penilaian afektif dalam perkuliahan
TRANSCRIPT
Penilaian Afektif dalam Perkuliahan
B. Widharyanto
Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan
1. Pendahuluan
• Tujuan Perkuliahan (kompetensi dasar danindikator), Kegiatan Belajar Mengajar, danPenilaian Hasil Belajar, merupakan tiga komponenpembelajaran yang berhubungan erat.
• Kompetensi dasar dan indikator dicapai melaluikegiatan belajar mengajar (KBM) dan penilaianpembelajaran dimaksudkan untuk mengetahuiperubahan sikap dan perilaku yang terjadi padamahasiswa setelah mengalami KBM. (lihatGronlund, 1971)
Hubungan 3 Komponen Pembelajaran
.
.
.
Kompetensi Dasar danIndikator Afektif
KBM Penilaian
Kasus-Kasus dalam Penilaian
KasusPenilaian
Afektif Keterangan
Indikator Afektif
dikembangkan
dari KD
Dimunculkan
dalam KBM
Ada Instru-
men
Penilaian
Dilakukan
penilaian
Kasus 1 Tidak direncanakan,
sehingga tidak ada
pelaksanaan dan
penilaiannya.
Kasus 2 Direncanakan, tapi tidak
dilaksanakan, apalai dinilai.
Kasus 3 Direncanakan dan
dilaksanakan, tapi tidak
dinilai.Kasus 4
Kasus 5 Tidak direncanakan, tidak
dilaksanakan, tapi ada
penilaian
Kasus 6 Direncanakan,
dilaksanakan, dan dinilai.
Lihat Widharyanto (2012;2013)
Penilaian Afektif Terabaikan
Selanjutnya, dari ketiga kompetensi yang ada, yakni kognitif, psikomotorik, dan afektif, kompetensi afektif adalah yang paling terabaikan. Dibandingkan kompetensi kognitifdan psikomotorik, kompetensi afektifdianggap paling sulit diajarkan dan dinilai. Inilah yang menyebabkan kompetensi afektifbelum banyak dikembangkan di sekolahmaupun di perguruan tinggi.
2. Pendidikan Karakter di PT dan Penilaiannya
• Kemendiknas (2011:14) menjelaskan bahwapendidikan karakter selain dilakukan melalui kegiatanpengembangan diri dalam satuan pendidikan (Prodidan Jurusan), dapat juga dilakukan melalui integrasidalam mata pelajaran atau mata kuliah.
• Kompetensi dasar dan indikator yang dikembangkandalam suatu mata kuliah dapat meliputi ranah kognitifdan psikomotorik (dalam konteks USD, hal ini diacusebagai competence atau kemampuan akademik yang tinggi), serta afektif (termasuk di dalamnya conciencedan compassion).
Gambar 1: Konteks Pendidikan Karakter secara Mikro di PT (diadopsi dari Kemendiknas (2011))
Kegiatan kesehariandi rumah dan di
masyarakat
Kegiatan EkstraKurikuler (UKM)
Budaya PT (Prodi/Jurusan)
Kegiatan BelajarMengajar Integrasi ke dalam KBM
dalam setiap mata kuliah
Pembiasaan dalamkehidupan keseharian diProdi /Jurusan/Fakultas
Integrasi dalam kegiatankemahasiswaan seperti
olah raga, kesenian, karyatulis
Penerapan pembiasaankehidupan keseharian di
rumah, yang selarasdengan di kampus
Nilai-nilai yang dikembangkan
Kemendiknas (2010) USD (P3MP, 2012)
Consience (suara hati) Compassion (bela rasa)
religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangatkebangsaan, cinta tanahair, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemarmembaca, pedulilingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab
Moral, tanggung jawab, kejujuran, kemandirian, keterbukaan, kebebasan, kedisiplinan, keadilan, ketekunan, kegigihan, ketahanan uji, keberanianmengambil resiko, kemampuan memberimakna hidup
Kerjasama, penghargaanpada sesama, kepedulianpada orang lain, kepekaanterhadap kebutuhan oranglain, keterlibatan dalamkelompok, kemauan untukberbagai, kerelaan untukberkorban
Kekhasan PT
• Perguruan Tinggi, sesuai dengan visi misimasing-masing, dapat (1) menambahkan nilai-nilai yang menjadi kekhasannya, misalconcience dan compassion untuk perguruantinggi Yesuit, dan (2) hanya mengambil nilai-nilai tertentu yang relevan dan sesuai dengansituasi prodi/jurusan yang bersangkutan.
Penilaian Afektifdalam Mata Kuliah
• Dalam konteks perkuliahan, penilaian afektifakan mengiringi penilaian kemampuankognitif dan psikomotorik, baik melalui prosespembelajaran di kelas dalam teknik jigsaw, diskusi, presentasi, seminar, atau prosespembelajaran di luar kelas dalam kerjakelompok, kerja proyek, penelitian sederhanaatau inquiri, dsbnya.
Melaksanakan Perkuliahan Afektif
Integrasi
• Materikognitif
• Materipsikomotorik
Pemakaian
• TeknikPembelajarandalam KBM
Pemakaian
• Media dalamperkuliahan
PIRAMIDA BELAJAR
MENDENGARKAN
5%
MEMBACA 10%
MENONTON 20%
DEMONSTRASI 30%
DISKUSI KELOMPOK 50%
PRAKTEK/PENERAPAN DUNIA NYATA 75%
Keterlibatan siswa
AKTIF
PASIF
Jenis tugas
KONKRET
ABSTRAK
Bentuk kegiatan belajar dan daya tahan ingatan
Media dan Model Perkuliahan
3. Ranah Afektif (Krathwohl, Bloom, dan Masia (1964))
Tingkat Afektif Kemampuan yang diukur
Menerima (A1) Menikmati nilai, norma, serta objek yang mempunyai
etika dan estetika /Menunjukkan kemauan untuk
mendengarkan.
Merespon (A2) Memberikan reaksi terhadap nilai-nilai yang
dihadapkan kepadanya / Mau berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran; berpartisipasi.
Menilai (A3) Menilai suatu objek berdasarkan segi baik buruk, adil
tidak adil, atau indah tidak indah /Mau memberikan
nilai pada sesuatu.
Mengorganisasi (A4) Mengorganisasikan nilai ke dalam skala prioritas,
memantapkan nilai yang telah dimilikinya.
Menginternalisasi (A5) Menerapkan nilai, norma, etika, dan estetika dalam
perilaku kehidupan sehari-hari/ Mau menunjukkan
perilaku yang dikendalikan oleh suatu sistem nilai.
KBM dan Penilaian Afektif
• Berdasarkan taksonomi afektif ini, dosen harusmerancang kegiatan belajar mengajar di kelas dandi luar kelas yang memberikan pengalamantentang nilai-nilai tertentu dalam integrasinyakemampuan akademik yang tinggi (competence).
• Setelah itu, dosen pun harus merancang danmelaksanakan penilaian afektif untuk melihat adatidaknya perubahan perilaku afektif paramahasiswa.
4. Prinsip Penilaian Afektif
• Penilaian aspek afektif dapat terintegrasi denganaspek kognitif atau psikomotorik.
• Penilaian aspek afektif dilakukan untuk mengungkapsikap, minat, dan nilai-nilai.
• Penilaian aspek afektif secara otentik dilakukan denganobservasi langsung
• Penilaian afektif bertujuan untuk melihat ada tidaknyaperubahan perilaku siswa
• Penilaian afektif dilakukan dengan teknik daninstrumen yang bervariasi.
• Penilaian afektif dilakukan pada awal, tengah, dan akhirsemester untuk melihat konsistensi perubahan perilakumahasiswa.
5. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Ranah Teknik Bentuk Instrumen
Kognitif Tes Tulis Tes Isian singkatTes Uraian/esai (bebas, terbatas,
terstruktur)Tes Pilihan GandaTes MenjodohkanTes Benar-SalahTes Rumpang
Tes Lisan Daftar Pertanyaan
Psikomotorik Tes Tindakan Tes Paper and pencil Tes SimulasiProdukPetik Kerja ProsedurPetik kerja Prosedur dan produk
Teknik Penilaian Ranah Afektif
• Klasifikasi instrumen penilaian afektifdidasarkan pada jenis respon atau modes of response dari mahasiswa terhadap tugasafektif yang diberikan oleh dosen, yakni (1) tertulis (tes esai kasus, skala sikap/minat), (2) lisan (wawancara), dan (3) tingkah laku(observasi dengan daftar cek, skala penilaian, catatan harian atau jurnal). (lihat Supratiknyo, 2012)
19/20
Metode untuk mengukur ranah afektif ada dua macam, yaitu metode observasi dan metode laporan diri (Andersen,1980 dalam Widharyanto, 2012).
Penggunaan metode observasi berdasarkan pada asumsi bahwa karateristik afektif dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan dan atau reaksi psikologi. Observasi dapat dilakukan oleh dosen atau oleh teman satu kelompok (peer assesmet). Observasi ini untuk mengungkap respon tingkah laku mahasiswa.
Metode laporan diri berasumsi bahwa yang mengetahui keadaan afektif seseorang adalah dirinya sendiri. Namun hal ini menuntut kejujuran dalam mengungkap karakteristik afektif diri sendiri. Laporan diri ini dapat berbentuk respon tulis esai kasus (portofolio), skala sikap, dan respon lisan dari wawancara.
*PENGUKURAN RANAH AFEKTIF*
Piramida Intrumen Penilaian Afektif
Tulis Otentisitas Rendah
Lisan
Tingkah Laku Otentisitas Tinggi
EsaiKasus
SkalaSikap/Minat
Wawancara
Observasi (Daftar cek)
Observasi (Skala Penilaian)
Observasi Naturalistic (Anecdotal Records)
Esai KasusPertanyaan1. Apakah gagasan utama dalam
paragraf 1? (Kognitif)2. Apa penyebab meningkatnya
suhu bumi? (Kognitif)3. Bacalah teks ini dengan suara
dan intonasi yang jelas! (Psikomotorik)
4. Jika ada gerakanpengurangan penggunaan barangyang mengeluarkan gas karbondioksida, bagaimana sikapmu? (Afektif)
5. Jika ternyata di rumah, orangtuamu jarang merawat motor danboros dengan energi lampu dan gas, apa yang akan kamu lakukan? (Afektif)
Skala Sikap Model Likert: Sikap Terhadap Perkuliahan
No. Pernyataan Skala
SS S N TS STS
1. Saya senang membaca artikel, jurnal, dan
buku yang berkenaan dengan mata kuliah
saya (+ afektif)
2. Saya merasa sulit menyisihkan waktu
untuk membuat catatan atau rangkuman
dari artikel, jurnal, dan buku yang
berkenaa dengan mata kuliah saya (-
afektif)
3. Saya berpendapat bahwa dalam
mempelajari mata kuliah yang saya
tempuh, saya memerlukan diskusi
dengan teman (+ kognisi)
4. Saya sering meminta bantuan teman
mengenai materi perkuliahan yang sulit
(+ konasi)
5. Saya merasa telah cukup menguasai mata
kuliah yang saya tempuh (- afektif)
Penilaian dalam Skala Likert
Pernyataan Sikap SangatSetuju
Setuju Netral Tidak Setuju SangatTidak Setuju
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Wawancara
• Secara substansi, respon sikap mahasiswa secara lisanmelalui wawancara maupun secara tulis melalui esai kasusatau skala sikap, sebenarnya sama. Yang membedakan antarakeduanya adalah medium dan cara menjawab. Wawancaramemiliki kelebihan khusus, yakni bisa kontak langsungdengan mahasiswa sehingga dosen dapat mengetahui situasi, kondisi, gesture, olah tubuh, keseriusan, dari mahasiswaketika menjawab.
• Selain itu, dari segi mahasiswa, ia juga bisa lebih leluasadalam menjawab tentang objek sikap yang ditanyakankepadanya. Kekurangan dari wawancara adalah waktu yang dibutuhkan lebih banyak. Apabila wawancara dilakukan padamahasiswa satu persatu sudah tentu akan memakan waktulebih lama dibandingkan respon dengan model tulis.
Observasi Terstruktur danNaturalistik
• Observasi merupakan cara untukmendapatkan data mengenai aspek afektifmahasiswa secara langsung (live) ketika yang bersangkutan melakukan unjuk kerja (on the spot) melalui penggunaan pancainderapenglihatan dan pendengaran. Unjuk kerjamahasiswa tersebut dapat dirancang dosensecara sengaja dalam Kegiatan BelajarMengajar atau yang muncul secara spontan, natural atau alami, di kelas atau di luar kelas.
Observasi Terstruktur Terhadap Keaktifan Mahasiswadengan Daftar Cek
No. Aspek Keaktifan Berilah tanda ()
1. Mengajukan masalah untuk dipecahkan dalam
diskusi
ya tidak
2. Menjawab pertanyaan teman dalam diskusi ya tidak
3. Memberikan sumbang saran dalam diskusi ya tidak
4. Meminta kejelasan pendapat atau pandangan
dari teman
ya tidak
Penilaian Keaktifan mahasiswa dalam diskusi kelas
Rubrik Pengamatan Keaktifan Mahasiswa
No Aspek Skor Kriteria
1. Bertanya 3 Mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan kepada dosen danteman sekelas.
2 Mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan kepada dosen atauteman sekelas.
1 Mahasiswa tidak mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan, baik kepadadosen maupun siswa.
2. MenjawabPertanyaan
3 Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan dosen dan maha siswa lain.
2 Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan dosen atau mahasiswa lain.
1 Mahasiswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan dosen dan mahasiswa lain.
3. MenyampaikanPendapat
3 Mahasiswa menyampaikan pendapat baik dalam tanya jawab dengan dosen, dandengan mahasiswa lain dalam diskusi kelompok.
2 Mahasiswa menyampaikan pendapat dalam tanya jawab dengan dosen atau mahasiswa lain dalam diskusi kelompok.
1 Mahasiswa tidak menyampaikan pendapat
4. Mengerjakantugas
3 Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan dosen hingga selesai
2 Mahasiswa mengerjakan tugas namun tidak selesai
1 Mahasiswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan dosen
Data Keaktifan Siswa
No. Nama Keaktifan Skor
Bertanya Menjawabpertanyaan
Menyampaikanpendapat
Mengerjakantugas
1. Hani - - - - -
2. Tomi - - - - -
3. Diksta - - - - -
4. Mona - - - - -
5. Agatha - - - - -
6. Irwan - - - - -
- - - - -
Catatan: data diperoleh dengan cara observasi kelas ketika pembelajaranberlangsung. Observasi dapat dilakukan oleh dosen. Penilaian dapat
dilakukan dengan cara ceklist (1, 0) atau rentangan (skala 1, 2, 3). Jikapenilaian dilakukan dengan rentangan, maka diperlukan rubrik.
Rubrik Pengamatan Kerjasama dan Tanggung Jawab Siswa
No Aspek Skor Kriteria
1.
Ker
jasa
ma
Kerjaberpasangan atauberkelompok
1 Dalam pembelajaran mau bekerja berpasangan atauberkelompok dengan siapa saja.
0 Hanya mau bekerja dengan siswa tertentu atau lebihsenang kerja individu.
Membantuteman
1 Bersedia membantu teman yang mengalami kesulitandalam mengerjakan tugas.
0 Tidak mau membantu teman yang mengalami kesulitan.
2.
Tan
ggu
ng
jaw
ab
Menyelesaikantugas pribadi(individu) yang diberikan guru
1 Tugas individu dikerjakan dan diselesaikan secara tuntas.
0 Tidak mau mengerjakan dan atau menyelesaikan tugasindividu.
Terlibat dalammenyelesaikantugas bersama(kelompok)
1 Mau bersama teman secara aktif menyelesaikan tugasbersama (kelompok)
0 Bersikap pasif dalam penyelesaian tugas bersama(kelompok)
Data Kerjasama dan Tanggungg Jawab Siswa
No. Nama Kerjasama Tanggung Jawab Skor
Kerjaberpasangan/ kelompok
Membantuteman
Menyelesaikantugas pribadi
Terlibat dalammenyelesaikantugas kelompok
1. Hani - - - - -
2. Tomi - - - - -
3. Diksta - - - - -
4. Mona - - - - -
5. Agatha - - - - -
6. Irwan - - - - -
- - - - -
Catatan: data diperoleh dengan cara observasi kelas ketika pembelajaranberlangsung. Observasi dapat dilakukan oleh dosen. Penilaian dapat
dilakukan dengan cara ceklist (1, 0) atau rentangan (skala 1, 2, 3). Jikapenilaian dilakukan dengan rentangan, maka diperlukan rubrik.
Observasi Naturalistik(Anecdoktal Record)
No. Hari/Tanggal Nama Mahasiswa Kejadian Positif/ Negatif
Tindak Lanjut
6. Penutup• Penilaian afektif adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui
seberapa banyak karakter mahasiswa berkembang sebagai hasil dariproses belajar mengajar di kelas. Penilaian afektif dalam hal inisama pentingnya dengan penilaian kognitif dan psikomotorik. Untukkepentingan penilaian itu, pengumpulan data afektif dapatdilakukan secara terintegrasi dengan penilaian kognitif danpsikomotorik, atau dilakukan secara sendiri (diskret).
• Instrumen penilaian yang dapat digunakan antara lain (1) esaikasus, (2) skala sikap, (3) wawancara, (4) observasi terstruktur, dan(5) observasi naturalistik. Kelima instrument ini dapat digunakansecara bervariatif untuk kepentingan memperoleh gambaranperilaku yang utuh dari seluruh mahasiswa dalam aspek afektifnya.
• Pengambilan sampel perilaku mahasiswa dengan instrumentersebut sebaiknya dilakukan pada awal, tengah, dan akhir semester agar diperoleh data afektif mahasiswa yang relatif terpercaya.
Daftar Pustaka
Gronlund, Norman E. 1971. Measurement and Evaluation in Teaching. Second Edition. New York: The Macmillan Company.
Krathwohl, D.R., Bloom, B.S., dan Masia, B.B. 1973. Taxonomy of Educational Objectives. The classification of educational goals. Handbook II: Affective Domain. New York: David MacKay.
Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum danPerbukuan.
Kemendiknas. 2010. Buku Induk Pembangunan Karakter. Jakarta.
Kemendiknas. 2010. Disain Induk Pendidikan Karakter. Jakarta.
P3MP. 2012. Pedoman Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian. Edisi 2. UniversitasSanata Dharma Yogyakarta.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Supratiknya, A. 2012. Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: PenerbitUniverstas Sanata Dharma.
Widharyanto, B. 2012. Ragam Teknik Penilaian dan Pengembangannya. Makalahdiseminarkan.
Widharyanto, B. (Ed) 2013. Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa dalam “PendidikanKarakter di Sekolah” . Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Lampiran
Skala Sikap Model Likert: Sikap Terhadap Perkuliahan
No. Pernyataan Skala
SS S N TS STS
1. Saya senang membaca artikel, jurnal, dan
buku yang berkenaan dengan mata kuliah
saya (+ afektif)
2. Saya merasa sulit menyisihkan waktu
untuk membuat catatan atau rangkuman
dari artikel, jurnal, dan buku yang
berkenaa dengan mata kuliah saya (-
afektif)
3. Saya berpendapat bahwa dalam
mempelajari mata kuliah yang saya
tempuh, saya memerlukan diskusi
dengan teman (+ kognisi)
4. Saya sering meminta bantuan teman
mengenai materi perkuliahan yang sulit
(+ konasi)
5. Saya merasa telah cukup menguasai mata
kuliah yang saya tempuh (- afektif)
Penilaian dalam Skala Likert
Pernyataan Sikap SangatSetuju
Setuju Netral Tidak Setuju SangatTidak Setuju
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Rekap Hasil Skala Sikap Mahasiswa
No. Nama Pernyataan Sikap terhadap Perkuliahan Total Skor
Nilai
P 1 P2 P3 P4 P5
1. Amir 3 1 4 3 3 14 5.6
2. Budi 4 4 3 5 3 19 7.6
3. Tina 3 4 4 5 5 21 8.4
Cara mengubah skor perolehan menjadi nilai sebagai berikut:
1. Amir 14/25 x 10 = 5.6
2. Budi 19/25 x 10 = 7.6
3. Tina 21/25 x 10 = 8.4
Rumus Jumlah skor perolehan------------------------------ x 10Jumlah skor maksimal
Pelaporan Nilai
No Nama Nilai Kategori
1. Amir 5.6 Kurang
2. Budi 7.6 Baik
3. Tina 8.4 Baik Sekali
Kategori
Baik Sekali : 8.0 - 10Baik : 7.5 – 7.9Cukup : 6.5 - 7.4Kurang : 5.5 - 6.4Kurang sekali : 2.0 - 5.4
Rubrik Pengamatan Keaktifan Mahasiswa
No Aspek Skor Kriteria
1. Bertanya 2 Mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan kepada dosen danteman sekelas.
1 Mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan kepada dosen atauteman sekelas.
0 Mahasiswa tidak mengajukan pertanyaan tentang materi perkuliahan, baik kepadadosen maupun siswa.
2. MenjawabPertanyaan
2 Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan dosen dan maha siswa lain.
1 Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan dosen atau mahasiswa lain.
0 Mahasiswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan dosen dan mahasiswa lain.
3. MenyampaikanPendapat
2 Mahasiswa menyampaikan pendapat baik dalam tanya jawab dengan dosen, dandengan mahasiswa lain dalam diskusi kelompok.
1 Mahasiswa menyampaikan pendapat dalam tanya jawab dengan dosen atau mahasiswa lain dalam diskusi kelompok.
0 Mahasiswa tidak menyampaikan pendapat
4. Mengerjakantugas
2 Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan dosen hingga selesai
1 Mahasiswa mengerjakan tugas namun tidak selesai
0 Mahasiswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan dosen
Lembar Pengamatan Keaktifan Mahasiswa
No. Nama Keaktifan Total SkorBertanya Menjawab
pertanyaanMenyampaikanpendapat
Mengerjakantugas
1. Hani 2 2 1 2 7
2. Tomi 1 1 0 2 4
3. Diksta 2 1 1 1 5
4. Mona 2 1 1 2 6
Kategori:
Aktif 2 Cukup Aktif 1 Tidak Aktif 0
Catatan: data diperoleh dengan cara observasi kelas ketika pembelajaranberlangsung. Observasi dapat dilakukan oleh dosen. Penilaian dapat
dilakukan dengan cara ceklist (1, 0) atau rentangan (skala 0, 1, 2). Jikapenilaian dilakukan dengan rentangan, maka diperlukan rubrik.
Pelaporan Nilai Keaktifan
No Nama Nilai Deskripsi
1. Hani 7 Hani aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, danmengerjakan tugas. Dia cukup aktif dalammenyampaikan pendapat.
2. Tomi 4 Tomi aktif dalam mengerjakan tugas. Dia cukup aktifdalam bertanya dan menjawab pertanyaan, namun tidakaktif dalam menyampaikan pendapat.
3. Diksta 5 Diksta aktif dalam bertanya dan dia cukup aktif dalammenyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, sertamengerjakan tugas.
4. Mona 6 Mona aktif dalam bertanya dan mengerjakan tugas. Diacukup aktif dalam menjawab pertanyaan danmenyampaikan pendapat.
Rubrik Pengamatan Penilaian Proses(Aspek Ketekunan, Pengendalian diri, Keaktifan)
No Aspek Skor Kriteria
1. Ketekunan 5 Mahasiswa menunjukkan sikap yang rajin, pantang menyerah, mau berusaha, dankesungguhan dalam belajar dan mengerjakan tugas -tugas di kelas
4 Salah satu sikap di atas tidak terlihat
3 Dua sikap di atas tidak terlihat
2 Tiga sikap di atas tidak terlihat
1 keempat sikap di atas tidak terlihat
2. Pengendaliandiri
5 Mahasiswa menunjukkan sikap menghargai pendapat teman, memberikankesempatan teman untuk berbicara atau tampil, mementingkan kepentingan kelasatau bersama, tidak memaksakan kehendak.
4 Salah satu sikap di atas tidak terlihat
3 Dua sikap di atas tidak terlihat
2 Tiga sikap di atas tidak terlihat
1 keempat sikap di atas tidak terlihat
3. Keaktifan 5 Mahasiswa mau bertanya, menjawab pertanyaan, menyampaikan pendapat, danmengerjakan tugas dalam aktivitas di kelas
4 Salah satu kriteria di atas tidak muncul atau tidak dilakukan oleh mahasiswa
3 Dua kriteria di atas tidak muncul atau tidak dilakukan oleh mahasiswa
2 Tiga kriteria di atas tidak muncul atau tidak dilakukan oleh mahasiswa
1 keempat kriteria di atas tidak muncul atau tidak dilakukan oleh mahasiswa
Lembar Pengamatan Penilaian Proses
No. Nama Penilaian Proses Total SkorKetekunan Pengendalian Diri Keaktifan
1. Hani 4 3 3 10
2. Tomi 2 2 2 6
3. Diksta 5 4 4 13
4. Mona 2 1 1 4