penilaian kecukupan nutrisi-kmb (1)

30
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Penilaian Kecukupan Nutrisi Kecukupan nutrisi adalah rata-rata asupan gizi harian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%) orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu. Nilai asupan harian zat gizi yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi. Standart kecukupan gizi di Indonesia masih menggunakan makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein. Di Indonesia belum diterapkan standart kecukupan gizi secara mikro, seperti kecukupan vitamin dan mineral. 2.2 Standar Kecukupan Nutrisi Standar kecukupan gizi secara ukuran dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu: a. Ukuran makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein. b. Ukuran mikro, yaitu kecukupan vitamin dan mineral. 3

Upload: rifqims

Post on 24-Oct-2015

460 views

Category:

Documents


45 download

DESCRIPTION

lier

TRANSCRIPT

Page 1: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penilaian Kecukupan Nutrisi

Kecukupan nutrisi adalah rata-rata asupan gizi harian yang

cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%)

orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu.

Nilai asupan harian zat gizi yang diperkirakan dapat memenuhi

kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis

kelamin dan fisologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi.

Standart kecukupan gizi di Indonesia masih menggunakan

makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein. Di

Indonesia belum diterapkan standart kecukupan gizi secara mikro,

seperti kecukupan vitamin dan mineral.

2.2 Standar Kecukupan Nutrisi

Standar kecukupan gizi secara ukuran dapat dibagi kedalam dua

bagian yaitu:

a.  Ukuran makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan

protein.

b.  Ukuran mikro, yaitu kecukupan vitamin dan mineral.

Kecukupan kalori (energi)

Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan

pekerjaan, tubuh memperoleh energi dari makanan yang dimakan, dan

energi dalam makanan ini terdapat sebagai energi kimia yang dapat

diubah menjadi energi bentuk lain. Bentuk energi yang berkaitan

dengan proses-proses biologi adalah energi kimia, energi mekanis,

senergi panas dan energi listrik.

3

Page 2: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

Energi dalam tubuh digunakan untuk:

Melakukan pekerjaan eksternal

Melakukan pekerjaan internal dan untuk mereka yang masih

tumbuh

Keperluan pertumbuhan, yaitu untuk senyawa-senyawa baru.

Macam-macam makanan tidak sama banyaknya dalam

menghasilkan energi, padahal manusia harus mendapatkan sejumlah

makanan tertentu setiap harinya yang menghasilkan energi, terutama

untuk mempertahankan proses kerja tubuhnya dan menjalankan

kegiatan-kegiatan fisik. Untuk mengukur atau menentukan banyaknya

energi yang dihasilkan makanan dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu:

1)   Langsung

Pengukuran atau penentuan banyaknya energi yang dihasilkan

oleh makanan dengan menggunakan alat yang disebut bomb

calorimeter. Dengan menggunakan alat tersebut akan dapat ditentukan

atau diukur sejumlah kalori (untuk energi) yang dihasilkan zat makanan.

Satu kalori adalah merupakan banyaknya panas yang digunakan untuk

menaikan suhu 1 liter air sebanyak 1oC

2)   Secara tidak langsung

Pengukuran atau penentuan banyaknya energi yang dihasilkan

oleh makanan atau bahan makanan melalui penguraian kimiawi

(analisa), dengan pertama-tama ditentukan terlebih dahulu

karbohidratya, lemak , dan protein.

Kecukupan protein

Tubuh manusia memerlukan berbagai zat gizi yang satu sama

yang lain saling mempengaruhi. Bayaknya protein dalam tubuh

didasarkan oleh dua hal pokok berikut:

1)   Untuk memenuhi kebutuhan basal (minimal ) di mana apabila

jumlah kebutuhan ini tidak dipengaruhi maka kesehatan tubuh akan

terganggu dan pertumbuhan normal tidak akan tercapai.

4

Page 3: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

2)   Sejumlah tambahan untuk mengimbangi adanya kerusakan infeksi ,

stress dan sebagainya.

Tubuh kita tidak dapat menghindari kehilangan-kehilangan protein

terutama yang terjadi melalui air seni, kotoran (feses) dan kulit.

Kecukupan Vitamin

Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat

diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan

yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia

dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu, harus diperoleh dari

bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai perkecualian adalah vitamin

D. Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang

relatif sangat kecil dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda,

diantaranya ada yang berbetuk provitamin atau calon vitamin

(Precussor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif.

Kecukupan Mineral

Zat gizi dapat digolongkan, yaitu golongan Makromolekul (teh,

protein dan lemak) serta mikromolekul vitamin dan mineral. Meskipun

merupakan komponen yang paling vital untuk kehidupan, pada bahan

pangan hewani dapat berupa daging (sapi, kerbau, kambing, ayam,

unggas, kelinci dan lain-lain), sayur-sayuran dan buah-buahan

merupakan sumber vitamin dan mineral.

Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama

adalah Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan

Sulfur. Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah mineral-mineral

tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan tubuh. Mineral-mineral tersebut

adalah bagian-bagian mustahak dari makanan. Unsur-unsur lain yang

terdapat dalam jumlah sangat kecil disebut unsur-unsur runut (trace

elements) yang juga adalah komponen-komponen makanan yang

mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan, zink,

kromium, setenium, iodium dan fluor.

5

Page 4: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

Yodium (i) merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam

jumlah yang relatif sangat kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat

penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat

berperan dalam metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi

yodium yang rendah, kelenjar gondok akan berupaya membuat

konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya. Frevalensi pembeseran

kelenjar gondok di indonesia temasuk sangat tingi. Karenanya

defesiensi yudium atau gondok andemik merupakan salah satu

masalah gizi utama.

Kebutuhan yodium per hari sekitar 1-2 g per kg berat badan.

Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 g per hari untuk

anak samapi umur 10 tahun, dan 150 g per hari untuk orang dewasa.

Untuk wanita dan menyusui dianjurkan tambahan masaing-masing 25 g

dan 50 g per hari.

2.3 Metode Penilaian Status Nutrisi

Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada

kelompok masyarakat, yaitu penilaian secara langsung dan penilaian

secara tidak langsung.

a. Penilaian secara langsung

Penilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi empat

penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Adapun

penilaian dari masing-masing adalah sebagai berikut :

1)   Antropometri

Secara umum bermakna ukuran tubuh manusia. Antropometri

gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh

dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

Tujuan dari metode ini adalah untuk melihat ketidakseimbangan

asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola

pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan

jumlah air dalam tubuh. Antopometri sebagai indicator status gizi dapat

dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah

6

Page 5: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain umur, berat badan,

tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar

pinggul dan tebal lemak dibawah kulit.

a)   Umur

Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi,

kesalahan penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi

yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan

yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan

penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang sering muncul

adalah adanya kecenderungan untuk memilih angka yang mudah

seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan

umur anak perlu dihitung dengan cermat. Ketentuannya adalah 1

tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan

umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari

tidak diperhitungkan ( Depkes, 2004)

b)   Berat Badan

Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan

gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan

sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena

penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun.

Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat

Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian dengan melihat

perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang

dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini.

Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan

satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur,

tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan

situasi gizi dari waktu ke waktu (Djumadias Abunain, 1990).

Hal yang harus diperhatikan dalam menimbang berat badan anak :

1. Pemeriksaan alat timbang

Sebelum digunakan, dacin harus diperiksa secara seksama

apakah masih dalam kondisi baik atau tidak. Dacin yang baik

7

Page 6: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

adalah apabila bandul geser berada pada posisi skala 0,0

kg, jarum penunjuk berada pada posisi seimbang.

Disamping itu keadaan bandul geser tidak longgar terhadap

tangkai dacin.

2. Anak balita yang ditimbang

Pengalaman di lapangan cukup banyak anak balita yang

takut ditimbang, oleh karena itu dilakukan terlebih dahulu

pada balita yang tidak merasa takut. Balita yang akan

ditimbang sebaiknya memakai pakaian seringan mungkin.

Sepatu, baju yang tebal dan topi sebaiknya dilepaskan.

3. Keamanan

Selain dari keamanan dacin yang diperhatikan, keamanan

lantai dimana dilakukan penimbangan juga harus dilakukan.

Lantai tidak boleh terlalu licin, berkerikil, atau bertangga. Hal

itu dapat mempengaruhi keamanan, baik yang ditimbang

maupun petugas.

4. Pengetahuann dasar petugas

Untuk memperlancar proses penimbangan, petugas

dianjurkan untuk mengetahui berat badan anak secara

umum pada umur-umur tertentu. Hal ini sangat penting

diketahui untuk dapat memperkirakan posisi bandul geser

yang mendekati skala berat pada dacin sesuai dengan umur

anak yang ditimbang.

Indeks Berat Badan Relatif :

Berat badan ( kg ) __ x

100% =......%

[Tinggi badan(cm)-100]

Nilai standar < 90% = underweight90-110% = berat normal

>110% = overweight >120% = obese/gemuk

8

Page 7: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

c) Tinggi Badan

Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang

dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan

sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang

berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang

gizi pada masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk

Indeks TB/U ( tinggi badan menurut umur), atau juga indeks

BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan

karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya

dilakukan setahun sekali. Keadaan indeks ini pada umumnya

memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik,

kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun ( Depkes RI,

2004). Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter

penting untuk menentukan status kesehatan manusia, khususnya

yang berhubungan dengan status gizi.

Persiapan alat :

o untuk mengukur tinggi badan balita adalah mikrotoa

( mikrotoise).

o untuk mengukur tinggi anak baru sekolah adalah pita

meteran dan segi tiga siku-siku yang tersedia.

Cara mengukur tinggi badan balita :

1. Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding

yang lurus datar setinggi tepat 2 meter. Angka 0 pada

lantai yang datar rata.

2. Lepaskan sepatu atau sandal.

3. Anak harus berdiri tegak dengan sikap siap sempurna.

Kepala bagian belakang harus menempel pada dinding

dan muka menghadap lurus dengan pandangan ke

depan.

4. Turunkan mikrotoa dengan rapat pada kepala bagian

atas, siku-siku harus menempel lurus pada dinding.

9

Page 8: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

5. Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam

gulungan mikrotoa. Angka tersebut menunjukan tinggi

anak yang diukur.

Cara mengukur tinggi badan anak baru masuk sekolah :

1. Anak tidak boleh memakai alas kaki.

2. Anak berdiri membelakangi dinding dengan pita meteran

berada di tengah bagian kepala.

3. Posisi anak tegak bebas.

4. Tangan dibiarkan tergantung bebas menempel di badan.

5. Tumit rapat, tetapi ibu jari kaki tidak rapat.

6. Anak menghadap dengan pandangan lurus ke depan.

7. Untuk menentukan tinggi anak pada pita meteran,

digunakan alat bantu berupa segi tiga siku-siku.

d ) Lingkar Lengan Atas

Lingkar lengan atas ( LLA ) merupakan salah satu pilihan untuk

penentuan status gizi, karena mudah dilakukan dan tidak

memerlukan alat-alat yang sulit diperoleh dengan harga yang lebih

murah. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu mendapat

perhatian, terutama jika digunakan sebagai pilihan tunggal untuk

indeks status gizi.

Pengukuran lingkar lengan atas (LLA)  pada wanita usia subur (20-

45 th)

LLA (cm) Kriteria

25,7 - 28,5 Normal

28,5 - 34,2 Obesitas

28,5 - 39,7 Obesitas Berat

>39,7 Obesitas Sangat Berat

10

Page 9: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

Persiapan alat :

Pita pengukur

Cara pengukuran :

o Gunakan pita pengukur yang tidak mulur.

o Lingkarkan pita tersebut pada titik tengah lengan atas

yang non-dominan diantara puncak prosesus

akromialis scapula dan prosesus olekranon os ulna

sementara lengan bawah difleksikan 90o.

o Dengan lengan dalam posisi bergantung bebas.

o Kencangkan pita pengukur yang telah dipasang

melingkari titik tengah lengan atas tanpa

menimbulkan penekanan pada jaringan lunak.

o Lakukan pembacaan pada sentimeter terdekat.

o Nilai normal standar : laki-laki = 26,3 cm

Wanita = 25,7 cm

e. ) Lingkar Kepala

Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran

anak secara praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan

patologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala.

Contoh yang sering digunakan adalah kepala besar

( Hidrosefalus ) dan kepala kecil ( Mikrosefalus ). Dalam

antropometri gizi, rasio lingkar kepala dan lingkar dada cukup

berarti dan menentukan kecukapan energy protein ( KEP ) pada

anak. Lingkar kepala juga bisa digunakan sebagai informasi

tambahan dalam pengukuran umur.

Persiapan alat :

Pita pengukur yang terbuat dari fiberglass dengan lebar

kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak mudah patah.

11

Page 10: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

Cara Pengukuran :

Lingkarkan pita pada kepala.Lingkarkan pita pengukur pada

daerah glabella ( frontalis ) atau supra orbita bagian anterior

menuju oksiput pada bagian posterior. Pengukuran

sebaiknya dibuat mendekati 1 desimal.

f.) Lingkar Dada

Lingkar dada biasanya dilakukan pada anak berusia 2-3 tahun,

karena rasio lingkar dada dan lingkar kepala sama pada umur 6

bulan. Setelah umur ini, tulang tengkorak tumbuh secara lambat

dan pertumbuhan dada lebih cepat. Umur antara 6 bulan dan 5

tahun, rasio lingkar kepala dan dada adalah kurang dari satu, hal

ini dikarenakan akibat kegagalan perkembangan dan

pertumbuhan, atau kelemahan otot dan lemak pada dinding dada.

Ini dapat digunakan sebagai indicator dalam menentukan KEP

pada anak balita.

Persiapan alat :

Pita kecil, tidak mudah patah.Biasanya terbuat dari

fiberglass.

Pengukuran dilakukan pada garis puting susu. Pengukuran

sebaiknya dilihat mendekati 1 desimal.

 

2)    Klinis

Metode ini, didasarkan atas perubahan-perubahan yang

terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal

tersebut dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata,

rambut, dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat

dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Tujuan dari

metode ini adalah dapat mendeteksi secara cepat tanda-tanda

klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.

Pemeriksaan klinis secara umum terdiri dari 2 bagian, yaitu :

Medical history ( riwayat medis ), terdiri dari :

12

Page 11: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

o Identitas pasien ( nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan, suku, dsb)

o Lingkungan fisik dan social budaya

o Sejarah timbulnya gejala penyakit

o Data-data tambahan lainnya.

Data-data tersebut dapat dilakukan dengan cara wawancara

dengan penderita dan keluarganya atau dengan observasi

langsung pada rumah dan lingkungan penderita.

Pemeriksaaan fisik ( head to toe )

Pemeriksaan fisik head to toe merupakan peninjauan dari

ujung rambut sampai ujung kaki pada setiap sistem tubuh yang

memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan

perawat untuk membuat penilaian klinis. Keakuratan pemeriksaan

fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima klien dan

penetuan respon  terhadap terapi tersebut.

Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara

keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu,

untuk memperoleh data yang sistematif dan komprehensif,

memastikan atau membuktikan hasil anamnesa, menentukan

masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat

bagi klien.

Dalam melakukan pemeriksaan fisik, ada prinsip-prinsip

yang harus di perhatikan, yaitu sebagai berikut:

1.   Kontrol infeksi

Meliputi mencuci tangan, memasang sarung tangan steril,

memasang masker, dan membantu klien mengenakan baju

periksa jika ada.

2.   Kontrol lingkungan

Yaitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan

cukup penerangan untuk melakukan pemeriksaan fisik baik bagi

klien maupun bagi pemeriksa itu sendiri. Misalnya menutup pintu

atau jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien.

13

Page 12: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

Tujuan Pemeriksaan Fisik

1.  Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.

2.  Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data

yang diperoleh dalam riwayat keperawatan.

3.  Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa

keperawatan.

4.  Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status

kesehatan klien dan penatalaksanaan.

5.  Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan

.

Manfaat Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik memiliki banyak manfaat, baik bagi perawat

sendiri, maupun bagi profesi kesehatan lain, diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan

diagnosa

keperawatan.

2.   Mengetahui masalah kesehatan yang di alami klien.

3.   Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang

tepat.

4.   Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan

keperawatan.

Indikasi

Mutlak dilakukan pada setiap klien, terutama pada:

1.   Klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan

untuk di rawat.

2.   Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.

3.   Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien.

Prosedur pemeriksaan fisik

Persiapannnya adalah sebagai berikut :

14

Page 13: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

1. Alat

a. Meteran

b. Timbangan BB

c. Penlight

d. Steteskop

e. Spighnomanometer

f. Thermometer

g. Arloji atau stopwatch

h. Refleks Hammer

i. Tongue spatel

j. Tissue, buku catatan perawat.

Alat diletakkan di dekat tempat tidur klien yang akan di

periksa.

2.   Lingkungan

Pastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan

cukup penerangan. Misalnya menutup pintu atau jendala atau

skerem untuk menjaga privacy klien

3.   Klien (fisik dan fisiologis)

Bantu klien mengenakan baju periksa jika ada dan anjurkan

klien untuk rileks.

Cara Kerja :

1.  Cuci tangan

2.  Jelaskan prosedur

3.  Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di sebelah kanan klien

dan pasang

handschoen bila di perlukan.

4.  Pemeriksaan umum meliputi : penampilan umum, status

mental dan nutrisi.

Posisi klien : duduk atau berbaring

Cara : inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.

15

Page 14: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

o Kesadaran, tingkah laku, ekspresi wajah, mood. (Normal :

Kesadaran penuh, Ekspresi sesuai, tidak ada menahan nyeri

/ atau sulit bernafas)

o Tanda-tanda stress atau  kecemasan (Normal) : Relaks,

tidak ada tanda-tanda cemas atau takut)

o TB, BB ( Normal : BMI dalam batas normal)

o Kebersihan Personal (Normal : Bersih dan tidak bau)

o Cara berpakaian (Normal : Benar / tidak terbalik)

o Postur dan cara berjalan

o Bentuk dan ukuran tubuh

o Cara bicara (Relaks, lancar, tidak gugup)

5.  Evaluasi dengan membandingkan dengan keadaan normal.

6.   Dokumentasikan hasil pemeriksaan.

3)    Biokimia

Adalah suatu pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris

yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh

yang digunakan antara lain: urine, tinja, darah, beberapa jaringan

tubuh lain seperti hati dan otot. 

4)   Biofisik

Penentuan gizi secara biofisik adalah suatu metode penentuan

status gizi dengan melihat kemampuan fungsi, khususnya jaringan,

dan melihat perubahan struktur jaringan. Penilaian secara biofisik

dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu uji radiologi, tes fungsi fisik dan

sitologi.

16

Page 15: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

b. Penilaian secara tidak langsung

Penilaian status gizi secara tidak langsung dibagi menjadi 3 yaitu:

survey konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Adapun

uraian dari ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :

1) Survey konsumsi makanan

Adalah suatu metode penentuan status gizi secara tidak langsung

dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. 

Tujuan umum :

Secara umum survey konsumsi makanan dimaksudkan untuk

mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan

makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan

perorangan serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi

makanan tersebut.

Tujuan khusus :

a. Menentukan tingkat kecukupan konsumsi pangan nasional

dan kelompok masyarakat.

b. Menentukan status kesehatan dan gizi keluarga dan

individu.

c. Menetukan pedoman kecukupan makanan dan program

pengadaan pangan.

d. Sebagai dasar perencanaan dan program pengembangan

gizi.

e. Sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat, khususnya

golongan yang berisiko tinggi kekurangan gizi.

f. Menentukan perundang-undangan yang berkenaan

dengan makanan, kesehatan dan gizi masyarakat.

2) Statistik vital

Adalah dengan cara menganalisis data beberapa statistik

kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan

dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang

berhubungan dengan gizi. 

17

Page 16: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

Data statistik layanan kesehatan dapat dilihat dari tempat layanan

kesehatan itu berada. Ada dua tempat yang penting, yaitu puskesmas

dan rumah sakit. Meningkatnya status kesehatan gizi yang berkunjung

ke puskesmas merupakan indikasi tentang insiden keadaan

kekurangan gizi di suatu wilayah. Begitu pula dengan kondisi yang ada

di rumah sakit.

Ada beberapa kelemahan statistik vital untuk menggambarkan

keadaan gizi di suatu masyarakat. Kelemahan-kelemahan tersebut

antara lain data yang tidak akurat, kesulitan dalam pengumpulan data,

dan kemampuan untuk melakukan interpretasi secara tepat karena

ada faktor lain yang turut mempengaruhi keadaan gizi.

3) Ekologi

Berdasarkan ungkapan dari Bengoa dikatakan bahwa malnutrisi

merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor

fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia

sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll.

Jelliffe ( 1966 ) menyatakan bahwa ada 6 faktor ekologi yang perlu

dipertimbangkan sebagai penyebab malnutrisi, yaitu keadaan infeksi,

sosial ekonomi, produksi pangan, konsumsi makanan, pengaruh

budaya serta pelayanan kesehatan dan pendidkan.

Hubungan infeksi dan malnutrisi merupakan hubungan sinergia,

yaitu infeksi dapat mempengaruhi terjadinya malnutrisi dan sebaliknya

malnutrisi akan mempengaruhi seseorang mudah terkena penyakit

infeksi. Mekanisme terjadinya infeksi dan malnutrisi dapat bermacam-

macam, baik secara sendiri-sendiri maupun bersamaan seperti

penururnan asupan zat gizi dan akibat kurangnya nafsu makan pada

saat sakit. Disampig itu, dapat terjadi akibat dari kehilangan cairan,

kebutuhan zat gizi meningkat, dan parasit yang terdapat dalam tubuh.

Tujuan

Memasukan makanan cair atau obat-obatan cair mengeluarkan

cairan/isi lambung dan gas yang terdapat di dalam lambung.

Mengirigasi karena perdarahan atau keracunan dalam lambung

18

Page 17: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

Mencegah atau mengurangi vomiting setelah pembedahan atau

trauma

Mengmbil specimen pada lambung untuk pemeriksaan

diagnostic

Indikasi dan Kontra Indikasi

Indikasi :

Adapun indikasi pada pemasangan NGT antara lain:

Fraktur rahang

Kesadaran menu

Gangguan menelan

  Muntah terus-menerus

Kontra indikasi

Adapun kontra indikasi pada pemasangan NGT antara lain:

Rahang amandel.

Gangguan pada saluran pencernaan yang dapat menghambat

pemasangan selang sehinggan menimbulkan komplikasi

Persiapan alat :

Selang NGT 1 buah kom

 Jelly 10. Perlak

Tongue spatel 11. Pen light

 Sarung tangan 12. Cottom bud

Spuit ukuran 50-100 cc 13. BengkoK

 Stetoskop 14. Gunting

Handuk 15. Air minum

 Tisu 16. Makanan cair sesuai kebutuhan

pasien

Langkah kerja

Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya

Dekatkan alat-alat ke klien

Cuci tangan

  Atur posisi klien pada posisi high fowler

19

Page 18: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

Pasang handuk pada dada klien dan tisu

Cek kondisi lubang hidung klien,perhatikan adanya sumbatan

Kenakan sarung tangan

Untuk menentukan insersi NGT,instrusikan klien untuk rileks dan

bernafas secara normal dengan menutup salah satu hidung,

kemudian ulangi pada lubang hidung lainnya.

Ukur panjang tube yang akan dimasukan dengan menggunakan

metode

Metode tradisional

Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga dank e prosessus

xipoideus di sternum

Metode Hanson

Mula-mula tandai 50 cm pada tube, kemudian lakukan pengukuran

dengan metode tradisional. Selang yang akan dimasukan pertengahan

antara 50 cm dengan tanda tradisional.

Beri tanda pada panjang selang yang sudah diukur dengan plester

Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm.

Informasikan kepada klien bahwa selang akan dimasukkan dan

instrusikan klien untuk mengatur posisi kepala ekstensi.Lalu

masukan selang melalui lubang hidung yang telah ditentukan.

Bila selang sudah melewati nasofaring(kira-kira 3-4 cm),instrusikan

klien untuk menekuk leher dan menelan.

Jika sudah selesai memasang NGT, periksa letak selang dengan

cara:

Pasang spuit,yang telah ditarik pendorong nya pada angka 10-2- ml

udara, pada ujung NGT. Letakkan stetoskop pada daerah gaster,

kemudian suntikan spuit tersebut. jika pada auskultasi terdengar suara

hentakan udara, berarti selang NGT masuk ke dalam lambung.

Aspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung dengan

menggunakan spuit.

Masukan ujung bagian luar selang NGt ke dalam mangkok yang

berisi air.Jika ada gelembung air,berarti masuk ke dalam lambung.

20

Page 19: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

Fiksasi selang NGT dengan plester dan hindari penekanan pada

hidung

Tutup ujung luar NGT.Bila tidak ada,penutup dapat di klem

Evaluasi klien setelah terpasang NGT.

  Rapihkan alat-alat

    Cuci tangan

  Dokumentasikan hasil tindakan ini pada catatan perawatan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pamasangan NGT

antara lain:

Mempartahankan kenyamanan klien

Mengkaji adanya inflamasi dan ekskoriasi pada lubang hidung dan

mukosa

Mengganti plester yang digunakan untuk menempelkan slang setiap hari

untuk mengurangi iritasi

  Melakukan perawatan mulut untuk meminimalkan dehidrasi

Mengubah posisi klien secara teratur yang membantu penutupan saluran

sekresi lambung dan mempercepat pengosongan isi lambung untuk

menghindari distensi

Mendokumentasikan prosedur

BAB III

PENUTUP

21

Page 20: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

3.1 Kesimpulan

Kecukupan nutrisi adalah rata-rata asupan gizi harian yang

cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%)

orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu.

Nilai asupan harian zat gizi yang diperkirakan dapat memenuhi

kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis

kelamin dan fisologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi.

Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada

kelompok masyarakat, yaitu penilaian secara langsung dan penilaian

secara tidak langsung.Penilaian secara langsungdibagi menjadi

empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.

Sedangkan penilaian secara tidak langsung yaitu survei konsumsi

makanan dan ekologi.

3.2  Saran

Pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan kekurangan

gizi maupun bisa menyebabkan obesitas, maka diharapkan untuk

mengatur kebutuhan gizi sesuai dengan yang dianjurkan.

22

Page 21: Penilaian Kecukupan Nutrisi-kmb (1)

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A. Aziz, Kebutuhan Dasar Manusia, 2006, Jakarta : salemba

medika

Potter, Perry, Fundamental Keperawatan, 2005, Jakarta : EGC

http://ionkkez.blogspot.com/2012/05/pemenuhan-nutrisi.html, diakses

pada hari Minggu, 23 September 2012 pukul 16 09 WIB

23