pengujian isolasi tt

13
PENGUJIAN ISOLASI

Upload: ahmadzueni

Post on 26-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pengujian

TRANSCRIPT

PENGUJIAN ISOLASI

PENGUJIAN ISOLASIPengujian Tegangan Tinggi Tujuan : Untuk menjamin peralatan dapat bekerja pada keadaan tegangan normal. Untuk menguji ketahanan isolasi pada peralatan (untuk melihat kemampuannya memikul tegangan lebih atau karna adanya sambaran petir ).

Dapat dikelompokkan menjadi: Pengujian yang bertujuan meneliti sifat-sifat listrik dielektrik temuan baru Pengujian yang bertujuan memeriksa kualitas isolasi peralatan listrik Pengujian yang bertujuan mengetahui ketahanan isoalasi peralatan memikul tegangan lebih

Jenis jenis Pengujian

Dapat dikelompokkan berdasarkan dampak pengujian terhadap benda uji yaitu: Pengujian TIDAK merusak: - Pengukuran tahanan isolasi - Pengukuran faktor rugi-rugi dielektrik - Pengukuran Korona - Pemetaan medan elektrik Pengujian Bersifat Merusak: - Pengujian Ketahanan (Wistand Test) - Pengujian Peluahan (Discharge Test) - Pengujian Kegagalan (Breakdown Test) Pengujian Isolasi Tidak Merusak Pengukuran yang termasuk pengujian TIDAK merusak yaitu:

Pengukuran ketahanan isolasi Pengukuran faktor rugi-rugi dielektrik Pengukuran peluahan parsial Pengukuran tahanan dielektrik padatDibagi menjadi 2:Metode Pengukuran langsung Metode Pengukuran tidak langsung

Pengukuran Tahanan Dielektrik Padat

1.Metode Pengukuran Langsung Pengukuran tahanan dielektrik meliputi pengukuran tahanan permukaan dan tahanan volume. Jika suatu dielektrik ditempatkan diantara dua elektroda ukur yang diberi tegangan maka arus yang diberikan sumber tegangan merupakan jumlah arus permukaan dengan arus volume. Karena itu tahanan isolasi dapat ditulis sebagai berikut :

Jika Iv dibuat sama dengan nol maka tahanan yang terukur adalah tahanan permukaan yaitu:

Jika Ip dibuat sama dengan nol maka tahanan yang terukur adalah tahanan volume yaitu:

Pengukuran Tahanan Dielektrik Padat1.Metode Pengukuran Langsung

Pengukuran tahanan isolasi membutuhkan dua elektroda piring masing-masing berukuran antara 5-10 cm dan satu elektroda cincin. Lebar cincin sekurang-kurangnya dua kali tebal dielektrik yang diuji. Tebal dielektrik uji umumnya antara 3-12 mm. Susunan elektroda dan rangkaian pengukuran tahanan permukaan ditunjukan pada Gambar 8.3. Dalam pengukuran,arus volume diusahakan sama dengan nol,hal ini menyamakan tegangan kedua elektroda P1 dan P2. Metode pengukuran langsung

Metode pengukuran tidak langsung

Tahanan RxMencari nilai (Rx)

Dimana, Ds = Penyimpangan Galvanometer Fs = Faktor pengali resistor shunt pada saklar S1Nb: Ds & Fs pada saklar S1 tertutup (yang terukur hanya resistor standar)

Ds & Fs pada saklar S1 terbuka (benda uji terhubung seri dengan resistor standar)

radius efektif elektrodar1 = Radius elektroda P1g = Jarak sela elektroda P1 dengan elektroda cincind = Tebal dielektrik

Elektroda silinder

Resistivitas volume Dimana : l = Panjang efektif elektroda ukur (m)d1= Diameter luar elektroda ukur (m)d2= Diameter dalam elektroda utama (m)