penilaian dan strategi peningkatan maturitas...
TRANSCRIPT
Per 13 Februari 2018
PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP
Definisi Maturitas SPIPTingkatmaturitaspenyelenggaraanSPIPadalah
tingkatkematangan/kesempurnaanpenyelenggaraansistempengendalianintern
pemerintahdalammencapaitujuanpengendalianinternsesuaidenganPeraturanPemerintahNomor
60Tahun2008tentangSistemPengendalianInternPemerintah
A. STRUKTUR MATURITAS SPIP
Karakteristik Tingkat Maturitas SPIPTingkat Karakteristik SPIP
Belum AdaK/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktek‐praktek pengendalian intern
Rintisan
Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukanmasih bersifat ad‐hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauansehingga kelemahan tidak diidentifikasi.
Berkembang
K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern, namun tidak terdokumentasidengan baik dan pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkansemua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadikelemahan yang belum ditangani secara memadai.
TerdefinisiK/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.
Terkelola dan Terukur
K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing‐masing personelpelaksana kegiatan yang selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itusendiri maupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi formal dan terdokumentasi.
Optimum
K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer
A. STRUKTUR MATURITAS SPIP
TINGKAT MATURITAS SPIP
Belum memiliki kebijakan dan prosedur
LEVEL0– Belumada LEVEL1‐Rintisan LEVEL2‐
BerkembangLEVEL3‐Terdefinisi
LEVEL4–TerkeloladanTerukur
LEVEL5‐Optimum
Implementasikebijakandanprosedur;
Dokumentasi
Evaluasiformal,berkaladan
terdokumentasi
Pemantauan/pengembanganberkelanjutan
(+)Vertikal:Unsur‐unsurterpenuhi
LEVEL5 –Optimum
PengkomunikasianKebijakandanProsedur
KebijakandanProsedurTertulis
Implementasikebijakandanprosedur;
Dokumentasi
Evaluasiformal,berkaladan
terdokumentasi
PengkomunikasianKebijakandanProsedur
KebijakandanProsedurTertulis
Implementasikebijakandanprosedur;
Dokumentasi
PengkomunikasianKebijakandanProsedur
KebijakandanProsedurTertulis
PengkomunikasianKebijakandanProsedur
KebijakandanProsedurTertulis
KebijakandanProsedurTertulis
Tingkat Belum Ada. Pada tingkat ini, K/L/Pemda sama sekali belum memilikiinfrastruktur (kebijakan dan prosedur) yang diperlukan untukmelaksanakan praktek‐praktek pengendalian intern. Tingkat Rintisan. Pada tingkat ini, K/L/Pemda telah menyadari pentingnyapengendalian intern. Pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan bersifat ad‐hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan. Kelemahan tidak diidentifikasi. Para Pegawai tidak menyadari tanggung jawabnya.
Karakteristik Tingkat Maturitas SPIP (Lanjutan)
A. STRUKTUR MATURITAS SPIP
Tingkat Berkembang. Pada tingkat ini K/L/Pemda telah melaksanakan praktikpengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik danpelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belummelibatkan semua unit organisasi. Oleh sebab itu keandalan SPIP masih berbeda dari satu unit organisasi ke unit lainnya dalam satu K/L/Pemda. Efektivitaspengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahanyang belum ditangani secara memadai. Tindakan Pimpinan K/L/P menangani kelemahan tidak konsisten.
Karakteristik Tingkat Maturitas SPIP (Lanjutan)
A. STRUKTUR MATURITAS SPIP
Tingkat Terdefinisi. Pada tingkat ini, K/L/Pemda telahmelaksanakan praktikpengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namunevaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasiyang memadai. Beberapa kelemahan pengendalian terjadi dengan dampak yang cukup berarti bagi pencapaian tujuan organisasi.
Karakteristik Tingkat Maturitas SPIP (Lanjutan)
A. STRUKTUR MATURITAS SPIP
Tingkat Terkelola dan Terukur. Pada tingkat ini, K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing‐masing personel pelaksana kegiatan yang selalumengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendirimaupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi formal dan terdokumentasi. Namun, kebanyakan evaluasi dilakukan secaramanual, belummenggunakan alat bantú aplikasi komputer.
Karakteristik Tingkat Maturitas SPIP (Lanjutan)
A. STRUKTUR MATURITAS SPIP
Tingkat Optimum. Pada tingkat optimum, K/L/Pemda telah menerapkan pengendalianintern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatanyang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasikomputer. Akuntabilitas penuh diterapkan dalam pemantauanpengendalian, manajemen risiko, dan penegakan aturan. Evaluasi dirisendiri (self assessment) atas pengendalian dilakukan secara terusmenerus berdasarkan analisis gap dan penyebabnya. Para pegawaiterlibat secara aktif dalam penyempurnaan sistem pengendalianintern.
Karakteristik Tingkat Maturitas SPIP (Lanjutan)
A. STRUKTUR MATURITAS SPIP
B. FOKUS PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP
Fokus penilaian maturitasSPIP merupakan variabelyang digunakan untukmenunjukkan tingkatmaturitas penyelenggaraanSPIP. Variabel tersebutmerupakan sub‐sub unsurSPIP di dalam PP Nomor 60Tahun 2008
Penegakan Integritas dan
Etika
Penegakan Integritas dan
Etika
Komitmen thd Kompetensi
Komitmen thd Kompetensi
Kepemimpinan yg kondusif
Kepemimpinan yg kondusif
Struktur organisasi sesuai
kebutuhan
Struktur organisasi sesuai
kebutuhan
Delegasi wewenang & tanggung jwb
Delegasi wewenang & tanggung jwb
Kebijakan pembnaan SDM
Kebijakan pembnaan SDM
Peran APIP yang efektif
Peran APIP yang efektif
Hubungan kerja yg baik
Hubungan kerja yg baik
Identifikasi RisikoIdentifikasi Risiko
Analisis RisikoAnalisis Risiko
Reviu kinerjaReviu kinerja
Pembinaan SDMPembinaan SDM
Pengendalian Sistem Informasi
Pengendalian Sistem Informasi
Pengendalian fisik aset
Pengendalian fisik aset
Penetapan & riviu indikator
Penetapan & riviu indikator
Pemisahan fungsiPemisahan fungsi
OtorisasiOtorisasi
PencatatanPencatatan
Pembatasan akses
Pembatasan akses
AkuntabilitasAkuntabilitas
Dokumentasi SPIDokumentasi SPI
InformasiInformasi
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Pemantauan berkelanjutanPemantauan berkelanjutan
Evaluasi terpisahEvaluasi terpisah
C. PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP
NO UNSUR JUMLAH SUB UNSUR
BOBOT SUB UNSUR
JUMLAH BOBOT UNSUR
1. Lingkungan
Pengendalian
8 3,75 30
2. Penilaian Risiko 2 10 20
3. Kegiatan
Pengendalian
11 2,27 25
4. Informasi dan
Komunikasi
2 5 10
5. Pemantauan 2 7,5 15
C. PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP
NO TINGKAT MATURITAS INTERVAL SKOR
0 Belum Ada Kurang dari 1,0 (0 < skor <1,0)
1 Rintisan 1,0 s/d kurang dari 2,0 (1,0 ≤ skor < 2,0)
2 Berkembang 2,0 s/d kurang dari 3,0 (2,0 ≤ skor < 3,0)
3 Terdefinisi 3,0 s/d kurang dari 4,0 (3,0 ≤ skor < 4,0)
4 Terkelola Dan Terukur 4,0 s/d kurang dari 4,5 (4,0 ≤ skor < 4,5)
5 Optimum Antara 4,5 s/d 5,0 (4,5 ≤ skor ≤ 5)
MEKANISME PENILAIAN TINGKAT MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP
TAHAPAN PENILAIAN
A. TAHAP PERSIAPAN
Penetapan satuan kerja sebagai sampel; Penyiapan tim assessor; Pembentukan tim yang akan menjadi rekan kerja(counterpart);
Penetapan rencana tindak (action plan) penilaian; dan
Presentasi awal (entry meeting) berupa pemaparanrencana tindak penilaian.
Penetapan Responden
1. Pejabatstruktural,terdiridari:Seluruhpejabatstrukturaleselontertinggisampaiyangterendahdariunityangdinilai,
2.Minimaltigaorangpegawainonpejabatstruktural,yangmewakilitiapunitkerjaeselonIIIyangada.
B. TAHAP PENILAIAN
1. Penilaian Pendahuluan Tingkat Maturitas SPIP 2. Pengujian BuktiMaturitas SPIP
Simpulan Tingkat Maturitas
‐ Kuesioner Lanjutan‐Wawancara
‐Analisis dokumen‐ Observasi
Pemilihan tekhnik pengumpulan bukti
Pemilihan fokus yg diuji
a. Survai Persepsi Maturitas SPIP Penilaian dilakukan berdasarkan persepsi pihak yang mewakili
K/L/Pemda terhadap indikator pada setiap unsur penilaianmaturitas SPIP.
Responden yang mewakili K/L/Pemda harus lah pihak yang paling mengetahui implementasi dari parameter yang ditanyakan.
Dilakukan secara panel (bersama‐sama) maupun secara tersendiri(individual).
Pengisian dapat dilakukan dengan atau tanpa didampingi Tim Penilai dari BPKP. Tim Penilai BPKP tidak diperkenankanmengarahkan jawaban responden, hanya bertugas menjelaskanmaksud pertanyaan.
1. PENILAIAN PENDAHULUAN TINGKAT MATURITAS SPIP
KUESIONER PERSEPSI AWAL 2. Reviu KinerjaNO. PERTANYAAN Y/T1 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah memiliki dokumen
penetapan kinerja (PK/ Tapkin) yang ditetapkan secara formal?2 Apakah dokumen penetapan kinerja (PK/ Tapkin) tersebut telah
dikomunikasikan kepada seluruh pegawai yang berkepentingan?
3 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah melakukan reviukinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang ditetapkan dalam dokumenpenetapan kinerja (PK/ Tapkin)?
4 Apakah pimpinan organisasi/ unit-organisasi/ unit kerja telah melakukanevaluasi atas kinerja dan menggunakan hasilnya untuk memperbaikicara/metode pelaksanaan kegiatan untuk efisiensi dan efektivitas pencapaiankinerja secara berkala dan terdokumentasi?
5 Apakah cara/metode pelaksanaan kegiatan dikembangkan terus menerussesuai dengan perubahan untuk meningkatkan kinerja, dan telah dilakukanpemantauan otomatis/online oleh pimpinan organisasi atas kinerja organisasi/unit organisasi/ unit kerja?
Karakteristik Kuesioner Persepsi Awal
1.TelahAda
2.Dikomunikasikan
3.Diterapkan&Didokumentasikan
4.Dipantau&Dievaluasi
5.DikembangkanTerusMenerus
b. Validasi Awal Survai Maturitas SPIP Dua kategori yaitu “konsisten” dan “tidak konsisten”. 1. Konsisten jawaban (persepsi) responden telah memenuhi
gradasi yang disyaratkan dalam petunjuk pengisian kuesioner. 2. Tidak konsisten jawaban (persepsi) responden tidak
memenuhi gradasi yang disyaratkan dalam petunjuk pengisiankuesioner.
PENILAIAN PENDAHULUAN TINGKAT MATURITAS SPIP
KUESIONER PERSEPSI AWAL (KONSISTEN)
2. Reviu KinerjaNO. PERTANYAAN Y/T1 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah memiliki dokumen
penetapan kinerja (PK/ Tapkin) yang ditetapkan secara formal?Y
2 Apakah dokumen penetapan kinerja (PK/ Tapkin) tersebut telahdikomunikasikan kepada seluruh pegawai yang berkepentingan?
Y
3 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah melakukan reviukinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang ditetapkan dalam dokumenpenetapan kinerja (PK/ Tapkin)?
T
4 Apakah pimpinan organisasi/ unit-organisasi/ unit kerja telah melakukanevaluasi atas kinerja dan menggunakan hasilnya untuk memperbaikicara/metode pelaksanaan kegiatan untuk efisiensi dan efektivitas pencapaiankinerja secara berkala dan terdokumentasi?
T
5 Apakah cara/metode pelaksanaan kegiatan dikembangkan terus menerussesuai dengan perubahan untuk meningkatkan kinerja, dan telah dilakukanpemantauan otomatis/online oleh pimpinan organisasi atas kinerja organisasi/unit organisasi/ unit kerja?
T
KUESIONER PERSEPSI AWAL (TIDAK KONSISTEN)
2. Reviu KinerjaNO. PERTANYAAN Y/T1 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah memiliki dokumen
penetapan kinerja (PK/ Tapkin) yang ditetapkan secara formal?Y
2 Apakah dokumen penetapan kinerja (PK/ Tapkin) tersebut telahdikomunikasikan kepada seluruh pegawai yang berkepentingan?
T
3 Apakah organisasi/unit organisasi/ unit kerja Saudara telah melakukan reviukinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang ditetapkan dalam dokumenpenetapan kinerja (PK/ Tapkin)?
T
4 Apakah pimpinan organisasi/ unit-organisasi/ unit kerja telah melakukanevaluasi atas kinerja dan menggunakan hasilnya untuk memperbaikicara/metode pelaksanaan kegiatan untuk efisiensi dan efektivitas pencapaiankinerja secara berkala dan terdokumentasi?
Y
5 Apakah cara/metode pelaksanaan kegiatan dikembangkan terus menerussesuai dengan perubahan untuk meningkatkan kinerja, dan telah dilakukanpemantauan otomatis/online oleh pimpinan organisasi atas kinerja organisasi/unit organisasi/ unit kerja?
Y
Bila jawaban (persepsi) responden “tidak konsisten”Validasi dan koreksi perlu dilakukan untuk kuesioner jawaban yang tidak konsisten.(Contoh tabel sebelumnya)Jawaban “Ya” (Y) pada tingkat 4 dan tingkat 1 dikategorikan sebagaijawaban yang tidak sesuai karena K/L/Pemda belum memenuhitingkat 2 dan 3. Validasi dilakukan dengan konsep konservatisme. Karena jawaban tidak pada tingkat 2, maka jawaban yang berikutnyadianggap tidak konsisten sehingga diperlakukan sebagai “tidak”. Hasil survey persepsi Maturitas SPIP K/L/Pemda merupakandiagnosa awal tingkat maturitas SPIP suatu K/L/Pemda.
Pengumpulan bukti maturitas SPIP dilakukan untuk meyakinkanatau memvalidasi bahwa hasil survai persepsi maturitas SPIP telahmencerminkan kondisi tingkat maturitas SPIP yang sebenarnya.
Teknik pengujian bukti maturitas: 1. kuesioner lanjutan, 2. wawancara, 3. analisis dokumen, 4. observasi.
2. PENGUJIAN BUKTI MATURITAS SPIP
Pengujian atas Jawaban yang Konsisten dan Tidak Konsisten“Konsisten” pengumpulan bukti maturitas secara uji petik (sampling) atas responden maupun jawaban survai. “Tidak Konsisten” pengumpulan bukti dilakukan secara uji petik(sampling) atas responden dan keseluruhan butir jawaban kuesioner(sensus).Namun demikian, dapat dilakukan atas keseluruhan responden (sensus) maupun keseluruhan butir jawaban kuesioner (sensus) sesuaipertimbangan profesional Tim Penilai.
PENGUJIAN BUKTI MATURITAS SPIP
Pengujian bukti maturitas SPIP dilakukan kepada tingkatan Satuan Kerja K/L/Pemda yang telah terpilih menjadi responden saat pelaksanaan survey persepsi.
Hasil validasi dari pengujian bukti maturitas disimpulkan secara berjenjang. Simpulan pertama dilakukan atas Satuan Kerja K/L/SKPD, untuk kemudian disimpulkan pada tingkat K/L/Pemda. Penyimpulan pada tingkat K/L/Pemda memperhatikan hal‐hal sebagai berikut: Terhadap fokus penilaian (parameter) yang bersifat umum, dalam artian
harus dilakukan oleh semua Satuan Kerja K/L/Pemda, didasarkan pada modus dari hasil validasi pengujian bukti maturitas
Terhadap fokus penilaian (parameter) yang bersifat khusus, dalam artianhanya dilakukan pada Satuan Kerja K/L/Pemda tertentu, didasarkan pada hasil validasi pengujian bukti maturitas yang diperoleh dari Satuan Kerja K/L/Pemda tersebut
PENGUJIAN BUKTI MATURITAS SPIP
FOKUS PENILAIAN (PARAMETER) YANG BERSIFAT KHUSUS DENGAN SATUAN KERJA K/L/PEMDA
No Fokus Penilaian Satuan Kerja K/L/SKPD terkait1. Komitmen terhadap
Kompetensi Biro Kepegawaian K/L Badan Kepegawaian Daerah
2. Peran APIP yang Efektif Inspektorat Jenderal/Utama pada K/L Inspektorat Daerah pada Pemda
3. Identifikasi Risiko Inspektorat Jenderal/Utama pada K/L Inspektorat Daerah pada Pemda
4. Analisis Risiko Inspektorat Jenderal/Utama pada K/L Inspektorat Daerah pada Pemda
5. Evaluasi Terpisah Inspektorat Jenderal/Utama pada K/L Inspektorat Daerah pada Pemda
PEMILIHAN TEKNIK PENGUMPULAN BUKTI MATURITAS SPIP
Pemilihan atau penambahan teknik pengumpulanbukti lainnya dapat dilakukan dengan menggunakanMatrik Operasionalisasi Indikator Penilaiansebagaimana tertuang dalam Lamp 3 (Form PM‐3).
Matriks tersebut dimaksudkan untuk memberikanpanduan bagi Tim Penilai dalam memilih teknikpengumpulan bukti yang tepat
PEMILIHAN TEKNIK PENGUMPULAN BUKTI MATURITAS SPIP
Pendalaman jawaban dapat dilakukan dengan berbagaiteknik yaitu:a) kuesioner untuk meyakinkan jawaban responden secara
lebih spesifik;b) wawancara untuk menggali informasi yang lebih
mendalam dari sumber yang berkompeten dan terkaitdengan substansi;
c) analisis dokumen untuk meyakinkan keberadaan(eksistensi) dan substansi dokumen;
d) observasi untuk meyakinkan berjalannya prosespengendalian.
PEMILIHAN FOKUS MATURITAS YANG AKAN DIUJI
Pemilihan paramater/sub unsur yang akan diuji ditetapkan oleh tim penilaimelalui pertimbangan profesional terhadap hasil awal Survai MaturitasSPIP:1. Parameter yang bernilai > 2 atau yang memiliki nilai ekstrim (seperti
0).2. Fokus maturitas dengan jawaban yang parameternya mendapat
jawaban yang tidak konsisten dalam Kuesioner Maturitas SPIP. Terhadap fokus maturitas yang mendapat jawaban atau hasil survaimaturitas SPIP yang “Konsisten” dilakukan secara uji petik (sampling) atas responden maupun jawaban survai; sementara itu, untuk hasilsurvai yang “Tidak Konsisten” pengujian dilakukan terhadapkeseluruhan fokus maturitas (sensus).
3. Fokus jawaban yang ekstrim seperti semuanya “Ya” untuk satu areal atau fokus maturitas padahal tim penilai mempunyai bukti yang nyata‐nyata menolak jawaban “Ya” tersebut
PENYIMPULAN TINGKAT MATURITAS INDIKATOR
Tujuan Penyimpulan Tingkat Maturitas Indikator Penyimpulan tingkat maturitas indikator bertujuan untukmendapatkan hasil akhir jawaban tiap‐tiap indikatormaturitas yang menuntun simpulan pada skor dan tingkatmaturitas SPIP K/L/Pemda.
Formulir yang digunakan dalam melakukan pengumpulandata dengan kuesioner lanjutan antara lain: Form PM‐2B : Perhitungan Skor Awal Maturitas SPIP Form PM‐8B : Hasil Validasi Indikator Maturitas SPIP Form PM‐8C : Perhitungan Skor Akhir Maturitas SPIP
C. PENYUSUNAN LAPORAN PENILAIAN
1. Tentukan area of improvement atas tiap fokus penilaianuntuk meningkatkan level maturitas penerapan SPIP;
2. Susun rekomendasi bagi manajemen untuk meningkatkanlevel maturitas penerapan SPIP, mulai dari satu level diatasnya hingga level optimum;
3. Buatkan konsep Laporan Hasil Penilaian Tingkat MaturitasSPIP K/L/Pemda (bentuk laporan lihat lampiran 9);
4. Lakukan pembahasan konsep laporan dengan pihakK/L/Pemda dan buatkan berita acara hasil pembahasan;
5. Buatkan Laporan Hasil Penilaian Tingkat Maturitas SPIP K/L/Pemda.
ALUR DOKUMEN
Form 1 : Kuesioner Survai Maturitas SPIP Form 2A : Tabulasi Survai Maturitas SPIPForm 2B : Perhitungan Skor Maturitas SPIPForm 3 : Matriks Operasionalisasi IndikatorForm 4 : Kuesioner Lanjutan Maturitas SPIPForm 5 : Panduan WawancaraForm 6 : Panduan Analisis DokumenForm 7 : Panduan ObservasiForm 8A : Tabulasi Kuesioner Lanjutan dan WawancaraForm 8B : Ikhtisar Validasi Indikator Maturitas SPIPForm 8C : Perhitungan Skor Akhir Maturitas SPIP
TERIMAKASIH