penilaian kompetensi dasar skripsi diajukan …

184
PENGEMBANGAN INSTRUl\IE:\ PENILAIAN KOMPETENSI DASAR MEMBACA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SISWA KELAS VII Sl\IP NEGERI 15 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastl'a Indonesia . Oleh: Maria Rezti Dafrida NIM: 121224043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PENGEMBANGAN INSTRUl\IE:\ PENILAIAN KOMPETENSI DASAR

MEMBACA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK

SISWA KELAS VII Sl\IP NEGERI 15 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastl'a Indonesia

. Oleh:

Maria Rezti Dafrida

NIM: 121224043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang disusun atas teori

“pendidikan berdasarkan standar” (standard base education) dan teori kurikulum

berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar berarti ada standar atau

tetapan tertentu yang dapat menjamin mutu pendidikan di Indonesia. Bukan hanya

standar saja melainkan pengalaman belajar anak untuk mengembangkan

keterampilan dan kompetensinya dalam bersikap, bertingkah laku, dan memiliki

pengetahuan yang luas.

Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66

Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Tujuan dari penetapan standar

pendidikan adalah untuk menjamin: (1) perencanaan penilaian peserta sisik sesuai

dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian,

(2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,

efektif, efisien,dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan (3) pelaporan hasil

penelitian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif (Kunandar,

2013).

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar pendidikan

dengan jelas menyatakan pendidikan nasional harus memenuhi standar nasional

pendidikan. Beberapa standar nasional pendidikan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

2

dimaksud adalah, (a) tenaga kependidikan,(b) standar sarana dan prasarana, (c)

standar penilaian pendidikan. Ketiga standar pendidikan tersebut juga tentunya harus

memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Khusus untuk standar penilaian pendidikan, harus

memenuhi kriteria dalam asesmen, pengukuran dan penilaian hasil yang menjadi

acuan evaluasi pendidikan. Assesment yang digunakan juga harus meliputi proses

kinerja siswa dalam proses belajar yang dilakukan.

Penilaian hasil belajar siswa sangatlah penting dalam mengukur sejauh mana

siswa tersebut menguasai materi yang disampaikan sekaigus mengukur ketercapaian

siswa terhadap indikator-indikator pembelajaran. Kompetensi lulusan dari suatu

jenjang pendidikan merupakan hasil dari implementasi kurikulum yang di dalamnya

mengandung tiga domain dalam tujuan pembelajaran, yaitu domain kognitif, afektif

dan psikomotorik, atau kompetensi berpikir, perilaku dan keterampilan melakukan

pekerjaan. Setiap mata pelajaran seharusnya menuntut ketiga domain tersebut, tidak

terkecuali Bahasa Indonesia. Pengembangan instrumen penilaian dala pembelajaran

Bahasa Indonesia memuat empat aspek keterampilan membaca yang terangkum

dalam kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Keempat keterampilan

tersebut meliputi (1) mendengarkan (2) berbicara (3) membaca, dan (4) membaca.

Keempat aspek tersebut tidak dapat dipisahkan. Misalnya, ketika peserta didik

mempelajari kompetensi dasar tentang aspek membaca, siswa juga belajar membaca,

mendengarkan dan berbicara. Pembelajaran demikian dinamakan pembelajaran

integratif yang mencakup 4 keterampilan berbahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

3

Sebagai acuan untuk mengetahui besarnya keberhasilan siswa dalam proses

pembelajaran adalah dengan evaluasi. Penilaian ranah afektif saat ini masih

mengalami banyak kendala, khususnya penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Ada banyak masalah dalam penilaian hasil belajar yang terjadi di sekolah antara lain

belum adanya instrumen penilaian yang sesuai dengan ranah kognitif yang akan

dinilai, rubrik penilaian atau penskoran pada soal uraian terutama untuk tulisan

karangan belum sesuai untuk digunakan, akibatnya seorang guru bisa saja menilai

karangan tanpa panduan penskoran yang pasti. Untuk mengetahui apakah tujuan

pembelajaran telah tercapai, evaluasi perlu didukung dengan instrumen yang sesuai

dengan karakteristik tujuan (termasuk kompetensi inti maupun kompetensi dasar),

serta dilakukan secara berkala dan berkesinambungan.

Berangkat dari masalah di atas, peneliti ingin mengangkat persoalan tersebut

dalam judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Kompetensi Dasar Membaca pada

Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta’’

dengan mengunakan metode R&D (Research and Development). Pemilihan SMP

Negeri 15 sebagai lokasi penilaian adalah karena di SMP Negeri 15 khususnya guru-

guru Bahasa Indonesia, belum memiliki pegangan instrumen penilaian yang bisa

mengukur kompetensi atau pencapaian siswa. Tidak ada pedoman penilaian yang

tetap sehingga ketika menilai hasis belajar siswa, terkadang hasilnya akan berbeda

oleh tiap penilai atau dalam hal ini guru Bahasa Indonesia. Selama ini, guru-guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

4

hanya menggunakan instrumen dari hasil MGMP yang lama dan sudah tidak cocok

untuk diterapkan pada pembelajaran berbasis Kurikulum 2013.

Metode R&D dipakai karena lebih sesuai untuk mengembangkan instrumen

penilaian yang sesuai khususnya untuk penilaian kompetensi membaca. Instrumen

penelitian yang akan dikembangkan oleh peneliti terdiri dari kisi-kisi soal, soal-soal,

pedoman penilaian, dan rubrik penilaian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dipaparkan dalam

skripsi ini adalah:

1. Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar membaca

pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP N 15

Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda?

2. Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar membaca

pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP N 15

Yogyakarta dengan bentuk tes uraian?

3. Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar membaca

pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP N 15

Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

5

1.3 Tujuan

Sejalan dengan rumusan masalah yang dibuat, maka tujuan dari penelitian

ini yaitu:

1. Mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kompetensi

dasar membaca pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di

SMP N 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda.

2. Mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kompetensi

dasar membaca pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di

SMP N 15 Yogyakarta dengan bentuk tes uraian.

3. Mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kompetensi

dasar membaca pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di

SMP N 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja.

Penelitian pengembangan ini akan menghasilkan produk berupa instrumen

penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII berdasarkan kurikulum 2013.

Instrumen penilaian ini digunakan oleh pengajar untuk siswa SMP. Di dalam

instrumen penilaian ini terdapat ranah kognitif dan ranah keterampilan yang

disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar kompetensi membaca.

1.4 Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang dibuat pada penelitian ini meliputi satu paket

instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII di SMP Negeri 15

Yogyakarta. Satu paket instrumen penilaian tersebut terdiri dari: 1) kisi-kisi soal

yang dibuat sesuai dengan KI dan KD, 2) soal-soal Bahasa Indonesia yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

6

disesuaikan dengan KI dan KD meliputi soal pilihan ganda, uraian dan soal unjuk

kerja, 3) Kunci jawaban soal pilihan ganda dan soal uraian, 4) Rubrik Penilaian 5)

pedoman penskoran , 6) lembar observasi. Instrumen penilaian ini digunakan oleh

guru untuk menilai kompetensi membaca siswa kelas VII berdasarkan kurikulum

2013.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti,

bagi guru Bahasa Indonesia, bagi SMP Negeri 15 Yogyakarta sebagai sekolah

yang menjadi tempat uji coba produk, dan bagi peneliti lain. Adapun manfaatnya

akan dipaparkan sebagai berikut:

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini mampu memberikan tambahan wawasan mengenai upaya

mengembangkan intrumen penilaian yang baru untuk dapat diterapkan dalam

menilai kompetensi membaca siswa.

b. Bagi guru Bahasa Indonesia.

Penelitian ini diharapkan mampu membantu para guru Bahasa Indonesia

dalam menemukan instrumenpenilaian yang lebih sesuai untuk menilai

kompetensi dasar membaca pada siswa SMP kelas VII.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pembaruan dalam

peningkatan mutu pendidikan di sekolah-sekolah yang menggunakan

instrumen penilaian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

7

d. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan rujukan bagi

peneliti lain dalam mengembangkan instrumen penilaian kompetensi dasar

membaca siswa SMP.

1.6 Batasan Istilah

Untuk menyamakan konsep mengenai berbagai istilah yang akan digunakan,

peneliti memberikan batasan istilah. Di bawah ini dijelaskan batasan istilah yang

digunakan dalam penilitian ini, yaitu:

a. Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian keseluruhan yang sistematik tentang manfaat

atau kegiatan suatu objek. Menurut Sax dalam Majid Abdul (2014)

evaluasi adalah proses di mana pertimbangan atau keputusan suatu nilai

dibuat dari berbagai pengamatan, latar belakang, serta pelatihan dari

evaluator.

b. Instrumen Penilaian.

Instrumen penilaian adalah rubrik atau pedoman penilaian yang

dipakai ketika menilai hasil belajar siswa. Instrumen penelitian ini

digunakan untuk menilai hasil belajar siswa melalui ulangan harian di

sekolah.

c. Evaluasi pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

8

Evaluasi adalah suatu proses di mana pertimbangan atau keputusan

suatu nilai dibuat dari berbagai pengamatan, latar belakang, serta pelatihan

dari evaluator (Sax, 1980:18 dalam Majid, 2014:33).

1.7 Sistematika Penyajian

Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I adalah bab pendahuluan yang

memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, spesifikasi produk, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II

adalah landasan teori. Bab ini memaparkan penelitian terdahulu yang relevan dan

kajian teori. Bab III adalah bab metoologi penelitian. Hal-hal yang akan dibahas

dalam bab III adalah jenis penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan

data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan triangulasi data. Bab IV adalah

bab hasil penelitian dan pembahasan. Hal-hal yang akan dibahas dalam bab ini

adalah deskripsi data, hasil analisis data dan pembahasan. Bab V adalah bab

penutup. Bab ini berisi dua hal, yaitu simpulan dan saran untuk mahasiswa, dosen

pembimbing, dan penelitian lanjutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Ada dua penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Pertama,

Penelitian yang dilakukan oleh Firda Fauziah, Muhardjito, dan Asim (2012) dalam

jurnal yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Reading

Comperhension Materi Energi untuk Mendiagnosis Kompetensi Berpikir Kritis Siswa

SMP” Universitas Negeri Malang. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan

instrumen berbasis reading comprehension untuk mendiagnosis kompetensi berpikir

kritis siswa SMP. Instrumen berbasis reading comprehension terdiri dari:1) kisi-kisi

instrumen berbasis reading comprehension, 2) teks beserta butir-butir soal uraian, 3)

dan rubrik penilaian. Metode penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and

Development). Skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

Likert atau yang biasa disebut dengan skala 4 yang mengacu pada teori dari Arikunto

(2012). Hasil dari penelitian ini berupa produk instrumen berbasis Reading

Comperhension untuk mendiagnosis kompetensi berpikir kritis siswa SMP.

Instrumen berbasis reading comprehension terdiri dari:1) kisi-kisi instrumen berbasis

reading comprehension, 2) teks beserta butir-butir soal uraian, 3) dan rubrik

penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

10

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nila Maulana, Imam Agus Basuki, dan

Bustanul Arifin (2012) dalam jurnal yang berjudul “Pengembangan Instrumen

Penilaian Pembelajaran Membaca Kelas VII SMP” Universitas Negeri Malang.

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah (1) mengembangan instrumen penilaian

pembelajaran membaca kamus untuk yang valid, reliabel, dan praktis, (2)

mengembangan instrumen penilaian pembelajaran membaca cepat 200 kata per yang

valid, reliabel, dan praktis, (3) mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran

membaca teks perangkat yang valid, reliabel, dan praktis, (4) mengembangkan

instrumen penilaian pembelajaran menceritakan kembali cerita anak yang valid,

reliabel, dan praktis, (4) mengembangan instrumen penilaian pembelajaran

mengomentari buku cerita anak yang valid, reliabel, dan praktis. Metode penelitian

yang digunakan ialah metode penelitian pengembangan. Hasil penelitian ini berupa

produk instrumen penilaian pembelajaran membaca kamus, membaca cepat,

membaca teks upacara, menceritakan kembali cerita anak, dan mengomentari buku

cerita anak. Instrumen penilaian membaca kamus teridiri atas tugas membaca kamus

dan rubrik penilaian. Instrumen penilaian membaca cepat terdiri atas tes subjektif dan

rambu-rambu jawaban. Instrumen penilaian membaca teks upacara teridiri atas tugas

membaca teks upacara dan rubrik penilaian. Instrumen penilaian menceritakan

kembali cerita anak terdiri atas tugas menceritakan kembali cerita anak dan rubrik

penilaian. Instrumen penilaian mengomentari buku cerita anak terdiri tugas

mengomentari buku cerita anak dan rubrik penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

11

Kedua penelitian tersebut memiliki relevansi dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan. Relevansi penelitian yang pertama dengan penelitian yang akan dilakukan

terletak pada metode penelitian yang dilakukan yaitu metode R&D, penghitungan

validitas produk menggunakan skala Likert atau skala 4 yang merujuk pada teori dari

Arikunto. Perbedaannya adalah pada peneliti pertama, uji coba produk dilakukan

pada kelas VIII, sedangkan pada penelitian ini uji coba produk dilakukan pada guru

dan siswa kelas VII. Relevansi penelitian kedua dengan penelitian ini terletak pada

tujuan penelitiannya yaitu menghasilkan produk instrumen penilaian keampuan

membaca siswa kelas VII, Skala penghitungan uji kelayakan menggunakan skala

Likert atau skala 4. Posisi peneliti dalam penelitian ini adalah mengembangan

instrumen penilaian yang juga menilai kompetensi dasar membaca, tetapi penelitian

dilakukan terhadap guru Bahasa Indonesia dan siswa kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta. Pengembangan instrumen yang dilakukan meliputi pembuatan kisi-kisi,

soal, kunci jawaban, pedoman penskoran, rubrik penilaian dan lembar observasi.

2.2 Kajian Teori

Sub bab ini memaparkan beberapa teori terkait pengembangan instrumen

penilaian. Beberapa teori yang digunakan adalah pengertian penilaian, pengukuran,

dan evaluasi, prinsip-prinsip penilaian, teknik penilaian tes, instrumen penilaian,

kompetensi dasar membaca, validitas, reliabilitas, analisis butir soal, kurikulum 2013,

kisi-kisi, Taksonomi Bloom, langkah-langkah penyusunan perangkat tes, kaidah

penulisan soal yang baik. Berikut ini akan dipaparkan mengenai teori-teori tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

12

2.2.1 Pengertian Penilaian, Pengukuran, dan Evaluasi.

2.2.1.1 Penilaian

Departemen of Education of the States, Territories and Commonwealth of

Australia memaknai penilaian sebagai bukti-bukti yang digunakan oleh pembelajar

(learner) dan para guru untuk menentukan apakah para pembelajar tersebur terlibat

dalam pembelajaran, ke manakah tujuan mereka akan pergi (tujuan pembelajaran)

(Basuki, 2014:7). Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa penilaian

merupakan segala upaya yang dilakukan untuk melihat secara keseluruhan sejauh

mana seorang siswa telah menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Linn dan Gronlund dalam Miller (2009:28) menyatakan bahwa assessment

merupakan prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang belajar

siswa termasuk tes tertulis (misalnya essay), keterampilan mengerjakan tugas-tugas

otentik seperti eksperimen laboraturium, obserasi oleh guru dan laporan hasil

pengamatan diri oleh siswa. Dengan kata lain, pernyataan Linn dan Gronlund tersebut

dapat diartikan bahwa assessment atau penilaian secara garis besar dapat dugunakan

untuk melihat seberapa baik kinerja siswa secara pribadi dalam proses pembelajaran

yang dilakukan.

Hampir sama dengan pernyataan Linn dan Gronlund, Nitko dan Brookhart

(2011:3) menyatakan bahwa penilaian merupakan proses mengumpulkan informasi

yang digunakan untuk membuat suatu pertimbangan dan keputusan terhadap siswa;

kurikulum, program pembelajaran, dan sekolah; dan kebijakan pendidikan. Ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

13

peneliti mengaktakan “menilai kompetensi siswa” yang peneliti maksudkan

sebenarnya adalah peneliti mengumpulkan informasi untuk mengetahui sejauh mana

seorang siswa mencapai target pembelajaran tersebut. Tahap assessment atau

penilaian berdasarkan pendapat Nitko dan Brookhart merupakan tahap pengumpulan

informasi tentang pencapaian siswa, jadi tahap ini perupakan tahap awal sebelum

melangkah pada tahap tahap selanjutnya yaitu pengukuran dan evaluasi.

Permendiknas Nomor 27 Tahun 2007 dan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar

Penilaian Pendidikan ditemukan pengertian penilaian pendidikan adalah proses

pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar

peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga

menjadi informasi yang bermakna.

Menurut Nurgiyantoro (2010), penilaian merupakan proses sistematis dalam

pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi, untuk menentukan seberapa jauh

seorang peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan. Pendapat Nurgiyantoro

sejalan dengan pendapat para ahli-ahli lain yang telah dibahas di atas menyatakan

bahwa penilaian merupakan proses yang bertujuan untuk melihat sejauh mana siswa

telah mencapai target atau tujuan pembelajaran.

Dari beberapa pendapar para ahli di atas, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa

penilaian merupakan proses sistematis yang jigunakan untuk mengumpulkan

informasi tentang kompetensi siswa sehingga dapat diketahui sejauh mana seorang

siswa tersebut telah mencapai target pembelajaran yang telah ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

14

2.2.1.2 Pengukuran

Guilford (1954) dalam Basuki (2014) menyatakan pengukuran adalah proses

penetapan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu. Pengukuran

dilaksanakan untuk menjawab how much? Pengukuran dapat menggunakan tes dan

non-tes. Maksud dari pernyataan tersebut pengukuran merupakan tahap setelah

mengumpulkan informasi (penilaian/ assessment) yaitu dengan menetapkan ukuran

tertentu bahwa seberapa besar kemajuan siswa atau pencapaian siswa terhadap target

pembelajaran.

Menurut Nurgiyantoro (2010) pengukuran merupakan proses untuk memperoleh

deskripsi angka (skor) yang menunjukkan tingkat capaian seseorang dalam suatu

bidang tertentu. Sejalan dengan itu, Linn dan Gronlund dalam Miller (2009) juga

menyatakan pengukuran perupakan proses memperoleh gambaran angka atau skor

yang menunjukkan tikat pencapaian siswa. Pengukuran menjawab pertanyaan how

much? Nitko dan Brookhart (2011) menyatakan pengukuran adalah prosedur untuk

penilaian angkan atau yang sering disebut skor untuk karakteristik tertentu dari

seseorang. Dari ketiga pendapat tersebut dapat ditarik sebuah pemahaman bahwa

yang dimaksudkan dengan pengukuran adalah sebuah proses yang dilakukan untuk

mengumpulkan data atau skor atau nilai sehingga memeroleh gambaran tentang

tingkat pencapaian siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

15

2.2.1.3 Evaluasi

Evaluasi dimaknai sebagai penilaian yang sistematik tentang manfaat dan

kegunaan dari suatu objek. Dalam melaksanakan evaluasi terdapat pertimbangan

(judgement) untuk menentukan nilai suatu program yang sedikit banyak mengandung

unsur subjektif (Basuki, 2014). Tahap evaluasi adalah tahap penilaian keseluruhan

yang sistematik untuk mengetahui apakah suatu objek berguna ataukah tidak.

Nitko dan Brookhart (2011) mendefinisikan evaluasi sebagai proses dari

membuat sebuah pertimbangan atau judgement tentang kelayakan dari produk siswa

atau performance siswa. Pendapat tersebut jelas menerangkan bahwa evaluasi dapat

digunakan untuk melihat apakah suatu objek tertentu layak atau tidak, memiliki

manfaat atau tidak, berpengaruh pada perkembangan kognitif siswa atau tidl.

Hopkins (1998) dalam Chatterji (2003) menyatakan evaluasi aalah proses setelah

pengukuran selesai. Evaluasi digunakan untuk menentukan pertimbangan nilai atau

interpretasi bedasarhan data hasil pengukuran yang diperoleh. Pendapat Hopkins

dapat diartikan bahwa tahap evaluasi adalah pertimbangan tentang baik buruknya

suatu objek berdasarkan data hasil pengukuran yang dilakukan terhadap objek

tersebut.

Dari penjabaran tentang pengertian pengukuran, penilaian dan evaluasi di atas,

peneliti dapa memperoleh pembedaan yang jelas tentang ketiganya. Fokus penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

16

ini adalah pada tahap penilaian. Maka beberapa hal yang dibahas dalam penelitian ini

adalah segala sesuati yang berkaitan dengan penilaian khususnya instrumen penilaian.

2.2.2. Prinsip-Prinsip Penilaian

Linn dan Gronlund dalam Miller (2009) menjabarkan lima prinsip umum tentang

penilaian yaitu: (1) Prioritas dalam proses penilaian adalah menentukan dengan jelas

apa yang ingin dinilai; (2) Prosedur penilaian harus tepat karena berhubungan dengan

karakteristik dan pelaksanaan yan akan diukur; (3) Penilaian yang komperhensif

membutuhkan berbagai jenis prosedur; (4) Penggunaan yang tepat dari prosedur

penilaian harus mempertimbangkan kelemahan dari prosedur itu sendiri; (5) Penilaian

adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.

Kelima prinsip di atas merupakan prinsip-prinsip yang mendukung proses

penialain berjalan lebih efektif. Pada poin pertama jelas dinyatakan bahwa penentuan

apa yang harus dinilai merupakan hal yang prioritas. Hal ini dikarenakan semua

proses yang akan berlangsung akan tergantung pada seberapa besar gambaran yang

diperoleh dari apa yang akan peneliti nilai. Ketika menilai siswa belajar, hal ini

berarti peneliti sudah harus menentukan tujuan pembelajaran sebelum menentukan

prosedur penilaian seperti apa yang akan peneliti gunakan. Poin kedua menyatakan

prosedur penilaian harus tepat. Hal ini karena prosedur penilaian dipakai berdasarkan

objektifitasnya, akurasinya, dan mudah digunakan. Poin ketiga menjelaskan bahwa

penilaian yang kompehensif membutuhkan prosedur yang variatif. Bentuk-bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

17

penilaian yang telah ada, tidak ada satu pun yang dapat diterapkan dalam menilai

segala aspek pembelajaran. Misalnya saja ketika menilai hasil ulangan berupa pilihan

ganda ataujawaban singkan, yang akan peneliti lihat adalah pemahaman atau

pengetauan siswa. Berbeda ketika peneliti menilai tugas esai atau tugas projek, yang

peneliti lihat adalah kompetensi mereka mengungkapkan pikiran. Begitu pula pada

tugas laporan observasi, yang peneliti nilai adalah kompetensi siswa membuat

rumusan masalah sehingga peneliti dapat menilai tingkah laku dan minat siswa.

2.2.3 Teknik Penilaian Tes

Berikut ini akan dipaparkan mengenai teknik penilaian tes tertulis dan unjuk kerja

yang akan digunakan dalam penelitian ini. Beberapa tes yang akan dinilai meliputi tes

tertulis bentuk pilihan, tes tertulis bentuk uraian, penilaian kerja, dan penilaian

proyek.

2.2.3.1 Tes Tertulis Bentuk Pilihan

Tes tertulis bentuk pilihan ganda merupakan tes yang jawabannya harus dipilih

dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Tes bentuk pilihan ganda

terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri

atas kunci jawban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban merupakan jawban

paling benar (Kusaeri, 2014: 70).

Bentuk pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan diantaranya : (a) mampu

mengukur berbagai tingkatan kognitif (mulai dari mengingat sampai mengkreasi);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

18

(b) penskorannya mudah, cepat, objektif, dan mampu mencakup ruang lingkup materi

yang luas; dan (c) tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak, dan hasilnya

harus segera diumumkan. Kelemahan dari bentuk ini adalah (a) memerlukan waktu

yang relatif lama untuk membaca soalnya, (b) sulit membuat pengecoh yang

homogen dan berfungsi baik, dan (c) terdapat peluang untuk menebak jawaban

(Kusaeri, 2014:71).

2.2.3.2 Tes Tertulis Bentuk Uraian

Tes tertulis bentuk uraian merupakan jenis tes yang menuntut siswa untuk

mengingat dan mengorganisasi gagasan atau hal-hal yang telah dipelajari. Caranya

adalah dengan mengemukakan gagasan tersebut dalam uraian tertulis. Kelebihan dari

bentuk tes uraian ini adalah mengukur kompetensi siswa dalam hal menyajikan

jawaban terurai secara bebas, mengorganisasikan pikiran, mengemukakan pendapat,

dan mengekspresikan gagasan dengan kata-kata sendiri (Kusaeri, 2014: 90).

2.2.3.3 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa mendemonstrasikan

tugas tertentu guna mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.

Penilaian kinerja dilaksanakan berdasrkan tiga asumsi pokok. Pertama, tugas-tugas

yang diberikan atau dikerjakan oleh siswa merupakan begian yang tidak terpisahkan

dari keseluruhan proses pembelajaran. Kedua, penilaian kinerja tidak hanya untuk

mengetahui posisi siswa pada saat proses pembelajaran tetapi untuk memperbaiki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

19

proses pembelajaran itu sendiri. Ketiga, penilaian kinerja didasarkan pada partisipasi

aktif siswa (Kusaeri, 2014: 143).

2.2.3.4 Penilaian proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan seseorang atau sekelompok siswa dalam waktu tertentu. Tugas tersebut

berupa kegiatan sejak perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,

pelaksanaan tugas, pengolahan, dan penyajian produk (bila berupa barang dan jasa)

dan laporan tertulis.

2.2.4 Membaca

Membaca adalah kegiatan menginterpretasikan teks tertulis sebagai bagian dari

komunikasi. Dengan kata lain, ada asumsi bahwa komuniasi cenderung dilakukan

oleh penulis, yang kemudian oleh pembaca akan diinterpretasikan sehingga dapat

memahami isi tulisan yang disampaikan penulis (Wallace, 2003:4). Wallace

mengatakan bahwa membaca adalah mengartikan atau menginterpretasikan tulisan-

tulisan yang ada dengan tujuan memahami isi bacaan yang ditulis. Ketika membaca,

terjadi sebuah komunikasi antara pembaca dan penulis. Komunikasi yang terjadi tiak

secara langsung melainkan melalui tulisan-tulisan yang ada.

Wallace (2003) mengemukakan ada empat tujuan membaca yaitu: 1) Reading for

survival yaitu jenis membaca dalam kaitannya dengan respon terhadap lingkungan

sekitar, misanya tanda ‘STOP’ untuk pengendara motor atau mobil; 2) Reading for

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

20

learning yaitu, membaca untuk mencari informasi untuk memperoleh pengetahuan

lebih atau wawasan yang lebih luas; 3) Reading for pleasure yaitu, ketika reading for

survival dipakai untuk memberikan respon yang cepat terkait suatu situasi tertentu

dan reading for learning juga berorientasi pada suatu tujuan, reading for pleasure

juga memiliki tujuan tersendiri.

Sandy Urquhart dan Cyril Weir (1998) mengklasifikasikan tipe atau jenis

membaca yaitu: 1) skimming, membaca untuk inti sari. Pembaca ajan menjawab

pertanyaan apa isi keseluruhan teks tersebut, sambil mengabaikan hal-hal yang detail;

2) search reading menempatkan atau menandai informasi pada topic sebelumnya.

Pembaca membutuhkan informasi untuk menjawab beberapa petanyaan atau untuk

membuktikan data tertentu; 3) scanning, membaca secara selektif untuk mencapai

tujuan tertentu saja misalnya menemukan nomor telepon tertentu di buku telepon,

atau menemukan ibu kota Bavaria; 4) Careful reading, jenis membaca ini yang paling

sering digunakan dalam dunia pendidikan dan psikologi. Hal ini terkait dengan tujuan

membaca untuk belajar atau mempelajari sesuatu; 5) browsing adalah jenis membaca

yang dipakai ketika tujuan membaca sebelumnya belum dicapai secara sempurna,

beberapa bagian teks mungkin dilewatkan secara acak.

2.2.5. Penilaian Membaca

Beberapa jenis penilaian membaca didasarkan pada jenis membaca yang

digunakan. Brown (2004) merumuskan ada tida tipe membaca beserta penilaiannya,

yaitu perspecrive reading, selective reading, interactive reading, dan extensive

reading.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

21

Jenis penilaian untuk perspective reading menurut Brown (2004) adalah: 1)

Readin Aloud, para siswa memperhatikan beberapa huruf terpisah, kata atau kalimat

pendek dan membacakannya dengan lantang, satu per satu. Ketika penialaian

kompetensi membaca , pengucapan yang sesuai dari siswa menandakan suatu

ketepatan atau benar; 2) Tanggapan Tertulis, para siswa memeriksa kembali

tanggapan tertulisnya. Karena di sini terjadi transfer skil, penilai perlu memeriksa

secara hati-hati dengan anggapan bahwa kesalahan penulisan yang terjadi mungkin

disebabkan karena kesalahan membaca; 3) Pilihan Ganda, jenis tugas ini tidah hanya

pada soal memilij satu dari lima jawaban yang ada. Pada kasus tertentu, beberapa

mungkin dapat berguna pada lebel membaca yang rendaj termasuk menyamakan atau

membedakan, melingkari jawaban, benar/salah, mencocokan huruf; 4) Picture-Cued

Item, siswa menunjukkan gambar yang telah dituliskan nomer dan kalimat pendek.

Dari gambar tersebut mereka membacakan kalimat tertentu yang merujuk pada suatu

gambar.

Peneliti mengembangkan instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas

VII. Pengembangan instrumen penilaian tersebut tentunya juga disesuaikan dengan

KI maupun KD yang ada. Beberapa KD yang mengukur tingkat kognitif ranah

membaca siswa kelas VII adalah KD 3.1, 3.2, 3.3, 3.4 dan 4.1.

Berikut ini merupakan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang

diperuntukan kelas VII berdasarkan salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013

Sekolah Menengah Pertama:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

22

Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama

Kelas VII.

KI KD

KI 1 : Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati

perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

KI 3 : Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan

menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(membaca, membaca,

menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

1.1 Menghargai dan mensyukuri

keberadaan bahasa Indonesia sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk

mempersatukan bangsa Indonesia di

tengah keberagaman bahasa dan

budaya

1.2 Menghargai dan mensyukuri

keberadaan bahasa Indonesia sebagai

anugerah Tuhan yang Maha Esa

sebagai sarana memahami informasi

lisan dan tulis

1.3 Menghargai dan mensyukuri

keberadaan bahasa Indonesia sebagai

anugerah Tuhan yang Maha Esa

sebagai sarana menyajikan informasi

lisan dan tulis

2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung

jawab, dan santun dalam menanggapi

secara pribadi hal-hal atau kejadian

berdasarkan hasil observasi

2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan

tanggung jawab dalam membuat

tanggapan pribadi atas karya budaya

masyarakat Indonesia yang penuh

makna

3.1 Memahami teks hasil observasi,

tanggapan deskriptif, eksposisi,

eksplanasi, dan cerita pendek baik

melalui lisan maupun tulisan

3.2 Membedakan teks hasil observasi,

tanggapan deskriptif, eksposisi,

eksplanasi, dan cerita pendek baik

melalui lisan maupun tulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

23

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks

hasil observasi, tanggapan deskriptif,

eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek

berdasarkan kaidah-kaidah teks baik

melalui lisan maupun tulisan

4.1 Menangkap makna teks hasil

observasi, tanggapan deskriptif,

eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek

baik melalui lisan maupun tulisan

4.2 Menyusun teks hasil observasi,

tanggapan deskriptif, eksposisi,

eksplanasi, dan cerita pendek sesuai

dengan karakteristik teks yang akan

dibuat baik secara lisan maupun tulisan

4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil

observasi, tanggapan deskriptif,

eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek

sesuai dengan struktur dan kaidah teks

baik secara lisan maupun tulisan

4.4 Meringkas teks hasil observasi,

tanggapan deskriptif, eksposisi,

eksplanasi, dan cerita pendek baik secara

lisan maupun tulisan

2.2.6 Validitas

Validitas adalah bentuk penguatan terhadap tafsiran terhadap penggunaan hasil

penilaian siswa (Nikto, 2011:35). Pendapat nikto ini ingin menggambarkan peran

validitas sebagai suatu hal yang dapat menguatkan penafsiran peneliti dengan

didukung oleh bukti atau teori-teori yang relevan.

Menurut Gronlund (1985) dalam Nurgiyantoro (2010) jika kita berpikir tentang

validitas dalam kaitannya dengna tes, hal-hal berikut perlu dipertimbangkan. Pertama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

24

validitas menunjuk pada kelayakan interpretasi yang dibuat berdasarkan skor hasil tes

yang berkaitan dengan penggunaan tertentu dan bukan terhadap instrumennya itu

sendiri. Kedua, validitas adalah masalah kadar (matter of degree), maka haruslah

dihindari pemikiran bahwa sebuah hasil tes itu valid atau tidak valid. Ketiga, validitas

berkaitan dengan penggunaan khusus karena tidak ada satu tes pun yang valid untuk

semua tujuan. Maka penilaian terhadap validitas tes mesti terkait dengan tujuan

penggunaan hasil tes itu (Nurgiyantoro, 2010:152). Dari pernyataan Gronlund, ada

tiga hal penting yang perlu diperhatikan ketika berbicara tentang validitas. Validitas

merupakan dukungan beberapa bukti dan teori terhadap penafsiran hasil penilaian

siswa.

Suatu sklala pengukuran dapat valid apabila skala tersebut digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sarwono, 2009:99). Pernyataan tersebut

berarti suatu skala pengukuran dikatakan valid jiha skala tersebut sesuai dengan objek

yang akan diukur. Misalnya skala nominal digunakan untuk mengukur variable

nominal bukan parametik.

Empat prinsip validitas dikemukakan oleh Messick (1986b, 1994a) dalam Nitko

dan Brookhart (2011), yaitu interpretation, uses, values, dan consequences. (1)

Interpretasi terhadap hasil penilaian siswa hanya valid jika dapat menunjukkan bukti

yang mendukung kelayakan dan kebenarannya, (2) penggunaan atau pemakaian hasil

penilaian hanya valid pada tahapan yang mana yang dapat dibuktikan kebenaran dan

kelayakannya, (3) interpretasi dan penggunaaan hasil analisis hanya valid jika nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

25

yang disiratkan mereka (para siswa) layak, (4) interpretasi dan penggunaan hasil

penilaian hanya valid ketika akibat atau konsekuensi dari interpretasi dan penggunaan

hasil penialaan tersebut konsisten dengan nilai kelayakannya.

Empat prinsip di atas kurang lebih menggambarkan tentang kelayakan interpretasi,

kelayakan penggunaan, kelayakan nilai, dan kelayakan konsekuensi atau hasil yang

ditimbulkan. Kelayakan interpretasi yang dimaksudkan adalah interpretasi atau

anggapan yang peneliti miliki terhadap hasil belajar siswa, baru dikatakan valid jika

ada bukti-bukti yang mendukung interpretasi tersebut. Dalam menggunakan hasil

penilaian, peneliti juga harus menggunakan interpretasi yang telah valid terhadap

hasil penilaian.

Berdasarkan analisis rasional atau pertimbangan logika, validitas dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu valiitas isi dan validitas konstruk. Berdasarkan data

empirik, validitas dibedakan menjadi dua yaitu validitas sejalan dan vaiditas ramalan

(Nurgiyantoro, 2010: 155). Berikut akan dibahas secara singkat tentang beberapa

jenis validitas tersebut menurut Nurgiyantoro.

1. Validitas isi

Validitas isi menurut Gronlund (1985) dalam Nurgiyantoro (2010) disebut validasi

yang pembuktiannya berdasarkan isi . validasi ini dimaknai sebagai proses penentuan

seberapa jauh suatu alat tes menunjukkan kerelevansian dan keterwakulan terhadap

ranah tugas yang diukur. Validitas isi merupakan jenis vaiditas yang harus terpenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

26

dalam alat tes, khususnya alat tes yang disusun oleh guru untuk mengukur tingkat

keberhasilan peserta didik. Pemenuhan dan penemuan bukti-bukti validitas isi

terutama dilihat dari kesesuaiannya dengan kisi-kisi yang dipakai sebagai dasar

penyusunan butir-butir tesnya itu sendiri.

2. Validitas Konstruk

Validitas konstruk merupakan jenis validitas yang oleh Gronlund (1985) dan

Popham (1995) dikatakan pembuktiannya berdasarkan konstruk. Validitas konstruk

berkaitan dengan konstruk atau konsep bidang ilmu yang akan iuji validitas tesnya.

Konstruk merupakan suatu hipotesis yan gberkenaan dengan suatu bidang ilmu atau

sub bidang tertentu (Nurgiyantoro, 2010: 156).

3. Vaiditas Sejalan

Validitas ini dimaknai sebagai proses penentuansejauh mana skor sebuah tes

berkaitan dengan skor tes yang lain. Skor penilaian tes itu lah yang disebut sebagai

kriteria atau pembanding. Dengan demikian vaiditas sejalan dapat dimaknai sebagai

pembuktian apakan skor hasil tes pada suatu bidang mencerminkan atau sesuai engan

skor bidang yang lain yang waktu pengukurannya bersamaan (Nurgiyantoro, 2010:

157).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

27

4. Valiitas Prediktif

Validitas prediktif merujuk pada pengertian pembuktian apakah skor alat tes yang

diujikan kini mempunyai kaitan dengan skor tes atau prestasi yang diteskan atau

dicapai kemudian (Nurgiyantoro, 2010: 159).

2.2.7 Reliabilitas

Realibilitas adalah konsistensi pengukuran, yaitu seberapa konsisten skor tes atau

hasil evaluasi suatu pengukuran ke pengukuran yang lain. Suatu perangkat penilaian

yang baik harus memiliki validitas dan realibilitas yang baik pula. Seorang peserta

didik yang di tes beberapa kali menggunakan alat tes yang sama dan memiliki hasil

yang sama pulam hal ini menandakan bahwa reliabilitas alat tes tersebut baik. Berikut

ini akan dijelaskan jenis-jenis reliabilitas menurut Nurgiyantoro, (2010:167-177).

1) Reliabilitas Ulang Uji

Teknik tes ulang uji adalah teknik memerkirakan tingkat reliabilitas tes

dengan melakukan kegiatan pengukuran dua kali terhadap tes yang sama kepada

peserta didik yang sama pula.

2) Reliabilitas Belah Dua

Pengujian reliabilitas tes dengan teknik belah dua (split half) dilakukan

dengan memisahkan skor hasil ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok ganjil

dan kelompok genap atau kelompok awal dan kelompok akhir. Caranya ialah

dengan menghitung jumlah skor untuk butir-butir soal bernomor ganjil dan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

28

bernomor genap. Kedua jumlah skor tersebut kemudian dikorelasikan untuk

mendapatkan koefisien korelasi (r) antara keduanya.

Untuk mendapatkan korelasi realibilitas seluruh tes, kita dapat memergunakan

rumus Spearman-Brown. Rumus Spearman-Brown yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

Realibilitas seluruh tes = 1+2 𝑋 𝑟

1+𝑟

3) Reliabilitas Rumus Kuder-Richardson 20 dan 21

Pengujian realibilitas tes dengan memergunakan rumus Kuder Richardson

(K—R) 20 dan 21, dilakukan dengan membandingkan skor butir-butir tes. Jika

butir-butir tes itu menunjukkan tingginya tingkat kesesuaian (degree of

agreement), kita dapat menyimpulkan bahwa hasil pengukuran hasil tes itu

konsisten. Rumus K-R 20 dan 21 menunjukkan seri karena kedua orang itu

mengembangkan banyak rumus yang diberi nomor seri.

Rumus K—R 20 sebagai berikut:

r = 𝑛

𝑛−1(1 −

𝑝𝑞

s2 )

r = Koefisien relibilitas tes

n = Jumlah butir soal

p = Proporsi jawaban betul

q = Proporsi jawaban salah (q=1-p)

s = Simpangan baku, s2; varian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

29

Rumus K—R 21 adalah sebagai berikut:

r = 𝑛

𝑛−1(1 −

𝑋(𝑛−𝑋)

ns2 )

Keterangan:

X = rata-rata hitung (mean), sedangkan simbol-simbol yang lain sama

seperti yang di atas.

4) Reliabilitas Alpha Cronbach

Rumus realibilitas Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur realibilitas

produk instrumen penilaian berupa butir soal. Koefisien reliabilitas Alpha

Cronbach diterapkan diterapkan pada tes yang mempunyai skor berskala dan

dikhotomis sekaligus. Artinya, prosedur uji realibilitas ini diterapkan pada hasil

pengukuran yang berjenjang.

Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

r = 𝑘

𝑘−1(1 −

si2

si2 )

keterangan:

k = Jumlah butir soal

si2 = Jumlah varian butir-butir

st2 = varian total (untuk seluruh butir tes)

5) Reliabilitas Bentuk Pararel

Pengujian realibilitas hasil pengukuran tes dengan teknik butir pararel

dilakukan terhadap adanya dua perangkat tes yang bersifat pararel. Untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

30

menguji reliabilitas hasil pengukuran tes, kedua perangkat tes tersebut

diujicobakan kepada sejumlah subjek yang sama, kemudian hasilnya

dikorelasikan. Tinggi rendahnya koefisien korelasi akan mencerminkan

reliabilitas hasil pengukuran kedua perangkat tes tersebut.

6) Reliabilitas Bentuk Tes Uraian

Reliabilitas bentuk tes uraian dapat dicari dengan memergunakan rumus

koefisien Alpha Cronbach. Berikut rumus koefisien Alpha Cronbach untuik soal

uraian

r = 𝑘

𝑘−1(1 −

si2

si2 )

keterangan:

k = Jumlah butir soal

si2 = Jumlah varian butir-butir

st2 = varian total (untuk seluruh butir tes)

Realibilitas yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu realibilitas

Alpha Cronbach. Rumus realibilitas Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur

realibilitas produk instrumen penilaian berupa butir soal (Nurgiyantoro,

2010:171).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

31

2.2.8 Analisis Butir Soal

Analisis Butir Soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaan-pertanyaan

tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai. Ada

dua jenis analisis butir soal, yakni tingkat kesukaran soal dan analisis daya pembeda

(Sudjana, 1990:135-141).

1) Analisis tingkat kesulitan

Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi

kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk, sedang, dan

sukar. Ada beberapa dasar pertimbangan dalam menentukan proporsi jumlah kategori

mudah, sedang, dan sukar. Pertimbangan pertama adalah adanya keseimbangan,

yakni jumlah soal yang sama untuk ketiga kategori tersebut. Artinya jumlah soal

mudah, sedang, dan sukar jumlahnya seimbang. Pertimbangan kedua proporsi jumlah

soal untuk ketiga kategori tersebut didasarkan atas kurva normal. Artinya, sebagian

besar soal berada dalam kategori sedang, sebagian lagi termasuk ke dalam kategori

mudah dan sukar dengan proporsi yang seimbang.

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

𝐼 =𝐵

𝑁

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

32

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan

Kriteria yang digunakan adalah akin kecil indeks yang diperoleh, maka makin

sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal

tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:

0—0,30 = soal kategori sukar

0,31—0,70 = soal kategori sedang

0,71—1,00 = soal kategori mudah

2) Analisis daya pembeda

Menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan

tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk ke dalam kategori lemah atau

rendah dan kategori kuat atau tinggi prestasinya. Artinya, bila soal tersebut diberikan

kepada anak yang mampu, hasilnya menunjukkan prestasi yang tinggi; dan bila

diberikan kepada siswa yang lemah, hasilnya rendah. Tes dikatakan tidak memiliki

daya pembeda apabila tes tersebut, jika diujikan kepada anak berprestasi tinggi,

hasilnya rendah, tetapi bila diberikan kepda anak yang lemah, hasilnya lebih tinggi.

Atau bila diberikan kepada kedua kategori siswa tersebut, hasilnya sama saja. Dengan

demikian tes yang tidakmemiliki daya pembeda, tidak akan menghasilkan gambaran

hasil yang sesuai dengan gambaran siswa yang sebenarnya.

Cara yang biasa dilakukan dalam analisis daya pembeda adalah dengan

menggunakan tabel atau kriteria dari Rose dan Stanley seperti dalam analisis tingkat

kesukaran soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

33

Rumusnya adalah:

Keterangan:

SR = Jumlah siswa yang menjawab salah kelompok rendah

ST = Jumlah siswa yang menjawab salah kelompok tinggi

2.2.9 Kurikulum

Kurikulum tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran, istilah kurikulum

berasal dari bahasa Latin, yakni “Curriculae”, artinya jarak yang harus ditempuh oleh

seorang pelari. Pada waktu itu, pengertian kurikulum ialah jarak wakut pendidikan

yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dengan

menempuh satu kurikulum, siswa dapat memperoleh ijazah, dalam hal ini ijazah pada

hakikatnya merupakan suatu bukti bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang

berupa rencana pelajaran, sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu

jarak antarsatu tempat ke tempat yang lainnya dan akhirnya mencapai finish. Dengan

kata lain, kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai

titik akhir dari suatu pelrjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu.

Hamalik (2001 dalam Susilo, 2007:78-79) memberikan beberapa tafsiran

kurikulum dalam tiga hal, yaitu:

SR—ST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

34

1) Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata

ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh

sejumlah pengetahuan. Mata ajaran (subject matter) dipandang sebagai

pengalaman orang tua atau orang-orang pandai masa lampau, yang telah disusun

secara sistematis dan logis.

2) Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu program

pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu

para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan

perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan

pembelajaran. Itu sebabnya kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar

maksud tersebut dapat tercapai

3) Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Hal ini kurikulum merupakan suatu

serangkaian pengalaman belajar.

Pengertian ini menunjukkan, bahwa kegiatan-kegiatan kurikulum tidak

terbatas dalam ruang kelas saja, melainkan juga mencakup kegiatan-kegiatan di

luar kelas. Tak ada pemisahan yang tegas antara intra dan ekstrakurikulum.

Semua kegiatan yang memberikan pengalaman belajar/pendidikan bagi siswa

pada hakikatnya adalah kurikulum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

35

Kurikulum menurut Soetopo dan Soemanto (1986) dalam Hamalik

(2007:79) memiliki lima definisi. Kelima definisi tersebut akan dipaparkan

sebagai berikut.

1) Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang

program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke

tahun.

2) Kurikulum dilukiskan sebagai bahan tertulis yang dimaksudkan untuk

digunakan oleh para guru di dalam melaksanakan pelajaran untuk murid-

muridnya.

3) Kurikulum adalah suatu usaha yang menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri

yang penting dari suatu rencana pendidikan dalam bentuk yang sedemikian

rupa sehingga dapat dilaksanakan oleh guru di sekolah.

4) Kurikulum diartikan sebagai tujuan pengajaran, pengalaman-pengalaman

belajar, alat-alat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncana kan dan

digunakan dalam pendidikan.

5) Kurikulum dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan

dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

36

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan belajar mengajar (Bab 1, Ps. 1 butir 9 dalam Hamalik, 2007:18).

Dari berbagai pengertian kurikulum dari pendapat beberapa ahli di atas,

peneliti berpendapat bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana pembelajaran

yang disusun secara sistematis yang digunakan oleh sekolah-sekolah sebagai

acuan utama dalam melaksanakan pendidikan.

2.2.9.1 Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill,

dan pendidikan karakter. Siswa dituntut untuk lebih memahami materi yang ada

secara mandiri, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki karakter yang

mulia. Kurikulum 2013 mewajibkan peserta didik untuk mengikuti mata pelajaran di

satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan.

Menurut kemendikbud (2013), pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-

prinsip berikut:

1. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan

dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada delapan Standar Nasional

Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi

lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

37

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian

pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan

penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.

2. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai

isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan

informasi.

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan pola piker sebagai berikut: 1) pola

pembelajaran yang berpusat pada guru menjasi pembelajaran berpusat pada

peserta didik; 2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik )

menjadi pembelajaran interaktif; 3) pola pembelajaran terisolasi menjadi

pembelajaran secara jejaring; 4) pola pembelajaran pasif menjadi pola

pembelajaran aktif-mencari. 5) pola pikir sendiri menjadi belajar kelompok; 6)

pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;

7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users); 8)

pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal menjadi pembelajaran ilmu

pengetahuan jamak.

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai

daftar mata pelajaran. Pendekatan kurikulum 2013 untuk Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

38

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan.

Dalam kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: 1) tata

kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat

kolaboratif; 2) penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kompetensi

manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kepegawaian; 3) penguatan

sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

5. Penguatan materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi

yang relevan bagi peserta didik. Kurikulum 2013 dirancang untuk karakteristik

sebagai berikut:

a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

sosial, rasa ingin tau, kreativitas, kerja sama dengan kompetensi intelektual

dan psikomotorik.

b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber

belajar.

c. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya

dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

d. Memberikan waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

39

e. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

f. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)

kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses

pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan

dalam kompetensi ini.

g. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling

memperkuat dan memperkaya antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan

(Kunandar, 2013:22).

Dari penjelasan di atas, maka peneliti mendapat gambaran tentang

kompetensi inti dan kompetensi dasar. Jadi, dalam kurikulum 2013 istilah SK

atau standar kompetensi telah diganti menjadi kompetensi inti yang dijabarkan

secara lebih terperinci dalam kompetensi dasar.

2.2.10 Kisi-kisi

Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan kompetensi

tertentu . fungsi kisi-kisi adalah sebagai pedoman untuk membaca soal atau merakit

soal menjai perangkat tes. Kisi-kisi yang baik akan memperoleh perangkat soal yang

relatif sama sekalipun penulis soalnya berbeda (Arifin, 2009:93).

Kisi-kisi soal disusun berdasarkan RPP yang telah dibuat oleh para guru sesuai

dengan KD dan KI yang ada. Adapun langkah-langkah peneliti dalam membuat kisi-

kisi soal adalah: (1) analisis KI dan KD yang tertera pada RPP; (2) menyusun kisi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

40

kisi; (3) membuat soal; (4) membuat kunci jawaban; (5) menyusun pedoman

penskoran.

2.2.11 Taksonomi Bloom

Perumusan tujuan pembelajaran berttik tolak dari tingkah laku dan bersifat

operasional. Maka dari itu perlu adanya pengklasifikasian (taksonomi) tujuan

pembelajaran. Salah satu ahli yang merumuskan taksonomi tersebut adalah Bloom

yang kita kenal dengan nama Taksonomi Bloom. Taksonomi tujuan pembelajaran

umumnya terbagi menjadi tida ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Hierarki Taksonomi Bloom dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1: Hierarki dalam taksonomi Bloom (Kusaeri, 2014:32).

Menurut Depdikbud, Butir-butir soal dikembangkan menjadi enam tingkatan,

yaitu: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi

(C5), dan mencipta (C6). Proporsi di antara jenjang pengetahuan tingkat SMP untuk

PENGETAHUAN

Mengingat

Menghafal

Menyebut

PEMAHAMAN

Menerangkan

Menjelaskan

Merangkum

PENERAPAN

Menghitung

Membuktikan

Melengkapi

ANALISIS

Memilah

Membedakan

Membagi

SINTESIS

Merangkai

Merancang

Mengatur

EVALUASI

Mengkritik

Menilai

Menafsirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

41

C1 – C2 berkisar 20%, C3-C4 berkisar 55%, C5 berkisar 15%, dan C6 berkisar 10%

(Depdikbud, 2014: 48).

1) Pengetahuan (C1)

Ranah pengetahuan merupakan tingkat kompetensi yang terendah. Pada

tingkatan ini soal dibuat untuk mengetahui kompetensi peserta didik dalam

mengingat kembali materi yang pernah diterimanya. Soal pengetahuan lebih

menuntut peserta didik dalam mengingat sesuatu (hafalan) (Depdikbud: 2014: 48).

Contoh soal untuk jenjang C1:

Dalam sejarah kesusastraan Indonesia, penyair yang banyak membaca puisi

kontemporer adalah ….

A. W.S. Rendra

B. Ramadhan K.H

C. Sutarji Calzoum Bachri

D. Putu Wijaya

2) Pemahaman (C2)

Pada tingkatan ini peserta didik dituntut untuk memahami/mengerti materi

yang telah diajarkan dan tidak sekedar hafalan. Soal pemahaman menuntut jawaban

berupa pernyataan atau contoh dari suatu konsep dengan bahasa sendiri

(Depdikbud: 2014: 48). Contoh soal:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

42

Perbedaan prosa, puisi, dan drama dalam kesusastraan Indonesia didasarkan

atas….

A. bahasa yang digunakan

B. pengembangan plot dan struktur cerita

C. perwujudan lahiriah sebuah karya sastra

D. banyaknya tokoh dalam cerita

3) Penerapan (C3)

Dalam tataran penerapan, peserta didik dituntut untuk mengimplementasikan

prinsip, konsep dalam situasi tertentu, dan umumnya belum pernah dikenal atau

disampaikan guru di kelas (Depdikbud: 2014: 48). Contoh soal:

4) Analisis (C4)

Pada tataran Analisis, peserta didik dituntut untuk menggunakan informasi

ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat,

dan menemukan hubungan sebab akibat.Soal analisis menuntut jawaban informatif,

penemuan asumsi, dan penemuan sebab akibat (Depdikbud: 2014: 49). Contoh soal:

5) Evaluasi (C5)

Jenjang soal evaluasi (C5) merupakan ranah pengetahuan menuntut peserta

didik melakukan evaluasi informasi, seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori, dan

termasuk di dalamnya melakukan keputusan terhadap hasil analisis untuk suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

43

kebijakan.Soal tingkat evaluasi menuntut jawaban berupa keputusan dan penentuan

suatu nilai informasi (Depdikbud: 2014: 49). Contoh soal:

Hasan mendengarkan dengan tekun ” Acara Pembinaan Bahasa Indonesia ”

melalui TV. Sebentar-sebentar ia mencatat, kemudian cepat beralih dan

memperhatikan kembali kepada pembicara. Hasan tidak beranjak dari kursinya

sebelum acara tersebut selesai. Berdasarkan contoh tersebut, Hasan memiliki unsur-

unsur, misalnya, konsentrasi penuh, bertujuan, berminat, siap secara fisik dan

mental. Unsur-unsur tersebut termasuk bagian dari …

A. pembicara

B. pembicaraan

C. penyimak

D. situasi

6) Mencipta (C6)

Jenjang soal mencipta (C6) merupakan ranah pengetahuan tertinggi,

menuntut peserta didik memiliki kompetensi dalam merancang suatu kegiatan,

membuat atau mendesain suatu benda produk dengan berbagai pertimbangan dan

analisis. Merancang dalam ranah pengetahuan sebatas pada menghasilkan

prototipe atau ide/gagasan dalam bentuk konseptual (Depdikbud: 2014: 50).

Contoh soal : Akhir-akhir ini, kota-kota besar di Indonesia sering dilanda

banjir yang cukup merepotkan. Banyak kalangan menilai bahwa tata ruang yang

tidak sesuai dan terkesan dibangun asal-asalan menjadi penyebabnya, sehingga

hampir tiap tahun dipastikan akan tergenang banjir. Tapi di lain pihak, kita juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

44

menyaksikan sampah yang berserakan di mana-mana dan tak terkendali. Sampah-

sampah ini menghalangi aliran air yang mengalir ke tempat sebenarnya, dan

menjadi salah satu penyebab banjir.

Pertanyaan:

Buatlah rancangan upaya-upaya yang sekiranya dapat dilakukan untuk

mengurangi risiko banjir sehingga tidak menimbulkan bencana!

2.2.12 Langkah-langkah penyusunan Perangkat Tes

Dalam Djiwandono (2008) dijelaskan beberapa langkah-langkah yang perlu

dilakukan sejak awal untuk menghasilkan perangkat tes seperti yang direncanakan:

1) Penyusunan kisi-kisi tes (table of spesification), yaitu tabel yang memuat rumusan

tiga tujuan umum, rincian tujuan khusus, yang disusun secara bertingkat mulai dari

yang paling sederhana sampai dengan yang paling sulit, isertai jumlah atau

presentasi butir tes atau pertanyaan untuk masing-masing rincian tujuan, sesuai

dengan tingkat relevansi atau pentingnya pada tes yang dijalankan.

2) Perumusan petunjuk penggunaan tes dan bila perlu pemberian contoh pengerjaan.

3) Penyusunan kunci jawaban (untuk tes objektif) dengan skor 1 bila benar dan 0 bila

salah, dan rambu-rambu penskoran (untuk tes subjektif) dengan rentangan skor

tertentu (misalnya 2,1,0, atau 4,3,2,1,dll), tergantung pda ketepatan dan

kelengkapan jawaban peserta sesuai dengan rincian rambu-rambu penskoran yang

telah disusun sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

45

4) Penetapan metode validasi tes untuk melakukan kajian terhadap validitas dan

Reliabilitas, dengan merujuk kepada rumus penghitungan yang sesuai dengan jenis

dan format tes yang digunakan.

5) Pengumpulan umpan balik untuk memperbaiki konsep tes yang telah tersusun

melalui berbagai cara termasuk moderating atau editing yaitu masukan dari ahli

dan teman sejawat tentang berbagai aspek tes yang sedang disusun.

6) Revisi terhadap konsep tes berdasarkan umpan balik, catatan, dan hasil analisis uji

coba untuk menghasilkan tes yang sesuai dengan yang direncanakan.

7) Penyusunan seluruh perangkat tes yang lengkap yang terdiri dari: (a) Tes dengan

butir-butir tes yang dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan, (b) lembar jawaban,

jika diperlukan, dalam jumlah yang cukup, (c) Kunci jawaban atau rambu-rambu

penskoran untuk digunakan oleh pengajar (Djiwandono, 2008: 201-203).

2.2.13 Kaidah Penulisan Soal yang Baik

Kaidah-kaidah penulisan soal merupakan petunjuk atau pedoman yang perlu

diikuti penulis agar soal yang dihasilkan memiliki mutu yang baik. Kaidah penulisan

soal dibedakan ke dalam tiga hal yaitu materi, konstruksi, dan Bahasa yang akan

diuraikan di bawah ini (Surapranata, 2005:179). Penyusunan soal yang baik harus

mengikuti kaidah-kaidah penulisan soal. Jika tidak mnegikuti kaidah penulisan soal

maka soal yang akan dihasilkan pun kurang baik. Surapranata (2005:179-193)

menjelaskan kaidah-kaidah penulisan soal yang baik yaitu: (1) soal harus sesuai

dengan kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam kurikulum, (2) pilihan

jawaban harus berfungsi, homogen, dan logis, (3) setiap soal harus mempunyai satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

46

jawaban yang benar atau yang paling benar, (4) pokok soal harus dijelaskan secara

jelas dan tegas, (5) rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan

pernyataan yang diperlukan saja, (6) pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah

jawaban benar, (7) pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif

ganda, (8) gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal

harus jelas dan berfungsi, (9) panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama,

(10) pilihan jawaban jangan megandung pernyataan, “semua pilihan jawaban di atas

salah”, atau “semua pilihan jawaban di atas benar”, (11) pilihan jawaban yang

berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai

angka tersebut, atau kronologis waktunya, (12) butir soal jangan bergantung pada

jawaban soal sebelumnya, (13) setiap soal harus menggunakan Bahasa yang sesuai

dengan kaidah Bahasa Indonesia, (14) menggunakan Bahasa yang komunikatif

sehingga mudah dimengerti, (15) jangan menggunakan Bahasa yang berlaku

setempat, jika soal akan digunakan untuk daaerah lain atau nasional, dan (16) pilihan

jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan

pengertian. Letakkan kata tersebut pada pokok soal.

2.3. Kerangka Berpikir

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan kerangka berpikir yang akan

digunakan dalam mengembangkan instrumen penilaian kognitif mata pelajaran

Bahasa Indonesia, khususnya pada aspek kompetensi membaca para siswa. Instrumen

penilaian merupakan perangkat yang memegang peranan penting dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

47

evaluasi pembelajaran. Instrumen penilaian yang baik dan benar akan berpengaruh

pada hasil evaluasi pembelajaran. Seiring perkembangan kurikulum dan materi

pembelajaran, maka guru tidak hanya dituntut untuk dapat menciptakan sarana

pembelajaran yang baik tetapi juga instrumen penilaian yang tepat. Selama ini

instrumen yang dipakai belum dapat digunakan secara maksimal dalam menilai hasil

belajar siswa. Hal ini dikarenakan kurangnya minat para guru untuk menciptakan

suatu instrumen penilaian baru dan yang lebih tepat guna memberikan penilaian hasil

belajar siswa.

Penggunaan instrumen di sekolah-sekolah terutama di tingkat SMP adalah suatu

hal yang nyata. Masih banyak guru-guru yang memberikan penilaian tanpe

menggunakan instrumen yang jelas. Misanya saja ketika seorang guru Bahasa

Indonesia menilai tulisan teks eksemplum atau cerita pendek para siswa, guru tidak

memberikan nilai berdasarkan aspek-apek yang sudah ada dalam instrumen penilaian

tetapi hanya menilai berdasarkan misalnya penggunaan EYD (Ejaan yang

Disempurnakan), atau penggunaan tanda baca. Penilaian seperti inilah yang menjadi

masalah utama dan kurang tepat jika digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar

secara keseluruhan.

Solusi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan permasalahan di atas adalah

peneliti melakukan pengembangan instrumen penilaian berdasarkan analisis

kebutuhan instrumen penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 15

Yogyakarya. Uji coba produk akan dilakukan dalam dua tahap: 1) penilaian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

48

dilakukan oleh dosen ahli dari Universitas Sanata Dharma dan pengajar ahli dari

beberapa sekolah terpilh dan 2) uji lapangan. Terakhir, revisi berdasarkan hasil uji

coba produk.

Peneliti melakukan penelitian dengan subjek guru SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Teori yang digunakan dala penelitian ini adalah: 1) instrumen penilaian; 2) membaca;

3) validitas; 4) Reliabilitas; 5) penilaian; 6) metode R&D; dan 7) kurikulum 2013.

Peneliti menggunakan terori tersebut agar relevansi dengan judul penelitian

pengembangan instrumen penilaian yang akan dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan mengenai: 1) jenis penelitian, 2) model

pengembangan, 3) sumber data penelitian, 4) teknik pengumpulan data, 5) prosedur

pengembangan, 6) uji coba produk, dan 7) teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian pengembangan instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas

VIII ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan dengan data kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena

yang bersifat alamiah maupun fenomena rekayasa manusia (Sukmandinata, 2011).

Penelitian kuantitatif menurut Moleong (2007), penelitian kualitatif merupakan

penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Pemilihan jenis

penelitian ini didasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan produk

instrumen penilaian kompetensi membaca yang akan dibuat.

3.2 Model Pengembangan

Model pengembangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah model R&D

(Research and Development). Model pengembangan ini digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

50

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,

2014:297).

Untuk dapat menghasilkan produk instrumen penilaian kompetensi membaca

pada siswa kelas VIII digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan

untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat digunakan oleh para guru di

SMP Negeri 15 Yogyakarta, maka dilakukan penelitian utnuk mengujicobakan

produk tersebut.

Dick and Carey (2009) menjabarkan 10 langkah pengembangan instrumen

penilaian yaitu sebagai berikut:

Bagan 3.1 Tahapan Pengembangan Model Dick and Carey

Selain Dick and Carey, Sugiyono (2014:409) juga merumuskan sepuluh langkah

penelitian dan pengembangan yang ditunjukan dengan bagan berikut.

Asses

Need To

Identify

Goal (s)

Conduct

Instructiona

l Analysis

Analyze

Learners

and Contex

Write

Performanc

e Objective

Design and

conduct

Formative

Evaluation of

Instruction

Develop and

Select

Instructional

Materials

Develop

Instructional

Strategy

Develop

Assesment

Instrument

Design and

Conduct

Summative

Evaluation

Revise Instruction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

51

Bagan 3.2. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development

(R&D)

Berkaitan dengan judul penelitian dan kondisi yang ada di lapangan, maka

peneliti mengadaptasi beberapa langkah-langkah yang sesuai untuk diterapkan.

Langkah-langkah tersebut merupakan adaptasi dari kedua teori di atas yaitu teori

Sugiyono(2012) dan teori Dick and Carey dalam Tegeh (2010). Maka langkah-

langkah yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:

1. Analisis kebutuhan.

2. Pengumpulan data.

3.Pengembangan instrumen

penilaian.

4. Mendesain produk.

5. Validasi desain.

6. Revisi desain.

7. Uji coba produk

8. Revisi produk.

9.Produksi.

Potensi dan

Masalah

Desain

Produk

Pengumpulan

Data

Validasi

Desain

Uji Coba

Pemakaian

Revisi

Produk

Produksi

Masal

Revisi

Desain

Uji COba

Produk

Revisi

Desain

Revivi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

52

TAHAP I : ANALISIS KEBUTUHAN

AN KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

TAHAP II : TAHAP II : PENGUMPULAN DATA

ANALISIS KEBUTUHAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN

Analisis

Kompetensi Inti

Peng Pengembangan

Instrumen Penilaian

embangan Instrumen

Penilaian

Analisis Sumber

Belajar

Pengembangan

Pengembangan

instrumen

penilaian

penilaian

TAHAP III : PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN

BANGAN INSTRUMEN PENILAIAN

KONTEN

INSTRUMEN

INDIKATOR

PENGUMPULAN

BAHAN

DESAIN

PRODUK

TAHAP IV: DESAIN PRODUK

DASI DESAIN PRODUK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

53

Bagan 3.3. Skema Prosedur Penelitian Lapangan

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan memaparkan langkah-langkah peneliti dalam

mengembangkan produk. Pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar

membaca dilakukan dalam beberapa langkah, yaitu:

3.3.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai sistem

penilaian yang selama ini dilakukan, khususnya dalam pembelajaran membaca di

kelas. Informasi diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap guru pengampu

VALIDASI

Dosen ahli

Guru Ahli

Analisis

UJI C UJI COBA LAPANGAN

OBA LAPANGAN

REVISI PRODUK I

REVISI II

REVISI II

PRODUK INSTRUMEN PENILAIAN MEMBACA

PENILAIAN MEMBACA

TAHAP IV: VALIDASI DESAIN PRODUK

DASI DESAIN PRODUK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

54

mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dan

menganalisis RPP yang dibuat oleh guru tersebut.

3.3.2 Menyusun Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang ingin dihaslkan dalam penelitian ini adalah seperangkat

instrumen penilaian kompetensi dasar membaca untuk kelas VII. Penyusunan

spesifikasi produk mencakup kegiatan berikut ini: (1) Mempelajari RPP guru

pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk mengembangkan kisi-kisi yang

berkualitas dan memilah kompetensi dasar yang termasuk ke dalam kompetensi dasar

membaca. (2) Menentukan bentuk tes, yaitu pilihan ganda dan uraian untuk tes

kognitif dan tes unjuk kerja untuk ranah psikomotorik. (3) Membuat soal berdasarkan

kisi-kisi yang sudah dibuat, membuat kunci jawaban pilihan ganda dan uraian, dan

membuat rubrik penilaian. (4) Validasi isi oleh dosen ahli penilaian, dosen ahli

pengajaran Bahasa, dan guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. (5)

Melakukan revisi berdasarkan hasil validasi isi.

3.3.3 Menyusun Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian yang dimaksud berupa, kisi-kisi soal, butir-butir soal

kognitif dan psikomotorik, kunci jawaban soal pilihan ganda, pedoman penskoran,

dan rubrik penilaian.

3.3.4 Menilai Instrumen Penilaian

Dosen ahli penilaian dan dosen ahli pengajaran Bahasa melakukan penilaian

terhadap instrumen penilaian yang telah peneliti hasilkan. Penilaian meliputi

kejelasan, kesesuaian, dan kebenaran perangkat instrumen penilaian kompetensi dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

55

membaca. Penilaian berfungsi untuk memperbaiki kualitas instrumne penilaian

sebelum dilakukan uji coba produk di lapangan.

3.3.5 Revisi 1

Peneliti melakukan perbaikan terhadap instrumen yang telah dihasilkan,

perbaikan berdasarkan hasil penilaian yang diberikann oleh dosen ahli penilaian,

dosen ahli pengajaran Bahasa, dan guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Peneliti memperbaiki instrumen penilaian

dari segi kejelasan isi dan kelayakan instrumen yang dihasilkan.

3.3.6 Uji Coba Instrumen Penilaian

Uji coba instrumen penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan

realibilitas instrumen penilaian yang telah peneliti hasilkan. Sasaran uji coba produk

instrumen penilaian adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dan guru

pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3.3.7 Analisis Hasil Uji Coba

Berdasarkan hasil uji coba produk di lapangan, peneliti mengetahui kualitas

instrumen penilaian yang dihasilkan. Analisis yang dilakukan meliputi analisis

tingkat realibilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran butir soal. Analisis validitas

isi, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran butir soal dilakukan berdasarkan

skor pemerolehan siswa melalui uji coba terbatas maupun uji coba dalam sampel

besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

56

3.3.8 Revisi 2

Peneliti melakukan perbaikan untuk kedua kalinya berdasarkan hasil uji coba

produk instrumen penilaian di lapangan. Perbaikan yang peneliti lakukan berdasarkan

pada hasil perhitungan tingkat reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran butir

soal.

3.3.9 Produk

Setelah melalui tahap validasi isi, reliabilitas, uji coba instrumen penilaian, dan

analisis butir soal, peneliti melakukan perbaikan terhadap produk instrumen penilaian

tersebut. setelah melalui tahap perbaikan, instrumen penilaian dapat dikatakan

sebagai produk akhir.

3.4. Sumber Data Penelitian

3.4.1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 32 siswa kelas VII D SMP Negeri 15 Yogyakarta

dan guru Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta Ibu Retno

Handayani, S.Pd. Guru sebagai sumber data dapat memberikan data yang berupa 1)

subjek analisis kebutuhan dan 2) penggunaan instrumen penilaian kompetensi

membaca .

3.4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Peneliti memilih lokasi penelitian di SMP Negeri 15 Yogyakarta yang beralamat

di Jalan Tegal Lempuyangan Nomor 61, Seleman-Yogyakarta. Penelitian dilakukan

pada tanggal 18 sampai 25 Mei 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

57

3.4.3. Data penelitian

Data merupakan hasil pencatatan peneliti tentang objek penelitan (Soewandi,

2007:16) Data dalam penelitian pengembangan ini adalah data kualitatif dan

kuantitatif. data kualitatif berupa: 1) informasi yang didapat melalui angket analisis

kebutuhan instrumen penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya aspek

membaca; 2) wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII

SMP Negeri 15 Yogyakarta; 3) saran dari hasil konsultasi dengan dosen tentang

pengembangan instrumen penilaian.

Data kuantitatif berupa 1) pemerolehan skor dari butir-butir angket kebutuhan

guru terhadap instrumen penilaian; 2) pemerolehan nilai dari hasil penilaian produk

oleh dosen pengembangan dan guru Bahasa Indonesia dan 3) pemerolehan nilai hasil

pembelajaran siswa yang dinilai dengen instrumen penilaian yang dikembangkan.

Setelah itu akan dilakukan penghitungan kemudian disimpulkan secara deskriptif

untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan instrumen penilaian yang

dibutuhkan

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara

dan angket analisis kebutuhan. Menurut Arikunto (2006:219), instrumen adalah alat

bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan peneliti

dalam penelitian pengembangan ini adalah instrumen non tes, yaitu: (1) wawancara

untuk guru, dan (2) angket. Wawancara dilakukan untuk memperoleh infomasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

58

tentang instrumen penilaian kompetensi membaca Bahasa Indonesia oleh guru.

Angket digunakan guru untuk mengetahui informasi mengenai instrumen penilaian

kompetensi membaca.

1. Wawancara

Wawancara (interview) merupakan salah satu metode pengumpulan bahan (data

atau fakta). Pelaksanaannya bisa dilakukan bertatap muka (face to face) dengan orang

yang diwawancarai (interviewe), atau secara tidak langsung seperti melalui telephone,

internet, atau surat (wawancara tertulis termasuk lewat e-mail dan sms) (Romli,

2009:35).

Teknik ini ditujukan kepada guru Bahasa Indonesia kelas VII di SMP N 15

Yogyakarta. Hal ini ditujukan karena guru lebih mengetahui kesulitan-kesulitan apa

saja yang dialami guru dalam membuat instrumen penilaian kompetensi membaca

berdasarkan dengan kurikulum 2013.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara

No Butir Pertanyaan Jumlah

1 Apa yang Anda ketahui tentang instrumen penilaian

membaca dalam kurikulum 2013?

1

2 Bagaimana pengalaman Anda dalam menggunakan

rubrik penilaian keterampilan membaca?

1

3 Apakah penilaian dengan menggunakan rubrik akan

memudahkan guru dalam memberikan penilaian?

1

4 Jenis tes apa saja yang Anda gunakan untuk menilai

keterampilan membaca dalam kurikulum 2013?

1

5 Instrumen seperti apa yang Anda gunakan untuk

menilai hasil belajar siswa?

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

59

6 Seberapa sering Anda menggunakan instrumen

penilaian keterampilan membaca?

1

7 Apakah Anda sudah pernah membuat instrumen

penilaian membaca?

1

8 Aspek apa saja yang Anda nilai dalam menilai

keterampilan membaca siswa?

1

9 Kendala-kendala apa saja yang Anda temui dalam

pelaksanaan penilaian membaca pada pembelajaran

Bahasa Indonesia?

1

10 Langkah-langkah apa saja yang Anda lakukan ketika

menghadapi kendala tersebut?

1

11 Apakah peran evaluasi pembelajaran dapat membantu

proses belajar di kelas dan meningkatkan prestasi

belajar siswa?

1

12 Bagaimana pendapat Anda mengenai instrumen

penilaian membaca dalam kurikulum 2013?

1

13 Apakah ada saran untuk peneliti untuk

mengembangkan instrumen penilaian membaca?

1

3.6 Uji Coba Produk

Peneliti menggunakan dua uji coba produk yang akan dilakukan untuk

mengetahui kelayakan produk yang dihsilkan. Setelah produk direvisi berdasarkan

masukan dari dosen ahli dari Universitas Sanata Dharma dan guru bidang studi

Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, peneliti kemudian

melakukan uji coba terhadap 32 siswa kelas VII D SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Penilaian dilakukan dengan mengujicobakan soal-soal yang telah di susun yang

kemudian akan dinilai menggunakan rubrik penskoran dan panduan penilaian yang

ada. Uji coba produk berbeda dengan validasi meskipun tujuannya sama.

Perbedaannya adalah validasi penilaian oleh expert judgements terhadap produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

60

sebelum diujicobakan, sedangkan uji coba itu sendiri adalah tahap uji kelayakan

langsung pada subjek penelitian.

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menganalisis jawaban yang diberikan siswa

terhadap uji coba produk di lapangan. Pengolahan data hasil uji coba dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan vaiditas isi, reliabilitas Alpha Cronbach, tingkat kesukaran

butir soal dan daya pembeda. Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan

kuantitatif dengan penjelasan sebagai berikut:

Skala penilaian terhadap instrumen penilaian kompetensi dasar membaca yang

dikembangkan yaitu Sangat Baik (4), B (3), Kurang (2), Sangat Kurang (1). Skor

yang telah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kuaitatif skala empat

dengan acuan menurut Arikunto (20111:245) sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Produk Pengembangan Instrumen Penilaian

Interval Presentase Tingkat

Pencapaian

Nilai Kualifikasi

3.20-4.00 (80%-100%) 4 Sangat Baik

2.80-3.19 (70%-79%) 3 Baik

2.55- 2.79 (65%-69%) 2 Kurang

<2.55 (< 65%) 1 Sangat Kurang

Hasil dari perhitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari

rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data

kualitatif dalam kategori tertentu yang tertera pada tabel kualifikasi skala empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

61

Perhitungan interval presentasi tingkat pencapaian dilakukan dengan menggunakan

kurva normal.

3.8 Uji Validitas Instrumen Penilaian

Validitas adalah proses penentuan sejauh mana alat tes itu relevan dan dapat

mewakili ranah yang dimaksudkan (Gronlund (1985) dalam Nurgiyantoro (

2010:155-156)). Prosedur yang biasa dilakukan adalah membuat butir-butir soal tes

berdasarkan kisi-kisi (kisi-kisi juga sudah ditelaah) dan kemudian butir-butir soal

ditelaah sejawat oleh orang yang ahli dalam bidang yang bersangkutan (expert

judgment). Kerja telaah atau pencocokan kedua hal tersebut dapat dipandang sebagai

penemuan bukti-bukti validitas.

Validitas isi merupakan jenis validitas yang ahrus terpenuhi dalam alat tes,

khususnya alat tes yang disusun oleh guru untuk mengukur tingkat keberhasilan

belajar peserta didik.

Kriteria penilaian validitas isi, yaitu:

Skor rata-rata =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 1+⋯+𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘

Skor 1= kurang, skor 2 = cukup, skor 3= baik, skor 4= sangat baik

Produk yang memperoleh rentang skor 2-4 dapat diujicobakan kepada

siswa. Produk yang masih mendapat skor 1 harus direvisi terlebih dahulu sebelum

diujicobakan kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

62

3.9 Realibilitas Produk Instrumen Penilaian

Rumus realibilitas Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur realibilitas

produk instrumen penilaian berupa butir soal. Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

diterapkan pada tes yang mempunyai skor berskala dan dikhotomis sekaligus.

Artinya, prosedur uji realibilitas ini diterapkan pada hasil pengukuran yang

berjenjang (Nurgiyantoro, 2010:171).

Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

r = 𝑘

𝑘−1(1 −

si2

si2 )

keterangan:

k = Jumlah butir soal

si2 = Jumlah varian butir-butir

st2 = varian total (untuk seluruh butir tes)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan hasil penelitian yang terdiri atas enam sub-bab. Sub-bab

pertama membahas paparan hasil analisis data hasil analisis kebutuhan. Sub-bab

kedua menyajikan paparan hasil penilaian produk pengembangan oleh dosen dan

guru bahasa Indonesia. Sub-bab ketiga mengulas uji coba produk pengembangan.

Sub-bab keempat mengulas tentang paparan hasil validitas siswa. Sub-bab kelima

mengulas hasil uji coba produk pengembangan instrumen penilaian pembelajaran

membaca. Sub-bab kelima terdiri dari tiga bagian, yaitu mengulas tingkat Reliabilitas

produk pengembangan instrumen penilaian, mengulas tingkat analisis butir soal yaitu

tingkat kesukaran dan daya beda butir soal yang dihasilkan oleh peneliti. Sub-bab

keenam menyajikan revisi produk pengembangan.

Penelitian ini telah melewati serangkaian proses hingga menghasilkan produk

berupa instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta. Rangkaian proses tersebut dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan

guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Analisis kebutuhan dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana penggunaan instrumen penilaian yang ada di SMP

Negeri 15 Yogyakarta dan apa kekurangannya. Setelah melakukan analisis

kebutuhan, peneliti kemudian melakukan bedah RPP yang digunakan oleh guru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

64

untuk menganalisa KD dan Indikator yang sesuai untuk nantinya menjadi dasar

pembuatan instrumen penilaian membaca. Langkah berikutnya adalah penelliti

melakukan bedah pustaka dengan mencari beberapa teori yang relevan dengan

penelitian ini. Setelah itu, peneliti merancang produk awal, yaitu kisi-kisi soal, soal

pilihan ganda, soal uraian, soal unjuk kerja, kunci jawaban, rubrik penskoran,

panduan penilaian dan lembar observasi. Produk yang dirancang ini selanjutnya

divalidasi oleh dosen ahli dan guru bahasa indonesia. Setelah produk divalidasi,

peneliti melakukan revisi berdasarkan saran dan masukan yang diberikan oleh para

validator. Tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba produk. Uji coba dilakukan

pada tanggal 18 sampai 23 Mei 2016 di SMP Negeri 15 Yogyakarta terhadap 32

siswa kelas VII D, dan guru Bahasa Indonesia Ibu Retno Handayani, S.Pd. Hasil uji

coba kemudian dianalisis dengan perhitungan menggunakan SPSS 23 dengan

koefisien Alpha Cronbach. Beberapa soal yang dinyatakan tidak layak akan direvisi.

Khusus untuk soa-soal yang setelah dianalisis ternyata memiliki nilai koefisien yang

sangat rendah, maka soal tersebut akan otomatis ditolak. Tahap akhir dari penelitian

ini adalah membuat produk akhir.

4.1 Paparan Analisis Data dan Hasil Analisis Kebutuhan

Dalam melakukan penelitian ini, lagkah pertama yang dilakukan adalah

menganalisis kebutuhan guru Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta, Ibu Retno Handayani, S.Pd. Peneliti menggunakan dua instrumen yaitu

yang pertama berupa instrumen wawancara yang berisi daftar pertanyaan wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

65

terkait kebutuhan guru akan instrumen penilaian khususnya pada ranah kognitif

membaca peserta didikkelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Instrumen kedua berupa

dokumen RPP yang digunakan oleh guru Bahasa Indonesia kelas VII.

Dari hasil analisis kebutuhan tersebut, peneliti mengembangkan produk

instrumen penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII khusunya pada ranah

kompetensi dasar membaca. Setelah peneliti membuat instrumen tersebut yang terdiri

dari: (1) kisi-kisi soal sesuai dengan kompetensi dasar kelas VII untuk kompetensi

dasar membaca, (2) soal-soal pilihan ganda, uraian, dan unjuk kerja, (3) Kunci

jawaban, (4) Pedoman penilaian, dan (5) panduan penskoran pilihan ganda dan

uraian. Instrumen yang telah dibuat tersebut kemudian divalidasi oleh dosen ahli dan

guru Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri Yogyakarta.

4.1.1 Paparan Hasil Wawancara

Instrumen wawancara yang digunakan peneliti berisikan daftar pertanyaan yang

diajukan kepada guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, Ibu

Retno Handayani, S.Pd., (terlampir). Hasil wawancara terhadap guru Bahasa

Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta adalah sebagai berikut.

Pertama, kompetensi dasar membaca peserta didik kelas VII SMP Negeri 15

yogyakarta masih rendah. Kebanyakan para peserta didik mengalami kesulitan ketika

harus membaca teks atau kutipan teks yang panjang. Guru bahasa Indonesia kelas VII

SMP Negeri 15 Yogyakarta telah menggunakan berbagai metode pengajaran untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

66

menanggulangi hal tersebut salah satunya adalah dengan menugaskan para peserta

didik membawa potongan teks yang mereka sukai baik dari koran, buku cerita, atau

internet.

Kedua, guru bahasa Indonesia belum pernah membuat instrumen penilaian untuk

menilai kompetensi membaca peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Penilaian hasil belajar peserta didik khususnya kompetensi dasar membaca hanya

menggunakan pedoman yang sudah ada dan diterapkan dari tahun ke tahun di SMP

Negeri 15 Yogyakarta.

Ketiga, instrumen penilaian yang dipakai oleh guru bahasa Indonesia di SMP

Negeri 15 Yogyakarta dalam menilai kompetensi dasar membaca para peserta didik

dibedakan sesuai dengan tingkat kelasnya antara kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX.

Pembedaan ini didasarkan pada tingkat kognitif dan keterampilan yang berbeda

antara peserta didik kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Keempat, dalam menilai kompetensi membaca peserta didik kelas VII SMP

Negeri 15 Yogyakarta, guru bahasa Indonesia kelas VII cenderung menggunakan tes

objektif, uraian, dan tes unjuk kerja. Untuk tes pilihan ganda dan uraian cenderung

memuat tentang kompetensi dasar (KD) 3 sedangkan kompetensi dasar (KD) 4

diterapkan dalam tes unjuk kerja.

Kelima, Guru bahasa Indonesia kelas VII belum pernah mencoba membuat

instrumen penilaian. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan guru dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

67

menyusun instrumen penilaian khususnya untuk menilai kompetensi membaca yang

dalam kurikulum 2013 tidak terpisah atau terintegrasi dengan kompetensi dasar

lainnya (membaca, berbicara, menyimak, dan aspek sikap spiritual/sosial).

Keenam, ketika menilai kompetensi membaca peserta didik, guru bahasa

Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta menekankan pada aspek kesesuaian

isi bacaan dengan butir pertanyaan pada soal esai atau pilhan ganda (untuk aspek

kognitif), serta intonasi, kejelasan pengucapan (artikulasi), dan kelancaran membaca

para peserta didik ketika mempresentasikan hasil kerja atau membacakan sebuah

bacaan (apek keterampilan).

Ketujuh, guru bahasa Indonesia mengalami kendala ketika menggunakan

instrumen penilaian khususnya untuk menilai hasil kompetensi membaca peserta

didik yaitu, instrumen yang dipakai belum bisa mengukur apakah peserta didik

memiliki kompetensi membaca sesuai dengan indikator pembelajaran atau tidak.

Kedelapan, untuk menghadapi kendala ketika menggunakan instrumen penilaian

kompetensi membaca peserta sisik kelas VII, guru bahasa Indonesia menilai hasil

belajar peserta didik kelas VII tanpa menggunakan instrumen, misalnya ketika

presentasi di depan kelas, agak kurang lancar maka akan diberi nilai 7 atau 6.5. tidak

ada patokan penilaian yang pasti.

Kesembilan, peran instrumen penilaian kompetensi membaca yang tepat,

khususnya untuk peserta didik kelas VII menurut guru bahasa Indonesia kelas VII

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

68

dangat membantu proses penilaian hasil pembelajaran peserta didik. Penilaian yang

konsisten memberikan hasil yang dianggap lebih valid dan mampu mengukur

kompetensi dasar membaca para peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Kesepuluh, penggunaan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik di SMP

Negeri 15 sudah cukup baik, tetapi belum banyak perbaikan yang dilakukan oleh para

guru untuk menghasilkan suatu instrumen yang layak dan mampu mengukur

kompetensi para peserta didik.

Kesebelas, guru bahasa Indonesia kelas VII menyarankan kepada para peneliti

untuk menyusun instrumen penilaian yang tepat khususnya untuk mengukur

kompetensi dasar membaca peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Diharapkan agar produk yang disusun bisa betul-betul mengukur kompetensi

membaca siswa.

4.1.2 Paparan Hasil Analisis Dokumen

Berkaitan dengan produk pengembangan instrumen penilaian yang akan peneliti

lakukan, peneliti juga menelaah RPP mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP

Negeri 15 Yogyakarta semester 1 dan semester 2. Peneliti menemukan beberapa hal

penting yang dapat dijadika panduan menyusun instrumen penilaian kompetensi

dasar membaca peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Pertama, materi yang diajarkan di kelas VII terdiri dari lima topik yaitu teks hasil

observasi, teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, teks eksplanasi, dan teks cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

69

pendek. Teks laporan observasi dan teks tanggapan deskriptif dajaran pada semester

1, sedangkan teks eksposisi, teks eksplanasi dan teks cerita pendek diajarkan pada

semester 2.

Kedua, KD dan indikator yang ada di RPP kelas VII SMP Negeri 15 memiliki

beberapa kekeliruan. Beberapa indikator yang dibuat, tidak sesuai dengan KD yang

telah ditetapkan. peneliti terlebih dahulu membenahi kesalahan-kesalahan yang ada

pada RPP tersebut dengan konsultasi dengan dosen pembimbing. Peneliti menyusun

kisi-kisi soal sesuai dengan KD dan indikator yang telah diperbaiki dari RPP bahasa

Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

4.1.3 Penyusunan Instrumen Tes

Penyusunan produk instrumen penilaian kompetensi dasar membaca unutk kelas

VII SMP Negeri 15 Yogyakarta dilakukan melalui serangkaian tahapan. Pertama,

peneliti melakulan analisis kebutuhan guru bahasa Indonesia kelas VII di SMP

Negeri 15 Yogyakarta. Analisis dilakukan melalui wawancara dengan beberapa butir

pertanyaan (terlampir). Setelah mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru

terkait instrumen penilaian membaca, kemudian peneliti melakukan bedah RPP untuk

menyesuaikan ranah kognitif membaca dengan KI dan KD yang ada di kelas VII.

Hasilnya adalah terdapat empat KD yang sesuai dengan ranah kognitif membaca

yaitu KD 3.1, KD 3.2, KD 3.3, dan KD 4.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

70

Tahapan berikutnya adalah menyusun instrumen penilaian yang meliputi kisi-kisi

soal, soal, kunci jawaban, pedoman penskoran, dan rubrik penilaian. Penyusunan

instrumen penilaian disesuaikan dengan materi pembelajaran kelas VII SMP Negeri

15 Yogyakarta, yang terdiri dari 5 topik utama meliputi teks hasil observasi, teks

tanggapan deskriptif, teks eksplanasi, teks eksposisi dan teks cerita pendek. Jenis soal

yang disusun adalah soal pilihan ganda, soal uraian, dan soal unjuk kerja.

Setelah melakukan penyusunan instrumen penilaian kompetensi membaca siswa

kelas VII, maka instrumen tersebut harus melewati dua jenis validasi sebelum

diproduksi menjadi produk akhir. Proses validasi yang dimaksud adalah proses

validasi internal dan eksternal. Validasi yang pertama dilakukan adalah validasi

internal, yakni validasi yang dilakukan oleh dosen ahli penilaian, dosen ahli

pengajaran bahasa, dan guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Proses validasi internal menghasilkan beberapa revisi atau perbaikan yang harus

dilakukan oleh peneliti. Validasi kedua adlah validasi eksternal, yaitu validasi yang

dilakukan dengan cara mengujicobakan produk pada guru dan siswa kelas VII SMP

Negeri 15 Yogyakarta. Produk yang telah direvisi setelah melalui tahap validasi

internal kemudian diujicobakan. Uji coba tersebut juga menghasilkan revisian yang

perlu dilakukan oleh peneliti. Setelah beberapa kali revisi yang dilakukan, maka

peneliti memproduksi produk akhir instrumen penilaian kompetensi membaca siswa

kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

4.2 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

71

Hasil penilaian produk pengembangan merupakan hasil penilaian oleh guru bahasa

Indonesia SMP Negeri 15 Yogyakarta, dosen ahli pengajaran bahasa, dan dosen ahli

penilaian. Penilaian produk pengembangan atau validitas adalah proses penentuan

sejauh mana tes itu relevan dan dapat mewakili ranah yang dimaksudkan (Gronlound

1985 dalam Nurgiyantoro, 2010:155-156). Sebelum melakukan uji coba di lapangan,

produk instrumen penilaian yang akan dikembangkan terlebih dahulu harus

divalidasi. Skripsi ini menggunakan empat validator untuk menilai validitas isi

produk instrumen penilaian pembelajaran membaca yang dihasilkan oleh peneliti.

Tiga ahli yang menilai produk pengembangan ini adalah guru bahasa Indonesia,

dosen ahli penilaian, dan dosen ahli pengajaran bahasa. Validitas produk

pengembangan ini dibagi dalam tiga bagian yaitu aspek materi, konstruk, dan

kebahasaan. Dosen ahli penilaian menilai aspek konstruk dari produk yang akan

dikembangkan. Dosen ahli pengajaran bahasa menilai aspek materi dan kebahasaan

yang dipakai oleh peneliti dalam menyusun instrumen penilaian. Guru bahasa

Indonesia menilai ketiga aspek tersebut yaitu materi, konstruk dan kebahasaan yang

digunakan dalam instrumen penilaian membaca. Validitas ini menggunakan

penskoran skala empat menurut Arikunto (2011). Berikut merupakan tabel kriteria

penilaian produk menurut Arikunto (2011).

Tabel 4.4 Kriteria Penilaian untuk Produk Pengembangan Instrumen Penilaian

Interval Presentase Tingkat Pencapaian Nilai Kualifikasi

3.20-4.00 (80%-100%) 4 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

72

2.80-3.19 (70%-79%) 3 Baik

2.55-2.79(65%-69%) 2 Kurang

< 2.55 (< 65%) 1 Sangat Kurang

4.2.1 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan oleh Guru

Guru bahasa Indonesia kelas VII yang menjadi validator adalah Ibu Retno

Handayani, S.Pd. Validasi kisi-kisi soal dilakukan pada tanggal 4 Mei 2016. Validasi

yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia mencakup lima hal yaitu: (1) kisi-kisi dan

soal pilihan ganda; (2) kisi-kisi dan soal uraian; (3) kisi-kisi dan soal unjuk kerja; (4)

rubrik penilaian; (5) pedoman penskoran.

4.2.1.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Berikut merupakan beberapa grafik hasil validasi kisi-kisi soal pilihan ganda

untuk lima teks materi pembelajaran semester 1 dan semester 2 oleh guru bahasa

Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, berdasarkan beberapa aspek yang

telah ditentukan (terlampir).

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1ASPEK 2ASPEK 3ASPEK 4ASPEK 5ASPEK 6ASPEK 7ASPEK 8ASPEK 9ASPEK 10ASPEK 11ASPEK 12ASPEK 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

73

Grafik 4.1 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks hasil observasi oleh Guru

Bahasa Indonesia

Grafik 4.1 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi soal

yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut maka diperoleh jumlah

rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 2.94 (baik). Jadi, dapat disimpulkan

bahwa kisi-kisi dan soal pilihan ganda untuk teks hasil observasi layak untuk diuji

cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Grafik 4.2 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks Tanggapan Deskriptif

oleh Guru Bahasa Indonesi

Grafik 4.2 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi soal teks

tanggapan deskriptif yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 2.906667

(baik).Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal pilihan ganda untuk teks

tanggapan deskriptif layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP

Negeri 15 Yogyakarta.

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1ASPEK 2ASPEK 3ASPEK 4ASPEK 5ASPEK 6ASPEK 7ASPEK 8ASPEK 9ASPEK 10ASPEK 11ASPEK 12ASPEK 13ASPEK 14ASPEK 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

74

Grafik 4.3 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks Eksposisi oleh guru bahasa

Indonesia

Grafik 4.3 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi soal

teks eksposisi yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut maka

diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 2.913333 (baik). Jadi,

dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal pilihan ganda untuk teks eksposisi layak

untuk diuji cobakan.

Grafik 4.4 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks Eksplanasi oleh Guru Bahasa

Indonesia

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1

ASPEK 2

ASPEK 3

ASPEK 4

ASPEK 5

ASPEK 6

ASPEK 7

ASPEK 8

ASPEK 9

ASPEK 10

ASPEK 11

ASPEK 12

ASPEK 13

ASPEK 14

ASPEK 15

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1ASPEK 2ASPEK 3ASPEK 4ASPEK 5ASPEK 6ASPEK 7ASPEK 8ASPEK 9ASPEK 10ASPEK 11ASPEK 12ASPEK 13ASPEK 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

75

Grafik 4.4 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi soal

teks eksplanasi yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut maka

diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 2.916667 (baik).Jadi,

dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal pilihan ganda untuk teks eksplanasi layak

untuk diujicobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Grafik 4.5 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Cerita Pendek oleh Guru

Bahasa Indonesia

Grafik 4.5 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi soal

teks cerita pendek yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 2.9 (baik). Jadi,

dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal pilihan ganda untuk teks cerita pendek

layak untuk diuji cobakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Berdasarkan paparan data dari kelima grafik validasi kisi-kisi dan soal pilihan

ganda yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia di atas, rata-rata jumlah skor yang

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1ASPEK 2ASPEK 3ASPEK 4ASPEK 5ASPEK 6ASPEK 7ASPEK 8ASPEK 9ASPEK 10ASPEK 11ASPEK 12ASPEK 13ASPEK 14ASPEK 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

76

diperoleh berkisar di angka 2.9. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal

pilihan ganda yang disusun oleh peneliti layak untuk diuji cobakan pada peserta didik

dengan beberapa revisi sesuai dengan masukan dari guru bahasa Indonesia kelas VII

SMP Negeri 15 Yogyakarta (terlampir).

4.2.1.2 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian

Berikut merupakan beberapa grafik hasil validasi kisi-kisi soal uraian untuk

lima teks materi pembelajaran semester 1 dan semester 2 oleh guru bahasa Indonesia

kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta , berdasarkan beberapa aspek yang telah

ditentukan (terlampir).

Grafik 4.6 Validasi Kisi-kisi dan Soal Uraian Teks hasil observasi oleh Guru Bahasa

Indonesia

Grafik 4.6 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi soal

uraian teks hasil observasi yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi

tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 3.8

(sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

aspek 5

aspek 6

aspek 7

aspek 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

77

laporan observasi layak untuk diuji cobakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta.

Grafik 4.7 Validasi Kisi-kisi dan Soal Uraian Teks Tanggapan Deskriptif oleh Guru

Bahasa Indonesia

Grafik 4.7 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi soal

uraian teks tanggapan deskriptif yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil

validasi tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru

adalah 3.6 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian

untuk teks tanggapan deskriptif layak untuk diuji cobakan pada siswa kelas VII SMP

Negeri 15 Yogyakarta.

Grafik 4.8 Validasi Kisi-kisi dan Soal Uraian Teks Eksposisi oleh Guru Bahasa

Indonesia

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

aspek 5

aspek 6

aspek 7

aspek 8

0

1

2

3

4aspek 1aspek 2aspek 3aspek 4aspek 5aspek 6aspek 7aspek 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

78

Grafik 4.8 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi soal

uraian teks eksposisi yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 3.75 (sangat

baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks eksposisi

layak untuk diuji cobakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Grafik 4.9 Validasi Kisi-kisi dan Soal Uraian Teks Eskplanasi oleh Guru Bahasa

Indonesia

Grafik 4.9 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi soal

uraian teks eksplanasi yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 3.75 (sangat

baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks eksplanasi

layak untuk diuji cobakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

aspek 5

aspek 6

aspek 7

aspek 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

79

Grafik 4.10 Validasi Kisi-kisi dan Soal Uraian Teks Cerita Pendek oleh Guru Bahasa

Indonesia

Grafik 4.10 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi soal

uraian teks cerita pendek yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi

tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 3.87

(sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks

cerita pendek layak untuk diuji cobakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta.

4.2.1.3 Validasi Kisi-kisi Soal Unjuk Kerja

Grafik 4.11 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja oleh Guru Bahasa Indonesia

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1aspek 2aspek 3aspek 4aspek 5aspek 6aspek 7aspek 8

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

aspek 5

aspek 6

aspek 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

80

Grafik 4.11 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi soal

unjuk kerja yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut maka

diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 2.87 (baik). Jadi,

dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal unjuk kerja layak untuk diuji cobakan

pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

4.2.1.4 Validasi Rubrik Penilaian

Penilaian terhadap rubrik penilaian yang disusun oleh peneliti merujuk pada

delapan aspek atau kriteria penilaian (terlampir). Validasi rubrik penilaian dilakukan

oleh guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta bertujuan

mengetahui apakah rubrik penilaian yang disusun oleh peneliti layak untuk digunakan

saat uji coba di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Berikut merupakan grafik hasil validasi

oleh guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Grafik 4.12 Validasi Rurik Penilaian oleh Guru Bahasa Indonesia

Grafik 4.12 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk validasi rubrik

penilaian yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut maka

diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 3.6 (sangat baik).

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

81

Jadi, dapat disimpulkan bahwa rubrik penilaian yang disusun oleh peneliti layak

untuk digunakan untuk menilai kompetensi membaca siswa kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta.

4.2.1.5 Validasi Kisi-kisi Pedoman Penskoran

Grafik 4.13 Validasi Kisi-kisi Pedoman Penskoran oleh Guru Bahasa Indonesia

Grafik 4.13 merupakan hasil skor yang diperoleh dari guru untuk kisi-kisi

pedoman penskoran yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari guru adalah 3.6 (sangat

baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa pedoman penskoran yang disusun oleh peneliti

layak untuk digunakan untuk menilai kompetensi membaca siswa kelas VII SMP

Negeri 15 Yogyakarta.

Ada beberapa masukan dari guru bahasa Indonesia untuk perbaikan terhadap

instrumen penilaian yang disusun oleh peneliti. Pertama, hilangkan kata “jelaskan”

pada soal pilihan ganda. Kedua, berilah kunci jawaban untuk soal uraian sebagai

pedoman untuk guru dalam menilai kompetensi maembaca siswa. Ketiga,

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

82

penggunaan kata kerja operasional. Berikut merupakan tabel contoh perbaikan soal

berdasarkan masukan dari guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta.

Tabel 4.5 Perbaikam Soal Pilihan Ganda

No. Soal Sebelum Perbaikan Soal Setelah Perbaikan

1 Jelaskan, informasi pokok yang

pada paragraf pertama adalah….

a. jerapah merupakan spesies

hewan tertinggi yang hidup di

darat.

b. jerapah betina mencapai tinggi

4.8 meter.

c. jerapah jantan mencapai tinggi

5.5 meter.

d. berat jerapah jantan mencapai

1360 kilogram.

Informasi pokok yang pada paragraf

pertama adalah…

a. jerapah merupakan spesies hewan

tertinggi yang hidup di darat.

b. jerapah betina mencapai tinggi 4.8

meter.

c. jerapah jantan mencapai tinggi 5.5

meter.

d. berat jerapah jantan mencapai 1360

kilogram.

4.2.2 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan Dosen Ahli Penilaian

Dosen ahli penilaian yang menjadi validator adalah Bapak Dr. Sebastianus

Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Validasi kisi-kisi soal dilakukan pada tanggal

26 April 2016. Validasi yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia mencakup lima

hal yaitu: (1) kisi-kisi dan soal pilihan ganda; (2) kisi-kisi dan soal uraian; (3) kisi-

kisi dan soal unjuk kerja; (4) rubrik penilaian; (5) pedoman penskoran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

83

4.2.2.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Berikut merupakan beberapa grafik hasil validasi kisi-kisi soal pilihan ganda

untuk lima teks materi pembelajaran semester 1 dan semester 2 oleh dosen ahli

penilaian, berdasarkan beberapa aspek yang telah ditentukan (terlampir).

Grafik 4.14 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks hasil observasi oleh Dosen

Ahli Penilaian

Grafik 4.14 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian untuk

kisi-kisi soal pilihan ganda untuk teks hasil observasi yang disusun oleh peneliti.

Berdasarkan hasil validasi tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang

diperoleh dari dosen ahli penilaian adalah 3.1 (baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa

kisi-kisi dan soal pilihan ganda untuk teks hasil observasi layak untuk diuji cobakan

pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1

ASPEK 2

ASPEK 3

ASPEK 4

ASPEK 5

ASPEK 6

ASPEK 7

ASPEK 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

84

Grafik 4.15 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks Tanggapan Deskriptif oleh

Dosen Ahli Penilaian

Grafik 4.15 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk kisi-kisi soal pilihan ganda teks tanggapan deskriptif yang disusun oleh

peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor

yang diperoleh dari dosen ahli penilaian adalah 3.285 (baik). Jadi, dapat disimpulkan

bahwa kisi-kisi dan soal pilihan ganda untuk teks tanggapan deskriptif layak untuk

diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Grafik 4.16 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks Eksplanasi oleh Dosen Ahli

Penilaian

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1ASPEK 2ASPEK 3ASPEK 4ASPEK 5ASPEK 6ASPEK 7ASPEK 8ASPEK 9ASPEK 10

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1

ASPEK 2

ASPEK 3

ASPEK 4

ASPEK 5

ASPEK 6

ASPEK 7

ASPEK 8

ASPEK 9

ASPEK 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

85

Grafik 4.16 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian adalah

3.105 (baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal pilihan ganda untuk

teks eksplanasi layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri

15 Yogyakarta.

Grafik 4.17 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks Eksposisi oleh Dosen Ahli

Penilaian

Grafik 4.17 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian adalah

3.03 (baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal pilihan ganda untuk teks

eksposisi layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta.

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1

ASPEK 2

ASPEK 3

ASPEK 4

ASPEK 5

ASPEK 6

ASPEK 7

ASPEK 8

ASPEK 9

ASPEK 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

86

Grafik 4.18 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks Cerita Pendek oleh Dosen

Ahli Penilaian

Grafik 4.18 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian adalah

3.07 (baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal pilihan ganda untuk teks

cerita pendek layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta.

Berdasarkan paparan data dari kelima grafik validasi kisi-kisi dan soal pilihan

ganda yang dilakukan oleh dosen ahli penilaian di atas, rata-rata jumlah skor yang

diperoleh berkisar di angka 3. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal

pilihan ganda yang disusun oleh peneliti layak untuk diuji cobakan pada peserta didik

kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, dengan beberapa revisi sesuai dengan masukan

dari dosen ahli penilaian (terlampir).

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1

ASPEK 2

ASPEK 3

ASPEK 4

ASPEK 5

ASPEK 6

ASPEK 7

ASPEK 8

ASPEK 9

ASPEK 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

87

4.2.2.2 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian

Berikut ini merupakan beberapa grafik hasil validasi kisi-kisi soal uraian

untuk lima teks materi pembelajaran semester 1 dan semester 2 oleh dosen ahli

penilaian, berdasarkan beberapa aspek yang telah ditentukan (terlampir).

Grafik 4.19 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian Teks hasil observasi oleh Dosen Ahli

Penilaian

Grafik 4.19 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian adalah

3.66 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks

hasil observasi layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri

15 Yogyakarta.

Grafik 4.20 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian Teks Tanggapan Deskriptif oleh Dosen

Ahli Penilaian

01234

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

88

Grafik 4.20 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian adalah

3.66 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks

tanggapan deskriptif layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP

Negeri 15 Yogyakarta.

Grafik 4.21 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian Teks Eksposisi oleh Dosen Ahli Penilaian

Grafik 4.21 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian adalah

4 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks

eksposisi layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta.

0

1

2

3

4

SKOR

1 aspek 1

2 aspek 2

3 aspek 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

89

Grafik 4.22 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian Teks Ekspanasi oleh Dosen Ahli Penilaian

Grafik 4.22 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian adalah

4 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks

eksplanasi layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta.

Grafik 4.23 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian Teks Cerita Pendek oleh Dosen Ahli

Penilaian

Grafik 4.23 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian adalah

0

1

2

3

4

SKOR

1 aspek 1

2 aspek 2

3 aspek 3

0

1

2

3

4

SKOR

1 aspek 1

2 aspek 2

3 aspek 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

90

4 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks

cerita pendek layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta.

Berdasarkan paparan data dari kelima grafik validasi kisi-kisi dan soal uraian

yang dilakukan oleh dosen ahli penilaian di atas, rata-rata jumlah skor yang diperoleh

berkisar di angka 4. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian yang

disusun oleh peneliti layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP

Negeri 15 Yogyakarta, dengan beberapa revisi sesuai dengan masukan dari dosen ahli

penilaian (terlampir).

4.2.2.3 Validasi Kisi-kisi Soal Unjuk Kerja

Penilaian terhadap kisi-kisi dan soal unjuk kerja merujuk pada delapan aspek

atau kriteria penilaian (terlampir). Berikut merupakan grafik kasil perolehan skor

penilaian yang dilakukan oleh dosen ahli penilaian.

Grafik 4.24 Validasi Kisi-kisi Soal Unjuk Kerja oleh Dosen Ahli Penilaian

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

aspek 5

aspek 6

aspek 7

aspek 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

91

Grafik 4.24 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk kisi-kisi soal unjuk kerja yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi

tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

adalah 3.75 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal unjuk

kerja layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta.

4.2.2.4 Validasi Rubrik Penilaian

Penilaian terhadap rubrik penilaian yang disusun oleh peneliti merujuk pada

delapan aspek atau kriteria penilaian (terlampir). Validasi rubrik penilaian dilakukan

oleh dosen ahli penilaian bertujuan mengetahui apakah rubrik penilaian yang disusun

oleh peneliti layak untuk digunakan saat uji coba di SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Berikut merupakan grafik hasil validasi oleh dosen ahli penilaian.

Grafik 4.25 Validasi Rubrik Penilaian oleh Dosen Ahli Penilaian

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

aspek 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

92

Grafik 4.25 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk rubrik penilaian yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut

maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian adalah

3.8 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa rubrik penilaian yang disusun oleh

peneliti layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta.

4.2.2.5 Validasi Pedoman Penskoran

Validasi yang dilakukan oleh dosen ahli penilaian terhadap pedoman

penskoran yang disusun oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah pedoman

penskoran tersebut layak untuk digunakan ketika uji coba di SMP Negeri 15

Yogyakarta. Validasi pedoman penskoran merujuk pada tiga aspek atau kriteria

penilaian yang telah ditetapkan (terlampir). Berikut merupakan grafik hasil vaidasi

yang dilakukan oleh dosen ahli penilaian.

Grafik 4.26 Validasi Pedoman Penskoran oleh Dosen Ahli Penilaian

Grafik 4.26 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

untuk pedoman penskoran yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

93

tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli penilaian

adalah 4 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa pedoman penskoran yang

disusun oleh peneliti layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP

Negeri 15 Yogyakarta.

Dosen ahli penilaian memberikan masukan terhadap produk yang disusun

oleh peneliti yaitu, penggunaan kata ”jelaskan” pada soal pilihan ganda harus

dihilangkan. Berikut merupakan paparan perbaikan butir soal pilihan ganda sesuai

dengan masukan dari dosen ahli penilaian.

Tabel 4.6 Perbaikan Soal Pilihan Ganda Berdasarkan Revisi Guru

Bahasa Indonesia

No. Soal Sebelum Perbaikan Soal Setelah Perbaikan

1. Jelaskan, informasi pokok yang

pada paragraf pertama adalah….

a. jerapah merupakan spesies

hewan tertinggi yang hidup di

darat.

b. jerapah betina mencapai tinggi

4.8 meter.

c. jerapah jantan mencapai tinggi

5.5 meter.

d. berat jerapah jantan mencapai

1360 kilogram.

Informasi pokok yang pada paragraf

pertama adalah…

a. jerapah merupakan spesies hewan

tertinggi yang hidup di darat.

b. jerapah betina mencapai tinggi 4.8

meter.

c. jerapah jantan mencapai tinggi 5.5

meter.

d. berat jerapah jantan mencapai 1360

kilogram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

94

4.2.3 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan Dosen ahli Pengajaran

Bahasa

Dosen ahli pengajaran bahasa yang menjadi validator adalah Bapak Apri

Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd. Validasi kisi-kisi soal dilakukan pada tanggal 26

April 2016. Validasi yang dilakukan oleh dosen ahli pengajaran bahasa mencakup

lima hal yaitu: (1) kisi-kisi dan soal pilihan ganda; (2) kisi-kisi dan soal uraian; (3)

kisi-kisi dan soal unjuk kerja; (4) rubrik penilaian; (5) pedoman penskoran.

4.2.3.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Grafik 4.27 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks hasil observasi oleh Dosen

Ahli Pengajaran Bahasa

Grafik 4.27 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran

bahasa untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi

tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli

pengajaran bahasa adalah 3.6 (baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal

pilihan ganda untuk teks hasil observasi layak untuk diuji cobakan pada peserta didik

kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1ASPEK 2ASPEK 3ASPEK 4ASPEK 5ASPEK 6ASPEK 7ASPEK 8ASPEK 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

95

Grafik 4.28 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks Tanggapan Deskriptif oleh

Dosen Ahli Pengajaran Bahasa

Grafik 4.28 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran

bahasa untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi

tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli

pengajaran bahasa adalah 3.716667 (baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi

dan soal pilihan ganda untuk teks tanggapan deskriptif layak untuk diuji cobakan

pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta pada peserta didik kelas VII

SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Grafik 4.29 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks Eksplanasi oleh Dosen Ahli

Pengajaran Bahasa

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1

ASPEK 2

ASPEK 3

ASPEK 4

ASPEK 5

ASPEK 6

ASPEK 7

ASPEK 8

ASPEK 9

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK1ASPEK2ASPEK3ASPEK4ASPEK5ASPEK6ASPEK7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

96

Grafik 4.29 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran

bahasa untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi

tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli

pengajaran bahasa adalah 3.716667 (baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi

dan soal pilihan ganda untuk teks eksplanasi layak untuk diuji cobakan pada peserta

didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Grafik 4.30 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Teks Eksposisi oleh Dosen Ahli

Pengajaran Bahasa

Grafik 4.30 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran

bahasa untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi

tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli

pengajaran bahasa adalah 3.816667 (baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi

dan soal pilihan ganda untuk teks eksposisi layak untuk diuji cobakan pada peserta

didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1

ASPEK 2

ASPEK 3

ASPEK 4

ASPEK 5

ASPEK 6

ASPEK 7

ASPEK 8

ASPEK 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

97

Grafik 4.31 Validasi Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Cerita Pendek oleh Dosen Ahli

Pengajaran Bahasa

Grafik 4.31 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran

bahasa untuk kisi-kisi soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi

tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli

pengajaran bahasa adalah 3.79 (baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan

soal pilihan ganda untuk teks cerita pendek layak untuk diuji cobakan pada peserta

didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Berdasarkan paparan data dari kelima grafik validasi kisi-kisi dan soal pilihan

ganda yang dilakukan oleh dosen ahli pengajaran bahasa di atas, rata-rata jumlah skor

yang diperoleh berkisar di atas angka 3.5. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan

soal pilihan ganda yang disusun oleh peneliti layak untuk diuji cobakan pada peserta

didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ASPEK 1

ASPEK 2

ASPEK 3

ASPEK 4

ASPEK 5

ASPEK 6

ASPEK 7

ASPEK 8

ASPEK 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

98

4.2.3.2 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian

Berikut merupakan beberapa grafik hasil validasi kisi-kisi soal uraian untuk lima

teks materi pembelajaran semester 1 dan semester 2 oleh dosen ahli pengajaran

bahasa , berdasarkan beberapa aspek yang telah ditentukan (terlampir).

Grafik 4.32 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian Teks hasil observasi oleh Dosen Ahli

Pengajaran Bahasa

Grafik 4.32 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahl pengajaran bahasa

untuk kisi-kisi soal uraian teks hasil observasi yang disusun oleh peneliti.

Berdasarkan hasil validasi tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang

diperoleh dari guru adalah 3.8 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi

dan soal uraian untuk teks laporan observasi layak untuk diuji cobakan pada siswa

kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Grafik 4.33 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian Teks Tanggapan Deskriptif oleh Dosen

Ahli Pengajaran Bahasa

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

aspek 5

01234

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

99

Grafik 4.33 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahl pengajaran bahasa

untuk kisi-kisi soal uraian teks tanggapan deskriptif yang disusun oleh peneliti.

Berdasarkan hasil validasi tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang

diperoleh dari dosen ahli pengajaran bahasa adalah 3.8 (sangat baik). Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks tanggapan deskriptif layak

untuk diuji cobakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Grafik 4.34 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian Teks Eksposisi oleh Dosen Ahli

Pengajaran Bahasa

Grafik 4.34 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran

bahasa untuk kisi-kisi soal uraian teks tanggapan deskriptif yang disusun oleh

peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor

yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran bahasa adalah 4 (sangat baik). Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks eksposisi layak untuk diuji

cobakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

aspek 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

100

Grafik 4.35 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian Teks Eksplanasi oleh Dosen Ahli

Pengajaran Bahasa

Grafik 4.35 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran

bahasa untuk kisi-kisi soal uraian teks tanggapan deskriptif yang disusun oleh

peneliti. Berdasarkan hasil validasi tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor

yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran bahasa adalah 4 (sangat baik). Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks eksplanasi layak untuk diuji

cobakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta

Grafik 4.36 Validasi Kisi-kisi Soal Uraian Teks Cerita Pendek oleh Dosen Ahli

Pengajaran Bahasa

Grafik 4.36 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran

bahasa untuk kisi-kisi soal uraian teks cerita pendek yang disusun oleh peneliti.

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

aspek 5

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

aspek 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

101

Berdasarkan hasil validasi tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang

diperoleh dari dosen ahli pengajaran bahasa adalah 3.8 (sangat baik). Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal uraian untuk teks cerita pendek layak untuk

diuji cobakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Berdasarkan paparan data dari kelima grafik validasi kisi-kisi dan soal uraian yang

dilakukan oleh dosen ahli pengajaran bahasa di atas, rata-rata jumlah skor yang

diperoleh berkisar di angka 3.8. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi dan soal

uraian yang disusun oleh peneliti layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas

VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

4.2.3.3 Validasi Kisi-kisi Soal Unjuk Kerja

Penilaian terhadap kisi-kisi dan soal unjuk kerja merujuk pada delapan aspek atau

kriteria penilaian (terlampir). Berikut merupakan grafik kasil perolehan skor penilaian

yang dilakukan oleh dosen ahli penilaian.

Grafik 4.37 Validasi Kisi-kisi Soal Unjuk Kerja oleh Dosen Ahli Pengajaran Bahasa

Grafik 4.37 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran

bahasa untuk kisi-kisi soal unjuk kerja yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

102

validasi tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli

pengajaran bahasa adalah 3.75 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi

dan soal unjuk kerja layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP

Negeri 15 Yogyakarta.

4.2.3.4 Validasi Rubrik Penilaian

Penilaian terhadap rubrik penilaian yang disusun oleh peneliti merujuk pada

delapan aspek atau kriteria penilaian (terlampir). Validasi rubrik penilaian dilakukan

oleh dosen ahli pengajaran bahasa bertujuan mengetahui apakah rubrik penilaian

yang disusun oleh peneliti layak untuk digunakan saat uji coba di SMP Negeri 15

Yogyakarta. Berikut merupakan grafik hasil validasi oleh dosen ahli pengajaran

bahasa.

Grafik 4.38 Validasi Rubrik Penilaian oleh Dosen Ahli Pengajaran Bahasa

Grafik 4.38 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli pengajaran

bahasa untuk rubrik penilaian yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi

tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli

pengajaran bahasa adalah 3.8 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa rubrik

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

aspek 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

103

penilaian yang disusun oleh peneliti layak untuk diuji cobakan pada peserta didik

kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

4.2.3.5 Validasi Pedoman Penskoran

Validasi yang dilakukan oleh dosen ahli pengajaran bahasa terhadap pedoman

penskoran yang disusun oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah pedoman

penskoran tersebut layak untuk digunakan ketika uji coba di SMP Negeri 15

Yogyakarta. Validasi pedoman penskoran merujuk pada tiga aspek atau kriteria

penilaian yang telah ditetapkan (terlampir). Berikut merupakan grafik hasil vaidasi

yang dilakukan oleh dosen ahli pengajaran bahasa.

Grafik 4.39 Validasi Pedoman Penskoran oleh Dosen Ahli Pengajaran Bahasa

Grafik 4.39 merupakan hasil skor yang diperoleh dari dosen ahli ppengajaran

bahasa untuk pedoman penskoran yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil

validasi tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari dosen ahli

pengajaran bahasa adalah 4 (sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa pedoman

penskoran yang disusun oleh peneliti layak untuk diuji cobakan pada peserta didik

kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

0

1

2

3

4

SKOR

aspek 1

aspek 2

aspek 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

104

4.3 Pembahasan Hasil

Pada pembahasan ini disajikan kajian tentang produk pengembangan yang telah

direvisi, meliputi kesesuaian produk yang dihasilkan dengan tujuan pengembangan

dan kelebihan serta kekurangan produk hasil pengembangan.

4.3.1 Kesesuaian Produk yang Dihasilkan dengan Tujuan Pengembangan

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah membuat instrumen penilaian

kompetensi membaca siswa kelas VII di SMP Negerti 15 Yogyakarta berdasarkan

kurikulum 2013. Instrumen penilaian yang dihasilkan berisi beberapa komponen

penting seperti kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, Rubrik Penilaian dan pedoman

penskoran. Instrumen penilaian ini dapat membantu guru dalam melaksanakan

penialaian kompetensi membaca peserta didik kelas VII. Kelayakan instrumen

penilaian kompetensi membaca peserta didik kelas VII ini telah divalidasi oleh dosen

ahli penilaian, dosen ahli pengajaran bahasa, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Berdasarkan hasil vaidasi tersebut, instrumen penilaian dinyatakan layak dengan

beberapa revisi dan dapat digunakan sebagai intrumen evaluasi untuk mengukur

kompetensi membaca siswa kelas VII yang ditinjau berdasarkan kesesuaiannya

terhadap aspek substansi, aspek konstruksi, dan aspek bahasa yang digunakan dalam

intrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII di SMP Negeri 15

Yogyakarta tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

105

Uji coba produk dilakukan pada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan

peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Hasil uji reliabilitas dilakukan

menggunakan SPSS 23 dengan Alpha Chronbach menunjukkan koefisien reliabilitas

produk berkisar antara 0.700 sampai 0.900 untuk setiap jenis tes. Ini berarti

instrumen penilaian yang disusun memiliki tingkat kepercayaan yang baik.

Berdasarkan hasil evaluasi, hasil uji, dan revisi yang telah dilakukan, maka tujuan

pengembangan ini yaitu mengembangkan instrumen penilaian kompetensi membaca

siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta telah tercaoai dan dapat digunakan

sebagai instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII di SMP Negeri 15

Yogyakarta. Hal ini juga didukung dengan penelitian yang dillakukan oleh Nila

Maulana, Imam Agus Basuki, dan Bustanul Arifin dalam jurnal yang berjudul

“Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Membaca Kelas VII SMP”

Universitas Negeri Malang (2012) dimana pada penelitian tersebut telah dihasilkan

produk instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII.

4.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Produk Hasil Pengembangan.

Produk hasil pengembangn ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan dari instrumen ini adalah kualitas soal-soal pada setiap jenis tes yang dapat

mengukur kompetensi membaca siswa kelas VII. Selain itu, produk pengembangan

ini dapat membantu guru dalam melaksanakan penilaian kompetensi membaca siswa

kelas VII. Kekurangan dari produk ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

106

4.4 Paparan Hasil Validasi Siswa

Peserta didik yang memberikan penilaian terhadap soal-soal yang diujicobakan

adalah peserta didik kelaas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Penilaian soal-soal yang

diujicobakan tersebut dilaukan pada tanggal 20 Mei 2016. penilaian yang dilakukan

oleh peserta didik mencakup sebelas aspek terkait soal yang diujicobakan (terlampir).

Berikut merupakan grafik hasil penilaian siswa terhadap soal-soal yang disusun oleh

peneliti.

Grafik 4.40 Validasi Oleh Siswa Kelas VII

Grafik 4.40 merupakan hasil skor yang diperoleh dari siswa kelas VII SMP Negeri

15 Yogyakartasoal-soal yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan hasil validasi

tersebut maka diperoleh jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari siswa adalah

0

1

2

3

4

SKOR

Aspek 1

Aspek 2

Aspek 3

Aspek 4

Aspek 5

Aspek 6

Aspek 7

Aspek 8

Aspek 9

Aspek 10

Aspek 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

107

3.2(sangat baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa soal-soal yang disusun oleh peneliti

layak untuk diuji cobakan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

4.5 Uji Coba Produk Penilaian Membaca

Uji coba produk pengembangan instrumen penilaian membaca yang dilakukan di

SMP Negeri 15 Yogyakarta dilakukan untuk mengetahui validitas, Reliabilitas,

tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda soal. Kegiatan uji coba yang dilakukan

terhadap peserta didik kelas VII di SMP Negeri 15 oleh peneliti, ikut dibantu oleh

guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII.

4.5.1 Hasil Uji Coba Produk Pengembangan Instrumen Penilaian Membaca

Uji coba produk instrumen penilaian pembelajaran membaca dilakukan di kelas

VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Kegiatan uji coba produk ini sepenuhnya dilakukan

oleh peneliti dengan didampingi guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Uji

Coba dilakukan dua kai pertemuan di kelas VII F dengan fokus uji coba kompetensi

dasar (KD) yang tertera pada tabel berikut ini.

Tabel 4.7 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk Kompetensi Dasar

Membaca Kelas VII

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mata

3.1 Memahami teks laporan hasil

observasi, teks tanggapan deskriptif,

teks eksposisi,teks eksplanasi, dan

teks cerita pendek baik lisan

maupun tulisan.

3.2 Membedakan teks laporan hasil

observasi, teks tanggapan deskriptif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

108

.

teks eksposisi,teks eksplanasi, dan

teks cerita pendek baik lisan

maupun tulisan.

3.3 mengklasifikasikan teks laporan

hasil observasi, teks tanggapan

deskriptif, teks eksposisi,teks

eksplanasi, dan teks cerita pendek

baik lisan maupun tulisan.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan

menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (membaca, membaca,

menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1 Menangkap makna teks teks laporan

hasil observasi, teks tanggapan deskriptif,

teks eksposisi,teks eksplanasi, dan teks

cerita pendek baik lisan maupun tulisan.

Uji coba produk instrumen penilaian kompetensi dasar membaca dilaksanakan

tanggal 18 dan 20 Mei 2016 . Uji Coba pada tanggal 18 Mei 2016 dimulai pukul

9.45- 11.15 WIB bertempat di kelas VII F, sedangkan tanggal 20 Mei 2016 dimulai

pukul 10.30-12.15. kegiatan uji coba ini mendapat respon yang cukup positiv dari

guru dan peserta didik kelas VII F SMP Negeri 15 Yogyakarta. Peserta didik terlihat

antusias mengerjakan soal-soal yang diberikan.

Sebelum kegiatan dimulai, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan

peneliti di kelas itu, kemudian kegiatan uji coba dimulai. Pada pertemuan pertama

tangal 18 Mei 2016, peneliti membagikan soal yang terdiri dari 20 butir soal pilihan

ganda untuk masing-masing teks, sebanyak lima teks. Jumlah peserta didik yang

mengikuti uji coba adalah 33 orang. Pada pertemuan kedua pada tanggal 20 Mei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

109

2016, peneliti membagi peserta didik menjadi lima kelompok, dengan tujuan setiap

kelompok menjadi sampel uji coba yang mengerjakan soal dari teks berbeda. Selama

proses uji coba, peserta didik terlihat antusias mengerjakan soal. Setelah proses uji

coba selesai peneliti mengumpulkan lembar jawaban peserta didik. Lembar jawaban

peserta didik akan dianalisis untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan.

Peneliti mengamati bahwa uji coba produk yang dilakukan mengalami beberapa

kemudahan dan kesulitan. Kemudahan yang diamati oleh peneliti selama proses uji

coba, yaitu:

1) Guru sungguh-sungguh membantu peneliti dalam proses uji coba.

2.) Peserta didik cukup antusias mengerjakana soal-soal yang diberikan.

Kendala yang dialami selama uji coba, yaitu:

1) Waktu yang tersedia untuk mengerjakan soal pilihan ganda kurang banyak.

2) Ketika mengerjakan soal pilihan ganda, beberapa peserta didik merasa bosan

membaca teks atau kutipan teks yang tersaji di dalam soal.

3) Waktu penelitian yang sedikit sehingga untuk uji coba kompetensi dasar (KD) 4

(unjuk kerja), peneliti menggunakan sampel beberapa peserta didik saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

110

4.6 Analisis Hasil Uji Coba Produk Pengembangan

Uji coba produk pengembangan instrumen penilaian di SMP Negeri 15

Yogyakarta memperoleh hasil yang bervariasi. Hasil uji coba diperoleh dari analisis

lembar kerja peserta didik. Hasil uji coba produk instrumen penilaian berupa validitas

butir soal, Reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda akan dipaparkan secara rinci

sebagai berikut.

4.6.1 Reliabilitas

Reliabilitas prosuk pengembangan dianalisis menggunakan reliabilitas Alpha

Cronbach yang dikerjakan menggunakanan SPSS for Windows versi 23.

Penghitungan Reliabilitas dilakukan terhadap soal pilihan ganda, soal uraian dan soal

unjuk kerja.

4.6.1.1 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda

Soal pilihan ganda terdiri dari 20 butir soal untuk masing-masing teks, dalam hal

ini ada lima teks yaitu teks hasil observasi, teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi,

teks eksplanasi, dan teks cerita pendek. Menurut Sugiyino (2008:209) hasil

perhitungan dikatakan reliabel jika nilai koefisien Reliabilitas ≥0.70 . Hasil

perhitungannya dipaparkan tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

111

Tabel 4. 8 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda

Jenis Teks Reliabilitas Alpha Cronbach Keterangan

Teks Hasil Observasi 0.638 Tidak Reliabel

Teks Tanggapan Deskriptif 0.803 Reliabel

Teks Eksposisi 0.737 Reliabel

Teks Eksplanasi 0.699 Tidak Reliabel

Teks Cerita Pendek 0.833 Reliabel

Tabel 4.8 merupakan hasil perhitungan Reliabilitas soal pilihan ganda berdasarkan

Alpha Cronbach. Hasil pergitungannya adalah sebagai berikut:

1. Soal pilihan ganda teks hasil observasi memperoleh skor 0.638 < 0.70

sehingga dapat dikatakan tidak reliabel.

2. Soal pilihan ganda teks tanggapan deskriptif memperoleh skor 0.803 > 0.70

sehingga dapat dikatakan reliabel.

3. Soal pilihan ganda teks eksposisi memperoleh skor 0.737 > 0.70 sehingga

dapat dikatakan reliabel.

4. Soal pilihan ganda teks eksplanasi memperoleh skor 0.699< 0.70 sehingga

dapat dikatakan tidak reliabel.

5. Soal pilihan ganda teks cerpen memperoleh skor 0.833 > 0.70 sehingga dapat

dikatakan reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan Reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach SPSS

23, dapat disimpulkan bahwa soal-soal pilihan ganda yang diujicobakan terhadap

siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta tiga tekd di antaranya reliabel sedangkan

dua teks lainnya tidak reliabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

112

4.6.1.2 Reliabilitas Soal Uraian

Soal uraian merupakan bentuk tes pada KD 3.2 dan 3.3. Soal uraian terdiri dari

lima teks yaitu teks hasil observasi, teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, teks

eksplanasi, dan teks cerita pendek. Menurut Sugiyino (2008:209) hasil perhitungan

dikatakan reliabel jika nilai koefisien Reliabilitas ≥0.70. Hasil perhitungannya

dipaparkan tabel berikut:

Tabel 4. 9 Reliabilitas Soal Uraian KD 3.2

Jenis Teks Reliabilitas Alpha Cronbach Keterangan

Teks Hasil Observasi 0.781 Reliabel

Teks Tanggapan Deskriptif 0.576 Tidak Reliabel

Teks Eksposisi 0.539 Tidak Reliabel

Teks Eksplanasi 0.525 Tidak Reliabel

Teks Cerita Pendek 0.832 Reliabel

Tabel 4.9 merupakan hasil perhitungan Reliabilitas soal uraian berdasarkan

Alpha Cronbach. Hasil pergitungannya adalah sebagai berikut:

1. Soal uraian teks hasil observasi memperoleh skor 0.781 > 0.70 sehingga dapat

dikatakan reliabel.

2. Soal uraian teks tanggapan deskriptif memperoleh skor 0.576 < 0.70 sehingga

dapat dikatakan tidak reliabel.

3. Soal uraian teks eksposisi memperoleh skor 0.539 < 0.70 sehingga dapat

dikatakan tidak reliabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

113

4. Soal uraian teks eksplanasi memperoleh skor 0.525 < 0.70 sehingga dapat

dikatakan tidak reliabel.

5. Soal pilihan uraian cerpen memperoleh skor 0.832 > 0.70 sehingga dapat

dikatakan reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan Reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach SPSS

23, dapat disimpulkan bahwa soal-soal uraian untuk KD 3.2 yang diujicobakan

terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta tiga di antaranya tidak reliabel

sedangkan dua teks lainnya reliabel.

Tabel 4. 10 Reliabilitas Soal Uraian KD 3.3

Jenis Teks Reliabilitas Alpha Cronbach Keterangan

Teks Hasil Observasi 0.818 Reliabel

Teks Tanggapan Deskriptif 0.780 Reliabel

Teks Eksposisi 0.905 Reliabel

Teks Eksplanasi 0.828 Reliabel

Teks Cerita Pendek 0.500 Tidak Reliabel

Tabel 4.10 merupakan hasil perhitungan Reliabilitas soal uraian berdasarkan

Alpha Cronbach. Hasil pergitungannya adalah sebagai berikut:

1. Soal uraian teks hasil observasi memperoleh skor 0.818 > 0.70 sehingga dapat

dikatakan reliabel.

2. Soal uraian teks tanggapan deskriptif memperoleh skor 0.780> 0.70 sehingga

dapat dikatakan reliabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

114

3. Soal uraian teks eksposisi memperoleh skor 0.905 > 0.70 sehingga dapat

dikatakan reliabel.

4. Soal uraian teks eksplanasi memperoleh skor 0.828 > 0.70 sehingga dapat

dikatakan reliabel.

5. Soal pilihan uraian cerpen memperoleh skor 0.500 < 0.70 sehingga dapat

dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan Reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach SPSS

23, dapat disimpulkan bahwa soal-soal pilihan ganda yang diujicobakan terhadap

siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta reliabel untuk 4 teks yaitu teks hasil

observasi, teks tanggapan desktiptif, teks ekposisi, dan teks ekplanasi dan tidak

reliabel untuk satu teks yaitu teks cerita pendek.

4.6.1.3 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja

Soal unjuk kerja terdiri dari 1 butir soal untuk masing-masing teks, dalam hal ini

ada lima teks yaitu teks hasil observasi, teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, teks

eksplanasi, dan teks cerita pendek. Menurut Sugiyino (2008:209) hasil perhitungan

dikatakan reliabel jika nilai koefisien Reliabilitas ≥0.70 . Hasil perhitungannya

dipaparkan tabel berikut

Tabel 4. 11 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja

Keterampilan Jenis Teks

Reliabilitas Alpha

Cronbach Keterangan

Membaca Teks Hasil Observasi 0.970 Reliabel

Teks Tanggapan 0.998 Reliabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

115

Deskriptif

Teks Eksposisi 0.889 Reliabel

Teks Eksplanasi 0.899 Reliabel

Teks Cerita Pendek 0.880 Reliabel

Tabel 4.11 merupakan hasil perhitungan Reliabilitas soal unjuk kerja berdasarkan

Alpha Cronbach. Hasil pergitungannya adalah sebagai berikut:

1. Soal unjuk kerja laporan hasil observasi memperoleh skor 0.970 > 0.70

sehingga dapat dikatakan reliabel.

2. Soal unjuk kerja teks tanggapan deskriptif memperoleh skor 0.998 > 0.70

sehingga dapat dikatakan reliabel.

3. Soal unjuk kerja teks eksposisi memperoleh skor 0.889 > 0.70 sehingga dapat

dikatakan reliabel.

4. Soal unjuk kerja teks eksplanasi memperoleh skor 0.899 > 0.70 sehingga

dapat dikatakan reliabel.

5. Soal unjuk kerja teks cerpen memperoleh skor 0.889 > 0.70 sehingga dapat

dikatakan reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan Reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach SPSS

23, dapat disimpulkan bahwa soal unjuk kerja yang diujicobakan terhadap siswa kelas

VII SMP Negeri 15 Yogyakarta reliabel.

Penilaian unjuk kerja dilakukan oleh tiga orang penilai terhadap sampel yang

diujicobakan. Tujuan dari penetapan jumlah tiga orang penilai ini adalah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

116

membuktikan bahwa rubrik penilaian yang digunakan betul-betul valid dan reliabel.

Berikut akan dipaparkan hasil penilaian oleh tiga orang penilai terhadap sampel yang

diujicobakan.

Tabel 4.12 Hasil Penilaian Tes Unjuk Kerja Teks Hasil Observasi

No Nama

Siswa

Aspek yang Dinilai

Kejelasan

intonasi

ketika

membaca teks

Kejelasan

melafalkan kata

atau kalimat

ketika membaca

teks.

Kesesuaian

tinggi

rendahnya

nada, dengan

tanda baca

pada teks yang

dibacakan.

Kelancaran

membaca

teks.

P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3

1 Hang S. 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4

2 Kheizta A. 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4

3 Guruh A. 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4

Tabel 4.12 menunjukkan tiga sampel peserta didik yang melakukan unjuk kerja,

dinilai oleh tiga orang penilai. Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil

penilaian tidak berbeda jauh antara penilai yang satu dengan yang lainnya yaitu

dengan selisih 1 poin. Hal ini membuktikan bahwa rubrik yang dipakai untuk menilai

kompetensi membaca siswa sudah cukup baik.

Tabel 4.13 Hasil Penilaian Tes Unjuk Kerja Teks Tanggapan Deskriptif.

No Nama

Siswa

Aspek yang Dinilai

Kejelasan

intonasi

ketika

Kejelasan

melafalkan kata

atau kalimat

Kesesuaian

tinggi

rendahnya

Kelancaran

membaca

teks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

117

membaca teks ketika membaca

teks.

nada, dengan

tanda baca

pada teks yang

dibacakan.

P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3

1 Muhamad

R.

2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4

2 Maharani

C.

3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2

3 Desta K. 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 4 3

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa tiga sampel peserta didik yang melakukan unjuk

kerja, dinilai oleh tiga orang penilai. Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil

penilaian tidak berbeda jauh antara penilai yang satu dengan yang lainnya. Hal ini

membuktikan bahwa rubrik yang dipakai untuk menilai kompetensi membaca siswa

sudah cukup baik.

Tabel 4.14 Hasil Penilaian Tes Unjuk Kerja Teks Eksposisi

No Nama

Siswa

Aspek yang Dinilai

Kejelasan

intonasi

ketika

membaca teks

Kejelasan

melafalkan kata

atau kalimat

ketika membaca

teks.

Kesesuaian

tinggi

rendahnya

nada, dengan

tanda baca

pada teks yang

dibacakan.

Kelancaran

membaca

teks.

P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3

1 Kiani K 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4

2 Maria I.H. 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3

3 Pradana S. 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

118

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa tiga sampel peserta didik yang diuji coba, dinilai

oleh tiga orang penilai. Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil penilaian

tidak berbeda jauh antara penilai yang satu dengan yang lainnya. Hal ini

membuktikan bahwa rubrik yang dipakai untuk menilai kompetensi membaca siswa

sudah cukup baik

Tabel 4.15 Hasil Penilaian Tes Unjuk Kerja Teks Eksplanasi

No Nama

Siswa

Aspek yang Dinilai

Kejelasan

intonasi

ketika

membaca teks

Kejelasan

melafalkan kata

atau kalimat

ketika membaca

teks.

Kesesuaian

tinggi

rendahnya

nada, dengan

tanda baca

pada teks

yang

dibacakan.

Kelancaran

membaca

teks.

P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3

1. Lucky A. 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4

2. Maysarah

A.

4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3

3. Bernadeth

a A.

4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa tiga sampel peserta didik yang djasikan subjek

ujicoba, dinilai oleh tiga orang penilai. Melalui tabel tersebut dapat dilihat hasil

penilaian tidak berbeda jauh antara penilai yang satu dengan yang lainnya. Hal ini

membuktikan bahwa rubrik yang dipakai untuk menilai kompetensi membaca siswa

sudah cukup baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

119

Tabel 4.16 Hasil Penilaian Tes Unjuk Kerja Teks Cerita Pendek

No Nama

Siswa

Aspek yang Dinilai

Kejelasan

intonasi

ketika

membaca teks

Kejelasan

melafalkan kata

atau kalimat

ketika membaca

teks.

Kesesuaian

tinggi

rendahnya

nada, dengan

tanda baca

pada teks

yang

dibacakan.

Kelancaran

membaca

teks.

P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3

1. Bintang R. 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4

2. Bonfilo S. 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3

3. Guruh A. 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4

Tabel 4.16 menunjukkan bahwa tiga sampel peserta didik yang menjadi subyek

uji coba, dinilai oleh tiga orang penilai. Melalui grafik tersebut dapat dilihat bahwa

hasil penilaian tidak berbeda jauh antara penilai yang satu dengan yang lainnya. Hal

ini membuktikan bahwa rubrik yang dipakai untuk menilai kompetensi membaca

siswa sudah cukup baik.

Kelima tabel hasil penilaian unjuk kerja yang telah dipaparkan tersebut

menyatakan bahwa selisih skor antara penilai 1 , penilai 2, dan penilai 3 tidak terpaut

jauh yaitu 1 skor. Hal ini berarti rubrik penilaian yang digunakan dapat dikategorikan

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

120

4.6.2 Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Beda

Peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta yang mengikuti uji coba tes

pilihan ganda berjumlah 33 orang. Peneliti kemudian melakukan analisis lembar kerja

peserta didik untuk mengetahui skor jawaban benar setiap peserta didik. Untuk tes

uraian, peneliti menggunakan sampel 6 peserta didik mengerjakan satu jenis teks

pada KD 3.2 dan 3.3. Hasil uji coba produk pengembangan instrumen penilaian

pembelajaran membaca menjadi patokan peneliti untuk mengukur tingkat kesukaran

dan daya pembeda butir soal yang dihasilkan. Rincian tingkat kesukaran dan daya

beda butir soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

4.6.2.1 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Tes Pilihan Ganda.

Penghitungan tingkat kesukaran dan daya beda dilakukan terhadap lima teks yaitu

teks hasil observasi, teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, teks eksplanasi, dan

teks cerita pendei, masing-masing berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Rincian

tingkat kesukaran dan daya beda butir soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.17 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Pilihan Ganda untuk Teks hasil observasi

No

Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran Keterangan

Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

1 0.545 soal diterima 0.515 Sedang Baik

2 0.260

Soal diterima

dan

diperbaiki

0.697 Sedang Baik

3 0.126 Soal ditolak 0.364 Sedang Tidak Baik

4 0.288 Soal diterima

dan 0.697 Sedang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

121

diperbaiki

5 0.200 Soal ditolak 0.758 Mudah Tidak Baik

6 0.461 Soal diterima 0.818 Mudah Cukup Baik

7 0.030 Soal ditolak 0.182 Sulit Tidak Baik

8 0.082 Soal ditolak 0.758 Mudah Tidak Baik

9 0.362

Soal diterima

dan

diperbaiki

0.606 Sedang Baik

10 0.220

Soal diterima

dan

diperbaiki

0.848 Mudah Cukup Baik

11 0.467 Soal diterima 0.364 Sedang Baik

12 0.508 Soal diterima 0.697 Sedang Baik

13 0.134 Soal ditolak 0.455 Sedang Tidak Baik

14 0.490 Soal diterima 0.394 Sedang Baik

15 0.444 Soal diterima 0.515 Sedang Baik

16 0.069 Soal ditolak 0.545 Sedang Tidak Baik

17 0.091 Soal ditolak 0.788 Mudah Tidak Baik

18 0.354

Soal diterima

dan

diperbaiki

0.576 Sedang Baik

19 0.311

Soal diterima

dan

diperbaiki

0.606 Sedang Baik

20 -0.286 Soal ditolak 0.667 Sedang Tidak Baik

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda

menunjukkan 14 butir soal tergolong sedang(70%), 5 soal tergolong mudah (25%),

dan 1 soal tergolong sulit (5%). Peneliti akan melakukan revisi untuk beberapa soal

yang tergolong mudah dan sulit menjasi soal yang lebih bervariasi dan dapat

mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal pilihan ganda menunjukkan bahwa soal

yang dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

122

dengan peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa

soal yang tergolong diterima berjumlah 6 (30%), soal yang tergolong diterima dan

direvisi berjumlah 6 (30%) dan soal yang tergolong ditolak bejumlah 8 (40 %).

Peneliti telah melakukan revisi terhadap soal yang memerlukan perbaikan sehingga

mampu membedakan peserta didik yang pandai dan peserta didik yang kurang

pandai.

Tabel 4.18 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Pilihan Ganda untuk Teks Tanggapan Deskriptif

No Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran Keterangan

Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

1 0.66 Soal diterima 0.66

Sedang Soal layak

2 0.66

Soal diterima 0.55 Sedang Soal layak

3 0.33 Soal diterima

dan

diperbaiki 0.61 Sedang Soal layak dan diperbaik

4 0.22 Soal

diperbaiki 0.33 Sedang Soal layak dan diperbaiki

5 0.66

Soal diterima 0.66 Sedang Soal layak

6 0.22 Soal

diperbaiki 0.66 Sedang Soal layak dan diperbaiki

7 0.44

Soal diterima 0.77 mudah Soal layak dan diperbaiki

8 0.44

Soal diterima 0.77 mudah Soal layak dan diperbaiki

9 0.11

Soal ditolak 0.83 mudah Soal ditolak

10 0.44

Soal diterima 0.33 sedang Soal layak

11 0.22 Soal

diperbaiki 0.55 sedang Soal layak dan diperbaiki

12 0.66

Soal diterima 0.44 Sedang Soal layak

13 0.22 Soal

diperbaiki 0.33 Sedang Soal layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

123

14 0.22 Soal

diperbaiki 0.77 Mudah Soal layak dan diperbaiki

15 0.55

Soal diterima 0.50 Sedang Soal layak

16 0.44

Soal diterima 0.77 Mudah Soal layak dan diperbaiki

17 0.66

Soal diterima 0.44 Sedang Soal layak

18 0.33 Soal diterima

dan

diperbaiki 0.83 Mudah Soal layak dan diperbaiki

19 0.55

Soal diteirma 0.38 Sedang Soal layak

20 0.66

Soal diterima 0.66 Sedang Soal layak

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda untuk teks

tanggapan deskriptif menunjukkan 14 butir soal tergolong sedang(70%) dan 6 soal

tergolong mudah (30%). Peneliti akan melakukan revisi untuk beberapa soal yang

tergolong mudah dan sulit menjadi soal yang lebih bervariasi dan dapat mengukur

tingkat pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal pilihan ganda menunjukkan bahwa soal

yang dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai

dengan peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa

soal yang tergolong diterima berjumlah 12 (60%), soal yang tergolong diterima dan

direvisi berjumlah 7 (35%) dan soal yang tergolong ditolak bejumlah 1 (5 %).

Peneliti telah melakukan revisi terhadap soal yang memerlukan perbaikan sehingga

mampu membedakan peserta didik yang pandai dan peserta didik yang kurang

pandai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

124

Tabel 4.19 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Pilihan Ganda untuk Teks Eksposisi

No

Butir

Daya Beda Tingkat Kesukaran Keterangan

Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

1 0.66 Soal diterima 0.66 Sedang Soal layak

2 0.22 Soal diterima

dan diperbaiki 0.55 Sedang Soal diperbaiki

3 0.33 Soal diterima

dan diperbaiki 0.83 Mudah Soal diperbaiki

4 0.22 Soal diterima

dan diperbaiki 0.55 Sedang

Soal layak dan

diperbaiki

5 0.33 Soal diterima

dan diperbaiki 0.61 Sedang

Soal layak dan

diperbaiki

6 0.55

Soal diterima 0.27 Sukar Soal layak dan

diperbaiki

7 0.77 Soal diterima

0.38 Sedang Soal layak

8 0.66 Soal diterima

0.66 Sedang Soal layak

9 0.44 Soal diterima

0.33 Sedang Soal layak

10 0.66 Soal diterima

0.33 Sedang Soal layak

11 0.55 Soal diterima

0.5 Sedang Soal layak

12 0.44 Soal diterima

0.22 Sukar Soal layak dan

diperbaiki

13 0.33 Soal diterima

dan diperbaiki 0.83 Mudah

Soal layak dan

diperbaiki

14 0.44

Soal diterima 0.22 Sukar Soal layak dan

diperbaiki

15 0.22 Soal diterima

dan diperbaiki 0.88 Mudah Soal ditolak

16 0.55

Soal diterima 0.50 Sedang Soal layak

17 0.11

Soal ditolak 0.38 Sedang Soal ditolak

18 0.44

Soal diterima 0.44 Sedang Soal layak

19 0.44

Soal diterima 0.66 Sedang Soal layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

125

20 0.22

Soal ditolak 0.77 Mudah Soal ditolak

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal pilihan gandan

menunjukkan 14 butir soal tergolong sedang(70%), 4 soal tergolong mudah (20%),

dan 2 soal tergolong sulit (10%). Peneliti akan melakukan revisi untuk beberapa soal

yang tergolong mudah dan sulit menjadi soal yang lebih bervariasi dan dapat

mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal pilihan ganda menunjukkan bahwa soal

yang dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai

dengan peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa

soal yang tergolong diterima berjumlah 12 (60%), soal yang tergolong diterima dan

direvisi berjumlah 6 (30%) dan soal yang tergolong ditolak bejumlah 2 (10 %).

Peneliti telah melakukan revisi terhadap soal yang memerlukan perbaikan sehingga

mampu membedakan peserta didik yang pandai dan peserta didik yang kurang

pandai.

Tabel 4.20 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Pilihan Ganda untuk Teks Eksplanasi

No

Butir

Daya Beda Tingkat Kesukaran Keterangan

Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

1 0.66 soal diterima 0.66

Sedang Soal layak

2 0.77

Soal diterima 0.61 Sedang Soal layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

126

3 0.22 Soal

diperbaiki 0.77 Mudah

Soal layak dan

diperbaiki

4 0.22 Soal

diperbaiki 0.33 Sedang

Soal layak dan

diperbaiki

5 0.66

Soal diterima 0.66 Sedang Soal layak

6 0.11

Soal ditolak 0.72 Mudah Ditolak

7 0.44

Soal diterima 0.77 Mudah Soal layak

8 0.44

Soal dierima 0.77 Mudah Soal layak

9 0.11

Soal ditolak 0.83 Mudah Ditolak

10 0.44

Soal diterima 0.33 Sedang Soal layak

11 0.22 Soal

diperbaiki 0.55 Sedang

Soal layak dan

diperbaiki

12 0.66

Soal diterima 0.44 Sedang Soal layak

13 0.22 Soal

diperbaiki 0.33 Sedang

Soal layak dan

diperbaiki

14 0.22 Soal

diperbaiki 0.77 Mudah

Soal layak dan

diperbaiki

15 0.55

Soal diterima 0.50 Sedang Soal layak

16 0.44 Soal diterima 0.77 Mudah

Soal layak dan

diperbaiki

17 0.77

Soal diterima 0.38 Sedang Soal layak

18 0.33 Soal diterima

dan

diperbaiki 0.83 Mudah

Soal layak dan

diperbaiki

19 0.55

Soal diterima 0.38 Sedang Soal layak

20 0.77

Soal diterima 0.61 Sedang Soal layak

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda untuk teks

eksplanasi menunjukkan 12 butir soal tergolong sedang (60%), 8 soal tergolong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

127

mudah (40%). Peneliti akan melakukan revisi untuk beberapa soal yang tergolong

mudah dan sulit menjadi soal yang lebih bervariasi dan dapat mengukur tingkat

pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal pilihan ganda menunjukkan bahwa soal

yang dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai

dengan peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa

soal yang tergolong diterima berjumlah 12 (60%), soal yang tergolong diterima dan

direvisi berjumlah 6 (30%) dan soal yang tergolong ditolak bejumlah 2 (10 %).

Peneliti telah melakukan revisi terhadap soal yang memerlukan perbaikan sehingga

mampu membedakan peserta didik yang pandai dan peserta didik yang kurang

pandai.

Tabel 4.21 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Pilihan Ganda untuk Teks Cerita Pendek

No

Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran

Keterangan Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

1 0.77 Soal diterima 0.61

Sedang Soal layak

2 0.44

Soal diterima 0.77 Mudah Soal layak dan direvisi

3 0.56

Soal diterima 0.72 Mudah Soal layak dan direvisi

4 0.11

Soal ditolak 0.94 Mudah Soal layak dan direvisi

5 0.44

Soal diterima 0.66 Sedang Soal layak

6 0.22 Soal

diperbaiki 0.66 Sedang Soal layak dan direvisi

7 0.66

Soal diterima 0.55 Sedang Soal layak dan direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

128

8 0.33 Soal diterima

dan

diperbaiki 0.83 Mudah

Soal layak dan direvisi

9 0.88

Soal diterima 0.44 Sedang Soal layak

10 0.55

Soal diterima 0.72 Mudah Soal layak dan direvisi

11 0.88

Soal diterima 0.55 Sedang Soal layak

12 0.66

Soal diterima 0.66 Sedang Soal layak

13 0.77

Soal diterima 0.5 Sedang Soal layak

14 0.22 Sol

diperbaiki 0.66 Sedang

Soal layak dan

direvisi

15 0.77

Soal diterima 0.61 Sedang Soal layak

16 0.44

Soal diterima 0.55 Sedang Soal layak

17 0.66

Soal diterima 0.44 sedang Soal layak

18 0.66

Soal diterima 0.66 sedang Soal layak

19 0.66

Soal diterima 0.66 sedang Soal layak

20 0.33

Soal diterima

dan

diperbaiki 0.61 Sedang

Soal layak dan

direvisi

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda untuk teks

cerita pendek menunjukkan 15 butir soal tergolong sedang(75%) dan 5 soal tergolong

mudah (25%). Peneliti akan melakukan revisi untuk beberapa soal yang tergolong

mudah dan sulit menjadi soal yang lebih bervariasi dan dapat mengukur tingkat

pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal pilihan ganda menunjukkan bahwa soal

yang dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

129

dengan peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa

soal yang tergolong diterima berjumlah 12 (60%), soal yang tergolong diterima dan

direvisi berjumlah 6 (30%) dan soal yang tergolong ditolak bejumlah 2 (10 %).

Peneliti telah melakukan revisi terhadap soal yang memerlukan perbaikan sehingga

mampu membedakan peserta didik yang pandai dan peserta didik yang kurang

pandai.

4.5.2.2 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Tes Uraian.

Penghitungan tingkat kesukaran dan daya beda untuk soal uraian dilakukan

terhadap lima teks yaitu teks hasil observasi, teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi,

teks eksplanasi, dan teks cerita pendek, masing-masing terdiri dari KD 3.2 dan 3.3.

Rincian tingkat kesukaran dan daya beda butir soal dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

4.5.2.2.1 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Tes Uraian KD 3.2

Berikut ini akan dipaparkan tabel-tabel hasil penghitungan tingkat kesukaran dan

daya pembeda soal tes uraian untuk KD 3.2. Soal uraian yang dihitung mencakup

lima teks sesuai dengan materi pembelajaran kelas VII yaitu teks hasil observasi, teks

tanggapan desktiptif, teks eksposisi, teks eksplanasi dan teks cerita pendek.

Tabel 4.22 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Uraian untuk Teks hasil observasi

No

Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran

Keterangan Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

130

1. 0.50 Soal

diterima 0.52

Sedang Soal layak

2. 0.33 Soal

diterima dan

direvisi

0.41 Sedang Soal layak dan

direvisi

3. 0.50 Soal

diterima

0.58 Sedang

Soal layak dan

direvisi

4. 0.50 Soal

diterima 0.52

Sedang Soal layak dan

direvisi

5. 0.33 Soal

diterima dan

direvisi

0.4 Sedang Soal layak dan

direvisi

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal uraian untuk teks hasil

observasi KD 3.3 menunjukkan 5 butir soal tergolong sedang(100%). Peneliti akan

melakukan revisi untuk beberapa soal yang masih perlu diperbaiki untuk

menghasilkan soal yang lebih bervariasi dan dapat mengukur tingkat pemahaman

peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal uraian menunjukkan bahwa soal yang

dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai dengan

peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa soal

yang tergolong diterima dan direvisi berjumlah 5 (100%). Peneliti telah melakukan

revisi terhadap soal yang memerlukan perbaikan sehingga mampu membedakan

peserta didik yang pandai dan peserta didik yang kurang pandai.

Tabel 4.23 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Uraian untuk Teks Tanggapan Deskriptif

No Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran Keterangan

Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

131

1 0.33

Soal diterima 0.61

Sedang Soal layak

2 0.50 Soal diterima

dan direvisi 0.58

Sedang

Soal layak

dan

diperbaiki

3 0.50 Soal diterima

dan direvisi

0.33 Sukar Soal ditolak

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal uraian untuk teks

tanggapan deskriptif KD 3.3 menunjukkan 2 butir soal tergolong sedang(66.6%) dan

1 soal tergolong sulit (33.3%). Peneliti akan melakukan revisi untuk beberapa soal

yang tergolong mudah dan sulit menjadi soal yang lebih bervariasi dan dapat

mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal uraian menunjukkan bahwa soal yang

dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai dengan

peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya menunjukkan soal yang

tergolong diterima dan direvisi berjumlah 3 (100%). Peneliti telah melakukan revisi

terhadap soal yang memerlukan perbaikan sehingga mampu membedakan peserta

didik yang pandai dan peserta didik yang kurang pandai.

Tabel 4.24 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Uraian untuk Teks Eksplanasi

No

Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran

Keterangan Koefisien Keterangan Koefisien

Keteranga

n

1 0.33

Soal diterima 0.55

Sedang Soal layak dan

direvisi

2. 0.33 Soal diterima dan

diperbaiki 0.52

Sedang Soal Layak

dan direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

132

3 0.33 Soal diterima dan

diperbaiki 0. 44

sedang

Soal layak dan

direvisi

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal uraian untuk teks

eksplanasi KD 3.2 menunjukkan 3 butir soal tergolong sedang(100%). Peneliti akan

melakukan revisi untuk beberapa soal yang tergolong mudah dan sulit menjadi soal

yang lebih bervariasi dan dapat mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal uraian menunjukkan bahwa soal yang

dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai dengan

peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa soal

yang tergolong diterima berjumlah 3 (100). Peneliti telah melakukan revisi terhadap

soal yang memerlukan perbaikan sehingga mampu membedakan peserta didik yang

pandai dan peserta didik yang kurang pandai.

Tabel 4.25 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Uraian untuk Teks Ekposisi

No

Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran

Keterangan Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

1 0.55 Soal

diterima 0.55

Sedang Soal layak

2 0.55 Soal

diterima 0.55

Sedang Soal layak

3 0.52 Soal

Diterima

0.52 Sedang

Soal layak

4 0.55 Soal

diterima 0.55

Sedang Soal layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

133

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal uraian untuk teks

eksposisi KD 3.2 menunjukkan 4 butir soal tergolong sedang (100%). Peneliti akan

melakukan revisi untuk beberapa soal yang tergolong mudah dan sulit menjadi soal

yang lebih bervariasi dan dapat mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal uraian menunjukkan bahwa soal yang

dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai dengan

peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa soal

yang tergolong diterima berjumlah 4 (100%). Peneliti telah melakukan revisi

terhadap soal yang memerlukan perbaikan sehingga mampu membedakan peserta

didik yang pandai dan peserta didik yang kurang pandai.

Tabel 4.26 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Uraian untuk Teks Cerita Pendek

No

Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran

Keterangan Koefisien Keterangan

Koefisie

n

Keteranga

n

1 0.33 Soal diterima dan

diperbaiki 0.52

Sedang Soal layak

0.5

Soal diterima 0.55

Sedang

2 0.33 Soal diterima dan

diperbaiki 0.52

Sedang Soal layak

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal uraian untuk teks

cerita pendek KD 3.2 menunjukkan 3 butir soal tergolong sedang (100%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

134

Hasil perhitungan daya beda pada soal uraian menunjukkan bahwa soal yang

dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai dengan

peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa soal

yang tergolong diterima berjumlah 1 (33.3%), soal yang tergolong diterima dan

direvisi berjumlah 2 (66.6%). Peneliti telah melakukan revisi terhadap soal yang

memerlukan perbaikan sehingga mampu membedakan peserta didik yang pandai dan

peserta didik yang kurang pandai.

4.5.2.2.2 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Tes Uraian KD 3.3

Tabel 4.27 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Uraian untuk Teks hasil observasi KD 3.3

No Butir soal Daya Beda Tingkat Kesukaran

Keterangan Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

1 0.5 Soal

diterima 0.41

Sedang Soal layak

2 0.33

Soal

diterima dan

direvisi

0.417 Sedang

Soal layak dan

direvisi

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal uraian untuk teks hasil

observasi KD 3.3 menunjukkan 2 butir soal tergolong sedang(100%). Peneliti akan

melakukan revisi untuk beberapa soal menjadi soal yang lebih bervariasi dan dapat

mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal uraian menunjukkan bahwa soal yang

dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

135

peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa soal

yang tergolong diterima berjumlah 1 (50%) dan soal yang tergolong diterima dan

direvisi berjumlah 1 (50%). Peneliti telah melakukan revisi terhadap soal yang

memerlukan perbaikan sehingga mampu membedakan peserta didik yang pandai dan

peserta didik yang kurang pandai.

Tabel 4.28 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Uraian untuk Teks Tanggapan Deskriptif KD 3.3

No

Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran

Keterangan Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

1 0.5

Soal diterima 0.41

Sedang Soal layak

2 0.33 Soal diterima

dan direvisi 0.5

Sedang

Soal layak

dan direvisi

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal uraian untuk teks

tanggapan deskriptif KD 3.3 menunjukkan 2 butir soal tergolong sedang(100.

Peneliti akan melakukan revisi menjadi soal yang lebih bervariasi dan dapat

mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal uraian menunjukkan bahwa soal yang

dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai dengan

peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa soal

yang tergolong diterima berjumlah 1 (50%), soal yang tergolong diterima dan

direvisi berjumlah 1 (50%). Peneliti telah melakukan revisi terhadap soal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

136

memerlukan perbaikan sehingga mampu membedakan peserta didik yang pandai dan

peserta didik yang kurang pandai.

Tabel 4.29 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Uraian untuk Teks Eksposisi KD 3.3

No

Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran

Keterangan Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

1 0.5 Soal

diterima 0.25

Sukar Soal layak dan

direvisi

2 0.6 Soal

diterima 0.31 Sedang

Soal layak dan

direvisi

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal uraian untuk teks

eksposisi KD 3.3 menunjukkan 1 butir soal tergolong sedang(50%), dan 1 soal

tergolong sulit (50%). Peneliti akan melakukan revisi untuk beberapa soal yang

tergolong mudah dan sulit menjadi soal yang lebih bervariasi dan dapat mengukur

tingkat pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal uraian menunjukkan bahwa soal yang

dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai dengan

peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa soal

yang tergolong diterima berjumlah 2 (100%). Peneliti telah melakukan revisi

terhadap soal yang memerlukan perbaikan sehingga mampu membedakan peserta

didik yang pandai dan peserta didik yang kurang pandai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

137

Tabel 4.30 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Uraian untuk Teks Eksplanasi KD 3.3

No Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran Keterangan

Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

1 0.33 Soal

diterima

0.45 Sukar Soal layak

2 0.33 Soal

diterima 0.5

Sedang Soal layak

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal uraian untuk teks

eksplanasi KD 3.3 menunjukkan 1 butir soal tergolong sedang (50%) dan 1 soal

tergolong sulit (50%). Peneliti akan melakukan revisi untuk beberapa soal yang

tergolong mudah dan sulit menjadi soal yang lebih bervariasi dan dapat mengukur

tingkat pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal uraian menunjukkan bahwa soal yang

dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai dengan

peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa soal

yang tergolong diterima berjumlah 2 (100%). Peneliti telah melakukan revisi

terhadap soal yang memerlukan perbaikan sehingga mampu membedakan peserta

didik yang pandai dan peserta didik yang kurang pandai.

Tabel 4.31 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Pembelajaran Membaca Tes

Uraian untuk Teks Cerita Pendek KD 3.3

No Butir

soal

Daya Beda Tingkat Kesukaran Keterangan

Koefisien Keterangan Koefisien Keterangan

1 0.33

Soal diterima 0.45

Sedang Soal layak

2 0.33

Soal diterima 0.47

Sedang Soal layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

138

Perolehan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal uraian untuk teks cerita

pendek KD 3.3 menunjukkan 2 butir soal tergolong sedang (100%). Peneliti akan

melakukan revisi untuk beberapa soal yang tergolong mudah dan sulit menjadi soal

yang lebih bervariasi dan dapat mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

Hasil perhitungan daya beda pada soal uraian menunjukkan bahwa soal yang

dihasilkan peneliti cukup bisa membedakan antara peserta didik yang pandai dengan

peserta didik yang kurang pandai. Hasil perhitungannya membuktikan bahwa soal

yang tergolong diterima berjumlah 2 (100%).

4.7 Revisi Produk Pengembangan.

Produk pengembangan insstumen penilaian pembelajaran membaca siswa kelas

VII SMP Negeri 15 Yogyakarta perlu direvisi karena masih terdapat banyak

kekurangan. Revisi terhadap produk pengembangan instrumen penilaian dilakukan

sebanyak tiga kali. Kegiatan revisi dilakukan untuk menyempurnakan produk yang

telah dihasilkan sehingga menjadi produk yang layak untuk digunakan.

Revisi pertama, berdasarkan penilaian dan masukan dari dosen pembimbing.

Penilaian dan masukan dari dosen pembimbing terhadap produk instrumen penilaian

pelajaran membaca, yaitu kisi-kisi yang dihasilkan harus mencerminkan keterkaitan

antarketerampilan (membaca, menyimak, berbicara, dan sikap sosial dan spiritual)

dan harus disertakan tingkat atau jenjang berpikir siswa (taksonomi Bloom). Kaimat

perintah untuk mengerjakan soal harus diperbaiki. Struktur kalimat harus mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

139

dipahami siswa dan tidak menimbulkan perbedaan pemahaman antara siswa yang

satu dengan yang lain. Bentuk tes yang digunakan harus bervariasi, bukan hanya tes

pilihan ganda saja melainkan juga tes uraian dan unjuk kerja, sesuai dengan

kompetensi dasar. Masukan dari dosen pembimbing dijaikan acuan oleh peneliti

untuk merevisi produk instrumen penilan pembelajaran membaca menjadi produk

yang lebih baik.

Revisi kedua, berdasarkan hasil validasi dosen ahli penilaian, dosen ahli

pengajaran bahasa, dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Penilaian dari dosen

dan guru untuk perbaikan produk, yaitu (1) indikator soal hendaknya ditulis pada

setiap lembar soal, (2) kata “jelaskan” pada soal pilihan ganda harus dihilangkan, (3)

Penggunaan EYD dan struktur kalimat harus lebih diperhatikan, (4) penggunaan kata

kerja operasional harus lebih diperhatikan lagi.

Revisi ketiga berdasarkan uji coba produk yang dilakukan terhadap siswa kelas

VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Produk yang digunakan untuk uji coba terlebih

dahulu direvisi berdasarkan hasil validasi oleh dosen ahli dan guru mata pelajaran

bahasa Indonesia. Perhitungan Reliabilitas, indeks daya beda, dan tingkat kesukaran,

menjadi acuan peneliti untuk merevisi atau melakukan perbaikan agar produk yang

dihasilkan lebih baik lagi. Hasil revisi produk yang dilakukan adalah pada soal-soal

pilihan ganda untuk setiap teks, peneliti hanya mengambil 10 soal terbaik dari 20 soal

yang telah diujicobakan untuk dicantumkan pada produk akhir instrumen penilaian

kompetensi membaca siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

140

4.8 Pembahasan Hasil

Pada pembahasan ini disajikan kajian tentang produk pengembangan yang telah

direvisi, meliputi kesesuaian produk yang dihasilkan dengan tujuan pengembangan

dan kelebihan serta kekurangan produk hasil pengembangan.

4.7.1 Kesesuaian Produk yang Dihasilkan dengan Tujuan Pengembangan

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah membuat instrumen penilaian

kompetensi membaca siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta berdasarkan

kurikulum 2013. Instrumen penilaian yang dihasilkan berupa beberapa komponen

penting seperti kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, Rubrik Penilaian dan pedoman

penskoran. Instrumen penilaian ini dapat membantu guru dalam melaksanakan

penilaian kompetensi membaca peserta didik kelas VII. Kelayakan instrumen

penilaian kompetensi membaca peserta didik kelas VII ini telah divalidasi oleh Bapak

Dr. Sebastianus Widanarto Prijowutanto, S.Pd., M.Si., sebagai dosen ahli penilaian ,

Bapak Apri Damai Sagita Krissansi, S.S., M.Pd., sebagai dosen ahli pengajaran

bahasa, dan Ibu Retno Handayani S.Pd. sebagai guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Berdasarkan hasil validasi tersebut,

instrumen penilaian dinyatakan layak dengan beberapa revisi. Instrumen ini dapat

digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengukur kompetensi membaca siswa kelas

VII yang ditinjau berdasarkan kesesuaiannya terhadap aspek substansi, aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

141

konstruksi, dan aspek bahasa yang digunakan dalam intrumen penilaian kompetensi

membaca siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta tersebut.

Uji coba produk dilakukan pada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan

peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Hasil uji reliabilitas dilakukan

menggunakan SPSS 23 dengan Alpha Chronbach menunjukkan koefisien reliabilitas

produk berkisar antara 0.700 sampai 0.900 untuk setiap jenis tes. Ini berarti

instrumen penilaian yang disusun memiliki tingkat kepercayaan yang baik. Untuk

jenis tes yang belum reliabel, maka akan dilakukan perbaikan baik dari aspek

distraktor untuk soal pilihan ganda, dan memperbaiki petunjuk soal untuk soal uraian.

Berdasarkan hasil evaluasi, hasil uji, dan revisi yang telah dilakukan, maka tujuan

pengembangan ini yaitu mengembangkan instrumen penilaian kompetensi membaca

siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta telah tercaoai dan dapat digunakan

sebagai instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII di SMP Negeri 15

Yogyakarta. Hal ini juga dmengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Nila

Maulana, Imam Agus Basuki, dan Bustanul Arifin dalam jurnal yang berjudul

“Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Membaca Kelas VII SMP”

Universitas Negeri Malang (2012) dimana pada penelitian tersebut telah dihasilkan

produk instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

142

4.7.2 Kelebihan dan Kekurangan Produk Hasil Pengembangan.

Produk hasil pengembangn ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan dari instrumen ini adalah kualitas soal-soal pada setiap jenis tes yang dapat

mengukur kompetensi membaca siswa kelas VII. Selain itu, produk pengembangan

ini dapat membantu guru dalam melaksanakan penilaian kompetensi membaca siswa

kelas VII. Kekurangan dari produk ini adalah produk ini dibuat berdasarkan analisis

kebutuhan guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Jadi untuk

penerapannya di sekolah lain masih perlu penyesuaiannya dengan kebutuhan guru

Bahasa Inonesia di sekolah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

143

BAB V

PENUTUP

Bab ini memaparkan mengenai: (1) Kesimpulan, (2) implikasi, dan (3) saran, yaitu

saran untuk keperluan pemanfaatan produk dan saran untuk keperluan penelitian

lebih lanjut.

5.1 Simpulan

Produk yang dihasilkan dari penelitian yang berjudul Pengembangan Instrumen

Penilaian Kompetensi Membaca pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa

Kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta berupa seperangkat instrumen penilaian

kompetensi membaca siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta pada pembelajaran

Bahasa Indonesia berupa kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, pedoman penskoran dan

rubrik penilaian. Berikut ini akan dibahas tentang kesimpulan yang dihasilkan dari

penelitian pengembangan instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII

SMP Negeri 15 Yogyakarta, sesuai dengan jenis tes yang digunakan.

5.1.1 Instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII dengan Tes

pilihan ganda

Produk yang telah dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini telah direvisi

berdasarkan: (1) valisasi isi (konstruksi) yang divalidasi oleh Bapak Dr. Sebastianus

Widanarto Prijowutanto, S.Pd.,M.Si., sebagai dosen ahli penilaian , (2) Validasi isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

144

(materi dan bahasa) yang divalidasi oleh Bapak Apri Damai Sagita Krissansi, S.S.,

M.Pd., sebagai dosen ahli pengajaran bahasa, (3) Validasi isi (materi, konstruksi dan

bahasa) yang divalidasi oleh Ibu Retno Handayani, S.Pd., sebagai guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, (4) Validasi isi oleh siswa

kelas VII SMP N 15 Yogyakarta dan (5) uji coba produk yang dilakukan pada siswa

kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Hasil penilaian yang diperoleh dari dosen ahli penilaian, dosen ahli pengajaran

bahasa, dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia berupa skor penilaian, komentar,

dan saran. Produk pengembangan yang dinilai sudah memiliki kualitas baik, namun

ketiga validator tersebut memberikan komentar dan saran untuk memperbaiki produk.

Komentar yang diberikan oleh para validator yaitu (1) indikator soal hendaknya

ditulis pada setiap lembar soal, (2) kata “jelaskan” pada soal pilihan ganda harus

dihilangkan, (3) Penggunaan EYD dan struktur kalimat harus lebih diperhatikan, (4)

penggunaan kata kerja operasional harus lebih diperhatikan lagi.

Setelah melalui proses validasi, produk kemudian direvisi sesuai dengan masukan

dari vaidator, kemudian diujicobakan pada guru dan siswa kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta. Hasil uji coba produk tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui

daya beda dan tingkat kesukaran setiap soal yang diujicobakan. Setelah melakukan

analisis, peneliti melakukan revisi atau perbaikan terhadap soal-soal yang belum

memenuhi kriteria kelayakan sesuai dengan koefisien Alpha Cronbach.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

145

Alpha Cronbach menggunakan SPSS 23.0 menunjukkan bahwa jenis tes pilihan

ganda reliabel untuk teks tanggapan deskriptif (0.803), teks Eksposisi (0.737), teks

cerita pendek (0.833) dan tidak reliabel untuk teks hasil observasi (0.638) dan teks

eksplanasi (0.699).

Hasil Perhitungan ITK IDB dari 100 butir soal piliha ganda adalah sebagai

berikut: (1) Perhitungan IDB menunjukkan bahwa 54 soal layak, 15 soal ditolak dan

31 soal dinyatakan layak dengan revisi; (2) Perhitungan ITK menunjukkan bahwa 69

soal dinyatakan sedang, 3 soal dinyatakan sukar dan 28 soal dinyatakan mudah. Dari

hasil perhitungan tersebut, maka peneliti melakukan revisi. Revisi dilakukan dengan

menggugurkan soal-soal yang dianggap tidak memenuhi kriteria IDB atau ITK,

sehingga diperoleh 50 soal tes pilihan ganda yang dianggap layak.

5.1.2 Instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII dengan Tes

Uraian

Produk yang telah dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini telah direvisi

berdasarkan: (1) valisasi isi (konstruksi) yang divalidasi oleh Bapak Dr. Sebastianus

Widanarto Prijowutanto, S.Pd., M.Si., sebagai dosen ahli penilaian , (2) Validasi isi

(materi dan bahasa) yang divalidasi oleh Bapak Apri Damai Sagita Krissansi, S.S.,

M.Pd., sebagai dosen ahli pengajaran bahasa, (3) Validasi isi (materi, konstruksi dan

bahasa) yang divalidasi oleh Ibu Retno Handayani S.Pd., sebagai guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, (4) Validasi isi oleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

146

kelas VII SMP N 15 Yogyakarta dan (5) uji coba produk yang dilakukan pada siswa

kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Hasil penilaian yang diperoleh dari dosen ahli penilaian, dosen ahli pengajaran

bahasa, dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia berupa skor penilaian, komentar,

dan saran. Produk pengembangan yang dinilai mendapatkan komentar dan saran dari

validator untuk memperbaiki produk. Komentar yang diberikan oleh para validator

yaitu (1) indikator soal hendaknya ditulis pada setiap lembar soal, (2) kata “jelaskan”

pada soal pilihan ganda harus dihilangkan, (3) Penggunaan EYD dan struktur kalimat

harus lebih diperhatikan, (4) penggunaan kata kerja operasional harus lebih

diperhatikan lagi.

Setelah melalui proses validasi, produk kemudian direvisi sesuai dengan masukan

dari vaidator, kemudian diujicobakan pada guru dan siswa kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta. Hasil uji coba produk tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui

daya beda dan tingkat kesukaran setiap soal yang diujicobakan. Setelah melakukan

analisis, peneliti melakukan revisi atau perbaikan terhadap soal-soal yang belum

memenuhi kriteria kelayakan sesuai dengan koefisien Alpha Cronbach.

Hasil perhitungan menunjukkan jenis tes uraian pada KD 3.2 reliabel untuk teks

hasil observasi (0.781) and teks cerita pendek (0.832) dan tidak reliabel untuk teks

tanggapan deskriptif (0.576), teks eksplanasi (0.539), dan teks eksposisi (0.525).

Hasil perhitungan menunjukkan jenis tes uraian pada KD 3.3 reliable untuk teks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

147

hasil observasi (0.818), teks tanggapan deskriptif (0.780), teks eksposisi (0.905), dan

teks eksplanasi (0.828), dan tidak reliabel untuk teks cerita pendek (0.500).

Hasil Perhitungan ITK IDB dari 28 butir soal tes uraian menunjukkan hasil

sebagai berikut: (1) perhitungan IDB menunjukkan bahwa 18 soal diterima, dan 10

soal diterima dan direvisi; (2) perhitungan ITK menunjukkan bahwa 14 soal layak

dan 14 soal lainnya layak namun perlu diperbaiki dari aspek rumusan pernyataan,

petunjuk pengerjaan soal, atau kunci jawaban.

5.1.3 Instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII dengan Tes

Uraian

Produk yang telah dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini telah direvisi

berdasarkan: (1) validasi isi (konstruksi) yang divalidasi oleh Bapak Dr. Sebastianus

Widanarto Prijowutanto, S.Pd., M.Si., sebagai dosen ahli penilaian , (2) Validasi isi

(materi dan bahasa) yang divalidasi oleh Bapak Apri Damai Sagita Krissansi, S.S.,

M.Pd., sebagai dosen ahli pengajaran bahasa, (3) Validasi isi (materi, konstruksi dan

bahasa) yang divalidasi oleh Ibu Retno Handayani S.Pd., sebagai guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, (4) Validasi isi oleh siswa

kelas VII SMP N 15 Yogyakarta dan (5) uji coba produk yang dilakukan pada siswa

kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Hasil penilaian yang diperoleh dari dosen ahli penilaian, dosen ahli pengajaran

bahasa, dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia berupa skor penilaian, komentar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

148

dan saran. Produk pengembangan yang dinilai sudah memiliki kualitas baik, namun

ketiga validator tersebut memberikan komentar dan saran untuk memperbaiki produk.

Komentar yang diberikan oleh para validator yaitu (1) indikator soal hendaknya

ditulis pada setiap lembar soal, (2) kata “jelaskan” pada soal pilihan ganda harus

dihilangkan, (3) Penggunaan EYD dan struktur kalimat harus lebih diperhatikan, (4)

penggunaan kata kerja operasional harus lebih diperhatikan lagi.

Setelah melalui proses validasi, produk kemudian direvisi sesuai dengan masukan

dari vaidator, kemudian diujicobakan pada guru dan siswa kelas VII SMP Negeri 15

Yogyakarta. Hasil uji coba produk tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui

daya beda dan tingkat kesukaran setiap soal yang diujicobakan. Setelah melakukan

analisis, peneliti melakukan revisi atau perbaikan terhadap soal-soal yang belum

memenuhi kriteria kelayakan sesuai dengan koefisien Alpha Cronbach.

Hasil perhitungan reliabilitas menggunakanan SPPS versi 23 dengan koefisien

Alpha Cronbach menunjukkan tes unjuk kerja pada KD 4.1 reliabel. Pemerolehan

nilai reabilitas tes unjuk kerja untuk teks hasil observasi (0.970), teks cerita pendek

(0.880), teks tanggapan deskriptif (0.998), teks eksplanasi (0.889), dan teks eksposisi

(0.889).

Hasil penilaian tes unjuk kerja menunjukkan bahwa rubrik penilaian untuk tes

unjuk kerja layak untuk diterapkan atau dipakai. Hasil penilaian oleh tiga orang

penilai tidak berbeda jauh dengan selisih satu poin, maka dapat disimpulkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

149

rubrik penilaian unjuk kerja tersebut sudah dapat mengukur kompetensi membaca

siswa kelas VII.

Dari hasil penilaian oleh validator, uji coba produk dan revisi, akhirnya produk

instrumen penilaian yang terdiri dari kisi-kisi, butir soal, kunci jawaban, paduan

penskoran dan rubrik penilaian yang dibuat oleh peneliti layak digunakan untuk

menilai kompetensi dasar membaca siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakartaa.

5.2 Implikasi

Pengembangan instrumen penilaian kompetensi membaca siswa kelas VII SMP

Negeri 15 Yogyakarta dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia,

karena pengembangan dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Jika instrumen penilaian ini akan digunakan di lembaga atau sekolah lain, maka

penggunaan instrumen harus memperhatikan beberapa hal berikut.

1. Pengguna harus memperhatikan kesesuaian instrumen penilaian kompetensi

membaca siswa kelas VII dengan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

2. Pengguna harus memastikan kesesuaian instrumen penilaian dengan tingkatan

berpikir pembelajar.

3. Pengguna harus memastikan kesesuaian instrumen pembelajaran dengan jenis tes

dan atau ranah kognitif yang diukur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

150

4. Pengguna harus memperhatikan metode penilaian yang akan diterapkan di lembaga

atau sekolah.

5.3 Saran-saran

Saran-saran dalam pengembangan produk ini diarahkan pada dua hal, yaitu:

1) Saran untuk keperluan pemanfaatan produk

Dalam pemanfaatan produk instrumen penilaian kompetensi membaca

siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta yang dikembangkan oleh peneliti,

guru bahasa Indonesia kelas VII masih dapat menyesuaikan dengan situasi

atau keadaan pembelajaran di dalam kelas, khususnya dalam penyusunan

instrumen penilaian.

2) Saran untuk keperluan pengembangan instrumen penilaian lebih lanjut

Produk pengembangan instrumen penilaian kompetensi membaca siswa

kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta dapat dimanfaatkan untuk membantu

kegiatan pembelajaran. Peneliti menganjurkan kepada pihak sekolah untuk

menggunakan produk yang dihasilkan. Hasil penelitian ini masih sangat

banyak kekurangannya. Peneliti memberikan beberapa saran yaitu, (1)

Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian pengembangan pada

jenjang yang lebih tinggi, (2) peneliti selanjutnya mampu mengembangkan

produk instrumen penilaian dengan menggunakan uji validitas atau reabilitas

selain Alpha Cronbach.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

151

DAFTAR PUSTAKA

Alderson Charles.2000.Assessing reading. New York: Cambridge University

Arikunto, suharsimi. 2006. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

_________2010.Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

_________2011.Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Basuki, dkk. 2014. Penilaian Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Depdikbud. 2014. Rubrik Penilaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah

Menengah Pertama.Jakarta: Depdikbud.

Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.

Jakarta: PT Indeks.

Firda Fauziah, Muhardjito, dan Asim. 2012. Pengembangan Instrumen Penilaian

Berbasis Reading Comprehension Materi Energi untuk Mendiagnosis

Kompetensi Berpikir Kritis Siswa SM. Universitas Negeri Malang.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Kemendikbud. 2014. Permen No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta:

Kemendikbud.

Kemendikbud. 2014. Permen No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian

Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2014. Permen No. 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kusaeri, Suprananto. 2014. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

152

Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Miller, David, dkk. 2009. Measurement and Assessment in Teaching. New Jersey

Columbus: Pearson.

Nila Maulana, Imam Agus Basuki, dan Bustanul Arifin. 2012.Pengembangan

Instrumen Penilaian Pembelajaran Membaca Kelas VII

SMP.Universitas Negeri Malang.

Nitko, Anthony J. 2011. Educational Assessment Of Students. New York:

Pearson.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Romli, Asep Syamsul. 2009. Jurnalistik Praktis. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. 2014. 2010. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmandinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sunarti, Dkk. 2014.Penilaian Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Andi.

Susilo, Muhammad Joko. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;

Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tegeh, dkk. 2014. Metode Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Uno, Dkk. 2012.Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Urquhart Sandy dan Cyril Weir.10998. Reading In A Second Language: Process,

Product and Practice. Longman: Newyork.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

153

Wallace Catherine. 2003. Reading. New York: Oxford University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENILAIAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan …

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI