pengujian efisiensi pasar modal bentuk lemah...

106
PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH PADA SAHAM-SAHAM SEKTOR TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Yohanes Baptista Aldo Riyano NIM : 152214202 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 25-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH

PADA SAHAM-SAHAM SEKTOR TELEKOMUNIKASI

DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Yohanes Baptista Aldo Riyano

NIM : 152214202

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

i

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH

PADA SAHAM-SAHAM SEKTOR TELEKOMUNIKASI

DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Yohanes Baptista Aldo Riyano

NIM : 152214202

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

ii

Skripsi

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH

PADA SAHAM-SAHAM SEKTOR TELEKOMUNIKASI

DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Yohanes Baptista Aldo Riyano

NIM : 152214202

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Dr. Lukas Purwoto, M.Si. Tanggal : 13 Maret 2019

Pembimbing II

Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si. Tanggal : 2 April 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

iii

Skripsi

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH

PADA SAHAM-SAHAM SEKTOR TELEKOMUNIKASI

DI BURSA EFEK INDONESIA

Dipersiapkan dan Ditulis oleh :

Yohanes Baptista Aldo Riyano

NIM: 152214202

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji

Pada Tanggal 15 Mei 2019

Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat

Yogyakarta, 31 Mei 2019

Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A.

Susunan Dewan Penguji

Jabatan Nama Lengkap Tanda

Tangan

Ketua Dr. Lukas Purwoto, M.Si.

Sekretaris Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A.

Anggota Dr. Lukas Purwoto, M.Si.

Anggota Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si.

Anggota Ferrynela Purbo Laksono, M.M.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Today is cruel. Tomorrow is crueler. And the day after tomorrow is beautiful.

Most people die when it is "tomorrow evening", and don't get a chance to see the

sunrise.

-Jack Ma-

Skripsi ini dipersembahkan kepada

Papa dan Mamaku tercinta,

Serta kedua adikku

Atas curahan segala kasih dan perhatiannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi

dengan judul :

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH

PADA SAHAM-SAHAM SEKTOR TELEKOMUNIKASI

DI BURSA EFEK INDONESIA

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 15 Mei 2019 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau

sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru

dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau

pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan

saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,

saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan

(disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut

maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar

akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan

perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 31 Mei 2019

Yang membuat pernyataan,

Yohanes Baptista Aldo Riyano

NIM: 152214202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yohanes Baptista Aldo Riyano

NIM : 152214202

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH

PADA SAHAM-SAHAM SEKTOR TELEKOMUNIKASI

DI BURSA EFEK INDONESIA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Mei 2019

Yang menyatakan

Yohanes Baptista Aldo Riyano

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengujian Efisiensi

Pasar Modal Bentuk Lemah Pada Saham-Saham Sektor Telekomunikasi di Bursa

Efek Indonesia. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu penulis perlu mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen,

Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan

dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

3. Ibu Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si., selaku dosen pembimbing II,

yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini

menjadi lebih sempurna.

4. Bapak/Ibu selaku anggota tim penguji yang telah memberi masukan yang

sangat berguna.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

6. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan dan

kepercayaan padaku.

7. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendukungku dan orang yang

kusayangi.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan

dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan

skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Yogyakarta, 31 Mei 2019

Penulis

Yohanes Baptista Aldo Riyano

NIM: 152214202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................................iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN .........................................................vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................................. vii

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................................... viii

HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 8

A. Konsep dan Teori .............................................................................................. 8

B. Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 47

C. Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 48

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 50

A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 50

B. Metode Penentuan Sample ............................................................................ 50

C. Variabel Penelitian .......................................................................................... 50

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 51

E. Metode Analisis Data ..................................................................................... 51

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................................... 55

A. BEI – Bursa Efek Indonesia .......................................................................... 55

B. Sektor Telekomunikasi ................................................................................... 58

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................................. 71

A. Analisis Data ................................................................................................... 72

B. Pembahasan ..................................................................................................... 83

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ............................... 90

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

ix

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

IV.1 Sektor Telekomunikasi 58

V.1 Hasil Run Test XL Axiata Tbk 73

V.2 Hasil Korelasi XL Axiata Tbk 74

V.3 Hasil Autokorelasi XL Axiata Tbk 74

V.4 Hasil Run Test Smartfren Telecom Tbk 75

V.5 Hasil Korelasi Smartfren Telecom Tbk 76 V.6 Hasil Autokorelasi Smartfren Telecom Tbk 77

V.7 Hasil Run Test Indosat Tbk 78

V.8 Hasil Korelasi Indosat Tbk 78

V.9 Hasil Autokorelasi Indosat Tbk 79

V.10 Hasil Run Test Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 80

V.11 Hasil Korelasi Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 81

V.12 Hasil Autokorelasi Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 82

V.13 Hasil Run Test Perusahaan Sektor Telekomunikasi 83

V.14 Hasil Korelasi Perusahaan Sektor Telekomunikasi 84

V.15 Hasil Autokorelasi Perusahaan Sektor Telekomunikasi 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

x

DAFTAR GAMBAR

No. Nama Gambar Halaman

II.1 Sekuritas di Pasar Modal Indonesia 16

II.2 Proses Investasi 28

II.3 Proses Penyesuaian Harga Saham Terhadap Informasi 40

II.4 Himpunan Informasi Bagi Suatu Saham 43

IV.1 Produk dan Jasa XL Axiata 63

IV.2 Produk dan Jasa Group Telkom 70

V.1 Diagram Scatterplot XL Axiata Tbk 85

V.2 Diagram Scatterplot Smartfren Telecom Tbk 86

V.3 Diagram Scatterplot Indosat Tbk 87 V.4 Diagram Scatterplot Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

xi

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH

PADA SAHAM-SAHAM SEKTOR TELEKOMUNIKASI

DI BURSA EFEK INDONESIA

Yohanes Baptista Aldo Riyano

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pasar Modal di

Indonesia (khususnya saham-saham sektor telekomunikasi) sudah efisien dalam

bentuk lemah atau belum. Populasi dalam penelitian ini adalah Indeks Sektoral

yang ada di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan

metode purposive sampling suatu teknik sampling non random sampling dimana

peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus

yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab

permasalahan penelitian. Sampel yang digunakan adalah lima perusahaam yang

termasuk kedalam sektor telekomunikasi. Data yang digunakan adalah data harga

saham harian periode 2014-2018 perusahaan sektor telekomunikasi. Data diambil

dari website www.yahoofinance.com. Teknik analisis data dalam penelitian ini

adalah uji run test, korelasi dan autokorelasi dengan menggunakan software IBM

SPSS Statistics 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pasar Modal di Indonesia

(khususnya saham-saham sektor telekomunikasi) sudah efisien dalam bentuk

lemah.

Kata kunci: pasar modal, efisiensi pasar, bentuk lemah, run test, korelasi,

autokorelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

xii

TESTING WEAK FORM EFFICIENCY OF TELECOMMUNICATIONS

SECTOR SHARES IN THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE

Yohanes Baptista Aldo Riyano

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2019

This study aims to determine whether the Capital Market in Indonesia

(especially stocks of the Telecommunications sector) has been efficient in the weak

form or not. The population in this study is the Sectoral Index on the Indonesia

Stock Exchange. The sampling technique uses a purposive sampling method, a non

random sampling technique in which the researcher determines the sampling by

specifying specific characteristics that are suitable with the objectives of the study

so that it is expected to answer the research problems. The sample used was five

companies included in the Telecommunications Sector. The data used are the 2014-

2018 period daily stock price data of the Telecommunications Sector company. The

data are taken from the website www.yahoofinance.com. The data analysis

technique in this study is run test, correlation, and autocorrelation using IBM SPSS

Statistics software 23. The results of the study show that the Capital Market in

Indonesia (especially the Telecommunications sector shares) is already efficient in

the weak form.

Keywords: capital market, market efficiency, weak form, run test, correlation,

autocorrelation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli (permintaan

dan penawaran) atas suatu instrumen keuangan jangka panjang yang pada

umumnya berumur lebih dari satu tahun. Instrumen yang diperjualbelikan adalah

saham atau obligasi. Pihak penjual adalah perusahaan yang membutuhkan dana

dengan menerbitkan sahamnya di pasar modal, sedangkan pihak pembeli adalah

investor yang membeli saham suatu perusahaan dengan harapan memperoleh

keuntungan (capital gain).

Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pasar modal yang berada di Indonesia.

Bursa Efek Indonesia sudah berdiri sejak 1912 di Batavia (www.idx.co.id).

Seiring bertambahnya usia, Bursa Efek Indonesia terus mengalami

pertumbuhan, dilihat dari kapitalisasi pasar yang terus mengalami peningkatan,

dikutip dari (www.ekonomi.kompas.com) dari sisi nilai kapitalisasi, pasar modal

Indonesia telah tumbuh sebanyak 2,52 juta kali. Kepala Eksekutif Pengawas

Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen menyatakan bahwa nilai

kapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar.

"Namun, per 8 Agustus 2018 nilai kapitalisasinya telah mencapai Rp 6.870,7

triliun," kata Hoesen di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Sementara itu,

lanjut Hoesen, IHSG tumbuh 6.119 persen sejak 1977 yang hanya 98 poin

menjadi 6.094,83 pada 8 Agustus 2018. Oleh karena itu, dalam memperingati 41

tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, para Self-Regulatory

Organization (SRO) bertekad menjadikan Pasar Modal Indonesia menjadi pasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

2

modal modern untuk menyambut dan bertahan di era ekonomi digital. Menurut

Hoesen, para SRO yang ada seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring

Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia

(KSEI) telah berperan dalam menyokong infrastruktur di bidang teknologi dan

digital melalui perkembangan sistem utamanya masing-masing sepanjang 2018.

Informasi merupakan faktor kunci bagi para investor di pasar modal untuk

mewujudkan tujuannya yaitu memperoleh capital gain. Dengan informasi yang

didapatkan tersebut, investor dituntut untuk mengambil sebuah keputusan,

apakah akan melakukan keputusan beli atau jual. Karena banyaknya investor

yang akan melakukan keputusan jual atau beli di pasar modal maka harga saham

cenderung akan naik turun.

Pasar modal dikatakan efisien jika harga semua sekuritas yang

diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dalam hal

ini, informasi relevan yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia

baik informasi di masa lalu (misalkan laba perusahaan tahun lalu), maupun

informasi saat ini (misalkan rencana kenaikan dividen tahun ini), serta informasi

yang bersifat sebagai pendapat/opini rasional yang beredar di pasar yang bisa

mempengaruhi perubahan harga (misal, jika banyak investor di pasar

berpendapat bahwa harga saham akan naik, maka informasi tersebut nantinya

akan tercemin pada perubahan harga saham yang cenderung naik) (Tandelilin,

2017:224).

Konsep pasar efisien ini memang menarik untuk dibahas ataupun diteliti

karena merupakan konsep dasar yang bisa membantu kita memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

3

sebagaimana mekanisme harga yang terjadi di pasar. Untuk memudahkan

penelitian tentang efisiensi pasar kita dapat membedakan bentuk pasar yang

efisien ke dalam tiga efficient market hypothesis (EMH) yaitu efisiensi dalam

bentuk lemah (weak form), efisiensi dalam bentuk agak kuat (semi strong form),

dan efisiensi dalam bentuk kuat (strong form). Bentuk lemah berarti harga saham

sudah mencerminkan seluruh informasi yang dapat diperoleh dengan memeriksa

data perdagangan pasar semisal riwayat harga di masa lalu, volume

perdagangan, atau suku bunga jangka pendek. Bentuk setengah kuat berarti

seluruh informasi yang tersedia secara umum mengenai prospek perusahaan

harus sudah tercermin dalam harga saham. Informasi tersebut meliputi, sebagai

tambahan atas harga di masa lalu, data pokok mengenai merek produk

perusahaan, kualitas manajemen, susunan neraca, paten yang dipegang,

peramalan keuntungan, dan praktik pelaporan. Bentuk kuat berarti harga saham

mencerminkan seluruh informasi yang relevan pada perusahaan, bahkan

termasuk informasi yang hanya tersedia bagi orang dalam perusahaan (Bodie et

all, 2014:364).

Penelitian yang dilakukan oleh Khajar (2008) yang menguji efisiensi pasar

modal bentuk lemah pada 10 saham yang tergabung dalam indek LQ45 pada

tahun 2006, data saham yang digunakan adalah saham bulanan dan dengan

menggunakan uji run test dan autokorelasi menunjukkan bahwa kondisi pasar

modal Indonesia telah efisien dalam bentuk lemah.

Penelitian yang dilakukan oleh Nasruldin (2011) juga menguji kondisi

pasar modal Indonesia dengan menggunakan uji korelasi seri dan run test, data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

4

yang digunakan adalah harga saham harian yang masuk dalam Indeks LQ45 dan

terus tetap ada di tahun 2009-2010. Berdasarkan pada pengujian dengan

menggunakan run test dapat disimpulkan bahwa harga saham harian pada tahun

2009 dan tahun 2010 bersifat acak, dan dengan menggunakan uji korelasi seri

terbukti bahwa tidak ada korelasi (hubungan) antar harga saham harian pada

periode 2009 dan 2010. Sehingga berdasarkan hasil kedua pengujian tersebut,

Bursa Efek Indonesia telah efisien dalam bentuk lemah pada periode 2010.

Satria (2017) juga melakukan penelitian mengenai efisiensi pasar modal

dalam bentuk lemah. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 4 metode yaitu

uji korelasi seri, uji run, day of the week effect, month of the year effect. Data

yang digunakan adalah data return indeks IHSG dan LQ45 pada periode 2012-

2016. Pada penelitian ini tidak ditemukan bahwa return dapat diprediksi secara

konsisten menggunakan informasi historis sehingga dapat disimpulkan bahwa

pasar modal Indonesia telah efisien dalam bentuk lemah.

Penelitian ini sejenis dari ketiga penelitian di atas tentang efisiensi pasar

modal bentuk lemah. Perbedaaannya adalah pada data yang digunakan yaitu data

return saham harian yang ada pada sektor telekomunikasi di Bursa Efek

Indonesia. Alasan menggunakan sektor telekomunikasi sebagai sampel karena

ketiga penilitian di atas sama sama menggunakan saham yang berada pada

indeks LQ 45 sebagai dasar, sehingga penelitian ini ingin mencoba

menggunakan data yang berbeda, selain itu karena pada era globalisasi ini

teknologi semakin berkembang dan dengan adanya internet maka informasi akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

5

sangat mudah didapatkan, hal ini tentunya juga akan mempengaruhi harga

saham di pasar modal, khususnya sektor telekomunikasi.

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menguji efisiensi pasar

modal bentuk lemah pada sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia agar

para investor yang tertarik dengan sektor ini bisa mendapatkan informasi yang

relevan agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Alasan lain menggunakan

sektor telekomunikasi sebagai sampel adalah karena sektor ini yang

pertumbuhannya paling cepat dan menurut Muhammad Nafan Aji, analis dari

Binaartha Sekuritas, mengatakan bahwa sejumlah sektor saham akan menjadi

menarik untuk diperhatikan pada tahun pemilu ini karena daya beli konsumen

akan meningkat dan salah satunya adalah sektor telekomunikasi. “Saham sektor

ini, lanjut Nafan, akan menarik lantaran pemilu legislatif dan eksekutif akan

mendorong kenaikan trafik internet. Pasalnya, media sosial akan digunakan

secara masif untuk kampanye politik” (https://ekonomi.kompas.com). Selain

pernyataan tersebut, hal ini juga didukung dengan oleh para Self-Regulatory

Organization (SRO) yang didalamnya juga termasuk Bursa Efek Indonesia yang

bertekad menjadikan pasar modal Indonesia menjadi pasar modal modern untuk

menyambut dan bertahan di era ekonomi digital.

B. Rumusan Masalah

Apakah pasar modal di Indonesia (khususnya saham-saham sektor

telekomunikasi) sudah efisien dalam bentuk lemah ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

6

C. Pembatasan Masalah

1. Perusahaan yang terdaftar di sektor telekomunikasi Bursa Efek Indonesia

yang mempublikasikan laporan keuangan yang lengkap setiap tahun selama

masa periode penelitian.

2. Data yang digunakan adalah return saham harian periode 2014-2018.

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah pasar modal di Indonesia (khususnya saham-saham

sektor telekomunikasi) sudah efisien dalam bentuk lemah.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Investor

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi para investor agar

mendapatkan informasi yang relevan dan tidak salah dalam menggambil

keputusan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi

mahasiswa lain yang tertarik terhadap topik ini dan menambah referensi bagi

perpustakaan Universitas terutama dalam bidang keuangan yang berkaitan

dengan efisiensi pasar modal.

3. Bagi Peneliti/Akademisi

Penelitian ini dapat digunakan menjadi gambaran tentang kondisi pasar

modal di Indonesia pada tahun ini dan diharapkan dapat dijadikan sumber

referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

7

4. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperdalam ilmu

pengetahuan yang diperoleh selama kuliah khususnya tentang efisiensi pasar

modal yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

investasi di pasar modal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep dan Teori

1. Pasar Modal

a. Pengertian Pasar Modal

Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya

antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka

panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun. Hukum mendefinisikan pasar

modal sebagai “Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum

dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”

(Samsul, 2015:57).

Sedangkan menurut Tandelilin (2017:25), pasar modal adalah

pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang

membutuhkan dana dengan cara memperjual-belikan sekuritas. Pasar

modal juga dapat diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti

saham, obligasi, dan reksa dana.

Dari beberapa pengertian mengenai pasar modal di atas maka dapat

disimpulkan bahwa pasar modal adalah tempat bertemunya para penjual

dan pembeli atas instrumen keuangan jangka panjang yang umurnya lebih

dari satu tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

9

b. Fungsi Pasar Modal

Pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries).

Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang

perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang

membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana.

Disamping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana

yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang

kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang

memberikan return yang paling optimal. Asumsinya, investasi yang

memberikan return relatif besar adalah sektor-sektor yang paling produktif

yang ada di pasar. Dengan demikian, dana yang berasal dari investor dapat

digunakan secara produktif oleh perusahaan-perusahaan tersebut

(Tandelilin, 2017:26).

c. Kategori dan Mekanisme Perdagangan yang terjadi di Pasar Modal

Menurut Samsul (2015:61-65), pengertian pasar modal dapat

dikategorikan menjadi 4 pasar, yaitu: (1) pasar pertama (perdana), (2)

pasar kedua (sekunder), (3) pasar ketiga, (4) pasar keempat.

1) Pasar Pertama (Pasar Perdana)

Pasar pertama atau pasar perdana adalah tempat atau sarana bagi

perusahaan yang pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke

masyarakat umum. Dikatakan tempat, sebab secara fisik masyarakat

pembeli dapat bertemu dengan penjamin emisi maupun agen penjual

untuk menempatkan pesanan sekaligus membayar uang pesanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

10

Dikatakan sarana, sebab si pembeli dapat memesan melalui telepon dari

rumah untuk memesan dan membayar dengan cara mentransfer uang

melalui bank ke rekening agen penjual. Dikatakan pertama kali karena

sebelumnya perusahaan ini milik perorangan atau keluarga, atau milik

beberapa pihak saja, dan sekarang menawarkan sebagian hak

kepemilikan itu kepada masyarakat umum.

Pasar pertama ini sering disebut juga dengan penawaran umum

perdana (initial public offering – IPO). Penawaran umum perdana ini

mengubah bentuk perusahaan dari perseroan tertutup menjadi

perseroan terbuka (Tbk.). Terbuka disini berarti bahwa perseroan dapat

dimiliki oleh masyarakat luas dan perseroan mempunyai kewajiban

untuk membuka semua informasi kepada para pemegang saham dan

masyarakat, kecuali yang bersifat rahasia untuk menjaga persaingan.

Penawaran umum didefinisikan oleh UUPM tahun 1995: “Kegiatan

penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada

masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini

dan peraturan pelaksanaannya.”

2) Pasar Kedua (Pasar Sekunder)

Pasar kedua atau pasar sekunder adalah tempat atau sarana

transaksi jual-beli efek antar investor dan harga yang dibentuk oleh

investor melalui perantara efek. Dikatakan tempat karena secara fisik

para perantara efek berada dalam satu Gedung di lantai perdagangan

(trading floor) seperti di Bursa Efek Indonesia. Dikatakan sarana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

11

karena para perantara efek tidak berada dalam satu gedung, tetapi dalam

satu jaringan sistem perdagangan dan kantor perantara efek tersebar di

beberapa kota.

Harga pasar terbentuk oleh tawaran jual dan tawaran beli dari para

investor disebut juga dengan istilah order driven market. Sistem

perdagangan di bursa efek yang ada di Indonesia sudah terintegrasi

dengan sistem penyelesaian yang ada di central clearing yaitu Kliring

Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan central custodian/central

depository yaitu Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

3) Pasar Ketiga

Pasar ketiga (third market), atau yang biasa disebut dengan over

the counter market (OTC market) adalah sarana transaksi jual-beli efek

antara pedagang efek (biasa disebut market maker) dan investor ,

dimana harga dibentuk oleh market maker. Investor dapat memilih

market maker yang memberi harga terbaik. Market maker adalah

anggota bursa. Pada market maker ini akan bersaing dalam penetapan

harga saham karena satu jenis saham dipasarkan oleh lebih dari satu

market maker.

Misalnya, jenis saham “ABC” dipasarkan oleh 50 market maker,

sedangkan jenis saham “RST” dipasarkan oleh 30 market maker. Setiap

market maker dapat memasarkan lebih dari satu jenis saham. Investor

dapat melihat harga yang ditawarkan oleh market maker pada komputer

perdagangan yang ada di perusahaan efek yang tersebar di kota-kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

12

besar di seluruh negeri. Sampai saat ini di Indonesia belum memiliki

pasar ketiga/OTC.

4) Pasar Keempat

Pasar keempat (fourth market) adalah sarana transaksi jual-beli

antara investor jual dan investor beli tanpa lewat perantara efek.

Transaksi dilakukan langsung tatap muka antara investor beli dan

investor jual untuk saham atas pembawa. Mekanisme ini pernah terjadi

pada awal-awal perdagangan efek di abad ke-17. Dengan kemajuan

teknologi mekanisme ini dapat dilakukan melalui electronic

communication network (ECN), asalkan para pelaku memenuhi syarat

memiliki efek dan dana di central custodian dan anggota central

clearing. Pasar keempat ini hanya dilaksanakan oleh para investor besar

karena dapat menghemat biaya transaksi, daripada jika ditransaksikan

di pasar kedua/ sekunder.

Sedangkan menurut Tandelilin (2017:27-28), pengertian pasar

modal dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu, pasar perdana dan pasar

sekunder.

1) Pasar Perdana

Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual

sekuritas baru kepada investor. Sebelum menawarkan saham di pasar

perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan informasi

mengenai perusahaan secara detail (disebut juga prospektus).

Prospektus berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

13

perusahaan kepada para calon investor, sehingga dengan adanya

informasi teresebut maka investor akan dapat mengetahui prospek

perusahaan di masa datang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli

sekuritas yang diterbitkan emiten.

2) Pasar Sekunder

Setelah sekuritas emiten dijual di pasar perdana, sekuritas emiten

tersebut kemudian dapat diperjualbelikan antar investor di pasar

sekunder. Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat melakukan

perdagangan sekuritas untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena

itu, pasar sekunder memberikan likuiditas kepada investor, bukan

kepada perusahaan seperti dalam pasar perdana. Pasar sekunder

biasanya dimanfaatkan untuk perdagangan saham biasa, saham

preferen, obligasi, waran maupun sekuritas derivatif (opsi dan futures).

Sedangkan untuk kasus di Indonesia, sekuritas yang umumnya

diperdagangkan di pasar sekunder adalah saham biasa, saham preferen,

obligasi, obligasi konversi, waran, bukti right, dan reksa dana.

Perdagangan di pasar sekunder dapat dilakukan di dua jenis pasar, yaitu

pasar lelang (auction market) atau pasar negosiasi (negotiated market).

a) Pasar Lelang (auction market)

Pasar sekunder yang merupakan pasar lelang adalah pasar

sekuritas yang melibatkan proses pelelangan (penawaran) di mana

pembeli (buyer) melakukan penawaran beli (competitive bid) dan

penjual (seller) melakukan penawaran jual (competitive ask) pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

14

waktu yang sama. Harga saham yang terbentuk mencerminkan harga

tertinggi yang bersedia dibayar oleh pembeli dan harga terendah

yang bersedia dijual oleh penjual. Transaksi antara pembeli dan

penjual menggunakan perantara broker yang mewakili masing

masing pihak pembeli atau penjual. Dengan demikian, investor tidak

dapat secara langsung melakukan transaksi, tetapi dilakukan melalui

perantaraan broker.

b) Pasar Negosiasi (negotiated market)

Berbeda dengan pasar lelang, pasar negosiasi terdiri atas

jaringan berbagai dealer yang menciptakan pasar tersendiri di luar

lantai bursa bagi sekuritas, dengan cara membeli dari dan menjual

ke investor. Tidak seperti broker dalam pasar lelang, dealer di pasar

negosiasi mempunyai kepentingan pada transaksi jual beli karena

sekuritas yang diperdagangkan adalah milik dealer tersebut dan

mereka mendapatkan return dari selisih harga jual beli yang

dilakukannya. Pasar negosiasi juga sering disebut dengan istilah

over the counter market (OTC) atau di Indonesia dikenal sebagai

bursa paralel. Transaksi yang dilakukan di bursa paralel tersebut

tidak ditangani oleh suatu organisasi perdagangan yang terorganisir

seperti BEI, New York Stock Exchange, Tokyo Stock Exchange, dan

bursa efek lainnya tetapi terjadi di luar bursa dan terhubung secara

elektronis di antara berbagai dealer yang terlibat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

15

d. Instrumen Pasar Modal

Menurut Tandelilin (2017:29-31), instrumen pasar modal dalam

konteks praktis lebih banyak dikenal dengan sebutan sekuritas. Sekuritas

(securities) atau juga disebut efek atau surat berharga, merupakan aset

finansial (financial asset) yang menyatakan klaim keuangan. Undang-

Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 mendefinisikan efek sebagai surat

berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,

obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan investasi kolektif, kontrak

berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Sekuritas

diperdagangkan di pasar finansial (financial market), yang terdiri atas

pasar modal dan pasar uang.

1) Pasar Uang

Pasar uang (money market) pada dasarnya merupakan pasar untuk

sekuritas jangka pendek baik yang dikeluarkan oleh bank dan

perusahaan umumnya maupun pemerintah. Di pasar uang, sekuritas

yang diperjualbelikan antara lain adalah Sertifikat Bank Indonesia

(SBI), surat berharga pasar uang, commercial paper, promissory notes,

call money, repurchase agreement, banker’s acceptence, surat

perbendaharaan negara, dan lain-lain.

2) Pasar Modal

Pasar modal (capital market) pada prinsipnya merupakan pasar

untuk sekuritas jangka panjang baik berbentuk utang maupun ekuitas

(modal sendiri) serta berbagai produk turunannya. Berbagai sekuritas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

16

jangka panjang yang saat ini diperdagangkan di pasar modal Indonesia

antara lain adalah saham biasa dan saham preferen, obligasi korporasi

dan obligasi konversi, obligasi negara, bukti right, waran, kontrak opsi,

kontrak berjangka dan reksa dana. Sekuritas di pasar modal ini

mempunyai karakteristik berjatuh tempo lebih dari satu tahun untuk

secara mudahnya dibedakan dengan sekuritas di pasar uang yang

berjatuh tempo kurang dari satu tahun.

Gambar II.1 Sekuritas di Pasar Modal Indonesia

Sumber: Tandelilin, 2017: 30

Gambar di atas memperlihatkan berbagai jenis sekuritas di pasar

modal Indonesia yang dikelompokkan ke dalam: (1) sekuritas di pasar

ekuitas, (2) sekuritas di pasar obligasi, (3) sekuritas di pasar derivative,

dan (4) reksa dana. Sekuritas yang diperdagangkan di pasar bersifat ekuitas

Seku

rita

s Sekuritas jangka pendek (Pasar Uang)

Sekuritas jangka panjang (Pasar Modal)

Sekuritas di Pasar Ekuitas

Saham biasa

Saham preferen

Bukti right

Waran

Sekuritas di Pasar Obligasi

Obligasi dan Sukuk Pemerintah

Obligasi Korporasi, Sukuk, dan EBA

Sekuritas di Pasar Derivatif

Kontrak berjangka

Kontrak opsi

Reksa dana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

17

Indonesia adalah saham baik saham biasa maupun saham preferen serta

bukti right dan waran. Dari keempat sekuritas ekuitas ini, saham biasa

merupakan sekuritas yang terpenting dan paling dikenal oleh masyarakat

Indonesia. Oleh karenanya, sebutan pasar ekuitas sering kali dimengerti

sebagai pasar saham dan sebutan saham sering dimaksudkan sebagai

saham biasa.

Sedangkan menurut Samsul (2015:59-60), bentuk instrumen di pasar

modal disebut efek, yaitu surat berharga berupa: saham, obligasi, bukti

right, bukti waran, serta produk turunan atau biasa disebut derivative.

1) Saham

Saham adalah tanda bukti kepemilikan perusahaan. Pemilik

saham disebut juga pemegang saham (shareholder atau stockholder).

Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap sebagai

pemegang saham adalah apabila seseorang atau suatu pihak sudah

tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut daftar

pemegang saham (DPS). Pada umumnya DPS disajikan beberapa hari

sebelum rapat umum pemegang saham (RUPS) diselenggarakan dan

setiap pihak dapat melihat DPS tersebut. Bukti bahwa seseorang adalah

pemegang saham juga dapat dilihat pada lembaran saham di halaman

belakang saham di mana namanya sudah diregistrasi oleh perusahaan

(emiten).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

18

a) Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen adalah jenis saham yang memiliki hak terlebih

dahulu untuk menerima laba dan memiliki hak laba kumulatif. Hak

kumulatif dimaksudkan bahwa hak laba yang tidak didapat pada

suatu tahun yang mengalami kerugian, tetapi akan dibayar pada

tahun yang mengalami keuntungan, sehingga saham preferen akan

menerima laba dua kali. Hak istimewa ini diberikan kepada

pemegang saham preferen karena merekalah yang memasok dana ke

sewaktu perusahaan mengalami kesulitan keuangan.

b) Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa (common stock) adalah jenis saham yang akan

menerima laba setelah bagian laba saham preferen dibayarkan.

Apabila perusahaan bangkrut, maka pemegang saham biasa yang

menderita terlebih dahulu. Perhitungan indeks harga saham

didasarkan pada harga saham biasa.

2) Obligasi

Obligasi (bonds) adalah tanda bukti perusahaan memiliki utang

jangka panjang kepada masyarakat, yaitu di atas 3 tahun. Pihak yang

membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder). Pemegang

obligasi menerima respon sebagai pendapatan dari obligasi yang

dibayarkan setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali. Pada saat pelunasan

obligasi oleh perusahaan, pemegang obligasi akan menerima kupon dan

pokok obligasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

19

3) Bukti Right

Bukti right adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu

dalam jangka waktu tertentu. Hak membeli itu dimiliki oleh pemegang

saham lama. Harga tertentu artinya harga sudah ditetapkan dimuka

biasa disebut harga pelaksanaan atau harga tebusan (strike price atau

exercise price). Umumnya strike price dari bukti right dibawah harga

pasar saat diterbitkan. Sementara jangka waktu tertentu berarti

waktunya kurang dari 6 bulan sejak diterbitkan sudah harus

dilaksanakan. Apabila pemegang saham lama yang menerima bukti

right tidak mampu atau tidak berkehendak untuk menurkarkan bukti

right dengan saham, maka bukti right tersebut dapat dijual di bursa efek

melalui pialang/broker efek. Apabila pemegang bukti right lalai tidak

menukarkannya dengan saham dan waktu penukaran sudah kadaluarsa,

maka bukti right tersebut tidak berharga lagi, atau pemegang bukti right

pasti menderita rugi.

4) Waran

Waran adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu

dalam jangka waktu tertentu. Waran tidak saja dapat diberikan kepada

pemegang saham lama, tetapi juga sering diberikan kepada pemegang

obligasi sebagai pemanis (sweetener) pada saat perusahaan

menerbitkan obligasi. Harga tertentu berarti harganya sudah ditetapkan

di muka di atas harga pasar saat diterbitkan. Jangka waktu tertentu

berarti setelah 6 bulan, dapat juga setelah 3, 5, atau 10 tahun. Pemegang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

20

waran tidak akan menerima kerugian apa pun seandainya waran itu

tidak dilaksanakan. Pada saat harga pasar melebihi strike price waran,

maka waran sudah saatnya untuk ditukar dengan saham. Namun

pemegang saham masih dapat menunggu sampai harga saham

mencapai nilai yang dianggap tinggi sepanjang waktu berlakunya

belum kadaluarsa. Apabila pemegang waran tidak ingin menebusnya,

maka waran dapat dijual di bursa efek melalui broker efek. Apabila

waktu sudah kadaluarsa dan pemegang waran lalai menebusnya, maka

waran tersebut menjadi kertas yang tidak bernilai lagi.

5) Derivatif

Contoh produk derivatif di pasar modal adalah indeks harga

saham dan indeks obligasi. Indeks saham dan indeks obligasi adalah

angka indeks yang diperdagangkan untuk tujuan spekulasi dan lindung

nilai (hedging). Perdagangan tidak memerlukan penyerahan barang

secara fisik, melainkan hanya perhitungan untung rugi dari selisih

antara harga beli dan harga jual. Berbeda dengan saham, obligasi, bukti

right, dan waran, maka indeks saham dan indeks obligasi

diperdagangkan secara berjangka. Mekanisme perdagangan produk

derivatif ini dilakukan secara future dan option.

2. Pasar Modal di Indonesia

Menurut Tandelilin (2017:63-64), pasar modal Indonesia memiliki

peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital

market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

21

menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas dengan harapan

memperoleh imbalan (return). Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang

memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan

proyek-proyeknya. Dengan alternatif pendanaan dari pasar modal,

perusahaan dapat beroperasi dan mengembangkan bisnisnya dan pemerintah

dapat membiayai berbagai kegiatannya sehingga meningkatkan kegiatan

perekonomian negara dan kemakmuran masyarakat luas. Uraian pendahuluan

ini mengimplikasikan bahwa ada tiga pihak yang terutama terlibat dalam

perdagangan sekuritas di pasar modal Indonesia, yaitu perusahaan (dan

pemerintah), bursa efek, dan investor. Akan tetapi kegiatan yang

berhubungan dengan pasar modal Indonesia sesungguhnya dilakukan oleh

banyak pihak terkait. Menurut Tandelilin (2017:64-77), pihak-pihak yang

terkait dengan pasar modal adalah sebagai berikut :

a. Otoritas Jasa Keuangan

Berdasarkan UU RI No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), pemerintah menetapkan pembentukan OJK yang

berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang

terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

Pemberlakuan UU RI No. 21 Tahun 2011 menetapkan OJK menggantikan

peran Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-

LK). Sejak 31 Desember 2012, OJK mengambil alih tugas Bapepam-LK.

Kewenangan OJK memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan

Bapepam-LK. Selain bidang pasar modal dan jasa keuangan, OJK juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

22

mencakup pengaturan dan pengawasan pada sektor perbankan. Pasal 5 UU

RI No. 21 Tahun 2011 menyatakan bahwa OJK berfungsi

menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi

terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

b. Emiten

Emiten merupakan sebutan bagi perusahaan yang menerbitkan

saham atau obligasi (bond) dan pembelinya adalah masyarakat umum.

Emiten saham menjual saham melalui penawaran umum baik penawaran

umum perdana (initial public offering, IPO) kepada investor publik,

penawaran kepada pemegang saham yang ada (right issue), maupun

penawaran saham berikutnya (seasoned equity offering). Emiten obligasi

menjual obligasi melalui penawaran umum baik IPO maupun penawaran

obligasi berikutnya.

c. Bursa Efek

Setelah melakukan penawaran umum, emiten dapat mencatatkan

saham atau obligasinya di bursa efek. Di bursa efek, saham dan obligasi

serta sekuritas jangka panjang lainnya diperdagangkan antar investor.

Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal mendefinisikan

bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem

dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-

pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek antara mereka.\

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

23

d. Self Regulatory Organizations (SRO)

Self Regulatory Organizations (SRO) adalah organisasi yang

mempunyai kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan

dengan kegiatan usahanya. Saat ini SRO terdiri atas tiga pihak, yaitu bursa

efek (BEI), Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), dan Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP).

1) Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)

Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah pihak yang

menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan transaksi bursa agar

terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Pada tahun 2006, lembaga

yang telah memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh Bapepam adalah

hanya satu, yaitu PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

2) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah pihak yang

menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian,

perusahaan efek, dan pihak lain. Pada tahun 2006, lembaga yang telah

memperoleh izin usaha sebagai LPP oleh Bapepam hanya satu, yaitu

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

e. Perusahaan Efek

Perusahaan efek atau disebut perusahaan sekuritas (securities companies)

adalah perusahaan yang memiliki satu atau gabungan tiga kegiatan berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

24

1) Penjamin emisi efek

Penjamin emisi efek (underwriter) adalah salah satu aktivitas pada

perusahaan efek yang melakukan kontrak dengan emiten untuk

melaksanakan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk

membeli sisa efek yang tidak terjual (full commitment and non full

commitment). Contohnya adalah PT Indonesian Investments

International (Indovest).

2) Perantara dagang efek

Perantara dagang efek (broker dealer) atau perusahaan pialang, adalah

salah satu aktivitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan

usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. Di BEI,

perusahaan efek yang telah memiliki izin usaha dari sebagian perantara

pedagang efek inilah yang menjadi anggota bursa setelah memperoleh

persetujuan. Perusahaan pialang membeli dan menjual efek di lantai

bursa atas perintah atau permintaan (order) investor. Akan tetapi,

perusahaan pialang juga dapat melakukan jual beli efek untuk dan atas

nama perusahaan itu sendiri sebagai bagian dari investasi portofolio

mereka. Contohnya adalah Bahana Securities, Bhakti Investama, dan

sebagainya. Contoh lain adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT Nikko

Securities Indonesia yang memiliki kegiatan tidak hanya sebagai

perantara pedagang efek tetapi juga sebagai penjamin emisi efek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

25

3) Manajer Investasi

Manajer investasi (investment manager) adalah pihak yang kegiatan

usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola

Portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali

perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri

kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Orang yang bertindak untuk mengelola portofolio tersebut disebut

sebagai Wakil Manajer Investasi (WMI)

f. Investor

Investor atau sering juga disebut pemodal adalah pihak yang

menginvestasikan dana pada sekuritas. Investor dapat dibedakan ke dalam

investor perseorangan (individual investor) atau investor institusi

(institutional investor). Investor perseorangan mewakili dirinya sendiri

dan dari berbagai profesi seperti karyawan, pengusaha, ibu rumah tangga,

dan sebagainya. Sedangkan contoh investor institusi adalah asuransi, dana

reksa, dana pension, dan sebagainya.

Menurut Tandelilin (2017:93-97), informasi mengenai kinerja pasar

saham sering kali diringkas dalam suatu indeks yang disebut indeks pasar

saham (stock market indexes). Indeks pasar saham merupakan indikator yang

mencerminkan kinerja saham-saham di pasar. Karena merupakan indikator

yang menggambarkan pergerakan harga-harga saham, maka indeks pasar

saham juga disebut indeks harga saham (stock price index).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

26

a. Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau composite stock price index

menggunakan seluruh saham tercatat sebagai komponen penghitungan

indeks. Masing-masing pasar modal memiliki indeks yang dibentuk

berdasarkan saham-saham yang dipakai sebagai dasar dalam perhitungan

indeks harga.

b. Indeks LQ45

Indeks LQ45 terdiri atas 45 saham di BEI dengan likuiditas yang tinggi

dan kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi menurut beberapa

kriteria pemilihan.

c. Indeks Harga Saham Lainnya

Selain IHSG dan indeks LQ45, BEI juga mengeluarkan beberapa indeks

harga saham lainnya yang meliputi: Indeks Kompas 100, Indeks Sektoral,

Jakarta Islamic Index, dan Indeks Papan Utama dan Indeks Papan

Pengembang.

1) Indeks Sektoral

Indeks Sektoral BEI merupakan sub indeks dari IHSG. Indeks

sektoral menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-

masing sektor. Indeks sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 Januari

1996 dengan nilai awal indeks 100 untuk setiap sektor dan

menggunakan hari dasar tanggal 28 Desember 1995.

Semua saham yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam 9

sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEJ, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

27

diberi nama JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial

Classification) Selain 9 sektor tersebut, BEI juga menghitung indeks

industri manufaktur (industri pengolahan) yang merupakan indeks

gabungan dari tiga sektor industri. Hasilnya adalah 10 indeks sektoral.

a) Pertanian (agri)

b) Pertambangan (mining)

c) Industri dasar dan kimia (basic-ind)

d) Aneka industri (misc-ind)

e) Industri barang konsumsi (consumer)

f) Properti dan estat real (property)

g) Transportasi dan infrastruktur (infrastructure)

h) Keuangan (finance)

i) Perdagangan, jasa, dan investasi (trade)

j) Manufaktur (manufacture)

3. Investasi

a. Pengertian Investasi

Menurut Tandelilin (2017:2), investasi adalah komitmen atas

sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini,

dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang

investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh

keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa

yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait

dengan investasi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

28

Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.

Menginvestasikan sejumlah dana pada asset riil (tanah, emas, mesin atau

bangunan), maupun asset finansial (deposito, saham, reksa dana, sukuk,

ataupun obligasi) merupakan aktivitas investasi yang umumnya dilakukan.

Bagi investor yang lebih pintar dan lebih berani menanggung resiko,

aktivitas investasi yang mereka lakukan juga bisa mencakup investasi pada

aset-aset finansial lainnya yang lebih kompleks seperti warrants, option,

dan futures maupun ekuitas internasional (Tandelilin, 2017:2).

b. Jenis Investasi

Menurut Hartono (2017:7-11), investasi dibagi kedalam dua jenis,

yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.

Gambar II.2 Proses Investasi

Sumber: Hartono, 2017: 7

1) Investasi Langsung

Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva

keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market),

pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

29

Investasi langsung juga dapat dilakukan dengan membeli aktiva

keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan. Aktiva keuangan yang

tidak dapat diperjual-belikan biasanya diperoleh melalui bank

komersial. Aktiva-aktiva ini dapat berupa tabungan di bank atau

sertifikat deposito.

Macam-macam investasi langsung dapat disarikan sebagai berikut ini.

a) Investasi langsung yang tidak dapat diperjual-belikan.

(1) Tabungan

(2) Deposito

b) Investasi langsung dapat diperjual-belikan.

(1) Investasi langsung di pasar uang.

(a) T-bill.

(b) Deposito yang dapat dinegosiasi

(2) Investasi langsung di pasar modal

(a) Surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed income

securities).

- T-bond

- Federal agency securities

- Municipal bond

- Corporate bond

- Convertible bond

(b) Saham-saham (equity securities)

- Saham preferen (preferred stock)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

30

- Saham biasa (common stock)

(3) Investasi langsung di pasar turunan.

(a) Opsi

- Waran (warrant)

- Opsi put (put option)

- Opsi call (call option)

(b) Futures contract

2) Investasi Tidak Langsung

Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat

berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi adalah

perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual

sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk

diinvestasikan ke dalam portofolionya. Ini berarti bahwa perusahaan

investasi membentuk portofolio (diharapkan portofolionya optimal)

dan menjualnya eceran kepada publik dalam bentuk saham-sahamnya.

Investasi tidak langsung lewat perusahaan investasi ini menarik

bagi investor paling tidak karena dua alasan utama, yaitu sebagai

berikut.

a) Investor dengan modal kecil dapat menikmati keuntungan karena

pembentukan portofolio. Jika investor ini harus membuat portofolio

sendiri, maka dia harus membeli beberapa saham dalam jumlah yang

cukup besar nilainya. Investor yang tidak mempunyai dana cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

31

untuk membentuk portofolio sendiri dapat membeli saham yang

ditawarkan oleh perusahaan investasi ini.

b) Membentuk portofolio membutuhkan pengetahuan dan pengalaman

yang mendalam. Investor awam yang kurang mempunyai

pengetahuan dan pengalaman tidak akan dapat membentuk

portofolio yang optimal, tetapi dapat membeli saham yang

ditawarkan oleh perusahaan investasi yang telah membentuk

portofolio optimal.

c. Proses Investasi

Menurut Husnan (2015:39-41), proses investasi menunjukkan

bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas,

yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut

dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Untuk mengambil keputusan

tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Menentukan kebijakan investasi

Disini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya, dan

berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. Karena ada hubungan

yang positif antara risiko dan keuntungan investasi, maka pemodal

tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah untuk

mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Ia harus menyadari bahwa

ada kemungkinan untuk menderita rugi. Jadi tujuan investasi harus

dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

32

Pemodal yang bersedia menanggung risiko lebih besar (dan

karenanya mengharapkan memperoleh keuntungan yang lebih

berisiko). Dengan demikian portofolio investasinya mungkin akan

terdiri dari saham dan bukan obligasi. Sahampun akan dipilih dari

saham dari perusahaan yang mempunyai risiko tinggi. Sebaliknya

untuk pemodal yang tidak bersedia menanggung risiko yang tinggi

mungkin akan memilih sebagian besar investasinya pada obligasi dari

perusahaan-perusahaan yang dinilai aman. Dengan demikian preferensi

risiko perlu dipertimbangkan dalam proses investasi

2) Analisis Sekuritas

Tahap ini berarti melakukan analisis terhadap individual (atau

sekelompok) sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis

sekuritas. Pertama, adalah mereka yang berpendapat bahwa ada

sekuritas yang mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi,

mungkin terlalu rendah), dan analis dapat mendeteksi sekuritas-

sekuritas tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini,

tetapi pada garis besarnya nampaknya cara-cara tersebut bisa

dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis

fundamental.

Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga di masa

yang lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas di masa

yang akan datang. Analisis fundamental berupaya mengidentifikasi

prospek perusahaan (lewat analisis terhadap faktor-faktor yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

33

mempengaruhinya) untuk bisa memperkirakan harga saham di masa

yang akan datang. Kedua, adalah mereka yang berpendapat bahwa

harga sekuritas adalah wajar. Kalaupun ada sekuritas yang mispriced,

analis tidak mampu mendeteksinya. Pada dasarnya mereka yang

menganut pendapat ini berpendapat bahwa pasar modal efisien. Dengan

demikian pemilihan sekuritas bukan didasarkan atas faktor mispriced,

tetapi didasarkan atas preferensi risiko pada pemodal (pemodal yang

bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih saham yang lebih

berisiko), pola kebutuhan kas (pemodal yang menginginkan

penghasilan yang ajeg akan memilih saham yang membagikan dividen

dengan stabil), dan sebagainya. Keuntungan yang diperoleh oleh

pemodal, sesuai dengan pendapat ini, adalah sesuai dengan risiko yang

mereka tanggung.

3) Pembentukan portofolio

Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut

identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa

portofolio dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas

tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (dengan kata lain pemodal

melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang

ditanggung. Sebagaimana telah disebutkan di atas, pemilihan sekuritas

dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas,

status pajak, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

34

4) Melakukan revisi portofolio

Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap

sebelumnnya, dengan maksud kalau perlu melakukan perubahan

terhadap portofolio yang telah dimiliki. Kalau dirasa bahwa portofolio

yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, atau tidak sesuai dengan

preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan

terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.

5) Evaluasi kinerja portofolio

Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja

(performance) portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang

diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar kalau suatu

portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih

baik dari portofolio lainnya. Faktor risiko perlu dimasukkan. Karena itu

diperlukan standar pengukurannya.

4. Return dan Risiko

Menurut Tandelilin (2017:9), alasan utama orang berinvestasi adalah

untuk memperoleh keuntungan. Dalam konteks manajemen investasi tingkat

keuntungan investasi disebut dengan return. Suatu hal yang sangat wajar jika

investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah

diinvestasikannya. Return yang diharapkan investor dari investasi yang

dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity

cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

35

Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-

tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang

harus selalu dipertimbangkan, yaitu berapa besar resiko yang harus

ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya semakin besar resiko, maka

semakin besar pula tingkat return yang diharapkan. Penelitian terhadap return

saham dan obligasi di Amerika yang dilakukan oleh Siegel (1992)

menemukan bahwa dalam periode 1802-1990, return saham jauh melebihi

return obligasi. Kelebihan return saham atas return obligasi tersebut disebut

juga sebagai equity premium. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya

fenomena equity premium tersebut adanya fakta bahwa resiko saham lebih

tinggi dari risiko obligasi (Tandelilin, 2017:10).

a. Return

Menurut Tandelilin (2017:9), dalam konteks manajemen investasi,

perlu dibedakan antara return yang diharapkan atau return harapan

(expected return), return minimum yang diharapkan (required return) dan

return yang terjadi (realized return). Return harapan merupakan tingkat

return yang diantisipasi investor di masa datang. Return minimum yang

diharapkan merupakan tingkat return yang diisyaratkan investor dengan

mempertimbangkan risiko untuk melakukan investasi. Sedangkan return

yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah

diperoleh investor pada masa lalu. Ketika investor menginvestasikan

dananya, dia akan mensyaratkan tingkat return tertentu dan jika periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

36

investasi telah berlalu, investor tersebut akan dihadapkan pada tingkat

return yang sesungguhnya dia terima.

Menurut Zubir (2011:4), return saham terdiri dari capital gain dan

dividend yield. Capital gain adalah selisih antara harga jual dan harga beli

saham per lembar dibagi dengan harga beli, dan dividend yield adalah

dividen per lembar dibagi dengan harga beli saham per lembar.

Investor dalam menghitung nilai return aktual yang diperoleh, dapat

menggunakan persamaan return total yang merupakan penjumlahan dari

yield dan capital gain. Nilai yield untuk suatu saham dapat diperoleh dari

besaran dividen yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham.

Sedangkan untuk capital gain (loss) dapat diperoleh dari return saham,

yang dapat diperoleh oleh investor pada saat melakukan transaksi jual beli

saham. Adapun perhitungan nilai capital gain (loss) suatu investasi dalam

pasar modal dapat dirumuskan sebagai berikut (Suteja & Gunardi,

2016:23)

Keterangan :

Rit = Return sekuritas i

Pt = Harga saham pada waktu t

Pt-1 = Harga saham pada waktu t-1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

37

b. Risiko

Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang

bebeda dengan return yang diharapkan. Secara spesifik, mengacu pada

kemungkinan realisasi return aktual lebih rendah dari return minimum

yang diharapkan. Return minimum yang diharapkan sering kali juga

disebut sebagai return yang disyaratkan (required rate of return). Dalam

ilmu ekonomi pada umumnya, dan ilmu investasi pada khususnya terdapat

asumsi bahwa investor adalah makhluk yang rasional. Investor yang

rasional tentunya tidak akan menyukai ketidakpastian atau risiko. Investor

yang mempunyai sikap enggan terhadap risiko seperti ini disebut sebagai

risk-averse investors. Investor seperti ini tidak akan mau mengambil

resiko suatu investasi jika investasi tersebut tidak memberikan harapan

return yang layak seperti kompensasi terhadap risiko yang harus

ditanggung investor tersebut (Tandelilin, 2017:10).

Sedangkan menurut Halim (2018:57-58), risiko merupakan besarnya

penyimpangan antara tingkat imbal hasil yang diharapkan (expected

return) dengan tingkat imbal hasil yang dicapai secara nyata (actual

return). Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat

risikonya. Apabila risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil yang

diperoleh bisa menyimpang dari hasil yang diharapkan, digunakan ukuran

penyebaran. Alat statistik yang digunakan sebagai ukuran penyebaran

tersebut adalah varian atau deviasi standar. Semakin besar nilainya, berarti

semakin besar penyimpangannya (risikonya semakin tinggi). Apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

38

dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko, risiko dibedakan

menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

1) Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker)

Risk seeker merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua

pilihan investasi yang memberikan tingkat imbal hasil yang sama

dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil

investasi dengan risiko yang lebih besar. Biasanya investor jenis ini

bersikap agresif dan spekulatif dalam mengambil keputusan investasi.

2) Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality)

Risk neutrality merupakan investor yang akan meminta kenaikan

tingkat imbal hasil yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investor

jenis ini umumnya cukup fleksibel dan bersikap hati-hati (prudent)

dalam mengambil keputusan investasi.

3) Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter)

Risk averter merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua

pilihan investasi yang memberikan tingkat imbal hasil yang sama

dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil

investasi dengan risiko yang lebih kecil. Biasanya investor jenis ini

cenderung selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana atas

keputusan investasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

39

5. Efisiensi Pasar

a. Konsep Pasar Modal Efisien

Menurut Tandelilin (2017:224), pasar modal dikatakan efisien jika

harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua

informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi relevan yang tersedia

bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik informasi di masa lalu

(misalkan laba perusahaan tahun lalu), maupun informasi saat ini

(misalkan rencana kenaikan dividen tahun ini), serta informasi yang

bersifat sebagai pendapat/opini rasional yang beredar di pasar yang bisa

mempengaruhi perubahan harga (misal, jika banyak investor di pasar

berpendapat bahwa harga saham akan naik, maka informasi tersebut

nantinya akan tercemin pada perubahan harga saham yang cenderung

naik). Konsep tersebut menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian

harga sekurits menjuju harga keseimbangan yang baru, sebagai respon atas

informasi baru yang masuk ke pasar. Meskipun proses penyesuaian harga

tidak harus berjalan dengan sempurna, tetapi yang dipentingkan adalah

harga yang terbentuk tersebut tidak bias. Dengan demikian, pada waktu

tertentu pasar bisa overadjusted atau underadjusted ketika bereaksi

terhadap informasi baru, sehingga harga baru yang terbentuk tersebut bisa

jadi bukan merupakan harga yang mencerminkan nilai intrinsik dari

sekuritas tersebut. Jadi hal yang penting dari mekanisme pasar efisien

adalah harga yang terbentuk tidak bias dengan estimasi harga

keseimbangan. Harga keseimbangan akan terbentuk setelah investor sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

40

sepenuhnya menilai dampak dari informasi tersebut. Gambar berikut akan

memberi ilustrasi mengenai konsep pasar yang efisien.

Gambar II.3 Proses Penyesuaian Harga Saham Terhadap Informasi

Sumber: Tandelilin, 2017: 225

Menurut Tandelilin (2017:225), gambar di atas memberi gambaran

mengenai proses penyesuaian harga suatu saham perusahaan ketika

terdapat informasi baru mengenai perusahaan tersebut. Pada saat informasi

tersebut diumumkan (t=0) harga saham berada pada posisi Rp 1.000. Jika

pasar efisien maka informasi tersebut akan dengan cepat menyesuaikan

harga saham sesuai dengan nilai saham yang baru. Misalnya karena adanya

informasi baru masuk ke pasar, dan menyebabkan nilai baru dari saham

adalah Rp 1.200, maka dalam pasar yang efisien harga saham akan naik

dengan cepat ke nilai Rp 1.200.

Tetapi jika proses penyesuaian harga pasar saham tersebut tidak

berjalan dengan efisien maka akan ada lag dalam proses tersebut dan hal

ini ditunjukkan oleh garis putus-putus pada gambar di atas. Walaupun

akhirnya harga saham akan berada pada Rp 1.200, tetapi hal itu akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

41

memakan waktu tertentu. Oleh karena itu, hal penting yang perlu

diperhatikan adalah bahwa lamanya waktu penyesuaian yang dibutuhkan

pada proses tersebut tidak dapat diperkirakan dengan pasti sebelumnya,

dan garis putus-putus pada gambar di atas hanya sebagai ilustrasi guna

menjelaskan konsep pasar yang efisien (Tandelilin, 2017:225).

Menurut Tandelilin (2017:225), ada beberapa kondisi yang harus

terpenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien.

1) Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan

profit. Investor-investor tersebut secara aktif berpartisipasi di pasar

dengan menganalisis, menilai, dan melakukan perdagangan saham. Di

samping itu, mereka juga merupakan price taker, sehingga tindakan dari

satu investor saja tidak akan mampu mempengaruhi harga dari sekuritas.

2) Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama

dengan cara yang murah dan mudah.

3) Informasi yang terjadi bersifat acak

4) Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru, sehingga harga

sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat

informasi tersebut.

Jika kondisi-kondisi tersebut terpenuhi maka akan terbentuk pasar di

mana investor-investor dengan cepat bisa bereaksi melakukan penyesuaian

harga sekuritas ketika terdapat informasi baru di pasar (informasi ini

terjadi secara acak), sehingga harga-harga sekuritas di pasar tersebut akan

sepenuhnya mencerminkan semua informasi yang tersedia. Karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

42

informasi yang mempengaruhi harga sekuritas tersebut terjadi secara acak

maka perubahan harga yang terjadi akan bersifat independent satu dengan

yang lainnya dan bergerak secara acak pula. Artinya, perubahan harga

yang terjadi hari ini tidak tergantung kepada perubahan harga yang terjadi

di waktu yang lalu karena harga baru tersebut berdasarkan pada reaksi

investor terhadap informasi baru yang terjadi secara acak (Tandelilin,

2017:226).

b. Hipotesis Pasar Efisien

Telah disebutkan pada uraian sebelumnya bahwa pasar yang efisien

adalah pasar yang harga sekuritasnya sudah mencerminkan semua informasi

yang ada. Oleh karena itu, aspek penting dalam menilai efisiensi pasar adaah

seberapa cepat suatu informasi baru diserap oleh pasar yang tercermin dalam

penyesuaian menuju harga keseimbangan yang baru. Pada pasar yang efisien,

harga sekuritas akan dengan cepat terevaluasi dengan adanya informasi

penting yang berkaitan dengan sekuritas tersebut. Sedangkan pasar yang

kurang efisien harga sekuritas akan kurang bisa mencerminkan semua

informasi yang ada, atau terdapat lag dalam proses penyesuaian harga,

sehingga akan terbuka celah bagi investor untuk memperoleh keuntungan

dengan memanfaatkan situasi lag tersebut. Dalam kenyataannya sulit sekali

ditemui baik itu pasar yang benar-benar efisien ataupun benar-benar tidak

efisien. Pada umumnya pasar akan efisien tetapi pada tingkat tertentu saja

(Tandelilin, 2017:226).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

43

Gambar II.4 Himpunan Informasi Bagi Suatu Saham

Sumber: Tandelilin, 2017: 227

Gambar di atas memperlihatkan himpunan informasi bagi suatu saham.

Lingkaran pertama (1) mempresentasikan informasi apapun yang relevan

bagi penilaian saham yang dapat dipelajari dengan analisa sejarah harga pasar

saham. Contohnya: apakah harga saham telah meningkat atau menurun dan

apakah ini berimplikasi di masa mendatang? Lingkaran (1) merupakan bagian

dari lingkaran kedua (2) yang menyatakan informasi yang tersedia pada

publik, misalnya publikasi perusahaan serta informasi mengenai industri dan

perekonomian. Selanjutnya lingkaran (2) merupakan bagian dari lingkaran

ketiga (3), yang menyatakan seluruh informasi yang juga meliputi informasi

rahasia orang dalam. Masing-masing ketiga bentuk efisiensi pasar berikut ini

mengasumsikan jenis informasi yang berbeda dalam merefleksikan harga

saham (Tandelilin, 2017:226-227).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

44

Konsep pasar efisien ini memang menarik untuk dibahas ataupun

diteliti karena merupakan konsep dasar yang bisa membantu kita memahami

bagaimana sebenarnya mekanisme harga yang terjadi di pasar. Untuk

memudahkan penelitian tentang efisiensi pasar, Fama (1970), dalam

Tandelilin (2017:227-228) mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke

dalam tiga efficient market hypothesis (EMH) sebagai berikut :

1. Efisien dalam bentuk lemah (weak form). Pasar efisien dalam bentuk

lemah berarti semua informasi di masa lalu (historis) telah tercermin dalam

harga yang terbentuk sekarang. Oleh karena itu, informasi historis tersebut

(peristiwa masa lalu, termasuk historis perkembangan harga dan volume

perdagangan di masa lalu) tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksi

perubahan harga di masa yang datang, karena sudah tercermin pada harga

saat ini. Implikasinya adalah bahwa investor tidak akan bisa memprediksi

nilai pasar saham di masa datang dengan menggunakan data historis.

2. Efisien dalam bentuk setengah kuat (semi strong). Pasar efisien dalam

bentuk setengah kuat berarti harga pasar saham yang terbentuk sekarang

telah mencerminkan informasi historis ditambah dengan semua informasi

yang dipublikasikan (seperti earning, dividen, pengumuman stock split,

penerbitan saham baru, kesulitan keuangan yang dialami perusahaan, dan

peristiwa-peristiwa terpublikasi lainnya yang berdampak pada aliran kas

perusahaan di masa datang). Pada pasar efisien bentuk setengah kuat,

return tak normal hanya terjadi di seputar pengumuman (publikasi) suatu

peristiwa sebagai representasi respon pasar terhadap pengumuman. Suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

45

pasar dinyatakan efisien dalam bentuk setengah kuat bila informasi

terserap atau direspon dengan cepat oleh pasar (dalam satu hingga dua spot

waktu atau hari di seputar pengumuman). Return tak normal yang terjadi

berkepanjangan (lebih dari tiga spot waktu) mencerminkan sebagian

respon pasar terlambat dalam menyerap atau menginterpretasi informasi,

dan dengan demikian dianggap pasar tidak efisien dalam bentuk setengah

kuat.

3. Efisien dalam bentuk kuat (strong form). Pasar efisien dalam bentuk

kuat berarti harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah

mencerminkan informasi historis ditambah informasi yang dipublikasikan

ditambah dengan informasi yang tidak dipublikasikan. Pada pasar efisien

bentuk kuat, tidak akan ada seorang investor pun yang bisa memperoleh

return tak normal.

c. Teori Random Walk

Menurut Samsul (2015:226), hasil penelitian Maurice Kendall pada

tahun 1953 menyatakan bahwa pola harga saham tidak dapat diprediksi

(unpredictable), tampaknya harga saham bergerak secara acak (random

walk). Pada awalnya, hasil penelitian Kendall mengganggu pemikiran para

ahli ekonomi keuangan. Memang pasar saham banyak dipengaruhi oleh

psikologi pasar atau “animal spirit” yang mengikuti aturan yang tidak logis.

Akhirnya, para ekonom dapat memahami penafsiran hasil studi Kendall

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

46

Harga pasar bergerak secara acak diartikan bahwa naik turunnya harga

saham tergantung informasi baru (new information) yang akan diterima.

Informasi baru adalah informasi yang akan diterima, dan tidak diketahui

kapan diterimanya, oleh karena itu informasi baru dan harga saham disebut

unpredictable. Apakah informasi tersebut merupakan kabar buruk (bad news)

ataukah kabar baik (good news) juga tidak diketahui. Apabila informasi itu

sudah diketahui maka disebut informasi sekarang (today’s information) dan

segera akan mempengaruhi harga saham sekarang. Akan tetapi tidak satupun

pihak yang dapat menebak dengan benar terus-menerus harga saham pada

hari esok karena informasi baru untuk hari esok tidak dapat diketahui pada

hari ini. Prakiraan harga saham esok hari dapat dilakukan pada hari ini

berdasarkan informasi hari ini, tetapi tidak ada jaminan mengenai

kebenarannya (Samsul, 2015:226)

Bad news berarti informasi akan berdampak negatif terhadap harga

saham, yaitu penurunan harga saham. Beberapa contoh bad news antara lain:

kenaikan drastis tingkat bunga bank, kenaikan drastis harga bahan bakar,

kenaikan tajam inflasi, penurunan tingkat bunga kredit, dan perluasan usaha.

Informasi dapat bersifat mendua tergantung bidang usahanya, misalnya:

kenaikan kurs valuta asing dipandang menguntungkan bagi perusahaan

dibidang ekspor, tetapi merugikan dibidang impor atau debitor valuta asing.

Harga saham di pasar bukan saja dipengaruhi oleh psikologi massa investor,

bad news, good news, tetapi juga oleh hasil analisis para investor (Samsul,

2015:226).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

47

Harga saham di pasar tidak lain adalah harga konsensus antarinvestor,

dan harga pasar suatu saham dapat terjadi beberapa kali dalam satu hari

dengan rentang lebar antara harga pasar terendah dan harga pasar tertinggi.

Rentang harga pasar harian yang lebar antara harga terendah dan harga

tertinggi merupakan indikasi bahwa pasar tidak efisien (Samsul, 2015:226).

Dalam pasar yang efisien fluktuasi harga harian di antara harga

terendah dan harga tertinggi sangat tipis. Perbandingan antara harga saham di

pasar dan nilai intrinsik saham mencerminkan tingkat efisiensi pasar. Dalam

pasar efisien kuat (strong efficient market) para investor memiliki informasi

yang relatif tidak banyak berbeda sehingga tawaran harga beli dan tawaran

harga jual hanya berbeda sedikit karena analisis dilakukan berdasarkan

fundamental yang rasional. Sebaliknya dalam pasar efisiensi lemah (weak

efficient market) perbedaan antara harga pasar dan nilai intrinsik relatif besar,

karena terbentuknya harga pasar banyak dipengaruhi oleh faktor emosional

investor yang irasional dan informasi yang terbatas. Pasar sempurna (perfect

market) hanya ada dalam teori, bahwa harga pasar sama dengan nilai intrinsik

perusahaan. Dalam praktik tidak akan pernah ada harga pasar yang sama

dengan nilai intrinsik perusahaan dari waktu ke waktu (Samsul, 2015:226).

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Khajar (2008) yang menguji efisiensi pasar

modal bentuk lemah pada 10 saham yang tergabung dalam indek LQ45 pada

tahun 2006, data saham yang digunakan adalah saham bulanan dan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

48

menggunakan uji run test dan autokorelasi menunjukkan bahwa kondisi pasar

modal Indonesia telah efisien dalam bentuk lemah.

Penelitian yang dilakukan oleh Nasruldin (2011) juga menguji kondisi

pasar modal Indonesia dengan menggunakan uji korelasi seri dan run test, data

yang digunakan adalah harga saham harian yang masuk dalam Indeks LQ45 dan

terus tetap ada di tahun 2009-2010. Berdasarkan pada pengujian dengan

menggunakan run test dapat disimpulkan bahwa harga saham harian pada tahun

2009 dan tahun 2010 bersifat acak, dan dengan menggunakan uji korelasi seri

terbukti bahwa tidak ada korelasi (hubungan) antar harga saham harian pada

periode 2009 dan 2010. Sehingga berdasarkan hasil kedua pengujian tersebut,

Bursa Efek Indonesia efisien bentuk lemah pada periode 2010.

Satria (2017) juga melakukan penelitian mengenai efisiensi pasar modal

dalam bentuk lemah. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 4 metode yaitu

uji korelasi seri, uji run, day of the week effect, month of the year effect. Data

yang digunakan adalah data return indeks IHSG dan LQ45 pada periode 2012-

2016. Pada penelitian ini tidak ditemukan bahwa return dapat diprediksi secara

konsisten menggunakan informasi historis sehingga dapat disimpulkan bahwa

pasar modal Indonesia telah efisien dalam bentuk lemah.

C. Hipotesis Penelitian

Menurut Bodie et all (2014:364) dan menurut Fama (1970) dalam

Tandelilin (2017:227-228), pasar yang efisien dapat dibedakan menjadi tiga

bentuk yaitu efisiensi dalam bentuk lemah (weak form), efisiensi dalam bentuk

setengah kuat (semi strong form), dan efisiensi dalam bentuk kuat (strong form).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

49

Ketiga macam bentuk efisiensi pasar ini bersifat komulatif. Bentuk lemah

berarti semua informasi di masa lalu (historis) akan tercemin dalam harga yang

terbentuk sekarang (random walk). Bentuk setengah kuat berarti harga yang

terbentuk sekarang telah mencerminkan semua informasi historis ditambah

dengan semua informasi yang dipublikasikan. Bentuk kuat berarti harga yang

terbentuk sekarang telah mencerminkan semua informasi historis ditambah

dengan semua informasi yang dipublikasikan ditambah dengan informasi yang

tidak dipublikasikan (privat). Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga penelitian

terdahulu yang menguji efisiesi pasar bentuk lemah di atas, maka penulis

membuat hipotesis :

H0 : Pasar modal di Indonesia (khususnya saham-saham sektor

telekomunikasi) sudah efisien dalam bentuk lemah.

Ha : Pasar modal di Indonesia (khususnya saham-saham sektor

telekomunikasi) belum efisien dalam bentuk lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh

Sugiyono (2014: 8) yaitu : “Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan”.

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang merupakan

salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan

pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai

dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan

penelitian (www.statistikian.com).

Berdasarkan data perusahaan yang tergabung dalam Indeks Sektoral yaitu

sektor telekomunikasi, maka penulis memilih sample sebanyak 5 perusaaan yang

termasuk kedalam sektor telekomunikasi. Data return saham yang digunakan

adalah return harian pada periode 2014-2018.

C. Variabel Penelitian

Karena penelitian ini tidak meneliti hubungan kausal dari beberapa

variabel maka penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu return saham

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

51

yang akan dianalisis menggunakan teknik statistik dengan bantuan software

IBM SPSS Statistics 23. Variabel utama dalam penelitian ini adalah return

saham harian dari 5 perusahaan yang termasuk dalam sektor telekomunikasi

pada periode 2014-2018.

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut

Sugiyono (2014:402) data sekunder adalah data yang tidak secara langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau

dokumen. Data yang digunakan didapatkan dengan cara mengunduh dari situs

www.yahoofinance.com di internet.

E. Metode Analisis Data

1. Return Saham

Variabel utama dalam penelitian ini adalah return harian dari 5

perusahaan yang berada dalam sektor telekomunikasi periode 2014-2018

yaitu selisih antara harga saham hari ini dengan harga saham kemarin yang

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

Rit = Return sekuritas i

Pt = Harga saham pada waktu t

Pt-1 = Harga saham pada waktu t-1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

52

2. Run Test

Uji run menentukan apakah data berbentuk ordinal yang kita gunakan

untuk penelitian merupakan data random atau tidak random, karena salah satu

asumsi statistik adalah data atau peristiwa harus random. Dalam penilitian ini

penulis menggunakan uji run test untuk mengetahui apakah harga-harga

saham berjalan secara acak (random) atau tidak (Sunyoto, 2013:21)

Menurut Hartono (2017: 636-637), suatu runtun (run) adalah urutan

tanda yang sama dari perubahan-perubahan nilai. Misalnya perubahan-

perubahan harga sekuritas yang meningkat diberi tanda positif (+), perubahan

harga yang menurutn diberi tanda negatif (-) dan harga sekuritas yang tidak

berubah diberi tanda nol (0). Perubahan-perubahan harga sekuritas sebagai

berikut : +++00+----- terdiri dari 4 runtun, yaitu runtun pertama berupa tiga

perubahan bentuk positif yang sama (+++), runtun kedua berupa dua

perubahan bentuk nol yang sama (00), runtun ketiga berupa satu perubahan

bentuk positif yang sama (+) dan runtun keempat berupa lima perubahan

bentuk negatif yang sama (-----).

Jika perubahan harga sekuritas berkorelasi secara positif dari waktu ke

waktu (yang berarti perubahan tanda akan sama dari waktu ke waktu), maka

diharapkan akan terjadi sedikit perubahan tanda atau akan terjadi runtun yang

sedikit. Sebaliknya jika perubahan harga sekuritas berkorelasi secara negatif

dari waktu ke waktu, maka akan banyak terjadi perubahan tanda dari negatif

ke positif atau dari positif ke negatif atau akan terjadi banyak runtun

(Hartono, 2017:637).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

53

3. Uji Korelasi

Pengujian efisiensi pasar modal bentuk lemah ini dilakukan dengan

menggunakan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antara harga atau

return sekuritas masa lalu dengan harga atau return sekarang atau mendatang.

Korelasi sederhana merupakan suatu teknik statistik yang dipergunakan

untuk mengukur kekuatan hubungan antara 2 variabel dan juga untuk dapat

mengetahui bentuk hubungan keduanya dengan hasil yang bersifat

kuantitatif. Kekuatan hubungan antara 2 variabel yang dimaksud adalah

apakah hubungan tersebut erat, lemah, ataupun tidak erat (ciputrauceo.net).

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah sebuah analisis statistik yang dilakukan

untuk mengetahui adakah korelasi variabel yang ada di dalam model prediksi

dengan perubahan waktu. Oleh karena itu, apabila asumsi autokorelasi terjadi

pada sebuah model prediksi, maka nilai disturbance tidak lagi berpasangan

secara bebas, melainkan berpasangan secara autokorelasi. Uji autokorelasi di

dalam model regresi linear, harus dilakukan apabila data merupakan data time

series atau runtut waktu. Sebab yang dimaksud dengan autokorelasi

sebenarnya adalah: sebuah nilai pada sampel atau observasi tertentu sangat

dipengaruhi oleh nilai observasi sebelumnya (www.statistikian.com).

Autokorelasi adalah terjadi korelasi antara observasi ke-i dengan

observasi ke-i-1. Contohnya yaitu: misalkan sampel ke-20, nilainya

dipengaruhi oleh sampel ke-19. Sampel ke-19, nilainya dipengaruhi oleh

sampel ke-18, dan seterusnya. Salah satu cara melakukan uji autokorelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

54

adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson. Uji Durbin Watson akan

menghasilkan nilai Durbin Watson (DW) yang nantinya akan dibandingkan

dengan dua (2) nilai Durbin Watson Tabel, yaitu Durbin Upper (DU) dan

Durbin Lower (DL). Dikatakan tidak terdapat autokorelasi jika nilai DW >

DU dan (4-DW) > DU atau bisa dinotasikan juga sebagai berikut: (4-DW) >

DU < DW. (www.statistikian.com)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

55

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. BEI – Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) yang disingkat BEI

merupakan lembaga yang mengelola pasar modal di Indonesia. BEI

menyediakan infrastruktur bagi terselenggaranya transaksi di pasar modal. Pasar

modal yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia meliputi: 1. Transaksi

Saham 2. Transaksi Surat Hutang (obligasi swasta maupun obligasi pemerintah)

(www.sahamok.com).

Menurut website BEI di internet, secara historis, pasar modal telah hadir

jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak

jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal

ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan

pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun

1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang

diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami

kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia

ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah

Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek

tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia

mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun

kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif

dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

56

Menurut (www.idx.co.id), secara singkat tonggak perkembangan pasar

modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:

• Desember 1912 (Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia

oleh Pemerintah Hindia Belanda).

• 1914-1918 (Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I).

• 1925-1942 (Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa

Efek di Semarang dan Surabaya).

• Awal 1939 (Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang

dan Surabaya ditutup).

• 1942-1952 (Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia

II).

• 1956 (Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin

tidak aktif).

• 1956-1977 (Perdagangan di Bursa Efek vakum).

• 10 Agustus 1977 (Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar

Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go

public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama).

• 1977-1987 (Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten

hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen

perbankan dibandingkan instrumen pasar modal).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

57

• 1987 (Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87)

yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan

Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia).

• 1988-1990 (Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat

meningkat).

• 2 Juni 1988 (Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan

organisasinya terdiri dari broker dan dealer).

• Desember 1988 (Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88

(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public

dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal).

• 16 Juni 1989 (Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya).

• 13 Juli 1992 (Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan

Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ).

• 22 Mei 1995 [Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan

sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems)].

• 10 November 1995 (Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai

diberlakukan mulai Januari 1996).

• 1995 (Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

58

• 2000 (Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai

diaplikasikan di pasar modal Indonesia).

• 2002 [BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh

(remote trading)].

• 2007 [Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta

(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)].

• 02 Maret 2009 (Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa

Efek Indonesia: JATS-NextG) (www.idx.co.id).

B. Sektor Telekomunikasi

Sampel dalam penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung dalam

sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Di dalam Bursa Efek Indonesia

terdapat 5 perusahaan yang termasuk kedalam sektor telekomunikasi.

Tabel IV.1 Sektor Telekomunikasi

Sumber: Data dari www.idx.co.id dan www.idnfinancials.com yang telah

diolah, 2018

1. Bakrie Telecom Tbk.

PT Bakrie Telecom Tbk didirikan pertama kali dengan nama PT Radio

Telepon Indonesia pada tahun 1993. Pada tahun 2013 perseroan berubah

nama menjdi PT Bakrie Telecom Tbk. Pada awal tahun berdiri perseroan

menyediakan layanan telekomunikasi berbasis teknologi E-TDMA dengan

No Kode Nama Tanggal

Pencatatan

Kapitalisasi

Pasar (Juta IDR)

1 BTEL Bakrie Telecom Tbk. 03-Feb-06 1.838.650

2 EXCL XL Axiata Tbk. 29-Sep-05 27.144.980

3 FREN Smartfren Telecom Tbk. 29-Nov-06 44.489.640

4 ISAT Indosat Tbk. 19 Okt 1994 20.102.100

5 TLKM Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk. 14-Nov-95 383.369.940

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

59

merek Ratelindo. Pada tahun 2003 perseroan menyediakan layanan

telekomunikasi fixed wireless acces (FWA) yang mengusung teknologi

CDMA, dengan merek Esia. Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek

Indonesia pada bulan Februari 2006 dengan kode saham BTEL. Pada tahun

2012, perseroan meluncurkan produk modem ESIA Max-D. Per 31 Desember

2017 komposisi pemegang saham perseroan sebagai berikut: PT Huawei

Tech Investment (16,83%), PT Mahindo Agung Sentosa (12,60%), PT Era

Bhakti Persada (5,47%), Raiffeisen Bank Internasional AG (6,02%), PT

Bakrie & Brothers Tbk. (0,12%), dan publik (57,96%).

2. XL Axiata Tbk.

a. Profil Perusahaan

1) Nama Perusahaan : PT XL Axiata Tbk

2) Nama Perusahaan : PT Grahametropolitan Lestari (1989)

Sebelumnya PT Excelcomindo Pratama (1996)

3) Pembentukan : 6 Oktober 1989

4) Bidang Usaha : Penyelenggaraan jasa telekomunikasi

dan/atau jaringan telekomunikasi

dan/ataumultimedia.

5) Pemegang Saham : Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd.

66.4% , Masyarakat/publik 33,6%.

6) Modal Dasar : Terbagi atas 22.650.000.000 saham masing-

masing bernilai Rp.100

7) Jumlah Modal : Saham atau dengan nilai nominal sebesar

Rp.1.068.796.042.300

8) Kode Saham : EXCL

9) Alamat Kantor : XL Axiata Tower

Jl. H.R Rasuna Said X5

Kav.11-12, Kuningan Timur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

60

Setiabudi Jakarta Selatan 12950

Telp. : +62 21 576 1881

Fax. : +62 5761880

e-mail: [email protected]

www.xl.co.id

b. Sejarah

Memulai usaha sebagai perusahaan dagang dan jasa umum pada

tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Pada

tahun 1996, perseroan memasuki sektor telekomunikasi setelah

mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan

layanan GSM. Dengan demikian, XL Axiata menjadi perusahaan swasta

pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler. Di

kemudian hari, melalui perjanjian kerjasama dengan grup Rajawali dan

tiga investor asing (NYNEX, AIF dan Mitsui), nama Perusahaan diubah

menjadi PT Excelcomindo Pratama.

Pada September 2005, Perusahaan melakukan penawaran Saham

Perdana (IPO) dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

yang sekarang dikenal sebagai Bursa efek Indonesia (BEI). Pada saat itu,

Perusahaan merupakan anak perusahaan Indocel Holding Sdn. Bhd., yang

sekarang dikenal sebagai Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., yang

seluruh sahamnya dimiliki oleh TM International Sdn. Bhd. (“TMI”)

melalui TM International (L) Limited. Pada tahun 2009, TMI berganti

nama menjadi Axiata group Berhad (“Axiata”) dan di tahun yang sama PT

Excelcomindo Pratama Tbk berganti nama menjadi PT XL Axiata Tbk.

untuk kepentingan sinergi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

61

Saat ini, mayoritas saham XL Axiata dimiliki oleh Axiata melalui

Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd (66,4%) dan sisanya dipegang

oleh publik (33,6%). Dengan demikian, XL Axiata merupakan anak

perusahaan dari Axiata group (“Group”) yang merupakan grup di bidang

telekomunikasi terbesar di Asia. Adapun beberapa anak perusahaan

maupun asosiasi lainnya yang tergabung dalam grup adalah Celcom

(Malaysia), Dialog (Sri Lanka), Robi (Bangladesh), Smart (Cambodia),

Ncell (Nepal), Idea (India), dan M1 (Singapore).

Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi seluler terkemuka di

Indonesia, melalui jangkauan jaringan dan layanan yang luas di seluruh

Indonesia, XL Axiata menyediakan layanan bagi pelanggan ritel dan

menawarkan solusi bisnis untuk pelanggan korporat. Layanan-layanan ini

meliputi Data, Voice, SMS, dan layanan bernilai tambah telekomunikasi

seluler lainnya. XL Axiata mengoperasikan jaringan pada teknologi GSM

900/DCS 1800 dan IMT-2000/3G.

XL Axiata juga memegang Izin Penyelenggaraan Jasa Penyediaan

Konten, Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (ISP), Izin

Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (NAP), Izin penyelenggaraan

Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (VoIP), Izin

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup (Closed Fixed Network/Leased

Line) serta Izin Penyelenggaraan Jasa Pengiriman Uang dan Izin Penerbit

e-money dari Bank Indonesia yang memungkinkan XL Axiata untuk dapat

menyediakan jasa pengiriman uang kepada pelanggannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

62

XL Axiata terus menyediakan kualitas layanan data terbaik bagi

pelanggan dengan meluncurkan dan meningkatkan jaringannya. Jumlah

BTS XL Axiata telah mencapai 101.000 BTS dengan layanan 4G-LTE

yang saat ini tersedia di hampir 360 kota dan wilayah Indonesia dengan

lebih dari 17.000 4G BTS.

XL Axiata terus berinovasi dan merupakan operator telekomunikasi

pertama di Indonesia yang meluncurkan 4,5G Siap dengan spektrum 1.800

MHz.

c. Kegiatan Usaha

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan XL

Axiata adalah untuk melakukan kegiatan dalam usaha penyelenggaraan

jasa telekomunikasi dan/atau jaringan telekomunikasi dan/atau

multimedia. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, XL Axiata dapat

melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

1) Melaksanakan dan menjalankan kegiatan dalam usaha penyediaan

sarana dan penyelenggaraan jasa dan/atau jaringan telekomunikasi

termasuk namun tidak terbatas pada penyelenggaraan jasa telepon dasar

dan jasa multimedia dan penyelenggaraan jaringan bergerak seluler dan

jaringan tetap tertutup.

2) Menyelenggarakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman uang

melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

63

Gambar IV.1 Produk dan Jasa XL Axiata

Sumber: www.idx.co.id (EXCL Annual Report 2017), 2018

3. Smartfren Telecom Tbk.

PT Smartfren Telecom Tbk didirikan pada tanggal 2 Desember 2002

dengan nama PT Mobile-8 Telecom. Perseroan berubah nama mejadi PT

Smartfren Telecom Tbk ada tahun 2011. Saham perseroan tercatat di Bursa

Efek Indonesia pada tanggal 29 November 2006 dengan kode saham FREN.

Per 31 Desember 2017, mayoritas saham perseoran dimiliki oleh PT Bali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

64

Media Telekomunikasi (31,1%), diikuti oleh PT Wahana Inti Nusantara

(29,7%), PT Global Nusa Data (27,4%) dan sisanya dimiliki oleh publik

(11,8%). Perseroan bergerak di bidang penyedia jasa telekomunikasi berbasis

teknologi 4G LTE. Pada tahun 2013, perseroan meluncurkan produk

Prabayar berbasis jaringan CDMA 2000-1X dengan merk FREN. Kemudian

menyudul produk Pascabayar di tahun berikutnya. Perseroan meluncurkan

layanan 3G di bulan Mei 2006. Pada tahun 2009, perseroan meluncurkan

FWA Paskabayar yang disebut Fren Duo. Tahun berikutnya, perseroan

meluncurkan 2 perdana baru yaitu Fren Extra dan Fren Jos. Pada tahun 2011,

perseroan meluncurkan USB Modem. Kemudian pada tahun 2012 perseroan

meluncurkan produk telepon gengam X-Stre@m EVDO Hotspot dan Jambu.

Di tahun yang sama perseorang juga meluncurkan berbagai varian produk

seperti mini router, wireless router, Smartfren Connex EVO. Tahun 2013,

perseroan meluncurkan produk Smartphone Andromax dan layanan data

paket Smart Plan. Tahun 2015, perseroan meluncurkan layanan $G LTE

Advanced dan Smartphone Andromax 4G LTE serta router MiFi. Tahun

2016, perseroan meluncurkan layanan VoiceOverLTE (VoLTE). Tahun

2017, perseroan meluncurkan kartu perdana 4G GSM+ dan perseroan juga

menjadi official telco partner untuk produk iPhone di Indonesia dengan

melakukan penjualan iPhone 7 resmi di Indonesia pada bulan Maret.

4. Indosat Tbk.

PT Indosat Tbk didirikan pada tanggal 10 November 1967 sebagai

perusahaan penanaman modal asing yang menyediakan layanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

65

telekomunikasi internasional di Indonesia. Indosat menyediakan layanan

seluler, data tetap dan layanan broadband nirkabel serta layanan

telekomunikasi tetap, sambungan tetap nirkabel serta saluran telepon tetap,

dan layanan digital. Tahun 1980 Indosat dinasionalisasi dan menjadi Badan

Usaha Milik Negara. Tahun 1994, Indosat menjadi perusahaan publik yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ISAT dan New York

Stock Exchange. Tahun 1995, Indosat mendirikan Telkomsel, perusahaan

patungan bersama dengan PT Telkom. Tahun 2001, masuk dipasar Indonesia

melalui akuisisi mayoritas saham Satelindo dan pendirian PT Indosar

Multimedia Mobile (IM3). Tahun 2008, Ooredo mengakuisisi kepemilikan

STT di PT Indosat Tbk. Tahun 2013, penghapusan pencatatan dari Bursa Efek

New York dan hanya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2014,

peluncuran Layanan Digital Indosat. Tahun 2015, peluncuran indentitas baru

menjadi Indosat Ooredoo dan peluncuran layanan komersial 4G LTE. Produk

dan layanan Indosat antara lain IM3 Ooredoo prabayar dan pascabayar,

outbound roamers, IDD 001, IDD 008, Flat Call 01016, IMX (Indonesia

Mobile Exchange), dan Ideabox dan Ideabox Ventures. Per 31 Desember

2017, mayoritas saham dimiliki oleh Ooredoo Asia Pte. Ltd (65%), publik

(20,71%) dan Republik Indonesia (14,29%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

66

5. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

a. Profil Perusahaan

PT Telkomunikasi Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan

yang bergerak dibidang telekomunikasi dan informasi Media dan

edutaiment Infrastruktur Telekomunikasi. PT Telkomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk berdiri pada tanggal 19 November 1991. Perusahaan milik

BUMN ini telah menjadi perusahaan terbuka (IPO) pada tanggal 14

November 1995. Status kepemilikannya sebesar 52,09% milik Pemerintah

Republik Indonesia dan 47,91% milik publik. PT Telkomunikasi

Indonesia (Persero) Tbk memiliki kode saham TLKM dalam Bursa Efek

Indonesia dan TLK dalam New York Stock Exchange. PT Telkomunikasi

Indonesia (Persero) Tbk memiliki 11 anak perusahaan antara lain, PT

Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Telkom Akses (Telkom Akses),

PT Graha Sarana Duta (GSD), PT Patra Telekomunikasi Indonesia

(Patrakom), PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra), PT Dayamitra

Telekomunikasi (Mitratel), PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), PT

Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT Metranet (Metranet),

PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra), PT PINS

Indonesia (PINS).

b. Sejarah

Telkom didirikan pada 23 Oktober 1856 oleh Pemerintah Belanda,

dengan nama “Post en Telegraafdienst”, kami awalnya merupakan institusi

yang melayani jasa pos dan telegraf. Kehadiran telepon kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

67

menyaingi layanan pos dan telegraf, sehingga kami menjadi Djawatan Pos,

Telegraf dan Telepon (Post, Telegraph en Telepjone Dienst) yang

melayani jasa pos dan telekomunikasi. Sejak 1892, layanan telepon kami

sudah mulai digunakan untuk interlokal dan pada 1929 layanan telepon

kami terkoneksi dengan jaringan internasional.

Institusi kami sebagai Djawatan Pos, Telegraf dan Telekomunikasi

kemudian diambil alih Pemerintah Indonesia dari Belanda setelah

kemerdekaan pada tahun 1945. Melalui Perpu No.19 tahun 1960 dan PP

No.240 tahun 1961, kami berubah bentuk menjadi Perusahaan Negara Pos

dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian melalui PP No.30 tahun 1965,

kami berubah lagi menjadi Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN

Telekomunikasi). Selanjutnya, melalui PP No.36 tahun 1974, kami

menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi Indonesia (Perumtel).

Pada tahun 1991, dengan terbitnya PP No.25 tahun 1991, kami

berubah status menjadi Perusahan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi

Indonesia. Perubahan ini merupakan langkah awal kami menjadi

perusahaan publik. Pada tahun 1995, kami terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE). Pada tahun yang

sama, kami mendirikan Telkomsel untuk merespon maraknya penggunaan

teknologi GSM di tanah air melalui peluncuran Kartu Halo pascabayar.

Pada 1997, Telkomsel telah berhasil membangun jaringan GSM di seluruh

provinsi di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

68

Sepanjang tahun 2000-an, seiring dengan berkembangnya over the

top application (OTT) atau aplikasi digital berbasis internet, kami

melakukan transformasi revolusioner untuk menghadapi disrupsi digital

melalui berbagai pendekatan. Beberapa hal strategis yang kami lakukan

yaitu perubahan portofolio produk dari infoComm ke TIMES, membangun

customercentric organization, mengembangkan infrastruktur,

meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia, dan melakukan inovasi

model bisnis.

Pasar ICT (information and communications) tanah air kian ramai

diperebutkan oleh kompetitor global. Telkom menginisiasi International

Expansion (InEx) sebagai strategi ekspansi bisnis global untuk mencari

sumber pertumbuhan baru di Luar Negeri. Telkom menetapkan footprint

di 11 negara dan melakukan aliansi bisnis dengan perusahaan global.

Kami terus bertransformasi dan berkembang menjadi perusahaan

telekomunikasi berbasis digital (digital telecommunication company)

untuk merespon peluang dan risiko disrupsi di era digital. Disruptive

competitive growth atau pertumbuhan berbasiskan daya saing yang

inovatif dan di luar kebiasaan menjadi landasan strategi kami saat ini dan

untuk tahun-tahun yang akan datang. Hal ini tercermin dari pengembangan

produk dan jasa kami berdampak pada disrupsi industri telekomunikasi,

khususnya yang berbasiskan pada layanan digital.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

69

c. Kegiatan Usaha

Anggaran dasar PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dengan akte

No.16 tanggal 16 Mei 2017 menyebutkan maksud dan tujuan kegiatan

usaha, yaitu melakukan usaha di bidang penyelenggaraan jaringan dan jasa

telekomunikasi, informatika serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya

yang dimiliki Perseroan. Sejalan dengan maksud dan tujuan tersebut, maka

kegiatan usaha kami mencakup :

1) Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan,

mengoperasikan, memasarkan/menjual/menyewakan dan memelihara

jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang luas dengan

memperhatikan ketentuan peraturan perundangan.

2) Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan/menjual

dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam

arti yang luas dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-

undangan

3) Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan

lainnya sejalan dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan

Perseroan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

70

Gambar IV.2 Produk dan Jasa Group Telkom

Sumber: www.idx.co.id (TLKM Annual Report 2017), 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

71

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Variabel dalam penelitian ini adalah return saham harian dari kelima

perusahaan sektor telekomunikasi periode 2014-2018. Data harga saham diambil

dari website www.yahoofinance.com yang kemudian diolah menggunakan

Microsoft Excel menjadi return saham. Dari 5 tahun periode ditemukan sebanyak

1.238 hari perdagangan. Return saham inilah yang akan digunakan dalam pengujian

yaitu uji run test, korelasi dan autokorelasi.

Uji run test digunakan untuk mengetahui apakah return saham beregerak

secara acak atau tidak dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics 23,

return saham dikatakan bergerak secara acak jika nilai sig lebih besar dari 5% dan

bergerak secara tidak ajak jika nilai sig lebih kecil dari 5%.

Uji korelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara harga

saham periode t dengan harga saham pada periode t-1 (sebelumnya). Perhitungan

uji korelasi dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan

software IBM SPSS Statistics 23. Dasar pengambilan keputusannya adalah apabila

nilai signifikan (tingkat sig. < 5%) maka berkorelasi dan harga saham bergerak

secara tidak acak, dan sebaliknya apabila nilai signifikan ( tingkat sig. > 5%) maka

tidak berkorelasi dan harga saham bergerak secara acak. Kemudian untuk pedoman

derajat hubungan, jika nilai korelasi berkisar antara 0,00 s/d 0,20 maka tidak ada

korelasi, 0,21 s/d 0,40 korelasi lemah, 0,41 s/d 0,60 korelasi sedang, 0,61 s/d 0,80

korelasi kuat, dan 0,81 s/d 1,00 berkorelasi sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

72

Sedangkan uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi

antara harga saham periode t dengan harga saham pada periode t-1 (sebelumnya).

Perhitungan uji autokorelasi dalam penelitian ini akan dilakukan dengan

menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 23. Data return saham

dikatakan tidak terdapat autokorelasi jika nilai DW > DU dan (4-DW) > DU atau

bisa dinotasikan juga sebagai berikut: (4-DW) > DU < DW.

A. Analisis Data

Data harga saham diambil dari website www.yahoofinance.com

dengan mengunduh file berekstensi .csv yang kemudian diubah ke file

excel. Data harga saham yang diambil adalah harga saham harian

sebanyak 1.238 hari yang terhitung mulai tanggal 3 Januari 2014 hingga

31 Desember 2018. Setelah data harga saham sudah dalam bentuk excel

langkah selanjutnya adalah menghitung return saham dengan rumus,

harga saham saat ini dikurangi dengan harga saham kemarin dan dibagi

dengan harga saham kemarin. Hasil dari return saham inilah yang akan

digunakan untuk olah data dalam uji run test, korelasi dan autokorelasi

dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics 23.

Dari kelima perusahaan sektor telekomunikasi ini ternyata saham

dari Bakrie Telecom Tbk merupakan saham tidur. Harga saham yang

tidak pernah berubah sejak Desember 2012 ini biasa disebut dengan

saham yang tertidur. Oleh karena itu disini peneliti tidak memasukkan

Bakrie Telecom Tbk kedalam analisis data sehingga hanya ada empat

perusahaan yang akan dianalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

73

1. XL Axiata Tbk.

Dari sebanyak 1.238 hari perdagangan dapat diketahui bahwa

harga rata-rata saham XL Axiata Tbk adalah Rp 3.572,031 per lembar,

dan harga tertinggi pada Rp 6.830,76 per lembar serta harga terendah

pada Rp 1.750 per lembarnya. Berikut ini adalah hasil uji menggunakan

software IBM SPSS Statistics 23.

Tabel V.1 Hasil Run Test XL Axiata Tbk

EXCL

Test Valuea .00

Cases < Test Value 590

Cases >= Test Value 648

Total Cases 1238

Number of Runs 632

Z .761

Asymp. Sig. (2-tailed) .446

a. Median

Sumber : Output SPSS (2019)

Tabel V.1 di atas merupakan hasil output dari uji run test

perusahaan XL Axiata Tbk. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa nilai

dari asymp sig (2-tailed) adalah 0,446. Hasil asymp sig (2-tailed) ini

lebih besar dari 5% yang menunjukkan bahwa return saham XL Axiata

Tbk bergerak secara acak (random).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

74

Tabel V.2 Hasil Korelasi XL Axiata Tbk

t EXCL t-1 EXCL

Pearson

Correlation 1 0.008

t EXCL

Sig. (2-tailed) 0.766

N 1238 1238

t-1 EXCL Pearson

Correlation 0.008 1

Sig. (2-tailed) 0.766

N 1238 1238

Sumber : Output SPSS (2019)

Sedangkan Tabel V.2 di atas merupakan hasil output dari uji

korelasi perusahaan XL Axiata Tbk. Olah data dari return saham

periode t dengan periode t-1 menghasilkan nilai korelasi 0,008, nilai Sig

(2-tailed) 0,766 dari data (N) sebanyak 1.238. Hasil uji menunjukkan

bahwa nilai Sig (2-tailed) lebih besar dari 5% yang berarti tidak adanya

hubungan antara return saham periode t dengan periode t-1 dan nilai

korelasinya berada diantara 0,00 s/d 0,20 yang juga menunjukkan

bahwa tidak ada korelasi diantara keduanya.

Tabel V.3 Hasil Autokorelasi XL Axiata Tbk

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .008a .000 -.001 .02848 1.999

a. Predictors: (Constant), t-1 EXCL

b. Dependent Variable: t EXCL

Sumber : Output SPSS (2019)

Tabel V.3 di atas merupakan hasil output dari uji autokorelasi

perusahaan XL Axiata Tbk. Output SPSS tersebut menghasilkan nilai

Durbin Watson (DW) sebesar 1,999. Nilai Durbin Watson tabel untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

75

N=1.250 (hasil pembulatan N=1.238), K=2, adalah DU= 1,90678 dan

DL= 1,90542. Hasil uji di atas menunjukkan bahwa nilai DW= 1,999

lebih besar dari nilai DU dan (4-DW)= 2,001 lebih besar dari nilai DU

atau nilai 2,001 > 1,90678 < 1,999. Berdasarkan uji Durbin Watson ini

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi yang

menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara return saham XL

Axiata Tbk periode t dengan periode t-1.

2. Smartfren Telecom Tbk.

Dari sebanyak 1.238 hari perdagangan dapat diketahui bahwa

harga rata-rata saham Smartfren Telecom Tbk adalah Rp 65 per lembar,

dan harga tertinggi pada Rp 162,36 per lembar serta harga terendah

pada Rp 49,805 per lembarnya. Berikut ini adalah hasil uji

menggunakan software IBM SPSS Statistics 23.

Tabel V.4 Hasil Run Test Smartfren Telecom Tbk

FREN

Test Valuea .00

Cases < Test Value 364

Cases >= Test Value 874

Total Cases 1238

Number of Runs 487

Z -1.915

Asymp. Sig. (2-tailed) .056

a. Median

Sumber : Output SPSS (2019)

Tabel V.4 di atas merupakan hasil output dari uji run test

perusahaan Smartfren Telecom Tbk. Hasil uji menunjukkan bahwa

nilai dari asymp sig (2-tailed) adalah 0,056. Hasil asymp sig (2-tailed)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

76

ini lebih besar dari 5% yang menunjukkan bahwa return saham

Smartfren Telecom Tbk bergerak secara acak (random).

Sumber : Output SPSS (2019)

Sedangkan Tabel V.5 di atas merupakan hasil output dari uji

korelasi perusahaan Smartfren Telecom Tbk. Olah data dari return

saham periode t dengan periode t-1 menghasilkan nilai korelasi negatif

(-0,100), nilai Sig (2-tailed) 0,000 dari data (N) sebanyak 1.238. Hasil

uji menunjukkan bahwa nilai Sig (2-tailed) lebih kecil dari 5% yang

berarti adanya hubungan antara return saham periode t dengan periode

t-1 dan nilai korelasinya berada diantara 0,81 s/d 1,00 yang juga

menunjukkan adanya korelasi sempurna diantara keduanya. Tanda

negatif dalam nilai korelasi menunjukkan adanya hubungan berlawanan

arah. Berdasarkan uji korelasi ini maka dapat disimpulkan bahwa return

saham Smartfren Telecom Tbk periode t dengan periode t-1 berkorelasi.

Tabel V.5 Hasil Korelasi Smartfren Telecom Tbk

t FREN t-1 FREN

t FREN Pearson Correlation 1 -.100**

Sig. (2-tailed) 0

N 1238 1238

t-1 FREN Pearson Correlation -.100** 1

Sig. (2-tailed) 0

N 1238 1238

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

77

Sumber : Output SPSS (2019)

Tabel V.6 di atas merupakan hasil output dari uji autokorelasi

perusahaan Smartfren Telecom Tbk. Output SPSS tersebut

menghasilkan nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,988. Nilai Durbin

Watson tabel untuk N=1.250 (hasil pembulatan N=1.238), K=2, adalah

DU= 1,90678 dan DL= 1,90542. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai

DW= 1,988 lebih besar dari nilai DU dan (4-DW)= 2,012 lebih besar

dari nilai DU atau nilai 2,012 > 1,90678 < 1,988. Berdasarkan uji

Durbin Watson ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

autokorelasi yang menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara

return saham Smartfren Telecom Tbk periode t dengan periode t-1.

3. Indosat Tbk.

Dari sebanyak 1.238 hari perdagangan dapat diketahui bahwa

harga rata-rata saham Indosat Tbk adalah Rp 4.843,587 per lembar, dan

harga tertinggi pada Rp 7.500 per lembar serta harga terendah pada di

Rp 1.685 per lembarnya. Berikut ini adalah hasil uji menggunakan

software IBM SPSS Statistics 23.

Tabel V.6 Hasil Autokorelasi Smartfren Telecom Tbk

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-

Watson

.100a 0.01 0.009 0.03358 1.988

a. Predictors: (Constant), t-1 FREN

b. Dependent Variable: t FREN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

78

Tabel V.7 Hasil Run Test Indosat Tbk

ISAT

Test Valuea .00

Cases < Test Value 543

Cases >= Test Value 695

Total Cases 1238

Number of Runs 568

Z -2.464

Asymp. Sig. (2-tailed) .014

a. Median

Sumber : Output SPSS (2019)

Tabel V.7 di atas merupakan hasil output dari uji run test

perusahaan Indosat Tbk. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai dari asymp

sig (2-tailed) adalah 0,014. Hasil asymp sig (2-tailed) ini lebih kecil dari

5% yang menunjukkan bahwa return saham Indosat Tbk tidak bergerak

secara acak (random).

Sumber : Output SPSS (2019)

Sedangkan Tabel V.8 di atas merupakan hasil output dari uji

korelasi perusahaan Indosat Tbk. Olah data dari return saham periode t

dengan periode t-1 menghasilkan nilai korelasi 0,039, nilai Sig (2-

tailed) 0,170 dari data (N) sebanyak 1.238. Hasil uji menunjukkan

Tabel V.8 Hasil Korelasi Indosat Tbk

t ISAT t-1 ISAT

t ISAT Pearson

Correlation 1 0.039

Sig. (2-tailed) 0.17

N 1238 1238

t-1 ISAT Pearson

Correlation 0.039 1

Sig. (2-tailed) 0.17

N 1238 1238

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

79

bahwa nilai Sig (2-tailed) lebih besar dari 5% yang berarti tidak adanya

hubungan antara return saham periode t dengan periode t-1 dan nilai

korelasinya berada diantara 0,00 s/d 0,20 yang juga menunjukkan

bahwa tidak ada korelasi diantara keduanya. Berdasarkan uji Korelasi

ini maka dapat disimpulkan bahwa return saham Indosat Tbk periode t

dengan periode t-1 tidak berkorelasi.

Tabel V.9 Hasil Autokorelasi Indosat Tbk

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-

Watson

.039a 0.002 0.001 0.01919 2.002

a. Predictors: (Constant), t-1 ISAT

b. Dependent Variable: t ISAT

Sumber : Output SPSS (2019)

Tabel V.9 di atas merupakan hasil output dari uji autokorelasi

perusahaan Indosat Tbk. Output SPSS tersebut menghasilkan nilai

Durbin Watson (DW) sebesar 2,002. Nilai Durbin Watson tabel untuk

N=1.250 (hasil pembulatan N=1.238), K=2, adalah DU= 1,90678 dan

DL= 1,90542. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai DW= 2,002 lebih

besar dari nilai DU dan (4-DW)= 1,998 lebih besar dari nilai DU atau

nilai 1,998 > 1,90678 < 2,002. Berdasarkan uji Durbin Watson ini maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi yang

menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara return saham

Indosat Tbk periode t dengan periode t-1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

80

4. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Dari sebanyak 1.238 hari perdagangan dapat diketahui bahwa

harga rata-rata saham Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk adalah

Rp 3.464,895 per lembar, dan harga tertinggi pada Rp 4.800 per lembar

serta harga terendah pada Rp 2.070 per lembarnya. Berikut ini adalah

hasil uji menggunakan software IBM SPSS Statistics 23.

Sumber : Output SPSS (2019)

Tabel V.10 di atas merupakan hasil output dari uji run test

perusahaan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Hasil uji

menunjukkan bahwa nilai dari asymp sig (2-tailed) adalah 0,764. Hasil

asymp sig (2-tailed) ini lebih besar dari 5% yang menunjukkan bahwa

return saham Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk bergerak secara

acak (random).

Tabel V.10 Hasil Run Test

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

TLKM

Test Valuea .00

Cases < Test Value 516

Cases >= Test Value 722

Total Cases 1238

Number of Runs 608

Z .301

Asymp. Sig. (2-tailed) .764

a. Median

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

81

Tabel V.11 Hasil Korelasi

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

t TLKM t-1 TLKM

t TLKM Pearson

Correlation 1 -0.034

Sig. (2-tailed) 0.233

N 1238 1238

t-1 TLKM Pearson

Correlation -0.034 1

Sig. (2-tailed) 0.233

N 1238 1238

Sumber : Output SPSS (2019)

Sedangkan Tabel V.11 di atas merupakan hasil output dari uji

korelasi perusahaan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Olah

data dari return saham periode t dengan periode t-1 menghasilkan nilai

korelasi -0,034 , nilai Sig (2-tailed) 0,233 dari data (N) sebanyak 1.238.

Hasil uji menunjukkan bahwa nilai Sig (2-tailed) lebih besar dari 5%

yang berarti tidak adanya hubungan antara return saham periode t

dengan periode t-1 dan nilai korelasinya berada diantara 0,00 s/d 0,20

yang juga menunjukkan bahwa tidak ada korelasi diantara keduanya.

Berdasarkan uji Korelasi ini maka dapat disimpulkan bahwa return

saham Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk periode t dengan

periode t-1 tidak berkorelasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

82

Tabel V.12 Hasil Autokorelasi

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-

Watson

.034a 0.001 0 0.01618 2.010

a. Predictors: (Constant), t-1 TLKM

b. Dependent Variable: t TLKM

Sumber : Output SPSS (2019)

Tabel V.12 di atas merupakan hasil output dari uji autokorelasi

perusahaan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Output SPSS

tersebut menghasilkan nilai Durbin Watson (DW) sebesar 2,006. Nilai

Durbin Watson tabel untuk N=1.250 (hasil pembulatan N=1.238), K=2,

adalah DU= 1,90678 dan DL= 1,90542. Hasil uji menunjukkan bahwa

nilai DW= 2,010 lebih besar dari nilai DU dan (4-DW)= 1,99 lebih

besar dari nilai DU atau 1,99 > 1,90678 < 2,010. Berdasarkan uji Durbin

Watson ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi

yang menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara return saham

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk periode t dengan periode t-1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

83

B. Pembahasan

1. Run Test

Tabel V.13 Hasil Run Test Perusahaan Sektor Telekomunikasi

No Kode Nama Asymp Sig. (2-tailed)

1 EXCL XL Axiata Tbk. 0,446

2 FREN Smartfren Telecom Tbk. 0,056

3 ISAT Indosat Tbk. 0,014

4 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 0,764

Sumber: Output SPSS yang telah diolah (2019)

Tabel V.13 di atas merupakan hasil run test mengenai uji random

walk dari keempat perusahaan yang termasuk dalam sektor

telekomunikasi periode 2014-2018.

Tabel di atas menunjukkan bahwa XL Axiata Tbk memiliki nilai

signifikansi 0,446, Smartfren Telecom Tbk 0,056, Indosat Tbk 0,014

dan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 0,764. Dari keempat

perusahaan sektor telekomunikasi di atas, dapat dilihat bahwa hanya

Indosat Tbk yang memiliki nilai signifikansi dibawah 5%. Hasil ini

menunjukkan bahwa return saham pada perusahaan Indosat Tbk

bergerak secara tidak acak, sedangkan ketiga perusahaan lainnya

memiliki nilai signifikansi di atas 5% yang menunjukkan bahwa return

saham bergerak secara acak. Dari kedua penjelasan ini maka dapat

disimpulkan bahwa kondisi pasar modal di Indonesia (khususnya

saham-saham sektor telekomunikasi) sudah efisien dalam bentuk

lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

84

2. Korelasi

Tabel V.14 Hasil Korelasi Perusahaan Sektor Telekomunikasi

No Kode Nama Sig (2-tailed)

1 EXCL XL Axiata Tbk. 0,766

2 FREN Smartfren Telecom Tbk. 0,000

3 ISAT Indosat Tbk. 0,170

4 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 0,233

Sumber: Output SPSS yang telah diolah (2019)

Tabel V.14 di atas merupakan hasil korelasi yang menunjukkan

apakah terdapat korelasi antara harga saham periode t dengan harga

saham pada periode t-1 dari keempat perusahaan yang termasuk dalam

sektor telekomunikasi periode 2014-2018.

Tabel di atas menunjukkan bahwa XL Axiata Tbk memiliki nilai

signifikansi 0,766, Smartfren Telecom Tbk 0,000, Indosat Tbk 0.170,

dan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 0,233. Dari keempat

perusahaan sektor telekomunikasi di atas, dapat dilihat bahwa hanya

Smartfren Telecom Tbk. yang memiliki nilai signifikansi dibawah 5%.

Hasil ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara return saham

periode t dengan periode t-1 Smarfren Telecom Tbk yang berarti return

saham bergerak secara tidak acak, sedangkan ketiga perusahaan lainnya

memiliki nilai signifikansi di atas 5% yang menunjukkan bahwa tidak

adanya hubungan antara return saham periode t dengan periode t-1

yang berarti return saham dari ketiga perusahaan ini bergerak secara

acak.

Selain itu untuk meyakinkan hasil dari uji korelasi ini juga dapat

dilihat melalui diagram scatterplot sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

85

Gambar V.1 Diagram Scatterplot XL Axiata Tbk

Sumber: Output SPSS (2019)

Gambar V.1 di atas merupakan diagram scatterplot XL Axiata

Tbk. Hasil scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik dalam

gambar tersebut membentuk pola yang mengumpul dan tidak

menujukkan adanya pola berbentuk garis. Hal ini menunjukkan bahwa

tidak adanya korelasi antara return saham periode t dengan periode t-1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

86

Gambar V.2 Diagram Scatterplot Smartfren Telecom Tbk

Sumber: Output SPSS (2019)

Gambar V.2 di atas merupakan diagram scatterplot Smartfren

Telecom Tbk. Hasil scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik

dalam gambar tersebut membentuk pola yang mengumpul dan ada

sebagian titik-titik yang membentuk pola garis dari kiri atas kekanan

bawah. Jika dilihat dari hasil korelasi sebelumnya, pola yang

membentuk garis ini memang mendukung hasil korelasi negatif 0,1

yang menunjukkan adanya hubungan yang terbalik. Namun pola garis

ini tidak terlalu jelas jika dibandingkan dengan titik-titik yang

membentuk pola mengumpul ditengah. Oleh karena itu jika dilihat

menggunakan diagram scatterplot ini cenderung menunjukkan bahwa

tidak adanya korelasi antara return saham periode t dengan periode t-1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

87

Gambar V.3 Diagram Scatterplot Indosat Tbk

Sumber: Output SPSS (2019)

Gambar V.3 di atas merupakan diagram scatterplot Indosat Tbk.

Hasil scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik dalam gambar

tersebut membentuk pola yang mengumpul dan tidak menujukkan

adanya pola berbentuk garis. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya

korelasi antara return saham periode t dengan periode t-1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

88

Gambar V.4 Diagram Scatterplot Telekomunikasi

Indonesia (Persero) Tbk

Sumber: Output SPSS (2019)

Gambar V.4 di atas merupakan diagram scatterplot Indosat Tbk.

Hasil scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik dalam gambar

tersebut membentuk pola yang mengumpul dan tidak menujukkan

adanya pola berbentuk garis. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya

korelasi antara return saham periode t dengan periode t-1.

Dari berbagai penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kondisi pasar modal di Indonesia (khususnya saham-saham sektor

telekomunikasi) sudah efisien dalam bentuk lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

89

3. Autokorelasi

Tabel V.15 Hasil Autokorelasi

Perusahaan Sektor Telekomunikasi

No Kode Nama Durbin-

Watson

1 EXCL XL Axiata Tbk. 1,999

2 FREN Smartfren Telecom Tbk. 1,988

3 ISAT Indosat Tbk. 2,002

4 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 2,010

Sumber: Output SPSS yang telah diolah (2019)

Tabel V.15 di atas merupakan hasil autokorelasi yang

menunjukkan apakah terdapat autokorelasi antara harga saham

periode t dengan harga saham pada periode t-1 dari keempat perusahaan

yang termasuk dalam sektor telekomunikasi periode 2014-2018.

Tabel di atas menunjukkan nilai Durbin Watson dari keempat

perusahaan sektor telekomunikasi. XL Axiata Tbk memiliki nilai DW

1,999, Smartfren Telecom Tbk 1,988, Indosat Tbk 2,002, dan

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 2,010. Dari hasil di atas dapat

dilihat bahwa keempat perusahaan tersebut memiliki nilai DW lebih

besar dari pada DU dan nilai (4-DW) lebih besar dari pada DU atau (4-

DW) > DU < DW. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi

autokorelasi antara return saham periode t dengan periode t-1.

Berdasarkan hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa kondisi pasar

modal di Indonesia (khususnya saham-saham sektor telekomunikasi)

sudah efisien dalam bentuk lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

90

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Penelitian tentang Pengujian Efisiensi Pasar Modal Bentuk Lemah pada Saham-

Saham Sektor Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia pada periode 2014-2018

dengan menggunakan 3 metode yaitu run test, korelasi, dan autokorelasi.

a. Berdasarkan hasil uji menggunakan run test dengan data return saham

keempat perusahaan telekomunikasi periode 2014-2018, hanya perusahaan

Indosat Tbk yang return sahamnya bergerak secara tidak acak. Hasil ini

menunjukkan bahwa saham-saham sektor telekomunikasi bergerak secara

acak. Maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal di Indonesia (khususnya

saham-saham sektor telekomunikasi) sudah efisien dalam bentuk lemah.

b. Berdasarkan hasil uji menggunakan uji korelasi dengan data return saham

keempat perusahaan telekomunikasi periode 2014-2018, hanya Smartfren

Telecom Tbk yang return saham periode t dan t-1 memiliki hubungan. Jika

dilihat menggunakan diagram scatterplot keempat perusahaan ini cenderung

menunjukkan tidak adanya hubungan antara return periode t dengan periode

t-1. Hasil ini menunjukkan bahwa saham-saham sektor telekomunikasi pada

periode t dengan periode t-1 tidak berkorelasi. Maka dapat disimpulkan

bahwa pasar modal di Indonesia (khususnya saham-saham sektor

telekomunikasi) sudah efisien dalam bentuk lemah.

c. Berdasarkan hasil uji menggunakan uji autokorelasi dengan data return

saham keempat perusahaan telekomunikasi periode 2014-2018, seluruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

91

perusahaan memiliki nilai DW lebih besar dari DU dan (4-DW) lebih besar

dari pada DU atau (4-DW) > DU < DW. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak

terdapat autokorelasi antara return saham periode t dengan periode t-1. Maka

dapat disimpulkan bahwa pasar modal di Indonesia (khususnya saham-saham

sektor telekomunikasi) sudah efisien dalam bentuk lemah.

B. Saran

a. Penelitian sejenis selanjutnya diharapkan menggunakan alat analisis yang

yang lebih banyak dan bervariasi yang tidak terdapat dalam penelitian ini

seperti studi peristiwa.

b. Penelitian sejenis selanjutnya juga diharapkan menggunakan sampel

perusahaan yang sedang diminati dan lebih banyak karena jika ingin

menyimpulkan berdasarkan rata-rata maka hasilnya akan menjadi kurang

meyakinkan, misalnya sektor perbankan atau sektor barang konsumsi.

C. Keterbatasan

Keterbatasan pada penelitian ini adalah jumlah sampel perusahaan yang berada

pada sektor telekomunikasi yang seharusnya ada lima hanya menjadi empat

karena data perusahaan yang tidak lengkap sehingga hasil penelitian kurang

mencerminkan sektor tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

92

DAFTAR PUSTAKA

Bodie, Zvie. Alex, Kane, & Alan J. Marcus. 2014. Manajemen Portofolio dan

Investasi. Edisi 9. Jakarta Selatan: McGraw-Hill Education (Asia) dan

Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2018. Analisis Investasi dan Aplikasinya. Edisi 2. Jakarta Selatan:

Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. 2017.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kesebelas.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Husnan, Suad. 2015. Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas. Edisi 5.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Khajar, Ibnu. 2008. “Pengujian Efisiensi dan Peningkatan Efisiensi Bentuk Lemah

Bursa Efek Indonesia pada saat dan Sesudah Krisis Moneter pada Saham-

saham LQ-45”. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Tahun 1. No 3.

Nasruldin. 2011. Pengujian Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Lemah Pasar Modal di

Indonesia Periode 2009-2010. Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah. Jakarta.

Samsul, Mohamad. 2015. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Edisi 2. Jakarta:

Erlangga.

Satria, Muhammad. 2017. Pengujian Efisiensi Pasar Modal Bentuk Lemah di

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ-45. Universitas

Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Data Ekonomi Dengan Menggunakan SPSS.

Jakarta: PT Indeks.

Suteja, Jaja, & Ardi, Gunardi. 2016. Manajemen Investasi dan Portofolio.

Bandung: Refika Aditama

Tandelilin, Eduardus. 2017. Pasar Modal : Manajemen Portofolio & Investasi.

Yogyakarta: PT Kanisius.

Zubir, Zalmi. 2011. Manajemen Portofolio Penerapannya Dalam Investasi Saham.

Jakarta: Salemba Empat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL BENTUK LEMAH …repository.usd.ac.id/34602/2/152214202_full.pdfkapitalisasi Pasar Modal Indonesia pada 1977 hanya sebesar Rp 2,73 miliar. "Namun, per

93

Bimo, Suseno. 2012. “Uji Runs Test”. www.statistikolahdata.com. diakses pada 26

Februari 2019.

Bursa Efek Indonesia. 2018. “Sejarah dan Milestone”. www.idx.co.id. diakses pada

8 Oktober 2018.

Ciputrauceo. 2016. “Pengertian Korelasi dan macam-macam Korelasi”.

www.ciputrauceo.net. diakses pada 26 Februari 2019.

Damanik, Caroline. 2018. “Tahun Politik, Saham-saham Apa Saja yang Perlu

Dicermati?”. ekonomi.kompas.com. diakses pada 8 Oktober 2018.

Hidayat, Anwar. 2017. “Penjelasan Teknik Purposive Sampling”.

www.statistikian.com. diakses pada 17 Oktober 2018.

Hidayat, Anwar. 2017. “Pengertian dan Penjelasan Uji Autokorelasi Durbin

Watson”. www.statistikian.com. diakses pada 18 Maret 2019.

Pitoko, Ridwan Aji. 2018. “Ulang Tahun Ke-41, Kapitalisasi Pasar Modal

Indonesia Tembus Rp 6.870,7 Triliun”. ekonomi.kompas.com. diakses

pada 8 Oktober 2018.

Raharjo, Sahid. 2013. “Uji Analisis Korelasi dengan Program SPSS”.

www.konsistensi.com. diakses pada 26 Februari 2019.

Raharjo, Sahid. 2014. “ Analisis Korelasi dengan SPSS”. www.spssindonesia.com.

diakses pada 26 Februari 2019

Sahamok. 2019. “BEI”. www.sahamok.com. diakses pada 17 Februari 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI