peningkatan hasil belajar ipa materi...

170
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun oleh ENDANG SETIYOWATI 115 14 041 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: vunhan

Post on 26-Jul-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI ENERGI DAN KEGUNAANNYA

MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA

DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2018

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh

ENDANG SETIYOWATI

115 14 041

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

ii

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI ENERGI DAN KEGUNAANNYA

MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA

DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2018

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh

ENDANG SETIYOWATI

115 14 041

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,

kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Endang Setiyowati

NIM : 115-14-041

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION(STAD)

PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF

MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN

TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN

2018

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Salatiga, 25April 2018

Pembimbing,

Dr. Maslikhah, M.Si.

NIP. 19700529 200003 2001

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Endang Setiyowati

NIM : 115-14-041

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository

IAIN Salatiga.

Salatiga, 25 April 2018

Penulis,

Endang Setiyowati

NIM. 115-14-041

vi

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716

Website:tarbiyah.iainsalatiga.ac.id e-mail: [email protected]

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN

KEGUNAANNYA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

(STAD) PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA DESA

LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN

2018

Disusun oleh:

Endang Setiyowati

NIM: 115-14-041

Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan PGMI

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga, pada tanggal 4 Juli 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan panitia Penguji:

Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil.

Sekretaris Penguji : Dr. Maslikhah, M.Si.

Penguji I : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

Penguji II : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

Salatiga, 4 Juli 2018

Dekan

FTIK IAIN Salatiga,

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

vii

MOTTO

وإل ربك ﴾٧﴿فإذا ف رغت فانصب ﴾٦﴿إن مع العسر يسرا﴾٥﴿العسر يسرافإن مع ﴾٨﴿فارغب

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu

urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”

(QS. Al-Insyirah, 5-8)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku (Bapak Suradi dan ibu Tasiyem) yang selalu

mendoakan dan mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan studi

ini. Semoga beliau senantiasa selalu dalam keadaan sehat wal’afiat;

2. Kakak-kakakku (Nasikin, Ahmad Ali, Pariyati, dan Ritanto) dan

keponakan-keponakanku (Wahyuningsih dan Nana) yang selalu

mendukung dan memberi semangat dalam segala hal. Semoga senantiasa

diberi kelancaran dalam segala hal; dan

3. Keluarga besar Pon-Pes Al-Khoiriyah (Bapak K. Ahmad Mamsuri) yang

senantiasa memberi nasihat. Semoga senantiasa selalu diberi kesabaran

dalam mendidik santri-santri.

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat,

taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan Kegunaannya Melalui

Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division

(STAD) Pada Siswa Kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2018. Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah Saw. yang kita nantikan

syafa’atnya di yaumul akhir nanti.

Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah

penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril

maupun spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga;

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;

4. Dr. Hj. Maslikhah, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi;

5. Ibu Dra. Hj. Nur Hasanah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik;

6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;

7. Bapak Misbakhul Munir, S.Pd.I selaku Kepala MI Ma’arif Miftahul Huda

Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian;

x

8. Ibu Nur Aini, S.Pd.I selaku Guru Kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda

Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang telah berkenan

bekerjasama dengan peneliti sehingga penelitian ini dapat berlangsung;

9. Siswa kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang yang telah berkenan menjadi subjek penelitian dan

mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh; dan

10. Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang telah berjuang bersama dan

berkenan membagikan ilmunya.

Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima

Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat balasan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan

bagi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Salatiga, 23 April 2018

Penulis,

Endang Setiyowati

NIM. 11514041

xi

ABSTRAK

Setiyowati, Endang. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan

Kegunaannya Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas III MI Ma’arif

Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun 2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Maslikhah, M.Si.

Kata Kunci : Hasil Belajar IPA, Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Team Achievement Division (STAD)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar IPA materi

energi dan kegunaannya siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Salah satu penyebab rendahnya hasil

belajar siswa yaitu strategi pembelajaran masih bersifat ceramah dan kurangnya

perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Rumusan masalah

penelitian ini adalah apakah strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan kegunaannya pada siswa kelas

III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

tahun 2018?.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam

tiga pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas

III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

yang berjumlah 19 siswa meliputi 8 siswa laki-laki dan11 siswa perempuan.

Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi guru, lembar observasi

siswa, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu

observasi, tes, dan dokumentasi. Kriteria Ketuntasan Klasikal 85% dari seluruh

jumlah siswa, apabila kriteria ketuntasan klasikal kelas telah tercapai maka siklus

dihentikan.

Berdasarkan hasil penelitian Siklus I-III diperoleh data sebagai berikut.

Standar KKM mata pelajaran IPA di MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah 70. Sebelum menggunakan

strategi STAD hanya ada 52,63% (10 siswa) yang tuntas, sedangkan 47,36% (9

siswa) belum memenuhi standar KKM dengan rata-rata kelas 71,05. Setelah

penggunaan strategi pembelajaran STAD dalam mata pelajaran IPA pada Siklus I

diperoleh 68,42% (13 siswa) yang tuntas dengan rata-rata kelas 77,89. Siklus II

73,68% (14 siswa) yang tuntas dengan rata-rata kelas 73,68. Peningkatan siswa

yang tuntas belajar dari Siklus I ke Siklus II 5,26%. Siklus III 94,73% (18 siswa)

yang tuntas dengan rata-rata kelas 86,05. Sehingga telah melampaui target KKM

klasikal ≥ 85%. Siswa yang belum tuntas belajar pada Siklus III akan diberikan

tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidial yang dipantau oleh guru

sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar. Berdasarkan penelitian ini

peneliti merekomendasikan strategi pembelajaran STAD menjadi salah satu

alternatif untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.

xii

DAFTAR ISI

Sampul ................................................................................................................i

Lembar Logo .......................................................................................................ii

Halaman Judul .....................................................................................................iii

Persetujuan Pembimbing ....................................................................................iv

Pernyataan Keaslian Tulisan ...............................................................................v

Pengesahan Kelulusan .........................................................................................vi

Motto ..................................................................................................................vii

Persembahan .......................................................................................................viii

Kata Pengantar ....................................................................................................ix

Abstrak ................................................................................................................xi

Daftar Isi..............................................................................................................xii

Daftar Tabel ........................................................................................................xvi

Daftar Gambar .....................................................................................................xvii

Daftar Lampiran ............................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1

B. Rumusan Masalah .............................................................................5

C. Tujuan Penelitian ..............................................................................6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................7

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...............................8

F. Metode Penelitian..............................................................................9

G. Rancangan Penelitian ........................................................................10

H. Subjek Penelitian ...............................................................................10

I. Langkah-langkah Penelitian ..............................................................11

J. Metode Pengumpulan Data ...............................................................14

K. Instrumen Penelitian..........................................................................15

L. Pengumpulan Data ............................................................................16

M. Analisis Data .....................................................................................17

N. Sistematika Penulisan .......................................................................18

xiii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Materi Energi dan Kegunaannya .................................................20

a. Pengertian Energi ..................................................................21

b. Sumber Energi dan Kegunaannya .........................................21

c. Macam-macam Bentuk Energi dan Pengaruhnya .................25

d. Cara Menghemat Energi .......................................................30

2. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...............32

a. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD .............................................................................32

b. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD .............................................................................35

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .......36

3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ......................................37

a. Pengertian IPA ......................................................................37

b. Ruang Lingkup IPA ..............................................................38

c. Tujuan Pembelajaran IPA .....................................................39

4. Hakikat Hasil Belajar ..................................................................39

a. Pengertian Hasil Belajar ........................................................39

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................41

c. Penilaian Hasil Belajar ..........................................................43

d. Alat-Alat Penilaian Hasil Belajar ..........................................44

e. Indikator Hasil Belajar Siswa................................................48

xiv

5. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..................................49

a. Pengertian PTK .....................................................................49

b. Karakteristik PTK .................................................................49

c. Prinsip-prinsip PTK ..............................................................50

d. Tujuan, Manfaat, dan Fungsi PTK ........................................51

e. Kelebihan dan Kekurangan PTK ..........................................54

f. Langkah-langkah PTK ..........................................................55

6. Kriteria Ketuntasan Minimal.......................................................55

a. Macam-macam KKM............................................................56

b. Prosedur Penetapan KKM .....................................................57

B. Kajian Pustaka ...................................................................................60

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum ...............................................................................64

1. Letak Geografis MI Ma’arif Miftahul Huda ..................................64

2. Profil MI Ma’arif Miftahul Huda ...................................................64

3. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah ...................................................65

4. Data Guru .......................................................................................66

5. Data Siswa .....................................................................................67

6. Sarana Prasarana dan Fasilitas .......................................................68

7. Waktu Pelaksanaan Penelitian .......................................................69

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .......................................................70

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ......................................................70

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .....................................................75

xv

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ...................................................80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Paparan Siklus ............................................................... 84

1. Deskripsi Data Siklus I ............................................................ 84

2. Deskripsi Data Siklus II ........................................................... 86

3. Deskripsi Data Siklus III .......................................................... 87

B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 93

B. Saran ..................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 95

LAMPIRAN ..................................................................................................... 99

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profil Sekolah ......................................................................................65

Tabel 3.2 Data Guru MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait .....................................67

Tabel 3.3 Siwa Kelas III Ma’arif Miftahul Huda Lopait ....................................67

Tabel 3.4 Sarana Prasarana MI Ma’arif Miftahul Huda .....................................68

Tabel 3.5 Sarana Pendukung MI Ma’arif Miftahul Huda ...................................69

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................................84

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II ..............................................................86

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus III .............................................................88

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III .........................89

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus PTK ........................................................................................10

Gambar 2.1 Peta Konsep Materi Energi dan Kegunaannya ................................20

Gambar 2.2 Energi Matahari Bermanfaat untuk Makhluk Hidup.......................22

Gambar 2.3 Air Dapat Dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik .......................23

Gambar 2.4 Minyak Tanah dan Api Menghasilkan Energi Panas ......................24

Gambar 2.5 Makanan sebagai Salah Satu Sumber Energi ..................................25

Gambar 2.6 Kompor Gas Menghasilkan Panas untuk Memasak ........................25

Gambar 2.7 Matahari Menghasilkan Panas ........................................................26

Gambar 2.8 Lampu dapat Mengubah Energi Listrik Menjadi Energi

Cahaya ................................................................................................................27

Gambar 2.9 Daun Bergerak Mengikuti Arah Aliran Air ....................................27

Gambar 2.10 Daun-daunan dapat Bergerak Ketika Tertiup Angin .....................28

Gambar 2.11 Listrik Menghasilkan Panas pada Setrika .....................................28

Gambar 2.12 Gitar yang Dipetik Menghasilkan Getaran....................................29

Gambar 2.13 Peluit dapat Menghasilkan Bunyi .................................................29

Gambar 2.14 Baterai HP .....................................................................................30

Gambar 2.15 Peta Konsep Cara Menghemat Energi ..........................................30

Gambar 2.16 Tidur Dengan Lampu yang Padam................................................31

Gambar 2.17 Memiliki Kendaraan Lebih dari Satu Adalah Pemborosan

BBM ....................................................................................................................32

Gambar 2.18 Berjalan Kaki untuk Tujuan yang Dekat .......................................32

Gambar 2.19 Siklus PTK ....................................................................................55

Gambar 2.20 Penetapan KKM Indikator ............................................................59

Gambar 4.1 Grafik Persentasi Hasil Belajar Siswa .............................................90

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I ...........................................................91

Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siklus II ..........................................................91

Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siklus III ........................................................92

Gambar 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar dengan Diagram Garis .........................92

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat Hidup Penulis ....................................................................100

Lampiran 2 Nilai SKK Mahasiswa .....................................................................101

Lampiran 3 Lembar Konsultasi ...........................................................................104

Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian .........................................................................107

Lampiran 5 Identitas Kolaborator .......................................................................108

Lampiran 6 Nilai Ulangan Harian (Pra siklus) ..................................................109

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...................................110

Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus I ......................................................................118

Lampiran 9 Hasil Tes Formatif Siklus I ..............................................................120

Lampiran 10 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I ........................................121

Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...............................123

Lampiran 12 Soal Evaluasi Siklus II ...................................................................131

Lampiran 13 Hasil Tes Formatif Siklus II .........................................................133

Lampiran 14 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II .......................................134

Lampiran 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ..............................136

Lampiran 16 Soal Evaluasi Siklus III .................................................................142

Lampiran 17 Hasil Tes Formatif Siklus III .........................................................144

Lampiran 18 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus III ....................................145

Lampiran 19 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ............................................147

Lampiran 20 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian......................................153

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara”. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat

dikatakan bahwa pendidikan merupakan proses pembelajaran yang diarahkan

kepada perkembangan peserta didik (Jufri, 2017: 51).

Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu

belajar. Bahkan, Islam mewajibkan kepada setiap orang yang beriman untuk

belajar. Ilmu yang dimiliki manusia melalui proses belajar, maka Allah Swt.

akan memberikan derajat yang lebih tinggi kepada hambanya. Allah Swt.

telah berfirman dalam QS. Al-Mujaadilah ayat 11.

الهذ ين امنوامنكم والهذ ين اوتواالعلم د رجت وللاه مات تعالو بيرر يرفع للاه

Artinya:”.......niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-mujadilah

11)

Ilmu dalam hal ini bukan hanya pengetahuan tentang agama saja, tetapi

juga ilmu non-agama yang relevan dengan tuntutan kemajuan zaman. Selain

2

itu, ilmu tersebut juga harus bermanfaat bagi kehidupan orang banyak dan

diri orang yang menuntut ilmu (Baharuddin, 2008: 32-33).

Galloway (dalam Rosma, 2010: 32) mendefinisikan belajar sebagai

perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil dari latihan

atau pengalaman. Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh

keinginannya untuk mengembangkan perilakunya yang efektif dan efisien

dalam mencapai tujuan. Belajar merupakan adanya perubahan perkembangan

pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman dalam proses belajar. Jadi, jika ada perubahan pada diri

seseorang setelah mengalami proses pembelajaran maka orang tersebut telah

dikatakan belajar. Pembelajaran merupakan seperangkat komponen yang

saling bergantungan satu sama lain untuk mencapai tujuan.

Dunia sains persekolahan di Indonesia dipelajari sebagai mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), ditujukan untuk mengantar siswa lebih

mengenal lingkungan fisik, biologis, dan kimia dalam alam sekitarnya, serta

mengenali berbagai sumber daya yang menjadi keunggulan wilayah nusantara

(Jufri, 2017: 122). Ilmu Pengetahuan Alam salah satu mata pelajaran yang

sangat penting bagi siswa untuk membekali siswa mengenai pengetahuan

alam dan rahasia-rahasia yang terdapat di alam.

Hasil wawancara pada Desember 2017 dengan Ibu Nur Aini, S.Pd

(kolaborator) wali kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang

menjelaskan bahwa kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran IPA materi

energi dan kegunaannya tergolong rendah, hal ini terlihat dari kemampuan

3

siswa kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang mata pelajaran IPA

nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah

ditentukan yaitu 70, dari 19 siswa terdapat 10 siswa (52,63%), yang belum

mencapai KKM sedangkan siswa yang dapat mencapai nilai KKM hanya 9

siswa (47,36%) dari 19 jumlah siswa. Masalah yang sering muncul dalam

pembelajaran tersebut yaitu siswa kurang memahami penjelasan guru, strategi

yang digunakan guru kurang tepat, sehingga menyebabkan siswa kurang

aktif, bahkan cenderung pasif. Pembelajaran yang terjadi di MI Ma’arif

Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang lebih

menekankan pada model pembelajaran yang berpusat pada guru dengan

demikian siswa lebih berperan sebagai obyek, belum diberlakukan dalam

subjek belajar.

Materi IPA yang sebagian besar berhubungan dengan lingkungan dan

alam, metode yang digunakan biasanya ceramah dan gambar. Guru dalam

menyampaikan pengetahuan berupa lisan, sedikit anak yang mampu

menangkap materi yang diajarkan guru. Salah satu komponen yang

berpengaruh dalam hasil pembelajaran yaitu metode yang diartikan sebagai

satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Penentuan metode dan strategi yang akan digunakan oleh guru

dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya

pembelajaran yang berlangsung (Ngalimun, 2011: 12). Biasanya metode

digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak menutup kemungkinan

beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan

4

metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada

tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran (Majid, 2014: 21). Pemilihan serta penggunaan

metode pembelajaran yang tepat akan memberikan motivasi, membangkitkan

motif, minat atau gairah belajar siswa.

Slavin (dalam Majid, 2014: 184), menyatakan Student Team

Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode pembelajaran

kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model paling baik untuk

tahap permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.

Penggunaan model kooperasi tipe STAD dalam pembelajaran, dapat

menyalurkan pesan dan maksud kepada siswa sehingga dapat memberikan

pengaruh bagi peningkatan hasil belajar siswa (Banne, 2014: 248).

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muhammad Rifa’i

(2014), merekomendasikan metode STAD menjadi salah satu alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar IPA.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini memberikan alternatif solusi untuk

membantu memecahkan permasalahan tersebut dengan penggunaan strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru dalam pemanfaatan strategi

pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPA,diharapkan dapat

mempengaruhi proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dalam segala

aktivitas belajar. Melalui penerapanstrategi kooperatif tipe STAD anak dapat

belajar lebih aktif dan bisa lebih komunikatif terhadap teman-temannya.

Strategi pembelajaran STAD yaitu cara pembelajaran yang digunakan guru

5

dengan sistem siswa berkelompok. Johnson (1983) menemukan bahwa

pengalaman pembelajaran kooperatif ternyata lebih diminati oleh siswa-siswa

yang heterogen, siswa-siswa yang berasal dari kelompok etnis yang berbeda,

baik yang cacat maupun non cacat (Huda, 2016: 13-14). Strategi

pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD, memiliki kelebihannya adalah:

guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan

siswa lainnya, siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan, siswa

saling ketergantungan positif dalam proses belajar mengajar, dan setiap siswa

dapat saling mengisi satu sama lain (Majid, 2014: 188).

Deskripsi permasalahan tersebut di atas menunjukkan bahwa pada

pembelajaran IPA materi Energi dan Kegunaannya kelas III di MI Ma’arif

Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

membutuhkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.Berdasarkan latar belakang permasalahan

diatas, pada PTK ini penulis mengangkatjudul “Peningkatan Hasil Belajar

IPA Materi Energi Dan Kegunaannya Melalui Strategi Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa

Kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Tahun 2018”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran

kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

6

pelajaran IPA materi Energi dan Kegunaannya pada siswa kelas III di MI

Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun 2018?

2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran

kooperatif tipe STAD dapat mencapai target KKM klasikal (85%) pada

mata pelajaran IPA materi Energi dan Kegunaannya pada siswa kelas III

di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun 2018?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah

1. Peneliti ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan

diterapkannya pembelajaran melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe

STAD mata pelajaran IPA materi energi dan kegunaannya pada siswa

kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Tahun 2018.

2. Peneliti ingin mengetahui ketercapaian hasil belajar target KKM klasikal

(85%) dengan diterapkannya pembelajaran melalui strategi pembelajaran

kooperatif tipe STAD mata pelajaran IPA materi energi dan kegunaannya

pada siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2018.

7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan pendidikan, terutama dapat mengembangkan khazanah

ilmu tentang peningkatan hasil belajar IPA melalui strategi

pembelajaran secara kooperatif tipe STAD; dan

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi peneliti

yang lain untuk mengembangkan strategi pembelajaran terdahulu

dengan strategi pembelajaran STAD.

2. Manfaat Praksis

a. Manfaat Bagi Sekolah

Hasil penelitian IPA melalui strategi STAD pada siswa kelas III

diharapkan MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang dapat lebih meningkatkan penggunaan strategi

pembelajaran dalam proses belajar mengajar, tidak hanya pada

pembelajaranIPA, tetapi dapat diterapkan pada mata pelajaran lainnya.

b. Manfaat Bagi Guru

Hasil penelitian IPA melalui strategi STAD pada siswa kelas III

MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang sebagai bahan masukan yang berharga bagi guru dalam

meningkatkan mutu pembelajaran dikelasnya dengan menggunakan

8

strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam kegiatan proses

belajar mengajar.

c. Manfaat Bagi Siswa

1) Meningkatkan minat belajar siswa;

2) Memberikan pengalaman yang nyata dan langsung;

3) Meningkatkan hasil belajar siswa; dan

4) Siswa dapat menguasai materi pelajaran.

d. Bagi Peneliti

Kegunaan hasil penelitian IPA melalui strategi STAD pada siswa

kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang bagi peneliti adalah mendapatkan pengalaman

langsung dalam proses belajar mengajar mata pelajaran IPA sekaligus

strategi pengajaran yang dapat dilaksanakan dan dikembangkan untuk

meningkatkan kemampuan mengajar yang lebih baik.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan dengan baik diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi energi dan

kegunaannya pada siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa

Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2018.

9

2. Indikator Keberhasilan

a. Indikator klasikal yaitu apabila siswa dapat mencapai KKM ≥ 85% dari

total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70.

b. Indikator individu yaitu apabila siswa dapat mencapai nilai KKM ≥ 70

pada materi energi dan kegunaannya.

F. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto (2017:

2) menjelaskan pengertian PTK yaitu:

a. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk

menemukan data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti;

b. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang dengan sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Maksud dari gerak kegiatan adalah

adanya siklus yang terjadi secara berulang untuk siswa yang dikenai

suatu tindakan; dan

c. Kelas, Kelas dalam PTK adalah sekelompok peserta didik yang dalam

waktu yang sama, belajar hal yang sama dari pendidik yang sama pula.

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, yakni penelitian, tindakan dan

kelas, dapat disimpulkan bahwa pengertian PTK adalah penelitian tindakan

yang dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelasnya.

10

G. Rancangan Penelitian

Model Penelitian Tindakan Kelas disebut juga penelitian eksperimen

berulang atau eksperimen berkelanjutan yang disebut dengan siklus

(Arikunto, 2017: 42). Sam’s, (2010: 64) menyatakan model PTK ini

menggunakan konsep yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin

Mc. Taggart. Komponen pada setiap siklus yaitu perencanaan (planning),

pelaksanaan (acting), pengamatan (observation),dan refleksi (reflection).

Prosedur PTK dilakukan melalui empat tahap sebagaimana tampak

pada Gambar 1. di bawah ini.

Gambar 1. Siklus PTK

Sumber: Arikunto, (2017: 42)

H. Subjek Penelitian

Subjek PTK ini adalah siswa Kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa

Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang berjumlah 19 Siswa.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MI Ma’arif Miftahul Huda

Perencanaan

Siklus ke-I

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Siklus Ke-II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

?

11

Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Waktu PTK ini

dilaksanakan pada Maret semester Genap tahun 2017/2018 di MI Ma’arif

Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

I. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas hal yang penting untuk dilakukan yaitu

tindakan nyata (action) untuk memecahkan permasalahan yang sedang

dihadapi dalam suatu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pelaksanaan

itu harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya

dalam suatu pemecahan masalah, maka perlu dilakukan penelitian siklus

kedua untuk mencoba tindakan lain sebagai alternatif pemecahan lain sampai

permasalahan teratasi (Arikunto, 2017: 145). Langkah-langkah penelitian

yang akan dilakukan adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan ini, guru menyiapkan bahan ajar, menyiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan menyiapkan hal lain yang

diperlukan dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam

tahap perencanaan tindakan ini adalah:

1) Guru membuat RPP dengan materi energi dan kegunaannya dengan

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Materi

pelajaran yang digunakan dalam penelitian Siklus I adalah materi

pengertian dan sumber energi, Siklus II materi tentang bentuk energi

dan kegunaannya, Siklus III materi tentang cara menghemat energi;

12

2) Guru mempersiapkan sarana dan media yang mendukung dalam

pembelajaran;

3) Guru menyiapkan materi ajar yang berkaitan dengan energi;

4) Guru mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa serta catatan

lapangan yang akan digunakan pada setiap pembelajaran;

5) Guru mempersiapkan lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan

siswa pada mata pelajaran IPA menggunakan strategi STAD;

6) Peneliti berkoordinasi dengan kolaborator (guru) untuk melaksanakan

proses pembelajaran dengan menggunakan strategi STAD; dan

7) Pembentukan kelompok belajar.

Setiap siklus siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil

berjumlah 4 sampai 5 orang siswa. Anggota kelompok terdiri dari

kemampuan dan jenis kelamin yang heterogen. Pembagian kelompok

dilakukan pada Siklus I, kemudian pada siklus berikutnya masih

menggunakan kelompok yang sama.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini disesuaikan dengan RPP yang telah disusun,

sedangkan observer akan melakukan observasi terhadap kegiatan

pembelajaran.Selama pembelajaran berlangsung, guru dalam mengajar

menggunakan RPP yang disusun oleh peneliti. Peneliti bertugas sebagai

observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

Langkah-langkah dalam RPP sesuai dengan pembelajaran STAD, yaitu:

presentasi guru, pembentukan kelompok, memilih siswa sebagai tutor

13

belajar, memberikan lembar materi, diskusi kelompok, kuis individual

(evaluasi) dan pemberian penghargaan kepada kelompok yang terbaik.

c. Pengamatan

Pengamatan merupakan tindakan pengumpulan informasi yang akan

dipakai untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah berjalan

sesuai dengan rencana yang diharapkan. Observasi dilakukan selama

pelaksanaan tindakan sesuai dengan lembar observasi maupun pedoman

wawancara. Pengamatan yang dilakukan dengan melakukan pengamatan

saat kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Beberapa hal yang

diamati selama pengamatan adalah keterlaksanaan tahap-tahap strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD yang meliputi presentasi guru,

pemilihan tutor, diskusi kelompok, kuis individu (evaluasi), dan

penghargaan kelompok.

d. Refleksi

Hasil dari refleksi digunakan untuk melakukan perbaikan pada

perencanaan di siklus berikutnya (Arikunto, 2017: 144). Hasil evaluasi

dilakukan refleksi, untuk mengetahui kekurangan pada pelaksanaan

tindakan yang telah dilakukan. Tahapan refleksi merupakan penganalisisan

tentang kesesuaian proses pembelajaran dengan tahapan-tahapan strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan penghitungan peningkatan prestasi

belajar siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jika belum sesuai yang

diharapkan, maka dibuat rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus

14

selanjutnya. Pada tahapan ini peneliti mengumpulkan dan memproses data

yang didapat saat dilakukan observasi.

Berdasarkan hasil refleksi Siklus I, peneliti bersama Ibu Nur Aini,

S.Pd (kolaborator) melakukanrevisi proses pembelajaran, agar proses

pembelajaran pada Siklus II menjadi lebih baik. Siklus II ini dilaksanakan

dengan mengikuti tahapan pada Siklus I. Siklus II ini dimaksudkan sebagai

perbaikan atau penyempurnaan terhadap pelaksanaanpembelajaran pada

Siklus I. Siklus III perlu dilaksanakan apabila hasil pembelajaran pada

Siklus II dirasa masih ada ≤ 40% siswa yang belum mencapai KKM (70)

yang ditentukan.

J. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam PTK ini adalah menggunakan metode

observasi, tes, dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto,

2017: 221).Observasi dalam PTK yang menerapkan strategi STAD ini

melalui pengamatan langsung dengan menggunakan lembar observasi guru

dan siswa saat pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran IPA materi

Energi dan Kegunaannya. Tujuan dari PTK ini dengan menggunakan

metode observasi yaitu untuk mendapatkan data kegiatan guru dan siswa

ketika pembelajaran berlangsung melalui strategi pembelajaran STAD

dengan berdasarkan pada lembar observasi yang telah disediakan. Objek

15

yang diobservasi adalah kegiatan pembelajaran yang berlangsung saat

menggunakan strategi pembelajaran STAD, dengan subjek guru dan siswa

kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang.

b. Tes Formatif

Menurut Bukhori dalam Arikunto (2016: 46) menyatakan tes ialah

suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-

hasil pelajaran tertentu pada seorang siswa atau kelompok siswa.Tujuan

dari PTK ini dengan menggunakan metode pengumpulan data tes yaitu

untuk mendapatkan data peningkatan hasil belajar siswa setelah

menerapkan strategi STAD mata pelajaran IPA materi Energi dan

kegunaannya dengan melakukan evaluasi setelah pembelajaran selesai

disetiap siklus (Siklus I, II dan III). Siklus I dengan materi pengertian dan

sumber energi, Siklus II dengan materi macam-macam energi, dan Siklus

III dengan materi cara menghemat energi.

K. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah:

a. Lembar Observasi

Lembar observasi ini untuk mengamati terhadap aktivitas siswa

dikelas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dan kegiatan guru dalam

mengelola kelas serta pembelajaran menggunakan penerapan strategi

pembelajaran STAD dalam proses pembelajaran IPA materi energi dan

kegunaannya sebagai bentuk usaha meningkatkan hasil belajar siswa

16

berdasarkan lembar observasi yang terdapat dalam pedoman observasi

yang telah disusun. Lembar observasi ini terdiri dari lembar observasi guru

dan siswa.

b. Lembar Tes Formatif

Lembar soal tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Lembar soal tes yang digunakan

berupa tes pilihan ganda dan isian singkat. Siswa dinyatakan telah berhasil

apabila hasil belajar mencapai nilai minimal 70 dari KKM yang

ditentukan.

L. Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data dari hasil pengamatan langsung

yang dilakukan oleh kolaborator. Data PTK dikumpulkan dengan observasi,

tes, dan dokumentasi.

a. Observasi

Penelitian Tindakan Kelas ini, observasi dilakukan peneliti dengan

melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, kegiatan guru dalam

mengelola kelas serta pembelajaran IPA materi energi dan kegunaaanya

dengan menggunakan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe

STAD.

b. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe

17

STAD. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur ketuntasan dan

peningkatan prestasi siswasetelah proses pembelajaran yang dilakukan

oleh kolaborator.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam PTK ini adalah RPP dan nilai

siswa mata pelajaran IPA sebelum diterapkan strategi pembelajaran STAD.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran

yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran. Nilai siswa sebelum dan

sesudah menggunakan strategi STAD untuk mengetahui sejauh mana siswa

menguasai materi pembelajaran, selain itu peneliti menggunakan

dokumentasi foto jalannya pembelajaran untuk menjadi penguat penelitian.

M. Analisis Data

Arikunto (2017: 227-228) menyatakan pelaksanaan PTK, ada dua jenis

data yang dapat dikumpulkan peneliti, yaitu data kuantitatif (nilai hasil belajar

siswa) dan data kumulatif (data berupa ekspresi siswa terhadap respon

kegiatan pembelajaran). Analisa data merupakan usaha untuk memilih,

memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun kedalam kategorisasi,

mengklasifikasi data untuk menjawab pertanyaan pokok.

Untuk membuktikan hipotesis tindakan dalam PTK ini maka hasil

penelitian akan dilakukan analisis ketuntasan klasikal dengan rumusan

sebagai berikut:

Sumber : Sam’s (2010: 94)

18

Ket :

P = Persentase

x = Jumlah skor jawaban

xi = Jumlah skor maksimal

Data yang diperoleh berupa nilai siswa akan dihitung dan diolah untuk

mendapatkan rata-rata kelas serta ketuntasan belajar siswa yang akan

disajikan dalam bentuk prosentase. Untuk mencari nilai rata-rata kelas, maka

digunakan rumus sebagai berikut ini.

Sumber : Utsman (2015: 60)

Ket:

: Nilai rata-rata

Σ : Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai setiap

siswa

Σ : Banyaknya siswa.

N. Sistematika Penulisan

Laporan hasil penelitian sebagaimana halnya penelitian dibuat dan

disusun secara logis dan sistematis. Bagian ini secara keseluruhan memuat

lima bab penting, dengan uraian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan. Bab ini memuat tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,hipotesis

tindakan dan indikator keberhasilan, rancangan penelitian, subjek

penelitian, langkah-langkah penelitian, metode pengumpulan data,

instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan

sistematika penulisan.

19

BAB II Landasan teori. Bab ini memuat tentang kajian teori berkenaan

dengan masalah yang diteliti yaitu materi energi dan kegunaannya,

hakikat strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD, hakikat IPA,

hakikat hasil belajar, hakikat PTK, dan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Kajian Pustaka berkenaan dengan penelitian

terdahulu strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD yang relevan.

BAB III Pelaksanaan penelitian. Bab ini memuat tentang gambaran umum

madrasah, deskripsi pelaksanaan penelitian Siklus I, II dan III.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini memuat tentang deskripsi

paparan siklus I-III dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Penutup. Bab ini memuat tentang kesimpulan hasil penelitian dan

saran.

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Materi Energi dan Kegunaannya

Energi adalah sesuatu yang menyebabkan benda bisa berfungsi

dengan baik. Tanpa energi, benda tidak akan bermanfaat. Misal ketika

membawa tas, kamu menggunakan energi berupa tenagamu. Semua

kegiatan yang dilakukan menggunakan energi. Benda tidak hidup juga

menggunakan energi. Mobil bisa bergerak karena ada energi dari bahan

bakar. Televisi bisa menghasilkan gambar dan suara karena ada energi

dari listrik. Peneliti akan membahas enam jenis energi, yaitu energi

panas, cahaya, gerak, listrik, bunyi, dan kimia. Gambar 2.1 dibawah ini

dipaparkan peta konsep mengenai materi energi dan kegunaannya.

Gambar 2.1 Peta Konsep Materi Energi dan Kegunaannya

Sumber: Priyono, (2008: 125)

Energi

Energi

Panas Energi

Cahaya

Energi

Gerak

Energi

Listrik

Energi

Bunyi

Energi

Kimia

- Matahar

i

- Api

- Lampu

- Api

- Matahari

- Matahar

i

- Api

- Matahar

i

- Api

- Bahan

makanan

- Bahan

bakar

- Baterai

- Matahar

i

- Api

- Matahar

i

- Api

- Matahar

i

- Api

- Matahar

i

- Api

- Angin

- Air yang

mengalir

- Orang

berlari

-Gitar

-Seruling

- Aki

- Baterai

- Generato

r

21

a. Pengertian Energi

Tenaga atau energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha

atau kegiatan. Sumber energi dibagi menjadi 2, yaitu: sumber energi

alami dan buatan.

1) Sumber energi alami adalah sumber energi yang terdapat di

alam. Misal: matahari, panas bumi, air, bahan makanan, dan

batu bara; dan

2) Sumber energi buatan adalah sumber energi yang dibuat oleh

manusia. Misal: dinamo lampu, generator, aki, dan baterai.

Energi mempunyai sifat yaitu tidak dapat diciptakan, tidak

dapat dimusnahkan, dan dapat berubah bentuk.

b. Sumber Energi dan Kegunaannya

Adapun macam sumber energi yaitu:

1) Sinar Matahari

Matahari menghasilkan energi panas dan cahaya. Sinar

matahari adalah sumber energi utama di bumi. Tanpa energi

matahari, tidak ada kehidupan di bumi. Makhluk hidup

bergantung pada cahaya matahari. Tumbuhan hijau membuat

makanan dibantu sinar matahari. Proses ini dinamakan

fotosintesis. Tumbuhan merupakan makanan hewan dan

manusia. Jika tidak ada matahari, tidak ada tumbuhan. Juga

tidak ada hewan dan manusia. Jadi di bumi tidak ada kehidupan

jika tidak ada matahari. Panas matahari juga dapat menghasilkan

22

listrik. Cahaya matahari menerangi bumi. Ini menjadikan siang

hari terang benderang. Saat siang hari manusia dapat

beraktivitas. Anak-anak sekolah dan bermain di siang hari.

Orang tua juga bekerja di siang hari. Ilustrasi cahaya matahari

bermanfaat untuk makhluk hidup dapat dilihat pada Gambar 2.2

di bawah ini.

Gambar 2.2 Energi Matahari Bermanfaat untuk Makhluk Hidup

Sumber: Aprilia, (2009: 97)

2) Gerakan Air dan Angin

Air bergerak dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang

lebih rendah. Air yang bergerak memiliki energi. Aliran air ini

dapat menggerakkan generator. Generator akan membangkitkan

listrik dinamakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Angin juga menyimpan energi. Nelayan mencari ikan dengan

perahu layar. Perahu layar juga sebagai alat transportasi.

Sekarang, energi angin digunakan untuk menggerakkan kincir

angin. Kincir angin ini dihubungkan dengan generator.

Generator akan membangkitkan listrik. Air dapat bermanfaat

untuk pembangkit listrik dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut.

23

Gambar 2.3Air dapat Dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik

Sumber:Setia, (2008: 111)

3) Listrik

Listrik berasal dari mesin pembangkit listrik. Mesin

pembangkit listrik membutuhkan energi lain. Contoh energi air

atau angin (PLTA), energi uap (PLTU), dan energi gas (PLTG).

Energi listrik digunakan untuk berbagai keperluan. Contoh

dalam kehidupan yaitu menyalakan mesin dan peralatan

elektronik. Misal lampu, radio, televisi, kulkas, dan komputer.

4) Baterai

Baterai merupakan sumber energi. Baterai digunakan

dalam jam, lampu senter, dan radio. Baterai juga digunakan

dalam alat mainan. Baterai ada dua jenis. Ada baterai yang dapat

diisi ulang dan baterai yang tidak dapat diiisi ulang. Baterai

yang dapat diisi ulang dapat terus digunakan. Jika energi di

dalam baterai habis dapat diisi kembali. Alat yang dibutuhkan

adalah pengisi baterai (charger). Contoh baterai yang dapat diisi

ulang adalah baterai untuk hand phone (HP).

24

5) Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil disebut juga bahan bakar mineral. Fosil

adalah sisa-sisa makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral

yang tertimbun di dalam tanah. Contoh bahan bakar fosil adalah

batu bara, minyak mentah dan gas alam. Minyak mentah diolah

menjadi minyak tanah, bensin, solar, avtur. Pembakaran bahan

bakar fosil menghasilkan energi. Energi ini untuk menggerakkan

turbin dan menghasilkan listrik. Berbagai alat transportasi

menggunakan bahan bakar fosil. Contoh mobil menggunakan

bensin dan solar. Pesawat terbang menggunkaan avtur. Gas alam

lebih ringan dari udara. Gas alam cenderung mudah menyebar di

udara. Gas alam juga bersifat mudah terbakar. Gas ini tidak

berasa dan tidak berbau. Gas alam yang dijual telah diproses.

Gas alam tersebut biasanya ditambah thiol. Tujuannya untuk

mendeteksi bila terjadi kebocoran gas. Minyak tanah dapat

menghasilkan api dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini.

Gambar 2.4 Minyak Tanah dan Api Menghasilkan Energi Panas

Sumber:Aprilia, (2009: 97)

25

6) Bahan Makanan

Bahan makanan merupakan sumber energi. Bahan

makanan dicerna dalam tubuh manusia. Hasil pencernaan

makanan adalah energi. Makanan berasal dari tumbuhan dan

hewan. Energi gunakan untuk beraktivitas. Misal untuk menulis,

membaca, berjalan, dan berlari. Makanan sebagai sumber energi

pada Gambar 2.5 di bawah ini.

Gambar 2.5 Makanan Sebagai Salah Satu Sumber Energi

Sumber: Priyono, (2008: 128)

c. Macam-macam Bentuk Energi dan Pengaruhnya

1) Energi Panas

Energi panas dapat dihasilkan dari api dan matahari.

Energi panas berguna bagi manusia. Energi panas dapat

dihasilkan dari bahan bakar. Contoh batu bara, gas, minyak, dan

kayu. Panas dari gas untuk memasak lihat Gambar 2.6 berikut.

Gambar 2.6 Kompor Gas Menghasilkan Panas untuk Memasak

Sumber: Aprilia, (2009: 93)

26

Panas selain api, juga dari matahari yang bermanfaat

untuk mengeringkan pakaian lihat Gambar 2.7 berikut.

Gambar 2.7 Matahari Menghasilkan Panas

Sumber: Aprilia, (2009: 94)

Energi panas digunakan untuk menggerakkan alat

transportasi. Contoh mobil, pesawat terbang, kereta api, dan

kapal. Matahari juga menghasilkan energi panas. Panas matahari

dapat mengeringkan cucian yang basah, padi, jagung, dan

kerupuk. Energi panas sangat berguna dalam kehidupan sehari-

hari.

2) Energi cahaya

Energi cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh

sumber cahaya. Misal energi cahaya yang dipancarkan oleh

matahari, bintang, api, dan lampu. Cahaya matahari dapat

dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk membuat makanan melalui

fotosintesis serta untuk menerangi bumi dan segala isinya di saat

siang hari. Malam hari, kita memerlukan energi cahaya untuk

menerangi ruangan. Energi cahaya juga dimanfaatkan oleh

mercusuar untuk memberikan arahan bagi kapal dalam

mengetahui posisinya, memperingatkan adanya bahaya, dan

27

memberitahu kapal bahwa daratan sudah dekat.Energi tersebut

berasal dari lampu yang dinyalakan lihat Gambar 2.8 berikut.

Gambar 2.8 Lampu dapat Mengubah Energi Listrik Menjadi

Energi Cahaya

Sumber: Priyono, (2008: 122)

3) Energi gerak

Aliran air memindahkan daun mengikuti arah alirannya.

Penyebabnya dorongan dari aliran air di bawahnya. Jadi air yang

mengalir memiliki energi lihat Gambar 2.9 berikut.

Gambar 2.9 Daun Bergerak Mengikuti Arah Aliran Air

Sumber: Setia, (2008: 107)

Energi ini disebut energi gerak. Energi gerak mudah

ditemukan. Misal, kipas angin, dan blender yang sedang

digunakan. Aliran air merupakan energi gerak alami. Begitu

juga dengan angin. Angin adalah udara yang bergerak. Contoh

dedaunan bergerak ketika tertiup angin lihat Gambar 2.10.

28

Gambar 2.10 Daun-daunan dapat Bergerak Ketika Tertiup Angin

Sumber: Setia, (2008: 107)

4) Energi listrik

Energi listrik sebagai sumber energi. Energi listrik banyak

dimanfaatkan dalam kehidupan. Contoh untuk menjalankan

mesin di pabrik dan digunakan dalam peralatan rumah tangga.

Contoh kipas angin, setrika, dan lampu. Lampu listrik menyala

karena energi listrik. Setrika listrik menjadi panaskarena energi

listrik lihat Gambar 2.11 berikut.

Gambar 2.11 Listrik Menghasilkan Panas pada Setrika

Sumber: Aprilia, (2009: 97)

5) Energi bunyi

Energi dari bunyi disebut energi bunyi. Bunyi dihasilkan

oleh benda yang bergetar. Misal saat senar gitar dipetik. Senar

gitar menjadi bergetar lihat Gambar 2.12 berikut.

29

Gambar 2.12 Gitar yang Dipetik Menghasilkan Getaran

Sumber: Aprilia, (2009: 95)

Getaran itu menghasilkan bunyi. Seperti juga kecapi dan

kendang. Suara kendang berasal dari getaran kulit kendang.

Masih ada benda lain yang menghasilkan bunyi. Contoh peluit

dan lonceng. Jadi getaran akan menghasilkan bunyi. Bunyi

lonceng sekolah sebagai tanda masuk kelas. Suara juga

merupakan bunyi lihat Gambar 2.13 berikut.

Gambar 2.13Peluit dapat Menghasilkan Bunyi

Sumber: Setia, (2008: 108)

6) Energi Kimia

Energi kimia tersimpan dalam bahan kimia. Energi dalam

tubuh juga energi kimia. Energi ini berasal dari bahan kimia

alami. Ada beberapa benda yang menyimpan energi kimia.

Misal, batu baterai dan accu (aki) Lihat Gambar 2.14

berikut.Baterai digunakan untuk menyalakan berbagai peralatan.

Misal, jam dinding, mobil mainan, dan hand phone.

30

Gambar 2.14 Baterai HP

Sumber: Setia, (2008: 109)

d. Cara Menghemat Energi

Energi yang manusia gunakan berasal dari sumber daya alam.

Contoh sumber daya alam diantaranya minyak bumi, gas alam,

pohon, air, dan lain-lain. Sumber daya alam ada yang bisa diperbarui

dan ada yang tidak bisa diperbarui. Agar persediaan energi tetap

terjamin, maka sumber energi harus tetap tersedia. Oleh karena itu,

kita harus mengatur penggunaan sumber energi sebaik mungkin.

Gambar 2.15 dibawah ini dipaparkan peta konsep mengenai cara

menghemat energi listrik, air, dan minyak bumi.

Gambar 2.15 Peta Konsep Cara Menghemat Energi

Sumber: Priyono, (2008: 135)

Energi

- Makanan

- Minyak dan

Gas Alam

- Baterai

- Listrik

- Matahari

- Air

- Aingin

- Menghasilkan

penerangan

- Menghasilkan

panas atau dingin

- Menggerakkan

suatu benda

- Meggunakan energi

seperlunya

- Mencari sumber

alternatif

- Menggunakan

peralatan yang hemat

energi

Sumber Fungsi Teknik Penghematan

31

1) Hemat Energi Listrik

Langkah-langkah menghemat energi listrik: mematikan

lampu saat meninggalkan ruangan, pilih lampu yang hemat

energi, jangan terlalu sering membuka pintu kulkas, jangan

memasukkan makanan atau minuman yang masih panas ke

dalam kulkas, tidak menggunakan mesin pengering pakaian saat

musim kemarau atau panas, jangan terlalu sering menyetrika,

dan mematikan lampu saat tidur. Lihat Gambar 2.16 berikut.

Gambar 2.16 Tidur dengan Lampu yang Padam

Sumber: Aprilia, (2009: 108)

2) Hemat Air

Langkah-langkah menghemat energi air: menggunakan air

dengan hemat, menutup kran air jika sudah tidak digunakan, dan

menjaga jangan sampai terjadi kebocoran pipa.

3) Hemat Bahan Bakar Minyak (BBM)

Langkah-langkah menghemat energi BBM: memilih

kompor yang hemat energi, segera matikan kompor jika selesai

memasak, mengendarai kendaraan bermotor untuk bepergian

yang penting, dan mengendarai kendaraan secara bersama

(Setia, 2008: 94-101). Memiliki kendaraan lebih dari satu adalah

pemborosan BBM seperti Gambar 2.17 berikut.

32

Gambar 2.17 Memiliki Kendaraan Lebih Adalah Pemborosan BBM

Sumber: Aprilia, (2009: 109)

Sebaiknya berjalankan untuk bepergian jarak dekat seperti

Gambar 2.18 berikut.

Gambar 2.18 Berjalan Kaki untuk Tujuan yang Dekat

Sumber: Aprilia, (2009: 109)

2. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

a. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja”

dalam bahasa yunani. Sebagai kata benda strategos merupakan

gabungan kata stratos (militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai

kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan). Secara istilah

strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara

sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan (Majid, 2014:3).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi yaitu rencana cara

pengajaran yang akan digunakan oleh pengajar untuk proses

pembelajaran.

33

Corey (dalam Majid, 2014:4) mengemukakan pembelajaran

adalah suatu proses interakasi antara seseorang dengan lingkungan

secara sengaja dikelola untuk bisa ikut serta dalam tingkah laku

tertentu. Winataputra (1994) (dalam Ngalimun, 2016: 30)

pembelajaran merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya

proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses

mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses

pembelajaran. Kozma dan Gafur (1989) (dalam Uno, 2015: 4),

secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat

diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju

tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Kemp (dalam Majid, 2014:

3) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar

tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi

pembelajaran menurut Aqib (2013: 71) adalah cara-cara yang akan

digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan

digunakan selama proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat

beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

adalah cara-cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar

dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga akan

memudahkan peserta didik mencapai tujuan yang dikuasai diakhir

kegiatan pembelajaran.

34

Roger (1992) (dalam Huda, 2016: 29), menyatakan

pembelajaran kooperatif merupakan aktifitas pembelajaran

kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran

harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara

kelompok-kelompok pembelajar yang didalamnya setiap pembelajar

bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk

meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain, dengan

demikian pembelajaran kooperatif bergantung pada efektifitas

kelompok-kelompok siswa tersebut.

Slavin (dalam Majid, 2014: 184), mengemukakan STAD

merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling

sederhana, dan merupakan model paling baik untuk tahap permulaan

bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Ibrahim

(dalam Majid, 2014:184) pembelajaran kooperatif tipe STAD

pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya

di Universitas John Hopkins, dan merupakan model pembelajaran

kooperatif paling sederhana.Jadi, strategi pembelajaran STAD yaitu

cara pembelajaran yang digunakan guru dengan sistem siswa

berkelompok.

Strategi pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa didalam

kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Singkatnya pembelajaran kooperatif mengacu pada

35

metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok

kecil dan saling membantu dalam belajar.Pembelajaran kooperatif

umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan

kemampuan yang berbeda dan adapula yang menggunakan

kelompok dengan ukuran yang berbeda-beda. Konsekuensi positif

dari pembelajaran ini adalah siswa diberi kebebasan untuk terlibat

aktif dalam kelompok (Huda, 2016: 65). Sistem belajar yang

kooperatif, siswa belajar kerja sama dengan anggota lainnya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa dalam

pembelajaran kooperatif, siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu

belajar untuk dirinya sendiri, dan membantu sesama anggota untuk

belajar.Nur hayati (dalam Majid, 2014: 176) mengemukakan lima

unsur dasar model cooperative learning, yaitu 1) ketergantungan

positif, 2) pertanggung jawaban individual, 3) kemampuan

bersosialisasi, 4) tatap muka, dan 5) evaluasi proses kelompok.

b. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Ibrahim mengemukakan dalam penggunaan model kooperatif

tipe STAD, terdapat kelebihan dan kekurangannya (Majid, 2014:

188). Kelebihannya adalah sebagai berikut:

1) Siswa mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan siswa

lainnya;

2) Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan;

36

3) Selama proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan

positif; dan

4) Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain.

Kekurangan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah

sebagai berikut:

1) Siswa membutuhkan waktu yang lama;

2) Siswa yang pandai cenderung enggan apabila disatukan dengan

temannya yang kurang pandai; dan

3) Siswa diberikan kuis dan tes secara perorangan.

c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran STAD (Aqib,

2013: 20).

1) Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya sebanyak 4-

6 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis

kelamin, dan suku);

2) Guru menyajikan pelajaran;

3) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh

anggota-anggota kelompok. Salah satu siswa menjelaskan

kepada anggotanya sampai semua anggota dalam kelompok

tersebut mengerti;

4) Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada

saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu;

5) Guru memberikan soal evaluasi; dan

37

6) Guru bersama siswa menyimpulkan materi.

3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

a. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu dasar yang

berperanpenting dalam kehidupan sehari-hari (Prasetyaningtyas,

2015: 431). Carin dan Sund (1993) dalam (Wisudawati, 2014: 24)

mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan

tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa

kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Merujuk pada

pengertian di atas maka IPA memiliki empat unsur utama, yaitu:

sikap, proses, produk, dan aplikasi.

1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda,

fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.

Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur

open ended;

2) Proses: Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan

adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode

ilmiah. Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis,

perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran,

dan penarikan kesimpulan;

3) Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori,

dan hukum; dan

38

4) Aplikasi: Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam

kehidupan sehari-hari.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumpun ilmu, memiliki

karakteristik khusus yang mempelajari fenomena alam yang faktual

(factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan

hubungan sebab akibatnya. Cabang ilmu yang termasuk anggota

rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA,

Astronomi/Astrofisika, dan Geologi (Wisudawati, 2014: 22).

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan IPA adalah

ilmu yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, yang

mempelajari sebab dan akibat kejadian yang ada di alam ini.

b. Ruang Lingkup IPA

Ruang lingkup mata pelajaran IPA menurut Garnida (2002: 254)

mencakup:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan, dan interaksinya;

2) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah

dan batuan;

3) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat

sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda

langit lainnya;

4) Kesehatan, makan, penyakit dan pencegahannya; dan

5) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya.

39

c. Tujuan Pembelajaran IPA

Tujuan dari pembelajran IPA menurut Garnida (2002: 254) yaitu:

1) Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitanya dengan

kehidupan sehari-hari;

2) Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan

pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar;

3) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-

benda setrta kejadian di lingkungan sekitar;

4) Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung

jawab, bekerja sama dan mandiri;

5) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan

gejala-gejala alamdan memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari;

6) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk

memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari;dan

7) Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar

sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang

Maha Esa.

4. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Oemar (dalam Sam’s, 2010: 31) mengemukakan belajar secara

umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat

40

adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Galloway (dalam

Sam’s, 2010: 32) mendefinisikan belajar sebagai perubahan tingkah

laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil dari latihan atau

pengalaman. Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh

keinginannya untuk mengembangkan perilakunya yang efektif dan

efisien dalam mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat para ahli

diatas belajar merupakan adanya perubahan perkembangan

pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku sebagai haasil

dari pengalaman dalam proses belajar. Jadi, jika ada perubahan pada

diri seseorang setelah mengalami proses pembelajaran maka orang

tersebut telah dikatakan belajar.

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan

(Suprijono, 2011: 5). Gagne dan Briggs (dalam Sam’s, 2010: 34)

mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh

seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Supardi (2013: 22)

mengemukakan hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang

diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.

Berdasarkan beberapa definisi diatas hasil belajar adalah perubahan

kemampuan yang diperoleh dari proses pembelajaran

Bloom (1979) (dalam Suprijono, 2011:7) hasil belajar

mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain

kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension

41

(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), apllication

(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan),

synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan

baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving

(sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),

organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain

psikomotorik juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,

sosial, manajerial, dan intelektual.

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Slameto (1991: 56) menyatakan faktor-faktor yang

memengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan

menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

1) Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar dan dapat memengaruhi hasil belajar individu.

a) Faktor Jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun

yang diperoleh. Misal faktor kesehatan dan cacat tubuh; dan

b) Faktor Psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Misal inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan (Slameto, 1991: 56-61).

2) Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu.

Slameto (1991: 62-74) menyebutkan faktor eksternal yang

memengaruhi hasil belajar meliputi: faktor keluarga, faktor

sekolah, dan faktor masyarakat.

42

a) Faktor Keluarga, misal cara orang tua mendidik, relasi

antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi

keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang

kebudayaan;

b) Faktor Sekolah, misal metode mengajar yang digunakan

guru, kurikulum sekolah, relasi guru dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran yang digunakan, keadaan gedung,

dan tugas rumah siswa;

c) Faktor Masyarakat, misal kegiatan siswa dalam masyarakat,

mass media (radio, televisi, surat kabar, majalah, koran,

buku, dan komik), teman bergaul, dan bentuk kehidupan

masyarakat.

Syah (2003) (dalam Baharuddin, 2008: 26) menjelaskan

faktor eksternal yang memengaruhi hasil belajar dapat

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan

sosial dan faktor lingkungan non sosial.

a) Faktor lingkungan sosial. Misal lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat; dan

b) Faktor lingkungan non sosial. Misal lingkungan alamiah

seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak

dingin; faktor instrumental seperti gedung sekolah, alat-alat

belajar, fasilitas belajar dan lapangan olahraga; dan faktor

materi pelajaran yang diajarkan ke siswa.

43

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor intern

maupun faktor ekstern yang diantaranya adalah faktor perhatian,

pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, bakat, dan lain

seagainya. Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi proses

terjadinya belajar mengajar pada siswa sehingga itu perlu adanya

perhatian yang sangat mendalam dari guru untuk melaksanakan

kegiatan belajar-mengajar.

c. Penilaian Hasil Belajar

Djamarah (2002: 120-121) mengungkapkan, bahwa untuk

mengukur dan mengevaluasi hasil belajar siswa tersebut dapat

dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang

lingkunya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis

penilaian, yaitu tes formatif, tes subsumatif, dan tes sumatif.

1) Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa

pokok bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran

tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil

tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar

dalam waktu tertentu;

2) Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran

tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya

adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk

meningkatkan tingkat prestasi belajar atau hasil belajar siswa.

44

Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses

belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai

rapor; dan

3) Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa

terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan

selama satu semester, satu atau dua bahan pelajaran. Tujuannya

adalah untuk menetapkan tarap atau tingkat keberhasilan belajar

siswa dalam satu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif

ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat

(rangking) atau sebagai ukuran mutu sekolah.

d. Alat-Alat Penilaian Hasil Belajar

Arikunto (2002) (dalam Sudaryono, 2012: 102) menyatakan

bahwa alat-alat yang digunakan dalam melakukan penilaian hasil

belajar adalah tes. Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban

dari siswa. Tes dikategorikan menjadi dua, yaitu tes subjektif dan tes

objektif.

1) Tes Subjektif adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawab

dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendisukusikan,

membandingkan, memberi alasan, dan bentuk lain yang sesuai

dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan

bahasa sendiri. Kelebihan dari tes subjektif yaitu:

a) Mudah disiapkan dan disusun;

45

b) Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau

untung-untungan;

c) Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat;

dan

d) Mengetahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah

yang diteskan.

Sudaryono (2012: 102-103) menyatakan kekurangan tes

subjektif yaitu:

a) Kadar validitas dan reliabilitas rendah karena sukar diketahui

segi-segi mana dari pengetahuan siswa yang betul-betul telah

dikuasai;

b) Kurang representatif dalam mewakili seluruh scope bahan

pelajaran yang akan dites karena soal terbatas;

c) Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur

subjektif;

d) Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan

pertimbangan individual lebih banyak dari penilai; dan

e) Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakili

kepada orang lain.

2) Tes Objektif merupakan tes yang dalam pemeriksaannya dapat

dilakukan secara objektif. Tes objektif memiliki kelebihan yaitu:

a) Lebih banyak mengandung segi-segi positif;

46

b) Lebih mudah dan cepat cara pemeriksaannya karena dapat

menggunakan kunci tes bahkan alat-alat kemajuan

teknologi;

c) Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain; dan

d) Pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.

Kekurangan tes subjektif yaitu:

a) Persiapan untuk menyusun jauh lebih sulit daripada tes essai;

b) Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan

proses mental yang tinggi;

c) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan; dan

d) Kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih

terbuka.

Tes objektif dibagi lagi menjadi beberapa bentuk soal,

yaitu: bentuk soal jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan,

dan pilihan ganda (Arikunto, 2016: 181-190).

a) Bentuk soal benar-salah;

Bentuk soal benar-salah adalah bentuk tes yang soal-

soalnya berupa pernyataan yang benar dan sebagian lagi

berupa pernyataan yang salah. Pada umumnya bentuk soal

benar-salah dapat dipakai untuk mengukur pengetahuan

siswa tentang fakta, definisi dan prinsip. Kekurangan

bentuk soal ini adalah kurang dapat mengukur aspek

pengetahuan yang lebih tinggi karena hanya menuntut daya

47

ingat dan pengenalan kembali. Selain itu juga banyak

permasalahan yang dapat dinyatakan hanya dengan dua

kemungkinan benar dan salah.

b) Bentuk soal pilihan ganda

Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai

satu jawaban yang benar atau paling tepat. Jika dilihat dari

strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri atas: stem

merupakan bagian keterangan dan option merupakan

sejumlah pilihan atau aternatif jawaban. Alternatif jawaban

terbagi menjadi dua, yaitu kunci merupakan jawaban benar

yang paling tepat sedangkan pengecoh (distractor)

merupakan jawaban lain selain kunci jawaban. Kelebihan

penggunaan bentuk soal pilihan ganda adalah materi yang

diujikan mencakup sebagian besar bahan pengajaran yang

telah diberikan, jawaban siswa dapat mudah dan cepat

dinilai dengan menggunakan kunci jawaban. Bentuk soal

pilihan ganda ini proses berfikir siswa tidak dapat dilihat

dengan nyata.

c) Bentuk soal menjodohkan (Matching Test); dan

Matching test dapat diganti dengan istilah

mempertandingkan, mencocokkan, memasangkan atau

menjodohkan. Bentuk yang paling sederhana, jumlah soal

sama dengan jumlah jawaban. Bentuk soal menjodohkan

48

hanya dapat mengukur hal-hal yang didasarkan atas fakta

dan hafalan. Kekurangan lain adalah bentuk soal ini sukar

menentukan materi atau pokok bahasan yang mengukur hal-

hal yang berhubungan.

d) Bentuk soal jawaban singkat.

Bentuk soal jawaban singkat adalah yang menuntut

peserta tes untuk memberikan jawaban singkat, berupa kata

prase, nama tempat, nama tokoh, lambang, atau kalimat

yang sudah pasti.

Kelemahan bentuk soal ini adalah jawaban yang diberikan

siswa dapat bersifat ambigu sehingga pemeriksa kesulitan

melakukan penilaian. Hal ini dapat mengarahkan pemeriksa

memberikan penilaian secara subjektif.

e. Indikator Hasil Belajar Siswa

Djamarah (2002: 120) indikator yang banyak dipakai sebagai

tolak ukur keberhasilan adalah daya serap. Indikator utama hasil

belajar siswa adalah sebagai berikut:

1) Ketercapaian daya serap terhadap bahan pembelajaran yang

diajarkan, baik secara individual maupun kelompok.

Pengukuran ketercapaian daya serap ini biasanya dilakukan

dengan penetapan KKM; dan

2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah

dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.

49

5. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

a. Pengertian PTK

Pengertian PTK menurut Arikunto (2017: 2) yaitu:

d. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu

objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi

tertentu untuk menemukan data atau informasi yang bermanfaat

dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti;

e. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang dengan

sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Maksud dari gerak

kegiatan adalah adanya siklus yang terjadi secara berulang untuk

siswa yang dikenai suatu tindakan; dan

f. Kelas, Kelas dalam PTK adalah sekelompok peserta didik yang

dalam waktu yang sama, belajar hal yang sama dari pendidik

yang sama pula.

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, yakni penelitian,

tindakan dan kelas, dapat disimpulkan bahwa pengertian PTK adalah

penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.

b. Karakteristik PTK

Oja dan Smuljan (dalam Sumadayo, 2013: 33) menyebutkan

empat karakteristik PTK, yaitu bersifat kolaboratif, berfokus pada

problem praktis, menekankan pada pengembangan profesional, dan

50

memerlukan adanya struktur proyek yang memungkinkan partisipan

untuk berkomunikasi.

Penelitian Tindakan Kelas memiliki tiga karakteristik pokok

(Arikunto, 2017: 201-202) yaitu: Inkuiri Reflektif, Kolaboratif , dan

Reflektif PTK.

1) Inkuiri Reflektif, kegiatan penelitian berdasarkan pada

pelaksanaan tugas (practice driven) dan pengambilan tindakan

untuk memecahkan masalah yang dihadapi (action driven);

2) Kolaboratif, upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran

tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti di luar kelas, tetapi

harus berkolaborasi dengan guru; dan

3) Reflektif PTK, lebih menekankan pada proses refleksi terhadap

proses dan hasil penelitian.

c. Prinsip-prinsip PTK

Hopkins (1993) (dalam Arikunto, 2017: 208-210) menyatakan

prinsip-prinsip PTK sebagai berikut:

1) Pendidik harus menggunakan pertimbangan dan tanggung jawab

profesional dalam mengupayakan jalan keluar dari

permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran;

2) Tahapan PTK selaras dengan pelaksanaan pembelajaran, yaitu

pelaksanaan progam, pelaksanaan pembelajaran, observasi

kegiatan pembelajaran, evaluasi terhadap proses pembelajaran,

dan refleksi dari proses dan hasil pembelajaran;

51

3) Objektivitas, reliabilitas, dan validitas proses data, dan hasil

tetap dipertahankan selama penelitan berlangsung;

4) Masalah harus didiagnosis dari kancah pembelajaran yang

sesungguhnya, bukan sesuatu yang dibayangkan akan terjadi

akademik;

5) Motivasi untuk memperbaiki kualitas dalam kegiatan proses

pembelajaran harus tumbuh dari dalam (motivasi intrinsik),

bukan sesuatu yang bersifat instrumental; dan

6) Perspektif yang lebih luas akan memberi sumbangan lebih

signifikan terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan.

Burns (1999) (dalam Sumadayo, 2013: 35) menyatakan bahwa

prinsip utama dalm PTK adalah penelitian yang dilakukan secara

kolaboratif. PTK yang dilakukan secara kolaboratif dapat dilakukan

melalui tiga hal yaitu prakarsa, pelaksanaan, dan diseminasi.

d. Tujuan, Manfaat, dan Fungsi PTK

Tujuan PTK (Arikunto, 2017: 124) adalah meningkatkan atau

memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Boro

(1985) (dalam Sumadayo, 2013: 22-23) menyatakan tujuan utama

penelitian PTK adalah pengembangan keterampilan guru

berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi

guru pada kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan untuk

pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Tujuan

PTK dengan lain dapat dirumuskan sebagai berikut:

52

1) Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran

yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran;

2) Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran

yang dilaksanakan oleh guru;

3) Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah

pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu;

4) Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam

memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat

keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarkan;

5) Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-

inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru demi

peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran;

6) Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara dan strategi baru dalam

pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain

kemampuan inovatif guru; dan

7) Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau

berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bermutu pada

realitas empiris kelas, bukan seata-mata bertumpu pada kesan

umum atau asumsi.

Aqib (2014: 7) menyatakan PTK bermanfaat bagi guru,

pembelajaran/siswa, dan sekolah. Bagi pembelajaran/siswa, PTK

brmanfaat untuk meningkatkan proses/hasil belajar. Disamping itu

guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi para siswa

53

dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya. Bagi sekolah, PTK

membantu sekolah untuk berkembang karena adanya

peningkatan/kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah

tersebut. Manfaat PTK bagi guru (Sumadayo, 2013: 24) adalah:

membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, meningkatkan

profesionalitas guru, meningkatkan rasa percaya diri guru,

memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan

keterampilanya, guru menjadi terbiasa menulis, sangat penting untuk

meningkatkan apresiasi, dan profesionalisme guru dalam mengajar.

Cohen dan Manion (dalam Sumadayo, 2013: 25) menyatakan

bahwa PTK mempunyai lima fungsi, yaitu:

1) PTK sebagai alat untuk memecahkan masalah yang dilakukan

dengan cara mendiagnosis dalam situasi tertentu;

2) PTK sebagai alat pelatihan dalam jabatan, sehingga membekali

guru yang bersangkutan dengan keterampilan, metode dan

teknik mengajar yang baru, mempertajam kemampuan

analisisnya dan mempertinggi kesadaran atas kelebihan dan

kekurangan pada dirinya;

3) PTK sebagai alat untuk mengenalkan pendekatan tambahan atau

yang inovatif pada pengajaran;

4) PTK sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi antara guru

dilapangan dan peneliti akademisi, dan memperbaiki kegagalan

penelitian tradisional; dan

54

5) PTK sebagai alat untuk menyediakan alternatif yang lebih baik

untuk mengantisipasi pendekatan yang lebih subjektif,

empresionistik dalam memecahkan masalah di dalam kelas.

e. Kelebihan dan Kekurangan PTK

Shumsky (1982) (dalam Sumadayo, 2013: 36) menyatakan

PTK memiliki kelebihan, yaitu:

1) Tumbuh rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK;

2) Tumbuh kreativitas dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka

yang bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK;

3) Kerja sama ada saling merangsang untuk berubah; dan

4) Meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan

dialogis dalam PTK.

Kekurangan dari PTK menurut Shumsky (dalam Sumadayo,

2013: 37) adalah sebagai berikut:

1) Kurang pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar

penelitian karena terlalu banyak berurusan dengan hal-hal

praktis;

2) Rendahnya efisiensi waktu karena guru harus punya komitmen

peneliti untuk terlibat dalam prosesnya; dan

3) Konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok

yang demokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan

dan keinginan anggota-anggota kelompoknya dalam situasi

tertentu, padahal tidak mudah untuk mendapatkan pemimpin.

55

f. Langkah-langkah PTK

Penelitian Tindakan Kelas sangat menekankan pada proses dan

produk, pada waktu proses tindakan berlangsung, peneliti harus

merekam semua dampak dari kegiatan yang baru dilakukan

(Arikunto, 2017: 194). Selain itu, PTK merupakan penelitian yang

menggunakan siklus tindakan yang berkelanjutan minimal dua kali,

setiap siklus melalui empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi (Sam’s, 2010: 64). Prosedur PTK setiap

siklus dapat dilihat pada Gambar 2.19 di bawah ini:

Gambar 2.19 Siklus PTK

Sumber: Arikunto (2017: 42)

6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan

belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil

musyawarah guru mata pelajaran yang memiliki karakteristik hampir

sama dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan,

Pelaksanaan Refleksi Siklus ke-I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan Siklus Ke-II

Pengamatan

?

Perencanaan

56

mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata

pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan (Sudrajat, 2008: 3).

a. Macam-macam KKM

Depdikbud (dalam Trianto, 2010: 241) menyebutkan macam-

macam KKM sebagai berikut.

1) Kriteria Ketuntasan Minimal Individu

Kriteria Ketuntasan Minimal per mata pelajaran yang dibuat

oleh guru atau kelompok guru pada satuan pendidikan dengan

acuan tertentu dan bisa jadi tiap mata pelajaran memiliki KKM

yang berbeda. KKM individu ini merupakan KKM yang harus

dicapai oleh setiap siswa. KKM dari mata pelajaran IPA adalah

≥70.

2) Kriteria Ketuntasan Minimal Nasional

Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai

minimal ≥75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria

ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian

ditingkatkan secara bertahap.

3) Kriteria Ketuntasan Minimal Klasikal

Ketuntasan belajar suatu kelas jika dalam satu kelas

terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas belajar.

57

b. Prosedur Penetapan KKM

1) Prinsip Penetapan KKM

Sudrajat (2008: 5) menyatakan penetapan KKM perlu

mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:

a) Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan

yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau

kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui

professional judgement oleh pendidik dengan

mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman

pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan

metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang

disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan;

b) Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui

analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator

dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake

peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan

standar kompetensi;

c) Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)

merupakan ratarata dari indikator yang terdapat dalam

Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah

mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang

bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang

telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut;

58

d) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)

merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang

terdapat dalam SK tersebut;

e) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-

rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester

atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan

Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik;

f) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk

membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH),

Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir

Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus

mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator

yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu

melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena

semuanya memiliki hasil yang setara; dan

g) Setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya

perbedaan nilai ketuntasan minimal.

2) Langkah-Langkah Penetapan KKM

Sudrajat (2008: 6) menyatakan penetapan KKM dilakukan

oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan

KKM adalah sebagai berikut:

a) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran

dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu

59

kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan

skema pada Gambar 2.20 sebagai berikut:

Gambar 2.20 Penetapan KKM Indikator

Sumber: Sudrajat, (2008: 6).

Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga

KKM mata pelajaran;

b) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata

pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan

patokan guru dalam melakukan penilaian;

c) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas

pendidikan;

d) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian

dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

3) Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

Sudrajat (2008: 6-8) menyatakan hal-hal yang harus

diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal yaitu:

a) Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator,

kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai

oleh peserta didik.

KKM

Indikator

KKM KD

KKM SK KKM MP

60

b) Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan

pembelajaran pada masing-masing sekolah.

(i) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan

tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik

seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk

proses pembelajaran; dan

(ii) Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan

kepedulian stakeholders sekolah.

c) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah

yang bersangkutan.

B. Kajian Pustaka

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rifa’i, 2014 dengan “Peningkatan

Prestasi Belajar IPA Materi Sumber Daya Alam Melalui Metode Student

Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas IV MIN Timpik

Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Rumusan masalah dalam penelitian yaitu: Apakah dengan STAD dapat

meningkatkan prestasi belajar IPA materi Sumber Daya Alam pada siswa

kelas IV MIN Timpik Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2013/2014?. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui

peningkatan prestasi belajar IPA materi Sumber Daya Alam melalui

metode STAD pada siswa kelas IV MIN Timpik Kecamatan Susukan

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini

61

menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran STAD dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi Sumber Daya Alam siswa kelas

IV MIN Timpik Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2013/2014. Terbukti dari hasilSiklus I diperoleh rata-rata siswa

yakni 69,3 dengan siswa tuntas adalah 9 siswa atau 60% siswa. Pada

Siklus II dieroleh nilai rata-rata siswa yakni 75,3 dengan siswa tuntas

adalah 11 siswa atau 73,3% siswa. Pada Siklus III diperoleh nilai rata-

rata siswa yakni 80,3 dengan siswa tuntas adalah 15 siswa atau 100%

siswa. Penelitian yang dilakukan Rifa’i ini diambil dengan menggunakan

metode observasi, dokumentasi, serta tes sebagai evaluasi. Penelitian

Tindakan Kelas ini dilakukan dalam tiga kali Siklus, setiap Siklus terdiri

empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi. Berdasarkan hasil penelitian ini maka Rifa’i merekomendasikan

metode STAD menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil

belajar IPA. Penelitian yang dilakukan Rifa’i ini memiliki kesamaan

dengan peneliti yaitu penggunaan model kooperatif tipe STAD untuk

meningkatkan hasil belajar, jenis penelitian sama-sama menggunakan

metode PTK, mata pelajaran, metode yang digunakan untuk mengambil

data sama-sama dengan metode observasi, dokumentasi dan tes,

sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat

penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Apriella, 2016 dengan “Peningkatan Hasil

Belajar IPA Materi Makhluk Hidup Melalui Metode STAD Pada Siswa

62

Kelas III di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo

Kota Salatiga 2016/2017”. Rumusan masalah dalam penelitian yaitu:

apakah dengan Metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA

materi Makhluk Hidup pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga 2016/2017?. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi

Makhluk Hidup melalui metode STAD pada siswa kelas III MI Tarbiyatul

Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga 2016/2017.

Jenis penelitian ini menggunakan PTK. Data hasil penelitian diperoleh

dari lembar observasi, tes formatif dan dokumentasi. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran STAD dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi Materi Makhluk Hidup Melalui

Metode STAD Pada Siswa Kelas III di MI Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga 2016/2017. Hal ini

terbukti dari hasilsebelum menggunakan model STAD hanya ada 21% (5

siswa) yang tuntas, sedangkan 79% (19 siwa) belum memenuhi standar

KKM (70). Setelah penggunaan model STAD dalam mata pelajaran IPA

pada Siklus I diperoleh data 67% (16 siswa) tuntas dan 33% (8 siswa)

tidak tuntas, terjadi peningkatan sebesar 46%. Setelah dilakukan refleksi

Siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar di Siklus II yiatu 96% (23

siswa) tuntas sedangkan 4% tidak tuntas atau belum memenuhi standar

KKM. Penelitian yang dilakukan Apriella ini memiliki kesamaan dengan

peneliti yaitu penggunaan model kooperatif tipe STAD untuk

63

meningkatkan hasil belajar, jenis penelitian sama-sama menggunakan

PTK, data hasil penelitian sama-sama diperoleh dari lembar observasi,

tes formatif dan dokumentasi, subjek penelitian dan mata pelajaran,

sedangkan perbedaannya terdapat pada materi pelajaran, tempat

penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian.

64

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Ma’arif Miftahul Huda

8. Letak Geografis MI Ma’arif Miftahul Huda

MI Ma’arif Miftahul Huda berada di Desa Lopait RT 03 RW 01

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Secara Geografis MI Miftahul

Huda berada di daerah pedesaan yang letaknya strategis di kawasan

pemukiman warga Lopait sehingga anak-anak mudah menjangkau

meskipun dengan berjalan kaki. MI Ma’arif Miftahul Huda merupakan

satu-satunya MI yang ada di Desa Lopait dan bersaing dengan Sekolah

Dasar (SD). Meskipun bersaing dengan SD, siswa di madrasah ini

mencapai 157 siswa yang tidak hanya berasal dari Desa Lopait saja,

tetapi juga berasal dari Desa Celengan, Gudang, dan Jeblosan. Jarak MI

Ma’arif Miftahul Huda dengan Kecamatan Tuntang ± 2 KM dan 1 KM

dari jalan raya Solo-Semarang. Ditempuh dengan sepeda motor selama ±

5 menit. Peneliti melakukan penelitian di MI Ma’arif Miftahul Huda

karena madrasah tersebut letaknya sangat strategis di daerah pemukiman

warga.

9. Profil MI Ma’arif Miftahul Huda

MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang berdiri pada 1 Maret 1960 dan mendapat SK

pendirian pada 2 Januari 1978. Terakreditasi A dan tanah Madrasah

65

merupakan tanah wakaf. Profil MI Ma’arif Miftahul Huda dapat dilihat

pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Profil Madrasah

Identitas Sekolah Keterangan

Nama Sekolah MI Ma’arif Miftahul Huda

Alamat Sekolah Desa Lopait RT.01/RW.01 Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang

Nama dan Alamat Yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU

NSM/NPSN 111233220073 / 60712900

Jenjang Akreditasi Terakreditasi A

Tahun Didirikan 1 Maret 1960

Status Tanah Wakaf

Luas Bangunan 400 m2

Luas Tanah 634 m2

(Sumber: Dokumentasi Sekolah)

10. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah

a. Visi Madrasah

Menjadi Madrasah kebanggaan umah, melahirkan generasi Islami

yang unggul dalam berbudi pekerti, dan mampu bersaing dengan

prestasi.

b. Misi Madrasah

1) Mengantarkan peserta didik menjadi insan kamil yang mantap

akidahnya, tekun beribadah, berakhlakul karimah, berilmu

pengetahuan;

2) Menanamkan dasar-dasar syariat Islam yang kuat pada diri

peserta didik;

3) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajarai

al- Qur’an dan menjalankan ajaran agama Islam;

66

4) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam

pencapaian prestasi akademik dan non akademik;

5) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga

kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan; dan

6) Menyelenggarakan tata kelola Madrasah yang efektif, efisien,

transparan dan akuntabel (Sumber: Dokumentasi Sekolah).

c. Tujuan Madrasah

1) Peserta didik dapat melaksanakan syariat agama Islam dalam

kehidupan sehari-hari dengan baik;

2) Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik pada setiap akhir

semester, dapat mencapai Standar Ketuntasan Belajar minimal

95% dari yang telah ditetapkan;

3) Setiap tahun dapat meluluskan peserta didik 100% dengan nilai

UASBN yang kompetitif;

4) Dapat mengikuti dan menjadi juara I/II/III dalam berbagai lomba

yang diadakan baik tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi, dan

nasional;

5) Memiliki tenaga pendidik yang profesional; dan

6) Menjadi Lembaga pendidikan yang kridibel (Sumber:

Dokumentasi Sekolah).

11. Data Guru

Madrasah Ibtidaiyyah Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang memiliki tenaga pendidik dan

67

karyawan 9 orang yang terdiri dari 6 orang guru tetap yayasan, 1 orang

guru tidak tetap, dan 2 orang guru PNS diperbantukan. Data nama guru

dan karyawan MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Data Guru MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait

No. Nama Guru Jabatan Guru L/P

1. Misbakhul Munir, S.Pd.I Kepala Madrasah L

2. Khoirun Nisak, S.Pd.I Guru Kelas V P

3. Slamet Istiyono, S.Pd.I Guru Kelas VI L

4. Siti Rodhiyah, S.Ag Guru Kelas IV A P

5. Ahmad Wibowo, S.Pd. Guru Kelas IV B L

6. Nuraini, S.Pd.I Guru Kelas III P

7. Fitriya Yuniyati, S.Pd.I Guru Kelas I P

8. Muazin, S.Pd.I Guru Kelas II L

9. Dyah Novita Sari, S.Pd.I Guru Mata Pelajaran P

(Sumber: Dokumentasi Sekolah)

12. Data Siswa

Siswa keseluruhan MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang berjumlah 157 siswa, namun

peneliti hanya meneliti siswa kelas III yang berjumlah 19 siswa, terdiri

dari 8 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Data siswa kelas III untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Siwa Kelas III Ma’arif Miftahul Huda

No. Nama Siswa Tempat Tanggal Lahir L/P

1. Alex Fajar Riyanto Kab.Semarang 23/03/2009 L

2. Anindya Lutvi Syafara Kab.Semarang P

3. Arya Purwo Dhekdho Kab.Semarang, 18/06/2009 L

4. Danang Zivan Edi Pradipa Kab.Semarang , 23/07/2009 L

5. Disti Avrillia Putri Kab.Semarang , 24/01/2009 P

68

6. Ilham Maulana Baihaqi Kab.Semarang , 27/03/2009 L

7. Nabil Saifu Umar Mahrus Kab.Semarang , 02/05/2009 L

8. Nadia Rahmadani Jakarta , 26/09/2008 P

9. Naura Aisha Zabrina Kab.Semarang , 28/07/2008 P

10. Nur Alisa Kab.Semarang , 15/03/2009 P

11. Pradita Aulia Yuliyani Kab.Semarang , 27/07/2009 P

12. Putri Nurfaizah Jakarta , 03/08/2008 P

13. Rahmalia Agustin Kab.Semarang , 12/08/2009 P

14. Rizqun Kholifatur Rohman Kab.Semarang , 23/07/2009 L

15. Sakinatun Nisa Kab.Semarang, 13/03/2009 P

16. Syafa Nazal Lathifa Kab.Semarang , 22/10/2009 P

17. Syauqi Alfin Habibillah Kab.Semarang , 15/01/2009 L

18. Syifa Intan Putri Kab.Semarang, 10/12/2008 P

19. Wildan Al Rasyid Kab.Semarang , 10/05/2009 L

(Sumber: Dokumentasi Sekolah)

13. Sarana Prasarana dan Fasilitas

Sarana prasarana dan fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran

yang ada di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang tergolong dalam kondisi yang masih kurang baik.

Hal ini disebabkan karena sebagian ruang kelas masih dalam tahap

renovasi, menyebabkan siswa tidak nyaman untuk belajar. Data sarana

prasarana dan fasilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Sarana Prasarana MI Ma’arif Miftahul Huda

No. Jenis Bangunan Jumlah Kondisi

1. Gedung Sekolah 2 Baik

2. Ruang Kelas 7 Sedang

3. Ruang Guru 1 Baik

4. Ruang Aula - -

5. Ruang Perpustakaan 1 Sedang

6. Ruang Ibadah/Mushola - -

7. Toilet 2 Baik

69

8. Labolatorium Komputer 1 Baik

9. Koperasi 1 Baik

(Sumber: Dokumentasi Sekolah)

Selain sarana prasarana utama pada Tabel 3.5, adapula sarana

pendukung pembelajaran di MI Ma’arif Miftahul Huda, dapat dilihat

pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Sarana Pendukung MI Ma’arif Miftahul Huda

No. Jenis Sarana Jumlah Kondisi

1. Printer 2 Baik

2. Komputer 1 Baik

3. Mesin Fax 1 Baik

4. LCD (Proyektor) 1 Baik

5. Layar Screen 1 Rusak

6. Meja guru dan Pegawai 9 Baik

7. Kursi guru dan pegawai 9 Baik

8. Lemari Arsip 5 Baik

9. Kotak obat (P3K) 1 Baik

10. Pengeras suara 1 Baik

11. Kendaraan Operasional 1 Baik

12. Mesin Scanner 1 Baik

(Sumber: Dokumentasi Sekolah)

14. Waktu Pelaksanaan Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) semester II tahun 2018. Penelitian

dilaksanakan dalam 3 siklus. Penelitian menggunakan jam mata pelajaran

IPA sesuai dengan jadwal pelajaran IPA kelas III MI Ma’arif Miftahul

Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Waktu

pelaksanaan sebagai berikut:

a. Kegiatan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2018;

70

b. Kegiatan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2018; dan

c. Kegiatan Siklus III dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2018.

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Maret semester II dengan masing-

masing siklus satu kali pertemuan.

4. Pelaksanaan tindakan pada Siklus I pada semester II, Jum’at, 23 Maret

2018 pukul 08.10 sampai 09.20 WIB;

5. Pelaksanaan tindakan pada Siklus II pada semester II, Sabtu, 24 Maret

2018 pukul 08.10 sampai 09.20 WIB; dan

6. Pelaksanaan tindakan pada Siklus III pada semester II, Selasa, 27 Maret

2018 pukul 09.15 sampai 10.25 WIB.

Penelitian ini dilaksanakan di ruang Kelas III MI Ma’arif Miftahul

Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Pelaksanaan

setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu

perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observation), dan

refleksi (reflection). Penjelasan tiap-tiap siklus sebagai berikut:

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Deskripsi pelaksanaan Siklus I dapat dirinci tiap tahapan kegiatan

yang dilakukan selama pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan Siklus I meliputi:

71

1) Guru menyusun RPP mata pelajaran IPA yang memuat

serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi

STAD. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian Siklus

I ini adalah pengertian dan sumber energi;

2) Guru menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung, seperti alat

spidol dan buku ajar;

3) Guru menyiapkan materi ajar yang berkaitan dengan energi;

4) Guru menyiapkan alat observasi guru dan siswa untuk

mengetahui keterampilan guru dan keaktifan belajar siswa dari

proses pembelajaran menggunakan strategi STAD;

5) Guru menyiapkan instrumen evaluasi untuk mengukur hasil

belajar IPA terkait materi energi; dan

6) Peneliti berkoordinasi dengan kolaborator (guru) untuk

melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan

strategi STAD.

b. Pelaksanaan

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca

basmallah bersama-sama;

b) Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar siswa;

c) Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;

d) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang

akan dilakukan; dan

72

e) Guru melakukan apersepsi terkait materi pengertian dan

sumber energi yang akan dipelajari dengan mengajukan

pertanyaan yang terkait materi pelajaran.

2) Kegiatan Inti (55 menit)

a) Eksplorasi

(i) Siswa mendengarkan penjelasan materi pengertian dan

sumber energi yang disampaikan oleh guru; dan

(ii) Guru mencari tutor yang mampu membimbing

temannya dalam kelompok.

b) Elaborasi

(i) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

dengan satu siswa sebagai tutor dan terdiri dari jenis

kelamin, prestasi siswa yang berbeda;

(ii) Guru memberikan lembar materi kepada setiap

kelompok;

(iii) Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;

(iv) Guru mendampingi jalannya diskusi;

(v) Guru memberikan latihan soal individual (evaluasi);

(vi) Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil

diskusi secara kelompok, dengan cara guru

memanggil nomor absen siswa secara acak; dan

(vii) Guru memberikan reward kepada kelompok yang

memperoleh skor tertinggi.

73

c) Konfirmasi

(i) Guru membimbing siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang

telah dilakukan; dan

(ii) Guru memberikan latihan soal evaluasi.

3) Kegiatan Penutup (5 menit)

a) Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;

b) Guru menyampaikan sub materi yang akan datang;

c) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah

bersama; dan

d) Guru mengucap salam.

c. Pengamatan

Peneliti secara langsung melakukan pengamatan untuk

mengetahui keterampilan guru dan keaktifan siswa, selama proses

pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran STAD

dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan pengamatan yang

peneliti lakukan adalah guru melaksanakan proses pembelajaran

dengan mengacu pada RPP, guru sudah menguasai materi

pembelajaran. Guru kurang detail dalam menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran dengan strategi STAD kepada siswa, sehingga

ada sebagian siswa yang bertanya kembali mengenai jalannya

pembelajaran dengan strategi STAD dan guru tidak memberikan

motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai.

74

d. Refleksi

Penulis bersama guru mengadakan refleksi dan evaluasi.

Kegiatan ini bertujuan untuk menilai secara keseluruhan kegiatan

pembelajaran dengan strategi STAD. Refleksi dilakukan untuk

mengetahui kekurangan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh

guru pada Siklus I, sehingga dapat digunakan untuk menentukan

tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya atau Siklus

II. Selama proses pembelajaran berlangsung masih ditemukan

beberapa masalah, yaitu:

1) Siswa kurang memerhatikan guru;

2) Siswa masih ngobrol dengan teman sebangkunya;

3) Guru belum mengkondisikan siswa sebelum pembelajaran

dimulai;

4) Guru kurang memberikan motivasi supaya siswa lebih semangat

dalam belajar;

5) Guru kurang menyebutkan tujuan dari pembelajaran yang akan

berlangsung;

6) Pembelajaran berjalan tidak kondusif;

7) Siswa masih malu untuk bertanya kepada guru terkait materi

yang belum dipahami; dan

8) Siswa masih ada yang bekerjasama saat mengerjakan

evaluasi/kuis individu.

75

Peneliti bersama guru melakukan berbagai langkah perbaikan

untuk mengatasi kendala pada Siklus I. Hal ini dilakukan supaya

siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide

perbaikan tersebut adalah:

1) Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih semangat

dan giat dalam belajar;

2) Guru mengkondisikan siswa sebelum dan saat pembelajaran

berlangsung supaya bisa belajar dengan kondusif;

3) Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang akan berlangsung

supaya siswa lebih giat dalam belajar; dan

4) Guru menyarankan kepada siswa supaya mengerjakan evaluasi

dengan usaha sendiri dan tidak bekerjasama dengan temannya.

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Deskripsi pelaksanaan Siklus II dapat dirinci tiap tahapan kegiatan

yang dilakukan selama pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan Siklus II meliputi:

1) Guru menyusun RPP mata pelajaran IPA yang memuat

serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi

STAD. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian Siklus

II ini adalah macam-macam bentuk energi;

76

2) Guru menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung, seperti alat

tulis spidol dan buku ajar;

3) Guru menyiapkan materi ajar yang berkaitan dengan energi;

4) Guru menyiapkan alat observasi guru dan siswa untuk

mengetahui keterampilan guru dan keaktifan belajar siswa dari

proses pembelajaran menggunakan strategi STAD;

5) Guru menyiapkan instrumen evaluasi untuk mengukur hasil

belajar IPA terkait materi energi; dan

6) Peneliti berkoordinasi dengan kolaborator (guru) untuk

melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan

strategi STAD.

b. Pelaksanaan

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca

basmallah bersama-sama;

b) Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar siswa;

c) Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;

d) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang

akan dilakukan; dan

e) Guru melakukan apersepsi terkait materi macam-macam

energi yang akan dipelajari, dengan mengajukan pertanyaan

yang terkait materi pelajaran.

77

2) Kegiatan Inti (55 menit)

a) Eksplorasi

Siswa mendengarkan penjelasan materi macam-macam

bentuk energi yang disampaikan oleh guru;

b) Elaborasi

(i) Guru menugaskan siswa berkumpul dalam kelompok

yang sudah dibuat dengan satu siswa sebagai tutor dan

terdiri dari jenis kelamin, prestasi siswa yang berbeda;

(ii) Guru memberikan lembar materi kepada setiap

kelompok;

(iii) Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;

(iv) Guru mendampingi jalannya diskusi;

(v) Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil

diskusi secara kelompok, dengan cara guru

memanggil nomor absen siswa secara acak; dan

(vi) Guru memberikan reward kepada kelompok yang

memperoleh skor tertinggi.

c) Konfirmasi

(i) Guru membimbing siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang

telah dilakukan; dan

(ii) Guru memberikan latihan soal evaluasi.

78

3) Kegiatan Penutup (5 menit)

a) Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;

b) Guru menyampaikan sub materi yang akan datang; dan

c) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah

bersama; dan mengucap salam.

c. Pengamatan

Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung

melakukan pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dan

keaktifan siswa, selama proses pembelajaran dengan menggunakan

strategi pembelajaran STAD dalam meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan adalah: guru sudah

baik dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan mengacu

pada RPP, guru sudah menguasai materi pembelajaran, pembelajaran

berlangsung kondusif, dan guru sudah jelas dalam menjelaskan

langkah-langkah pembelajaran dengan strategi STAD kepada siswa,

sehingga tidak ada lagi siswa yang bertanya mengenai jalannya

pembelajaran dengan strategi STAD. Guru masih lupa untuk

mengajak siswa berdo’a dan memberikan motivasi siswa sebelum

pembelajaran dimulai.

d. Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran Siklus II terjadi peningkatan yang

lebih baik daripada siklus sebelumnya. Penulis bersama guru

mengadakan refleksi dan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk

79

menilai secara keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan strategi

STAD. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam

pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada Siklus II, sehingga

dapat digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan

pembelajaran pada siklus berikutnya atau Siklus III. Selama proses

pembelajaran berlangsung masih ditemukan beberapa masalah,

yaitu:

1) Guru lupa belum memberikan motivasi supaya siswa lebih

semangat dalam belajar; dan

2) Guru lupa untuk mengajak siswa berdoa’a terlebih dahulu

sebelum belajar dimulai, namun ada siswa yang mengingatkan

untuk berdo’a terlebih dahulu.

Peneliti bersama guru melakukan berbagai langkah perbaikan

untuk mengatasi kendala pada Siklus II. Hal ini dilakukan supaya

siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide

perbaikan tersebut adalah:

1) Mengingatkan guru supaya mengajak siswa berdo’a sebelum

belajar; dan

2) Memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih giat dan rajin

belajar.

80

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

Deskripsi pelaksanaan Siklus III dapat dirinci tiap tahapan kegiatan

yang dilakukan selama pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi

a. Perencanaan

Tahap perencanaan Siklus III meliputi:

1) Guru menyusun RPP mata pelajaran IPA yang memuat

serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi

STAD. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian Siklus

III adalah cara menghemat energi pada kehidupan sehari-hari;

2) Guru mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung, seperti

alat tulis spidol dan buku ajar;

3) Guru menyiapkan materi ajar yang berkaitan dengan energi;

4) Guru menyiapkan alat observasi guru dan siswa untuk

mengetahui keterampilan guru dan keaktifan belajar siswa dari

proses pembelajaran menggunakan strategi STAD;

5) Guru menyiapkan instrumen evaluasi untuk mengukur hasil

belajar IPA terkait materi energi; dan

6) Peneliti berkoordinasi dengan kolaborator (guru) untuk

melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan

strategi STAD.

81

b. Pelaksanaan

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca

basmallah bersama-sama;

b) Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar siswa;

c) Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;

d) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang

akan dilakukan; dan

e) Guru melakukan apersepsi terkait materi cara menghemat

energi yang akan dipelajari, dengan mengajukan pertanyaan

yang terkait materi pelajaran.

2) Kegiatan Inti (55 menit)

a) Eksplorasi

Siswa mendengarkan penjelasan materi cara menghemat

energi yang disampaikan oleh guru.

b) Elaborasi

(i) Guru menugaskan siswa berkumpul dalam kelompok

yang sudah dibuat dengan satu siswa sebagai tutor dan

terdiri dari jenis kelamin, prestasi siswa yang berbeda;

(ii) Guru memberikan lembar materi kepada setiap

kelompok;

(iii) Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;

(iv) Guru mendampingi jalannya diskusi;

82

(v) Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil

diskusi secara kelompok, dengan cara guru

memanggil nomor absen siswa secara acak; dan

(vi) Guru memberikan reward kepada kelompok yang

memperoleh skor tertinggi.

c) Konfirmasi

(i) Guru membimbing siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang

telah dilakukan; dan

(ii) Guru memberikan latihan soal evaluasi.

3) Kegiatan Penutup (5 menit)

a) Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;

b) Guru menyampaikan sub materi yang akan datang; dan

c) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah

bersama; dan mengucap salam.

c. Pengamatan

Peneliti secara langsung melakukan pengamatan untuk

mengetahui keterampilan guru dan keaktifan siswa, selama proses

pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran STAD

dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan pengamatan yang

peneliti lakukan adalah: guru sudah baik dalam melaksanakan proses

pembelajaran dengan mengacu pada RPP, guru sudah menguasai

materi pembelajaran dengan baik, dan pembelajaran berlangsung

83

kondusif. Aspek penilaian pada lembar observasi guru terkait dengan

pembelajaran menggunakan strategi STAD sudah dilaksanakan oleh

guru.

d. Refleksi

Hasil belajar pada Siklus III ini mengalami peningkatan yang

lebih baik dari Siklus I dan II. Penelitian Siklus III ini telah

mencapai hal yang diharapkan, yakni siswa sangat antusias dalam

melaksanakan proses pembelajaran dengan STAD, pembelajaran

yang menyenangkan, dan keaktifan seluruh siswa. Nilai yang

diperoleh siswa telah mencapai KKM (70), dan siswa telah mencapai

persentase kriteria ketuntasan klasikal (85%) dari seluruh siswa (19

siswa) hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi siswa yang diberikan

oleh guru hasil yang diperoleh yaitu hanya 1 siswa yang belum

tuntas belajar. Siswa yang belum tuntas hasil belajar akan dilakukan

latihan-latihan atau remidial yang dipantau oleh guru sehingga

diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan

bahwa tindakan penelitian pada mata pelajaran IPA materi energi

dan kegunaannya dengan strategi STAD pada kelas III di MI Ma’arif

Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal,

untuk itu penelitian ini dihentikan.

84

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Paparan Siklus

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan jenis PTK

dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Strategi pembelajaran ini

sudah lama dalam dunia pendidikan di Indonesia, namun tergolong baru di

lingkungan MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Tahun 2018. Hasil penelitian sebagai berikut:

1. Deskripsi Data Siklus I

a. Hasil Belajar Pada Siklus I

Hasil belajar siswa pada Siklus I pada materi pengertian dan

sumber energi, dapat ditampilkan pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I

No. Nama Siswa Nilai KKM

Individu Nasional

1. AFR 95

2. ALS 90

3. APD 75

4. DZEP 25 - -

5. DAP 85

6. IMB 85

7. NSUM 65 - -

8. NR 65 - -

9. NAZ 90

10. NA 100

11. PAY 90

12. PN 80

13. RA 65 - -

14. RKR 85

15. SN 90

16. SNL 85

17. SAH 65 - -

85

18. SIP 90

19. WAR 55 - -

Jumlah 1.480

Rata-rata Kelas 77,89

(Sumber: Data Primer)

Hasil belajar dari 19 siswa ada 13 siswa (68,42%) yang tuntas

belajar dan 6 siswa (31,57%) yang belum tuntas belajar dengan rata-

rata kelas 77,89.

Persentase Ketuntasan =

=

= 68,42%

b. Refleksi

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa dari 19 siswa terdapat

13 siswa yang tuntas, sedangkan ada 6 siswa belum tuntas. Hasil

penelitian dengan demikian baru 68,42% dari seluruh siswa yang

tuntas nilai KKM klasikal. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

siswa pada Siklus I belum memenuhi kriteria ketuntasan secara

klasikal (85%). Berdasarkan pengamatan peneliti, pembelajaran

yang dilakukan kurang maksimal. Hal ini dikarenakan proses

pembelajaran pada Siklus I sebagian siswa kurang memerhatikan

guru, sebagian siswa masih ngobrol dengan teman sebangkunya,

guru kurang bersikap tegas dalam mengkondisikan siswa sebelum

pembelajaran dimulai sehingga pembelajaran berjalan tidak

kondusif, guru kurang memberikan motivasi supaya siswa lebih

semangat dalam belajar, siswa masih malu untuk bertanya kepada

86

guru terkait materi yang belum dipahami, dan masih ada siswa yang

bekerjasama saat mengerjakan evaluasi ataupun kuis individu.

2. Deskripsi Data Siklus II

a. Hasil Belajar Pada Siklus II

Hasil belajar siswa pada Siklus II pada materi macam-macam

bentuk energi dapat ditampilkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Nama Siswa Nilai KKM

Individu Nasional

1. AFR 80

2. ALS 90

3. APD 70 -

4. DZEP 30 - -

5. DAP 65 - -

6. IMB 75

7. NSUM 75

8. NR 70 -

9. NAZ 100

10. NA 80

11. PAY 65 - -

12. PN 80

13. RA 55 - -

14. RKR 75

15. SN 85

16. SNL 85

17. SAH 65 - -

18. SIP 75

19. WAR 80

Jumlah 1.400

Rata-rata Kelas 73,68

(Sumber: Data Primer)

Hasil belajar dari 19 siswa ada 14 siswa (73,68%) yang

tuntas belajar dan 5 siswa (26,31%) yang belum tuntas belajar

dengan rata-rata kelas 73,68. Rata-rata kelas di Siklus II ini

87

mengalami penurunan, namun jumlah siswa yang tuntas belajar

mengalami peningkatan sebesar 10,52%.

Persentase Ketuntasan =

=

= 73,68%

b. Refleksi

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa dari 19 siswa terdapat

14 siswa yang tuntas, sedangkan ada 5 siswa belum tuntas. Siswa

yang belum tuntas belajar ini dikarenakan kurang memperhatikan

penjelasan yang diberikan oleh temannya dan masih berbicara

dengan teman disampingnya. Hasil penelitian dengan demikian baru

73,68% dari nilai seluruh siswa KKM. Persentase ketuntasan belum

melebihi dari batas kriteria ketuntasan secara klasikal yang

ditentukan (85%), meskipun penelitian menunjukkan telah

mengalami peningkatan sebesar 5,26% dibandingkan dengan Siklus

I. Peneliti akan melakukan Siklus III supaya hasil belajar yang

didapat mencapai batas kriteria ketuntasan secara klasikal yang

ditentukan (85%).

3. Deskripsi Data Siklus III

Hasil belajar siswa pada Siklus III pada materi cara menghemat

energi dapat ditampilkan pada Tabel 4.3.

88

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus III

No. Nama Siswa Nilai KKM

Individu Nasional

1. AFR 90

2. ALS 80

3. APD 100

4. DZEP 30 - -

5. DAP 80

6. IMB 100

7. NSUM 85

8. NR 70 -

9. NAZ 90

10. NA 85

11. PAY 85

12. PN 90

13. RA 85

14. RKR 100

15. SN 100

16. SNL 95

17. SAH 75

18. SIP 95

19. WAR 100

Jumlah 1.635

Rata-rata Kelas 86,05

(Sumber: Data Primer)

Hasil belajar dari 19 siswa ada 18 siswa (94,73%) yang tuntas

belajar dan hanya 1 siswa (5,26%) yang belum tuntas belajar dengan

rata-rata kelas 86,05. Rata-rata kelas di Siklus III ini mengalami

peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar dari Siklus I dan II.

Jumlah siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan sebesar

15,79% dari siklus II.

Persentase Ketuntasan =

=

= 94,73%

89

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembelajaran mata pelajaran IPA materi Energi dan Kegunaanya

dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas III MI

Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang diharapkan dapat memberi pengaruh hasil belajar yang sangat

besar dan mempermudah siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan penelitian

hasil belajar dengan menerapkan pembelajaran strategi STAD pada mata

pelajaran IPA materi Energi dan Kegunaanya dapat meningkatkan hasil

belajar pada siswa kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Berdasarkan analisis pengumpulan data maka diperoleh kesimpulan

tentang data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat

pada Tabel 4.4 dan peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai hasil

KKM pada setiap siklus (Siklus I, II, dan III).

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III

No. Uraian Rata-rata

Kelas

Siswa yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas

% Frekuensi % Frekuensi

1. Siklus I 77,89 68,42% 13 Siswa 31,57% 6 Siswa

2. Siklus II 73,68 73,68% 14 Siswa 26,31% 5 Siswa

3. Siklus III 86,05 94,73% 18 Siswa 5,27% 1 Siswa

(Sumber: Data Primer)

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas pada Siklus III diketahui bahwa dari 19

siswa terdapat 18 siswa yang tuntas, sedangkan hanya ada 1 siswa belum

tuntas dikarenakan siswa tersebut memiliki kemampuan dibawah rata-rata.

Hasil penelitian dengan demikian telah mencapai 94,73% dari nilai seluruh

90

siswa KKM. Hal ini menunjukkan penelitian telah mengalami peningkatan

sebesar 21,05% dibandingkan dengan Siklus II. Berdasarkan keterangan dari

kolaborator, bahwa siswa tersebut kurang mendapat perhatian dari orang tua

dan tidak disukai oleh teman di kelas karena siswa tersebut bersikap kurang

baik dengan teman-temannya. Siswa yang belum tuntas belajar pada Siklus

III diberikan tindakan mandiri berupa latihan atau remidial yang dipantau

oleh guru.

Tabel 4.4 rekapitulasi hasil belajar siswa di atas dapat dilihat pada

Gambar 4.1 diagram batang berikut.

Gambar 4.1 Grafik Persentasi Hasil Belajar Siswa

Rekapitulasi hasil belajar siswa pada Tabel 4.4 di atas dapat

digambarkan pada diagram lingkaran di bawah ini. Persentase ketuntasan

pada setiap siklus mengalami peningkatan. Siklus I persentase ketuntasannya

mencapai 68,42% dengan siswa tuntas sebanyak 13 siswa, dapat dilihat pada

Gambar 4.2 berikut.

91

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I

Siklus II persentase ketuntasan mencapai 73,68% dengan siswa tuntas

sebanyak 14 siswa. Terjadi peningkatan hasil belajar dari Siklus I ke Siklus II

sebesar 5,26% dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut.

Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siklus II

Batas target KKM telah tercapai, peneliti tetap melakukan penelitian

Siklus III untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Siklus III persentase

ketuntasannya mencapai 94,73% target pencapaian KKM kelas pada Siklus

III telah melampaui kriteria ketuntasan secara klasikal (85%). Terjadi

peningkatan hasil belajar dari Siklus II ke Siklus III sebesar 21,05% dapat

dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini.

92

Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siklus III

Berdasarkan pembahasan di atas rekapitulasi peningkatan hasil belajar

siswa Siklus I-III dapat dilihat pada Gambar 4.5 diagram garis di bawah ini.

Gambar 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar dengan Diagram Garis

Berdasarkan indikator pencapaian keberhasilan yang ditentukan peneliti

telah tercapai maka tidak perlu diadakan penilitian lanjutan. Penelitian

menggunakan strategi pembelajaran STAD mata pelajaran IPA materi energi

dan kegunaannya pada siswa kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa

Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang telah berhasil karena

persentase hasil belajar melebihi indikator ketuntasan yang telah ditentukan.

Hasil penelitian ini memiliki kesearahan dengan penelitian Muhammad Rifa’i

dan Bunga Apriella bahwa strategi STAD dapat meningkatkan hasil belajar.

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas III mata pelajaran IPA materi energi dan kegunaannya MI Ma’arif

Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun

2018. Penggunaan strategi pembelajaran STAD mata pelajaran IPA pada

Siklus I diperoleh 68,42% (13 siswa) yang tuntas dan 31,57% (6 siswa)

belum tuntas dengan rata-rata kelas 77,89. Siklus II 73,68% (14 siswa) yang

tuntas dan 26,31% (5 siswa) belum tuntas dengan rata-rata kelas 73,68.

Peningkatan Siklus I ke Siklus II 5,26%. Siklus III 94,73% (18 siswa) yang

tuntas dan 5,26% (1 siswa) belum tuntas dengan rata-rata kelas 86,05. Siklus

II ke Siklus III 21,05%. Dengan demikian target ketuntasan klasikal (≥85%)

telah tercapai yaitu 94,73%. Siswa yang belum tuntas belajar pada Siklus III

akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidial yang

dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.

Berdasarkan penelitian ini peneliti merekomendasikan strategi pembelajaran

STAD menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Alam.

B. Saran

1. Siswa

a. Siswa memerhatikan guru saat menjelaskan materi dengan strategi

STAD, supaya proses pembelajaran berlangsung dengan kondusif dan

hasil belajar yang didapat dapat maksimal;

94

b. Siswa dapat berbagi pengetahuan yang dimiliki dengan siswa lainnya

supaya ilmu yang didapat bisa bermanfaat untuk orang lain melalui

strategi pembelajaran STAD;

c. Siswa melalui strategi pembelajaran STAD hendaknya percaya diri

saat mengerjakan ulangan atau tugas yang diberikan oleh guru, supaya

seberapapun hasil yang didapat bisa membuat hati bangga karena hasil

kerja sendiri; dan

d. Siswa lebih aktif dalam bertanya kepada guru saat pembelajaran

melalui strategi STAD.

2. Guru

a. Guru mengkondisikan siswa saat pembelajaran menerapkan strategi

STAD;

b. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih semangat

dalam belajar; dan

c. Guru menerapkan strategi pembelajaran STAD pada mata pelajaran

IPA melalui pokok bahasan yang lain, karena hasil penelitian tindakan

kelas strategi pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

95

DAFTAR PUSTAKA

Apriella, Bunga. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Makhluk Hidup

Melalui Metode STAD (Student Achievement Division) Pada Siswa Kelas III

di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kec.Argomulyo Kota Salatiga

2016/2017. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyyah IAIN Salatiga.

Aprilia dan Afifatul Achyar. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Cetakan VII. Bandung: Yrama Widya.

____, Zainal, Eko Diniati, Siti Jaiyaroh, dan Khusnul Khotimah. 2014. Penelitian

Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB,TK. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2016. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Cetakan kedua.

Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

_______, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2017. Penelitian Tindakan Kelas.

Cetakan kedua. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Cetakan ketiga. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Banne, Joanne Dewi Bunga, Widayati Puji Astuti, dan Dwi Septiwiharti. 2014.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan

Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Inpres 2

Langaleso. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 7 ISSN 2354-614X,

hlm. 248. http://download.portalgaruda.org Diakses pada tanggal 15 Maret

2018 pukul 08.45 WIB.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Garnida, Dadang dan Rudy Budiman. 2002. Pendidikan IPA Madrasah

Ibtidaiyyah. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.

Huda, Miftahul. 2016. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jufri, Wahab. 2017. Belajar dan Pembelajaran Sains. Cetakan kedua. Bandung:

Pustaka Reka Cipta.

96

Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Offset.

Ngalimun, Muhammad Fauzan dan Ahmad Salabi. 2011. Strategi dan Model

Pembelajaran. Cetakan pertama. Edisi revisi. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Prasetyaningtyas, Susi. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Koperatif STAD

Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Ipa Pada Materi

Pewarisan Sifat Siswa Kelas Ix Smp Negeri 1 Semin. Seminar Nasional

Pendidikan Sains di Surakarta pada 19 November 2015, ISSN: 2407-4659,

2015, hlm. 431. http://jurnal.fkip.uns.ac.id Diakses pada tanggal 15 Maret

2018 pukul 09.15 WIB.

Priyono dan Titik Sayekti. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas

III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rifa’i, Muhammad. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Sumber Daya

Alam Melalui Metode STAD (Student Achievement Division) Pada Siswa

Kelas IV MIN Timpik Kec. Susukan Kab. Semarang Tahun Pelajaran

2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyyah IAIN Salatiga.

Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Teras.

Setia, Hayati Purnama, Kusnin dan Nunuk Siti Rahayu. 2008. Ilmu Pengetahuan

Alam. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Cetakan

kedua. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudrajat, Akhmad. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Makalah,

http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/penetapan-kkm.pdf.

(18 April 2018)

Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supardi. 2013. Model Pembelajaran Portofolio. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. 2012. Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

97

Uno, Hamzah. B dan Nurdin Mohammad. 2015. Belajar dengan Perndekatan

PAILKEM. Cetakan ke-enam. Jakarta: Bumi Aksara.

Utsman, Fathor Rachman. 2015. Panduan Statistika Pendidikan. Cetakan ke-tiga.

Jogjakarta: DIVA Press.

Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran

IPA. Jakarta: Bumi Aksara.

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:

1. Nama Lengkap : Endang Setiyowati

2. NIM : 115-14-041

3. TTL : Kab. Semarang, 12 Januari 1995

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Alamat : Banjaran RT 06 RW 08 Kesosngo, Kec. Tuntang

Kab. Semarang

7. HP : 085741540484

8. E-mail : [email protected]

9. Riwayat Pendidikan :

a. TK Islam Banjaran angkatan tahun 2001

b. SD Negeri Kesongo 04 angkatan tahun 2008

c. SMP Negeri 2 Tuntang angkatan tahun 2011

d. MAN Salatiga angkatan tahun 2014

Demikian daftar riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 23 April 2018

Penulis,

Endang Setiyowati

NIM. 115-14-041

DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)

Nama : Endang Setiyowati

NIM : 11514041

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI)

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag.,M.Si.

No. Nama Kegiatan Tanggal Keterangan Skor

1. OPAK 2014 STAIN Salatiga 18-19

Agustus 2014

Peserta 3

2. OPAK Jurusan Tarbiyah STAIN

Salatiga 2014

20-21

Agustus 2014

Peserta 3

3. Orientasi Dasar Keislaman (ODK)

LDK Darul Amal & ITTAQO

STAIN Salatiga “Pemahaman

Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

Sebagai Langkah Awal Menjadi

Mahasiswa Berkarakter”

21 Agustus

2014

Peserta

2

4. Achievement Motivation Training

(AMT) CEC dan JQH STAIN

Salatiga “Dengan AMT Semangat

Menyongsong Prestasi”

23 Agustus

2014

Peserta

2

5. Pengakraban Mahasiswa Baru

PGMI STAIN Salatiga “Harmoni

Keluarga PGMI yang Humanis dan

Berkarakter”

27 Agustus

2014

Peserta

2

6. UPT Perpustakaan 28 Agustus

2014

Peserta 2

7. Masa Ta’aruf (MASTA) 2014 Oleh

IMM “Membentuk Pribadi,

Kembangkan Diri, Lahirkan

Potensi”

26 September

2014

Peserta

2

8. Racana STAIN Salatiga

“Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega ke-24 (PLCPP

XXIV)”

26-29

September

2014

Peserta

3

9. LDK Darul Amal STAIN Salatiga

“Bedah Buku Membidik Bintang”

01 Oktober

2014

Peserta 2

10. CEC dan ITTAQO “SIBA-SIBI

Training UTS Semester Ganjil

24-25

Oktober 2014

Peserta 3

Tahun 2014”

11. Seminar Nasional Entrepreneurship

Gerakan Pramuka Racana STAIN

Salatiga

16 November

2014

Peserta

8

12. Forum Mahasiswa Satu Aspirasi

(FORMASI) Pentas Seni dan

Diskusi “Potret Kebudayaan Papua

Bagian dari Kekayaan Indonesia”

11 Desember

2014

Peserta

2

13. Seminar Regional “Membumikan

Peran dan Tantangan Pemuda

dalam Masyarakat Ekonomi

ASEAN”

22 April

2015

Peserta

2

14. Seminar Nasional “Mencegah”

Generasi Pemuda Islam dari

Pengaruh Radikalisme”

06 Mei 2015 Peserta

8

15. Workshop Fotografi LPM

Dinamika “Lifestyle”

25 September

2015

Peserta 2

16. Workshop Forex Trading System

and Live Demo

20 Oktober

2015

Peserta 2

17. Seminar Nasional HMJ IAIN

Salatiga “Pendidikan Karakter

Untuk Melahirkan Pemimpin Masa

Depan”

17 November

2015

Peserta

8

18. Seminar Nasional “Reinventing

Kebudayaan Indonesia Untuk

Kebangkitan HMI di Era Modern”

28 Mei 2016 Peserta

8

19. Seminar Nasional HMJ PGMI

“Indonesia Budayaku Indonesia

Warisanku (Salatiga Kota Pusaka)”

02 Juni 2016 Peserta

8

20. Bimbingan Muqri’ (Pengajar)

Yanbu’a

15 Oktober

2016

Peserta 2

21. Seminar Nasional DEMA FTIK

IAIN Salatiga “Dimanakah Kiblat

Pendidikan Kita?”

09 November

2016

Peserta

8

22. Seminar Nasional Pasar Modal

DEMA Syari’ah “Peluang

Mahasiswa dalam Berinvestasi

Menuju Kemandirian Ekonomi”

8 November

2017

Peserta

8

23. Festifal Budaya PGMI Jalan Sehat

Semarak Festival Hari jadi PGMI

15 November

2017

Peserta 2

IDENTITAS KOLABORATOR

1. Nama : Nur Aini, S.Pd.I

2. TTL : Kab. Semarang, 1 Juli 1984

3. NIGNP : 111233220073320002

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Alamat : Dusun Rekesan RT 02 RW 01 Desa Lopait Kec. Tuntang Kab.

Semarang

7. Pekerjaan : Guru wiyata

8. Jabatan : Wali Kelas III

NILAI ULANGAN HARIAN SISWA (PRA SIKLUS)

No. Nama Siswa Nilai

Keterangan

1. Alex Fajar Riyanto 95 Tuntas

2. Anindya Lutvi Syafara 65 Belum Tuntas

3. Arya Purwo Dhekdho 75 Tuntas

4. Danang Zivan Edi Pradipa 25 Belum Tuntas

5. Disti Avrillia Putri 65 Belum Tuntas

6. Ilham Maulana Baihaqi 60 Belum Tuntas

7. Nabil Saifu Umar Mahrus 65 Belum Tuntas

8. Nadia Rahmadani 65 Belum Tuntas

9. Naura Aisha Zabrina 60 Belum Tuntas

10. Nur Alisa 90 Tuntas

11. Pradita Aulia Yuliyani 95 Tuntas

12. Putri Nurfaizah 80 Tuntas

13. Rahmalia Agustin 55 Belum Tuntas

14. Rizqun Kholifatur Rohman 85 Tuntas

15. Sakinatun Nisa 90 Tuntas

16. Syafa Nazal Lathifa 85 Tuntas

17. Syauqi Alfin Habibillah 55 Belum Tuntas

18. Syifa Intan Putri 90 Tuntas

19. Wildan Al Rasyid 50 Belum Tuntas

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 25

Rata-rata Kelas 71,05

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Madrasah : MI Ma’arif Miftahul Huda

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : III/2

Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit

A. Standar Kompetensi

4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan

sumber energi

B. Kompetensi Dasar

4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya

C. Indikator Pembelajaran

4.3.1 Menjelaskan pengertian energi

4.3.2 Menyebutkan sumber energi

4.3.3 Menjelaskan kegunaan sumber energi dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian energi

2. Siswa mampu menyebutkan sumber energi

3. Siswa mampu menjelaskan kegunaan sumber energi dalam kehidupan

sehari-hari

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian energi

Tenaga atau energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau

kegiatan. Sumber energi dibagi menjadi 2, yaitu :

3) Sumber energi alami adalah sumber energi yang terdapat di alam.

Misalnya: matahari, panas bumi, air, bahan makanan, dan batu bara.

4) Sumber energi buatan adalah sumber energi yang dibuat oleh manusia.

Misalnya: dinamo lampu, generator, aki, dan baterai.

Energi mempunyai sifat yaitu tidak dapat diciptakan, tidak dapat

dimusnahkan, dan dapat berubah bentuk.

2. Sumber energi dan kegunaannya

Adapun macam sumber energi yaitu:

a) Sinar Matahari

Matahari menghasilkan energi panas dan cahaya. Sinar matahari

adalah sumber energi utama di bumi. Tanpa energi matahari, tidak ada

kehidupan di bumi. Makhluk hidup bergantung pada cahaya matahari.

Tumbuhan hijau membuat makanan dibantu sinar matahari. Proses ini

dinamakan fotosintesis. Tumbuhan merupakan makanan hewan dan

manusia. Jika tidak ada matahari, tidak ada tumbuhan. Juga tidak ada

hewan dan manusia. Jadi di bumi tidak ada kehidupan jika tidak ada

matahari. Panas matahari juga dapat menghasilkan listrik. Cahaya

matahari menerangi bumi. Ini menjadikan siang hari terang benderang.

Saat siang hari kita dapat beraktivitas. Kita sekolah dan bermain di

siang hari. Orang tua kita juga bekerja di siang hari.

Gambar 1. Energi matahari bermanfaat untuk makhluk

hidup

Sumber: Aprilia (2009: 97)

b) Gerakan Air dan Angin

Air bergerak dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih

rendah. Air yang bergerak memiliki energi. Aliran air ini dapat

menggerakkan generator. Generator akan membangkitkan listrik

dinamakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Angin juga

menyimpan energi. Nelayan mencari ikan dengan perahu layar. Perahu

layar juga sebagai alat transportasi. Sekarang, energi angin digunakan

untuk menggerakkan kincir angin. Kincir angin ini dihubungkan

dengan generator. Generator akan membangkitkan listrik.

Gambar 2. Air dapat Dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik.

Sumber: Setia (2008: 111)

c) Listrik

Listrik berasal dari mesin pembangkit listrik. Mesin pembangkit

listrik membutuhkan energi lain. Contohnya energi air atau angin

(PLTA), energi uap (PLTU), dan energi gas (PLTG). Energi listrik

digunakan untuk berbagai keperluan. Contohnya menyalakan mesin dan

peralatan elektronik. Misal lampu, radio, televisi, kulkas, dan komputer.

d) Baterai

Baterai merupakan sumber energi. Baterai digunakan dalam jam,

lampu senter, dan radio. Baterai juga digunakan dalam alat mainan.

Baterai ada dua jenis. Ada baterai yang dapat diisi ulang dan baterai

yang tidak dapat diiisi ulang. Baterai yang dapat diisi ulang dapat terus

digunakan. Jika energi di dalamnya habis dapat diisi kembali. Alat yang

dibutuhkan adalah pengisi baterai (charger). Contoh baterai yang dapat

diisi ulang adalah baterai untuk hand phone (HP).

e) Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil disebut juga bahan bakar mineral. Fosil adalah

sisa-sisa makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral yang tertimbun

di dalam tanah. Contoh bahan bakar fosil adalah batu bara, minyak

mentah dan gas alam. Minyak mentah diolah menjadi minyak tanah,

bensin, solar, avtur. Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan

energi. Energi ini untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.

Berbagai alat transportasi menggunakan bahan bakar fosil. Contohnya

mobil menggunakan bensin dan solar. Pesawat terbang menggunkaan

avtur. Gas alam lebih ringan dari udara. Gas alam cenderung mudah

menyebar di udara. Gas alam juga bersifat mudah terbakar. Gas ini

tidak berasa dan tidak berbau. Gas alam yang dijual telah diproses. Gas

alam tersebut biasanya ditambah thiol. Tujuannya untuk mendeteksi

bila terjadi kebocoran gas.

Gambar 1.3 Minyak Tanah dan Api Menghasilkan Energi Panas

Sumber:Aprilia (2009: 97)

f) Bahan Makanan

Bahan makanan merupakan sumber energi. Bahan makanan

dicerna dalam tubuh kita. Hasil pencernaan makanan adalah energi.

Makanan kita berasal dari tumbuhan dan hewan. Energi kita gunakan

untuk beraktivitas. Contohnya untuk menulis, membaca, berjalan, dan

berlari.

Gambar 1.4 Makanan Sebagai Salah Satu Sumber Energi

Sumber: Priyono (2008: 128)

F. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, strategi Student Team Achievememnt Division (STAD),

dan penugasan.

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

Media : Kertas undian dan lembar materi

Alat : Whiteboard dan spidol

Sumber belajar : - Aprilia dan Afifatul Achyar. 2009. Ilmu Pengetahuan

Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional (hal.97-100);

- Setia, Hayati Purnama, Kusnin, dan Nunuk Siti Rahayu.

2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Piranti Darma

Kalokatama (hal. 94-101); dan

- Priyono dan Titik Sayekti. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam

untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional (hal.128).

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (5menit)

f) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca basmallah

bersama-sama;

g) Guru melakukan absensi kelas dan menanyakan kabar siswa;

h) Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;

i) Guru melakukan apersepsi terkait materi pengertian dan sumber energi

yang akan dipelajari dengan mengajukan pertanyaan yang terkait materi

pelajaran; dan

j) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

Eksplorasi

(iii)Siswa mendengarkan penjelasan materi pengertian dan sumber energi

yang disampaikan oleh guru;

(iv) Guru mencari tutor yang mampu membimbing temannya dalam

kelompok; dan

(v) Guru menjelaskan kembali langkah-langkah pmbelajaran strategi

STAD.

Elaborasi

a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan satu siswa

sebagai tutor dan terdiri dari jenis kelamin, prestasi siswa yang

berbeda;

b. Guru memberikan lembar materi kepada setiap kelompok;

c. Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;

d. Guru mendampingi jalannya diskusi;

e. Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil diskusi secara

kelompok, dengan cara guru memanggil nomor absen siswa secara

acak; dan

f. Guru memberikan reward kepada kelompok yang memperoleh skor

tertinggi.

Konfirmasi

(iii)Dengan bimbingan guru, siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran

guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan; dan

(iv) Guru memberikan latihan soal evaluasi.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

e) Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;

f) Guru menyampaikan sub materi yang akan datang;

g) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah bersama; dan

h) Guru mengucap salam.

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes tertulis

A. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Sumber energi terbesar bagi bumi adalah...

a. bulan

b. matahari

c. listrik

2. Energi panas bisa didapat dari ….

a. air

b. angin

c. matahari

3. Energi yang dimiliki oleh kalkulator dihasilkan oleh ….

a. tombolnya

b. baterainya

c. angkanya

4. Manusia mendapatkan energi yang berasal dari ….

a. listrik

b. panas

c. makanan

5. Ibu memasak dengan memanfaatkan energi ….

a. listrik

b. kimia

c. panas

6. Energi yang dihasilkan oleh aliran air adalah ….

a. energi gerak

b. energi listrik

c. energi cahaya

7. Sumber energi yang dapat habis persediaannya adalah .…

a. air

b. bensin

c. sinar matahari

8. Bahan yang mengandung bahan kimia adalah ...

a. tanah

b. baterai

c. angin

9. Sumber energi alami adalah ...

a. panas bumi dan air

b. lampu dan aki

c. matahari dan baterai

10. Peralatan berikut tidak menggunakan energi baterai adalah ...

a. lampu senter

b. jam dinding

c. setrika

B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan tepat!

1. Energi yang dihasilkan oleh lampu adalah...

2. Contoh sumber energi alami adalah ...

3. Contoh sumber energi buatan adalah ...

4. Energi utama bagi seluruh makhluk adalah ...

5. Televisi dapat menyala karena mendapat energi ...

2. Bentuk Instrumen Penilaian : Daftar pertanyaanpilihan ganda dan isian

singkat.

3. Kunci Jawaban:

1. b 1. Energi cahaya

2. c 2. Matahari, air, panas bumi, bahan makanan, batu bara, angin

3. b dan lain sebagainya.

4. c 3. Dinamo lampu, generator, aki, dan baterai.

5. c 4. Matahari

6. a 5. Energi listrik

7. b

8. b

9. a

10. c

4. Pedoman Penskoran

Pilihan ganda = jumlah benar x 1 = 10

Uraian = jumlah benar x 2 = 10

Jumlah Nilai = (Pilihan ganda + Uraian ) x 5 = 100

DATA HASIL TES FORMATIF

SIKLUS I

No. Nama Siswa Nilai

Keterangan

1. Alex Fajar Riyanto (AFR) 95 Tuntas

2. Anindya Lutvi Syafara (ALS) 90 Tuntas

3. Arya Purwo Dhekdho (APD) 75 Tuntas

4. Danang Zivan Edi Pradipa (DZEP) 25 Belum Tuntas

5. Disti Avrillia Putri (DAP) 85 Tuntas

6. Ilham Maulana Baihaqi (IMB) 85 Tuntas

7. Nabil Saifu Umar Mahrus (NSUM) 65 Belum Tuntas

8. Nadia Rahmadani (NR) 65 Belum Tuntas

9. Naura Aisha Zabrina (NAZ) 90 Tuntas

10. Nur Alisa (NA) 100 Tuntas

11. Pradita Aulia Yuliyani (PAY) 90 Tuntas

12. Putri Nurfaizah (PN) 80 Tuntas

13. Rahmalia Agustin (RA) 65 Belum Tuntas

14. Rizqun Kholifatur Rohman (RKR) 85 Tuntas

15. Sakinatun Nisa (SN) 90 Tuntas

16. Syafa Nazal Lathifa (SNL) 85 Tuntas

17. Syauqi Alfin Habibillah (SAH) 65 Belum Tuntas

18. Syifa Intan Putri (SIP) 90 Tuntas

19. Wildan Al Rasyid (WAR) 55 Belum Tuntas

Jumlah 1.480

Rata-rata Kelas 77,89

CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS I

A. LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I

Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang

Mata pelajaran : IPA

Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya

Kelas/semester : III/II

Petunjuk :Skor diisi dengan mengikuti kriteria penskoran disesuaikan

dengan keadaan siswa saat proses pembelajaran

berlangsung.

No. Nama Kelompok Aspek Penilaian Total

Skor 1 2 3 4 5

1. Blackberry 2 3 3 3 3 14

2. Jambu 2 3 3 3 3 14

3. Apel 3 3 2 3 3 14

4. Manggis 2 3 2 3 3 13

Keterangan:

No. Aspek Skor Kriteria Penelitian

1. Keaktifan bertanya

3 Sering bertanya

2 Pernah bertanya

1 Tidak bertanya

2. Berfikir bersama

kelompok

3 Aktif diskusi kelompok

2 Kurang diskusi kelompok

1 Tidak diskusi kelompok

3. Kemampuan

berkomunikasi

3 Berkomunikasi kelompok

2 Kurang berkomunikasi kelompok

1 Tidak berkomunikasi kelompok

4. Kedisiplinan

3 Datang tepat waktu

2 Datang jarang tepat waktu

1 Datang tidak tepat waktu

5.

Penugasan

3 Kompak mengerjakan tugas

2 Kurang kompak mengerjakan tugas

1 Tidak mengerjakan tugas

B. LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I

Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda

Guru : Nur Aini,S.Pd.I

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya

Kelas/semester : III/II

Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek () sesuai dengan

kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.

No. Aspek Penilaian YA TIDAK

1. Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan salam

Guru mempersiapkan kelas

Guru mengajak berdo’a

Guru memberi motivasi

Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai

2. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

STAD

b. Membentuk kelompok yang anggotanya

heterogen

c. Guru menyajikan materi pelajaran

d. Guru memberikan waktu kepada kelompok untuk

menjelaskan kepada anggota yang belum paham

e. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk

dikerjakan oleh anggota secara individu

(evaluasi)

f. Guru memberiksn kuis pertanyaan

g. Guru memberi penghargaan kepada kelompok

terbaik

3. Kegiatan Penutup

Menyimpulkan materi berdasarkan strategi STAD

Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam

Salatiga, 23 Maret 2018

Penulis

Endang Setiyowati

NIM. 115-14-041

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Madrasah : MI Ma’arif Miftahul Huda

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : III/2

Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit

A. Standar Kompetensi

4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan

sumber energi

B. Kompetensi Dasar

4.4 Mengidentifikasi macam-macam bentuk energi dan kegunaannya

C. Indikator Pembelajaran

4.4.1 Menyebutkan macam-macam bentuk energi

4.4.2 Menjelaskan macam-macam bentuk energi

4.4.3 Menjelaskan penerapan macam-macam energi dalam kehidupan sehari-

hari

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menyebutkan macam-macam bentuk energi

2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam bentuk energi

3. Siswa mampu menjelaskan penerapan macam-macam energi dalam

kehidupan sehari-hari

E. Materi Pembelajaran

1. Macam-macam Bentuk Energi dan Pengaruhnya

a) Energi panas

Energi panas dapat dihasilkan dari api dan matahari.Energi panas

sangat berguna bagi kita. Energi panas dapatdihasilkan oleh bahan

bakar. Contohnya batu bara, gas, minyak, dan kayu. Energi panas

digunakan untuk menggerakkan alat transportasi. Contohnya mobil,

pesawat terbang, kereta api, dan kapal. Matahari juga menghasilkan

energi panas. Panas matahari dapat mengeringkan cucian yang basah,

padi, jagung, dan kerupuk. Energi panas sangat berguna dalam

kehidupan sehari-hari. Lihat Gambar 1. dan 2. berikut.

Gambar 1. Kompor Gas Menghasilkan Panas untuk Memasak

Sumber: Aprilia, (2009: 93)

Gambar 2. Matahari Menghasilkan Panas

Sumber: Aprilia, (2009: 94)

b) Energi gerak

Aliran air memindahkan daun mengikuti arah alirannya.

Penyebabnya dorongan dari aliran air di bawahnya. Jadi air yang

mengalir memiliki energi. Energi ini disebut energi gerak. Energi gerak

mudah kita temukan. Contohnya kipas angin, dan blender yang sedang

digunakan. Aliran air merupakan energi gerak alami. Begitu juga

dengan angin. Angin adalah udara yang bergerak. Contohnya dedaunan

bergerak ketika tertiup angin.Lihat Gambar 3. berikut.

Gambar 3. Daun Bergerak Mengikuti Arah Aliran Air

Sumber: Setia, (2008: 107)

c) Energi bunyi

Energi dari bunyi disebut energi bunyi. Bunyi dihasilkan oleh

benda yang bergetar. Contohnya saat senar gitar dipetik. Senar gitar

menjadi bergetar. Getaran itu menghasilkan bunyi. Seperti juga kecapi

dan kendang. Suara kendang berasal dari getaran kulit kendang. Masih

ada benda lainnya yang menghasilkan bunyi. Contohnya peluit dan

lonceng. Jadi getaran akan menghasilkan bunyi. Bunyi lonceng sekolah

sebagai tanda masuk kelas. Suara juga merupakan bunyi. Lihat Gambar.

4 berikut.

Gambar 4. Gitar yang Dipetik Menghasilkan Getaran

Sumber: Aprilia, (2009: 95)

d) Energi listrik

Energi listrik sebagai sumber energi. Energi listrik banyak

dimanfaatkan dalam kehidupan. Contohnya untuk menjalankan mesin

di pabrik dan digunakan dalam peralatan rumah tangga. Contohnya

kipas angin, setrika, dan lampu. Lampu listrik menyala karena energi

listrik. Setrika listrik menjadi panaskarena energi listrik. Lihat Gambar

5. berikut.

Gambar 5. Listrik Menghasilkan Panas pada Setrika

Sumber: Aprilia, (2009: 97)

e) Energi kimia

Energi kimia tersimpan dalam bahan kimia. Energi dalam tubuh

kita juga energi kimia. Energi ini berasal dari bahan kimia alami. Bahan

tersebut adalah makanan. Ada beberapa benda yang menyimpan energi

kimia. Contoh batu baterai dan accu (aki). Baterai digunakan untuk

menyalakan berbagai peralatan. Contoh jam dinding, mobil mainan, dan

hand phone. Lihat Gambar 6. berikut.

Gambar 6. Baterai HP.

Sumber: Setia, (2008: 109)

f) Energi cahaya

Energi cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya.

Misalnya, energi cahaya yang dipancarkan oleh matahari, bintang, api,

dan lampu. Cahaya matahari dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk

membuat makanan melalui fotosintesis serta untuk menerangi bumi dan

segala isinya di saat siang hari. Di malam hari, kita memerlukan energi

cahaya untuk menerangi ruangan. Energi tersebut berasal dari lampu

yang dinyalakan. Energi cahaya juga dimanfaatkan oleh mercusuar

untuk memberikan arahan bagi kapal dalam mengetahui posisinya,

memperingatkan adanya bahaya, dan memberitahu kapal bahwa daratan

sudah dekat. Lihat Gambar 7. berikut.

Gambar 7. Lampu Listrik dapat Mengubah Energi Listrik

Menjadi Energi Cahaya

Sumber: Priyono, (2008: 122)

F. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, strategi STAD, dan penugasan.

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

Media : Kertas undian dan lembar materi siswa

Alat : Whiteboard dan spidol

Sumber belajar : - Aprilia dan Afifatul Achyar. 2009. Ilmu Pengetahuan

Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional (hal.97-100);

- Setia, Hayati Purnama, Kusnin, dan Nunuk Siti Rahayu.

2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Piranti Darma

Kalokatama (hal. 94-101); dan

- Priyono dan Titik Sayekti. 2008. Ilmu Pengetahuan

Alam untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional (hal.122).

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca basmallah

bersama-sama;

b. Guru melakukan absensi kelas dan menanyakan kabar siswa;

c. Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;

d. Guru melakukan apersepsi terkait materi macam-macam energi yang

akan dipelajari dengan mengajukan pertanyaan yang terkait materi

pelajaran; dan

e. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan

dilakukan.

2. Kegiatan Inti (55 menit)

Eksplorasi

a. Siswa mendengarkan penjelasan materi macam-macam energi yang

disampaikan oleh guru; dan

b. Guru menjelaskan kembali langkah-langkah pmbelajaran strategi

STAD.

Elaborasi

a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan satu siswa

sebagai tutor dan terdiri dari jenis kelamin, prestasi siswa yang berbeda;

b. Guru memberikan lembar materi kepada setiap kelompok;

c. Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;

d. Guru mendampingi jalannya diskusi;

e. Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil diskusi secara

kelompok, dengan cara guru memanggil nomor absen siswa secara

acak; dan

f. Guru memberikan reward kepada kelompok yang memperoleh skor

tertinggi.

Konfirmasi

a. Dengan bimbingan guru, siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran

guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan; dan

b. Guru memberikan latihan soal evaluasi.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

a. Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;

b. Guru menyampaikan sub materi yang akan dipelajari selanjutnya;

c. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah bersama; dan

d. Guru mengucap salam.

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes tertulis

A. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Energi yang dihasilkan oleh aliran air adalah ….

a. energi gerak

b. energi listrik

c. energi cahaya

2. Benda berikut yang menghasilkan energi bunyi adalah ….

a. kipas angin

b. radio

c. kincir air

3. Benda yang digetarkan akan menghasilkan energi ….

a. listrik

b. cahaya

c. bunyi

4. Energi panas matahari dapat di manfaatkan untuk ...

a. mengeringkan padi

b. menggerakkan perahu

c. menyetrika baju

5. PLTA memanfaatkan ... sebagai sumber energi gerak.

a. uap

b. air

c. panas alam

6. Alat-alat yang digerakkan energi listrik adalah ...

a. TV, komputer, dan kulkas

b. senter, motor, dan robot

c. radio, kincir angin, dan senter

7. Kipas angin dinyalakan dengan menggunakan energi ....

a. gerak

b. listrik

c. cahaya

8. Sinar matahari mengandung energi ….

a. listrik

b. uap

c. panas

9. Benda-benda yang membutuhkan baterai untuk menyalakannya

adalah ...

a. kalkulator dan senter

b. komputer dan televisi

c. lampu dan senter

10. Benda yang dapat menghasilkan energi bunyi adalah ...

a. bel listrik, lampu, dan gitar

b. sirine, kendang, dan angklung

c. gitar, senter, dan bel sekolah

B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan tepat!

1. Nelayan melaut menggunakan energi ...

2. Energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak disebut ...

3. Energi yang dihasilkan oleh api adalah energi ...

4. Energi cahaya dihasilkan dari ...

5. Alat yang memanfaatkan energi gerak, misalnya pada ...

2. Bentuk Instrumen Penilaian : Daftar pertanyaan pilihan ganda dan isian

singkat.

3. Kunci Jawaban:

1. a 1. Energi gerak

2. b 2. Energi gerak

3. c 3. Energi Panas

4. a 4. Matahari, bintang, api, dan lampu

5. b 5. Kincir angin, kipas angin, blender, dan turbi

6. a

7. b

8. c

9. a

10. b

4. Pedoman Penskoran

Pilihan ganda = jumlah benar x 1 = 10

Uraian = jumlah benar x 2 = 10

Jumlah Nilai = (Pilihan ganda + Uraian ) x 5 = 100

DATA HASIL TES FORMATIF

SIKLUS II

No. Nama Siswa Nilai

Keterangan

1. Alex Fajar Riyanto (AFR) 80 Tuntas

2. Anindya Lutvi Syafara (ALS) 90 Tuntas

3. Arya Purwo Dhekdho (APD) 70 Tuntas

4. Danang Zivan Edi Pradipa (DZEP) 30 Belum Tuntas

5. Disti Avrillia Putri (DAP) 65 Belum Tuntas

6. Ilham Maulana Baihaqi (IMB0 75 Tuntas

7. Nabil Saifu Umar Mahrus (NSUM) 75 Tuntas

8. Nadia Rahmadani (NR) 70 Tuntas

9. Naura Aisha Zabrina (NAZ) 100 Tuntas

10. Nur Alisa (NA) 80 Tuntas

11. Pradita Aulia Yuliyani (PAY) 65 Belum Tuntas

12. Putri Nurfaizah (PN) 80 Tuntas

13. Rahmalia Agustin (RA) 55 Belum Tuntas

14. Rizqun Kholifatur Rohman (RKR) 75 Tuntas

15. Sakinatun Nisa (SN) 85 Tuntas

16. Syafa Nazal Lathifa (SNL) 85 Tuntas

17. Syauqi Alfin Habibillah (SAH) 65 Belum Tuntas

18. Syifa Intan Putri (SIP) 75 Tuntas

19. Wildan Al Rasyid (WAR) 80 Tuntas

Jumlah 1.400

Rata-rata Kelas 73,68

CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS II

A. LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II

Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang

Mata pelajaran : IPA

Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya

Kelas/semester : III/II

Petunjuk : Skor diisi dengan mengikuti kriteria penskoran

disesuaikan dengan keadaan siswa saat proses pembelajaran

berlangsung.

No. Nama Kelompok Aspek Penilaian Total

Skor 1 2 3 4 5

1. Blackberry 2 3 3 3 3 14

2. Jambu 1 3 2 3 3 12

3. Apel 1 3 3 3 3 13

4. Manggis 2 2 3 3 2 12

Keterangan:

No. Aspek Skor Kriteria Penelitian

1. Keaktifan bertanya

3 Sering bertanya

2 Pernah bertanya

1 Tidak bertanya

2. Berfikir bersama

kelompok

3 Aktif diskusi kelompok

2 Kurang diskusi kelompok

1 Tidak diskusi kelompok

3. Kemampuan

berkomunikasi

3 Berkomunikasi kelompok

2 Kurang berkomunikasi kelompok

1 Tidak berkomunikasi kelompok

4. Kedisiplinan

3 Datang tepat waktu

2 Datang jarang tepat waktu

1 Datang tidak tepat waktu

5. Penugasan

3 Kompak mengerjakan tugas

2 Kurang kompak mengerjakan tugas

1 Tidak mengerjakan tugas

B. LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II

Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda

Guru : Nur Aini,S.Pd.

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya

Kelas/semester : III/II

Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek () sesuai dengan

kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.

No. Aspek Penilaian YA TIDAK

1. Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan salam

Guru mempersiapkan kelas

Guru mengajak berdo’a

Guru memberi motivasi

Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai

2. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran STAD

b. Membentuk kelompok yang anggotanya heterogen

c. Guru menyajikan materi pelajaran

d. Guru memberikan waktu kepada kelompok untuk

menjelaskan kepada anggota yang belum paham

e. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk

dikerjakan oleh anggota secara individu (evaluasi)

f. Guru memberikan kuis pertanyaan

g. Guru memberi penghargaan kepada kelompok

terbaik

3. Kegiatan Penutup

Menyimpulkan materi berdasarkan strategi STAD

Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam

Salatiga, 24 Maret 2018

Penulis

Endang Setiyowati

NIM. 115-14-041

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS III

Madrasah : MI Ma’arif Miftahul Huda

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : III/2

Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit

A. Standar Kompetensi

4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan

sumber energi

B. Kompetensi Dasar

4.5 Mengidentifikasi cara menghemat energi

C. Indikator Pembelajaran

4.5.1 Menjelaskan cara menghemat energi

4.5.2 Menjelaskan penerapan cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-

hari

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu cara menghemat energi

2. Siswa mampu menjelaskan penerapan cara menghemat energi dalam

kehidupan sehari-hari

E. Materi Pembelajaran

1. Cara menghemat energi listrik

Langkah-langkah menghemat energi listrik: mematikan lampu saat

meninggalkan ruangan, pilih lampu yang hemat energi, jangan terlalu

sering membuka pintu kulkas, jangan memasukkan makanan atau minuman

yang masih panas ke dalam kulkas, jangan menggunakan mesin cuci bila

isinya hanya setengah, tidak menggunakan mesin pengering pakaian saat

musim kemarau atau panas, dan jangan terlalu sering menyetrika.

Sebaiknya tunggu hingga jumlahnya banyak. Lihat Gambar 1. berikut.

Gambar 1. Adi Tidur dengan Lampu yang Padam

Sumber: Aprilia, (2009: 108)

2. Cara menghemat energi air

Langkah-langkah menghemat energiair: menggunakan air dengan

hemat, tutup kran air jika sudah tidak digunakan dan menjaga jangan

sampai terjadi kebocoran pipa.

3. Cara menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM)

Langkah-langkah menghemat energi BBM: memilih kompor yang

hemat energi, segera matikan kompor jika selesai memasak, mengendarai

kendaraan bermotor untuk bepergian yang penting, dan mengendarai

kendaraan secara bersama. Lihat Gambar 2. berikut.

Gambar 2. Berjalanuntuktujuan yang dekat

Sumber: Aprilia, (2009: 109)

F. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, strategi STAD, dan penugasan

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

Media : Kertas undian dan lembar materi

Alat : Whiteboard dan spidol

Sumber belajar : - Aprilia dan Afifatul Achyar. 2009. Ilmu Pengetahuan

Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional (hal.97-100); dan

- Setia, Hayati Purnama, Kusnin, dan Nunuk Siti

Rahayu. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Piranti

Darma Kalokatama (hal. 94-101).

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca basmallah

bersama-sama;

b. Guru melakukan absensi kelas dan menanyakan kabar siswa;

c. Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;

d. Guru melakukan apersepsi terkait materi cara menghemat energi yang

akan dipelajari; dan

e. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan

dilakukan.

2. Kegiatan Inti (55 menit)

Eksplorasi

a. Siswa mendengarkan penjelasan materi cara menghemat energi yang

disampaikan oleh guru; dan

b. Guru menjelaskan kembali langkah-langkah pmbelajaran strategi

STAD.

Elaborasi

a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan satu siswa

sebagai tutor dan terdiri dari jenis kelamin, prestasi siswa yang berbeda;

b. Guru memberikan lembar materi kepada setiap kelompok;

c. Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;

d. Guru mendampingi jalannya diskusi;

e. Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil diskusi secara

kelompok, dengan cara guru memanggil nomor absen siswa secara

acak; dan

f. Guru memberikan reward kepada kelompok yang memperoleh skor

tertinggi.

Konfirmasi

a. Dengan bimbingan guru, siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran

guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan; dan

b. Guru memberikan latihan soal evaluasi.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

a. Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;

b. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah bersama; dan

c. Guru mengucap salam.

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes tertulis

A. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Berikut merupakan tindakan menghemat energi adalah .…

a. lupa menutup kran air

b. selalu mandi dengan air hangat

c. mematikan lampu penerang saat siang hari

2. Berikut bukan cara menghemat air...

a. menutup kran air di kamar mandi

b. menyirami tanaman yang layu

c. untuk bermain semprot-semprotan

3. Tidak menggunakan kendaraaan, adalah cara menghemat energi ...

a. minyak bumi

b. panas bumi

c. listrik

4. Energi listrik dapat dihemat dengan cara ...

a. menonton TV hingga tengah malam

b. mematikan lampu jika tidur

c. menyalakan AC tanpa henti

5. Menghemat energi, berarti kita menghemat ….

a. waktu

b. tenaga

c. biaya

6. Di bawah ini cara menghemat air adalah ….

a. mandi sehari lima kali

b. mematikan kran air ketika bak sudah penuh

c. membiarkan kran air terbuka sehingga air meluber dari bak

7. Cara menghemat minyak bumi adalah….

a. memiliki mobil lebih dari dua

b. menggunakan motor untuk menempuh jarak yang dekat

c. menggunakan sepeda untuk bepergian dalam jarak yang dekat

8. Tidak menggunakan mesin pengering baju saat musim kemarau,

adalah cara menghemat energi ...

a. listrik

b. minyak bumi

c. air

9. Menggunakan kompor seperlunya saja, adalah cara menghemat

energi ...

a. minyak bumi

b. panas bumi

c. listrik

10. Tidak menyalakan pendingin ruangan saat musim dingin, adalah

cara menghemat energi ...

a. listrik

b. angin

c. minyak bumi

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Bagaimanakah cara menghemat energi air? sebutkan 2 saja!

2. Bagaimana cara menghemat energi listrik? sebutkan 2 saja!

3. Berjalan kaki untuk bepergian jarak dekat, adalah cara menghemat

energi ...

4. Tidak memasukkan makanan dan minuman yang masih panas

kedalam kulkas, adalah cara menghemat energi...

5. Mandi cukup 2 kali sehari, merupakan cara menghemat energi ...

2. Bentuk Instrumen Penilaian : Pilihan ganda dan isian singkat.

3. Kunci Jawaban:

1. c 6. b

2. c 7. c

3. a 8. a

4. b 9. a

5. c 10. a

1. Menggunakan air dengan hemat, tutup kran air jika sudah tidak

digunakan dan menjaga jangan sampai terjadi kebocoran pipa.

2. Mematikan lampu saat meninggalkan ruangan, pilih lampu yang hemat

energi, jangan terlalu sering membuka pintu kulkas, jangan

memasukkan makanan atau minuman yang masih panas ke dalam

kulkas, jangan menggunakan mesin cuci bila isinya hanya setengah,

tidak menggunakan mesin pengering pakaian saat musim kemarau atau

panas, dan jangan terlalu sering menyetrika.

3. Minyak bumi (BBM)

4. Energi listrik

5. Energi air

5. Pedoman penskoran

Pilihan ganda = jumlah benar x 1 = 10

Uraian = jumlah benar x 2 = 10

Jumlah Nilai = (Pilihan ganda + Uraian) x 5 = 100

DATA HASIL TES FORMATIF

SIKLUS III

No. Nama Siswa Nilai

Keterangan

1. Alex Fajar Riyanto (AFR) 90 Tuntas

2. Anindya Lutvi Syafara (ALS) 80 Tuntas

3. Arya Purwo Dhekdho (APD) 100 Tuntas

4. Danang Zivan Edi Pradipa (DZEP) 30 Belum Tuntas

5. Disti Avrillia Putri (DAP) 80 Tuntas

6. Ilham Maulana Baihaqi (IMB) 100 Tuntas

7. Nabil Saifu Umar Mahrus (SNUM) 85 Tuntas

8. Nadia Rahmadani (NR) 70 Tuntas

9. Naura Aisha Zabrina (NAZ) 90 Tuntas

10. Nur Alisa (NA) 85 Tuntas

11. Pradita Aulia Yuliyani (PAY) 85 Tuntas

12. Putri Nurfaizah (PN) 90 Tuntas

13. Rahmalia Agustin (RA) 85 Tuntas

14. Rizqun Kholifatur Rohman (RKR) 100 Tuntas

15. Sakinatun Nisa (SN)) 100 Tuntas

16. Syafa Nazal Lathifa (SNL) 95 Tuntas

17. Syauqi Alfin Habibillah (SAH) 75 Tuntas

18. Syifa Intan Putri (SIP) 95 Tuntas

19. Wildan Al Rasyid (WAR) 100 Tuntas

Jumlah 1.635

Rata-rata Kelas 86,05

CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS III

A. LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS III

Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang

Mata pelajaran : IPA

Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya

Kelas/semester : III/II

Petunjuk : Skor diisi dengan mengikuti kriteria penskoran

disesuaikan dengan keadaan siswa saat proses pembelajaran

berlangsung.

No. Nama Kelompok Aspek Penilaian Total

Skor 1 2 3 4 5

1. Blackberry 2 3 3 3 2 13

2. Jambu 2 3 3 3 2 13

3. Apel 2 3 3 3 3 14

4. Manggis 2 3 2 3 3 13

Keterangan:

No. Aspek Skor Kriteria Penelitian

1. Keaktifan bertanya

3 Sering bertanya

2 Pernah bertanya

1 Tidak bertanya

2. Berfikir bersama

kelompok

3 Aktif diskusi kelompok

2 Kurang diskusi kelompok

1 Tidak diskusi kelompok

3. Kemampuan

berkomunikasi

3 Berkomunikasi kelompok

2 Kurang berkomunikasi kelompok

1 Tidak berkomunikasi kelompok

4. Kedisiplinan

3 Datang tepat waktu

2 Datang jarang tepat waktu

1 Datang tidak tepat waktu

5. Penugasan

3 Kompak mengerjakan tugas

2 Kurang kompak mengerjakan tugas

1 Tidak mengerjakan tugas

B. LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS III

Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda

Guru : Nur Aini,S.Pd.

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya

Kelas/semester : III/II

Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek () sesuai dengan

kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.

No. Aspek Penilaian YA TIDAK

1. Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan salam

Guru mempersiapkan kelas

Guru mengajak berdo’a

Guru memberi motivasi

Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai

2. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

STAD

b. Membentuk kelompok yang anggotanya

heterogen

c. Guru menyajikan materi pelajaran

d. Guru memberikan waktu kepada kelompok

untuk menjelaskan kepada anggota yang belum

paham

e. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk

dikerjakan oleh anggota secara individu

(evaluasi)

f. Guru memberikan kuis pertanyaan

g. Guru memberi penghargaan kepada kelompok

terbaik

3. Kegiatan Penutup

Menyimpulkan materi berdasarkan strategi STAD

Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam

Salatiga, 27 Maret 2018

Penulis

Endang Setiyowati

NIM. 115-14-041

DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN

Gambar 1. Guru Menjelaskan Materi Pelajaran (Siklus I)

Gambar 2. Keadaan Siswa Saat Mendengarkan Penjelasan Guru (Siklus I)

Gambar 3. Siswa Menjelaskan Kembali Teman dalam Kelompok (Siklus I)

Gambar 4. Guru membagikan evaluasi (Siklus I)

Gambar 5. Siswa Mengerjakan Evaluasi dalam Kelompok (Siklus I)

Gambar 6. Guru menjelaskan materi pelajaran (Siklus II)

Gambar 7. Siswa Menjelaskan Kembali Teman dalam Kelompok (Siklus II)

Gambar 8. Siswa Mengerjakan Evaluasi dalam Kelompok (Siklus II)

Gambar 9. Siswa Saat Mengerjakan Evaluasi (Siklus III)

Gambar 10. Gedung 1 MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait

Gambar 11. Gedung 2 MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait