peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan antar gaya gerak
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses penguatan dan tingkah laku seseorang
atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pembelajaran dan latihan.
Pendidikan adalah pembinaan kepribadian,pengembangan kemampuan
atau potensi yang perlu di kembangkan,peningkatan kemampuan dari tidak
tahu menjadi tahu,serta tujuan ke arah mana peserta didik dapat
mengaktualisasikan dirinya seoptimal mungkin (suwarno, 2006 :
22).sedangkan dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi
menyebabkan terjadinya perubahan ke arah masyarakat yang lebih rumit
dan kompleks .program pendidikan yang ada pada saat ini di harapkan
mampu menyediakan sumber yang dapat di olah menjadi sesuatu yang
dapat menjawab dan memecahkan permasalahan.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat di wujudkan dengan bentuk
perbaikan dan perbaharuan dalam dunia pendidikan. Perlu di sadari
bersama bahwa keberhasilan pendidikan tidak semata-mata di tentukan
oleh sekolah saja.namun keberhasilan tersebut di tentukan oleh banyak
faktor ,salah satunya adalah lingkungan pendidikan.lingkungan pendidikan
adalah lingkungan yang melingkupi terjadinya proses
pendidikan.lingkungan tersebut meliputi lingkungkungan
keluarga,lingkungan sekolah dan masyarakat (suwarno,2006 : 39).tanpa
adanya kerja sama yang baik baik antar lingkungan tersebut pendidikan
takan berhasil dengan baik. Dalam pembangunan nasional, pendidikan
diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta
dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna
menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Pendidikan
berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan
pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang
sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan
nilai-nilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini
mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab
keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
Tujuan utama pembelajaran IPA adalah siswa memahami konsep-konsep
IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah. Agar
tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang
tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui pendekatan
PAKEM.
Upaya peningkatan mutu pendidikan di Sekolah perlu di dukung
kemampuan dan kreativitas guru. Kemampuan merencanakan yang tepat
akan berdampak pada pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Pembelajaran yang berhasil di tunjukan oleh di kuasainya materi pelajaran
oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya
dinyatakan dengan nilai.
Sala satu pemecahan masalah dari berbagai permasalahan yang di
gunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan adalah
pemanfaatan penelitian pendidikan.
Penelitan yang di maksud adalah PTK ( penelitian tindakan
kelas ).penelitan tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja di munculkan dan
terjadi dalam suatu kelas secara bersama (arikunto, 2006 : 3).oleh karena
itu PTK terkait erat dengan pembelajaran sehari-hari yang di hadap
seorang guru
Dalam meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas siswa,sekolah dan
pihak terkait harus mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif,di
samping itu ada hal yang sangat menunjang keberhasilan pendidikan anak
yaitu dengan menyediakan berbagai macam media belajar dan alat peraga
yang bervarias dan berdaya guna,yang semuanya itu di sesuaikan dengan
tema yang sedang berlangsung .selain hal tersebut untuk meningkatan
pengetahuan anak,guru harus mempunyai kretifitas yang beragam diman
anak dapat menikmati dengan keaktifan dan kreatifitasnya dalam
pembelajaran.dengan demikian anak akan menyerap pengalaman secara
langsung tidak hanya mendengarkan ceramah teori dari guru.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas V SD Negeri 10 lohia
kecamatan lohia Kab.muna yang dilaksanakan hari kamis tanggal 8 mei
2014 dalam mata pelajaran IPA tentang hubungan antara gaya, gerak dan
energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) hasil
ulangan IPA menunjukan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran. Hanya 4 orang dari 12 siswa di kelas V yang mencapai
tingkat penguasaan materi sebesar 70 % keatas.
Untuk meningkatkan siswa terhadap materi pelajaran penulis
melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindak kelas
(PTK).
Penggunaan pendekatan pakem diharapkan dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses
belajar mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan
demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang
pada gilirannya diharapkan konsep gaya yang diajarkan oleh guru dapat
dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di
atas maka dalam penelitian in memilih judul “PENERAPAN PAKEM
DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA MATERI HUBUNGAN ANTARA GAYA,
GERAK, DAN ENERGI MELALUI METODE PERCOBAAN DI
KELAS V SD NEGERI 10 LOHIA KAB.MUNA TAHUN
AKADEMIK 2014/2015.
1. Identifikasi Masalah
Melihat kegiatan belajar mengajar di kelas V SD Negeri 10 lohia
yang selama ini berlangsung belum menarik semangat anak-anak
untuk kreatif dengan sumber belajar yang di di sediakan oleh
guru,anak cepat bosan dengan metode pembelajaran yang di pakai
secara rutin dan jarang di perbaharui.
Berdasarkan uraian dia atas masalah yang dapat di identifikasi
bahwa, setelah proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA materi
tentang hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan
(gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) ternyata hanya 5 orang
( 40%) siswa dari 12 orang siswa kelas V SD Negeri 10 lohia
kecamatan lohia kab.muna yang mencapai penguasaan materi (60%).7
orang siswa (60%) siswa tidak mencapai KKM.
Dalam proses belajar mengajar ada 4 komponen penting yang
dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa
yaitu bahan ajar, suasana belajar,media dan sumber belajar serta guru
sebagai subjek belajar (Dimyati dan Mujiono,2002 : 31).
Komponen-komponen tersebut sangat penting dalam proses
belajar,sehingga jika sala-satu komponen tersebut melemah maka
dapat menghambat tercapainya tujuan belajar yang optimaL. Media
dan sumber belajar yang di gunakan dalam pembelajaran di pilih atas
dasar tujuan dan bahan pembelajaran yang telah di tetapkan. Oleh
karena itu guru harus dapat memilih media dan sumber belajar yang
tepat sehingga bahan pelajaran yang di sampaikan dapat di terima
siswa dengan baik.
2. Analisis Masalah
Penulis penilai II menyimpulkan bahwa penyebab utama masih
banyaknya siswa yang belum tuntas diatas adalah metode dan strategi
pembelajaran yang di gunakan oleg guru kurang menarik perhatian
siswa.akibatnya,mereka tidak termotifasi untuk belajar IPA sehingga
berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Hasil diskusi penilai II menyimpulkan bahwa permasalahan ini dapat
di pecahkan jika pembelajaran di lakukan dengan membangkitkan motifasi
dan minat siswa melalui kegiatan belajar yang lebih menarik dan lebih
melibatkan siswa dengan peristiwa nyata misalnya dengan melakukan
percobaan atau lebih di kenal dengan metode eksperimen yang di anngap
lebih tepat untuk pembelajara IPA. Model pembelajaran ini penulis
terapkan untuk mengatasi masalah diatas melalu penelitian tindakan kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat di
rumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
maka yang menjadi fokus perbaikan untuk mata pelajaran IPA
adalah“ Bagaimana menerapkan PAKEM dalam meningkatkan
kektifan siswa tentang materi hubungan antara gaya, gerak dan
energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya
magnet) di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pada mata pelajaran IPA tentang hubungan antara gaya, gerak dan
energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) ,
dilakukan kegiatan penelitian untuk menemukan kebenaran melalui
metode berfikir yang berdasarkan keilmuan. Langkah pertama yang harus
ditentukan adalah tujuan yang ingin dicapai.
Kegiatan penelitian ini memiliki beberapa tujuan adalah sebagai berikut
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapat
gambaran Bagaimana menerapkan PAKEM dalam meningkatkan
keaktifan siswa tentang materi hubungan antara gaya, gerak dan
energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya
magnet) di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna dapat
meningkatkan prestasi belajar dan disiplin siswa atau tidak melalui
metode percobaan (Eksperimen)
2. Tujuan Khusus
a) Agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari konsep gaya
magnet yang ada dalam IPA
b) Meningkatkan disiplin siswa dalam proses belajar mengajar,
sehingga siswa dapat menguasai konsep yang dipelajarinya dengan
baik.
c) Sebagai umpan balik terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa
sehingga dapat dipantau sejauh mana tingkat keberhasilannya.
d) Untuk memotivasi belajar siswa kearah yang lebih aktif, kreatif,
dan lebih kearah peningkatan mutu hasil belajar.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat penelitian pada mata pelajaran IPA tentang hubungan
antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya
gesek, gaya magnet) dari laporan hasil perbaikan pembelajaran adalah:
1) Untuk Sekolah :
Memperkaya teknik pembelajaran dan peningkatan atau
kemajuan pada diri guru dan pendidikan di Sekolah. Dapat
menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga
mampu memajukan proses pendidikan di masa mendatang.
2) Untuk Guru :
a) Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
b) Membantu guru berkembang secara professional.
c) Meningkatkan rasa percaya diri.
d) Membantu guru aktif dalam mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan.
3) Untuk Siswa :
a) Meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi.
b) Meningkatkan proses hasil belajar siswa.
c) Mengubah prilaku siswa ketika menerima pelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran
guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif
bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang
merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun
pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran
ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan
generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk
kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai
tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-
mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya
secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti
meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah
cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa
yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab
pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif,
maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
B. Hakekat keaktifan belajar anak
1) keaktifan
a. pengertian keaktifan
keaktifan berasal dari kata aktif yang mendapat imbuhan
awal ke- dan akhiran –an.
Aktif adalah giat (bekerja,berusaha ),sedangkan keaktifan
adalah kegiatan,kesibukan (tim penyusun kamus pusat pembinaan
dan pengembangan bahasa,1995 : 19).
Pada waktu guru mengajar wajib ia memberi kesempatan
kepada murid-murid agar mereka aktif rohani maupun
jasmani ,secara perseorangan atau kelompok (Ahmadi,1978 :
57).keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus
mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani maupun rohani
(Sriyono,1992 : 75).
Keaktifan jasmani adalah murid berbuat dengan seluruh
anggota badannya, seperti membuat sesuatu, bermain-main
ataupun bekerja, sedangkan murid yang aktif rohaninya sebanyak-
banyak daya jiwa anak bekerja dalam pengajaran.
Keaktifan jasmani dan rohani ini meliputi antara lain :
1).keaktifan indera : pendengaran,penglihatan dan lain-lain.murid-
murid di rangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik
mungkin.
1) Keaktifan akal : akal anak-anak harus atau di aktifkan
untuk memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun
pendapat dan mengambil keputusan.
2) Keaktifan ingatan : pada waktu mengajar anak harus aktif
menerima bahan pelajaran yang di sampaikan oleh guru dan
menyimpannya di otak . kemudian pada suatu saat ia siap dan
mampu mengutarakannya kembali.
3) Keaktifan emosi : hendaknya murid berusaha mencintai
pelajarannya karena dengan mencintainya akan menambah hasil
studi seseorang. (Sriyono, 1992 : 75).
Dalam pembelajaran yang mendorong keaktifan anak agar selalu
merangsang, maka harus berpedoman satuan kegiatan yang telah di
persiapkan oleh guru sebelumnya, guru harus menciptakan lingkungan
belajar yang mendorong semua siswa aktif melakukan kegiatan belajar
secara nyata.
b. Ciri-ciri belajar aktif
Ciri-ciri yang harus tampak dalam proses belajar aktif tersebut
yaitu :
1. Situasi kelas merangsang siswa melakukan kegiatan belajar
secara bebas tapi terkendali.
2. Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak
memberikan rangasangan berpikir terhadap siswa untuk
memecahkan masalah.
3. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi
siswa.
4. Kegitan belajar siswa yang bervariasi.
5. Hubungan guru dan siswa sifatnya harus mencerminkan
hubungan manusiawi bagaikan hubungan bapak-anak,
memimpin bawahan, dll.
6. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku sewaktu-waktu bisa di
ubah sesuai kebutuhan siswa.
7. Belajar tidak hanya di lihat dan di ukur dari segi hasilyang di
capai, tetapi juga dari segi proses belajar yang di lakukan
siswa.
8. Adanya keberanian siswamengajukan pendapatnya melalui
pernyataan dan gagasan .
9. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari
benar atau salah. (Sriyono, 1992 : 14)
c. Prinsip-prinsip belajar aktif yaitu :
1. Stimulus belajar
Pesan yang di terima siswa dari guru melalui informasi
biasanya membentuk stimulus, stimulus tersebut tersebut
dapat berbentuk verbal atau bahasa dalam, visual, auditik,
dll.stimulus hendaknya benar-benar mengkomnikasikan
informasi atau pesan yang hendaknya di sampaikan oleh guru
kepada siswa.
Ada dua cara agar pesan tersebut mudah di terima oleh siswa
yaitu :
a) Adanya pengulangan dari guru sehingga memperkuat
pemahaman siswa.
b) Memberi pertanyaan-pertanyaan pada siswa.
2. Perhatian dan motivasi
Cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi, yaitu :
a. Cara mengajar yang bervariasi
b. Memberikan stimulus baru
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan
keinginan belajarnya
d. Menggunakan alat media yang menarik
3. Respon yang di pelajari
Belajar merupakan proses yang aktif sehingga siswa
bila di libatkan dalam berbagai kegiatan belajar sebagai
respon siswa terhadap stimulus guru, tidak mungkin siswa
dapatmencapai hasil belajar yang di kehendaki.
4. Penguatan
Sumber penguat belajar untuk pemuasan kebutuhan
berasal dari luar dan dalam diri siswa. Penguat yang berasal
dari luar seperti nilai, pengakuan prestasi siswa, persetujuan
pendapat siswa, hadiah dll, sedangkan penguat yang berasal
dari dalam diri siswa.
C. Pembelajaran IPA
Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang
alam semasta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri
artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat
IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta
dengan segala isinya (Darmojo, 1992: 3)
Selain itu, Nash 1993 (Darmojo, 1992: 3) dalam bukunya The
Nature of Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode
untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA
mengamati dunia ini bersifat analisis, cermat, serta menghubungkan antara
satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya
membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya.
Sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu
sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan,
saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang
utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya
berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara
eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau
konsisten. Selanjutnya Winaputra (1992:123) mengemukakan bahwa tidak
hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahluk
hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan
masalah. Jadi, kesimpulan dari uraian di atas sains adalah ilmu
pengetahuan yang mempunyai objek serta menggunakan metode ilmiah.
D. Metode percobaan (eksperimen)
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada
anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu
proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000) Metode percobaan
adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan
lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.
Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran
atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya
menerima kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa
terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik
berkesempatan mengadakan ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik
harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan
teknologi.
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu
cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu
hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat
terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa
menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) Dalam eksperimen setiap siswa
harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi
percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar eksperimen itu tidak
gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin
hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan
percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen
siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan ,
maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan
pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. (d) Siswa dalam
eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk
yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan,
pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu
diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. (e) Tidak
semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan,
beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain
karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias
diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
BAB III
Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu
1. Subjek Penelitian
Tempat yang dipakai oleh peneliti untuk melakukan penelitian
tindakan kelas adalah kelas V SD Negeri 10 lohia kecamatan lohia
kab.muna yang berjumlah 12 orang siswa terdiri dari 7 putra dan 5
putri dengan mata pelajaran IPA materi hubungan antara gaya, gerak
dan energi melalui metode percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek,
gaya magnet)
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SD Negeri 10 lohia yang
beralamat di desa bolo kecamatan lohia kab.muna di semester
genab pada bulan april hingga mei 2014 mulai tanggal 25 april
sampai 15 mei 2014, jadwal pelaksanaan adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Mata
Pelajaran IPA
Hari/
Tanggal
Mata
Pelajaran Siklus Kelas
Materi
Pokok Pengamat
Kamis,
8-5-2014
Kamis,
15-5-2014
IPA
IPA
I
II
V
V
Gaya
Gaya
3. Pihak yang Membantu
Pihak yang ikut terlibat dan membantu penelitian ini adalah
teman-teman guru SD Negeri 10 lohia, dan kepala sekolah supervisor
2 serta siswa kelas V SD Negeri 10 lohia kecamatan lohia kab.muna.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Di dalam pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran yang di rencanakan
menggunakan 2 Siklus setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan reflektif. dimana Siklus I
(pertama), dan Siklus II (kedua), akan membahas KD Mendeskripsikan
hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi,
gaya gesek, gaya magnet), selama 2X pertemuan.
Selama melakukan kegiatan perbaikan ini setiap akhir pertemuan
akan diadakan tes, yang hasilnya akan digunakan untuk mengukur
seberapa besar hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti
pembelajaran secara rinci, hasil pelaksanaan kegiatan Perbaikan
Pembelajaran ini akan diuraikan sesuai dengan urutan Siklus yang telah
direncanakan. Proses penelitian ini di katakan berhasil bila 80% persen
dari jumlah siswa telah mencapai KKM.
Siklus I bertujuan mengetahui kondisi siswa terhadap kegiatan
pembelajaran yang selama ini berlangsung dengan menggunakan sistem
area yang kemudian peneliti melakukan penelitian menggunakan metode
percobaan (eksperimen). Setelah melakukan refleksi terhadap proses
tindakan siklus I, maka akan di temukan permasalahan yang muncul dalam
kelas tersebut sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu di
lakukan perencanaan ulang, pelaksanaan ulang, pengamatan ulang, dan
refleksi ulang pada siklus II. Siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya
keaktifan pembelajaran dan peningkatan kekreatifan anak melalui metode
percobaan (eksperimen).
1. Proses pelaksanaan siklus I
a. Perencanaan
1. Menyusun dan mempersiapkan rencana pembelajaran sesuai
dengan tindakan yang akan di lakukan.
2. Menyusun instrumen yang terdiri dari lembar pengamatan
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan sesuai dengan rencana yang akan di buat,
rencana kegiatan harian di bagi menjadi 3 tahap yaitu, pendahuluan,
inti dan penutup.
c. Pengamatan/observasi
Selama pembelajaran berlangsung peneliti melakukan pengamatan
atau observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran
dalam meningkatkan hasil belajar melalui metode percobaan
(eksperimen).
Pengamatan di lakukan dengan cara mencatat keaktifan siswa
sesuai indikator yang telah di tentukan .
d. Refleksi
Hasil belajar dari siklus I ini belum menunjukan hasil yang di
harapkan, dalam pembelajaran masih terdapat sebagian siswa yang
bersikap cuek, masih ada siswa yang mengganggu teman, ada yang
kurang memperhatikan penjelasan guru sehingga masih bingung
melakukan percobaan. Tetapi sebagian siswa menunjukan antusias,
keingintahuan, perhatian, keaktifan, dan hal-hal positif lainnya.
Dan hasil evaluasi tersebut dapat di jadikan dasar perbaikan pada
siklus II sebagai tindak lanjut dari siklus I.
2. proses pelaksanaan siklus II
setelah melakukan refleksi pada siklus I, maka untuk memperbaiki
proses pembelajaran, guru melakukan strategi pembelajaran yang sesuai
pada pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan di bagi menjadi 4 tahap
yaitu :
a. perencanaan
perencanaan di lakukan yang di lakukan pada siklus II harus lebih
baik lagi dari siklus I. Perencanaan ini merupakan langkahb perbaikan
dari siklus I.hal-hal yang perlu di lakukan pada siklus II adalah :
1. Menyusun dan mempersiapkan rencana pembelajaran sesuai
dengan tindakan yang akan di lakukan.
2. Menyusun instrumen yang terdiri dari lembar pengamatan
b. Pelaksanaan
Tindakan yang di lakukan yaitu memperbaiki kesalahan yang di
lakukan atau yang menghambat metode percobaan (eksperimen)
dengan cara memperhatikan saran dari teman, keinginan siswa
sehingga pembelajaran pada siklus II bisa lebih menarik dan bervariasi
serta anak menjadi lebih aktif dan kreatif di banding pembelajaran
pada siklus I. Adapun tindakan yang di lakukan pada tahap ini
adalah :pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Pengamatan/observasi
Untuk mengamati perubahan tindakan dan sikap siswa dalam
pembelajaran ang berlangsung. Pengamatan di lakkan melalui
observasi langsung yaitu guru sebagai peneliti langsung mengamati
dan memberi tanda ceklist pada data tiap nama siswa sesuai indikator
yang telah di tetapkan. Sedangkan rekan guru membantu mengamati
tiap siswa selam preses pembelajaran.
d. Refleksi
Guru membuat kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dan tindakan serta sikap siswa yang telah terjadi selam
pembelajaran. Dari kesimpulan ini, guru dapat mengetahui
peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran
setelah di lakukan perbaikan pada sikus II.
Gambar 1.1
Skema Model Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
C. Teknik Analisis Data
Teknik yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
dan kuantitatif. Data kualitatif di laksanakan untuk mengetahui data yang
di peroleh melalui observasi menggunakan lembar observasi yang
menyangkut tentang kegiatan guru menggunakan model pembelajaran
percobaan (eksperimen) dalam peroses pembelajaran IPA.
Sedangkan data kuantitatif di laksanakan untuk mengetahui data
tentang hasil belajar siswa pada saat guru menggunakan model
PELAKSANAAN
PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATANSIKLUS II
REFLEKSI
pembelajaran percobaan dalam pembelajaran IPA. Data kuantitatif ini di
peroleh melalui hasil tes pada setiap siklus tindakan.
Data yang diperoleh berasal dari hasil observasi dan tes hasil
belajar siswa, sehingga data yang diperoleh untuk setiap siklus dianalisis
dalam dua tahap, yaitu:untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam satu
kelas dan untuk mengetahui poin peningkatan hasil belajar dengan
membandingkan rata-rata nilai hasil belajar masing-masing siklus dengan
menggunakan rumus:
X = ∑
1
n
N
n(Pramudjono, 2000)
X = Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus
∑1
n
❑ = Jumlah Nilai
n = Banyaknya siswa
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus I
Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada Siklus I (pertama)
pada siswa Kelas V SD Negeri 10 lohia, dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2
Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia
Kecamatan Lohia
Kab.Muna dalam Kegiatan Belajar Siklus I
No NAMA SISWA L/P HASIL BELAJAR
1 ROLAN L 60
2 SARWAN L 50
3 MUHARTO L 60
4 LA NASRUL L 70
5 ADE SAPUTRA L 60
6 AGIL L 70
7 WAODE RISTA P 50
8 SITI HURAISAH P 80
9 WA DILAN P 60
10 RITA LESTARI P 50
11 ZALMAN
WULANDARI
L 50
12 WAODE SURAYA P 40
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
Kelas V SD Negeri 10 lohia pada Siklus I (pertama) mencapai rata-rata
56,36 dengan rincian dari 12 siswa, yang nilanya tuntas hanya 1 siswa
yang mendapat nilai 80, dan ada 2 siswa lagi mendapat nilai 70, kemudian
yang tidak tuntas ada 4 siswa mendapat nilai 60, ada 4 siswa mendapat
nilai 50, dan ada 1 orang mendapat nilai 40, jadi persentase ketuntasan
siswa 25,00%, sehingga dapat dikatagorikan buruk.
2. Siklus II
Tabel 3
Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia
Kecamatan Lohia Kab.Muna dalam Kegiatan Belajar Siklus II
No NAMA SISWA L/P HASIL BELAJAR
1 ROLAN L 70
2 SARWAN L 80
3 MUHARTO L 80
4 LA NASRUL L 90
5 ADE SAPUTRA L 80
6 AGIL L 100
7 WAODE RISTA P 50
8 SITI HURAISAH P 100
9 WA DILAN P 80
10 RITA LESTARI P 90
11 ZALMAN
WULANDARI
L 90
12 WAODE SURAYA P 80
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Kelas V
SD Negeri Sukareja pada Siklus II (kedua) mencapai rata-rata 80,91
dengan rincian dari 12 siswa, yang nilanya tuntas hanya 2 siswa yang
mendapat nilai 100, dan ada 3 siswa lagi mendapat nilai 90, dan ada 5
siswa lagi mendapat nilai 80, serta ada 2 siswa lagi yang mendapat nilai
70,masih ada juga nilai tidak tuntas namum hanya 1 siswa mendapat nilai
50, jadi secara keseluruhan dari hasil pembelajaran siklus II (kedua)
presentase ketuntasan siswa mencapai 90,80 %, sehingga dapat di
katagorikan sangat baik.
Gambar 1.2
Grafik Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia
Kecamatan Lohia Kab.Muna dalam Kegiatan Belajar Siklus I
dan II
ROLAN
SARW
AN
MUHARTO
LA NASR
UL
ADE SAPUTR
AAGIL
WAODE R
ISTA
SITI H
URAISAH
WA DILA
N
RITA LE
STARI
ZALM
AN WULA
NDARI
WAODE S
URAYA0
20
40
60
80
100
120
PRA SIKLUSSIKLUS I
Perbandingan siklus I dan II
Tabel 4
Deskripsi Nilai Hasil Belajar Siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan
Lohia Kab. Muna Siklus I dan II
Siklus
Nilai Mata Pelajaran IPA dan
Pressentase Hasil Belajar
Siswa Tuntas
(T)
Siswa Belum
Tuntas
(BT)
Min Max Rata-
rata
%
Hasil
Belajar
jumla
h
%
Jumlah
%
1
2
50
60
80
90
56,71%
80,91%
60,71
81,43
3
11
25,00%
90,80%
9
1
75,00%
0,20%
Gambar 1.3
Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan
Lohia Kab.Muna Siklus I dan II
siklus I siklus II0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
tuntastidak tuntas
Dari diagram kelihatan pada Siklus I (pertama) nilai rata-rata 56,71,
dan Persentase Tuntas 25,00% dengan katagori buruk, dan pada Siklus II
(kedua) nilai rata-rata 80,91, dan Persentase Tuntas mencapai 90,80%,
sehingga dapat dikatagorikan sangat baik.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Didalam pembahasan pelaksanaan kegiatan perbaikan
pembelajaran lebih difokuskan pada pemahaman konsep-konsep IPA
secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah tentang
hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). Penulis menemukan beberapa
permasalahan mendasar yang menyebabkan rendahnya tingkat
kemampuan.
Sehingga pada akhir pelaksanaan kegiatan Perbaikan Pembelajaran
siswa diharapkan sudah mengalami peningkatan, dimana siswa dapat
meningkatkan perolehan nilai yang kurang dari 6,00 tidak ada lagi dan
perkembangan selisih siklus I-II mencapai 65.80 %. Adapun peningkatan
pada akhirnya untuk mata pelajaran Ilmu Pengatahuan Alam sebagai
berikut :
. Peningkatkan hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri Sukareja dalam
mata pelajaran IPA semakin membaik.
Motivasi dan kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran semakin terarah
dan membaik.
Aktifitas dan kreatifitas siswa dalam mengikuti pelajaran IPA semakin meningkat.
Penjelasan guru menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.
Contoh dan latihan disampaikan relevan dengan pendekatan pembelajaran yang
di gunakan
Sistematika penyajian terurut dengan baik.
Tabel 5
Peningkatan Hasil Siklus I dan II
No Uraian Target Awal Siklus I Siklus II
1 Rata-rata
peningkatan
keaktifan belajar
85% 58,36% 72,42% 88,46%
2 Rata-rata
peningkatan
kekreatifan
belajar siswa
85% 58,36% 73,07% 90,38%
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahea pada hasil siklus I baru
mencapai sebesar 72,42 pada keaktifan belajar siswa dan 70,03 pada kekreatifan
belajar siswa. Hal ini di sebabkan karena strategi pembelajaran yang di lakukan
dalam penggunaan metode percobaan belum maksimal. Setelah di lakukan
refleksi dan di tindak lanjuti dengan perbaikan, maka pada siklus II bisa lebih
meningkat dan mencapai target yang di harapkan yaitu mencapai 88,46% pada ke
aktifan belajar siswa dan 90,38 pada kekreatifan belajar siswa.
Gambar 1.4
Grafik Peningkatan Keaktifan dan Kekreatifan Siklus I dan II
siklus I siklus II0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
keaktifankekreatifan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dengan telah selesainya kegiatan perbaikan ini, berdasarkan tahap
pelaksanaan mulai dari Siklus I (pertama) sampai dengan Siklus II (kedua).
Penulis menarik suatu kesimpulan :
1. Setelah melaksanakan Siklus I (pertama) hasil nilai yang diperoleh
adalah rata-rata 56,71 dengan persentase ketuntasan 25,00%. Hal ini
belum maksimal, siswa belum terkonsentarsi dengan baik, sehingga masih
banyak siswa yang kurang mendengar penjelasan guru.
2. Siklus II (kedua) mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat
baik ini terlihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa rata-rata 80.91,
dengan persentase ketuntasan 90.80%, sehingga kenaikan ini sangat baik,
nilai ini didapatkan karena siswa sudah bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru dengan baik dan benar.
3. Penggunaan materi pelajaran dapat ditingkatkan melalui penggunaan
metode mengajar berpariasi yang optimal dapat memberikan rangsangan
kreatifitas siswa, sehingga suasana kelas konduktif, maka terciplah
suasana Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM).
B. Saran dan Tindak Lanjut
1. Guru dalam mengajar hendaknya melibatkan siswa secara aktif, agar siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan prilaku yang baik.
2. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya siswa dimotivasi untuk mampu
mengungkapkan ide dan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga siswa akan lebih mampu mengkonsentrasikan ide dan
pengalamannya ke dalam konsep pelajaran yang sedang dipelajari. Sehingga
di dalam mengajar dapat berperan sebagai fasilitator dan moifator yang bisa
memberikan dan menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan
siswa untuk bertanggung jawab dalam melakukan proses pembelajaran.
3. Dalam proses pembelajaran hendaknya guru bisa menggunakan metode
pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pertanyaan dan
memotivasi dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu. 1978. Didaktik – Metodik . Semarang : CV Toha Putra.Arikunto suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : bumi aksaraDanim Sudarwan. 2000. Metode Penelitian untuk Ilmu- Ilmu Perilaku.
Jakarta : Bumi Aksara.
Depdiknas ( 2008 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelas IV
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hadi sutrisno. 2002. Metodologi Research. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Haryanto, 2006. Sains Untuk Sekolah Dasar kelas V, Jakarta, Erlangga I.G.A.K Wardani, Kuswara Penelitian Tindakan Kelas (IDIK 4008)
Penerbit Universitas Terbuka
Kasiram moh. 1997. Ilmu Jiwa dan Perkembangan. Surabaya : USAHA NASIONAL.
Suwarno Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : AR-ruzz Media.
TIM FKIP Pemantapan Kemapuan Profesional (PDGK 4501) Penerbit
Universitas Terbuka
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pra Siklus)
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS / SEMESTER : V / II
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 menit (1 Pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.
II. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan
1.3 cara tumbuhan hijau membuat makanan
III. INDIKATOR
Dapat membuat magnet sendiri
Membandingkan kecepatan jauh dari dua benda
membandingkan gerak benda pada permulaan yang berbeda (kasar dan
yang halus)
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melaksanakan pembelajaran siswa dapat :
Dapat menjelaskan pengertian magnet sendiri
Menyebutkan macam-macam magnet
Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda
V. MATERI AJAR
Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan
Dua kutub magnet yang senama akan tolak menolak. Dua kutub magnet yang
tidak senama akan tarik menarik
Magnet digunakan berbagai macam peralatan mulai yang sederhana sampai
yang rumit
Ada tiga cara perbuatan magnet yaitu cara induksi, gosokan dan alirkan listrik
Gerak jatuh benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya gsekan antara
benda tersebut dengan udara
VI. METODE PEMBELAJARAN
ceramah
Tanya jawab
Pemberian tugas
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya
Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-
masing
Guru mengabsen siswa
Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis
topik di papan tulis
B. Kegiatan Inti (40 menit)
Siswa membaca buku siswa tentang gaya magnet
Gur menjelaskan materi
Siswa mengamati benda yang ada disekitar dengan mempraktekan
gaya magnet,
Mengadakan anya jawab
Membuat kesimpulan bersama siswa
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
Mengadakan evaluasi
Menulis tugas membuat data tentang magnet
VIII. SUMBER / ALAT
1. Sumber : Buku IPA Kelas V
2. Alat : pensil,buku, sepatu dan benda disekitar
IX. PENILAIAN
Tes lisan
Tes proyek
Tes tulis
Bolo,28 April 2014
Mengetahui Mahasiswa
Kepala Sekolah
LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I
NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP PERBAIKAN)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : V / II
Pertemuan ke : 1 ( pertama )
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mendeskripsikan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan
1.2 cara tumbuhan hijau membuat makanan
III. INDIKATOR
Mengelompokan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak
magnetis
Memberikan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-
hari
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melaksanakan pembelajaran :
Siswa dapat memahami istilah magnet berasal dari kata magnesia
Siswa dapat membedakan benda magnetis dan benda bukan manetis
Siswa dapat mengetahui contoh penggunaan gaya magnet dalam
kehidupan sehari-hari
V. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Bagi siswa:
siswa lebih memahami materi tentang magnet,dapat membedakan
benda magnetik dan bukan magnetik serta contoh magnet dan
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
bagi guru :
guru mampu mengoptimalkan proses belajar lebih baik lagi
VI. MATERI AJAR
Istilah magnet berasal dari kata magnesia yaitu nama sebuah daerah
kecil di Asia
Magnet menarik benda-benda yang yang terbuat dari logam besi,
nekel, atau kobalt. Dinamakan benda magnetis
Kekuatan gaya tarik magnet dengan benda magnetis dan jarak
magnet yang paling kuat terletak dibagian kutubnya
VII. METODE PEMBELAJARAN
o Pengamatan/observasi
o Tugas
VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Siklus I
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya
Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing
Guru mengabsen siswa
Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis topik
di papan tulis
B. Kegiatan Inti (40 menit)
Siswa membaca buku tentang gaya, gaya magnet
Guru menunjukkan beberapa magnet dan benda lain yang bukan magnet
Guru bersama siswa melakukan percobaan sederhana
Menyimpulkan benda yang dapat ditarik maupun yang tidak
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
Membuat kesimpulan bersama siswa
Mengadakan evaluasi
Siswa diberi tugas tentang benda magnetis
IX. SUMBER / ALAT
Alat : magnet, paku, jarum, lidi, buku dsb
Sumber : buku paket IPA kelas V
X. PENILAIAN
Tertulis
Lisan
Proyek
Pertemuan 1
Isilah
1. Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari .....
2. Istilah magnet berasal dari kata .....
3. Gaya yang ditimbulkan oleh tarikan magnet disebut .....
4. Berdasarkan asal usulnya, magnet dibedakan menjadi dua jenis yaitu .....
5. Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut .....
Jawaban :
1. Logam
2. Magnesia
3. Gaya magnet
4. Magnet alam dan magnet buatan
5. Magnesia
Bolo,2 mei 2014
Mengetahui Mahasiswa
Kepala Sekolah
LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I
NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP PERBAIKAN)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : V / II
Pertemuan ke : 1 ( pertama )
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mendeskripsikan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan
1.2 cara tumbuhan hijau membuat makanan
III. INDIKATOR
Mengelompokan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak
magnetis
Memberikan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-
hari
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melaksanakan pembelajaran :
Siswa dapat memahami istilah magnet berasal dari kata magnesia
Siswa dapat membedakan benda magnetis dan benda bukan manetis
Siswa dapat mengetahui contoh penggunaan gaya magnet dalam
kehidupan sehari-hari
V. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Bagi siswa:
siswa lebih mampu memahami materi tentang magnet,dapat
membedakan benda magnetik dan bukan magnetik serta contoh magnet
dengan menggunakan percobaan
bagi guru :
guru mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi melalui
metode percobaaan.
VI. MATERI AJAR
Istilah magnet berasal dari kata magnesia yaitu nama sebuah daerah kecil
di Asia
Magnet menarik benda-benda yang yang terbuat dari logam besi, nekel,
atau kobalt. Dinamakan benda magnetis
Kekuatan gaya tarik magnet dengan benda magnetis dan jarak magnet
yang paling kuat terletak dibagian kutubnya
VII. METODE PEMBELAJARAN
oPengamatan/observasi
oTugas
VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Siklus II
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya
Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing
Guru mengabsen siswa
Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis topik di
papan tulis
B. Kegiatan Inti (40 menit)
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Guru meminta tiap kelompok melakukan percobaan sederhana sesuai
dengan alat dan bahan yang mereka miliki
Guru meminta siswa menyimpulkan percobaan yang telah di lakukan
Tiap kelompok diberi LKS 1 dan mengamati benda-benda tadi lalu
menulis di kolom
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
Membuat kesimpulan bersama siswa
Mengadakan evaluasi
Siswa diberi tugas tentang benda magnetis
IX. SUMBER / ALAT
a. Alat : magnet, paku, jarum, lidi, buku dsb
b. Buku IPA kelas V
X. PENILAIAN
Tertulis
Lisan
Proyek
Pertemuan 2
LKS 1
Benda yang dapat ditarik magnet dan tidak
NoNama
benda
Bahan
benda
Keadaan benda
terhadap magnet
Dapat
ditarik
Tidak
dapat
ditarik
1
2
3
4
5
6
7
8
Jarum
Kawat
tembaga
Sendok
stanlais
Buku
Pencil
Kesimpulan :
Kunci
NoNama
benda
Bahan
benda
Keadaan benda
terhadap magnet
Dapat
ditarik
Tidak
dapat
ditarik
1
2
3
4
5
6
Jarum
peniti
tembaga
Sendok
stanlais
Buku
Besi
Tembaga
Stanlais
plastik
Kayu
Kertas
7 Pencil karet
Format Penilaian Sikap
No Aspek penilaian
Skor yang
mungkin
dinilai
Skor
penilaian
1
2
3
4
Kecepatan kelompok
Ketepatan bahan
Kerja sama
Kecepatan membuat
kesimpulan
0-20
0-20
0-20
0-40
Bolo,9 mei 2014
Mengetahui Mahasiswa
Kepala Sekolah
LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I
NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876
Jurnal Pembibingan Supervisor 2 PKP
Nama Mahasiswa : Z A L M I
Nim : 822165876
Mengajar Di Kelas : V
Sekolah :SD Negeri 10 Lohia, Kec.Lohia, Kab.
Muna
No. Hari/Tanggal
Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut
ParafMhs.
Sup 2
1. Senin ,28 April 2014
Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran pra siklus
Dentifikasi masalah,analisis masalah,alternative dan prioritas pemecahan masalah kurang sejalan
Perbaiki refleksi terhadap pembelajaran
2. Rabu, , 30 April 2014
Mendiskusikan RPP perbaikan IPAsiklus I beserta lembar pengamatanya
Alat penilaian harus sesuai dengan indicator
Lembar penilaian harus di sesuaikan dengan focus masalah
Perbaiki alat penilaan dan lembar pengamatan
3. Jumat, 2 Mei 2014
Mengamati pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I
Masih ada siswa yang cepat bosan dalam menerima pembelajaran
Kurangnya perhatian guru dalam menjawab pertnyan siswa sehingga siswa terkesan pasif
Belum di laksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah di tulis.
-guru harus lebih peka terhadap siswa agar siswa tidak merasa di abaikan serta-sesuaikan kegiatan guru dengan siswa dengan rpp yang telah di susun
4. Senin, 5 Mei 2014
Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus 1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP
perbaikan siklus berikutnya
Laksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajan yang telah di rancang.
5. Rabu,7 Mei 2014
Mendiskusikan rpp perbaikan siklus 2 beserta lembar pengamatanya
Guru mengupayakan semua siswa ikut terlibat dan aktif dalam pembelajaran
Guru harus lebih mengoptimalkan kegiatan belajar
Menerapkan metode eksperimen dan menyusun langkah pelajaran lebih baik lagi.
6. Jumat, 9 Mei 2014
Mengamati pelaksanaan pembelajaran siklus 2
Penerapan metode eksperimen sudah berjalan dengan baik
Kerja sama serta Interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran sudah berjalan sesuai yang diharapkan
Tingkatkan kondisi pembelajaran yang sudah berjalan sesuai dengan yang di rencanakan
7. Senin, 12 Mei 2014
Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus 2
Hasil nilai tes siklus 2 sudah menunjukan peningkatan dan telah mencapai indicator dan nilai KKM yang telah di terapkan
Tidak perlu di lanjutkan dengan siklus 3
Menyusun laporan pelaksanaan perbaikan pembelajaran
Mengetahui,Supervisor I
Raha, 09 Mei 2014Supervisor II
Drs.H.LA ODE RAFIUDDIN R,MPdNIP.19550902 198403 1 001
LA SAMUNA,S.Pd,M.Si NIP.19631231 198408 1 009
Lampiran I
Surat Kesediaan Supervisor 2 Sebagai Pembimbing Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Kepada
Kepala UPBJJ UT KENDARI
DI Tempat
Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini:
Nama : LA SAMUNA SPd,MSiNip : 19621231 198408 1 009Tempat Mengajar : SD Negeri 10 LohiaAlamat Sekolah : Desa Bolo, Kecamatan Lohia,
Kab.MunaTelepon : 085 241 683 192
Menyatakan Bersedia Sebagai Supervisor 2 Untuk Membimbing Mahasiswa Dalam Perencanaan Dan Pelaksanaan PKP (PDGK) Atas:
Nama : Z A L M INim : 822165876Program Studi : S1 PGSDTempat Mengajar : SD Negeri 10 LohiaAlamat Sekolah : Desa Bolo, Kecamatan Lohia,
Kab.MunaTelepon : 085 298 166 567
Demikian Agar Surat Pernyataan Ini Dapat Digunakan Sebagaimana Mestinya.
Mengetahui,Kepala Sekolah
LA SAMUNA SPd,MSiNip.19621231 198408 1 009 Tlp. 085 241 683 192
Raha,25 April 2014Supervisor 2
LA SAMUNA SPd,MSiNip.19621231 198408 1 009 Tlp. 085 241 683 192
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II
Mata Pelajaran : IPAKelas : V (Lima)Hari/Tanggal : Jumat, 09 Mei 2014Fokus Observasi : Penerapan Metode Eksperimen pada
Materi Gaya Magnet
No. Aspek yang diobservasi KemunculanKomentarAda Tidak
ada1. Penerapan variasi metode
Percobaan : Memberikan ilustrasi
Meminta siswa untuk melakukan percobaan sesuai materi yang dibawakan.
√
√
Memberikan ilustrasi sesuai dengan pokok materi
Pada kegiatan awal dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Tanya jawab : Mengajukan pertanyaan
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Memindahkan gilian pertanyaan
√
√
√
Mengajukan pertanyaan sesuai dengan pokok materi
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sesuai dengan kesulitan pokok materi
Memindahkan giliran pertanyaan sesuai pokok materi yang belum di
mengertiDiskusi : Menjelaskan tugas yang
harus di kerjakan Membagikan LKS
Memberikan bantuan kepada kelompok
√
√
√
Menjelaskan tugas yang
harus di kerjakan sesuai tugas pokok materi
Membagikan LKS sesuai pokok materi
Memberikan bantuan ke pada kelompok sesuai kesulitan pokok materi
2. Penggunaan gambar dan benda nyata sebagai alat peraga
√
Penggunaan benda nyata : Magnet Paku Pencil Buku Jarum Peniti, dll
√√√√√√
Penggunaan benda nyata sesuai dengan pokok materi
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran IPA
Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan Lohia,Kab Muna.
Identifikasi masalah
rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri lohia kecamatan lohia,kab.muna pada pembelajaran IPA khususnya materi hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya (gaya gravitasi,gaya segek dan gaya magnet)
Analisis Masalah
Penyebab utama masih banyaknya siswa yang belum tuntas diatas adalah
metode dan strategi pembelajaran yang di gunakan oleg guru kurang menarik
perhatian siswa.akibatnya,mereka tidak termotifasi untuk belajar IPA sehingga
berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Permasalahan ini dapat di pecahkan jika pembelajaran di lakukan dengan
membangkitkan motifasi dan minat siswa melalui kegiatan belajar yang lebih
menarik dan lebih melibatkan siswa dengan peristiwa nyata misalnya dengan
melakukan percobaan atau lebih di kenal dengan metode eksperimen yang di
anngap lebih tepat untuk pembelajara IPA. Model pembelajaran ini penulis
terapkan untuk mengatasi masalah diatas melalu penelitian tindakan kelas.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat di rumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut :
maka yang menjadi fokus perbaikan untuk mata pelajaran IPA adalah“
Bagaimana menerapkan PAKEM dalam meningkatkan kektifan siswa tentang
materi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna
RPP perbaikan
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP PERBAIKAN)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : V / II
Pertemuan ke : 1 ( pertama )
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Pertemuan)
XI. STANDAR KOMPETENSI :
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.
XII. KOMPETENSI DASAR :
Mendeskripsikan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan
1.2 cara tumbuhan hijau membuat makanan
XIII. INDIKATOR
Mengelompokan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak
magnetis
Memberikan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-
hari
XIV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melaksanakan pembelajaran :
Siswa dapat memahami istilah magnet berasal dari kata magnesia
Siswa dapat membedakan benda magnetis dan benda bukan manetis
Siswa dapat mengetahui contoh penggunaan gaya magnet dalam
kehidupan sehari-hari
XV. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Bagi siswa:
siswa lebih memahami materi tentang magnet,dapat membedakan
benda magnetik dan bukan magnetik serta contoh magnet dan
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
bagi guru :
guru mampu mengoptimalkan proses belajar lebih baik lagi
XVI. MATERI AJAR
Istilah magnet berasal dari kata magnesia yaitu nama sebuah daerah
kecil di Asia
Magnet menarik benda-benda yang yang terbuat dari logam besi,
nekel, atau kobalt. Dinamakan benda magnetis
Kekuatan gaya tarik magnet dengan benda magnetis dan jarak
magnet yang paling kuat terletak dibagian kutubnya
XVII. METODE PEMBELAJARAN
o Pengamatan/observasi
o Tugas
XVIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Siklus I
D. Kegiatan Awal (10 menit)
Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya
Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing
Guru mengabsen siswa
Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis topik
di papan tulis
B. Kegiatan Inti (40 menit)
Siswa membaca buku tentang gaya, gaya magnet
Guru menunjukkan beberapa magnet dan benda lain yang bukan magnet
Guru bersama siswa melakukan percobaan sederhana
Menyimpulkan benda yang dapat ditarik maupun yang tidak
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
Membuat kesimpulan bersama siswa
Mengadakan evaluasi
Siswa diberi tugas tentang benda magnetis
XIX. SUMBER / ALAT
Alat : magnet, paku, jarum, lidi, buku dsb
Sumber : buku paket IPA kelas V
XX. PENILAIAN
Tertulis
Lisan
Proyek
Pertemuan 1
Isilah
1. Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari .....
2. Istilah magnet berasal dari kata .....
3. Gaya yang ditimbulkan oleh tarikan magnet disebut .....
4. Berdasarkan asal usulnya, magnet dibedakan menjadi dua jenis yaitu .....
5. Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut .....
Jawaban :
1. Logam
2. Magnesia
3. Gaya magnet
4. Magnet alam dan magnet buatan
5. Magnesia
Bolo,2 mei 2014
Mengetahui Mahasiswa
Kepala Sekolah
LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I
NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP PERBAIKAN)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : V / II
Pertemuan ke : 1 ( pertama )
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mendeskripsikan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan
1.3 cara tumbuhan hijau membuat makanan
III. INDIKATOR
Mengelompokan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak
magnetis
Memberikan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-
hari
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melaksanakan pembelajaran :
Siswa dapat memahami istilah magnet berasal dari kata magnesia
Siswa dapat membedakan benda magnetis dan benda bukan manetis
Siswa dapat mengetahui contoh penggunaan gaya magnet dalam
kehidupan sehari-hari
XI. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Bagi siswa:
siswa lebih mampu memahami materi tentang magnet,dapat
membedakan benda magnetik dan bukan magnetik serta contoh magnet
dengan menggunakan percobaan
bagi guru :
guru mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi melalui
metode percobaaan.
XII. MATERI AJAR
Istilah magnet berasal dari kata magnesia yaitu nama sebuah daerah kecil
di Asia
Magnet menarik benda-benda yang yang terbuat dari logam besi, nekel,
atau kobalt. Dinamakan benda magnetis
Kekuatan gaya tarik magnet dengan benda magnetis dan jarak magnet
yang paling kuat terletak dibagian kutubnya
XIII. METODE PEMBELAJARAN
oPengamatan/observasi
oTugas
XIV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Siklus II
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya
Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing
Guru mengabsen siswa
Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis topik di
papan tulis
E. Kegiatan Inti (40 menit)
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Guru meminta tiap kelompok melakukan percobaan sederhana sesuai
dengan alat dan bahan yang mereka miliki
Guru meminta siswa menyimpulkan percobaan yang telah di lakukan
Tiap kelompok diberi LKS 1 dan mengamati benda-benda tadi lalu
menulis di kolom
F. Kegiatan Akhir (20 menit)
Membuat kesimpulan bersama siswa
Mengadakan evaluasi
Siswa diberi tugas tentang benda magnetis
XV. SUMBER / ALAT
a. Alat : magnet, paku, jarum, lidi, buku dsb
b. Buku IPA kelas V
XVI. PENILAIAN
Tertulis
Lisan
Proyek
Pertemuan 2
LKS 1
Benda yang dapat ditarik magnet dan tidak
NoNama
benda
Bahan
benda
Keadaan benda
terhadap magnet
Dapat
ditarik
Tidak
dapat
ditarik
1
2
3
4
5
6
7
8
Jarum
Kawat
tembaga
Sendok
stanlais
Buku
Pencil
Kesimpulan :
Kunci
NoNama
benda
Bahan
benda
Keadaan benda
terhadap magnet
Dapat
ditarik
Tidak
dapat
ditarik
1
2
Jarum
peniti
tembaga
Besi
Tembaga
3
4
5
6
7
Sendok
stanlais
Buku
Pencil
Stanlais
plastik
Kayu
Kertas
karet
Format Penilaian Sikap
No Aspek penilaian
Skor yang
mungkin
dinilai
Skor
penilaian
1
2
3
4
Kecepatan kelompok
Ketepatan bahan
Kerja sama
Kecepatan membuat
kesimpulan
0-20
0-20
0-20
0-40
Bolo,9 mei 2014
Mengetahui Mahasiswa
Kepala Sekolah
LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I
NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876