penggunaan obat nyamuk

11
PENGGUNAAN OBAT NYAMUK Pada Riskesdas 2013 disajikan data kesehatan lingkungan salah satunya adalah perilaku rumah tangga berkaitan dengan risiko penyebaran penyakit tular vektor (DBD, malaria). Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan pengamatan langsung di lapangan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menyajikan keadaan kesehatan lingkungan menurut provinsi, tempat tinggal dan kuintil indeks kepemilikan. Berikut adalah data proporsi rumah tangga berdasarkan perilaku mencegah gigitan nyamuk - Indonesia, 2013. (Hazel, 2013). Proporsi tertinggi dalam upaya pencegahan gigitan nyamuk adalah dengan menggunakan obat anti nyamuk bakar (48,4%), diikuti oleh penggunaan kelambu (25,9%), repelen (16,9%), insektisida (12,2%), dan kasa nyamuk (8,0%). Menurut karakteristik, proporsi penggunaan obat anti nyamuk bakar di perdesaan (50,0%) lebih tinggi dibanding di perkotaan (46,9%). Demikian juga penggunaan

Upload: siti-nursayyidah

Post on 19-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penggunaan Obat Nyamuk

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN OBAT NYAMUK

PENGGUNAAN OBAT NYAMUK

Pada Riskesdas 2013 disajikan data kesehatan lingkungan salah satunya adalah perilaku

rumah tangga berkaitan dengan risiko penyebaran penyakit tular vektor (DBD, malaria).

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan pengamatan

langsung di lapangan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menyajikan keadaan

kesehatan lingkungan menurut provinsi, tempat tinggal dan kuintil indeks kepemilikan. Berikut

adalah data proporsi rumah tangga berdasarkan perilaku mencegah gigitan nyamuk - Indonesia,

2013.

(Hazel, 2013).

Proporsi tertinggi dalam upaya pencegahan gigitan nyamuk adalah dengan menggunakan

obat anti nyamuk bakar (48,4%), diikuti oleh penggunaan kelambu (25,9%), repelen (16,9%),

insektisida (12,2%), dan kasa nyamuk (8,0%). Menurut karakteristik, proporsi penggunaan obat

anti nyamuk bakar di perdesaan (50,0%) lebih tinggi dibanding di perkotaan (46,9%). Demikian

juga penggunaan kelambu, proporsi di perdesaan (39,5%) lebih tinggi dibandingkan di perkotaan

(12,5%). Sebaliknya, proporsi rumah tangga yang menggunakan repelen, insektisida dan kasa

nyamuk di perkotaan (masing-masing 23,2%; 17,9%, dan 12,3%) lebih tinggi dibandingkan di

perdesaan (masing-masing 10,4%; 6,4%; dan 3,6%) (Hazel, 2013).

Page 2: PENGGUNAAN OBAT NYAMUK

Berdasarkan salah satu penelitian pada 100 responden yang tersebar di wilayah Solo

Raya ditemukan 94 % responden menggunakan pestisida rumah tangga untuk nyamuk.

Bentuk penggunaan :

54 % bentuk bakar

19 % bentuk semprot

17 % bentuk oles

15 % bentuk tablet dengan listrik

10 % bentuk cair dengan listrik

Dampak yang ditimbulkan :

62 % mengalami gangguan pernafasan

52 % merasakan batuk

18 % sakit kepala

3 % bintik-bintik pada kulit (Pertiwi, 2011).

Risiko terbesar yaitu pada obat nyamuk bakar karena secara langsung mengeluarkan asap

yang dapat terhirup. Sementara obat nyamuk semprot berbentuk cair memiliki konsentrasi

berbeda karena cairan yang dikeluarkan akan diubah menjadi gas. Artinya, dosisnya lebih kecil.

Sementara obat nyamuk elektrik lebih kecil lagi karena bekerja dengan cara mengeluarkan asap,

tetapi dengan daya elektrik (Anna, 2010).

Page 3: PENGGUNAAN OBAT NYAMUK

KANDUNGAN DAN BAHAYA OBAT NYAMUK

Obat anti nyamuk mengandung bahan aktif yang

termasuk golongan organofosfat dan beracun. Hal itu

dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan Indonesian

Pharmaceutical Watch (IPhW) pada 2001. Lembaga ini

menemukan kandungan senyawa kimia berbahaya bagi

kesehatan manusia dalam seluruh obat antinyamuk yang

beredar di pasaran dalam negeri, baik berupa obat semprot,

bakar, maupun cair, yaitu :

- dichlorovynil dimethyl phosfat  (DDVP),

- propoxur (karbamat )

- beberapa jenis pyrethroid berupa d-allethrin, transflutrin, bioallethrin, pallethrin, d-

phenothrin, serta esbiothrin (Kompas, 2011).

Bahan aktif obat nyamuk masuk ke dalam tubuh, baik melalui pernafasan maupun kulit,

ke peredaran darah. Setelah itu menyebar pada sel-sel tubuh, sistem pernafasan, otak melalui

susunan saraf pusat. Gangguan pada organ tubuh bisa terjadi jika pemakaian obat nyamuk tidak

terkontrol (Anna, 2010).

Dampak terhadap Kesehatan

Bahaya dari senyawa kimia tersebut di atas telah dibuktikan oleh lembaga-lembaga

kesehatan internasional. Akibat dari senyawa kimia di atas akan terbukti ketika terakumulasi

dalam tubuh atau konsentrasinya melebihi ambang batas toleransi tubuh.

a. Diklorvos atau DDVP (dichlorovynill dimetyl phosphat)

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) :

- Berdaya racun sangat tinggi

- Bersifat karsinogen

- Dapat merusak sistem saraf

- Mengganggu sistem pernapasan dan jantung

Page 4: PENGGUNAAN OBAT NYAMUK

Menurut lembaga perlindungan lingkungan di Amerika yakni Environment Protection

Authority (US EPA) dan New Jersey Department of Health :

- Berpotensi menyebabkan kanker

- Menghambat pertumbuhan organ

- Merusak kemampuan reproduksi

- Menghambat produksi ASI (bagi ibu yang menyusui)

Dengan pemakaian harian, tingkat konsentrasi di udara terus meningkat sehingga

berbahaya bagi tubuh. Bahayanya: Jika termakan, racun jenis itu bisa menyebabkan mual,

muntah, gelisah, keringat berlebihan, dan tubuh gemetar. Keracunan parah bisa

menyebabkan koma dan kematian.

b. Propoxur (karbamat)

Senyawa ini termasuk racun kelas menengah. Racun jenis  ini memiliki ambang batas

konsentrasi di udara sebanyak 0,5 mg/m3. Bahayanya jika terhirup maupun terserap tubuh

manusia:

Mengaburkan penglihatan

Menghasilkan keringat berlebih

Pusing, sakit kepala, dan badan lemah.

Dapat menurunkan aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi, dan berpengaruh

buruk pada hati dan reproduksi.

c. Pytheroid jenis palletherin

Senyawa ini termasuk racun kelas menengah. Bahayanya:

Merusak sistem hormonal

Bersifat Karsinogen

Dapat menghancurkan sistem endokrin

Efek Jangka Pendek & Panjang

Efek yang bisa dirasakan langsung akibat obat antinyamuk diantaranya sesak napas,

alergi dalam bentuk gangguan di kulit, kulit teriritasi, batuk-batuk, pusing, mual, muntah, bahkan

pingsan. Efek jangka pendek, bisa mengiritasi kulit, kulit terasa panas dan perih. Efek jangka

panjang bila kontak dengan obat antinyamuk setiap hari dan kontinyu dapat menyebabkan

kanker paru-paru dan kanker kulit (bentuk lotion) pada 5-10 tahun ke depan. (Pertiwi, 2011).

Page 5: PENGGUNAAN OBAT NYAMUK

Dampak terhadap Lingkungan

- Polusi lingkungan

- Penipisan Lapisan Ozon

Dampak yang khususnya berkaitan dengan produk beraerosol, adalah penipisan lapisan

ozon stratosfer. Ozon stratosfer berperan melindungi kehidupan di bumi dari radiasi ultraviolet.

Program lingkungan PBB (UNEP) memperkirakan tingkat penipisan ozon sekarang ini akan

menimbulkan penambahan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk

melanoma ganas, dan pengidap katarak. Selain itu, ancaman pelemahan sistem kekebalan tubuh

manusia, kerusakan pada produk pertanian, dan penurunan populasi phytoplankton pada dasar

rantai pangan kelautan (Kompas, 2011).

OBAT NYAMUK BAKAR

Jenis ini mengandung zat kimia sintetik aktif (alletrin, transflutrin,

pralethrin, bioallethrin, esbiothrin, dan lain-lain) yang sudah dibentuk sedemikian rupa, sehingga

mampu dihantarkan asap untuk membunuh nyamuk dan serangga lainnya. Karena dipanaskan,

bahan aktif itu terurai menjadi senyawa-senyawa lain yang jauh lebih reaktif dari sebelumnya,

sehingga jauh lebih berbahaya dampaknya. Membakar obat antinyamuk berarti memasukan zat

berbahaya ke dalam tubuh. Karena bahan kimia sintetik antinyamuk ini dilepas dalam bentuk gas

(aerosol), dia bisa mendesak oksigen sehingga distribusi oksigen dalam ruangan tidak merata.

Page 6: PENGGUNAAN OBAT NYAMUK

Hal itu menyebabkan napas terasa agak berat. Obat antinyamuk bakar bisa mengurangi proporsi

kandungan oksigen dalam ruangan (Pratiwi, 2011).

Penggunaan Obat Nyamuk Bakar

Industri obat nyamuk bakar berkembanag pesat di Indonesia dan pemakaiannya mencapai

seluruh pelosok di tanah air. Komponen yang terkandung dalam formula obat nyamuk bakar

antara lain adalah bajan pengisi (organic filler) dan bahan pewangi. Bahan pengisi yang biasa

digunakan untuk obat nyamuk bakar antara lain serbuk tempurung kelapa atau ampas tebu.

Sedangkan pewangi yang biasa digunakan adalah kenanga dan bunga melati (Manoi, 2006).

Penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan baik di desa maupun di kota rata-rata

menggunakan obat nyamuk bakar untuk mengusir nyamuk. Penggunaan obat nyamuk bakar

banyak diminati karena harganya relative terjangkau oleh masyarakat (Handayani, dkk., 2008).

Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Masyaraka, Dr. Rita

Kusriastuti, MSc., Masyarakat menengah ke bawah paling banyak pakai anti nyamuk bakar

karena harganya terjangkau (Wahyuningsih, 2011).

Bahaya Obat Nyamuk Bakar

Menurut direktur penelitian paru-paru (Sandeep, 2011), sebuah penelitian di Malaysia

menunjukkan bahwa kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh satu kumparan obat nyamuk

bakar setara dengan kerusakan yang disebabkan oleh 100 batang rokok. Hal tersebut

disampaikan saat konferensi 'Air Pollution and Our Health' yang diselenggarakan oleh Centre

for Science and Environment (CSE) bersama dengan Indian Council for Medical Research dan

Indian Medical Association. Sedangkan di dalam satu batang rokok terkandung lebih dari 4.000

bahan kimia racun (toksik) dan 43 senyawa penyebab kanker (karsinogenik). Asap rokok yang

dihirup mengandung zat-zat berbahaya misalnya tar, karbon monoksida, hidrogen sianida, logam

berat, dan radikal bebas. Masing-masing zat tersebut merusak tubuh dengan cara yang berbeda,

antara lain hidrokarbon, nitrit oksida, asam organik, fenol dan bahan-bahan oksidasi dapat

merusak paru-paru, radikal bebas (bahan kimia sangat reaktif) dapat menyebabkan kerusakan

otot jantung dan pembuluh darah (Wahyuningsih, 2011).

Page 7: PENGGUNAAN OBAT NYAMUK

OBAT ANTINYAMUK SEMPROT

Obat nyamuk cair yang penggunaannya disemprotkan. Saat digunakan zat aktifnya tidak

hilang atau menyatu dengan oksigen karena zat aktif yang disemprotkan lebih berat dari oksigen.

Setelah disemprotkan, zat aktif antinyamuk ini akan berjatuhan di setiap tempat dan benda yang

ada di rungan tersebut lalu menjadi media penghantarnya masuk ke dalam tubuh (Pratiwi, 2011)..

OBAT ANTINYAMUK LISTRIK (ELEKTRIK)

Obat antinyamuk jenis ini menggunakan juga bahan aktif (seperti alletrin, transflutrin,

atau pralethrin) pada pulpnya, bahan penstabil, dan bahan kimia organik tertentu yang menguap

jika dipanaskan. Fungsi bahan organik ini untuk menguapkan atau menghantarkan bahan-bahan

aktif antinyamuk sehingga dapat bekerja. Karena jenis ini tidak kasat mata dan sering ditambah

wewangian tertentu, pengguna sering tak sadar bahwa dirinya sedang menghirup senyawa

berisiko bagi tubuhnya. Pada obat antinyamuk listrik, gangguan tidak terasa langsung sebab

penciuman tertipu oleh sedapnya wewangian yang dikeluarkan, juga tak menimbulkan iritasi

langsung pada mata. Jadi bisa dibilang obat antinyamuk jenis ini lebih berbahaya dari obat

antinyamuk lainya (Pratiwi, 2011).