penggunaan gelas aquatif dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan metode eksperimen...

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pengamatan penulis selama 5 tahun mengajar matematika di SMP Negeri 10 Mukomuko pada umumnya siswa banyak mengalami kesulitan memahami operasi hitung pada bilangan bulat yaitu sebesar 80 %, khususnya operasi hitung penjumlahan dan/atau operasi hitung pengurangan antara antara lain : 1) bilangan positif dengan bilangan bulat negatif, 2) bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Bahkan kesulitan ini terbawa sampai pada jenjang sekolah yang lebih tinggi. Siswa kelas VII SMP N 10 Mukomuko tidak mampu mengerjakan soal “ -5 - 3= … ”, hampir 95% siswa salah dalam mengerjakan persoalan sejenis. Akan tetapi operasi hitung perlalian dan pembagian serta penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif siswa tidak menemui kendala yang signifikan. Operasi pada bilangan bulat merupakan salah satu materi yang di cantumkan pada SKL tingkat satuan pendidikan menengah pertama sehingga siswa di tuntut untuk dapat memahami secara konseptual dan terampil dalam melakukan hitungan, dan diharapkan mampu mengerjakan soal Ujian Nasional. Operasi bilangan bulat juga sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari hari, karena sudah menjadi fitrahnya manusia kadang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing dan merujuk manusia sebagai makhluk sosial maka yang berlebih sudah seharunya memberi (sodaqoh) kepada yang kekurangan (miskin), kemudian operasi bilangan bulat juga dapat dipakai untuk 1

Upload: edris-zahroini

Post on 29-Jul-2015

77 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Penggunaan Alat Peraga Barang Bekas

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan pengamatan penulis selama 5 tahun mengajar matematika di SMP Negeri

10 Mukomuko pada umumnya siswa banyak mengalami kesulitan memahami operasi hitung

pada bilangan bulat yaitu sebesar 80 %, khususnya operasi hitung penjumlahan dan/atau

operasi hitung pengurangan antara antara lain : 1) bilangan positif dengan bilangan bulat

negatif, 2) bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Bahkan kesulitan ini terbawa

sampai pada jenjang sekolah yang lebih tinggi. Siswa kelas VII SMP N 10 Mukomuko tidak

mampu mengerjakan soal “ -5 - 3= … ”, hampir 95% siswa salah dalam mengerjakan

persoalan sejenis. Akan tetapi operasi hitung perlalian dan pembagian serta penjumlahan

bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif siswa tidak menemui kendala yang

signifikan.

Operasi pada bilangan bulat merupakan salah satu materi yang di cantumkan pada

SKL tingkat satuan pendidikan menengah pertama sehingga siswa di tuntut untuk dapat

memahami secara konseptual dan terampil dalam melakukan hitungan, dan diharapkan

mampu mengerjakan soal Ujian Nasional.

Operasi bilangan bulat juga sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi dalam kehidupan sehari hari, karena sudah menjadi fitrahnya manusia kadang

mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing dan merujuk manusia sebagai

makhluk sosial maka yang berlebih sudah seharunya memberi (sodaqoh) kepada yang

kekurangan (miskin), kemudian operasi bilangan bulat juga dapat dipakai untuk menghitung

aset kekayaan pribadi yang terdiri dari tabungan maupun hutang.

Mengingat pentingnya operasi bilangan bulat baik dalam mempersiapkan anak untuk

sukses Unjian Nasional maupun untuk memupuk karakteristik siswa yang realistis dan

dermawan maka perlu cara yang dapat mempermudah yang dapat mempermudah siswa dalam

memahami operasi bilangan bulat.

Untuk membantu mempermudah siswa dalam memahami operasi bilangan bulat pada

penjumlahan dan pengurangan “ positi*positif, positif*negstif, negatif*positif dan

negatif*negatif” penulis menggunakan alat bantu berupa gelas air minum kemasan bekas

yang selanjutnya secara umum saya sebut gelas Aquatif.

1

Page 2: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan akar permasalahan yang ada adalah “Apakah penggunaan gelas Aquatif dapat membantu siswa kelas VII SMP Negeri 10 Mukomuko dalam memahami operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat?”

1.3 Ruang Lingkup

Siswa kelas VII/a sebanyak 23 orang dipilih sebagai objek penelitian karena pembelajaran bilangan bulat diajarkan pada kelas VII semester 1. Penulis dalam pembelajaran bilangan bulat dengan menggunaka gelas Aquatif hanya terbatas pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positi*positif, positif*negstif, negatif*positif dan negatif*negatif dimana tanda bintang pada tulisan ini menandai simbol operasi tambah atu kurang.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah:1. Upaya penulis sebagai guru harus mampu dan jeli dalam memanfaatkan limbah

sebagai susuatu barang yang bermanfaat bagi dunia pendidikan.

2. Menggambarkan sebuah pengalaman penulis sebagai guru dalam pembelajaran

matematika pokok bahasan bilangan bulat sub pokok bahasan operasi hutung

penjumlahan dan pengurangan.

3. Sebagai upaya dalam mengembangkan profesi guru sehingga nantinya akan

menambah profesionalitas penulis dalam dunia pendidikan.

b. Manfaat PenelitianPenulis berharap semoga apa yang penulis lakukan ini bermanfaat bagi :1. Siswa

Siswa merasa senang dan terbantu dalam memahami operasi penjumlahan dan operasi pengurangan bilangan bulat.

Mengoptimalkan perkembangan daya nalar dan logika siswa SMP Negeri 10 Mukomuko.

Memberikan motivasi siswa SMP Negeri 10 Mukomuko dalam belajar matematika.

2. Guru Matematika Sebagai bahan pembanding khususnya tentang metode pembelajaran

bilangan bulat. Pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung secara efektif dan efisien,

baik dari segi tenaga, waktu, maupun biaya. Sebagai inspirasi pembuetan karya tulis ilmiah dalam rangka

pengembangan keprofesionalan guru.3. Penulis

2

Page 3: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

Menjadi motivasi pengembangan diri penulis dalam berkreasi dan berinovasi untuk mencari metode ataupun teknik pembelajaran matematika yang baru dan murah meriah sehingga terbantu apa yang menyadi kesulitan yang diketemukan dalam pembelajaran

Mendapatkan Angka Kredit dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

4. Instansi TerkaitDapat dijadikan masukan dan referensi dan dapat di publikasikan jika metode ini dianggap layak untuk disebar luaskan.

1.5 Definisi istilah1. Gelas Aquatif atau gelas aqua positif-negatif terdiri dari

i. Gelas “Aqua Positif”ii. Gelas”Aqua Negatif”

2. Operasi hitung bilangan bulat yang dimaksud adalah pada “penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat”

3. Metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan dalam pembelajaran 4. Eksperimen adalah percobaan ( praktik langsung ) secara kelompok.

BAB IITINJAUAN TEORI

3

Page 4: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

2.1 Pembelajaran Bilangan Bulat

Pembelajaran bilangan bulat di tingkat satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama

di berikan kepada siswa kelas VII pada awal semester satu, hal ini di dasarkan pada

kurikulum KTSP 2006 sebagai acuan untuk mementukan program pembelajaran. Pada

pembelajaran bilangan bulat yang akan di jadiakan bahan penelitian adalah tentang operasi

penjumlahan dan pengurangan saja.

Lebih terinci lagi pada operasi penjumlahan dan pengurangan sebagaimana kombinasi

operasinya terperinci sebagai berikut :

1. Bilangan bulat positif + bilangan bulat positif, atau dapat ditulis (+) + (+)2. Bilangan bulat positif + bilangan bulat negatif, atau dapat ditulis (+) + (-)3. Bilangan bulat negatif + bilangan bulat positif, atau dapat ditulis (-) + (+)4. Bilangan bulat negatif + bilangan bulat negatif, atau dapat ditulis (-) + (-)5. Bilangan bulat positif - bilangan bulat positif , atau dapat ditulis (+) + (+)6. Bilangan bulat positif - bilangan bulat negatif, atau dapat ditulis (+) + (-)7. Bilangan bulat negatif - bilangan bulat positif, atau dapat ditulis (-) + (+)8. Bilangan bulat negatif - bilangan bulat negatif, atau dapat ditulis (-) + (-)

Dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen pada pembelajaran operasi

penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat siswa diharapkan mampu memahami dan

menerapkan dalam menyelesaikan persoalan baik secara tekstual maupun kontekstual, baik

soal berupa ujian yang diadakan di sekolah maupun persoalan yang diketemukan dalam

kehidupan sehari-hari

Dalam pembelajaran menurut Winata Putra (1993) agar konsep tertanam dengan

baik sehingga siswa benar-benar memahaminya, dalam mengajarkan konsep sebaiknya

guru : 1) member contoh beraneka ragam, agar siswa tidak memperoleh generalisasi yang

keliru; 2) memberikan contoh sebanyak mungkin, agar siswa memiliki wawasan yang luas

tentang konsep tersebut; memberikan contoh yang sifatnya berlawanandengan

pengertiankonsep yang sedang diberikan.

Sehingga dengan demikian dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan akan

perlu sebuah alat bantu pembelajaran agar siswa mudah memahami kosep operasi bilangan

bulat dan juga penggunaan alat bantu pelajaran dimaksudkan agar siswa tidak mengalami

salah dalam memahami konsep yang sedang diajarkan. Kemudian setelah pembelajaran

konsep selesai maka haruslah diberikan soal dalam berbagai variasi.

2.2 Alat Peraga atu Alat Bantu Pembelajaran4

Page 5: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

Menurut buku 5 Pedoman Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB) alat peraga adalah alat yang digunakan untuk membantu kelancaran

proses pembelajaran/bimbingan pada khususnya dan proses pendidikan di sekolah/madrasah

pada umumnya.

Jadi untuk membantu kelancara proses pembelajaran pada operasi bilangan bulat

penulis menggunakan alat bantu pembelajaran berupa gelas plastik minuman kemasan yang

biasa disebut gelas aquatif yaitu gelas aqua positif dan gelas aqua negatif.

2.3 Metode Eksperimen

Metode percobaan (Experimental method)

Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan

atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri

Djamarah, (2000) dalam Martiningsih (2007)

Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan

dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.

Kelebihan metode percobaan dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.

Kekurangan metode percobaan sebagai berikut, Tidak cukupnya alat-alat

mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen, dan jika

eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk

melanjutkan pelajaran.

Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.

Menurut Roestiyah (2001:80) dalam Martiningsih (2007) Metode eksperimen adalah suatu

cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati

prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan

ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan

sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan

percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan

eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan

hal-hal sebagai berikut : (a) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan,

maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar

eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin

5

Page 6: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan

harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam

mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka

menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. (d) Siswa dalam eksperimen

adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka

disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa

dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. (e) Tidak

semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi

kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu

alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.

Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) dalam Martiningsih (2007) adalah

(a) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus memahami masalah

yang akan dibuktikan melalui eksprimen. (b) memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-

alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus

dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat. (c) Selama eksperimen

berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau

pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. (d) Setelah eksperimen

selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan

mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen pada bilangan bulat dengan

bantuan alat peraga gelas aquatif akan membantu siswa dalam memahami konsep

penjumlahan dan pengurangan karena siswa terlibat langsung secara afektif dan psikomotorik.

Dalam penelitian ini alat peraga (gelas aquatif) yang dibutuhkan haruslah cukup memadai

agar nantinya siswa tidak mengalami kekurangan alat disaat melakukan eksperimen operasi

penjumlahan maupun pengurangan.

BAB III

6

Page 7: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penellitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas. Depdikbud adalah suatu

penelitian yang dilakukan untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis dalam rangk

memperbaiki keadaan atau situasi yang dilakukan secara terbatas. Penelitian ini dilakukan

oleh guru pengampu pelajaran matematika secara langsung di kelas VII SMP Negeri 10

Mukomuko pada tahun ajaran 2010/2011 semester satu.

3.2 Subjek Penelitian

Dalampenelitian ini, subjek yang diteliti adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

10 Mukomuko yang berjumlah 23 orang.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut arikunto (1998) adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalammengumpulkan data agar pekerjaanya lebih medah diolah.

Untuk mendapatlan data dalam penelitian ini, menggunakan instrumen penelitian berupa

tes dan quisioner dalam bentuk angket.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Tes yang diberikan kepada siswa adalah tes berbentuk tes esay yang berisi tentang

operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat yang terdiri dari 20 butir soal.

Setelah kegiatan evaluasi atau pembelajaran selesai untuk mengetahui kondisi psikologi

siswa kelas VII SMP Negeri 10 Mukomuko dilakukan pengisian angket oleh siswa secara

individu.

BAB IV

7

Page 8: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN

4.1 Penyusunan Kegiatan Program Pembelajran

Guna menunjang kegiatan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan

menggunakan alat bantu gelas Aquatif diperlukan beberapa perangkat pembelajaran

sebagai berikut :

Rencana Program Pembelajaran (RPP) sebanyak 4 eksemplar

Lembar kegiatan siswa (LKS) sebanyak 2 eksemplar

Latihan Soal Mandiri (LSM) sebanyak 5 eksemplar

Soal-Soal Evaluasi ( SE) sebanyak 3 eksemplar

Absensi siswa

Tahap pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan gelas Aquatif

dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Tahap 1

Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan alat bantu pembelajaran

sebagai berikur :

o Rencana Program Pembelajaran 1 (RPP-1)

o Lembar kegiatan siswa 1 (LKS-1)

o Latihan Soal Mandiri1 (LSM-1)

o Soal-Soal Evaluasi 1 (SE-1)

b. Tahap 2

Operasi hitung pengurangan bilangan bulat dengan alat bantu pembelajaran

sebagai berikur :

o Rencana Program Pembelajaran 2 (RPP-2)

o Lembar kegiatan siswa 2 (LKS-2)

o Latihan Soal Mandiri 2 (LSM-2)

o Soal-Soal Evaluasi 2 (SE-2)

c. Tahap 3

Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan alat bantu

pembelajaran sebagai berikur :

o Rencana Program Pembelajaran 3 (RPP-3)

o Lembar kegiatan siswa 3A (LKS-3A)

8

Page 9: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

o Lembar kegiatan siswa 3B (LKS-3B)

o Rencana Program Pembelajaran 4 (RPP-4)

o Latihan Soal Mandiri 3C (LSM-3C)

o Soal-Soal Evaluasi 3 (SE-3)

Klasifikasi jenis operasi hitung bilangan bulat dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:

No Jenis Operasi Macam Operasi Contoh

1 Penjumlahan Positif dengan positif

Positif dengan negatif

Negatif dengan positif

Negatif dengan negatif

8 + 5

8 + (-5)

-8 + 3

-8 + (-5)

2 Pengurangan Positif dengan positif

Positif dengan negatif

Negatif dengan positif

Negatif dengan negatif

8 - 5

8 - (-5)

-8 - 3

-8 - (-5)

4.2 Pembuatan Gelas Aquatif

Pembuatan gelas aqua kemasan menjadi gelas Aquatif sebenarnya sangat

mudah sekali, karena bahan banyak tersedia disekitar tempat penulis mengajar, setelah

gelas di kumpulkan kemudian di pilih yang masih bagus, dan terakhir dilakukan

pengecatan dan penandaan menggunakan.

Untuk membuat gelas Aqua Positif dilakukan pengecatan dengan warna

merah setengah dari tinggi gelas bagian atas, dan alas diberikan tanda tambah sebagai

symbol positif . Kemudian untuk membuat gelas Aqua Positif dilakukan pengecatan

juga dengan warna merah setengah dari tinggi gelas bagian bawah, dan alas diberikan

tanda kurang atau setrip sebagai symbol negatif .

Dalam penulisan ini penulis tidak menggunakan symbol gambar gelas aqua

karena terlalu rumit, tetapi hanya memakai bentuk alas dari gelas di beri symbol

sebagai berikut :

Contoh untuk 3 gelas aqua positif

Contoh untuk 3 gelas aqua negatif

9

Page 10: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

4.3 Pelaksanaan Kegiatan Program Pembelajran

Sesuai dengan rencana program pembelajaran yang telah disusun, maka urutan

pembelajaran di jadwalkan seperti tabel sebagai berikut :

Hari dan tanggalAlokasi waktu

RPPPerangkat pembelajaran

Keterangan

Selasa 20 Juli 2010 3 JP RPP-1 LKS-, LSM-1, SE-1

Kamis 22 Juli 2010 - - - RAPAT GURU

Selasa 27 juli 2010 3 JP RPP-2 LKS-2, LSM-2,SE-2

Kamis 29 Juli 2010 2 JP RPP-3 LSM-3A, LSM-3B

Selasa 3 Agustus 2010 1 JP RPP-4 LSM-3C, SE-3

Keterangan dari tabel 4 adalah :

1. Kegiatan pembelajaran paga LKS-1 antara lain penanaman konsep bilangan bulat,

operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan bantuan gelas Aquatif,

penerapan metode eksperimen dengan bantuan gelas Aquatif pada penjumlahan

bilangan bulat. (LKS-1, Lampiran 5)

2. Setelah siswa memahami dan menguasai konsep penjumlahan bilangan bulat

dengan bantuan gelas Aquatif maka kegiaran pembelajaran berikutnya adalag

latihan soal mandiri 1 (LSM-1), yaitu penanaman konsep operasi hitung

penjumlahan bilangan bulat tanpa menggunakan gelas aquatuf.(LSM-1, Lampiran

7)

3. Evaluasi 1 dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis yang dinamakan soal-soal

evaluasi 1 (SE-1). Bentuk soalnya adalah isian singkat dan jumlah soalnya terdiri

20 butir soal dengan alokasi waktu 30 menit. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk

mengukur penguasaan siswa dalam operasi hitung penjumlahan bilangan bulat.

Data yang diperoleh berupa nilai siswa dan nantinya dijadikan bahan analisis

untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran penjumlahan

bilangan bulat (SE-1, Lampiran 12)

4. Kegiatan pembelajaran paga LKS-2 antara lain penanaman konsep bilangan bulat,

operasi hitung pengurangan bilangan bulat dengan bantuan gelas Aquatif,

penerapan metode eksperimen dengan bantuan gelas Aquatif pada pengurangan

bilangan bulat. (LKS-2, Lampiran 6)

10

Page 11: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

5. Setelah siswa memahami dan menguasai konsep pengurangan bilangan bulat

dengan bantuan gelas Aquatif maka kegiatan pembelajaran berikutnya adalah

latihan soal mandiri 2 (LSM-2), yaitu penanaman konsep operasi hitung

pengurangan bilangan bulat tanpa menggunakan gelas aquatif.(LSM-2, Lampiran

8)

6. Evaluasi 2 dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis yang dinamakan soal-soal

evaluasi 2 (SE-2). Bentuk soalnya adalah isian singkat dan jumlah soalnya terdiri

20 butir soal dengan alokasi waktu 30 menit. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk

mengukur penguasaan siswa dalam operasi hitung pengurangan bilangan bulat.

Data yang diperoleh berupa nilai siswa dan nantinya dijadikan bahan analisis

untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran pengurangan

bilangan bulat (SE-2, Lampiran 13)

7. Setelah siswa memahami dan menguasai konsep penjumlahan bilangan bulat

kemudian konsep pengurangan bilangan bulat secara berurutan dan terpisah, maka

dirasa perlu bagi siswa untuk menguasai konsep kedua operasi hitung tersebut

secara bersamaan dan terpadu. Untuk itu siswa perlu dilatih menyelesaikan soal-

soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dimana siao-soal penjumlahan

dan pengurangan tersebut di susun secara bergantian ataupun acak. Soal-soal

latihan tersebut dinamakan soal latihan mandiri 3A (LSM-3A). (LSM-3A,

Lampiran 9)

8. Kemudian siswa juga dilatih dengan soal-soal hitungan campuran (penjumlahan

dan pengurangan tiga angka/digit bilangan bulat) soal-soal latihan tersebut

dinamakan latihan soal mandiri 3B. (LSM 3B, Lampiran 10 )

9. Selanjutnya siswa juga dilatih dengan soal-soal kombinasi antara LSM-3A dengan

LSM-3B, yang selanjutnya hasil kombinasi tersebut soalnya dinamai latihan soal

mandiri 3C. (LSM-3C, Lampiran 11)

10. Evaluasi 3 dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis yang dinamakan soal-soal

evaluasi 3 (SE-3). Bentuk soalnya adalah isian singkat dan jumlah soalnya terdiri

20 butir soal dengan alokasi waktu 30 menit. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk

mengukur penguasaan siswa dalam operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat. Data yang diperoleh berupa nilai siswa dan nantinya dijadikan

bahan analisis untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran

pengurangan bilangan bulat (SE-3, Lampiran 14)

11

Page 12: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

4.4 Penilaian Proses Dan Hasil Belajar

Penilaian proses dan hasil belajar operasi hitung bilangan bulat menggunakan

soal evaluasi 1 (SE-1), soal evaluasi 2 (SE-2), dan soal evaluasi 3 (SE-3), yang masing

masing dapat dilihat pada lampiran 14, lampiran 15, dan lampiran 16.

Untuk mengetahui pengaruh terhadap psikologi siswa akibat penerapan metode

eksperimen dengan menggunakan alat bantu penbelajaran gelas Aquatif pada operasi

hitung bilangan bulat, penulis melakukan quisioner berupa angket.

Aspek yang dijaring dalam angket adalah pengaruh penggunaan gelas Aquatif

terhadap motovasi, partisipasi, dan antusias siswa dalam pembelajaran matematika

pokok bahasan bilangan bulat.

Angket yang diberikan merupakan angket tertutup dengan jawaban, ya, ragu-

ragu,tidak. Dimana angket yang digunakan dalam penelitian ini memuat 5 butir

pertanyaan yang diajukan yaitu :

1. Apakah Penggunaan gelas Aquatif dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat ternyata telah membantu siswa dalam memahami materi pelajaran?

2. Apakah anda sebagai Siswa merasa senang tau gembira menggunkn gelas Aquatif dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat?

3. Benarkah Penggunaan gelas Aquatif juga dapat meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran?

4. Penggunaan gelas Aquatif dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam pembelajaran?

5. Apakah belajar berkelompok dapat membantu anda dlam memahami materi pelajaran?

4.5 Laporan Hasil Penelitian

Metode pembelajaran menggunakan gelas Aquatif dalam operasi hitung

bilangan bulat telah penulis terapkan pada 23 siswa kelas VII/A sebanyak di SMP

Negeri 10 mukomuko semester satu tahun pelajaran 2010/2011, adapun hasil yang

diperoleh yaitu tertera pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4.

Analisis evaluasi 1,2 dan ke 3 pada siswa kelas VII/a SMP N 10 Mukomuko

No Indikator Evaluasi Operasi Hitung Nilai Rata-rata

1 Penjumlahan bilangan bulat 91,70

2 Pengurangan 88,90

3 Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat 83,10

Jumlah 264

Rata-rata 87,88

12

Page 13: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata operasi hitung bilangan bulat

sebesar 85,40 yang artinya nilai rata-rata siswa kelas VII/a SMP N10 Mukomuko

tahun ajaran 2010/2011 telah melampaui standar nilai KD yang telah ditentukan dan

hasil ini lebih baik dari pada hasil belajar dari kelas tahun sebelumnya.

Dari 23 siswa VII/a SMP N10 Mukomuko yang mengisi angket tanggapan, yang

mengembalika sebanyak 22 orang karena 1 siswa karena sakit. Sehingga total siswa

yang mengisi dan mengembalikan angket sebanyak 22 orang. Gambara pengisian

angket yang dilakukan oleh siswa dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5.

Pengolahan hasil angket tanggapan siswa terhadap penggunaan gelas Aquatif

dalam pembelajaran bilangan bulat.

No Prtanyaan

Jawaban angket

Ya Ragu Tidak

Jml % Jml % Jml %

1 Apakah siswa dalam memahami materi pelajaran? 1986,3

62 9,09 1 4,55

2Apakah anda merasa senang belajar menggunkn gelas

Aquatif dalam belajar bilangan bulat?22 100 0 0 0 0

3Apakah dengan menggunakan gelas Aquatif belajar

anda semakin semangat?18

81,8

24

18,1

80 0

4benarkah gelas Aquatif dapat meningkatkan konsentrasi

belajarmu?18

81,8

23

13,6

40 0

5Apakah belajar berkelompok dapat membantu anda

dlam memahami materi pelajaran?17

77,2

72 9,09 3

13,6

4

Dari tabel diatas dapat di artikan bahwa

1. Penggunaan gelas Aquatif dapat membantu siswa dalam pembelajaran operasi

hitung bilangan bulat ternyata telah membantu siswa dalam memahami materi

pelajaran.

2. Belajar dengan menggunakan alat bantu berupa gelas aquatif dapat menjadikan

siswa senang belajar dan membuat siswa lebih konsentrasi dalam pembelajaran

operasi hitung bilangan bulat.

3. Belajar dalam kelompok dapat membantu siswa untuk memahami operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

13

Page 14: PENGGUNAAN GELAS AQUATIF DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KELAS VII SMP N 10 MUKOMUKO TAHUN PELAJARAN  2010/2011

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat

menggunakan gelas Aquatif dapat disimpulkan sebagai berikut :

Penggunaan gelas Aquatif dan metode eksperimen dalam pembelajaran operasi hitung

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sangat membantu siswa kelas VII SMP

Negeri 10 Mukomuko dalam mencapai hasil belajar yang lebih baik. Hal ini dapat

dilihat dari nilai rata-rata siswa di kelas VII/a yaitu 87,88.

Terjadi peningkatan cukup berarti dibandingkan hasil belajar siwa dibandingkan

dengan hasil belajar yang dicapai siswa kelas VII tahun sebelumnya.

Dari hasil pengolahan angket tanggapan siswa dapat disimpulkan bahwa :

Siswa merasa terbantu dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat ternyata

telah membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.

Siswa merasa senang dan menjadi lebih konsentrasi dalam pembelajaran operasi

hitung bilangan bulat.

Belajar kelompok dapat membantu siswa untuk memahami operasi penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat.

5.2 Saran

Berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi guru matematika di SMP

Negeri 10 Mukomuko bahwa pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat dengan gelas Aquatif seperti yang telah penulis uraikan

dalam karya tulis ini, maka penulis menyampaikan beberapa saran :

Guru matematika kelas yang VII SMP agar mencoba menggunakan gelas Aquatif

dan metode eksperimen dalam pembelajaran perasi hitung penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat.

Guru matematika diharapkan selalu mengembangkan keprofesiannya melalui

optimalisasi inovasi diri dalam pembelajaran, aktif,kreatif, dalam menciptakan alat

bantu pendidikan.

Guru diharapkan dapat memanfaatkan barang bekas sebagai alat bantu dalam

bidang pendidikan.

14