penilaian penerapan standard keselamatan dan...
TRANSCRIPT
7/30/2010
1
PENILAIAN PENERAPAN STANDARD
KESELAMATAN dan PERATURAN
KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA dalam
ASPEK K3 Listrik dan K3 Penanggulangan
Kebakaran di PG. Wetoetoelis Krian-Sidoarjo
PG. Watoetoelis merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi gula di daerah Jawa Timur. PG.Watoetoelis menghasilkan gula SHS I dengan proses defekasi dan sulfitasi yang memiliki kapasitas giling terpasang 2350 TCD (Tone Cane day). PG.Watoetoelis memiliki area kerja meliputi 10 kecamatan di Kab. Sidoarjo dan Gresik dengan luas area ±3300 Ha. Bahan baku gula berasal dari 95% tebu rakyat yang tersebar disekitar Sidoarjo dan Gresik.
Keadaan ruang produksi PG. Watoetoelis secara riil belum mencerminkan kondisi yang sesuai dengan peraturan dan standart keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi dan rekomendasi. Berdasarkan identifikasi bahaya awal pada PG. Watoetoelis memiliki bahaya meliputi bahaya kebakaran, sambaran petir, bahaya kondisi lingkungan kerja. Oleh karena itu dilakukan evaluasi dan rekomendasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PG. Watoetoelis yang meliputi sistem proteksi petir, jumlah dan jenis APAR yang sesuai, penerangan, dan iklim kerja. Standart yang digunakan adalah menggunakan Standart Nasional Indonesia (SNI), NFPA 10 Th 1980, NFPA 101 Th 2000, dan Peraturan Perundang – undangan Keselamatan Kerja.
Berdasarkan hasil penelitian jenis APAR yang sesuai adalah dry chemical. Nilai ISBB pada PG. Watoetoelis untuk beban kerja sedang waktu kerja 75% dan waktu istirahat 25% dibawah 280C. Intensitas penerangan pada PG. Watoetoelis berdasarkan pengukuran 174.48 lux belum sesuai dengan yang dipersyaratkan. Penerangan yang dipersyaratkan yaitu 250 lux. Sistem proteksi petir yang dimiliki tidak sesuai persyaratan karena tidak pernah dilakukan pengujian pada saat pemasangan dan atau ketika terkena sambaran petir. Gambar rencana instalasi yang ada seharusnya diajukan kepada Depnaker atau pejabat setempat yang ditunjuk, dilakukan pengujian setiap 2 tahun sekali untuk mengetahui kondisi dari penyalur petir apakah masih layak dan dapat bekerja dengan efektif.
Kata kunci: Sistem proteksi petir, Iklim kerja, Penerangan, APAR.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerjadalam aspek K3 Penanggulangan Kebakaran belummemadai.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerjadalam aspek K3 Listrik khusunya Instalasi penyalurpetir yang ada hanya memiliki daerah perlindungan1120, itu semua tidak melindungi seluruh areapabrik.
K3 Lingkungan Kerja dalam aspek peneranganpada PG.Watoetoelis tidak sesuai yang disyaratkandan belum pernah dilakukan pengukuran
Penerapan peraturan dan standard K3 Listrikyakni, proteksi petir
Penerapan peraturan dan standard K3Penanggulangan Kebakaran, yakni jenispenggolongan dan penempatan APAR yangsesuai dengan Permenakertrans RI No. Per-04/MEN/1980 .
Penerapan peraturan dan standard K3Lingkungan Kerja yakni Penerangan dan Iklimkerja yang ada di PG.Watoetoelis.
Solusi dari aspek K3 yang tidak sesuai denganstandard dan peraturan K3 yang ada
Mulai
Identifikasi dan Perumusan masalah
Penetapan Tujuan & Manfaat
Studi Literatur:
- K3 Listrik ; UU No. 1 Th 1970, PUIL, Per.02/MEN/1989
- K3 Penanggulangan Kebakaran;UU No. 1 Th 1970, NFPA
10, Per.04/MEN/1980.
- K3 Lingkungan Kerja;UU No. 1 Th 1970, Peraturan
menteri perburuhan 07 tahun1964.
Studi Lapangan:
- Pengamatan K3 Listrik
- Pengamatan K3 Penanggulangan Kebakaran
- Pengamatan K3 Lingkungan Kerja yakni,
penerangan dan Iklim kerja
-Data Primer:
- Data pengukuran untuk aspek K3 Lingkungan Kerja
- Data dari semua aspek dengan kondisi yang ada.
-Data Sekunder
- Layout PG. Watoetoelis
Sesuai atau
tidak sesuai
Analisa dan Interpretasi
data
Kesimpulan &Saran
Evaluasi kondisi yang ada dari
semua aspek apakah sesuai dengan
peraturan dan standartK3
Perancangan yang
sesuai
Selesai
Tidak
Ya
K3 LISTRIK
Nilai indeks perkiraan bahaya akibat sambaranpetir pada PG. Watoetoelis
R = A + B + C + D + E
= 2 + 2 + 3 + 0 + 6
= 13
maka perkiraan bahaya agak besar dan untukpengamanan pada PG. Watoetoelis ini dianjurkan
7/30/2010
2
K3 Penanggulangan Kebakaran
Permenakertrans RI No.04/MEN/1980
Luas bangunan = 16120m2
APAR 1an Perlindung Luas
bangunan LuasJumlah APAR
2
2
m 176.625
m 16120
= 91.2 = 92 tabung APAR
Bangunan Luas
Temporary
(LT)
Luas Permanent(LP) Luas
Bangunan
(LT – LP)
Ruang Produksi 16120m2 Tangga (7 buah)
1m x 2.5m x 2 = 5m2
1m x 2m x 3 = 6m2
1.5m x 3.5m x2 = 7.5m2
Toilet:
2m x 1m x 5 = 10m2
Luas total = 28.5m2
16091.5m2
Ruang Genset/
Listrik
440m2 - 440m2
Jumlah orang (N)
Jumlah orang(N) =
kebutuhan jumlah exit.
factor
.
Density
bangunanLuas
orangm
m
/3.9
5.160912
2
= 1730.2 = 1731 orang
menit 2.5menit x orang/ 40
orang 1731 U
= 17,31 ≈ 18 unit
Perhitungan Waktu Escape
perpindahan individual (S)
S = k-a.k.D
= 1.40 – 0. 266 x 1.40 x 0.107527
= 1.40 – 0.040043
= 1.35995 m/s
spefikasi aliran
Fs = S.D
Fs = 1.35995 m/s x 0.107527 orang/m2
= 0.1462 orang/m.s
lebar ruangan (We)
We = L – C
= 2 m – 0.3 m = 1.7 m
Fc (person/s)
Fc = Fs x We
= 0.1462 orang/s/m x 1.7m
= 0.24854 orang/s
Total waktu yang dibutuhkan orang untuk melintasi titik pada suatu pintu Exit
Tp = N/0.24854
= 265*/ 0.24854
= 1066.2 detik
* Dikarenakan pada saat beroperasi jumlah pekerja hanya 265.
IKLIM KERJA
Lokasi Pengukuran Waktu Kerja ISBB (C0)
hasil
pengukuran
ISBB (C0)
hasil
perhitungan
ISBB(C0) yang
diperkenanka
n
Kesesuaian
dengan
standart
Kalori yang
dibutuhkan/
jam
Beban
kerja
Stasiun Penggilingan 75 % kerja
25 % istirahat
27,2 26.86 28.0 Sesuai 234 Sedang
Stasiun Pemurnian 75 % kerja
25 % istirahat
27,3 27.27 28.0 Sesuai 234 Sedang
Stasiun Penguapan 75 % kerja
25 % istirahat
27,1 27.18 28.0 Sesuai 246 Sedang
Stasiun Pemasakan 75 % kerja
25 % istirahat
26,9 26.73 28.0 Sesuai 246 Sedang
Stasiun Puteran 75 % kerja
25 % istirahat
26,9 26,68 28.0 Sesuai 234 Sedang
Stasiun Penyelesaian 75 % kerja
25 % istirahat
26,5 26.4 28.0 Sesuai 330 Sedang
Ruang Genset 75 % kerja
25 % istirahat
26,6 24.54 30.6 Sesuai 102 ringan
Reparasi 75 % kerja
25 % istirahat
27,3 27.27 30.6 Sesuai 142,8 Ringan
7/30/2010
3
PENERANGAN
Ruangan Luas
(m2)
Jumlah
Lampu
Jenis
Lampu
Jenis
armatur
Jumlah
lampu
rusak
Rata-rata
hasil
pengukuran
(Lux)
Penerangan
yang
disyaratkan
Ket
Produksi 16120 320 Merkuri Penerangan
langsung
24 174.82 250 Lux Tidak sesuai
Ruang
Genset
440 14 Merkuri Penerangan
langsung
2 233.38 250 Lux Tidak sesuai
Instalasi petir yang ada pada PG. Watoetoelis belum memproteksi keseluruhan area pabrik.
Jenis penggolongan dan jumlah alat pemadam api ringan (APAR) yang dimiliki PG. Watoetoelis ini belum sesuai. jenis dry chemical sangat cocok, karena pada pabrik tersebut terdapat material yang dapat terbakar material kebakaran tersebut termasuk klasifikasi kebakaran kelas A dan C.
Berdasarkan hasil pengukuran Indeks suhu Basah dan Bola(ISBB). Pada PG. Watoteolis memiliki beban kerja sedang dengan membutuhkan kalori kerja sebesar ±234K.cal/ jam. Waktu kerja pada PG. Watoetoelis adalah 8 jam kerja dengan pengaturan kerja 75% waktu kerja dan 25% waktu istirahat. Sehingga ISBB pada PG. Watoetoelis telah sesuai dengan Kepmennaker 51/Men/1999 tentang NAB pada tempat kerja.
Kondisi eksisting jumlah lampu pada PG. Watoetoelis adalah 320 buah lampu. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan jumlah lampu yang dibutuhkan adalah 334 buah. Kondisi eksisting pemasangan lampu 19 baris x 17 kolom, dan 1 kolom hanya berisi 16 lampu. Untuk memenuhi pemasangan 334 buah lampu maka direncanakan menggunakan 19 baris x 19 kolom, dengan rekomendasi penempatan ditempatkan pada tempat yang masih belum terisi lampu. Dari rekomendasi penempatan lampu 19 baris x 19 kolom.
KESIMPULAN
1. Sistem proteksi petir pada PG. Watoetoelis tidak sesuai dengan
persyaratan yang ada Berdasarkan menteri tenaga Kerja RI No. Per
01/Men/1989 dan SNI 04-0225-2000 (PUIL 2000).
2. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang sesuai pada PG. Watoeteolis
adalah jenis Dry Chemical karena sesuai dengan jenis material yang
ada di PG. Watoetoelis yakni termasuk klasifikasi kelas A, B, dan C.
Emergency Respon Plan pada PG. Watoetoelis menggunakan fasilitas
pintu yang ada. Sedangkan untuk assembly area terletak pada
sebelah selatan dan utara PG. Watoeteolis
3. Iklim kerja pada PG. Watoetoelis telah memenuhi stadart dan
perundangan yakni Kepmennaker 51/Men/1999 tentang NAB di tempat
kerja. Intensitas penerangan pada PG. Watoetoelis masih belum
memenuhi persyaratan, karena jumlah lampu yang dibutuhkan dengan
jumlah lampu yang eksisting tidak sesuai. Dan perlu dilakukan
pengecekan dan pemeliharaan untuk mengetahui bagaimana kondisi
lampu yang ada. Apabila rusak segera dilakukan penggantian dengan
lampu yang baru.