penggunaan media pembelajaran flipchart...
TRANSCRIPT
“PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPCHART DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI DI MA NURUL FALAH PAGEDANGAN”
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ABDUL FAIZ
NIM: 108015000025
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN PE,MBIMBING
"PENGGT]NAAN MEDIA PEMBELAJARAN TLIPCHART DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN SOSIOLOGI DI MA NURUL FALAHPAGEI}AI[GAIY"
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Di Susun Oleh
ABDUL FAIZNIM: 108015000025
Dibawah Bimbingan:
Dr.Iwan Purwjmfo. M,PdF[IP: 19730424 200801 I 012
JURUSAnI PEI{DIDIKAI{ ILMU PENGETAHUA}I SOSIAL
FAKT]LTAS ILMU TARBIYAII DAIY KEGT'RUAN
UNTYf,RSITAS ISLAM I\TEGERI SYARTF HIDAYATT]LLAH
JAKARTA
2015
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010Nt^ D^,,;^;. n{ltu. r\Evt5t. - ut
Hal 1t1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
TempatiTgl.Lahir
NIM
Jurusan i Prodi
Judul Skripsi
ABDUL FAIZ
Tangerang/ 11 Juli 1989
I 080 I 500002s
P. IPS i Sosiologi - Antropologi
PENGGU NAAN M EDIA PEMBELA]ARAN FLIPCHAR T DALAM MENINGKATKAN
DI MA NURULHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELA]ARAN SOSIOLOGI
FALAH PAGEDANGAN
Dosen Pembimbing : 1. Dr. iwan Puiwanto, M.Pd
1
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya
bertanggung jar,vab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 10 Juni 2015Mahasiswa Ybs.
,ftEr=*Ar L )ttmM,lP-Eq, wffissnorzoao
*r* .-/ ll lk I
#",v,#@" lllllABDUL FAIZ
NIM.108015000025
i
ABSTRAK
Abdul Faiz, NIM 108015000025 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Penggunaan Media Pembelajaran
Flipchart Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sosiologi Di Ma Nurul Falah Pagedangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi pokok bahasan Nilai dan Norma sosial
dengan menggunakan media pembelajaran flipchart siswa kelas X MA Nurul
Falah Pagedangan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terdiri dari dua siklus. Instrument yang digunakan adalah instrumen
tes yang berupa pretes dan postes, serta instrumen nontes berupa lembar observasi
dan lembar wawancara.
Adapun indikator keberhasilannya yang dicapai KKM ≥75. Dari hasil
penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan media flipchart dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi, hal ini dibuktikan
dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I skor rata-rata N-Gain
sebesar 0,55 (55%) termasuk dalam kategori sedang, sedangkan pada siklus II
skor rata-rata N-Gain meningkat menjadi 0,70 (70%) termasuk dalam kategori
sedang. Skor rata-rata N-Gain mengalami peningkatan sebesar 0,15 (15%).
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa media flipchart memiliki keunggulan,
yaitu siswa merasa lebih antusias dan senang mengikuti pelajaran sosiologi, dan
proses pembelajaran menjadi tidak monoton sehingga siswa mudah mengerti
tentang apa yang dijelaskan oleh guru.
Kata kunci: Media Flipchart, Hasil belajar
ii
ABSTRACT
Abdul Faiz, NIM 108015000025 Tarbiyah and teaching science faculty of UIN
Syarif Hidayatullah, use of instructional media flipchart in improving student
learning in subjects sosciology in Ma Nurul Falah Pagedangan.
The purpose of this study was to determine the improvement of student
learning outcomes in social student subject value and social norms trought
instructional media flipchart class X of MA Nurul Falah Pagedangan. The design
of this study was classroom action research (CAR) wich consist of two cycles. The
instrument used is a test instrument pretest and posstest, as wells a nontes
instrument observation sheets and interview sheet.
The idicators of success achieved ≥75 KKM. From the results of the study
showed that the use of of instructional media flipchart in improving student
learning in subjects sosciology. The results showed that the learning outcomes in
the first cycle an average score of 0,55 N-Gain (55%) included in the medium
category. Average score of N-Gain Increased by 0,15 (15%). Based of interview
with students media flipchart has the advantage of, student feel more enthusiastic
and happy to follow the sociology leassons, and the learning process becomes
monotonous so that easily understand what is being described by teacher.
Keywords : Media Flipchart, Learning Outcomes
iii
KATA PENGANTAR
Sembah dan sujud syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah
menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai
makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai kholifah di muka bumi ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya dan mengajarkan kepada ummat
manusia tentang kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa
yang telah diajarkan kepada ummat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman.
Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi dengan
judul “Penggunaan Media Pembelajaran Flip Chart Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di MA Nurul Falah
Pagedangan” dapat diselesaikan dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tidak lupa semua pihak yang sangat membantu dalam proses penyelesaian
skripsi ini, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Dan juga sebagai pembimbing skripsi, yang senantiasa memberikan
nasehat, saran dan kritik membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), atas
ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama penulis kuliah.
4. Ibu Muslimah S.Pd.I M.Pd selaku Kepala MA Nurul Falah Pagedangan yang
telah mengijinkan penulis melakukakan kegiatan penelitian disekolah yang ibu
pimpin.
iv
5. Kepada seluruh Dewan Guru dan Staf Tata Usaha MA Nurul Falah
Pagedangan yang senantiasa memberikan motivasi dan kritik membangun
untuk menyelesaikan tugas penulis.
6. Siswa-siswi MA Nurul Falah Pagedangan khususnya kelas X yang telah
membantu penulis saat proses pengumpulan data.
7. Ayahanda H. Madhasan dan Ibunda HJ. Ojah tercinta, yang selalu
meneteskan air mata di dalam do`anya demi anaknya tersayang, yang telah
mengasuh, mendidik, membimbing, dan berkorban baik moril maupun
materil, sehingga penulis bisa kuliah di kampus tercinta ini.
8. Kakak-kakakku Mimi Hasmiati, Arif Rosudin, dan Abdul Holil, yang tiada
hentinya memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini, terima kasih atas doa dan dukungannya.
9. Sahabat-sahabat terbaikku dan pembina ( pak Murdi Al kindi, Iwan, Aziz,
Babay, Rohili, Clev, Jun, Cici, Nisa, dan Mila ) di Forum Mahasiswa
Pagedangan yang selalu memotivasi penulis dalam menyusun skripsi.
10. Kawan-kawan Jurusan Pendidikan IPS yang tiada hentinya memberikan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini khususnya (Bayu,
Ucup, Ira, Norma dan Aini) terima kasih atas motivasi dan dukungannya yang
telah diberikan kepada penulis. Semoga bisa wisuda bareng.
11. The kosan, penghuni kosan Bu Iin, kawan satu perjuangan Aziz Hasan,
Ahmad Rosyadi, dan Ali Rahmat.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan, semoga jasa baik
yang telah mereka sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan yang
lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari, dalam skripsi ini masih banyak
kekurangan. Penulis memohon kepada semua pihak untuk memberikan saran dan
nasehat demi perbaikan skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
v
Jakarta, 17 Maret 2015
Penulis
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ . xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 6
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori ........................................................................... 8
1. Media Pembelajaran……………………………………. ...... 8
a. Pengertian Media Pembelajaran ........................................ 8
b. Jenis – jenis Media Pembelajaran ...................................... 9
c. Manfaat Media Pembelajaran ............................................. 11
2. Media Pembelajaran Flip Chart ............................................ 12
1. Pengertian Media Flip Chart ............................................ 12
2. Cara Penggunaan Media Flip Chart ................................. 14
3. Cara Pembuatan Media Flip Chart ................................... 15
3. Hakikat Belajar ...................................................................... 15
1. Pengertian Belajar ............................................................. 15
2. Pengertian Hasil Belajar .................................................... 18
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........... 22
vii
B. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................. 24
C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 24
D. Perumusan Hipotesis Penelitian ................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 27
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .................. 28
C. Subjek Penelitian ....................................................................... 28
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................ 28
E. Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 29
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ……………………….. 29
2. Model Penelitian Tindakan Kelas …………………………. 31
F. Subjek atau Partisipan Yang Terlibat ......................................... 33
G. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian ............................... 33
H. Tahapan dan Intervensi Tindakan ............................................. 33
I. Hasil Intervensi yang Diharapkan .............................................. 35
J. Data dan Sumber Data ............................................................... 35
K. Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 38
1. Wawancara ........................................................................... 38
2. Dokumentasi ......................................................................... 39
3. Tes ........................................................................................ 39
L. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 40
M. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan. ........................................... 40
1. Validitas ................................................................................ 41
2. Realibilitas ………………………………………….……. 42
3. Pengujian Taraf Kesukaran ……………………………… 43
4. Daya Pembeda ………………………………………….... 43
5. Skor Gain ………………………………………………….. 44
N. Analisis Data dan Interpretasi Data ........................................... 44
O. Indikator Keberhasilan …...………………………………… 45
P. Pengembangan Perencanaan Tindakan ………………………. 45
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Sekolah ............................................................. 46
viii
1. Sejarah dan Profil Sekolah …. ................................................ 46
2. Visi…………………. ……………………………………….. 46
3. Misi …………………………. .............................................. 47
4. Tujuan .................................................................................... 47
5. Data Sekolah ………………………………………………… 48
1. Identitas Sekolah ………………………………………… 48
2. Keadaan Guru ………………………………………….... 50
B. Deskripsi Siswa Kelas X MA Nurul Falah ................................. 53
C. Deskripsi Perencanaan Tindakan ………………………….. ...... 53
D. Analisis Data …………………………………………………. .. 54
1. Siklus I ................................................................................... 54
2. Siklus II .................................................................................. 61
E. Refleksi ...................................................................................... 67
F. Keputusan .................................................................................. 67
G. Pembahasan Dan Hasil Temuan ................................................ 67
H. Keterbatasan Peneliti .................................................................. 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 70
B. Saran ........................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 : Gambaran Umum MA Nurul Falah Pagedangan
Lampiran 2.1 : RPP Pertemuan Ke-1
Lampiran 2.2 : RPP Pertemuan Ke-2
Lampiran 3.1 : Kisi-kisi Hasil Belajar Siklus I
Lampiran 3.2 : Kisi-kisi Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 3 : Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus I
Lampiran 4 : Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus II
Lampiran 3.3 : Soal Pretes dan Postes Siklus I
Lampiran 3.4 : Soal Pretes dan Postes Siklus II
Lampiran 4.1 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 4.2 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 5.1 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Bidang Studi (Pra
Penelitian)
Lampiran 5.2 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Bidang Studi (Setelah
Penelitian)
Lampiran 5.3 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa (Pra Penelitian)
Lampiran 5.1 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa (Setelah Penelitian)
Lampiran 6.1 : Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar
Lampiran 7.1 : Catatan Lapangan
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi Jenis Media .......................................................................... 10
Tabel 2. Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 27
Tabel 3. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................................ 33
Tabel 4. Kisi –Kisi Tes Hasil Belajar Sosiologi Siklus I ..................................... 36
Tabel 5. Kisi –Kisi Tes Hasil Belajar Sosiologi Siklus II ................................... 37
Tabel 6. Kisi – kisi Lembar Wawancara Siswa ................................................... 39
Tabel 7. Data Guru dan Tenaga Kependidikan ................................................... 49
Tabel 8. Data Siswa Menurut Jenis Kelamin ...................................................... 50
Tabel 9. Data Sarana dan Prasarana .................................................................... 51
Tabel 10. Data Guru dan Karyawan MA Nurul Falah Pagedangan .................... 52
Tabel 11. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Siklus I .............................. 59
Tabel 12. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Siklus II ............................ 66
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Keterkaitan Antara Guru Dengan Media Pembelajaran .................. 26
Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas .................................................... 31
Gambar 3. Presentase N-Gain Siklus I .............................................................. 60
Gambar 4. Presentase N-Gain Siklus II ............................................................. 67
Gambar 5. Persentase Perbandingan N-Gain Siklus I dan Siklus II .................. 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan meningkatnya teknologi saat ini bagi negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia pendidikan memegang peranan penting dalam
pembangunan dan merupakan kunci utama pembangunan bangsa. Salah satu
tujuan pembangunan Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
seperti yang tercantum dalam UUD 1945, dan tujuan tersebut dapat tercapai
melalui pendidikan.
Menurut Kunandar, “pendidikan adalah investasi sumber daya manusia
jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban
manusia di dunia.”1 Semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai
sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara.
Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidikan
dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda
harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk. Hal ini dapat dilihat dari isi
pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan
nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
1Kunandar. Guru Profesional, Implementasi Kurikulm Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikat Guru. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007) hal. v
2
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.2
Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui
proses atau kegiatan tertentu (pengajaran, bimbingan atau latihan) serta interaksi
individu dengan lingkungannya untuk mencapai manusia seutuhnya (insan kamil).
Pendidikan juga adalah suatu proses yang di dalamnya terdapat berbagai
komponen yang saling mempengaruhi dan ketergantungan seperti halnya suatu
sistem.
Undang-Undang di atas merupakan bukti yang harus dihadapi oleh dunia
pendidikan. Oleh karena itu para tenaga pendidik atau guru harus mampu
menciptakan variasi kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar dan
kondisi siswa atau peserta didik ketika belajar. Institusi yang bergerak pada dunia
pendidikan berfungsi untuk membekali peserta didik dengan keterampilan-
keterampilan dasar dan muatan-muatan informasi. Demi tercapainya tujuan
tersebut dunia pendidikan perlu menciptakan kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan bagi para peserta didik demi terwujudnya suasana belajar yang
lebih kondusif.
Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan
dalam segala komponen pendidikan. Komponen pendidikan yang mempengaruhi
pelaksanaan pendidikan meliputi kurikulum, sarana prasarana, guru, siswa dan
model pengajaran yang tepat. Semua komponen tersebut saling terkait satu sama
lain untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan. Namun
dari komponen-komponen tersebut gurulah yang memiliki tugas paling berat
karena guru yang berperan langsung dalam proses pembelajaran di sekolah.
Mengingat begitu pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka
pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang
baik. Untuk memperoleh hasil pendidikan yang baik maka harus dilaksanakan
2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hal. 2
3
pembelajaran yang baik pula. Pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu
proses yang di dalamnya terdapat tiga unsur diantaranya tujuan pembelajaran,
pengalaman pembelajaran dan hasil belajar.
Hasil belajar merupakan hal penting dalam pembelajaran karena menjadi
salah satu alat ukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam memahami
suatu materi. Dari hasil pembelajaran, dapat terlihat kualitas suatu proses
pembelajaran. Akan tetapi dalam mewujudkan suatu proses pembelajaran yang
berkualitas masih terdapat faktor penghambat terutama pada mata pelajaran
Sosisologi. Yakni adanya persepsi siswa yang beranggapan bahawa pelajaran
Sosiologi adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, ditambah dengan metode
pembelajaran yang diterapkan guru kurang variatif dan masih bersifat monoton.
Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center) bukan berpusat pada
siswa (student center) sehingga menyebabkan siswa pasif dalam pembelajaran.
Hal tersebut juga terjadi di MA Nurul Falah Pagedangan pada siswa kelas
X. Hasil observasi yang dilakukan ditemukan dimana masih banyak siswa yang
memperoleh nilai yang rendah pada mata pelajaran Sosiologi. Rendahnya nilai
tersebut dilihat dari hasil ulangan harian masih banyaknya siswa yang memiliki
nilai kurang dari kriteria ketuntasan minimum (KKM) adalah sebanyak 14 siswa
atau sekitar 70%. Dimana KKM di MA Nurul Falah adalah 75.
Untuk meningkatkan hasil belajar atau kemampuan siswa maka perlunya
melakukan satu analisa terhadap situasi dari kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan selama ini. Berdasarkan pengamatan awal di MA Nurul Falah
Pagedangan pada siswa kelas X, diperoleh hasil bahwa masih terdapat banyak
kendala yang dialami oleh guru ketika proses kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan
Permasalahan tersebut di antaranya: masih rendahnya daya serap peserta
didik. Hal ini nampak pada rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa
masih sangat memprihatinkan, pada proses pembelajaran masih memberikan
dominasi guru dan juga sebagian siswa bersikap tidak disiplin saat pelajaran
berlangsung.
4
Peneliti juga mewawancarai beberapa siswa kelas X tahun ajaran
2013/2014 di MA Nurul Falah Tangerang mengenai mata pelajaran Sosiologi,
siswa beralasan rendahnya hasil belajar dikarenakan meraka merasa jenuh dengan
metode pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru dan banyaknya materi ajar
yang dibebankan membuat mereka merasa bosan, istilah-istilah yang ada dalam
mata pelajaran Sosiologi pun kurang mereka pahami.
Seharusnya guru tahu berbagai metode yang efektif dan efisien untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sosiologi tentunya yang
berkaitan tentang masalah-masalah yang ada di masyarakat. Karena itu motode
yang dipakai haruslah metode yang mampu memancing rasa ingin tahu siswa
tentang permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat. Pada saat ini metode
pembelajaran sudah banyak dikembangkan seperti metode ceramah, gambar,
flipchart, diskusi, demonstrasi, karyawisata dan lain-lain
Di pihak lain secara empiris, berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap
rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran
yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana
kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif.3
Dengan adanya kenyataan tersebut, maka dikhawatirkan dapat
berpengaruh terhadap keberhasilan tujuan pembelajaran. Banyak hal yang
menghambat tercapainya tujuan pembelajaran sehingga siswa mengalami
kesulitan untuk dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan. Dalam proses
belajar pada pendidikan modern saat ini, terkadang mengalami hambatan pada
psikologis peserta didik yang dinilai belum siap untuk mengkonstruksi pola
pikirnya. Adanya kecenderungan proses belajar yang terlalu serius dan
membosankan menyebabkan terhambatnya proses konstruksi pola pikir tersebut.
Kurangnya kedisiplinan siswa juga menjadi masalah dalam proses pembelajaran
yang dapat menjadi hambatan siswa tersebut mencapai keberhasilan.
Dalam dunia pendidikan saat ini, peningkatan kualitas pembelajaran baik
dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu diupayakan. Salah
3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hal, 3
5
satu upaya yang dilakukan guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran yaitu
penyusunan berbagai macam scenario kegiatan pembelajaran di kelas.
Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, namun dalam penelitian ini akan di fokuskan dalam metode
flipchart, Flipchart atau yang sering disebut sebagai bagan balik adalah kumpulan
ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi
pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai seberapa besar peran metode pembelajaran flipchart terhadap
hasil belajar siswa, maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam skripsi yang
berjudul: “Penggunaan Media Pembelajaran Flip Chart Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di MA
Nurul Falah Pagedangan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1. Guru kurang menguasai dan memperhatikan terhadap variasi penggunaan
metode pengajaran.
2. Persepsi siswa yang beranggapan bahwa pembelajaran Sosiologi merupakan
pembelajaran dianggap sulit.
3. Pembelajaran masih berpusat kepada guru bukan berpusat kepada siswa,
sehingga menyebabkan siswa pasif dalam pembelajaran.
4. Adanya anggapan siswa tentang mata pelajaran sosiologi kurang menarik dan
membosankan.
5. Kurang dimanfaatkannya penggunaan media pembelajaran sosiologi secara
optimal, sehingga minat belajar siswa terhadap pelajaran sosiologi menjadi
rendah.
6. Kurangnya semangat atau minat belajar siswa.
7. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi.
8. Kurangnya kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.
6
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah tersebut serta mengingat luasnya
permasalahan yang ada, maka untuk mempermudah penulisan skripsi penelitian
ini dibatasi pada masalah penggunaan media flip chart dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran sosiologi Di Madrasah Aliyah
Nurul Falah Pagedangan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pemabatasan masalah tersebut di atas, maka penulis dalam penelitian ini
merumuskan masalah sebagai berikut: “ bagaimana penggunaan media
pembelajaran flip chart dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada
mata pelajaran sosiologi Di Madrasah Aliyah Nurul Falah Pagedangan?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana penggunaan media pembelajaran flip chart dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran sosiologi Di
Madrasah Aliyah Nurul Falah Pagedangan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai
efektivitas pembelajaran dan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
sarjana S1 jurusan IPS
7
2. Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam
menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan konsep materi yang akan
disampaikan.
3. Bagi Murid
Sebagai suatu metode pembelajaran dalam pembelajaran pendidikan
sosiologi yang efektif agar siswa dapat menyerap dan mengimplementasikan
pengetahuannya tersebut pada diri sendiri, keluarga dan lingkungannya.
8
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian media pembelajaran
Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan interaksi atau adanya
hubungan timbal balik antara guru dengan siswa dalam situasi pendidikan.
Kebanyakan pendapat bahwa keberhasilan suatu proses belajar mengajar adalah
tergantung kepada guru dan murid yang berperan sebagai pelaku utama dalam
proses belajar mengajar namun pada kenyataannya tidaklah selalu demikian,
ternyata masih ada faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses
belajar mengajar, salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan
belajar mengajar adalah media pengajaran yang berfungsi sebagai alat bantu yang
digunakan oleh guru untuk kegiatan mengajar.
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar ” .1 Maka,
media akan menjadi prantara antara sumber pesan dan penerima pesan.
Menurut Gagne dan Briggs seperti yang dikutip Arief S Sadiman
menyatakan bahwa media adalah ”berbagai jenis komponen dan alat fisik dalam
lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Seperti buku, tape
1 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar mengajar, ( Jakarta: Rineka
Cipta, 200), cet-3 hal. 120
9
recorder, kaset, video kamera, film, slide, foto, gambar grafik, televisi dan
komputer”.2 Media merupakan semua komponen yang berbentuk fisik yang dapat
disajikan dan mampu memotivasi serta menarik minat siswa untuk belajar.
Dalam arti sempit media pengajaran hanya meliputi media yang dapat
digunakan secara efektif dalam proses yang terencana. Sedangkan dalam arti luas,
media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi
juga mancakup alat-alat sederhana, seperti slide, fotografi, diagram, dan bagan
buatan guru, objek-objek nyata serta kunjungan ke luar sekolah.3
Menurut Heinich seperti yang dikutip oleh Arief S. Sadiman menyatakan
bahwa media sebagai “perantara yang menghantar informasi antara sumnber dan
penerima. Apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional maka, media itu disebut media pengajaran”.4
Menurut Yudi Munadi media pembelajaran adalah “segala sesuatu yang
dapat membantu kegiatan belajar untuk menyampaikan pesan dari sumber belajar
atau guru yang telah dirancang secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar
secara efisien dan efektif”.5
Jadi, pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
membantu proses pembelajaran untuk menyampaikan pesan kepada penerima
pesan (siswa) yang dirancang oleh guru sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, minat, motivasi, dan tingkah laku siswa. Penggunaan media
pembelajaran dapat membantu siswa untuk menerima dan memahami pelajaran
dengan mudah.
b. Jenis – jenis Media Pembelajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi
keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaanya. Maka dari itu
2 M Basyarudin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
cet ke-1 hal 11 3 Oemar Hamalik, perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara2005)cet, ke-4, hal 202 4 M Basyarudin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran , hal 4
5 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: GP Press,2008), hal 8
10
diperlukan keterampilan dalam memilih serta dalam penggunaan media
pembelajaran yang akan digunakan.
Dilihat dari jenisnya Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain membagi
media menjadi empat, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Media auditif, yakni media yang ha ya mengandalkan kemampuan suara saja,
seperti radio, cassette recorder, dan piringan hitam.
2. Media visual, yakni media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slide
foto, gambar atau lukisan dan cetakan.
3. Media audiovisual, yakni media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini memiliki kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.6
Menurut Oemar Hamalik ada empat klasifikasi media pengajaran yaitu:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi,
microprojection, papan tulis, bulletin board, gambar, ilustrasi, charta, grafik,
poster, peta dan globe.
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya:
photografi record, transkripsi electers, radio, rekaman pada tape recorder.
3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya: film dan televisi, benda-
benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan, misalnya: model,
specimen, dan peta.
4. Dramatisasi, role playing, sosiodrama dan sandiwara boneka.7
Salah satu bentuk kalsifikasi yang di susun oleh Heinich adalah sebagai
berikut:8
6 Sayaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Srategi Belajar Mengajar,(Jakarta:PT.Rineka
Cipta ,2006 )cet ke-3 Hal, 124 7 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2005), cet ke-4 hal.202 8 H. Hamzah, Hj. Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan informasi
Pe,mbelajaran,(Jakarta:PT. Bumi Aksara)Hal, 123
11
Tabel 2.1
Klasifikasi Jenis Media
KLASIFIKASI JENIS MEDIA
Media yang tidak dapat diproyeksikan
( non projected media)
Realita, model, bahan, grafik, ( graphic
material), display
Media yang diproyeksikan ( projected
media) OHT, SLIDE, OPAQUE
Media video ( video ) Audio kaset, audio vision, active audio
vision
Media video ( video ) Video
Media berbasis computer ( computer
based media )
Computer assisted instruction (CAI)
Computer managed instruction (CMI)
Multi media kit Perangkat praktikum
Menurut Briggs seperti yang dikutip oleh Basyirudin Usman “lebih
menekankan pada karakteristik itu sendiri, yaitu kesesuaian rangsangan dengan
karakteristik siswa, bahan dan transmisinya. Disamping itu, Briggs
mengidentifikasikan macam-macam media yang dipergunakan dalam proses
belajar mengajar yaitu: objek, model rekaman, audio, media cetak, pembelajaran
terprogram, papan tulis, media transparansi, film, televisi dan gambar”.9
c. Manfaat Media Pembelajaran
Berbagai manfaat media pembelajaran telah banyak dibahas oleh para ahli,
menurut Kemp dan Dayton dalam Azhar, “meskipun telah lama disadari bahwa
banyak keuntungan penggunaan media pembelajaran, menerimanya serta
pengintegrasian ke dalam program-program pembelajaran berjalan amat sangat
lambat. Mereka mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menujukkan
dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran
dikelas atau sebagai cara utama cara pembelajaran langsung sebagai berikut”.10
9 M Basyarudin, Usman dan Asnawir, Op. Cit, hal.29
10 Azhar Arsyad, media pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2005), hal.21-23
12
a. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku. Setiap siswa yang melihat
atau mendengar penyajian melalui media penerima pesan yang sama.
b. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik
perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan.
c. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat.
d. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar
sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen
pengetahuan dengan cara yang terorganisir dengan baik dan spesifik dan
jelas.
e. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan
terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara
individu.
f. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif. Beban guru untuk
penjelasan berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan
dihilangkan dan guru lebih berfokus pada aspek penting dalam proses belajar.
2. Media Pembelajaran Flipchart
a. Pengertian Media Flipchart
Media grafis termasuk ke dalam media visual. Sebagaimana halnya media
visual yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang
akan disampaikan dituangkan kedalam simbol – simbol komunikasi visual.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Sadiman “simbol – simbol tersebut harus di
pahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan
efisien”.11
Selain itu fungsi umum itu secara khusus grafis berfungsi pula untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghasilkan
fakta yang mungkin akan cepat dilupakan, atau diabaikan apabila tidak
digrafiskan. Salah satu media grafis adalah chart.
11
Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2009) hal 28
13
Chart atau bagan adalah “gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan
garis, gambar dan kata-kata”.12
Maksudnya untuk meragakan suatu pokok
pelajaran yang menunjukkan adanya hubungan, perkembangan atau perbandingan
sesuatu.
Chart adalah “representasi grafis yang memperlihatkan hubungungan
abstrak antara variable satu dengan variable lainnya”.13
Bagan biasanya dirancang untuk menggambarkan atau menunjukkan suatu
ide atau gagasan, melalui garis, simbol, dan kata-kata singkat. Fungsi utama dari
bagan yaitu menunjukkan hubungan, perbandingan, perkembangan, klasifikasi,
dan organisasi. Jenis bagan ini banyak macamnya, diantaranya bagan pohon (tree
charts), bagan arus (flow charts), dan bagan organisasi (organization charts).14
Flipchart adalah “kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka
secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran”.15
“Flipchart atau bagan balikan menyajikan setiap informasi.
Apabila urutan informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan
dalam selembar chart, bagan balikan dapat dipakai. Bagian – bagian dari
pesan tersebut ditulis atau dituangkan dalam lembaran tersendiri,
kemudian lembaran – lembaran tersebut dibundel menjadi satu.
Penggunaannya tinggal membalik satu persatu sesuai dengan bagan pesan
yang disampaikan”.16
Flipchart ( papan balik ) yaitu media menulis yang sangat hemat dan
praktis yang dgunakan dalam kegiatan tertentu atau lembaran kertas yang berisi
pesan atau kumpulan ringkasan , skema, gambar, tabel dari suatu bahan materi
pembelajaran yang tersusun rapi dan baik.17
Media bagan atau chart adalah “suatu media pengajaran yang
penyajiannya secara diafragmatik dengan menggunakan lambang-lambang visual,
12
Sari Anitah, Wiryawan, et.al, Strategi Blejar Mengajar, (Jakarta
) Universitas Terbuka,1994), hal 6 13
Benny Agus Pribadi dan Dewi Padmo Putri, Ragam Media Dalam
Pembelajaran,(Jakarta: Universitas Terbuka,2001)cet ke-1hal 14 14
http://ellyarfiyani.blogspot.com/2013/05/media-pembelajaran.html, tgl 25 september
2013 15
Media Flip Chart, oleh Suyatno. thttp://garduguru.blogspot.com/2008/03/media-flip-
chart.html, 25 september 2013 16
Arief Sadiman, M,Sc(dkk), Media Pendidikan,, hal 37
14
untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menujukkan ide, objek, lembaga,
orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang”.18
Chart atau bagan mampu
memvisualisasikan sebuah hubungan yang bersifat abstrak seperti kronologis
sebuah kejadian, atau struktur organisasi. Dengan kemampuan tersebut chart
merupakan cara untuk memvisualisasikan suatu informasi atau materi yang rumit
dengan cara yang sederhana dan singkat. Untuk merancang sebuah chart yang
efektif dapat dimanfaatkan berbagai macam jenis grafis seperti gambar, sketsa,
grafik, diagram atau bahkan bentuk verbal.
Dari pembahasan media chart diatas dapat disimpulkan bahwa media
chart merupakan gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar
dan kata-kata. Chart atau bagan mampu memvisualisasikan sebuah hubungan
yang bersifat abstrak seperti kronologis sebuah kejadian, atau struktur organisasi
dan dapat meningkatkan pemahaman tentang suatu konsep bagi siswa, yaitu dapat
memperjelas seluruh bagan secara efisien dalam berbagai bentuk, penggunaan
media chart mampu menyampaikan beragam pengalaman pada peserta didik.
b. Cara Penggunaan Media Flipchart
Media digunakan dengan perencanaan yang sistematis, media digunakan
jika media tersebut mendukung tercapainya tujuan instruksional yang telah
dirumuskan serta sesuai dengan sifat materi instruksional yang telah dirumuskan.
1. Persiapan sebelum menggunakan media flipchart
Supaya penggunaan media berjalan dengan baik, kita perlu membuat
persiapan yang baik pula, pertama memepelajari buku petunjuk yang telah
disediakan untuk membuat media flipchart, hal itu dikarenakan untuk
memudahkan proses belajar mengajar dengan menggunakan media flipchart.
Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media flipchart pun perlu
dipersiapkan. Seperti, kertas karton, atau dapat menggunakan kalender bekas,
serta alat tulis. Dengan demikian pada saat menggunakannya nanti tidak ada
gangguan. Peralatan media perlu ditempatkan dengan baik sehingga siswa dapat
18
Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2003), hal 11
15
melihat atau mendengar program dengan nyaman, terlebih ketika media ini
digunakan secara berkelompok.
2. Kegiatan selama menggunakan media Flipchart
Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media flipchart adalah
suasana ketenangan, gagasan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi
harus dihindarkan, seorang guru dapat mempersilahkan siswanya apabila terdapat
bagian – bagian dari penggunaan media flipchart yang disajikan terdapat ketidak
jelasan
3. Kegiatan tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut ini adalah untuk melihat apakah tujuan dari proses
pembelajaran sudah tercapai atau belum. Untuk mengetahui tercapai atau
tidaknya tujuan pembelajaran harus di evaluasi melalui tes. Untuk itu soal tes
yang disediakan perlu dikerjakan dengan segera sebelum siswa lupa program
media flipchart yang disajikan, kermudian kita cocokan jawaban apabila kita
masih melihat terdapat banyak kesalahan berarti sajian program media harus
diulang kembali.
c. Cara pembuatan media flipchart
Dengan menggunakan media flipchart, proses pembelajaran sosiologi akan
lebih menarik dan mengasyikan dan diharapkan mampu mengubah pandangan
negatif siswa terhadap pelajaran sosiologi yang dianggap sulit dan membosankan,
yang pada akhirnya adalah akan menghasilkan penguasaan konsep sosiologi yang
baik.
Pembuatan media flipchart dapat dilakukan dengan teknik menggambar
dan menempel suatu gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan
diajarkan. Pembuatan media flipchart yang dimaksud dalam tulisan ini adalah
terbatas pada media yang dibuat dengan manual dan bukan dengan menggunakan
alat.
3. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap
usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada
16
pendidikan. Dalam konteks psikologi pembelajaran, pengertian tentang belajar
sangat beragam karena dipeengaruhi oleh teori yang melandasi rumusan belajar
itu sendiri. Dalam perspektif psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Belajar adalah “suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antar
seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja
dan dimana saja. Salah satu bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya
perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan atau sikapnya”. 19
Skinner yang dikutip Barlow dalam Syah berpendapat “bahwa belajar
merupakan sebuah proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku dari seseorang ,
dan sifatnya progresif”.20
Pupuh Fathurrahman “mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi
atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif”.21
Menurut Morgan “belajar adalah suatu perubahan yang relatif dalam
menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu.”22
Berdasarkan paparan tersebut, belajar merupakan kegiatan yang kompleks
dan dapat menghasilkan suatu kapabilitas berupa keterampilan, pengetahuan,
sikap dan nilai. Kapabilitas dapat terbentuk karena adanya stimulus dari
lingkungan dan adanya proses kognitif.
Pada teori belajar psikologi Behavioris, menurut teori Conditioning,
“belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat
(conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (respons)” . untuk menjadikan
seseorang itu belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat tertentu, yang
terpenting pada teori ini adalah adanya latihan-latihan yang terus menerus.
Sedangkan menurut Hull pada Teori Systematic Behavior mengemukakan
19
Azhar Arsyad, media pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007), hal. 1 20
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: dengan pendekatan baru, cet.15
(Bandung:Remaja Rosdakarya,2010), hal. 88 21
Pupuh Fathurrahman dan Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT.
RefikaAditama, 2007), hal. 5 22
Ibid, hal.14
17
pendapatnya bahwa “efisiensi belajar tergantung pada besarnya tingkat
pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha belajar itu
oleh respon-respon yang dibuat individu itu”.23
Menurut teori ilmu jiwa Gestalt “belajar itu bukan proses asosiasi antara
stimulus dan respon yang diperkuat dengan koneksi-koneksi atau conditioning
melalui latihan-latihan atau ulangan-ulangan, tetapi belajar menurut teori ini
belajar itu terjadi jika ada pemahaman (isight)”.24
Transfer belajar berkenaan dengan adanya konsep yang telah
diorganiasikan dalam struktur kogntif siswa. Transfer belajar dapat tercapai bila
peserta didik berhasil menguasai pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan dan
keterampilan tresebut diperoleh dari pengalaman belajar. Adapun teori-teori
tentang transfer belajar adalah sebagai berikut:
1) Teori Disiplin Formal(The Formal Discipline Theory)
Teori ini menyatakan, bahwa ingatan, sikap, pertimbangan, imajinasi, dan
sebagainya dapat diperkuat melalui latihan-latihan akademis. Mata pelajaran-mata
pelajaran seperti geometri dan bahasa latin sangat penting dalam melatih daya
pikir seseorang. Demikian pula halnya dengan daya pikir kritis, ingatan,
pengamatan, dan sebagainya dapat dikembangkan melalui latihan-latihan studi
2) Teori Unsur-Unsur yang Identik (The Identical Elements Theory)
Transfer terjadi apabila diantara dua situasi atau dua kegiatan terdapat
unsu-unsur yang bersamaan (identik). Latihan didalam satu situasi mempengaruhi
perbuatan tingkah laku dalam situasi yang lainnya. Teori ini banyak digunakan
dalam khusus latihan jabatan, dimana kepada siswa diberikan respon-respon yang
diharapkan diterapkan dalam situasi yang sebenarnya. Para ahli psikologi, banyak
menekankan pada persepsi para siswa terhadap unsur-unsur yang identik ini
23
Ngalim Purwanto, psikologi Pendidikan.(Bandung: Remaja Rosdakarya,2003) hal 84 24
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional Ilmu Fakultas
Tarbiyah. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,2007), hal.72
18
3) Teori Generalisasi (The Generalization Theory)
Teori ini merupakan revisi terhadap teori unsur-unsur yang identik. Tetapi
generalisasi menekankan pada kompleksitas dari apa yang dipelajari. Internalisasi
daripada pengertian-pengertian, keterampilan, sikap-sikap, dan apresiasi dapat
mempengaruhi kelakuan seseorang. Teori ini menekankan pada pembentukan
pengertian (consept formation) yang dihubungkan dengan pengalaman lain.
Tranfer terjadi apabila siswa menguasai pengertian-pengertian umum atau
kesimpulan-kesimpulan umum, lebih daripada unsur-unsur yang identik.”25
Dalam belajar yang penting adalah proses bukan hasil yang diperolehnya.
Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun peran orang lain
hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu
dapat berhasil dengan baik. Ketika seorang anak mendapatkan hasil tes yang
bagus tidak dapat dikatakan sebagai belajar apabila hasil tesnya itu didapatkan
dengan cara yang tidak benar, misalnya hasil nyontek. Dengan demikian perlu
melihat prinsip-prinsip belajar yang meliputi: 26
1) Perhatian dan motivasi
2) Keaktifan
3) Keterlibatan langsung atau pengalaman
4) Pengulangan
5) Tantangan
6) Balikan dan penguatan
7) Perbedaan individual
b. Pengertian Hasil Belajar
Pengertian belajar sangat kompleks, sehingga tidak bisa didefinisikan
secara pasti. Definisi dari hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua
kata yang memiliki arti yang berbeda, yaitu “hasil” dan “belajar”. Menurut Alisuf
Sabri, “hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
25
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), cet.Ke-1,
hal. 34 26
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal.42
19
diciptakan, baik secara individu maupun kelompok melalui usaha mendengar,
membaca, mengamati, meniru dan mencoba dengan pengalaman atau latihan”27
Menurut Wittig, yang dikutip oleh Muhibbin Syah mendefinisikan “belajar
adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala
macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.”28
Menurut Djamarah, “hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan
yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok”29
hasil
belajar menurut Gagne seperti yang dikutip oleh W.S Winkel, “dapat dikaitkan
dengan terjadinya perubahan kepandaian hasil belajar yang bertahap itu
diwujudkan dalam lima kategori hasil belajar, yaitu informasi verbal, kemahiran
intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, keterampilan psikomotorik dan sikap”30
Lima kemampuan itu lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:
1. Kemampuan intelektual (Intelectual Skill), kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk membedakan, mengabstraksikan suatu objek, menghubung-
hubungkan konsep dan dapt menghasilkan suatu pengertian, serta memecahkan
suatu permasalahan.
2. Strategi kognitif (Cognitif Strategic), yaitu kemampuan seseorang untuk
mengatur dan mengarahkan aktifitas mentalnya sendiri dalam memecahkan
persoalan yang dihadapi.
3. Informasi Verbal (Verbal Information), yaitu kemampuan seseorang untuk
menuangkan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tulisan.
4. Kemampuan Motorik, yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang berupa
kecenderungan untuk menerima dan menolak suatu objek berdasarkan
penelitian atas objekl tersebut.
5. Sikap, 31
27
Alisuf Sabri, “Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional” (Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya,2010), cet ke-4, hal.55 28
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,(Jakarta:PT,Grafindo Persada,2004), cet,3,hal.65 29
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar MengaJar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), hal 22 30
W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abdi, 2007) Cet ke-10, hal
111-117 31
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006)hal 18-19
20
Adanya tahap atau fase belajar tersebut mempermudah guru untuk
melakukan pembelajaran. Dalam rangka pembelajaran maka guru dapat menyusun
acara pembelajaran yang cocok dengan tahap dan fase-fase belajar.
Piaget berpendapat bahwa, “pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab
individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Lingkungan
tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi individu dengan
lingkungan maka, fungsi intelek semakin berkembang.”32
Sudjana menerangkan “bahwa hasil belajar merupakan bertambahnya
kemampuan siswa sesudah memperoleh pengalaman dari kegiatan belajar.”33
Sukmadinata menambahkan “bahwa hasil belajar merupakan realisasi
pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa. Penguasaan hasil
belajar dapat ditunjukkan dari perubahan perilakunya, baik dalam bentuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan motorik, serta sikap siswa”.34
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang optimal
cenderung mewujudkan hasil yang berciri sebagai berikut:
1. kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
intrinsik pada diri siswa
2. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya
4. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komperehensif)
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol/menilai dan mengendalikan
dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai
mengendalikan proses dan usaha belajarnya.35
Adapun hasil belajar yang dimaksud disini adalah sesuatu yang diketahui,
diperoleh atau didapat setelah melalui proses belajar, baik karena ada guru yang
mengajar ataupun siswa sendiri yang memanfaatkan lingkungannya untuk belajar.
32
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta: Rineka Cipta,2009), cet, ke
empat hal. 13 33
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, cet.14, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2009), hal. 22 34
Nana Syaodih Sukmadinata, landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2007),hal. 102 35
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Cet ke-7, hal.57
21
Hasil belajar yang dicapai oleh seorang individu merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri (faktor internal)
maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Secara garis besar ada tiga
macam faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa:
1) Faktor stimuli belajar, yakni segala hal diluar individu untuk
mengadakan reaksi atau perbuatan belajar.
2) Faktor metode belajar, yakni metode mengajar yang dipakai oleh
gurusangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh siswa.
3) Faktor individual, yakni faktor yang ada dalam diri siswa itu
sendiri”.36
Sedangkan, Dimyati dan Mudjiono mengatakan, “hasil belajar
menekankan kepada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan siswa
dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan.”37
Dari berbagai definisi yang telah diuraikan di atas, secara umum belajar
dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkahlaku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif. Sehubungan dengan pengertian itu perlu diutarakan
sekali lagi bahwa perubahan tingkahlaku yang timbul akibat proses kematangan,
gangguan kejiwaan, mabuk, dan emosional tidak dapat dikatakan sebagai proses
belajar. Perubahan tingkahlaku tersebut dapat berupa memperoleh perilaku yang
baru atau memperbaiki/meningkatkan perilaku yang sudah ada dan dapat berupa
yang bersifat sementara atau tiba-tiba terjadi kemudian menghilang. Perubahan itu
dapat melalui mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati,
memikirkan, meniru, melatih, dan mencoba sendiri atau berarti dengan
pengalaman. Tingkahlaku yang mengalami perubahan menyangkut semua aspek
kepribadian/tingkahlaku seseorang, pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
kebiasaan, sikap dan aspek lainnya.
36
Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, ( Jakarta: Rineka Cipta,1991),
hal 131-137 37
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta: PT.Asdi Mahasatya,2002)
hal, 190
22
c. Faktor-faktor yang memengaruhi Hasil belajar
Dari beberapa ahli pendidikan atau pengamat pendidikan banyak sekali
yang mempunyai pendapat tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar. Ini terlihat dari beberapa ahli pendidikan yang mempunyai beberapa
pendapat yang hampir sama ada juga yang sedikit berbeda, tetapi penulis
berpandangan faktor-faktor yang berbeda dari beberapa ahli adalah faktor-faktor
yang saling melengkapi karena tiap ahli berpendapat sesuai dengan keadaan
pendidikan pada masa yang diamati para ahli pendidikan tersebut.
Aminuddin menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar terdiri dari ”faktor endogen antara lain seperti minta belajar, kesehatan,
perhatian, ketenangan jiwa diwaktu belajar, motivasi, kegairahan diri, cita-cita,
kebugaran jasmani, kepekaan alat-alat indra dalam belajar. Dan faktor eksogen,
yang mempengaruhi keberhasilan hasil belajar peserta didik antara lain seperti
keadaan lingkungan belajar (susana kelas), cuaca, letak sekolah (ditempat ramai
atau tidak), faktor interaksi peserta didik dengan pendidikannya”.38
Beberapa faktor yang disebutkan di atas dapat terlihat pada saat ini seperti
pada faktor eksogen antara lain seperti keadaan lingkungan sekitar tempat siswa
belajar (sekolah) tidak sedikit sekolah yang lokasi bangunannya dekat dengan
kegiatan-kegiatan publik atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya seperti
sekolah yang dekat dengan pasar atau pusat-pusat perbelanjaan (mall), pusat
permainan anak, jalan raya, terminal yang ada disekitar sekolah, akibatnya siswa
sering tidak konsentrasi dalam proses belajar mengajar dan yang terparah banyak
siswa yang membolos pada saat proses kegiatan belajar mengajar sedang
berjalan, terlihatnya siswa yang kedapatan ditempat umum seperti pada mall,
tempat bermain, mengindikasikan bahwa suasana sekolah yang kurang kondusif
bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar- mengajar.
Cuaca pun salah satu dari beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
38
Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta:Uhamka Press)cet. Ke 4.
hal. 103
23
hasil belajar siswa jika pada suatu wilayah cuaca tersebut berpotensi panas.
Seperti cuaca yang ada di daerah yang banyak menghasilkan minyak bumi, juga
berdiri gedung-gedung sekolah, suasana belajar pun gerah. Adapun sebagai solusi
bila keadaan dana memungkinkan sekolah dapat mengatasinya dengan pendingin
ruangan atau penyejuk ruangan berupa kipas angin atau AC (Air Conditioning).
Sebaliknya juga apabila disuatu wilayah tertentu cuaca memang berpotensi
dingin, sebagai solusi dengan memakai jaket penghangat pada saat belajar.
Faktor eksternal lainnya adalah faktor motivasi. Zikri Neni Iska
berpendapat bahwa, ”Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau
organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan”.39
Motivasi sangat penting
bagi anak dalam menunjang keberhasilan belajarnya.
Siswa yang mengalami Proses belajar, agar berhasil sesuai dengan tujuan
yang harus dicapainya, perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar.
Faktor eksternal dapat dijelaskan lebih luas. Hal ini dapat dilihat dari
pendapat para tokoh yang saling melengkapi dalam menyebutkan faktor eksternal
yang disebutkan diatas, ternyata banyak faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Disamping faktor eksternal yang bersifat fisik
tersebut diatas, banyak juga yang lain yang dapat dikelompokan sebagai berikut
seperti: yang datang dari sekolah (interaksi guru dan murid, cara penyajian dalam
belajar, hubungan antar murid, standar pelajaran diatas ukuran, media pendidikan,
kurikulum, keadaan gedung, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin, metode belajar,
tugas rumah), yang datang dari masyarakat (media massa, teman bergaul, kegiatan
lain, cara hidup lingkungan), dan yang datang dari keluarga (cara mendidik,
suasana keluarga, pengertian atau pemahaman orang tua, keadaan sosial ekonomi
keluarga, dan latar belakang kebudayaan atau kebiasaan dalam keluarga.
Martinis Yamin berpendapat ”Suatu permasalahan yang dihadapi lembaga
pendidikan di Indonesia yang juga merupakan faktor eksternal yang lain adalah
39
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan , hal. 39
24
belum terpecahkan adalah besarnya ukuran kelas”.40
Pada umumnya sekolah-
sekolah yang memiliki kelas-kelas berukuran besar yang dapat menampung siswa
dalam jumlah yang banyak, tetapi sebenarnya kurang ideal dalam menunjang
suasana kegiatan belajar mengajar.
4. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach)
a. Pengertian Penelitan Tindakan Kelas
Menurut Kemmis, “penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran praktik sosial mereka”.41
Adapun McNiif memandang
“Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang
dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk
pengembangan keahlian mengajar. PTK merupakan penelitian tentang, untuk,
dan oleh masyarakat atau kelompok sasaran dengan memanfaatkan interaksi,
partisipasi, dan koloboratif antara peneliti dengan kelompok sasaran”.42
Jadi PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian
tindakan yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas, yang hakikatnya dilakukan
dalam rangkaian guna memecahkan masalah.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan
aktual pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian
yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang
diterapkan pada suatu subjek penelitian di kelas tersebut.43
Berbeda dengan Rochiati Wiriaatmadja dalam bukunya Metode Penelitian
Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yakni bagaimana sekelompok guru
40
Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,(Jakarta: Gaung Persada Pers.
2006)cet-ke 2, hal. 128 41
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Kencana, 2010) , hal. 24 42
Wijaya Kusuma, & Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : PT
Permata Puri Media, 2010), cet. 2, hal. 8 43
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas ( Teori dan Praktik ), ( Jakarta :
Prestasi Pustaka, 2011 ), hal. 13
25
dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari
pengalaman mereka sendiri.44
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru bidang studi
Sosiologi di sekolah dengan pembelajaran dilakukan peneliti dan guru berperan
sebagai observer. Objek penelitian dalam hal ini adalah proses pembelajaran yang
merupakan interaksi antara guru, siswa, dan bahan belajar. Tujuan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk memecahkan masalah, memperbaiki kondisi,
mengembangkan, dan meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian tindakan
kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yaitu dengan sistem per
siklus. Dimana setiap siklusnya mencakup empat tindakan penelitian yaitu:
perencanaan, pelaksanan (tindakan), observasi dan refleksi.45
Perencanaan (Planning), pada tahapan ini terdiri dari rencana tindakan,
serta segala keperluan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mulai dari
bahan ajar, rencana pelaksanaan pengajaran yang mencakup metode mengajar
serta teknik atau instrument evaluasi, dipersiapkan pada tahap ini. Pelaksanaan
Tindakan (Acting), tahapan ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari semua
rencana yang telah dibuat, dan berlangsung di dalam kelas. Pengamatan
(Observing), kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan
tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan
hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrument pengamatan
yang dikembangkan oleh peneliti. Refleksi (Reflecting), merupakan tahapan untuk
memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan. Data kemudian
ditafsirkan, di cari eksplanasinya, di analisis, dan di sintetis.46
Berdasarkan penjelasan tahapan empat tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), dimana setiap siklus nya terdiri dari empat tahapan. Biasanya berlangsung
44
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2006 ), hal. 13 45
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas ( Teori dan Praktik ), ( Jakarta :
Prestasi Pustaka, 2011 ), hal. 37 46
Trianto, ibid , hal. 37
26
dalam 2 siklus. Namun sebelum tahapan dalam penelitian ini dilaksanakan,
terlebih dahulu diawali oleh suatu tahapan pra penelitian yang meliputi
identifikasi masalah, analisis masalah, rumusan masalah dan rumusan hipotesis
tindakan. Siklus pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan berhenti apabila
kriteria keberhasilan telah tercapai.
b. Model Penelitian Tindakan Kelas
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan
bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (refleksi).
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Bagan 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggrat47
47
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas( Teori dan Praktik ), ( Jakarta :
Prestasi Pustaka, 2011 ), hal. 30
Perencanaan
Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
27
Tahap I : Menyusun Rencana Tindakan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaiman tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap
penyusunan rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang
perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah
instrumen pengamatan untuk membantu peneliti untuk merekam fakta yang
terjadi selama tindakan berlangsung
Tahap II : Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan dikelas.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat
dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi pula
harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, berkaitan antara pelaksana
dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sesuai dengan
maksud semula.
Tahap III : Pengamatan (observation)
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan, karena hatinya meyatu dengan
kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya sedang terjadi. Oleh
karena itu, kepada guru pelaksana yang status sebagai pengamat agar melakukan
“pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.
Sambil melakukan pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi
sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus
berikutnya.
Tahap IV : Refleksi (reflection)
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru
pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan
28
peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Apabila guru
pelaksana juga berstatus sebagai pengamat, yaitu mengamati apa yang ia lakukan,
maka refleksi dilakukan terhadap diri sendiri. Dengan kata lain, guru tersebut
melihat dirinya kembali melakukan “dialog” untuk menemukan hal-hal yang
sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan
secara cermat mengenali hal-hal yang msaih perlu diperbaiki.
Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam
refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti
lain apabila dia menghentikan kegiatannya atau kepada diri sendiri apabila akan
melakukan pada kesempatan lain. Catatan-catatan penting yang dibuat sebaiknya
terperinci sehingga siapa pun yang akan melaksanakan dalam kesempatan lain
tidak akan menjumpai kesulitan.48
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Badrotin penelitiannya
menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran flipchart lebih baik dari pada proses pembelajaran secara
konvensional. Hal tersebut dapat di lihat pada hasil pembelajaran yang dilakukan,
nilai siswa meningkat setelah belajar dengan menggunakan media flip chart.49
Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Handayani pun menjukkan peningkatan
hasil belajar. Penilaian melalui pretest dan post tes pada setiap siklus berbeda- beda
karena terdapat peningkatan pada setiap siklus yang dilaksanakan. Pada siklus satu,
nilai rata-rata yaitu 60,00, dan pada siklus kedua terjadi peningkatan yaitu nilai
rata-rata siswa menjadi 80,00.50
Beberapa penelitian tersebut mengungkapkan
keberhasilan beberapa media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. Penelitian – penelitian tersebut berdiri sendiri, akan tetapi kesimpulan yang
48
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008) ,
hal.16-20 49
Badrotin, Efektivitas Penggunaan Media Flip Chart Dan Handout Secara Terpadu
Dalam Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung ( BRSL) dikelas 8 SMPN 5 Ciputat, (Jakarta:
Skripsi UIN Syarif Hidayatullah,2007)hal 60 50
Fitri Handayani, Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPS melalui Media Gambar di SMP 20 MEI RAUDLAUSSA’ADAH,(Jakarta: Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah,2011)hal 93
29
didapat sama – sama memiliki relevansi terhadap beberapa model atau media
pembelajaran yang akan dikolaborasikan dalam penelitian ini. Penelitian ini
mengkolaborasikan beberapa media pembelajaran untuk menguji keberhasilan
dalam meningkatkan hasil belajar.
C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan sebuah proses. Hasil nyata yang diperoleh dari
berlangsungnya proses belajar itu berupa perubahan – perubahan baik dalam
pengetahuan, sikap, kebiasaan, maupun tingkah laku. Konsep adalah suatu
abstraksi yang mewakili kejadian satu kelas objek – objek, kejadian – kejadian,
kegiatan – kegiatan atau hubungan – hubungan yang mempunyai atribut – atribut
sama. Peranan konsep juga memiliki keterkaitan dalam model pembelajaran yang
biasanya digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Nana Sudjana mengemukakan bahwa “hasil belajar merupakan
keseluruhan pola prilaku baik yang kognitif, afektif maupun psikomotor yang
diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran”.51
Namun sering terjadi kesenjangan antara hasil belajar siswa yang
diharapkan dengan kenyataan yang terjadi bahwa proses pengajaran yang telah
dilakukan tidak menunjukkan keberhasilan. Dengan kata lain, di dalam proses
belajar mengajar terdapat kendala-kendala yang dapat menyebabkan hasil belajar
tidak sesuai yang diharapkan atau kegagalan dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan hasil belajar perlu
mempertimbangkan cara pengajaran yang dilakukan oleh guru. Media
pembelajaran bagian dari sebuah model pembelajaran. Dengan kata lain, media
pembelajaran akan dikemas lagi dalam suatu model pembelajaran.
Dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai seperti media Flip
Chart merupakan salah satu media visual yang penyajiannya secara diafragmatik
51
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, (Bandung: Rosda, 2009), cet.
14, h. 49.
30
dengan menggunakan lambang - lambang visual serta memvisualisasikan suatu
hubungan, kejadian, atau sesuatu kronologis. Media gambar adalah salah satu
faktor penting guna menunjang keberhasilan siswa dalam penguasaan konsep
materi pelajaran yang diberikan selama proses belajar berlangsung. Biasanya
dengan tampilan media gambar yang menarik, terperinci, dan jelas akan membuat
perasaan seseorang senang, sehingga dia akan tertarik untuk melakukan aktivitas
yang berkaitan dengan penggunaan media gambar tersebut. Selain itu dengan
penggunaan media yang memiliki beragam warna dan bervariasi bentuknya dapat
memotivasi siswa sehingga peningkatan penguasaan konsep siswa akan mencapai
hasil yang maksimal. Berdasarkan uraian tersebut di atas, diduga bahwa terdapat
hubungan yang positif antara penggunaan media gambar dengan penyajian Flip
Chart dalam meningkatkan konsep siswa.
Demikianlah dapat kita simpulkan bahwa, media pembelajaran
mempunyai arti penting dalam proses belajar. Yang mana mempunyai fungsi
sebagai penyalur pesan atau informasi kepada anak didik. Dengan media
pembelajaran, bahan ajar yang sulit disampaikan oleh guru kepada anak didik
akan lebih mudah disampaikan dengan. Dengan begitu siswa akan mudah
memahami bahan ajar yang disampaikan serta meningkatkan hasil belajar siswa.
Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh guru pada akhirnya akan bermuara
pada peningkatan hasil belajar siswa seperti terlihat pada bagan berikut:
Gambar. 2.1 Keterkaitan antara guru dengan media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar
D. Perumusan Hipotesis
GURU PBM DENGAN
ALAT PERAGA
PENINGKATAN
HASIL BELAJAR
SISWA
31
Jika media pembelajaran Flip Chart diterapkan dalam proses belajar
mengajar maka hasil belajar siswa MA NURUL FALAH Pagedangan kelas X
pada mata pelajaran sosiologi akan meningkat. Adapun indikator keberhasilannya
adalah 100% siswa kelas X mencapai nilai KKM 75.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Nurul Falah
Pagedangan tahun ajaran 2013 - 2014. Peneliti memilih tempat tersebut sebagai
tempat penelitian dengan pertimbangan dari hasil observasi yang menunjukan
bahwa di sekolah tersebut khususnya kelas X terdapat masalah-masalah yang
harus segera diatasi. Salah satu masalah tersebut adalah rendahnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Sosiologi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan Januari s/d
Maret Tahun ajaran 2013/2014. Untuk lebih jelasnya, lihat tabel dibawah ini:
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Bulan Kegiatan Agustus September Oktober November Desember
Persiapan dan
perencanaan √ √
Observasi √
33
Membuat
Instrumen
Penelitian
√
Pelaksanaan
Tindakan √
Analisis dan
Deskripsi data √
Laporan
Penelitian √
B. Metode Penelitian Dan Rancangan Siklus Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu penelitian tindakan yang dilakukan
oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama orang
lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan
tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki
atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan
tertentu dalam suatu siklus.1 Metode penelitian kelas ini dilakukan pada
pembelajaran Sosiologi dengan menggunakan media pembelajaran Flip Chart.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X (sepuluh) di Madrasah Aliyah
Nurul Falah Pagedangan tahun ajaran 2013 - 2014. Jumlah siswa kelas X
Madrasah Aliyah Nurul Falah Pagedangan tahun ajaran 2013 - 2014 adalah 20
siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti bertindak sebagai perencana
dan pelaksana kegiatan penelitian. Peneliti membuat perencanaan kegiatan,
1 Kunandar, Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan profesi
guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2008), hal.44-45.
34
melaksanakan kegiatan, mengumpulkan dan menganalisis data penelitian dalam
skripsi ini. Dalam penelitian, peneliti dibantu seorang guru, yakni guru mata
pelajaran sosiologi kelas X yang bertindak sebagai pengamat.
E. Subjek atau Partisipan Yang Terlibat
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Nurul Falah
Pagedangan yang berjumlah 20 siswa.
F. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Peneliti berperan sebagai observer sekaligus guru kelas yang berkolaborasi
dengan guru sosiologi yang bersangkutan.
G. Tahapan Intervensi Tindakan
Tabel 3.2
Tahapan Intervensi Tindakan
Siklus I
1 Perencanaan a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, yang
berisikan langkah – langkah kegiatan guru dan siswa
dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas
b. Membuat gambar-gambar yang berkaitan dengan
meteri pelajaran yang akan disampaikan yang
dikolaborasikan dengan media Flip Chart sebagai
media belajar siswa.
c. Mempersiapkan instrumen-instrumen yang dipakai
untuk pengumpulan data (tes, lembar observasi, dan
catatan lapangan.)
2 Tindakan a. Melakukan tes awal (pretest) yang bertujuan untuk
mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki
pengetahuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari.
b. Pelaksanaan program tindakan pembelajaran sesuai
dengan perencanaan.
35
c. Pelasksanaan tindakan selama proses pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran Flip
Chart di kelas.
d. Pelaksanaan tes akhir (postest) pada siswa sebagai
penentu indikator keberhasilan yang nantinya
digunakan untuk analisis data.
3 Pengamatan a. Pengumpulan data hasil tindakan
b. Mengobservasi proses pembelajaran dengan
menggunakan media Flip Chart sekaligus
mengamati aktivitas siswa.
c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.
4 Refleksi a. Evaluasi atas tindakan berdasarkan hasil pengamatan
selema proses pembelajaran dan berdasarkan data
yang terkumpul setelah dianalisis.
b. Mendiskusikan hasil pengamatan atau observasi
yang sudah berjalan, apakah perlu dilakukan siklus
selanjutnya atau sudah selesai.
c. Melakukan perbandingan antara hasil penelitian
pada siklus I dengan indikator keberhasilan.
d. Penentuan perencanaan pada siklus berikutnya.
H. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil
belajar sosiologi siswa pada aspek kognitif mengalami peningakatan setelah
proses pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran Flip Chart
Dari proses pembelajaran tersebut secara mental siswa menemukan
pengetahuan berupa konsep, prinsip maupun keterampilan yang menjadikan
pengetahuan yang mereka dapatkan akan bertahan lama, mempunyai efek transfer
yang lebih baik sehingga meningkatkan hasil belajar. Sehingga keberhasilan
belajar yang diharapkan adalah sebanyak 75% dari jumlah siswa mendapatkan
36
nilai diatas KKM yaitu 75
I. Data dan Sumber Data
Data kualitatif : Observasi hasil pengamatan dalam proses belajar
Mengajar
: Respon siswa dilihat dari keadaan siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Data Kuantitatif : Nilai Tes siswa (Pretest dan postest)
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif digunakan untuk
mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran setiap siklus berupa observasi dan
hasil wawancara. Sedangkan teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan
hasil tes setiap siklus dilihat dari N-Gain. Siklus akan berhenti jika indikator
keberhasilan telah tercapai.
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Sosiologi Siklus I
Standar Kompetensi : 1. Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
No Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator No. Butir
1.2 Mendeskripsikan
nilai dan norma
yang berlaku
1. Pengertian
Nilai
2. Ciri - ciri
1. Mendeskripsikan
Pengertian Nilai sosial
2. Menyebutkan ciri –
3, 19
2,6,12
37
dalam
masyarakat
dan fungsi
nilai social
3. Macam –
macam nilai
sosial
4. Norma
sosial
5. Tingkatan
dan jenis –
jenis norma
dalam
masyarakat
ciri dan fungsi nilai
sosial
3. Menjelaskan macam –
macam nilai sosial
4. Mendeskripsikan
wujud nilai
5. Mendeskripsikan
pengertian norma
social menurut tokoh
sosiologi
6. Mengidentifikasi
tingkatan norma di
dalam masyarakat
7. Mendeskripsikan jenis
– jenis norma yang
ada dalam masyarakat
8. Mendeskripsikan
perbedaan norma -
norma
4,7, 18
1, 20,25
5, 24, 17,
13,22
9, 21,8
23
10,11,14,15
,16,
Tabel 3.4
Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Sosiologi Siklus II
Standar Kompetensi : 1. Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
No Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator No. Butir
1.2 Mendeskripsikan
nilai dan norma
yang berlaku
6. Pengertian
Nilai
7. Ciri - ciri
9. Mendeskripsikan
Pengertian Nilai sosial
10. Menyebutkan ciri –
3, 19
2,6,12
38
dalam
masyarakat
dan fungsi
nilai social
8. Macam –
macam nilai
sosial
9. Norma
sosial
10. Tingkat
an dan jenis
– jenis
norma
dalam
masyarakat
ciri dan fungsi nilai
sosial
11. Menjelaskan macam –
macam nilai sosial
12. Mendeskripsikan
wujud nilai
13. Mendeskripsikan
pengertian norma
social menurut tokoh
sosiologi
14. Mengidentifikasi
tingkatan norma di
dalam masyarakat
15. Mendeskripsikan jenis
– jenis norma yang ada
dalam masyarakat
16. Mendeskripsikan
perbedaan norma -
norma
4,7, 18
1, 20,25
5, 24, 17,
13,22
9, 21,8
23
10,11,14,15
,16,
J. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini pengumpulan data dan pelaksanaan
serta hasil dari program tindakannya akan dilakukan dengan menggunakan
beberapa instrument, diantaranya :
1. Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi tentang
hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan penelitian tindakan kelas.2
2 Kunandar, Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan profesi
guru, hal 157
39
Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi nyata yang ada di sekolah
wawancara dilakukan kepada guru sosiologi pada penelitian pendahuluan untuk
mengetahui permasalahan yang ada di sekolah. Wawancara dilakukan untuk
mengungkapkan kebiasaan yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi
permasalahan yang terjadi di dalam kelas.
Ada dua jenis tipe wawancara yaitu wancara berstruktur dan wawancara
tidak berstruktur. Dalam wawancara berstruktur, pertanyaan dan alternatif
jawaban yang diberikan kepada subyek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh
pewawancara. Sedangkan wawancara tidak berstruktur bersifat informal,
pertanyaan tentang pandangan, sikap, keyakinan subyek, atau keterangan lainnya
dapat diajukan secara bebas kepada subyek. Wawancara merupakan sumber
informasi yang amat baik, dapat dilaksanakan antara: Guru-siswa, observer-siswa,
siswa-siswa, guru-observer.3 Dan tipe wawancara yang digunakan di dalam
penelitian ini adalah tipe wawancara tidak berstruktur, karena bisa mendapatkan
informasi secara langsung dengan cara ramah tamah.
Tabel 3.5
Kisi – Kisi Lembar Wawancara Siswa
No Pertanyaan Tanggapan
1 Bagaimana pendapatmu mengenai media
pembelajaran yang digunakan tadi?
2 Apakah kamu menyukai pembelajaran sosiologi
menggunakan media flipchart?
3 Adakah kesulitan yang kamu temukan pada
pembelajaran dengan media tersebut?
4 Apakah hasil belajar kamu meningkat setelah
belajar dengan menggunakan media tersebut?
5 Apakah media ini membuat kamu semangat
belajar?
6 Menurut kamu apa kekurangan dan kelebihan
3 Wijaya Kusuma dan Dedi Witagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:
PT. Indeks, 2010), Ed.Ke 2. hal. 75-76
40
media tersebut?
7 Apakah kamu memiliki saran untuk penggunaan
metode tersebut dalam pembelajaran sosiologi?
2. Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan untuk merekam proses berlangsungnya
pembelajaran. Alat dokumentasi yang digunakan berupa kamera.
3. Tes
Tes yang dilakukan pada setiap siklus yaitu sebelum pembelajaran
(pretest) dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai materi
yang akan disampaikan sebelum dilakukan pembelajaran. Tes yang dilakukan
sesudah pembelajaran (postest) pada akhir siklus untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media
Flip Chart. Pretest dan postest dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
peningkatan hasil belajar siswa dengan diterapkannya media pembelajaran Flip
Chart.
Tes yang digunakan adalah tes tertulis berupa soal pilihan ganda tentang nilai
sosial dan norma sosial. Siklus I dan siklus II terdiri dari 25 butir soal pilihan
ganda.
Tes tertulis ini berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Tes awal
(pretest) adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada
peserta didik, karena itu maka butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah.
Sedangkan tes akhir (postest) adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong
penting yang telah diajarkan kepada peserta didik dan biasanya naskah tes akhir
ini dibuat sama dengan naskah tes awal”4.
4. Instrumen Nontes
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan dalam pembelajaran di kelas ketika
menggunakan media pembelajaran Flip Chart. Lembar observasi ini
berupa penilaian aktivitas siswa di kelas ketika diterapkannya media
pembelajaran Flip Chart.
4 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007), hlm. 69-70.
41
K. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes
sebagai instrumen penelitian. Jenis tes yang digunakan tes hasil belajar baik
menggunakan test dengan media pembelajaran flip chart ataupun menggunakan
lembar kerja siswa.
1. Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru sekaligus peneliti
melakukan tes kemampuan awal (pretest) siswa mengenai pokok bahasan
yang akan dipelajari.
2. Guru memberikan tes akhir (postest) kepada siswa setelah mengikuti prose
belajar mengajar dengan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran flip chart.
3. Guru sekaligus peneliti menilai hasil tes, kemudian dimasukan ke dalam
blanko untuk selanjutnya dilakukan analisis data dan mempersiapkan
laporan penelitian.
4. Observasi selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung.
5. Wawancara pendapat siswa tentang pembelajaran menggunakan media
pembelajaran flip chart.
L. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai intrumen penelitian, terlebih dahulu
dilakukan uji coba kepada responden, yaitu orang-orang diluar sampel (subjek)
yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini uji coba dilakukan kepada siswa kelas
X. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrument
tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan realibitasnya atau tidak.
1. Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
42
menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud.5
Untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini menggunakan rumus
Point Biseral, yaitu:6
√
Keterangan:
rpbis = koefisien korelasi point biserial
MP = rata-rata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item
yang dicari validitasnya
Mt = rata-rata skor soal
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p )
Namun dalam penelitian ini pengujian validitas alat ukur dilakukan dengan
menggunakan Annatest reliabilitas instrumen
2. Realibitas
Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu alat
evaluasi atau tes disebut reliabel. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen tes hasil
belajar siswa digunakan rumus Kuder Richardson (K-R 20) dengan rumus
sebagai berikut:7
(
) ( ∑
)
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta : PT
Rineka Cipta, 2006), hal. 168 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
edisi revisi, hal. 79 7 Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
edisi revisi,hal. 100
43
Keterangan:
r11 = reabilitas tes secara keseluruhan
n = jumlah butir soal dalam perangkat tes
S = Standar Deviasi skor-skor tes
p = proporsi subjek yang menjawab item benar
q = proporsi subjek yang menjawab item salah
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:
r11 = 0,91-1,00 = sangat tinggi
r11 = 0,71-0,90 = tinggi
r11 = 0,41-0,70 = cukup
r11 = 0,21-0,40 = rendah
r11 = < 0,21 = sangat rendah
3. Pengujian Taraf Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif konvensional
paling sederhana dan mudah. Hasil hitungnya merupakan suatu proporsi atau
perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang
mengikuti tes. Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 – 1,0. Semakin besar indeks
kesukaran menunjukkan semakin mudah butir soal dan sebaliknya semakin rendah
indeks kesukaran menunjukkan semakin sulit soal. Cara menghitung tingkat
kesukaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:8
P = Proporsi (indeks kesukaran)
8 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006) hal. 103
44
B = Jumlah siswa yang menjawab benar
N = Jumlah peserta tes
Dengan ketentuan:
P = 0 – 0,25 = sukar
P = 0,26 – 0,75 = sedang
P = 0,76 – 1 = mudah
4. Daya Pembeda
Daya beda adalah kemampuan butir soal untuk membedakan kelompok siswa
antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang pandai.
Cara penghitungan daya pembeda menggunakan rumus sebagai berikut:9
Ba = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar
Bb = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
Ja = banyaknya peserta kelompok atas
Jb = banyaknya peserta kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda
D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)
D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory)
D : 0,40 – 0,70 : baik (good)
D : 0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent)
D : negatif : tidak baik dan sebaiknya dibuang.10
5. Skor Gain (N-Gain)
9 Ahmad Sofyan, dkk , ibid, hal. 213.
10 Suharismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
edisi revisi,. hal. 218.
45
Menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep
menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus dengan menggunakan rumus N-
Gain, Nilainya selisih antara nilat pretes dan posttes dibagi dengan kenaikan skor
maksimum, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep
siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Untuk mengetahui peningkatan skor
pre test dan post test menggunakan rumus Normalized Gain11
yaitu :
N Gain = Skor Postest – Skor pretest
Skor Ideal – Skor pretest
Dengan kategori :
g tinggi : nilai (g) > 0.70
g sedang : 0.70 < (g) > 0.3
g rendah : nilai (g) < 0.3
2. Analisis Data dan Interpretasi Data
Data yang dikumpulkan pada setiap observasi dari pelaksanaan siklus
penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase
untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
Peningkatan pembelajaran diukur dengan ketentuan KKM mata pelajaran
MA Nurul Falah Pagedangan, yaitu 75. Peningkatan pembelajaran dibuat 4
(empat) level, yaitu:
1. Dibawah KKM, yaitu < 70 tingkat pembelajarannya rendah
2. Sesuai KKM, yaitu 71-80 tingkat pembelajarannya sedang
3. Diatas KKM, yaitu 81-90 tingkat pembelajarannya tinggi
4. Diatas KKM, yaitu 91-100 tingkat pembelajarannya sangat tinggi
3. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil atau siswa terbukti mengalami peningkatan
hasil belajar terhadap mata pelajaran sosiologi khususnya pada materi nilai dan
norma sosial apabila mencapai indikator sebagai berikut:
11
Lilis Komariah, Minat Belajar Sosiologi Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif
Dengan Metode Student Team Achievment Division (STAD) Kelas XI Di MA Pembangunan UIN
Jakarta, (Jakarta : UIN Jakarta, 2011), hal. 57
46
a. Terdapat peningkatan rata-rata N-Gain dari siklus I ke siklus berikutnya
dengan presentase tertinggi berada pada kategori N-Gain “Tinggi”.
b. Hasil belajar siswa di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75.
c. Presentase kelas mencapai ketuntasan belajar adalah 100%
4. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Dengan memperhatikan hasil tindakan dalam siklus I, maka penelitian
ditindak lanjuti untuk memperbaiki kekurangan pada siklus pertama, dengan
berbagai tahapan berikut ini:
1. Perencanaan tindakan
Penerapan pembelajaran media pembelajaran Flip Chart.
untuk materi yang dipelajari.
2. Tindakan
Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru melakukan tes awal Pre-
Test siswa mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari.
3. Pengamatan
Data yang dikumpulkan dalam proses pengamatan berupa aktivitas siswa
ketika proses belajar mengajar berlangsung, catatan lapangan untuk
merekam kejadian-kejadian selama proses pembelajaran berlangsung,
wawancara yang dilakukan baik dengan siswa oleh guru maupun dengan
guru oleh peneliti setelah proses pembelajaran berlangsung dan tertulis
dalam bentuk pilihan ganda.
4. Refleksi
Mengolah dan menganalisis data, kemudian menarik kesimpulan
mengenai hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran selama penelitian
baik kelebihan maupun kekurangannya melalui metode dan media yang
digunakan dalam pembelajaran.
5. Evaluasi
Guru sekaligus observer mencatat kegiatan belajar mengajar siswa,
kemudian mengadakan Post-Test pada akhir siklus dan mengadakan
47
wawancara siswa untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai
pembelajaran berlangsung dalam siklus ini. Dengan menggunakan data
dilakukan evaluasi dan refleksi untuk membuat revisi pada tindakan di
siklus berikutnya.
48
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, berisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti di MA Nurul Falah Pagedangan pada kelas X. Hasil penelitian diperoleh
dari hasil belajar selama dua siklus, meliputi penguasaan dan pemahaman
(kognitif) siswa terhadap konsep yang disajikan, hasil belajar yang berupa
peningkatan keterampilan-keterampilan proses skill (psikomotor), dan sebagai
pelengkap data, maka peneliti memberikan jurnal siswa dan angket setelah
penerapan pembelajaran selesai.
A. Deskripsi Data Sekolah
1. Sejarah dan Profil Sekolah
Pada tahun 2001 didirikan Madrasah Aliyah Nurul Falah di bawah
naungan Yayasan Bani Sholeh. Pendirinya KH. Achmad Dimyati, beliau
berkeinginan untuk mewujudkan sekolah berbasis Islam yang dekat dengan
masyarakat dan terjangkau bagi warga di sekitar kediamannya. Yayasan Bani
Sholeh terdiri dari Pondok Pesantren Bani Sholeh, Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Islam Nurul Falah dengan Akreditasi B, dan Madrasah Aliyah (MA) Nurul
Falah dengan Akreditasi C. MA Nurul Falah berlokasi di Jalan Raya Pagedangan,
Desa/Kel. Pagedangan, Kec. Pagedangan, Kab. Tangerang.
2. Visi
Menciptakan Madrasah yang unggul dalam prestasi dan teladan bagi budi
pekerti berdasarkan IPTEK dan IMTAQ.
49
3. Misi
a. Mendidik pribadi muslim yang berkualitas imaniyah, ilmiyah, dan
amaliyah serta mampu melaksanakan amar ma’ruf dan nahi mungkar.
b. Mewujudkan dan mengembangkan lembaga pendidikan berkualitas,
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
c. Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal dasar
pada tamatan untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan.
4. Tujuan
Tujuan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah terdiri:
a. Tujuan umum
1) Mempersiapkan kader bangsa dalam sektor yang isyaratkan Allah
dalam surat Al Mujadalah ayat 11.
2) Ikut berpartisipasi membantu pemerintah dalam mencerdaskan
bangsa.
3) Mencetak kader-kader intelektual dengan disertai jiwa taqwa.
b. Tujuan khusus
1) Mendalami ilmu agama maupun umum secara luas dan mendasar.
2) Menciptakan kebudayaan yang agamis di lingkungan Madrasah
(melatih dan membiasakan muamalah yang baik menurut aturan
Allah dan aturan manusia).
3) Mengadakan pelatihan keterampilan dan ketangkasan melalui
kegiatan-kegiatan ekstrakuliler seperti Pasko, Kepramukaan,
Olahraga, dan lain-lain.
Visi dan misi di atas mencerminkan cita-cita MA Nurul Falah
Pagedangan yang berwawasan keislaman dengan menyesuaikan pada
50
zaman era globalisasi yang syarat dengan kemajuan sains dan
teknologi dengan berbagai keterampilannya, agar kelak lulusan MA
Nurul Falah Pagedangan ini menjadi manusia yang beriman dan
berakhlak.
5. Data Sekolah
1. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : MA Nurul Falah Pagedangan
Mulai Berdiri : 11 Juli 2002
NSS / NPSN : 20604025
Status Sekolah : Swasta
Jenjang Akreditasi : C
Alamat Sekolah : Jl. Raya pagedangan
Kecamatan : Pagedangan
Kabupaten/Kota : Tangerang
Provinsi : Banten
Luas Bangunan : 750 M2
Luas Pekarangan : 250 M2
Jumlah Luas Seluruhnya : 1000 M2
Tabel 4.1
Data Guru dan Tenaga Kependidikan
KEPALA SEKOLAH : 1 TATA USAHA TETAP : 1
GURU TETAP : 11 TATA USAHA TIDAK
TETAP
: -
GURU TIDAK
TETAP
: 4 PESURUH : 1
GURU BANTU : - SATPAM : 1
51
Jumlah guru di MA Nurul Falah Pagedangan sedikit guru yang tidak tetap
dari pada guru tetap. Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa guru tetap berjumlah 7
orang sedangkan guru tidak tetap berjumlah 5 orang. Hal tersebut karena sekolah
MA Nurul Falah Pagedangan merupakan sekolah swasta dan guru tidak tetap
merupakan guru yang mengajar di instansi pendidikan lain..
Tabel 4.2
Data Siswa Menurut Jenis Kelamin
Kelas Jumlah Rombel Siswa Jumlah
L P
X 1 (Satu) 13 7 20
XI 1 (Satu) 8 13 21
XII 1 (Satu)) 27 12 39
Jumlah 3 (Tiga) 45 35 80
Jumlah siswa siswi di MA Nurul Falah Pagedangan mengalami
penurunan yang dapat dilihat dari jumlah tiap tahunnya jumlah siswa 39 orang
yang terdiri dari 27 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Pada
tahun berikutnya mengalami penurunan menjadi 21 siswa yang terdiri dari 8 orang
siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Dan tahun selanjutnya pun
mengalami penurunan dengan jumlah 20 orang siswa yang terdiri dari 13 orang
siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Jadi jumlah keseluruhan siswa kelas
X, XI, dan XII berjumlah 80 orang siswa yang terdiri dari 48 orang siswa laki -
laki dan 32 orang siswa perempuan. Penurunan jumlah siswa di MA Nurul Falah
ini terjadi karena banyak lulusan SMP atau MTS yang lebih memilih ke sekolah
negeri yang berdiri di Pagedangan.
52
Tabel 4.3
Data Sarana dan Prasarana
Berdasarkan tabel di atas bahwa terdapat ruang lain selain ruang
kelas/belajar yakni ruang fasilitas berupa Ruang TU, Ruang Gudang, Ruang Guru,
Ruang BP, Lab Komputer dan Lab. Bahasa di MA Nurul Falah Pagedangan.
Fasilitas yang terdapat di MA Nurul Falah Pagedangan tersebut dapat menunjang
pendidikan di MA Nurul Falah Pagedangan, dan dapat membantu dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
6. Keadaan Guru
Peran guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Keberadaannya sebagai tokoh sentral dalam pengajaran dan sangat
dibutuhkan. Selain itu, guru juga mempunyai tanggung jawab yang besar dalam
memajukan pendidikan untuk meningkatkan kualitas peserta didiknya. Seorang
guru diberi kepercayaan untuk mengajar, mendidik, dan mengambil keputusan
pada lembaga kependidikannya, serta harus sesuai dengan kemampuan
Jenis Ruang Luas
Kondisi Ruang
(Jumlah Ruang) Keterangan
Ruang (m2) B RR RB
Ruang Kepala Sekolah 1 12 1 - -
Ruang TU 1 15 1 - -
Ruang Gudang 2 18 2 - -
Ruang Guru 1 9 1 - -
Ruang Kelas 4 64 7 - -
Ruang BP - - - - -
Ruang Perpustakaan 1 16 1 - -
Lab. Komputer 1 16 1 - -
Lab. Bahasa 1 16 1 - -
Lab. IPA - - - - -
53
mengajarnya pada bidang tertentu. Hal ini juga terdapat pada MA Nurul Falah
Pagedangan, yang selalu berusaha meningkatkan mutu kualitas pendidikannya.
Suasana akademis yang diharapkan agar guru dan siswa dapat bekerja
sama dalam membentuk siswa yang pandai dalam pendidikan IPTEK maupun
Akhlaknya. Namun, pada kenyataannya beberapa guru yang mengajar di sekolah
ini berstatus guru tidak tetap dan menggajar di tempat lain. Hal itu yang
mengakibatkan seringnya siswa kurang menghargai pelajaran karena guru yang
sering terlambat masuk kelas. Selain itu, terkadang guru tidak dapat hadir atau
izin karena kesibukan di sekolah lain.
Hambatan-hambatan dalam proses kegiatan belajar mengajar tidak hanya
bersumber dari guru. Siswa pun mempunyai masalah tersendiri. Suasana kelas
yang didominasi oleh siswa laki-laki mengakibatkan kelas cenderung gaduh dan
mengganggu siswa-siswa yang lain, khususnya siswa perempuan. Peran guru
untuk bisa mengajar dan mengondisikan siswa sangat diperlukan. Di balik
keterbatasan dan hambatan yang ditemukan di sekolah tersebut, ternyata siswa-
siswa dan guru berusaha untuk bisa menciptakan suasana kondusif dalam belajar.
Setelah peneliti mengetahui masalah-masalah yang terdapat dalam proses
pembelajaran, peneliti berusaha untuk memberikan motivasi serta menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan namun tetap sesuai dengan KTSP. Pada
awalnya, respon yang diterima peneliti memang tidak terlalu baik, namun setelah
melakukan penyesuaian dan mencoba mengerti permasalahan yang dihadapi
siswa. Akhirnya, peneliti dapat mencari solusi dan berusaha memecahkannya,
khususnya pada pembelajaran menulis narasi.
Tabel 4.4
Data Guru dan Karyawan MA Nurul Falah Pagedangan
Tahun Ajaran 2013-2014
NO. NAMA JABATAN BIDANG
STUDI PENDIDIKAN STATUS
1. H. Achmad
Dimyati
Ketua
Yayasan
SLTA/PGA 6
Tahun Guru Tetap
54
2. Muslimah, S.PdI,
M.Pd
Kepala
Madrasah
Bahasa
Inggris S2
Guru
Tetap
3. Mustafid, S.Ag Guru Fiqih S1 Guru Tetap
4. Musliha, S.Pd.I Guru Bahasa Arab S1 Guru Tetap
5. Drs. H.Syaehul
Azis, M.Si Guru
Aqidah
Quran Hadist S2 Guru Tetap
6. Syafroni, MM Guru PKN S2 Guru Tidak
Tetap
7. Sumtama, S.Sos Guru Ekonomi S1 Guru Tetap
8. Nurdiansyah
Wijaya, S.Pd Guru Biologi S1
Guru Tidak
Tetap
9. Irwan Juniardi,
S.Pd Guru Penjaskes S1
Guru Tidak
Tetap
10. Muawanah, S.Pd.I Guru Bahasa Arab S1 Guru Tetap
11. Epen Supendi,
S.Pd Guru
Bahasa
Indonesia S1
Guru Tidak
Tetap
12. Ahmad Hidayat,
S.Pd Guru BTQ S1 Guru Tetap
13. Ipah Saripah,
A.Ma Guru Keterampilan DII Guru Tetap
14. Syaeful Ikhwan,
S.Sos Guru Matematika S1 Guru Tetap
15. Abdul Faiz Guru Sosiologi Proses S1 Guru Tetap
16 Awaludin S.Kom Guru Tik S1 Guru Tetap
17. Agus Satpam SLTA Pegawai
Tetap
18. Firdaus Pesuruh SLTA Pegawai
Tidak Tetap
55
B. Deskripsi siswa kelas X MA Nurul Falah
Jumlah siswa pada kelas X MA Nurul Falah berjumlah 20 orang yang
terdiri dari 13 laki - laki dan 7 perempuan pada penelitian ini, siswa kelas X
berperan sebagai subyek penelitian.
C. Deskripsi Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencanaan ini diawali dengan pembuatan soal pretes dan soal
postes. Soal tersebut dibuat sebagai tolak ukur sebagai keberhasilan siklus PTK
dalam upaya peningkatan hasil belajar sosiologi siswa. Pada tahap selanjutnya
peneliti melakukan pertemuan secara langsung dengan pihak sekolah MA Nurul
Falah yakni Ibu Muslimah, S,Pd.I, M,Pd selaku Kepala Madrasah. Ada pun hal -
hal yang yang didikusikan meliputi:
a. Peneliti meminta izin untuk penelitian di MA Nurul Falah Pagedangan
kepada Ibu Muslimah, S.Pd.I M.Pd selaku kepala madrasah.
b. Peneliti memberikan susunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang disertai dengan materi pembelajaran
c. Peneliti mengajukan media mengajar yang akan diterapkan dalam
penelitian tersebut, yakni dengan menggunakan media FlipChart.
d. Peneliti mengajukan alokasi waktu yang dibutuhkan sebanyak dua kali
pertemuan untuk satu siklus. Akan tetapi, jika dalam pembelajaran itu
belum ada perbaikan sesuai dengan tujuan utama PTK atau dikatakan
penelitian itu belum berhasil, maka penelitian akan dilanjutkan pada
siklus berikutnya.
e. Peneliti memberikan model evaluasi pembelajaran atau penilaian dengan
instrumen tes kemampuan selama pembelajaran berlangsung.
f. Peneliti bersama dengan kepala sekolah menyepakati waktu yang tepat
untuk pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan pada minggu
berikutnya sesuai dengan jadwal yang ada di sekolah tersebut.
56
g. Pihak sekolah memberi informasi tentang Standar Kelulusan Belajar
Minimal (SKBM) sosiologi di MA Nurul Falah Pagedangan yaitu 75.
Hasil data yang diperoleh peneliti dari penelitian berupa hasil pretest dan
postest siswa dari hasil belajar siswa dengan penggunaan media FlipChart. Hasil
tersebut kemudian dianalisis melalui tiga tahap, yaitu pengidentifikasian data,
pengelolaan data, dan penafsiran hasil data. Semua hasil data akan diolah baik
dalam angka maupun dalam bentuk deskripsi yang merupakan skor atau penilaian
akhir setelah dirata-ratakan secara umum.
Dengan demikian, berdasarkan pada Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang ada pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), maka peneliti bersama dengan guru sosiologi menentukan kelas yang
akan dijadikan sebagai objek penelitian itu. Adapun kelas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kelas X. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh
peneliti pada tanggal 26 - 29 September 2013. Siswa/i kelas X bejumlah 20
orang.
D. Analisis Data
1. Siklus I
Penelitian yang dilakukan terhadap siswa mengenai upaya peningkatan
hasil belajar pada mata pelajara Sosiologi melalui media FlipChart. Penelitian ini
dilakukan dalam dua siklus untuk siklus I berlangsung selama 2 pertemuan (4 x
45 menit), berikut ini akan diuraikaan tahapan – tahapan siklus I yang terdiri atas
tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi
a. Tahap Perencanaan (planning)
Taha pertama yang dilakukan adalah peneliti adalah menentukan materi
pelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan media pembelajaran
FlipChart, pokok bahasan yang diambil yaitu Nilai dan Norma Sosial selanjutnya
peneliti mempersiapkan sekenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, membuat
57
lembar wawancara, membuat catatan lapangan, membuat instrumen penelitian
dan membuat soal pretes yang sebelumnya sudah didiskusikan dan disepakati oleh
guru bidang studi. Setelah itu peneliti merencanakan pembelajaran dengan
membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang, mempersiapkan alat – alat
yang dibutuhkan. Setelah perencanaan tertata dengan baik maka yang dilakukan
selanjutnya adalah melakukan tindakan – tindakan sesuai dengan perencanaan
yang telah disusun (RPP Siklus 1)
b. Tahap Tindakan (acting)
Tahapan selanjutnya pada siklus I adalah tindakan. Yang diberikan pada
siswa kelas X yaitu tindakan yang sesuai pada rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah dibuat. Pertama pada pembukaan peneliti yang dalam penelitian ini
bertindak sebagai guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan
motivasi kepada siswa mengenai materi nilai dan norma social. Kemudian guru
menberikan pretes.
Setelah peserta didik menyelesaikan pretes guru menjelaskan media
pembelajaran FilpChart yang akan digunakan pada proses pembelajaran. Guru
meminta siswa membentuk 5 kelompok pemelihan kelompok dilakukan dengan
cara berhitung 1 sampai 5. Setelah terbentuk kelompok guru menjelaskan materi
tentang nilai dan norma social dengan menggunakan media pembelajaran
FlipChart. Pembelajaran dimulai dengan guru bertanya kepada siswa tentang hal
– hal yang berkaitan dengan nilai dan norma sosial, tujuannya untuk menggali
pengetahuan awal saja. Beberapa siswa belum mengetahui apa pengertian dari
nilai dan norma sosial. peneliti mengembangkan pembelajaran dengan
menggunakan media gambar dengan tekhnik FlipChart, supaya seluruh siswa
mengerti tentang materi nilai dan norma sosial.
Setelah keadaan sudah kondusif guru mulai menjelaskan materi tentang
nilai dan norma sosial dengan menggunakan gambar yaitu gambar yang sesuai
dengan materi pembelajaran. Setelah guru mejelaskan, siswa diberikan tugas
untuk mendiskusikan sebuah gambar dan mencari apa saja ciri – ciri, fungsi nilai
58
dan norma sosial yang ada pada gambar tersebut, dikerjakan dikertas satu lembar
dan dikumpulkan. Guru akan menjelaskan kembali terkait hasil diskusi kelompok
siswa tersebut. Pada akhir siklus I siswa akan diberikan posttes.
c. Tahap Pengamatan (observing)
1) Catatan Lapangan
Tahap ketiga pada siklus pertama penelitian tindakan kelas ini adalah
tahap pengamatan. Selama kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru
sekaligus sebagai observer yang mencatat lembar pengamatan pada pedoman
observasi. Hasil pengamatan pada siklus I, siswa sangat baik dan antusias
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa sangat tertarik dengan peenggunaan
media flip chart yang digunakan dalam proses belajar karena metode yang
digunakan berbeda dengan biasanya yaitu penggunaan metode ceramah yang
monoton.
Kemudian peneliti mengamati ketika penggunaan media flip chart
berlangsung siswa cukup antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat
dilihat mereka sangat antusias mendengarkan penjelasan guru yang menggunakan
gambar yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, sehingga memudahkan
mereka untuk memahami materi yang diajarkan. Walaupun masih banyak
kekurangan dalam pelaksanaan pada siklus I diantaranya memerlukan gambar
yang ukurannya lebih besar agar terlihat lebih jelas oleh siswa yang duduk
dbelakang serta gambar – gambar yang lebih bervariasi dalam menunjang
penjelasan materi yang diajarkan.
2) Wawancara
Setelah pelaksanaan tindakan Siklus I selesai, untuk mendapatkan
informasi bagaimana pendapat siswa tentang pembelajaran yang telah
dilaksanakan maka peneliti melakukan wawancara siswa. Wawancara dilakukan
kepada 6 orang siswa, yang terdiri dari 3 orang perempuan dan 3 orang laki-laki.
Pencatatan dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai masing-masing siswa
59
yang dijadikan sebagai sampel wawancara. Berikut di peroleh data secara garis
besar :
1) Sebagian besar siswa merasa senang dan lebih terfokus dalam belajar
dengan menggunakan media FlipChart, dan mereka mengaku lebih
memahami apa yang disampaikan dengan menggunakan gambar
dibandingkan hanya dengan ceramah.
2) Siswa lebih tertarik belajar dengan menggunakan media FlipChart yang
bergambar, dan tentunya semangat belajar semakin meningkat
3) Siswa menjadi lebih aktif dalam berkomentar tentang gambar – gambar
yang ditampilkan.
Berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa
menyukai metode pembelajaran FlipChart. Dengan pembelajaran menggunakan
metode ini siswa mampu membuka pikirannya secara langsung yang tentunya
menjadi patokan terhadap perilakunya yang sesuai dengan aturan dan norma yang
berlaku dalam kehidupan mereka jalani dalam kesehariannya, baik dilingkungan
sekolah, keluarga maupun masyarakat umum dalam hubungan sosial. Dengan
metode pembelajaran yang aktif seperti FlipChart ini pula diharapkan hasil
belajar siswa dapat meningkat secara signifikan.
d. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil tes (Pretest dan Postest) yang dilakukan oleh peneliti
pada siklus I maka diperoleh hasil tes kognitif, mengenai konsep Hubungan Sosial
dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang dalam satu kelas dengan menggunakan
media pembelajaran FlipChart . Data nilai Pretest , diperoleh dari hasil tes
sebelum siswa mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya media
pembelajaran FlipChart, serta nilai Postest diperoleh dari hasil belajar siswa
setelah diterapkannya media pembelajaran FlipChart. Data nilai Pretest dan
Postest tersebut sebagai berikut :
60
Tabel 4.5
Hasil Belajar Ranah Kognitif
Siswa Pada Siklus I
No Nama Siswa Siklus I
N-Gain I Keterangan
Pretest Postest
1 ABDUL MURKO 45 75 0.55 Sedang
2 AHMAD FAUZAN 40 75 0.58 Sedang
3 AHMAD ZAKI 50 80 0.6 Sedang
4 ANDI SUMADI 25 60 0.47 Sedang
5 DEDE HERIANSYAH 30 75 0.64 Sedang
6 DENIH PELIYANA 40 85 0.75 Tinggi
7 DEVI LARASTIKA 50 85 0.70 Sedang
8 DIKI NURAHMAN 30 65 0.50 Sedang
9 HESTI RAMADHANTI 50 70 0.40 Sedang
10 ILHAM MAULANA 45 65 0.36 Sedang
11 M. SARIPUDIN 55 75 0.44 Sedang
12 MULYA NENGSIH 45 60 0.27 Rendah
13 NOVIYANTI 45 85 0.72 Tinggi
14 NUR SAFITRI 40 75 0.58 Sedang
15 RIKI HERMAWAN 35 75 0.62 Sedang
16 RIZKA AKBARI 35 75 0.62 Sedang
17 RIZKI AGUSTIN RHB 35 80 0.76 Tinggi
18 ROYADILIANSYAH 35 65 0.46 Sedang
19 SITI NURAENI 40 65 0.33 Sedang
20 SUMARDI 35 80 0.77 Tinggi
61
Nilai Terendah 25 60 0,27
Nilai Tertinggi 55 85 0,77
Total 805 1470 11.12
Rata-rata 40.25 73.50 0.55 Sedang
Dari tabel 4.6 diperoleh rata-rata hasil pretes siswa sebesar 40,25 dengan
nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 55. Sedangkan hasil postes diperoleh rata-rata
73,50 dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 85. Sehingga pada siklus I siswa
yang mencapai KKM yaitu 75 ada 13 siswa atau 65%. Hal ini menunjukan
besarnya peningkatan hasil belajar siswa secara langsung tampak dari rata-rata
nilai N-gain sebesar 0,55 yang termasuk kategori sedang.
Grafik 4.1
Presentase N-Gain Siklus I
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
N gain kategori rendah N gain kategori sedang N gain kategori tinggi
N-GAIN SIKLUS I
75%
62
Pada grafik 4.1 dapat dilihat rata-rata N-gain pada setiap kelompok
berdasarkan pretes dan postes adalah kelompok rendah terdiri dari 1 siswa atau
5%, kelompok sedang terdiri dari 15 siswa atau 75% dan kelompok tinggi terdiri
dari 4 siswa atau 20%.
e. Tahap Refleksi
Tahap berikutnya adalah peneliti melakukan refleksi bersama dengan guru
bidang studi mengenai kegiatan penelitian yang telah dilakukan, tentunya adalah
kekurangan yang terjadi selama penelitian di siklus I. Adapun beberapa
kekurangan pada siklus I yang dianggap perlu diperhatikan oleh peneliti antara
lain adalah sebagai berikut:
1) Interaksi, kurangnya interaksi yang dilakukan guru dengan siswa sehingga
proses pembelajaran menjadi kurang optimal.
2) Waktu, pengaturan waktu yang tersedia kurang dimanfaatkan sebaik mungkin
oleh guru sehingga kegiatan belajar mengajar kurang efektif.
3) Penguasaan dan penjelasan materi, guru masih kurang memberikan
penjelasan yang lebih rinci dalam menjelaskan materi.
Berdasarkan hasil belajar serta refleksi yang dilakukan untuk siklus II perlu
diadakan perbaikan dalam pemebelajaran, diantaranya:
1) Perlu ditingkatkan lagi interaksi dengan siswa sehingga proses pembelajaran
menjadi lebih optimal.
2) Alokasi waktu pembelajaran harus dapat dimaksimalkan agar diakhir
pembelajaran dapat menyimpulkan atau menjelaskan materi pelajaran lebih
rinci.
3) Penguasaan dan penjelasan materi kepada siswa harus lebih dikuasai sehingga
siswa dapat lebih memahami materi yang diberikan.
f. Keputusan Siklus I
Peneliti bersama guru mata pelajaran Sosiologi menganalisis dan
mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, penerapan tindakan yang
63
diberikan dalam proses belajar mengajar apakah sudah sesuai atau belum dengan
konsep penelitian. Hasil penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator
keberhasilan.
Berdasarkan refleksi, siklus I ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa belum mencapai KKM yang ditentukan sebesar 75. Masih banyak siswa
yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Hasilnya dapat dilihat dalam persentase
yang mendapatkan nilai dibawah Nilai KKM sebesar 35%, sedangkan yang
mendapatkan nilai diatas Nilai KKM sebesar 65%. Indikator keberhasilan didalam
penelitian ini adalah 100% siswa yang mendapatkan nilai diatas nilai KKM.
Sehingga perlu dilakukan tindak lanjut untuk memperoleh hasil belajar siswa yang
diharapkan. Oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan pada siklus II, dan siklus II
peneliti masih menggunakan media pembelajaran FlipChart yang sama dengan
siklus I dengan memperbaiki desain pembelajaran sebaik mungkin, serta guru
(peneliti) harus lebih berinteraksi dan membimbing siswa lebih baik lagi dalam
proses belajar.
2. Siklus II
Hasil analisis dan refleksi dari siklus I diharapkan merupakan perbaikan
pada siklus Kegiatan pada siklus II, Berdasarkan hasil pada siklus I diputuskan
penelitian dilakukan pada tahap siklus II untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar ranah kognitif serta melakukan perbaikan dari segala hambatan yang
terjadi pada siklus II. Tahapan-tahapan pada siklus II tidak berbeda dengan siklus
I yaitu:
a. Tahap Perencanaan
Hal pertama yang dilakukan pada siklus II yaitu perencanaan pembelajaran
atau pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah diperbaiki sesuai
dengan refleksi. Menentukan pokok bahasan untuk siklus II yaitu sama dengan
siklus I tentang nilai dan norma sosial. Adapun kegiatan perencanaan yang
dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
64
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok
Nilai dan Norma Sosial dengan menggunakan media FlipChart tekniknya
sama dengan siklus I.
2) Menyiapkan sumber dan alat belajar. Dalam mendukung kelancaran proses
pembelajaran, diantaranya Flipchart, papan tulis, dan kertas karton sebagai
perlengkapan.
3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, instrumen tesnya dalam
bentuk pilihan ganda untuk pre test dan post test siklus II, instrumen test pre
test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal siswa dan instrument post
test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran
berlangsung.
b. Tahap Tindakan
Tahapan selanjutnya pada siklus II adalah tindakan, siklus kedua dilaksanakan
di kelas X dengan memeperdalam materi yang telah diberikan pada siklus I,
proses pembelajaran siklus II dapat digambarkan sebagai berikut Yang diberikan
pada siswa kelas X yaitu tindakan yang sesuai pada rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah dibuat. Pertama pada pembukaan peneliti yang dalam penelitian ini
bertindak sebagai guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan
motivasi kepada siswa mengenai materi nilai dan norma sosial. Kemudian guru
memberikan pretest.
Setelah peserta didik menyelesaikan pretes guru menjelaskan media
pembelajaran FilpChart yang akan digunakan pada proses pembelajaran. Guru
meminta siswa membentuk 5 kelompok pemelihan kelompok dilakukan dengan
cara berhitung 1 sampai 5. Setelah terbentuk kelompok guru menjelaskan materi
tentang nilai dan norma social dengan menggunakan media pembelajrana
FlipChart. Pembelajaran dimulai dengan guru bertanya kepada siswa tentang hal
– hal yang berkaitan dengan nilai dan norma sosial, tujuannya untuk menggali
pengetahuan awal saja. Beberapa siswa belum mengetahui apa pengertian dari
nilai dan norma sosial. peneliti mengembangkan pembelajaran dengan
65
menggunakan media gambar dengan tekhnik FlipChart, supaya seluruh siswa
mengerti tentang materi nilai dan norma sosial.
Setelah keadaan sudah kondusif guru mulai menjelaskan materi tentang
nilai dan norma sosial dengan menggunakan gambar yaitu gambar yang sesuai
dengan materi pembelajaran. Setelah guru mejelaskan, siswa diberikan tugas
untuk mendiskusikan sebuah gambar dan mencari apa saja ciri – ciri, fungsi nilai
dan norma sosial yang ada pada gambar tersebut, dikerjakan dikertas satu lembar
dan dikumpulkan. Guru akan menjelaskan kembali terkait hasil diskusi kelompok
siswa tersebut. Pada akhir siklus II siswa akan diberikan postest.
c. Tahap Observasi
1) Catatan Lapangan
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada saat
siklus II berlangsung dengan menggunakan media FlipChart, diperoleh catatan
lapangan sebagai berikut: Pada saat pembelajaran berlangsung suasana kelas
sudah kondusif, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dan merasa
nyaman dan lebih fokus kepada media gambar yang diberikan pada pembelajaran
Sosiologi di kelas yang menggunakan media pembelajaran tersebut. Dalam
prosesnya terlihat masing-masing siswa sangat semangat dalam belajar yang
didukung dengan kondisi yang tenang dan nyaman. Mereka terkesan bisa
menikmati proses pembelajaran yang dijalankan. Disamping itu pula kondisi
dalam kelas terlihat baik dan kondusif. Hampir semua siswa tertuju kepada proses
pembelajaran yang dilaksanakan.
2) Wawancara
Berdasarkan catatan lapangan pada Siklus II dapat diketahui bahwa
tindakan yang diberikan dengan menggunakan media pembelajaran FlipChart
pada siklus II sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Suasana pembelajaran
dengan menerapkan metode tersebut cukup optimal. Hal ini dikarenakan siswa
sudah memahami langkah-langkah model pembelajaran menggunakan media
pembelajaran tersebut secara utuh, sehingga dapat menciptakan suasanan
66
pembelajaran yang efektif. Dalam hal ini, efektifitas FlipChart yang utama adalah
penguasaan tekhnik media pembelajaran, isi materi yang dijalankan, dan terakhir
adalah mental yang kuat. Dan semuanya terlihat sudah cukup meningkat secara
signifikan dibandingkan dengan simulasi pada siklus I. Setelah pelaksanaan
tindakan Siklus II selesai. Sama pada halnya Siklus I wawancara dilakukan
kepada 4 orang siswa, yang tergabung dalam satu kelompok dalam penelitian.
Pencatatan dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai masing-masing siswa
dalam satu kelompok yang dijadikan sebagai sampel wawancara. Berikut di
peroleh data secara garis besar :
1. Siswa sudah dapat dengan mudah menerima materi menggunakan
media pembelajaran FlipChart,
2. Sebagian besar siswa senang dengan media yang diberikan oleh guru
yang berkaitan dengan materi.
3. Seluruh siswa sudah aktif dalam tanya jawab pada saat diskusi, semua
siswa banyak yang bertanya dan berkomentar tentang materi yang
sedang dibahas tersebut. Dan beberapa siswa pun mampu
menjawabnya dengan baik.
4. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada 4 orang siswa sebagai
sampel, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa mulai terbiasa
dan menyukai media pembelajaran FlipChart. Dengan media tersebut
siswa termotivasi untuk memperhatikan penjelasan dari guru dan
mampu mengasah keberaniannya dalam berbicara dikelas. Ini sangat
baik untuk mereka kedepannya kelak.
d. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil test (Pretest dan Postest) yang dilakukan oleh peneliti
pada siklus II maka diperoleh hasil tes kognitif, mengenai konsep Hubungan
Sosial dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang dalam satu kelas dengan
menggunakan media pembelajaran FlipChart . Data nilai Pretest , diperoleh dari
hasil tes sebelum siswa mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya
media pembelajaran FlipChart, serta nilai Postest diperoleh dari hasil belajar
67
siswa setelah diterapkannya media pembelajaran FlipChart. Data nilai Pretest dan
Postest tersebut sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II
No Nama Siswa Siklus I
N-Gain I Keterangan
Pretest Postest
1 ABDUL MURKO 75 95 0.8 Tinggi
2 AHMAD FAUZAN 65 95 0.86 Tinggi
3 AHMAD ZAKI 80 95 0.75 Tinggi
4 ANDI SUMADI 65 75 0.29 Rendah
5 DEDE HERIANSYAH 60 95 0.87 Tinggi
6 DENIH PELIYANA 60 85 0.62 Sedang
7 DEVI LARASTIKA 75 90 0.6 Sedang
8 DIKI NURAHMAN 65 90 0.83 Tinggi
9 HESTI RAMADHANTI 70 95 0.83 Tinggi
10 ILHAM MAULANA 65 90 0.71 Tinggi
11 M. SARIPUDIN 50 80 0.6 Sedang
12 MULYA NENGSIH 55 85 0.67 Sedang
13 NOVIYANTI 50 90 0.8 Tinggi
14 NUR SAFITRI 60 85 0.62 Sedang
15 RIKI HERMAWAN 50 90 0.8 Tinggi
16 RIZKA AKBARI 55 85 0.67 Sedang
17 RIZKI AGUSTIN RHB 55 90 0.78 Tinggi
18 ROYADILIANSYAH 65 80 0.43 Sedang
68
19 SITI NURAENI 65 95 0.67 Sedang
20 SUMARDI 60 95 0.87 Tinggi
Nilai Terendah 50 75 0.29
Nilai Tertinggi 80 95 0,87
Total 1245 1780 14.07
Rata-rata 62.25 89,00 0.70 Sedang
Dari tabel 4.6 diperoleh rata-rata hasil pretest siswa sebesar 62,25 dengan
nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80. Sedangkan hasil postest diperoleh rata-rata
89 dengan nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 95. Sehingga pada siklus II siswa
yang mencapai KKM yaitu 75 ada 20 siswa atau 100%. Hal ini menunjukan
besarnya peningkatan hasil belajar siswa secara langsung tampak dari rata-rata
nilai N-gain sebesar 0,70 yang termasuk kategori sedang.
69
Grafik 4.2
Presentase N-Gain Siklus II
Pada grafik 4.1 dapat dilihat rata-rata N-gain pada setiap kelompok
berdasarkan pretest dan postest adalah kelompok rendah terdiri dari 1 siswa atau
5%, kelompok sedang terdiri dari 8 siswa atau 40% dan kelompok tinggi terdiri
dari 11 siswa atau 55%.
e. Refleksi
1) Selama proses pembelajaran siklus II seluruh siswa berpartisipasi aktif
selama pembelajaran berlangsung, hanya beberapa siswa yang masih
pasif.
2) Pada saat diskusi seluruh siswa sudah berani mengemukakan
pendapatnya.
3) Siswa sudah terbiasa dan lebih senang mendengarkan materi yang
dijelaskan oleh guru dengan menggunakan media gambar.
4) Hasil belajar ranah kognitif pada siklus II ini menunjukan seluruh siswa
telah mencapai KKM.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
N gain kategorirendah
N gain kategorisedang
N gain kategori tinggi
N-Gain Siklus II
Series1
70
f. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi siklus II dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
ranah kognitif siswa pada pokok bahasan nilai dan norma sosial telah memenuhi
indikator yang peneliti harapkan adalah sebesar 100% siswa mencapai KKM
sekolah yaitu 75.
Hasilnya, pemberian tindakan pada siklus II menunjukan jumlah siswa
yang mencapai KKM yaitu 100% oleh karena itu peneliti memutuskan untuk
menghentikan pemberian tindakan berupa pembelajaran yang menerapkan
keterampilan dasar variasi stimulus pada mata pelajaran Sosiologi.
g. Pembahasan Hasil Temuan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, situasi kelas
X MA Nurul Falah Pagedangan dengan kriteria siswa yang berbeda-beda, ada
yang pendiam dan ada yang aktif. Secara keseluruhan pembelajaran yang telah
dilakukan pada siklus I dengan menerapkan media pembelajaran FlipChart dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan diterapkannya media pembelajaran tersebut ini
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat telihat pada nilai Pre Test dan
Postest pada siklus I dengan jumlah Pretest sebesar 805, dan rata-rata 40,25
meningkat pada Postest dengan jumlah sebesar 1470, dan rata-rata sebesar 73,50.
Dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,55 dengan kategori sedang. Sedangkan
pada Pretest dan Postest pada siklus II dengan jumlah Pretest sebesar 1245
dengan rata-rata 62,25 meningkat pada jumlah Postest sebesar 1780 dengan rata-
rata 89,00. Dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,70 dengan kategori baik. Dari
Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan dibandingkan sebelum
diterapkannya media pembelajaran FlipChart. Berdasarkan hasil tes belajar siswa
mengungkapkan bahwa pada siklus I diperoleh rata-rata N-gain sebesar 0,55
(55%) yang dapat dikategorikan sedang. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus I
hasil yang diperoleh belum mencapai intervensi yang diharapkan. Perbaikan yang
dilakukan pada siklus I guru harus lebih berinteraksi lagi dengan siswa sehingga
proses pembelajaran menjadi lebih optimal dan harus mampu mengatur waktu
71
pembelajaran agar dapat dimaksimalkan dan diakhir pembelajaran dapat
menyimpulkan atau menjelaskan materi pelajaran lebih rinci.
Sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata N-gain sebesar 0,70 (70%)
yang dapat dikategorikan sedang. Sehingga indikator keberhasilan telah tercapai
dan tidak akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Dengan demikian maka terlihat
jelas dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan N-gain sebesar 0,15 (15%).
Perbandingan persentase N-gain pada siklus I dan siklus II ditunjukan pada
gambar berikut:
Grafik 4.3
Persentase Perbandingan N-Gain Siklus I dan Siklus II
h. Keterbatasan Peneliti
Dalam penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan dalam penelitian
seperti:
1) Pengelolaan kelas, karena semua siswa dituntut aktif sehingga sulit
mengkondisikan kelas.
2) Keterbatasan peneliti dan mitra peneliti (guru mata pelajaran Sosiologi)
dalam melakukan observasi kegiatan pembelajaran secara terperinci,
N gain kategorirendah
N gain kategorisedang
N gain kategori tinggi
SIKLUS I 1 15 4
SIKLUS II 1 8 11
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Jum
lah
Sis
wa
Perbandingan N-GAIN Siklus I dan Siklus II
72
mengakibatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran kurang
terkontrol dengan baik.
3) Keterbatasan sarana dan prasarana sekolah dan juga peneliti yang
mendukung keterlaksanaan penerapan media Pembelajaran FlipChart.
71
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas X MA Nurul Falah
Pagedangan mengenai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan media Flip Chart pada pembahasan materi nilai dan norma sosial
pada mata pelajaran Sosiologi kelas X, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan
menggunakan media Flip Chart.
Hal tersebut dapat terlihat pada hasil yang diperoleh berdasarkan tindakan
yang telah diberikan kepada siswa kelas X MA Nurul Falah Pagedangan dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan media Flip Chart pada akhirnya siswa
dapat meningkatkan hasil belajar khususnya pada materi Nilai dan Norma Sosial.
Hal ini dapat ditunjukan dengan rata-rata tes hasil belajar siswa akhir siklus I
73,50 menjadi 89,00 pada siklus II. Hal ini menandakan bahwa pada siklus II
semua siswa tuntas dalam belajar dan mencapai nilai KKM yang ditentukan
sekolah yaitu 75,00.
A. SARAN
Penelitian merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan pembelajaran
sosiologi, maka berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, peneliti
mencoba mengajukan beberapa saran:
1. Siswa diharapkan mengikuti proses belajar dengan baik penuh perhatian dan
aktif, agar keberhasilan dalam belajar tercapai.
2. Bagi guru, dapat menerapkan media pembelajaran Flip Chart pada mata
pelajaran sosiologi dengan maksimal agar siswa merasa antusias dalam proses
72
pembelajaran sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif dan
menyenangkan.
3. Bagi peneliti lain, supaya dapat menggunakan media Flip Chart dengan baik
dan terencana dan lebih mengklasifikasikan bentuk variasi yang akan
digunakan sehingga tidak kesulitan ketika melakukan observasi.
71
DAFTAR PUSTAKA
Agus Pribadi, Benny dan Padmo Putri, Dewi, Ragam Media Dalam
Pembelajaran,(Jakarta: Universitas Terbuka,2001)
Ahmadi, Abu, dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, ( Jakarta: Rineka
Cipta,1991)
Anitah, Sari Wiryawan, et.al, Strategi Blejar Mengajar, (Jakarta) Universitas
Terbuka,1994)
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006)
,Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008)
, , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta :
PT Rineka Cipta, 2006)
Arsyad, Azhar media pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007)
Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2003)
Badrotin, Efektivitas Penggunaan Media Flip Chart Dan Handout Secara
Terpadu Dalam Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung ( BRSL)
dikelas 8 SMPN 5 Ciputat, (Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah,2007)
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar mengajar, ( Jakarta:
Rineka Cipta, 2000)
72
Elliyarfiyani, http://ellyarfiyani.blogspot.com/2013/05/media-pembelajaran.html,
diakses tgl 25 september 2013
Fathurrahman, Pupuh dan Sutikno, Sobri, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:
PT. RefikaAditama, 2007)
Hamalik, Oemar, perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara2005)
,Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003)
Hamzah, Hj. Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan informasi
Pe,mbelajaran,(Jakarta:PT. Bumi Aksara)
Handayani, Fitri, Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS melalui Media Gambar di SMP 20 MEI
RAUDLAUSSA’ADAH,(Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah,2011)
Kunandar, Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan
profesi guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2008)
Kunandar. Guru Profesional, Implementasi Kurikulm Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikat Guru. (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2007)
Kusuma, Wijaya & Dwitagama, Dedi, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,
(Jakarta : PT Permata Puri Media, 2010)
Komariah, Lilis, Minat Belajar Sosiologi Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif
Dengan Metode Student Team Achievment Division (STAD) Kelas XI Di MA
Pembangunan UIN Jakarta, (Jakarta : UIN Jakarta, 2011)
Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, (Jakarta: GP Press,2008)
73
Neni, Iska, Zikri Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan.
Purwanto, Ngalim, psikologi Pendidikan.(Bandung: Remaja Rosdakarya,2003)
Rasyad, Aminuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta:Uhamka Press)
Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional Ilmu
Fakultas Tarbiyah. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,2007)
Sadiman, Arif S, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada,2009)
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006)
Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Kencana, 2010)
Sofyan, Ahmad dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006)
Sofyan, Ahmad, Feronika, Tonih dan Milama, Burhanudin Evaluasi
Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006)
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar MengaJar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009)
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2007)
Sukmadinata, Nana Syaodih, landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosdakarya,2007)
Suyatno. thttp://garduguru.blogspot.com/2008/03/media-flip-chart.html, diakses
25 september 2013
74
Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan: dengan pendekatan baru, cet.15
(Bandung:Remaja Rosdakarya,2010)
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas ( Teori dan Praktik ), (
Jakarta : Prestasi Pustaka, 2011 )
Usman, M Basyarudin dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002)
Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abdi, 2007)
Wiriaatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2006)
Yamin, Martinis Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,(Jakarta: Gaung
Persada Pers. 2006)
Lampiran 1.1
A. Deskripsi Data Sekolah
1. Sejarah dan Profil Sekolah
Pada tahun 2001 didirikan Madrasah Aliyah Nurul Falah di bawah naungan
Yayasan Bani Sholeh. Pendirinya KH. Achmad Dimyati, beliau berkeinginan untuk
mewujudkan sekolah berbasis Islam yang dekat dengan masyarakat dan terjangkau bagi
warga di sekitar kediamannya. Yayasan Bani Sholeh terdiri dari Pondok Pesantren Bani
Sholeh, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Nurul Falah dengan Akreditasi B, dan
Madrasah Aliyah (MA) Nurul Falah dengan Akreditasi C. MA Nurul Falah berlokasi di
Jalan Raya Pagedangan, Desa/Kel. Pagedangan, Kec. Pagedangan, Kab. Tangerang.
2. Visi
Menciptakan Madrasah yang unggul dalam prestasi dan teladan bagi budi
pekerti berdasarkan IPTEK dan IMTAQ.
3. Misi
a. Mendidik pribadi muslim yang berkualitas imaniyah, ilmiyah, dan amaliyah
serta mampu melaksanakan amar ma’ruf dan nahi mungkar.
b. Mewujudkan dan mengembangkan lembaga pendidikan berkualitas, terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat.
c. Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal dasar pada
tamatan untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan.
4. Tujuan
Tujuan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah terdiri:
a. Tujuan umum
1) Mempersiapkan kader bangsa dalam sektor yang isyaratkan Allah dalam
surat Al Mujadalah ayat 11.
2) Ikut berpartisipasi membantu pemerintah dalam mencerdaskan bangsa.
3) Mencetak kader-kader intelektual dengan disertai jiwa taqwa.
b. Tujuan khusus
1) Mendalami ilmu agama maupun umum secara luas dan mendasar.
2) Menciptakan kebudayaan yang agamis di lingkungan Madrasah (melatih
dan membiasakan muamalah yang baik menurut aturan Allah dan aturan
manusia).
3) Mengadakan pelatihan keterampilan dan ketangkasan melalui kegiatan-
kegiatan ekstrakuliler seperti Pasko, Kepramukaan, Olahraga, dan lain-
lain.
Visi dan misi di atas mencerminkan cita-cita MA Nurul Falah
Pagedangan yang berwawasan keislaman dengan menyesuaikan pada zaman
era globalisasi yang syarat dengan kemajuan sains dan teknologi dengan
berbagai keterampilannya, agar kelak lulusan MA Nurul Falah Pagedangan
ini menjadi manusia yang beriman dan berakhlak.
5. Data Sekolah
1. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : MA Nurul Falah Pagedangan
Mulai Berdiri : 11 Juli 2002
NSS / NPSN : 20604025
Status Sekolah : Swasta
Jenjang Akreditasi : C
Alamat Sekolah : Jl. Raya pagedangan
Kecamatan : Pagedangan
Kabupaten/Kota : Tangerang
Provinsi : Banten
Luas Bangunan : 750 M2
Luas Pekarangan : 250 M2
Jumlah Luas Seluruhnya : 1000 M2
Tabel 4.1
Data Guru dan Tenaga Kependidikan
KEPALA SEKOLAH : 1 TATA USAHA TETAP : 1
GURU TETAP : 11 TATA USAHA TIDAK
TETAP
: -
GURU TIDAK
TETAP
: 4 PESURUH : 1
GURU BANTU : - SATPAM : 1
Jumlah guru di MA Nurul Falah Pagedangan sedikit guru yang tidak tetap dari
pada guru tetap. Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa guru tetap berjumlah 7 orang
sedangkan guru tidak tetap berjumlah 5 orang. Hal tersebut karena sekolah MA Nurul
Falah Pagedangan merupakan sekolah swasta dan guru tidak tetap merupakan guru yang
mengajar di instansi pendidikan lain..
Tabel 4.2
Data Siswa Menurut Jenis Kelamin
Kelas Jumlah Rombel Siswa Jumlah
L P
X 1 (Satu) 13 7 20
XI 1 (Satu) 8 13 21
XII 1 (Satu)) 27 12 39
Jumlah 3 (Tiga) 45 35 80
Jumlah siswa siswi di MA Nurul Falah Pagedangan mengalami penurunan yang
dapat dilihat dari jumlah tiap tahunnya jumlah siswa 39 orang yang terdiri dari 27 orang
siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Pada tahun berikutnya mengalami
penurunan menjadi 21 siswa yang terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa
perempuan. Dan tahun selanjutnya pun mengalami penurunan dengan jumlah 20 orang
siswa yang terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Jadi
jumlah keseluruhan siswa kelas X, XI, dan XII berjumlah 80 orang siswa yang terdiri
dari 48 orang siswa laki - laki dan 32 orang siswa perempuan. Penurunan jumlah siswa
di MA Nurul Falah ini terjadi karena banyak lulusan SMP atau MTS yang lebih
memilih ke sekolah negeri yang berdiri di Pagedangan.
Tabel 4.3
Data Sarana dan Prasarana
Jenis Ruang Luas
Kondisi Ruang
(Jumlah Ruang) Keterangan
Ruang (m2) B RR RB
Ruang Kepala Sekolah 1 12 1 - -
Ruang TU 1 15 1 - -
Ruang Gudang 2 18 2 - -
Ruang Guru 1 9 1 - -
Berdasarkan tabel di atas bahwa terdapat ruang lain selain ruang kelas/belajar
yakni ruang fasilitas berupa Ruang TU, Ruang Gudang, Ruang Guru, Ruang BP, Lab
Komputer dan Lab. Bahasa di MA Nurul Falah Pagedangan. Fasilitas yang terdapat di
MA Nurul Falah Pagedangan tersebut dapat menunjang pendidikan di MA Nurul Falah
Pagedangan, dan dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
6. Keadaan Guru
Peran guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Keberadaannya sebagai tokoh sentral dalam pengajaran dan sangat
dibutuhkan. Selain itu, guru juga mempunyai tanggung jawab yang besar dalam
memajukan pendidikan untuk meningkatkan kualitas peserta didiknya. Seorang guru
diberi kepercayaan untuk mengajar, mendidik, dan mengambil keputusan pada lembaga
kependidikannya, serta harus sesuai dengan kemampuan mengajarnya pada bidang
tertentu. Hal ini juga terdapat pada MA Nurul Falah Pagedangan, yang selalu berusaha
meningkatkan mutu kualitas pendidikannya.
Suasana akademis yang diharapkan agar guru dan siswa dapat bekerja sama
dalam membentuk siswa yang pandai dalam pendidikan IPTEK maupun Akhlaknya.
Namun, pada kenyataannya beberapa guru yang mengajar di sekolah ini berstatus guru
tidak tetap dan menggajar di tempat lain. Hal itu yang mengakibatkan seringnya siswa
Ruang Kelas 4 64 7 - -
Ruang BP - - - - -
Ruang Perpustakaan 1 16 1 - -
Lab. Komputer 1 16 1 - -
Lab. Bahasa 1 16 1 - -
Lab. IPA - - - - -
kurang menghargai pelajaran karena guru yang sering terlambat masuk kelas. Selain itu,
terkadang guru tidak dapat hadir atau izin karena kesibukan di sekolah lain.
Hambatan-hambatan dalam proses kegiatan belajar mengajar tidak hanya
bersumber dari guru. Siswa pun mempunyai masalah tersendiri. Suasana kelas yang
didominasi oleh siswa laki-laki mengakibatkan kelas cenderung gaduh dan mengganggu
siswa-siswa yang lain, khususnya siswa perempuan. Peran guru untuk bisa mengajar
dan mengondisikan siswa sangat diperlukan. Di balik keterbatasan dan hambatan yang
ditemukan di sekolah tersebut, ternyata siswa-siswa dan guru berusaha untuk bisa
menciptakan suasana kondusif dalam belajar.
Setelah peneliti mengetahui masalah-masalah yang terdapat dalam proses
pembelajaran, peneliti berusaha untuk memberikan motivasi serta menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan namun tetap sesuai dengan KTSP. Pada awalnya,
respon yang diterima peneliti memang tidak terlalu baik, namun setelah melakukan
penyesuaian dan mencoba mengerti permasalahan yang dihadapi siswa. Akhirnya,
peneliti dapat mencari solusi dan berusaha memecahkannya, khususnya pada
pembelajaran menulis narasi.
Tabel 4.4
Data Guru dan Karyawan MA Nurul Falah Pagedangan
Tahun Ajaran 2013-2014
NO. NAMA JABATAN BIDANG
STUDI PENDIDIKAN STATUS
1. H. Achmad Dimyati Ketua Yayasan SLTA/PGA 6
Tahun Guru Tetap
2. Muslimah, S.PdI,
M.Pd
Kepala
Madrasah Bahasa Inggris S2
Guru
Tetap
3. Mustafid, S.Ag Guru Fiqih S1 Guru Tetap
4. Musliha, S.Pd.I Guru Bahasa Arab S1 Guru Tetap
5. Drs. H.Syaehul
Azis, M.Si Guru
Aqidah
Quran Hadist S2 Guru Tetap
6. Syafroni, MM Guru PKN S2 Guru Tidak
Tetap
7. Sumtama, S.Sos Guru Ekonomi S1 Guru Tetap
8. Nurdiansyah
Wijaya, S.Pd Guru Biologi S1
Guru Tidak
Tetap
9. Irwan Juniardi, S.Pd Guru Penjaskes S1 Guru Tidak
Tetap
10. Muawanah, S.Pd.I Guru Bahasa Arab S1 Guru Tetap
11. Epen Supendi, S.Pd Guru Bahasa
Indonesia S1
Guru Tidak
Tetap
12. Ahmad Hidayat,
S.Pd Guru BTQ S1 Guru Tetap
13. Ipah Saripah, A.Ma Guru Keterampilan DII Guru Tetap
14. Syaeful Ikhwan,
S.Sos Guru Matematika S1 Guru Tetap
15. Abdul Faiz Guru Sosiologi Proses S1 Guru Tetap
16 Awaludin S.Kom Guru Tik S1 Guru Tetap
17. Agus Satpam SLTA Pegawai Tetap
18. Firdaus Pesuruh SLTA Pegawai Tidak
Tetap
SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 25 Jumlah butir = 25 Bobot jwb benar = 1 Bobot jwb salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah) Nama berkas: D:\ANATES FAIZ\ANATES\SIKLUS I.ANA No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 A 22 3 0 22 22 2 C 22 3 0 22 22 3 L 22 3 0 22 22 4 P 22 3 0 22 22 5 B 21 4 0 21 21 6 D 21 4 0 21 21 7 F 21 4 0 21 21 8 J 21 4 0 21 21 9 K 20 5 0 20 20 10 N 20 5 0 20 20 11 E 19 6 0 19 19 12 H 19 6 0 19 19 13 M 19 6 0 19 19 14 G 17 8 0 17 17 15 I 17 8 0 17 17 16 Y 15 10 0 15 15 17 O 14 11 0 14 14 18 S 13 12 0 13 13 19 U 13 12 0 13 13 20 V 13 12 0 13 13 21 R 12 13 0 12 12 22 T 12 13 0 12 12 23 W 9 16 0 9 9 24 Q 8 17 0 8 8 25 X 4 21 0 4 4 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 16.64 Simpang Baku= 5.07 KorelasiXY= 0.79
Reliabilitas Tes= 0.88 Nama berkas: D:\ANATES FAIZ\ANATES\SIKLUS I.ANA No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 A 9 12 21 2 C 10 12 22 3 L 12 9 21 4 P 11 10 21 5 B 11 9 20 6 D 10 11 21 7 F 9 11 20 8 J 10 10 20 9 K 10 9 19 10 N 9 10 19 11 E 10 8 18 12 H 10 9 19 13 M 10 8 18 14 G 9 8 17 15 I 6 10 16 16 Y 8 7 15 17 O 7 7 14 18 S 6 6 12 19 U 7 6 13 20 V 7 5 12 21 R 5 6 11 22 T 6 5 11 23 W 4 4 8 24 Q 4 4 8 25 X 3 1 4 Kel Unggul & Asor ================= Kelompok Unggul Nama berkas: D:\ANATES FAIZ\ANATES\SIKLUS I.ANA No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 A 22 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 2 C 22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 3 L 22 1 1 - 1 1 1 - 1 1 1 1 4 P 22 1 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 5 B 21 1 1 1 1 - 1 1 1 1 - 1 6 D 21 1 1 1 1 - 1 1 - 1 1 1
7 F 21 - 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 6 7 6 6 5 5 5 6 7 5 7 No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 A 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 2 C 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 3 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 4 P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 5 B 1 1 1 1 1 - 1 1 1 - 1 1 6 D 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 7 F - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 Jml Jwb Benar 6 7 7 7 7 6 7 7 4 4 6 7 No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 1 A - 1 2 C 1 - 3 L 1 1 4 P 1 1 5 B 1 1 6 D 1 - 7 F 1 1 Jml Jwb Benar 6 5 Kelompok Asor Nama berkas: D:\ANATES FAIZ\ANATES\SIKLUS I.ANA No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 U 13 - 1 - - - 1 1 1 1 1 1 2 V 13 1 - - 1 - 1 - - 1 1 1 3 R 12 1 - - - - - 1 1 1 - 1 4 T 12 - 1 - - - 1 1 1 1 1 1 5 W 9 - - - - - - 1 1 1 - - 6 Q 8 - - - 1 - 1 - - 1 - 1 7 X 4 - - 1 - - - - - - - - Jml Jwb Benar 2 2 1 2 0 4 4 4 6 3 5 No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 U - - 1 1 - 1 - - 1 1 - - 2 V 1 - 1 1 - - - - 1 - - 1 3 R - 1 1 - 1 - - 1 1 - - -
4 T - - 1 1 - - - - - 1 - - 5 W 1 - 1 1 - - - - - 1 - - 6 Q 1 - 1 1 - - - - - - - 1 7 X - - 1 - - - 1 - - - - - Jml Jwb Benar 3 1 7 5 1 1 1 1 3 3 0 2 No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 1 U 1 - 2 V 1 1 3 R 1 1 4 T 1 1 5 W 1 1 6 Q - - 7 X 1 - Jml Jwb Benar 6 4 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 25 Klp atas/bawah(n)= 7 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\ANATES FAIZ\ANATES\SIKLUS I.ANA No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 6 2 4 57.14 2 7 2 5 71.43 3 6 1 5 71.43 4 6 2 4 57.14 5 5 0 5 71.43 6 5 4 1 14.29 7 5 4 1 14.29 8 6 4 2 28.57 9 7 6 1 14.29 10 5 3 2 28.57 11 7 5 2 28.57 12 6 3 3 42.86 13 7 1 6 85.71 14 7 7 0 0.00 15 7 5 2 28.57 16 7 1 6 85.71 17 6 1 5 71.43
18 7 1 6 85.71 19 7 1 6 85.71 20 4 3 1 14.29 21 4 3 1 14.29 22 6 0 6 85.71 23 7 2 5 71.43 24 6 6 0 0.00 25 5 4 1 14.29 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 25 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\ANATES FAIZ\ANATES\SIKLUS I.ANA No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 15 60.00 Sedang 2 19 76.00 Mudah 3 12 48.00 Sedang 4 16 64.00 Sedang 5 12 48.00 Sedang 6 17 68.00 Sedang 7 19 76.00 Mudah 8 20 80.00 Mudah 9 24 96.00 Sangat Mudah 10 16 64.00 Sedang 11 17 68.00 Sedang 12 16 64.00 Sedang 13 13 52.00 Sedang 14 24 96.00 Sangat Mudah 15 22 88.00 Sangat Mudah 16 16 64.00 Sedang 17 16 64.00 Sedang 18 13 52.00 Sedang 19 16 64.00 Sedang 20 16 64.00 Sedang 21 13 52.00 Sedang 22 9 36.00 Sedang 23 18 72.00 Mudah 24 21 84.00 Mudah 25 16 64.00 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 25 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\ANATES FAIZ\ANATES\SIKLUS I.ANA No Butir Korelasi Signifikansi 1 0.467 Signifikan 2 0.695 Sangat Signifikan 3 0.441 Signifikan 4 0.567 Sangat Signifikan 5 0.650 Sangat Signifikan 6 0.192 - 7 0.223 - 8 0.367 - 9 0.520 Sangat Signifikan 10 0.399 Signifikan 11 0.192 - 12 0.433 Signifikan 13 0.608 Sangat Signifikan 14 -0.097 - 15 0.469 Signifikan 16 0.735 Sangat Signifikan 17 0.684 Sangat Signifikan 18 0.495 Signifikan 19 0.735 Sangat Signifikan 20 0.298 - 21 0.205 - 22 0.558 Sangat Signifikan 23 0.583 Sangat Signifikan 24 0.188 - 25 0.281 - Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 25 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\ANATES FAIZ\ANATES\SIKLUS I.ANA No Butir a b c d e * 1 7--- 15** 3++ 0-- 0-- 0 2 1+ 2+ 1+ 19** 2+ 0 3 11--- 12** 2+ 0-- 0-- 0 4 16** 3+ 0-- 2++ 4-- 0 5 4++ 7--- 12** 1- 1- 0 6 2++ 2++ 2++ 17** 2++ 0 7 19** 0-- 5--- 0-- 1+ 0 8 0-- 3--- 20** 2- 0-- 0 9 0-- 24** 0-- 0-- 1--- 0 10 16** 3+ 2++ 0-- 4-- 0 11 4-- 17** 2++ 0-- 2++ 0 12 7--- 0-- 2++ 16** 0-- 0 13 9--- 2+ 13** 1- 0-- 0 14 0-- 24** 1--- 0-- 0-- 0 15 0-- 1+ 22** 1+ 1+ 0 16 7--- 1- 16** 1- 0-- 0 17 16** 5--- 1- 2++ 1- 0 18 0-- 3++ 9--- 13** 0-- 0 19 0-- 3+ 2++ 16** 4-- 0 20 1- 16** 0-- 8--- 0-- 0 21 6-- 3++ 13** 0-- 3++ 0 22 8-- 2- 9** 2- 4++ 0 23 1+ 1+ 1+ 4--- 18** 0 24 3--- 1++ 21** 0-- 0-- 0 25 16** 6--- 0-- 0-- 3+ 0 Keterangan: ** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk
SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 30 Jumlah butir = 25 Bobot jwb benar = 1 Bobot jwb salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah) Nama berkas: D:\ANATES NEW\SIKLUS1.ANA No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 20 5 0 20 20 2 19 6 0 19 19 3 19 6 0 19 19 4 19 6 0 19 19 5 19 6 0 19 19 6 18 7 0 18 18 7 16 9 0 16 16 8 16 9 0 16 16 9 15 10 0 15 15 10 15 10 0 15 15 11 15 10 0 15 15 12 15 10 0 15 15 13 14 11 0 14 14 14 14 11 0 14 14 15 13 12 0 13 13 16 12 13 0 12 12 17 11 14 0 11 11 18 11 14 0 11 11 19 11 14 0 11 11 20 10 15 0 10 10 21 10 15 0 10 10 22 10 15 0 10 10 23 9 16 0 9 9 24 9 16 0 9 9 25 9 16 0 9 9 26 9 16 0 9 9 27 8 17 0 8 8 28 7 18 0 7 7 29 6 19 0 6 6 30 4 21 0 4 4 RELIABILITAS TES
================ Rata2= 12.77 Simpang Baku= 4.34 KorelasiXY= 0.52 Reliabilitas Tes= 0.68 Nama berkas: D:\ANATES NEW\SIKLUS1.ANA No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 3 5 8 2 4 5 9 3 8 5 13 4 7 6 13 5 9 9 18 6 3 1 4 7 6 8 14 8 10 4 14 9 6 4 10 10 7 2 9 11 6 4 10 12 9 9 18 13 3 5 8 14 4 5 9 15 9 6 15 16 5 6 11 17 6 8 14 18 10 5 15 19 9 10 19 20 6 7 13 21 6 4 10 22 5 6 11 23 9 8 17 24 9 5 14 25 4 4 8 26 3 3 6 27 11 7 18 28 5 4 9 29 3 4 7 30 10 8 18 Kel Unggul & Asor =================
Kelompok Unggul Nama berkas: D:\ANATES NEW\SIKLUS1.ANA No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 20 1 - 1 1 1 1 - 1 1 1 1 2 19 1 1 1 1 1 1 1 - - 1 1 3 19 1 - - - 1 1 - - - 1 1 4 19 - 1 1 1 1 1 - 1 1 1 - 5 19 - 1 - - 1 1 1 - - 1 - 6 18 1 1 1 1 - 1 1 - 1 1 - 7 16 - 1 - - 1 - - 1 - 1 1 8 16 - 1 1 1 - - 1 1 1 1 - Jml Jwb Benar 4 6 5 5 6 6 4 4 4 8 4 No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 - 1 1 1 1 - 1 1 1 1 - 1 2 - 1 1 1 1 - 1 - - 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - - - 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 1 1 - 1 - - 1 1 1 - 1 1 7 1 1 1 1 - - 1 - 1 1 1 1 8 1 1 1 - - 1 1 - 1 - 1 - Jml Jwb Benar 6 8 7 7 5 4 8 5 7 5 6 6 No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 1 1 1 2 1 1 3 1 1 4 1 1 5 1 1 6 1 1 7 1 1 8 1 1 Jml Jwb Benar 8 8 Kelompok Asor Nama berkas: D:\ANATES NEW\SIKLUS1.ANA No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 9 1 - - - 1 - - 1 - 1 -
2 9 - - - - - 1 1 - - 1 - 3 9 - 1 - - - - 1 - - - 1 4 9 - 1 - - - - 1 - - - 1 5 8 - 1 1 - - 1 - - - - - 6 7 - - 1 - - - - - - 1 - 7 6 - 1 - - - - 1 - - - 1 8 4 - - - 1 - - - - - - 1 Jml Jwb Benar 1 4 2 1 1 2 4 1 0 3 4 No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 - - - - 1 1 - 1 - 1 - - 2 - 1 - 1 1 - - 1 - 1 1 - 3 1 - - - - 1 1 - - 1 1 - 4 - - - - 1 - 1 1 1 1 - - 5 - 1 - - - 1 1 - - 1 - 1 6 - 1 - 1 - 1 - - - - 1 - 7 - - 1 1 - - - - 1 - - - 8 - - - - - - - - - - 1 - Jml Jwb Benar 1 3 1 3 3 4 3 3 2 5 4 1 No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 1 - 1 2 - - 3 - 1 4 1 - 5 - - 6 1 - 7 - - 8 1 - Jml Jwb Benar 3 2 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 30 Klp atas/bawah(n)= 8 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\ANATES NEW\SIKLUS1.ANA No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 4 1 3 37.50
2 6 4 2 25.00 3 5 2 3 37.50 4 5 1 4 50.00 5 6 1 5 62.50 6 6 2 4 50.00 7 4 4 0 0.00 8 4 1 3 37.50 9 4 0 4 50.00 10 8 3 5 62.50 11 4 4 0 0.00 12 6 1 5 62.50 13 8 3 5 62.50 14 7 1 6 75.00 15 7 3 4 50.00 16 5 3 2 25.00 17 4 4 0 0.00 18 8 3 5 62.50 19 5 3 2 25.00 20 7 2 5 62.50 21 5 5 0 0.00 22 6 4 2 25.00 23 6 1 5 62.50 24 8 3 5 62.50 25 8 2 6 75.00 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\ANATES NEW\SIKLUS1.ANA No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 7 23.33 Sukar 2 22 73.33 Mudah 3 9 30.00 Sukar 4 7 23.33 Sukar 5 18 60.00 Sedang 6 16 53.33 Sedang 7 15 50.00 Sedang 8 10 33.33 Sedang 9 6 20.00 Sukar 10 21 70.00 Sedang
11 18 60.00 Sedang 12 14 46.67 Sedang 13 19 63.33 Sedang 14 17 56.67 Sedang 15 16 53.33 Sedang 16 15 50.00 Sedang 17 14 46.67 Sedang 18 18 60.00 Sedang 19 17 56.67 Sedang 20 18 60.00 Sedang 21 16 53.33 Sedang 22 19 63.33 Sedang 23 12 40.00 Sedang 24 18 60.00 Sedang 25 21 70.00 Sedang KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\ANATES NEW\SIKLUS1.ANA No Butir Korelasi Signifikansi 1 0.436 Signifikan 2 0.126 - 3 0.325 - 4 0.399 Signifikan 5 0.449 Signifikan 6 0.496 Sangat Signifikan 7 0.086 - 8 0.254 - 9 0.496 Signifikan 10 0.458 Signifikan 11 -0.045 - 12 0.458 Signifikan 13 0.493 Signifikan 14 0.472 Signifikan 15 0.309 - 16 0.382 Signifikan 17 0.051 - 18 0.608 Sangat Signifikan 19 0.425 Signifikan
20 0.401 Signifikan 21 0.168 - 22 0.120 - 23 0.522 Sangat Signifikan 24 0.465 Signifikan 25 0.645 Sangat Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 25 Nama berkas: D:\ANATES NEW\SIKLUS1.ANA No Butir a b c d e * 1 14--- 4+ 7** 2- 3+ 0 2 2++ 2++ 22** 4-- 0-- 0 3 5++ 9** 11--- 2- 3+ 0 4 15--- 3+ 7** 4+ 1-- 0 5 8--- 0-- 18** 4+ 0-- 0 6 5+ 7-- 2+ 0-- 16** 0 7 6- 15** 1- 7-- 1- 0 8 10** 12--- 8- 0-- 0-- 0 9 8+ 6** 16--- 0-- 0-- 0 10 21** 1- 4-- 4-- 0-- 0 11 1- 6-- 4+ 18** 1- 0 12 5++ 4++ 14** 7- 0-- 0 13 19** 3++ 4+ 3++ 1- 0 14 8--- 1- 2+ 2+ 17** 0
15 5+ 3++ 4++ 16** 2+ 0 16 8--- 3++ 15** 4++ 0-- 0 17 6+ 5++ 5++ 14** 0-- 0 18 4+ 2+ 4+ 2+ 18** 0 19 5- 4++ 2+ 2+ 17** 0 20 6-- 2+ 4+ 18** 0-- 0 21 5+ 16** 3++ 5+ 1- 0 22 6--- 19** 2+ 3++ 0-- 0 23 12** 9-- 6+ 3+ 0-- 0 24 7--- 1- 18** 4+ 0-- 0 25 1- 21** 5--- 3+ 0-- 0 Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk
1
Lampiran 2.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SIKLUS I
SATUAN PENDIDIKAN : MA Nurul Falah Pagedangan
MATA PELAJARAN : SOSIOLOGI
KELAS/PROGRAM : X/IPS
PERTEMUAN KE : 1 dan 2 (satu dan dua)
ALOKASI WAKTU : 4 jam (2 x 45 menit)
STANDAR KOMPETENSI : Memahami Perilaku Keteraturan Hidup
Sesuai Dengan Nilai dan Norma yang
Berlaku Dalam Masyarakat
KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan Nilai dan Norma yang
Berlaku Dalam Masyarakat
I. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan Pengertian Nilai Sosial
2. Menyebutkan ciri – ciri dan fungsi nilai sosial
3. Mengklasifikasikan nilai sosial
4. Menjelaskan peran nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai diharapkan:
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian nilai sosial
2. Siswa dapat menyebutkan ciri – ciri dan fungsi nilai sosial
3. Siswa dapat mengklasifikasikan nilai sosial
4. Siswa dapat menjelaskan peran nilai sosial dalam kehidupan
masyarakat
III. MATERI PEMBELAJARAN
A. Materi Pokok
Materi Nilai dan Norma
2
A. Pengertian Nilai Sosial
Menurut Robert M.Z. Lawang, nilai sosial adalah gambaran mengenai apa
yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, yang memengaruhi perilaku
sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Nilai adalah gabungan semua
unsur kebudayaan yang dianggap baik-buruk dalam suatu masyarakat,
karena itu pula masyarakat mendorong dan mengharuskan warganya untuk
menghayati serta mengamalkan nilai yang dianggap ideal.
Nilai (value) mengacu pertimbangan terhadap suatu tindakan, benda,
cara, untuk mengambil keputusan apakah sesuatu yang bernilai itu benar
(mempunyai nilai kebenaran), indah (nilai keindahan/ estetik), dan religius
(nilai ketuhanan). Pengertian nilai sosial adalah penghargaan yang
diberikan masyarakat terhadap sesuatu yang dianggap baik, luhur, pantas,
dan mempunyai daya guna fungsional bagi masyarakat. Misalnya:
kegiatan menolong orang lain dianggap pantas dan berguna, maka kegiatan
tersebut diterima sebagai sesuatu yang bernilai/berharga. Pengertian lain
mengatakan, bahwa nilai didefinisikan sebagai prinsip standar, atau
kualitas yang dianggap berharga atau diinginkan oleh orang yang
memegangnya. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang
diwujudkan melalui perilaku sosial orang yang memiliki nilai sosial
tersebut. secara umum, nilai berkaitan dengan kemerdekaan seseorang
untuk bertindak.
B. Ciri-ciri nilai sosial:
Nilai sosial merupakan konstruksi abstrak dalam pikiran orang yang
tercipta melalui interaksi sosial,
Nilai sosial bukan bawaan lahir, melainkan dipelajari melalui proses
sosialisasi, dijadikan milik diri melalui internalisasi dan akan
mempengaruhi tindakan-tindakan penganutnya dalam kehidupan sehari-
hari disadari atau tanpa disadari lagi (enkulturasi),
3
Nilai sosial memberikan kepuasan kepada penganutnya,
Nilai sosial bersifat relatif,
Nilai sosial berkaitan satu dengan yang lain membentuk sistem nilai,
Sistem nilai bervariasi antara satu kebudayaan dengan yang lain,
Setiap nilai memiliki efek yang berbeda terhadap perorangan atau
kelompok,
Nilai sosial melibatkan unsur emosi dan kejiwaan, dan
Nilai sosial mempengaruhi perkembangan pribadi.
C. Fungsi nilai sosial.
Nilai Sosial dapat berfungsi:
Sebagai faktor pendorong, hal ini berkaitan dengan nilai-nilai yang
berhubungan dengan cita-cita atau harapan,
Sebagai petunjuk arah mengenai cara berfikir dan bertindak, panduan
menentukan pilihan, sarana untuk menimbang penghargaan sosial,
pengumpulan orang dalam suatu unit sosial,
Sebagai benteng perlindungan atau menjaga stabilitas budaya.
Macam – macam Pendapat ahli sosiologi tentang nilai sosial
a. Prof. Dr. Notonegoro, membagi nilai menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut:
1. Nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani/unsur fisik
manusia.
2. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan
suatu kegiatan dan aktivitas.
3. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani)
manusia.
Nilai kerohanian dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1) Nilai kebenaran adalah nilai yang bersumber pada unsur akal manusia
2) Nilai keindahan adalah nilai yang bersumber pada perasaan manusia (nilai
estetika)
4
3) Nilai moral (kebaikan) adalah nilai yang bersumber pada unsur kehendak
atau kemauan (karsa dan etika)
4) Nilai religius adalah nilai ketuhanan yang tertinggi, yang sifatnya mutlak
dan abadi.
b. Robert M. Z. Lawang Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,
pantas, berharga dan memengaruhi perilaku social dari orang yang memiliki
nilai sosial itu.
c. Kluckhohn Semua nilai kebudayaan pada dasarnya mencakup:
1) Nilai mengenai hakikat hidup manusia
2) Nilai mengenai hakikat karya manusia
3) Nilai mnegenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4) Nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam
5) Nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya
d. Walter G. Everett Nilai dibagi menjadi lima bagian, yaitu sebagai berikut:
1) Nilai-nilai ekonomi yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem
ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar.
2) Nilai-nilai rekreasi yaitu nilai-nilai permainan pada waktu sengggang,
sehingga memberikan sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan
maupun memberikan kesegaran jasmani dan rohani.
3) Nilai-nilai perserikatan yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai bentuk
perserikatan manusia dan persahabatan kehidupan keluarga, sampai
dengan tingkat internasional.
4) Nilai-nilai kejasmanian yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan kondisi
jasmani seseorang.
5) Nilai-nilai watak yaitu nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan
pribadi dan sosial termasuk keadilan, kesediaan menolong, kesukaan pada
kebenaran, dan kesediaan mengontrol diri. Setiap individu meyakini nilai-
nilai tersendiri yang turut memberikan pengaruh pada nilai yang dimiliki
oleh masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai, antara lain:
a. Evolusi dari suatu kepercayaan dalam beragama
5
b. Perubahan dalam nilai moral
c. Pengaruh media masa
d. Perubahan dalam ekonomi
e. Inovasi dalam teknologi
D. Ciri-ciri nilai sosial
Nilai sosial mempunyai ciri sebagai berikut:
a. Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat, bahwasanya nilai
sosial diterapkan melalui proses interaksi antarmanusia yang terjadi secara
intensif dan bukan perilaku yang dibawa sejak lahir. Contoh: dengan
memberikan contoh dan menanamkan kedisiplinan semenjak kecil, seorang
anak akan belajar dan menerima nilai penghargaan atas waktu
b. Terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi). Contoh: nilai menghargai
persahabatan dipelajari anak dari sosialisasinya dengan teman- teman sekolah.
c. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan social
manusia.
d. Berupa ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan-
kebutuhan sosial. Misalnya: tertibnya sebuah antrian menjadi ukuran
bagaimana seorang atau sekelompok masyarakat menghargai nilai antrian
sekaligus merupakan aturan yang harus diikuti.
e. Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain. Contoh:
di negara-negara Barat waktu itu sangat dihargai sehingga keterlambatan sulit
diterima (ditoleransi). Sebaliknya di Indonesia, keterlambatan dalam jangka
waktu tertentu masih dapat dimaklumi.
f. Dapat mempengaruhi pengembangan diri seseorang baik positif maupun negatif
g. Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
h. Cenderung berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga
membentuk pola dan system sosial.
i. Dapat mempengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.
Contoh: nilai yang mengutamakan kepentingan pribadi akan melahirkan
6
individu yang egois dan kurang peduli pada orang lain. Adapun nilai yang
mengutamakan kepentingan bersama akan membuat individu lebih peka secara
sosial.
E. Macam-macam nilai sosial
Nilai sosial berdasarkan ciri sosialnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu
nilai dominan dan nilai mendarah daging.
a. Nilai dominan
Nilai dominan yaitu nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan
nilai lainnya.
Ukuran dominan atau tidaknya didasarkan pada hal-hal berikut:
1) Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut. contoh: hampir
semua orang/ masyarakat menginginkan perubahan kearah perbaikan di
segala bidang kehidupan.
2) Lamanya nilai itu digunakan. Contoh: dari dulu sampai sekarang
kota solo dan yogyakarta selalu mengadakan tradisi sekaten untuk
memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Yang diadakan di alun-
alun keratin dan sekitar Masjid Agung
3) Tinggi rendahnya usaha yang memberlakukan nilai tersebut. contoh:
menunaikan ibadah haji merupakan salah satu rukun islam yang wajib
dilaksanakan umat islam yang mampu.
4) Prestise/kebanggaan orang- orang yang menggunakan nilai dalam
masyarakat. Contoh: memiliki mobil mewah dan keluaran terakhir dapat
memberikan prestise tersendiri.
b. Nilai yang mendarah daging
Nilai yang mendarah daging merupakan nilai yang telah menjadi
kepribadian dan kebiasaan. Biasanya nilai tersebut telah terisolasi sejak
seseorang masih kecil. Jika ia tidak melakukannya maka ia akan merasa
malu bahkan merasa sangat bersalah. Contoh: seorang guru melihat
siswanya gagal dalam ujian akhir akan merasa telah gagal mendidiknya.
7
F. Peran Nilai Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Nilai yang dimiliki seseorang ikut mempengaruhi perilakunya. Adapun
norma sebenarnya mengatur perilaku manusia yang berhubungan dengan nilai
yang terdapat dalam suatu kelompok. Artinya, untuk menjaga agar nilai kelompok
tetap bertahan, lalu disusunlah norma-norma untuk menjaganya. Nilai dan norma
merupakan hal yang dapat mendorong atau bahkan menekan anggota masyarakat
untuk memenuhi dan mencapai tujuan atau hal-hal yang diinginkan masyarakat.
B. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah menggunakan Media Pembelajaran FlipChart
Tanya jawab
Penugasan
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Memberi Salam Menjawab salam Religius
Merapihkan keadaan
didalam kelas
Merapihkan posisi duduk,
pakaian dan kebersihan
kelas
Disiplin
Memotivasi siswa Siswa mendengarkan apa
yang disampaikan oleh
guru.
Toleransi
Memberikan Pre test Siswa mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru
Rasa ingin tahu
Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
Siswa Menyimak Toleransi
8
B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi ( Waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menanyakan
pengetahuan siswa tentang
Nilai dan Norma Sosial
sebelum memulai pelajaran
Siswa menjawab
pertanyaan dari guru
Rasa ingin tahu
Guru memulai materi yang
akan diajarkan
Siswa menyimak,
memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan
guru
Toleransi
B.1 Elaborasi (Waktu 30 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru membagi kelompok Siswa membentuk
kelompok
Disiplin dan bekerja
sama
Guru menjelaskan
pengertian Nilai dan Norma
Sosial yaitu dengan
menggunakan Media
Pembelajaran Flip Chart
Siswa memperhatikan
penjelasan siswa.
Toleransi
Guru memberikan
kesempatan kepada salah
satu kelompok untuk
bertanya terkait dengan
materi yang diajarkan
Siswa bertanya Kreatif
C. Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan Siswa memperhatikan Toleransi
9
kesimpulan tentang materi
yang disampaikan.
kesimpulan yang diberikan
oleh guru
Guru menutup kegiatan
pembelajaran.
Siswa merasa senang
dengan pembelajaran
Toleransi
Guru memberikan tugas
individu kepada siswa
untuk dikerjakan dirumah
Siswa mencatat tugas yang
diberikan guru
Mandiri
D. Evaluasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan Postest Siswa mengerjakan Postest Rasa Ingin Tahu
V. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Paket kelas X
Papan Tulis
VI. PENILAIAN
No Indikator
pencapaian
Teknik
penilaian
Bentuk
Instrumen
Butir Soal Skor
1 Mendeskripsikan
Pengertian Nilai
Sosial
Tes Tulis Tes Uraian Jelaskan
pengertian nilai
sosial menurut
Soerdjono
Soekanto
100
Total Skor 100
VII. KUNCI JAWABAN
1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nialai didefinisikan sebagai sifat
atau hal – hal yang penting dan berguna bagi kemanusiaan. Sementara itu,
10
nilai budaya dan nilai social didefinisikan sebagai konsep abstrak
mengenai masalah dasar yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
2. Dalam sosiologi, nilai didefinisikan sebagai konsepsi (pemikiran) abstrak
dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan buruk.
3. Pendapat para ahli tentang pengertian nilai social ini adlah sebagai berikut:
a. Soerdjono Soekanto mendefinisikan nilai sebagai konsepsi abtrak
dalam
b. Kimball Young merumuskan nilai social sebagai unsur – unsur
abstrak dan sering tidak disadari oleh apa yang benar dan penting
dalam masyarakat.
c. Robert M.Z Lawang mengatakan bahwa nilai adalah gambaran
mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga, dan memengaruhi
perilaku social orang – orang yang memiliki nilai tersebut.
Mengetahui, Pagedangan , Februari 2014
Kepala MA Nurul Falah Guru Mata Pelajaran
Muslimah, S.Pd.I, M,Pd Abdul Faiz
1
Lampiran 2.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SIKLUS II
SATUAN PENDIDIKAN : MA Nurul Falah Pagedangan
MATA PELAJARAN : SOSIOLOGI
KELAS/PROGRAM : X/IPS
PERTEMUAN KE : 1 dan 2 (satu dan dua)
ALOKASI WAKTU : 4 jam (2 x 45 menit)
STANDAR KOMPETENSI : Memahami Perilaku Keteraturan Hidup Sesuai
Dengan Nilai dan Norma yang Berlaku Dalam
Masyarakat
KOMPETENSI DASAR :Mendeskripsikan Nilai dan Norma yang
Berlaku Dalam Masyarakat
I. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan Pengertian norma sosial
2. Menyebutkan ciri – ciri dan fungsi norma sosial
3. Mengklasifikasikan norma sosial
4. Mengidentifikasi tingkatan dan jenis – jenis norma dalam masyarakat
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai diharapkan:
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian norma sosial
2. Siswa dapat mendeskripsikani ciri – ciri dan fungsi norma sosial
3. Siswa dapat mengklasifikasikan norma sosial
4. Siswa dapat Mengidentifikasi tingkatan dan jenis – jenis norma dalam
masyarakat
III. MATERI PEMBELAJARAN
A. Materi Pokok
Pengertian norma sosial
Ciri – Ciri Dan Fungsi Norma Sosial
Macam – Macam Norma Sosial
Klasifikasi norma sosial
2
B. Uraian Materi
1. Pengertian Norma Sosial
Pengertian norma social Kaidah atau norma yang ada di masyarakat
merupakan perwujudan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tersebut. ada
hubungan anatara nilai dan norma. Jika nilai merupakan sesuatu yang baik,
diinginkan, dicita-citakan oleh masyarakat maka norma merupakan aturan
bertindak yang dibenarkan untuk mewujudkan cita- cita tersebut.
Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat
tertentu. norma disebut pula peraturan sosial menyangkut perilaku-perilaku
yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan
norma di masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar
bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk sejak lama.
2. Ciri – ciri Norma sosial
a. Umumnya tidak tertulis
b. Hasil dari kesepakatan masyarakat
c. Warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya
d.Apabila norma dilanggar maka yang melanggar norma harus
menghadapi sanksi
e. Norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan perubahan sosial,
sehingga norma social bisa mengalami perubahan.
C. Macam-macam norma sosial
a. Menurut resmi tidaknya norma, dibedakan menjadi:
1) Norma resmi (formal) Yaitu patokan atau aturanyang dirumuskan dan
diwajibkan dengan tegas oleh pihak yang berwenang kepada semua
anggota masyarakat, bersifat memaksa bagi semua anggota
masyarakat. Contoh: seluruh hukum yang tertulis dan berlaku di
Indonesia
2) Norma tidak resmi (nonformal) Yaitu patokan atau aturan yang
dirumuskan secra tidak jelas dan pelaksanaanya tidak diwajibkan bagi
anggota masyarakat. Norma itu tumbuh dari kebiasaan masyarakat,
3
norma ini bersifat tidak memaksa. Contoh: aturan makan, minum,
berpakaian.
b. Menurut kekuatan sanksinya, dibedakan menjadi:
1). Norma agama yaitu peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak
dapat ditawar-tawar atau diubah karena berasal dari wahyu Tuhan.
Contoh: melaksanakan sembahyang, penyembahan kepada-Nya, tidak
berbohong, tidak berjudi, dan tidak mabuk- mabukan.
2). Norma hukum (laws) Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat
oleh lembaga-lembaga tertentu misalnya pemerintahan atau negara.
Contoh: wajib membayar pajak, bagi pengendara motor/mobil wajib
memiliki SIM, dll.
3). Norma kesopanan yaitu sekumpulan peraturan sosial yang mengarah
pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seweorang harus
bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan celaan, kritik, dll.
Contoh: tidak membuang ludah sembarangan dan selalu mengucapkan
terima kasih jika diberi sesuatu.
4). Norma kesusilaan yaitu peraturan sosial yang berasal dari hati nurani.
Norma ini menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat
membedakan apa yang dianggap baik apa yang dianggap jelek.
Pelanggaran terhadap norma ini, berakibat sanksi pengucilan secara
fisik (diusir) ataupun batin (dijauhi). Contoh: berpegangan tangan,
berpelukan di tempat umum antara laki-laki dan perempuan.
5). Norma kelaziman yaitu tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang
umumnya dilakukan tanpa harus pikir panjang karena kebiasaan itu
dianggap baik, patut, sopan, dan sesuai dengan tata krama. Contoh:
cara berpakaian dan cara makan.
6). Norma mode (fashion) yaitu cara dan gaya dalam melakukan dan
membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti banyak
orang. Contoh: mode pakaian, mode rambut, dll.
Berdasarkan tingkat daya ikatnya, dibedakan menjadi:
a. Cara (Usage) Adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan
oleh individu-individu dalam suatu masyarakat. Norma ini berdaya
4
ikat sangat lemah, sehingga pelanggaran terhadap norma ini tidak
mendapat sanksi yang berat. Contoh: bersendawa setelah makan bagi
sekelompok masyarakat dianggap tidak sopan, namun merupakan hal
yang biasa bagi kelompok masyarakat lain.
b. Kebiasaan (folkways) Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan
berulang- ulang dengan bentuk yang sama serta dilakukan dengan
sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas yang dianggap baik dan
benar oleh masyarakat. Contoh: kebiasaan seorang pelajar
memberikan hadiah pada seorang temannya yang sedang berulang
tahun.
c. Tata keakuan (mores) Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan
yang mencerminkan sikap-sikap hidup dari sekelompok manusia yang
dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh
sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Contoh:
melarang berbuat kriminal pada setiap anggota masyarakat dengan
disertai adanya sanksi agar masyarakat menjadi teratur dengan adanya
larangan tersebut.
Fungsi tata kelakuan adalah:
1) Memberi batasan-batasan pada perilaku individu dalam kelompok
masyarakat tertentu.
2) Mendorong seseorang agar sanggup menyesuaikan tindakan-tindakan
dengan tata kelakuan yang berlaku dalam kelompoknya.
3) Membentuk solidaritas atas anggota-anggota masyarakat dan sekaligus
memberikan perlindungan terhadap keutuhan dan kerja sama dalam
masyarakat tersebut.
d. Adat istiadat (customs) Adat istiadat adalah sekumpulan tata kelakuan
yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan
berintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
Diantara keempat klasifikasi tersebut, adat istiadat memiliki
konsekuensi yang paling keras bagi pelanggarnya.
4). Fungsi norma sosial
a. Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam masyarakat
b. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial
c. Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat
5
Dengan adanya norma, maka kita mengerti apa yang boleh kita lakukan
dan apa yang tidak boleh kita lakukan
D.Klasifikasi norma sosial
Dalam masyarakat dikenal beberapa norma yang mengatur pola
perilakusetiap individu yaitu sebagai berikut:
Norma tidak tertulis (informal) yang dilakukan masyarakat dan
telahmelembaga, lambat laun akan berupa peraturan tertulis
walaupunsifatnya tidak baku dan bergantung pada kebutuhan saat itu
dimasyarakat. Hal, ini dapat juga merupakan gabungan dari folkways
danmores, seperti pembentukan keluarga dan cara membesarkan anak.
Darilembaga sosial terkecil sampai masyarakat akan mengenal
norma perilaku, nilai cita-cita, dan sistem hubungan sosial. Oleh karena
itusuatu lembaga akan mencakup :
1.Seperangkat pola perilaku yang telah distandarisasi dengan baik.
2.Serangkat tata kelakuan, sikap, dan nilai-nilai yang mendukung.
3.Sebuah tradisi, ritual, upacara simbolik dan pakaian adat,
serta perlengkapan yang lain.
b.Norma tertulis (formal)_biasanya dalam bentuk peraturan atau hukumyang
telah dibukukan dan berlaku di masyarakat. Norma tertulis bertujuan
mengatur dan menegakkan kehidupan masyarakat agar merasatenteram dan
aman dari segala gangguan yang dapat meresahkannya. Norma ini disebut
juga peraturan atau hukum. Seseorang yang melanggar peraturan yang telah
ditetapkan dan disetujui masyarakat akan dikenakansanksi. Misalnya norma
tertulis berupa hhukum yang berlaku dimasyarakat. Norma tersebut dapat
pula berupa peraturan sekolah yang berfungsi untuk mengatur dan menjaga
ketertiban di lingkungan sekolahagar proses belajar mengajar dapat
berlangsung dengan baik.
c.Tindakan atau perbuatan yang dilakukan individu atau
sekelompok masyarakat berupa perbuatan iseng atau meniru tindakan orang
lain. Norma ini akan mengaturnya sepanjang perbuatan tersebut
tidak menyimpang dari norma masyarakat yang berlaku.
IV. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah menggunakan Media Pembelajaran FlipChart
6
Tanya jawab
Penugasan
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Memberi Salam Menjawab salam Religius
Merapihkan keadaan
didalam kelas
Merapihkan posisi duduk,
pakaian dan kebersihan
kelas
Disiplin
Memotivasi siswa Siswa mendengarkan apa
yang disampaikan oleh
guru.
Toleransi
Memberikan Pretest Siswa mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru
Rasa ingin tahu
Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
Siswa Menyimak Toleransi
B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi ( Waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menanyakan
pengetahuan siswa tentang
Norma sosial
Siswa menjawab pertanyaan
dari guru
Rasa ingin tahu
Guru memulai materi yang
akan diajarkan
Siswa menyimak,
memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan
guru
Toleransi
B.1 Elaborasi (Waktu 30 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru membagi kelompok Siswa membentuk
kelompok
Disiplin dan bekerja
sama
Guru menjelaskan Siswa memperhatikan Toleransi
7
pengertian Pendapatan
Nasonal dengan
menggunakan media
pembelajaran FilpChart
yang sudah dipersiapkan
sebelumnya.
penjelasan siswa.
Guru memberikan
kesempatan kepada salah
satu kelompok untuk
bertanya terkait dengan
materi yang diajarkan
Siswa bertanya Kreatif
C. Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan
kesimpulan tentang materi
yang disampaikan.
Siswa memperhatikan
kesimpulan yang diberikan
oleh guru
Toleransi
Guru menutup kegiatan
pembelajaran.
Siswa merasa senang
dengan pembelajaran
Toleransi
Guru memberikan tugas
individu kepada siswa
untuk dikerjakan dirumah
Siswa mencatat tugas yang
diberikan guru
Mandiri
D. Evaluasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan Postest Siswa mengerjakan Postest Rasa Ingin Tahu
VI. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Paket kelas X
Papan Tulis
8
VII. PENILAIAN
No Indikator
pencapaian
Teknik
penilaian
Bentuk
Instrumen
Butir Soal Skor
1 Mengidentifikasikan
tingkatan norma
dalam masyarakat
Tes Tulis Tes
Uraian
Tingkatan norma yang
paling lemah daya
pengikatnya adalah
100
Total Skor 100
VIII. KUNCI JAWABAN
1. Dilihat dari kekuatan mengikat terhadap anggota masyarakat, norma
dibedakan menjadi bebrapa tingkatan, yaitu cara, kebiasaan, tata
kelakuan, dan adat istiadat (custom)
a) Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya
karena orang yang melanggar hanya mendapatkan sanksi dari
masyarakat berupa cemoohan atau ejekan. Contoh, orang
bersendawa atau berdecap ketika sedang makan dianggap tidak
sopan.
b) Kebiasaan (folkways) adalah aturan dengan kekuatan mengikat
yang lebih kuat daripada usage. Kebiasaaan merupakan perbuatan
yang berulang – ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang
melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.
Contohnya, menggunakan tangan kanan apabila hendak
memberikan sesuatu kepada orang lain.
c) Tata kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima
masyarakat secara sadar atau tidak sadar dan dijadikan alat
pengawas atau control terhadap anggota – anggota masyarakat.
Pelanggaran terhadap tata kelakuan akan disanksi berat seperti
dipermalukan di muka umum atau bahkan dirajam. Contohnya
larangan mencuri, dan berzina
9
d) Adat istiadat (ccustom) pada umumnya tidak tertulis, namun
memiliki sanksi, baik langsung maupun tidak langsung. Sanksinya
berupa penolakan dari masyarakat. Bagi masyarakat tradisional,
penolakan masyarakat merupakan hal yang sangat menyakitkan
karena sebelumnya mereka merupakan anggota masyarakat yagn
hidup dari dan di dalam masyarakat, setiap anggota masyarakat
membutuhkan pengakuan dan penghargaan darri masyarakatnya.
Mengetahui, Pagedangan , Februari 2014
Kepala MA Nurul Falah Guru Mata Pelajaran
Muslimah, S.Pd.I, M,Pd Abdul Faiz
Lampiran 3.1
Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Sosiologi
Siklus I
Standar Kompetensi : 1. Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
No Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator
No.
Butir
1.2 Mendeskripsikan
nilai dan norma
yang berlaku
dalam
masyarakat
1. Mendeskripsikan
Pengertian Nilai
Sosial
2. Menyebutkan ciri
– ciri dan fungsi
nilai sosial
3. Mengklasifikasika
n nilai sosial
4. Menjelaskan peran
nilai sosial dalam
kehidupan
bermasyarakat
1. Mendeskripsikan
nilai menurut Robert
M.Z Lawang,
Kimball Young,
Soerdjono Soekanto
2. Menyebutkan ciri -
ciri dan contoh nilai
sosial.
3. Mengklasifikasikan
nilai sosial menurut
Prof. Notonegoro
4. Mendeskripsikan
pengertian nilai
material
5. Mendeskripsikan
pengertian nilai vital
6. Mendeskripsikan
pengertian nilai
17*,
18*, 1
23*, 2*,
3
19*, 11,
13*
5*, 12,
14*
20*
21*, 4*
rohani
7. Mengklasifikasikan
nilai sosial menurut
Clyde Kluckhohn
8. Mengklasifikasikan
nilai berdasarkan ciri
– cirinya
9. Mendeskripsikan
peran nilai sosial
dalam kehidupan
bermasyarakat
22*, 15*
24*, 9,
16*
25*, 6,
7, 8
Lampiran 3.2
Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Sosiologi
Siklus II
Standar Kompetensi : 1. Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
No Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator No. Butir
1.2 Mendeskripsikan
nilai dan norma
yang berlaku
dalam
masyarakat
1. Mendeskripsikan
Pengertian norma
sosial
2. Menyebutkan ciri
– ciri dan fungsi
norma sosial
3. Mengklasifikasik
an norma sosial
4. Mengidentifikasi
tingkatan dan
jenis – jenis
norma dalam
masyarakat
1. Mendeskripsikan
pengertian norma
sosial
2. Menyebutkan ciri –
ciri dan fungsi
norma sosial
3. Mengklasifikasikan
norma sosial
berdasarkan
tingkatan daya ikat
4. Mengklasifikasikan
norma sosial
berdasarkan aspek
- aspeknya
5. Mengklasifikasikan
norma sosial
berdasarkan sifat
resmi
1*, 10*,
2*, 3*,
12, 11, 14
16*, 21*
5*, 25*
7*, 22,
23, *
6. Mengidentifikasi
tingkatan norma
yang ada di dalam
masyarakat
7. Menyebutkan jenis
– jenis norma
sosial
8. Mendeskripsikan
norma agama,
kesusilaan,
kebiasaan,
kesopanan, hukum.
4*, 15,
17, 18
6*, 8*,
13, 9*
20*, 19,
22, 24*
Lampiran 3.3
Soal Pretes dan Postes siklus I
Nama :
Kelas :
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Kehidupan yang teratur dan pantas bagi setiap manusia tidak sama sehingga
diperlukan patokan – patokan berupa ….
a. Sopan santun d. ketertiban dan ketentraman
b. kaidah - kaidah e. Keadilan dan cinta kasih
c. Peraturan dan undang – undang
2. Contoh nilai yang sudah melembaga dalam masyarakat antara lain ….
a. konsumeristik d. Gotong royong
b. Sikap individualistic e. nepotisme
c. Sikap materialistic
3. Segala sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan aktifitas atau
kegiatan dalam hidupnya adalah pengertian nilai . . .
a. Rohani d. Moral
b. Vital e. Karya manusia
c. Material
4. Nilai kebenaran yang berguna bagi rohani manusia bersumber pada ….
a. Kepercayaan terhadap suatu agama d. Unsur akal manusia
b. Keyakinan diri sendiri e. Unsur indra manusia
c. Perasaan manusias
5. Segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia atau benda – benda nyata
yang dapat dimanfaatkan bagi kenutuhan fisik manusia disebut nilai ….
a. Kerohanian d. kebaikan
b. Vital e. kebenaran
c. Material
6. Manakah di bawah ini merupakan pengertian nilai rohani . . .
a. Nilai yang bersumber pada proses berpikir teratur menggunakan akal manusia
b. Segala sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan aktifitas atau
kegiatan dalam hidupnya
c. Segala sesuatu yang menyangkut perilaku terpuji dan tercela
d. Segala sesuatu yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan spiritual manusia
yang besifat universal
e. Sesuatu yang dianggap berharga, berguna, dan pantas oleh seseorang
7. Salah satu fungsi umum nilai – nilai sosial adalah . . .
a. Mengarahkan manusia dalam berpikir dan bertingkah laku
b. Mengukur usaha manusia dalam memperlakukan nilai tersebut
c. Mengukur kedudukan seseorang dalam menggunakan nilai tersebut
d. Mengukur seberapa banyak penganut nilai tersebut
e. Langkah awal bagi manusia untuk memperkuat kekuasaannya
8. Nilai yang menjadi kepribadian bawah sadar dan mendorong timbulnya tindakan
tanpa dipikirkan lagi merupakan pengertian nilai . . .
a. Nilai dominan d. Nilai yang mendarah daging
b. Nilai Kesopanan e. Nilai Religius
c. Tata nilai
9. Contoh nilai yang mendarah daging dibawah ini adalah ….
a. setiap hari ibu memberikan uang jajan kepad anaknya
b. ayah berpesan kepada ibu agar menjaga anak – anak dengan baik
c. larangan buang air kecil sembarangan
d. seorang prajurit berjuang untuk mempertahan kan diri dari serangan musuh
e. syukuran tujuh bulan selalu dilaksanakan oleh masyarakat tertentu bagi wanita
yang mengandung anak pertama
10. Aturan untuk mencapai keseimbangan social dalam masyarakat disebut ….
a. Nilai d. norma hukum
b. Tata kelakuan e. norma kebiasaan
c. Adat istiadat
11. Cara berpakaian anak muda zaman dulu berbeda dengan anak muda zaman
sekarang hal ini menunjukan adanya perbedaan …
a. Tata kelakuan d. Tata nilai
b. Tata karma e. tata buadaya
c. tata busana
12. Nilai adalah gambaran mengenai apa yang dinginkan, pantas, berharga, dan
memengaruhi perilaku social orang – orang yang memiliki nilai tersebut adalah
pengertian nilai menurut . . .
a. Robert M.Z Lawang d. Kimball Young
b. Woods e. B. Simanjuntak
c. Soerdjono Soekanto
13. Nilai sebagai konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap
baik dan buruk merupakan pengertian nilai menurut . . .
a. Woods d. Soerdjono Soekanto
b. Kluckhon e. B. Simanjuntak
c. Kimball Young
14. Di bawah ini adalah klasifikasi nilai, manakah klasifikasi nilai menurut Prof.
Notonegoro . . .
a. Nilai vital, rohani, keindahan d. Nilai material, vital, rohani
b. Nilai material, religious, moral e. Nilai rohani, moral, material
c. Nilai material, moral, religious
15. Di bawah ini manakah klasifikasi menurut Clyde Kluckhohn …
a. Nilai hakikat hidup manusia, hakikat rohani manusia dengan tuhan, hakikat
manusia dengan waktu
b. Nilai hakikat hidup manusia, hakikat manusia dengan sesamanya, nilai moral
c. Nilai hakikat hidup manusia, hakikat karya manusia, hakikat hubungan
manusia dengan alam
d. Nilai hakikat rohani manusia, nilai vital, nilai empiris
e. Nilai empiris, nilai logika, nilai religious
16. Nilai social diklasifikasikan berdasarkan ciri – cirinya adalah . . .
a. Nilai vital, rohani
b. Nilai religious, empiris
c. Nilai yang mendarah daging, dominan
d. Nilai moral, keindahan
e. Nilai keindahan, kebenaran
KUNCI JAWABAN 1. B 6. D 11. C 16. C
2. D 7. A 12. A
3. B 8. D 13. D
4. A 9. C 14. D
5. C 10. C 15. C
Lampiran 3.4
Soal Pretes dan Postes siklus II
Nama :
Kelas :
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Norma adalah ....
a. sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat
b. proses belajar nilai
c. aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat
d. upaya pengendalian sosial dalam masyarakat
e. perilaku yang tidak sesuai dengan aturan
2. Norma cara (usage), Kebiasaan (folkways), dan Tata Kelakuan (mores), merupakan
klasifikasi norma social berdasarkan . . .
a. Sifat resmi d. Keadaan masyarakat
b. Aspek – aspeknya e. Perubahan sosial masyarakat
c. Tingkatan daya ikat
3. Yang termasuk kedalam norma berdasarkan aspek – aspeknya adalah . . .
a. Norma Adat istiadat d. Norma nonformal
b. Norma Tata kelakuan e. Norma hukum
c. Norma agama
4. Aturan tidak tertulis yang dianut oleh masyarakat dan memiliki sanksi bagi siapa
saja yang melanggar adalah . . .
a. Norma hukum d. Norma kebiasaan
b. Norma kesusilaan e. Adat istiadat
c. Tata kelakuan
5. Si A makan dengan mengeluarkan bunyi padahal ia berada pada lingkungan yang
bila makan tidak mengeluarkan bunyi. Maka, si A akan memperoleh sanksi ....
a. dihukum dengan keras d. dicap aneh
b. dianggap tidak sopan e. diusir dari lingkungan tersebut
c. dianggap berperilaku jahat
6. Menunaikan zakat merupakan penerapan norma ....
a. agama d. kebiasaan
b. hukum e. kesopanan
c. kesopanan
7. Salah satu fungsi norma dalam masyarakat adalah ....
a. alat pengawas dengan daya tekan tertentu
b. alat solidaritas dalam masyarakat
c. pedoman yang mengatur kehidupan masyarakat
d. petunjuk arah cara berpikir
e. penjaga stabilitas budaya kelompok masyarakat
8. Berikut ini adalah ciri – ciri norma social, kecuali . . .
a. Tidak berubah
b. Hasil kesepakatan bersama
c. Ditaati bersama
d. Pelanggar norma mendapatkan sanksi
e. Umumnya tidak tertulis
9. Kehidupan yang teratur dan pantas bagi setiap manusia tidak sama sehingga
diperlukan patokan – patokan berupa . . .
a. Sopan santun d. Ketertiban dan ketentraman
b. Keadilan dan cinta kasih e. Peraturan dan undang – undang
c. Kaidah – kaidah
10. Yang benar mengenai tingkatan norma adalah....
a. Cara, kebiasaan, tata kelakuan, hukum, adat
b. Kebiasaan, cara, adat,hukum, tata kelakuan
c. Cara, kebiasaan, tata kelakuan, adat, hukum
d. Cara, tata kelakuan, kebiasaan, adat, hukum
e. Cara, kebiasaan, adat,hukum, tata kelakuan
11. Tindak perampokan merupakan pelanggaran norma ....
a. Cara d. kebiasaan
b. Adat e. Hukum
c. kesopanan
12. Norma yang bersifat mengikat dan memaksa disebut norma....
a. Norma agama d. Norma kesopanan
b. Norma kesusilaan e. Norma hukum
c. Norma kebiasaan
13. Norma yang bersifat mutlak dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluk, disebut
norma....
a. Norma kesopanan d. Norma agama
b. Norma kesusilaan e. Norma hokum
c. Norma kebiasaan
14. Alasan nilai dan norma sosial tidak bersifat kekal adalah ....
a. perkembangan pola pikir manusia
b. perkembangan kehidupan manusia
c. perubahan struktur pemerintahan
d. perkembangan kebutuhan manusia
e. perubahan mendasar yang lambat
15. . Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal – hal yang
menyangkut . . .
a. sesuatu yang dianggap baik dan benar
b. sesuatu aturan yang mutlak
c. cara bertingkahlaku yang wajar
d. aturan tentang perilaku yang diulang – ulang
e. peraturan yang memaksa
16. Siswi SMA dilarang mengenakan pakaian seragam yang ketat dan rok harus
menutupi lutut. Hal ini termasuk dalam salah satu jenis norma . . .
a. agama d. . kesusilaan
b. kebiasaan e. kesopanan
c. hukum
KUNCI JAWABAN
1. C 6. A 11. E 16. E
2. C 7. C 12. E
3. C 8. A 13. D
4. E 9. E 14. A
5. B 10. C 15. C
Lampiran 4.1
Hasil Belajar Ranah Kognitif
Siswa Pada Siklus I
No Nama Siswa Siklus I
N-Gain I Keterangan
Pretes Postes
1 ABDUL MURKO 45 75 0.55 Sedang
2 AHMAD FAUZAN 40 75 0.58 Sedang
3 AHMAD ZAKI 50 80 0.6 Sedang
4 ANDI SUMADI 25 60 0.47 Sedang
5 DEDE HERIANSYAH 30 75 0.64 Sedang
6 DENIH PELIYANA 40 85 0.75 Tinggi
7 DEVI LARASTIKA 50 85 0.70 Sedang
8 DIKI NURAHMAN 30 65 0.50 Sedang
9 HESTI RAMADHANTI 50 70 0.40 Sedang
10 ILHAM MAULANA 45 65 0.36 Sedang
11 M. SARIPUDIN 55 75 0.44 Sedang
12 MULYA NENGSIH 45 60 0.27 Rendah
13 NOVIYANTI 45 85 0.72 Tinggi
14 NUR SAFITRI 40 75 0.58 Sedang
15 RIKI HERMAWAN 35 75 0.62 Sedang
16 RIZKA AKBARI 35 75 0.62 Sedang
17 RIZKI AGUSTIN RHB 35 80 0.76 Tinggi
18 ROYADILIANSYAH 35 65 0.46 Sedang
19 SITI NURAENI 40 65 0.33 Sedang
20 SUMARDI 35 80 0.77 Tinggi
Nilai Terendah 25 60 0,27
Nilai Tertinggi 55 85 0,77
Total 805 1470 11.12
Rata-rata 40.25 73.50 0.55 Sedang
Lampiran 4.1
Hasil Belajar Ranah Kognitif
Siklus II
No Nama Siswa Siklus I
N-Gain I Keterangan
Pretes Postes
1 ABDUL MURKO 75 95 0.8 Tinggi
2 AHMAD FAUZAN 65 95 0.86 Tinggi
3 AHMAD ZAKI 80 95 0.75 Tinggi
4 ANDI SUMADI 65 75 0.29 Rendah
5 DEDE HERIANSYAH 60 95 0.87 Tinggi
6 DENIH PELIYANA 60 85 0.62 Sedang
7 DEVI LARASTIKA 75 90 0.6 Sedang
8 DIKI NURAHMAN 65 90 0.83 Tinggi
9 HESTI RAMADHANTI 70 95 0.83 Tinggi
10 ILHAM MAULANA 65 90 0.71 Tinggi
11 M. SARIPUDIN 50 80 0.6 Sedang
12 MULYA NENGSIH 55 85 0.67 Sedang
13 NOVIYANTI 50 90 0.8 Tinggi
14 NUR SAFITRI 60 85 0.62 Sedang
15 RIKI HERMAWAN 50 90 0.8 Tinggi
16 RIZKA AKBARI 55 85 0.67 Sedang
17 RIZKI AGUSTIN RHB 55 90 0.78 Tinggi
18 ROYADILIANSYAH 65 80 0.43 Sedang
19 SITI NURAENI 65 95 0.67 Sedang
20 SUMARDI 60 95 0.87 Tinggi
Nilai Terendah 50 75 0.29
Nilai Tertinggi 80 95 0,87
Total 1245 1780 14.07
Rata-rata 62.25 89,00 0.70 Sedang
Lampiran 5.1
Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru
Sebelum Penelitian
Waktu : Februari 2014
Tempat : Ruang Guru MA Nurul Falah
Bentuk Wawancara : Bebas
Pertanyaan !
1. Sudah berapa lama bapak mengajar sosiologi di sekolah ini?
2. Bapak mengajar dikelas berapa?
3. Persiapan apa saja yang bapak lakukan sebelum mengajar?
4. Berapakah nilai kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran sosiologi?
5. Bagaimana hasil belajar sosiologi siswa yang bapak ajar?
6. Bagaimanakah cara bapak memberikan motivasi kepada siswa?
7. Bagaimanakah cara bapak mengatasi masalah yang muncul dalam kegiatan
belajar di kelas?
8. Bagaimanakah semangat belajar siswa pada pelajaran sosiologi?
9. Media pembelajaran apa saja yang bapak sering gunakan pada pembelajaran
sosiologi?
10. Apakah bapak tahu media pembelajaran Flipchart?
11. Bagaimana pendapat bapak jika pembelajaran sosiologi menggunakan media
Flipchart?
Jawaban dari wawancara dengan guru sebelum penelitian
1. Kurang lebih 3 tahun
2. Saya mengajar sosiologi kelas X (Sepuluh), XI (Sebelas) dan XII (Dua belas)
3. Sebelum mengajar saya menyiapkan RPP dan hal – hal lain yang dibutuhkan
dalam proses belajar
4. KKM untuk mata pelajaran sosiologi adalah 75
5. Dari hasil ulangan kelas X belum cukup memuaskan karena masih banyak
nilainya yang di bawah KKM, sedangkan untuk kelas XI dan XII hasil nya
cukup memuaskan
6. Biasanya saya memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada siswa mengenai
materi yang akan dibahas sebelum belajar dimulai. Terkadang saya memberikan
beberapa games kepada siswa sebelum pelajaran dimulai.
7. Biasanya saya memberikan tugas dan pembelajaran tambahan diluar jam
pelajaran
8. Kelas X kurang kurang antusias untuk pelajaran sosiologi, sedangakan untuk
kelas XI dan XII terlihat lebih semangat dalam belajar.
9. Metode yang sering saya gunakan dalam pembelajaran sosiologi adalah media
slide power point, media gambar.
10. Kalau media gambar sering tapi kalau flipchart belum tau
11. Kayanya media nya menarik, ada variasi dengan menggunakan gambar
Lampiran 5.2
Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru
Setelah Penelitian
Waktu : Februari 2014
Tempat : Ruang Guru MA Nurul Falah
Bentuk Wawancara : Bebas
Pertanyaan !
1. Bagaimana pendapat bapak mengenai media Flipchart?
2. Apakah media tersebut dapat digunakan untuk mata pelajaran Sosiologi?
3. Apakah ada kemungkinan bapak menggunakan media Flipchart?
4. Menurut bapak, adakah kelemahan dan kelebihan mdia Flipchart?
5. Menurut bapak, apa yang membedakan antara media flipchart dengan media
pembelajaran lain?
6. Saran – saran apa yang dapat bapak berikan dalam pembelajaran menggunkan
media Flipchart?
Jawaban dari wawancara dengan guru setelah penelitian
1. Media tersebut cukup menarik, variasi dari penggunaan media gambar. Siswa
diajak mengamati gambar – gambar yang ada dan menganalisis hubungan antar
gambar yang satu dengan gambar lainnya.
2. Ya, media tersebut dapat digunakan untuk pelajaran sosiologi.
3. Ada, jikalau memang sesuai dengan materi pelajaran
4. Kelemahannya adalah kurang terlihat oleh siswa yang duduk dibelakang.
5. Perbedaannya mungkin tidak terlalu banyak, hanya variasi dengan gambar
dibalik saja
6. Untuk kedepannya, ukuran gambar yang disediakan agak sedikit lebih besar agar
terlihat jelas.
Lampiran 5.3
Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa
Sebelum Penelitian
Waktu : Februari 2014
Tempat : MA Nurul Falah
Bentuk Wawancara : Bebas
Pertanyaan !
1. Bagaimana menurut pendapat kamu tentang pembelajaran Sosiologi ?
2. Apakah kamu senang dengan pembelajaran Sosiologi di kelas ?
3. Bagaimana hasil nilai Sosiologi kamu ?
4. Apakah kamu puas dengan nilai Sosiologi yang diperoleh?
5. Bagaimana menurut kamu tentang cara menjelaskan guru Sosiologi di
kelas ?
6. Apakah kamu dapat memahami materi Sosiologi yang dijelaskan?
7. Apa hambatan yang kamu hadapi pada saat pembelajaran Sosiologi ?
8. Apa metode yang digunakan guru Sosiologi di kelas ?
Jawaban dari wawancara dengan siswa setelah penelitian
1. Biasa saja
2. Iya
3. Lumayan baik
4. Tidak
5. Biasa, Cuma ceramah
6. Iya
7. Kadang suka blank
8. diskusi
Lampiran 5.4
Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa
Setelah Penelitian
Waktu : Februari 2014
Tempat : MA Nurul Falah
Bentuk Wawancara : Bebas
Pertanyaan !
1. Bagaimana pendapatmu mengenai media pembelajaran yang digunakan tadi?
2. Apakah kamu menyukai pembelajaran sosiologi menggunakan media flipchart?
3. Adakah kesulitan yang kamu temukan pada pembelajaran dengan media
tersebut?
4. Apakah hasil belajar kamu meningkat setelah belajar dengan menggunakan
media tersebut?
5. Apakah media ini membuat kamu semangat belajar?
6. Menurut kamu apa kekurangan dan kelebihan media tersebut?
7. Apakah kamu memiliki saran untuk penggunaan metode tersebut dalam
pembelajaran sosiologi?
Jawaban dari wawancara dengan siswa setelah penelitian
1. Sangat menarik, karena selama ini belajarnya hanya guru menjelaskan (ceramah)
2. Ya sangat suka
3. Tidak ada, yang penting kita memperhatikan penjelasan dan gambar yang
diberikan
4. Ya hasil belajar saya meningkat
5. Media ini membuat saya senang dan focus dalam belajar
6. Kekurangannya, gambarnya terlalu kecil, kelebihannya lebih jelas tentang
contoh materi yang diberikan.
7. Media ini digunakan dalam setiap pertemuan dan gambarnya lebih besar.
Lampiran 6.1
Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar
1. Penjelasan materi pelajaran dengan menggunakan media Flipchart
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skripsi
Pembimbing
Uji Referensi
Abdul Faiz
1080150002s
Pendidikan IPS/Sosiologi
Penggunaan Media Pembelajaran Flipchart Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi di MA Nurul
Falah Pagedangan
: Dr. lwan Purwanto, M.Pd
No Nama Buku dan HalamanParaf Dosen
Pembimbing
BAB I1 Kunandar. Guru P r ofe s i ona l, Imp I e me nt as i Kur i kul m
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam
Sertifikat Guru. {Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007) h. v
.h-/
2. Wina Sanjay a, Strate gi P embelaj aran Be rorientasi
Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006),h.2
J. Wina Sanjay a, Strate gi P embelaj aran Berorientas iStandar Proses Pendidikan, hal, 3 ry
BAB II4. SyaifulBahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar
mengajar, ( Jakarta: Rineka Cipta,200), cet-3 hal. 120?^,,
5. M Basyarudin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran,
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet ke-l hal 1 I
6. Oemar Hamalik" perenc anaan Pengaj aran Berdasarkan u
Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT. Bumi Aksara2005)cet,
ke-4,hal202
7. M Basyarudin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran ,
hal4 / ry8. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: GP
Press,2008), hal 844
9. Sayaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Srategi Belajar
Me ngaj ar,(Jakarta:PT.Rineka C ipta, 2006 )cet ke-3 Hal,
124
10. Oemar Hamalik, Perencanaan Pengaiaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), cet
ke-4 hal.202
{z-/11 H. Hamzah, Hj. Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi
dan informasi Pe,mbelajaran,(Jakarta:PT. Bumi
Aksara)Hal, 123
12. M Basyarudin, Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran
hal.29
13. Azhar Arsyad, mediapembelajaran, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada,2005), hal. 3 r14. Arif S. Sadiman, dkk Media Pendidikan, (Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada,2009) hal 28u
i5. Nitah, Wiryawan, et.al, Strategi Blejar Mengajar, (Jakarta)
'sitas Terbuka,l994), hal 6 "d16. Benny Agus Pribadi dan Dewi Padmo Putr\, Ragam Media
Dalam Pembelaiaranr(Iakarta: Universitas
Terbuka,200l )cet ke- lhal 14
17. htto.,l/ellyarfryanlblogsoolcomlZU13l05lmedia-
pe mb e I aj aran.html, tgl 25 september 20 I 3.Z
18. Media Flip Chart, oleh Suyatno.
thup://garduguru. blogspot.com/2008/03/media-fl ip- 4
d
chart.html, 25 september 2013
19. Arief Sadiman, M,Sc(dkk), Me dia P endidikan,, hal 37 q20. Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran,
(Jakarta: Ciputat Pers, 2003), halu
21. Azhar Arsyad, media pembelajaran, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada,2007), hal. I
22. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: dengan pendekatan
baru, cet.L5 (Bandung:Remaja Rosdakarya,2O10), hal. 88.r
23. Pupuh Fathurahman dan Sobri Sutikno, Strategi Belajar
Mengajar, (Bandung: PT. RefikaAditama, 2007),hal. 5t4t/
24. Pupuh Fathurrahman dan Sobri Sutikno, Strategi Belajar
Mengajar, (Bandung: PT. RefikaAditama, 2007), hal.144i/
25. Ngalim Purwanto, ps ikologi P endidikan (Bandung:
Remaja Rosdakarya,20O3) hal 84u
26. Al i suf Sabri, P s i ko I o gi P e nd i d i kan b e r da s arkan
Kurikulum Nasional llmu Fakultas Tarbiyah. (Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya,2 007), hal.72fu//
11 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakafta: PT
Bumi Aksara, 2003), cet.Ke-1, hal. 34 /"J28. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelaiaran,
(Jakarta: Rineka Cipta. 2009). hal.42
29. Alisuf Sabri, "Psikologi Pendidikan Berdasctrkan
Kurikulum NasionaP' (Jakarta: Pedoman llmu Jaya,20l0),
cet ke-4, ha1.55
30, Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,(Jakarta:PT,Grafindo
Persada,2004), cet,3,hal.65
31. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengalar,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hal 22
32. W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media
Abdi, 2007) Cet ke-10, hal I I l- I l7--?"/
.4//
,4/
JJ. Ahmad Solyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama,
Ev a I uas i P e mbe I aj ar an IP A b e rb as i s Ko mpe te nsi,
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006)hal 18-19
34. Dr Dimyati dan Drs.Mudjiono, Belajar dan
P e mb e I aj ar an,(l akarta: Ri neka C i pta, 2 009 ), cet, ke empat
hal. 13
,.1A./
35. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Pro,ses Belajar Mengajar,
cet.l 4, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2009), h.22//a/
36. Nana Syaodih Sukmadi nat4 landas an P s i kologi Pro ses
P e ndi di kan, (B andung: Remaj a Rosdakarya,2007),hal. I 02r/,/
)t. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Cet ke-
7,ha1.57 T38. Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (
Jakarta: Rineka Cipta, 199 l), hal I 3 I - I 37
39. Dr Dimyati dan Drs.Mudjiono, Belajar dan
P e m b e I aj ar an,{J akarta; PT.A sdi Mahasaty a,2002 ) hal, 1 9 0F
40. Aminuddin Rasyad, Teori Belcjar dan Pembelajaran
(Jakarta:Uhamka Press)cet. Ke 4. h. 103av
41. Zikri Neni lska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri
Dan Lingkungan,h.39
42. Martinis Yamin, Serti-fikasi Profesi Keguruan di
Indonesia,(Jakarta: Gaung Persada Pers. 2006)cet-ke 2, h.
128
ry43. Badrotin, Efektivitas Penggunaan Media Flip Chart Dan
Handout Secara Terpadu Dalam Pemhelajaran Bangun
Ruang Sisi Lengkung ( BRSL) dikelas B SMPN 5 Ciputat,
(Jakarta: Skripsi UIN Syari f Hidayatullah,20O7)hal 60
44. Fitri Handayani, Peningkntan Motiyasi Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS melalui Media Gambar di
SMP 20 MEI RAUDLAUSSA'ADAH,(Jakarta: Skripsi UIN
4r'
Syarif Hidayatullah,20 I 1)hal 93
45. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar,
(Bandung: Rosda, 2009), cet. 14,h.49
BAB tII46. Kunandar, Langkah mudah penelitian tindakan kelas
sebagai pengembanganprofesi guru, (Jakarta: PT. Raja
Grafi ndo Persada,2OO 8), hal.4 4 -45d
47. Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta :
Kencana,20l0) ,hal.24a1../
48. Wijaya Kusuma, & Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian
Tindakan Kelas, (Jakarta : PT Permata Puri Media, 2010),
cet. 2, hal. 8
49. Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (
Teori dan Praktik), ( Jakarta : Prestasi Pustaka, 20ll ),
hal. 13
50. Prof.Dr.Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian
Tindakan Kelas, ( Bandung : Remaja Rosdakarya,2A06 ),
hal. 13
51. Trianto, Pctnduan Lengkap Penelitian Tindakiln Kelas (
Teori dan Praktik J, ( Jakarta : Prestasi Pustaka, 2011 ),
hal.37
52. Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (
Teori dan Praktik ), ( Jakarta : Prestasi Pustaka,20l I ),hal. 37
r'l53. Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas(
Teori dan Praktik), ( Jakarta : Prestasi Pustaka, 20ll ),
hal. 30
54. Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas,
(Jakarta : Bumi Aksara,2008), hlm.16-20
55. Kunandar, Langkah mudah penelrtian tindakan kelas <
sebagai pengembangan profesi guru,hal 157
56. Wijaya Kusuma dan Dedi Witagama, Mengenal
Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Indeks, 2010),
Ed.Ke 2.h.75-764/v
57. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2007),h1m.69-70 458. Suharsi m i Arikunto, Pro s e dur P e ne I it i an Suat u
Pendekatan Prakrik, ( Jakarta : PT Rineka Cipt4 2006), h.
168
459. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2006) edisi revisi, h. 79rl/
60. Suharsimi Arikunto, ibid., h. 100 4A/6r. Ahmad Sofyan, dtk., Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006) h. 103
/?/v
62. Ahmad Sofuan, dkk , ibid, h.213 ar{63. Suharismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksaru,2006) edisi revisi,. h.218.lJ
64. Lilis Komariah, Minat Belajar Sosiologi Siswa Dalam
Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Student Team
Achievment Division (STAD) Kelas XI Di MA
P e m b angunan UIN Jakarta, (l akarta : UIN Jakart a, 207 7 ),
h.57
4r/
Tentang Penulis
Nama lengkap Abdul Faiz biasa dipanggil Faiz
lahir di Tangerang tepatnya 11 Juli 1989, anak dari ayah
H. Madhasan dan ibu Hj. Ojah, anak keempat dari 4
bersaudara, Kakak kakak ku tersayang beserta saudara-
saudara dan teman-teman adalah sumber motivasi
terbesar bagi penulis, mereka semua adalah orang-orang
yang berjasa selama ini banyak memberikan dorongan
baik materil maupun nonmateril.
Penulis mengeyam pendidikan diantaranya, di SD Negeri
Pagedangan I tahun 1996-2002, SMP Islam Nurul Falah tahun
2002-2005, SMA Negeri 1 Legok 2005-2008, dan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (2008-2015) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Sosiologi - Antropologi.
Skripsi yang penulis buat berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran Flip Chart
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di MA Nurul
Falah Pagedangan”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan bimbingan dari
Pembimbing Bapak Dr. Iwan Purwanto M.Pd atas doa, dukungan orang tua penulis, keluarga
besar dan teman-teman penulis. Skripsi ini penulis dedikasikan untuk orang tua tercinta.
YAYASAN PONDOK PESANTREN BANI SHOTEHMADRASAH ALIYAH (MA) NURUL FALI\H
Kp. Cicayur I |L. Raya Pagedangan Ds/Kec. PagedanganKab. TANGERANG-I5314
Nama
Tempat, Tanggal Lahir
NIM
Fakultas
Program Studi
Semester
Tahun Akademik
Alamat
SURATKE TERANGANNO. 08.09/368/\{ANF/SK. I l)(Jyz0t3
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Madrasah MA Nurul Falah Pagedangan,
dengan ini menerangkan bahwa:
Abdul Faiz
Tangerang, 11 Juli 1989
108015000025
Imu Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan IPS
IX (Sembilan)
2012-2013
Jl. Raya Pagedangan, Gg H.Bahrul RT. 01/01 Ds.
Pagedangan Kec. Pagedangan Kab. Tangerang
Nama tersebut di atas telah mengadakan riset / penelitian di MA Nurul Falah
Pagedangan dari tanggal25 Agustus 2A13 sld 20 Desember 2013. Deagan judul skripsi
"Penggunaan Media Pembelajaran Flip Chart Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di MA Nurul Falah Pagedangan".
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk dipergunakan dengan sebagaimana
mestinya.
Tangerang, 20 Desember 2013
Kepala lvladrasah
Muslimah, S.Pd.I, M.Pd
-171* ";llul','