penggunaan media webtoon dalam pembelajaran menulis naskah...

128
PENGGUNAAN MEDIA WEBTOON DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII-4 SMP PGRI 1 CIPUTAT TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Nuraini 11150130000011 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 24-Jan-2020

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGGUNAAN MEDIA WEBTOON

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA

KELAS VIII-4 SMP PGRI 1 CIPUTAT TANGERANG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Nuraini

11150130000011

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 30 Juli 2019

FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Nuraini

Tempat/Tgl/Lahir : Sukabumi, 1 Januari 1997

NIM : 11150130000011

Jurusan/ Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi :Penggunaan Media Webtoon dalam Pembelajaran Menulis

Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat,

Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2018/2019.

Dosen Pembimbing : Dr. Elvi Susanti, M.Pd.

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, Agustus 2019

Mahasiswa Ybs.

Nuraini

NIM.11150130000011

i

ABSTRAK

Nuraini (NIM: 11150130000011). Skripsi yang berjudul Penggunaan Media

Webtoon dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 SMP

PGRI 1 Ciputat, Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019. Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembimbing: Dr. Elvi

Susanti, M.Pd. 2019.

Penelitian ini membahas penggunaan media webtoon dalam pembelajaran

menulis naskah drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat tahun pelajaran

2018/2019.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan

media webtoon dalam pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas VIII-4

SMP PGRI 1 Ciputat, semester 2 (genap). Pendekatan yang digunakan pada

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian deskriptif.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat yang

berjumlah 18 siswa. Objek penelitian ini adalah naskah drama yang ditulis siswa

kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti

dan tes menulis naskah drama. Teknik pengumpulan data berupa tes menulis

naskah drama, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Aspek yang dijadikan

penilaian yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur, dan kekuatan epilog.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kenaikan kemampuan

menulis naskah drama siswa saat menggunakan media webtoon. Siswa yang

memperoleh nilai dengan kategori sangat baik sebanyak 6 orang, siswa yang

memperoleh nilai dengan kategori baik sebanyak 6 orang, dan siswa yang

memperoleh nilai dengan kategori cukup sebanyak 6 orang. Hal ini membuktikan

bahwa media Webtoon merupakan media yang dapat memberikan stimulus yang

baik dalam proses berpikir siswa saat menulis naskah drama.

Kata Kunci: Media Webtoon, Pembelajaran Menulis, Naskah Drama.

ii

ABSTRACT

Nuraini (NIM: 11150130000011). Thesis entitled The Use of Webtoon Media in

Learning to Write Drama Script for Class VIII-4 Students of SMP PGRI 1

Ciputat, South Tangerang, 2018/2019 Academic Year. Indonesian Language and

Literature Education Department. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training,

Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. Supervisor: Dr. Elvi Susanti,

M.Pd. 2019.

This study discusses the use of webtoon media in learning to write drama

scripts for VIII-4 grade students of SMP PGRI 1 Ciputat in the academic year

2018/2019. , semester 2 (odd). The approach used in this study is a qualitative

approach, with descriptive research methods. The subjects of this research were

18th grade students of SMP PGRI 1 Ciputat with a total of 18 students. The object

of this research is a drama script written by students of class VIII-4 SMP PGRI 1

Ciputat.

The research instruments used in this study were researchers and the test

writing drama scripts. Data collection techniques include test writing drama

scripts, observation, documentation, and interviews. The aspects used as an

assessment are the suitability of the title with the content, the strength of the

prologue, the strength of the character, the strength of the plot, and the strength of

the epilogue.

The results of this study indicate that there is an increase in students'

ability to write drama scripts when using webtoon media. Students who get grades

in the excellent category are 6 people, students who get grades in the good

category are 6 people, and students who get grades in the quite category are 6

people. This proves that the Webtoon media is a media that can provide a good

stimulus in students' thought processes when writing drama scripts.

Keywords: Webtoon Media, Writing Learning, Drama Script.

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah

serta karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad

saw., beserta keluarga, sahabat dan tentunya kita selaku umatnya.

Skripsi ini berjudul “Penggunaan Media Webtoon terhadap Pembelajaran

Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat, Tangerang

Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019”. Judul ini dilatarbelakangi oleh keinginan

penulis terhadap penggunaan media Webtoon dalam pembelajaran menulis naskah

drama. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menghadapi banyak kesulitan.

Namun, berkat usaha, doa, dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Makyun Subuki M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Novi Diah Haryanti, M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Elvi Susanti, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang selalu

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan kepada

penulis.

5. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA.,M.Pd., selaku penguji 1 dan Dr. Hindun,

M.Pd., selaku penguji 2 yang telah memberikan kritik dan saran saat

sidang skripsi berlangsung dan seluruh dosen Jurusan pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama

perkuliahan kepada penulis.

iv

6. Cartam M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah. Mardian

Dinata S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia kelas VIII-4 SMP PGRI 1

Ciputat yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama

penelitian berlangsung.

7. Seluruh guru dan pelaksana tata usaha SMP PGRI 1 Ciputat, yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis selama penelitian berlangsung dan

Siswa SMP PGRI 1 Ciputat, khususnya kelas VIII-4 yang telah

berpartisipasi dalam penelitian ini.

8. yang tiada hentinya mendukung dan mendoakan penulis. Para kesayangan

penulis, Dias, Ecu dan Temon, terima kasih telah menemani, memberikan

motivasi, semangat, dan juga hiburan kepada penulis. Teman-teman PBSI

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2015, terutama kelas PBSI A

2015, yang telah memberikan kenangan yang mengesankan kepada

penulis selama perkuliahan.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga semua

bentuk kebaikan dan dukungan yang diberikan kepada penulis,

mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin.

Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Jakarta, Agustus 2019

Nuraini

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ......................................................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 4

C. Batasan Masalah...................................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORETIS ........................................................................................... 7

A. Media....................................................................................................................... 7

1. Pengertian Media .............................................................................................. 7

2. Ciri-ciri Media ................................................................................................... 8

3. Fungsi Media Pembelajaran .............................................................................. 8

4. Jenis-jenis Media Pembelajaran ........................................................................ 10

5. Webtoon............................................................................................................. 11

B. Pembelajaran ........................................................................................................... 12

1. Pengertian Pembelajaran ................................................................................... 12

2. Unsur- unsur Pembelajaran ............................................................................... 13

3. Ciri- ciri Pembelajaran ...................................................................................... 13

4. Pendekatan Pembelajaran.................................................................................. 13

5. Bentuk- bentuk Pembelajaran ........................................................................... 15

C. Menulis .................................................................................................................... 16

1. Pengertian Menulis............................................................................................ 16

2. Tujuan Menulis ................................................................................................. 17

3. Fungsi Menulis .................................................................................................. 17

4. Manfaat Menulis ............................................................................................... 19

D. Drama ...................................................................................................................... 19

1. Pengertian Drama .............................................................................................. 19

2. Pengertian Naskah Drama ................................................................................. 20

3. Unsur-unsur Drama ........................................................................................... 21

4. Jenis- jenis Drama ............................................................................................. 22

5. Penelitian Relevan ............................................................................................. 23

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 25

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................. 25

B. Subjek Penelitian ..................................................................................................... 25

C. Objek Penelitian ...................................................................................................... 25

D. Metode Penelitian.................................................................................................... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 27

F. Instrumen Penelitian................................................................................................ 28

G. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 32

A. Deskripsi Sekolah ................................................................................................... 32

1. Identitas Sekolah ............................................................................................... 32

2. Sejarah Singkat Sekolah .................................................................................... 33

3. Visi dan Misi SMP PGRI 1 Ciputat .................................................................. 33

4. Tenaga Pendidik SMP PGRI 1 Ciputat ............................................................. 34

B. Analisis Data Penelitian .......................................................................................... 37

BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 68

A. Simpulan ................................................................................................................ 68

B. Saran ...................................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 69

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Menulis Naskah Drama ........................................................ 29

Tabel 3.2 Pedoman Penilaian ............................................................................................. 31

Tabel 4.1 Analisis Data Siswa No.1................................................................................... 37

Tabel 4.2 Analisis Data Siswa No.2................................................................................... 39

Tabel 4.3 Analisis Data Siswa No.3................................................................................... 40

Tabel 4.4 Analisis Data Siswa No.4................................................................................... 42

Tabel 4.5 Analisis Data Siswa No.5................................................................................... 43

Tabel 4.6 Analisis Data Siswa No.6................................................................................... 45

Tabel 4.7 Analisis Data Siswa No.7................................................................................... 47

Tabel 4.8 Analisis Data Siswa No.8................................................................................... 48

Tabel 4.9 Analisis Data Siswa No.9................................................................................... 50

Tabel 4.10 Analisis Data Siswa No.10............................................................................... 51

Tabel 4.11 Analisis Data Siswa No.11............................................................................... 53

Tabel 4.12 Analisis Data Siswa No.12............................................................................... 54

Tabel 4.13 Analisis Data Siswa No.13............................................................................... 56

Tabel 4.14 Analisis Data Siswa No.14............................................................................... 57

Tabel 4.15 Analisis Data Siswa No.15............................................................................... 59

Tabel 4.16 Analisis Data Siswa No.16............................................................................... 60

Tabel 4.17 Analisis Data Siswa No.17............................................................................... 62

Tabel 4.18 Analisis Data Siswa No.18............................................................................... 63

Tabel 4.22 Rekapitulasi Nilai Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 saat

Menggunakan Media Webtoon ........................................................................................... .65

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan telah Melaksanakan penelitian

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 5 Naskah Drama Siswa

Lampiran 6 Webtoon

Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Lampiran 8 Transkrip Wawancara

Lampiran 9 Lembar Uji Referensi

Lampiran 10 Riwayat Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan,

opini, argumentasi ke dalam bentuk tulisan dengan memperhatikan kaidah-

kaidah kebahasaan dalam ragam tulisan. Perbedaan kegiatan menulis dengan

berbicara yaitu, kegiatan berbicara menyampaikan ide, gagasan, informasi

melalui tuturan kepada mitra tutur baik dalam suasana formal maupun

nonfornal. Kegiatan menulis yang dilihat ialah hasil tulisannya, keindahan

tipografi, ejaan yang digunakan dalam tulisan. Diksi yang digunakan dalam

menyampaikan informasi yang sesuai dengan ragam bahasa tulisan.

Merangkai kalimat efektif yang mampu dipahami oleh pembaca dan sesuai

dengan kaidah-kaidah kebahasaan, ejaan, struktur kalimat, hingga pemilihan

kata (diksi) yang digunakan dalam tulisan.

Banyak sekali aspek-aspek yang harus diperhatikan saat menulis,

walaupun secara fisik penulis tidak terlihat, namun dapat dilihat secara hasil,

yaitu hasil tulisannya. Biasanya ketika seseorang ingin memiliki banyak ide

dalam menulis ialah harus banyak membaca terlebih dahulu. Membaca segala

hal yang berkaitan dengan masalah atau topik yang akan ditulisnya, setelah

itu akan dilanjutkan dengan kegiatan menulis.

Menulis merupakan kegiatan yang sebetulnya cukup sulit

dibandingkan dengan kegiatan berbicara, karena dalam kegiatan menulis,

penulis tidak akan menemukan rasa gugup atau grogi. Hal yang dipikirkan

ialah apa yang harus dituliskan, sedangkan dalam kegiatan berbicara sudah

pasti mengalami kegugupan, dan kegugupan tersebut jika dikalahkan secara

maksimal maka akan akan menghasilkan klimaks, dan klimaks tersebutlah

yang akan membuat seseorang melakukan hal yang luar biasa, namun jika

kegugupan tidak dapat dikendalikan maka akan terjadi hal yang sebaliknya.

2

Penulis harus berusaha keras untuk mengeluarkan ide di dalam

kepalanya agar menjadi sesuatu yang menarik untuk dituliskan, yaitu

lewat imajinasi yang cukup dalam. Kegiatan menulis pun harus

memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan baik itu sapaan terhadap

pembaca, kata ganti, kata penghubung, tanda baca, dan lain-lain.

Bahasa yang digunakan dalam tulisan tersebut harus dipahami dalam

satu kali membaca, dan jangan terlalu berbelit-belit dengan kata-kata.

Penulis kadang berlaku sebagai sudut pandang orang pertama dan

ketiga dalam kegiatan menulis.

Kegiatan menulis yang digemari oleh kalangan remaja saat ini

ialah menulis status di Facebook, Twitter, WhatsApp dan media sosial

lainnya. Berdasarkan data penelitian yang dilakukan oleh Elvi Susanti

(2015:7) mengemukakan bahwa pengguna Twitter di Indonesia

mencapai 4.883.228 akun. Kompasiana menyatakan pengguna

WhatsApp mencapai 1,5 miliar pengguna. Hal ini membuktikan

bahwa penggunaan gawai sebagai alat untuk mengakses media sosial

sudah marak digunakan. Bukan tidak mungkin gawai dapat digunakan

pula sebagai media pembelajaran yang menarik antusiasme siswa

untuk belajar. Melihat kemampuan mereka yang seperti itu, jika dapat

diarahkan dengan benar, akan menjadi media yang cukup baik dan

unik untuk menuangkan ide, pandangan dan lain-lain yang

berhubungan dengan kegiatan menulis.

Berdasarkan tinjauan pustaka membuktikan bahwa Siswa

SMP memiliki minat menulis yang kurang. Penyebab kurangnya

minat menulis yang dimiliki oleh siswa SMP antara lain: guru yang

kurang kreatif dalam menggunakan media sebagai sarana

penyampaian pembelajaran. Guru hanya menggunakan media LKS

untuk menunjang proses pembelajaran, dan bukan tidak mungkin itu

akan menyebabkan siswa tidak menikmati pembelajaran dengan baik

dan akan berpengaruh pada minat siswa.

3

Alangkah baiknya ketika seorang guru hendak mengajar, ia

terlebih dahulu menguasai materi pembelajaran tersebut sebelum

disampaikan pada muridnya. Hal ini bertujuan agar materi yang

disampaikan benar-benar sampai kepada siswa, selain itu guru juga

harus menguasai metode dan media pembelajaran yang menarik agar

pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa tidak

merasakan jenuh atau pun bosan. Guru yang memiliki keahlian dalam

bidang tertentu khususnya yang berkaitan dengan materi

pembelajaran dapat ditunjukkan pada siswa agar mereka merasa

senang dan mendapatkan inspirasi dari keahlian yang telah

dipersembahkan pada mereka.

Banyak kendala yang harus dihadapi oleh siswa ketika ia

hendak menulis, di antaranya kesulitan untuk berpikir untuk

merangkai kata-kata, apalagi untuk menulis naskah drama. Menulis

naskah drama berbeda halnya dengan menulis cerpen atau pun karya

tulis lainnya. Ketika menulis naskah drama siswa harus menuliskan

petunjuk lakon dan petunjuk pemanggungan pada bagian dialog, dan

unsur- unsur lainnya. Sehingga penulisan naskah drama lebih sulit

apabila dibandingkan dengan karya tulis fiksi lainnya. Hal ini bisa

diatasi, yaitu guru harus menggunakan media kreatif yang mendukung

minat siswa untuk menulis, khususnya menulis naskah drama.

Webtoon merupakan aplikasi yang berisi komik daring yang

memiliki segmentasi cukup luas yaitu, dilihat dari konten yang

disajikan oleh aplikasi ini mulai dari genre yang digemari remaja

hingga konten yang bermuatan dewasa. Penulis meyakini bahwa

Webtoon merupakan sebuah aplikasi yang tepat untuk digunakan

sebagai media dalam proses pembelajaran menulis naskah drama di

sekolah. Aplikasi Webtoon dipilih, karena mudah diakses

menggunakan gawai, selain itu pelajar merupakan pihak yang

menggunakan gawai dalam porsi yang cukup besar. Selain itu

4

perkembangan teknologi yang sudah pesat dan harus dimanfaatkan

sebaik-baiknya sebagai media pembelajaran.

Penggunaan media Webtoon ini mampu menjadi media kreatif

yang dapat meningkatkan minat siswa untuk menulis, terutama dalam

pembelajaran menulis naskah drama. Judul-judul komik yang dapat

diakses oleh siswa antara lain, “Si Ocong”, dan “Kecoak dan

Dendam”. Kedua judul komik tersebut akan dibaca oleh siswa,

sebagai bekal untuk menulis naskah drama. Dimulai dari cara

menuliskan dialog, dan menggambarkan tokoh lewat dialog tersebut.

SMP PGRI 1 Ciputat ialah sekolah yang dipilih oleh peneliti untuk

melakukan penelitian, sebab sekolah tersebut adalah jenjang yang

sesuai dengan kajian yang akan diteliti. Selain itu, sekolah tersebut

memiliki minat menulis yang kurang, terutama dalam menulis naskah

drama. Melihat hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terkait: Penggunaan Media Webtoon dalam Pembelajaran

Menulis Naskah Drama pada Siswa Kelas VIII-4 SMP PGRI 1

Ciputat, Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2018/2019.

B. Identifikasi Masalah

1. Siswa kurang berminat untuk menulis naskah drama;

2. Siswa kurang memiliki pengetahuan dalam menggunakan gawai

sebagai media yang berguna dalam proses pembelajaran;

3. Siswa kurang memiliki pengetahuan tentang Webtoon yang dapat

mendukung proses pembelajaran;

4. Guru kurang memiliki pengetahuan mengenai media pembelajaran

yang kreatif dan tepat.

5. Guru kurang memiliki pengetahuan tentang media Webtoon.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian terkait: Penggunaan Media Webtoon dalam

5

Pembelajaran Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 SMP PGRI 1

Ciputat, Semester Genap, Tangerang Selatan,Tahun Pelajaran 2018/2019.

Judul komik yang digunakan dalam penelitian yaitu “Si Ocong” dan

“Kecoak dan Dendam.”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas penulis dapat merumuskan rumusan

masalah: Bagaimana penggunaan media Webtoon dalam pembelajaran

menulis naskah drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat, Semester

Genap,Tahun Pelajaran 2018/2019?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media Webtoon

dalam pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1

Ciputat, semester genap, tahun pelajaran 2018/2019.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian mengenai penggunaan media Webtoon dalam

pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1

Ciputat, semester genap, Tangerang Selatan, tahun pelajaran 2018/2019,

diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak baik secara

teoretis maupun secara praktis, di antaranya sebagai berikut.

1. Secara teoretis

Secara teoretis hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

pengetahuan yang khazanah terutama dalam materi pembelajaran bahasa

Indonesia.

2. Secara praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa, guru, dan

peneliti mengenai penggunaan media pembelajaran yang tepat untuk

materi pembelajaran bahasa Indonesia.

6

a. Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

mengenai cara penggunaan media sosial yang bermanfaat untuk proses

pembelajaran dalam materi pembelajaran Bahasa Indonesia

b. Bagi guru dapat mengajarkan cara menyampaikan materi pembelajaran

dengan media yang sesuai, khususnya dalam materi pembelajaran

bahasa Indonesia

c. Bagi peneliti memberikan pengalaman berpikir ilmiah melalui

penyusunan dan penulisan proposal penelitian, sehingga dapat

menambah wawasan dalam bidang penelitian khususnya Bahasa

Indonesia.

7

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Media

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu “medius” dan secara

harfiah bermakna „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Arti kata media pun

terdapat dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan

dari pengirim kepada penerima pesan.1Media pembelajaran secara harfiah

berarti perantara atau pengantar. Istilah lain menjelaskan bahwa media

pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar

mengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru

harus dapat memilihnya dengan cermat.2 Media yang dipahami secara garis

besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang

membuat siswa mampu mendapatkan pengetahuan, keterampilan, atau sikap,

demikian pendapat Gerlach dan Ely.3

Media pembelajaran juga dapat dipahami sebagai “Segala sesuatu yang

dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana

sehingga tercipta ligkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat

melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”4

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan

alat yang menunjang kegiatan pembelajaran dan sebagai perantara yang

digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Penelitian

ini menggunakan media Webtoon sebagai media pembelajaran menulis

naskah drama, media sebagai alat bantu untuk menyampaikan

pesan/informasi sehingga dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa.

1 Satrianawati, Media dan Sumber Belajar, (Yogyakarta: CV Budi Utama,2017), hlm. 5.

2 Cecep Kustandi dan Bambang S., Media Pembelajaran: Manual dan Digital, (Bogor:

Ghalia Indonesia, 2013), hlm. 7. 3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010), hlm.3.

4 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta : Gaung Persada, 2012), hlm.7.

8

2. Ciri-ciri Media

Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk

megapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media

yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.

a. Ciri Fiksatif (Fiksative Proverty)

Ciri ini menggambarkan kemapuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu

peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media

seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film.

b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Kejadian yang menghabiskan waktu selama berhari-hari tentu dapat

disajikan kepada siswa selama dua sampai tiga menit dengan teknik

pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses

tumbuhnya tunas yang berasal dari biji-bijian dan kemudian dapat

dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut.

c. Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif memungkinkan suatu objek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang

relatif sama mengenai kejadian itu.5

3. Fungsi Media Pembelajaran

Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,

khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi,(b) fungsi afektif,(c) fungsi

kognitif,dan (d) fungsi kompensatoris.berikut ini dijelaskan satu per satu

secara rinci.

a. Fungsi atensi media visual mermiliki fungsi yang menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi terhadap isi materi

yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai

teks materi pelajaran.

5 Azhar Arsyad, Op. Cit., 12.

9

b. Fungsi afektif media visual dilihat dari tingkat kenyamanan siswa ketika

belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual

dapat menstimulus emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang

menyangkut masalah sosial atau ras.

c. Fungsi kognitif media visual dilihat berdasarkan temuan-temuan penelitian

yang menjelaskan bahwa lambang visual dapat memperlancar pencapaian

tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

terkandung dalam gambar.

d. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian

bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks

membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan

informasi dalam teks dan mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat

menerima serat memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau

disajikan secara verbal.6

Satrianawati mengemukakan bahwa manfaat media dibagi menjadi

dua yaitu, untuk guru dan siswa. Antara lain sebagai berikut.

a. Untuk Guru: (1) memudahkan guru dalam menjelaskan materi

pembelajaran;(2) materi yang bersifat abstrak menjadi konkret;(3)

lebih efektif dan efisien, mengulang materi pembelajaran hanya

seperlunya saja;(4) mendorong minat belajar dan mengajar guru; (5)

interaktif; dan (6) kualitas hasil mengajar lebih baik.

b. Untuk Siswa: (1) memudahkan siswa dalam memahami materi

pembelajaran; (2) konsep materi mudah dipahami konkret medianya,

konkret pemahamannya; (3) memiliki waktu yang lebih banyak dalam

mempelajari materi dan menambah materi yang relevan; (4)

membangkitkan minat belajar siswa; (5) multi-aktif; dan (6) lebih

mendalam dan utuh.7

6 Cecep Kustandi dan Bambang S., Op.Cit., 19.

7 Satrianawati,Op.Cit.,hlm.9.

10

4. Jenis-jenis Media

a. Gambar atau Foto

Media gambar atau foto merupakan bahasa yang umum, dapat

dimengerti, dan dinikmati oleh semua orang di mana- mana. Media

tersebut memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar

yang menyangkut indera penglihatan.

b. Sketsa

Sketsa adalah gambar sederhana yang melukiskan gabian-bagian

pokok tanpa email. Sketsa merupakan gambaran atau lukisan

pendahuluan yang kasar, ringan, semata-mata hanya garis besar atau

belum selesai.

c. Diagram

Diagram adalah sebuah gambar berupa garis-garis dan simbol.

Diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar,

menunjukkan hubungan yang ada antarkomponen. Diagram juga

diartikan sebagai lambang-lambang tertentu yang dapat digunakan

untuk menjelaskan sarana, prosedur serta kegiatan yang biasa

dilaksanakan dalam suatu sistem.

Bagan merupakan gambar-gambar, keterangan- keterangan, daftar-

daftar, dan sebagainya. Bagan digunakan untuk memperagakan pokok-

pokok isi bagian secara jelas dan sederhana, antara lain:

perkembangan, perkembangan, dan struktur organisasi. Bagan

memiliki berbagai bentuk, antara lain: tree chart, flow chart.

d. Grafik

Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik,

garis atau gambar, sering kali digunakan simbol-simbol verbal untuk

melengkapinya. Grafik ialah bentuk visual yang digunakan untuk

membandingkan jumlah dari data pada saat-saat yang berbeda- beda.

Grafik lebih banyak merupakan garis-garis kurva.

11

e. Poster

Poster merupakan media yang dibuat untuk mempengaruhi dan

memotivasi tingkah laku seseorang yang melihatnya. Poster berfungsi

sebagai media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan

singkat, padat, dan impresif, karena ukurannya yang relatif besar.

f. Peta

Peta berfungsi untuk menyajikan data lokasi. Peta merupakan

gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu

melalui suatu sistem proyeksi.

g. Globe

Globe adalah tiruan bola bumi dalam bentuk kecil. Kedudukan

globe adalah miring 66,5 terhadap bidang datar tempat globe,

sebagaimana kedudukan bumi juga 66,5 terhadap bidang ekliptika.

h. Papan Tulis

Salah satu media penyajian untuk pembelajaran yang sering

digunakan adalah papan tulis, dan whiteboard. Kedua media ini dapat

dipakai untuk penyajian tulisan-tulisan atau sket-sket gambar dengan

menggunakan kapur atau spidol untuk whiteboard, baik yang berwarna

ataupun tidak berwarna.8

5. Webtoon

Webtoon merupakan akronim dari website cartoon, Webtoon

merupakan kumpulan gambar bercerita yang dipublikasikan secara online

(webcomic). Webtoon dianggap sebagai subgenre dari manhwa (Jepang

mempunyai manga, sedangkan Korea mempunyai manhwa), akan tetapi

media publikasi yang digunakan berbeda. Manhwa dipublikasikan secara

fisik berupa buku/ majalah, sedangkan Webtoon dipublikasikan lewat

media internet biasanya pada situs hosting komik.9

8 Cecep Kustandi dan Bambang S., Op.Cit., hlm. 41.

9 Dian Bagus Harmoko dan Meini Sondang Sumbawati, Pengembangan Mobile Webtoon

pada Mata Kuliah Pemrograman Game Universitas Negeri Surabaya, (IT-EDU, Volume 02,

No.1, 2017), hlm. 103.

12

B. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan

mengajar. Aktivitas belajar secara teknik cenderung lebih dominan

terhadap siswa, sementara mengajar secara instruksional dilakukan

olehguru. Maka dari itu, istilah pembelajaran merupakan ringkasan dari

kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan

bentuk penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar (BM), proses

belajar mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM).10

Oermar Hamalik menyebutkan bahwa pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,material,

fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

tujuan pembelajaran.11

“Learning seems to be one process that many

people take fprgranted (just it happens and happens basically the same

way for most people) but know very little about”. “Pembeljaran tampaknya

merupakan satu proses yang diterima begitu saja oleh banyak orang

(anggap saja itu terjadi dan pada dasarnya terjadi dengan cara yang sama

bangi kebanyakan orang) tetapi hanya tahu sedikit tentang hal itu”.12

2. Unsur- unsur Pembelajaran

Setidaknya unsur-unsur yang harus ada dalam sistem pembelajaran

adalah seorang siswa/ peserta didik, suatu tujuan darn suatu prosedur kerja

untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, guru (pengajar) tidak termasuk

dalam sebagai sistem pembelajaran, fungsinya dapat digantikan atau

dialihkan kepada media sebagai pengganti, seperti: buku, slide teks

diprogram, dan sebagainya. Namun seorang kepala sekolah dapat menjadi

salah satu unsur sistem pembelajaran, karena berkaitandengan prosedur

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

10

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2013), hlm. 18. 11

Oemar Hamalik,Kurikulum dan pembelajaran,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012),

hlm.57. 12

Tessie J. Rodriguez, Understanding Human Behavior: A Psychology

Worktext,(Philippines: Rex Book Store, 1977), hlm. 144.

13

3. Ciri- ciri Pembelajaran

Terdapat tiga ciri- ciri khas yang terkandung dalam sistem

pembelajaran ialah:

a. Rencana, ialah peratuan ketenagaan, material, rencana, prosedur yang

merupaka unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana

khusus.

b. Kesalingtergantungan (interpedence) antara unsur-unsur sistem

pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat

esensial, dan masing- masing memberikan sumbangan kepada sistem

pembelajaran.

c. Tujuan, sistem, pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak

dicapai. Ciri ini ,menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat

oleh manusia dari sistem yang alami (natural). Sisitem yang dibuat

oleh manusia, seperti transportasi, sistem komunikasi, sistem

pemerintahan. Semuanya memiliki tujuan.13

4. Pendekatan Pembelajaran

a. Pendekatan saintifik: pendekatan saintifik adalah konsep dasar yang

mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran

tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkna teori

tertentu.14

b. Pendekatan imposisi: pendekatan ini memiliki ciri guru menyampaikan

materi pembelajaran melalui peraturan, atau dengan melontarkan

(ekspositoris) materi pembelajaran kepada siswa.

c. Pendekatan teknologis: pendekatan teknologis menggunakan

perangkat (wares) baik berupa perangkat benda/ perangkat keras (hard

ware), ataupun perangkat program (software).perangkat benda dapat

berbentuk radio, televisi, atau komputer. Sedangkan perangkat

program yaitu, program yang dirancang sedemikian rupa, sehingga

13

Oemar Hamalik, Op. Cit., hlm. 65. 14

Asis Saepuddin dan Ika Berdiati, Pembelajaran Efektif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), hlm. 43.

14

siswa dapat mempelajari sendiri materi- materi dengan menggunakan

perangkat tersebut.

d. Pendekatan personalisasi: pendekatan ini berpandangan bahwa pada

hakikatnya manusia itu adalah baik dan aktif. Proses pembelajaran

kadang-kadang menyebabkan manusia menjadi sebaliknya. Agar

pembelajaran dapat memperoleh hasil baik, maka pembelajaran

sepatutnya memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk aktif

melakukan kegiatan sendiri.

e. Pendekatan interaksional: pendekatan interaksional memungkinkan

terjadinya interaksi seimbang antara guru dan siswa. Guru aktif, baik

dalam memberi rangsangan maupun jawaban, demikian pula terjadi

pada diri siswa.

f. Pendekatan konstruktivis: pendekatan konstruktivis adalah pendekatan

yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran ini memberikan

perhatian khusus pada pengetahuan dan belajar serta menentukan

metode mengajar yang dapat membantu guru dalam membimbing

siswa untuk memahami dunia yang dihadapinya.

g. Pendekatan pengolahan informasi: pendekatan ini dikenal dengan

nama teori pentahapan (stage theory). Selanjutnya dikenal dengan

beberapa istilah yang sejalan dengan teori ini, yaitu levels- of-

processing theory, parallel- distributed processing model and

connectionistic. Menurut Gadler Alur pemrosesan informasi

antaralain: 1) pencataan data oleh input or sensory register; 2) seleksi

informasi oleh memori jangka pendek(short term memory); 3)

penyimpanan informasi oleh memori jangka panjang (long term

memory).

h. Pendekatan inquiry: pendekatan inquiry adalah memberi pembelajaran

pada siswa untuk menangani permasalahan yang mereka hadapi ketika

berhadapan dengan dunia nyata dengan menggunakan teknik yang

diterapkan oleh seorang peneliti.

15

i. Pendekatan Pemecahan Masalah: menurut Depdiknas pemecahan

masalah adalah suatu pendekatan yang dipercaya sebagai kendaraan/

alat (vehicle) untuk mengembangkan higher order thinking skills.15

5. Bentuk- bentuk Pembelajaran

Ada beberapa bentuk- bentuk pembelajaran yang akan diuraikan

berikut ini:

a. Pembelajaran kooperatif: pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan

sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur.16

b. Pembelajaran ekspositori: pembelajaran ekspositori menekankan

kepada proses penyampian materi secara verbal dari seorang guru

kepada sekelompok siswa dengan ,maksud agar siswa dapat menguasai

materi pelajaran secara optimal.17

c. Pembelajaran aktif: pembelajaran aktif adalah kegiatan mengajar yang

memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan mata

pelajaran yang dipelajarinya.

d. Pembelajaran langsung atau interaktif: menurut depdiknas

pembelajaran langsung atau interaktif adalah model pembelajaran yang

secara langsung diarahkan oleh guru melalui tugas- tugas spesifik yang

harus dilengkapi para siswa di bawah pengawasan guru secara

langsung.

e. Pembelajaran inquiry: tahapan pelaksanaan pembelajaran inquiry

adalah pemunculan masalah, pengumpulan data (verifikasi),

pengumpulan data (eksperimen), mengorganisasi dan

memformulasikan pernyataan dan analisis.

f. Pembelajaran kontekstual (CTL): pembelajaran kontekstual terfokus

pada perkembangan ilmu, pemahaman, keterampilan siswa, dan juga

15

Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009),

hlm.43.

16 Masitoh dan laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal

pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), hlm. 232. 17

Masitoh dan Laksmi Dewi,Op. Cit., hlm. 141.

16

pemahaman kontekstual siswa tentang hubungan mata pelajaran yang

dipelajarinya dengan dunia nyata.18

C. Menulis

1. Pengertian Menulis

Ahmad mengemukakan bahwa menulis adalah kegiatan produktif

dalam berbahasa. Suatu proses psikolinguistik, bermula dengan formasi

gagasan lewat aturan semantik, lalu didata dengan aturan sintaksis,

kemudian digelarkan dalam tatanan sistem tulisan.19

Sedangkan Sabarti

dkk mengemukakan bahwa kegiatan menulis sebenarnya ialah suatu

proses, yaitu proses penulisan.20

Richard Marius “writing enlarges our knowledge in another way

that all writers find mysterious. As we write our thoughts down, our

minds give birth to new thoughts.” Menulis memperbesar pengetahuan

kita dengan cara lain yang semua penulis temukan misteri. Ketika kita

menuliskan pikiran kita, pikiran kita melahirkan pemikiran baru.21

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan,

menulis merupakan kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan

menggunakan bahasa sebagai medium yang telah disepakati bersama

untuk diungkapkan secara tertulis. Menulis juga merupakan suatu

kegiatan yang ekspresif dan produktif. Oleh karena itu, keterampilan

menulis harus sering dilatih secara rutin dan berkesinambungan disertai

dengan praktik yang teratur agar keterampilan menulis dapat dicapai

dengan baik.

18

Lukmanul Hakiim, Op. Cit., hlm. 53. 19

Ahmad Susanto, Op. Cit.,hlm. 247. 20

Sabarti A dkk, Pembinaan kemampuan Menulis Bahasa Indonesia,(Jakarta: PT Gelora

Pratama, 2016), hlm.2. 21

Richard Marius, A Writer’s Companion,(New York: Alfred A. Knopf, Inc, 1985),

hlm.14.

17

2. Tujuan Menulis

Tujuan menulis dapat dikategorikan ke dalam empat macam, antara lain:

a. Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar, disebut

wacana informatif (informative discours). Wacana informatif yaitu

tulisan yang bertujuan memberikan informasi atau keterangan

penerangan kepada pembaca.

b. Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak para

pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, disebut wacana

persuasif (persuasive discours).

c. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau

yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer atau wacana

kesastraan (literary discours).

d. Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau

berapi-api disebut wacana ekspresif (expressive discours).22

3. Fungsi Menulis

Fungsi menulis adalah untuk menyampaikan informasi kepada

pembacanya. Sedangkan para ahli bahasa telah membagi kembali tentang

fungsi menulis. Rusyan dalam Ahmad Susanto mengungkapkan bahwa fungsi

menulis sesuai kegunaanya, ialah sebagai berikut.

a. Penataan: yaitu fungsi penataan terhadap gagasan, pikiran, pendapat,

imajinasi, dan lainnya, serta terhadap penggunaan bahasa,sehingga

menjadi tersusun.

b. Pengawetan: yaitu untuk mengawetkan pengaturan sesuatu dalam wujud

dokumen tertulis.

c. Penciptaan: yaitu mengarang, berarti mewujudkan sesuatu yang baru.

d. Penyampaian: yaitu mengarang berfungsi dalam menyampaikan gagasan,

pikiran, imajinasi, dan lain-lain itu, yang sudah diawetkan menjadi suatu

karangan.

e. Melukiskan: dalam tulisan itu penulis menggambarkan, atau

mendeskripsikan sesuatu, baik menggambarkan wujud benda atau

22

Ahmad Susanto, Op. Cit., hlm. 253.

18

mendeskripsikan keadaan sehingga pembaca dapat membayangkan

secara jelas apa yang digambarkan atau dideskripsikan penulisnya;

f. Memberi petunjuk: dalam tulisan ini penulis memberikan petunjuk

tentang cara melaksanakan sesuatu;

g. Memerintahkan: penulis memberi perintah, permintaan, anjuran, nasihat,

agar pembaca memenuhi keinginan penulis;

h. Mengingat: penulis mencatat peristiwa, keadaan, keterangan, dengan

tujuan mengingat atau hal-hal penting itu tidak terlupakan; dan

i. Berkorespondensi: dalam tulisan ini penulis melakukan surat- menyurat

dengan orang lain. 23

Andri juga berpendapat bahwa menulis juga berfungsi sebagai alat

komunikasi secara tidak langsung atau tidak bertatap muka dengan orang

yang diajak berkomunikasi. Bagi seorang siswa, kegiatan menulis

memiliki fungsi sebagai sarana untuk berpikir dan belajar.24

Menurut Gamin kegiatan menulis dibagi menjadi lima tahap yaitu:

1) Tahap Pratulis: tahap pratulis merupakan tahap paling awal dalam

kegiatan menulis dan dilakukan sebelum melakukan penulisan. Hal

yang dilakukan ialah menentukan topik yang akan ditulis,

mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau tidaknya

terhadap pembaca.

2) Tahap Pembuatan: pada tahap ini penulis lebih mengutamakan isi

penulisan daripada tata tulisannya. Oleh karena itu semua gagasan,

pikiran dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan ini.

3) Tahap Revisi: merevisi berarti memperbaiki. Pada tahap ini penulis

melakukan penyempurnaan isi tulisan agar tulisannya menjadi lebih

baik.

4) Tahap Penyuntingan: tahap penyuntingan adalah tahap meneliti

kembali kesalahan dan kelemahan isi tulisan tersebut.

23

Ahmad Susanto,Op.cit., 252. 24

Andri Wicaksono, Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model

Pembelajarannya,(Yogyakarta: Garudhawaca,2014), hlm. 12.

19

5) Tahap Publikasi: tahap ini adalah tahap paling akhir dalam proses

menulis. Dalam tahap ini yang harus dilakukan oleh penulis adalah

mempublikasikan tulisanya.25

4. Manfaat Menulis

Akhdiah menjelaskan bahwa delapan manfaat menulis, antara lain:

a. Lebih mengenali kemampuan dan potensi diri mengetahui sampai di

mana pengetahuan kita tentang suatu topik.

b. Dapat mengambangkan berbagai gagasan.

c. Lebih banyak mnyerap, mencari serta menguasai informasi

sehubungan dengan topik yang ditulis.

d. Mengomunikasikan gagasan secara berurutan kemudian

mengungkapkannya secara tertulis.

e. Dapat menilai diri kita secara objektif.

f. Dapat memecahkan permasalahan yaitu dengan menganalisisnya

secara tersurat dalam konteks yang konkret.

g. Mendorong kita belajar lebih aktif, kita menjadi penemu, serta

pemecah masalah.

h. Membiasakan berpikir tertib.26

D. Drama

1. Pengertian Drama

Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti

berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi (verbal), perbuatan, tindakan

(nominal). Oleh sebab itu, drama merupakan kualitas komunikasi, situasi,

segala sesuatu yang terlihat di atas pentas yang menimbulkan perhatian,

kehebatan, dan ketegangan pada pendengar atau penonton.27

Konsepsi

drama adalah peniruan atau tindakan yang tidak sebenarnya, berpura-pura

di atas pentas, menghasilkan idiom-idiom yang menunjukkan sesuatu

25

Gamin, Menulis Itu Mudah: Suplemen Simple Berdasarkan Pengalaman Praktisi,

(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), hlm. 9. 26

Ahmad Susanto,Op. Cit.,hlm.255. 27

Paulus Tukan,Mahir Berbahasa Indonesia 3, (Bogor: Yudhistira, 2006),hlm.158.

20

bahwa drama bukanlah dianggap “sesuatu” yang serius dan berwibawa.28

Menurut Jakob Sumardjo drama adalah karya sastra yang ditulis dalam

bentuk dialog dengan maksud di pertunjukkan oleh aktor.29

selain itu

drama juga diartikan sebagai karya sastra yang mengungkapkan cerita

melalui dialog-dialog para tokohnya.30

Menurut KBBI dalam Elvi Susanti drama adalah komposisi syair

atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak

melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan.31

“Drama is

plays performed in a particular way in a designated space to defined

group of spectators”.“ Drama ialah dimainkan dengan cara tertentu di

ruang yang ditentukan untuk sekelompok penonton yang ditentukan”.32

2. Pengertian Naskah Drama

Naskah drama ditulis dengan maksud untuk dipentaskan. Naskah drama

harus ditulis dengan memenuhi syarat- syarat kesastraan. Ketika menulis

drama pengarang harus memahami unsur-unsur pembentuk sebuah drama.

Unsur- unsur itu adalah alur, penokohan, latar (ruang dan waktu), dan bahasa

(dialog).33

Eka berpendapat bahwa sebuah naskah adalah pengorganisasian

dari tindakan-tindakan atau insiden-insiden dan penulis naskah

menggunakannya.34

28

Hasanuddin WS, Drama Karya dalam Dua Dimensi: Kajian, Sejarah, Teori, dan

Analisis, (Bandung: Angkasa,2009), hlm.3. 29

Jakob Sumardjo, Memahami Kesastraan, (Bandung: AJurnal, 1984), hlm.128. 30

Jakob Sumardjo dan Saini KM, Apresiasi Kesusastraan, (Jakarta : PT Gramedia,

1986), hlm.31. 31

Elvi Susanti, Keterampilan Berbicara, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018),

hlm.111. 32

Kenneth Pickering, Key Concept in Drama and performance,( London, Palgrave

Macmillan, 2010), hlm. 11. 33

Kusmayadi dkk, Be Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas IX SMP/MTs,( Bandung:

Grafindo Media Pratama, 2008), hlm. 58. 34

Eka D. Sitorus, The Art of Acting: Seni Peran untuk Teater, Film, dan TV,(Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm. 171.

21

3. Unsur-unsur Drama

Unsur-unsur drama meliputi:

a. Tema

Tema adalah gagasan pokok dalam drama. Waluyo dalam Elvi Susanti

berpendapat bahwa drama yang besar akan mengemukakan tema yang

abadi. Jakob Sumardjo juga berpendapat bahwa tema atau pokok

pemikiran ini dituliskan oleh pengarangnya melalui ucapan-ucapan para

tokohnya. Ucapan-ucapan itu berisi pikiran maupun perasaan para tokoh

drama.35

b. Plot

Alur atau plot adalah rentetan peristiwa yang terjadi, yang membangun

cerita dari awal sampai akhir.36

Plot merupakan rangkaian peristiwa yang

mengalir karena adanya hubungan sebab-akibat. Plot di dalam drama

merupakan jalinan konflik yang akhirnya akan menimbulkan klimaks.

Tahapan plot dalam drama antara lain.

1) Eksposisi

Pada tahap ini baru diperkenalkan kepada pembaca para tokoh

drama beserta karakter masing-masing.

2) Komplikasi

Pada tahap ini muncul hambatan, sehingga timbullah pertikaian

awal. Karakter masing-masing tokoh yang berbeda satu sama lain

menimbulkan terjadinya perselisihan.

3) Klimaks

Perselisihan yang terjadi antar tokoh semakin meruncing. Konflik

bertambah rumit dan belum ada yang dapat menguraikannya.

Peningkatan konflik ini lama-kelamaan memuncak, sehingga terjadilah

klimaks. Klimaks merupakan titik puncak cerita dalan lakon drama.

35

Jakob Sumardjo, Op.Cit.hlm.129. 36

Emzir dkk, Teori dan Pengajaran Sastra, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm. 263.

22

3. Jenis- jenis Drama

Pada awalnya drama hanya ada dua, yaitu tragedi dan komedi. Namun,

kemudian berkembang menjadi pelbagai jenis. Di antaranya adalah

melodrama, drama heroik, komedi, farce, sendratari dan tablo. Antara lain

sebagai berikut.

a. Tragedi: adalah drama yang penyelesaiannya sedih. Biasanya dengan

kematian sehingga menimbulkan pengaruh emosional yang dalam.

b. Melodrama: merupakan drama yang menggambarkan peristiwa-peristiwa

yang memandang kesedihan, baik yang berakhir dengan tragis maupun

diselesaikan dengan gembira.

c. Drama heroik: merupakan drama yang menggambarkan tema percintaan

atau keberanian dengan cara- cara yang terlalu dilebih-lebihkan sehingga

cenderung menjadi absurd.

d. Komedi: merupakan drama yang membuat penontonnya gembira dan

bahagia.

e. Farce: merupakan drama penuh dengan lelucon, menampilkan tingkah

laku yang menimbulkan tertawa yang terbahak- bahak.

f. Opera : adalah drama yang berisi nyanyian dan musik pada sebagian

besar penampilannya. Nyanyian digunakan sebagai dialog.

g. Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari. Para pemainnya

adalah penari- penari berbakat.

h. Tablo: merupakan jenis drama yang mengutamakan gerak.para

pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan

sehingga jalan cerita dapat diketahui melalui gerakan- gerakan tersebut.37

37

Emzir dkk, Op. Cit., hlm.265.

23

E. Penelitian Relevan

Terdapat beberapa penelitian relevan yang berkaitan dengan

penelitian yang akan dilakukan, antara lain sebagai berikut.

a. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Menggunakan

Media Pop Up untuk Siswa Kelas VI SD Muhammadiyah Sidokato

Godean Sleman Yogyakarya, karya Fajarsih D arusuprapti,

Fakultas Ilmu Pendidikan, UNJ, tahun 2015. Penelitian tersebut

menjelaskan bahwa penggunaan media Pop Up memberikan

pengaruh baik pada siswa dalam keterampilan menulis cerpen.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.

Berdasarkan penelitian relevan di atas terdapat persamaan

dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu tentang penggunaan

media, sedangkan perbedaannya ialah jenis medianya, yaitu Pop

Up dan materi pembelajaran.

b. Penggunaan Metode Copy The Master dalam Pembelajaran

Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas VII MTsN 1 Kota

Tangerang Selatan, karya Najmi Laila, Universitas Islam Negeri

Jakarta, tahun 2018. Skripsi ini meneliti tentang bagaimana

pengaruh metode Copy The Master terhadap pembelajaran menulis

karangan narasi siswa. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.

Berdasarkan skripsi di atas, terdapat persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Persamaan

terletak pada pembelajaran menulis walaupun berbeda sub

materi,tetapi tetap mengenai keterampilan menulis. Sedangkan

perbedaan terlihat pada penggunaan metode, sedangkan penelitian

yang akan dilakukan ialah tentang penggunaan media.

c. Pengaruh Model Pembelajaran CTL Tipe SFAE terhadap

Kemampuan Menulis Teks Drama Kelas VIII di SMP Negeri 15

Kota Sukabumi, karya Dewi Anjarwati, Universitas

Muhammadiyah Sukabumi, tahun 2018. Skripsi ini meneliti

tentang seberapa besar pengaruh metode CTL tipe SFAE terhadap

24

keterampilan menulis teks drama, dengan menggunakan metode

kuantitatif yang berobjekkan siswa kelas VIII SMPN 15 Kota

Sukabumi.

Berdasarkan penelitian relevan di atas, ditemukan

persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu tentang

keterampilan menulis teks drama. Perbedaannya terletak pada

penggunaan metode, sedangkan skripsi tentang penggunaan media.

Penelitian ini dilakukan untuk melengkapi penelitian-penelitian

yang sudah ada, agar menambah referensi penelitian mengenai

penggunaan media pembelajaran.

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Sekolah yang dijadikan tempat pelaksanaan penelitian ini adalah

SMP PGRI 1 Ciputat, yang berlokasi di Jalan Pendidikan No. 30.

RT.1/RW.6, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten,15411. Penyusunan

skripsi ini dilaksanakan sejak Maret 2019 sampai Agustus 2019.

Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 9, 10 dan 15 April

2019.

B. Subjek Penelitian

Amirin dalam Muh.Fitrah subjek penelitian adalah seseorang atau

sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan atau orang pada

latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang

situasi dan kondisi latar penelitian.1

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII-4 di SMP PGRI 1

Ciputat, semester genap tahun pelajaran 2018/2019. Jumlah peserta didik

kelas VIII-4 adalah 21 siswa, yang terdiri dari 9 peserta didik laki-laki dan

12 peserta didik perempuan. Kelas ini dipilih karena kelas VIII-4

merupakan kelas yang memiliki kemampuan menulis naskah drama yang

rendah.

C. Objek Penelitian

Objek adalah apa yang akan diselidiki selama kegiatan penelitian.2

Objek penelitian ini adalah naskah drama yang ditulis oleh siswa kelas

VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat tahun pelajaran 2018/2019. Pengamatan

terhadap objek dilakukan untuk mengetahui perubahan hasil menulis

1 Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan

Kelas dan Studi Kasus, (Jawa Barat: CV Jejak, 2017), hlm. 152. 2 Muh. Fitrah dan Lutfiyah., Op. Cit.,hlm. 156.

26

naskah drama siswa antara sebelum menggunakan media Webtoon dan

saat menggunakan media Webtoon. Siswa menulis naskah drama dengan

judul yang berbeda antara sebelum dan sesudah menggunakan media

Webtoon. Terlampir lima naskah drama siswa yang tanpa menggunakan

media Webtoon dan lima naskah drama siswa dengan menggunakan media

Webtoon.

D. Metode Penelitian

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang hasilnya tidak

diperoleh melalui prosedur statistik atau metode kuantifikasi yang lain.

Penelitian ini tidak menggunakan statistik, tetapi melalui pengumpulan

data, analisis kemudian di-interpretasikan.3

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif analitik yaitu, data yang

diperoleh dari penelitian seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil

pemotretan, cuplikan tertulis dari dokumen, catatan lapangan, disusun

peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan bilangan

statistik. Hasil analisis berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang

diteliti dalam bentuk uraian naratif.4

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif

ialah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,peristiwa,

kejadian yang terjadi pada saat sekarang.5 Dengan demikian penelitian

dilakukan dengan cara mendeskripsikan hasil yang diperoleh oleh setiap

siswa.

3 Albi Anggito dan Johan S., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV Jejak,

2018), hlm. 8. 4 Nana Sudjana dan ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan,(Bandung: Sinar Baru,

1989), hlm. 197. 5 Nana Sudjana dan Ibrahim., Op. Cit., hlm. 64.

27

E. Teknik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa

tes dan nontes. Tes yang dilakukan pada penelitian ini yaitu siswa menulis

naskah drama. Teknik nontes yang digunakan ialah observasi dan

wawancara.

1. Observasi

Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan terhadap objek baik secara langsung maupun

tidak langsung, menggunakan teknik yang disebut dengan pengamatan

(observation).6

Gejala-gejala yang diamati dalam penelitian ini ialah keadaan

sekolah, jumlah peserta didik, jumlah tenaga pendidik dan staf lainnya

sampai aktivitas belajar siswa di kelas. Selain itu, peneliti juga

melakukan pengamatan adakah perubahan yang terjadi dalam

pembelajaran menulis naskah drama ketika menggunakan media

Webtoon. Data observasi juga diperoleh dari hasil tes yang dilakukan

oleh siswa. Dari data tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan

pengaruh penggunaan media Webtoon tersebut.

2. Tes

Tes merupakan alat untuk mengukur ada atau tidaknya serta

besarnya kemampuan objek yang diteliti.7 Tes yang dilakukan pada

penelitian ini adalah pemberian tugas menulis naskah drama dengan

menggunakan media Webtoon.

3. Wawancara

Wawancara merupakan alat tukar- menukar informasi yang tertua

dan banyak digunakan umat manusia dari seluruh zaman.8Wawancara

dilakukan terhadap guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia

kelas VIII-4 sebanyak 1 orang.

6 Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), hlm. 82.

7 Suhharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2010), hlm. 266. 8 Hadeli, Op. Cit., hlm. 82.

28

4. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat,lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan

metode lain, maka metode ini tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada

kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah.9 Bentuk

dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulisan naskah

drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat tahun pelajaran

2018/2019.

F. Instrumen Penelitian

Riduwan berpendapat bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti

lebih banyak menjadi instrumen sebab dalam penelitian kualitatif peneliti

merupakan kunci dari instrumen itu sendiri.10

Instrumen penelitian dalam penelitian ini ialah peneliti sendiri

(Human Instrument). Selain itu, peneliti menggunakan instrumen lain

dalam membantu menganalisis hasil penelitian, yaitu berupa lembar

penilaian tes menulis naskah drama yang digunakan sebagai acuan untuk

menilai hasil menulis naskah drama siswa saat menggunakan media

Webtoon.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data ialai proses pencarian dan penyusunan data yang

sistematis melalui transkrip,wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi yang seacra akumulasi menambah pemahaman peneliti

terhadap apa yang ditemukan.11

Teknik analisis data padapenelitian ini

ialah sebagai berikut:

9 Suhharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 274.

10 Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Afabeta,2007), hlm.77. 11

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,(Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), hlm. 83.

29

1. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan oleh peneliti meliputi data sekolah,

lingkungan sekolah, data pendidik, dan data siswa. Data tersebut

diperoleh dari Observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Observasi

dilakukan dengan tujuan untuk mengamati keadaan sekolah, tenaga

pendidik dan lain-lain yang berhubungan dengan profil sekolah.

Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memastikan apakah guru

mata pelajaran yang bersangkutan selalu menggunakan media

pembelajaran ketika mengajar dan apakah media Webtoon sempat

digunakan sebagai media pembelajaran. Tes dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menulis

naskah drama saat menggunakan media Webtoon. Dokumentasi

dilakukan dengan tujuan untuk mendokumentasikan setiap kegiatan

penelitian baik itu berupa lembar kerja siswa, potret siswa saat

menulis naskah drama dan yang terpenting ialah sebagai bukti bahwa

penelitian ini benar-benar dilakukan.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah kegiatan menyeleksi data apakah data

yang diperoleh sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh

peneliti. Berikut ini kriteria penilaian menulis naskah drama siswa.

Tabel 3.112

Kriteri Penilaian Menulis Naskah Drama

No Aspek yang Dinilai Skor Maksimal

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 20

4 Kekuatan Alur 20

5 Kekuatan Epilog 20

12

Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,

(Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta, 2016),hlm. 256.

30

Skor maksimal kesesuaian judul dengan isi adalah 20 . Skor

maksimal diberikan apabila isi dari naskah drama siswa tersebut memiliki

kesesuaian dengan judul yang mereka tentukan. Apabila isi naskah drama

cukup sesuai dengan judul, maka diberikan skor 15. Skor 10 diberikan

apabila isi naskah drama kurang sesuai dengan judul.

Skor maksimal kekuatan prolog adalah 20, akan diberikan apabila

prolog yang ditulis mengandung unsur pembuka kisah dengan sangat baik.

Skor 15 akan diberikan apabila prolog yang ditulis mengandung unsur

pembuka kisah dengan cukup. Sedangkan skor 10 akan diberikan apabila

prolog yang ditulis kurang mengandung unsur pembuka.

Skor maksimal kekuatan tokoh adalah 20, akan diberikan apabila

dalam naskah drama tersebut, tokoh yang digambarkan sangat jelas

dengan menyertakan petunjuk pemanggungan yang sesuai dengan watak.

Skor 15 akan diberikan apabila tokoh yang digambarkan cukup jelas dan

disertai petunjuk pemanggungan yang cukup sesuai dengan watak. Skor 10

akan diberikan apabila tokoh yang digambarkan kurang jelas dan disertai

petunjuk pemanggungan yang kurang sesuai dengan watak.

Skor maksimal kekuatan alur adalah 20, akan diberikan apabila,

alur dalam naskah drama tersebut digambarkan dengan sangat jelas. Skor

15 akan diberikan apabila alur yang digambarkan cukup jelas. Skor 10

akan diberikan apabila alur yang digambarkan kurang jelas.

Skor maksimal kekuatan epilog adalah 20, akan diberikan apabila

epilog yang ditulis mengandung unsur penutup kisah dengan sangat jelas.

Skor 15 akan diberikan apabila epilog yang ditulis mengandung unsur

penutup kisah dengan cukup jelas. Skor 10 akan diberikan apabila epilog

yang ditulis mengandung unsur penutup kisah yang kurang jelas.

31

Tabel 3.213

Pedoman Penilaian

Kriteria Penilaian Jumlah Skor

Sangat Baik 86-100

Baik 76-85

Cukup 56-75

Kurang 10-55

3. Penyajian Data

Pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian dalam data kualitatif disajikan dalam

bentuk teks dan tabel dengan mendeskripsikan setiap aspek-aspek

kriteria penilaian.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan

akhir penelitian kualitatif. Penarikan kesimpulan dilakukan sebagai

pencarian makna yang dilakukan berdasarkan informasi yang

diperoleh dan bukan hanya berdasarkan penafsiran secara subjektif.

13

Burhan Nurgiantoro, Op. Cit.,hlm. 253.

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sekolah

1. Identitas sekolah

Nama Sekolah : SMP PGRI 1 Ciputat

Nomor Statistik Sekolah : 204020417055

NPSN : 20603566

Alamat Sekolah :Jalan Pendidikan No. 30

Kecamatan : Ciputat

Kota : Tangerang Selatan

Provinsi : Banten

Kode pos : 15411

Telepon / Faksimili : 021- 7409827

E-mail : [email protected]

Status Sekolah : Swasta

No. Akte Pendirian Terakhir : 1975

Tahun Berdiri Sekolah : 1975

Status Akreditasi/ Tahun : A / 20

33

2. Sejarah Singkat Sekolah

Sekolah Menengah Pertama Persartuan Guru Republik Indonesia 1

Ciputat didirikan pada tahun 1975. Kemudian pada tahun 1979 SMP PGRI 1

Ciputat mendapat izin dari kantor wilayah Depdikbud jakarta Raya dengan

nomor izin: 329/1/01-4/R-4/79 tertanggal 29 Maret 1979. Pada tanggal 18

Maret 1982 mendapat izin operasi dari Yayasan Lembaga Pendidikan

Persatuan Guru Republik Indonesia dengan nomor: 097. YPLP- PGRI/V

Kpt/. SMP PGRI 1 Ciputat telah berstatus “diakui” dengan surat keputusan

Direktur jendral Pendidikan Dasar dan Menengah dengan nomor: B.02.0075

pada tanggal 25 Februari 1986 dan dengan Nomor Statistik Sekolah:

204020417055 serta data sekolah nomor: B.040. 52.002. Tahun 1992 status

SMP PGRI 1 Ciputat telah berubah dari “diakui” menjadi “disamakan”

dengan nomor: 876/1.02/Kep./1/1982 dan diakreditasi ulang pada tahun 1999

dengan nomor: 16581a/1.02/Kep/1999, pada November 2004 kembali

diakreditasi dengan keputusan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Daerah

Kabupaten Tangerang nomor: 008/BASDA/KAB-TNG/2004 pada tanggal

29 Desember 2004, status sekolah terakreditasi A hingga saat ini.

Sarana dan prasarana yang dimilki oleh SMP PGRI 1 Ciputat antara lain:

Ruang belajar delapan belas lokal, ruang kepala sekolah satu lokal, ruang tata

usaha satu lokal, ruang perpustakaan satu lokal, ruang laboratorium satu

lokal, ruang kesenian satu lokal, laboratorium komputer satu lokal, WC

siswa tiga lokal, WC guru satu lokal, WC kepala sekolah satu lokal dan

musala satu lokal.

3. Visi dan Misi SMP PGRI 1 Ciputat

Berikut adalah visi dan misi SMP PGRI 1 Ciputat.

a. Visi

Menjadi sekolah unggulan yang didasari oleh IMTAQ dan IPTE,

serta berwawasan lingkungan budaya.

34

b. Misi

1) Menyiapkan generasi muda yang menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi, dengan landasan iman dan taqwa.

2) Meningkatkan pengetahuan peserta didik yang cerdas, terampil dan

berbudi pekerti luhur.

3) Menjadikan lulusan sebagaio calon pemimpin masa depan yang

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Tenaga Pendidik SMP PGRI 1 Ciputat

No. Nama NUPTK

Status

Kepegaw

aian

Bidang Studi TMT

Kerja

1 Cartam, S.Pd.,

M.Pd. 1562741641200003 GTY/PTY Kepala Sekolah

1986-

07-01

2 Kono Sukana,

S.Pd., M.M. 3050743643200003 GTY/PTY

Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA)

2013-

04-01

3 Hj. Refniwati,

S.Pd., M.Pd. 6736738640300002

GTY/PTY Seni Budaya

1991-

07-01

4 Hj. Nurwati, S.Pd. 8746739641300002 GTY/PTY Prakarya 1991-

07-01

5 Sumarti, S.Pd. 3556754656200003 GTY/PTY Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA)

1985-

07-01

6 Sudarmilah, S.Pd. 5145742644300003 GTY/PTY Seni Budaya 1989-

07-01

7 Gunawan, S.Pd.,

M.M. 0348741642200033 GTY/PTY

Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS)

2007-

07-01

8 Surati, M.Pd. 6751746649300002 GTY/PTY Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS)

2002-

07-01

9 Buyung Tarmizi,

S.Pd. 1450747650200022 GTY/PTY Pramuka

35

10 Drs. Dedi

Suryadi, M.Pd. 6339736638200003 GTY/PTY Bahasa Indonesia

1983-

07-01

11 Pendi, S.Pd. 1935747647200002 GTY/PTY Matematika 2000-

01-27

12 Kiwa, S.Hut 2152754655200003 GTY/PTY Matematika 2002-

07-01

13 Tri Miswarsih,

S.Pd. GTT

Ilmu Pengetahuan

Sosial

(IPS)/PSPJD-

PGRI

1978-

07-01

14 Dasyati, S.Pd. GTT Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA)

1992-

07-01

15 Wawang Ukawan 2839744647200012 GTT Penjasorkes 1994-

07-01

16 Komariah, M.Pd GTT Bahasa Indonesia 1992-

07-01

17 Jumbadi, SE. 2536750653200002 GTY/PTY Bahasa Indonesia 1997-

07-01

18 Hardomo, S.Pd 5958738639200002 GTY/PTY Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA)

1997-

07-01

19 M. Syarifuddin,

S.Pd.I 6455750652200002 GTT

Pendidikan

Agama Islam

(PAI)

1998-

07-01

20 Mulyadi, S.Pd. 1554751655200002 GTY/PTY Penjasorkes 1999-

07-01

21 Hasanah, S.Pd. 8043750653300013 GTY/PTY Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS)

2003-

07-01

22 Lilis Kristiani,

S.Pd. 1449759658300003 GTY/PTY Matematika

2006-

07-01

23 Even Afriansyah, 8749764665200032 GTT Bahasa Inggris 2007-

36

S.Pd. 07-01

24 Subarkah Bayu

Aji, S.Pd. 5441744645200002 GTT

Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS)

2007-

07-01

25 Kiswadi, S.Pd. GTT Bahasa Inggris 2007-

07-01

26 Nurjanah, S.Pd. 3444756658300052 GTY/PTY Bahasa Inggris 2007-

07-01

27 Nursiwan, S.Pd. 6061760661200033 GTT PKn 2009-

07-01

28 Nani Mulyani,

S.Pd. GTT

Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA)

2013-

07-01

29 Indy Maharani,

SH. GTT PKn

2013-

07-01

30 Peri Rijaludin K.

S.Pd.I GTT

Pendidikan

Agama Islam

(PAI)

2013-

07-01

31 Suteja Adi N.

S.Pd. GTT

Bahasa

Inggris/PSPJ-

PGRI

2015-

07-01

32 Indra Yudhistira

Gunawan, S.Pd. GTT Penjasorkes

2018-

07-01

33 Nurlaela Siti

Azizah GTT

Pendidikan

Agama Islam

(PAI)

2018-

07-01

34 Mardian Dinata,

S.Pd. GTT Bahasa Indonesia

2018-

07-01

35 Mar’atun Dinata,

S.Pd. GTT Bahasa Indonesia

2018-

07-01

36 Wini Astriani,

S.Pd. GTT Bahasa Indonesia

2018-

07-01

37

37 Achmad Fauzi,

S.Pd. GTT Matematika

2018-

07-01

B. Analisis Data Penelitian

Siswa kelas VIII-4 yang dijadikan subjek penelitian berjumlah dua puluh

satu orang, namun yang dapat mengikuti kegiatan penelitian hanya berjumlah

delapan belas orang. Analisis data setiap siswa akan disampaikan sebagai

berikut. Peneliti memberikan tes kepada siswa berupa penugasan menulis

naskah drama kepada siswa setelah siswa membaca Webtoon dengan dua

pilihan judul komik yang harus dibaca yaitu “Si Ocong” dan “Kecoak dan

Dendam.”

Tabel 4.1

Analisis Data Siswa No. 1

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15

Cukup

2 Kekuatan Prolog 15

3 Kekuatan Tokoh 20

4 Kekuatan Alur 15

5 Kekuatan Epilog 10

Jumlah 75

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.1 memperoleh skor akhir 75 dengan

interpretasi cukup.

Berdasarkan aspek penilaian kesesuain judul dengan isi, siswa

memperoleh nilai 15 dengan kategori cukup. Hal tersebut disebabkan isi dari

naskah drama tersebut tergolong cukup sesuai dengan judul yang ditentukan.

Judul naskah drama tersebut ialah “Kekasih.” kisah yang ditulis cukup

38

menggambarkan makna dari judul, dialog yang ditulis dengan makna percintaan

hanya ada pada bagian akhir, yaitu dibuktikan dengan kutipan dialog berikut

“Gusman: Aku mau ngomong serius sama kamu (sambil tersenyum) dan “Gusman

: Aku suka sama kamu.”kutipan dialog tersebut membuktikan bahwa kesesuaian

isi dengan judul termasuk cukup baik.

Berdasarkan aspek kekuatan prolog siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal disebabkan prolog yang ditulis sudah cukup sebagai

pembuka kisah dalam sebuah naskah drama, selain itu prolog yang ditulis sudah

menggambarkan sedikit suasana yang ada pada saat itu, yaitu dibuktikan dengan

kutipan prolog berikut “di suatu hari indah sedang berjalan ke suatu taman dan

di taman itu indah bertemu dengan seorang lelaki....”kata pada suatu hari

merupakan kalimat pembuka sebuah naskah drama dan tergolong cukup baik

sebagai prolog.

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh siswa memperoleh skor 20 dengan

sangat baik. Hal ini disebabkan setiap tokoh yang ditulis dalam naskah masing-

masing diiringi petunjuk pemanggungan, walaupun ada beberapa dialog tidak

menggunakan petunjuk pemanggungan namun tidak memengaruhi watak dan

suasana dalam naskah tersebut, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan dialog

berikut “Gusman: selamat pagi (sambil mengambil handphone).”kata yang

terdapat dalam dialog yang ditandai dengan tanda kurung itu merupakan petunjuk

pemanggungan atau kramagung.

Berdasarkan aspek kekuatan alur siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini sebabkan alur yang digambarkan cukup jelas, yaitu

dibuktikan dengan dengan kutipan dialog “Gusman : hai.. kenalin nama gua

Gusman, kalau lu siapa?(sambil menyodorkan tangannya ke Indah)”dan “hai

juga nama gua Indah (sambil menatap ke arah Gusman)” dari kutipan tersebut

terdapat peristiwa perkenalan antara Gusman dengan Indah dan peristiwa

berikutnya Gusman mengajak Indah pergi ke masjid. Maka alur dalam dalam

naskah tersebut alur maju.

Berdasarkan aspek kekuatan epilog siswa memperoleh skor 10 dengan

kategori kurang. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis kurang lengkap dan hanya

39

terdiri dari satu kalimat yang kurang mewakili sebagai epilog yang baik, yaitu

dapat dibuktikan dengan kutipan berikut “dan akhirnya mereka berdua pun

bahagia.”

Tabel 4.2

Analisis Data Siswa No.2

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15

Cukup

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 10

4 Kekuatan Alur 10

5 Kekuatan Epilog 10

Jumlah 65

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.2 memperoleh skor akhir 66 dengan

interpretasi cukup.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor

15. Hal ini disebabkan judul dengan isi pada naskah tergolong cukup baik. Kisah

yang ditulis pada setiap dialog berhubungan dengan judul, salah satunya ada pada

kutipan berikut “Angel: lo denger itu wanita PHO !!( seraya menggandeng

tangan Ali),”Bie: Apa mencintai sesakit ini yaallah..(di dalam hati)” kutipan

dialog tersebut menunjukkan adanya kesesuaian antara judul dengan isi.

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswamemperoleh skor 20. Hal ini

disebabkan penulisan prolog sudah mengandung unsur pembuka kisah.

Dibuktikan dengan kutipan prolog berikut “Ada seorang perempuan bernama Bie

Anatasya, dia sangatlah baik dan merupakan seorang anak pengusaha. Dia juga

mempunyai teman dari kecil bernama Ali.”berdasarkan kutipan tersebut dapat

dilihat bahwa prolog tersebut mengandung unsur pembuka.maka dari itu kekuatan

prolog tergolong sangat baik.

40

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 10. Hal ini

disebabkan penulisan tokoh dan watak digambarkan melalui dialog dengan jelas,

akan tetapi dialog tidak disertai kramagung (petunjuk pemanggungan) padahal

seharusnya menggunakan kramagung, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan

berikut “ Angel: Dasar lo Bie nggk tau mall, dasar tukang PHO!!” seharsnya

kutipan tersebut menggunakan disertai kramagung agar mendukung watak tokoh.

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 10. Hal ini

disebabkan alur yang digambrakan kurang jelas, karena siswa hanya

mencantumkan satu peristiwa dalam naskah drama tersebut, karena alur

merupakan rangkaian peristiwa maka seharusnya ada peristiwa berikutnya.

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 10. Hal ini

disebabkan tidak terdapat penulisan epilog pada naskah, sehingga akhir kisah

menjadi tidak klimaks. Berikut kutipan dialog terakhir pada naskah “Bie: Aku

akan terus berjuang untuk kamu Ali (gumam dalam hati).” Maka dari itu

kekuatan epilog pada naskah tersebut tergolong kurang baik.

Tabel 4.3

Analisis Data Siswa No.3

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20

Baik

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 20

4 Kekuatan Alur 15

5 Kekuatan Epilog 10

Jumlah 85

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.3 memperoleh skor akhir 85 dengan

interpretasi baik.

41

Berdasarkan aspek kesesuaian isi dengan judul, siswa memperoleh skor

20. Hal itu disebabkan naskah drama yang ditulis sesuai dengan judul yang sudah

ditentukan, sebagian besar isi dari masing-masing dialog mengacu pada judul

yang sudah ditentukan. Judul naskah drama tersebut ialah “Anak yang Pelupa”

Hal ini dibuktikan dengan kutipan dialog berikut “Ara: Gini, uang Meli yang buat

bayar SPP hilang tante (dengan raut wajah gugup).”dan “Mama: Oh itu bukan

hilang tapi Meli gak bawa,ini uangnya ada (sambil menyodorkan uang pada

Ara).” Dari dialog tersebut dapat dilihat bahwa tokoh meli lupa membawa uang

untuk membayar SPP dan itu sesuai dengan judul yang sesuadah ditentukan.

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20. Hal

tersebut disebabkan prolog dalam naskah tersebut mengandung unsur pembuka

dan menggambarkan suasana pada awal kisah dengan sangat baik. Dibuktikan

dengan kutipan prolog berikut “Meli merupakan anak yang selalu membuat orang

lain tersenyum di saat sedih,..” maka dapat dilihat walaupun prolog yang

disampaikan pada naskah tersebut sedikit akan tetapi sudah membuka kisah

dengan sangat baik.

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20. Halini

disebabkan setiap dialog yang ditulis pada naskah disertai petunjuk

pemanggungan. Dibuktikan dengan kutipan dialog “Meli & Ara:

Asalamualaikum? (tangan keduanya mengetuk pintu)” dan “Ara: mau ke mana

Mel?(sambil menahan tangan Meli)” maka dapat dilihat dari kedua dialog

tersebut masing-masing diringi petunjuk pemanggungan dengan sangat baik.

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15.hal ini

disebabkan alur yang digambarkan pada naskah cukup jelas, dan dalam naskah

tersebut tidak dituliskan banyak peristiwa melainkan hanya ada sedikit peristiwa

salalh satunya dibuktikan pada kutipan dialog berikut “Ara: Dorrr!!! (menepuk

pundak Meli dari belakang, “Meli: Eh ara anak Malih..Astagfirullah ngagetin aja

nih (terkejut)” kutipan tersebut merupakan sebuah peristiwa pertemuan antara Ara

dengan Meli dan naskah bdrama tersebut memiliki alur maju.

42

Berdasarkan aspek epilog, siswa memperoleh skor 10. Hal ini disebabkan

tidak terdapat epilog pada bagian akhir naskah,naskah tersebut hanya diakhiri

dengan dialog, maka aspek kekuatan epilog tergolong kurang baik.

Tabel 4.4

Analisis Data Siswa No.4.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15

Cukup

2 Kekuatan Prolog 15

3 Kekuatan Tokoh 15

4 Kekuatan Alur 15

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 75

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.4 memperoleh skor akhir 75 dengan

interpretasi cukup.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor

15. Hal ini disebabkan judul cukup sesuai dengan isi naskah drama, kisah

dituliskan tidak terlalu runtut, walaupun singkat akan tetapi tetap sesuai dengan

judul yang sudah ditentukan, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan narator

berikut ini “Akirnya Leon pun diterima menjadi pilot dengan melewati semua

cobaan yang ada.”kutipan tersebut bermakna tokoh sudah mencapai cita-citanya.

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 15. Hal ini

disebabkan penulisan prolog mengandung unsur pembuka yang utuh dan

tergolong cukup baik, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan prolog berikut

“Pada saat itu Leon bertemu dengan teman lama yang bernama micell.micell

berkerja di sebuah maskapai penerbangan. Ia menawari Leon untuk bekerja di

tempatnya. Pada saat itu kisah dimulai.” Berdasarkan kutipan prolog dapat dilihat

bahwa terdapat unsur pembuka.

43

Berdasarkan kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 15 dengan kategori

cukup baik. Hal ini disebabkan sebagian besar dialog pada tokoh disertai

kramagung, sehingga watak tokoh terlihat dengan jelas, yaitu dapat dibuktikan

dengan kutipan dialog berikut “ Leon: Ini cell aku mau nanya- nanya soal

pekerjaan (sambil tersenyum).” Maka dari itu aspek kekuatan tokoh pada naskah

drama tersebut cukup baik.

Berdasarkan kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan kategori

cukup baik. Hal ini disebabkan alur yang terdapat pada naskah drama dapat

terlihat dengan jelas, dan dalam naskah tersebut terdapat beberapa rangkaian

peristiwa yang membangun sebuah alur. Berikut salah satu kutipan narator yang

menggambarkan satu peristiwa “Setelah mereka berbincang-bincang cukup lama

dengan bosnya Micell, akhirnya mereka keluar dari ruangan bosnya.”maka dari

itu aspek kekuatan alur pada naskah drama tersebut tergolong cukup baik.

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penulisan epilog mengandung unsur

penutup yang utuh. berikut kutipan epilog pada naskah drama “Pada keesokan

harinya mereka pun bertugas bersama pada satu pesawat terbang.... Akhirnya

Leon menggapai cita-citanya sebagai pilot.”maka aspek kekuatan epilog pada

naskah drama tersebut tergolong cukup baik.

Tabel 4.5

Analisis Data Siswa No.5.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15

Sangat Baik

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 15

4 Kekuatan Alur 20

5 Kekuatan Epilog 20

Jumlah 90

44

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.5 memperoleh skor akhir 90 dengan

interpretasi sangat baik.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor

15 dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan judul yang tertera pada naskah

drama sesuai dengan isi pada naskah drama, kisah yang dituliskan lewat dialog

masih mewakili judul yang sudah ditentukan, yaitu dapat dibuktikan dengan

dengan satu kutipan dialog berikut “Aliando: selama pertemanan kita ini,

sejujurnya aku suka sama kamu Pril..!(memegang mesra tangan Prili.”maka

aspek kesesuaian judul dengan isi tergolong cukup baik.

Berdasarkan kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik.hal ini disebabkan penulisan prolog sangat utuh, dan dimulai

dengan menyampakan latar belakang tokoh yang nantinya akan muncul dalam

dialog. Berikut ialah kutipan prolog dari naskah drama “Pada suatu hari Prili

hendak berangkat sekolah dan ternyata dia kesiangan karena dia semalam

lembur mengerjakan tugas...... di situ Prili menabrak seorang anak laki-laki yang

baru ia lihat, sepertinya anak baru...”

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan setiap dialog tokoh yang ditulis selalu

diiringi oleh kramagung, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan dialog berikut

“Aliando :iya nggk apa-apa (tertawa santai)” dan “Prili: asalamualaikum..!(cium

tangan pak guru).”

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan dalam naskah drama tersebut terdapat tiga

peristiwa yang terjadi secara berturut, dan dapat dikatan bahwa itu merupakan alur

maju.peristiwa pertama Prili dan aliando bertemu dan berkenalan, peristiwa kedua

mereka berteman, dan peristiwa ketiga mereka berpacaran, yaitu dapat dibuktikan

dengan kutipan dialog berikut ini “Prili: lo, Aliandokan? Yang dulu sekolah di

SMP PGRI 1 Ciputatkan? (menunjuk muka aliando dengan heran)”,”Aliando:

45

iya, eh elo Prili ya? Temen SMP gue kan? Apa kabar lo? Makin cantik aja!!(

tersenyum lebar dan tertawa kecil).”

Berdasarkan kekuatan epilog,siswa memperoleh skor 20 dengan kategori

sangat baik.hal ini disebabkan penulisan epilog secara utuh dan mengandung

unsur penutup dalam kisah. Berikut ini bukti kutipan epilog “Akhirnya mereka

menjalin kasih atau disebut dengan pacaran, ya awalnya mereka memang

sahabatan, tetapi tuhan berkehendak lain.....”

Tabel 4.6

Analisis Data Siswa No.6.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15

Cukup

2 Kekuatan Prolog 15

3 Kekuatan Tokoh 15

4 Kekuatan Alur 15

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 75

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.6 memperoleh skor akhir 75 dengan

interpretasi cukup.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15

dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan judul yang sudah ditentukan oleh

siswa sesuia dengan isi pada naskah drama yang dibuatnya, kisah yang dituliskan

lewat dialog masih mewakili judul yang sudah ditentukan. Berikut ialah kutipan

dialog “Dicta: Aku harus bagaimana ya? Apa aku harus mengambil gambar Aji?

Berarti aku curang dong.”(mondar-mandir kebngungan).

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penulisan epilog pada naskah drama

46

sudah mengandung unsur pembuka yang cukup utuh, walaupun hanya berjumlah

empat baris. Berikut ini kutipan prolog naskah drama siswa “Pada suatu hari di

mading sekolah ada pengumuman bahwa sekolah akan mengadakan perlombaan

kesenian seperti menggambar menyanyi, bermain musik, drama,dll..”

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan dialog masing-masing tokoh diiringi

dengan kramagung. Berikut kutipan dialog tokoh dalam naskah drama “(berjalan

malas-malasan dan melihat poster pengumuman dengan terkejut) Ah!ada lomba

menggambar! Aku sangat tidak sabar untuk mendaftar.”

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan alur yang digambarkan pada naskah

drama tersebut cukup jelas, dan terdiri dari beberapa peristiwa, dan alur yang

digunakan ialah alur maju. Berikut kutipan dialog dalam naskah drama siswa

“Dicta : Aku dulu!! (menyingkirkan Razika)”,”Razika: sabar dong!! Kamu itu

harus antre”,”Theo: sudah-sudah, ayo tulis nama kalian di sini (menyerahkan

sebuah kertas ke Dicta).” Berdasarkan kutipan tiga dialog terdapat satu peristiwa

Razika dan Dicta mendaftar lomba.

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penulisan epilog pada naskah drama

cukup mengandung unsur penutup kisah, walaupun hanya terdiri dari dua kalimat

saja. Berikut kutipan epilog naskah drama siswa “Namun akhirnya kecurangan

Dicta pun terbongkar. Ia harus menahan malunya karena sudah berbuat curang

dan membohongi diri sendiri dan juga teman-temannya.”

47

Tabel 4.7

Analisis Data Siswa No.7.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15

Cukup

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 10

4 Kekuatan Alur 10

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 70

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.7 memperoleh skor akhir 70 dengan

interpretasi cukup.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15

dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan isi dalam naskah drama cukup

sesuai dengan judul yang sudah ditentukan oleh siswa, yaitu dapat dibuktikan

dengan kutipan dialog berikut “Dito: Eh main yu, kita makan di cafe nanti

malem.”kutipan dialog tersebut bermakna bahwa terdapat hubungan persahabatan

yang erat antar tokoh , sehingga sesuai dengan judul yang sudah ditentukan..

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik.hal ini disebabkan penulisan prolog pada bagian awalnaskah

cukup mengandung unsur pembuka,yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan prolog

berikut “Pada suatu hari awal Irma masuk kampus Ia bertemu dengan seseorang

yang bernama Sindy dia itu sangat baik dan ramah.....”

Berdasarkan kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 10 dengan kategori

kurang. Hal ini disebabkan hampir semua dialog dalam naskah drama tersebut

tidak disertai kramagung, dan itu akan berdampak pada watak tokoh dan cara

memerankan naskah tersebut. Yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan dialog

berikut “Irma: Ayo Mil, kita berangkat!”

48

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 10 dengan

kategori kurang. Hal ini disebabkan alur dalam naskah drama tersebut kurang

jelas, yaitu setiap adegan dialog seharusnya terangkai menjadi peristiwa-peristiwa

dan saling berhubungan, sedangkan dalam naskah drama tersebut hampir setiap

peristiwa tidak berhubungan. Berikut ini kutipan dialog naskah drama “Irma: Ayo

Mil, kita berangkat!”,”Mila: Ayo”,” Irma: eh iya Mil,gimana kalau kita kenalan

sama yang duduk di depan kita?” seharusnya latar tempat pada dialog pertama itu

di ajlan menuju kampus, akan tetapi pada dialog kedua, kedua tokoh itu langsung

ada di dalam kelas.

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penulisan epilog dalam naskah drama

tersebut cukup mengandung unsur penutup, walaupun hanya satu kalimat saja.

Berikut kutipan epilog dalam naskah drama siswa “Dan akhirnya mereka menjadi

sahabat.”

Tabel 4.8

Analisis Data Siswa No.8.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15

Cukup

2 Kekuatan Prolog 15

3 Kekuatan Tokoh 15

4 Kekuatan Alur 15

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 75

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.8 memperoleh skor akhir 75 dengan

interpretasi cukup.

49

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15

dengan kategori cukup. Hal ini disebabkan isi dalam naskah drama siswa cukup

sesuai dengan judul yang telah ditentukan, yaitu dapat dibuktikan dengan kutipan

dialog berikut “ Adam: Yasudahlah, mending pakai uangku saja, tidak

dikembalikan juga tidak apa (menatap Fauzi dengan iba).” Dialog tersebut sangat

berhubungan dengan judul yang ditentukan oleh siswa.

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup. Hal ini disebabkan panulisan prolog pada awal naskah drama

cukup mangandung unsur pembuka, walaupun hanya dua kalimat. Berikut bukti

kutipan prolog naskah drama siswa “Pada suatu hari ada anak yang bernama

Adam, Ia suka menolong temannya yang sedang susah...”

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup. Hal ini disebabkan penulisan setiap dialog hampir semua disertai

dengan kramagung, sehingga watak tokoh dapat dilihat dari situ. Berikut kutipan

salah satu dialog naskah drama siswa “Adam : Jangan dimaafin teman kaya gitu

fauzi, teman yang datang hanya perlu doang, giliran lu susah pada lupa sama

lu.(meyakinkan Fauzi).”

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan alur yang digambarkan dalam naskah

drama tersebut cukup jelas dan terdapat beberapaperistiwa yang saling

berhubungan dalam naskah drama tersebut. Berikut kutipan narator dalam naskah

drama siswa “Pada suatu hari si Fauzi sedang kaya dan sudah tidak lagi

susah.kemudian teman-teman Fauzi yang sudah menghilang di saat ia susah

sudah kembali.”

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup. Hal ini disebabkan penulisan epilog pada akhir adegan ditulis

dengan cukup baik, walaupun hanya satu kalimat saja. Tetapi tetap mengandung

unsur penutup yang cukup baik. Beikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa

“Dan mereka pun berteman dan menjadi sahabat sejati dan menemani temannya

yang selagi senang maupun susah.”

50

Tabel 4.9

Analisis Data siswa No.9.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20

Baik

2 Kekuatan Prolog 10

3 Kekuatan Tokoh 20

4 Kekuatan Alur 15

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 80

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.9 memperoleh skor akhir 80 dengan

interpretasi baik.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 20

dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi yang ada dalam naskah drama

sangat sesuai dengan judul yang sudah ditentukan. Berikut kutipan salah satu

dialog naskah drama siswa “Nayara : kalau jalan hati-hati dong!! (dengan nada

sewot), seseorang yang menabraknya hanya sedikit melihat, lalu melanjutkan

perjalanannya.”

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 10 dengan

kategori kurang baik. Hal ini disebabkan tidak terdapat prolog pada awal adegan

dalam naskah drama, melainkan pada bagian awal naskah siswa langsung

mencantumkan dialog tokoh.

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan penulisan dialog selalu diiringi dengan

kramagung,dan itu akan membangkitkan watak tokoh menjadi lebih jelas. Berikut

ialah kutipan salah satu dialog dalam naskah drama siswa “Nayara: Udah ah, ayo

masuk kelas keburu bu Beta masuk.(meninggalkan sambil berjalan meninggalkan

Olive)”

51

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penggambaran alur dalam naskah drama

tersebut cukup baik, karena dalam naskah drama tersebut terdapat beberapa

peristiwa yang saling berhubungan, dan alur yang digunakan ialah alur maju.

Berikut ini kutipan salah satu dialog naskah drama siswa “Nayara: Udah nabrak

bukannya minta maaf lagi lo.(menunjuk ke arah Briyan).”

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penulisan epilog dalam naskah drama

mengandung unsur penutup yang cukup baik. Berikut bukti kutipan epilog dalam

naskah drama siswa “Akhirnya Nayara dan Briyan dijodohkan oleh orang tua

Nayara,dan mereka pun menikah.”

Tabel 4.10

Analisis Data Siswa No.10.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15

Sangat Baik

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 20

4 Kekuatan Alur 15

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 95

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.10 memperoleh skor akhir 95 dengan

interpretasi sangat baik.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15

dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan isi dari naskah drama sesuai

dengan judul yang ditentukan oleh siswa dan judul naskah drama tersebut ialah

“Sahabat Lama yang Tak Terlupakan.”Berikut ialah bukti kutipan salah satu

52

dialog naskah drama siswa “ Andi: Keni, Azhar kita berjanji ya! Untuk tetap

bersahabat untuk selamanya.”(sambil berpelukan).

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan penulisan prolog pada bagian awal

mengandung unsur pembuka dengan sangat baik. Berikut ini ialah kutipan prolog

naskah drama siswa “ Pada suatu hati Andi, Keni dan Azhar dan teman-teman se-

angkatan sedang melakukan perpisahan sekolah di daerah Wonosari....”

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan penggambaran watak tokoh dalam

naskah drama digambarkan dengan baik, dan dialog yang ditulis dalam naskah

drama disertai kramagung. Berikut ini ialah salah satu kutipan dialog naskah

drama siswa “Azhar: Iya, apa kabar kamu?(menjabat tangan Keni)”

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan alur digambarkan cukup jelas dalam

naskah drama, dan alur yang digunakan dalam naskah tersebut ialah alur maju.

Berikut ini ialah kutipan dialog naskah drama “Andi: Siapakah Anda?(Pura-pura

tidak kenal)”Keni: Saya Keni dan Azhar teman SD kamu!(meyakinkan

Andi)”Andi: Keni yang ingusan? Sama Azhar yang jahil?(terkejut)”

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epiloh ditulis dengan cukup baik dan

mengandung unsu penutup, walaupun hanya satu kalimat tetapi menjadi penutup

adegan yang cukup baik. Berikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa “Mer

eka pun mengingat kembali masa lalunya, dan saling berbincang satu sama lain.”

53

Tabel 4.11

Analisis Data Siswa No.11.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20

Sangat Baik

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 20

4 Kekuatan Alur 15

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 90

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.11 memperoleh skor akhir 90 dengan

interpretasi sangat baik.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 20

dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi pada naskah drama sangat

sesuai dengan judul. Judul pada naskah drama tersebut ialah “The Wokwok

Squad”,yaitu dibuktikan dengan kutipan salah satu dialog berikut “Feby: ke

kantin yuk!!, “Okty:Ayuk gue mau beli es.(memegang tenggorokan)”,”Nayla:

Gue mau beli kang baeknya aja!1(sambil tersenyum tersipu),”Titi: Yeuu! Ayan!

(memukul lengan nayla).”

Beradasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan penulisan prolog pada naskah drama

tersebut mengandung unsur pembuka dengan sangat baik, jumlah prolog yang

ditulis sebanyak 3 kalimat saja. Berikut ini utipan prolog naskah drama siswa

“Suatu hari di junior high schoolbada sekelompok sahabat yang bernama the

wokwok squad...”

Berdasarkan kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan kategori

sangat baik. Hal ini disebabkan penggambaran masing-masing tokoh digambarkan

dengan sangat baik lewat penulisan dialog yang disertai petunjuk pemanggungan.

54

Berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa “Nayla: oh iya gue belum

ngerjain.(membuka-buka buku LKS).”

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Halini disebabkan alur digambarkan dengan cukup jelas dan

alur yang digunakan ialah alur maju. Berikut ialah kutipan salah satu dialog yang

berarti satu peristiwa “Feby: ke kantin yuk!!, “Okty:Ayuk gue mau beli

es.(memegang tenggorokan)”,”Nayla: Gue mau beli kang baeknya aja!1(sambil

tersenyum tersipu),”Titi: Yeuu! Ayan! (memukul lengan nayla).”

Berdasarkan aspek kekuatan epilog,siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis sudah mengandung

unsur penutup yang cukup baik. Berikut kutipan epilog naskah drama siswa

“Setelah tiga jam mengikuti pelajaran, bel pun berbunyi, semua murid yang

junior high school langsung merapikan buku..”

Tabel 4.12

Analisis Data Siswa No.12.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15

Sangat Baik

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 20

4 Kekuatan Alur 15

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 95

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.12 memperoleh skor akhir 95 dengan

interpretasi sangat baik.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15

dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan isi dalam naskah drama cukup

55

sesuai dengan judul yang sudah ditentukan. Judul naskah drama tersebut ialah

“Mengejar Cinta Ustaz.”berikut ialah kutipan salah satu dialog naskah drama

siswa “Adnan: Ya sudah kalau begitu.”(membuka pintu mobil dan

masuk),”Rahma:Dia ganteng sekali.”(terpesona).

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan prolog ditulis dengan jelas dan

mengandung unsur pembuka dengan sangat baik. Berikut ialah kutipan prolog

naskah drama siswa “Suatu haru ada seorang wanita yang sangat nakal. Wanita

ini bernama Rahma. Dia mempunyai seorang pacar yang sama dengannya.”

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan penggambaran tokoh digambarkan

dengan sangat jelas dalam dialog dan disertai kramagung. Berikut ialah kutipan

dialog naskah drama siswa “Adnan: maaf aku tidak sengaja, kalau gitu aku ganti

bajumu dengan yang baru.”(sambil menundukkan kepala).

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan alur digambarkan cukup jelas dalam

naskah drama, dan alur yang digunakan ialah alur maju.berikut kutipan salah

dialog naskah drama siswa yang menjadi satu peristiwa “Rahma: Gimana sih

bawa mobilnya? Lunggk tau ya kan ada genangan, jadi kecipratan kan

gue.”(memegang bajunya yang kotor), “Adnan: maaf aku tidak sengaja, kalau

gitu aku ganti bajumu dengan yang baru.”(sambil menundukkan kepala).

Berdasarkan aspek kekuatan epilog,siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis mengandung unsur

penutup yang cukup baik, walaupun epilog tersebut hanya berjumlah satu kalimat

saja. Berikut kutipan epilog naskah drama siswa “beberapa hari kemudian mereka

mulai berkenalan dan mengaku saling suka dan Adnan melamar Rahma mereka

hidup bahagia selamanya.”

56

Tabel 4.13

Analisis Data Siswa No.13.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20

Baik

2 Kekuatan Prolog 15

3 Kekuatan Tokoh 15

4 Kekuatan Alur 15

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 80

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.13 memperoleh skor akhir 80 dengan

interpretasi sangat baik.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi,siswamemperoleh skor 20

dnegan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi pada naskah drama siswa

sangat sesuai dengan judul yang telah ditentukan oleh siswa. Judul naskah drama

tersebut ialah “Seorang Pendiam yang menjadi Jagoan” hal ini dapat dibuktikan

lewat kutipan salah satu dialog naskah drama siswa “Uqinu: Gua bukan hanya

jado karate, tapi gue jago macam-macam bela diri.”(menepuk dada).

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur

pembuka yang cukup baik, walaupun disusun dengan satu kalimat saja, namun

sudah menjadi pembuka adegan yang cukup baik. Berikut kutipan prolog naskah

drama siswa “Pada suatu hari di tempat latihan bela diri Andra, Raffi, dan Rafli

sedang melakukan latihan bela diri..”

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan penggambaran masing-masing tokoh,

digambarkan dengan cukup jelas lewat dialog yang disertai petunjuk

57

pemanggungan. Berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa “Andra: Woy

bro, itu kan si anak baru Uqinu!!”(menunjuk pasti ke arah Uqinu).

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan alur dalam naskah drama tersebut

digambarkan dengan cukup jelas, dan alur yang digunakan ialah alur maju.

Berikut ialah bukti kutipan dialog naskah drama siswa “Uqinu:Woy jangan

keroyokan!!”(berteriak marah), “mereka beradu pukulan, sampai salah satu ada

yang kalah.”

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswamemperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis sudah mengandung

unsur penutup adegan dengan cukup baik, epilog tersebut hanya terdiri satu

kalimat. Berikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa “Akhirnya mereka pun

saling memaafkan dan menjadi sahabat yang selalu melindungi satu sama lain.”

Tabel 4.14

Analisis Data Siswa No.14.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15

Baik

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 20

4 Kekuatan Alur 10

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 80

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.14 memperoleh skor akhir 80 dengan

interpretasi baik.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15

dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan isi pada naskah drama cukup

58

sesuai dengan judul yang ditentukan. Naskah drama tersebut berjudul “Cinta

Bersemi di Rumah”berikut ialah kuripan salah satu dialog naskah drama siswa

“Asep: Ayoo Bin, gua udah di depan rumah lu nih.”(teriak menengok ke arah

rumah Bianka).

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur

pembuka dengan sangat baik, prolog tersebut disusun sebanyak tiga kalimat

dengan utuh. Berikut ini kutipan prolog naskah drama siswa “Suatu hari ada

seorang anak yang baru pindah dari Jawa ke Jakarta....”

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan pengambaran tokoh dalam naskah drama

dilakukan dengan sangat jelas, karena setiap dialognya diiringi oleh kramagung.

Berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa “Asep: Oh iya,perkenalkan gue

Asep.”(menatap ke arah bianka).

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 10 dengan

kategori kurang. Halini disebabkan alur yang digambarkan kurang jelas, alur yang

digunakan memang alur maju,akan tetapi dalam naskah drama tersebut hanya

terjadi peristiwa yang sama hanya saja waktu yang membedakan.berikut ini ialah

kutipan salah satu dialog naskah drama siswa “Bianka: Hai juga nama gue

Bianka!”(membalas jabat tangan Asep).“Asep: Oh iya,perkenalkan gue

Asep.”(menatap ke arah bianka).

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis sudah mengandung

unsur penutup yang cukup baik. Berikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa

“Akhirnya semakin lama makin dekat dan akhirnya Bianka dan Asep jadian.”

59

Tabel 4.15

Analisis Data Siswa No.15.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20

Sangat Baik

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 20

4 Kekuatan Alur 20

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 95

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.15 memperoleh skor akhir 95 dengan

interpretasi sangat baik.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 20

dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi dalam naskah drama sangat

sesuai dengan judul yang ditentukan oleh siswa. Naskah drama tersebut berjudul

“Jones”. Berikut ini kutipan dialog naskah drama siswa “Si Burhan sedang

makan, tetapi Fina malah lari ke tengah jalan ke yang sedang ramai tiba-tiba

Fina tertabrak mobil dan meninggal.”

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur

pembuka yang sangat jelas. Berikut kutipan prolog naskah drama siswa “Di suatu

hari hiduplah seorang Jomblo. Ia bernama Burhan, dulunya Burhan bukan

Jomblo, tetapi ketika pacarnya meinggal, Burhan pun tidak mau pacaran lagi..”

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan watak tokoh dalam naskah drama

digambarkan dengan sangat jelas melalui dialog yang diiringi dengan petunjuk

pemanggungan. Berikut ini kutipan salah satu dialog naskah drama siswa

60

“Burhan: Oh yaudah nanti aku lebih cepat aja ya datangnya,biar bisa bantuin

kamu.”(tersenyum seperti orang gila).

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan alus dalam naskah drama siswa

digambarkan dengan sangat jelas,dan uniknya alur yang digunakan dalam naskah

drama tersebut ialah alur mundur. Berikut kutipan salah satu dialog naskah drama

siswa “Burhan: Selamat pagi sayang!!”(berbaring di kasur).

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis cukup mengandung

unsur penutup. Berikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa “Semenjak hari

itu Burhan pun tidak mau pacaran lagi, karena masih belum bisa melupakan

kejadian itu.”

Tabel 4.16

Analisis Data Siswa no.16.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.16 memperoleh skor akhir 85 dengan

interpretasi baik.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 15

dengan kategori cukup baik. Hal ini disebabkan isi naskah drama cukup sesuai

dengan judul yang telah ditentukan. Naskah drama tersebut berjudul

“Nezsya”berikut ialah kutipan salah satu dialog naskah drama siswa “Nezsya: Iya

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 15

Baik

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 10

4 Kekuatan Alur 20

5 Kekuatan Epilog 20

Jumlah 85

61

cel Cuma lu yang tahu cerita ini, jangan dikasih tahu ke yang lain

ya!!”(memohon pada Celsiva).

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur

pembuka kisah yang sangat baik, prolog tersebut diuraikan secara rinci. Berikut

ialah kutipan prolog naskah drama siswa “Nezsya duduk disekolah SMP 1 Ciputat.

Ia duduk di kelas delapan. Saat ia duduk di kelas tujuh, ia sudah mengikuti

kegiatan organisasi OSIS..”

Bersasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 10 dengan

kategori kurang. Hal ini disebabkan watak tokoh dalam naskah drama memang

tergambarkan, namun tidak sepenuhnya,karena setiap penulisan dialog hampir

semuanya tidak disertai petunjuk pemanggungan. Berikut ialah kutipan dialog

naskah drama siswa “Nezsya: Ok deh,aku ke kelas dulu ya dah..!!” seharusnya

pada dialog tersebut ditambahkan petunjuk pemanggungan dengan

“melambaikan tangan” atau yang lainnya.

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan alur yang digambarkan dalam naskah

drama siswa sangat jelas, alur yang digunakan ialah alur maju. Berikut ialah

kutipan narator dalam naskah drama siswa “Nezsya pergi ke kelas meninggalkan

Celsiva sendiri yang sedang menikmati makanannya.”

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis dalam naskah drama

mengandung unsur penutup kisah yang sangat baik. Berikut ini kutipan epilog

naskah drama siswa “Setelah mendengar kata-kata Dio, hati Nezsya pun girang

tak karuan ingin sekali dia pingsan, tetapi diabuka anak alay..”

62

Tabel 4.17

Analisis Data Siswa No.17.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.16 memperoleh skor akhir 95 dengan

interpretasi sangat baik.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 20

dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi yang terdapat dalam naskah

drama sangat sesuai dengan judul yang telah ditentukan. Naskah drama tersebut

berjudul “Asalkan Kau Bahagia”. Berikut ini ialah kutipan narator naskah drama

siswa “Sesudah makan, Nesa melihat Gilang sedang kaman berdua dengan

wanita lain sambil bergandengan tangan, betapa hancurnya hati Nesa melihat

semua itu.”

Berdasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur

pembuka yang cukup baik walaupun hanya ditulis dua kalimat saja. Berikut

kutipan prolog naskah drama siswa “Nesa adalah mahasiswa dari salah satu

universitas ternama di Yogja. Ia mengambil jurusan hukum dan ia memiliki

seorang kekasih yang bernama Gilang..”

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 15 dengan

kateori cukup baik. Hal ini disebabkan tokoh dalam naskah dram a digambarkan

dengan cukup jelas, walaupun tidak semua dialog disertai dengan kramagung.

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20

Sangat Baik

2 Kekuatan Prolog 15

3 Kekuatan Tokoh 15

4 Kekuatan Alur 20

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 95

63

Berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa “Milly: (lari mengejar

Nesa)Dasar cowok bodoh.”

Berdasarkan aspek kekuatan alur, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan alur yang digambarkan sangat jelas dan

alur yang digunakan ialah alur maju. Berikut kutipan dialog satu peristiwa

“Nanda: Abis pulang kuliah kita makan yu, ke tempat makan di belakang sekolah,

mau gak?”

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup baik. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis mengandung unsur

penutup kisah yang cukup baik. Berikut kutipan epilog naskah drama siswa “Nesa

mengakhiri hubungannya dengan Gilang yang sudah dijalani selama tiga tahun,

dengan cara kekecewaan..."

Tabel 4.18

Analisis Data Siswa No.18.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa aspek

penilaian, yaitu kesesuaian judul dengan isi, kekuatan prolog, kekuatan tokoh,

kekuatan alur dan kekuatan epilog, siswa no.18 memperoleh skor akhir 80 dengan

interpretasi baik.

Berdasarkan aspek kesesuaian judul dengan isi, siswa memperoleh skor 20

dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan isi dalam naskah drama sangat

sesuai dengan judul yang telah ditentukan. Naskah drama tersebut berjudul

No Aspek yang Dinilai Nilai Interpretasi

1 Kesesuaian Judul dengan Isi 20

Baik

2 Kekuatan Prolog 20

3 Kekuatan Tokoh 10

4 Kekuatan Alur 15

5 Kekuatan Epilog 15

Jumlah 80

64

“Tukang Dangdut Naik Haji.”berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa

“Tatang: Yaudah ayo kita joget bareng sama nyawer.”(menggoyangkan jari).

Beradasarkan aspek kekuatan prolog, siswa memperoleh skor 20 dengan

kategori sangat baik. Hal ini disebabkan prolog yang ditulis mengandung unsur

pembuka yang sangat jelas. Berikut kutipan prolog naskah drama siswa “Pada

suatu kampung ada seorang tukang dangdut yang ingin naik haji, setiap hari dia

menyisakan uangnya untuk ditabung...”

Berdasarkan aspek kekuatan tokoh, siswa memperoleh skor 10 dengan

kategori kurang. Hal ini disebabkan watak tokoh yang digambarkan dalam naskah

drama kurang jelas, dan hampir semua dialog tidak disertai petunjuk

pemanggungan. Berikut ialah kutipan dialog naskah drama siswa “ Wawan:

Udah,kita nyanyi di sini aja kaliya?, Jesika: Gua mah terserah, coba tanya yang

lain!.”

Berdasarkan kekuatan alur, siswa memperoleh skor 15 dengan kategori

cukup. Hal ini disebabkan alur yang digambarkan dalam naskah drama tergolong

cukup jelas dan alur yang digunakan ialah alur maju. Berikut kutipan narator yang

dirumuskan menjadi satu peristiwa “Pada suatu saat uang Sarno, Tatang, Titing

pun habis dan mereka memutuskan untuk pulang.”

Berdasarkan aspek kekuatan epilog, siswa memperoleh skor 15 dengan

kategori cukup. Hal ini disebabkan epilog yang ditulis mengandung unsur

penutupkisah yang cukup jelas walaupun epilog yang ditulis hanya satu kalimat

saja. Berikut ialah kutipan epilog naskah drama siswa “Pada akhirnya mereka

bisa pergi ke tanah suci dengan uang hasil dangdutannya.”

65

Tabel 4.22

Rekapitulasi Nilai Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4

No. Nama Siswa Nilai Interpretasi

1 Ade Fatimah Febiyanti 75 Cukup

2 Dea Safera 65 Cukup

3 Fuji Ainun F. 85 Baik

4 Ivan Saputra 75 Cukup

5 Lutfia Tamara R. 90 Sangat Baik

6 Lutfiah Alma Salsabilah 75 Cukup

7 Maulia Yola Asmara 70 Cukup

8 Muhammad Rayhan 75 Cukup

9 Natasya Istiqomah 80 Baik

10 Naufal Syarief 95 Sangat Baik

11 Nayla Keiya Kirana 90 Sangat Baik

12 Okti Permatasari 95 Sangat Baik

13 Rizky Ramadhan 80 Baik

14 Saskia Fitriani 80 Baik

15 Suhardiono 95 Sangat Baik

16 Vika Aulia Kisanti 85 Baik

17 Yohana Seno S. 95 Sangat Baik

18 Yudha Ganesa Atmaja 80 Baik

Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai menulis naskah drama siswa kelas

VIII-4, dapat disimpulkan bahwa siswa yang memperoleh nilai dengan kategori

cukup sebanyak 6 siswa, jika dipresentasekan menjadi 33,33%, siswa yang

memperoleh nilai dengan kategori baik sebanyak 6 siswa, jika dipresentasekan

menjadi 33,33%, dan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik

sebanyak 6 siswa, jika dipresentasekan menjadi 33,33%. Maka terjadi kenaikan

nilai menulis naskah drama pada siswa, saat siswa menggunakan media Webtoon

66

dalam pembelajaran. Banyak kesulitan yang dialami oleh siswa saat menulis

naskah drama,antara lain:

Pertama, siswa belum bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar dalam menulis, walaupun bahasa memang disesuaikan dengan konteks yang

ada dalam naskah drama tersebut. Akan tetapi siswa mengalai kesalahan dalam

penulisan ejaan seperti kata menghampirin yang seharusnya menghampiri

kemudian kata jail seharusnya jahil dan masih banyak lagi.

Kedua, siswa belum mampu membuat sktruktur kalimat yang lengkap

dengan subjek, predikat,objek dan keterangan, mereka hanya membuat sebuah

kalimat lisan yang terpenting dimengerti maknanya contohnya sebagai berikut

“suatu hari di yang Junior High School” itu merupakan kalimat yang tidak

memenuhi unsur-unsur kalimat.

Ketiga,siswa mengalami kesulitan dalam menyusun prolog dengan baik

dan benar. Mereka membuat prolog seperti pengantar dalam cerita pendek atau

karya lainnya. kebanyakan dari mereka tidak mengawali prolog dengan

kramagung misal “layar dibuka, lampu menyala di sudut, dll”, melainkan

sebagian besar mengawalinya dengan kata “Pada suatu hari, di suatu hari, dll.”

Keempat, dalam menulis naskah drama siswa mengalami kesulitan untuk

membuat dialog tokoh yang baik dan benar, serta disertai kramagung (petunjuk

pemanggungan), seharusnya setiap dialog yang tulis harus disertai dengan

kramagung untuk memunculkan karakter tokoh dalam naskah drama tersebut.

Terlepas dari kesulitan-kesulitan siswa di atas, sebagian besar siswa pun

mengalami kelancaran dalam menyusun rangkaian peristiwa dan menjadikan alur

yang jelas baik itu alur maju maupun alur mundur. Namun alur yang paling

digunakan oleh siswa siswa ialah alur maju.Siswa pun mengalami kelancaran

dalam menyusun epilog, karena sebelum epilog ialah rangkaian peristiwa, maka

siswa terbiasa dengan rangkaian peristiwa tersebut kemudian di bagian akhir

dengan mudah siswa mnysun epilog dengan benar.

Berdasarkan paparan di atas, dapat dilihat bahwa penggunaan media

Webtoon dapat memberikan stimulus yang positif dalam proses berpikir siswa

dalam merangkai kata-kata, menyusun alur, menentukan judul, menggambarkan

67

tokoh di setiap dialog. Hal ini disebabkan dalam media Webtoon terdapat suatu

komik yang cerita sangat digemari oleh siswa, setiap munculnya dialog selalu

diiringi dengan gambar tokoh dalam Webtoon. Sehingga mereka mengetahui

bagaimana cara menyusun kisah dalam sebuah karya khususnya menulis naskah

drama. Melihat hal tersebut media Webtoon dapat dijadikan media alternatif untuk

mendukung proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.

68

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Media Webtoon merupakan media pembelajaran yang cukup efektif

dan menyenangkan bagi siswa, dan bisa dijadikan sebagai media alternatif

dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi pembelajaran

menulis naskah drama. Media tersebut telah diujicobakan dalam

pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat,

semester ganjil, tahun pelajaran 2018/2019.

Siswa mengalami kenaikan nilai menulis naskah drama setelah

menggunakan media Webtoon. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori

sangat baik sebanyak 6 orang, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori

baik sebanyak 6 orang, dan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori

cukup sebanyak 6 orang. Hal ini membuktikan bahwa media Webtoon

merupakan media yang dapat memberikan stimulus yang baik dalam proses

berpikir siswa saat menulis naskah drama.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran kepada pihak-

pihak berikut antara lain:

1. Kepala sekolah hendaknya memberikan arahan kepada seluruh guru

khususnya guru bahasa Indonesia mengenai pembelajaran yang efektif

dan menyenangkan juga berkualitas. Hal ini dilakukan supaya guru

tersebut mengetahui dan langsung merealisasikannya dalam kegiatan

Belajar- mengajar.

2. Guru hendaknya memiliki bekal pengetahuan pengajaran dengan baik,

termasuk metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi

yang diajarkan. Contohnya media Webtoon yang digunakan pada materi

menulis naskah drama.

69

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti dkk. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa

Indonesia.Jakarta: PT Gelora Pratama, 2016.

Anggito, Albi dan S. Johan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: CV

Jejak, 2018.

Arikunto, Suharsimi . Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2010.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran.Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010.

Emzir dkk. Teori dan Pengajaran Sastra.Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Gamin. Menulis Itu Mudah: Suplemen Simpel Berdasarkan Pengalaman

Praktisi.Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018.

Hadeli. Metode Penelitian Kependidikan. Ciputat: Quantum Teaching, 2006.

Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima,

2009.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

Harmoko, Dian Bagus dan Sumbawati, Meini Sondang. Pengembangan Mobile

Webtoon pada Mata Kuliah Pemrograman Game di Universitas Negeri

Surabaya. Jurnal IT-EDU. Volume 02 No. 01,2017.

Kusmayadi dkk. Be Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas IX SMP/MTs. Bandung:

Grafindo Media Pratama, 2008.

Kustandi, Cecep dan S. Bambang. Media Pembelajaran: Manual dan Digital.

Bogor: Ghalia Indonesia, 2013.

Marius, Richard. A Writer’s Companion. New York: Alfred A. Knopf, Inc. 1985.

Masitoh dan Dewi, Laksmi. Strategi Pembelajaran. Jakarta Pusat: Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada. 2012.

Nurgiantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.

Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta, 2016.

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

70

Pickering, Kenneth. Key Concept in Drama and Performance. London, Palgrave

Macmillan, 2010.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Afabeta, 2007.

Rodriguez, Tessie J.Understanding Human Behavior: A Psychology Worktext.

Philippines: Rex Book Store, 1977.

Saepuddin, Asis dan Berdiati, Ika. Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014.

Satrianawati. Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: CV Budi Utama. 2017.

Sitorus, Eka D. The Art of Acting: Seni Peran untuk Teater, Film, dan TV. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2002.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar

Baru, 1989.

Sumardjo, Jakob dan KM, Saini. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : PT Gramedia,

1986.

Sumardjo, Jakob. Memahami Kesastraan. Bandung: Ajurnal, 1984.

Susanti , Elvi. Keterampilan Berbicara. Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2018.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Group, 2013.

Tukan, Paulus. Mahir Berbahasa Indonesia 3. Bogor: Yudhistira, 2006.

Wicaksono, Andri. Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model

Pembelajarannya.Yogyakarta: Garudhawaca, 2014.

WS, Hasanuddin. Drama Karya dalam Dua Dimensi: Kajian, Sejarah, Teori, dan

Analisis. Bandung: Angkasa, 2009.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP PGRI 1 Ciputat

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi : Teks Drama

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu :4 X 40 ( 2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI- 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Memahami dan menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humainora dengan wawasan kebangsaan,

kenegaraan, dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dala ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator

3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur

drama (tradisional dan modern) yang

disajikan dalam bentuk pentas atau

naskah.

3.15.1 Merumuskan karakteristik/

pengertian drama.

3.15.2 Mendiskusikan unsur-unsur dan isi

drama.

4.16 Menyajikan drama dalam bentuk

pentas atau naskah.

4.16.1 Menulis teks drama.

C. Tujuan Pembelajaran

Dengan penerapan model pembelajaran Active Learning siswa dapat:

1. Mengidentifikasi pengertan, karakteristik drama yang dibaca dan ditonton/ didengar.

2. Merumuskan karakteristik teks drama yang ditonton.

3. Menulis naskah drama.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian drama

2. Struktur teks drama

3. Unsur- unsur drama

4. Jenis- jenis drama

E. Pendekatan/ Metode/ Model

1. Pendekatan : Scientific Learning

2. Metode : Diskusi

3. Model : Active Learning

F. Media/ Alat dan Bahan

1. Media/ Alat : Laptop, LCD Projector, Internet, dan Webtoon

2. Bahan : Video drama Mega- mega Teater Tema.

G. Sumber Belajar

1. Kosasih,E. Bahasa Indonesia.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.

2. https://www.youtube.com/watch?v=huMrLhk3e0s

3. Kamus Besar Bahasa Indonesia elektronik

H. Kegiatan Pembelajaran

1. PERTEMUAN KE-1

Tahap Langkah-langkah pembelajaran

Nilai

Karakter

Alokasi

waktu

Pendahuluan

1) Peserta didik merespons salam tanda

mensyukuri anugerah Tuhan dan

saling mendoakan.

2) Guru menyiapkan alat dan media

pembelajaran

3) Peserta didik bersikap tertib, dan

menyiapkan suasana kelas yang

damai dan bersih.

4) Berdoa bersama.

5) Guru mengecek presensi siswa.

6) Guru memberikan penguatan.

7) Guru menyampaikan tujuan dan

manfaat pembelajaran.

8) Guru membangkitkan motivasi

belajar.

Religiusitas

Disiplin

Rasa ingin

tahu

10 menit

9) Guru melakukan apersepsi.

10) Guru memberikan tes awal

Kegiatan peserta didik

Kegiatan Inti

Mengamati

1) Peserta didik mengamati video drama

2) Peserta didik mengamati apa saja yang

dilihatnya dalam video tersebut.

Menanya

1) Peserta didik bertanya jawab tentang

video drama yang telah mereka tonton.

2) Peserta didik bertanya jawab tentang

sturktur drama.

3) Peserta didik bertanya jawab tentang

unsur- unsur drama.

Menalar

1) Peserta didik merumuskan isi dari video

drama tersebut.

2) Peserta didik merumuskan struktur drama.

3) Peserta didik merumuskan unsur- unsur

drama.

Mencoba

1) Peserta didik mencoba mencatat apa saja

struktur yang ditemukan dalam video

drama yang telah ditonton.

2) Peserta didik mencoba mencatat unsur-

unsur drama.

Mengomunikasikan/menyajikan

3) Peserta didik mempresentasikan hasil

diskusinya tentang video drama yang

telah mereka lihat berupa tanggapan.

4) Peserta didik mempresentasikan hasil

diskusinya tentang unsur-unsur drama

yang mereka temukan.

Literasi

Rasa ingin

tahu

Berpikir kritis

(Critical

thinking)

Kerja sama

(Collabora-

tive)

Kreativitas

(Creativity)

Komunikatif

(Communica-

tive)

60 menit

Kegiatan guru dan peserta didik

Penutup

1) Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran.

2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan.

3) Memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran; dan

Kegiatan guru

1) Melakukan penilaian.

2) Menyampaikan rencana

pembelajaran yang akan dilakukan

selanjutnya.

3) Menutup kegiatan belajar- mengajar

Kreativitas

(Creativity)

HOTS

10 menit

2. PERTEMUAN KE-2

Tahap Langkah-langkah pembelajaran

Nilai

Karakter

Alokasi

waktu

Pendahuluan

1) Peserta didik merespons salam tanda

mensyukuri anugerah Tuhan dan

saling mendoakan.

2) Guru menyiapkan alat dan media

pembelajaran

3) Peserta didik bersikap tertib, dan

menyiapkan suasana kelas yang

damai dan bersih.

4) Berdoa bersama.

5) Guru mengecek presensi siswa.

6) Guru memberikan penguatan.

7) Guru menyampaikan tujuan dan

manfaat pembelajaran.

8) Guru membangkitkan motivasi

belajar.

9) Guru melakukan apersepsi.

Religiusitas

Disiplin

Rasa ingin

tahu

10 menit

10) Guru memberikan tes awal

Kegiatan peserta didik

Kegiatan Inti

Mengamati

1) Peserta didik mengamati teks drama.

2) Peserta didik mengamati unsur- unsur

yang terdapat dalam teks drama.

3) Peserta didik mengamati struktur yang

terdapat dalam teks drama.

Menanya

1) Peserta didik bertanya jawab tentang teks

drama yang dilihatnya.

2) Peserta didik bertanya jawab tentang

unsur- unsur teks drama.

3) Peserta didik bertanya jawab tentang

struktur teks drama.

Menalar

1) Peserta didik merumuskan unsur-

unsur teks drama.

2) Peserta didik merumuskan struktur

teks drama.

Mencoba

1) Peserta didik mencoba mencatat unsur-

unsur teks drama.

2) Peserta didik mencoba mencatat struktur

teks drama.

3) Peserta didik mencoba menulis naskah

drama.

Mengomunikasikan/menyajikan

1) Peserta didik mempresentasikan hasil

kerjanya, menulis naskah drama.

2) Peserta didik membacakan naskah drama

yang telah dibuatnya.

Literasi

Rasa ingin

tahu

Berpikir kritis

(Critical

thinking)

Kerja sama

(Collabora-

tive)

Kreativitas

(Creativity)

Komunikatif

(Communica-

tive)

60 menit

Kegiatan guru dan peserta didik

Penutup 1) Membuat rangkuman/ simpulan

pelajaran.

2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan.

3) Memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran; dan

Kegiatan guru

1) Melakukan penilaian.

2) Memberikan tugas kepada peserta

didik.

3) Menyampaikan rencana

pembelajaran yang akan dilakukan

selanjutnya.

4) Menutup kegiatan belajar mengajar

Kreativitas

(Creativity)

HOTS

10 menit

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian:

a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan

b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis

c. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/ praktik/ portofolio

2. Bentuk Penilaian:

a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik

b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja

c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi

d. Portofolio : Pedoman penilaian portofolio

3. Remedial

a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum

tuntas

b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),

atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial

belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa

tes tertulis kembali.

4. Pengayaan

Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran

pengayaan sebagai berikut:

a. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan

pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

b. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan

pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Lampiran

Ringkasan Materi

1. Pengertian Drama

Drama merupakan karangan yang menggambarkan suatu kehidupan serta watak

manusia dalam berperilaku yang dipentaskan dalam beberapa babak.

2. Unsur-unsur Drama

a. Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita drama.

b. Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak pertama sampai

babak terakhir.

c. Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama disebut juga

dengan primadona sedangkan peran pembantu disebut dengan figuran.

d. Watak merupakan perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama tersebut. Watak

protagonis adalah salah satu jenis watak dan protagonis adalah berwatak baik.

Sedangkan watak antagonis merupakan watak yang jahat.

e. Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam kisah drama

yang berlangsung.

f. Amanat drama merupakan pesan yang disampaikan dari pengarang cerita drama

tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan dengan melalui peran

para tokoh drama tersebut.

3. Jenis-jenis Drama

a. Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.

b. Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.

c. Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.

d. Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.

e. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.

f. Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut

dagelan.

g. Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak

mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.

h. Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.

Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:

a. Drama Panggung: drama yang sepenuhnya dimainkan di panggung.

b. Drama Radio: drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak dapat dilihat, tepai

hanya dapat didengarkan oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.

c. Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi tidak

dapat diraba.

d. Drama Film: drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya

dipertunjukkan di bioskop.

e. Drama Wayang: drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.

f. Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia sungguhan,

tetapi digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa orang.

Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama

berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :

a. Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak menggunakan naskah.

b. Drama Modern: yaitu drama yang menggunakan naskah.

4. Struktur Teks Drama

a. Prolog

Prolog ialah pembukaan atau insiden penlampauan dalam sebuah drama atau

sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang dongeng (dalang) untuk

membuktikan citra para pemain, citra latar, dan sebagainya.

b. Dialog

Dialog ialah media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang dibutuhkan

sanggup menggambarkan kehidupan dan susila manusia, problematika yang dihadapi,

dan cara insan sanggup menuntaskan Persoalan hidupnya.

c. Epilog

Epilog ialah cuilan terakhir dan sebuah drama yang berfungsi untuk memberikan

intisari dongeng atau menafsirkan maksud dongeng oleh salah seorang pemain drama

atau dalang pada simpulan cerita.

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VIII/ 2

Kompetensi Dasar : 3.15 Mengidentifikasi unsur- unsur drama (tradisional dan

modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.

4.16 menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.

Indikator : 3.15.1 Merumuskan karakteristik/ pengertian drama.

3.15.2 Mendiskusikan unsur-unsur dan isi drama.

4.16.1 Menulis teks drama.

Materi : Teks Drama

Soal

1. Samin: Fred, jangan cepat-cepat bahaya!

Fredi Alaa, malam begini sepi, tak apa! (Samin mundur dan menariknya mundur.)

Samin: Kita berhenti dulu!

Fredi Ah! Lebih cepat sampai ke alamatnya kan lebih baik!

Samin Ingat yang aku bawa surat penting!

Fredi Justru itu!

Samin Pokoknya berhenti, Fred! Aku tidak mau mengambil risiko mengambil

Belanda.

Fredi Baik, Min! Kau yang pegang komando.

Konflik yang ada dalam penggalan drama di atas adalah ...

2. Suasana yang tergambar dalam drama di atas adalah ....

3. Waktu itu sudah hampir jam satu. Sekolah sudah usai. Yanti belum selamat karena

menyebabkan Asdiarti terkejut Asdiarti Kau masih ada di sini, Yanti. Belum pulang?

Yanti (Tidak menjawab. ia hanya menggelengkan dan terus melanjutkan membaca.)

penggalan drama tersebut memuat latar?

4. Fenita Kamu harus menentukan sikap. Pilih aku atau dia, sekarang juga! Verri Beri

aku kesempatan sekali lagi .... Fenita Tidak perlu basa-basi, jika tidak aku yang

menentukan, titik! Dialog penggalan di atas menunjukkan drama hingga pada bagian

5. Satilawati Pengecut! Sedikit diserang kritik orang. Untuk meminta nama sebaiknya

jangan merosot. Aku sudah maklum. Ishak (Sambil menunjuk ke luar) Pergi

daripadaku. Engkau boleh memusuhi aku. Untuk cita-cita aku juga berhasil

mendukung semuanya cintaku. Watak tokoh Ishak dalam penggalan drama di atas

adalah ....

6. Salah satu alasan perlunya latihan pernapasan dalam memerankan drama adalah ....

Jawaban

1. Kekhawatiran alias keselamatan surat penting

2. Tegang

3. Waktu

4. Konflik

5. Pemarah

6. Membantu mengatur dan mempertahankan vokal selama pentas berlangsung

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Satuan pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat

Tahun pelajaran : 2018/2019

Kelas/Semester : VIII/ 2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No

Sikap Spiritual Sikap Sosial

Mengucap

salam

Membaca

doa Toleransi

Bekerja

sama

Tanggung

jawab Disiplin Santun

1

2

3

INSTRUMEN PENUGASAN

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VIII/ 2

Kompetensi Dasar : 3.15 Mengidentifikasi unsur- unsur drama (tradisional dan

modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.

4.16 menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.

Indikator : 3.15.1 Merumuskan karakteristik/ pengertian drama.

3.15.2 Mendiskusikan unsur-unsur dan isi drama.

4.16.1 Menulis teks drama.

Materi : Teks Drama

Contoh Tugas:

A. Tugas Kelompok

1. Bacalah contoh naskah drama! Secara berkelompok, tentukanlah apasaja yang termasuk

ke dalam unsur intrinsik,kemudian simpulkan naskah drama tersebut termasuk drama apa?

Bagian-bagian Teks

a. Tokoh dan penokohan ……………………………………………………….

b. Alur ……………………………………………………….

Pp Latar ...........................................................................................

c. Tema ..........................................................................................

Simpulan

2. Presentasikanlah pendapat-pendapat kelompokmu tentang naskah drama yang telah

dibaca. Kemudian, mintalah teman-teman dari kelompok lain untuk memberikan penilaian

atau tanggapan-tanggapannya berdasarkan ketepatan, kelengkapan, dan kejelasan!

Nama Penanggap Tanggapan

Ketepatan Kelengkapan Kejelasan

B. Tugas Individu

RUBRIK PENILAIAN PENUGASAN

Nama peserta didik/kelompok : ………………………………………....

Kelas :.................................................................

Tanggal Pengumpulan : ...............................................................

Kriteria : ...............................................................

5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

No Kategori Skor Alasan

1. 1. Apakah unsur intrinsik drama yang

dianalisis lengkap?

2. 3. Apakah karakteristik naskah drama

yang ditentukan sesuai?

Jumlah

INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VIII/ 2

Kompetensi Dasar : 3.15 Mengidentifikasi unsur- unsur drama (tradisional dan

modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.

4.16 menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.

Indikator : 3.15.1 Merumuskan karakteristik/ pengertian drama.

3.15.2 Mendiskusikan unsur-unsur dan isi drama.

4.16.1 Menulis teks drama.

Materi : Teks Drama

Tes Tertulis

Disediakan teks drama

1. Identifikasilah karakteristik naskah drama yang kamu baca!

2. Kemukakan hasil identifikasimu atas naskah drama tersebut!

RUBRIK PENILAIAN

Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Peserta didik mengidentifikasi karakteristik naskah drama dengan sangat

tepat

4

a. Peserta didik mengidentifikasi karakteristik naskah drama dengan tepat 3

b. Peserta didik mengidentifikasi karakteristik naskah drama

dengan kurang tepat

2

c. Peserta didik mengidentifikasi karakteristik naskah drama

dengan tidak tepat

1

Soal Aspek yang Dinilai Skor

3 Peserta didik mengemukakan komentar dengan sangat tepat 4

d. Peserta didik mengemukakan komentar dengan tepat 3

e. Peserta didik mengemukakan komentar dengan kurang tepat 2

f. Peserta didik mengemukakan komentar dengan tidak tepat 1

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VIII/ 2

Kompetensi Dasar : 3.15 Mengidentifikasi unsur- unsur drama (tradisional dan

modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.

4.16 menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.

Indikator : 3.15.1 Merumuskan karakteristik/ pengertian drama.

3.15.2 Mendiskusikan unsur-unsur dan isi drama.

4.16.1 Menulis teks drama.

Materi : Teks Drama

1. Lembar Soal Keterampilan

Buatlah naskah drama dengan tema bebas!

RUBRIK PENILAIAN

Aspek yang Dinilai Skor

Kebaruan Tema 20

g. Kekuatan Imajinasi 20

h. Kekuatan Alur 20

i. Kekuatan Tokoh 20

Ngoyw Kelancaran Bercerita 20

KISI-KISI SOAL HOTS

Tahun Pelajaran 2018/2019

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Program : VIII

Semester : 2 (dua)

Kurikulum : 2013

No Kompetensi

Dasar Materi Pokok

Kelas/

Semester Indikator Soal

Level

Kognitif

Bentuk

Soal

Nomor

Soal

1 3.15

Mengidentifikas

i unsur- unsur

drama

(tradisional dan

modern) yang

disajikan dalam

bentuk pentas

atau naskah.

4.16 Menyajikan

drama dalam

bentuk pentas

atau naskah.

Teks Drama VIII/2 Disajikan pertanyaan

berupa uraian,

peserta didik dapat

menjelaskan

pengertian drama

dengan tepat.

C1 Uraian 1

2 VIII/2 Disajikan pertanyaan

berupa uraian,

peserta didik dapat

menjelaskan

pengertian naskah

drama dengan tepat.

C1 uraian 2

3 VIII/2 Disajikan pertanyaan

berupa uraian,

peserta didik dapat

menyebutkan dan

menjelaskan struktur

teks drama dengan

tepat.

C1 Uraian 3

4 VIII/2 Disajikan pertanyaan

berupa uraian,

peserta didik dapat

menyebutkan unsur-

unsur drama dengan

tepat.

C1 Uraian 4

5 VIII/2 Disajikan pertanyaan

berupa uraian,

peserta didik dapat

menyebutkan dan

menjelaskan jenis-

jenis drama tepat.

C1 Uraian 5

KARTU SOAL HOTS

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII / 2 (dua)

Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : 3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan modern)

yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.

4.16 Menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.

Materi : Teks Drama

Indikator

Soal Nomor 1

: Disajikan pertanyaan berupa uraian, peserta didik dapat menjelaskan

pengertian drama.

Indikator

Soal Nomor 2

: Disajikan pertanyaan berupa uraian, peserta didik dapat menjelaskan

pengertian naskah drama.

Indikator

Soal Nomor 3

: Disajikan pertanyaan berupa uraian, peserta didik dapat menyebutkan

dan menjelaskan struktur teks drama.

Indikator

Soal Nomor 4

: Disajikan pertanyaan berupa uraian, peserta didik dapat

menyebutkan unsur- unsur drama.

Indikator

Soal Nomor 5

: Disajikan pertanyaan berupa uraian, peserta didik dapat menyebutkan

dan menjelaskan jenis- jenis drama tepat.

INSTRUMEN SOAL HOTS

Soal dan Jawaban

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan drama?

Jawab: Drama merupakan karangan yang menggambarkan suatu kehidupan serta

watak manusia dalam berperilaku yang dipentaskan dalam beberapa babak.

2. Jelaskan apa yang dimaksd dengan naskah drama?

Jawab: Naskah drama adalah naskah tertulis yang berbentuk dialog, menggambarkan

watak seseorang dalam kehidupan.

3. Sebutkan dan jelaskan srtuktur teks drama!

Jawab: a. Prolog: prolog ialah pembukaan atau insiden penlampauan dalam sebuah

drama atau sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang

dongeng (dalang) untuk membuktikan citra para pemain, citra latar, dan

sebagainya.

b. Dialog: dialog ialah media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama

yang dibutuhkan sanggup menggambarkan kehidupan dan susila manusia,

problematika yang dihadapi, dan cara insan sanggup menuntaskan

Persoalan hidupnya.

c. Epilog: epilog ialah cuilan terakhir dan sebuah drama yang berfungsi

untuk memberikan intisari dongeng atau menafsirkan maksud dongeng

oleh salah seorang pemain drama atau dalang pada simpulan cerita.

4. Sebutkan unsur- unsur drama!

Jawab: a. Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita

drama.

b. Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak

pertama sampai babak terakhir.

c. Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama

disebut juga dengan primadona sedangkan peran pembantu disebut

dengan figuran.

d. Watak merupakan perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama

tersebut. Watak protagonis adalah salah satu jenis watak dan protagonis

adalah berwatak baik, sedangkan watak antagonis merupakan watak

yang jahat.

e. Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam

kisah drama yang berlangsung.

f. Amanat drama merupakan pesan yang disampaikan dari pengarang cerita

drama tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan

dengan melalui peran para tokoh drama tersebut.

5. Sebutkan dan jelaskan jenis- jenis drama!

Jawab: a. Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.

b. Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan

kelucuan.

c. Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.

d. Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.

e. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.

f. Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama

tersebut dagelan.

g. Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak

mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.

h. Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.

Tangerang Selatan, 10 April 2019

Mengetahui

Peneliti

Nuraini

NIM. 11150130000011

MEDIA WEBTOON

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN

1. Kegiatan Penyampaian Materi

2. Kegiatan Menulis Naskah Drama

3. Kegiatan Ice Beraking

4. Kegiatan Foto Bersama

Transkripsi Wawancara dengan Guru Terkait Pembelajaran menulis

Naskah Drama Siswa Kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat

Peneliti : Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, ternyata minat siswa

untuk menulis itu kurang, lalu menurut Bapak, kira-kira apa

penyebabnya?

Guru : yang pertama kalau masalah minat menulis siswa sekarang itu

kurang, karena minat membacanya sangat kurang. Disamping itu,

dorongan dari diri sendiri juga tidak ada kalau anak sekarang,

menurut saya.

Peneliti : Menurut bapak, apakah siswa selalu menggunakan gawai untuk

mendukung proses pembelajaran?

Guru : kalau di dalam pembelajaran saya ada saat- saat tertentu siswa

menggunakan Handphone, itu ketika memang materinya sangat

sulit. Seperti drama harus ada praktiknya, jadi saya suruh siswa

untuk lihat di Handphone buka Youtube dan di situ mereka dapat

mengetahui lebih jauh tentang drama itu apa.

Peneliti : Menurut Bapak, apa saja kesulitan yang dialami siswa saat

menulis naskah drama?

Guru : Kesulitan yang pertama yaitu mereka belum memahami apa itu

teks drama, apa itu drama. Mereka masih kesulitan dalam

membedakan antara drama dengan kehidupan sehari- hari.

Peneliti : Apakah ketika Bapak Mengajar materi tersebut, menggunakan

media pembelajaran atau tidak?

Guru : media yang saya gunakan hanya spidol atau bisa juga lembar

contoh teks drama.

Peneliti : lalu, metode pembelajaran apa yang Bapak gunakan saat

mengajarkan materi menulis naskah drama?

Guru : metode yang saya gunakan pendekatan perorangan atau

pendekatan secara individu terhadap siswa.

Peneliti : apakah sebelumnya Bapak pernah mendengar tentang media

Webtoon?

Guru : saya baru mendengarnya kalau Webtoon.

Peneliti : Jadi, Webtoon itu ialah sebuah komik dalam jaringan yang

digunakan sebagai media pembejaran menulis naskah drama.

Karena di dalamnya terdapat banyak sekali komik-komik mulai

dari kategori anak- anak hingga dewasa.

Peneliti : Menurut Bapak, apakah media Webtoon ini efektif untuk

dijadikan sebagai media pembelajaran menulis naskah drama?

Guru : Menurut saya, walaupun saya belum begitu pmengenal media

tersebut, tapi saya lihat, siswa snagat menyukai dan antusias dalam

menggunakannya. Karena selain balajar mereka juga bisa sambil

bermain.

Peneliti : baik, terima kasih atau waktunya pak.

Guru : Ia sama- sama kak.

RIWAYAT PENULIS

Nuraini, lahir di Sukabumi tanggal 1 Januari 1997. Anak

terakhir dari pasangan (Alm.) Bapak Muhammad Arif

Hussein dan Ibu Mariam. Penulis memiliki tiga orang

kakak laki-laki.

Penulis memulai pendidikannya sejak tahun 2003

di SDN Gadog, kemudian penulis melanjutkan

pendidikan pada tahun 2009 di SMPN 1 Cikakak, di

tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan yaitu di

SMAN 1 Cikakak, hingga pada tahun 2015 penulis

melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis

mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

keguruan. Pada masa kuliahnya, penulis pernah terpilih menjadi Duta PBSI, dan penulis pun

meraih beasiswa Bidikmisi angkatan 2015 selama delapan semester.