penilaian afektif dalam pembelajaran bahasa indonesia

59
MATERI PEDAGOGIK (4) Penilaian Pembelajaran Devisi Akademik Sub Rayon 138 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun 2016

Upload: vuthuy

Post on 11-Jan-2017

279 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

MATERI PEDAGOGIK (4)Penilaian Pembelajaran

Devisi Akademik

Sub Rayon 138 Universitas Sanata Dharma YogyakartaTahun 2016

Page 2: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

1. Pendahuluan

• Proses Pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.

Penilaian Hasil

Belajar oleh

Pendidik

• Permendikbud RI No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian

• Permendikbud RI No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah

Dasar Hukum

Page 3: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Penilaian Hasil Belajar

1. Makna• Proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik

2. Tujuan• Mengetahui tingkat

penguasaan peserta didik• Menetapkan ketuntasan

penguasaan kompetensi• Menetapkan program

perbaikan/pengayaan• Memperbaiki proses

pembelajaran

3. Acuan• Penilaian Acuan Kriteria, yakni

penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan (KKM).

• Bagi yang belum berhasil ada pembelajaran remedial setelah kegiatan penilaian.

• Bagi yang sudah berhasil dapat diberi pengayaan (pendalaman atau perluasan dari kompetensi)

Page 4: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

2. Fungsi Penilaian

Formatif

Memperbaiki kekurangan hasil belajar (sikap,

pengetahuan, keterampilan)

Dasar untuk remedial dan pembelajaran selanjutnya

Sumatif

Menentukan keberhasilan peserta didik (1 semester,

1 tahun, atau masa pendidikan di satuan

pendidikan)

Dasar penulisan rapor, kenaikan kelas, dan

keberhasilan belajar di satuan pendidikan

Page 5: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kekhasan Penilaian dalam Kurikulum 2013

Penilaian Autentik• Lebih mampu memberikan

informasi kemampuan peserta didik secara holistik dan valid.

Penilaian Autentik• Bentuk penilaian yang menghendaki

peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.

Page 6: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Hubungan 3 Komponen PembelajaranKompetensi Dasar dan

Indikator

KBM Penilaian

Kognitif

Keterampilan

Afektif

Materi

Page 7: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

3. Taksonomi Pembelajaran

• Benjamin Bloom (1956) menemukan ada tiga tipe belajar, yang kemudian dia namakan tiga domain atau ranah dalam aktivitas pendidikan. Ketiga domain atau ranah itu adalah Cognitive: mental skills (Knowledge); Affective: growth in feelings or emotional areas (Attitude); dan Psychomotor: manual or physical skills (Skills).

• Taksonomi dari Bloom ini diperbaharui.

Page 8: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi

KognitifKemampuan

berfikir

Psikomotorik/ KeterampilanKemampuan

bertindak menggunakan motorik/fisik

AfektifKemampuan

bersikap, memperlihatkan emosi, atau nilai

Page 9: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Taksonomi Pembelajaran

9

Menerapkan

Memahami

Mengingat

Menganalisis

Mengevaluasi

Menghar-gai

Menanggapi

Menerima

Menghayati

Mengamalkan

Mencoba

Menanya

Mengamati

Manalar

Mengkomunikasikan

Kognitif (pengetahuan)(Bloom)

Keterampilan Abstrak(Dyers)

Sikap(Krathwohl)

Mencipta

Page 10: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Taksonomi Pembelajaran

10

Menerap-kan

Memahami

Mengingat

Menganalisis

Mengevaluasi

Menghargai

Menanggapi

Menerima

Menghayati

Mengamalkan

Mahir

Membiasakan gerakan

Meniru

Alami

Tindakan Orisinal

Kognitif (pengetahuan)(Bloom)

Keterampilan Konkret(Dyers)

Sikap(Krathwohl)

Mencipta

Page 11: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Perubahan Terbaru dalam Penilaian

Page 12: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Ranah KognitifTingkat Kognitif

Kemampuan yang diharapkan

Mengingat ( K1)

Kemampuan menghafal verbal atau mengingat materi pembelajaran (pengetahuan) yang sudah dipelajari dari guru, buku, atau sumber lain tanpa melakukan perubahan: berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.

Memahami(K2)

Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru, seperti mengganti kata dengan sinonim, menulis kembali sesuatu dengan gaya sendiri, mengubah bentuk komunikasi dari tulisan ke tabel atau visual, memberi tafsir terhadap sesuatu hal,

Menerapkan(K3)

Kemampuan menggunakan informasi /menerapkan rumus, dalil, atau prinsip pada kasus nyata yang terjadi di lapangan atau untuk sesuatu yang baru.

Mengalisis(K4)

Kemampuan menggunakan informasi untuk mengklasifikasi, mengelompokkan, menentukan hubungan suatu informasi dengan informasi lain, antara fakta dan konsep, argumentasi dan kesimpulan.

Mengevaluasi(K5)

Kemampuan menilai suatu objek, suatu benda, atau informasi dengan kriteria tertentu.

Mencipta(K6)

Kemampuan membuat sesuatu yang baru (cerita/tulisan) dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut menjadi baru dan berbeda dari yang ada.

Page 13: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Ranah Keterampilan Konkret/Psikomotorik Tingkat Psikomotorik

Kemampuan yang diharapkan

Meniru(P1)

Kemampuan meniru gerakan secara terbimbing

Membiasakan gerakan(P2)

Kemampuan melakukan gerakan mekanistik

Mahir (P3) Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi

Menjadi gerakan alami (P4)

Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya

Menjadi gerakan orisinal (P5)

Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya

Page 14: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Ranah Keterampilan Abstrak Tingkat Psikomotorik

Kemampuan yang diharapkan

Mengamati(P1)

Perhatian pada waktu mengamati suatu objek, membaca tulisan, catatan tentang yang diamati, atau mendengar suatu penjelasan.

Menanya(P2)

Jumlah, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik).

Mengumpulkan informasi /Mencoba (P3)

Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi, alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Menalar (P4) Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan tentang hubungan dua fakta/konsep, mensintesis dan menyimpulkan.

Mengkomuni-kasikan (P5)

Manyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, dan dalam bentuk lisan (presentasi).

Page 15: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Ranah Afektif (Krathwohl, Bloom, dan Masia (1964))

Tingkat Afektif Kemampuan yang diukur

Menerima nilai (A1) Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian pada nilai tersebut.

Menanggapi nilai (A2)

Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut.

Menghargai nilai (A3) Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut.

Menhayati nilai (A4) Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya.

Mengamalkan (A5) Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter)

Page 16: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

4. Teknik dan Bentuk Penilaian

Tes

Kognitif (KD-KI 3)

Keterampilan(KD-KI 4)

Non-Tes

Sikap Spiritual (KD-KI 1)

Sikap Sosial (KD-KI 2)

Page 17: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

PengetahuanKD KI-3

KeterampilanKD KI-4

SikapKD KI- 1

dan 2

•Tes Praktek• Projek• Produk• Portofolio• Tertulis

Observasi Penilaian diri Peni. antarpeserta didik Jurnal

Tes Tulis Tes Lisan Penugasan

Ruang Lingkup Penilaian dan Bentuk Instrumen

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Hanya dilakukan oleh guru

Agama dan PPkn

Page 18: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

a. Mengukur Pengetahuan

Tes Tulis

Tes Lisan

Page 19: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi Pengetahuan: Tes Tulis

• Penilaian kompetensi pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir (tingkat rendah maupun tingkat tinggi) yang sudah dikuasai peserta didik setelah mendapat pengalaman belajar.

• Tes yang digunakan berupa tes tulis, yang menuntut peserta didik memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan (B-S atau ya-tidak), menjodohkan,

atau sebab-akibat) atau mensuplai jawaban (isian singkat, jawaban pendek, atau uraian).

• Soal tes tulis yang bersifat autentik adalah soal yang menghendaki peserta didik merumuskan jawaban sendiri, seperti uraian menggunakan kata-kata sendiri (mengemukakan pendapat, menyimpulkan, dsb).

Page 20: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi Pengetahuan: Tes Lisan

• Penilaian kompetensi pengetahuan juga dapat dilakukan menggunakan tes lisan.

• Tes lisan menuntut peserta didik untuk mengeskpresikan pengetahuannya dalam berbagai kegiatan seperti diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut,

kemampuan pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran konsep tentang berbagai keilmuan, ketepatan diksi, struktur, kaidah kebahasaan, akan terlihat oleh guru.

• Tes lisan ini adalah teknik tes yang mencerminkan penilaian autentik.

Page 21: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi Pengetahuan: Penugasan

• Penilaian kompetensi pengetahuan juga dapat dilakukan menggunakan penugasan.

• Bentuk instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan atau proyek yang

dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakter tugas.

Page 22: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

TAHAPAN PENILAIAN PENGETAHUAN

A A

Page 23: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

SKEMA PENILAIAN PENGETAHUAN

Page 24: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

b. Mengukur Keterampilan

Keteram-pilan

Unjuk Kerja

Projek

Produk

Portofolio

Tertulis

Page 25: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi Keterampilan(Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik)

• Penilaian keterampilan ranah konkret dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu (membuat, memodifikasi, merangkai) yang memperlihatkan gerak motorik dalam praktikum di lab, praktik ibadah, praktik olah raga, praktik menyanyi, menari, bermain peran, presentasi, dsb.

• Penilaian keterampilan ranah abstrak dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang.

Page 26: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi Ketermpilan: Pengamatan

• Pengamatan merupakan cara untuk mendapatkan data secara langsung (live) ketika peserta didik melakukan unjuk kerja (on the spot) melalui penggunaan pancaindera penglihatan dan pendengaran. Unjuk kerja peserta didik tersebut sengaja dirancang guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di kelas atau di luar kelas.

Page 27: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pengamatan Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik

Kemampuan berbicara• Diskusi• Berpidato• Bercerita• Wawancara

Kemampuan Kerja di Lab• Penggunaan alat• Penggunaan bahan

praktikum

Kemampuan praktik olah raga dan seni• Gerakan• Penggunaan alat• Produk/hasil karya

seni

Page 28: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bentuk Instrumen Pengamatan

Daftar Cek Skala Penilaian

• Daftar cek dipilih jika unjuk kerja yang dinilai relatif sederhana, sehingga kinerja peserta didik representatif untuk diklasifikasikan menjadi dua kategorikan saja, ya atau tidak, memenuhi atau tidak memenuhi.

• Skala penilaian dengan rentang nilai 1, 2, 3 atau 1, 2, 3, 4 dapat dipilih jika penilaian unjuk kerja perlu lebih detail, lebih dalam, atau lebih mengungkap keterampilan-keterampilan yang spesifik .

Page 29: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi Keterampilan: Projek

• Penilaian projek digunakan untuk mengetahui kemampuan mengaplikasi, menyelidiki, dan kemampuan

menginformasikan sesuatu hal secara jelas.

Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan

Page 30: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi Keterampilan: Produk

• Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam mem-buat produk-produk,

teknologi, dan seni

seperti makanan, pakaian, sarana kebersihan, alat teknologi, hasil karya seni, dan barang kerajinan.

Persiapan PembuatanProduk Produk

Page 31: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi Keterampilan: Portofolio

• Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Misalnya: karangan, puisi, komposisi

musik, laporan penelitian, lukisan, dsb.

Portofolio

Puisi 1

Puisi 2

Puisi 3

Page 32: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kompetensi Keterampilan: Tertulis

• Selain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, khususnya menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat.

Page 33: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

TAHAPAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Page 34: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

SKEMA PENILAIAN KETERAMPILAN

Page 35: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

c. Menilai Sikap• Sikap bermula dari perasaan

(suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan peserta didik dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh peserta didik. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan.

Observasi

Penilaian Jurnal

guru

Penilaian diri

Penilaian Teman Sebaya

Siswa

Page 36: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Observasi

Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan dengan menggunakan format yang

berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

Lembar Pengamatan

Misal: Ketekunan, percaya diri, kerjasama, kejujuran,

disiplin, atau nilai-nilai yang diturunkan dari visi, misi

SMP St. Ursula

Page 37: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Penilaian Jurnal

• Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan atau tenaga kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran.

Page 38: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Penilaian Diri

• Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

Page 39: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Penilaian Teman Sebaya

• Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai (3 teman sekelasnya) terkait dengan pencapaian kompetensi sikap.

Page 40: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Page 41: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

SKEMA PENILAIAN SIKAP

Page 42: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

SKEMA PENGOLAHAN PENILAIAN SIKAP

Page 43: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

SKEMA DESKRIPSI PENILAIAN SIKAP

Page 44: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

5. Instrumen Penilaian

Page 45: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Format Instrumen Penilaian Praktik di Laboratorium

NamaPesertaDidik

Aspek yang dinilaiSkorMemakai

Jas Lab dan keleng-kapannya

Mengikuti Prosedur Kerja

Membersih-kan alat

Menyimpan alat pada tempatnya

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Bobby

Indah

Thomas

Nadya

……Diisi dengan menggunakan tanda cek (). Kategori penilaian: Ya mendapat skor 1, dan

Tidak mendapat skor 0. Jumlah skor maksimum adalah 4.

Page 46: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Format Instrumen Penilaian Praktik di Laboratorium

NamaPesertaDidik

Aspek yang dinilaiSkorMemakai

Jas Lab dan keleng-kapannya

Mengikuti Prosedur Kerja

Membersih-kan alat

Menyimpan alat pada tempatnya

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Bobby

Indah

Thomas

Nadya

……Diisi dengan menggunakan tanda cek (). Kategori penilaian: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang. Akan lebih baik jika penentuan kategori penilaian

didasarkan pada rubrik penilaian seperti halaman berikutnya. Jumlah maksimum skor adalah 16.

Page 47: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Format Rubrik Penilaian PraktikAspek Kriteria dan Skor

1 2 3 4

Memakai jas lab dan kelengkapan-nya

Tidak memakai ketiga -tiganya

Hanya memakai jas lab saja

Memakai jas lab, dan salah satu dari masker atau sarung tangan

Memakai jas lab, masker, dan sarung tangan secara lengkap

Mengikuti prosedur kerja

Ada dua langkah atau lebih tidak dilakukan

Ada dua langkah yang tidak sepenuhnya dilakukan

Ada satu langkah yang tidak sepenuhnya dilakukan

Seluruh langkah yang ditetapkan diikuti

Membersihkan alat

Semua alat tidak dibersihkan

Hanya sebagian kecil alat yang dibersihkan

Sebagian besar alat dibersihkan

Semua alat dibersihkan

Menyimpan alat pada tempatnya

Semua alat tidak dikembalikan pada tempatnya

Hanya sebagian kecil alat yang dikembalikan pada tempatnya

Sebagian besar alat dikem-balikan pada tempatnya

Semua alat dikembalikan pada tempatnya

Page 48: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Format Instrumen Penilaian Projek

NamaPesertaDidik

Aspek yang dinilaiSkorPersiapan Pelaksanaan Pelaporan Tertulis

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Bobby

Indah

Thomas

Nadya

……

Diisi dengan menggunakan tanda cek (). Kategori penilaian: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang. Akan lebih baik jika penentuan kategori penilaian

didasarkan pada rubrik penilaian seperti halaman berikutnya. Jumlah maksimum skor adalah 12.

Page 49: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Format Rubrik Penilaian ProjekAspek Kriteria dan Skor

1 2 3 4

Persiapan Jika hanya memuat 3 komponen saja, 3 komponen lain tidak

Jika memuat 4 komponen saja, 2 komponen tidak

Jika memuat 5 komponen saja, 1 komponen tidak

Jika memuat 6 komponen, yakni tujuan, topik, alasan, tempat, responden, dan daftar pertanyaan

Pelak-sanaan

Data tidak lengkap, tidak terstruktur, dan tidak sesuai dengan tujuan

Data lengkap, tidak terstruktur, dan tidak sesuai dengan tujuan

Data lengkap, terstruktur, namun tidak sesuai dengan tujuan

Data lengkap, terstruktur, dan sesuai dengan tujuan

Pelaporan Tertulis

Pembahasan tidak berdasarkan data, tidak sesuai dengan tujuan, demikian juga kesimpulan dan saran

Pembahasan berdasarkan data, sesuai dengan tujuan, namun kesimpulan dan saran tidak relevan

Pembahasan berdasarkan data, sesuai dengan tujuan, dan kesimpulan relevan, namun saran tidak relevan

Pembahasan berdasarkan data, sesuai dengan tujuan, dan kesimpulan serta saran relevan

Page 50: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Format Instrumen Penilaian Produk

No. Aspek yang dinilai

SkorSkor

1 2 3 4

1. Perencanaan Bahan

2. Proses Pembuatana. Persiapan alat b. Teknik Pengolahanc. K3 (keamanan, keselamatan,

kebersihan)

4. Hasil Produk

a. Kebaruan/orisionalitas

b. Kesesuaian spesifikasi

Diisi dengan menggunakan tanda cek (). Kategori penilaian: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang. Akan lebih baik jika penentuan kategori penilaian

didasarkan pada rubrik penilaian. Jumlah maksimum skor adalah 24.

Page 51: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Format Penilaian PortofolioMata Pelajaran Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu 1 semester

Sampel yang dikumpulkan Karangan

Nama Peserta didik Kelas

No.

Kompetensi Dasar

Waktu

Aspek yang dinilai Keterangan/ Catatankebahasaa

n EYD Sistematika

penulisan1. Menulis karangan

deskripsi.30/7 10/8 12/9

2. Membuat resensi buku

20/9

12/10 5/11

Page 52: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Format Pengamatan Sikap ke tanggal ................................

No. NamaPeserta

Didik

Aspek Perilaku yang dinilaiSkor

Bekerjasama Percaya diri Tanggungjawab

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Bobby

2 Indah

3 Thomas

4 Nadya

…… ……

Diisi dengan menggunakan tanda cek (). Kategori penilaian: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang. Akan lebih baik jika penentuan kategori penilaian didasarkan pada

rubrik penilaian seperti halaman berikutnya. Jumlah maksimum skor adalah 12.

Page 53: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Format Penilaian DiriNama Dony

Penilaian Sikap Partisipasi (keaktifan) dalam diskusi kelompok

Tanggal Pengisian ………………….

No. Pernyataan Skala1. Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk

didiskusikan

2. Selama diskusi saya menjawab pertanyaan dari teman 3. Saya memberikan solusi atas masalah yang dibahas di kelompok 4. Saya mengerjakan tugas kelompok yang menjadi bagian saya 5. Saya membantu teman kelompok yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugasnya

Keterangan: 4 = selalu; 3 = sering; 2 = kadang-kadang; 1 = tidak pernah

Page 54: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Format Penilaian Teman SebayaNama Penilai Dony

Penilaian Sikap Partisipasi (keaktifan) dalam diskusi kelompok

Tanggal Pengisian ………………….

No. Pernyataan Adi Booby Tommy1. Selama diskusi teman saya mengusulkan ide

kepada kelompok untuk didiskusikan

2. Selama diskusi teman saya menjawab pertanyaan dari teman lain

3. Teman saya memberikan solusi atas masalah yang dibahas di kelompok

4. Teman saya mengerjakan tugas kelompok yang menjadi bagiannya

5. Teman saya membantu teman kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya

Page 55: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Format Penilaian JurnalNama :Kelas :

Hari, Tanggal Kejadian Keterangan

Page 56: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Konversi Nilai Pengetahuan, Keterampilan, Sikap

Predikat NilaiNilai Kompetensi

Pengetahuan Ketrampilan Sikap

A 96-100 4 4SB

A - 91-95 3.66 3.66

B + 86-90 3.33 3.33

BB 81-85 3 3

B - 76-80 2.66 2.66

C + 71-75 2.33 2.33

CC 66-70 2 2

C - 61-65 1.66 1.66

D + 56-60 1.33 1.33K

D 55 1 1

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Page 57: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Page 58: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

5. Penutup

• Penilaian kognitif, keterampilan/psikomotorik, dan afektif wajib dilakukan manakala semua kompetensi itu memang dituntut dalam silabus maupun Rencana Perkuliahan.

• Masing-masing kompetensi memiliki teknik dan bentuk penilaian tersendiri sehingga ada teknik dan bentuk penilaian untuk kognitif, keterampilan, dan sikap/afektif.

• Agar penilaian memenuhi kriteria kesahihan dan objektivitas, maka diperlukan instrumen-instrumen pendukung seperti lembar pengamatan, rubrik penilaian, dan sistem penyekoran.

Page 59: Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Daftar Pustaka

Gronlund, Norman E. 1971. Measurement and Evaluation in Teaching. Second Edition. New York: The Macmillan Company.

Krathwohl, D.R., Bloom, B.S., dan Masia, B.B. 1973. Taxonomy of Educational Objectives. The classification of educational goals. Handbook II: Affective Domain. New York: David MacKay.

Permendikbud. No. 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian.. Permendikbud. No. 104 Tahun 2014. Tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik.Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.Supratiknya, A. 2012. Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: Penerbit

Universtas Sanata Dharma.Widharyanto, B. 2012. Ragam Teknik Penilaian dan Pengembangannya. Makalah

diseminarkan.