penilaian afektif dalam perkuliahan

43
Penilaian Afektif dalam Perkuliahan B. Widharyanto Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan

Upload: diaanyantibatam

Post on 02-Jan-2016

122 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Penilaian Afektif dalam Perkuliahan

B. Widharyanto

Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan

Page 2: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

1. Pendahuluan

• Tujuan Perkuliahan (kompetensi dasar danindikator), Kegiatan Belajar Mengajar, danPenilaian Hasil Belajar, merupakan tiga komponenpembelajaran yang berhubungan erat.

• Kompetensi dasar dan indikator dicapai melaluikegiatan belajar mengajar (KBM) dan penilaianpembelajaran dimaksudkan untuk mengetahuiperubahan sikap dan perilaku yang terjadi padamahasiswa setelah mengalami KBM. (lihatGronlund, 1971)

Page 3: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Hubungan 3 Komponen Pembelajaran

.

.

.

Kompetensi Dasar danIndikator Afektif

KBM Penilaian

Page 4: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Kasus-Kasus dalam Penilaian

KasusPenilaian

Afektif Keterangan

Indikator Afektif

dikembangkan

dari KD

Dimunculkan

dalam KBM

Ada Instru-

men

Penilaian

Dilakukan

penilaian

Kasus 1 Tidak direncanakan,

sehingga tidak ada

pelaksanaan dan

penilaiannya.

Kasus 2 Direncanakan, tapi tidak

dilaksanakan, apalai dinilai.

Kasus 3 Direncanakan dan

dilaksanakan, tapi tidak

dinilai.Kasus 4

Kasus 5 Tidak direncanakan, tidak

dilaksanakan, tapi ada

penilaian

Kasus 6 Direncanakan,

dilaksanakan, dan dinilai.

Lihat Widharyanto (2012;2013)

Page 5: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Penilaian Afektif Terabaikan

Selanjutnya, dari ketiga kompetensi yang ada, yakni kognitif, psikomotorik, dan afektif, kompetensi afektif adalah yang paling terabaikan. Dibandingkan kompetensi kognitifdan psikomotorik, kompetensi afektifdianggap paling sulit diajarkan dan dinilai. Inilah yang menyebabkan kompetensi afektifbelum banyak dikembangkan di sekolahmaupun di perguruan tinggi.

Page 6: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

2. Pendidikan Karakter di PT dan Penilaiannya

• Kemendiknas (2011:14) menjelaskan bahwapendidikan karakter selain dilakukan melalui kegiatanpengembangan diri dalam satuan pendidikan (Prodidan Jurusan), dapat juga dilakukan melalui integrasidalam mata pelajaran atau mata kuliah.

• Kompetensi dasar dan indikator yang dikembangkandalam suatu mata kuliah dapat meliputi ranah kognitifdan psikomotorik (dalam konteks USD, hal ini diacusebagai competence atau kemampuan akademik yang tinggi), serta afektif (termasuk di dalamnya conciencedan compassion).

Page 7: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Gambar 1: Konteks Pendidikan Karakter secara Mikro di PT (diadopsi dari Kemendiknas (2011))

Kegiatan kesehariandi rumah dan di

masyarakat

Kegiatan EkstraKurikuler (UKM)

Budaya PT (Prodi/Jurusan)

Kegiatan BelajarMengajar Integrasi ke dalam KBM

dalam setiap mata kuliah

Pembiasaan dalamkehidupan keseharian diProdi /Jurusan/Fakultas

Integrasi dalam kegiatankemahasiswaan seperti

olah raga, kesenian, karyatulis

Penerapan pembiasaankehidupan keseharian di

rumah, yang selarasdengan di kampus

Page 8: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Nilai-nilai yang dikembangkan

Kemendiknas (2010) USD (P3MP, 2012)

Consience (suara hati) Compassion (bela rasa)

religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangatkebangsaan, cinta tanahair, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemarmembaca, pedulilingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab

Moral, tanggung jawab, kejujuran, kemandirian, keterbukaan, kebebasan, kedisiplinan, keadilan, ketekunan, kegigihan, ketahanan uji, keberanianmengambil resiko, kemampuan memberimakna hidup

Kerjasama, penghargaanpada sesama, kepedulianpada orang lain, kepekaanterhadap kebutuhan oranglain, keterlibatan dalamkelompok, kemauan untukberbagai, kerelaan untukberkorban

Page 9: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Kekhasan PT

• Perguruan Tinggi, sesuai dengan visi misimasing-masing, dapat (1) menambahkan nilai-nilai yang menjadi kekhasannya, misalconcience dan compassion untuk perguruantinggi Yesuit, dan (2) hanya mengambil nilai-nilai tertentu yang relevan dan sesuai dengansituasi prodi/jurusan yang bersangkutan.

Page 10: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Penilaian Afektifdalam Mata Kuliah

• Dalam konteks perkuliahan, penilaian afektifakan mengiringi penilaian kemampuankognitif dan psikomotorik, baik melalui prosespembelajaran di kelas dalam teknik jigsaw, diskusi, presentasi, seminar, atau prosespembelajaran di luar kelas dalam kerjakelompok, kerja proyek, penelitian sederhanaatau inquiri, dsbnya.

Page 11: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Melaksanakan Perkuliahan Afektif

Integrasi

• Materikognitif

• Materipsikomotorik

Pemakaian

• TeknikPembelajarandalam KBM

Pemakaian

• Media dalamperkuliahan

Page 12: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

PIRAMIDA BELAJAR

MENDENGARKAN

5%

MEMBACA 10%

MENONTON 20%

DEMONSTRASI 30%

DISKUSI KELOMPOK 50%

PRAKTEK/PENERAPAN DUNIA NYATA 75%

Keterlibatan siswa

AKTIF

PASIF

Jenis tugas

KONKRET

ABSTRAK

Bentuk kegiatan belajar dan daya tahan ingatan

Page 13: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Media dan Model Perkuliahan

Page 14: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

3. Ranah Afektif (Krathwohl, Bloom, dan Masia (1964))

Tingkat Afektif Kemampuan yang diukur

Menerima (A1) Menikmati nilai, norma, serta objek yang mempunyai

etika dan estetika /Menunjukkan kemauan untuk

mendengarkan.

Merespon (A2) Memberikan reaksi terhadap nilai-nilai yang

dihadapkan kepadanya / Mau berperan aktif dalam

kegiatan pembelajaran; berpartisipasi.

Menilai (A3) Menilai suatu objek berdasarkan segi baik buruk, adil

tidak adil, atau indah tidak indah /Mau memberikan

nilai pada sesuatu.

Mengorganisasi (A4) Mengorganisasikan nilai ke dalam skala prioritas,

memantapkan nilai yang telah dimilikinya.

Menginternalisasi (A5) Menerapkan nilai, norma, etika, dan estetika dalam

perilaku kehidupan sehari-hari/ Mau menunjukkan

perilaku yang dikendalikan oleh suatu sistem nilai.

Page 15: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

KBM dan Penilaian Afektif

• Berdasarkan taksonomi afektif ini, dosen harusmerancang kegiatan belajar mengajar di kelas dandi luar kelas yang memberikan pengalamantentang nilai-nilai tertentu dalam integrasinyakemampuan akademik yang tinggi (competence).

• Setelah itu, dosen pun harus merancang danmelaksanakan penilaian afektif untuk melihat adatidaknya perubahan perilaku afektif paramahasiswa.

Page 16: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

4. Prinsip Penilaian Afektif

• Penilaian aspek afektif dapat terintegrasi denganaspek kognitif atau psikomotorik.

• Penilaian aspek afektif dilakukan untuk mengungkapsikap, minat, dan nilai-nilai.

• Penilaian aspek afektif secara otentik dilakukan denganobservasi langsung

• Penilaian afektif bertujuan untuk melihat ada tidaknyaperubahan perilaku siswa

• Penilaian afektif dilakukan dengan teknik daninstrumen yang bervariasi.

• Penilaian afektif dilakukan pada awal, tengah, dan akhirsemester untuk melihat konsistensi perubahan perilakumahasiswa.

Page 17: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

5. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Ranah Teknik Bentuk Instrumen

Kognitif Tes Tulis Tes Isian singkatTes Uraian/esai (bebas, terbatas,

terstruktur)Tes Pilihan GandaTes MenjodohkanTes Benar-SalahTes Rumpang

Tes Lisan Daftar Pertanyaan

Psikomotorik Tes Tindakan Tes Paper and pencil Tes SimulasiProdukPetik Kerja ProsedurPetik kerja Prosedur dan produk

Page 18: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Teknik Penilaian Ranah Afektif

• Klasifikasi instrumen penilaian afektifdidasarkan pada jenis respon atau modes of response dari mahasiswa terhadap tugasafektif yang diberikan oleh dosen, yakni (1) tertulis (tes esai kasus, skala sikap/minat), (2) lisan (wawancara), dan (3) tingkah laku(observasi dengan daftar cek, skala penilaian, catatan harian atau jurnal). (lihat Supratiknyo, 2012)

Page 19: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

19/20

Metode untuk mengukur ranah afektif ada dua macam, yaitu metode observasi dan metode laporan diri (Andersen,1980 dalam Widharyanto, 2012).

Penggunaan metode observasi berdasarkan pada asumsi bahwa karateristik afektif dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan dan atau reaksi psikologi. Observasi dapat dilakukan oleh dosen atau oleh teman satu kelompok (peer assesmet). Observasi ini untuk mengungkap respon tingkah laku mahasiswa.

Metode laporan diri berasumsi bahwa yang mengetahui keadaan afektif seseorang adalah dirinya sendiri. Namun hal ini menuntut kejujuran dalam mengungkap karakteristik afektif diri sendiri. Laporan diri ini dapat berbentuk respon tulis esai kasus (portofolio), skala sikap, dan respon lisan dari wawancara.

*PENGUKURAN RANAH AFEKTIF*

Page 20: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Piramida Intrumen Penilaian Afektif

Tulis Otentisitas Rendah

Lisan

Tingkah Laku Otentisitas Tinggi

EsaiKasus

SkalaSikap/Minat

Wawancara

Observasi (Daftar cek)

Observasi (Skala Penilaian)

Observasi Naturalistic (Anecdotal Records)

Page 21: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Esai KasusPertanyaan1. Apakah gagasan utama dalam

paragraf 1? (Kognitif)2. Apa penyebab meningkatnya

suhu bumi? (Kognitif)3. Bacalah teks ini dengan suara

dan intonasi yang jelas! (Psikomotorik)

4. Jika ada gerakanpengurangan penggunaan barangyang mengeluarkan gas karbondioksida, bagaimana sikapmu? (Afektif)

5. Jika ternyata di rumah, orangtuamu jarang merawat motor danboros dengan energi lampu dan gas, apa yang akan kamu lakukan? (Afektif)

Page 22: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Skala Sikap Model Likert: Sikap Terhadap Perkuliahan

No. Pernyataan Skala

SS S N TS STS

1. Saya senang membaca artikel, jurnal, dan

buku yang berkenaan dengan mata kuliah

saya (+ afektif)

2. Saya merasa sulit menyisihkan waktu

untuk membuat catatan atau rangkuman

dari artikel, jurnal, dan buku yang

berkenaa dengan mata kuliah saya (-

afektif)

3. Saya berpendapat bahwa dalam

mempelajari mata kuliah yang saya

tempuh, saya memerlukan diskusi

dengan teman (+ kognisi)

4. Saya sering meminta bantuan teman

mengenai materi perkuliahan yang sulit

(+ konasi)

5. Saya merasa telah cukup menguasai mata

kuliah yang saya tempuh (- afektif)

Page 23: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Penilaian dalam Skala Likert

Pernyataan Sikap SangatSetuju

Setuju Netral Tidak Setuju SangatTidak Setuju

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Page 24: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Wawancara

• Secara substansi, respon sikap mahasiswa secara lisanmelalui wawancara maupun secara tulis melalui esai kasusatau skala sikap, sebenarnya sama. Yang membedakan antarakeduanya adalah medium dan cara menjawab. Wawancaramemiliki kelebihan khusus, yakni bisa kontak langsungdengan mahasiswa sehingga dosen dapat mengetahui situasi, kondisi, gesture, olah tubuh, keseriusan, dari mahasiswaketika menjawab.

• Selain itu, dari segi mahasiswa, ia juga bisa lebih leluasadalam menjawab tentang objek sikap yang ditanyakankepadanya. Kekurangan dari wawancara adalah waktu yang dibutuhkan lebih banyak. Apabila wawancara dilakukan padamahasiswa satu persatu sudah tentu akan memakan waktulebih lama dibandingkan respon dengan model tulis.

Page 25: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Observasi Terstruktur danNaturalistik

• Observasi merupakan cara untukmendapatkan data mengenai aspek afektifmahasiswa secara langsung (live) ketika yang bersangkutan melakukan unjuk kerja (on the spot) melalui penggunaan pancainderapenglihatan dan pendengaran. Unjuk kerjamahasiswa tersebut dapat dirancang dosensecara sengaja dalam Kegiatan BelajarMengajar atau yang muncul secara spontan, natural atau alami, di kelas atau di luar kelas.

Page 26: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Observasi Terstruktur Terhadap Keaktifan Mahasiswadengan Daftar Cek

No. Aspek Keaktifan Berilah tanda ()

1. Mengajukan masalah untuk dipecahkan dalam

diskusi

ya tidak

2. Menjawab pertanyaan teman dalam diskusi ya tidak

3. Memberikan sumbang saran dalam diskusi ya tidak

4. Meminta kejelasan pendapat atau pandangan

dari teman

ya tidak

Penilaian Keaktifan mahasiswa dalam diskusi kelas

Page 27: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Rubrik Pengamatan Keaktifan Mahasiswa

No Aspek Skor Kriteria

1. Bertanya 3 Mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan kepada dosen danteman sekelas.

2 Mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan kepada dosen atauteman sekelas.

1 Mahasiswa tidak mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan, baik kepadadosen maupun siswa.

2. MenjawabPertanyaan

3 Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan dosen dan maha siswa lain.

2 Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan dosen atau mahasiswa lain.

1 Mahasiswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan dosen dan mahasiswa lain.

3. MenyampaikanPendapat

3 Mahasiswa menyampaikan pendapat baik dalam tanya jawab dengan dosen, dandengan mahasiswa lain dalam diskusi kelompok.

2 Mahasiswa menyampaikan pendapat dalam tanya jawab dengan dosen atau mahasiswa lain dalam diskusi kelompok.

1 Mahasiswa tidak menyampaikan pendapat

4. Mengerjakantugas

3 Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan dosen hingga selesai

2 Mahasiswa mengerjakan tugas namun tidak selesai

1 Mahasiswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan dosen

Page 28: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Data Keaktifan Siswa

No. Nama Keaktifan Skor

Bertanya Menjawabpertanyaan

Menyampaikanpendapat

Mengerjakantugas

1. Hani - - - - -

2. Tomi - - - - -

3. Diksta - - - - -

4. Mona - - - - -

5. Agatha - - - - -

6. Irwan - - - - -

- - - - -

Catatan: data diperoleh dengan cara observasi kelas ketika pembelajaranberlangsung. Observasi dapat dilakukan oleh dosen. Penilaian dapat

dilakukan dengan cara ceklist (1, 0) atau rentangan (skala 1, 2, 3). Jikapenilaian dilakukan dengan rentangan, maka diperlukan rubrik.

Page 29: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Rubrik Pengamatan Kerjasama dan Tanggung Jawab Siswa

No Aspek Skor Kriteria

1.

Ker

jasa

ma

Kerjaberpasangan atauberkelompok

1 Dalam pembelajaran mau bekerja berpasangan atauberkelompok dengan siapa saja.

0 Hanya mau bekerja dengan siswa tertentu atau lebihsenang kerja individu.

Membantuteman

1 Bersedia membantu teman yang mengalami kesulitandalam mengerjakan tugas.

0 Tidak mau membantu teman yang mengalami kesulitan.

2.

Tan

ggu

ng

jaw

ab

Menyelesaikantugas pribadi(individu) yang diberikan guru

1 Tugas individu dikerjakan dan diselesaikan secara tuntas.

0 Tidak mau mengerjakan dan atau menyelesaikan tugasindividu.

Terlibat dalammenyelesaikantugas bersama(kelompok)

1 Mau bersama teman secara aktif menyelesaikan tugasbersama (kelompok)

0 Bersikap pasif dalam penyelesaian tugas bersama(kelompok)

Page 30: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Data Kerjasama dan Tanggungg Jawab Siswa

No. Nama Kerjasama Tanggung Jawab Skor

Kerjaberpasangan/ kelompok

Membantuteman

Menyelesaikantugas pribadi

Terlibat dalammenyelesaikantugas kelompok

1. Hani - - - - -

2. Tomi - - - - -

3. Diksta - - - - -

4. Mona - - - - -

5. Agatha - - - - -

6. Irwan - - - - -

- - - - -

Catatan: data diperoleh dengan cara observasi kelas ketika pembelajaranberlangsung. Observasi dapat dilakukan oleh dosen. Penilaian dapat

dilakukan dengan cara ceklist (1, 0) atau rentangan (skala 1, 2, 3). Jikapenilaian dilakukan dengan rentangan, maka diperlukan rubrik.

Page 31: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Observasi Naturalistik(Anecdoktal Record)

No. Hari/Tanggal Nama Mahasiswa Kejadian Positif/ Negatif

Tindak Lanjut

Page 32: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

6. Penutup• Penilaian afektif adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui

seberapa banyak karakter mahasiswa berkembang sebagai hasil dariproses belajar mengajar di kelas. Penilaian afektif dalam hal inisama pentingnya dengan penilaian kognitif dan psikomotorik. Untukkepentingan penilaian itu, pengumpulan data afektif dapatdilakukan secara terintegrasi dengan penilaian kognitif danpsikomotorik, atau dilakukan secara sendiri (diskret).

• Instrumen penilaian yang dapat digunakan antara lain (1) esaikasus, (2) skala sikap, (3) wawancara, (4) observasi terstruktur, dan(5) observasi naturalistik. Kelima instrument ini dapat digunakansecara bervariatif untuk kepentingan memperoleh gambaranperilaku yang utuh dari seluruh mahasiswa dalam aspek afektifnya.

• Pengambilan sampel perilaku mahasiswa dengan instrumentersebut sebaiknya dilakukan pada awal, tengah, dan akhir semester agar diperoleh data afektif mahasiswa yang relatif terpercaya.

Page 33: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Daftar Pustaka

Gronlund, Norman E. 1971. Measurement and Evaluation in Teaching. Second Edition. New York: The Macmillan Company.

Krathwohl, D.R., Bloom, B.S., dan Masia, B.B. 1973. Taxonomy of Educational Objectives. The classification of educational goals. Handbook II: Affective Domain. New York: David MacKay.

Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum danPerbukuan.

Kemendiknas. 2010. Buku Induk Pembangunan Karakter. Jakarta.

Kemendiknas. 2010. Disain Induk Pendidikan Karakter. Jakarta.

P3MP. 2012. Pedoman Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian. Edisi 2. UniversitasSanata Dharma Yogyakarta.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Supratiknya, A. 2012. Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: PenerbitUniverstas Sanata Dharma.

Widharyanto, B. 2012. Ragam Teknik Penilaian dan Pengembangannya. Makalahdiseminarkan.

Widharyanto, B. (Ed) 2013. Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa dalam “PendidikanKarakter di Sekolah” . Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Page 34: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Lampiran

Page 35: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Skala Sikap Model Likert: Sikap Terhadap Perkuliahan

No. Pernyataan Skala

SS S N TS STS

1. Saya senang membaca artikel, jurnal, dan

buku yang berkenaan dengan mata kuliah

saya (+ afektif)

2. Saya merasa sulit menyisihkan waktu

untuk membuat catatan atau rangkuman

dari artikel, jurnal, dan buku yang

berkenaa dengan mata kuliah saya (-

afektif)

3. Saya berpendapat bahwa dalam

mempelajari mata kuliah yang saya

tempuh, saya memerlukan diskusi

dengan teman (+ kognisi)

4. Saya sering meminta bantuan teman

mengenai materi perkuliahan yang sulit

(+ konasi)

5. Saya merasa telah cukup menguasai mata

kuliah yang saya tempuh (- afektif)

Page 36: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Penilaian dalam Skala Likert

Pernyataan Sikap SangatSetuju

Setuju Netral Tidak Setuju SangatTidak Setuju

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Page 37: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Rekap Hasil Skala Sikap Mahasiswa

No. Nama Pernyataan Sikap terhadap Perkuliahan Total Skor

Nilai

P 1 P2 P3 P4 P5

1. Amir 3 1 4 3 3 14 5.6

2. Budi 4 4 3 5 3 19 7.6

3. Tina 3 4 4 5 5 21 8.4

Cara mengubah skor perolehan menjadi nilai sebagai berikut:

1. Amir 14/25 x 10 = 5.6

2. Budi 19/25 x 10 = 7.6

3. Tina 21/25 x 10 = 8.4

Rumus Jumlah skor perolehan------------------------------ x 10Jumlah skor maksimal

Page 38: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Pelaporan Nilai

No Nama Nilai Kategori

1. Amir 5.6 Kurang

2. Budi 7.6 Baik

3. Tina 8.4 Baik Sekali

Kategori

Baik Sekali : 8.0 - 10Baik : 7.5 – 7.9Cukup : 6.5 - 7.4Kurang : 5.5 - 6.4Kurang sekali : 2.0 - 5.4

Page 39: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Rubrik Pengamatan Keaktifan Mahasiswa

No Aspek Skor Kriteria

1. Bertanya 2 Mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan kepada dosen danteman sekelas.

1 Mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan kepada dosen atauteman sekelas.

0 Mahasiswa tidak mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan, baik kepadadosen maupun siswa.

2. MenjawabPertanyaan

2 Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan dosen dan maha siswa lain.

1 Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan dosen atau mahasiswa lain.

0 Mahasiswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan dosen dan mahasiswa lain.

3. MenyampaikanPendapat

2 Mahasiswa menyampaikan pendapat baik dalam tanya jawab dengan dosen, dandengan mahasiswa lain dalam diskusi kelompok.

1 Mahasiswa menyampaikan pendapat dalam tanya jawab dengan dosen atau mahasiswa lain dalam diskusi kelompok.

0 Mahasiswa tidak menyampaikan pendapat

4. Mengerjakantugas

2 Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan dosen hingga selesai

1 Mahasiswa mengerjakan tugas namun tidak selesai

0 Mahasiswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan dosen

Page 40: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Lembar Pengamatan Keaktifan Mahasiswa

No. Nama Keaktifan Total SkorBertanya Menjawab

pertanyaanMenyampaikanpendapat

Mengerjakantugas

1. Hani 2 2 1 2 7

2. Tomi 1 1 0 2 4

3. Diksta 2 1 1 1 5

4. Mona 2 1 1 2 6

Kategori:

Aktif 2 Cukup Aktif 1 Tidak Aktif 0

Catatan: data diperoleh dengan cara observasi kelas ketika pembelajaranberlangsung. Observasi dapat dilakukan oleh dosen. Penilaian dapat

dilakukan dengan cara ceklist (1, 0) atau rentangan (skala 0, 1, 2). Jikapenilaian dilakukan dengan rentangan, maka diperlukan rubrik.

Page 41: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Pelaporan Nilai Keaktifan

No Nama Nilai Deskripsi

1. Hani 7 Hani aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, danmengerjakan tugas. Dia cukup aktif dalammenyampaikan pendapat.

2. Tomi 4 Tomi aktif dalam mengerjakan tugas. Dia cukup aktifdalam bertanya dan menjawab pertanyaan, namun tidakaktif dalam menyampaikan pendapat.

3. Diksta 5 Diksta aktif dalam bertanya dan dia cukup aktif dalammenyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, sertamengerjakan tugas.

4. Mona 6 Mona aktif dalam bertanya dan mengerjakan tugas. Diacukup aktif dalam menjawab pertanyaan danmenyampaikan pendapat.

Page 42: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Rubrik Pengamatan Penilaian Proses(Aspek Ketekunan, Pengendalian diri, Keaktifan)

No Aspek Skor Kriteria

1. Ketekunan 5 Mahasiswa menunjukkan sikap yang rajin, pantang menyerah, mau berusaha, dankesungguhan dalam belajar dan mengerjakan tugas -tugas di kelas

4 Salah satu sikap di atas tidak terlihat

3 Dua sikap di atas tidak terlihat

2 Tiga sikap di atas tidak terlihat

1 keempat sikap di atas tidak terlihat

2. Pengendaliandiri

5 Mahasiswa menunjukkan sikap menghargai pendapat teman, memberikankesempatan teman untuk berbicara atau tampil, mementingkan kepentingan kelasatau bersama, tidak memaksakan kehendak.

4 Salah satu sikap di atas tidak terlihat

3 Dua sikap di atas tidak terlihat

2 Tiga sikap di atas tidak terlihat

1 keempat sikap di atas tidak terlihat

3. Keaktifan 5 Mahasiswa mau bertanya, menjawab pertanyaan, menyampaikan pendapat, danmengerjakan tugas dalam aktivitas di kelas

4 Salah satu kriteria di atas tidak muncul atau tidak dilakukan oleh mahasiswa

3 Dua kriteria di atas tidak muncul atau tidak dilakukan oleh mahasiswa

2 Tiga kriteria di atas tidak muncul atau tidak dilakukan oleh mahasiswa

1 keempat kriteria di atas tidak muncul atau tidak dilakukan oleh mahasiswa

Page 43: Penilaian Afektif Dalam Perkuliahan

Lembar Pengamatan Penilaian Proses

No. Nama Penilaian Proses Total SkorKetekunan Pengendalian Diri Keaktifan

1. Hani 4 3 3 10

2. Tomi 2 2 2 6

3. Diksta 5 4 4 13

4. Mona 2 1 1 4