penggunaan media iklan televisi (aqua versi ntt)...

102
PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS VII SMP PGRI 2 CIPUTAT TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Ainnur Ulum Sugiarto 108013000079 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: dangtu

Post on 28-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT)

UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS

CERPEN SISWA KELAS VII SMP PGRI 2

CIPUTAT TANGERANG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Ainnur Ulum Sugiarto

108013000079

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat
Page 3: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat
Page 4: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat
Page 5: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

i

A B S T R A K

AINNUR ULUM SUGIARTO, 108013000079: Penggunaan Media Iklan Televisi (Aqua versi NTT) Untuk Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII SMP PGRI 2 Ciputat, Tangerang Selatan Tahun

Pelajaran 2014/2015. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015. Dengan adanya iklan televisi aqua versi NTT yang memiliki alur

serta tokoh di dalamnya bisa memungkinkan hal itu bisa dijadikan alat

atau media untuk merangsan keinginan menulis cerpen. Inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui

Peningkatan kemampuan menulis cerpen dengan penggunaan media iklan televisi (Aqua Versi NTT).

Tujuan penelitian ini yaitu untuk membentuk dan meningkatkan

kemampuan menulis cerpen agar terbentuk budaya menulis di masyarakat dengan harapan agar dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen.

Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2015. di SMP PGRI 2 CIPUTAT Jln. Cendrawasih KM. 4 Jurang Mangu, Ciputat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-3 SMP PGRI 2 Ciputat, Tangrang

selatan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen

dapat ditingkatkan dengan menggunakan media iklan televisi terutama iklan (Aqua versi NTT). Berdasarkan hasil analisis terdapat 6 siswa yang masih di bawah KKM (70), dengan persentase yang dihitung dengan

rumus sebagai berikut: N

=20% dari 30 siswa yang

mendapatkan nilai di bawah KKM. Sedangkan untuk siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (70) sebanyak 24 siswa, dengan

persentase yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: N

=80%dari 30 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Dari urain di atas bisa dikatakan kalau hipotesis diterima serta penelitian ini berhasil meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa SMP PGRI 2 Ciputat,

Tangerang Selatan.

Page 6: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

ii

A B S T R A C T

AINNUR ULUM SUGIARTO, 108013000079: Using Ad Media

Television (Aqua version NTT) Improved Ability To Write Short Story Seventh

Grade Students of SMP PGRI 2 ciputat academic year 2014/2015. Education

Department of Indonesian Language and Literature, Faculty of Science and

Teaching Tarbiyah, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, in

2015.

With the television advertising aqua NTT version that has a groove and

the characters in it could allow it to be used as a tool or medium to merangsan

desire to write short stories. This is what makes the writer interested in conducting

research to determine Increased ability to write short stories with the use of

television advertising media (Aqua Version NTT).

The purpose of this study is to establish and improve the ability to write

short stories in order to form culture of writing in the hope that people can

improve the ability to write short stories. The research was conducted in February

2015. The SMP PGRI 2 CIPUTAT Jln. Cendrawasih KM. 4 Canyons Mangu,

Ciputat. The subjects were students of class VII-3 SMP PGRI 2 Ciputat, Tangrang

south.

The study concluded that the ability to write short stories can be enhanced

by using advertising media, especially television advertising (Aqua version NTT).

Based on the analysis, there are 6 students still under KKM (70), with a

percentage calculated by the following formula: N = 6/30 X100% = 20% of the 30

students who scored below the KKM. As for students who scored in the top KKM

(70) were 24 students, the percentage is calculated with the following formula: N

= 24/30 X100% = 80% of the 30 students who scored in the top of the KKM. Of

urain above could be said that this research hypothesis is accepted and

successfully improve students' ability to write short stories SMP PGRI 2 Ciputat,

Tangrang south.

Page 7: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, skripsi yang berjudul Penggunaan Media Iklan Televisi (Aqua

versi NTT) Untuk Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII SMP PGRI 2

Ciputat, Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015 ini dapat terselesaikan dengan

baik. Shalawat dan salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada junjunan kita

Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya yang setia hingga akhir

zaman.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari dorongan orang-orang terdekat

dengan penulis. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. selaku dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Makyun Subuki, M.Hum. selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan dosen

pembimbing skripsi yang selalu meluangkan waktunya hanya demi

memberikan arahan dan motivasi kepada penulis agar segera

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Dr. Elvi Susanti, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang baik

hati dan selalu memberikan dorongan kepada penulis agar segera

menyelesaikan studi S1.

4. Segenap dosen PBSI, terutama Dra. Mahmudah Fitriyah ZA., M.Pd.,

Rosida Erowati, M.Hum. dan Novi Diah Haryanti, M.Hum. yang

selalu memberi motifasi untuk segera keluar dari UIN (LULUS). Satu

lagi untuk para penghuni SanyoBoys (A Isol dan Bang Ipung) yang

suka “marah-marah” sambil nunjuk dan matanya melotot serta

nyebutin nama lengkap, selengkap-lengkapnya. Tidak lupa juga untuk

dosen PBSI lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

namun tidak mengurangi rasa hormat penulis kepadanya.

Page 8: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

iv

5. Ika Hartika, S.Pd. selaku kepala sekolah di SMP PGRI 2 Ciputat, di

mana di sana penulis mengabdikan diri, mengembangkan ilmu, dan

mendedikasikan tenaga dan pikiran penulis untuk pendidikan.

6. Diah Lestari, S.Sos. dan Edi Kurniawan, S.Pd. selaku wakil kepala

SMP PGRI 2 Ciputat yang selalu mendukung penulis untuk segera

sarjana.

7. Teman-teman seprofesi di SMP PGRI 2 Ciputat yang senantiasa

mengingatkan penulis agar menyelesaikan studi ini, terutama Capten

Endika yang ngakunya maco dan gila sama pramuka.

8. Teman-teman PBSI angkatan 2008, terutama tim odong-odong

(Junaedi Abdullah, C.S.Pd., Abdul Kudus Putra Fajar, S.Pd., Q. Fathan

Alfatih, S.Pd., dan Rio Noviza, S.Pd.), juga Rusfi, S.Pd., dan Aang

Arwani Aminuloh, serta lainnya yang penulis banggakan.

9. Ibunda tercinta Karsi dan ayahanda Sutikno yang selalu memberikan

semangat, doa, dan dukungannya kepada penulis. Tidak lupa juga

penulis sampaikan rasa bangga kepada yunda Siti Ernawati beserta kak

Khoirul Anam, juga yunda Sri Zumaroni berserta kak Sukoto, serta

yunda Suntiani dan mas Eko yang tidak henti-hentinya mendorong

penulis untuk segera menyelesaikan studi ini. Juga kepada adinda

Susilowati Indah yang menjadi motivasi penulis untuk selalu

memberikan yang terbaik.

Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada

penulis, baik berupa materiil maupun moril, dapat balasan yang berlipat dari Allah

SWT.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Namun demikian, penulis berharap skripsi ini bermanfaat adanya.

Jakarta, 26 Juni 2015

Penulis

Page 9: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASAH

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

C. Batasan Masalah................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

E. Tujuan penelitian .................................................................................. 6

F. Manfaat penelitian ................................................................................ 6

BAB II ACUAN TEORETIS ...................................................................... 5

A. Pengertian Menulis............................................................................... 8

B. Pengertian Kemampuan ....................................................................... 19

C. Pengertian Cerpen ................................................................................ 20

D. Pengertian Iklan.................................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 32

B. Metodologi Penelitian .......................................................................... 32

Page 10: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

vi

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 33

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .......................................... 33

E. Tahap Interferensi Tindakan ................................................................ 34

F. Instrumen Analisis................................................................................ 35

G. Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 36

H. Teknik Penyajian Data ......................................................................... 36

I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 38

A. Gambaran Umum SMP PGRI 2 Ciputat .............................................. 38

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian............................................................ 47

C. Analisis Data ........................................................................................ 49

D. Data Hasil Menulis Cerpen ................................................................. 64

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 66

A. Simpulan............................................................................................... 66

B. Saran ..................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 11: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus 1

Lampiran 2 RPP Siklus 2

Lampiran 3 Cerpen Siswa 1

Lampiran 4 Cerpen Siswa 2

Lampiran 5 Cerpen Siswa 3

Lampiran 6 Cerpen Siswa 4

Lampiran 7 Cerpen Siswa 5

Lampiran 8 Cerpen Siswa 6

Lampiran 9 Cerpen Siswa 7

Lampiran 10 Cerpen Siswa 8

Lampiran 11 Foto Kegiatan

Page 12: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa secara umum dapat diartikan sebagai suatu alat komunikasi

yang disampaikan seseorang ke pada orang lain agar bisa mengetahui apa

yang menjadi maksud dan tujuannya. Bahasa merupakan sebuah budaya

milik suatu bangsa untuk mempersatukan antar manusia yang ada di

dalamnya.

Kridalaksana mengartikan bahasa sebagai sebuah sistem lambang

bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat

untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dalam

bahasa terdapat empat keterampilan dasar di dalamnya, dan keterampilan itu

adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis keempat keterampilan

tersebut sangatlah berkaitan, saling menunjang, dan saling mendukung.1

Menulis membutuhkan sebuah keterampilan yang mendalam tentang

cara mengolah gagasan yang ada di dalam pikiran menjadi sebuah tulisan

tangan, kita jarang mendengar atau bahkan tak pernah ada orang tua yang

menyuruh anaknya untuk menulis? Ayo menulis! Pernahkah Anda

mendengarnya? Jangankan anak-anak, orang dewasa pun pasti akan kesulitan

untuk diberi perintah seperti itu. Bila semua orang bisa menulis, tentu negeri

ini akan penuh dengan karya sastra.

1HarimurtiKridalaksana. Kamus linguistic, (Jakarta: GramediaPustakaUtama, 2001) h. 21

Page 13: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

2

Menulis itu penting, menulis bahkan sangat erat kaitannya dengan

peradaban. Seseorang dapat berpikir dan menuangkan pikiran itu ke dalam

sebuah tulisan serta bagaimana ia menuliskan gagasan tersebut, dapat kita

ketahui seperti apa cara berpikir dan bersikapnya. Ada dua jenis karangan

yang dapat dibaca dan dituliskan, yang pertama adalah karangan fiksi dan

yang kedua adalah karangan nonfiksi, untuk memahami karangan fiksi

diperlukan pemahaman yang cukup mendalam, karena dalam karangan fiksi

terdapat berbagai macam unsur yang harus dipahami secara bersamaan untuk

menghasilkan penafsiran yang hampir sama dengan pengarang. Pemahaman

karangan fiksi tidak akan sama karena karangan ini memiliki sifat penafsiran

ganda terhadap pandangan setiap orang yang membacanya, karena sifat

karangan fiksi yang memiliki penafsiran ganda. Salah satu karangan fiksi itu

adalah cerpen.

Setiap orang pasti bisa menulis, karena menulis itu sebenarnya tidak

terlalu sulit. Aswendo Atmowiloto pernah mengatakan bahwa “menulis itu

gampang” Andreas Harefa menegaskan bahwa menulis adalah keterampilan

tingkat sekolah dasar. Adam Malik contohnya, tokoh yang pernah menjadi

Wapres RI itu, ternyata sekolahnya hanya sampai kelas lima SD, tetapi ia

sangat piawai mengarang. Ini sebuah bukti bahwa untuk bisa menjadi penulis

atau pengarang tidak perlu persyaratan yang rumit. Tidak buta huruf! Itu saja

modal dasarnya. Selanjutnya ada kemauan dan kerja keras itu yang penting.

Ingatlah teori Thomas Alfa Edison yang menyatakan bahwa sukses itu

adalah 1 persen karena bakat dan 99 persen karena kerja keras. Di sini jelas

Page 14: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

3

bahwa untuk menuju tangga kesuksesan, sebenarnya bakat tidak memegang

peranan yang signifikan dan merupakan faktor yang bisa diabaikan.

Keberadaannya sangat kecil dan tdak menentukan. Dari hal tersebut dapat

kita tarik kesimpulan bahwa sesungguhnya kerja keras adalah modal terbesar

untuk mencapai sebuah kesuksesan, tidak terkecuali untuk hal kepenulisan,

kita juga perlu kerja keras untuk dapat menjadi seorang penulis yang piawai,

seorang penulis cerpen harus mempunyai keterampilan serta ketekunan untuk

menjadi seorang penulis yang baik.

Menulis sebuah cerpen diperlukan sebuah keterampilan yang cukup

mendalam karena cerpen memiliki berbagai unsur yang harus dipenuhi untuk

menghasilkan karangan yang baik. Menulis cerpen bukan hanya merupakan

keterampilan mengolah kata menjadi sebuah karangan yang yang dapat

dibaca oleh khalayak, melainkan memerlukan imajinasi untuk dapat lebih

menghidupkan isi dari cerpen tersebut, penguatan imajinasi dapat diperoleh

dari berbagai hal dan salah satunya adalah dari iklan yang ada di televisi.

Secara tidak langsung tayangan-tayangan televisi terutama iklan dapat

memberikan dampak kepada penikmatnya, baik itu dampak positif ataupun

negatif. Dampak positif yang kita bisa rasakan adalah, perolehan informasi

yang mudah dari tayangan-tayangan iklan televisi serta kita bisa dengan

mudah memilih sesuatu yang kita butuhkan dari tayangan iklan yang kita

lihat. Dampak negatif iklan yang bisa kita rasakan adalah kita menjadi

semakin konsumtif terhadap apa yang kita lihat dari tayangan televisi,

Page 15: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

4

padahal barang tersebut belum tentu kita butuhkan, karena memang iklan

tersebut mempengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.

Iklan adalah salah satu komponen marketing yang umum dilakukan

oleh perusahaan. Bahkan kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin

produknya sukses di pasar. Tak heran setiap tahun, bahkan tiap launching

produk baru, perusahaan menghabiskan ratusan juta bahkan miliaran rupiah

untuk pengeluaran biaya iklan. Kondisi persaingan yang semakin ketat

membuat biaya ini bertambah tiap tahunnya. Perusahaan berlomba-lomba

membuat iklan untuk membangun posisi yang menguntungkan di pasar.

Tiada hari tanpa iklan. Itulah gambaran saking banyaknya iklan yang

muncul di televisi. Setiap jam, setiapa cara selalu dipenuhi tayangan iklan.

Iklan di televise sekarang sudah memasyarakat, bahkan cenderung membius.

Jika melihat pengaruhnya, dampak iklan itu sendiri bisa positif maupun

negative tergantung siapa audiensnya. Iklan memang dapat mempengaruhi

perilaku konsumen terhadap merek yang diiklankan. Pengaruh iklan pada

perilaku konsumen ini sangat variatif, mulai dari mendorong konsumen untuk

mencari produk yang dimaksud sampai dengan mendorong orang yang

sebelumnya tidak loyal menjadi loyal.

Konsumen iklan bukan hanya kalangan dewasa saja, siswa SMP juga

menjadi konsumen iklan saat melihat tayangan televisi, ketika iklan dapat

kita konfersikan menjadi sebuah hal yang dapat dijadikan media untuk

pembelajaran hal tersebut tentu akan dapat membantu siswa dalam belajar

Page 16: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

5

dan dapat menjadi kasanah media pembelajaran. Saat ini banyak sekali iklan

yang tayang di televisi, salah satunya adalah iklan aqua versi NTT.

Dalam iklan aqua versi NTT ini terdapat banyak hal yang menarik

salah satunya adalah jargon “sekarang sumber air sudekat” serta adanya alur

yang menunjukkan bahwa iklan tersebut dibuat dengan baik dan sangan bisa

mempengaruhi penikmat televisi, dalam menulis sebuah cerpen dibutuhkan

adanya amajinasi tentang suatu hal baik itu hal yang baru ataupun hal yang

telah ada dalam pikiran kita namun belum bisa kita tuangkan dalam tulisan.

Dengan adanya iklan televise aqua versi NTT yang memiliki alur serta tokoh

di dalamnya bisa memungkinkan hal itu bisa dijadikan alat atau media untuk

merangsan keinginan menulis cerpen.

Inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

guna mengetahui Peningkatan kemampuan menulis cerpen dengan

penggunaan media iklan televisi (Aqua Versi NTT).

B. Identifikasi Masalah

1. Pemahaman awal siswa terhadap penulisan cerpen masih rendah.

2. Penggunaan media iklan dapat meningkatkan kemampuan menulis

cerpen.

Page 17: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

6

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut penulis membatasi

masalah ;

a. Pemahaman siswa tentang menulis cerpen di SMP PGRI 2

Ciputat, Tangerang Selatan.

b. Penggunaan media yang dipilih hanya meliputi media iklan

televisi

D. Rumusan Masalah

Setelah dilakukan pembatasan masalah, dalam penelitian ini

masalah dirumuskan menjadi:

a. Bagaimanakah tingkat pemahaman cerpen siswa kelas VII

SMP PGRI 2 Cipuat, Tangerang Selatan.

b. Bagaimanakah meningkatkan kemampuan menulis cerpen

dengan penggunaan media iklan televisi (Aqua versi NTT) di

SMP PGRI 2 Ciputat, Tangerang Selatan.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi siswa agar dapat

meningkatkan kemampuan menulis cerpen, dengan penggunaan media

yang bisa dilihat dengan mudah yaitu iklan televisi terutama iklan aqua

versi NTT.

Page 18: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

7

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secera

teoretis maupun praktis. Untuk lebih jelas mengenai kedua manfaat tersebut

akan dijelaskan berikut ini:

1. Manfaat teoretis

a. Sebagai bahan perbandingan bagi guru untuk pengajaran penulisan

cerpen dengan menggunakan media iklan.

b. Sebagai bahan referensi belajar siswa atau pihak-pihak sekolah yang

membutuhkannya.

2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah

Sebagai khazanah atau pengayaan berbagai media dalam

pembelajaran menulis cerpen.

b. Bagi guru

Sebagai masukan adanya variasi media pembelajaran.

c. Bagi siswa

Adanya variasi pembelajaran yang mengarahkan siswa menjadi lebih

termotifasi terhadap pembelajaran menulis cerpen.

d. Bagi peneliti

Sebagai pengalaman dalam meneliti dan memahami berbagai konsep

tentang variasi media pembelajaran menulis cerpen.

Page 19: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

8

BAB II

ACUAN TEORETIS

A. Menulis

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan

dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak

didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih.

Berdasarkan sifatnya, menulis juga merupakan keterampilan berbahasa yang

produktif dan reseptif.Dalam kegiatan menulis, penulis harus trampil

memanfaatkan grafologi, kosa-kata, struktur kalimat, pengembangan paragraf,

dan logika berbahasa.

Menurut Lado menulis adalah meletakkan simbol grafis yang mewakili

bahasa yang dimengerti orang lain. Jadi, orang lain dapat membacasimbol

grafis itu, jika mengetahui bahwa itu menjadi bagian dari ekspresi

bahasa.1Sementara Rusyana mendefinisikan menulis sebagai kemampuan

menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu

gagasan atau pesan.2

Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan

yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca.3Menulis adalah suatu

proses menyusun, mencatat, dan megkomunikasikan makna dalam tataran

ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan

menggunakan suatu sistem tanda konvesional yang dapat dilihat atau dibaca.

Djago Tarigan mengemukakan bahwa menulis berarti mengekspresikan secara

tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.Sarana mewujudkan

hal itu adalah bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimengerti orang

1 Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Keterampilan Menulis: Bahan Belajar Pendidikan dan

Pelatihan Pasca-Uji Kompetensi Awal bagi Guru Kelas, (Jakarta: Kemendikbud, 2012),

Modul Bahasa Indonesia 3, h. 3. 2 Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan , (Bandung: CV Diponegoro,

1988), h. 191. 3 Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Penerbit

Angkasa, 1986), h. 21.

Page 20: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

9

lain atau pembaca bila dituangkan dalam bahasa yang teratur, sistematis,

sederhana, dan mudah dimengerti.4

Menulis bukan sesuatu yang diperoleh secara spontan, tetapi

memerlukan usaha sadar “menuliskan” kalimat dan mempertimbangkan cara

mengkomunikasikan dan mengaturnya, Semi menyatakan bahwa menulis pada

hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk

lambang bahasa.5

Menurut Gere (1985), menulis dalam arti komunikasi ialah

menyampaikan pengetahuan atau informasi tentang subjek. Menulis berarti

mendukung ide. Byrne (1988) mengatakan bahwa menulis tidak hanya

membuat satu kalimat atau hanya beberapa hal yang tidak berhubungan, tetapi

menghasilkan serangkaian hal yang teratur, yang berhubungan satu dengan

yang lain, dan dalam gaya tertentu. Rangkaian kalimat itu bisa pendek,

mungkin hanya dua atau tiga kalimat, tetapi kalimat itu diletakkan secara

teratur dan berhubungan satu dengan yang lain, dan berbentuk kesatuan yang

masuk akal.6Lebih lanjut Rusyana memberikan batasan bahwa kemampuan

menulis atau mengarang adalah kemampuan menggunakan pola-pola bahasa

dalam tampilan tertulis untuk mengungkapkan gagasan atau pesan.

Kemampuan menulis mencakup berbagai kemampuan, seperti kemampuan

menguasai gagasan yang dikemukakan, kemampuan menggunakan unsur-

unsur bahasa, kemampuan menggunakan gaya, dan kemampuan menggunakan

ejaan serta tanda baca.7

Berdasarkan pengertian yang dipaparkan para ahli dapat kita

simpulkan bahwa menulis merupakan bentuk komunikasi tidak langsung yang

berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi,

struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol-simbol sehingga

dapat dibaca seperti yang diwakili oleh simbol tersebut.

4 Djago Tarigan, Keterampilan Menulis, (Bandung: Penerbit Angkasa, 1984), h. 117.

5M. Atar Semi, Menulis Efektif, (Padang: Angkasa Raya, 2003), h. 8.

6 Pendapat Gere dan Byrne dapat dibaca di Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, op.cit.,h. 4.

7Yus Rusyana, op.cit.,h. 191.

Page 21: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

10

2. Tujuan Menulis

Apa pun yang biasa dilakukan seseorang pasti ada tujuannya, begitu

pula dalam hal aktivitas menulis. Seseorang menulis pastilah karena memiliki

tujuan objektif yang mau tidak mau harus bisa dipertanggungjawabkan di

hadapan pembacanya. Karena tulisan pada dasarnya ialah sarana untuk

menyampaikan pendapat atau gagasan agar dapat dipahami dan diterima orang

lain. Tulisan dengan demikian menjadi salah satu sarana berkomunikasi yang

cukup efektif dan efesien untuk menjangkau khalayak pembaca.

Oleh karena itu, maka tujuan menulis dapat dirunut dari tujuan-tujuan

komunikasi yang cukup mendasar dalam konteks pengembangan peradaban

dan kebudayaan mesyarakat itu sendiri. Adapun tujuan menulis seperti dikutip

dari buku Keterampilan Menulis: Bahan Belajar Pendidikan dan Pelatihan

Pasca-Uji Kompetensi Awal bagi Guru Kelas ialah sebagai berikut.

a. Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun

peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data

dan peristiwa agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan

dan pemahaman baru tentang berbagai hal yang terjadi di

lingkungan sekitarnya.

b. Membujuk, melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula

pembaca dapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau

mendukung yang dikemukakan. Penulis harus mampu membujuk

dan meyakinkan pembaca dengan menggunakan gaya bahasa yang

persuasif. Oleh karena itu, fungsi persuasif dari sebuah tulisan akan

dapat menghasilkan apabila penulis mampu menyajikan dengan

gaya bahasa yang menarik, akrab, bersahabat, dan mudah dicerna.

c. Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan.

Melalui membaca, pengetahuan seseorang akan terus bertambah,

kecerdasan terus diasah, dan pada gilirannya akan menentukan

perilaku seseorang. Orang-orang yang berpendidikan misalnya,

cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih menghargai

pendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional.

Page 22: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

11

d. Menghibur. Fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi,

bukan monopoli media massa, radio, televisi, namun media cetak

dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya.

Tulisan-tulisan atau bacaan-bacaan “ringan” yang kaya dengan

anekdot, cerita dan pengalaman lucu bisa pula menjadi bacaan

pelipur lara atau untuk melepaskan ketegangan setelah seharian

sibuk beraktifitas.8

Dengan demikian, tujuan menulis mencakup empat hal yaitu untuk

memberikan suatu informasi, untuk meyakinkan atau mendesak (persuasi),

untuk mengedukasi, dan untuk menghibur atau menyenangkan.Sementara itu,

Hugo Hartig dalam Tarigan9merumuskan tujuan menulis lebih luas lagi, yaitu

sebagai berikut.

a. Tujuan penugasan (assignment purpose). Sebenarnya dalam hal ini

tidak secara eksplisit memperlihatkan suatu tujuan kecuali karena

orang yang menulis melakukannya semata-mata tugas yang

diberikan kepadanya.

b. Tujuan altruistik (altruistic purpose). Penulis bertujuan untuk

menyenangkan pembaca,menghindarkan kedudukan pembaca,ingin

menolong pembaca memahami,menghargai perasaan dan

penalaranya,ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan

lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

c. Tujuan persuasif (persuasive purpose). Dalam hal ini penulis

bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang

diutarakannya.

d. Tujuan penerangan(informational purpose). Dalam hal ini, penulis

bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada para

pembaca.

8 Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, op.cit.,h. 5-6.

9 Henry Guntur Tarigan, op.cit.,h. 24-25.

Page 23: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

12

e. Tujuan pernyataan diri (self expressive purpose). Di sini penulis

bertujuan memperkenalkan atau menyatakan dirinya kepada

pembaca.

f. Tujuan kreatif (creative purpose). Penulis bertujuan melibatkan

dirinya dengan keinginan mencapai norma artistic atau nilai-nilai

kesenian.

g. Tujuan pemecahan masalah (problem solving purpose). Penulis

bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Dengan demikian tujuan menulis secara rinci mencakup tujuan

menulis dalam hal penugasan, tujuan altruistik, tujuan persuasif, tujuan

penerangan, tujuan pernyataan diri, tujuan kreatif, dan tujuan pemecahan

masalah.

3. Jenis-jenis Menulis

Ragam menulis atau tulisan dapat didasarkan pada isi tulisan, isi

tulisan mempengaruhi jenis informasi, pengorganisasian, dan tata sajian

tulisan.Oleh karena itu, setiap penulis sebaiknya mengetahui jenis-jenis tulisan

agar maksud dari apa yang ditulis tidak kabur. Wahyu Wibowo menuturkan

ada lima jenis tulisan, yaitu deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, dan

persuasi.10

a. Deskripsi. Jenis tulisan ini berisi gambaran mengenai suatu hal

atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar,

atau merasakan hal tersebut. Tulisan yang tujuannya memberikan

perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi

pengaruh pada sensitivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar

bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau

mengalami langsung objek tersebut.11

10

Wahyu Wibowo, Manajemen Bahasa: Pengorganisasian Karangan Pragmatik dalam Bahasa

Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2003), Cetakan II, h. 58-59. 11

M. Atar Semi, op.cit.,h. 41.

Page 24: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

13

Deskripsi bertujuan menyampaikan sesuatu hal dalam

urutan atau rangka ruang dengan maksud untuk menghadirkan di

depan mata angan-angan pembaca segala sesuatu yang dilihat,

didengar, dicecap, diraba, atau dicium oleh pengarang.12

b. Eksposisi. Keraf menjelaskan bahwa eksposisi adalah tulisan yang

berusaha untuk memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang

mengenai objek yang digarapnya.13Menurut Aceng Hasani dalam

buku Ikhwal Menulis eksposisi adalah bentuk tulisan yang sering

digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan tidak berusaha

mempengaruhi pendapat pembaca. Melalui eksposisi pembaca

tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, setiap pembaca

boleh menolak dan menerima apa yang dikemukakan oleh

penulis.14

Sementara itu, Meithy Djiwatampu menilai bahwa

eksposisi adalah bacaan yang memberi informasi tentang benda,

kejadian, atau ide tertentu.15 Sehingga jenis tulisan ini dapat

dengan mudah dikenali dan diingat oleh pembacanya.Hal tersebut

dikarenakan bentuk eksposisi lebih terurai dan terstruktur, apakah

hanya berisi paparan karakternya saja, atau berisi uraian mengenai

urutan kejadian.Salah satu contoh tulisan eksposisi ialah Cara

Membuat Tumis Ikan Mas atau Petunjuk Penggunaan suatu produk

tertentu.

c. Argumentasi. Yang dimaksud dengan tulisan argumentasi adalah

karangan yang terdiri atas paparan alasan atau pendapat untuk

membangun suatu kesimpulan. Argumentasi ini ditulis dengan

maksud untuk memberikan alasan, memperkuat atau menolak

sesuatu pendapat, pendirian, atau gagasan.

12

A. Widyamartaya, Seni Menuangkan Gagasan , (Yogyakarta: Kanisius, 1992), Cetakan II, h. 9-

10. 13

Gorys Keraf, Eksposisi dan Deskripsi: Komposisi Lanjutan II, (Yogyakarta: Nusa Indah dan

Yayasan Kanisius, 1981), h. 6. 14

Aceng Hasani, Ikhwal Menulis, (Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Press, 2005), h. 30. 15

Meithy Djiwatampu, Membaca untuk Belajar, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), Cetakan II, h. 66.

Page 25: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

14

Lebih lanjut, Paulus Tukan menjelaskan bahwa tulisan

argumentasi bertujuan untuk menyampaikan suatu pendapat,

konsepsi, atau opini kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca,

penulis menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit

dibantah.16

Menurut Gorys Keraf dalam bukunyaArgumentasi dan

Narasi, argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha

untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka

itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh penulis atau pembicara.17

d. Narasi. Narasi adalah tulisan berbentuk karangan yang menyajikan

serangkaian peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya

(kronologis) dengan maksud memberi makna kepada sebuah atau

rentetan kejadian sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari

cerita itu. Keraf mendefinisikan narasi sebagai jenis tulisan yang

berusaha mengisahkan kejadian-kejadian yang ingin disampaikan

penulis sedemikian rupa, sehingga pembaca merasakan seolah-olah

ia sendirilah yang mengalami peristiwa itu.18

Biasanya dalam narasi ada tokoh, sudut pandang, alur, dan

setting sehingga tak heran jika narasi selalu menyajikan tulisan-

tulisan yang bernuansa emosional dan kedekatan dengan

pembacanya.Contoh narasi ialah cerpen, novel, biografi, sejarah,

dan memoir.

e. Persuasi. Persuasi merupakan jenis tulisan yang bermaksud

mempengaruhi orang lain. Persuasi menurut Nani Darmayanti

adalah bentuk tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang

baik pembaca atau juga pendengar agar melakukan sesuatu yang

16

Paulus Tukan, Mahir Berbahasa Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII, (Jakarta: Yudhistira, 2006),

Cetakan I, h. 52. 17

Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1985), h. 3. 18

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007), Cetakan XVII,

h. 20.

Page 26: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

15

dikehendaki penulis.19 Bentuk persuasi dikenal juga sebagai

propaganda yang dilakukan oleh berbagai badan, lembaga, atau

perorangan, biasanya berbentuk iklan, selebaran, baliho, dan

poster.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis menulis atau

tulisan itu mencakup lima, yaitu deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, dan

persuasiyang masing-masing memiliki diferensial satu sama lain. Deskripsi

lebih kepada penggambaran, eksposisi lebih kepada pemaparan, argumentasi

lebih kepada alasan, narasi kepada penceritaan, dan persuasi lebih kepada

ajakan.

4. Teknik Menulis

Pada saat menulis, kejelasan merupakan asas yang pertama yang harus

dipenuhi.Setiap pembaca mengharapkan tulisan yang dibacanya dapat dibaca

dan dimengerti secara jelas. Karangan yang kabur, ruwet, dan gelap

maksudnya akan membosankan pembaca.Oleh karena itu, sebuah tulisan

hendaknya memperhatikan teknik menulis yang mudah, sederhana, langsung,

dan tepat.

a. Mudah. Tulisan haruslah mudah dimengerti pembaca, karena setiap

orang menyukai tulisan yang dapat dipahami tanpa susah payah.

b. Sederhana. Tulisan sebaiknya jelas dan tidak berlebih-lebihan

dengan kalimat atau kata-kata. Semakin sederhana, semakin dapat

tulisan itu menggambarkan sesuatu secara terang dalam pikiran

pembaca.

c. Langsung. Langsung berarti tulisan itu jelas tidak berbelit-belit

ketika menyampaikan pokok soalnya.

d. Tepat. Tepat intinya ialah bahwa tulisan itu jelas dapat melukiskan

secara betul ide-ide yang terdapat dalam pikiran penulisnya.

19

Nani Darmayanti, Bahasa Indonesia untuk SMK Tingkat Semenjana (Kelas X), (Bandung:

Grafindo Media Pratama, 2007), h. 136.

Page 27: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

16

Dengan demikian, teknik menulis yang baik, yang sebaiknya dilakukan

oleh para penulis ialah mudah, sederhana, langsung, dan tepat. Teknik ini

berkaitan erat dengan pandangan bahwa ketika menulis hendaknya

menggunakan kalimat-kalimat yang pendek, pilihan kata dan kalimat yang

sederhana, gunakan kata yang umum dikenal, hindari kata-kata yang tak perlu,

dan menulislah seperti layaknya bercakap-cakap dengan pembaca sehingga

dapat terjalin komunikasi antara penulis dan pembaca.

5. Tahap-tahap Menulis

Tahap-tahap menulis menurut Minto Rahayu dalam bukunyaBahasa

Indonesia di Perguruan Tinggi menyebut ada tiga, yaitu tahap prapenulisan,

tahap penulisan, dan tahap revisi.20

a. Tahap prapenulisan. Pada tahap ini, penulis melakukan penentuan

terhadap topik berdasarkan pengalaman sendiri, melakukan

kegiatan-kegiatan latihan sebelum menulis, mengidentifikasi

pembaca tulisan yang akan ditulis, megidentifikasi tujuan kegiatan

menulis, dan memilih bentuk tulisan yang tepat berdasarkan

pembaca dan tujuan yang telah mereka tentukan.

b. Tahap penulisan. Pada tahap ini, penulis mulai menuliskan

gagasan. Pada saat menuliskan gagasan, penulis perlu menentukan

target waktu yang akan dipergunakan untuk menulis. Selama

waktu yang telah ditentukan, penulis harus terus menulis dan

menulis. Jangan sekali-kali berhenti menulis untuk melakukan

koreksi, baik ejaan, pilihan kata, kalimat, maupun penataan

gagasan.

Lakukan kegiatan mencurahkan gagasan dengan disiplin

dan spontan.Pembuatan tulisan dapat dilakukan tahap demi tahap

sampai semua gagasan yang diinginkan tercurahkan.

20

Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2007), h. 137-138.

Page 28: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

17

Pada tahap ini, penulis juga perlu menekankan isi daripada

tata tulis.Artinya penulisan lebih ditekankan pada pencurahan

gagasan dan kelengkapan isi tulisan.Pengaturan tata tulis dan

penggunaan bahasa hendaknya diabaikan kecuali yang muncul

secara spontan.

c. Tahap revisi. Pada tahap ini, penulis merevisi hal-hal yang perlu

dilakukan, yaitu membetulkan kesalahan bahasa tulisan sendiri,

mulai penggunaan ejaan, pilihan kata, penggunaan kalimat, sampai

pengembangan paragraf.

Kemudian membetulkan kaidah tata tulis yang meliputi

kaidah penulisan paragraf, penulisan judul, penomoran, kaidah

pengutipan, dan kaidah-kaidah lain yang diatur secara

teknis.Setelah itu, mengoreksi dan menata kembali isi tulisan, baik

dari segi sistematika, kelogisan, ketajaman pembahasan,

kelengkapan isi.

Bila perlu dapat mengurangi sebagian atau menambahkan

bagian lain hingga tulisan lengkap dan lebih mendalam.Dalam

kegiatan revisi ini, Rifai menyatakan bahwa sekurang-kurangnya

ada dua tahap yang harus dilakukan.Pertama, penyuntingan tulisan

untuk kejelasan penyajian.Kedua, penyuntingan bahasa dalam

tulisan agar sesui dengan sasaran.21

Dengan demikian, tahapan penulisan meliputi tiga aktivitas pokok,

yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi.Antara satu tahap

dengan tahap lainnya tidak terpisah-pisah melainkan satu kesatuan rangkaian

yang saling mendukung demi kualitas tulisan yang lebih baik.

21

Mien A. Rifai, Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan , (Yogyakarta: Gajah

Mada University Press, 1997), h. 105-106.

Page 29: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

18

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menulis

Tidak sedikit faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis.Namun,

pada prinsipnya dapat dikategorikan dalam dua faktor, yakni faktor eksternal

dan faktor internal.

Faktor eksternal misalnya belum tersedia fasilitas pendukung, berupa

keterbatasan sarana untuk menulis.Misalnya ketiadaan komputer atau alat tulis

yang belum terjangkau seperti di daerah terpencil di mana buku dan pensil

masih menjadi barang langka dan cukup mahal untuk medapatkannya.Namun

dengan program APBN pendidikan 20%, kiranya hal tersebut sudah bukan

lagi masalah.

Faktor internal mencakup faktor psikologis dan faktor teknis.Yang

tergolong faktor psikologis seperti kebiasaan atau pengalaman yang dimiliki.

Semakin terbiasa menulis maka kemampuan dan kualitas tulisan akan semakin

baik. Faktor lain yang tergolong faktor psikologis adalah faktor kebutuhan.

Faktor kebutuhan kadang akan memaksa seseorang untuk menulis. Seseorang

akan mencoba dan terus mencoba untuk menulis karena didorong oleh

kebutuhannya.

Sementara itu, faktor teknis meliputi penguasaan akan konsep dan

penerapan teknik-teknik menulis. Konsep yang berkaitan dengan teori- teori

menulis yang terbatas yang dimiliki seseorang turut berpengaruh.Faktor kedua

dari faktor teknis yakni penerapan konsep. Kemampuan penerapan konsep

dipengaruhi banyak sedikitnya bahan yang akan ditulis dan pengethuan cara

menuliskan bahan yang diperolehnya. Keterampilan menulis banyak kaitannya

dengan kemampuan membaca maka seseorang yang ingin memiliki

kemampuan menulisnya lebih baik, dituntut untuk memiliki kemampuan

membacanya lebih baik pula.

Page 30: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

19

B. Kemampuan

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha

dengan diri sendiri.22 Sementara itu, dalam Kamus Bahasa Indonesia

disebutkan bahwa “mampu” memiliki makna ganda, yaitu (1) kuasa (bisa,

sanggup) melakukan sesuatu atau dapat dan (2) berada, kaya, atau mempunyai

harta berlebih. Sedangkan “kemampuan” ialah (1) kesanggupan,

kecakapan,atau kekuatan dan (2) kekayaan.23

Kemampuan adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang

diperoleh dalam praktik di lapangan, termasuk peningkatan kemampuan

menerapkan teknologi yang tepat dalam rangka peningkatan produktivitas

kerja.24 Menurut Robbins, kemampuan adalah kapasitas seseorang individu

untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.Selanjutnya totalitas

kemampuan dari seseorang individu pada hakikatnya tersusun dari dua

perangkat faktor, yakni kemampuan intelektual dan kemampuan

fisik.Kemampuan intelektual adalah kemampuan untuk menjalankan kegiatan

mental.Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk

melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan

bakat-bakat sejenis.25

Menurut Livingstone seperti dikutip oleh Stoner, kemampuan atau

skills itu dapat dan harus diajarkan.Karena itu dalam peningkatan sumber daya

khususnya sumber daya manusia, peranan ilmu pengetahuan dan teknologi

sangat dibutuhkan.26

Kemampuan adalah sifat lahir dan dipelajari yang memungkinkan

seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya.27Sementara itu, Atmosudirdjo

mengartikan kemampuan sebagai sesuatu hal yang perlu dimiliki oleh setiap

individu dalam suatu organisasi.Kemampuan tersebut terdiri atas tiga jenis

22

Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 707. 23

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, op.cit.,h. 909. 24

Sondang P. Siagian, Manajemen Abad 21, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), h. 15. 25

Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi , Hadyana Pujaatmaka

(Penerjemah), (Jakarta: PT Prenhalindo, 1996), h. 102. 26

J.A.F. Stoner, Efektivitas Organisasi, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 118. 27

J.L. Gibson, et al., Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 126.

Page 31: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

20

kemampuan (abilities) yaitu kemampuan sosial, kemampuan teknik, dan

kemampuan manajerial.28 Konsep kemampuan dalam kepustakaan dikenal dua

terminology yang memiliki makna yang sama, yaitu ada yang memakai istilah

abilities seperti Atmosudirdjo, sedangkan yang lain seperti Terry (2001) dan

Stoner memakai istilah skills.29

Pengertian kemampuan menurut Siagian dapat ditinjau dari dua

sorotan pandangan, yaitu kemampuan teknis dan kemampuan

manajerial.Kemampuan teknis biasanya tercermin pada keterampilan tertentu,

sedangkan kemampuan manajerial dituntut dari mereka yang menduduki

berbagai jenjang jabatan kepemimpinan organisasi.30 Kemampuan menurut

Poerwadarminta berasal dari kata mampu (able) yang pengertiannya dalam

bahasa Indonesia adalah cakap, dapat atau mahir.31Kecakapan atau

kemampuan disini dapat diartikan sebagai skill.

Dari berbagai pengertian yang dikemukakan para ahli, dapat ditarik

simpulan bahwa kemampuan merupakan kesanggupan seseorang dalam

melaksanakan tugas.

C. Cerpen

1. Pengertian Cerita Pendek

Cerita pendek atau yang lebih popular dengan akronim cerpen,

merupakan bagian dari jenis prosa.Sebuah cerpen tidak dilihat panjang

pendeknya halaman ataupun kata-kata yang dikandungnya.Cerita pendek

merupakan suatu cerita tentang kejadian kecil dalam kehidupan. Dengan

demikian cerita pendek adalah suatu crita yang melukiskan suatu peristiwa

atau kejadian apa saja yang menyangkut persoalan jiwa atau kehidupan

manusia. Misalnya sebuah karangan karangan pendek tentang keadaan di

warung bukanlah sebuah cerpen, tetapi karangan tentang keadaan di

warung tersebut bisa menjadi cerpen jika di dalamnya dijalinkan suatu

28

P. Atmosudirdjo, Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: Kaunika, 1996), h. 37. 29

J.A.F. Stoner, op.cit., h. 119. 30

Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 82. 31

Poerwadarminta, Tata Kerja Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1996), h. 57.

Page 32: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

21

peristiwa, suatu kejadian yang menyangkut persoalan jiwa seseorang atau

beberapa oran di warung itu.32

Cerpen adalah, kisahan yang memberi kesan tunggalyang dominan

tentang satu tokoh,satu latar dan satu situasi dramatik; cerpen. Cerpen

harus memperlihatkan kepaduan sebagaipatokan dasarnya33

2. Ciri-ciri Cerita Pendek

a. Bersifat fiktif

b. Panjang cerpen kurangdari 10.000 kata

c. Habis dibaca dalam sekali duduk

d. Memiliki kesan tunggal (aspek kehidupan)

e. Bersifat padu,padat dan intensif

f. Terdapat konflik tetapi tidak sampai menimbilkan perubahan nasib

pelaku utama

g. Hanya terdapat satu alur saja

h. Perwatakan/penokohan dilukiskan secara singkat

3. Unsur Intrinsik Cerpen

1) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita

Bagian-bagian alur:

a. Tahap penyituasian atau pengantar/pengenalan

Tahap pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama

berfungsi untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.

b. Tahap pemunculan konflik

Tahap awal munculnya konflik. Konflik dapat berkembang pada

tahap berikutnya . Peristiwa-peristiwa yang menjadi inti cerita semakin

mencengangkan dan menegangan.

32

Widjojoko dan Endang Hidayat, teori dan sejarah sastra Indonesia, (Bandung: UPI PRESS,

2007), Cet. Ke-1, h. 37 33

Abdul Rozak Zaidan, kamus istilah sastra, (Jakarta:Balai Pustaka,2007), h.50

Page 33: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

22

c. Tahap klimaks

Konflik-konflik yang terjadi atau ditimpakan kepada para tokoh

cerita mencapai titik intensitas puncak yang biasanya di alami oleh tokoh-

tokoh utama.

d. Tahap peleraian

Penyelesaian pada klimaks , ketegangan di kendurkan , konflik-

konflik tambahan di beri jalan keluar, kemudian cerita di akhiri,

disesuaikan dengan tahap akhir di atas.

e. Tahap penyelesaian

Konflik sdah diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri

dengan gembira ata sedih.

2) Tokoh

Tokoh adalah pelaku pada sebuah cerita. Tiap-tiap tokoh biasanya

memiliki watak , sikap, sifat dan kondisi fisik yang disebut dengan

perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh

utama), antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh figuran / tokoh

pendukung cerita.

3) Penokohan (perwatakan/karakterisasi)

Pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan

akan tercermin pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap

sesuatu.

Dua metode yang digunakan:

a. Metode analitik

Metode penokohan yang memaparkan atau menyebutkan sifat

tokoh secara langsung, misal, pemarah, penakut, sombong, pemalu, keras

kepala.

b. Metode dramatik

Metode penokohan yang tidak langsung memaparkan atau

menggambarkan sifat tokoh melalui:

Page 34: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

23

1. Penggambaran fisik (berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut,

warna kulit)

2. Penggambaran melalui cakapan yang dilakukan tokoh lain

3. Teknik reaksi tokoh lain yang berupa pandangan, pendapat, sikap,

komentar.

4) Latar

Latar merupakan keterangan yang menyebutkan waktu, ruang dan

suasana terjadinya peristiwa pada sebuah karya sastra

Jenis-jenis latar :

a. Latar waktu

Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore,

malam.

b. Latar tempat

Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.

c. Latar suasana

Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira,

sedih romantis.

5) Sudut pandang

Posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :

a. Sudut pandang orang pertama

Menggunakan kata ganti “aku” sebagai pelaku utamanya.

b. Sudut pandang orang kedua

Menggunakan kata ganti “kamu” sebagai pelaku utamanya.

c. Sudut pandang orang ketiga

Menggunakan kata ganti “ia, dia, mereka” sebagai pelaku

utamanya.

d. Sudut pandang campuran

Menggunakan kata ganti “aku” dan “kamu” sebagai pelaku

utamanya.

Page 35: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

24

6) Tema

Gagasan utama/pikiran pokok.

Tema merupakan pokok pembicaraan yang mendasari cerita .

Tema bersifat menjiwai keseluruhan cerita dan mempunyai generalisasi

yang umum, oleh karena itu, untuk menemukan tema sebuah karya fiksi

harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak hanya bagian-bagian tertentu

dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi sangat berkaitan erat

dengan unsur-unsur yang lainnya.

7) Amanat

Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada

pembaca / pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan

sebagainya.

D. Iklan

1. Pengertian Iklan

Iklan sering disebut dengan istila yang berbeda-beda.Msyarkat

Amerika dan Inggris, menyebutnya sebagai advertising. Istilah ini berasal

dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengopekan pikiran dan

gagasn kepada pihak lain. Di Prancis disebut dengan reclamareyang

berarti meneriakkan sesuatusecra berulang-ulang.Orang belanda berbeda

lagi.Mereka menyebutnya sebagai advertentie. Bangsa latin mnyebut

dengan istilah advertere yang berarti berlarimenuju ke depan. Sementara

bangsa Arab menyebutnya dengan istilah I’lan. Seperti halnya dengan

orang-orang timur Tengah, bangsa Indonesia juga menyebut secara sama,

namun dengan pelafalan khas Indonesia. Sura sengau diganti dengan

pelafalan huruf “K” yang lebih jelas sehingga kata I’lan diucapkan

Page 36: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

25

menjadi iklan.Tampaknya, istilah populer inilah yang pada akhirnya

diadopsi, untuk menyebut “makhluk” yang bernama iklan.34

MenurutPusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, iklan

adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar

tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Selain itu dapat diartikan,

pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual,

dipasang dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di

tempat umum.35

Peter Salim dan Yenny Salim, mengatakan bahwa iklan adalah

berita tentang suatu barang atau jasa yang ditujukan kepada orang banyak

dengan tujuan agar mau menggunakan barang atau jasa

tersebut.pemberitahuan kepada massa tentang barang atau jasa yang

dijual.36

Menurut E. Zaenal Arifin, dkk., iklan adalah sarana komunikasi

bagi perseorangan, pengusaha, organisasi, ataupun lembaga pemerintah

untuk menyampaikan pesan-pesan yang bersifat menguntungkan.

Keuntungan di sini tidak tidak selalu dikaitkan dengan materi seperti uang,

tetapi juga dikaitkan dengan keuntungan moral, misalnya promosi yang

menyangkut kebudayaan, pendidikan, dan keagamaan.Namun, secara

umum iklan lebih sering dikaitkan dengan segi-segi komersialnya saja.37

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa iklan adalah suatu sarana komunikasi yang tepat untuk

menyampaikan suatu pesan kepada masyarakat.Iklan juga merupakan

sarana komunikasi yang bersifat menguntungkan.

34

Rendra Widya tama, Teknik Menulis Naskah Iklan, (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2011), h. 25.

35Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 421.

36Salim dan Yenny Salim.Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Edisi Ketiga, (Jakarta: Modern English Press, 2002), h. 554.

37E. Zaenal Arifin, dkk.,Pemakaian Bahasa dalam Iklan Berita dan Papan

Reklame, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992), h. 6.

Page 37: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

26

2. Tujuan Iklan

E. Zaenal Arifin, dkk., menyinggung sedikit tentang iklan sebagai

salah satu bentuk surat niaga yang bertujuan:

1). melakukan penjualan langsung, 2).menerima permintaan akan

layanan hasil produksi, 3). memberikan dan menguji reaksi terhadap hasil

produksi 4). menjangkau prospek perusahaan, 5). mempertahankan dan

menumbuhkan keaagenan, 6). mempunyai itikad baik.38

Struktur suatu iklan pada dasarnya bertopang pada empat unsur

yakni minat, hasrat, keyakinan, dan tindakan.Struktur itu dirancang untuk

menimbulkan reaksi pembaca. Struktur itu menurut E. Zaenal Arifin

disusun untuk: 1). merangsang minat pembaca, 2). menimbulkan hasrat

akan hasil produksi, 3). meyakinkan pembaca bahwa hasil produksi atau

pelayanan itu adalah yang terbaik, 4). mendorong pembaca untuk

bertindak.39

Menurut Rendra Widyatama tujuan dasar iklan adalah pemberian

informasi tentang suatu produk atau layanan jasa dengan cara dan strategi

persuasif, agar berita atau pesan dapat dipahami, diterima dan disimpan-

diingat, serta adanya tindakan tertentu (membeli yang ditingkatkan dengan

cara menarik perhatian konsumen serta menimbulkan asosiasi-asosiasi

yang dapat menggugah selera, agar bertindak sesuai keinginan

komunikator.40

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa tujuan iklan yang sesungguhnya yaitu untuk menginformasikan

atau mempromosikan suatu produk atau jasa kepada masyarakat.Dari

tujuan tersebut dapat memberikan manfaat tersendiri yaitu mendapatkan

hasil yang semaksimal mungkin dengan memperhatikan tingkat

pencapaiannya harus tersampaikan dengan baik sehingga masyarakat

tertarik.

38Ibid., h. 7 39Ibid., h. 8. 40Redra Widyatama, Teknik Menulis Naskah Iklan, (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu

Populer, 2011), h. 29.

Page 38: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

27

3. Jenis Iklan

Menurut E. Zaenal Abidin Arifin, dkk., pembagian jenis iklan

dalam penelitian didasarkan pada media yang menjadi sarananya, ukuran

iklan, jenis barang/jasa yang ditawarkan.41

1. Iklan Menurut Media Sarananya

Menurut media yang menjadi sarananya, beberapa jenis iklan dapat

dikenali sebagai berikut.

a) Iklan Surat Kabar

Iklan ini merupakan sarana komunikasi dagang yang dianggap

paling efektif karena sirkulasi peredarannya dapat menjangkau khalayak

perkotaan daan sekaligus.Berbagai ukuran dapat ditampung media cetak

ini sesuai dengan kemampuan keuangan pemasang iklan.

b) Iklan Majalah

Dengan iklan majalah, pemasangan iklan berharap dapat

menjangkau khalayak yang luas.Luas persebaran majalah biasanya

mencapai seluruh wilayah dalam suatu negara.

c) Iklan Radio dan Televisi

Iklan radio dan televisi, yang disiarkan pada program khusu,

menjangkau khalayak pendengar di mana-mana (terutama iklan radio).

d) Iklan Berupa Surat Langsung

Pemasangan iklan mengirimkan pesan langsung yang ditujukan ke

alamat-alamat tertentu. Pesan itu dapat berbentuk surat, folder, booklet,

kartu pos, katalog, atau selebaran. Dengan sarana iklan seperti ini,

pemasangan iklan berharap dapat memberikan kesan yang lebih akrab

secara pribadi kepada calon pelanggan, di samping dapat menguraikan

lebih rinci produk yang ditawarkannya.

41E. Zaenal Arifin, dkk.,Pemakaian Bahasa dalam Iklan Berita dan Papan

Reklame, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992), h. 15.

Page 39: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

28

e) Iklan Poster dan Papan Reklame

Iklan ini biaanya disajikan dalam bentuk tulisan dan gambar yang

menarik, dalam berbagai ukuran, dan dipasang di tempat-tempat yang

cukup strategis sehingga dapat dipandang dari segala arah.Pesan yang

disampaikan dalam poster atau papan reklame biasanya berbentuk singkat

supaya dapat dilihat dan dibaca dalam sekilas pandang.

f) Iklan Transit

Termasuk ke dalam jenis iklan ini adalah yang dipasang pada

mobil dan poter di stasiun atau teminal pemberangkatan kendaraan

umum.Iklan transit, seperti iklan poster memberikan penawaran kepada

pengendara mobil dan orang yang lewat dengan pesan singkat yang dapat

dilihat dan dibaca dalam sekilas pandang.

g) Iklan dalam Bentuk Pameran

Iklan ini tidak berwujud kata-kata atau gambar, tetapi dalam

bentuk pameran, peragaan, dan upaya promosi lainnya, yang semuanya

bertujuan sama, yakni memikat khalayak untuk membeli atau

menggunakan produk yang ditawarkannya. Iklan jenis ini kerap kali

disajikan dalam bentuk kalender menarik yang mencantumkan nama

produk dan perusahaannya.

2. Iklan Menurut Ukuran

Menurut bentuknya, iklan terbagi atas dua jenis seperti berikut.

a) Iklan Kecil atau Iklan Mini

Sebutan iklan ini diberikan karena bentuknya yang benar-benar

mini.Seringkali disebut juga iklan baris.Bentuk iklan ini menampung

berbagai pesan yang pada dasarnya dapat dibedakan antara penawaran dan

permintaan.Penyajiannnya hampir selalu seragam dan ringkas, kadang-

kadang banyak menggunakan singkatan.

Page 40: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

29

b) Iklan Reklame

Berbeda dengan iklan kecil, iklan ini hanya menampung berbagai

penawaran.Dalam bentuk ini unsur ekonomis dan psikologis sangat

berperan.Pada iklan ini hanya pihak penawar yang aktif.Pihak penerima

(reseptif) semata.Iklan ini ditujukan kepada masyarakat pembeli yang

potensial, para pemakai jasa, dan penganut ide atau gagasan yang

diutarakan dalam iklan.Pihak penawar beranggapan bahwa berbagai

keperluan, yang mungkin sudah yang dimiliki konsumen masih perlu

ditawarkan lagi melalui reklame atau propaganda; dalam hal ini melalui

sarana iklan.

3. Iklan Menurut Barang Barang/Jasa yang ditawarkan

Berdasarkan jenis barang/jasa yang ditawarkan iklan dapat dibagi

menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

a) Iklan Kebutuhan Pokok

Iklan ini menampilkan barang kebutuhan sehari-hari yang

diperlukan dalam kehidupan khalayak, seperti pangan, sandang, alat

rumah tangga, perumahan, dan sarana kesehatan.

b) Iklan Kebutuhan Sekunder

Iklan ini menawarkan produk-produk yang merupakan kebutuhan

pelengkap dalam kehidupan khalayak.Pada kelompok iklan ini ditawarkan,

misalnya kendaraan bermotor dengan segala yang berkaitan dengannya,

aksesoris pakaian, rumah, dan barang-barang elektronika baik yang

termasuk dalam kategori mewah maupun tidak.

c) Iklan Kebutuhan Perkantoran

Iklan ini menawarkan barang-barang yang diperlukan dalam

kegiatan perkantoran, seperti alat tulis, faksimil, fotokopi, dan alat

percetakan.

d) Iklan Promosi Hiburan

Jenis ini merupakan kelompok iklan yang menawarkan berbagai

fasilitas hiburan dan pariwisata yang tersedia bagi khalayak, termasuk ke

Page 41: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

30

dalam kelompok ini adalah iklan yang menawarkan sarana berupa kamera,

buku, majalah, hotel, kesenian, dan angkutan.

e) Iklan Promosi Pendidikan

Iklan ini menawarkan berbagai fasilitas pendidikan, baik formal

maupun nonformal.Di samping itu, kelompok iklan ini pun menawarkan

barang-barang elektronik yang berhubungan dengan pendidikan, seperti

komputer.

f) Iklan Perekonomian

Kelompok iklan ini menawarkan fasilitas perbankan, pertokoan,

dan perindustrian.

g) Iklan Jasa

Termasuk kelompok ini adalah iklan yang memeberikan informasi

tentang tersediannya jasa tertentu, lowongan kerja, dan keamanan.

Menurut Wawan Kuswandi, jenis iklan di media massa

digolongkan dalam dua bagian yaitu iklan komersial dan iklan layanan

masyarakat:

1. Iklan Komersial

Iklan komersial adalah bentuk promosi suatu barang produksi atau

jasa melalui media massa dalam bentuktayangan gambar maupun bahasa

yang diolah melalui film maupun berita.

Contoh: iklan obat, pakaian, makanan, dan sebagainya.

2. Iklan Layanan Masyarakat

Iklan layanan masyarakat adalah bentuk tayangan gambar baik

drama, film, musik, maupun bahasa yang mengarahkan pemirsa atau

khalayak sasaran agar berbuat atau bertindak seperti dianjurkan iklan

tersebut.

Seperti: iklan pariwisata, kesehatan, dan sebagainya.42

42Wawan Kuswandi, Televisi dan Masyarakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h.

81.

Page 42: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

31

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, iklan dapat diklasifikasikan

ke dalam beberapa jenis. Menurut E. Zaenal Abidin Arifin, dkk.,

pembagian jenis iklan dalam penelitian di dasarkan pada media yang

menjadi sarananya, ukuran iklan, jenis barang/jasa yang ditawarkan.

Sedangkan menurut Wawan Kuswandi, jenis iklan di media massa

digolongkan menjadi dua bagian yaitu: iklan komersil dan iklan layanan

masyarakat.

Page 43: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 2 Ciputat yang

beralamat Jln. Cendrawasih KM. 4 Jurang Mangu, Ciputat. Penelitian

ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei tahun

2015.

B. Metodologi Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan deskriptif-kualitatif. Pendekatan deskriptif adalah

pendekatan yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara sistematis

dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat

faktual.1

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan

deskripsi lewat kata-kata. Kajian tidak memanfaatkan perhitungan

angka seperti pada perspektif kuantitatif.2 Dengan begitu, penelitian

kualitatif berupaya menemukan kaidah-kaidah yang ada dalam realitas

yang diamati dengan melibatkan partisipasi aktif dari partisipan.3

Dengan demikian, pendekatan deskriptif-kualitatif adalah

pendekatan yang menggambarkan hasil penelitian melalui kata-kata

yang diuraikan secara sistematis berdasarkan data faktual yang

didasarkan pada realitas yang diamati.

1 Sudarwan Danim, Riset Keperawatan: Sejarah dan Metodologi , (Jakarta: EGC, 2003), h. 52.

2 Suwardi Endraswara, Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi, dan

Aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2006), h. 85. 3 Tagor Pangaribuan, Paradigma Bahasa, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 14.

Page 44: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

33

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya.4 Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek

yang akan diamati. Populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa,

atau apa pun yang menjadi objek dari penelitian.5 Dalam penelitian ini,

populasinya ialah siswa SMP PGRI 2 Ciputat yang beralamat Jln.

Cendrawasih KM.4 Jurang Mangu, Ciputat Tangerang Selatan.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.6

Sampel adalah subunit populasi, sampel adalah elemen-elemen populasi

yang dipilih atas dasar kemampuan mewakilinya.7 Dalam hal ini,

sampelnya ialah siswa kelas VII-3 SMP PGRI 2 Ciputat yang

berjumlah 30 siswa, jumlah tersebut dirasa sudah dapat mewakili

keseluruhan siswa yang ada pada SMP PGRI 2 Ciputat Tangerang

Selatan.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran untuk materi

penulisan cerpen dengan menggunakan media iklan televise (Aqua

Versi NTT) di SMP PGRI 2 Ciputat Tangerang Selatan. Hal ini

disebabkan peneliti dapat menghadapi situasi yang berubah-ubah dan

tidak menentu yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas.8

Pada penelitian ini pengarang berperan sebagai pengamat serta

pengolah data hasil dari pebelitian serta berperan aktif memberikan

perlakuan terhadap sampel yang dipilih.

4Sugiyono, MetodePenelitianAdministrasi, (Bandung: Alfabeta, 2006), h.89.

5Eriyanto, Teknik Sampling AnalisisOpiniPublik , (Yogyakarta: LKiS, 2007), h. 61.

6Arikunto, op.cit., h. 131.

7SudarwanDanim, RisetKeperawatan: SejarahdanMetodologi , (Jakarta: EGC, 2003), h. 119.

8Ibid, h. 135

Page 45: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

34

E. Tahap Interferensi Tindakan

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian

tindakan dengan bagian yang berbeda, namun secara garis besar

terdapat empat tahap yang lazim dilalui, yaitu:

1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap ini peneliti menyiapkan materi atau bahan ajar,

rencana pengajaran yang mencakup RPP dan metode atau teknik

mengajar, media serta evaluasi pembelajaran. Akan tetapi, tahap

perencanaan tersebut dimulai setelah peneliti mengungkapkan masalah

dan memberikan suatu alternatif untuk pemecahannya. Pengungkapan

masalah itu berkaitan dengan perumusan masalah, yaitu paningkatan

kemampuan menulis cerpen dengan melakukan pengamatan langsung

untuk mengetahui kondisi awal siswa. Sedangkan alternatif

pemecehannya itu mengacu pada media iklan (Aqua Versi NTT) untuk

meningkatkan pembelajaran penulisan cerpen.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap tindakan ini, peneliti melaksanakan semua tahap

perencanaan yang telah dirancang dengan baik agar sejalan dengan

tujuan awal.

3. Pengamatan

Kegiatan pengamatan atau observasi ini dilakukan terhadap

semua aktivitas siswa yang menjadi indikator keberhasilan selama

pembelajaran berlangsung. Bersamaan dengan tindakan ini, peneliti

mengumpulkan data yang berisi tentang pelaksanaan tindakan dan

rencana yang sudah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil

intruksional.

4. Refleksi

Tahap ini merupakan tahap untuk memproses data yang

terkumpul pada saat melakukan pengamatan atau observasi, data yang

didapat itu kemudian ditafsirkan dan dicari kejelasannya, dianalisis,

Page 46: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

35

lalu disintetiskan. Hasil refleksi itu digunakan untuk langkah-langkah

lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK.

F. Instrumen Analisis

TABEL1.1

Format Penilaian Kemampuan Menulis Cerpen

No Aspek Penilaian skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 25

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 25

3 Kesesuaian Alur 25

4 Tokoh 25

Jumlah 100

Rumus untuk menghitung persentase adalah :

N =

Keterangan

N : Nilai

Skor mentah : Frekuensi Kesalahan

Skor maksimum : Jumlah Kalimat dalam Paragraf

100% : Bilangan Tetap

Page 47: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

36

Tabel 1.2

Penentuan Kriteria dengan Perhitungan Persentase untuk Skala Empat

Interval Persentase

Tingkat penguasaan

Nilai ubahan skala 4 Keterangan

1-4 D-A

86-100 4 A Baik Sekali (BS)

76-85 3 B Baik (Mampu)

56-75 2 C Cukup (CM)

10-55 1 D Kurang (KM)

G. Teknik Pengolahan Data

Data yang akan dianalisis harus benar benar “jujur” yakni

kebenarannya harus bisa dipercaya. Pada bagian ini akan dikemukakan:

(1) sumber data dan (2) teknik pengumpulan data.

1. Sumber data

Data analisis ini adalah mengidentifikasi beberapa unsur cerpen

pada tulisan siswa yaitu: 1. Keefektifan Kalimat, 2. Kesesuaian Isi dengan

Judul, 3. Kesesuaian Alur, 4. Tokoh. Selanjutnya dalam analisis ini sumber

data berasal dari cerpen yang ditulis oleh siswa kelas VII SMP PGRI 2

Ciputat yang beralamat Jln. Cendrawasih KM.4 Jurang Mangu, Ciputat

Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2014/2015.

H. Teknik Penyajian Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada

penelitian ini adalah teknik membaca berulang-ulang dan pencatatan.

Membaca berulang-ulang maksudnya mengamati dan mencatat dengan

sistematis fenomena yang diselidiki dari data yg telah terkumpulkan.

Page 48: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

37

I. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam analisis ini dilakukan

sepanjang analisis berlangsung dan dilakukan secara sistematis dari

awal sampai akhir sampai akhir analisis., kegiatan pengumpulan data

dilakukan dengan cara membaca berulang-ulang atau memperhatikan.

1. Keefektifan Kalimat, 2. Kesesuaian Isi dengan Judul, 3. Kesesuaian

Alur, 4. Tokoh. Selanjutnya dalam anaslisis ini sumber data berasal dari

cerpen yang di tulis oleh siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciputat yang

beralamat Jln. Cendrawasih KM.4 Jurang Mangu, Ciputat Tangerang

Selatan Tahun Ajaran 2014/2015. Dari data yg didapat itu nanti akan

dicatat dan dimasukkan atau disalin kembali untuk menjadi

pembahasan dalam skripsi ini.

Selain prosedur pengumpulan data di atas, peneliti juga

membuat beberapa teknik sebagai alternatif dalam mengumpulkan data

seperti wawancara, observasi, dokumentasi. Namun teknik yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik tes tulis.

Page 49: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP PGRI 2 Ciputat

1. Profil SMP PGRI 2 Ciputat

a) Nama SMP : SMP PGRI 2 CIPUTAT

b) Alamat SMP : Jl. Cendrawasih Km. 4 Jurang

Mangu Kecamatan Ciputat

Kota Tangerang Selatan

Provinsi Banten

Telpon (021) 7497226

c) Akreditasi Sekolah : A sejak tahun 2014

d) Penerapan MBS di SMP sejak tahun 1987

e) SMP berdiri sejak tahun : 1983

f) Rekening Rutin SMP :

a. Nama Bank : Bank Jabar Banten (Kantor Cabang

BSD)

b. Nomor Rekening : 0013469504100

c. Nama Pemegang rek. : SMP PGRI 2 CIPUTAT

g) Kepala Sekolah

a. Nama : Ika Hartika, S.Pd.

b. Pendidikan terakhir : S1

c. No. Telpon/HP : 08561389056

h) Wakil Kepala Sekolah

a. Nama : Dyah Lestari Rahayu, S.Sos.

b. Pendidikan terakhir : S1, Jurusan Ilmu Sosial Politik

c. No. Telpon/HP : 085710803889

Page 50: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

39

1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

Visi SMP PGRI 2 Cipuat adalah “Menjadi lembaga pendidikan,

yang membentuk pribadi berakhlakul karimah, bertanggungjawab dan

berprestasi.

Misi SMP PGRI 2 Ciputat:

a) Menumbuhkan pribadi yang berakhlak mulia, dan

bertanggungjawab dengan dasar agama dalam kehidupan

sehari-hari.

b) Menumbuhkan semangat keunggulan, kepada warga sekolah

agar menjadi pribadi yang berprestasi.

c) Menciptakan budaya tertib, bersih dan bersahaja

Tujuan Sekolah

a) Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan kegiatan

keagamaan untuk mengembangkan kualitas pendidikan dan

menggali SDM peserta didik yang berorientasi ketaqwaan

kepada Allah SWT.

b) Mengupayakan peningkatan kualitas Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) untuk melaksanakan program pembelajaran

berbasis kompetensi yang berwawasan luas dan global dengan

penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

c) Mengusahakan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

untuk mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

d) Meningkatkan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler unggulan

yang sesuai dengan potensi dan minat siswa.

Page 51: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

40

2. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan

a) Keadaan Guru

Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga

pendidikan. Karena guru merupakan orang yang terjun langsung kepada

anak didik dan bertanggung jawab demi tercapainya tujuan pendidikan.

Oleh karena itu guru adalah salah satu faktor yang dapat menunjang

keberhasilan program pendidikan.

Tabel

Data Guru Smp PGRI 2 Ciputat

Nama

Guru L/P

Tempat

Tanggal

Lahir

Status

Peg

Masa Kerja TMT Guru Ijazah

SK Seluruh Tk Jurus Tahun

Ika

Hartika ,

S.Pd.

P

Tangerang,

07-12-1970

Swasta - 19 thn 01-07-1995 S1 B. Indo 2010

Dyah L. R,

S.Sos . P

Wonosobo,

11-04-1972

Swasta - 16 thn 01-07-1998 S1 Fis ip 1997

Drs . Teguh

Puja R. L

Yogyakarta ,

12-07-1962

Swasta - 18 thn 01-01-1996 S1 IP-FSP 1988

Maryuni

U. S. S.IP. P

Banyumas,

23-06-1972

Swasta - 18 thn 01-07-1996 S1 FISIF 1997

Leni

Herl ina,

S.Pd.

P

Bogor,

27-10-1981

Swasta - 13 thn 01-07-2001 S1 IPS 2003

Margawati

Nata l ina,

S.Pd.

P

Banyumas,

29-12-1975

Swasta - 12 thn 01-07-2002 S1 Bahasa

Inggris

2011

Page 52: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

41

Hj.

Mulyani P

Bogor,

27-10-1981

Swasta - 9 thn 19-06-2005 PGA Agama 1977

U. Iwan K,

S.Pd. L

Ciamis ,

25-09-1972

Swasta - 9 thn 19-06-2005 S1 MTK 2006

Nurl inda,

S.E. P

Jakarta ,

18-11-1982

Swasta - 8 thn 17-07-2006 S1 Ekonomi 2005

Edi

Kurniawan

, S.Pd.

L

Tangerang,

09-06-1983

Swasta - 9 thn 21-10-2005 S1 MTK 2011

Eka Ayu

Setiawati ,

S.Pd.

P

Tangerang,

22-05-1983

Swasta - 6 thn 14-07-2008 S1 PGSD 2010

Mutmainn

ah, S.Pd.I P

Tangerang,

12-07-2010

Swasta - 14 thn 12-07-2010 S1 PAI 2008

Endi

Kuswanto L

Jakarta ,

28 Maret 1975

Swasta - 3 thn 17-11-2011 S1 PPKn

Mas i

h

Kul ia

h

Junaedi

Abdul lah L

Jakarta ,

11 Juni 1990

Swasta - 2 thn 16-07-2012 S1 B. Indo

Mas i

h

Kul ia

h

Emah,

S.Pd. P

Lebak,

06 Desember

1987

Swasta - 2 thn 16-07-2012 S1 Bahasa

Inggris

Mas i

h

Kul ia

h

Telo

Supriyanto L Tegal , Swasta - 2 thn 29-08-2012 S1 IPS

Mas i

h

Page 53: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

42

29 Juni 1988 Kul ia

h

Ainnur

Ulum S. L

Lamongan,

12 Juni 1989

Swasta - 1 15-07-2013 S1 Bahasa

Indonesia

Mas i

h

Kul ia

h

Muamal

Khamidi ,

S.Pd.

L

Tegal ,

22 Jul i 1986

Swasta - 1 15-07-2013 S1 MTK

2010

Paulus

Kohonusa L

Yamalatu,

10 Agustus

1994

Swasta - - 14-07-2014 S1 Penjaskes

Mas i

h

Kul ia

h

Yusuf

Mal ik, SH. L

Jakarta ,

31 Maret 1981

Swasta - - 14-07-2014 S1 Hukum 2004

Page 54: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

43

b) Keadaan Siswa

Jumlah siswa dan siswa SMP PGRI 2 Ciputat pada tahun ajaran

2014/2015 adalah 511 orang. Dengan pembagian kelas menjadi tujuh

kelas yaitu kelas VII ada tiga kelas, kelas VIII ada dua kelas dan kelas IX

ada dua kelas.

1. Jumlah Siswa Sekolah pada tahun ajaran 2014/2015

No.

Jumlah Siswa

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Jml L P Jml

siswa

Jml

rombel L P

Jml

siswa

Jml

rombel L P

Jml

siswa

Jml

rombel

1 105 86 191 5 98 72 170 5 92 58 150 4 511

2

3

4

5

Dst

2. Jumlah pendaftar yang diterima di SMP dalam kurun waktu 3 tahun

terakhir.

Tahun Pendaftar Diterima

L P Jumlah L P Jumlah

2012/2013 104 66 170 102 66 168

2013/2014 106 81 187 104 81 185

2014/2015 106 87 193 105 86 191

3. Jumlah siswa SMP yang tinggal kelas dalam kurun waktu 3 terakhir.

Tahun Kelas VII Kelas VIII

Page 55: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

44

L P Jumlah L P Jumlah

2012/2013 - - - 1 - 1

2013/2014 1 - 1 - - -

2014/2015 1 - 1 1 - 1

4. Jumlah siswa SMP yang Drop Out dalam kurun waktu 3 tahun

terakhir.

Tahun Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml

2012/2013 7 2 9 5 - 5 1 1 2 13 3 16

2013/2014 8 3 11 1 - 1 1 - 1 10 3 13

2014/2015 9 9 18 9 4 13 2 2 4 20 15 35

A. Ujian Nasional (UN)

1. Jumlah siswa SMP peserta Ujian Nasional dalam 4 tahun terakhir.

Tahun Peserta Ujian Kelulusan Melanjutkan

L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah

2010/2011 43 23 66 43 23 66 41 21 62

2011/2012 39 24 63 39 24 63 37 23 60

2012/2013 51 33 84 41 33 84 50 30 80

2013/2014 50 36 86 50 36 86 48 35 83

2. Perolehan Hasil Belajar siswa SMP berdasarkan nilai rata-rata Ujian

Nasional dalam 5 tahun terakhir.

Tahun

Bahasa Indoesia Bahasa Inggris Matematika IPA

Renda

h

Ting

gi

Rata

2

Renda

h

Ting

gi

Rata

2

Renda

h

ting

gi

Rata

2

Renda

h

ting

gi

Rata

2

2009/2

010 3,40 9,00 7,15 5,20 8,60 6,86 5,75 8,50 6,99 5,00 7,50 6,16

2010/2

011 4,20 8,40 6,43 3,00 9,00 7,21 5,25 8,75 6,95 4,75 7,50 6,25

2011/2

012 5,00 9,40 7,77 4,00 8,20 6,09 3,75 7,96 7,96 5,25 9,00 7,54

Page 56: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

45

2012/2

013 2,80 9,46 6,52 1,60 8,00 5,00 4,75 6,26 6,26 3,50 8,25 6,51

2013/2

014 5,40 9,20 8,08 5,20 8,80 7,00 5,25 8,75 6,67 5,25 8,50 6,85

c) Keadaan Karyawan

Keberadaan karyawan sangat diperlukan dalam suatu lembaga

pendidikan, karena dapat membantu terlaksananya proses pembelajaran

yang baik dan kondusif. Seandainnya tidak ada orang yang menangani

masalah di luar pengajaran yang khusus maka kegiatan pendidikan

disuatu sekolah tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Keadaan karyawan di SMP PGRI 2 Ciputat ada sebanyak tiga

orang, yakni satu orang sebagai tata usaha, satu orang sebagai

bendahara, dan satu orang lagi sebagai pengurus sekolah.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer yang

keberadaanya tidak kalah penting dengan unsur-unsur lainnya bagi siswa

dalam melangsungkan proses pembelajaran. Berdasarkan observasi yang

dilakukan, sarana dan prasarana di SMP PGRI 2 Ciputat diantaranya

sebagai berikut:

a) Ruang kelas

b) Laboratorium computer

c) Ruang Guru

d) Ruang Kepala Sekolah

e) Ruang TU

f) Kamar mandi / WC siswa

g) Kamar mandi / WC guru

h) Koperasi

i) Gudang

Page 57: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

46

j) Kantin

k) Lapangan basket

l) Lapangan futsal

m) Lapangan bola volley

4. Struktur Organisasi

Dalam suatu lembag pendidikan pasti terdapat struktur organisasi

untuk menunjang orang-orang yang memiliki profesionalisme dan tujuan

yang searah. Berikut ini struktur organisasi SMP PGRI 2 Ciputat:

STRUKTUR ORGANISASI

SMP PGRI 2 CIPUTAT TAHUN AJARAN 2011/2012

KEPALA SEKOLAH

Ika Hartika, S.Pd

WAKABID KUR

Dyah Lestari R, S.Sos

WAKABID KES

Edi Kurniawan, S. Pd.

GURU BP

Nurlinda, S.E

BENDAHARA

Margawati N, S. Pd.

WALI KELAS

OSIS

SISWA

Page 58: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

47

KET:

a) Wali Kelas VII 1 : Maryuni U. S, S.Ip

b) Wali Kelas VII 2 : Ujang Iwan Kusmawan, S.Pd

c) Wali Kelas VII 3 : Emah Huzaemah, S.Pd

d) Wali Kelas VII 4 : Yusuf Malik, S. H.

e) Wali Kelas VII 5 : Ainnur Ulum S.

f) Wali Kelas VIII 1 : Mutmainah, S.Pdi.

g) Wali Kelas VIII 2 : Endi Kuswanto

h) Wali Kelas VIII 3 : Eka Ayu Setyawati S. Pd.

i) Wali Kelas VIII 4 : Telo Supriyanto

j) Wali Kelas VIII 5 : Muamal Khamidi S. Pd.

k) Wali Kelas IX 1 : Leni Herlina S. Pd.

l) Wali Kelas IX 2 : Nurlinda S. E.

m) Wali Kelas IX 3 : Edi Kurniawan S. Pd.

n) Wali Kelas IX 4 : Junaedi Abdullah

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Dalam pengumpulan data terdapat beberapa langkah yang

dikakukan meliputi:

1. Pemberian materi, yaitu mengenai penulisan cerpen

Pemberian materi diawali dengan memberikan penjelasan mengenai

pengertian dan cara menulis cerpen

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berargumen atau

berkomentar mengenai materi yang disampaikan. Waktu yang diberika

dalam kesempatan ini adalah 15 menit. Dalam kesempatan ini juga

digunakan untuk peneliti berdiskusi dengan siswa.

3. Penulisan cerpen. Peneliti mengajak siswa untuk menulis cerpen

dengan menggunakan media iklan televise, dengan demikian siswa

terarah untuk membuat cerpen.

Page 59: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

48

4. Pengumpulan data

Setelah siswa selesai menulis cerpen, peneliti mengumpulkan cerpen

yang telah ditulis oleh siswa, pada tahap ini lazim disebut dengan

pengumpulan data. Karangan siswa itulah yg akan dijadikan data

penelitian.

5. Pengklasifikasian data

Pengklasifikasian data dapat dilakukan dengan beberapa langkah,

meliputi:

a. Memilah karangan

Karangan atau cerpen yang sudah terkumpul akan dipilah oleh

peneliti. Bebrapa cerpen akan diklasifikasikan berdasarkan

penilaian yang sudah disiapkan. Selanjutnya, cerpen yang sudah

dipilih akan dianalisis. Analisis difokuskan kepada 1. Keefektifan

Kalimat, 2. Kesesuaian Isi dengan Judul, 3. Kesesuaian Alur, 4.

Tokoh.

b. Memberikan penomoran karangan

Pemberian nomor pada tiap-tiap karangan dilakukan agar penulis

lebih mudah dalam proses selanjutnya. Nomor yang diberikan

berupa nomor urut dari 1 sampai nomor akhir siswa sesuai abjad.

Page 60: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

49

C. Analisis Data

Berdasarkan langkah –langkah analisis data, berikut ini penulis

sajikan analisis dari setiap siswa untuk menggambarkan taraf kemampuan

siswa secara individual.

Tabel

Analisis Data Siswa No.1

No Aspek Penilaian skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 18

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 20

3 Kesesuaian Alur 20

4 Tokoh 20

Jumlah 78 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 18 b). kesesuaian isi dengan judul : 20 c). kesesuaian alur : 20 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 78 dan interpretasi Baik

Tabel

Analisis Data Siswa No.2

No Aspek Penilaian skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 20

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 19

3 Kesesuaian Alur 20

4 Tokoh 23

Jumlah 82 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 20 b). kesesuaian isi dengan judul : 19 c). kesesuaian alur : 20 d).

tokoh : 23. Jumlah skor 82 dan interpretasi Baik

Page 61: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

50

Tabel

Analisis Data Siswa No.3

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 18

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 20

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 25

Jumlah 81 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 18 b). kesesuaian isi dengan judul : 20 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 25. Jumlah skor 81 dan interpretasi Baik

Tabel

Analisis Data Siswa No.4

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 17

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 20

Jumlah 70 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 17 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 70 dan interpretasi Cukup

Page 62: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

51

Tabel

Analisis Data Siswa No.5

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 15

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 15

Jumlah 63 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 15 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 15. Jumlah skor 63 dan interpretasi Cukup

Tabel

Analisis Data Siswa No.6

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 20

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 18

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 20

Jumlah 76 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 20 b). kesesuaian isi dengan judul : 18 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 76 dan interpretasi Baik

Page 63: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

52

Tabel

Analisis Data Siswa No.7

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 18

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 20

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 25

Jumlah 81 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 18 b). kesesuaian isi dengan judul : 20 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 25. Jumlah skor 81 dan interpretasi Baik

Tabel

Analisis Data Siswa No.8

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 15

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 20

Jumlah 68 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 15 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 68 dan interpretasi Cukup

Page 64: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

53

Tabel

Analisis Data Siswa No.9

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 13

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 15

3 Kesesuaian Alur 13

4 Tokoh 18

Jumlah 59 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 13 b). kesesuaian isi dengan judul : 15 c). kesesuaian alur : 13 d).

tokoh : 18. Jumlah skor 59 dan interpretasi Cukup

Tabel

Analisis Data Siswa No.10

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 20

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 18

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 20

Jumlah 76 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 20 b). kesesuaian isi dengan judul : 18 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 76 dan interpretasi Baik

Page 65: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

54

Tabel

Analisis Data Siswa No.11

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 18

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 22

Jumlah 73 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 18 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 22. Jumlah skor 73 dan interpretasi Cukup

Tabel

Analisis Data Siswa No.12

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 17

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 20

Jumlah 70 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 17 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 70 dan interpretasi Cukup

Page 66: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

55

Tabel

Analisis Data Siswa No.13

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 20

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 17

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 23

Jumlah 78 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 20 b). kesesuaian isi dengan judul : 17 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 23. Jumlah skor 78 dan interpretasi Baik

Tabel

Analisis Data Siswa No.14

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 17

3 Kesesuaian Alur 20

4 Tokoh 20

Jumlah 72 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 17 c). kesesuaian alur : 20 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 72 dan interpretasi Cukup

Page 67: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

56

Tabel

Analisis Data Siswa No.15

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 17

3 Kesesuaian Alur 15

4 Tokoh 17

Jumlah 64 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 17 c). kesesuaian alur : 15 d).

tokoh : 17. Jumlah skor 64 dan interpretasi Cukup

Tabel

Analisis Data Siswa No.16

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 18

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 18

3 Kesesuaian Alur 20

4 Tokoh 25

Jumlah 81 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 18 b). kesesuaian isi dengan judul : 18 c). kesesuaian alur : 20 d).

tokoh : 25. Jumlah skor 81 dan interpretasi Baik

Page 68: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

57

Tabel

Analisis Data Siswa No.17

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 17

3 Kesesuaian Alur 20

4 Tokoh 20

Jumlah 72 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 17 c). kesesuaian alur : 20 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 72 dan interpretasi Cukup

Tabel

Analisis Data Siswa No.18

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 15

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 18

Jumlah 66 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 15 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 18. Jumlah skor 66 dan interpretasi Cukup

Page 69: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

58

Tabel

Analisis Data Siswa No.19

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 20

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 19

3 Kesesuaian Alur 20

4 Tokoh 23

Jumlah 82 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 20 b). kesesuaian isi dengan judul : 19 c). kesesuaian alur : 20 d).

tokoh : 23. Jumlah skor 82 dan interpretasi Baik

Tabel

Analisis Data Siswa No.20

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 20

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 18

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 20

Jumlah 76 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 20 b). kesesuaian isi dengan judul : 18 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 76 dan interpretasi Baik

Page 70: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

59

Tabel

Analisis Data Siswa No.21

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 18

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 22

Jumlah 73 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 18 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 22. Jumlah skor 73 dan interpretasi Cukup

Tabel

Analisis Data Siswa No.22

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 20

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 20

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 25

Jumlah 83 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 20 b). kesesuaian isi dengan judul : 20 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 25. Jumlah skor 83 dan interpretasi Baik

Page 71: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

60

Tabel

Analisis Data Siswa No.23

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 20

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 20

Jumlah 73 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 20 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 73 dan interpretasi Cukup

Tabel

Analisis Data Siswa No.24

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 20

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 17

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 23

Jumlah 78 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 20 b). kesesuaian isi dengan judul : 17 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 23. Jumlah skor 78 dan interpretasi Baik

Page 72: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

61

Tabel

Analisis Data Siswa No.25

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 13

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 15

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 23

Jumlah 69 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 13 b). kesesuaian isi dengan judul : 15 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 23. Jumlah skor 69 dan interpretasi Cukup

Tabel

Analisis Data Siswa No.26

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 20

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 15

3 Kesesuaian Alur 22

4 Tokoh 23

Jumlah 80 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 20 b). kesesuaian isi dengan judul : 15 c). kesesuaian alur : 22 d).

tokoh : 23. Jumlah skor 80 dan interpretasi Baik

Page 73: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

62

Tabel

Analisis Data Siswa No.27

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 19

3 Kesesuaian Alur 17

4 Tokoh 20

Jumlah 71 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 19 c). kesesuaian alur : 17 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 71 dan interpretasi Cukup

Tabel

Analisis Data Siswa No.28

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 20

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 17

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 23

Jumlah 78 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 20 b). kesesuaian isi dengan judul : 17 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 23. Jumlah skor 78 dan interpretasi Baik

Page 74: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

63

Tabel

Analisis Data Siswa No.29

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 18

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 18

3 Kesesuaian Alur 19

4 Tokoh 24

Jumlah 79 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 18 b). kesesuaian isi dengan judul : 18 c). kesesuaian alur : 19 d).

tokoh : 24. Jumlah skor 79 dan interpretasi Baik

Tabel

Analisis Data Siswa No.30

No Aspek Penilaian Skor interpretasi

1 Keefektifan Kalimat 15

2 Kesesuaian Isi dengan Judul 15

3 Kesesuaian Alur 18

4 Tokoh 20

Jumlah 68 Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa memperoleh skor a). keefektifan

kalimat : 15 b). kesesuaian isi dengan judul : 17 c). kesesuaian alur : 18 d).

tokoh : 20. Jumlah skor 68 dan interpretasi Cukup

Page 75: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

64

D. Data Hasil Menulis Cerpen

No Nama Siswa Skor Interpretasi

1. Ahmad Habibi 78 Baik

2. Amalia Dwi Wulandari 82 Baik

3. Aprilia Kusumawati 81 Baik

4. Bayu Kahntono 70 Cukup

5. Adam Putra P. 63 Cukup

6. Delvia Cinta 76 Baik

7. Dewi Anggraini 81 Baik

8. Dandi Adi Syah Putra 68 Cukup

9. Diana Anggraini 59 Cukup

10. Dwikki Yudanto Zulvan 76 Baik

11. Egy Rosmawati 73 Cukup

12. Evanda Nabilla Zahro 70 Cukup

13. Firda Mutiara 78 Baik

14. Indah Khoirunnisa 72 Cukup

15. Rizki Aldiansyah 64 Cukup

16. Irfan Zaelani 81 Baik

17. Juwita Dwi Permatasari 72 Cukup

18. Syahrul Jaelani 66 Cukup

19. Khahairul Umam 82 Baik

20. M. Roby Yuman Mentas 76 Baik

21. Mahesa Al Huda 73 Cukup

22. Maiman Fatkhul Basith 83 Baik

23. Mardika Setiawan 73 Cukup

24. Maryanah Lestari 78 Baik

25. Mochamad Ramdani 69 Cukup

26. Muhamad Bruce Sarman 80 Baik

27. Muhammad Rizal

Apriliansyah

71 Cukup

28. Nabilah Fahrani 78 Baik

29. Novita Sari 79 Baik

30. Permana Adi Putra 68 Cukup

Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh nilai menulis cerpen yaitu

sebanyak 6 siswa yang masih di bawah KKM (70), dengan prosentase

yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:

N

=20% dari 30 siswa yang mendapatkan nilai di bawah

KKM

Page 76: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

65

Sedangkan untuk siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (70)

sebanyak 24 siswa, dengan persentase yang dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

N

=80% dari 30 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM

Page 77: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

66

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis terdapat 6 siswa yang masih di bawah

KKM (70), dengan prosentase yang dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

N

=20% dari 30 siswa yang mendapatkan nilai di bawah

KKM.

Sedangkan untuk siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (70)

sebanyak 24 siswa, dengan prosentase yang dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

N

=80%dari 30 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM.

Tingkat pemahaman siswa SMP PGRI 2 Ciputat, Tangerang

Selatan saat ini bisa dikatakan sudah meningkat dari sebelumnya, hal

tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian serta penggunaan media iklan

televisi terutama (Aqua versi NTT) dapat meningkatkan kemampuan siswa

menulis cerpen

Dari urain di atas bisa dikatakan bahwa hipotesis diterima serta

penelitian ini berhasil meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa

SMP PGRI 2 Ciputat, Tangerang Selatan.

Page 78: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

66

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang di lakukan di SMP PGRI 2 Ciputat

bahwa kemampuan menulis cerpen dapat ditingkatkan dengan

menggunakan media iklan televisi terutama iklan (Aqua versi NTT), hal

ini bisa dijadikan alternatif media pembelajaran oleh para guru dalam

proses pembelajarannya.

Semoga kita tidak pernah puas atas ilmu yg kita dapatkan supaya

kita terus mencari dan belajar untuk mengembangkan diri kita ke arah

yang lebih baik lagi.

Page 79: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

67

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal. dkk. Pemakaian Bahasa dalam Iklan Berita dan Papan

Reklame. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1992.

Atmosudirdjo, P. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Kaunika. 1996. Danim, Sudarwan. Riset Keperawatan: Sejarah dan Metodologi. Jakarta:

EGC. 2003.

Darmayanti, Nani. Bahasa Indonesia untuk SMK Tingkat Semenjana (Kelas X). Bandung: Grafindo Media Pratama. 2007.

Djiwatampu, Meithy. Membaca untuk Belajar. Jakarta: Balai Pustaka. 2008. Cetakan II.

Eriyanto. Teknik Sampling Analisis Opini Publik . Yogyakarta: LKiS.

2007.

Gibson, J.L. et al. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga. 1996.

Hasani, Aceng. Ikhwal Menulis. Serang: Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa Press. 2005.

Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1985. ___________. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

2007. Cetakan XVII.

___________. Eksposisi dan Deskripsi: Komposisi Lanjutan II. Yogyakarta: Nusa Indah dan Yayasan Kanisius. 1981.

Kusnandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Cet.

Ke-1. Kuswandi, Wawan. Televisi dan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. 1996.

Moeliono, Anton M. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. 2005. Poerwadarminta. Tata Kerja Organisasi. Jakarta: Bina Aksara. 1996.

Page 80: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

68

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2007. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Keterampilan Menulis: Bahan

Belajar Pendidikan dan Pelatihan Pasca-Uji Kompetensi Awal bagi Guru Kelas. Jakarta: Kemendikbud. 2012.

Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia. 2007.

Rifai, Mien A. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 1997. Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi.

Hadyana Pujaatmaka (Penerjemah). Jakarta: PT Prenhalindo. 1996.

Rusyana, Yus. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV Diponegoro. 1988.

Salim dan Yenny Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Edisi Ketiga. Jakarta: Modern English Press. 2002.

Semi, M. Atar. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. 2003.

Siagian, Sondang P. Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara. 1992.

Siagian, Sondang P. Manajemen Abad 21. Jakarta: Bumi Aksara. 1998.

Stoner, J.A.F. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga. 1996.

Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. 2006. Tarigan, Djago. Keterampilan Menulis. Bandung: Penerbit Angkasa. 1984.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa. 1986. Tukan, Paulus. Mahir Berbahasa Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII.

Jakarta: Yudhistira. 2006. Cetakan I.

Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa: Pengorganisasian Karangan Pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2003.

Page 81: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

69

Widjojoko dan Endang Hidayat. Teori dan Sejarah Sastra Indonesia.

Bandung: UPI PRESS. 2007. Widyamartaya, A. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius.

1992. Cetakan II.

Widyatama, Redra. Teknik Menulis Naskah Iklan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. 2011.

Zaidan, Abdul Rozak. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka. 2007.

Page 82: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 1

Nama Sekolah : SMP PGRI 2 Ciputat

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : VII/2

A. Standar Kompetensi

Menulis: Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke

dalam cerpen.

B. Kompetensi Dasar

Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen

(pelaku, peristiwa, latar, konflik)

C. Indikator

1. Siswa mampu menuliskan cerpen dengan baik.

2. Siswa mampu mengungkapkan hal-hal yang menarik dan berkesan dalam

cerpen.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menuliskan cerpen sesuai

dengan pengalaman.

E. Materi Pembelajaran

Contoh cerpen

• ciri-ciri cerita pendek

• syarat topik cerpen

• kerangka cerita pendek

• unsur-unsur cerpen (pelaku, peristiwa, latar, konflik)

Page 83: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

F. Metode Pembelajaran

1. Tanya Jawab

2. Diskusi

3. Penugasan

G. Strategi Pembelajaran

Pendahuluan

Kegiatan dimulai dengan berdoa bersama.

Guru mengabsen siswa dan memastikan siswa dalam keadaan sehat serta

siap mengikuti kegiatan.

Apersepsi, mengingat kembali pertemuan sebelumnya.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Bertanya jawab tentang hal-hal yang menarik dari kegiatan menulis

cerpen.

Bertanya jawab tentang manfaat menulis.

Elaborasi

Guru menjelaskan materi yang sedang dipelajari.

Siswa membaca contoh cerpen.

Siswa maju ke depan untuk menceritakan kembali isi cerpen secara lisan

Beberapa siswa menilai dan menanggapi penyampaian isi cerita yang

dilakukan temannya

Konfirmasi

Memberikan penguatan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari.

Siswa mengerjakan latihan.

Siswa menyimpulkan inti materi yang sudah dipelajari.

Penutup

Memotivasi siswa agar gemar menulis.

Siswa diberi PR membaca cerpen karya penulis favorit. Kemudian,

menuliskan garis besar isi dan hal-hal menarik pada cerpen itu.

Page 84: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

H. Alat/Sumber/Bahan

1. Martanti dan Supratiwi P. 2009. Kreatif Berbahasa Indonesia 2: untuk

SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

2. Saefudin, dkk. 2008. Seribu Pena Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS VII.

Jakarta: Erlangga.

I. Penilaian

1. Jenis tagihan

Tes tertulis, tugas

2. Teknik

Individu, kelompok

3. Bentuk Instrumen

Uraian bebas dan form penilaian

3. Instrumen Penilaian

Format Penilaian Menulis Cerpen

No

Nama

Hal-hal yang Dinilai

Intonasi Ekspresi Keruntutan Cerita

Format Penilaian Uraian Bebas

No Kriteria Penilaian Nilai Bobot

1. Hal apa saja yang perlu diperhatikan agar dapat

menulis cerpen secara lengkap dan menarik?

3

2. Peristiwa apa yang terjadi? 1

3. Bagaimana suasana terjadinya peristiwa itu? 2

4. Peristiwa apa yang menarik dan mengesankan? 2

5. Bagaimana akhir ceritanya 2

Jumlah 10

Keterangan nilai : Jumlah bobot nilai x 10

Page 85: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

Nilai perolehan siswa: 100

Keterangan nilai:

> 8 : Baik

8 – 7 : Cukup

< 6 : Kurang

Kepala Sekolah

Ika Hartika, S.Pd.

Guru Mata Pelajaran

Ainnur Ulum Sugiarto

Page 86: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

SIKLUS 2

SEKOLAH : SMP PGRI 2 Ciputat

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS : VII

SEMESTER : 2

A. STANDAR KOMPETENSI :

Menulis : Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalamcerpen

B. KOMPETENSI DASAR:

Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku,peristiwa,

latar, konflik)

C. MATERI PEMBELAJARAN:

Contoh cerpen

• ciri-ciri cerita pendek

• syarat topik cerpen

• kerangka cerita pendek

• unsur-unsur cerpen (pelaku, peristiwa, latar, konflik)

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:

No Indikator Pencapaian

Kompetensi

Nilai Budaya dan Karakter

Bangsa

Kewirausahaan/Ekonomi

Kreatif

1 Menentukan topik yang

berhubungandengan

kehidupan diri sendiri

untukmenulis cerita

pendek.

Bersahabat/komunikatif

Kreatif

Kepemimpinan

Keorisinilan

2 Menulis kerangka cerita

pendek dengan

memperhatikan kronologi

waktu dan peristiwa.

3 Mengembangkan kerangka

yang telah dibuat dalam

bentuk cerpen (pelaku,

peristiwa, latar, konflik)

dengan memperhatikan

Page 87: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

pilihan kata, tandabaca,

dan ejaan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Siswa dapat:

1. Menentukan topik yang berhubungan dengan kehidupan diri sendiri untukmenulis

cerita pendek

2. Menulis kerangka cerita pendek dengan memperhatikan kronologi waktudan peristiwa

3. Mengembangkan kerangka yang telah dibuat dalam bentuk cerpen(pelaku, peristiwa,

latar, konflik) dengan memperhatikan pilihan kata, tandabaca, dan ejaan.

F. METODE PEMBELAJARAN:

1. Penugasan

2. Diskusi

3. Tanya Jawab

4. Ceramah

5. Demonstrasi

G.Strategi Pembelajaran:

Tatap Muka Tersruktur Mandiri

Menulis karangan berdasarkan

kehidupan diri sendiri.

Contoh cerpen. Siswa dapat menulis kerangka

cerita pendek dengan

memperhatikan kronologi waktu

dan peristiwa.

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

No Kegiatan Belajar Nilai Budaya Dan Karakter

Bangsa

1 Kegiatan awal :

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini

Bersahabat/komunikatif

2 Kegiatan Inti:

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, siswa:

1. Menulis cerpen

2. Membahas cerpen yang ditulis teman dari segi

penentuan topik, diksi, dan ejaan.

3. Membahas cerpen yang ditulis teman dari segi alur dan

penokohan.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, siswa:

1. Menulis kerangka cerita pendek dengan

memperhatikan kronologi waktu dan peristiwa.

2. Mengembangkan kerangka yang telahdibuat dalam

bentuk cerpen (pelaku, peristiwa, latar, konflik) dengan

memperhatikan pilihan kata, tanda baca, dan ejaan.

Konfirmasi

Kreatif

Page 88: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui.

2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

3 Kegiatan akhir:

Refleksi

Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Bersahabat/komunikatif

I. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN :

1. Buku paket Bahasa Indonesia kelas X

2. Buku kumpulan cerpen

3. Media cetak

4. Internet

J. PENILAIAN :

Jenis Tagihan:

1. tugas individu

2. ulangan

Bentuk Instrumen:

1. uraian bebas

2. pilihan ganda

3. jawaban singkat

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Ika Hartika, S.Pd.

GuruMataPelajaran

Ainnur Ulum Sugiarto

Page 89: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

RINGKASAN MATERI MENULIS CERPEN

Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek

biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal,

jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.

Unsur-unsur intrinsik sebuah cerpen adalah sebagai berikut

1. Tema

Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra

dan yang terkandung di dalam teks sebagai stuktur semantis dan yang menyangkut

persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan.

Tema disaring dari motif- motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan

yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu. Tema

dalam banyak hal bersifat ”mengikat” kehadiran atau ketidakhadiran peristiwa,

konflik serta situasi tertentu termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain. Tema

menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema pun bersifat menjiwai seluruh

bagian cerita itu. Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas dan abstrak.

2. Latar

Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa

atau dilakukan oleh satu atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan

pada tempat tertentu. Menurut Nadjid (2003:25) latar ialah penempatan waktu dan

tempat beserta lingkungannya dalam prosa fiksi

Menurut Nurgiyantoro (2004:227—233) unsur latar dapat dibedakan ke dalam

tiga unsur pokok, antara lain sebagai berikut.

a. Latar Tempat

Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam

sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat

dengan nama tertentu serta inisial tertentu.

Page 90: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

b. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah ” kapan ” terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” teersebut

biasanya dihubungkan dengan waktu

c. Latar Sosial

Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial

masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan

sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks

serta dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup,

cara berpikir dan bersikap. Selain itu latar sosial juga berhubungan dengan status

sosial tokoh yang bersangkutan.

3. Alur

Sebuah cerpen menyajikan sebuah cerita kepada pembacanya. Alur cerita ialah

peristiwa yang jalin-menjalin berdasar atas urutan atau hubungan tertentu. Sebuah

rangkaian peristiwa dapat terjalin berdasar atas urutan waktu, urutan kejadian, atau

hubungan sebab-akibat. Jalin-menjalinnya berbagai peristiwa, baik secara linear atau

lurus maupun secara kausalitas, sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh, padu,

dan bulat dalam suatu prosa fiksi.

Lebih lanjut Stanton mengemukakan bahwa plot ialah cerita yang berisi urutan

kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat, peristiwa

yang disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Plot ialah

peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana,

karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab-akibat.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa alur cerita ialah jalinan peristiwa

yang melatari sebuah prosa fiksi yang dihubungkan secara sebab-akibat.

4. Tokoh

Dalam pembicaraan sebuah cerita pendek sering dipergunakan istilah-istilah

seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi

secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama. Tokoh cerita ialah

orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama , yang oleh

pembaca ditafsirkan memilki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang

Page 91: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

diespresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Sedangkan

penokohan ialah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan

dalam sebuah cerita

Dengan demikian, istilah penokohan lebih luas pengertiannya daripada tokoh

atau perwatakan, sebab penokohan sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita,

bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah

cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.

Penokohan sekaligus menunjuk pada teknik perwujudan dan pengembangan tokoh

dalam sebuah cerita.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang (point of view) merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara

sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Sudut

pandang adalah cara memandang tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya

pada posisi tertentu.

Pembedaan sudut pandang yang akan dikemukakan berikut berdasarkan

pembedaan yang telah umum dilakukan orang yaitu bentuk persona tokoh cerita:

persona ketiga dan persona pertama.

a. Sudut pandang persona ketiga : ”Dia”

Pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang persona ketiga gaya

”Dia”, narator adalah seorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-

tokoh cerita dengan menyebut nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka. Nama-nama

tokoh cerita, khususnya yang utama, kerap atau terus menerus disebut, dan sebagai

variasi dipergunakan kata ganti. Hal ini akan mempermudah pembaca untuk

mengenali siapa tokoh yang diceritakan atau siapa yang bertindak.

Sudut pandang ”dia”dapat dibedakan ke dalam dua golongan berdasarkan

tingkat kebebasan dan keterikatan pengarang terhadap bahan ceritanya. Di satu pihak,

pengarang, narator dapat bebas menceritakan segala sesuatu yang berhubungan

dengan tokoh ”dia”, jadi bersifat mahatahu, di lain pihak ia terikat, mempunyai

keterbatasan ”pengertian” terhadap tokoh ”dia” yang diceritakan itu, jadi bersifat

terbatas, hanya selaku pengamat saja.

Page 92: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

b. Sudut Pandang Persona Pertama: ”Aku”

Dalam pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang persona

pertama (first person point of view), ”aku”. Jadi: gaya ”aku”, narator adalah seseorang

yang ikut terlibat dalam cerita. Ia adalah si ”aku” tokoh yang berk isah, mengisahkan

kesadaran dirinya sendiri, mengisahkan peristiwa atau tindakan, yang diketahui,

dilihat, didengar, dialami dan dirasakan, serta sikapnya terhadap orang (tokoh) lain

kepada pembaca. Jadi, pembaca hanya dapat melihat dan merasakan secara terbatas

seperti yang dilihat dan dirasakan tokoh si ”aku” tersebut.

1) ”Aku” tokoh utama

Dalam sudut pandang teknik ini, si ”aku” mengisahkan berbagai peristiwa dan

tingkah laku yang dialaminya, baik yang bersifat batiniah, dalam diri sendiri, maupun

fisik, hubungannya dengan sesuatu yang di luar dirinya. Si ”aku”menjadi fokus pusat

kesadaran, pusat cerita. Segala sesuatu yang di luar diri si ”aku”, peristiwa, tindakan,

dan orang, diceritakan hanya jika berhubungan dengan dirinya, di samping memiliki

kebebasan untuk memilih masalah-masalah yang akan diceritakan. Dalam cerita yang

demikian,si ”aku” menjadi tokoh utama (first person central).

2) ”Aku” tokoh tambahan

Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” muncul bukan sebagai tokoh utama,

melainkan sebagai tokoh tambahan. Tokoh ”aku” hadir untuk membawakan cerita

kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan itu kemudian ”dibiarkan”

untuk mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya. Tokoh cerita yang dibiarkan

berkisah sendiri itulah yang kemudian menjadi tokoh utama, sebab dialah yang lebih

banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, tindakan, dan berhubungan dengan

tokoh-tokoh lain. Setelah cerita tokoh utama habis, si ”aku”tambahan tampil kembali,

dan dialah kini yang berkisah.

Dengan demikian si ”aku” hanya tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap

berlangsungnya cerita yang ditokohi oleh orang lain. Si ”aku” pada umumnya tampil

sebagai pengantar dan penutup cerita.

Menentukan rincian tema

Tema besar dapat dirinci menjadi tema-tema kecil atau anak-anak tema.

Page 93: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

Rincian tema suatu cerpen berisi tema bagian-bagian cerita yang dapat kita temukan

di awal, tengah, dan akhir cerita.

Evaluasi Pembelajaran

A. Berdasarkan cerpen “Dia Teramat Malang”, coba kalian tentukan hal -hal berikut!

1. Tema cerpen:

2. Kutipan cerita yang menggambarkan latar:

3. Kutipan gambaran tokoh dan wataknya:

4. Kutipan cerita yang menggambarkan alur:

5. Sudut pandang dalam cerpen:

B. Setelah mengetahui kelima unsur pembentuk cerpen. Buatlah cerpen dengan kelima unsur

tersebut dan perhatikan penggunaan tanda baca dan EyD-nya!

Kunci Jawaban

A. Berdasarkan cerpen “Dia Teramat Malang”, coba kalian tentukan hal -hal berikut!

1. Tema: Masalah sosial di masyarakat (putus sekolah)

2. Kutipan cerita yang menggambarkan latar: “Pagi indah sekali di Baturaden”

3. Kutipan gambaran tokoh dan wataknya: “…Seingat saya dia sangat pintar. Dalam persaingan

pelajaran dia selalu mengalahkan saya. Banyak orang yang memuji otaknya yang cemerlang…”

4. Kutipan cerita yang menggambarkan alur: Alur yang terdapat dalam cerpen “Dia Teramat Malang”

adalah alur maju hal ini dapat terlihat dari awal kemunculan Susi sampai saat ia bertemu dengan

Tari, hingga kemudian Tari menceritakan kisahnya

5. Sudut pandang dalam cerpen: Menggunakan sudut pandang “aku” sebagai tokoh utama

B. Setelah mengetahui kelima unsur pembentuk cerpen. Buatlah cerpen dengan kelima unsur

tersebut dan perhatikan penggunaan tanda baca dan EyD-nya!

Page 94: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat
Page 95: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat
Page 96: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat
Page 97: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat
Page 98: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat
Page 99: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat
Page 100: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat
Page 101: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat
Page 102: PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI (Aqua VERSI NTT) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28362... · 2015-09-14 · PENGGUNAAN MEDIA IKLAN TELEVISI ... bahasa terdapat

BIODATA PENULIS

Nama lengkap Ainnur Ulum Sugiarto, biasa dipanggil Ulum,

Ainnur, Sugi ini lahir di Lamongan, 12 Juni 1989, dari

pasangangan Bapak Sutikno dan Ibu Karsi.

Pendidikan formal penulis jalani di SD Negeri 01 Sekaran,

Lamongan. Kemudian menlanjutkan ke SMP Negeri 01

Maduran, Lamongan. Setamat SMP, penulis melanjutkan sekolah ke SMA

Wachid Hasjim, Maduran, Lamongan.

Setelah itu, penulis merantau ke Jakarta, sambil melanjutkan studi di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Aktivitas penulis saat ini adalah sebagai staf pengajar untuk mata pelajaran bahasa

Indonesia di SMP PGRI 2 Ciputat, terhitung mulai tahun 2013 sampai dengan

sekarang. Di samping itu, penulis juga giat di bidang kepramukaan, drama,

pantomim, dan kepenulisan puisi.

Salah satu puisi penulis yang berjudul Stanza Bulan Merah Jambu telah

dibukukan dalam antologi puisi Empat Amanat Hujan yang diterbitkan oleh

Dewan Kesenian Jakarta tahun 2012.