peningkatan kadar pati resisten tipe 4 (>30 0/0) … filekampus universitas pattimura dan...

2
1?,jngR,.asan<E/{JeR,.utif ------------------------- Hasil-hasil Penelitian tafiun 2010 PENINGKATAN KADAR PATI RESISTEN TIPE 4 (>30 0/0) PADA PAT I SAGU IKAT SILANG Febby J. Polnaya, S.P., M.P.1), C.G.C. Lopulalan, S.P., M.Sj1), dan Ir. Saleh Malawat 2 ) Saat ini, masyarakat mulai memahami arti penting hidup sehatdan ingin menerapkan hidup sehat dalam kehidupannya. Salah satu cara yang dapat ditempuh yaitu memperhatikan supan gizi dari konsumsi pangan sehari-hari. Konsumsi pangan yang baik berhubungan langsung dengan kondisi tubuh yang sehat. Salah satu bentuk pengembangan produk pangan yang mampu memberikan efek positif bagi kesehatan manusia yaitu salah satunya adalah resistant starch (RS), yaitu sejumlah pati yang tidak dicerna pada sistem pencernaan manusia, sehingga akan dicerna dalam usus besar (kolon) manusia sehat (Topping et al., 2003). Salah satu sumber pangan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk RS adalah pangan local sumber karbohidrat (pati) yang potensial seperti pati sagu. Pati memegang peranan penting dalam industri pangan, terutama kaitannya dengan tekstur dari beberapa produk pangan, dan juga merupakan sumber energi untuk manusia. Modifikasi pati secara kimiawi diketahui dapat mengubah kecernaan pati (Woo dan Seib, 2002), yang dikenal dengan RS. Pati fosfat termasuk pati termodifikasi kimiawi yang mengandung bagian yang bersifat tidak dapat dicerna karena perubahan kimiawi pada rantai pati, yang dikelompokkan menjadi RS tipe 4 atau RS4 (Brouns et al., 2002). Penelitian bertujuan untuk menghasilkan pati sagu ikat silang dan mengkarakterisasi sifat-sifat fisik dan kimia pati, seta pengkajian potensi pati sagu ikat silang tersebut sebagai RS. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan, yang dilaksanakan dari bulan .April 2010 sampai dengan Desember 2010. Penelitian ini menggunakan fasilitas laboratorium yang terdapat di lingkungan kampus Universitas Pattimura dan Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Secara garis besar penelitian ini mengikuti tahapan penelitian : ekstraksi pati sagu dan karakterisasi pati, fosforilasi pati sagu dengan menggunakan reagen modifikasi STPP Lim dan Seib (1993) dan POCI3 Felton dan Schopmeyer (1943) dan karakterisasi pati fosfat, preparasi RS dan karakterisasi RS. PSA yang digunakan dalam penelitian ini, secara alami sudah terdapat gugus fosfat dengan kandungan 0,0085 % P. Komposisi kimia PSF mengalami perubahan konsentrasinya dibandingkan PSA. Kadar abu PSF meningkat, kadaramilosa meningkat kecuali untuk PSIS yang difosforilasi dengan POCI3 pada pH 11, sedangkan kadar protein dan lemak menurun, jika dibandingkan dengan PSA. 1(erjasama 'J(emitraan PeneCitian Pertanian (Dengan Perguruan 'Tinggi ('J('J(P37) ---------------------- 321

Upload: dodiep

Post on 14-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1?,jngR,.asan<E/{JeR,.utif------------------------- Hasil-hasil Penelitian tafiun 2010

PENINGKATAN KADAR PATI RESISTEN TIPE 4 (>30 0/0) PADAPAT I SAGU IKAT SILANG

Febby J. Polnaya, S.P., M.P.1), C.G.C. Lopulalan, S.P., M.Sj1) , danIr. Saleh Malawat2)

Saat ini, masyarakat mulai memahamiarti penting hidup sehatdan ingin menerapkanhidup sehat dalam kehidupannya. Salahsatu cara yang dapat ditempuh yaitumemperhatikan supan gizi dari konsumsipangan sehari-hari. Konsumsi panganyang baik berhubungan langsung dengankondisi tubuh yang sehat. Salah satu bentukpengembangan produk pangan yang mampumemberikan efek positif bagi kesehatanmanusia yaitu salah satunya adalah resistantstarch (RS), yaitu sejumlah pati yang tidakdicerna pada sistem pencernaan manusia,sehingga akan dicerna dalam usus besar(kolon) manusia sehat (Topping et al., 2003).

Salah satu sumber pangan yang dapatdimanfaatkan sebagai bahan dasar untukRS adalah pangan local sumber karbohidrat(pati) yang potensial seperti pati sagu. Patimemegang peranan penting dalam industripangan, terutama kaitannya dengan teksturdari beberapa produk pangan, dan jugamerupakan sumber energi untuk manusia.

Modifikasi pati secara kimiawi diketahuidapat mengubah kecernaan pati (Woo danSeib, 2002), yang dikenal dengan RS. Patifosfat termasuk pati termodifikasi kimiawiyang mengandung bagian yang bersifat tidakdapat dicerna karena perubahan kimiawipada rantai pati, yang dikelompokkan menjadiRS tipe 4 atau RS4 (Brouns et al., 2002).

Penelitian bertujuan untuk menghasilkanpati sagu ikat silang dan mengkarakterisasisifat-sifat fisik dan kimia pati, seta pengkajianpotensi pati sagu ikat silang tersebut sebagaiRS.

Penelitian ini dilaksanakan selama9 bulan, yang dilaksanakan dari bulan.April 2010 sampai dengan Desember2010. Penelitian ini menggunakan fasilitaslaboratorium yang terdapat di lingkungankampus Universitas Pattimura danLaboratorium Rekayasa Proses Pangan,Fakultas Teknologi Pertanian, UniversitasGadjah Mada. Secara garis besar penelitianini mengikuti tahapan penelitian : ekstraksipati sagu dan karakterisasi pati, fosforilasipati sagu dengan menggunakan reagenmodifikasi STPP Lim dan Seib (1993) danPOCI3 Felton dan Schopmeyer (1943) dankarakterisasi pati fosfat, preparasi RS dankarakterisasi RS.

PSA yang digunakan dalam penelitianini, secara alami sudah terdapat gugusfosfat dengan kandungan 0,0085 % P.Komposisi kimia PSF mengalami perubahankonsentrasinya dibandingkan PSA. Kadarabu PSF meningkat, kadaramilosa meningkatkecuali untuk PSIS yang difosforilasi denganPOCI3 pada pH 11, sedangkan kadar proteindan lemak menurun, jika dibandingkandengan PSA.

1(erjasama 'J(emitraan PeneCitian Pertanian(Dengan Perguruan 'Tinggi ('J('J(P37) ---------------------- 321

iJUngk,asan'E~ek,utifHasii-hasiiPenelitian tahun 2010 ------------------------

Kadar natrium, kadar fosfor dan derajatsubtitusi PSF lebih tinggi dibandingkandengan PSA. PSF yang difosforilasi denganSTPP menunjukkan kadarnatrium, fosformaupun OSyang lebih rendah dibandingkandengan PSF yang difosforilasi denganPOCI3. PSF yang difosforilasi dengan STPPpada pH 9, menunjukkan tidak terbentuk ikatsilang, sedangkan pada pH 11, terbentukgugusan ikat silang, yang ditunjukkan olehOS ikat silang.

Modifikasi PSF menghasilkantersubtitusinya gugus fosfor dalam bentukmono-fosfat dan di-fosfat yang direaksikandengan reagen modifikasi berturut-turutSTPP dan POCI3, berturut-turut OS ikatsilang sebesar 0.0007 dan 0,0011-0,0024.Spektra FT-IR menunjukkan bahwa terdapatperbedaan spektra pada daerah 1172.72cm-1 yang mana disebabkan oleh vibrasiP=O (vP=O).

1. Pengajar Universitas Pattimura2. Peneliti 8adan litbang Pertanian

PSA menunjukkan viskositas pasta,suhu awal gelatinisasi dan suhu puncakgelatinisasi yang lebih tinggi dibandingkandengan viskositas, suhu awal gelatinisasidan suhu puncak gelatinisasi PSF yangdifosforilasi dengan STPP pada pH 11.

Kejernihan pasta dan kemampuanmenggelembung PSIS yang difosforilasidengan STPP pada pH 11 lebih tinggidibandingkan PSA, sedangkan PSIS yangdifosforilasi dengan POCI3 pada pH 11,memberikan efek sebaliknya. KelarutanPSA lebih tinggi dibandingkan PSF,sedangkan kapasitas menahan air lebihrendah. Perlakuan reagen modifikasiSTPP dan POCI3 yang menghasilkan PSISmenunjukkan peningkatan kadar RS kuranglebih 29-36% dibandingkan dengan kadarRS PSA.

322'J(pjasama 1(jImitraan Penelitian Pertanian

---------------------- (j)engan Perguruan 'linggi (1(J(!P3'l)