penggunaan ipv6 sebagai solusi pengganti ipv4 dalam ... · g. struktur paket data pada ipv6 ......

21
Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam Penanganan Keterbatasan IP Address di Jaringan Internet Masa Depan Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Bahasa Indonesia yang Diampu oleh Atikah Anindyarini, S.S.M.Hum. Nama : Mohamad Eko Ari Bowo Nim : M3107105 D3 Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta Januari, 2009 1

Upload: ledung

Post on 03-Mar-2019

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4

dalam Penanganan Keterbatasan IP Address

di Jaringan Internet Masa Depan

Makalah Disusun untuk Memenuhi TugasMatakuliah Bahasa Indonesia yang Diampu

oleh Atikah Anindyarini, S.S.M.Hum.

Nama : Mohamad Eko Ari BowoNim : M3107105

D3 Teknik InformatikaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sebelas MaretSurakarta

Januari, 2009

1

Page 2: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT penulis ucapkan karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus UNS

hingga menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.

Judul makalah ini adalah “Penggunaan IPv6 sebagai Solusi Pengganti IPv4

dalam Penanganan Keterbatasan IP Address di Jaringan Internet Masa Depan”.

Makalah ini disusun sebagai tugas matakuliah Bahasa Indonesia yang diampu

oleh Ibu Atikah Anindyarini, S.S.M.Hum. di Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam UNS Surakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

a) Ibu, bapak, dan adikku yang selalu memberikan dukungannya dan

mendoakan penulis selama kuliah ini di UNS Surakarta.

b) Ibu Atikah Anindyarini, S.S.M.Hum. yang selama ini telah memberikan

ilmunya selama perkuliahan hingga penyusunan makalah ini.

c) Teman - teman mahasiswa Teknik Informatika, khususnya angkatan 2007.

d) Teman - teman satu kontrakan, Bangjo, Aput, Anggit, Topan, Danang, dan

Boby yang enak diajak bercanda, konyol dan asyik untuk bertukar pikiran.

e) Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam

penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan sedikit informasi

sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Untuk itu penulis menerima

dengan baik segala kritik dan saran. Akhir kata penulis memohon maaf apabila

ada kata – kata yang tidak berkenan. Terima kasih.

Surakarta, Januari 2009

Penulis

2

Page 3: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................iDaftar Isi................................................................................................................iiDaftar Tabel...........................................................................................................iiiDaftar Gambar.......................................................................................................iiiBAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah......................................................................1 B. Perumusan Masalah.............................................................................1 C. Tujuan Penulisan Makalah...................................................................2BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3 A. Konsep Dasar Protokol........................................................................3 1. TCP...............................................................................................3 2. IP...................................................................................................3 B. Definisi IPv6........................................................................................4 C. Keunggulan IPv6.................................................................................4 1. Setting Otomatis Statefull.............................................................4 2. Setting Otomatis Stateless............................................................5 D. Address IPv6........................................................................................5 1. Unicast (one-to-one).....................................................................5 2. Multicast (one-to-many)...............................................................6 3. Anycast.........................................................................................7 E. Penulisan Alamat pada IPv6................................................................7 F. Kelas IPv6............................................................................................9 G. Struktur Paket Data pada IPv6.............................................................10 H. Perubahan dari IPv4 ke IPv6...............................................................11 1. Kapasitas Perluasan Alamat.........................................................11 2. Penyederhanaan Format Header...................................................12 3. Option dan Extension Header.......................................................12 4. Kemampuan Pelabelan Aliran Paket............................................12 5. Autentifikasi dan Kemampuan Privasi.........................................12 I. Transisi IPv6.........................................................................................13 J. Contoh Infrastruktur IPv6....................................................................14BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................15 A. Kesimpulan.........................................................................................15 B. Saran...................................................................................................15Daftar Pustaka.......................................................................................................16

3

Page 4: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan IPv4 dan IPv6.................................................................10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Setting Otomatis Stateful...................................................................5

Gambar 2.2 Setting Otomatis Stateless.................................................................5

Gambar 2.3 Pengiriman Paket Pada Unicast Address...........................................6

Gambar 2.4 Pengiriman Paket Pada Multicast Address........................................7

Gambar 2.5 Format Unicast Address.....................................................................9

Gambar 2.6 Struktur Header Dasar pada IPv6......................................................11

Gambar 2.7 Network - tunneling (IPv6 transition)...............................................13

Gambar 2.8 Infrastruktur IPv6..............................................................................14

Gambar 2.9 Infrastruktur IPv6..............................................................................14

4

Page 5: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat

seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan

komputer. Pada sistem jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang

paling penting. Protokol jaringan yang umum digunakan adalah IPv4. Akan

tetapi protokol telah berumur lebih dari 20 tahun masih terdapat beberapa

kekurangan dalam menangani jumlah komputer dalam suatu jaringan yang

semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang

merupakan solusi dari masalah diatas. IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas

yang lebih dari IPv4 seperti ruang pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur

keamanan IPSec, penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan lain-lain.

Namun, protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-

jaringan di dunia.

B. Perumusan Masalah

Setelah IPv4 sukses penggunaannya oleh para pengguna internet,

kemudian timbul suatu permasalahan baru dimana IPv4 hanya dapat menampung

para pengguna internet sebanyak 4,3 milyar saja, sedangkan angka ini

diperkirakan akan melonjak kembali beberapa tahun kedepan. Masalah yang

paling besar pada Internet Protocol saat ini adalah perputaran kecepatan untuk

mencapai suatu titik alamat jaringan yang tersedia. IPv4 mempertimbangkan

sekitar 232 atau 4.294.967.296 alamat, sebagian besar kesalahan pada alokasi awal,

tanpa meninggalkan ruang untuk pengembangan. IP versi baru yaitu IPv6

menawarkan suatu pemecahan yang lebih permanen, yaitu sekitar 2128 atau

340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat.

Berdasarkan hal itulah kemudian dirancang suatu protokol internet baru

yang dinamakan Internet Protocol next generation (IPng) pada tahun 1996 yang

penggunaannya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah

5

Page 6: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

sukses sebelumnya. IPng atau disebut juga IPv6 sendiri adalah suatu protokol

layer ketiga terbaru yang diciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang sering

dikenal sebagai IP. Alasan utama dari penciptaan Internet Protocol Version 6 ini

adalah untuk mengoreksi masalah pengalamatan pada versi 4 (IPv4). Karena

kebutuhan akan alamat internet semakin banyak, maka IPv6 diciptakan dengan

tujuan untuk memberikan pengalamatan yang lebih banyak dibandingkan dengan

IPv4, sehingga perubahan pada IPv6 masih berhubungan dengan pengalamatan IP

sebelumnya. Perubahan terbesar pada IPv6 adalah terdapat pada header, yaitu

peningkatan jumlah alamat dari 32 bit (IPv4) menjadi 128 bit (IPv6).

C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

akhir semester pada matakuliah Bahasa Indonesia di Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam UNS Surakarta. Adapun tujuan khusus yang hendak

dicapai pada makalah ini, antara lain :

f) Mengimplementasikan penggunaan IPv6 sebagai solusi dari permasalahan

IPv4 dalam menangani jumlah komputer dalam suatu jaringan yang semakin

kompleks dari tahun ke tahun.

g) Penggunaan fungsi “Otomatisasi Setting” untuk pengelolaan dan pengaturan

alamat IP di suatu jaringan komputer sebagai salah satu kelebihan penggunaan

IPv6 dibandingkan IPv4.

h) IPv6 mendukung penyusunan alamat IP secara terstruktur dan menyediakan

kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPv4.

i) Kelengkapan IPv6 dengan mekanisme penggunaan alamat secara lokal yang

memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug & Play, serta menyediakan

platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran

data secara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, maupun end-to-

end security.

6

Page 7: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

BAB II

PEMBAHASANA. Konsep Dasar Protokol

Protokol dapat dimisalkan sebagai penerjemah dua orang yang berbeda

bahasa ingin berkomunikasi. Protokol internet yang pertama kali dirancang pada

awal tahun 1980-an. Akan tetapi pada saat itu, protokol tersebut hanya digunakan

untuk menghubungkan beberapa node saja. Baru pada awal tahun 1990-an mulai

disadari bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga

banyak bermunculan protokol internet. Sehingga disadari bahwa dibutuhkan

sebuah protokol internet yang standar, yaitu OSI (Open System Interconnection).

Tetapi pada perkembangannya, TCP/IP menjadi standar de facto yaitu standar

yang diterima karena pemakaiannya secara sendirinya semakin berkembang.

1. TCP (Transmission Control Protocol)

Transmission Control Protocol atau yang sering kali disingkat menjadi

TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data per-segmen (paket data dipecah

dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket kemudian dikirim satu persatu

hingga selesai). Agar pengiriman data sampai dengan baik, maka pada setiap

packet pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri (sequence number).

Adapun komputer tujuan yang menerima paket tersebut harus mengirim balik

sebuah sinyal acknowledge dalam satu periode yang ditentukan. Bila pada

waktunya komputer tujuan belum juga memberikan acknowledge, maka terjadi

time out yang menandakan pengiriman packet gagal dan harus diulang kembali.

Model protokol TCP disebut sebagai connection oriented protocol.

2. IP (Internet Protocol)

IP (Internet Protocol) atau alamat IP dapat disebut dengan kode pengenal

komputer pada jaringan merupakan komponen vital pada internet, karena tanpa

alamat IP seseorang tidak akan dapat terhubung ke internet. Penggunaan alamat IP

dikoordinasi oleh lembaga sentral internet yang dikenal dengan IANA, salah

satunya adalah NIC (Network Information Center).

7

Page 8: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

B. Definisi IPv6

IP versi 6 (IPv6) adalah protokol internet versi baru yang didesain sebagai

pengganti dari Internet protocol versi 4 (IPv4) yang didefinisikan dalam RFC 791.

IPv6 yang memiliki kapasitas alamat (address) raksasa (128 bit), mendukung

penyusunan alamat secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus

berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada

IPv4. IPv6 memiliki tipe alamat anycast yang dapat digunakan untuk pemilihan

route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan

alamat secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play,

serta menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan

terhadap aliran datasecara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, end-

to-end security, maupun konfigurasi otomatis.

C. Keunggulan IPv6

Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration

(plug&play). Alamat pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya

diberikan secara berurut pada host. Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan

secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration

Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja,

sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis disediakan secara

standar dan merupakan default-nya. Pada setting otomatis ini terdapat dua cara

tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.

1. Setting Otomatis Statefull

Cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang diberikan

pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address,

dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat

melakukan setting secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router,

server dan host adalah ICMP (Internet Control Message Protocol) yang telah

diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk pula IGMP (Internet Group

management Protocol) yang dipakai pada multicast pada IPv4.

8

Page 9: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

Gambar 2.1 Setting Otomatis Statefull

2. Setting Otomatis Stateless

Pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan

pembagian IP address, hanya men-setting router saja dimana host yang telah

tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh

prefix dari address dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit

yang diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address

sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP address dari host tersebut. Pada

informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address MAC dari network

interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan pengelolaan, pada

Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan minimal 48 bit (sebesar address

MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan

alamat yang buruk.

Gambar 2.2 Setting Otomatis Stateless

D. Address IPv6

1. Unicast (One-to-one)

Digunakan untuk komunikasi satu lawan satu, dengan menunjuk satu host.

Pada alamat unicast ini terdiri dari :

1. Global, alamat yang digunakan misalnya untuk alamat provider atau alamat

9

Page 10: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

geografis.

2. Link Local Address adalah alamat yang dipakai di dalam satu link saja. Yang

dimaksud link di sini adalah jaringan lokal yang saling tersambung pada satu

level. Alamat ini dibuat secara otomatis oleh host yang belum mendapat

alamat global, terdiri dari 10+n bit prefix yang dimulai dengan "FE80" dan

field sepanjang 118-n bit yang menunjukkan nomor host. Link Local Address

digunakan pada pemberian alamat IP secara otomatis.

3. Site-local, alamat yang setara dengan private address, yang dipakai terbatas di

dalam site saja. Alamat ini dapat diberikan bebas, asal unik di dalam site

tersebut, namun tidak bisa mengirimkan paket dengan tujuan alamat ini di luar

dari site tersebut.

4. Kompatibel.

Gambar 2.3 Pengiriman Paket Pada Unicast Address

2. Multicast (One-to-many)

Yang digunakan untuk komunikasi satu lawan banyak dengan menunjuk

host dari group. Multicast address ini pada IPv4 didefinisikan sebagai kelas D,

sedangkan pada IPv6 ruang yang 8 bit pertamanya di mulai dengan "FF"

disediakan untuk multicast address. Ruang ini kemudian dibagi-bagi lagi untuk

menentukan range berlakunya. Kemudian blockcast address pada IPv4 yang

alamat bagian hostnya didefinisikan sebagai "1", pada IPv6 sudah termasuk di

dalam multicast address ini. Blockcast address untuk komunikasi dalam segmen

yang sama yang dipisahkan oleh gateway, sama halnya dengan multicast address

10

Page 11: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

dipilih berdasarkan range tujuan.

Gambar 2.4 Pengiriman Paket Pada Multicast Address

3. Anycast

Yang menunjuk host dari group, tetapi paket yang dikirim hanya pada satu

host saja. Pada alamat jenis ini, sebuah alamat diberikan pada beberapa host,

untuk mendefinisikan kumpulan node. Jika ada paket yang dikirim ke alamat ini,

maka router akan mengirim paket tersebut ke host terdekat yang memiliki

Anycast address sama. Dengan kata lain, pemilik paket menyerahkan pada router

tujuan yang paling "cocok" bagi pengiriman paket tersebut. Pemakaian Anycast

ini misalnya terhadap beberapa server yang memberikan layanan seperti DNS

(Domain Name Server). Dengan memberikan Anycast alamat Address sama pada

server-server tersebut, jika ada paket yang dikirim oleh client ke alamat ini, maka

router akan memilih server yang terdekat dan mengirimkan paket tersebut ke

server tersebut. Sehingga, beban terhadap server dapat terdistribusi secara merata.

Bagi anycast ini tidak disediakan ruang khusus. Jika terhadap beberapa host

diberikan sebuah alamat yang sama, maka alamat tersebut dianggap sebagai

Anycast Address.

E. Penulisan Alamat pada IPv6

Model x:x:x:x:x:x:x:x dimana ‘x‘ berupa nilai hexadesimal dari 16 bit

porsi alamat, karena ada 8 buah ‘x‘ maka jumlah totalnya ada 16 * 8 = 128 bit.

11

Page 12: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

Contohnya adalah :

FEDC : BA98 : 7654 : 3210 : FEDC : BA98 : 7654 : 3210

Jika format pengalamatan IPv6 mengandung kumpulan group 16 bit alamat, yaitu

‘x‘, yang bernilai 0 maka dapat direpresentasikan sebagai ‘::’. Contohnya adalah :

FEDC : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 7654 : 3210

dapat direpresentasikan sebagai

FEDC :: 7654 : 3210

Dan 0:0:0:0:0:0:0:1 dapat direpresentasikan sebagai ::1

Model x:x:x:x:x:x:d.d.d.d dimana ‘d.d.d.d’ adalah alamat IPv4 semacam

167.205.25.6 yang digunakan untuk automatic tunnelling. Contohnya adalah :

0:0:0:0:0:0:167.205.25.6 atau ::167.205.25.6

0:0:0:0:0:ffff:167.205.25.7 atau :ffff:167.205.25.7

Jadi jika sekarang mengakses alamat di internet misalnya 167.205.25.6

pada saatnya nanti format tersebut akan digantikan menjadi semacam

::ba67:080:18. Sebagaimana IPv4, IPv6 menggunakan bitmask untuk keperluan

subnetting yang direpresentasikan sama seperti representasi prefix-length pada

teknik CIDR yang digunakan pada IPv4, misalnya :

3ffe:10:0:0:0:fe56:0:0/60

menunjukkan bahwa 60 bit awal merupakan bagian network bit.

Jika pada IPv4 mengenal pembagian kelas IP menjadi kelas A, B, dan C

maka pada IPv6 pun dilakukan pembagian kelas berdasarkan fomat prefix (FP)

yaitu format bit awal alamat. Misalnya :

3ffe:10:0:0:0:fe56:0:0/60

maka jika diperhatikan 4 bit awal yaitu hexa ‘3’ didapatkan format prefixnya

12

Page 13: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

untuk 4 bit awal adalah 0011 (yaitu nilai ‘3’ hexa dalam biner).

F. Kelas IPv6

Ada beberapa kelas IPv6 yang penting yaitu :

1. Aggregatable Global Unicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat

IPv6 dengan bit awal 001.

2. Link-Local Unicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat IPv6

dengan bit awal 1111 1110 10.

3. Site-Local Unicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat IPv6

dengan bit awal 1111 1110 11.

4. Multicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat IPv6 dengan bit

awal 1111 1111.

Pada protokol IPv4 dikenal alamat-alamat khusus semacam 127.0.0.1 yang

mengacu ke localhost, alamat ini direpresentasikan sebagai 0:0:0:0:0:0:0:1

atau ::1 dalam protokol IPv6. Selain itu pada IPv6 dikenal alamat khusus lain

yaitu 0:0:0:0:0:0:0:0 yang dikenal sebagai unspecified address yang tidak boleh

diberikan sebagai pengenal pada suatu interface. Secara garis besar format unicast

address adalah sebagai berikut :

Gambar 2.5 Format Unicast Address

Interface ID digunakan sebagai pengenal unik masing-masing host dalam

satu subnet. Dalam penggunaannya umumnya interface ID berjumlah 64 bits

dengan format IEEE EUI-64. Jika digunakan media ethernet yang memiliki 48

bit MAC address maka pembentukan interface ID dalam format IEEE EUI-64

adalah sebagai berikut :

Misalkan MAC address-nya adalah 00:40:F4:C0:97:57

1. Tambahkan 2 byte yaitu 0xFFFE di bagian tengah alamat tersebut

sehingga menjadi 00:40:F4:FF:FE:C0:97:57

13

Page 14: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

2. Komplemenkan (ganti bit 1 ke 0 dan sebaliknya) bit kedua dari belakang pada

byte awal alamat yang terbentuk, sehingga yang dikomplemenkan adalah ‘00’

(dalam hexadesimal) atau ‘00000000’ (dalam biner) menjadi ‘00000010’ atau

‘02’ dalam hexadesimal.

3. Didapatkan interface ID dalam format IEEE EUI-64 adalah

0240:F4FF:FEC0:9757.

Di bawah ini adalah tabel perbandingan antara IPv4 dan IPv6 :

IPv4 IPv6Panjang alamat 32 bit (4 bytes). Panjang alamat 128 bit (16 bytes) Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.

Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan address auto-configuration.

Dukungan terhadap IPSec opsional. Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.

Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim.

Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.

Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte

Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP).

IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD).

Checksum termasuk pada header. Cheksum tidak masuk dalam header Header mengandung option. Data opsional dimasukkan seluruhnya

ke dalam extensions header. Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer.

ARP Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara multicast.

Tabel 2.1 Perbandingan IPv4 dan IPv6

G. Struktur Paket Data pada IPv6

Dalam men-design header paket ini, diupayakan agar cost atau nilai

pemrosesan header menjadi kecil untuk mendukung komunikasi data yang lebih

real time. Misalnya, alamat awal dan akhir menjadi dibutuhkan pada setiap paket.

14

Page 15: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

Sedangkan pada header IPv4 ketika paket dipecah-pecah, ada field untuk

menyimpan urutan antar paket. Namun field tersebut tidak terpakai ketika paket

tidak dipecah-pecah. Header pada Ipv6 terdiri dari dua jenis, yang pertama, yaitu

field yang dibutuhkan oleh setiap paket disebut header dasar, sedangkan yang

kedua yaitu field yang tidak selalu diperlukan pada packet disebut header ekstensi,

dan header ini didifinisikan terpisah dari header dasar.

Header dasar selalu ada pada setiap packet, sedangkan header tambahan

hanya jika diperlukan diselipkan antara header dasar dengan data. Header

tambahan, saat ini didefinisikan selain bagi penggunaan ketika packet dipecah,

juga didefinisikan bagi fungsi security dan lain-lain. Header tambahan ini,

diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan beberapa header, maka header ini

akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan berakhir pada data.

Router hanya perlu memproses header yang terkecil yang diperlukan saja,

sehingga waktu pemrosesan menjadi lebih cepat. Hasil dari perbaikan ini,

meskipun ukuran header dasar membesar dari 20 bytes menjadi 40 bytes namun

jumlah field berkurang dari 12 menjadi 8 buah saja.

Gambar 2.6 Struktur Header Dasar pada IPv6

H. Perubahan dari IPv4 ke IPv6

Perubahan dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya terjadi karena beberapa

hal yang dikelompokkan dalam kategori berikut :

1. Kapasitas Perluasan Alamat

IPv6 meningkatkan ukuran dan jumlah alamat yang mampu didukung oleh

15

Page 16: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

IPv4 dari 32 bit menjadi 128bit. Peningkatan kapasitas alamat ini digunakan untuk

mendukung peningkatan hirarki atau kelompok pengalamatan, peningkatan

jumlah atau kapasitas alamat yang dapat dialokasikan dan diberikan pada node

dan mempermudah konfigurasi alamat pada node sehingga dapat dilakukan secara

otomatis. Peningkatan skalabilitas juga dilakukan pada routing multicast dengan

meningkatkan cakupan dan jumlah pada alamat multicast. IPv6 ini selain

meningkatkan jumlah kapasitas alamat yang dapat dialokasikan pada node juga

mengenalkan jenis atau tipe alamat baru, yaitu alamat anycast. Tipe alamat

anycast ini didefinisikan dan digunakan untuk mengirimkan paket ke salah satu

dari kumpulan node.

2. Penyederhanaan Format Header

Beberapa kolom pada header IPv4 telah dihilangkan atau dapat dibuat

sebagai header pilihan. Hal ini digunakan untuk mengurangi biaya pemrosesan

hal-hal yang umum pada penanganan paket IPv6 dan membatasi biaya bandwidth

pada header IPv6. Dengan demikian, pemerosesan header pada paket IPv6 dapat

dilakukan secara efisien.

3. Option dan Extension Header

Perubahan yang terjadi pada header-header IP yaitu dengan adanya

pengkodean header Options (pilihan) pada IP dimasukkan agar lebih efisien

dalam penerusan paket (packet forwarding), agar tidak terlalu ketat dalam

pembatasan panjang header pilihan yang terdapat dalam paket IPv6 dan sangat

fleksibel/dimungkinkan untuk mengenalkan header pilihan baru pada masa akan

datang.

4. Kemampuan Pelabelan Aliran Paket

Kemampuan atau fitur baru ditambahkan pada IPv6 ini adalah

memungkinkan pelabelan paket atau pengklasifikasikan paket yang meminta

penanganan khusus, seperti kualitas mutu layanan tertentu (QoS) atau real-time.

16

Page 17: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

5. Autentifikasi dan Kemampuan Privasi

Kemampuan tambahan untuk mendukung autentifikasi, integritas data dan

data penting juga dispesifikasikan dalam alamat IPv6. Perubahan terbesar pada

IPv6 adalah perluasan IP address dari 32 bit pada IPv4 menjadi 128 bit.128 bit ini

adalah ruang address yang kontinyu dengan menghilangkan konsep kelas. Selain

itu juga dilakukan perubahan pada cara penulisan IP address. Jika pada IPv4 32 bit

dibagi menjadi masing-masing 8 bit yang dipisah kan dengan "." dan di tuliskan

dengan angka desimal, maka pada IPv6, 128 bit tersebut dipisahkan menjadi

masing-masing 16 bit yang tiap bagian dipisahkan dengan ":"dan dituliskan

dengan hexadesimal. Selain itu diperkenalkan pula struktur bertingkat agar

pengelolaan routing menjadi mudah. Pada CIDR (Classless Interdomain Routing)

table routing diperkecil dengan menggabungkan jadi satu informasi routing dari

sebuah organisasi.

I. Transisi IPv6

Untuk mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin

terselenggaranya komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka

dibuat suatu metode Hosts – dual stack serta Networks – Tunneling pada

perangkat jaringan, misalnya router dan server.

Gambar 2.7 Network - tunneling (IPv6 transition)

Jadi setiap router menerima suatu paket, maka router akan memilah paket

tersebut untuk menentukan protokol yang digunakan, kemudian router tersebut

akan meneruskan ke layer diatasnya.

17

Page 18: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

18

Page 19: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

J. Contoh Infrastruktur IPv6

Gambar 2.8 Infrastruktur IPv6

Gambar 2.9 Infrastruktur IPv6

19

Page 20: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

BAB III

KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

IPv4 yang merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas

akhir dari kemampuannya, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah

dirancang untuk dapat menggantikan fungsi IPv4. Motivasi utama untuk

mengganti IPv4 adalah karena keterbatasan dari panjang addressnya yang hanya

32 bit saja serta tidak mampu mendukung kebutuhan akan komunikasi yang aman,

routing yang fleksibel maupun pengaturan lalu lintas data. Keunggulan IPv6

dibandingkan dengan IPv4 diantaranya yaitu setting otomatis stateless dan

statefull. Kemudian, dasar migrasi perubahan dari Ipv4 ke Ipv6 diantaranya

kapasitas perluasan alamat, penyederhanaan format header, option dan extension

header, kemampuan pelabelan aliran paket serta autentifikasi dan kemampuan

privasi. Untuk mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta

menjamin terselenggaranya komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna

IPv6, maka dibuat suatu metode Hosts – dual stack serta Networks – Tunneling

pada hardware jaringan, misalnya router dan server.

B. Saran

1. Address space IPv6 adalah sebuah sumber daya publik yang harus diatur

dengan hati-hati sehubungan dengan kepentingan internet jangka panjang.

Manajemen address space yang bertanggung jawab mencakup penyesuaian

seperangkat tujuan yang kadang bersifat kompetitif.

2. Walaupun IPv6 menyediakan pool address space yang sangat besar, kebijakan

address sebaiknya menghindari praktik yang sia-sia dan tidak perlu.

Permohonan address space sebaiknya didukung dengan dokumentasi yang

sesuai dan penimbunan address yang tidak terpakai sebaiknya dihindari.

3. Setiap delegasi dan/atau alokasi address space harus menjamin keunikan

universal. Ini merupakan persyaratan mutlak guna menjamin setiap host

publik dapat diidentifikasikan secara unik di internet.

20

Page 21: Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam ... · G. Struktur Paket Data pada IPv6 ... yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas. ... layer ketiga terbaru yang

DAFTAR PUSTAKA

1. Irvan Nasrun. 2005. “Mengenal Internet Protokol Masa Depan”. Majalah

CHIP Spesial Networking, halaman 6.

2. http://www.ipv6forum.com diakses 24 Desember 2008.

3. http://www.ipv6.org diakses 24 Desember 2008.

4. http://www.ipv6.research.microsoft.com diakses 24 Desember 2008.

5. Rahmat Rafiudin. 2005. “Ipv6 Addressing”. Jakarta : Gramedia.

6. R. Mohamad Dikshie Fauzie. 2003. “Pengantar IPv6 dan Implementasinya

pada FreeBSD”.(http://www.ilmukomputer.com) diakses 24 Desember

2008.

21