pengukuran dan batas ukur

13
BAB I PENGARUH BATAS UKUR TERHADAP HASIL PENGUKURAN I.1 Tujuan Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengaruh batas ukur terhadap hasil pengukuran. 2. Dapat mempergunakan alat ukur Amperemeter dan Voltmeter dengan benar. I.2 Alat-Alat yang Dipergunakan Adapun alat-alat yang dipergunakan pada saat praktikum adalah sebagai berikut. 1. Kit praktikum 1 buah 2. Voltmeter High Impedansi 1 buah 3. Amperemeter Low Impedansi 1 buah 4. Kabel konektor 12 buah 5. Lampu 5 Watt/220 Volt - 240 Volt1 buah 6. Lampu 10 Watt/220 Volt - 240 Volt 2 buah 7. Lampu 15 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah 8. Lampu 25 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah 9. Lampu 40 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah 10. Lampu 60 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah 11. Lampu 100 Watt/220 Volt - 240 Volt 3 buah

Upload: nickosatrio

Post on 04-Dec-2015

830 views

Category:

Documents


84 download

DESCRIPTION

Praktikum Pengukuran Listrik Sistem Instruementasi

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran dan Batas Ukur

BAB I

PENGARUH BATAS UKUR TERHADAP HASIL PENGUKURAN

I.1 Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh batas ukur terhadap hasil pengukuran.

2. Dapat mempergunakan alat ukur Amperemeter dan Voltmeter dengan

benar.

I.2 Alat-Alat yang Dipergunakan

Adapun alat-alat yang dipergunakan pada saat praktikum adalah sebagai

berikut.

1. Kit praktikum 1 buah

2. Voltmeter High Impedansi 1 buah

3. Amperemeter Low Impedansi 1 buah

4. Kabel konektor 12 buah

5. Lampu 5 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah

6. Lampu 10 Watt/220 Volt - 240 Volt 2 buah

7. Lampu 15 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah

8. Lampu 25 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah

9. Lampu 40 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah

10. Lampu 60 Watt/220 Volt - 240 Volt 1 buah

11. Lampu 100 Watt/220 Volt - 240 Volt 3 buah

12. Meja Bench Top Console 1 buah

I.3 Dasar Teori

Besaran listrik seperti arus, tegangan dan sebagainya, tidak dapat secara

langsung kita tanggapi dengan panca indera kita. Untuk memungkinkan

pengukuran, maka besaran listrik ditransformasikan melalui suatu phenomena

fisis yang akan memungkinkan pengamatan melalui panca indera kita. Besaran

Page 2: Pengukuran dan Batas Ukur

listrik seperti arus, ditransformasikan melalui suatu phenomena fisis kedalam

besaran mekanis, dimana perubahan tersebut bisa merupakan suatu rotasi melalui

sumbu tertentu. Besar sudut rotasi tersebut berhubungan langsung dengan besaran

listrik yang akan kita amati, sehingga dengan demikian maka pengukuran

dikembalikam menjadi ukuran besaran listrik yang ingin diukur.

Yang dimaksud dengan alat pengukur adalah untuk memungkinkan

mengamati besaran listnk yang akan diukur, yang secara jelas

mentransformasikan besaran listrik pada skala yang tertentu. Alat ukur jenis ini

disebut alat penunjuk. Ada beberapa jenis alat penunjuk listrik, seperti jenis

kumparan putar yang bekerja akibat adanya gaya elektromagnetik antara medan

magnit suatu magnit tetap dan arus, sedangkan untuk jenis penyearah

menggunakan prinsip kerja kombinasi suatu pengubah memakai penyearah semi

konduktor dan suatu alat ukur jenis kumparan putar dan jenis yang lainnya masih

banyak lagi.

Secara umum, yang paling banyak digunakan adalah jenis kumparan putar

yang pada dasarya pada alat ukur jenis ini, gerakan jarum alat ukur disebabkan

oleh adanya interaksi antara arus listnk yang diukur dan medan magnit, dimana

interaksi antara arus listrik yang mengalir dalam kumparan dan medan magnit

memungkinkan dikonstruksi alat ukur besaran listrik tersebut.

Prinsip dan gerakan alat ukur adalah adanya momen gerak yang besarnya:

T=B∙ I ∙ L.................................................(1.1)

Yang merupakan momen simpangan kumparan yang dialiri arus listrik

dalam medan magnit.

I.3.1 Alat Ukur Absolut dan Sekunder

Alat-alat ukur elektronika adalah alat ukur yang biasa digunakan

dalam pengukuran-pengukuran yang berhubungan dengan elektronika. Suatu alat

ukur harus digunakan dengan baik dan benar dan layak digunakan. Alat-alat

ukur elektronika dapat digolongkan menjadi dua yaitu alat ukur absolut dan alat

Page 3: Pengukuran dan Batas Ukur

ukur sekunder. Alat ukur absolute adalah alat ukur yang memberikan nilai terukur

besaran listrik dalam pengertian konstanta dan penyimpangan alat ukur saja

sehingga tidak disertai dengan kalibrasi atau perbandingan, seperti galvanometer-

6

tangen yang mengukur nilai arus dalam satuan tangent dari penyimpangan yang

dihasilkan oleh arus, jari-jari dan jumlah lilitan kawat yang digunakan dan

komponen horizontal medan bumi. Alat ukur ini biasanya hanya digunakan pada

laboratorium sebagai alat ukur standar.

Alat ukur elektronik yang biasanya ada di laboratorium antara lain adalah:

1. Voltmeter AC dan DC

2. Ammeter AC dan DC

3. Ohmeter

4. Wattmeter AC dan DC

5. Multimeter

6. Galvanometer

7. Osciloscope (CRO)

Alat ukur sekunder adalah alat ukur yang memberikan nilai terukur

besaran

listrik yang dapat ditentukan dari penyimpangan alat ukur apabila dikalibrasi

lebih dahulu dengan alat ukur absolute. Alat;alat ini biasanya dipakai pada alt

ukur kerja.

I.3.2 Istilah dalam Alat Ukur

Ada beberapa istilah dan definisi pengukuran listrik yang harus dipahami,

diantaranya alat ukur, akurasi, presisi, kepekaan, resolusi dan kesalahan.

1. Alat ukur,adalah perangkat untuk menentukan nilai atau besaran dari

kuantitas atau variabel.

2. Akurasi,kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari

variabel yang diukur.

3. Presisi,hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran, atau

derajat untuk membedakan satu pengukuran dengan lainnya.

Page 4: Pengukuran dan Batas Ukur

4. Kepekaan,ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan

input atau variabel yang diukur

5. Resolusi,perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu ditanggapi

oleh alat ukur.

6. Kesalahan,angka penyimpangan dari nilai sebenarnya variabel yang

diukur.

I.3.3 Alat Ukur Analog

Alat ukur listrik analog merupakan alat ukur generasi awal dan sampai saat

ini masih digunakan. Bagiannya banyak komponen listrik dan mekanik yang

saling berhubungan. Bagian listrik yang penting adalah, magnet permanen,

tahanan meter dan kumparan putar. Bagian mekanik meliputi jarum penunjuk,

skala dan sekrup pengatur jarum penunjuk gambar 1.1. Mekanik pengatur jarum

penunjuk merupakan dudukan poros kumparan putar yang diatur kekencangannya

gambar-1.2. Jika terlalu kencang jarum akan terhambat, jika terlalu kendor jarum

akan mudah goncang. Pengaturan jarum penunjuk sekaligus untuk memposisikan

jarum pada skala nol meter.

Gambar 1.1 Alat Ukur Analog

Alat ukur analog memiliki komponen putar yang akan bereaksi begitu

mendapat sinyal listrik. Cara bereaksi jarum penunjuk ada yang menyimpang dulu

baru menunjukkan angka pengukuran.

Page 5: Pengukuran dan Batas Ukur

Gambar 1.2 Alat Ukur Analog

Atau jarum penunjuk bergerak ke angka penunjukan perlahan-lahan tanpa

ada penyimpangan. Untuk itu digunakan peredam mekanik berupa pegas yang

terpasang pada poros jarum atau bilah sebagai penahan gerakan jarum berupa

bilah dalam ruang udara gambar 1.3. Pada meter dengan kelas industri baik dari

jenis kumparan putar maupun jenis besi putar seperti meter yang dipasang pada

panel meter banyak dipakai peredam jenis pegas.

Gambar 1.3 Peredaman Alat Ukur

Alat ukur digital saat sekarang banyak dipakai dengan berbagai

kelebihannya, murah, mudah dioperaikan dan praktis. Multimeter digital mampu

menampilkan beberapa pengukuran untuk arus miliAmper, temperatur 0° C,

tegangan miliVolt, resistansi Ohm, frekuensi Hz, daya listrik mW sampai

kapasitansi nFgambar 1.4. Pada dasarnya data /informasi yang akan diukur

bersifat analog. Blok diagram alat ukur digital terdiri komponen sensor, penguat

sinyal analog, Analog to Digital Converter , mikroprosesor, alat cetak dan display

digital gambar 1.5.

Page 6: Pengukuran dan Batas Ukur
Page 7: Pengukuran dan Batas Ukur

Gambar

IV.4 Langkah Percobaan

Page 8: Pengukuran dan Batas Ukur

IV.5 Data Hasil Percobaan

Page 9: Pengukuran dan Batas Ukur

IV.6 Analisa Data Hasil Percobaan

Page 10: Pengukuran dan Batas Ukur

IV.7 Jawaban Pertanyaan

Page 11: Pengukuran dan Batas Ukur

IV.8 Kesimpulan