penilaian portofolio

32
PENILAIAN PORTOFOLIO Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portofolio” yang artinya dokumen atau surat-surat, dapat juga diartiakn sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Pengertian portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Panduan-panduan beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan portofolio.

Upload: ross-curry

Post on 02-Jan-2016

477 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

PENILAIAN PORTOFOLIO. Portofolio berasal dari bahasa Inggris “ portofolio ” yang artinya dokumen atau surat-surat , dapat juga diartiakn sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

PENILAIAN PORTOFOLIO

• Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portofolio” yang artinya dokumen atau surat-surat, dapat juga diartiakn sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu.

• Pengertian portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Panduan-panduan beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan portofolio.

• Menurut Djemari Mardapi penilaian portofolio harus memperhatikan beberapa hal sbb:

1. Karya dikumpulkan adalah benar-benar karya ybs

2. Menentukan contoh pekerjaan mana yang harus dikerjakan

3. Mengumpulkan dan menyimpan sampel karya

4. Menentukan kriteria untuk menilai portofolio

5. Meminta peserta didik untuk menilai secara terus menerus hasil portofolionya

6. Merencanakan pertemuan dengan peserta didik yang dinilai

7. Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam menilai portofolio

TUJUAN MENGGUNAKAN PORTOFOLIO

1. Dapat menghargai perkembangan hasil belajar siswa (prestasi)

2. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik

3. Dapat mendokumentasikan hasil proses pembelajaran yang berlangsung

4. Dapat merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimen

5. Dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri pada siswa

6. Siswa memandang lebih objektif dan terbuka dibandingkan dengan tes tradisional karena siswa sendiri ikut menilai hasil kinerja dirinya

• Model Penilian berbasis Portofolio (Portofolio Based Assessment) adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh, tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan perserta didik yang bersumber dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajar

ULANGAN HARIAN

TUGAS-TUGAS TERSTRUKTUR

INDIKATOR KESIMPULAN CATATAN

PENILAIAN PERILAKU HARIAN

LAPORAN KEGIATAN SISWA

DASAR PEMIKIRAN :• Sebagai suatu inovasi, model penilaian berbasis portofolio

dilandasi oleh beberapa landasan pemikiran sebagai berikut :

1. Membelajarkan kembali (Re-edukasi)Menurut cara berpikir yang baru, menilai bukan memvonis siswa dengan harga mati, lulus atau gagal. Menilai adalah mencari informasi tentang pengalaman belajar peserta didik dan informasi tersebut dipergunakan sebagai balikan (feed back) untuk membelajarkan mereka kembali.

2. Merefleksi Pengalaman BelajarMerupakan suatu gagasan yang baik apabila penilaian dijadikan media untuk merefleksi (bercermin) pada pengalaman yang telah siswa miliki dan kegiatan yang telah mereka selesaikan. Refleksi pengalaman belajar merupakan satu cara untuk belajar, menghindari kesalahan di masa yang akan datang dan untuk meningkatkan kinerja

PRINSIP DASAR

• Model Penilaian Berbasis Portofolio mengacu pada sejumlah prinsip dasar penilaian sebagai berikut :

1. Prinsip Penilaian Proses dan Hasil

Model penilaian berbasis portofolio menerapkan prinsip penilaian proses dan hasil sekaligus. Proses belajar yang dinilai misalnya: a. diperoleh dari catatan perilaku harian atau catatan anekdot

mengenai sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam

mengikuti pelajaran, dsb.

b. menilai tugas-tugas terstruktur yang diberikan guru

c. penilaian yang dilakukan terhadap laporan aktivitas siswa di

luar sekolah

2. Prinsip Penilaian Berkala dan Sinambung

Penilaian itu sebaiknya dilakukan secara berkala dan sinambung

Tujuan dilakukan secara berkala adalah untuk memudahkan mengorganisasikan hasil-hasilnya, sedangkan tujuan dilakukan secara sinambung adalah untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan pengalaman peserta didik.

• Belajar bukan sekedar memperoleh nilai yang baik ataupun lulus ujian, melainkan harus berimplikasi lebih luas pada ranah sikap dan ketrampilan. Oleh karena itu tidak terbatas pada menilai kemampuan kognitif semata-mata, akan tetapi menilai juga kemampuan-kemampuan yang lain termasuk di dalamnya menilai implikasi sosial belajar.

• Diminta melaporkan aktivitasnya, dituntut mengerjakan tugas-tugas terstruktur, diamati perilaku hariannya, kesemuanya dimaksudkan untuk memperkaya pengalaman belajar mereka yang nantinya diperlukan dalam kehidupan nyata (real life). Real Life System (RSL), di mana-mana secara nyata bergerak dan berubah secara luas dan cepat, lagi pula makin mengglobal. Proses kehidupan RSL semakin sering dihadapkan pada apa yang dikenal dengan the edge of order and chaos, dan dituntut untuk memilih second curve

• Indikator penilaian adalah unsur-unsur pokok yang dapat menjelaskan kemampuan peserta didik setelah menyelesaikan satu tahun pendidikan tertentu. Banyak sekali indikator yang dapat dipilih, akan tetapi yang dipandang paling sensitif adalah :

INDIKATOR PENILAIAN

1. Tes Formatif dan Sumatif

Dari sekian banyak jenis ulangan atau tes, yang paling lazim digunakan adalah ulangan harian atau tes formatif dan ulangan umum atau tes sumatif. Tes formatif diselenggarakan setelah selesai satu satuan pelajaran, sedangkan tes sumatif diselenggarakan pada akhir catur wulan atau semester.

Cara menuliskan nilai tes pada portofolio masing-masing siswa dapat dilakukan oleh siswa sendiri dan setelahnya bisa dicek oleh guru dan dibubuhkan paraf.

• Mengenai bentuk format untuk mendokumentasikan nilai tes formatif dan sumatif tsb, tidak terlalu mengikat dan dapat dikembangkan oleh guru sendiri. Berikut ini disajikan sebuah contoh sebagai alternatif untuk digunakan

JENIS TES

NO TGL. POKOK BAHASAN

NILAI PARAF GURU

KET

1.

FORMA- 2.

TIF (A) 3.

4.

JUMLAH

RATA-RATA

SUMA-TIF (B)

JUMLAH A DAN B

RATA-RATA A DAN B

2. Tugas-tugas Terstruktur

Tugas terstruktur adalah tugas yang harus dikerjakan para siswa untuk mendalami atau memperluas penguasaan materi pelajaran.

Tugas-tugas tsb diberikan secara berkala setiap satuan pelajaran. Bentuknya dapat berupa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS), menyusun makalah, melakukan pengamatan lapangan, tugas wawancara, dsb.

Adapun cara mengerjakan dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Jika tugas dikerjakan secara berkelompok, masing-masing siswa hendaknya memiliki copynya

Cara menuliskan nilai tugas terstruktur pada portofolio masing-masing siswa, seperti halnya menuliskan nilai tes, dapat dilakukan oleh siswa sendiri setelahnya bisa di cek oleh guru dan dibubuhi paraf. Mengenai bentuk format untuk mendokumentasikan nilai tugas terstruktur dapat digunakan model berikut.

No. JENIS TUGAS

ASPEK PENILAIAN NILAI PARAF GURU

KET

1. Pemahaman : Seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap tugas yang dikerjakan

Argumentasi : Seberapa baik alasan yang diberikan siswa dalam menjelaskan persoalan-persoalan dalam tugas yang dikerjakan

Kejelasan :• Tersusun dengan baik• Tertulis dengan baik• Mudah dipahami

Informasi :• Akurat• Memadai• Penting

3. Catatan Perilaku Harian

Indikator penting lain dari proses pendidikan adalah perilaku harian siswa, yakni perilaku positif maupun negatif yang pada saat tertentu muncul.

• Contoh perilaku positif : bersifat toleran, disiplin, tanggung jawab, memiliki rasa kesetiakawanan, saling hormat-menghormati, sopan-santun, jujur, suka bergotong royong dsb.

• Contoh perilaku negatif : menyontek waktu ulangan, bolos sekolah, mengotori ruang kelas, berperilaku tidak sopan, berperilaku tidak senonoh, berkelahi, mencuri, merokok di sekolah, dsb.

• Catatan perilaku harian itu pertama-tama dibuat oleh guru pada buku Catatan Anekdot (Anecdotal Record). Dalam catatan tersebut hendaknya tertulis dengan jelas nama siswa, perilaku yang muncul (positif atau negataif), dan keterangan mengenai tempat kejadian dan waktunya (hari, tanggal, dan jam). Berikut ini adalah contoh format anekdot yang dapat dipergunakan

Kemudian secara berkala, misalnya satu minggu sekali perilaku siswa tadi dicatat oleh guru pada fortofolio mereka masing-masing.Tujuannya adalah agar mereka menyadarinya dan melakukan refleksi. Format yang dapat dipergunakan

adalah sbb :

No NAMA SISWA PERILAKU YANG MUNCUL TEMPAT DAN WAKTU

1.

2.

3.

4.

Dst

4. Laporan Aktivitas di Luar Sekolah

Belajar itu tidak dibatasi oleh dinding kelas. Oleh karena itu di luar sekolah pun para siswa bisa tetap belajar. Oleh karena itu masyarakat dan lingkungan sekitar sebaiknya dijadikan laboratorium untuk belajar. Untuk menjadikan masyarakat dan lingkungan sekitar sebagai laboratorium untuk belajar, guru hendaknya meminta para siswa melaporkan aktivitas mereka di luar sekolah yang mendukung kegiatan belajar.

No. PERILAKU YANG MUNCUL

PENILAIAN PARAF GURU

TEMPAT DAN WAKTU

Positif Negatif

1.

2.

3.

4.

Contoh : untuk melengkapi aktivitas belajarnya yang menunjang mata pelajaran Olah Raga, seorang siswa melaporkan bahwa dirinya setiap hari minggu pagi selalu mengikuti senam kesegaran jasmani, pada hari Rabu sore mengikuti latihan sepak bola, menjadi panitia olahraga di tingkat kelurahan. Dengan demikian bagi siswa sendiri akan memberikan nilai lebih pada prestasi belajarnya. Oleh karena itu laporan mereka hendaknya dicatat pada portofolionya masing-masing.

No JENIS AKTIVITAS

ASPEK PENILAIAN NILAI PARAF GURU

KET

1. Signifikansi : Seberapa besar tingkat kebermaknaan aktivitas tsb bagi mata pelajaran …

Intensitas : seberapa intensif aktivitas tsb dilakukan

Frekuensi : Seberapa sering aktivitas tsb dilakukan

Jumlah

PENGORGANISASIAN

• Pengorganisasian Model Penilaian Berbasis Portofolio adalah kegiatan mensiasati proses penilaian pembelajaran dengan perancangan terhadap unsur-unsur instrumental melalui upaya pengorganisasian penilaian yang rasional, demokratis, dan menyeluruh. Kronologis pengorganisasian penilaian pembelajaran mencakup empat tahap :

1. PERENCANAAN• Perencanaan penilaian berbasis portofolio terdiri atas

perencanaan per satuan waktu dan perencanaan per satuan bahan ajar

• Perencanaan per satuan waktu terdiri atas program penilaian mingguan, bulanan, empat bulanan (catur wulan) atau enam bulanan (semester).

• Perencanaan per satuan bahan ajar terdiri atas program penilaian per satuan pelajaran dan satu kebulatan bahan ajar

• Penilaian mingguan, terdiri atas rekap perilaku harian berdasarkan catatan anekdot dan rekap tugas-tugas terstruktur

• Penilaian bulanan adalah rekap laporan aktivitas siswa diluar sekolah yang menunjang kegiatan belajar. Penilaian catur wulan atau semester meliputi keseluruhan penilaian hasil (tes) maupun proses (tugas terstruktur, catatan anekdot, laporan aktivitas diluar sekolah)

• Penilaian per satu satuan pelajaran, terdiri atas penilaian formatif, yakni menilai penguasaan materi pelajaran setelah siswa selesai mempelajari pokok bahasan tertentu dan penilaian tugas terstruktur untuk mendalami dan memperluas penguasaan materi pokok bahasan yang bersangkutan

• Penilaian satu kebulatan bahan ajar yaitu menilai penguasaan keseluruhan bahan ajar yaitu dalam satuan waktu tertentu (catur wulan atau semester) dengan tes sumatif. Penilaian per satuan waktu maupun penilaian per satuan bahan dituangkan dalam format penilaian terlampir

2. PELAKSANAAN

Pelaksanaan terdiri atas langkah-langkah penilaian yang dilakukan guru, baik menilai proses maupun hasil belajar siswa, mulai dari pengamatan, pencatatan, penganalisisan, dan penarikan kesimpulan

Pengamatan dilakukan terhadap hasil tes, perilaku siswa sehari-hari, tugas-tugas yang mereka kerjakan, dan aktivitas yang mereka lakukan di luar sekolah. Hasil pengamatan tsb kemudian dicatat :

(1) Hasil tes dicatat pada portofolio siswa masing- masing (format TF-S)

(2) Tugas-tugas terstruktur dicatat pada portofolio siswa masing-masing (Format TT)

(3) Perilaku siswa sehari-hari dicatat pada portofolio siswa masing-masing (format PH)

(4) Aktivitas siswa di luar sekolah yang menunjang belajar dicatat pada portofolio siswa masing-

masing (Format ALS)

• Dari catatan tadi secara berkala dianalisis, kemudian diberi nilai dan komentar seperlunya untuk keperluan tindak lanjut (follow-up)

• Terakhir guru menarik kesimpulan tentang nilai akhir masing-masing siswa berdasarkan semua indikator yang ada.

3. PENYIMPANANSemua catatan atau dokumen penilaian siswa dapat disimpan pada sebuah map “snal hekter” atau map sejenis. Dokumen-dokumen tersebut harus dipisahkan ke dalam lima bab :

Bab pertama, berisi format penilaian hasil tes formatif dan sumatif

Bab kedua, berisi format penilaian tugas-tugas terstruktur

Bab ketiga, berisi format penilaian perilaku harian

Bab keempat, berisi format penilaian aktivitas di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar

Bab kelima, berisi lampiran-lampiran, yaitu berkas- berkas jawaban tes formatif/sumatif, tugas-tugas terstruktur, dan laporan aktivitas di luar sekolah

yang menunjang kegiatan belajar, sedangkan lampiran perilaku harian siswa ada pada Catatan Anekdot yang dipegang guru tidak perlu dilampirkan pada portofolio siswa

4. PENGGUNAAN

Yang memanfaatkan portofolio itu bukan saja guru dalam rangka menentukan nilai akhir masing-masing siswa, juga dapat dipergunakan oleh siswa sendiri untuk melakukan refleksi dan oleh orang tua siswa untuk melihat perkembangan belajar anak mereka

• Guru akan berkala menggunakan portofolio siswa itu dengan tujuan sebagai berikut :

(1) Melakukan pengecekan indikator-indikator perkembangan belajar siswa

(2) Memantau perkembangan kemampuan belajar siswa, baik memantau hasil maupun proses belajarnya.

(3) Memberikan penghargaan terhdap siswa yang perkembangan belajarnya sangat istimewa, semisal dengan cara memberikan pujian, memberikan penguatan kembali (reinforcement) kepada siswa yang memperlihatkan gejala penurunan kemampuan belajarnya, dan memberikan dorongan kepada para siswa yang kemampuan belajarnya

lambat.

• Para siswa dapat mengamati secara berkala dengan tujuan sbb :

1. Merefleksi kegiatan belajarnya apakah nilai yang diperolehnya itu menggambarkan proses belajarnya yang selama ini dilakukan ?

2. Apakah ia puas dengan hasil dan proses belajarnya selama ini ?

3. Apabila ia tidak puas, apakah ada upaya yang akan dilakukannya?

4. Apakah ada peluang untuk memperbaiki hasil belajarnya dengan memperbaiki prosesnya ?

• Para orang tua pun dapat membaca portofolio anaknya secara berkala pada waktu-waktu tertentu, baik di sekolah maupun di rumah. Tujuannya adalah selain untuk mengetahui perkembangan kemampuan belajar anak-anaknya juga sebagai media komunikasi antara sekolah dengan orang tua.

PERBEDAAN PENILAIAN PORTOFOLIO DAN TES TRADISIONAL

NO PENILAIAN DENGAN PORTOFOLIO

PENILAIAN DENGAN TES TRADISIONAL

1. Menilai siswa berdasarkan hasil kerja yang berkaitan dengan kinerja yang dinilai

Menilai siswa berdasarkan pencapaian tujuan tertentu

2. Siswa ikut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai dalam penyelesaian berbagai tugas yang dinilai

Penilaian hanya dilakukan oleh guru berdasarkan masukan yang terbatas

3. Mewujudkan proses penilaian kolaboratif

Proses penilaian tidak ada kerjasama antara guru, siswa dan orang tua

4. Bertujuan agar siswa mampu menilai diri sendiri

Kemampuan siswa dalam menilai diri sendiri bukan merupakan tujuan pembelajaran

5. Menilai kemajuan,proses, dan pencapaian akhir

Yang dinilai hanyalah hasil akhir

6. Dapat mengevaluasi kebutuhan, minat, kemampuan akademik, dan karakteristik siswa secara individual

Hanya mengevaluasi siswa dalam kemampuan kognitif tingkat rendah

7. Mengembangkan potensi siswa dalam melakukan self assesment (ketrampilan menemukan kelebihan dan kekurangannya sendiri, serta kemampuan untuk menggunakan kelebihan tsb dalam mengatasi kelemahannya, yang merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa)

Memberikan informasi kepada siswa mengenai kemampuan akademiknya, melalui nilai yang diperolehnya setelah mengikuti tes tertentu (formatif, sumatif, EBTANAS/UAN