peningkatan hasil belajar ipa materi lapisan...
TRANSCRIPT
-
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI LAPISAN BUMIDENGANMENGGUNAKAN
MEDIA AUDIO VISUAL
SISWA KELAS VII FSMP NEGERI 4 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd
Oleh:
Zulia Fitriyani
NIM: 23060150035
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
-
ii
-
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI LAPISAN BUMIDENGANMENGGUNAKAN
MEDIA AUDIO VISUAL
SISWA KELAS VII FSMP NEGERI 4 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd
Oleh:
Zulia Fitriyani
NIM: 23060150035
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
-
iv
-
v
-
vi
-
vii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Zulia Fitriyani
NIM : 23060150035
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ( FTIK)
Jurusan : Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (T.IPA)
Judul :
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. pendapat
atastemuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah. Dan tidak keberatan untuk dipublikasikan oleh e-
repository IAIN salatiga tanpa menutut konsekuensi apapun. Demikian surat
pernyataan saya buat.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI
LAPISAN BUMIDENGANMENGGUNAKAN MEDIA
AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII FSMP NEGERI 4
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019
-
viii
MOTTO
If we never try, we will never know
Jika kita tidak pernah mencoba, maka kita tidak akan pernah tahu
-
ix
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku (Bapak Jumadi dan Ibuku Sriyati) sebagai madrasah
pertama yang selalu mendukung saya dalam belajar, selalau memberikan
yang terbaik, yang tak pernah berhenti mendoakan dan memotivasi saya,
menyanyangi serta mencurahkan perhatiannya kepada saya. Semoga Allah
menyayangi kalian dan semoga selalu dalam lindungan Allah SWT;
2. Adikku tersayang sakdul kholqi dan muhammad abdul munib yang selalau
memberi warna dalam kehidupan saya;
3. Keluarga besarku yang selalu mendoakan dan menyenyemangati saya;
4. Sahabat-sahabatku ( Ani marzukoh, labib, vinna, guz faza, desi, nana, ani
jaziroh,) yang selalau memeberi semngat dalam hal apapaun;
5. Dosen pembimbing Roko Patria Jati, M. Pd. Yang telah bersedia
waktunya untuk membimbing saya sampai skripsi saya selesai;
6. Rektor, Bapak Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang ihlas
mendidik dan membimbing saya;
7. Ibu Annisa Fatonah, S.Pd. selaku guru mapel IPA kelas VII F SMP Negeri
4 Salatiga yang telah membantu dalam melakukan penelitian.
8. Kepada seluruh siswa kelas VII F SMP Negeri 4 salatiga yang telah
membantu dan melakukan penelitian
-
x
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-nanti syafa’atnya diakhirat
nanti.
Penulisan skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
IPAMATERI LAPISAN BUMI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO
VISUALSISWA KELAS VII FSMP NEGERI 4 SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2018/2019” ini untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tadris Ilmu
Pengetahuan Alam (T.IPA)
4. Bapak Roko Patria Jati, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini selesai
-
xi
5. Bapak, Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, dukungan, moral dan material
kepada saya.
7. Ibu Annisa Fatonah, S.Pd. selaku guru mapel IPA kelas VII F SMP Negeri 4
Salatiga yang telah membantu dalam melakukan penelitian.
8. Kepada seluruh siswa kelas VII F SMP Negeri 4 salatiga yang telah membantu
dan melakukan penelitian
9. Sahabat dan teman-teman senantiasa menginspirasi, berjuang bersma dan
saling memberikan dukungan.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca sangat berharga bagi kesempurnaan skripsi ini. Ahir kata, penulis
hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat pada umumnya dan
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya.
Salatiga, 11 Juli 2019
Penulis
Zulia Fitriyani
23060150035
-
xii
ABSTRAK
Fitriyani, Zulia. 2019.Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Lapisan Bumi
Dengan Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII F SMP Negeri
4 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Program Studi Tadris Ilmu
Pengetahuan AlamFakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Roko PatriaJati, M. Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Audio Visual, Lapisan Bumi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media audio visual
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi lapisan bumi kelas VII F di SMP
Negeri 4 Salatiga.
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari
dua siklus yakni siklus I dan siklus II.Tiap siklusnya merupakan rangkaian
kegiatan yang dimulai dari 1) perencanaan 2) pelaksanaan 3) observasi dan 4)
refleksi. Sumber data dalam penelitian ini meliputi soal, foto-foto kegiatan dan
catatan lapangan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mangadakan observasi,
dokumentasi dan tes.
Hasil penelitian dengan penerapan media audio visual dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. peningkatan tersebut dapat dilihat dari penelitian tindakan
kelas yang dilakukan pada siklus I dan II dengan hasil peningkatan belajar siswa
yang dapat dilihat dari kondisi awal sebelum melakukan penelitian yaitu 25,65%
siswa yang tuntas belajar dengan rata-rata 60,25. Pada siklus I meningkat menjadi
48,71% dengan rata-rata 72,05 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 94,86%
siswa yang tuntas dengan rata-rata 86,41. Hal itu telah mencapai kriteria klasikal
yang telah ditentukan yaitu 85% untuk standar minimal kelas. Berdasarkan hasil
belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
menggunakan media audio visual materi lapisan bumi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VII F SMP Negeri 4 Salatiga tahunun pelajaran 2018/ 2019.
-
xiii
DAFTAR ISI
Sampul......................................................................................................................i
Gambar Berlogo......................................................................................................ii
Halaman Judul........................................................................................................iii
Lembar Persetujuan Pembimbing...........................................................................iv
Pengesahan Kelulusan..............................................................................................v
Deklarasi.................................................................................................................vi
Motto......................................................................................................................vii
Persembahan.........................................................................................................viii
Kata Pengantar........................................................................................................ix
Abstrak....................................................................................................................xi
Daftar Isi................................................................................................................xii
Daftar Tabel .........................................................................................................xvi
Daftar Gambar ....................................................................................................xvii
Daftar Lampiran..................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................5
-
xiv
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
D. Kegunaan Penelitian.....................................................................................5
1. Kegunaan Teoris....................................................................................6
2. Kegunaan praktis....................................................................................6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan..........................................7
F. Definisi Operasional.....................................................................................8
1. Hasil Belajar...........................................................................................8
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)...............................................................8
3. Media Pembelajaran...............................................................................8
G. Metode Penelitian.........................................................................................9
1. Rancangan Penelitian.............................................................................9
2. Lokasi dan Subjek Penelitian................................................................9
3. Langkah-Langkah Penelitian...............................................................10
4. Instrumen Penelitian............................................................................13
5. Teknik Pengumpulan Data...................................................................14
6. Analisis Data........................................................................................15
H. Sistematika Penulisan.................................................................................16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori...............................................................................................18
1. Hasil Belajar............................................................................................18
a. Pengertian Hasil Belajaran................................................................18
b. Macam-Macam Hasil Belajar............................................................20
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.............................22
-
xv
2. Pembelajaran IPA...................................................................................24
a. Pengertian IPA..................................................................................24
b. Karakteristik IPA...............................................................................25
c. Kaitan Antara Media dan Audio Visual............................................26
3. Media Audio Visual.................................................................................27
a. Pengertian Media Audio Visual.........................................................27
b. Karakteristik Media Audio Visual.....................................................29
c. Kelebihan Media Audio Visual.........................................................30
d. Kekurangan Media Audio Visual......................................................30
4. Materi Lapisan Bumi...............................................................................30
a. Lapisan Bumi.....................................................................................31
b. Fenomena Gempa Bumi....................................................................35
c. Fenomena Gunung Berapi.................................................................36
d. Tindakan untuk Mengurangi Bencana...............................................37
B. Kajian Teori...................................................................................................37
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah.........................................................................41
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus................................................................48
1. Deskripsi Siklus I.................................................................................48
2. Deskripsi Siklus II................................................................................54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian............................................................................59
-
xvi
1. Analisis Prasiklus.................................................................................59
2. Analisis Siklus I...................................................................................62
3. Analisis Siklus II..................................................................................75
B. Pembahasan................................................................................................86
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN..........................................................................................91
B. Saran...........................................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA
-
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Pendidik SMP Negeri 4 Salatiga..................................................46
Tabel 3.2 Data Kualifikasi SMP Negeri 4 Salatiga..............................................47
Tabel 3.3 Data siswa SMP Negeri 4 Salatiga.......................................................47
Tabel 3.4 Fasilitas SMP Negeri 4 Salatiga............................................................48
Tabel 4.1 Hasil Belajar Prasiklus..........................................................................59
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siklus I....................................................................67
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I.......................................................69
Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I.......................................................71
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siklus II.................................................................78
Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II.......................................................81
Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II....................................................83
Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Siswa......................................................................88
Tabel 4.9 Data Sebaran Nilai persiklus.................................................................95
-
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Langkah-Langkah PTK......................................................................10
Gambar 2.1 screenshot vidio lapisan bumi............................................................28
Gambar 2.2 fenomena Gunung Berapi...................................................................36
Gambar 4.1 Nilai Hasil Belajar Prasiklus..............................................................61
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siklus I..............................................................68
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Siklus II............................................................80
Grafik 4.1 Pengamatan Siswa Persiklus.................................................................90
-
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1. RPP Siklus I.......................................................................................93
Lampiran 2. RPP SiklusII......................................................................................99
Lampiran 3. Lembar Evaluasi Siswa Siklus I......................................................106
Lampiran 4. Lembar Evaluasi Siswa Siklus II....................................................110
Lampiran 5. Lembar Jawaban Siswa Evaluasi Siklus I......................................113
Lampiran 6. Lembar Jawaban Siswa Evaluasi Siklus II.....................................115
Lampiran 7. Lembar Observasi Guru Siklus I....................................................117
Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Siklus II..................................................119
Lampiran 9. Lembar Observasi Siswa Siklus I....................................................121
Lampiaran 10. Lembar Observasi Siswa Siklus II...............................................124
Lampiran 11. Lembar Kerja Kelompok Siklus I..................................................128
Lampiran 12. Lembar Kerja Kelompok Siklus II................................................130
Lampiran 13. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing..........................................131
Lampiran 13. Surat Izin Penelitian.......................................................................132
Lampiran 14. Surat Izin Mengadakan Penelitian................................................133
Lampiran 15. Hasil Wawancara Sebelum Penelitian...........................................134
Lampiran 16. Catatan Observasi Sebelum Penelitian..........................................137
Lampiran 17. Catatan Observasi Siklus I............................................................138
Lampiram 18. Catatan Observasi Siklus II..........................................................139
Lampiran 19. Dokumentasi.................................................................................140
Lampiran 20. Satuan Kredit Kegiatan (SKK).....................................................141
Lampiran 21. Lembar Konsultasi Skripsi...........................................................144
Lampiran 22. Daftar Riwayat Hidup....................................................................147
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses yang dilakukan
oleh guru dan siswa sehingga terjadi proses belajar dalam arti adanya
perubahan perilaku individu siswa itu sendiri. Perubahan tersebut bersifat
internasional,positif-aktif, dan efektif fungsional menurutH.Ahmad Sabri
(dalam Ngalimun 2017: 44). Perubahanhasil belajar dapat ditunjukkan
dalam bentuk seperti kecakapan, kebiasan, sikap, penerimaan atau
penghargaan. Perubahan tersebut dapat meliputi keadaan dirinya,
pengetahuan atau perbuatanya.
Tujuan pembelajaran adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari
pelaksanaan suatu kegiatan atau usaha. Tujuan pembelajaran ini bukanlah
penguasaan materi belajarakan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku
siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai (Ngalimun 2017: 47). Oleh
karena itu penguasaan materi ajar bukanlah akhir dari proses
pembelajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan antara pembentukan
tingkah laku yang lebih luas.
Dalam proses pembelajaran lebih dipengaruhi oleh perkembangan
hasil-hasil teknologi yang dapat di manfaatkan untuk kebutuhan belajar,
siswa diposisikan sebagai subjek belajar yang memegang peranan yang
utama, sehingga dalam setting proses belajar mengajar siswa dituntut
-
2
beraktivitas secara penuh bahkan secara individual mempelajari bahan ajar
(Ngalimun: 2017: 45). Dengan demikian dalam mengoptimalkan proses
pembelajaran IPA terdapat komponen-komponen penting yang harus di
penuhi.Komponen-komponen tersebut mulai dari konsep yang akan
diformat guru agar bermakna, kesiapan peserta didik dalam mengolah dan
mengaplikasikan informasi, hingga penataan lingkungan dalam konteks
pelaksanaan pembelajaran (Wisudawati dan Eka Sulistyowati 2014: 10)
Hasil belajar IPA yang mencapai oleh peserta dididk di indonesia
yang tergolong rendah dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu karakteristik
peserta didik dan keluarga, kemampuan membaca, motivasi belajar, minat
dan konsep diri, strategi belajar, tingkat kehadiran dan rasa memiliki
menurut Hayat dan Yusuf (dalam Wisudawati dan Eka Sulistyowati 2014:
11).Dalam pembelajaran IPA yang bermakna diharapkan mampu
meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia . hal ini berdasarkan fakta
yang ada dilapangan, bahwa proses pembelajaran IPA masih berorientasi
pada hasil (result oriented) yaitu pencapaian nilai Ujian Nasional (UN).
Pendidikan IPA merupakan elemen penting, kurikulum 1968 direvisi
dengan adanya kurikulum 1975 yang berusaha mengembangkan aspek
kognitif, psikomotor, dan afektif.
IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada
perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan teori (deduktif). Ada dua hal yang berkaitan yang tidak
-
3
terpisahkan dengan IPA yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA yang
berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, dan
IPA sebagai proses yaitu kerja ilmiah yaitu kerja ilmiah saat ini objek
kajian IPA menjadi semakin luas, meliputi konsep IPA, proses, nilai, sikap
ilmiah, aplikasi IPA dalam kehidupan sehsri-hari, dan kreativitas
(Kemendiknas, 2011)
Berdasarkan observasi dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 4
Salatiga pada siswa kelas VII,pembelajaran IPA masih rendah. Hal ini
dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mayoritas belum mencapai
KKM. Ada beberapa hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu
kurangnya pemahaman pembelajaran IPA terutama materi lapisan bumi,
siswa belum begitu paham dikarenakan siswa kurang berkonsentrasi dalam
pembelajaran. Dan guru merasa kesulitan dalam mentransfer materi pada
siswa karena karakteristik setiap siswa berbeda. Cara mengajar guru yang
cenderung monoton dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab
maupun penugasan.
Berbagai permasalahan tersebut, maka perlu diadakan perbaikan
dalam pembelajaran yang berkaitan dengan cara siswa dapat tertarik yaitu
dengan dilakukan variasi penyajian materi pembelajaran berupa media
yang digunakan guru dengan menerapkan media audio visual. Usaha yang
ditempuh untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
materi lapisan bumi dengan menggunakan media audio visual ini
diharapkan akan terjadi peningkatan hasil belajar IPA.
-
4
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 78:
ْمَع َواْْلَْبَصبَر َواْْلَفْ هَبتُِكْم ََل تَْعلَُمىَن َشْيئًب َوَجَعَل لَُكُم السه ُ أَْخَرَجُكْم ِمْه بُطُىِن أُمه ئَِدةَ ۙ َوَّللاه
تَْشُكُرونلََعلهُكمْ
Artinya:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT telah mengeluarkan
manusia dari perut ibunya, dan memberi karunia berupa pendengaran,
penglihatan, akal, dan kalbu. Maka dari itu dengan menggunakan media
audio visual yang dapat didengar dan dilihat siswa mampu mengetahui dan
terekan dengan mudah pembelajaran yang akan disajikan oleh pendidik
melalui media audio visual. manusia harus bersyukur kepada Allah SWT
telah diberikan karunia kepada manusia.
Media audio visual merupakan cara menghasilkan atau cara
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan
elektronik untuk menyajikan pesan-pesan pembelajaran melalui audio
visual. Penggunaan media ini agar siswa dapat mendorong keinginan
untuk mengetahui lebih banyak hal karena selain bisa menampilkan
gambar, vidio ataupun diagram. Pembelajaran yang diserap juga melalui
penglihatan visual dan pendengaran audio(Arsyad,1997:30).
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan optimal maka
guru harus bisa menggunakan media yang tepat bagi siswa. Media
pembelajaran yang inovatif disesuaikan dengan materi yang akan
-
5
diajarkan sangat penting untuk dilakukan karena akan membuat suasana
belajar lebih menarik, menyenangkan dan menghindarkan siswa dari
kejenuhan. Penggunaan media audio visual dirasa memiliki daya tarik
yang cukup baik bagi siswa karena pembelajaran dengan menggunakan
media audio visual.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penilis ingin mengetahui
lebih mendalam “Peningkatan Hasil Belajar Ipa Materi Lapisan Bumi
Dengan Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas Vii Fsmp
Negeri 4 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah Apakah penerapan media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar IPA kelas VII F di SMP Negeri 4 Salatiga ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan yang ada , maka tujuan penelitian
ini adalah untuk mengerahui apakah media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar IPA kelas VII F di SMP Negeri 4 Salatiga.
D. KegunaanPenelitian
Pada penelitian ini akan membantu siswa pada mata pelajaran IPA
melalui media audio visual dalam mata pelajaran IPA materi lapisan bumi.
Adapun pelaksanaan penelitian ini akan bermanfaat sebagai berikut:
-
6
1. Kegunaan teoritis
Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian
ilmu model pembelajaran dalam bidang IPA materi lapisan bumi
dengan menggunakan audio visual pada siswa kelas VIII semester II
SMP N 4 Salatiga. Secara teoritis hasil penelitian dapat dimanfaatkan
sebagai bahan masukan bagi acuan teori pembelajaran IPA dan dipakai
sebagai bahan pertimbangan penelitian lebih lanjut.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi guru
Penelitian ini dapat membantu guru untuk memperbaiki mutu
dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta dapat
menimbulkan pengalaman bagi siswa sehingga siswa merasa senang
dalam pembelajaran IPA.
b. Bagi siswa
Dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan akan
mengalami pengalaman belajar yang menarik karena desain
pembelajaran secara langsung dalam vidio untuk mengikuti
pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA.
c. Bagi sekolah
media audio visual dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
d. Bagi peneliti
-
7
Dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut dengan menambah
permasalahan lain.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan
1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara
terhadap pertanyaan penelitian banyak memeberi manfaat bagi
pelaksana penelitian(Hatibe, 2012:15). Hipotesis perlu diuji dalam
penelitian, sehingga dengan demikian setelah dilakukan penelitian
dugaan sementara menjadi sebuah kebenaran. Maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah dugaan sementara tentang jawaban rumusan
masalah yang kebenaranya masih harus di buktikan, berdasarkan
rumusan masalah diatas hipotesis penelitian ini adalah menerapan
media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
lapisan bumi siswa kelas VII semesterII di SMP N 4 Salatiga.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan media audio visual dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang diharapkan
tercapai dapat dirumuskan penulis sebagai berikut :
a. Secara Individu
Nilai yang diperoleh setiap siswa dapat ≥ 75 (KKM yang telah
ditentutan di sekolah tersebut untuk mata pelajaran IPA)
b. Secara Klasikal
-
8
Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu
kelas mendapat nilai ≥ 75.
F. Definisi Oprasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang
berupa keterampilan dan perilaku baru baru sebagai akibat dari latihan
atau pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini Gagne dan briggs
mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh
seseorang sesudah mengikuti proses belajar ( Sam’s, 2010:33)
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat
memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara
gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya.
Alat-alat yang termasuk dalam kategori media auido-visual adalah :
televisi, vidio-VCD, sound slide, dan film. (sanaky, 2013:119)
3. Media Audio Visual
IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenaranya melalui
metode ilmiah. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) sebagai disiplin ilmu dan penerapannya
-
9
dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting.
(Haryono, 2013:42).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa
meningkat(Hamzah, 2012:41).
Alasan peneliti menggunakan jenis PTK adalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan
guru di dalam kelas dengan cara menerapkan menggunakan media
audio visual sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat terutama
pada mata pelajaran IPA materi lapisan bumi. Penelitian Tindakan
Kelas yang digunakan adalah jenis kolaboratif, dimana peneliti
bertindak sebagai pengamat.
2. Lokasi dan Subjek Penelitian
a. Subjek
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII F
di SMP Negeri 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah
-
10
39 siswa meliputi 12 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki dengan
kolabolatornya guru kelas VII yaitu Ibu Anisa.
b. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 Salatiga.
c. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan maret pada semester II
(genap) SMP N 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
3. Langkah-langkah penelitian
Adapun langkah-langkah penelitiandigunakan bentuk siklus,
dimana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali siklus tetapi dapat
berulang-ulang siklus hingga tujuan pembelajaran dikelas tercapai.
Menurut (Suyadi, 2012:19). Siklus tersebut melalui 4 prosedur yaitu
perencanaan, pelaksanaan pengamatan, dan refleksi. Bagan skema
siklus yaitu sebagai berikut :
Gambar 1.1 langkah-langkah tindakan PTK
(Suyadi, 2012:19)
-
11
a. Tahap menyusun rancangan tindakan (planning)
Tahap perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Penelitian yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan
antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati
proses jalanya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian
kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk
mengurangi unsur subjektivitas pengamat secara mutu kecermatan
amatan yang dilakukan (Arikunto, dkk, 2014: 17).
Tahapan dalam perencanaan ini terdiri dari:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan
media audio visual.
2) Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan saat proses
pembelajaran berlangsung.
3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk
mengetahui kondisi saat proses pembelajaran berlangsung.
4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan media
audio visual.
5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan
media audio visual.
b. Pelaksanaan Tindakan (acting)
-
12
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan
pada tahap satu yaitu bertindak dikelas atau disekolah. Tahap ini
yakni tindakan yang harus sesuai yang direncanakan.
Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan diterapkan
dengan menggunakan media audio visual sebagai alat bantu dalam
menyampaikan pembelajaran.
c. Pengamatan (observation)
Observasi yang dimaksud pada tahap ini adalah pengumpulan
data. Dengan kata lain observasi adalah alat untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Data yang
dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, pre test,
presentasi, dll)
d. Refleksi (reflection)
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah
“memantul”. Dalam hal ini, peneliti memantulkan pengalamanya ke
layar kaca sehingga tampak jelas penglihatanya baik kelemahan dan
kekurangan.
Tahap refleksi ini dilakukan analisis dat mengenai proses,
masalah, hambatan yang dijumpai, dan dilanjutkan dengan refleksi
terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Apabila
indikator belum tercapai, maka PTK akan dilanjutkan siklus
-
13
berikutnya pada waktu dan materi yang berbeda melalui tahap sama
dengan siklus sebelumnya.
4. Instrumen Penelitin
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan
dalam kegiatan penelitian. Bentuk instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan data adalah sebagai berikut :
a. RPP
Rencana penyelenggaraan pembelajaran(RPP) secara praktis
dapat disebut sebagai skenario pembelajaran. Dengan demikian RPP
merupakan pegangan bagi guru untuk menyiapkan,
menyelenggarakan, dan mengevaluasi hasil kegiatan belajar dan
pembelajaran.
Istilah RPP baru dikenalkan pada akhir-akhir ini juga
termuat didalam Undang-Undang No:20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan Nasional. Sebelum itu, dokumen tersebut
dikenal dengan istilah rencana pembelajaran (Gintings,2014:224).
b. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA
materi lapisan bumi melalui media audio visual.
1) Lembar pengamatan guru
Dalam hal ini aspek yang diamati pada guru oleh peneliti saat
pelaksanaan penelitian yaitu persiapan guru dalam belajar,
-
14
sikap guru dalam proses pembelajaran, penguasaan bahan
belajar (materi pelajaran), kemampuan guru dalam proses
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, kemampuan guru dalam
menutup pembelajaran, dan tindak lanjut(folliw up)
2) Lembar Pengamatan siswa
Dalam hal ini aspek yang diamati pada siswa oleh peneliti saat
pelaksanaan penelitian yaitu antusias, keaktifan dan kerja sama
peserta didik.
c. Soal
Soal digunakan untik mengetahui hasil belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media aydio visual.
soal tes berisi pertanyaan tertulis yang berhubungan dengan materi
lapisan bumi terdiri dari soal pilihan ganda sesuai dengan masing-
masing siklus.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Tes adalah alat atau cara yang sistematis untuk mengukur
suatu sampel perilaku. Sebagai alat ukur, maka didalam tes terdapat
sebagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh peserta didik. (Ngalimun, 2017:9)
Tes ini tes terdiri tes tertulis yang digunakan untuk
mendapatkan nilai. Jenis yang digunakan berupa tes pilihan ganda
yang diadakan tindakan siklus I dan siklus II.
-
15
b. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan tanya jawab, sambil bertatap muka antara si
penanya dengan si penjawab. Dalam penelitian ini wawancara
digunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran hasil awal
pembelajaran IPA dan untuk mendapat informasi mengenai model
pembelajaran media audio visual.
c. Observasi
Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian
dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Teknik ini
digunakan untuk mengamati dari dekat dalam upaya mencari dan
menggali data melalui pengamatan secara langsung dan mendalam
terhadap subjek dan objek penelitian.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data
dengan mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar baik melalui
foto atau rekaman. Data yang diperoleh peneliti bahkan memperkuat
data dari hasil observasi dan tes yang dilakukan.
6. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor
nilai pada setiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan SMP N 4
Salatiga adalah ≥ 75. Oleh karena itu setiap siswa kelas VII dikatakan
-
16
tuntas belajar pada mata pelajaran IPA jika nilainya mencapai atau lebih
dari KKM. Sebaliknya jika siswa dikatakan belum tuntas belajarnya
jika nilainya yang diperoleh kurang dari KKM yang ditentukan. Hasil
belajar siswa dikumpulkan dalam bentuk data. Data yang telah
dikumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif prosentase.
Rumus prosenrasenya sebagai berikut :
P =
Keterangan :
P : presentase siswa yang tuntas dan belum tuntas
F: frekuensi/ jumlah siswa yang tuntas/belom tuntas
N: jumlah siswa keseluruhan
H. Sistematika Penulisan
Suatu karya ilmiyah akan mudah dibaca apabila dibuat sesuai
dengan sistematika, mengikuti setiap tahapan atau proses penelitian
yang dilakukan. Untuk hal itu maka penulis memaparkanya sebagai
berikut :
1. Bagian awal terdiri dari: sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian inti terdiri dari:
BAB I Pendahuluan
-
17
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, definisi keberhasilan, metode penelitian mencakup
rancakangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah
penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan
analisis data.
BAB II Kajian Pustaka
Bab ini mencakup landasan teori dalam bab ini peneliti
mengemukakan kajian teori dari tiap-tiap variabel penelitian yaitu
berisi hasil belajar siswa, media audio visual, pembelajaran IPA,
metode diskusi, dan materi lapisan bumi
BAB IIIpelaksanaan penelitian dalam bab ini berisi tentang
gambaran umum SMP Negeri 4 Salatiga dan deskripsi pelaksanaan
siklus.
BAB IV Pembahasan
Bab ini berisi penelitian dan pembahasan, dalam bab ini berisi
hasil penelitian meliputi diskripsi persiklus dan pembahasan.
BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan penutup, dalam bab ini terdiri
dari kesimpulan dan saran.
-
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian teori
1. Hasil belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang
sesudah mengikuti proses belajarGagne dan Briggs dalam (Sam’s,
2010: 33) mendefinisikan. Sedangkan menurut Oemar Hamalik,
(menurut Tampubolon 2014: 140) Hasil belajar adalah sebagai
terjadinya perubahan tingkah laku pada seseorang yang dapat di
amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan
dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu
menjadi tahu.
Dari pernyataan tersebut, dapat dipahami bahwa hasil
belajar bukan hanya berupa skor atau nilai yang diperoleh peserta
didik dalam suatu test yang diselenggarakan guru dalam setiap
akhir kegiatan pembelajaran saja, namun juga berupa
perkembangan dalam diri setiap individu dalam berbagai aspek
seperti halnya aspek sikap, pengetahuan, dan juga aspek
keterampilan. Dalam serangkaian kegiatan pembelajaran tugas guru
bukan hanya mengajar peserta didik dengan memberikan materi
pelajaran, namun juga mendidik peserta didiknya untuk dapat
-
19
memperoleh keseluruhan aspek mulai dari sikap hingga
keterampilan.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar
siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Karena belajar adalah proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang
berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Hasil belajar mengemukakan adanya lima kemampuan yang
diperoleh seseorang sebagai hasil belajar yaitu keterampilan
intelektual, strategi, kognitif, invormasi variabel keterampilan
motorik dan sikap. Dalam kaitanya dengan hasil belajar tersebut,
Bloom sebagai ke dalam tiga kawasan yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ranah kognitif berkaitan dengan dengan tujuan
pembelajaran dalam kaitanya dengan kemampuan berpikir,
mengetahui dan memecahkan masalah. Ranah efektif berkenaan
dengan tujuan-tujuan yang berkaitan dengan sikap, nilai, minat dan
apresiasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan keterampilan
motorik dan manipulasi bahan atau objek menurut Gagne dan
Briggs dalam (Sam’s, 2010: 33).
-
20
b. Macam-macam Hasil Belajar
1) Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom (dalam Susanto 2013: 6)
diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi
atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini
adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau
sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia
baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil
penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
Menurut Dorothy J. Skeel dalam (Susanto, 2013: 8) konsep
merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran,
gagasan, atau suatu pengertian.Jadi konsep ini merupakan sesuatu
yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam
pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Untuk mengukur hasil
belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat
melakukan evaluasi produk. W.S Winkel (dalam Susanto, 2013: 8)
menyatakan bahwa melalui produk dapat diselidiki apakah dan
sampai berapa jauh suatu tujuan instruksional telah tercapai, semua
tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh
siswa. Berdasakan pandangan Winkel, dapat diketahui bahwa hasil
belajar siswa erat hubungannya dengan tujuan instruksional
(pembelajaran) yang telah dirancang guru sebelum melaksanakan
-
21
proses belajar mengajar. Evaluasi produk dapat dilaksanakan
dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun
tertulis.
2) Keterampilan Proses
Usman dan Setiawati (dalam Susanto, 2013: 9)
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan
keterampilan yang mengarah kepada pembangunan mental, fisik,
dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan mental,
fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak 24 kemampuan
yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Indrawati dalam
(Susanto, 2013: 9-10) merumuskan bahwa keterampilan proses
merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik
kogitif, maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk
menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk
mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk
melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Indrawati
menyebutkan bahwa ada enam aspek keterampilan proses, yang
meliputi: observasi, klasifikasi, pengukuran, mengkomunikasikan,
memberikan penjelasan atau interpretasi terhadap suatu
pengamatan, dan melakukan eksperimen. Kemudian Indrawati
membagi keterampilan proses menjadi dua tingkatan, yaitu:
keterampilan proses tingkat dasar (meliputi: observasi, klasifikasi,
komunikasi, pengukuran, prediksi, dan interference), dan
-
22
keterampilan proses terpadu (meliputi: menentukan, variabel,
menyusun tabel data, menyusun grafik, memberi hubungan
variabel, memproses data, menganalisis penyelidikan, menyusun
hipotesis, menentukan variabel secara operasional, merencanakan
penyelidikan, dan melakukan (eksperimen).
3) Sikap
Menurut Sudirman sikap merupakan kecenderungan untuk
melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu
terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun
objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau
tindakanseseorang. Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa,
sikap ini lebih di arahkan pada pengertian pemahaman konsep.
Dalam pemahaman konsep, maka domain yang sangat berperan
adalah domain kognitif.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gestalt. Belajar merupakan suatu proses
perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak
mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan
sesuatu, baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh
dari lingkungan sekitar. Berdasarkan hal ini hasil belajar
dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya.
Pertama, siswa; dalam kemapuan berpikir atau tingkah laku
intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa baik jasmani
-
23
maupun rohani. Kedua, lingkungan yaitu sarana dan prasarana,
kompetensi guru, kreativitas guru, sumbersumber belajar, metode
serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.
Pendapat yang senada dikemukakan oleh Walisman (dalam
susanto 2013:12) hasil belajar yang dicapai olehpeserta didik
merupakan hasil interaksi antara sebagai faktor yang
mempengaruhi, baik faktor intermal maupun eksternal sebagai
berikut :
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian,
motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta
kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Keadaan keluarga yang berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,
pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang
terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang
kurang baik dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari
berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
-
24
Selanjutnya yang dikemukakan oleh Walisman (2007: 159)
bahwa sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan
hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan belajar dan kualitas
pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar
siswa.
Dengan demikian, semakin jelas bahwa hasil belajar siswa
merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya terlibat
sejumlah faktor yang mempengaruhi dan tinggi rendahnya belajar
dapat dipengaruhi faktor-faktor tertentu.
2. Pembelajaran IPA
a. Pengertian IPA
IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenaranya melalui
metode ilmiah. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) sebagai disiplin ilmu dan
penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi
penting. (Haryono,2013:42)
Ilmu Pengetahuan Alam untuk peserta didik didefinisikan oleh
paola dan marten (Srini:2001) sebagai berikut :
1) Mengamati apa yang terjadi
2) Mencoba memahami apa yang diamati.
-
25
3) Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang
akan terjadi
4) Menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk
melihat apakah ramalan tersebut benar.
b. Karakteristik IPA
Sesuai dengan karakteristik IPA, IPA disekolah diharapkan
dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga
dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang alam atau alam sekitar.
Uraian karakteristik belajar IPA dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera,
seluruh proses berpikir, dan berbagai macam gerakan otot.
2) Belajar IPA dilakukan dengan menggunakan berbagai macam
cara (teknik)
3) Belajar IPA memerlukan sebagai macam alat, terutama untuk
membantu pengamatan
4) Belajar IPA seringkali melibatkan kegiatan-kegiatan temu
ilmiah. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memperoleh
pengakuan kebenaran temuan yang benar-benar objektif.
-
26
5) Belajar IPA merupakan proses aktif. Para ahli pendidikan dan
pembelajaran IPA menyatakan bahwa pembelajaran IPA
seyogianya melibatkan peserta ddik dalam sebagai ranah yaitu
ranah kognitif, psikomotorik dan efektif.
c. Kaitan antara Media dan Proses Belajar IPA
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima dan merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat peserta didik sehingga terhadi proses pembelajar IPA.
Secara sederhana kehadiran media dalam pembelajaran IPA
memiliki nilai-nilai praktis sebagai berikut:
1) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman
yang dimiliki para peserta didik.
2) Media yang disajikan dapat melampaui batas ruang kelas
3) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi antara
peserta didik dengan lingkunganya
4) Media yang disajikan dapat menghasilkan keseragaman,
pengamatan peserta didik
5) Secara potensial media yang disajikan secara tepat dapat
menanamkan konsep dasar IPA yang kongkrit, benar, dan
berpijak pada realitas
6) Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
7) Media mampu membangkitkan motivasi dan merangsang
peserta didik untuk belajar IPA
-
27
8) Media mampu memberikan pelajar secara integral dan
menyeluruh dari yang kongkrit ke yang abstrak dari yang
sederhana ke yang rumit
3. Media Audi Visual
a. Pengertian Media Audio Visual
Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat
memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara
gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya.
Alat-alat yang termasuk dalam kategori media auido-visual adalah
televisi, vidio-VCD, sound slide, dan film. (sanaky, 2013:119).
Gerlach dan Ely dalamdalam (Mayasari, 2016) mengatakan
bahwa, Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi atau sarana yang digunakan membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap.
Dari pernyataan diatas dapat dipahami bahwa dengan media
audio visual siswa mampu memperoleh kemampuan yang bisa
membangun pengetahuan, keterampilan dan juga sikap seseorang.
Dengan media menggunakan seperangkat alat yang dapat
memproyeksikan audio visualgambar bergerak dan bersuara atau
berupa vidio. Karena media sebagai info baik dimasa sekarang
ataupun masa lalu yang dijadikan acuan belajar.
-
28
Berdasarkan penjelasan tersebut media adalah sebuah alat
yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee,1997).
Sedangkan media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi
dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Bentuk-bentuk setimulus dapat dipergunakan sebagai media,
diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia,realitas, gambar
bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Denegan kelima
bentuk stimulus ini akan membantu pembelajar mempelajari bahan
pembelajaran atau dipergunakan sebagai media adalah suara,lihat,
dan gerakan (Sanaky,2013:3-4)
Media pembelajaran yang dapat merangsang minat siswa
untuk belajar serta membantu guru dan siswa dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan media
pula yang dapat membantu siswa untuk mendapatkan informasi dan
juga mampu membangun ketrampilan dan kreatifitas seseorang
untuk selalu berinovasi menjadi lebih baik dalam belajar. Contoh
tampilan vidio dapat dilihat pada gambar 1 berikut :
Gambar 2.1 screenshot vidio lapisan bumi
-
29
b. Karakteristik Media Audio Visual
Teknologi audio visual adalah cara untuk menghasilkan
atau menyampaikan materi yaitu dengan menggunakan mesin-mesin
mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan
visual. Pengajaran melalui audio visual jelas bercirikan pemakaian
perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor, dan
proyektor visual yang lebar (Arsyad, 2003: 30). Karakteristik atau
ciri-ciri utama teknologi media audio visual adaah sebagai berikut:
1) Biasanya bersifat linier.
2) Biasanya menyajikan visual yang dinamis.
3) Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/ pembuatnya.
4) Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan
abstrak.
5) Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan
kognitif.
6) Umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan
interaktif murid yang rendah.
Dalam suatu media yang digunakan memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri, Dari pendapat Arsyad (2011:49-50) dalam
(mayasari, 2016) mengungkapkan beberapa kelebihan dan
kelemahan media audio visual dalam pembelajaran dapat dijelaskan
sebagai berikut :
-
30
c. Kelebihan media audio visual
1) Film dan video dapat melengkapi pengalaman dasar siswa.
karena jenjang sekolah adalah awal mula pengalaman dibentuk
baik dengan teman, guru, maupun dengan berbagai sarana
prasana disekolah terkait dengan pembelajaran disekolah.
2) Dapat meyajikan peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara
langsung. Dengan media audio visual bisa memperlihatkan hal-
hal yang berbahaya sekaligus walaupun tidak melihatnya secara
langsung. Namun penggambarannya sama dengan aslinya.
3) Dapat dilihat oleh kelompok kecil maupun besar. Tidak terbatas
penonton bisa dalam lingkup besar maupun kecil.
4) Mendorong motivasi dan menanamkan sikap dan segi afektif
lainnya.
d. Kekurangan Media Audio Visual
1) Pengadaan memerlukan biaya yang cukup mahal.
2) Tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang
diinginkan, kecuali dirancang terlebih dulu untuk kebutuhan
sendiri.
5. Materi Lapisan Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam sistem
tata surya. Di antara macam-macam struktur bumi, diantaranya
terdiri dari banyak jenis material seperti sebagai jenis buatan, tanah,
-
31
serta air yang semuanya itu membentuk planet bumi yang sekarang
ini kita diami (Widodo, 2016:83).
a. Lapisan-lapisan bumi
1) Litosfer
Litosfer berasal dari bahasa yunani yakni lithos (batuan) dan
sphaira (lapisan). Jadi , litosfer merupakan lapisan battuan yang
ada di bumi. Dalam pengertian luas, litosfer diartikan sebgai
seluruh bagian padat bumi, termasuk intinya. Berikut ini
beberapa lapisan bumi :
a) Lapisan terdalam bumi membentuk inti bumi. Inti bumi
terbentuk dari mineral cair NiFe dengan suhu mendekati suhu
permukaan matahari yaitu sekitar 6000˚C. Inti bumi dibagi
menjadi dua yaitu inti luar bumi (outer core) yang berupa
cairan dan inti dalam bumi (inner core) yang berupa material
padat. Inti bumi mempunyai suhu yang tinggi, sehingga
magma (mantle) berupa cairan panas yang akan mencari celah
untuk keluar dari bumi. Naiknya cairan panas disebabkan oleh
adanya tekanan luar bumi ke dalam inti bumi. Inti dalam bumi
karena mengalami tekanan mengakibatkan yang seharusnya
berupa cairan atau gas menjadi benda padat.
b) Lapisan selimut bumi atau selubung bumi atau mantel bumi.
Suhu pada lapisan ini diperkirakan sekitar 3000˚C.
-
32
c) Lapisan kerak bumi. Lapisan ini mencapai 70km, dan
merupakan lapisan tanah dan bebatuan. Lapisan ini menjadi
tempat tinggal seluruh makhluk hidup dibumi. Kerak bumi
membentuk lempeng samudra dan lempeng benua. Lempeng
samudra dengan ketebalan sekitar 5-6 km, sedangkan lempeng
benua mencapai ketebalan 20-70 km. Suhu bagian bawah
kerak bumi mencapai 1.1000˚C. Unsur-unsur kimia utama
pembenyuk kerak bumi adalah oksigen (46,6%), silicon
(27,7%), aluminium (8,1%), besi (5,0%), kalsium (3,6%),
natrium (2,8%), kalium (2,6%), dan magnesium (2,1%).
Unsur-unsur tersebut membentuk satu senyawa yang disebut
batuan.
2.) Atmosfer
Atmosfer yang dimaksud di sini adalah lapisan gas yang
melingkupi bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di
luar angkasa, dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai
dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer bumi
terdiri atas campuran dari gas, serta sedikit cairan dan padatan yang
menyelimuti bumi mulai dari permukaan bumi hingga luar
angkasa. Komposisi material atmosfer Bumi antara lain:Nitrogen
78%, Oksigen 21 % atas atmosfer. Karbon dioksida, argon, dan
beberapa gas lain menyusun sebagian kecil dari atmosfer(Widodo,
2016:86).
-
33
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut
fenomena yang terjadi di lapisan sebagai beikut :
a) Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan terbawah dari susunan
atmosfer. Tebal atau ketinggian lapisan Troposfer ini antara 0 – 15
Km dari permukaan tanah (bumi), di daerah khatulistiwa. Dan di
daerah kutub 0 – 10 Km.Suhu udara pada permukaan air laut sekitar
30 derajat Celsius, dan semakin naik ke atas, suhu semakin turun.
Setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,61 derajat Celsius
Manusia dan makhluk hidup lainnya berada pada lapisan ini dan
mengalami berbagai gejala atau peristiwa cuaca dan iklim, seperti
hujan, angin, musim salju, kemarau, dan sebagainya. Di antara
stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan
Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer.
Peristiwa cuaca dan iklim hanya terjadi pada lapisan Troposfer.
b) Lapisan Stratosfer
Di atas lapisan troposfer terletak lapisan stratosfer. Batas antara
keduanya disebut tropopause. Tebal atau ketinggian Stratosfer antara
10/12/15 Km – 40 Km dari permukaan tanah.Pada bagian puncak
atau batas tertingginya, suhu dapat mencapai 270 K (Kelvin) dengan
rata- rata suhu mencapai–550 C. Stratosfer dikenal sebagai lapisan
yang mengandung ozon (O3) yang berperan sangat penting dalam
-
34
melindungi makhluk hidup dari radiasi gelombang pendek matahari
(ultraviolet) yang berbahaya.
c) Lapisan Mesosfer
Antara Stratosfer dengan Mesosfer dibatasi dengan Stratopause.
Lapisan Mesosfer terletak di atas stratopause sampai ketinggian
70/80 Km.Suhu pada bagian puncaknya, bisa mencapai –900 C dan
kebanyakan meteor terbakar pada lapisan ini. Bayangkanlah jika
lapisan ini tidak ada, tentunya banyak meteor yang akan sampai ke
permukaan dan membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya.
d) Lapisan Termosfer
Pada ketinggian 70 sampai 400 Km dari permukaan bumi terdapat
lapisan Termosfer dengan temperatur mendekati 17000 C. Pada
ketinggian di atas 100 km terjadi ionisasi yang membentuk ion
positif dan elektron bebas yang bermuatan negatif.
Lapisan dengan konsentrasi elektron bebas disebut dengan ionosfer.
Ionosfer dikenal sebagai lapisan yang mampu memantulkan
gelombang radio sehingga penting bagi komunikasi radio jarak jauh.
e) Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Tebal atau
ketinggian Lapisan Eksosfer lebih dar 400 Km dari permukaan tanah.
Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan
oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan
tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.
-
35
3. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata
hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang
berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai,
laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di
lapisan udara.
b. Fenomena Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan
energi dari dalam bumi. Terjadinya perubahan energi panas yang
menyebabkan pergolakan inti bumi menjadi energi kinetik sehingga
mampu menekan dan menggerakkan lempeng-lempeng bumi. Energi
kinetik yang dihasilkan tersebut dipancarkan ke segala arah berupa
gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke
permukaan bumi(Widodo, 2016: 108).
Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi
beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik atau lempeng
lithosfer merupakan bagian dari kerak bumi yang keras dan
mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas. Hal tersebut
mengakibatkan lempeng tektonik menjadi bebas bergerak dan saling
berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng
tektonik merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik
yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan
pembentukan dataran tinggi. Gunung yang masih aktif memiliki
-
36
potensi untuk meletus secara tiba-tiba. Beberapa gunung aktif di
Indonesia dengan pemandangan indah antara lain Tangkuban Perahu,
Bromo, Semeru, Merapi, dan Anak Krakatau.
c. Fenomena Gunung Api
Gambar 2.2. Fenomena Gunung Api
Gunung berapi terbentuk akibat pertemuan dua lempeng
bumi. Bagian lempeng yang tenggelam memasuki lapisan
astemosfer akan mencair karena suhu bawah lempeng Bumi yang
sangat tinggi. Bagian cair tersebut akan menambah magma dalam
perut bumi. Oleh karena magma yang terbentuk tersebut memiliki
berat jenis yang lebih kecil daripada berat jenis batuan di
sekitarnya maka magma akan terdesak hingga naik ke permukaan
bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut sebagai
lava. Lava dan abu yang meledak dari waktu ke waktu akan
menumpuk dan membentuk gunung berapi. Inilah yang
memunculkan istilah bahwa gunung berapi dapat tumbuh dari
waktu ke waktu ( Widodo, 2016:121).
-
37
Selain di darat, gunung berapi juga dapat terbentuk di
lautan. Erupsi yang terjadi di bawah lautan dapat memunculkan
gunung berapi. Erupsi adalah letusan yang mengakibatkan
keluarnya material gunung api yang berupa gas, debu, aliran lava,
dan fragmen batuan. Jika erupsi terjadi dalam waktu yang lama dan
dengan jumlah lava yang sangat besar, maka sangat dimungkinkan
gunung berapi akan muncul hingga ke permukaan air laut.
d. Tindakan untuk Mengurangi Bencana
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan saat terjadi gempa
bumi :
1. Bersembunyilah di kolong meja yang kuat, lindungi kepala
dengan bantal.
2. Hindari dekat-dekat dengan kaca.
3. Berjalanlan dengan tenang saat akan keluar gedung, tunggu
hingga gempa berhenti.
4. Jangan lupa selalu lindungi kepala dengan benda lunak, seperti
tas.
5. Tetap berdoa pada Tuhan untuk memohon pertolongan-Nya.
B. Kajian Teori
Kajian pustaka dalam penelitian ini berisi tentang penelitian yang
relevan dari penelitian-penelitian sebelumnya beberapa penelitian
tersebut adalah :
-
38
Penelitian yang dilakukan oleh widawati (2016) untuk
meningkatkan hasil belajar hasil belajar IPA materi daur hidup hewan
melalui media audio visual pada siswa kelas IV semester I. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual
dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV di MI
Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh Kab. Semarang 2016. Hal ini terlihat dari
setiap siklusnya yang menunjukkan ada peningkatan dalam hasil belajar
yang dibuktikan semakin meningkat siklusnya yaitu pada tahap pra
siklus siswa berjumlah 18 siswa hanya 7 siswa (38%) yang tuntas dan
11 siswa (62%) belum mencapai KKM. siklus I berhasil menaikkan
jumlah siswa yang tuntas 16 siswa (88%) yang belum tuntas ada 2
siswa (12%). Siklus II tercatat 18 siswa dapat mencapai KKM (100%).
Penelitian yang dilakukan Nasichin (2015),untuk meningkatkan
hasil belajar IPA pada materi pertumbuhan hewan dan tumbuhan
dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas III di MI
Tawang Semarang Barat tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini terlihat
dari hasil setiap siklusnya yang menunjukkan ada peningkatan dalam
hasil belajar yang dibuktikan semakin meningkat persiklusnya yaitu
pada tahap prasiklus siswa berjumlah 30 yang mencapai KKM hanya 9
siswa (30%) dan 21 siwa (70%) belum mencapai KKM. siklus I
berhasil menaikkan jumlah siswa yang tuntas yaitu dari 30 siswa yang
berhasil mencapai KKM 18 siswa (60%) dan 12 siswa(405%) belum
mencapai KKM. pada siklus ke II mengalami kenaikan yaitu 25 siswa
-
39
(83%) mencapai KKM sedangkan 5 siswa belum mencapai KKM
(17%).
Penelitian yang dilakukan Dina Ema Mayasari dengan judul
“Penggunaan Media Audio Visual Video Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X-2 Sma Negeri
Kebakkramat Tahun Ajaran 2015/2016” Program Pendidikan Sosiologi
Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa penggunaan
media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa
SMA N Kebak Kramat. Hal ini terlihat dari hasil setiap siklusnya yang
menunjukkan ada peningkatan dalam hasil belajar yang dibuktikan
semakin meningkat persiklusnyayaitu pada tahap prasiklus siswa
berjumlah 30 yang mencapai KKM hanya sebesar 20% (6 siswa)
sedangkan yang tidak tuntas mencapai 80% (24 siswa). Setelah
digunakan media audio visual pada siklus I ketuntasan belajar di kelas
tersebut mengalami peningkatan dimana prosentase siswa yang tuntas
menjadi 46.67% (14 siswa) dan siswa yang tidak tuntas hanya 53.34%
(16 siswa). pada siklus II terjadi peningkatan kembali yaitu menjadi
80% (24 siswa) yang tuntas, sedangkan yang tidak tuntas hanya sebesar
20% (6 siswa),
Berdasarkan hasil penelitian diatas memiliki kesamaan media
yang digunakan oleh peneliti yaitu sama-sama menggunakan media
-
40
audio visual. sedangkan perbedaanya terdapat subjek, tujuan, materi,
tempat, tahun, dan waktu penelitian.
-
41
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Identitas Sekolah
Sekolah menengah pertama ini didirikan pada tanggal 31
Oktober 1976 dengan nama SMP Negeri 4 Salatiga. Alamat sekolah
awal berada di jalan Dr.Sumardi No 9 Salatiga namun sejak tahun
2010 alamat berubah di jalan patimura No.47 Salatiga (Posisi
sekolah masih tetap sama hanya gerbang sekolah yang dipindah).
SMP Negeri 4 Salatiga adalah sekolah yang terletak di tengah
kota Salatiga. Tepatnya terletak di Jalan Patimura No. 47 RT/RW
01/05 kelurahan Salatiga kecamatan Siderejo Kota Salatiga
Kabupaten Semarang Provinsi Jawa tengah Indonesa. Dekat dengan
pertigaan besar sayangan dengan kode pos 50711. Mempunyai letak
garis litang -7.3217000 dan bujur 110.5038000 yang memiliki luas
tanah milik 4,755 M2.
Status SMP Negeri 4 Salatiga sudah dinyatakan Negeri dan
terakreditasi A.
a. NPSN : 20328437
b. No. Statistik Sekolah : 201036204004
c. Provinsi : Jawa Tengah
d. Kabupaten : Semarang
e. Kecamatan :Sidorejo
-
42
f. Desa/Kelurahan : Salatiga
g. Telepon :0298-326785
h. Email : [email protected]
i. Tahun Berdiri : 31 Oktober 1976
2. Visi dan Misi SMP
a. Visi SMP
Visi dari SMP Negeri 4 Salatiga adalah Terwujudnya sekolah
yang Unggul Prestasi, santun berbudi, tangguh berkompetisi, sadar
bertaqwa dan ramah lingkungan melalui slogan HEBAT (Harmoni
Etika Bestari Aktif Taqwa)
Indikator Ketercapaian Visi:
1) Unggul Prestasi
a. Terlaksananya proses pembelajaran yang berkualitas.
b. Terwujudnya keseimbangan, prestasi, akademik dan non-
akademik.
2) Santun Berbudi
a. Terwujudnya pendidikan karakter di setiap siswa.
b. Terwujudnya harmonisasi inter-antar wagra sekolah.
c. Terbentuknya pribadi siswa yang santun, etis berbudi luhur.
3) Tangguh berkompetisi
a. Terlaksananya program apresiasi bakat dan potensi siswa.
b. Terlaksananya program keorganisasian, jiwa kepemimpinan siswa
dan tangguh tidak mudah menyerah.
-
43
c. Terlaksananya program dialog, diskusi, seminar secara periodik.
4) Sadar Bertaqwa
a. Menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
b. Mempraktikkan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari
5) RamahLingkungan
a. Terciptanya lingkungan sekolah yang aman
b. Terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, indah dan nyaman
Harmoni
c. Memiliki lingkungan yang sehat, asri, nyaman dan kondusif
d. Memiliki hubungan yang selaras antar siswa, guru, warga sekolah
dan masyarakat
Etika
a. Berpendapat atau melakukan tindakan tanpa ragu-ragu
b. Mampu membuat keputusan dengan cepat
c. Berani presentasi di depan kelas
d. Berani berpendapat, bertanya atau menjawab pertanyaan di
hadapan guru dan teman-temanya
e. Bangga sebagai warga SMP Negeri 4 Salatiga
f. Berani mengikuti lomba-lomba tingkat kota/provinsi
Bestari
a. Mampu mengerjakan suatu tugas yang diberikan secara benar
b. Menambah ilmu dengan cara membaca dan aktif dalam
pembelajaran
-
44
c. Mencari informasi baru melalui media yang ada
d. Selalu berusaha memecahkan kesulitan belajar berdasarkan
konsep keilmuan
e. Rasional dalam berbicara dan bertindak
f. Bersikap efisien dan efektif dalam belajar
Aktif
a. Mengembangkan potensi diri dalam belajar
b. Berfikir dan belajar dengan mengandalkan kemampuan diri dalam
menguasai kompetensi
c. Memiliki semangat percaya diri bahwa setiap mata pelajaran
dapat dipelajari dengan baik
d. Bangga terhadap prestasi belajar yang diperoleh dengan
kompetensi yang dimiliki
e. Memiliki rasa ingin tahu/inofatif terhadap hal yang baru
Taqwa
a. Melaksanakan ketaqwaaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b. Mengakui kesalahan dan berkeinginan memperbaiki kesalahan itu
c. Bersikap rendah hati, jujur dan bersahaja
b. Misi SMP
Misi SMP Negeri 4 Salatiga adalah :
1) Menerapkan model pembelajaran intensif meliputi pembelajaran
interaktif, aplikasi dan akselerasi
2) Meningkatkan disiplin belajar dan etos kerja
-
45
3) Melaksanakan program simpati, kepedulian dan pengembangan
diri
4) Membudayakan santun dalam bicara, cipta, rasa dan karsa
5) Membudidayakan sikap sportif dalam kompetisi meraih prestasi
6) Melaksanakan program latihan keorganisasian dan kepemimpinan
7) Mengaptualisasikan semangat belajar mengajar dengan cara
berfikir tingkat tinggi
8) Mempraktikkan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari
3. Tujuan SMP N 4 Salatiga
Tujuan SMP Negeri 4 Salatiga
a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
b. Belajar untuk memahami, menghayati dan menerapkan
c. Belajar untuk mengambil hal yang positif, membuang yang
negative dan menciptakan inovasi baru
d. Meningkatnya capaian prestasi belajar Ujian Nasiaonal dan Non
Ujian Nasional
e. Meningkatnya kedisiplinan peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan
f. Meningkatkan kemempuan menampilkan kebiasaan sopan santun
dan berbudi pekerti sebagai jaminan akhlak mulia dan iman serta
taqwa
g. Memiliki lingkungan ramah dan kondusif untuk pembekajaran
-
46
h. Meraih predikat sekolah favorit dan ternama di Salatiga
i. Meningkatnya kesadaran peserta didik untuk belajar dengan
memanfaatkan lingkungan sekolah secara bertanggung jawab
j. Meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan sebagai warga
SMP Negeri 4 Salatiga
k. Meningkatkan rata-rata nilai kelulusan peserta didik
l. Meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan
m. Memiliki keyakinan dan pemahaman dalam menjalankan ajaran
agama yang diyakini dalam kehidupan
n. Menjalankan ibadah dan berakhlakul karimah sesuai dengan agama
yang dianut
4. Data Guru
SMP Negeri 4 Salatiga memiliki 44 tenaga pendidik. Adapun
rincian data SMP Negeri 4 Salatiga adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Pendidik SMP Negeri 4 Salatiga
No. Jabatan Nama
Jenis
Kela-
min Usia
Pend.
Akhi
r
Masa
Kerja
L P
1. Kepala Sekolah Wartono, S.Pd,
M.Pd. v 48 S2 20
2.
Wakil Kepala
Sekolah
Kurikulum
Rosmawati Yustika
Anggarini, S.Pd. v 39 S1 15
3. Wakil Kepala
Kesiswaan
Didik
Widiatmoko,S.Pd. v 52 S1 21
-
47
4. Wakil Kepala
Sekolah Sarpras
Setiyo Suharmoko,
S.Pd. v 34 S1 8
5. Wakil Kepala
Sekolah Humas Drs. SB. Hariyanto v 53 S1 28
1) Guru
(a) Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Tabel 3.2 Data Kualifikasi SMP Negeri 4 Salatiga
No. Tingkat
Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah GT/PNS GTT/Guru Bantu
L P L P
1. S3/S2 3 3
2. S1 11 24 1 5 41
5. Data Siswa
Data siswa SMP Negeri 4 Salatiga yang memiliki jumblah siswa yang
cukup banyak. Adapun jumlah siswa sebagai berikut:
Tabel 3.3 Data siswa SMP Negeri 4 Salatiga
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah
L P Total L P Total L P Total
137 110 247 102 126 228 101 149 250 725
6. Fasilitas SMP Negeri 4 salatiga
Fasilitas yang terdapat di SMP Negeri 4 Salatiga sebagai berikut
-
48
Tabel 3.4 Fasilitas SMP Negeri 4 salatiga
No Nama Ruang Jumlah
1. Ruang Kepala Sekolah 1
2. Kantor Guru 1
3. Ruang Kelas 24
4. Kantor BK 1
5. Kantor Wakasek 2
6. Ruang Tata Usaha 1
7. Ruang Komputer 3
8. Masjid 1
9. Ruang UKS 1
10. Ruanng OSIS 1
11. Ruang Perpustakaan 1
12. Ruang Agama -
13. Koperasi 1
14. Kantin 4
15. Pos satpam 1
16. Toilet 14
7. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran IPA kelas VII F
tahun ajaran 2019/2020. Pnelitian ini dilakukan dua siklus. Dalam
penelitian ini menggunakan jam mata pelajaran sesuai pelajaran IPA
kelas VII F SMP Negeri 4 Salatiga.
Waktu pelaksanaan penelitian sebagai berikut :
1. Observasi pada tanggal 14 maret 2019
2. Kegiatan siklus I pada tanggal 18 maret 2019
3. Kegiatan siklus II pada tanggal 21 maret 2019
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus
1. Deskripsi Pelaksanaan siklus I
Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan pada hari senin,
tanggal 18 maret 2019 diruang kelas VII F SMP Negeri 4 Salatiga
dengan jumlah 39 siswa. Penelitian ini berlangsung selama satu kali
-
49
tatap muka (2 x 40 menit). Materi yang diajarkanpada siklus I ini
adalah tentang lapisan bumi, atmosfer, hidrosfer dan litosfer dengan
menggunakan media audio visual. Meskipun belum semua siswa
mampu mengikuti intruksi yang dijelaskan guru dengan baik tapi para
siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran
dengan suatu media yang barutersebut. Pelaksanaan setiap siklus
dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan. Yaitu dengan tahap
perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan
refleksi (reflekting). Adapun tahapan-tahan kegiatan yang
dilaksanakan selama siklus I sebagai berikut :
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan rancangan tindakan yang akan dilakukan
untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap
sebagai usulan solusi permasalahan. (Sani.2016:23). Pada tahap
perencanaan tindakan perbaikan merupakan tahap awal yang harus
dilakukan peneliti sebelum melakukan pembelajaran.
Perencanaan yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
1) Peneliti menentukan jadwal dan materi pembelajaran;
2) Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian;
3) Peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP);
4) Peneliti membuat lembar observasi;
-
50
5) Peneliti memepersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan dalam proses pembelajaran;
6) Peneliti membuat pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran;
7) Peneliti membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran;
8) Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi berupa tes formatif
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi lapisan
bumi;
9) Peneliti melakukan dokumentasi;
b. Tindakan
Tindakan ini merupakan apa yang dilakukan oleh guru
sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang
diinginkan. Tindakan yang dilakukan merupakan implementasi dari
rencana yang telah disusun. (Sani.2016:23).
Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal 12
Maret 2019 di ruang kelas VII F SMP Negeri 4 Salatiga dengan
jumlah 39 siswa yang hadir. Penelitian ini berlangsung selama satu
kali tatap muka (2x40 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini
adalah lapisan bumi. Berikut adalahlangkah-langkah kegiatan
pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut :
1) Pendahuluan
a) Guru membuka salam
-
51
b) Guru mengajak siswa untuk membaca doa dipimpin oleh ketua
kelas
c) Memeriksa kehadiran peserta sebagai sikap disiplin
d) Memeriksa kesiapan peserta didik untuk memulai kegiatan
pembelajaran
e) Guru memotivasi peserta didik dengan bertanya apakah bumi
berlapis-lapis? Apakah bumi seperti telur?
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang lapisan bumi.
2) Kegiatan ini
a) Ekplorasi
(1) Guru memberikan informasi kepada siswa tentang lapisan bumi
(2) Guru bertanya kepada siswa berkaitan dengan materi
b) Elaborasi
(1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dengan
ketentuan tiap kelompok terdiri dari 4 siswa
(2) Guru membagi lembar kerja pada masing-masing kelompok.
(3) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
(4) Guru meminta peserta didik mendiskusikan lembar kerja.
(5) Guru meminta peserta didikmencatat hasildiskusi
kedalambukucatatan
(6) Guru meminta perwakilan beberapa kelompok melaporkan hasil
diskusi dan mempresentasikan di depan kelas
-
52
c) Konfirmasi
(1) Guru memberikan penguatan materi lapisan bumi dengan
menggunakan vidio
(2) Guru meminta pesertadidikmemperhatikanpenjelasandari guru
danmencatathal-hal yang pentingkedalambukucatatan
d) Evaluasi
Guru memberikan soal evaluasi terhadap siswa yang berkaitan
dengan vidio
e) Penutup
(1) Siswa dan guru memberikan kesimpulan hasil kegiatan
pembelajaran;
(2) Pemberian tugas untuk mempelajari bab selanjutnya;
(3) Guru menutup dengan salam;
c. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan atas tindakan yang
dilaksanakan atau dikenalkan terhadap siswa(Sani.2016:23). Tahap
pelaksanaan pada siklus I ini peneliti melakukan pengamatan
secara langsung terhadap keterampilan guru dalam mengajar dan
pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Guru
mengawasi seluruh aktivitas siswa selama proses pembelajaran
dengan media audio visual, guru mengamati komunikasi dan
kerjasama antar siswa. Guru melakukan evaluasi berkaitan
kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran
-
53
tersebut sehingga tidak terulang di siklus berikutnya secara
menemukan solusi perbaikan.
Kegiatan setelah pembelajaran siklus I selesai peneliti
mengoreksi kembali proses pembelajaran yang dilakukan guru
kelas VII F SMP Negeri 4 Salatiga.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengkasi, melihat dan
memepertimbangkan proses yang dilakukan dalam kaitanya dengan
hasil atau dampak dari tindakan. (Sani.2016:23). Berdasarkan hasil
refleksi ini, pengamatan siklus I masih banyak siswa yang belum
mencapai KKM. hasil ini disebabkan metode diskusi masih baru
untuk siswa sehingga saat berdiskusi siswa masih ribut dengan
temanya, beberapa siswa tidak menyaksikan vidio dengan sungguh-
sungguh karena spiker kurang jelas sehingga tidak kedengaran, saat
menampilkan vidio guru tidak menjelaskannya.
Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pasa siklus I
tersebut peneliti ingin melakukan perbaikan supaya jumlah siswa
mencapai KKM lebih banyak. Adapun rencana perbaikan pada
siklus ke II masih menggunakan metode diskusi dan media audio
visual. Hanya saja pada siklus ke II lebih memaksimalkan media
audio dan disaat guru menjelaskan kepada siswa menjeda vidio dan
dijelaskan secara mendalam. Sebelum berdiskusi guru menjelaskan
langkah-langkah yang akan dikerjakan oleh siswa. Mengganti
-
54
spiker agar kedengaran sampai belakang, dan guru benar-benar
melakukan pendampingan penuh selama proses pembelajaran
berlangsung.
2. Deskripsi Pelaksanaansiklus II
Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilakukan pada tanggal
21 maret 2018. Siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
selama dua jam pelajaram ( 2 x 40 ) yang diikuti oleh 39 siswa. Materi
yang dipilih penulis materi semester 2 dengan standar kopetensi
lapisan bumi meliputi subtema gempa dan gunung meletus.
Pelaksanaan setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam
4