penggunaan obat dan zat aditif pada makanan

3
Nama : Maulida Miftakhul Jannah NIM : 14/362855/FA/10011 Kelas : A Angkatan : 2014 Penggunaan Obat dan Zat Aditif pada Makanan Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Apabila tidak ada makanan manusia tidak dapat menjalankan aktifitasnya sehari-hari. Makhluk hidup di dunia ini memerlukan makanan. Dalam makanan banyak terkandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Seiring berkembangnya teknologi, makanan dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk. Maka tidak jarang makanan yang mengandung zat kimia yang dapat merusak tubuh. Sebagian besar makanan, banyak mengandung zat-zat kimia salat satunya adalah zat aditif. Zat aditif merupakan semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses pembuatan, penyimpanan atau pengemasan (Anonim, 2013). Zat aditif pada makanan biasa digunakan untuk membuat makanan menjadi lebih menarik, meningkatkan cita rasa makanan, serta mengawetkan makanan agar tidak cepat busuk (Anonim, 2013). Zat aditif dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu zat aditif alami dan buatan. Zat aditif alami merupakan bahan tambahan yang berasal dari alam, misal lengkuas, kunyit, daun pandan, dan sebagainya. Sedangkan zat aditif buatan merupakan bahan tambahan yang berasal dari hasil olahan manusia, misal vetsin, sakarin, tartrazine. (Anonim, 2013) Berdasarkan fungsinya, zat aditif dikelompokkan menjadi zat pengawet, pewarna, pemanis, penyedap rasa (Anonim, 2013). Bahan pengawet, bertujuan untuk menghambat atau menghentikan aktivitas mikroba. Sehingga dapat meningkatkan daya simpan produk

Upload: maulidamiftakhul

Post on 03-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aditif

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Obat Dan Zat Aditif Pada Makanan

Nama : Maulida Miftakhul Jannah

NIM : 14/362855/FA/10011

Kelas : A

Angkatan : 2014

Penggunaan Obat dan Zat Aditif pada Makanan

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Apabila tidak ada makanan

manusia tidak dapat menjalankan aktifitasnya sehari-hari. Makhluk hidup di dunia ini

memerlukan makanan. Dalam makanan banyak terkandung zat-zat yang diperlukan oleh

tubuh. Seiring berkembangnya teknologi, makanan dapat dibuat dalam berbagai macam

bentuk. Maka tidak jarang makanan yang mengandung zat kimia yang dapat merusak tubuh.

Sebagian besar makanan, banyak mengandung zat-zat kimia salat satunya adalah zat aditif.

Zat aditif merupakan semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama

proses pembuatan, penyimpanan atau pengemasan (Anonim, 2013). Zat aditif pada

makanan biasa digunakan untuk membuat makanan menjadi lebih menarik, meningkatkan

cita rasa makanan, serta mengawetkan makanan agar tidak cepat busuk (Anonim, 2013).

Zat aditif dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu zat aditif alami dan buatan. Zat aditif

alami merupakan bahan tambahan yang berasal dari alam, misal lengkuas, kunyit, daun

pandan, dan sebagainya. Sedangkan zat aditif buatan merupakan bahan tambahan yang

berasal dari hasil olahan manusia, misal vetsin, sakarin, tartrazine. (Anonim, 2013)

Berdasarkan fungsinya, zat aditif dikelompokkan menjadi zat pengawet, pewarna,

pemanis, penyedap rasa (Anonim, 2013).

Bahan pengawet, bertujuan untuk menghambat atau menghentikan aktivitas

mikroba. Sehingga dapat meningkatkan daya simpan produk olahan. Dalam penggunaan

zat pengawet sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan.

Apabila kadarnya melebihi batas ketentuan dapat berbahaya bagi kesehatan dan

keselamatan konsumen (Dewanti, 2006).

Bahan pewarna, seperti amaranth yang dapat menimbulkan tumor dan dapat

menyebabkan hiperaktif pada anak-anak. Karamel dapat menimbulkan efek pada sistem

saraf, dan dapat menyebabkan penyakit pada sistem kekebalan. Ponceau SX dapat

berakibat pada kerusakan sistem urine. Sedangkan karbon hitam dapat memicu timbulnya

tumor (Dewanti, 2006).

Pemanis sintetis, seperti aspartam, siklamat dan sakharin yang dilarang

penggunaannya. Pada aspartam, dapat memicu sakit kepala, pusing, serta dapat mengubah

fungsi otak dan perilaku. Siklamat, mempengaruhi hasil metabolisme karena bersifat

Page 2: Penggunaan Obat Dan Zat Aditif Pada Makanan

karsinogenik. Sakarin, dalam penggunaan yang berlebihan dapat memicu terjadinya tumor

kandung kemih, dan menimbulkan rasa pahit getir (Dewanti, 2006).

Penyedap rasa, seperti kafein, monosodium glutamat (MSG), dan asam tannin

semuanya dibatasi penggunaannya. Pemakaian kafein yang berlebih akan merangsang

sistem syaraf dan menyebabkan hiperaktif pada anak-anak.Monosodium glutamat

menyebabkan sakit kepala, memicu jantung berdebar, menyebabkan mati rasa, kerusakan

saraf dan efek psikologi (Dewanti, 2006)

Dalam penggunaan obat pada makanan, tidak jauh berbeda dengan penggunaan zat

aditif pada makanan. Penggunaannya tidak boleh berlebihan, harus sesuai dengan dosis,

dan memastikan obat yang digunakan adalah obat yang aman digunakan untuk konsumen.

Penggunaan obat pada makanan harus dilakukan untuk hal-hal yang positif saja bukan

untuk melakukan tindak kejahatan. Karena, biasanya pada anak-anak yang tidak mau

minum obat, obat nya akan dicampurkan dengan makanan kesukaan mereka. Dalam hal ini

yang harus dipertimbangkan adalah bahan makanan tersebut tidak merusak kandungan dari

obat yang akan dicampurkan. Bisa saja obat itu menjadi tidak manjur, atau bahkan akan

beralih fungsi menjadi toksik. Misal, ada beberapa orang yang minum obat dengan

menggunakan susu. Hal tersebut tidak dianjurkan, karena susu dapat menetralkan zat-zat

kimia ataupun kandungan yang berada dalam obat itu.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Artikel Biologi. Diakses dari http://www.artikelbiologi.com/2013/01/zat-aditif-

dalam-makanan.html. Diakses tanggal 07 November 2014, pukul 14.30

Dewanti. 2006. Zat Berbahaya Pada Makanan. Diakses dari

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/538/jbptunikompp-gdl-ajiedwipra-26860-4-unikom_a-1.pdf.

Diakses tanggal 07 November 2014, pukul 14.30