peningkatan hasil belajar geografi materi dasar-dasar...

12
89 Inspirator Guru PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR PEMETAAN DENGAN MODEL BELAJAR KOOPERTIF TIPE JIGSAW PADA PESERTA DIDIK KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 12 BANDUNG Oleh: Fransisca Srihartijati Wuriakanti Email: [email protected] SMAN 12 Bandung ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XII IPS 1 SMA N 12 Bandung yang berjumlah 38 orang. Penelitian dilakukan dengan PHQJJXQDNDQ PHWRGH .RRSHUDWLI WLSH -LJVDZ GDODP GXD VLNOXV GDQ VHWLDS VLNOXV WHUGLUL GDUL GXD kali pertemuan. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui penugasan dan hasil EHODMDU 8ODQJDQ KDULDQ \DQJ GLODNVDQDNDQ DNKLU VLNOXV WXJDV LQGLYLGX \DQJ EHUXSD SHNHUMDDQ UXPDK 35 WXJDV NHORPSRN OHPEDU REVHUYDVL GDQ DQJNHW SHVHUWD GLGLN 'DUL KDVLO REVHUYDVL DNWL¿WDV SHVHUWD GLGLN SDGD VLNOXV PHQFDSDL SDGD VLNOXV PHQLQJNDW PHQMDGL 1DPSDN DNWL¿WDV SHVHUWD GLGLNPHQJDODPL SHQLQJNDWDQ KDVLO EHODMDU VHFDUD NHVHOXUXKDQ SDGD siklus 1 mencapai 74,61% meningkat pada siklus 2 menjadi 89,36, menunjukan dengan metode NRRSHUDWLI WLSH -LJVDZ GDSDW PHQLQJNDWNDQ DNWL¿WDV GDQ KDVLO EHODMDU SHVHWD GLGLN NHODV ;,, ,36 1 SMA N 12 Bandung. .DWD .XQFL DNWL¿WDV EHODMDU NRRSHUDWLI WLSH -LJVDZ KDVLO EHODMDU PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 0DWD SHODMDUDQ *HRJUD¿ VHODOX GLDQJJDS PDWD SHODMDUDQ \DQJ VXOLW GDQ NXUDQJ PHQ\HQDQJNDQ NKXVXVQ\D EDJL SHVHUWD GLGLN 60$ MXUXVDQ ,36 GL VDWX VLVL *HRJUD¿ DGDODK PDWD SHODMDUDQ peminatan bagi jurusan IPS yang jelas-jelas nilainya tidak boleh di bawah KKM (75), penulis PHOLKDW KDVLO QLODL HYDOXDVL *HRJUD¿ NHODV ;,, ,36 NXUDQJ PHPXDVNDQ HQWDK WLGDN paham DWDX PDODV DWDX WLGDN PHQ\XNDL SHODMDUDQ *HRJUD¿ DWDXNDK SHQJDUXK JXUXQ\D +DO WHUVHEXW membuat penulis kecewa dengan usaha dari peserta didik kelas XII IPS 1 yang menganggap *HRJUD¿ LWX SHODMDUDQ WLGDN SHQWLQJ Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, maka selayaknya diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengajak siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam belajar. &RRSHUDWLYH /HDUQLQJ merupakan model pembelajaran yang menekankan pada ketercapaian hasil belajar dengan mengutamakan bekerja sama dalam kelompok. &RRSHUDWLYH /HDUQLQJ memiliki berbagai tipe pembelajaran. Salah satu tipe dari model pembelajaran &RRSHUDWLYH /HDUQLQJ adalah tipe Jigsaw. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menurut TIM MKPBM (2001: 219) mengemukakan bahwa Jigsaw adalah setiap anggota kelompok diberi tugas mempelajari topik tertentu yang berbeda. Para siswa bertemu dengan anggota-anggota Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

89

Inspirator Guru

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR PEMETAAN DENGAN MODEL BELAJAR KOOPERTIF TIPE JIGSAW PADA

PESERTA DIDIK KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 12 BANDUNG

Oleh:Fransisca Srihartijati WuriakantiEmail: [email protected]

SMAN 12 Bandung

ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XII IPS 1 SMA N 12 Bandung yang berjumlah 38 orang. Penelitian dilakukan dengan

kali pertemuan. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui penugasan dan hasil

siklus 1 mencapai 74,61% meningkat pada siklus 2 menjadi 89,36, menunjukan dengan metode

1 SMA N 12 Bandung.

PENDAHULUANLatar Belakang Masalah

peminatan bagi jurusan IPS yang jelas-jelas nilainya tidak boleh di bawah KKM (75), penulis paham

membuat penulis kecewa dengan usaha dari peserta didik kelas XII IPS 1 yang menganggap

Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, maka selayaknya diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengajak siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam belajar. merupakan model pembelajaran yang menekankan pada ketercapaian hasil belajar dengan mengutamakan bekerja sama dalam kelompok. memiliki berbagai tipe pembelajaran. Salah satu tipe dari model pembelajaran adalah tipe Jigsaw.

Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menurut TIM MKPBM (2001: 219) mengemukakan bahwa Jigsaw adalah setiap anggota kelompok diberi tugas mempelajari topik tertentu yang berbeda. Para siswa bertemu dengan anggota-anggota

Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

90

Inspirator Guru

dari kelompok lain yang mempelajari topik yang sama untuk saling bertukar pendapat dan informasi. Setelah itu mereka kembali ke kelompoknya semula untuk menyampaikan apa yang didapatnya kepada teman-temannya di kelompoknya, para siswa kemudian diberi tes secara individu oleh guru. Skor hasil tes tersebut disamping untuk menentukan skor individu juga digunakan untuk menentukan skor kelompoknya.

Karli dan Margaretha (2002: 70) mengemukakan tugas seorang guru bukan hanya sekedar mengajar (teaching) tetapi lebih pada membelajarkan (learning) dalam mendidik. Pembelajaran yang bisa didapat siswa selama bangku sekolah seharusnya dapat digunakan untuk bekal hidup dan untuk belajar hidup. Oleh karena itu pembelajaran tidak hanya ditekankan pada keilmuannya semata. Arah pembelajaran seharusnya terfokus pada belajar (learn) seperti:

dan learning how to be a good sistem. Semua pembelajaran tersebut di atas dapat dilaksanakan terhadap semua jenis mata pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran .

Berdasarkan uraian di atas, penyusun tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar

SMA Negeri 12 Bandung”

KAJIAN PUSTAKAPembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi peserta didik dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam sistem belajar kooperatif peserta didik belajar bekerja sama dengan anggota lainnya. Dalam model ini peserta didik memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar dengan dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar (Rusman, 2012: 218).

Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Model pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah sebuah model belajar kooeperatif yang

menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama dan saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri (Puce, 2013).

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong peserta didik aktif dan saling membantu dalam mengusai materi pembelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Untuk mengoptimalkan manfaat belajar kelompok, keangggotaan kelompok seyogyanya heterogen, baik segi kemampuannya maupun karakteristik lainnya.

METODE PENELITIANSetting Penelitian

1 yang dimulai pukul 11.15 – 12.00 WIB dan pukul 12.30 – 13.15 WIB dan hari Kamis tanggal 18 Januari 2018 jam 09.15 – 10.00 WIB dan 10.30 – 11.15, sejak persiapan pembuatan silabus, RPP, perangkat KBM, kisi-kisi soal dan soal, sampai tahap analisis dan pengolahan data.

Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

91

Inspirator Guru

Tempat penelitian dilaksanakan di kelas XII IPS 1 SMA Negeri 12 Bandung jalan Sekejati Kiaracondong. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di XII IPS 1 SMA Negeri 12 Bandung dengan jumlah peserta didik 38 orang terdiri dari 14 orang laki-laki 24 orang perempuan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto, Suharsimi. at.al. (2006: 3) mengemukakan “Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Jadi PTK bisa dikatakan suatu tindakan yang disengaja untuk mendapatkan kegiatan belajar mengajar dengan hasil yang maksimal yang berfokus pada kegiatan pembelajaran.

Sejalan dengan fokus Penelitian Tindakan Kelas Wardani, I.G.A.K., et.al. (2006: 7,6) berpendapat “Fokus PTK adalah kegiatan pembelajaran”, diperkuat oleh Arikunto, Suharsimi (2006:7) mengemukakan “Penelitian tindakan bukan menyangkut materi atau topik pokok bahasan itu sendiri, tetapi menyangkut penyajian topik pokok bahasan yang bersangkutan, yaitu strategi, pendekatan, metode atau cara untuk memperoleh hasil melalui sebuah kegiatan uji coba atau eksperimen”.

Penelitian Tindakan Kelas juga harus adanya hubungan atau kerjasama antara peneliti dengan guru baik dalam pembelajaran maupun dalam menghadapi permasalahan yang nyata di kelas. Dalam hal ini Arikunto, Suharsimi, at.al. (2006: 63) mengemukakan “Kerjasama (kolaborasi) antar guru dengan peneliti menjadi hal yang sangat penting. Melalui kerjasama, mereka secara bersama menggali dan mengkaji permasalahan yang dihadapi guru dan/atau peserta didik di sekolah.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan

kolaboratif (kerjasama) untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan penyajian pembelajaran melalui model pembelajaran yang berbeda. Desain penelitian digambarkan dalam spiral penelitian tindakan kelas berdasarkan adaptasi dari Hopkins (Tim PGSM, 1999: 7).

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:Perangkat kegiatan belajar mengajar, perangkat ini meliputi silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran, soal latihan setiap siklus menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Lembar observasi, digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar apakah sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan dalam RPP. Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas siswa dan mendapatkan sesuatu tentang aktivitas dan respons siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Teknik Pengumpulan Data

Tugas individu, dilakukan secara terus menerus untuk diselesaikan oleh setiap masing-masing individu siswa dapat berupa pekerjaan rumah. Tugas individu dilaksanakan untuk mengungkap kemampuan aplikasi sampai evaluasi, serta untuk mengetahui hasil pembelajaran.

Tugas kelompok, digunakan untuk menilai kemampuan bekerjasama dalam upaya memecahkan masalah. Tugas kelompok dapat diberikan dalam bentuk soal latihan, untuk menilai kemampuan kerja kelompok dalam memecahkan masalah.

Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

92

Inspirator Guru

Ulangan harian, dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui penguasaan pemahaman sampai evaluasi, atau untuk mengetahui penguasaan pemakaian alat atau suatu prosedur tertentu.

Observasi, dilakukan untuk mengetahui bagaimana kegiatan belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang merupakan pengamatan serta pencatatan secara sistematis secara langsung. Lembar observasi digunakan peneliti pada setiap pertemuan selama kegiatan belajar dan diisi oleh observer untuk mengetahui aktivitas siswa.

Hasil belajar siswa siklus, rata-rata yang diambil dari tugas kelompok, tugas individu dan ulangan harian nilai:

HB = Hasil BelajarUH = Ulangan HarianTI = Tugas IndividuTK = Tugas Kelompok

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANPra Siklus

Berdasarkan hasil pantauan penulis mengenai kelas XII IPS 1, kelasnya sangat ramai, tidak bisa konsentrasi, tidak bisa diam, senang ngobrol, terlalu banyak kegiatan, tidak betahan di kelas sering minta ijin ke luar, membuat guru kadang-kadang agak malas untuk mengajar di kelas ini apalagi bila dilihat dari hasil evaluasinya sangat rendah dan kurang memuaskan seperti yang tercantum pada tabel di bawah ini:

Berikut adalah hasil Ulangan Harian pada Pra Siklus

No Nama Siswa L/P Nilai No Nama Siswa L/P Nilai1 Abdan Kholis Muwahid L 72,5 20 Muhamad Rizal L 652 Adinda Nadia Syafa P 77 21 Muhammad Aditya D. L 73,53 Aldyan Rizky Ramadhan L 50 22 Muhammad Gurmilang S. L 67,54 P 67 23 P 73,55 Alvi Salma Sabilla P 65,5 24 Nessyani Risty Veolin P 71,56 Arin Nurul Annisa P 65,5 25 Novinsky Shinta Amalia P 69,57 Arya Dimas Purnama Alam L 71 26 Nurul Fajriyati P 538 Aufa Fania Khairunnisa M. P 63,5 27 Raden Dian Puspita Sari P 58,59 Delvia Meliani P 65,5 28 Rahayu Salsa Lestari P 69

10 Elprida Riyanny Syalis P 71 29 Rena Novianti P 6511 Fery Sulaeman L 65,5 30 Reyhan Noor Akbar L 69,512 Ghina Azzahra Rahman S. P 69 31 Risma Nursyabani Herman P 7313 Hamsyah L 63 32 Rizky Octaviana Zen L 55,514 Helmi Muhamad Agung L 53,5 33 Salma Azahra Yushar P 69,515 Intan Fadilah P 67 34 Syifa Nur Syadiyah P 71,5

Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

93

Inspirator Guru

16 Isnaenisa Rhamadini D. P 62,5 35 Tissa Putri Djayadipura P 6917 L 65 36 Verrel Jerry Putra L 6318 Lervica Audyne Stephany P 60,5 37 Yashna Rahmani P 5319 Mega Silvia P 59,5 38 Yohanes Leonardo Rudolf L 67,5

Jumlah 2492 Rata-rata 65,57

Sebagian besar nilainya di bawah KKM, nilai tertinggi nilainya 77 yAng terkecil adalah 50 dan rata-rata nilai yang diperoleh adalah 65,57. Dengan kondisi seperti tersebut perlu diadakan tindak lanjut melalui siklus I.

Siklus 11. Perencanaan Pembelajaran2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Persiapan Pembelajaran, yaitu pembelajaran memahami prinsip dasar peta dan pemetaan. Pelaksanaan

XII IPS 1 yang dimulai pukul 11.15 – 12.00 WIB dan pukul 12.30 – 13.15 WIB dan hari Kamis tanggal 18 Januari 2018 jam 09.15 – 10.00 WIB dan 10.30 – 11.15 WIB.

3. Hasil Observasi Tindakan Siklus I

Gambar Aktivitas Siswa pada Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Siklus I

01020304050607080

AKTIFITAS PESERTA DIDIK PADA SIKLUS 1

JUMLAH PROSENTASE

Berikut adalah Hasil Ulangan Harian pada Siklus I

No Nama Siswa L/P Nilai No Nama Siswa L/P Nilai1 Abdan Kholis Muwahid L 75 20 Muhamad Rizal L 752 Adinda Nadia Syafa P 80 21 Muhammad Aditya D. L 70

Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

94

Inspirator Guru

3 Aldyan Rizky Ramadhan L 68 22 Muhammad Gurmilang S. L 784 P 71 23 P 795 Alvi Salma Sabilla P 70 24 Nessyani Risty Veolin P 836 Arin Nurul Annisa P 69 25 Novinsky Shinta Amalia P 767 Arya Dimas Purnama Alam L 75 26 Nurul Fajriyati P 708 Aufa Fania Khairunnisa M. P 74 27 Raden Dian Puspita Sari P 749 Delvia Meliani P 75 28 Rahayu Salsa Lestari P 78

10 Elprida Riyanny Syalis P 77 29 Rena Novianti P 7011 Fery Sulaeman L 78 30 Reyhan Noor Akbar L 7812 Ghina Azzahra Rahman S. P 79 31 Risma Nursyabani Herman P 7713 Hamsyah L 73 32 Rizky Octaviana Zen L 6614 Helmi Muhamad Agung L 75 33 Salma Azahra Yushar P 6815 Intan Fadilah P 74 34 Syifa Nur Syadiyah P 8016 Isnaenisa Rhamadini Dradjat P 70 35 Tissa Putri Djayadipura P 7617 L 85 36 Verrel Jerry Putra L 6718 Lervica Audyne Stephany P 66 37 Yashna Rahmani P 7019 Mega Silvia P 67 38 Yohanes Leonardo Rudolf L 70

Jumlah 2806 Rata-rata 73,84

No Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 89 - 100 Sangat tinggi 0 0

2 78 - 88 Tinggi 10 263 67 – 77 Sedang 26 684 56 – 66 Rendah 2 5

5 < 55 Sangat rendah 0 0

Hasil belajar siswa siklus I, Rata-rata yang diambil dari tugas kelompok, tugas individu dan ulangan harian siklus I merupakan hasil belajar siswa. Hasil belajar siklus I diperoleh dari nilai:

HB = 74,61

Dengan demikian berdasarkan perhitungan hasil belajar maka nilainya masih di bawah KKM yaitu 74,61 sedangkan KKM di SMAN 12 Bandung adalah 75.

Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

95

Inspirator Guru

a. Motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sudah menunjukkan hasil yang cukup baik meskipun belum mencapai kriteria yang diinginkan. Peserta didik sudah mulai berinteraksi dan berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok lainnya.

b. Hasil belajar peserta didik juga mengalami peningkatan meskipun rata-rata kelas belum mencapai KKM 75 yakni rata-rata kelas awal adalah 65,57 meningkat menjadi 73,84.

Siklus II pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw, tindakan yang dilakukan dikatakan berhasil akan tetapi belum mencapai hasil yang maksimal. Pada motivasi belajar siswa memang mengalami peningkatan akan tetapi nilai rata-rata motivasi belajar belum mencapai target yang telah ditentukan yaitu 75%. Sedangkan hasil belajar siswa nilai rata-rata kelas telah mencapai KKM namun prosentase jumlah siswa yang lulus masih kurang dari 75%. 1. Perencanaan Pembelajaran2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Persiapan Pembelajaran, yaitu melakukan. Pelaksanaan siklus II dilakukan pada hari Senin tanggal 22 Januari 2018 pukul 11.15 – 12.00 dan 12.30 – 13.15 dan hari Kamis tanggal 25 Januari 2018 yang dimulai pukul 09.5 – 10.00 dan 10.30 – 11.15 WIB.

3. Hasil Observasi Tindakan Siklus II

Gambar Aktivitas Siswa pada Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Siklus II

Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

96

Inspirator Guru

Berikut adalah Hasil Ulangan Harian pada Siklus II

No Nama Siswa L/P Nilai No Nama Siswa L/P Nilai1 Abdan Kholis Muwahid L 88 20 Muhamad Rizal L 952 Adinda Nadia Syafa P 89 21 Muhammad Aditya D. L 873 Aldyan Rizky Ramadhan L 78 22 Muhammad Gurmilang S. L 864 P 77 23 P 875 Alvi Salma Sabilla P 79 24 Nessyani Risty Veolin P 896 Arin Nurul Annisa P 79 25 Novinsky Shinta Amalia P 857 Arya Dimas Purnama Alam L 79 26 Nurul Fajriyati P 878 Aufa Fania Khairunnisa M. P 90 27 Raden Dian Puspita Sari P 909 Delvia Meliani P 86 28 Rahayu Salsa Lestari P 88

10 Elprida Riyanny Syalis P 97 29 Rena Novianti P 8011 Fery Sulaeman L 98 30 Reyhan Noor Akbar L 8512 Ghina Azzahra Rahman S. P 89 31 Risma Nursyabani Herman P 8913 Hamsyah L 88 32 Rizky Octaviana Zen L 7914 Helmi Muhamad Agung L 95 33 Salma Azahra Yushar P 8015 Intan Fadilah P 86 34 Syifa Nur Syadiyah P 8916 Isnaenisa Rhamadini Dradjat P 88 35 Tissa Putri Djayadipura P 8517 L 98 36 Verrel Jerry Putra L 8018 Lervica Audyne Stephany P 78 37 Yashna Rahmani P 8719 Mega Silvia P 78 38 Yohanes Leonardo Rudolf L 88

Jumlah 3276 Rata-rata 86,21

No Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 89 - 100 Sangat tinggi 12 32

2 78 - 88 Tinggi 25 663 67 – 77 Sedang 1 34 56 – 66 Rendah 0 0

5 < 55 Sangat rendah 0 0

Hasil belajar siswa siklus II, Rata-rata yang diambil dari tugas kelompok, tugas individu dan ulangan harian siklus I merupakan hasil belajar siswa. Hasil belajar siklus I diperoleh dari nilai:

Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

97

Inspirator Guru

HB = 89,36

Hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik kelas XII IPS 1 pada siklus 2 sebesar 89,36 dengan demikian hasil belajar siklus II dapat melebihi KKM SMA Negeri 12 Bandung yaitu 75.

a. Tingkat kesukaran dari soal tugas kelompok dan ulangan harian harus benar-benar sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

b. Alokasi waktu untuk seluruh aktivitas harus menjadi bahan pertimbangan dalam menemukan banyaknya materi dan soal yang disajikan.

c. Bimbingan dan pengarahan yang lebih teliti terhadap jawaban peserta didikd. Memberikan motivasi dan apresiasi terhadap peserta didik yang aktife. Di akhir pembelajaran diadakan diskusi kelas untuk membahas dan mengoreksi

jawaban tugas kelompok.

Pembahasan Hasil PenelitianAktivitas Siswa Selama Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw Mempelajari topik tertentu yang berbeda. Siswa bertemu dengan anggota-anggota dari kelompok lain yang mempelajari topik yang sama untuk saling bertukar pendapat dan informasi (kelompok ahli). Setelah selesai bertukar pendapat mereka kembali ke kelompok semula untuk menjelaskan hasil yang didapat kepada teman-teman di kelompoknya (kelompok asal) untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, data diperoleh berdasarkan hasil observasi yang dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Berdasarkan data yang diperoleh setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas XII IPS 1 SMA Negeri 12 Bandung Pernyataan ini dapat di buktikan dengan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada keseluruhan kegiatan pembelajaran.

Hasil penelitian motivasi membuktikan baik dari hasil observasi mengalami peningkatan pada tiap indikator motivasi belajar yang telah ditetapkan yaitu keseluruhan peserta didik mengalami peningkatan motivasi dari siklus I dan siklus II. Peningkatan tersebut telah melebihi indikator ketercapaian yaitu 35 orang dari 38 peserta didik dengan prosentase sebesar 84,38%. Hal serupa juga terjadi pada hasil belajar siswa yang mengalami kenaikan prosentase sebesar 89,96% pada siklus II. Dari prosentase hasil belajar peserta didik siklus II tersebut menunjukkan peningkatan dan telah mencapai indicator ketercapaian yaitu 75%.

Keseluruhan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa motivasi dan hasil belajar peserta

capaian minimal sebesar 75%. Peningkatan tersebut sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh

Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

98

Inspirator Guru

Mulyasa (2006: 101) yang menyatakan bahwa suatu pembelajaran dapat dinyatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik

Dalam penetapan besarnya indikator ketercapaian dalam penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan hasil observasi pra siklus, hasil tes kognitif yang diberikan pada subjek penelitian sebelum tindakan. Berpijak dari uraian pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan

657075808590

Siklus I Siklus II

Terlihat bahwa rata-rata nilai ulangan harian peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 12,97.

60

70

80

90

Siklus I Siklus II

Terlihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 14,75.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengamatan dan analisis data yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan:

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pemanfaatan peta. Hal

Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

99

Inspirator Guru

tugas individu dan nilai ulangan harian.1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pokok peta dapat

meningkatkan aktivitas peserta didik, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang membangkitkan aktivitas peserta didik.

2. Respon peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada pemanfaatan peta menunjukkan ke arah positif.

ImplikasiBerdasarkan hasil penelitian beserta pembahasan dan simpulan yang dikemukakan diatas

maka implikasi dari penelitian ini adlah sebagai berikut:1. Implikasi teoritis, hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat digunakan sebagai dasar

pengembangan penelitian selanjutnya dan dapat digunakan sebagai perbaikan proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa secara optimal yang secara langsung akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.

2. Implikasi praktis, hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan sebagai inovasi pembelajaran Sosiologi di SMA Neger 12 Bandung serta dapat menjadi inspirasi pembelajaran bagi guru dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

SaranBerdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka penulis menyarankan :

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik, karena penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan beberapa keuntungan diantaranya : meningkatkan kemampuan siswa dalam berdiskusi, mengemukakan pendapat, menghargai pendapat orang lain, bekerja dalam kelompok ahli, menjelaskan kepada kelompok asal, bekerja secara individu soal-soal yang dipelajari siswa secara benar lebih banyak, siswa terbiasa dengan jawaban dari soal-soal latihan yang variatif.

guru dalam menjelaskan seluruh materi secara detail, tetapi tergantung pada keseriusan dan

3. Peranan guru sangat penting dalam memotivasi peserta didik agar mampu belajar dan bekerja sama dalam kelompok.

4. Guru diharapkan dapat mengembangkan model dan metode pembelajaran yang dapat mendorong motivasi belajar Sosiologi siswa serta dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran.

5. Guru hendaknya perlu menambah wawasannya tentang metode-metode pembelajaran yang inovatif agar proses pembelajaran lebih menarik dan siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan belaj mengajar di kelas.

6. Guru hendaknya dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah disediakan oleh sekolah sebagai alat bantu dalam pengembangan media pembelajaran.

7. Dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebaiknya

Fransisca Srihartijati Wuriakanti

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR ...publikasijurnalilmiah.com/wp-content/uploads/2020/07/Volume-2-No… · PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR

100

Inspirator Guru

dimanfaatkan dengan baik oleh siswa untuk bekerja sama dalam satu kelompok untuk memecahkan masalah dan saling mengajari satu sama lain.

8. Siswa hendaknya lebih meningkatkan kemampuan untuk berdiskusi maupun bersosialisasi dengan siswa lain dan saling membantu terhadap siswa lain.

9. Sebaiknya ada sosialisasi model-model pembelajaran yang lebih efektif kepada guru-guru agar mereka dapat menerapkannya di dalam kelas sehingga pembelajaran menjadi tidak monoton.

10. Pihak sekolah hendaknya semakin meningkatkan fasilitas-fasilitas sehingga dapat mendukung proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.___________________. 2015. . Jakarta: Bumi Aksara.Arsyad, Azhar. 2014. Media PembelajaranBaharuddin. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruz MediaDriver, Oldham. 2013. . Bandung: Pustaka SetiaIbrahim, Muslimin. Dkk. . Surabaya: Unesa University Press.Karso, dkk. 2013. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.Mikarsa Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:

Universitas Terbuka.NK Roetiyah. 2018. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.Oemar Hamalik. 2014. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.Sumantri, M & Syaodik, N. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.Syamsudin, Abin, Budiman, N. 2014. n. Jakarta: Universitas Terbuka.Suciati, dkk. 2014. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.Trianto. 2011. . Jakarta:

Prestasi Pustaka.Wena, Made. 2009. . Jakarta: Bumi AkasaraWinataputra, US, dkk. 2017. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Fransisca Srihartijati Wuriakanti