peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan antar gaya gerak

83
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses penguatan dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran dan latihan. Pendidikan adalah pembinaan kepribadian,pengembangan kemampuan atau potensi yang perlu di kembangkan,peningkatan kemampuan dari tidak tahu menjadi tahu,serta tujuan ke arah mana peserta didik dapat mengaktualisasikan dirinya seoptimal mungkin (suwarno, 2006 : 22).sedangkan dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan ke arah masyarakat yang lebih rumit dan kompleks .program pendidikan yang ada pada saat ini di harapkan mampu menyediakan sumber yang dapat di olah menjadi sesuatu yang dapat menjawab dan memecahkan permasalahan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat di wujudkan dengan bentuk perbaikan dan perbaharuan dalam dunia pendidikan. Perlu di sadari bersama bahwa keberhasilan pendidikan tidak semata-mata di

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 30-Jun-2015

2.057 views

Category:

Devices & Hardware


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses penguatan dan tingkah laku seseorang

atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pembelajaran dan latihan.

Pendidikan adalah pembinaan kepribadian,pengembangan kemampuan

atau potensi yang perlu di kembangkan,peningkatan kemampuan dari tidak

tahu menjadi tahu,serta tujuan ke arah mana peserta didik dapat

mengaktualisasikan dirinya seoptimal mungkin (suwarno, 2006 :

22).sedangkan dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi

menyebabkan terjadinya perubahan ke arah masyarakat yang lebih rumit

dan kompleks .program pendidikan yang ada pada saat ini di harapkan

mampu menyediakan sumber yang dapat di olah menjadi sesuatu yang

dapat menjawab dan memecahkan permasalahan.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat di wujudkan dengan bentuk

perbaikan dan perbaharuan dalam dunia pendidikan. Perlu di sadari

bersama bahwa keberhasilan pendidikan tidak semata-mata di tentukan

oleh sekolah saja.namun keberhasilan tersebut di tentukan oleh banyak

faktor ,salah satunya adalah lingkungan pendidikan.lingkungan pendidikan

adalah lingkungan yang melingkupi terjadinya proses

pendidikan.lingkungan tersebut meliputi lingkungkungan

keluarga,lingkungan sekolah dan masyarakat (suwarno,2006 : 39).tanpa

adanya kerja sama yang baik baik antar lingkungan tersebut pendidikan

takan berhasil dengan baik. Dalam pembangunan nasional, pendidikan

diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta

dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna

menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Pendidikan

berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan

Page 2: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang

sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan

nilai-nilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan sarana dan

prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini

mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab

keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah.

Tujuan utama pembelajaran IPA adalah siswa memahami konsep-konsep

IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah. Agar

tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang

tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui pendekatan

PAKEM.

Upaya peningkatan mutu pendidikan di Sekolah perlu di dukung

kemampuan dan kreativitas guru. Kemampuan merencanakan yang tepat

akan berdampak pada pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Pembelajaran yang berhasil di tunjukan oleh di kuasainya materi pelajaran

oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya

dinyatakan dengan nilai.

Sala satu pemecahan masalah dari berbagai permasalahan yang di

gunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan adalah

pemanfaatan penelitian pendidikan.

Penelitan yang di maksud adalah PTK ( penelitian tindakan

kelas ).penelitan tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja di munculkan dan

terjadi dalam suatu kelas secara bersama (arikunto, 2006 : 3).oleh karena

itu PTK terkait erat dengan pembelajaran sehari-hari yang di hadap

seorang guru

Dalam meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas siswa,sekolah dan

pihak terkait harus mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif,di

samping itu ada hal yang sangat menunjang keberhasilan pendidikan anak

yaitu dengan menyediakan berbagai macam media belajar dan alat peraga

Page 3: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

yang bervarias dan berdaya guna,yang semuanya itu di sesuaikan dengan

tema yang sedang berlangsung .selain hal tersebut untuk meningkatan

pengetahuan anak,guru harus mempunyai kretifitas yang beragam diman

anak dapat menikmati dengan keaktifan dan kreatifitasnya dalam

pembelajaran.dengan demikian anak akan menyerap pengalaman secara

langsung tidak hanya mendengarkan ceramah teori dari guru.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas V SD Negeri 10 lohia

kecamatan lohia Kab.muna yang dilaksanakan hari kamis tanggal 8 mei

2014 dalam mata pelajaran IPA tentang hubungan antara gaya, gerak dan

energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) hasil

ulangan IPA menunjukan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap

materi pelajaran. Hanya 4 orang dari 12 siswa di kelas V yang mencapai

tingkat penguasaan materi sebesar 70 % keatas.

Untuk meningkatkan siswa terhadap materi pelajaran penulis

melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindak kelas

(PTK).

Penggunaan pendekatan pakem diharapkan dapat meningkatkan

aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses

belajar mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan

demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang

pada gilirannya diharapkan konsep gaya yang diajarkan oleh guru dapat

dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di

atas maka dalam penelitian in memilih judul “PENERAPAN PAKEM

DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA MATERI HUBUNGAN ANTARA GAYA,

GERAK, DAN ENERGI MELALUI METODE PERCOBAAN DI

KELAS V SD NEGERI 10 LOHIA KAB.MUNA TAHUN

AKADEMIK 2014/2015.

1. Identifikasi Masalah

Page 4: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Melihat kegiatan belajar mengajar di kelas V SD Negeri 10 lohia

yang selama ini berlangsung belum menarik semangat anak-anak

untuk kreatif dengan sumber belajar yang di di sediakan oleh

guru,anak cepat bosan dengan metode pembelajaran yang di pakai

secara rutin dan jarang di perbaharui.

Berdasarkan uraian dia atas masalah yang dapat di identifikasi

bahwa, setelah proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA materi

tentang hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan

(gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) ternyata hanya 5 orang

( 40%) siswa dari 12 orang siswa kelas V SD Negeri 10 lohia

kecamatan lohia kab.muna yang mencapai penguasaan materi (60%).7

orang siswa (60%) siswa tidak mencapai KKM.

Dalam proses belajar mengajar ada 4 komponen penting yang

dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa

yaitu bahan ajar, suasana belajar,media dan sumber belajar serta guru

sebagai subjek belajar (Dimyati dan Mujiono,2002 : 31).

Komponen-komponen tersebut sangat penting dalam proses

belajar,sehingga jika sala-satu komponen tersebut melemah maka

dapat menghambat tercapainya tujuan belajar yang optimaL. Media

dan sumber belajar yang di gunakan dalam pembelajaran di pilih atas

dasar tujuan dan bahan pembelajaran yang telah di tetapkan. Oleh

karena itu guru harus dapat memilih media dan sumber belajar yang

tepat sehingga bahan pelajaran yang di sampaikan dapat di terima

siswa dengan baik.

2. Analisis Masalah

Penulis penilai II menyimpulkan bahwa penyebab utama masih

banyaknya siswa yang belum tuntas diatas adalah metode dan strategi

pembelajaran yang di gunakan oleg guru kurang menarik perhatian

siswa.akibatnya,mereka tidak termotifasi untuk belajar IPA sehingga

berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.

Page 5: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Hasil diskusi penilai II menyimpulkan bahwa permasalahan ini dapat

di pecahkan jika pembelajaran di lakukan dengan membangkitkan motifasi

dan minat siswa melalui kegiatan belajar yang lebih menarik dan lebih

melibatkan siswa dengan peristiwa nyata misalnya dengan melakukan

percobaan atau lebih di kenal dengan metode eksperimen yang di anngap

lebih tepat untuk pembelajara IPA. Model pembelajaran ini penulis

terapkan untuk mengatasi masalah diatas melalu penelitian tindakan kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat di

rumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

maka yang menjadi fokus perbaikan untuk mata pelajaran IPA

adalah“ Bagaimana menerapkan PAKEM dalam meningkatkan

kektifan siswa tentang materi hubungan antara gaya, gerak dan

energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya

magnet) di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Pada mata pelajaran IPA tentang hubungan antara gaya, gerak dan

energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) ,

dilakukan kegiatan penelitian untuk menemukan kebenaran melalui

metode berfikir yang berdasarkan keilmuan. Langkah pertama yang harus

ditentukan adalah tujuan yang ingin dicapai.

Kegiatan penelitian ini memiliki beberapa tujuan adalah sebagai berikut

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapat

gambaran Bagaimana menerapkan PAKEM dalam meningkatkan

Page 6: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

keaktifan siswa tentang materi hubungan antara gaya, gerak dan

energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya

magnet) di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna dapat

meningkatkan prestasi belajar dan disiplin siswa atau tidak melalui

metode percobaan (Eksperimen)

2.     Tujuan Khusus

a) Agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari konsep gaya

magnet yang ada dalam IPA

b) Meningkatkan disiplin siswa dalam proses belajar mengajar,

sehingga siswa dapat menguasai konsep yang dipelajarinya dengan

baik.

c) Sebagai umpan balik terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa

sehingga dapat dipantau sejauh mana tingkat keberhasilannya.

d) Untuk memotivasi belajar siswa kearah yang lebih aktif, kreatif,

dan lebih kearah peningkatan mutu hasil belajar.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Manfaat penelitian pada mata pelajaran IPA tentang hubungan

antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya

gesek, gaya magnet) dari laporan hasil perbaikan pembelajaran adalah:

1) Untuk Sekolah :

Memperkaya teknik pembelajaran dan peningkatan atau

kemajuan pada diri guru dan pendidikan di Sekolah.      Dapat

menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga

mampu memajukan proses pendidikan di masa mendatang.

2) Untuk Guru :

a) Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.

b) Membantu guru berkembang secara professional.

c) Meningkatkan rasa percaya diri.

Page 7: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

d) Membantu guru aktif dalam mengembangkan

pengetahuan dan ketrampilan.

3) Untuk Siswa :

a) Meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi.

b) Meningkatkan proses hasil belajar siswa.

c) Mengubah prilaku siswa ketika menerima pelajaran.

Page 8: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran PAKEM

PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran

guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif

bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang

merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun

pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran

ceramah guru tentang pengetahuan.  Sehingga, jika pembelajaran tidak

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka

pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.

Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan

generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk

kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru

menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai

tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-

mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya

secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.

Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti

meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah

cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa

yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab

pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif,

maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.

Page 9: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

B. Hakekat keaktifan belajar anak

1) keaktifan

a. pengertian keaktifan

keaktifan berasal dari kata aktif yang mendapat imbuhan

awal ke- dan akhiran –an.

Aktif adalah giat (bekerja,berusaha ),sedangkan keaktifan

adalah kegiatan,kesibukan (tim penyusun kamus pusat pembinaan

dan pengembangan bahasa,1995 : 19).

Pada waktu guru mengajar wajib ia memberi kesempatan

kepada murid-murid agar mereka aktif rohani maupun

jasmani ,secara perseorangan atau kelompok (Ahmadi,1978 :

57).keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus

mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani maupun rohani

(Sriyono,1992 : 75).

Keaktifan jasmani adalah murid berbuat dengan seluruh

anggota badannya, seperti membuat sesuatu, bermain-main

ataupun bekerja, sedangkan murid yang aktif rohaninya sebanyak-

banyak daya jiwa anak bekerja dalam pengajaran.

Keaktifan jasmani dan rohani ini meliputi antara lain :

1).keaktifan indera : pendengaran,penglihatan dan lain-lain.murid-

murid di rangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik

mungkin.

1) Keaktifan akal : akal anak-anak harus atau di aktifkan

untuk memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun

pendapat dan mengambil keputusan.

2) Keaktifan ingatan : pada waktu mengajar anak harus aktif

menerima bahan pelajaran yang di sampaikan oleh guru dan

menyimpannya di otak . kemudian pada suatu saat ia siap dan

mampu mengutarakannya kembali.

Page 10: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

3) Keaktifan emosi : hendaknya murid berusaha mencintai

pelajarannya karena dengan mencintainya akan menambah hasil

studi seseorang. (Sriyono, 1992 : 75).

Dalam pembelajaran yang mendorong keaktifan anak agar selalu

merangsang, maka harus berpedoman satuan kegiatan yang telah di

persiapkan oleh guru sebelumnya, guru harus menciptakan lingkungan

belajar yang mendorong semua siswa aktif melakukan kegiatan belajar

secara nyata.

b. Ciri-ciri belajar aktif

Ciri-ciri yang harus tampak dalam proses belajar aktif tersebut

yaitu :

1. Situasi kelas merangsang siswa melakukan kegiatan belajar

secara bebas tapi terkendali.

2. Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak

memberikan rangasangan berpikir terhadap siswa untuk

memecahkan masalah.

3. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi

siswa.

4. Kegitan belajar siswa yang bervariasi.

5. Hubungan guru dan siswa sifatnya harus mencerminkan

hubungan manusiawi bagaikan hubungan bapak-anak,

memimpin bawahan, dll.

6. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku sewaktu-waktu bisa di

ubah sesuai kebutuhan siswa.

7. Belajar tidak hanya di lihat dan di ukur dari segi hasilyang di

capai, tetapi juga dari segi proses belajar yang di lakukan

siswa.

8. Adanya keberanian siswamengajukan pendapatnya melalui

pernyataan dan gagasan .

Page 11: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

9. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari

benar atau salah. (Sriyono, 1992 : 14)

c. Prinsip-prinsip belajar aktif yaitu :

1. Stimulus belajar

Pesan yang di terima siswa dari guru melalui informasi

biasanya membentuk stimulus, stimulus tersebut tersebut

dapat berbentuk verbal atau bahasa dalam, visual, auditik,

dll.stimulus hendaknya benar-benar mengkomnikasikan

informasi atau pesan yang hendaknya di sampaikan oleh guru

kepada siswa.

Ada dua cara agar pesan tersebut mudah di terima oleh siswa

yaitu :

a) Adanya pengulangan dari guru sehingga memperkuat

pemahaman siswa.

b) Memberi pertanyaan-pertanyaan pada siswa.

2. Perhatian dan motivasi

Cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi, yaitu :

a. Cara mengajar yang bervariasi

b. Memberikan stimulus baru

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan

keinginan belajarnya

d. Menggunakan alat media yang menarik

3. Respon yang di pelajari

Belajar merupakan proses yang aktif sehingga siswa

bila di libatkan dalam berbagai kegiatan belajar sebagai

respon siswa terhadap stimulus guru, tidak mungkin siswa

dapatmencapai hasil belajar yang di kehendaki.

4. Penguatan

Sumber penguat belajar untuk pemuasan kebutuhan

berasal dari luar dan dalam diri siswa. Penguat yang berasal

dari luar seperti nilai, pengakuan prestasi siswa, persetujuan

Page 12: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

pendapat siswa, hadiah dll, sedangkan penguat yang berasal

dari dalam diri siswa.

C. Pembelajaran IPA

Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang

alam semasta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri

artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat

IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta

dengan segala isinya (Darmojo, 1992: 3)

Selain itu, Nash 1993 (Darmojo, 1992: 3) dalam bukunya The

Nature of Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode

untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA

mengamati dunia ini bersifat analisis, cermat, serta menghubungkan antara

satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya

membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya.

Sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu

sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan,

saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang

utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya

berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara

eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau

konsisten. Selanjutnya Winaputra (1992:123) mengemukakan bahwa tidak

hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahluk

hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan

masalah. Jadi, kesimpulan dari uraian di atas sains adalah ilmu

pengetahuan yang mempunyai objek serta menggunakan metode ilmiah.

Page 13: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

D. Metode percobaan (eksperimen)

Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada

anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu

proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000) Metode percobaan

adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan

lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.

Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :

a.       Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran

atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya

menerima kata guru atau buku.

b.     Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi

eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

c.       Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa

terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan

yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :

a.      Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik

berkesempatan mengadakan ekperimen.

b.      Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik

harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.

c.       Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan

teknologi.

Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu

cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu

hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian

hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan

menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang

dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat

terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa

Page 14: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) Dalam eksperimen setiap siswa

harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi

percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar eksperimen itu tidak

gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin

hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan

percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen

siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan ,

maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan

pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. (d) Siswa dalam

eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk

yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan,

pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu

diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. (e) Tidak

semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan,

beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain

karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias

diadakan percobaan karena alatnya belum ada.

Page 15: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

BAB III

Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu

1. Subjek Penelitian

Tempat yang dipakai oleh peneliti untuk melakukan penelitian

tindakan kelas adalah kelas V SD Negeri 10 lohia kecamatan lohia

kab.muna yang berjumlah 12 orang siswa terdiri dari 7 putra dan 5

putri dengan mata pelajaran IPA materi hubungan antara gaya, gerak

dan energi melalui metode percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek,

gaya magnet)

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di SD Negeri 10 lohia yang

beralamat di desa bolo kecamatan lohia kab.muna di semester

genab pada bulan april hingga mei 2014 mulai tanggal 25 april

sampai 15 mei 2014, jadwal pelaksanaan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Mata

Pelajaran IPA

Hari/

Tanggal

Mata

Pelajaran Siklus Kelas

Materi

Pokok Pengamat

Kamis,

8-5-2014

Kamis,

15-5-2014

IPA

IPA

I

II

V

V

Gaya

Gaya

3. Pihak yang Membantu

Page 16: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Pihak yang ikut terlibat dan membantu penelitian ini adalah

teman-teman guru SD Negeri 10 lohia, dan kepala sekolah supervisor

2 serta siswa kelas V SD Negeri 10 lohia kecamatan lohia kab.muna.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Di dalam pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran yang di rencanakan

menggunakan 2 Siklus setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan reflektif. dimana Siklus I

(pertama), dan Siklus II (kedua), akan membahas KD Mendeskripsikan

hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi,

gaya gesek, gaya magnet), selama 2X pertemuan.

Selama melakukan kegiatan perbaikan ini setiap akhir pertemuan

akan diadakan tes, yang hasilnya akan digunakan untuk mengukur

seberapa besar hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti

pembelajaran secara rinci, hasil pelaksanaan kegiatan Perbaikan

Pembelajaran ini akan diuraikan sesuai dengan urutan Siklus yang telah

direncanakan. Proses penelitian ini di katakan berhasil bila 80% persen

dari jumlah siswa telah mencapai KKM.

Siklus I bertujuan mengetahui kondisi siswa terhadap kegiatan

pembelajaran yang selama ini berlangsung dengan menggunakan sistem

area yang kemudian peneliti melakukan penelitian menggunakan metode

percobaan (eksperimen). Setelah melakukan refleksi terhadap proses

tindakan siklus I, maka akan di temukan permasalahan yang muncul dalam

kelas tersebut sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu di

lakukan perencanaan ulang, pelaksanaan ulang, pengamatan ulang, dan

refleksi ulang pada siklus II. Siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya

keaktifan pembelajaran dan peningkatan kekreatifan anak melalui metode

percobaan (eksperimen).

Page 17: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

1. Proses pelaksanaan siklus I

a. Perencanaan

1. Menyusun dan mempersiapkan rencana pembelajaran sesuai

dengan tindakan yang akan di lakukan.

2. Menyusun instrumen yang terdiri dari lembar pengamatan

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan sesuai dengan rencana yang akan di buat,

rencana kegiatan harian di bagi menjadi 3 tahap yaitu, pendahuluan,

inti dan penutup.

c. Pengamatan/observasi

Selama pembelajaran berlangsung peneliti melakukan pengamatan

atau observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran

dalam meningkatkan hasil belajar melalui metode percobaan

(eksperimen).

Pengamatan di lakukan dengan cara mencatat keaktifan siswa

sesuai indikator yang telah di tentukan .

d. Refleksi

Hasil belajar dari siklus I ini belum menunjukan hasil yang di

harapkan, dalam pembelajaran masih terdapat sebagian siswa yang

bersikap cuek, masih ada siswa yang mengganggu teman, ada yang

kurang memperhatikan penjelasan guru sehingga masih bingung

melakukan percobaan. Tetapi sebagian siswa menunjukan antusias,

keingintahuan, perhatian, keaktifan, dan hal-hal positif lainnya.

Dan hasil evaluasi tersebut dapat di jadikan dasar perbaikan pada

siklus II sebagai tindak lanjut dari siklus I.

2. proses pelaksanaan siklus II

setelah melakukan refleksi pada siklus I, maka untuk memperbaiki

proses pembelajaran, guru melakukan strategi pembelajaran yang sesuai

pada pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan di bagi menjadi 4 tahap

yaitu :

a. perencanaan

Page 18: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

perencanaan di lakukan yang di lakukan pada siklus II harus lebih

baik lagi dari siklus I. Perencanaan ini merupakan langkahb perbaikan

dari siklus I.hal-hal yang perlu di lakukan pada siklus II adalah :

1. Menyusun dan mempersiapkan rencana pembelajaran sesuai

dengan tindakan yang akan di lakukan.

2. Menyusun instrumen yang terdiri dari lembar pengamatan

b. Pelaksanaan

Tindakan yang di lakukan yaitu memperbaiki kesalahan yang di

lakukan atau yang menghambat metode percobaan (eksperimen)

dengan cara memperhatikan saran dari teman, keinginan siswa

sehingga pembelajaran pada siklus II bisa lebih menarik dan bervariasi

serta anak menjadi lebih aktif dan kreatif di banding pembelajaran

pada siklus I. Adapun tindakan yang di lakukan pada tahap ini

adalah :pendahuluan, inti, dan penutup.

c. Pengamatan/observasi

Untuk mengamati perubahan tindakan dan sikap siswa dalam

pembelajaran ang berlangsung. Pengamatan di lakkan melalui

observasi langsung yaitu guru sebagai peneliti langsung mengamati

dan memberi tanda ceklist pada data tiap nama siswa sesuai indikator

yang telah di tetapkan. Sedangkan rekan guru membantu mengamati

tiap siswa selam preses pembelajaran.

d. Refleksi

Guru membuat kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan

pembelajaran dan tindakan serta sikap siswa yang telah terjadi selam

pembelajaran. Dari kesimpulan ini, guru dapat mengetahui

peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran

setelah di lakukan perbaikan pada sikus II.

Page 19: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Gambar 1.1

Skema Model Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

C. Teknik Analisis Data

Teknik yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif

dan kuantitatif. Data kualitatif di laksanakan untuk mengetahui data yang

di peroleh melalui observasi menggunakan lembar observasi yang

menyangkut tentang kegiatan guru menggunakan model pembelajaran

percobaan (eksperimen) dalam peroses pembelajaran IPA.

Sedangkan data kuantitatif di laksanakan untuk mengetahui data

tentang hasil belajar siswa pada saat guru menggunakan model

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PERENCANAAN PENGAMATANSIKLUS II

REFLEKSI

Page 20: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

pembelajaran percobaan dalam pembelajaran IPA. Data kuantitatif ini di

peroleh melalui hasil tes pada setiap siklus tindakan.

Data yang diperoleh berasal dari hasil observasi dan tes hasil

belajar siswa, sehingga data yang diperoleh untuk setiap siklus dianalisis

dalam dua tahap, yaitu:untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam satu

kelas dan untuk mengetahui poin peningkatan hasil belajar dengan

membandingkan rata-rata nilai hasil belajar masing-masing siklus dengan

menggunakan rumus:

X = ∑

1

n

N

n(Pramudjono, 2000)

X = Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus

∑1

n

❑ = Jumlah Nilai

n = Banyaknya siswa

Page 21: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Siklus I

Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada Siklus I (pertama)

pada siswa Kelas V SD Negeri 10 lohia, dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 2

Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia

Kecamatan Lohia

Kab.Muna dalam Kegiatan Belajar Siklus I

No NAMA SISWA L/P HASIL BELAJAR

1 ROLAN L 60

2 SARWAN L 50

3 MUHARTO L 60

4 LA NASRUL L 70

5 ADE SAPUTRA L 60

6 AGIL L 70

7 WAODE RISTA P 50

8 SITI HURAISAH P 80

9 WA DILAN P 60

10 RITA LESTARI P 50

11 ZALMAN

WULANDARI

L 50

12 WAODE SURAYA P 40

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

Kelas V SD Negeri 10 lohia pada Siklus I (pertama) mencapai rata-rata

Page 22: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

56,36 dengan rincian dari 12 siswa, yang nilanya tuntas hanya 1 siswa

yang mendapat nilai 80, dan ada 2 siswa lagi mendapat nilai 70, kemudian

yang tidak tuntas ada 4 siswa mendapat nilai 60, ada 4 siswa mendapat

nilai 50, dan ada 1 orang mendapat nilai 40, jadi persentase ketuntasan

siswa 25,00%, sehingga dapat dikatagorikan buruk.

2. Siklus II

Tabel 3

Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia

Kecamatan Lohia Kab.Muna dalam Kegiatan Belajar Siklus II

No NAMA SISWA L/P HASIL BELAJAR

1 ROLAN L 70

2 SARWAN L 80

3 MUHARTO L 80

4 LA NASRUL L 90

5 ADE SAPUTRA L 80

6 AGIL L 100

7 WAODE RISTA P 50

8 SITI HURAISAH P 100

9 WA DILAN P 80

10 RITA LESTARI P 90

11 ZALMAN

WULANDARI

L 90

12 WAODE SURAYA P 80

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Kelas V

SD Negeri Sukareja pada Siklus II (kedua) mencapai rata-rata 80,91

dengan rincian dari 12 siswa, yang nilanya tuntas hanya 2 siswa yang

mendapat nilai 100, dan ada 3 siswa lagi mendapat nilai 90, dan ada 5

Page 23: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

siswa lagi mendapat nilai 80, serta ada 2 siswa lagi yang mendapat nilai

70,masih ada juga nilai tidak tuntas namum hanya 1 siswa mendapat nilai

50, jadi secara keseluruhan dari hasil pembelajaran siklus II (kedua)

presentase ketuntasan siswa mencapai 90,80 %, sehingga dapat di

katagorikan sangat baik.

Gambar 1.2

Grafik Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia

Kecamatan Lohia Kab.Muna dalam Kegiatan Belajar Siklus I

dan II

ROLAN

SARW

AN

MUHARTO

LA NASR

UL

ADE SAPUTR

AAGIL

WAODE R

ISTA

SITI H

URAISAH

WA DILA

N

RITA LE

STARI

ZALM

AN WULA

NDARI

WAODE S

URAYA0

20

40

60

80

100

120

PRA SIKLUSSIKLUS I

Page 24: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Perbandingan siklus I dan II

Tabel 4

Deskripsi Nilai Hasil Belajar Siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan

Lohia Kab. Muna Siklus I dan II

Siklus

Nilai Mata Pelajaran IPA dan

Pressentase Hasil Belajar

Siswa Tuntas

(T)

Siswa Belum

Tuntas

(BT)

Min Max Rata-

rata

%

Hasil

Belajar

jumla

h

%

Jumlah

%

1

2

50

60

80

90

56,71%

80,91%

60,71

81,43

3

11

25,00%

90,80%

9

1

75,00%

0,20%

Gambar 1.3

Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan

Lohia Kab.Muna Siklus I dan II

Page 25: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

siklus I siklus II0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

tuntastidak tuntas

Dari diagram kelihatan pada Siklus I (pertama) nilai rata-rata 56,71,

dan Persentase Tuntas 25,00% dengan katagori buruk, dan pada Siklus II

(kedua) nilai rata-rata 80,91, dan Persentase Tuntas mencapai 90,80%,

sehingga dapat dikatagorikan sangat baik.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Didalam pembahasan pelaksanaan kegiatan perbaikan

pembelajaran lebih difokuskan pada pemahaman konsep-konsep IPA

secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah tentang

hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya

gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). Penulis menemukan beberapa

permasalahan mendasar yang menyebabkan rendahnya tingkat

kemampuan.

Sehingga pada akhir pelaksanaan kegiatan Perbaikan Pembelajaran

siswa diharapkan sudah mengalami peningkatan, dimana siswa dapat

meningkatkan perolehan nilai yang kurang dari 6,00 tidak ada lagi dan

perkembangan selisih siklus I-II mencapai 65.80 %. Adapun peningkatan

pada akhirnya untuk mata pelajaran Ilmu Pengatahuan Alam sebagai

berikut :

Page 26: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

.      Peningkatkan hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri Sukareja dalam

mata pelajaran IPA semakin membaik.

Motivasi dan kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran semakin terarah

dan membaik.

Aktifitas dan kreatifitas siswa dalam mengikuti pelajaran IPA semakin meningkat.

Penjelasan guru menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.

 Contoh dan latihan disampaikan relevan dengan pendekatan pembelajaran yang

di gunakan

  Sistematika penyajian terurut dengan baik.

Tabel 5

Peningkatan Hasil Siklus I dan II

No Uraian Target Awal Siklus I Siklus II

1 Rata-rata

peningkatan

keaktifan belajar

85% 58,36% 72,42% 88,46%

2 Rata-rata

peningkatan

kekreatifan

belajar siswa

85% 58,36% 73,07% 90,38%

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahea pada hasil siklus I baru

mencapai sebesar 72,42 pada keaktifan belajar siswa dan 70,03 pada kekreatifan

belajar siswa. Hal ini di sebabkan karena strategi pembelajaran yang di lakukan

dalam penggunaan metode percobaan belum maksimal. Setelah di lakukan

refleksi dan di tindak lanjuti dengan perbaikan, maka pada siklus II bisa lebih

meningkat dan mencapai target yang di harapkan yaitu mencapai 88,46% pada ke

aktifan belajar siswa dan 90,38 pada kekreatifan belajar siswa.

Page 27: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Gambar 1.4

Grafik Peningkatan Keaktifan dan Kekreatifan Siklus I dan II

siklus I siklus II0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

keaktifankekreatifan

Page 28: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Dengan telah selesainya kegiatan perbaikan ini, berdasarkan tahap

pelaksanaan mulai dari Siklus I (pertama) sampai dengan Siklus II (kedua).

Penulis menarik suatu kesimpulan :

1.      Setelah melaksanakan Siklus I (pertama) hasil nilai yang diperoleh

adalah rata-rata 56,71 dengan persentase ketuntasan 25,00%. Hal ini

belum maksimal, siswa belum terkonsentarsi dengan baik, sehingga masih

banyak siswa yang kurang mendengar penjelasan guru.

2.      Siklus II (kedua) mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat

baik ini terlihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa rata-rata 80.91,

dengan persentase ketuntasan 90.80%, sehingga kenaikan ini sangat baik,

nilai ini didapatkan karena siswa sudah bisa menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru dengan baik dan benar.

3.      Penggunaan materi pelajaran dapat ditingkatkan melalui penggunaan

metode mengajar berpariasi yang optimal dapat memberikan rangsangan

kreatifitas siswa, sehingga suasana kelas konduktif, maka terciplah

suasana Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM).

B. Saran dan Tindak Lanjut

1. Guru dalam mengajar hendaknya melibatkan siswa secara aktif, agar siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan prilaku yang baik.

2.    Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya siswa dimotivasi untuk mampu

mengungkapkan ide dan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari,

Page 29: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

sehingga siswa akan lebih mampu mengkonsentrasikan ide dan

pengalamannya ke dalam konsep pelajaran yang sedang dipelajari. Sehingga

di dalam mengajar dapat berperan sebagai fasilitator dan moifator yang bisa

memberikan dan menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan

siswa untuk bertanggung jawab dalam melakukan proses pembelajaran.

3.      Dalam proses pembelajaran hendaknya guru bisa menggunakan metode

pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan.

4.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pertanyaan dan

memotivasi dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu. 1978. Didaktik – Metodik . Semarang : CV Toha Putra.Arikunto suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : bumi aksaraDanim Sudarwan. 2000. Metode Penelitian untuk Ilmu- Ilmu Perilaku.

Jakarta : Bumi Aksara.

Depdiknas ( 2008 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelas IV

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hadi sutrisno. 2002. Metodologi Research. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Haryanto, 2006. Sains Untuk Sekolah Dasar kelas V, Jakarta, Erlangga I.G.A.K Wardani, Kuswara Penelitian Tindakan Kelas (IDIK 4008)

Penerbit Universitas Terbuka

Kasiram moh. 1997. Ilmu Jiwa dan Perkembangan. Surabaya : USAHA NASIONAL.

Suwarno Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : AR-ruzz Media.

TIM FKIP Pemantapan Kemapuan Profesional (PDGK 4501) Penerbit

Universitas Terbuka

Page 30: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Pra Siklus)

                                       MATA PELAJARAN      : IPA

                                       KELAS / SEMESTER     : V / II

                                       ALOKASI WAKTU        : 2 X 35 menit (1 Pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI             

Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

II. KOMPETENSI DASAR                  

Mendeskripsikan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan

1.3   cara tumbuhan hijau membuat makanan

III. INDIKATOR

Dapat membuat magnet sendiri

Membandingkan kecepatan jauh dari dua benda

Page 31: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

membandingkan gerak benda pada permulaan yang berbeda (kasar dan

yang halus)

IV.   TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran siswa dapat :

Dapat menjelaskan pengertian magnet sendiri

Menyebutkan macam-macam magnet

Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda

V.   MATERI AJAR

Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan

Dua kutub magnet yang senama akan tolak menolak. Dua kutub magnet yang

tidak senama akan tarik menarik

Magnet digunakan berbagai macam peralatan mulai yang sederhana sampai

yang rumit

Ada tiga cara perbuatan magnet yaitu cara induksi, gosokan dan alirkan listrik

Gerak jatuh benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya gsekan antara

benda tersebut dengan udara

VI. METODE PEMBELAJARAN

ceramah

Tanya jawab

Pemberian tugas

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Awal (10 menit)

Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya

Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-

masing

Guru mengabsen siswa

Page 32: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis

topik di papan tulis

B. Kegiatan Inti (40 menit)

Siswa membaca buku siswa tentang gaya magnet

Gur menjelaskan materi

Siswa mengamati benda yang ada disekitar dengan mempraktekan

gaya magnet,

Mengadakan anya jawab

Membuat kesimpulan bersama siswa

C. Kegiatan Akhir (20 menit)

Mengadakan evaluasi

Menulis tugas membuat data tentang magnet

VIII.   SUMBER / ALAT

1. Sumber : Buku IPA Kelas V

2. Alat : pensil,buku, sepatu dan benda disekitar

IX.  PENILAIAN

Tes lisan

Tes proyek

Tes tulis

Bolo,28 April 2014

Mengetahui Mahasiswa

Kepala Sekolah

LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I

NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876

Page 33: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(RPP PERBAIKAN)

Mata Pelajaran : IPA      

Kelas/ Semester : V / II

Page 34: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Pertemuan ke : 1 ( pertama )    

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI   :

Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

II. KOMPETENSI DASAR        :

Mendeskripsikan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan

1.2   cara tumbuhan hijau membuat makanan

III. INDIKATOR

Mengelompokan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak

magnetis

Memberikan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-

hari

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran :

Siswa dapat memahami istilah magnet berasal dari kata magnesia

Siswa dapat membedakan benda magnetis dan benda bukan manetis

Siswa dapat mengetahui contoh penggunaan gaya magnet dalam

kehidupan sehari-hari

V. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Bagi siswa:

siswa lebih memahami materi tentang magnet,dapat membedakan

benda magnetik dan bukan magnetik serta contoh magnet dan

penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

bagi guru :

guru mampu mengoptimalkan proses belajar lebih baik lagi

VI. MATERI AJAR

Page 35: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Istilah magnet berasal dari kata magnesia yaitu nama sebuah daerah

kecil di Asia

  Magnet menarik benda-benda yang yang terbuat dari logam besi,

nekel, atau kobalt. Dinamakan benda magnetis

Kekuatan gaya tarik magnet dengan benda magnetis dan jarak

magnet yang paling kuat terletak dibagian kutubnya

VII. METODE PEMBELAJARAN

o Pengamatan/observasi

o Tugas

VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Siklus I

A. Kegiatan Awal (10 menit)

Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya

Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing

Guru mengabsen siswa

Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis topik

di papan tulis

B. Kegiatan Inti (40 menit)

Siswa membaca buku tentang gaya, gaya magnet

Guru menunjukkan beberapa magnet dan benda lain yang bukan magnet

Guru bersama siswa melakukan percobaan sederhana

Menyimpulkan benda yang dapat ditarik maupun yang tidak

C.  Kegiatan Akhir (20 menit)

Membuat kesimpulan bersama siswa

Mengadakan evaluasi

Siswa diberi tugas tentang benda magnetis

IX. SUMBER / ALAT

Page 36: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Alat :  magnet, paku, jarum, lidi, buku dsb

Sumber : buku paket IPA kelas V

X. PENILAIAN

Tertulis

Lisan

Proyek

Pertemuan 1

Isilah

1.      Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari .....

2.      Istilah magnet berasal dari kata .....

3.      Gaya yang ditimbulkan oleh tarikan magnet disebut .....

4.      Berdasarkan asal usulnya, magnet dibedakan menjadi dua jenis yaitu .....

5.      Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut .....

Jawaban :

1.      Logam

2.      Magnesia

3.      Gaya magnet

4.      Magnet alam dan magnet buatan

5.      Magnesia

Bolo,2 mei 2014

Mengetahui Mahasiswa

Kepala Sekolah

Page 37: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I

NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(RPP PERBAIKAN)

Mata Pelajaran : IPA      

Kelas/ Semester : V / II

Pertemuan ke : 1 ( pertama )    

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI   :

Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

II. KOMPETENSI DASAR        :

Mendeskripsikan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan

1.2   cara tumbuhan hijau membuat makanan

III. INDIKATOR

Mengelompokan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak

magnetis

Memberikan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-

hari

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran :

Siswa dapat memahami istilah magnet berasal dari kata magnesia

Siswa dapat membedakan benda magnetis dan benda bukan manetis

Page 38: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Siswa dapat mengetahui contoh penggunaan gaya magnet dalam

kehidupan sehari-hari

V. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Bagi siswa:

siswa lebih mampu memahami materi tentang magnet,dapat

membedakan benda magnetik dan bukan magnetik serta contoh magnet

dengan menggunakan percobaan

bagi guru :

guru mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi melalui

metode percobaaan.

VI. MATERI AJAR

Istilah magnet berasal dari kata magnesia yaitu nama sebuah daerah kecil

di Asia

 Magnet menarik benda-benda yang yang terbuat dari logam besi, nekel,

atau kobalt. Dinamakan benda magnetis

Kekuatan gaya tarik magnet dengan benda magnetis dan jarak magnet

yang paling kuat terletak dibagian kutubnya

VII. METODE PEMBELAJARAN

oPengamatan/observasi

oTugas

VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Siklus II

A. Kegiatan Awal (10 menit)

Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya

Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing

Guru mengabsen siswa

Page 39: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis topik di

papan tulis

B. Kegiatan Inti (40 menit)

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

Guru meminta tiap kelompok melakukan percobaan sederhana sesuai

dengan alat dan bahan yang mereka miliki

Guru meminta siswa menyimpulkan percobaan yang telah di lakukan

Tiap kelompok diberi LKS 1 dan mengamati benda-benda tadi lalu

menulis di kolom

C. Kegiatan Akhir (20 menit)

Membuat kesimpulan bersama siswa

Mengadakan evaluasi

Siswa diberi tugas tentang benda magnetis

IX. SUMBER / ALAT

a. Alat :  magnet, paku, jarum, lidi, buku dsb

b. Buku IPA kelas V

X. PENILAIAN

Tertulis

Lisan

Proyek

Pertemuan 2

Page 40: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

LKS 1

Benda yang dapat ditarik magnet dan tidak

NoNama

benda

Bahan

benda

Keadaan benda

terhadap magnet

Dapat

ditarik

Tidak

dapat

ditarik

1

2

3

4

5

6

7

8

Jarum

Kawat

tembaga

Sendok

stanlais

Buku

Pencil

Kesimpulan :

Kunci

NoNama

benda

Bahan

benda

Keadaan benda

terhadap magnet

Dapat

ditarik

Tidak

dapat

ditarik

1

2

3

4

5

6

Jarum

peniti

tembaga

Sendok

stanlais

Buku

Besi

Tembaga

Stanlais

plastik

Kayu

Kertas

Page 41: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

7 Pencil karet

Format Penilaian Sikap

No Aspek penilaian

Skor yang

mungkin

dinilai

Skor

penilaian

1

2

3

4

Kecepatan kelompok

Ketepatan bahan

Kerja sama

Kecepatan membuat

kesimpulan

0-20

0-20

0-20

0-40

Bolo,9 mei 2014

Mengetahui Mahasiswa

Kepala Sekolah

LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I

NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876

Page 42: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Jurnal Pembibingan Supervisor 2 PKP

Nama Mahasiswa : Z A L M I

Nim : 822165876

Mengajar Di Kelas : V

Sekolah :SD Negeri 10 Lohia, Kec.Lohia, Kab.

Muna

Page 43: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

No. Hari/Tanggal

Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut

ParafMhs.

Sup 2

1. Senin ,28 April 2014

Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran pra siklus

Dentifikasi masalah,analisis masalah,alternative dan prioritas pemecahan masalah kurang sejalan

Perbaiki refleksi terhadap pembelajaran

2. Rabu, , 30 April 2014

Mendiskusikan RPP perbaikan IPAsiklus I beserta lembar pengamatanya

Alat penilaian harus sesuai dengan indicator

Lembar penilaian harus di sesuaikan dengan focus masalah

Perbaiki alat penilaan dan lembar pengamatan

Page 44: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

3. Jumat, 2 Mei 2014

Mengamati pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I

Masih ada siswa yang cepat bosan dalam menerima pembelajaran

Kurangnya perhatian guru dalam menjawab pertnyan siswa sehingga siswa terkesan pasif

Belum di laksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah di tulis.

-guru harus lebih peka terhadap siswa agar siswa tidak merasa di abaikan serta-sesuaikan kegiatan guru dengan siswa dengan rpp yang telah di susun

Page 45: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

4. Senin, 5 Mei 2014

Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus 1

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP

perbaikan siklus berikutnya

Laksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajan yang telah di rancang.

5. Rabu,7 Mei 2014

Mendiskusikan rpp perbaikan siklus 2 beserta lembar pengamatanya

Guru mengupayakan semua siswa ikut terlibat dan aktif dalam pembelajaran

Guru harus lebih mengoptimalkan kegiatan belajar

Menerapkan metode eksperimen dan menyusun langkah pelajaran lebih baik lagi.

Page 46: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

6. Jumat, 9 Mei 2014

Mengamati pelaksanaan pembelajaran siklus 2

Penerapan metode eksperimen sudah berjalan dengan baik

Kerja sama serta Interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran sudah berjalan sesuai yang diharapkan

Tingkatkan kondisi pembelajaran yang sudah berjalan sesuai dengan yang di rencanakan

7. Senin, 12 Mei 2014

Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus 2

Hasil nilai tes siklus 2 sudah menunjukan peningkatan dan telah mencapai indicator dan nilai KKM yang telah di terapkan

Tidak perlu di lanjutkan dengan siklus 3

Menyusun laporan pelaksanaan perbaikan pembelajaran

Mengetahui,Supervisor I

Raha, 09 Mei 2014Supervisor II

Drs.H.LA ODE RAFIUDDIN R,MPdNIP.19550902 198403 1 001

LA SAMUNA,S.Pd,M.Si NIP.19631231 198408 1 009

Page 47: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Lampiran I

Surat Kesediaan Supervisor 2 Sebagai Pembimbing Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Kepada

Kepala UPBJJ UT KENDARI

DI Tempat

Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini:

Nama : LA SAMUNA SPd,MSiNip : 19621231 198408 1 009Tempat Mengajar : SD Negeri 10 LohiaAlamat Sekolah : Desa Bolo, Kecamatan Lohia,

Kab.MunaTelepon : 085 241 683 192

Menyatakan Bersedia Sebagai Supervisor 2 Untuk Membimbing Mahasiswa Dalam Perencanaan Dan Pelaksanaan PKP (PDGK) Atas:

Nama : Z A L M INim : 822165876Program Studi : S1 PGSDTempat Mengajar : SD Negeri 10 LohiaAlamat Sekolah : Desa Bolo, Kecamatan Lohia,

Kab.MunaTelepon : 085 298 166 567

Demikian Agar Surat Pernyataan Ini Dapat Digunakan Sebagaimana Mestinya.

Mengetahui,Kepala Sekolah

LA SAMUNA SPd,MSiNip.19621231 198408 1 009 Tlp. 085 241 683 192

Raha,25 April 2014Supervisor 2

LA SAMUNA SPd,MSiNip.19621231 198408 1 009 Tlp. 085 241 683 192

Page 48: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPAKelas : V (Lima)Hari/Tanggal : Jumat, 09 Mei 2014Fokus Observasi : Penerapan Metode Eksperimen pada

Materi Gaya Magnet

No. Aspek yang diobservasi KemunculanKomentarAda Tidak

ada1. Penerapan variasi metode

Percobaan : Memberikan ilustrasi

Meminta siswa untuk melakukan percobaan sesuai materi yang dibawakan.

Memberikan ilustrasi sesuai dengan pokok materi

Pada kegiatan awal dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Tanya jawab : Mengajukan pertanyaan

Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

Memindahkan gilian pertanyaan

Mengajukan pertanyaan sesuai dengan pokok materi

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sesuai dengan kesulitan pokok materi

Memindahkan giliran pertanyaan sesuai pokok materi yang belum di

Page 49: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

mengertiDiskusi : Menjelaskan tugas yang

harus di kerjakan Membagikan LKS

Memberikan bantuan kepada kelompok

Menjelaskan tugas yang

harus di kerjakan sesuai tugas pokok materi

Membagikan LKS sesuai pokok materi

Memberikan bantuan ke pada kelompok sesuai kesulitan pokok materi

2. Penggunaan gambar dan benda nyata sebagai alat peraga

Penggunaan benda nyata : Magnet Paku Pencil Buku Jarum Peniti, dll

√√√√√√

Penggunaan benda nyata sesuai dengan pokok materi

Page 50: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Perencanaan Perbaikan Pembelajaran IPA

Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan Lohia,Kab Muna.

Identifikasi masalah

rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri lohia kecamatan lohia,kab.muna pada pembelajaran IPA khususnya materi hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya (gaya gravitasi,gaya segek dan gaya magnet)

Analisis Masalah

Penyebab utama masih banyaknya siswa yang belum tuntas diatas adalah

metode dan strategi pembelajaran yang di gunakan oleg guru kurang menarik

perhatian siswa.akibatnya,mereka tidak termotifasi untuk belajar IPA sehingga

berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.

Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Permasalahan ini dapat di pecahkan jika pembelajaran di lakukan dengan

membangkitkan motifasi dan minat siswa melalui kegiatan belajar yang lebih

menarik dan lebih melibatkan siswa dengan peristiwa nyata misalnya dengan

melakukan percobaan atau lebih di kenal dengan metode eksperimen yang di

anngap lebih tepat untuk pembelajara IPA. Model pembelajaran ini penulis

terapkan untuk mengatasi masalah diatas melalu penelitian tindakan kelas.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat di rumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut :

maka yang menjadi fokus perbaikan untuk mata pelajaran IPA adalah“

Bagaimana menerapkan PAKEM dalam meningkatkan kektifan siswa tentang

materi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya

gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna

RPP perbaikan

Page 51: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(RPP PERBAIKAN)

Mata Pelajaran : IPA      

Kelas/ Semester : V / II

Pertemuan ke : 1 ( pertama )    

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Pertemuan)

XI. STANDAR KOMPETENSI   :

Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

XII. KOMPETENSI DASAR        :

Mendeskripsikan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan

1.2   cara tumbuhan hijau membuat makanan

XIII. INDIKATOR

Mengelompokan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak

magnetis

Memberikan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-

hari

XIV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran :

Siswa dapat memahami istilah magnet berasal dari kata magnesia

Siswa dapat membedakan benda magnetis dan benda bukan manetis

Siswa dapat mengetahui contoh penggunaan gaya magnet dalam

kehidupan sehari-hari

XV. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Bagi siswa:

Page 52: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

siswa lebih memahami materi tentang magnet,dapat membedakan

benda magnetik dan bukan magnetik serta contoh magnet dan

penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

bagi guru :

guru mampu mengoptimalkan proses belajar lebih baik lagi

XVI. MATERI AJAR

Istilah magnet berasal dari kata magnesia yaitu nama sebuah daerah

kecil di Asia

  Magnet menarik benda-benda yang yang terbuat dari logam besi,

nekel, atau kobalt. Dinamakan benda magnetis

Kekuatan gaya tarik magnet dengan benda magnetis dan jarak

magnet yang paling kuat terletak dibagian kutubnya

XVII. METODE PEMBELAJARAN

o Pengamatan/observasi

o Tugas

XVIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Siklus I

D. Kegiatan Awal (10 menit)

Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya

Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing

Guru mengabsen siswa

Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis topik

di papan tulis

B. Kegiatan Inti (40 menit)

Siswa membaca buku tentang gaya, gaya magnet

Guru menunjukkan beberapa magnet dan benda lain yang bukan magnet

Guru bersama siswa melakukan percobaan sederhana

Menyimpulkan benda yang dapat ditarik maupun yang tidak

Page 53: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

C.  Kegiatan Akhir (20 menit)

Membuat kesimpulan bersama siswa

Mengadakan evaluasi

Siswa diberi tugas tentang benda magnetis

XIX. SUMBER / ALAT

Alat :  magnet, paku, jarum, lidi, buku dsb

Sumber : buku paket IPA kelas V

XX. PENILAIAN

Tertulis

Lisan

Proyek

Pertemuan 1

Isilah

1.      Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari .....

2.      Istilah magnet berasal dari kata .....

3.      Gaya yang ditimbulkan oleh tarikan magnet disebut .....

4.      Berdasarkan asal usulnya, magnet dibedakan menjadi dua jenis yaitu .....

5.      Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut .....

Jawaban :

1.      Logam

2.      Magnesia

3.      Gaya magnet

4.      Magnet alam dan magnet buatan

5.      Magnesia

Page 54: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Bolo,2 mei 2014

Mengetahui Mahasiswa

Kepala Sekolah

LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I

NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(RPP PERBAIKAN)

Mata Pelajaran : IPA      

Kelas/ Semester : V / II

Pertemuan ke : 1 ( pertama )    

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI   :

Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

II. KOMPETENSI DASAR        :

Mendeskripsikan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan

1.3   cara tumbuhan hijau membuat makanan

III. INDIKATOR

Mengelompokan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak

magnetis

Memberikan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-

hari

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 55: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Setelah selesai melaksanakan pembelajaran :

Siswa dapat memahami istilah magnet berasal dari kata magnesia

Siswa dapat membedakan benda magnetis dan benda bukan manetis

Siswa dapat mengetahui contoh penggunaan gaya magnet dalam

kehidupan sehari-hari

XI. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Bagi siswa:

siswa lebih mampu memahami materi tentang magnet,dapat

membedakan benda magnetik dan bukan magnetik serta contoh magnet

dengan menggunakan percobaan

bagi guru :

guru mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi melalui

metode percobaaan.

XII. MATERI AJAR

Istilah magnet berasal dari kata magnesia yaitu nama sebuah daerah kecil

di Asia

 Magnet menarik benda-benda yang yang terbuat dari logam besi, nekel,

atau kobalt. Dinamakan benda magnetis

Kekuatan gaya tarik magnet dengan benda magnetis dan jarak magnet

yang paling kuat terletak dibagian kutubnya

XIII. METODE PEMBELAJARAN

oPengamatan/observasi

oTugas

XIV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Siklus II

Page 56: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

A. Kegiatan Awal (10 menit)

Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya

Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing

Guru mengabsen siswa

Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis topik di

papan tulis

E. Kegiatan Inti (40 menit)

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

Guru meminta tiap kelompok melakukan percobaan sederhana sesuai

dengan alat dan bahan yang mereka miliki

Guru meminta siswa menyimpulkan percobaan yang telah di lakukan

Tiap kelompok diberi LKS 1 dan mengamati benda-benda tadi lalu

menulis di kolom

F. Kegiatan Akhir (20 menit)

Membuat kesimpulan bersama siswa

Mengadakan evaluasi

Siswa diberi tugas tentang benda magnetis

XV. SUMBER / ALAT

a. Alat :  magnet, paku, jarum, lidi, buku dsb

b. Buku IPA kelas V

XVI. PENILAIAN

Tertulis

Lisan

Page 57: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

Proyek

Pertemuan 2

LKS 1

Benda yang dapat ditarik magnet dan tidak

NoNama

benda

Bahan

benda

Keadaan benda

terhadap magnet

Dapat

ditarik

Tidak

dapat

ditarik

1

2

3

4

5

6

7

8

Jarum

Kawat

tembaga

Sendok

stanlais

Buku

Pencil

Kesimpulan :

Kunci

NoNama

benda

Bahan

benda

Keadaan benda

terhadap magnet

Dapat

ditarik

Tidak

dapat

ditarik

1

2

Jarum

peniti

tembaga

Besi

Tembaga

Page 58: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak

3

4

5

6

7

Sendok

stanlais

Buku

Pencil

Stanlais

plastik

Kayu

Kertas

karet

Format Penilaian Sikap

No Aspek penilaian

Skor yang

mungkin

dinilai

Skor

penilaian

1

2

3

4

Kecepatan kelompok

Ketepatan bahan

Kerja sama

Kecepatan membuat

kesimpulan

0-20

0-20

0-20

0-40

Bolo,9 mei 2014

Mengetahui Mahasiswa

Kepala Sekolah

LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I

NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876

Page 59: Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan antar gaya gerak