pengukuran medan magnet di titik pusat pada berbagai bentuk bangun poligon yang terbuat dari kawat...

Upload: aden-sunakoku-takahara

Post on 10-Mar-2016

121 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • i

    LAPORAN KOLOKIUM FISIKA

    PENGUKURAN MEDAN MAGNET DI TITIK PUSAT PADA BERBAGAI

    BENTUK BANGUN POLIGON YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI

    BERARUS LISTRIK

    HALAMAN JUDUL

    Disusun oleh:

    Aden Setia Hadi

    11302241010

    JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2015

  • ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    Penelitian ini dilakukan oleh:

    Nama : Aden Setia Hadi

    NIM : 11302241010

    Program Studi : Pendidikan Fisika

    Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Judul Kolokium : Pengukuran Medan Magnet di Titik Pusat pada Berbagai

    Bentuk Bangun Poligon yang Terbuat dari Kawat Besi

    Berarus Listrik

    Telah diseminarkan pada tanggal 17 April 2015

    Yogyakarta, 21 April 2015

    Dosen Pembimbing,

    Yusman Wiyatmo, M.Si

    NIP. 19570922 198502 2 001

    Koordinator Kolokium,

    Yusman Wiyatmo, M.Si

    NIP. 19570922 198502 2 001

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Pendidikan Fisika

    Suparno, Ph.D

    NIP. 19600814 198803 1 003

  • iii

    HALAMAN PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Aden Setia Hadi

    NIM : 11302241010

    Jurusan/Prodi : Pendidikan Fisika

    Judul Kolokium : Pengukuran Medan Magnet di Titik Pusat pada Berbagai

    Bentuk Bangun Poligon yang Terbuat dari Kawat Besi

    Berarus Listrik

    Dengan ini menyatakan bahwa kolokium ini benar-benar karya saya sendiri.

    Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

    dipublikasikan oleh orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan

    mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

    Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran, apabila terbukti terdapat

    penyimpangan, penulis akan bertanggungjawab untuk memperbaikinya.

    Yogyakarta, 14 April 2015

    Yang menyatakan,

    Aden Setia Hadi

    NIM. 11302241010

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat, hidayah,dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

    menyelesaikan kolokium yang berjudul Pengukuran Medan Magnet di Titik

    Pusat pada Berbagai Bentuk Bangun Poligon yang Terbuat dari Kawat Besi

    Berarus Listrik. Laporan penelitian ini merupakan pertanggungjawaban tertulis

    dari pelaksanaan kolokium sebagai salah satu tugas kuliah tentang penelitian fisika.

    Laporan ini tidak dapat disusun dengan baik tanpa adanya dukungan tenaga,

    waktu, dan pikiran dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

    banyak terima kasih kepada:

    1. Orang tua yang telah mendukung baik secara spiritual maupun material.

    2. Bapak Suparno, Ph.D, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Fisika.

    3. Bapak Budi Purwanto, M.Si, selaku Koordinator kolokium.

    4. Bapak Yusman Wiyatmo, M.Si selaku dosen pembimbing yang banyak

    memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi dalam penelitian, penyusunan,

    serta penulisan sehingga laporan kolokium ini dapat terselesaikan.

    5. Agung dan Bangkit selaku teman sejawat yang telah memberikan motivasi dan

    bantuan selama melaksanakan penelitian.

    6. Teman-teman DEFISA 2011 atas kerjasama dan dukungannya.

    7. Seluruh pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung

    sehingga kolokium ini dapat terselesaikan.

    Semoga seluruh pihak yang telah disebutkan di atas memperoleh balasan

    kebaikan dari Allah SWT. Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa

    dalam penyusunan laporan kolokium ini tentu masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

    karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para

  • v

    pembaca demi kesempurnaan karya berikutnya. Semoga karya ini bermanfaat bagi

    khalayak dan pembaca khususnya. Amin.

    Yogyakarta, April 2015

    Penulis

    Aden Setia Hadi

  • vi

    PENGUKURAN MEDAN MAGNET DI TITIK PUSAT PADA BERBAGAI

    BENTUK BANGUN POLIGON YANG TERBUAT DARI KAWAT BESI

    BERARUS LISTRIK

    Oleh:

    Aden Setia Hadi

    NIM.11302241010

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besar medan magnet yang

    dihasilkan di titik pusat dari berbagai bentuk bangun poligon yang terbuat dari

    kawat besi berarus listrik, serta mengetahui pengaruh bentuk bangun poligon yang

    terbuat dari kawat besi berarus listrik terhadap medan magnet yang dihasilkan di

    titik pusat bangun poligon tersebut.

    Objek penelitian ini berupa kawat besi berarus yang dibentuk menjadi

    bangun poligon: segitiga sama sisi (trigon), persegi (tetragon), pentagon, hexagon,

    serta heptagon dengan jarak titik pusat dengan setiap titik sudutnya (r) dibuat sama.

    Selanjutnya, mengukur besarnya medan magnet di titik pusat dari setiap kelima

    bangun tersebut. Penentuan nilai medan magnetnya dilakukan dengan dua cara,

    yaitu secara perhitungan matematis dan pengamatan menggunakan Gadget Android

    sebagai alat ukurnya. Adapun aplikasi Android yang digunakan yaitu Magnetic

    Field Detector.

    Hasil penelitian mengenai pengukuran medan magnet dengan r = 5cm serta

    arus listrik yang mengalir pada kawat (I) = 4A menunjukkan bahwa besarnya

    medan magnet di titik pusat pada bangun segitiga sama sisi (trigon) memiliki nilai

    terbesar dari keempat bangun poligon yang lainnya, yaitu (89,8 0,8) T,

    sedangkan nilai terkecilnya terdapat pada bangun heptagon, yaitu sebesar (54,8

    0,8) T. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah sisi

    yang menyusun suatu bangun poligon yang terbuat dari kawat besi berarus listrik,

    maka besarnya medan magnet di titik pusat bangun tersebut akan semakin

    melemah.

    Kata kunci: medan magnet, titik pusat, bangun poligon

  • vii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

    HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iii

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

    ABSTRAK ............................................................................................................ vi

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

    BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 3

    C. Batasan Masalah ....................................................................................... 3

    D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

    E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

    F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

    BAB II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 5

    A. Kajian Teori ............................................................................................... 5

    1. Arus Listrik Menghasilkan Medan Magnet ........................................... 5

    2. Medan Magnet pada Kawat Lurus Berhingga ....................................... 7

    3. Medan Magnet di Titik Pusat pada Kawat Berbentuk Poligon (Segi

    Banyak) .................................................................................................... 10

    B. Kerangka Berpikir .................................................................................. 13

    C. Hipotesis ................................................................................................... 14

    BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 15

    A. Objek Penelitian ...................................................................................... 15

    B. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................. 15

    C. Variabel Penelitian .................................................................................. 15

    D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 15

    E. Desain Alat ............................................................................................... 16

    F. Prosedur Penelitian ................................................................................. 18

  • viii

    G. Tabel Pengamatan ................................................................................... 20

    H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 21

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 23

    A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 23

    B. Analisis Data ............................................................................................ 23

    C. Pembahasan ............................................................................................. 33

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 40

    A. Kesimpulan .............................................................................................. 40

    B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 40

    C. Saran ......................................................................................................... 41

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 42

    LAMPIRAN ......................................................................................................... 43

    LAIN-LAIN ......................................................................................................... 49

  • ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Medan Magnet di Titik Pusat Beberapa Bangun Poligon

    Berdasarkan Hasil Perhitungan dan Pengamatan .......................................... 32

    Tabel 2. Nilai Medan Magnet di Titik Pusat Beberapa Kawat Besi Poligon

    Berdasarkan Hasil Perhitungan dan Pengamatan pada Arus Listrik 4 A

    Beserta Persentase Error Relative-nya .............................................................. 36

  • x

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Penyimpangan jarum kompas di dekat kawat yang membawa

    arus, hal ini menunjukkan bahwa terdapat medan magnet di sekitar kawat

    berarus listrik. ....................................................................................................... 5

    Gambar 2. (a) Garis-garis medan magnet di sekitar arus listrik pada kawat

    lurus. (b) Kaidah tangan kanan untuk mengingat arah medan magnet, yaitu

    ketika ibu jari menunjuk arah arus konvensional, maka jari-jari lain yang

    menggenggam kawat menunjuk arah medan magnet. ...................................... 6

    Gambar 3. Garis-garis medan magnet yang diakibatkan oleh kawat yang

    berbentuk lingkaran. ............................................................................................ 7

    Gambar 4. (a) Geometri untuk menghitung medan magnet di titik P akibat

    potongan elemen arus lurus. Setiap elemen memperbesar ke medan magnetik

    di titik P, yang diarahkan ke luar bidang kertas/halaman ini. (b) Hasilnya

    dinyatakan dalam sudut-sudut dan . .......................................................... 8

    Gambar 5. Kawat berarus yang berbentuk segitiga (trigon) sama sisi. ........ 10

    Gambar 6. Berbagai variasi bangun poligon yang digunakan dalam

    penelitian. ............................................................................................................. 17

    Gambar 7. Desain rangkaian percobaan. ......................................................... 17

    Gambar 8. Grafik medan magnet di titik pusat bangun poligon terhadap

    variasi jumlah sisi bangun poligonnya. ............................................................. 33

    Gambar 9. Grafik hubungan antara medan magnet yang dihasilkan di titik

    pusat bangun poligon dari kawat besi berarus terhadap jumlah sisinya

    (bentuk bangun poligon). ................................................................................... 38

  • xi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Hasil Pengukuran Medan Magnet di Titik Pusat Bangun

    Poligon dari Kawat Besi Berarus Listrik .......................................................... 44

    Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 45

    Lampiran 3. Pertanyaan, Jawaban, dan Masukan pada Sesi Tanya Jawab

    Seminar ................................................................................................................ 48

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Hans Christian Oersted melakukan percobaan dengan meletakkan magnet

    jarum pada kawat yang dialiri arus listrik. Hasil percobaannya menunjukkan bahwa

    terdapat simpangan pada jarum yang diletakkan pada kawat berarus. Hal ini

    memunculkan gagasannya bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan

    magnet.

    Seiring berjalannya waktu, penelitian mengenai medan magnet pada kawat

    berarus terus dilakukan, mulai dari menentukan besarnya medan magnet pada

    kawat lurus berarus sampai kawat berbentuk lingkaran. Dalam dunia listrik magnet

    ini, muncul pengembangan bentuk geometri dari kawat berbentuk lingkaran, yakni

    solenoida dan toroida.

    Banyak sekali peralatan yang prinsip kerjanya menggunakan medan

    magnet, sebagai contoh yaitu pada speaker, motor listrik, generator, induktor, dan

    lain-lain. Induktor merupakan salah satu komponen dasar penyusun rangkaian

    elektronika, khususnya RLC yang memiliki fungsi untuk melipatgandakan serta

    menyimpan tegangan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Bentuk dasar dari

    induktor menyerupai solenoida, berupa kawat yang dililit mengelilingi inti (core).

    Inti dari induktor ini dapat berupa udara, besi, tembaga, dan sebagainya. Apabila

    arus listrik dialirkan pada induktor, maka akan timbul medan magnet di sekitar

    induktor tersebut. Besarnya medan magnet yang timbul sebanding dengan besarnya

  • 2

    arus listrik yang dialirkan, sehingga kemampuan induktor untuk melipatgandakan

    tegangan juga semakin besar.

    Sebagian besar peralatan elektronik memanfaatkan medan magnet yang

    dihasilkan dari kawat yang memiliki bentuk dasar berupa lingkaran. Tetapi untuk

    kawat yang memiliki bentuk geometri lainnya, khususnya poligon masih sangat

    jarang diaplikasikan dan bahkan masih jarang dilakukan penelitian lebih lanjut.

    Padahal bentuk geometri kawat juga akan mempengaruhi besar medan magnet yang

    dihasilkan. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji lebih lanjut mengenai

    penentuan medan magnet pada kawat yang berbentuk poligon sebagai salah satu

    bentuk pengembangan dari penentuan medan magnet di bagian tengah pada kawat

    lurus berhingga. Bentuk poligon merupakan bentuk bangun dua dimensi yang

    memiliki jumlah sisi yang beraneka ragam dengan panjang tiap sisinya adalah

    sama. Poligon diberi nama sesuai dengan jumlah sisinya dalam bahasa Yunani dan

    di belakangnya disertai nama gon. Sebagai contoh yaitu segienam diberi nama

    Hexagon, karena jumlah tiap sisinya ada enam. Besarnya medan magnet di titik

    pusat pada kawat berbentuk suatu bangun poligon ini merupakan resultan dari tiap

    sisi medan magnet di bagian tengah pada kawat yang panjangnya sama dengan

    panjang tiap sisi dari suatu bangun poligon. Agar ukuran poligon sama, maka jarak

    antara pusat bangun poligon dengan tiap titik sudut juga dibuat sama.

    Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian yang berjudul Pengukuran

    Medan Magnet di Titik Pusat pada Berbagai Bentuk Bangun Poligon yang Terbuat

    dari Kawat Besi Berarus Listrik perlu dilakukan.

  • 3

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan

    permasalahan sebagai berikut:

    1. Pengukuran medan magnet di titik pusat dari berbagai bentuk bangun poligon

    yang terbuat dari kawat besi berarus listrik masih sangat jarang dilakukan.

    2. Belum adanya penelitian mengenai pengaruh kawat besi berarus listrik dalam

    berbagai bentuk bangun poligon terhadap medan magnet yang dihasilkan di

    titik pusat bangun poligon tersebut.

    C. Batasan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian yang dilakukan

    terarah, maka penelitian ini dibatasi pada medan magnet di titik pusat pada beberapa

    bangun poligon yang terbuat dari kawat besi berarus lisrik.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan permasalahan pokok yang terdapat pada latar belakang, maka

    diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

    1. Berapakah besar medan magnet yang dihasilkan di titik pusat dari berbagai

    bentuk bangun poligon yang terbuat dari kawat besi berarus listrik?

    2. Bagaimanakah pengaruh bentuk bangun poligon yang terbuat dari kawat besi

    berarus listrik terhadap medan magnet yang dihasilkan di titik pusat bangun

    poligon tersebut?

  • 4

    E. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

    1. Menentukan besar medan magnet yang dihasilkan di titik pusat dari berbagai

    bentuk bangun poligon yang terbuat dari kawat besi berarus listrik.

    2. Mengetahui pengaruh bentuk bangun poligon yang terbuat dari kawat besi

    berarus listrik terhadap medan magnet yang dihasilkan di titik pusat bangun

    poligon tersebut.

    F. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

    1. Bagi peneliti

    Dapat menambah pengetahuan tentang medan magnet pada kawat berarus yang

    disusun dalam berbagai bentuk geometri.

    2. Bagi mahasiswa

    Dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan referensi untuk percobaan yang

    berkaian dengan penelitian ini.

    3. Bagi publik

    Kedepannya dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan

    prototype/peralatan yang prinsip kerjanya menggunakan medan magnet yang

    dihasilkan dari kawat berarus listrik yang berbentuk poligon.

  • 5

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori

    Pada kajian teori ini akan dibahas mengenai arus listrik menghasilkan

    medan magnet, medan magnet pada kawat lurus berhingga, serta medan magnet di

    titik pusat pada kawat berbentuk poligon (segi banyak).

    1. Arus Listrik Menghasilkan Medan Magnet

    Selama abad ke-18, banyak filsuf ilmu alam yang mencoba menemukan

    hubungan antara listrik dan magnet. Muatan listrik yang stasioner dan magnet

    tampak tidak saling mempengaruhi. Tetapi pada tahun 1820, Hans Christian

    Oersted (1777-1851) menemukan bahwa ketika jarum kompas diletakkan di dekat

    kawat listrik, maka jarum akan menyimpang saat kawat dihubungkan ke baterai dan

    arus mengalir. Sebagaimana telah kita lihat, jarum kompas dapat dibelokkan oleh

    medan magnet. Apa yang ditemukan Oersted adalah bahwa arus listrik mampu

    menghasilkan medan magnet. Ia telah menemukan hubungan antara listrik dan

    magnet.

    Gambar 1. Penyimpangan jarum kompas di dekat kawat yang membawa arus, hal

    ini menunjukkan bahwa terdapat medan magnet di sekitar kawat

    berarus listrik.

    Jarum kompas yang diletakkan di dekat bagian yang lurus dari kawat

    pembawa arus mengatur dirinya sendiri sehingga membentuk tangen terhadap

  • 6

    lingkaran yang mengelilingi kawat. Dengan demikian, garis-garis medan magnet

    yang dihasilkan oleh arus pada kawat lurus membentuk lingkaran dengan kawat

    sebagai pusatnya, sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 2(a) di bawah. Arah

    garis-garis ini ditunjukkan oleh kutub utara kompas yang ditunjukkan pada Gambar

    1 di atas.

    Gambar 2. (a) Garis-garis medan magnet di sekitar arus listrik pada kawat lurus. (b)

    Kaidah tangan kanan untuk mengingat arah medan magnet, yaitu ketika

    ibu jari menunjuk arah arus konvensional, maka jari-jari lain yang

    menggenggam kawat menunjuk arah medan magnet.

    Terdapat cara yang sederhana dalam mengingat arah garis-garis medan

    magnet pada kasus ini. Cara ini disebut dengan aturan tangan kanan. Caranya adalah

    dengan menggenggam kawat tersebut dengan tangan kanan sehingga ibu jari

    sebagai penunjuk arah arus (positif) konvensional, kemudian jari-jari yang lainnya

    akan melingkari kawat sebagai arah medan magnet, hal ini dapat dilihat pada

    Gambar 2(b) di atas. Garis-garis medan magnet yang disebabkan oleh loop

    melingkar kawat pembawa arus dapat ditentukan dengan cara yang sama

    menggunakan kompas, hasilnya ditunjukkan oleh Gambar 3 berikut.

    (a) (b)

  • 7

    Gambar 3. Garis-garis medan magnet yang diakibatkan oleh kawat yang berbentuk

    lingkaran.

    (Giancoli, 2001: 136-137)

    2. Medan Magnet pada Kawat Lurus Berhingga

    Besarnya medan magnet di sekitar kawat berarus dipengaruhi oleh dua hal,

    yaitu arus listrik yang mengalir pada kawat serta jarak atau lokasi suatu benda

    terhadap kawat. Semakin besar arus listrik yang diberikan pada kawat, maka akan

    semakin besar juga medan magnetnya. Semakin jauh benda dari kawat berarus

    listrik, maka medan magnet yang dirasakan akan semakin lemah.

    (a) (b)

  • 8

    Gambar 4. (a) Geometri untuk menghitung medan magnet di titik P akibat potongan

    elemen arus lurus. Setiap elemen memperbesar ke medan magnetik di

    titik P, yang diarahkan ke luar bidang kertas/halaman ini. (b) Hasilnya

    dinyatakan dalam sudut-sudut 1dan 2.

    Gambar 4 di atas menunjukkan geometri untuk menghitung medan magnet

    B di titik P akibat arus dalam potongan kawat lurus. Dipilih kawat sebagai sumbu

    x dan titik P berada pada sumbu y. Mengingat adanya kesimetrian dalam hal ini,

    maka sembarang arah yang tegak lurus terhadap kawat tersebut dapat dipilih

    sebagai sumbu y. Pada Gambar 4(a) telah ditunjukkan elemen arus sejauh x

    dari titik asal. Vektor r mengarah dari elemen arus ke titik medan P. Arah medan

    magnetik di P akibat elemen ini adalah arah dari , yang mengarah keluar

    dari kertas/halaman ini. Perlu diperhatikan bahwa medan magnetik yang

    diakibatkan oleh seluruh elemen arus kawat tersebut berada dalam arah yang sama,

    sehingga dalam hal ini hanya diperlukan menghitung besaran medan tersebut.

    Medan akibat elemen arus yang ditunjukkan dapat ditentukan melalui Persamaan

    (1) berikut:

    =04

    2sin

    Persamaan (1) di atas akan lebih mudah jika dinyatakan dalam daripada dalam :

    =04

    2cos

    Untuk menjumlahkan seluruh elemen arus, kita perlu menghubungkan peubah , r,

    dan x. Ternyata lebih mudah untuk menyatakan x dan r dalam , sehingga

    diperoleh:

    (1)

    (2)

  • 9

    = tan

    Maka,

    = 2 = 2

    2 =

    2

    Subtitusi Persamaan (3) ke dalam Persamaan (2) sehingga akan diperoleh

    Persamaan (4) berikut:

    =04

    cos

    Pertama-tama, menghitung kontribusi dari elemen arus ini terhadap titik di sebelah

    kanan dari = 0. Kemudian menjumlahkan seluruh elemen ini dengan

    mengintegralkan dari = 0 hingga = 1, dengan 1 merupakan sudut antara

    garis yang tegak lurus terhadap kawat dan garis dari P ke sisi kanan kawat tersebut,

    seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4(b). Karena adanya kontribusi ini, maka

    diperoleh:

    1 = 04

    1

    0

    cos

    1 =04

    sin 1

    Sama halnya, kontribusi dari elemen ini di sebelah kiri dari = 0 yaitu:

    2 =04

    sin 2

    (3)

    (4)

    (5)

    (6)

  • 10

    Medan magnet totalnya merupakan penjumlahan antara B1 dan B2 yang akan

    menjadi persamaan umum dalam menentukan medan magnet pada kawat berarus

    dengan panjang berhingga. Adapun persamaannya adalah:

    =04

    (sin 1 + sin 2)

    (Paul A. Tipler, 2001: 257-258)

    Dengan 0 merupakan permeabilitas udara yang besarnya 4 107 /2.

    3. Medan Magnet di Titik Pusat pada Kawat Berbentuk Poligon (Segi

    Banyak)

    Medan magnet di titik pusat pada kawat yang berbentuk suatu bangun

    poligon merupakan jumlah total dari medan magnet di titik tengah dari kawat lurus

    yang mengelilingi dan membatasi bangun tersebut dengan panjang kawat sama

    dengan panjang tiap sisi dari suatu bangun poligon tersebut. Sebagai contoh,

    menentukan medan magnet di titik tengah pada kawat berarus listrik yang

    berbentuk segitiga (trigon) sama sisi berikut.

    Gambar 5. Kawat berarus yang berbentuk segitiga (trigon) sama sisi.

    (7)

  • 11

    Medan magnet di titik pusat (P) pada gambar di atas merupakan jumlah total dari

    medan magnet pada tiga buah sisi kawat (1), (2), dan (3) dengan panjang l. Hal yang

    pertama yaitu meninjau besarnya medan magnet pada salah satu sisi kawat, diambil

    kawat (1) yang dapat ditentukan melalui Persamaan (7). Mengingat bentuk bangun

    merupakan segitiga sama sisi, maka nilai dari 1 = 2 =3600

    6= 600, sehingga

    persamaannya menjadi:

    1 =04

    (sin 600 + sin 600)

    1 =04

    (2 sin 600)

    1 =04

    (3)

    Dalam penelitian ini, nilai y diubah ke dalam nilai r karena jarak titik pusat (P) ke

    setiap titik sudut dibuat sama untuk semua bangun poligon, sehingga:

    = y sec 1

    = y sec 600

    = 2

    =1

    2

    Subtitusi Persamaan (9) ke Persamaan (8), diperoleh nilai medan magnet di titik P

    oleh kawat (1):

    1 =30

    2

    Medan magnet total di titik P (B tot) yaitu:

    (8)

    (9)

    (10)

    (11)

  • 12

    =

    =1

    Karena segitiga sama sisi memiliki tiga buah sisi dengan panjang tiap sisi sama,

    maka Persamaan (11) menjadi:

    = 1 + 2 + 3

    Karena besarnya kontribusi medan magnet oleh tiga sisi kawat adalah sama, maka

    1 = 2 = 3 sehingga Persamaan (12) menjadi:

    = 3 1

    = 3 (30

    2

    )

    Persamaan (13) merupakan besarnya medan magnet di titik tengah (P) pada kawat

    yang berbentuk segitiga (trigon) sama sisi.

    Untuk kawat yang memiliki bentuk poligon dengan jumlah sisinya sebanyak n

    (segi-n), dan jarak titik pusat ke setiap titik sudutnya yaitu r, maka nilai 1 = 2 =

    =3600

    2=

    1800

    sehingga Persamaan (7) menjadi:

    1 =04

    [2 sin (

    1800

    ) ]

    Karena nilai = cos = cos (1800

    ), maka Persamaan (14) menjadi:

    1 =04

    [ cos (1800

    )][2 sin (

    1800

    )]

    1 =02

    [tan (

    1800

    )]

    (12)

    (13)

    (14)

    (15)

  • 13

    Medan magnet total di titik pusat dari suatu kawat berbentuk segi-n merupakan

    penjumlahan dari kontribusi medan magnet pada setiap sisi kawat:

    =

    =1

    = 1 + 2 + 3 + +

    Karena besarnya kontribusi medan magnet oleh tiap sisi kawat pada segi-n adalah

    sama, maka berlaku 1 = 2 = 3 = , sehingga Persamaan (16) menjadi:

    = 1

    =1

    = 1

    = [02

    tan (

    1800

    )]

    Persamaan (19) merupakan besarnya medan magnet di titik pusat pada kawat

    berarus yang berbentuk segi-n dengan jarak antara titik pusat dengan setiap titik

    sudutnya (r) adalah sama.

    B. Kerangka Berpikir

    Apabila arus listrik mengalir pada kawat konduktor, maka akan timbul

    medan magnet di sekitarnya. Besarnya medan magnet yang timbul berbanding lurus

    dengan arus listrik yang mengalir. Semakin jauh suatu benda dari kawat berarus

    maka akan semakin lemah medan magnet yang dirasakan oleh benda tersebut.

    Selain bergantung terhadap arus listrik dan posisi benda terhadap kawat berarus,

    besarnya medan magnet juga berpengaruh terhadap bentuk geometri dari suatu

    kawat penghantar. Kawat penghantar dapat dibentuk menyerupai beberapa bangun

    (17)

    (16)

    (19)

    (18)

  • 14

    geometri antara lain: lurus, lingkaran, spiral, poligon, dan masih banyak lagi.

    Mengenai penelitian yang dilakukan, dipilih bentuk geometri yang berupa poligon

    dengan jarak antara titik pusat bangun terhadap setiap titik sudutnya dibuat sama

    untuk semua poligon yang dibuat dari kawat konduktor. Berdasarkan Persamaan

    (19), besarnya medan magnet pada titik pusat bangun poligon kawat berarus

    ternyata juga bergantung pada jumlah sisi-sisi pembentuknya.

    C. Hipotesis

    Berpijak dari kajian teori dan kerangka berpikir dapat dinyatakan bahwa

    besarnya medan magnet di titik pusat suatu bangun poligon yang terbuat dari kawat

    konduktor berarus bergantung pada besarnya arus listrik yang mengalir pada kawat,

    jarak titik pusat dengan titik sudut bangun poligon, serta jumlah sisi yang

    membentuk bangun poligon tersebut. Diperoleh korelasi bahwa semakin banyak

    jumlah sisi yang membentuk suatu bangun poligon atau semakin kompleks bangun

    poligon yang terbentuk, maka besarnya medan magnet pada titik pusat bangun

    poligon kawat konduktor akan semakin melemah.

  • 15

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Objek Penelitian

    Objek yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kawat berarus yang

    berbentuk poligon: segitiga (trigon), segiempat (tetragon), segilima (pentagon),

    segienam (hexagon), serta segitujuh (heptagon).

    B. Waktu dan Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada hari kamis, 09 April 2015 pukul 14.00

    WIB di Laboratorium Elin (Elektornika dan Instrumentasi) FMIPA UNY.

    C. Variabel Penelitian

    Terdapat tiga jenis variabel dalam penelitian ini:

    1. Variabel bebas : Bentuk bangun poligon yang dibentuk oleh kawat besi

    2. Variabel terikat : Medan magnet di titik pusat bangun poligon yang

    dibentuk oleh kawat besi

    3. Variabel kontrol : Arus listrik, jarak titik pusat dengan titik sudut bangun

    poligon, serta posisi detektor pada alat ukur medan magnet

    D. Instrumen Penelitian

    1. Alat

    a. Catu daya (Power supply)

    b. Multimeter

    c. Papan rangkai (Boardband)

  • 16

    d. Gadget sebagai pengukur

    medan magnet

    e. Gabus penyangga

    f. Karton

    g. Tang

    h. Pisau

    i. Penggaris

    j. Lakban

    k. Double tape

    l. Penjepit buaya

    m. Kabel secukupnya

    2. Bahan

    Kawat besi secukupnya

    E. Desain Alat

    1. Bentuk Geometri dari Kawat Besi

    Bentuk geometri yang dibuat dari kawat besi berupa lima macam bangun

    poligon berikut dengan nilai r untuk setiap bangunnya adalah sama.

    Segitiga (Trigon)

    Sama Sisi

    Segiempat (Tetragon) Segilima (Pentagon)

    P

    r

    P r P

    r

  • 17

    Segienam (Hexagon) Segitujuh (Heptagon)

    Gambar 6. Berbagai variasi bangun poligon yang digunakan dalam penelitian.

    2. Rangkaian Percobaan

    Gambar 7. Desain rangkaian percobaan.

    Keterangan:

    1 : Catu daya (Power supply)

    2 : Multimeter

    3 : Papan rangkai (Boardband)

    P

    r

    P r

  • 18

    4 : Kawat besi berbentuk suatu poligon

    5 : Gadget pengukur medan magnet

    6 : Gabus penyangga

    7 : Penjepit

    8 : Karton

    9 : Penjepit buaya

    F. Prosedur Penelitian

    Adapun langkah kerja yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu:

    1. Membentuk Beberapa Bangun Poligon dengan Kawat Besi:

    a. Menentukan panjang sisi dari bangun poligon: segitiga, segiempat, segilima,

    segienam, serta segitujuh dengan jarak antara titik pusat dengan titik sudut

    dibuat sama, yaitu 5 cm.

    b. Menyiapkan kawat besi secukupnya sebagai bahan baku dalam pembuatan

    bangun poligon yang ditentukan.

    c. Mengukur panjang kawat sesuai panjang sisi yang telah ditentukan sebanyak n

    kali untuk tiap bangun poligon. Sebagai contoh, untuk segitiga sama sisi,

    dilakukan pengukuran sebanyak 3 kali, sesuai dengan jumlah sisi pada bangun

    poligon yang akan dibentuk.

    d. Menandai panjang kawat yang telah diukur dengan bolpoint, kemudian

    menekuk kawat pada bagian yang telah ditandai dengan tang dan jangan

    sampai patah sebelum bagian yang ditandai telah selesai ditekuk. Sebagai

  • 19

    contoh, untuk membentuk bangun segitiga sama sisi, kawat ditekuk dengan

    tang sebanyak 3 kali, setelah itu kawat baru dapat dipatahkan.

    e. Setelah itu, mengatur bentuk kawat agar menyerupai bangun poligon yang

    sesuai pada bagian desain alat di atas, digunakan lakban untuk menghubungkan

    ujung dengan pangkal kawat besi yang telah dibentuk kelima bangun poligon

    yang telah ditentukan dalam langkah a.

    2. Percobaan Pendahuluan (Menentukan Posisi Detektor):

    a. Menghitung besarnya medan magnet di sekitar kawat lurus dengan arus listrik

    yang mengalir pada kawat serta jarak alat ukur dengan kawat telah

    direncanakan.

    b. Menyusun peralatan sesuai dengan rangkaian percobaan di atas. Perbedaannya

    adalah bahan yang digunakan berupa kawat lurus dengan panjang 10 cm yang

    diletakkan secara horizontal di antara kedua gabus penyangga.

    c. Menghidupkan catu daya, kemudian mengatur tegangan keluarannya agar

    sesuai dengan arus yang diinginkan sebagaimana yang terbaca pada

    multimeter.

    d. Menggeser alat ukur (Gadget) secara perlahan agar medan magnet yang

    terdeteksi sesuai dengan perhitungan.

    e. Menandai bagian Gadget yang tepat di atas kawat untuk sementara dengan

    bolpoint sebagai posisi detektor.

    f. Agar posisi detektor pada Gadget terlihat jelas, maka diberi lakban tipis.

    3. Percobaan Utama:

  • 20

    a. Menyiapkan peralatan yang sesuai dengan instrumen penelitian dan kelima

    bangun poligon yang telah dibuat dari kawat besi.

    b. Menyusun peralatan dan bahan yang berupa kelima bangun poligon kawat besi

    tersebut sesuai dengan rangkaian percobaan di atas.

    c. Memilih salah satu bangun poligon yang diinginkan untuk dipasang pada

    rangkaian percobaan.

    d. Menghidupkan catu daya (power supply), kemudian mengatur tegangannya

    agar sesuai dengan arus listrik yang diinginkan sebagaimana yang terbaca pada

    multimeter.

    e. Membaca besarnya medan magnet total yang terdeteksi oleh Gadget sebagai

    alat ukur medan magnet. Pembacaan dilakukan sebanyak 5 kali.

    f. Mencatat besarnya medan magnet yang terbaca oleh alat ukur pada tabel

    pengamatan.

    g. Mengulangi langkah d sampai g untuk bangun poligon yang telah dibuat dari

    kawat besi lainnya.

    G. Tabel Pengamatan

    Medan Magnet di Titik Pusat Bangun Poligon:

    Arus listrik ( I ) = Ampere

    No. B terukur (T)

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

  • 21

    H. Teknik Analisis Data

    1. Menentukan medan magnet di titik pusat bangun poligon kawat besi segi-n

    secara perhitungan:

    = [02

    tan (

    1800

    )]

    2. Medan magnet rata-ratanya ( ):

    =1 + 2 + 3 + 4 + 5

    5

    3. Ketidakpastian medan magnet dari hasil pengamatan () menggunakan

    rumus standar deviasi data sampel:

    = ( )2

    1

    4. Menentukan persentase error relatif dari hasil pengamatan medan magnet

    () terhadap perhitungan:

    % = |

    | 100%

    = |

    | 100%

    5. Grafik hubungan antara medan magnet di titik pusat bangun poligon terhadap

    jumlah sisinya dengan jarak antara pusat bangun poligon dengan titik sudutnya

    adalah sama untuk semua bentuk bangun poligon.

  • 22

    B (T)

    Jumlah Sisi

  • 23

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Hasil penelitian ini berupa data pengamatan mengenai medan magnet di

    titik pusat dari bangun poligon: segitiga sama sisi (trigon), segiempat (tetragon),

    pentagon, hexagon, dan heptagon yang terbuat dari kawat besi dengan jarak antara

    titik pusat dengan setiap titik sudutnya (r) dibuat sama yaitu 5 cm atau 0,05 m.

    Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali pada setiap bangun poligon. Berikut

    data pengamatan medan magnet yang diperoleh dari tiap kawat bangun poligon

    dengan arus yang mengalir pada tiap bangun sebesar 4 A.

    (Data Hasil Pengamatan Terdapat pada Lampiran)

    B. Analisis Data

    Melalui data hasil pengamatan medan magnet di titik pusat pada beberapa

    bangun poligon di atas, dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai rerata medan

    magnet dan ketidakpastiannya pada tiap bangun poligon serta persentase

    penyimpangannya terhadap hasil perhitungan berdasarkan teori (% Error Relatif).

    1. Kawat Segitiga Sama Sisi (Trigon)

    a. Besarnya medan magnet di titik pusat secara perhitungan matematis

    = [02

    tan (

    1800

    )]

    3 = 3 [(4 107 2 )

    2

    (4 )

    (0,05 ) tan (

    1800

    3)]

    3 = 8,31 105

  • 24

    3 = 83,1 106

    3 = 83,1

    b. Menentukan nilai rata-rata medan magnetnya (3 ) berdasarkan data hasil

    pengamatan

    3 =31 + 32 + 33 + 34 + 35

    5

    3 = (89 + 90 + 91 + 90 + 89

    5)

    3 = (449

    5)

    3 = 89,8

    c. Ketidakpastian medan magnetnya (3) dari data hasil pengamatan

    Digunakan rumus simpangan baku untuk data sampel dalam menentukan

    nilai ketidakpastiannya sebagai berikut.

    3 = (3 3 )2

    1

    Menentukan (3 3 )2:

    3 = (2,8

    5 1)

    No. B3 (T) ( )

    1. 89 0,64

    2. 90 0,04

    3. 91 1,44

    4. 90 0,04

    5. 89 0,64

    (3 3 )2

    2,8

  • 25

    3 = 7

    3 = 0,8

    Jadi, besar medan magnet di titik pusat pada kawat besi bangun segitiga sama sisi

    berdasarkan hasil pengamatan yaitu (3 3) = (89,8 0,8) .

    d. % Error relative medan magnet (3) dari rerata data hasil pengamatan terhadap

    perhitungan

    % 3 = |

    | 100%

    % 3 = |89,8 83,1

    83,1| 100%

    % 3 = 8,1%

    2. Kawat Segiempat (Tetragon)

    a. Besarnya medan magnet di titik pusat secara perhitungan matematis

    = [02

    tan (

    1800

    )]

    4 = 4 [(4 107 2 )

    2

    (4 )

    (0,05 ) tan (

    1800

    4)]

    4 = 6,4 105

    4 = 64 106

    4 = 64

    b. Menentukan nilai rata-rata medan magnetnya (4 ) berdasarkan data hasil

    pengamatan

    4 =41 + 42 + 43 + 44 + 45

    5

  • 26

    4 = (62 + 63 + 61 + 62 + 62

    5)

    4 = (310

    5)

    4 = 62

    c. Ketidakpastian medan magnetnya (4) dari data hasil pengamatan

    Digunakan rumus simpangan baku untuk data sampel dalam menentukan

    nilai ketidakpastiannya sebagai berikut.

    4 = (4 4 )2

    1

    Menentukan (4 4 )2:

    No. B4 (T) ( )

    1. 62 0

    2. 63 1

    3. 61 1

    4. 62 0

    5. 62 0

    (4 4 )2

    2

    4 = (2

    5 1)

    4 = 0,7

    Jadi, besar medan magnet di titik pusat pada kawat besi bangun segiempat

    berdasarkan hasil pengamatan yaitu (4 4) = (62,0 0,7) .

    d. % Error relative medan magnet (4) dari rerata data hasil pengamatan terhadap

    perhitungan

  • 27

    % 4 = |

    | 100%

    % 4 = |62,0 64,0

    64,0| 100%

    % 4 = 3,1%

    3. Kawat Pentagon

    a. Besarnya medan magnet di titik pusat secara perhitungan matematis

    = [02

    tan (

    1800

    )]

    5 = 5 [(4 107 2 )

    2

    (4 )

    (0,05 ) tan (

    1800

    5)]

    5 = 5,81 105

    5 = 58,1 106

    5 = 58,1

    b. Menentukan nilai rata-rata medan magnetnya (5 ) berdasarkan data hasil

    pengamatan

    5 =51 + 52 + 53 + 54 + 55

    5

    5 = (60 + 58 + 59 + 61 + 59

    5)

    5 = (297

    5)

    5 = 59,4

    c. Ketidakpastian medan magnetnya (5) dari data hasil pengamatan

  • 28

    Digunakan rumus simpangan baku untuk data sampel dalam menentukan

    nilai ketidakpastiannya sebagai berikut.

    5 = (5 5 )2

    1

    Menentukan (5 5 )2:

    No. B5 (T) ( )

    1. 60 0,36

    2. 58 1,96

    3. 59 0,16

    4. 61 2,56

    5. 59 0,16

    (5 5 )2

    5,2

    5 = (5,2

    5 1)

    5 = 1,1 1

    Jadi, besar medan magnet di titik pusat pada kawat besi bangun pentagon

    berdasarkan hasil pengamatan yaitu:

    (5 5) = (59,4 1)

    = (59 1)

    d. % Error relative medan magnet (5) dari rerata data hasil pengamatan terhadap

    perhitungan

    % 5 = |

    | 100%

    % 5 = |59,4 58,1

    58,1| 100%

    % 5 = 2,2%

  • 29

    4. Kawat Hexagon

    a. Besarnya medan magnet di titik pusat berdasarkan perhitungan matematis

    = [02

    tan (

    1800

    )]

    6 = 6 [(4 107 2 )

    2

    (4 )

    (0,05 ) tan (

    1800

    6)]

    6 = 5,54 105

    6 = 55,4 106

    6 = 55,4

    b. Menentukan nilai rata-rata medan magnetnya (6 ) berdasarkan data hasil

    pengamatan

    6 =61 + 62 + 63 + 64 + 65

    5

    6 = (58 + 57 + 56 + 56 + 57

    5)

    6 = (284

    5)

    6 = 56,8

    c. Ketidakpastian medan magnetnya (6) dari data hasil pengamatan

    Digunakan rumus simpangan baku untuk data sampel dalam menentukan

    nilai ketidakpastiannya sebagai berikut.

    6 = (6 6 )2

    1

    Menentukan (6 6 )2:

  • 30

    No. B6 (T) ( )

    1. 58 1,44

    2. 57 0,04

    3. 56 0,64

    4. 56 0,64

    5. 57 0,04

    (6 6 )2

    2,8

    6 = (2,8

    5 1)

    6 = 0,8

    Jadi, besar medan magnet di titik pusat pada kawat besi bangun hexagon

    berdasarkan hasil pengamatan yaitu (6 6) = (56,8 0,8) .

    d. % Error relative medan magnet (6) dari rerata data hasil pengamatan terhadap

    perhitungan

    % 6 = |

    | 100%

    % 6 = |56,8 55,4

    55,4| 100%

    % 6 = 2,5%

    5. Kawat Heptagon

    a. Besarnya medan magnet di titik pusat berdasarkan perhitungan matematis

    = [02

    tan (

    1800

    )]

    7 = 7 [(4 107 2 )

    2

    (4 )

    (0,05 ) tan (

    1800

    7)]

  • 31

    7 = 5,39 105

    7 = 53,9 106

    7 = 53,9

    b. Menentukan nilai rata-rata medan magnetnya (7 ) berdasarkan data hasil

    pengamatan

    7 =71 + 72 + 73 + 74 + 75

    5

    7 = (55 + 54 + 54 + 55 + 56

    5)

    7 = (274

    5)

    7 = 54,8

    c. Ketidakpastian medan magnetnya (7) dari data hasil pengamatan

    Digunakan rumus simpangan baku untuk data sampel dalam menentukan

    nilai ketidakpastiannya sebagai berikut.

    7 = (7 7 )2

    1

    Menentukan (7 7 )2:

    No. B7 (T) ( )

    1. 55 0,04

    2. 54 0,64

    3. 54 0,64

    4. 55 0,04

    5. 56 1,44

    (7 7 )2

    2,8

  • 32

    7 = (2,8

    5 1)

    7 = 0,8

    Jadi, besar medan magnet di titik pusat pada kawat besi bangun heptagon

    berdasarkan hasil pengamatan yaitu (7 7) = (54,8 0,8) .

    d. % Error relative medan magnet (7) dari rerata data hasil pengamatan terhadap

    perhitungan

    % 7 = |

    | 100%

    % 7 = |54,8 53,9

    53,9| 100%

    % 7 = 1,7%

    Tabel 1. Medan Magnet di Titik Pusat Beberapa Bangun Poligon Berdasarkan Hasil

    Perhitungan dan Pengamatan

    No. Segi atau

    jumlah Sisi

    Medan Magnet (B) dalam T

    Perhitungan Pengamatan

    1. 3 83,1 89,8

    2. 4 64 62

    3. 5 58,1 59,4

    4. 6 55,4 56,8

    5. 7 53,9 54,8

    6. Grafik Medan Magnet di Titik Pusat Bangun Poligon Pada Beberapa

    Variasi Jumlah Sisinya (Bentuk Bangun Poligon)

  • 33

    Gambar 8. Grafik medan magnet di titik pusat bangun poligon terhadap variasi

    jumlah sisi bangun poligonnya.

    C. Pembahasan

    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besar medan magnet yang

    dihasilkan di titik pusat dari berbagai bentuk bangun poligon yang terbuat dari

    kawat besi berarus listrik serta mengetahui pengaruh bentuk bangun poligon yang

    terbuat dari kawat besi berarus listrik terhadap medan magnet yang dihasilkan di

    titik pusat bangun poligon tersebut. Penentuan medan magnet dilakukan dengan

    dua cara, yakni melalui perhitungan serta pengukuran. Adapun alat ukur medan

    magnet yang digunakan dalam penelitian ini berupa Gadget. Gadget merupakan

    piranti elektronik kecil yang memiliki fungsi tertentu (M. Risal, 2011). Gadget

    dapat berupa handphone Android, laptop, PC, Tablet, dan lain sebagainya. Agar

    Gadget dapat bekerja dan berfungsi sesuai dengan kebutuhan kita, maka di dalam

    Gadget harus terdapat software atau perangkat lunak yang menyediakan berbagai

    0,0

    10,0

    20,0

    30,0

    40,0

    50,0

    60,0

    70,0

    80,0

    90,0

    100,0

    3 4 5 6 7 8

    B (

    T)

    Jumlah Sisi

    Bperhitungan (T) Bpengamatan (T)

  • 34

    macam aplikasi. Semakin beragam aplikasi yang dimiliki oleh suatu Gadget, maka

    kegunaan Gadget juga akan semakin beragam. Pada penelitian ini, digunakan

    Gadget berupa handphone Android bermerek Evercoss A12BT yang difungsikan

    sebagai alat ukur medan magnet dengan aplikasi Android yang digunakan berupa

    Magnetic Field Detector. Sebelum melakukan percobaan, terlebih dahulu

    dilakukan percobaan pendahuluan yang bertujuan untuk menentukan lokasi

    detektor medan magnet pada handphone. Hasilnya diketahui bahwa detektor medan

    magnet berada di bawah tombol pengecil suara pada handphone.

    1. Penentuan Medan Magnet di Titik Pusat dari Berbagai Bentuk Bangun

    Poligon yang Terbuat dari Kawat Besi Berarus Listrik

    Objek dalam penelitian ini berupa kawat besi yang dibentuk menjadi lima

    bangun poligon. Kelima bangun poligon tersebut yaitu segitiga sama sisi (trigon),

    segiempat (tetragon), pentagon, hexagon, dan heptagon dengan jarak antara titik

    pusat dengan setiap titik sudutnya dibuat sama, yaitu 5 cm. Kawat tidak dibentuk

    sama persis dengan kelima bangun poligon tersebut, tetapi kawat berbentuk bangun

    poligon yang salah satu sisinya terbuka. Hal ini bertujuan agar arah arus yang

    mengalir pada kawat searah. Apabila kawat besi berbentuk bangun poligon tertutup,

    maka arus yang mengalir pada kawat akan bercabang, hal ini dapat menyebabkan

    arah medan magnetnya akan saling melawan (bersifat destruktif), sehingga nilai

    medan magnetnya akan berkurang.

  • 35

    Penentuan medan magnet di titik pusat dari beberapa bangun poligon kawat

    besi berarus listrik diukur menggunakan Gadget. Arus listrik yang mengalir diatur

    dengan cara memutar tombol tegangan yang ada pada Power Supply. Pembacaan

    arus listrik dapat dilakukan melalui multimeter ataupun Power Supply jika tersedia

    skala arus listriknya atau pengukur arus listrik dalam keadaan normal. Pengukuran

    medan magnet di titik pusat dari berbagai kawat poligon dilakukan dengan

    mengamati nilai medan magnet yang ditampilkan pada layar Gadget. Pengamatan

    nilai medan magnet dilakukan sebanyak 5 kali untuk setiap kawat besi bangun

    poligon yang digunakan dalam penelitian ini. Selain melakukan pengamatan,

    dilakukan juga perhitungan mengenai besarnya medan magnet di titik pusat dari

    setiap kawat poligon yang digunakan dalam penelitian. Kemudian, data hasil

    pengamatan medan magnet sebanyak 5 kali tersebut ditentukan nilai rata-ratanya.

    Nilai rata-rata medan magnet dijadikan sebagai nilai medan magnet hasil

    pengamatan, sedangkan penentuan nilai medan magnet berdasarkan persamaan

    matematis dijadikan sebagai nilai medan magnet hasil perhitungan. Melalui analisis

    data yang dilakukan, diperoleh data medan magnet di titik pusat pada setiap bangun

    poligon dari kawat besi berarus listrik berdasarkan hasil perhitungan dan

    pengamatan. Selain itu, diperoleh juga nilai persentase error relative medan magnet

    yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan nilai medan

    magnet hasil pengamatan terhadap perhitungan. Tabel 2 berikut disajikan data

    mengenai medan magnet berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan pada arus

    listrik 4 ampere serta persentase error relative-nya.

  • 36

    Tabel 2. Nilai Medan Magnet di Titik Pusat Beberapa Kawat Besi Poligon

    Berdasarkan Hasil Perhitungan dan Pengamatan pada Arus Listrik 4 A

    Beserta Persentase Error Relative-nya

    Bentuk Kawat

    Medan Magnet di Titik Pusat dalam

    T

    % Error Relative

    (%)

    Perhitungan

    (B)

    Pengamatan

    ( ) Segitiga Sama

    Sisi (Trigon)

    83,1 (89,8 0,8) 8,1

    Persegi

    (Tetragon)

    64 (62,0 0,7) 3,1

    Pentagon 58,1 (59 1) 2,2 Hexagon 55,4 (56,8 0,8) 2,5 Heptagon 53,9 (54,8 0,8) 1,7

    Merujuk pada Tabel 2, nilai medan magnet terbesar terdapat pada kawat besi

    berbenuk segitiga sama sisi (trigon), sedangkan nilai medan magnet terkecilnya

    terdapat pada kawat besi berbentuk heptagon. Terdapat perbedaan antara nilai

    medan magnet hasil pengamatan terhadap perhitungan. Hal ini dapat dipantau

    melalui nilai persentase error relative medan magnet pada setiap variasi bentuk

    kawat. Semua nilai persentase ini tergolong kecil. Semakin kecil nilai persentase

    error relative, maka akan semakin baik nilai hasil pengukuran/pengamatan yang

    dilakukan. Adanya perbedaan nilai medan magnet antara hasil pengamatan dengan

    perhitungan dapat disebabkan beberapa hal berikut:

    a. Adanya medan magnet latar, medan magnet latar dalam hal ini merupakan

    medan magnet bumi. Walaupun nilainya di permukaan bumi tergolong kecil,

    namun nilai ini dapat mempengaruhi dalam pengukuran.

    b. Bentuk kawat besi poligon yang kurang presisi.

  • 37

    c. Terdapat sebagian energi listrik yang terdisipasi menjadi kalor sehingga

    mampu menurunkan besarnya medan magnet yang dihasilkan dari kawat

    berarus.

    2. Variasi Bentuk Bangun Poligon dari Kawat Besi Berarus Listrik terhadap

    Medan Magnet yang Dihasilkan

    Variasi bentuk bangun poligon dilakukan dengan cara memvariasi jumlah

    sisi-sisinya dengan jarak antara pusat bangun poligon dengan setiap titik sudutnya

    dibuat konstan untuk semua variasi bentuk bangun. Besarnya medan magnet yang

    ditimbulkan dari kawat berarus pada suatu tempat dapat dipengaruhi oleh besarnya

    arus listrik yang mengalir pada kawat serta jarak tempat dari kawat berarus. Selain

    itu, bentuk geometri kawat juga mampu mempengaruhi besarnya medan magnet

    yang ditimbulkan. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan mengenai

    besarnya medan magnet di titik pusat suatu bangun poligon yang terbuat dari kawat

    besi berarus, seperti yang ditampilkan pada Tabel 2, dapat diketahui bahwa semakin

    banyak jumlah sisinya, maka besarnya medan magnet di titik pusat bangun poligon

    tersebut akan semakin melemah. Hal ini dapat disebabkan karena semakin banyak

    jumlah sisi bangun poligon, maka jarak tiap sisi dengan titik pusat bangun poligon

    akan semakin menjauh sehingga medan magnet yang dirasakan di titik pusat akan

    semakin melemah. Berdasarkan Persamaan (19) pada bab Kajian Pustaka, dapat

    dilihat bahwa semakin banyak jumlah sisi bangun poligon, maka akan semakin

    banyak juga kontribusi medan magnet di titik pusat dari kawat berbentuk poligon.

    Namun, jika jarak titik pusat dengan setiap titik sudut dibuat seragam untuk semua

  • 38

    bangun poligon, maka bertambahnya jumlah sisi akan semakin memperpendek

    panjang tiap sisinya serta jarak tiap sisi dengan titik pusat akan semakin jauh.

    Semakin pendeknya panjang tiap sisi bangun poligon, maka kontribusi medan

    magnet oleh setiap elemen panjang kawat besi () juga semakin berkurang. Kedua

    hal tersebut yang menyebabkan semakin banyak jumlah sisi yang membentuk suatu

    bangun poligon, maka besarnya medan magnet di titik pusat bangun tersebut akan

    semakin melemah. Hal ini juga dapat dibuktikan pada grafik berikut.

    Gambar 9. Grafik hubungan antara medan magnet yang dihasilkan di titik pusat

    bangun poligon dari kawat besi berarus terhadap jumlah sisinya (bentuk

    bangun poligon).

    Berdasarkan grafik pada Gambar 9, diketahui bahwa grafik medan magnet baik

    secara perhitungan maupun pengamatan serta garis kecenderungan hasil

    pengamatan (garis berwarna hijau) dari kiri ke kanan semakin turun. Selain itu,

    gradien dari garis kecenderungan menunjukkan nilai negatif. Hal ini

    mengindikasikan bahwa besarnya medan magnet di titik pusat suatu bangun

    y = -7,52x + 102,16

    0,0

    10,0

    20,0

    30,0

    40,0

    50,0

    60,0

    70,0

    80,0

    90,0

    100,0

    3 4 5 6 7 8

    B (

    T)

    Jumlah Sisi

    Bperhitungan (T) Bpengamatan (T)

  • 39

    poligon dari kawat besi berarus listrik berbanding terbalik dengan jumlah sisi yang

    membentuk suatu bangun poligon.

  • 40

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1. Besarnya medan magnet di titik pusat dari berbagai bentuk bangun poligon

    yang terbuat dari kawat besi berarus listrik berdasarkan hasil perhitungan dan

    pengamatan dengan jarak titik pusat dengan tiap titik sudutnya adalah sama

    untuk setiap variasi bangun poligon, yaitu 0,05 m serta arus listrik yang

    mengalir sebesar 4 ampere dapat dilihat pada tabel berikut.

    Bentuk Kawat

    Medan Magnet di Titik Pusat dalam T

    Perhitungan

    (B) Pengamatan ( )

    Segitiga Sama Sisi

    (Trigon)

    83,1 (89,8 0,8)

    Persegi (Tetragon) 64 (62,0 0,7) Pentagon 58,1 (59 1) Hexagon 55,4 (56,8 0,8) Heptagon 53,9 (54,8 0,8)

    2. Semakin banyak jumlah sisi yang menyusun suatu bangun poligon yang terbuat

    dari kawat besi berarus listrik, maka besarnya medan magnet di titik pusat

    bangun tersebut akan semakin melemah.

    B. Keterbatasan Penelitian

    Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

    1. Kawat besi yang telah dibentuk beberapa bangun poligon pada tiap sisinya

    kurang presisi.

  • 41

    2. Alat ukur medan magnet berupa Gadget, yang memanfaatkan aplikasi Android

    pengukur medan magnet yaitu Magnetic Field Detector belum memiliki

    detektor yang jelas, sehingga perlu dilakukan percobaan pendahuluan untuk

    menentukan posisi detektor.

    C. Saran

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh saran yang dapat

    dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya, yaitu:

    1. Sebaiknya digunakan peralatan yang lebih baik lagi agar kawat yang dibentuk

    menjadi beberapa bangun poligon tiap sisinya lebih presisi lagi.

    2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai keakuratan hasil pengukuran

    medan magnet pada beberapa aplikasi Android yang bekerja sebagai pengukur

    medan magnet serta cara kerja Gadget ketika berperan sebagai alat ukur medan

    magnet. Melalui cara kerja Gadget tersebut, akan dapat diketahui bagian

    hardware manakah dari Gadget yang dapat berfungsi sebagai detektor medan

    magnet.

  • 42

    DAFTAR PUSTAKA

    Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

    Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta:

    Erlangga.

    Risal, Muhammad. 2011. Apa itu Gadget dan Pengertian Gadget. Diakses dari

    http://www.artikelbagus.com/2011/11/apa-itu-gadget-dan-pengertian-gadget.html.

    Pada tanggal 14 April 2015, Jam 2.56 WIB.

  • 43

    LAMPIRAN

  • 44

    Lampiran 1. Hasil Pengukuran Medan Magnet di Titik Pusat Bangun

    Poligon dari Kawat Besi Berarus Listrik

    1. Kawat Segitiga Sama Sisi (Trigon)

    No. B3 (T)

    1. 89

    2. 90

    3. 91

    4. 90

    5. 89

    2. Kawat Segiempat (Tetragon)

    No. B4 (T)

    1. 62

    2. 63

    3. 61

    4. 62

    5. 62

    3. Kawat Pentagon

    No. B5 (T)

    1. 60

    2. 58

    3. 59

    4. 61

    5. 59

    4. Kawat Hexagon

    No. B6 (T)

    1. 58

    2. 57

    3. 56

    4. 56

    5. 57

    5. Kawat Heptagon

    No. B7 (T)

    1. 55

    2. 54

    3. 54

    4. 55

    5. 56

  • 45

    Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian

    Rangkaian Percobaan

  • 46

    Aplikasi Gadget Android: Magnetic Field Detector

    Seminar Hasil Penelitian

  • 47

  • 48

    Lampiran 3. Pertanyaan, Jawaban, dan Masukan pada Sesi Tanya Jawab

    Seminar

    1. Riadi Agung Saputro, NIM. 11302241016

    Pertanyaan:

    Di manakah posisi detektor pada gadget?

    Jawaban:

    Berdasarkan percobaan pendahuluan yang dilakukan, posisi detektor terletak di

    sebelah bawah dari tombol pengecil suara pada handphone (gadget).

    2. Bapak Yusman Wiyatmo

    Masukan:

    Mengenai penelitiannya sudah baik, melalui penelitian ini dapat dilakukan

    variasi yang lain seperti keliling untuk setiap bangun poligonnya dibuat sama.

  • 49

    LAIN-LAIN