2490 2745
Rata-Rata 69,51 77,81 83,18
Persentase
Tuntas
57,57% 78,78% 90,90%
Persentase
Tidak
Tuntas
42,42% 21,21% 9,10%
Berdasarkan tabel di atas, data prestasi belajar siswa pada kondisi awal
diperoleh dari dokumentasi nilai tahun ajaran 2014/2015.Dengan nilai rata-rata
ulangan sebesar 69.51 tanpa menerapkan model pembelajaran STAD. Terdapat
20 siswa atau 57,57% mencapai KKM, dan 12 siswa atau 42,42% belum
mencapai KKM. Setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD prestasi belajar siswa meningkat. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat
menjadi 77,8. Terdapat 26 siswa atau 78,78% mencapai KKM, dan 7 siswa
atau 21,21% belum mencapai KKM. Kemudian penelitian dilanjutkan pada
siklus II , pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 83,4. Terdapat 30
siswa atau 90,90% mencapai KKMdan 3 siswa atau 9,09% belum mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
KKM. Data prestasi belajar siswa telah mampu mencapai dan melampaui target
yang ditentukan, hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.10 Data Capaian Prestasi Belajar Siswa
Variabel Indikator
Penelitian
Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Prestasi
Belajar
Nilai rata-
rata siswa 69.51 70 77.81 75 83.18
Persentase
ketuntasan
(KKM=65)
57.57 % 70% 78.78% 80% 90.90%
Berdasarkan tabel di atas, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat
pada tabel data capaian prestasi belajar siswa. Nilai rata-rata ulangan kondisi
awal sebesar 69,52 dan 57,57% telah mencapai KKM, setelah menerapkan
model pembelajaran STAD pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat
menjadi 77,81dan 78,78% mencapai KKM. Hasil pada siklus I mampu
mencapai dan melampaui target yang ditentukan sebesar 70 dengan capaian
KKM sebesar 70%. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 83,4, dan
90,90% mencapai KKM. Data perolehan siklus II telah mencapai dan
melampaui target yang ditentukan yaitu sebesar 75 dengan 90,90% telah
mencapai KKM. Data peningkatan nilai rata-rata dari kondisi awal, siklus I dan
siklus II ditampilkan dalam bentuk diagram, seperti bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa
kelas IVA SD Kanisius Sengkan mengalami peningkatan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peningkatan prestasi belajar terjadi
karena, belajar dalam kelompok membuat siswa memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi sehingga mereka dapat saling bertukar pendapat dan saling membantu
dalam pembelajaran.Selain itu guru memberikan penghargaan kelompok yang
membuat kelompok termotivasi dalam memperoleh nilai yang maksimal.Hal ini
sesuai dengan pendapat Taniredja (2014:64) yang menyatakan bahwa, STAD
menekankan pada aktifitas dan interaksi antarasiswa untuk saling memotivasi
dan membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang
maksimal.Prestasi belajar dapat dilihat dengan perolehan nilai kuis yang
dilakukan.Perolehan nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang didapatkan
oleh kelompok.Jadi, setiap anggota harus memperoleh nilai yang maksimal jika
ingin kelompok mereka mendapatkan penghargaan. Peningkatan prestasi belajar
60
65
70
75
80
85
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
69.51
77.81
83.18
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
siswa tersebut sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiryani,
Suwatra, Suarjana (2014), Sumono (2014) dan Sari (2014) yang menyatakan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Berdasarkan uraian dan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa,
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk kelas IV SD
Kanisius Sengkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA kelas IV SD Kanisius
Sengkan dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dilakukan dengan langkah-langkah, sebagai berikut: penyampaian tujuan,
pembagian kelompok, penyampaian materi, belajar dalam kelompok, kuis dan
penghargaan kelompok.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk kelas IV SD
Kanisius Sengkan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini tampak
pada peningkatan nilai rata-rata keaktifan belajar siswa dari kondisi awal
sebesar 53.29 (rendah), pada siklus I menjadi 68.45 (tinggi), pada siklus II
menjadi 78.43 (tinggi).
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk kelas IV SD
Kanisius Sengkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini tampak
pada peningkatan dari nilai rata-rata ulangan kondisi awal 69.51 dengan
ketuntasan 57.57%, pada siklus I menjadi 77.81 dan 78.78% mencapai KKM,
pada siklus II meningkat menjadi 83.18 dan 90.90% mencapai KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
5.2 Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian terkadang mengalami keterbatasan dalam proses
pembelajaran diantaranya:
1. Kelas kurang kondusif, karena siswa ramai saat proses pembelajaran sehingga
waktu untuk penelitian kurang.
2. PTK adalah penelitian tindakan kelas yang seharusnya dilakukan oleh guru
kelas, tetapi pada pelaksanaanya yang bertindak sebagai guru adalah peneliti,
sehingga tidak memahami karakteristik kelas IV.
5.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka diajukan beberapa saran yang perlu
dipertimbangkan, diantaranya :
1. Beberapa kegiatan yang terdapat di RPP dihilangkan, untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan alokasi waktu yang singkat.
2. Penelitian sebaiknya dilakukan oleh guru kelas, yang memahami karakteristik
kelas IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, S.,Suhardjono dan Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Bellance, J. (2009).Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif Untuk Melibatkan
Kecerdasan Siswa. Jakarta:Indeks.
BSNP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta: Depdiknas.
Daryanto dan Rahardjo.(2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:GAVA
MEDIA.
Daryanto.(2014). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati dan Mudjiono.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Hamdayama, J. (2014). Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
Bogor: Penerbit Ghalia.
Hosnan, M.(2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran 21.
Bogor: Ghalia.
Isjoni, H. (2008). Model-Model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kusnandar.(2011). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Marpidi, D. (2008). TeknikPenyusunan Instrument Tes dan Non Tes. Yogyakarta:
Mitra Cendekiawa Press.
Noor, J.(2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.
Putra, R. (2013). Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja.Yogyakarta: Diva Press.
Rusman.(2013). Model-model pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:Indeks.
Sanjaya, W.(2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Sanjaya, W. (2009).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Semiawan, C. (2008). Belajar Dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar:
Indonesia. PT Macanan Jaya Cemerlang.
Sodiq, M. (2014).Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sumono.(2011). Penggunaan Metode STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Tentang Mengidentifikasi Ciri Khusus Yang Dimiliki Hewan Pada Siswa
Kelas VI Sdn Darungan 02 Tanggul.Pancaran.
Taniredja, Faridli dan Harmianto.(2014). Model-Model Pembelajaran Inovatif dan
Efektif. Bandung: Alfabeta.
Trianto.(2009) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta: Kencana.
Wena, M.(2009).Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiryani, Suwatra dan Suarjana. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Bermedia Lingkungan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pkn. Singaraja: PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha. Jurusan Pgsd Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014.s
Wonorahardjo, S. (2010).Dasar-Dasar Sains Menciptakan Masyarakat Sadar Sains.
Jakarta:Indeks.
Yamin, M. (2007).Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN I
Surat Ijin Penelitian
Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LAMPIRAN II
Silabus
RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
LKS
(Lembar Kerja Siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Silabus
Nama Sekolah : SD Kanisius Sengkan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/Ganjil
Standar Kompetensi
4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup
Kompetensi dasar Indikator Materi Kegiatan
pembelajaran Penilaian
Alokasi
waktu Sumber belajar
4.2 Mendeskripsikan
daur hidup
beberapa hewan
di lingkungan
sekitar, misalnya
kecoa, nyamuk,
kupu-kupu,
kucing
Pertemuan 1 siklus I
Kognitif
4.2.1 Menyebutkan
daur hidup
beberapa hewan di
lingkungan tempat
tinggal
4.2.2 Menjelaskan
pengertian
metamorphosis
Afektif
4.2.3 Menunjukan
rasa percaya diri,
kerjasama dan
Daur hidup
hewan,
metamorfosis,
dan contoh
hewan yang
mengalami
daur hidup
tetap dan
berubah
bentuk
11. Siswa
mengamati hewan
yang ada di
lingkungan
12. Siswa
dibagai dalam
kelompok.
13. Siswa
mencaritahu
tentang pengertian
daur hidup,
metamorfosis, dan
contoh hewan
yang mengalami
daur hidup tetap
dan berubah
bentuk
14. Guru
16. Tes isian
17. Penialian
sikap, dan
keterampial
n
2×40
menit
Sulistyanto, Heri
dan Edy Wiyono.
2008. Ilmu
Pengetahuan Alam
4: untuk SD/MI
Kelas IV.Jakarta :
Pusat Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
bertanggung jawab
terhadap kelompok
Psikomotorik
4.1.4 Menuliskan daur
hidup beberapa hewan
di lingkungan sekitar
memberikan soal
evaluasi
15. Soal evaluasi
dikerjakan
individu tetapi
nilai digunakan
untuk kelompok
4.2 Mendeskripsikan
daur hidup
beberapa hewan
di lingkungan
sekitar, misalnya
kecoa, nyamuk,
kupu-kupu,
kucing
Pertemuan 2 siklus II
Kognitif
4.1.1 Menyebutkan
pengertian
metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis tidak
sempurna
4.1.2 Menyebutkan
contoh hewan-hewan
yang mengalami
metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis tidak
sempurna
Afektif
4.2.4 Menunjukan
Daur hidup
hewan :
Metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis
tidak
sempurna dan
contohnya
hewannya
- Siswa dibagai
dalam kelompok
heterogen
18. Siswa
mengamati
gambar kupu-
kupu dan kecoa
19. Setiap
kelompok
mencaritahu
pengertian
metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis
tidak sempurna
dan contohnya
20. Guru
memberikan soal
evaluasi
21. Siswa
mengerjakan soal
evaluasi siklus 1.
22. Tes isian
23. Penialian
sikap, dan
keterampial
n
24. Pilihan
ganda
2×40
menit
Sulistyanto, Heri
dan Edy Wiyono.
2008. Ilmu
Pengetahuan Alam
4: untuk SD/MI
Kelas IV. Jakarta :
Pusat Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
rasa percaya diri,
kerjasama dan
bertanggung jawab
dalam kelompok
Psikomotorik
4.1.5 Menuliskan
hewan berdasarkan
jenis metamorfosis nya
kedalam tabel
4.1 Mendeskripsikan
daur hidup
beberapa hewan di
lingkungan
sekitar, misalnya
kecoa, nyamuk,
kupu-kupu, kucing
Pertemuan 1 Siklus II
Kognitif
4.1.1 Menjelaskan
pebedaan
metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis tidak
sempurna
Afektif
4.1.2 Menunjukan
rasa percaya diri,
kerjasama dan
bertanggung jawab
terhadap kelompok
Psikomotorik
Daur hidup
hewan :
perbedaan
hewan yang
mengalami
metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis
tidak
sempurna
25. Siswa
dibagai dalam
kelompok
heterogen
26. Siswa
mengamati
video
27. Setiap
kelompok
mencaritahu
perbedaan
hewan yang
mengalami
metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis
tidak sempurna
28. Setiap
kelompok
menggambarkan
31. Tes isian
Penialian
sikap, dan
keterampialn
2×40
menit
Sulistyanto, Heri
dan Edy Wiyono.
2008. Ilmu
Pengetahuan Alam
4: untuk SD/MI
Kelas IV.Jakarta :
Pusat Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
4.1.3 Mengamati
video tentang
metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis tidak
sempurna
4.1.4 Menggambarka
n contoh hewan
metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis tidak
sempurna
salah satu
contoh hewan
yang mengalami
metamorfosis
sempurna dan
metamorfosis
tidak sempurna
29. Setiap
kelompok
mepresentasikan
gambaranya
30. Guru
memberikan
soal evaluasi
4.1 Mendeskripsikan
daur hidup
beberapa hewan
di lingkungan
sekitar, misalnya
kecoa, nyamuk,
kupu-kupu,
kucing
Pertemuan 2 siklus II
Kognitif
4.2.1 Mengurutkan
daur hidup hewan
4.2.2 Menjelaskan
cara pemeliharaan
hewan peliharaan
agar hidup lebh
lama
Afektif
4.2.3 Menunjukan rasa
percaya diri,
Daur hidup
hewan :
urutan daur
hidup hewan
dan cara
pemeliharaan
hewan
- Kelompok
diminta untuk
mencari tahu
urutan daur
hidup hewan
dari berbagai
sumber
(perpustakaan
32. Siswa
dibagai dalam
kelompok
heterogen yang
beranggotakan
4-5 anak.
33. Siswa
mengamati
36. Tes isian
37. Penialian
sikap, dan
keterampial
n
Pilihan
ganda
2×40
menit
Sulistyanto, Heri
dan Edy Wiyono.
2008. Ilmu
Pengetahuan Alam
4: untuk SD/MI
Kelas IV.Jakarta :
Pusat Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
kerjasama dan
bertanggung
jawab terhadap
kelompok
Psikomotorik
4.1.4Mengidentifikasi
kan hewan
berdasarkan daur
hidup hewan
gambar hewan
yang ada dalam
dalam materi di
buku
34. Guru
mengadakan
games tentang
daur hidup
hewan
35. Siswa
mengerjakan
soal evaluasi
siklus2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Pertemuan 1 Siklus I
Satuan Tingkat Pendidikan : SD KANISIUS SENGKAN
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup
B. Kompetesi Dasar
4.3 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar,
misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing
C. Indikator
Kognitif
4.3.1 Menyebutkan daur hidup beberapa hewan di lingkungan tempat
tinggal
4.3.2 Menjelaskan pengertian metamorfosis
Afektif
4.3.3 Menunjukan rasa percaya diri, kerjasama dan bertanggung jawab
terhadap kelompok
Psikomotorik
4.2.4 Menuliskan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar
D. Tujuan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
1. Siswa dapat menyebutkan minimal 3 daur hidup hewan di
lingkungan tempat tinggal
2. Siswa dapatmenjelaskan pengertian metamorphosis
3. Siswa dapat menunjukan rasa percaya diri, kerjasama dan
bertanggung jawab terhadap kelompok
4. Siswa dapatmenuliskan daur hidup beberapa hewan di lingkungan
sekitar
E. Materi Pokok
- Daur hidup hewan, metamorfosis, dan contoh hewan yang
mengalami daur hidup tetap dan berubah bentuk
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pembelajaran kooperatif
Metode : STAD
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
Pendahuluan
5. Guru memberikan salam kepada siswa, “Selamat
pagi anak-anak.”
6. Salah satu siswa memimpin doa. “Sebelum memulai
pelajaran mari kita berdoa terlebih dahulu.”
7. Guru menanyakan kabar siswa, “Bagaimana kabar
kalian hari ini?”
8. Guru melakukan presensi, “Siapa yang tidak masuk
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
hari ini? … Mengapa dia tidak masuk?”
9. Guru menyiapkan beberapa bahan ajar yang
digunakan sebagai media pembelajaran.
Inti
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kesepakan dalam mengikuti pembelajaran. (langkah
STAD 1)
2. Siswa dibagi dalam kelompok heterogen yang
beranggotakan 4-5 anak. (langkah STAD 2)
3. Guru bercerita tentang daur hidup hewan, misalnya
kupu-kupu. (langkah STAD 3)
4. Siswa mencari tahu tentang pengertian daur hidup,
metamorfosis, dan contoh hewan yang mengalami
daur hidup tetap dan berubah bentuk. (langkah
STAD 4)
5. Siswa berdiskusi dan saling bertanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari. (langkah STAD 4)
6. Guru membimbing setiap kelompok dalam
berdiskusi dan belajar. (langkah STAD 4)
7. Guru memberikan soal evaluasi, Soal evaluasi
dikerjakan individu dan nilai dijadikan satu sebagai
nilai kelompok. (langkah STAD 5)
8. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memiliki skor tertinggi. (langkah STAD 6)
65 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
H. Alat dan Bahan ajar
Lembar Kerja Siswa
Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4:
untuk SD/MI Kelas IV.Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
I. Penilaian :
Penilaian Kognitif
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛𝑠𝑘𝑜𝑟𝑥 4
2 𝑥 10
Penilaian Afektif dalam Kelompok
No Kriteria Bagus
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1. Percaya Diri
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
Mampu memahami hasil
diskusi namun belum
berani untuk
mengungkapkan ide atau
9. Guru memberikan penguatan tentang materi.
10. Guru dan siswa merangkum hasil pembelajaran.
Penutup
1 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
2 Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.
3 Guru mengajak siswa berdoa untuk menutup
pembelajaran.
4 Guru memberikan salam penutup.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
secara mandiri
dengan benar.
dengan benar
melalui bantuan
teman kelompok.
gagasan.
2. Kerjasama
Mampu
berdiskusi dengan
teman
kelompokdengan
sukarela.
Mampu
berdiskusi
dengan teman
kelompok
namun harus
dimintaguru.
Mampu berdiskusi dengan
teman kelompok namun
harus diminta guru dan
teman.
3. Bertanggungj
awab
Mampu
memahmai materi
yang diberikan
secara mandiri
dengan baik.
Mampu
memahami
materi yang
diberikan dengan
bantuan guru.
Mampu memahmai materi
yang diberikan dengan
bantuan guru dan teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
A. Indikator
1. Menyebutkan daur hidup beberapa hewan di lingkungan tempat tinggal
2. Menjelaskan pengertian metamorfosis
B. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan minimal 3 daur hidup hewan di lingkungan tempat
tinggal
2. Siswa dapatmenjelaskan pengertian metamorfosis
C. Petunjuk
1. Tuliskan nama anggota kelompok pada kolom pojok kanan atas
2. Bacalah petunjuk mengerjakan lembar LKS dengan cermat
3. Kerjakan LKS bersama kelompok
4. Kerjakan dengan teliti dan cermat
5. Jika ada pertanyaan bisa ditanyakan kepada guru
D. Kegiatan belajar
Kerjakanlah soal-soal berikut ini di buku PS !
1. Apa yang dimaksud dengan daur hidup hewan ?
2. Apa yang dimaksud dengan metamorfosis ?
3. Apakah makhluk hidup memiliki daur hidup yang sama? Jelaskan alasanmu!
4. Sebutkan 3 contoh hewan yang mengalami perubahan bentuk pada saat tumbuh
dan berkembang !
5. Sebutkan 3 contoh hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk pada saat
tumbuh dan berkembang !
Lembar Kerja Siswa
Pertemuan 1 siklus I
Nama kelompok:
1. ………………………….
2. ………………………….
3. …………………………..
4. …………………………..
5. ……………………………
6. ……………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Pertemuan 2 Siklus 1
Satuan Tingkat Pendidikan : SD KANISIUS SENGKAN
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup
B. Kompetesi Dasar
4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya
kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing
C. Indikator
Kognitif
4.2.5 Menyebutkan pengertian metamorfosis sempurna dan metamorfosis
tidak sempurna
4.2.6 Menyebutkan contoh hewan-hewan yang mengalami metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna
Afektif
4.2.7 Menunjukan rasa percaya diri, kerjasama dan bertanggung jawab
dalam kelompok
Psikomotorik
4.1.4 Menuliskan hewan berdasarkan jenis metamorfosis nya kedalam tabel
D. Tujuan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
1. Siswa mampu menyebutkan pengertian metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna
2. Siswa mampu menyebutkan contoh hewan-hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna
3. Siswa mampu menunjukan rasa percaya diri, kerjasama dan bertanggung
jawab dalam kelompok
4. Siswa mampumenuliskan hewan berdasarkan jenis metamorfosis nya
kedalam tabel
E. Materi Pokok
- Daur hidup hewan : Metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna dan contohnya hewannya
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : pembelajaran kooperatif
Metode : STAD
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
Pendahuluan
1. Guru memberikan salam kepada siswa, “Selamat
pagi anak-anak.”
2. Salah satu siswa memimpin doa. “Sebelum memulai
pelajaran mari kita berdoa terlebih dahulu.
3. Guru menanyakan kabar siswa, “Bagaimana kabar
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
kalian hari ini?”
4. Guru melakukan presensi, “Siapa yang tidak masuk
hari ini? … Mengapa dia tidak masuk?”
5. Guru menyiapkan beberapa bahan ajar yang
digunakan sebagai media pembelajaran.
Inti
15. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kesepakan dalam mengikuti pembelajaran. (langkah
STAD 1)
16. Guru membahas materi sebelumnya secara singkat
17. Siswa dibagai dalam kelompok heterogen yang
beranggotakan 4-5 anak. (langkah STAD 2)
18. Guru menampilkan gambar melalui PPT, Siswa
mengamati gambar kupu-kupu dan kecoa melalui
PPT (langkah STAD 3)
19. Siswa mengamati perbedaan pada gambar (langkah
STAD 4)
20. Guru menyebutkan bahwa kedua gambar ini adalah
contoh hewan yang mengalami metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna (langkah
STAD 3)
21. Setiap kelompok mencaritahu pengertian
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
65 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
sempurna dan contohnya (langkah STAD 4)
22. Siswa berdiskusi dan saling bertanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari (langkah STAD 4)
23. Guru membimbing setiap kelompok dalam berdiskusi
dan belajar. (langkah STAD 4)
24. Guru meminta siswa untuk menutup buku pelajaran
maupun materi yang berkaitan dengan pelajaran hari
ini.
25. Guru memberikan soal evaluasi tentang
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna dan contohnya hewanya (langkah STAD 5)
26. Kelompok saling berkompetisi menjawab pertanyaan
dari guru. (langkah STAD 5)
27. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memiliki skor tertinggi. (langkah STAD 6)
28. Guru memberikan penguatan tentang materi
pembelajaran.
29. Guru dan siswa merangkum hasil pembelajaran.
Penutup
1 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
2 Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
H. Alat dan Bahan ajar
1. Laptop dan viewer
2. Gambarhewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan metamorfosis
tidak sempurna
3. Lembar Kerja Siswa
4. Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk
SD/MI Kelas IV.Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian :
Penilaian Afektif Individu dalam Kelompok
No
.
Kriteria
Bagus
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1.
Percaya
Diri
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
secara mandiri
dengan benar.
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
dengan benar
melalui bantuan
teman kelompok.
Mampu memahami hasil
diskusi namun belum berani
untuk mengungkapkan ide
atau gagasan.
3 Guru mengajak siswa berdoa untuk menutup
pembelajaran.
4 Guru memberikan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
A. Indikator
1. Menyebutkan pengertian metamorfosis sempurna dan metamorfosis
tidak sempurna
2. Menyebutkan contoh hewan-hewan yang mengalami metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna
B. Tujuan pembelajaran
1. Siswa mampu menyebutkan pengertian metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna
2. Siswa mampu menyebutkan contoh hewan-hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna
C. Petunjuk
1. Tuliskan nama anggota kelompok pada kolom pojok kanan atas
2. Bacalah petunjuk mengerjakan lembar LKS dengan cermat
3. Kerjakan LKS bersama kelompok
4. Kerjakan dengan teliti dan cermat
5. Jika ada pertanyaan bisa ditanyakan kepada guru
D. Kegiatan belajar
Carilah informasi mengenai hewan-hewan dilingkungan sekitarmu.
Kemudian, tuliskan jenis tahapan pertumbuhannya dalam tabel berikut di buku
latihanmu
No Nama hewan Jenis tahapan pertumbuhan
1 Nyamuk Metamorfosis sempurna
2
3
4
5
…
Jawablah pertanyaan dibawah ini
1. Apa yang dimaksud dengan metamorfosis ?
2. Jelaskan perbedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna ?
3. Berilah satu contoh hewan yang melakukan metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna dan jelaskan daur hidupnya !
Lembar Kerja Siswa
Pertemuan 2 siklus I
Nama kelompok:
1. ………………………….
2. ………………………….
3. …………………………..
4. …………………………..
5. ……………………………
6. ……………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Pertemuan 1 Siklus II
Satuan Tingkat Pendidikan :SDKANISIUS SENGKAN
Mata Pelajaran :IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester :IV/I
Alokasi Waktu :2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup
B. Kompetesi Dasar
4.3 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar,
misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing
C. Indikator
Kognitif
4.3.1 Menjelaskan pebedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis
tidak sempurna
Afektif
4.3.2 Menunjukan rasa percaya diri, kerjasama dan bertanggung jawab
terhadap kelompok
Psikomotorik
4.3.3 Mengamati video tentang metamorfosis sempurna dan metamorfosis
tidak sempurna
4.3.4 Menggambarkan contoh hewan metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan metamorfosis sempurna dan metamorfosis
tidak sempurna
2. Siswa mampu Menunjukan rasa percaya diri, kerjasama dan
bertanggung jawab terhadap kelompok
3. Siswa dapatmengamati video tentang metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna
4. Siswa dapat menggambarkan contoh hewan metamorfosis sempurna
dan metamorfosis tidak sempurna
E. Materi Pokok
Daur hidup hewan :perbedaan hewan yang mengalami metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : pembelajaran kooperatif
Metode : STAD
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
Kegiatan awal
1. Guru memberikan salam kepada siswa, “Selamat
pagi anak-anak.”
2. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa.
“Sebelum memulai pelajaran mari kita berdoa
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
terlebih dahulu.”
3. Guru menanyakan kabar siswa, “Bagaimana kabar
kalian hari ini?”
4. Guru melakukan presensi, “Siapa yang tidak masuk
hari ini? … Mengapa dia tidak masuk?”
5. Guru menyiapkan beberapa bahan ajar yang
digunakan sebagai media pembelajaran.
Kegiatan Inti
13. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kesepakan dalam mengikuti pembelajaran. (Langkah
STAD 1)
14. Guru membahas materi sebelumnya secara singkat
15. Siswa dibagai dalam kelompok heterogen yang
beranggotakan 4-5 anak. (Langkah STAD 2)
16. Siswa mengamati video hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna. (Langkah STAD 3)
17. Kelompok mendiskusikan perbedaan hewan yang
mengalami metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna (Langkah STAD 4)
18. Setiap kelompok mencaritahu perbedaan hewan
yang mengalami metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna. (Langkah STAD 4)
65 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
19. Setiap kelompok menggambarkan salah satu contoh
hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna. (Langkah STAD 4)
20. Siswa berdiskusi dan saling bertanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari. (Langkah STAD 4)
21. Setiap kelompok mepresentasikan hasil gambaranya
ke depan kelas. (Langkah STAD 4)
22. Guru meminta siswa untuk menutup buku pelajaran
maupun materi yang berkaitan dengan pelajaran hari
ini.
23. Guru memberikan soal evaluasi. (Langkah STAD 5)
24. Kelompok saling berkompetisi menjawab
pertanyaan dari guru.
25. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memiliki skor tertinggi. (Langkah STAD 6)
26. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus 1.
27. Guru memberikan penguatan materi yang belum
dimengerti
Kegiatan akhir
1 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
2 Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
H. Alat dan Bahan ajar
Laptop dan viewer
Gambar dan video
Lembar Kerja Siswa
Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4:
untuk SD/MI Kelas IV.Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
I. Penilaian :
Penilaian kognitif
nilaitotal =perolehanskorx 5
2 x 10
Penilaian Afektif Individu dalam Kelompok
No. Kriteria Bagus
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1. Percaya Diri
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
secara mandiri
dengan benar.
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
dengan benar
melalui bantuan
teman kelompok.
Mampu memahami hasil
diskusi namun belum
berani untuk
mengungkapkan ide atau
gagasan.
2. Kerjasama Mampu Mampu Mampu berdiskusi dengan
3 Guru mengajak siswa berdoa untuk menutup
pembelajaran.
4 Guru memberikan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
berdiskusi dengan
teman
kelompokdengan
sukarela.
berdiskusi
dengan teman
kelompok namun
harus
dimintaguru.
teman kelompok namun
harus diminta guru dan
teman.
3. Bertanggung
jawab
Mampu
memahmai materi
yang diberikan
secara mandiri
dengan baik.
Mampu
memahami
materi yang
diberikan dengan
bantuan guru.
Mampu memahmai materi
yang diberikan dengan
bantuan guru dan teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
A. Indikator
1. Menjelaskan pebedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna
B. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan metamorfosis sempurna dan metamorfosis
tidak sempurna
C. Petunjuk
1. Tuliskan nama anggota kelompok pada kolom pojok kanan atas
2. Bacalah petunjuk mengerjakan lembar LKS dengan cermat
3. Kerjakan LKS bersama kelompok
4. Kerjakan dengan teliti dan cermat
5. Jika ada pertanyaan bisa ditanyakan kepada guru
D. Kegiatan belajar
Kerjakanlah soal-soal berikut ini di buku PS !
1. Jelaskan perbedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna.
2. Samakah daur hidup antara kupu-kupu dengan kecoa? Jelaskan
alasanmu!
3. Capung daur hidupnya adalah metamorfosis tidak sempurna. Beri
alasan!
Buatlah skema perkembangbiakan katak dan jelaskan tahapannya
Lembar Kerja Siswa
Pertemuan 1 siklus II
Nama kelompok:
1. ………………………….
2. ………………………….
3. …………………………..
4. …………………………..
5. ……………………………
6. ……………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Pertemuan 2 Siklus II
Satuan Tingkat Pendidikan : SD KANISIUS SENGKAN
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup
B. Kompetesi Dasar
4.4 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar,
misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing
C. Indikator
Kognitif
4.4.1 Mengurutkan daur hidup hewan
4.4.2 Menjelaskan cara pemeliharaan hewan peliharaan agar hidup lebih
lama
Afektif
4.4.3 Menunjukan rasa percaya diri, kerjasama dan bertanggung jawab
terhadap kelompok
Psikomotorik
4.1.4 Mengidentifikasikan hewan berdasarkan daur hidup hewan
D. Tujuan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
1. Siswa dapat mengurutkan daur hidup hewan
2. Siswa dapat menjelaskan cara pemeliharaan hewan peliharaan agar hewan
dapat hidup lebih lama
3. Siswa dapat menunjukan rasa percaya diri, kerjasama dan bertanggung
jawab terhadap kelompok
4. Siswa dapat mengidentifikasikan hewan berdasarkan daur hidup hewan
E. Materi Pokok
- Daur hidup hewan : urutan daur hidup hewan dan cara pemeliharaan
hewan
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : pembelajaran kooperatif
Metode : STAD
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajar
Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
Kegiatan awal
1. Guru memberikan salam kepada siswa, “Selamat
pagi anak-anak.”
2. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa.
“Sebelum memulai pelajaran mari kita berdoa
terlebih dahulu.”
3. Guru menanyakan kabar siswa, “Bagaimana kabar
kalian hari ini?”
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
4. Guru melakukan presensi, “Siapa yang tidak masuk
hari ini? … Mengapa dia tidak masuk?”
5. Guru menyiapkan beberapa bahan ajar yang
digunakan sebagai media pembelajaran.
Kegiatan Inti
11. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kesepakan dalam mengikuti pembelajaran. (langkah
STAD 1)
12. Guru membahas materi sebelumnya secara singkat
13. Siswa dibagai dalam kelompok heterogen yang
beranggotakan 4-5 anak. (langkah STAD 2)
14. Siswa mengamati daur hidup hewan yang
ditampilkan dalam PPT (langkah STAD 3)
15. Siswa mengamati gambar hewan yang ada dalam
dalam materi di buku (langkah STAD 3)
16. Siswa mengamati urutan daur hidup hewan (langkah
STAD 3)
17. Guru menyebutkan beberapa nama hewan (langkah
STAD 3)
18. Kelompok diminta untuk mencari tahu urutan daur
hidup hewan dari berbagai sumber (perpustakaan )
(langkah STAD 4)
19. Guru membimbing setiap kelompok dalam
65 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
berdiskusi dan belajar. (langkah STAD 4)
20. Guru meminta siswa untuk menutup buku pelajaran
maupun materi yang berkaitan dengan pelajaran hari
ini.
21. Guru mengadakan games tentang daur hidup hewan
misalnya: Guru menampilkan beberapan hewan dan
siswa diminta untuk menuliskan urutan daur hidup
hewan (langkah STAD 4)
22. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus2. (langkah
STAD 5)
23. Guru memberika reward kepada siswa (langkah
STAD 6)
24. Guru memberikan penguatan tentang materi maupun
membenarkan jawaban siswa yang belum tepat.
Kegiatan akhir
1 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
2 Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.
3 Guru mengajak siswa berdoa untuk menutup
pembelajaran.
4 Guru memberikan salam penutup.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
H. Alat dan Bahan ajar
Laptop dan viewer
Video
Lembar Kerja Siswa
Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4:
untuk SD/MI Kelas IV.Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
I. Penilaian :
Penilaian Afektif Individu dalam Kelompok
No. Kriteria
Bagus
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1. Percaya Diri
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
secara mandiri
dengan benar.
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
dengan benar
melalui bantuan
teman kelompok.
Mampu memahami
hasil diskusi namun
belum berani untuk
mengungkapkan ide
atau gagasan.
2. Kerjasama
Mampu
berdiskusi
dengan teman
kelompokdengan
Mampu
berdiskusi
dengan teman
kelompok
Mampu berdiskusi
dengan teman
kelompok namun
harus diminta guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
sukarela. namun harus
dimintaguru.
dan teman.
3. Bertanggungjawab
Mampu
memahmai
materi yang
diberikan secara
mandiri dengan
baik.
Mampu
memahami
materi yang
diberikan dengan
bantuan guru.
Mampu memahmai
materi yang diberikan
dengan bantuan guru
dan teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
A. Indikator
1. Mengurutkan daur hidup hewan
2. Menjelaskan cara pemeliharaan hewan peliharaan agar hidup lebih lama
B. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat mengurutkan daur hidup hewan
2. Siswa dapat menjelaskan cara pemeliharaan hewan peliharaan agar
hewan dapat hidup lebih lama
C. Petunjuk
1. Tuliskan nama anggota kelompok pada kolom pojok kanan atas
2. Bacalah petunjuk mengerjakan lembar LKS dengan cermat
3. Kerjakan LKS bersama kelompok
4. Kerjakan dengan teliti dan cermat
5. Jika ada pertanyaan bisa ditanyakan kepada guru
D. Kegiatan belajar
Tuliskan daur hidup beberapa hewan dibawah ini :
1. Kecoa
2. Kupu-kupu
3. Nyamuk
4. Belalang
Lembar Kerja Siswa
Pertemuan 2 siklus II
Nama kelompok:
1. ………………………….
2. ………………………….
3. …………………………..
4. …………………………..
5. ……………………………
6. ……………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
LAMPIRAN III
Soal Evaluasi Siklus I
Soal Evaluasi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
TES ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN
2015/2016
Mata
Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam Nama :
Hari/Tanggal : No.
urut
:
Waktu : 30 menit
Petunjuk :
- Tulislah nama dan nomor urutmu pada pojok kanan atas.
- Bacalah setiap soal dengan saksama.
- Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada
jawabanyang benar.
1. Seluruh proses perubahan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya disebut…..
a. fotosintesis
b. sitokinesis
c. metamorfosis
d. daur hidup
2. Daur hidup hewan yang mengalami perubahan bentuk disebut…
a. metamorfosis
b. metabolisme
c. fatamorgana
d. ekosistem
3. Hewan berikut yang tidak mengalami metamorfosis baik sempurna maupun tidak
sempurna adalah......
a. nyamuk
b. katak
c. kecoa
d. kucing
4. Hewan yang mengalami metamorfosis adalah ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
a. lalat
b. kambing
c. kucing
d. ayam
5. Hewan yang mengalami tahapan jentik-jentik dalam daur hidupnya adalah…
a. lalat
b. katak
c. nyamuk
d. kecoak
6. Ani menemukan banyask ulat pada daun tanaman hias, kemudian ulattersebut dibasmi
oleh Anikarena merusak daun tanamanhias. Kematian ulat tersebut dapat menimbulkan . .
. .
a. jumlah kupu-kupu bertambah
b. jumlah kupu-kupu berkurang
c. jumlah telur kupu-kupu bertambah
d. jumlah ulat bertambah
7. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah.....
a. kecoa dan jangkrik
b. belalang dan nyamuk
c. nyamuk dan kupu-kupu
d. katak dan capung
8. Dibawah ini contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah…
a. belalang, kupu-kupu dan kecoa
b. rayap, katak dan kupu-kupu
c. rayap, belalang dan kecoa
d. kupu-kupu, belalang dan nyamuk
9. Sering membersihkan bak mandi akan memutuskan daur hidup nyamuk karena . . . .
a. telur, jentik, dan pupa ada di dalam air
b. telur, jentik, dan nimfa ada di dalam air
c. telur, jentik dan nyamuk ada di dalam air
d. jentik, pupa, dan nyamuk ada di dalam air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
10. Di halaman rumah ada anjing, kupu-kupu, capung dan ayam. Hewan yang daur hidupnya
mengalami metamorfosis adalah . . . .
a. anjing dan kupu-kupu
b. ayam dan anjing
c. kupu-kupu dan capung
d. capung dan ayam
11. Daur hidup tanpa metamorfosis dialami oleh hewan ....
a. katak
b. kangguru
c. kecoa
d. belalang
12. Perhatikan beberapa pernyataan berikut.
1) Membawa kuman penyakit
2) Mengalami metamorfosis sempurna
3) Mengalami metamorfosis tak sempurna
4) Tidak bersayap.
Pernyataan yang tepat tentang kecoak adalah nomor ...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
13. Tahap pemakan daun dalam daur hidup kupu-kupu terjadi pada masa
a. kepompong
b. telur
c. ulat
d. kupu-kupu
14. Berikut ini yang merupakan tahapan daur hidup kucing adalah
a. telur –larva-pupa-dewasa
b. telur-nimfa-dewasa
c. telur-muda-dewasa
d. bayi-muda-dewasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
15. Pola kehidupan yang berulang-ulang disebut ...
a. Siklus atau daur hidup
b. Perubahan hidup
c. Penyesuaian hidup
d. Perkembangan hidup
16. Jenis hewan seperti gambar berikut makanananya adalah …
a. Semut
b. Nektar
c. Semut
d. Nyamuk
17. Tahapan setelah ulat adalah ....
a. larva
b. kepompong
c. nimfa
d. kupu-kupu dewasa
18. Daur hidup belalang sama dengan daur hidup kecoak karena . . . .
a. metamorfosis
b. ametamorfosis
c. metamorfosis sempurna
d. metamorfosis tidak sempurna
19. Ulat sutra diperlihara untuk bahan pembuat kain sutra. Bagianyang dimanfaatkan adalah .
. . .
a. badan ulat
b. kupu-kupu
c. telur sutra
d. kepompong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
20. Ekor katak mengalami penyusutan pada tahap ....
a. berudu
b. dewasa
c. bertelur
d. menetas dari telurnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Tes Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Semester Gasal Tahun Ajaran 2015/2016
Mata
Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam Nama :
Hari/Tanggal : No.
Urut
:
Waktu : 30 Menit
Petunjuk :
- Tulislah nama dan nomor urutmu pada pojok kanan atas.
- Bacalah setiap soal dengan saksama.
- Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (x) pada jawabanyang
benar.
1. Setelah menjadi kepompong, kupu-
kupu berubah menjadi.....
a. telur
b. kupu-kupu dewasa
c. ulat
d. kupu-kupu muda
2. Tahapan daur hidup kecoak yang
benar yaitu . . . .
a. kecoak – nimfa – telur
b. telur – kecoak – nimfa
c. nimfa – telur – kecoak
d. telur – nimfa – kecoak
3.
Gambar di atas merupakan salah satu
tahap dalam daur hidup kecoak yang
disebut. . . .
a. telur
b. nimfa
c. larva
d. pupa
4. Daur hidup belalang sama dengan
daur hidup kecoak karena mengalami
. . . .
a. metamorphosis
b. ametamorfosis
c. metamorfosis tidak sempurna
d. metamorfosis sempurna
5. Kecebong bernapas dengan ....
a. paru-paru
b. kulit
c. insang
d. Trakea
6. Tahapan nimfa terjadi pada daur
hidup hewan…
a. kupu-kupu
b. katak
c. kecoa
d. nyamuk
7. Yang membedakan antara kecoa
muda dengan kecoa dewasa ialah ....
a. kecoa muda tidak bersayap
b. kecoa dewasa tidak bersayap
c. kecoa muda tidak memiliki kaki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
d. kecoa muda dan kecoa dewasa
memiliki kaki
8. Berikut ini serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna adalah ....
a. kupu-kupu
b. semut
c. Kecoak
d. Jangkrk
9. Urutan yang benar dalam tahapan
metamorfosis sempurna adalah ....
a. telur - larva - pupa - dewasa
b. dewasa - larva - pupa - telur
c. telur - larva - pupa - dewasa
d. telur - larva - dewasa – pupa
10. Urutan proses daur hidup pada
nyamuk adalah ....
a. telur - jentik-jentik - kecebong –
nyamuk
b. telur - belatung - pupa - nyamuk
c. telur - jentik-jentik - pupa -
nyamuk
d. telur - pupa - jentik-jentik –
nyamuk
11. Hewan yang daur hidupnya
mengalami metamorfosis
tidaksempurna adalah capung,
karena dalam daur hidupnya tidak
adafase . . . .
a. telur, dan ulat
b. ulat dan kepompong
c. nimfa dan kepompong
d. kepompong dan capung
12. Daur hidup tanpa metamorfosis
dialami oleh hewan ....
a. katak
b. kangguru
c. kecoa
d. belalang
13. Tahapan setelah telur menetas pada
metamorfosis tidak sem-purna
disebut ....
a. nimfa
b. pupa
c. larva
d. dewasa
14. Berikut ini yang menunjukkan
tahapan yang benar mengenai daur
hidup kucing ialah ....
a. telur - larva - pupa - dewasa
b. telur - nimfa - dewasa
c. telur - muda - dewasa
d. bayi - muda – dewasa
15. Perhatikan gambar di samping !
Urutan tahapan metamorfosis kupu-
kupu yang benar adalah...
a. 1 - 2 - 3 – 4
b. 2 - 3 - 1 -4
c. 3 - 4 - 2 – 1
d. 4 - 3 - 1 - 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
16. Yang membedakan antara kecoa
muda dengan kecoa dewasaialah ....
a. kecoa muda tidak bersayap
b. kecoa dewasa tidak bersayap
c. kecoa muda tidak memiliki kaki
d.kecoa muda dan kecoa dewasa
memiliki kaki
17. Hewan yang mengalami
metamorphosis, berkembang biak
dengan cara …
a. melahirkan
b. bertelur
c. membelah diri
d. melahirkan dan bertelur
18. Ulat sutra diperlihara untuk bahan
pembuat kain sutra. bagian yang
dimanfaatkan adalah . . . .
a. badan ulat
b. kupu-kupu
c. telur sutra
d. kepompong
19. Berikut ini, kegiatan yang dapat
menyebabkan binatang peliharaan
sakit ialah ....
a. memberikan makanan dan
minuman yang sehat
b. membiarkan kandang kotor
c. membersihkan tubuh hewan
secara teratur
d. memberikan vitamin atau obat
pencegah penyakit
20. Jika kucingmu terserang penyakit
menular, yang harus kamu lakukan
ialah ....
a. membawanya ke dokter hewan
b. dibiarkan begitu saja
c. digabungkan dengan kucing lain
agar tidak kesepian
d. diberikan makanan khusus untuk
kucing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
LAMPIRAN IV
Validasi Lembar Keaktifan
Validasi Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
LAMPIRAN V
Data Prestasi Belajar Kondisi Awal
Siswa
Data Keaktifan Belajar Kondisi Awal
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
LAMPIRAN VI
Hasil Pekerjaan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
LAMPIRAN VII
Data Pengamatan Keaktifan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
LAMPIRAN VIII
Foto-foto Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Biodata Penulis
Armi Yustina lahir di Sleman, 20 April 1994.Riwayat pendidikan
dimulai dari TK di TK Citra Sakti lulus pada tahun 1999, kemudian
melanjutkan pendidikan SD di SD Negeri Kiyaran I lulus pada tahun
2006. Menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri
I Pakem pada tahun 2009 dan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Pakem lulus
pada tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan kuliah di
Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI