URGENSI PENGUATAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) DENGAN

STANDARISASI UPAH NASIONAL

OLEH

SUBIYANTO,SH

ANGGOTA DJSN RI UNSUR PEKERJA

3 PILAR SJSN YANG KUAT

UNTUK MEMBERIKAN MEMBERIKAN MANFAAT YANG LAYAK, MANUSIAWI DAN BERMARTABAT

1. PERLUASAN PESERTA = AKUMULASI DANA

2. UPAH RIIL = STANDARISASI UPAH NASIONAL

3. BESARAN IURAN = MANFAAT

PROBLEMATIKA SJSN INDONESIA 1.BPJS KESEHATAN > JKN a. DEFISIT PEMBIAYAAN MAKIN MEMBESAR b. MASIH TERDAPAT IURAN PPU LEBIH RENDAH DARI PBI YANG BELUM SESUAI

DENGAN STANDAR BIAYA KESEHATAN c. PELAYANAN JKN YANG BELUM BAIK KRN INFRASTRUKTUR KESEHATAN MASIH

KURANG & BIAYA KESEHATAN SISTEM INACBGS YG MASIH RENDAH d. FRAUD PPU KRN JAMKESDA BLM INTEGRASI KE JKN e. MASALAH COB YANG BLM TUNTAS f. MASIH ADA BUMN YG BLM PATUHI UU BPJS KESEHATAN 2.BPJS KETENAGAKERJAAN > (JP, JHT,JKK & JKM)

a.JML PESERTA ± 48 % DARI JML PPU 45 JT (*).75 JT PEKERJA INFORMAL SEBAGAI PPU BLM TERGARAP b.PDS TK c.PDS Upah d.KLAIM RASIO JHT TINGGI (60%-70%) e.MANFAAT JP BLM MEMENUHI KHL f.TURN OVER PESERTA TINGGI

PROBLEMTIKA PENETAPAN UPAH INDONESIA 1. REGULASI PENGUPAHAN INDONESIA SAAT INI BELUM

MAMPU MENJAWAB PERMASALAHAN PENGUATAN SJSN 2. PELAKSANA KEBIJAKAN PENGUPAHAN MASIH PARSIAL

DAN TERJADI POLITISASI 3. BELUM SEMUA DEWAN PENGUPAHAN DI KABUPATEN-

KOTA / PROVINSI DIWAKILI UNSUR, BELUM DIDUKUNG DENGAN INFRA STRUKTUR DAN SDM YG MEMADAI UNTUK DEWAN PENGUPAHAN SEBAGAI LEMBAGA YANG SANGAT STRATEGIS

4. SIKAP & BUDAYA DEWAN PENGUPAHAN DI SELURUH INDONESIA YG BLM BERPIKIR OUT OFF THE BOX, MENANG KALAH DAN EGO SEKTORAL

5. LEMBAGA-LEMBAGA LKS DAN DEWAN PENGUPAHAN BLM MENJADI BAGIAN DLM SISTEM PEMBANGUN SEHINGGA BUDGET OPERASIONALNYA BLM LAYAK

GAMBARAN PERBEDAAN UPAH MINIMUM 34 PROVINSI INDONESIA (DATA BPS TH 2017)

1.Aceh Rp. 2.500.000,-

2.Sumatera Barat Rp. 1.949.284,-

3.Jambi Rp. 2.063.000,-

4.Sumatera Selatan Rp. 2.388.000,-

5.Bangka Belitung Rp. 2.534.673‎,-

6.Bengkulu Rp. 1.730.000,-

7.Banten Rp. 1.931.180‎,-

8.Bali Rp. 1.956.727‎,-

9.NTB (Nusa Tenggara Barat) Rp.

1.631.245,-

10.Kalimantan Selatan Rp. 2.258.000,-

11.Kalimantan Tengah Rp. 2.222.986,-

12.Kalimantan Timur Rp. 2.339.556,-

13.Gorontalo Rp. 2.030.000,-

14.Sulawesi Utara Rp. 2.598.000,-

15.Sulawesi Tenggara Rp. 2.002.625,-

16Sulawesi Tengah Rp. 1.807.775,-

17.Sulawesi Selatan Rp. 2.500.000,-

18.Sulawesi Barat Rp. 2.017.780,-

19.Maluku Rp. 1.925.000,-

20.Riau Rp. 2.266.722‎,-

21.Sumatera Utara Rp. 1.961.354,-

22.Lampung Rp. 1.908.447,-

23.NTT – Nusa Tenggara Timur Rp. 1.650.000,-

24.Kalimantan Barat Rp. 1.882.900,-

25.Papua Rp. 2.663.646,-

26.Papua Barat Rp. 2.416.855,-

27.Maluku Utara Rp. 1.975.000,-

28.Kepulauan Riau Rp. 2.358.454‎,-

29.DKI Jakarta Rp. 3.355.750,-

30.Jawa Barat Rp. 1.420.624,-

31.Jawa Timur Rp. 1.388.000,-

32.Jawa Tengah Rp. 1.367.000,-

33.DI Jogjakarta – Rp. 1.337.645,-

34.Kalimantan Utara Rp. 2.358.800,-

UPAH MINIMUM PROVINSI TAHUN 2017

PROBLEM SERIUS SJSN INDONESIA 1. BAGAIMANA RELEVANSINYA IURAN BPJS

KESEHATAN PPU UNTUK JKN YG LAYAK & MANUSIAWI ??

2. BAGAIMANA RELEVANSINYA IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK MANFAAT JP & JHT YG LAYAK & MANUSIAWI ??

3.BAGAIMANA PERAN SJSN DLM PENGUATAN KEMANDIRIAN EKONOMI INDONESIA ??

QUESTION MARK UNTUK INDONESIA DENGAN BASE ON ANGKA PERTUMBUHAN EKONOMI

1.BAGAIMANA PERBANDINGAN JAMSOS INDONESIA DENGAN NEGARA2 ASEAN ??

2.BAGAIMANA PERBANDINGAN RATA2 UPAH INDONESIA

DENGAN NEGARA2 ASEAN ?? 3.BAGAIMANA INDEK PERLINDUNGAN SOSIAL INDONESIA

DENGAN NEGARA2 ASEAN ?? 4.BAGAIMANA PERAN JAMINAN SOSIAL INDONESIA DAPAT

MENJADI PILAR KEMANDIRIAN BANGSA INDONESIA UNTUK PEMBANGUNAN YANG MENSEJAHTERAHKAN ??

TIGA PILAR

PENSIUN

TABUNGAN PEGAWAI NEGARA

YANG TERSEDIA TABUNGAN

WAJIB TABUNGAN SUKARELA

MANFAAT PASTI MANFAAT PASTI / IURAN PASTI

DANA PENSIUN PERENCANAAN TABUNGAN SKEMA PENSIUN PEGAWAI PEMERINTAH

DANA JAMINAN SOSIAL DANA PENSIUN SWASTA

**DANA TABUNGAN NASIONAL

Motivasi

Gizi & Kesehatan

Ketenangan Kerja

Pengetahuan

&

Keterampilan

Upah

&

JAM

SOS

Produktivitas

Latar Belakang

Pendidikan

Pelatihan

Pengalaman

Kerja Teknologi

Hubungan antara Kesejahteraan dan Produktivitas dengan Peningkatan daya saing bangsa

NEGARA MAJU KRN DUKUNGAN JAMINAN SOSIAL KUAT

REKOMENDASI PENGUATAN SJSN UNTUK MANFAAT YANG LAYAK DAN MANUSIAWI

1.PERLU REGULASI PENGUPAHAN NASIONAL YANG BERBASIS PADA FILOSOPI KEADILAN DAN PEKERJA SEBAGAI MITRA DLM BERBAGI DENGAN DASAR PRODUKTIVITAS DAN LABOR COST (SUPAYA TDK TERJADI KESENJANGAN UPAH)

2.DEPENAS DIRUBAH JADI DEWAN PENGUPAHAN REPUBLIK INDONESIA YANG MERUPAKAN REPRESENTASI KETERWAKILAN UNSUR DARI BERBAGAI DAERAH INDONESIA DENGAN PEMBAGIAN BERDASARKAN PULAU (JAWA,SUMATERA,KALIMANTAN,SULAWESI,MALUKU,BALI-NTB-NTT DAN PAPUA) DENGAN BUDGET APBN

3.URGENSI PELAKSANAAN IURAN JAMINAN PENSIUN SESUAI REKOMENDASI DJSN YAITU 8% (3% PEKERJA dan 5% PENGUSAHA) HARUS SEGERA DILAKSANAKAN

4.URGENSI STANDARISASI UPAH LAYAK NASIONAL (JAWA,SUMATERA,KALIMANTAN,SULAWESI,MALUKU,BALI-NTB-NTT DAN PAPUA) HARUS SEGERA DILAKSANAKAN

LANDASAN FILOSOPI HUBUNGAN INDUSTRIAL SEBAGAI CITA-CITA BERSAMA

TERWUJUDNYA KEADILAN

PEMERINTAH

(MEMBUAT REGULASI & PENEGAKAN

HUKUM)

INDONESIA JAYA

KEHIDUPAN PEKERJA

INDONESIA YG ADIL,SEJAHTERA &

BERMARTABAT

DIALOG SOSIAL (HUBUNGAN

INDUSTRIAL YG HARMONIS, DINAMIS &

BERKEADILAN)

SIKAP TAKE & GIVE

PENGUSAHA MAJU

TERIMA KASIH