penggunaan dana haji untuk investasi ......penulis sependapat apabila dana haji dapat...

131
PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI INFRASTRUKTUR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH.) Oleh: Shubhan Shodiq NIM. 11140430000062 PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M

Upload: others

Post on 18-Mar-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI INFRASTRUKTUR

DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH.)

Oleh:

Shubhan Shodiq

NIM. 11140430000062

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018 M

Page 2: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Scanned with

Page 3: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi
Page 4: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi
Page 5: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

v

ABSTRAK

Shubhan Shodiq. NIM 11140430000062. PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK

INVESTASI INFRASTRUKTUR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

DAN HUKUM POSITIF. Program Studi Perbandingan Mazhab, Fakultas Syariah

dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1439 H/2018 M.

xv + 79 halaman 30 halaman lampiran.

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai hukum penggunaan dana haji

untuk investasi dibidang infrastruktur dalam sudut pandang hukum Islam dan

hukum positif. Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di

dunia. Di Indonesia, sebagai implementasi dari syarat istita’ah, bagi calon Jemaah

haji yang hendak mendaftar haji, pemerintah mewajibkan membayar sejumlah uang

yang disebut dengan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

Akumulasi dana yang terkumpul mencapai triliunan rupiah, hal ini sangat potensial

untuk dikembangkan dan jika didiamkan begitu saja akan berpotensi terjadi inflasi.

Disisi lain, Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan anggaran yang

cukup besar guna mensukseskan program pemerintah dalam pembangunan

infrastruktur.

Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yuridis normatif

(penelitian hukum normatif), yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan

meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Sesuai dengan karakteristik kajiannya,

maka penelitian ini menggunakan metode library research (kajian kepustakaan)

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan undang-

undang (statutory approach), dan pendekatan perbandingan (comparative

approach). Pendekatan undang-undang dilakukan dengan menelaah semua undang-

undang dan regulasi yang berkaitan dengan isu yang diteliti, dalam hal ini Undang-

Undang yang berkaitan tentang pengelolaan keuangan haji. Sedangkan pendekatan

perbandingan dilakukan untuk membandingkan aturan yang diatur dalam hukum

Islam dan hukum positif.

Page 6: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

vi

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh suatu kesimpulan bahwa

Hukum Islam dan Hukum Positif memberikan peluang dana haji untuk

diinvestasikan. Namun, terdapat beberapa perbedaan dalam hukum Islam dan

hukum Positif, diantaranya mengenai penanggung jawaban akibat kerugian

investasi dan kebolehan penggunaan dana haji dibidang investasi infrastruktur.

Hukum positif berdasarkan UU No.34 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan

Haji menyatakan kerugian akibat investasi merupakan tanggung jawab Badan

Pengelola Keuangan Haji (BPKH) apabila ditimbulkan atas kesalahan atau

kelalaian dalam pengelolaannya. Sedangkan dalam hukum Islam yang diwakili

hasil Bahstsul Masail Musyawarah Nasional Nahdlatul Ulama 2017 menyatakan

risiko kerugian merupakan tanggung jawab pemerintah. Selain itu, hukum positif

tidak menyatakan secara langsung kebolehan investasi dibidang infrastruktur,

investasi yang dibolehkan hanya apabila sesuai dengan prinsip syariah dengan

mempertimbangkan aspek keamanan, kehatian-hatian, nilai manfaat, dan likuiditas.

Sedangkan hukum Islam yang diwakili hasil Munas NU menyatakan dana haji

boleh diinvestasikan dibidang infrastruktur.

Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika

dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi. Akan tetapi, dalam

hal kebolehan penggunaan dana haji untuk investasi infrastruktur pemerintah

penulis tidak sependapat. Melainkan harus adanya kerelaan dari calon Jemaah haji

atau digunakan dibidang infrastruktur yang berkaitan langsung dengan Jemaah haji.

Kata Kunci : Dana Haji, Investasi, Infrastruktur, Hukum Islam, Hukum Positif

Pembimbing : Ummu Hanna, Lc.,MA

Dr. Muh.Fudhail Rahman, Lc.,MA.

Daftar Pustaka : Tahun 1983 s.d Tahun 2016

Jumlah Buku : 48

Jumlah Jurnal : 2

Surat Kabar : 7

Page 7: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT saya dapat menyelesaikan tugas akhir

jurusan perbandingan mazhab dan hukum, fakultas syariah dan hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Saya senang dapat membuat karya tulis ini, walaupun hanya berupa tugas

akhir. Mudah-mudahan ini merupakan langkah awal saya untuk dapat menulis

berbagai disiplin ilmu agama, amin.

Saya sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang terus mendukung,

membantu serta memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada

kesempatan yang berharga ini, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M. Si. selaku Ketua Program Studi

Perbandingan Mazhab. Bapak Hidayatullah S.H, M.H selaku Sekretaris

Program Studi Perbandingan Mazhab.

3. Ibu Ummu Hanna, Lc., MA. dan Bapak Dr. Muh.Fudhail Rahman, Lc.,

MA. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama

penulisan skripsi ini.

4. Seluruh staf pengajar atau dosen program studi Perbandingan Mazhab,

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa

hormat saya. Tak lupa pula kepada pimpinan perpustakaan yang telah

menyediakan fasilitas untuk keperluan studi kepustakaan.

5. Orang yang banyak berjasa dalam hidup saya, yakni guru dan orang tua

saya, Bapak KH. Suherman Muchtar MA, Bapak Asim, dan Ibu Tinah.

6. Kak Dewi dan kak Ros yang telah membantu membiayai perkuliahan saya.

7. Kepada teman-teman angkatan 2014 program studi Perbandingan Mazhab

dan seluruh pihak yang membantu dalam penilisan skripsi ini.

Page 8: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

viii

Saya memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penulisan

skripsi ini. Pada dasarnya, kritik dan saran yang membangun dapat diberikan untuk

penyempurnaan skripsi ini. Saya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua orang. Aamin.

Jakarta, 18 Oktober 2018

Shubhan Shodiq

Page 9: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 7

D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ........................................................ 8

E. Metode Penelitian...................................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan................................................................................ 11

BAB II : KONSEP DANA HAJI, INVESTASI, DAN INFRASTRUKTUR

A. Dana Haji ................................................................................................. 12

B. Investasi .................................................................................................... 14

C. Infrastruktur .............................................................................................. 27

BAB III : AKAD DAN DASAR HUKUM PENGELOLAAN DANA HAJI

A. Akad Dalam Pendaftaran Ibadah Haji....................................................... 32

B. Dasar Hukum Pengelolaan Dana Haji di Indonesia .................................. 43

BAB IV : PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI

INFRASTRUKTUR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

DAN HUKUM POSITIF

Page 10: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

x

A. Penggunaan Dana Haji untuk Investasi Infrastruktur dalam Perspektif

Hukum Islam ............................................................................................ 45

B. Penggunaan Dana Haji untuk Investasi Infrastruktur dalam Perspektif

Hukum Positif ........................................................................................... 64

C. Perbandingan Hukum Penggunaan Dana Haji untuk Investasi

Infrastruktur............................................................................................... 68

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 73

B. Saran ......................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing

(terutama Arab) ke dalam tulisan Latin. Pedoman ini diperlukan terutama bagi

mereka yang dalam teks karya tulisnya ingin menggunakan beberapa istilah Arab

yang belum dapat diakui sebagai kata bahasa Indonesia atau lingkup masih

penggunaannya terbatas.

a. Padanan Aksara

Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara Latin:

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

ا tidak dilambangkan

بB Be

تT Te

ثTs te dan es

جJ Je

حH ha dengan garis bawah

خKh ka dan ha

دD De

ذDz de dan zet

رR Er

زZ Zet

سS Es

شSy es dan ye

صs es dengan garis bawah

Page 12: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

xii

ضd de dengan garis bawah

طt te dengan garis bawah

ظz zet dengan garis bawah

ع

koma terbalik di atas hadap

kanan

غgh ge dan ha

فf Ef

قq Qo

كk Ka

لl El

مm Em

نn En

وw We

هh Ha

ء Apostrop

يy Ya

b. Vokal

Dalam bahasa Arab, vokal sama seperti dalam bahasa Indonesia,

memiliki vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau

diftong. Untuk vokal tunggal atau monoftong, ketentuan alih

aksaranya sebagai berikut :

Page 13: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

xiii

Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin Keterangan

A Fathah ــــــــــ

I Kasrah ــــــــــ

U Dammah ــــــــــ

Sementara itu, untuk vokal rangkap atau diftong, ketentuan alih

aksaranya sebagai berikut:

Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin Keterangan

ي___ Ai a dan i

و___ Au a dan u

c. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa

Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin Keterangan

â a dengan topi diatas ـــــا

Î i dengan topi atas ـــــى

Û u dengan topi diatas ـــــو

d. Kata Sandang

Kata sandang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan huruf alif

dan lam )ال(, dialihaksarakan menjadi huruf “l” (el), baik diikuti huruf

syamsiyyah atau huruf qamariyyah. Misalnya:

اإلجثهاد = al-ijtihâd

al-rukhsah, bukan ar-rukhsah= الرخصة

Page 14: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

xiv

e. Tasydid (Syaddah)

Dalam alih aksara, syaddah atau tasydid dilambangkan dengan

huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah.

Tetapi hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah ini

terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah.

Misalnya: الشفعة = al-syuî ‘ah, tidak ditulis asy-syuf ‘ah.

f. Ta Marbutah

Jika ta marbutah terdapat pada kata yang berdiri sendiri (lihat

contoh 1) atau diikuti oleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2), maka huruf

ta marbutah tersebut dialihaksarakan menjadi huruf “h” (ha). Jika

huruf ta marbutah tersebut diikuti dengan kata benda (ism), maka huruf

tersebut dialihaksarakan menjadi huruf “t” (te) (lihat contoh 3).

No Kata Arab Alih Aksara

syarî ‘ah شريعة 1

al- syarî ‘ah al-islâmiyyah الشريعة اإلسالمية 2

Muqâranat al-madzâhib مقارنة المذاهب 3

g. Huruf kapital

Walau dalam bahasa Arab tidak dikenal adanya huruf kapital,

namun dalam transliterasi, huruf kapital ini tetap digunakan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dalam Ejaan Yang Disempurnakan

(EYD). Perlu diperhatikan bahwa jika nama diri didahului oleh kata

sandang, maka huruf yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal

nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Misalnya, البخاري

= al-Bukhari.

Beberapa ketentuan lain dalam EYD juga dapat diterapkan dalam

alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring atau

cetak tebal. Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama yang

berasal dari dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan

Page 15: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

xv

meski akar kata nama tersebut berasal dari bahasa Arab. Misalnya:

Nuruddin al-Raniri, tidak ditulis Nur al-Din al-Raniri.

h. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi’il), kata benda (ism) atau huruf

(harf), ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih

aksara dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan di atas:

No Kata Arab Alih Aksara

al-darûrah tubîhu al-mahzûrât الضرورة تبيح احملظورات 1

al-iqtisâd al-islâmî اإلقتصاد اإلسالمي 2

usûl al-fiqh أصول الفقه 3

األشياء اإلابحةاألصل يف 4 al-‘asl fi al-asyyâ’ al-ibâhah

al-maslahah al-mursalah املصلحة املرسلة 5

Page 16: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam ditegakkan diatas lima pilar. Kelima pilar tersebut adalah syahadatain,

salat, puasa, zakat dan haji. Dalam hadis Rasulullah SAW. Bersabda:

ث نا ي عمر، ابنه عنه خالهد، بنه رهمة عهك عن سفيان، أبه بن حنظلة أخب رن : قال موسى، بن الله عب يد حد الل رضه

هما سالم بنه " وسلم عليهه للا صلى الله رسول قال : قال عن ممدا وأن الل إهل إهله ل أن شهادةه : خس على اإله

، الزكاةه، وإهيتاءه الصالةه، وإهقامه الله، رسول 1(رواه البخاري) "رمضان وصومه واحلج ه

“Ubaidullah bin Musa telah bercerita kepada kami, ia berkata Hanzalah bin Abi

Sufyan telah bercerita kepada kami dari Ikrimah bin Khalid, dari Ibnu Umar,

berkata ia (Ibnu Umar) Rasulullah SAW telah bersabda “ Islam dibangun atas

lima perkara; Persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad ialah

utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, haji, dan puasa dibulan

ramadhan (H.R. Buhkari)”

Seseorang baru bisa dikatakan sebagai muslim jika sudah membaca

syahadatain atau dua kalimat syahadat. Dua kalimat syahadat tersebut memuat

persaksian akan ketauhidan Allah SWT dan pernyataan bahwa Nabi Muhammad

SAW adalah utusan-Nya.

Perwujudan dari dua pengakuan tersebut, maka seseorang harus

menjalankan kewajibannya sebagai muslim. Kewajiban pertama adalah

mendirikan shalat dan memeliharanya agar benar-benar tercermin baik dalam

kehidupannya.

Setelah melaksanakan kewajiban untuk mendirikan shalat, seorang muslim

juga wajib menjalani puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Tujuannya

adalah agar setiap hamba Allah SWT dapat menjadi orang-orang yang bertakwa

kepada Allah SWT.

1 Al-Imam Muhammad bin Isma’il , Sahīh al-bukhārī, (Kairo: Dar al-hadīts, 2004), hadits

no.8, kitâb al-îmân bâb du’âukum îmânukum, Juz.1, h.11.

Page 17: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

2

Kewajiban berikutnya bagi seorang muslim adalah membayar zakat.

Kewajiban ini hanya berlaku bagi muslim yang memiliki harta yang mencapai

nilai tertentu. Seorang yang tidak mempunyai harta tidak diwajibkan untuk

mengeluarkan zakat. Bahkan orang tersebut berhak untuk mendapatkan zakat.

Pilar Islam terakhir yang menjadikan keberIslaman seseorang muslim

menjadi lebih sempurna adalah jika mampu menunaikan ibadah haji ke dua tanah

suci Mekah dan Madinah. Pelaksanaan pilar Islam yang kelima ini tidak

diwajibkan kepada setiap orang, Hanya mereka yang tergolong mampu dan

sanggup saja yang diwajibkan untuk melaksanakannya.2

Allah SWT berfirman:

هيم ومن دخله قام إبر نت م ت بي لع ۥفيه ءاي ٱست من ٱليت حج ٱنلاس كن ءامنا ولل طا

إله سبيل ومن كفر فإن ٩٧ ٱلعلمي غن عن ٱلل

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;

barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan

haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup

mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),

maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta

alam." (Q.S Al-imran : 97)

Rasulullah SAW bersabda:

ث نا حرب، بن زهي ر وحدثنه ي، مسلهم بن الربهيع أخب رن هارون، بن يزهيد حد أبه عن زهيد، بنه ممده عن القرشه

،"فحجوا احلج، عليكم للا ف رض د ق الناس أي ها":ف قال وسلم، عليهه للا صلى للاه رسول خطب نا: قال هري رة،

:ق لت لو : " وسلم عليهه للا صلى للاه رسول ف قال ثالث، قالا حت فسكت للاه؟ رسول ي عام أكل : رجل ف قال

ا ت ركتكم، ما ذرونه ": قال ث ،" استطعتم ولما لوجبت، ن عم لكم كان من هلك فإهن م سؤالههم بهكث رةه ق ب واختهالفههه

م، على نه فأتوا بهشيء أمرتكم فإهذا أنبهيائههه تكم وإهذا استطعتم، ما مه 3 )رواه مسلم("فدعوه شيء عن ن هي

2 Moh.Nafi, Haji dan Umrah Sebuah Cermin Hidup, (Jakarta: Erlangga, 2015), h.,xiv-xix. 3 Imam Muslim bin Al-hajjāj, Sahīh muslim, (Kairo: Dār al-hadīts, 2010), hadits no. 1337,

kitâb al-hajj bâb fard al-hajj marratan fî al-‘umri, juz.2, h.376.

Page 18: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

3

“Zuhair bin Harb telah bercerita kepadaku, ia berkata Yazid bin Harun telah

bercerita kepadanya, ia berkata Rabi’ bin Muslim al-Qursiy telah bercerita

kepadanya dari Muhammad bin Ziyad, dari Abi Hurairah ra, dia berkata, “

Rasulullah SAW pernah berkhotbah dihadapan kami. Beliau mengatakan,

‘Saudara-saudara!’ Sungguh Allah telah mewajibkan haji kepada kalian. Karena

itu, berhajilah!’ Ada orang bertanya, ‘Apakah tiap tahun wahai Rasulullah?’,

Rasulullah diam, sehingga orang tersebut bertanya sampai tiga kali. Setelah itu

Rasulullah SAW bersabda,” Seandainya aku jawab ya, maka haji itu tentu wajib

bagi setiap tahun, lalu akhirnya kalian tidak mampu melaksanakannya.’ Beliau

berkata lagi, ‘jangan kamu tanyakan apa yang tidak aku sebutkan, karena

celakanya orang-orang sebelum kamu dulu karena banyak bertanya dan mereka

tidak mematuhi para Nabi mereka. Apabila aku perintahkan sesuatu kepada

kalian, maka laksanakanlah menurut kemampuanmu, dan apabila aku melarang

sesuatu terhadap kalian, maka tinggalkanlah” (H.R. Muslim)

Ibadah haji memiliki dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi

horizontal. Haji yang memiliki dimensi vertikal merupakan aktivitas seseorang

yang berhubungan langsung kepada Allah. Di sini antara hamba dengan Allah

tidak seorang pun mengetahuinya. Sebab hal tersebut berkaitan dengan hati, ruh

dan perasaan hamba. Tingkat ketakwaan dan keikhlasan dalam melaksanakan

ibadah haji hanya dapat diketahui dan dirasakan oleh orang tertentu. Dia

menyembah Kakbah yang terbuat dari batu ataukah semata menyembah Allah,

mengagungkan air zamzam yang bisa menyembuhkan penyakit ataukan

mengakui kebesaran Allah, dan meyakini keberkahan jabal rahmah dalam

mendapatkan jodoh ataukah hanya Allah penentu jodoh seseorang, merupakan

rahasia antara hati, ruh, dan perasaan hamba dengan Allah. Inilah haji sebagai

dimensi ritual atau ibadah vertikal atau disebut sebagai hablun minallah.4

Haji merupakan ibadah sosial dalam konteks kegiatan yang menghadirkan

Jamaah dari berbagai negara di dunia. Mereka bertemu di Tanah Suci melakukan

4 Ali Rokhmad dan Abdul Chaliq, Haji Transformasi Profetik Menuju Revolusi Mental,

(Jakarta: Media Dakwah, 2015), h.50-51.

Page 19: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

4

serangkaian keguatan ibadah dan perjalanan. Disinilah banyak terjadi kontak

hubungan langsung antar sesama manusia (hablun minannaas). 5

Haji merupakan rukun Islam yang tidak wajib dilakukan oleh setiap

Muslim, kecuali bagi mereka yang mampu (istita’ah). Beberapa kategori orang

yang dianggap mampu diantaranya :

a. Memiliki kelebihan harta dan tidak terhalang keperluan yang jelas. Terhalang

keperluan yang jelas, misalnya ketika hendak mendaftar sebagai calon Jemaah

haji ternyata ada saudara yang membutuhkan bantuan untuk berobat, atau

tiba-tiba terkena musibah dan sebagainya.

b. Negara menjamin perjalanan yang aman bagi para Jemaah haji. Artinya, jalur

transportasi baik di negara asal maupun di Tanah Suci lancar dan aman.

c. Kondisi fisik dalam keadaan sehat.6

Di Indonesia, sebagai implementasi dari syarat istita’ah, pemerintah

mewajibkan pembayaran sejumlah uang tertentu bagi calon Jemaah haji untuk

mendapatkan kuota haji. Peningkatan jumlah jemaah haji tunggu mengakibatkan

terjadinya penumpukan akumulasi dana haji. Berdasarkan amanat Undang-

Undang no.34 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Haji, pengelolahan

keuangan haji ditangani lembaga khusus yang bernama Badan Pengelola

Keuangan Haji (disingkat BPKH). BPKH bertugas mengelola Keuangan Haji

yang meliputi penerimaan, pengembangan, pengeluaran, dan

pertanggungjawaban Keuangan Haji.7

Data BPKH sebagaimana penulis kutip melalui surat kabar kompas.com

menunjukkan, dana haji yang terkumpul per 30 Juni 2017 mencapai angka Rp

99,34 triliun. Jumlah ini terdiri atas nilai manfaat sebesar Rp 96,29 triliun dan

dana abadi umat sebesar Rp 3,05 triliun. Dari perincian itu, dana haji yang

diinvestasikan memberi manfaat berupa subsidi biaya Ongkos Naik Haji (ONH)

sebesar 50 persen. Total biaya haji yang seharusnya dibayarkan sebesar Rp 68

5 Ali Rokhmad dan Abdul Chaliq, Haji Transformasi Profetik Menuju Revolusi Mental,

(Jakarta: Media Dakwah, 2015), h.54. 6 Moh.Nafi, Haji dan Umrah Sebuah Cermin Hidup, (Jakarta : Erlangga, 2015), h.,24-26. 7 Undang-Undang No.34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji

Page 20: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

5

juta per calon jemaah. Dengan subsidi tersebut, berkurang setengahnya menjadi

Rp 34 juta. 8

Seiring dengan besarnya dana haji yang terkumpul, Indonesia sebagai

negara berkembang memerlukan biaya yang sangat besar untuk

mengembangkan infrastruktur di berbagai daerah. Total kebutuhan pembiayaan

infrastruktur mencapai Rp 4.769 triliun selama lima tahun (2015-2019).

Sedangkan sumber investasi pemerintah dari APBN dan APBD hanya sekitar

41,3% atau sebesar Rp 1.969 triliun.9

Besarnya dana yang dibutuhkan serta anggaran yang terbatas mendorong

pemerintah untuk melibatkan pihak lain untuk ikut serta berinvestasi dibidang

pembangunan infrastruktur. Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai melantik

Dewan Pengawas dan anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di

Istana Negara, Jakarta, Rabu 26 Juli 2017, mengusulkan agar dana haji

diinvestasikan ke pembiayaan infrastruktur.10

Wacana pemerintah untuk menginvestasikan dana haji ke infrastruktur

menuai kontroversi. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin tidak

mempermasalahkan rencana pemerintah menggunakan dana haji untuk pembangunan

infrastruktur. Ma'ruf menerangkan, dana haji memang boleh diinvestasikan. Kata

Ma'ruf, sudah ada dana sekitar Rp 35 triliun untuk Surat Berharga Syariah

Negara Ritel atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).11

Pendapat sebaliknya diutarakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia (DPR RI), Fahri Hamzah yang mengecam rencana

pemerintah yang hendak menginvestasikan dana haji untuk pembangunan

8 Dana Haji Dikhawatirkan untuk Tambal Utang Pembangunan Infrastruktur,

http://nasional.kompas.com/read/2017/08/06/17575371/dana-haji-dikhawatirkan-untuk-tambal-

utang-pembangunan-infrastruktur.html, Diakses pada 6 Agustus 2017. 9 Pemerintah Dorong Investor Lokal Biayai Infrastruktur RI,

https://finance.detik.com/infrastruktur/d-3826610/pemerintah-dorong-investor-lokal-biayai-

infrastruktur-ri, Diakses pada 21 Maret 2018. 10 Tiru Malaysia, Dana Haji Diusulkan Dapat Biayai Proyek Infrastruktur,

https://economy.okezone.com/read/2017/07/27/320/1744819/tiru-malaysia-dana-haji-diusulkan-

dapat-biayai-proyek-infrastruktur, diakses pada 28 Maret 2018. 11 Maruf Amin: Saya yang Tanda Tangani Fatwa MUI Soal Dana Haji untuk Pembangunan

Infrastruktur, http://wartakota.tribunnews.com/2017/08/01/maruf-amin-saya-yang-tanda-tangani-

fatwa-mui-soal-dana-haji-untuk-pembangunan-infrastruktur.

Page 21: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

6

infrastruktur. Fahri mengatakan, masih banyak persoalan haji yang perlu

diprioritaskan untuk diselesaikan. Fahri menilai, rencana tersebut berpotensi

melanggar Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Keuangan Haji. Menurutnya, dana haji sebaiknya dipergunakan untuk perbaikan

pelayanan haji yang masih bermasalah12.

Pada dasarnya, didalam hukum Islam seseorang juga dilarang

mendayagunakan harta orang lain, melainkan harus dengan izinnya. Kaidah fikih

menyatakan:

ل جيوز ألحد أن يتصرف يف ملك الغري بال إذنه13

“Seseorang tidak boleh mendayagunakan harta milik orang tanpa izin darinya”

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai penggunaan dana haji untuk infrastruktur dengan judul :“Penggunaan

Dana Haji untuk Infrastruktur Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif “

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat diindentifikasi beberapa

masalah dalam penelitian ini, diantarannya:

a. Bagaimana mekanisme serta akad yang digunakan dalam penyetoran biaya

penyelenggaraan ibadah haji (BPIH)?

b. Bagaimana hukum penggunaan dana haji untuk investasi infrastruktur

menurut hukum positif?

c. Bagaimana hukum penggunaan dana haji untuk investasi infrastruktur

menurut Ijtima Ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI)?

d. Bagaimana hukum penggunaan dana haji untuk investasi infrastruktur

menurut hasil bahtsul masail ulama Nahdlatul Ulama (NU)?

d. Bagaimana mekanisme penggunaan dana haji untuk infrastruktur?

12 Pro kontra dana haji untuk pembiayaan infrastruktur,

https://beritagar.id/artikel/berita/pro-kontra-dana-haji-untuk-pembiayaan-infrastruktur, diakses

pada 28 Maret 2018 13 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Al-qawâ’id al-fiqhiyyah,(Kairo: Dâr al-hadits, 2005),

h.505.

Page 22: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

7

e. Apa keuntungan menggunakan dana haji untuk infrastruktur?

f. Bagaimana risiko penggunaan dana haji untuk infrastruktur?

2. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan skripsi ini, penulis

membatasi masalah yang akan dibahas sehingga pembahasanya lebih jelas

dan terarah sesuai dengan yang diharapkan penulis. Disini penulis akan

membahas bagaimana hukumnya penggunaan dana haji untuk investasi

infrastruktur menurut hukum positif dan hukum Islam

3. Rumusan Masalah

a. Bagaimana penggunaan dana haji untuk investasi infrastruktur menurut

hukum Islam?

b. Bagaimana penggunaan dana haji untuk investasi infrastruktur menurut

hukum positif?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui hukum penggunaan dana haji untuk ifrastruktur

menurut hukum Islam.

b. Untuk mengetahui hukum penggunaan dana haji untuk ifrastruktur

menurut hukum positif.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi akademisi, Penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai dasar

hukum pengelolahan dana haji serta hukum menginvestasikannya

dibidang infrastruktur menurut hukum Islam dan hukum positif.

b. Bagi pemerintah, Penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam

pengambilan keputusan terkait pengelolahan dana ibadah haji.

Page 23: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

8

D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Secara prinsip, sampai saat ini belum ditemukan penelitian pandangan

hukum penggunaan dana haji haji untuk investasi infrastrruktur. Akan tetapi ada

peneletian yang berkaitan dengan pengelolahan dana haji, antara lain:

1. Jurnal

Judul : Sistem Pengelolaan BPIH Menurut Perspektif Hukum

Positif di Indonesia

Nama Penulis : Burhanudin

Jurnal : Jurnal IUS; Kajian Hukum dan Keadilan

No. Penerbitan : Vol II no.4

Tahun terbit : 2014

Jurnal ini menjelaskan tiga pokok pembahasan yakni tentang bagaimana

sistem pengelolaan dana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) menurut

ketentuan Hukum Positif di Indonesia (Perundang-undangan), analisis

pengelolaan dana BPIH oleh Kementerian Agama yang tidak sesuai dengan

Prinsip-Prinsip Good Governance, dan alternatif Model Pengelolaan Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji yang ideal di masa mendatang.

Jurnal ini secara kompherensif membahas sistem pengelolahan dana

BPIH menurut hukum positif. Akan tetapi tidak menjelaskan aspek hukum

tentang penggunaan dana BPIH tersebut untuk investasi infrastruktur.

Page 24: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

9

2. Skripsi

Judul : Dana Simpanan Haji Untuk Investasi Pada BMT Al-

kautsar Bidara Cina Jakarta Timur.

Nama : Ahamad Syauqie

Prodi : Ekonomi Islam, fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Tahun : 2011

Skripsi ini membahas tentang mekanisme dan operasional, pengelolaan,

serta peluang dan tantangan produk haji pada BMT Bidara Cina Jakarta

Timur. Berbeda dengan skripsi tersebut, dalam skripsi ini akan membahas

bagaimana dasar hukum pengelolahan dana haji serta bagaimana hukum

menginvestasikan dana haji dibidang infrastruktur menurut hukum Islam dan

hukum positif.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Pendekatan yang dipakai dalam skripsi ini pendekatan perundang-

undangan (Statute Aprroach) dan pendekatan perbandingan (Comparative

Approach).

Pendekatan undang-undang (Statute Approach) dilakukan dengan

menelaah undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu

hukum yang ditangani.14

Sedangkan pendekatan perbandingan (Comparative Approach) yang

dilakukan pada skripsi ini dengan membandingkan antara hukum positif dan

hukum Islam.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian hukum normatif.

Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum

14 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta:Kencana, 2014), h. 133

Page 25: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

10

sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah

mengenai asas-asas, norma, kaidah dari peraturan perundangan, putusan

pengadilan, perjanjian serta doktrin (ajaran).15

Penelitian hukum normatif juga merupakan suatu proses untuk

menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin

hukum untuk menjawab permasalahan hukum yang dihadapi.16

3. Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan metode

penelitian kepustakaan (Library research). Metode ini dilakukan untuk

mencapai pemahaman yang kompherensif tentang konsep-konsep yang akan

dikaji. Data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan bersumber dari

perundang-undangan, buku-buku, dokumen resmi, publikasi, dan hasil

penelitian.17

Sumber data adalah segala sesuatu yang menjadi sumber dan rujukan

dalam penelitian. Adapun sumber data dalam penelitian ini penulis bagi ke

dalam dua jenis data, yaitu:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, baik

melalui wawancara, observasi, maupun dokumen tidak resmi yang

kemudian diolah oleh penulis.

b.Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi,

buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian, hasil penelitian

dalam bentuk laporan, skripsi, tesis, disertasi dan peraturan perundang-

undangan. Data sekunder dapat dibagi menjadi18:

1) Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat terdiri

dari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan objek penelitian.

15 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum; Normatif dan Empiris,

(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2015), h.34 16 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, ( Jakarta : Kencana, 2005), h.35 17 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h.107. 18 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, h.106.

Page 26: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

11

2) Bahan hukum sekunder, yaitu buku-buku dan tulisan-tulisan ilmiah

hukum yang terkait dengan objek penelitian ini.

3) Bahan hukum tersier, yaitu petunjuk atau penjelasan mengenai bahan

hukum primet atau bahan hukum sekunder yang berasal dari kamus,

ensiklopedia, majalah, surat kabar, dan sebagainya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman dan memperjelas arah pembahasan

yang terdapat dalam skripsi ini, maka penulis menyusun dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

Bab I: Merupakan pendahuluan yang meliputi tentang latar belakang

masalah, Indentifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan (review) studi terdahulu, metode penelitian dan

sistematika penulisan

Bab II : Membahas landasan teori yang meliputi pembahasan mengenai

konsep dana haji, investasi, dan infrastruktur

Bab III: Membahas mengenai akad dalam pendaftaran ibadah haji dan

dasar hukum pengelolahan dana haji.

Bab IV: Membahas permasalahan inti yakni tinjauan hukum Islam dan

hukum positif terhadap penggunaan dana haji untuk investasi

infrastruktur.

Bab V : Memuat tentang kesimpulan dan saran

Page 27: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

12

BAB II

KONSEP DANA HAJI, INVESTASI, DAN INFRASTRUKTUR

A. Dana Haji

Secara etimologi, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dana adalah

uang yang disediakan untuk suatu keperluan.1 Secara terminologi, dana adalah

uang tunai dan/atau aktiva lainnya yang segera dapat diuangkan dan yang

tersedia atau disisihkan untuk maksud tertentu.2

Haji secara bahasa berarti al-qasdu yang artinya maksud, tujuan dan niat.

Seperti perkataan seseorang hajajtu fulānan wa i‘tamadtuhu ai qasadtuhu yang

artinya aku menuju kepadanya.3

Sedangkan haji menurut terminologi para ulama antara lain:

Menurut Syekh Zakaria bin Muhammad al-Anshori didalam kitab Fath al-

wahhāb bi syarh minhaj al-tulāb, haji adalah

4الكعبة للنسك قصد

“Menuju ka’bah untuk melaksanakan ibadah tertentu.”

Menurut Abdurrahman al-Jaziri didalam kitab al-fiqh ‘ala al-mazāhib al-

arba’ah, haji adalah

5يف زمان خمصوص، و مكان خمصوص، علي وجه خمصوص تؤدىأعمال خمصوصة

“Perbuatan-perbuatan (ibadah) tertentu yang dilaksanakan pada waktu, tempat

dan tata cara tertentu”

Sedangkan menurut imam Nawawi sebagaimana dikutip oleh Abu Bakar

bin Muhammad didalam kitab kifayah al-akhyar haji adalah

1 Kamus Besar Bahasa Indoneisa Edisi Kelima, Aplikasi Luring Resmi Badan

Pengembangan dan Pembinaanaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia,2016. 2 Frianto Pandia, Manajemen Dana dan Kesehatan Bank, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012),

hal. 1 3 Muhammad bin Mukram bin Ali (Ibnu Manzur), Lisan al-arab, (Beirut: Dâr sâdir,t.t),

jilid2 h.226 4 Syaikh Zakaria bin Muhammad, al-Anshori. Fath al-wahhāb bi syarh minhaj al-tulāb,

(Kairo: Maktabah al-syurūq al-dauliyyah, 2009), h., 221. 5 Abdurrahman bin Muhammad Awad al-Jaziri, al-fiqh ‘ala al-mazāhib al-arba’ah, (Kairo

: dār ibn al-haitsam, t.t), h.355

Page 28: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

13

6العفعبارة عن قصد البيت لأل

“Suatu ungkapan yang digunakan untuk mengunjungi Baitullah guna

melaksanakan perbuatan-perbuatan (ibadah)”

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa haji merupakan

ungkapan yang digunakan untuk perbuatan-perbuatan ibadah yang dilaksanakan

di Baitullah (Mekah) pada waktu dan tata cara tertentu.

Secara sederhana, berdasarkan uraian diatas dana haji adalah dana yang

disiapkan untuk melaksanakan kegiatan ibadah haji. Definisi lebih luas yang

menjadi topik kajian penulis pada skripsi ini ialah dana haji yang terdapat pada

pasal 2 Undang-Undang Nomor 34 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan

Haji, yang berbunyi:

“Dana Haji adalah dana setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji, dana

efisiensi penyelenggaraan haji, dana abadi umat, serta nilai manfaat yang

dikuasai oleh negara dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji dan pelaksanaan

program kegiatan untuk kemaslahatan umat Islam.”

Pada praktiknya calon Jemaah yang hendak berangkat haji diharuskan

membuka tabungan haji dan membayar sebesar 25 juta rupiah sebagai setoran

awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).7 Pasal 1 Undang-Undang

Nomor 34 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji menyebutkan yang

dimaksud dengan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji yang selanjutnya

disingkat BPIH adalah sejumlah dana yang harus dibayar oleh warga negara

yang akan menunaikan ibadah haji. Didalam kamus informasi haji dan umrah

juga diterangkan bahwa BPIH dibayarkan sebanyak 2 tahapan yaitu Setoran

Awal BPIH sebesar Rp 25.000.000,- dan Setoran Lunas BPIH setelah ada

penetapan besaran BPIH oleh Pemerintah atas persetujuan DPR.8

6 Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini, kifayah al-akhyar, (Jakarta: Dâr al-kutub al-

Islamiyah,2004), juz1, h.213 7 Tata Cara dan Persyaratan Pendaftaran Haji Reguler,

https://kemenag.go.id/berita/info_grafis_read/8/tata-cara-dan-persyaratan-pendaftaran-haji-reguler,

diakses pada 7 Mei 2018. 8 Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, kamus informasi haji dan umrah,

(Jakarta: Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, 2017), h.34.

Page 29: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

14

Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji juga terdiri atas 2 komponen. Direct cost

dan indirect cost. Direct cost adalah komponen yang dibiayai oleh jemaah dan

dapat berubah tiap tahun sesuai dengan persetujuan DPR. Pada tahun

1438H/2017M, biaya yang dibayar oleh jemaah adalah tiket pesawat, 20 persen

biaya akomodasi di Makkah, serta living allowance (yang dikembalikan lagi ke

Jemaah). Sedangkan biaya lainnya seperti 80 persen akomodasi Makkah, GSF

(general service fee), akomodasi di Madinah, transportasi antarkota perhajian,

konsumsi selama di Madinah dan Makkah, serta biaya pelayanan lainnya

dibiayai dari indirect cost yang berasal dari nilai manfaat dana haji.9

Selain Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), dana haji juga

mencakup Dana Abadi Umat (DAU). Yang dimaksud dengan Dana Abadi Umat

(DAU) adalah sebagaimana disebutkan pada Pasal 1 ayat 17 Undang-Undang

Nomor 34 Tentang Pengelolaan Keuangan Haji, yang berbunyi:

“Dana Abadi Umat, yang selanjutnya disebut DAU, adalah sejumlah dana yang

diperoleh dari hasil pengembangan Dana Abadi Umat dan/atau sisa biaya

operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji serta sumber lain yang halal dan tidak

mengikat.”

B. Investasi

Investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu investire (memakai), sedangkan

dalam bahasa Inggris disebut dengan Invesment.10

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia investasi adalah penanaman uang

atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh

keuntungan.11

Dalam pengertian kamus Longman Dictionary of Contemporary English,

kata invest dapat didefinisikan sebagai “to use (money) to make more money out

9 Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, kamus informasi haji dan umrah,

h.36. 10 Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah

Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009), h.183. 11Kamus Besar Bahasa Indoneisa Edisi Kelima, Aplikasi Luring Resmi Badan

Pengembangan dan Pembinaanaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia,2016.

Page 30: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

15

of something that will invcrease in value”. Selanjutnya, kata investment

diartikan sebagai the act or action of investing. 12

Investasi dalam teori ekonomi berarti penambahan terhadap stok modal

fisik, apakah itu melalui pembangunan rumah-rumah, pembuatan mesin,

pembangunan pabrik/kantor ataupun tambahan terhadap persediaan barang.13

Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution dalam bukunya Investasi Pada

Pasar Modal Syariah mencatat beberapa pengertian investasi antara lain: 14

1. Investasi diartikan sebagai penanaman uang ataupun modal dalam suatu

perusahaan ataupun penanaman dana dalam suatu proyek untuk dapat

mencari keuntungan (Arifin, dalam kamus istilah pasar modal dan

keuangan, 1999).

2. Investasi diartikan sebagai kegiatan penukaran uang untuk mendapatkan

bentuk-bentuk kekayaan yang lain seperti saham ataupun harta tidak

bergerak yang lain yang diharapkan akan dapat ditahan selama periode

tertentu agar dapat menghasilkan pendapatan (Wirasasmita, dalam

kamus istilah pasar modal dan keuangan, 1999).

3. Investasi diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber

daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh

sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2001)

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah

kegiatan menanam kekayaan tertentu untuk dikelola guna mendapat keuntungan

dimasa yang akan datang.

Ada beberapa ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang dapat dijadikan sandaran

dalam berinvestasi antara lain15:

12 Paul Procter dkk, Longman Dictionary of Contemporary English, (Great Britain : Pitman

Press,1982), h.588-589 13 Mochammad Nadjib dkk, Investasi Syari’ah; Implementasi Konsep pada Kenyataan

Empirik. (Yogyakarta: 2008), h.55. 14 Nurul Huda & Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta:

2007), h.7. 15 Ari Kristin Prasetyoningrum, Risiko Bank Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),

h.30-32.

Page 31: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

16

Surah An-Nisa: 9

ش خي ينولي فلييتذقواٱلذ يذةضعفاخافواعلييهمي ذر خليفهمي تركوامني لوي قولواقويٱللذ اولي ي ال

٩

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir

terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa

kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”

Ayat diatas memerintahkan agar tidak meninggalkan dzurriat di’afa

(keturunan yang lemah) baik moril maupun materil. Salah satu cara untuk

memperhatikan kesejahteraan adalah dengan berinvestasi.

Surah Al-Hasyr: 18

ها يأ يني ءامنواٱلذ ٱتذقوا وٱللذ لغ متي ذ اق سمذ نفي نظري ولي هٱتذقوا ٱللذ إنذ بماتٱللذ ملونخبي عي

١٨

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari

esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Kata waltandzur nafsun maa qaddamat lighad dapat pula diartikan bukan

saja memperhatikan kehidupan akhirat namun memperhatikan kehidupan dunia

karena kata ghad bisa berarti besok pagi, lusa atau waktu yang akan datang.

Salah satu usaha untuk mempersiapkan masa yang akan datang adalah dengan

cara berinvestasi.

Surah Al-Baqarah: 261

ثل ينمذ بيلٱلذ ف لهمي و ميينفقونأ م ٱللذ نبلة

نابلفك ع بي نبتتيةأ كمثلحبذ ة ا ئةحبذ

و وٱللذ ه يضعفلمنيشاء ععليمٱللذ ٢٦١و

Page 32: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

17

Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang

menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat

gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas

(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”

Ayat di atas merupakan contoh konkrit dari berinvestasi yang dimulai

dengan habbatin wāhidatin (sebutir benih) menjadi tujuh bulir dan akhirnya

menjadi tujuh ratur biji. Walaupun dalam hal ini adalah infaq yang berdimensi

duniawi, namun pengaruh dari infaq bukan hanya berpengaruh pada akhirat saja

namun mempengaruhi dimensi dunia.

Setiap keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan

return. Risiko mempunyai hubungan positif dan linear dengan return yang

diharapkan dari suatu investasi, sehingga semakin besar return yang diharapkan

semakin besar pula risiko yang harus ditanggung oleh seorang investor.

Risiko menurut Jones(1996) sebagaimana dikutip oleh Nurul Huda dan

Mustafa Edwin Nasution didalam bukunya Investasi pada pasar modal syariah

adalah kemungkinan pendapatan yang diterima ( actual return ) dalam suatu

investasi akan berbeda dengan pendapatan yang diharapkan (excepted return).16

Pada dasarnya investasi dapat digolongkan kedalam beberapa jenis, yakni

berdasarkan aset, pengaruh, ekonomi, dan menurut sumbernya. Dalam kaitan ini

Salim dan Budi Sutrisno sebagaimana dikutip Abdul Manan,17 menjelaskan

sebagai berikut:

1. Investasi Berdasarkan Asetnya

Investasi ini merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau

kekayaannya. Investasi ini dibagi kepada dua jenis, yaitu: (a) real assets yang

merupakan investasi yang berwujud, seperti gedung-gedung, kendaraan, dan

sebagainya; (b) financial assets, yaitu yang berupa dokumen (surat-surat

16 Nurul Huda & Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta:

2007), h.14. 17 Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah

Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009), h.191.

Page 33: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

18

berharga) yang diperdagangkan dipasar uang , seperti deposito, commercial

paper, surat berharga pasar uang(SPBU), dan sebagainya.

2. Investasi Berdasarkan Pengaruh

Investasi model ini merupakan investasi yang didasarkan pada faktor

dan keadaan yang memengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan

investasi. Investasi berdasarkan pengaruh dibagi menjadi dua macam, yaitu:

(a) Investasi autonomus (berdiri sendiri), yaitu investasi yang tidak

dipengaruhi tingkat pendapatan, bersifat spekulatif, misalnya pembelian

surat-surat berharga; (b) Investasi induced (memengaruhi-menyebabkan),

yakni investasi yang dipengaruhi oleh kenaikan permintaan akan barang dan

jasa serta tingkat pendapatan, misalnya penghasilan transitory (penghasilan

yang didapat selain dari bekerja), yaitu bunga tabungan.

3. Investasi Berdasarkan Sumber Pembiayaan

Investasi model ini didasarkan kepada pembiayaan asal atau asal usul

investasi itu memperoleh dana. Investasi ini dibagi kepada dua macam: (a)

Investasi yang bersumber dana dari dalam negri (PMDN), investornya dari

dalam negri; dan (b) investasi yang bersumber dari modal asing, pembiayaan

investasi bersumber dari investor asing.

4. Investasi Berdasarkan Bentuk

Investasi berdasarkan bentuk merupakan investasi yang didasarkan pada

cara menanamkan investasinya. Investasi modal ini dibagi kepada dua

bentuk, yaitu: (a) Investasi langsung dilaksanakan oleh pemiliknya sendiri,

seperti membangun pabrik, membangun gedung selaku kontraktor, membeli

total, atau mengakuisisi perusahaan; dan (b) Investasi tidak langsung yang

sering disebut dengan investasi portofolio. Investasi tidak langsung

dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat-surat berharga,

seperti saham, obligasi, reksa dan beserta turunannya

Didalam hukum Islam Investasi termasuk dalam aspek muamalah.

Kaitannya dengan aspek muamalah, diantara kaidah prinsip yang digunakan

dalam bermu’amalah adalah al-ashlu fî al-mu’âmalah al-ibâhah illa dalla al-

Page 34: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

19

dalîlu ‘ala tahrîmihi yang berarti “ Asal segala sesuatu dalam bermuamalah itu

boleh, kecuali jika ada petunjuk yang mengharamkannya maka menjadi haram”.

Secara prinsip ekonomi, tidak ada yang membedakan antara investasi dalam

konsep Islam dengan investasi konvensional. High return dan high risk tetap

menjadi patokan utama. Patokan lainnya yang dijadikan pertimbangan adalah

investasi merupakan pengorbanan sekarang untuk mendapat manfaat dimasa

yang akan datang. Walaupun secara prinsip ekonomi tidak berbeda, tetapi dalam

Islam aktivitas investasi tidak bisa dilepaskan dari aktivitas ibadah, sehingga

harus berpegang teguh pada ajaran Islam. Artinya, Investasi selain bernilai fisik

material juga harus mengandung nilai-nilai moral spiritual. Untuk itu perlu

ditetapkan suatu kriteria investasi yang sesuai dengan Islam.18

Abdul Manan didalam bukunya “Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan

Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia” menjelaskan prinsip-prinsip

investasi syariah,19 prinsip tersebut antara lain:

1. Prinsip Halal

Kata halal berasal dari bahasa Arab dari lafaz halla yang berarti “lepas”

atau “tidak terikat”. Dalam Kamus Istilah Fiqih, kata halal dipahami sebagai

segala sesuatu yang boleh dikerjakan atau dimakan. Dengan pengertia bahwa

orang yang melakukannya tidak mendapat sanksi dari Allah SWT.

Masalah halal merupakan hak prerogatif Allah SWT dan Rasul SAW

untuk menentukannya. Oleh karena itu, penetapan masalah halal dan haram

harus mengacu kepada sumber-sumber hukum Islam. Beberapa ayat Al-

Qur’an telah memberikan rambu-rambu tentang makanan dan bahan

makanan serta cara memperolehnya berdasarkan cara yang baik (halal) dan

jauh dari haram untuk digunakan oleh umat Islam. Dalam surah al-Baqarah

ayat 168 Allah SWT berfirman:

18 Mochammad Nadjib dkk, Investasi Syari’ah; Implementasi Konsep pada Kenyataan

Empirik. (Yogyakarta: 2008), h.92. 19 Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah

Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009), h.201-220.

Page 35: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

20

ها يأ افٱنلذاسي رضكواممذ

تٱلي باوالتتذبعواخطو لطي ييطن حل عۥإنذهٱلشذ لكمي و

بني ١٦٨م

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang

terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;

karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”

Kemudian dalam surah al-Maidah ayat 88 Allah SWT berfirman:

ارزقكم وكواممذ وٱللذ باه لطي حل ٱتذقوا يٱللذ نتمبهٱلذمنونۦأ ٨٨مؤي

Artinya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah

telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu

beriman kepada-Nya”.

2. Prinsip Maslahah

Dalam bahasa Arab, kata “maslahah” secara etimologi berarti sesuatu

yang baik, dirasakan lezat, oleh karenanya menimbulkan kesenangan dan

kepuasan serta diterima akal yang sehat.20

Maslahah yang jamaknya masalih merupakan sinonim dari kata

“manfaat”, dan lawan dari kata “mafsadah” yang berarti kerusakan. Secara

Majaz, kata tersebut juga dapat digunakan untuk tindakan yang mengandung

manfaat. Dalam kajian syariat, kata maslahah dapat dipakai sebagai istilah

untuk mengungkapkan pengertian yang khusus, yakni segala hal yang

memberikan manfaat kepada pribadi, keluarga, dan lingkungannya, dan

menghindar dari segala keburukan dan hal yang merusak, baik kepada diri

pribadi, keluarga, dan masyarakat.

Maslahah dalam kontesk investasi yang dilakukan oleh seseorang

hendaknya harus dapat manfaat bagi pihak-pihak yang melakukan transaksi

dan juga harus dirasakan oleh masyarakat pada umumnya.

20 Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh 2, (Jakarta: Kencana, 2014), h.232.

Page 36: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

21

3. Prinsip Terhindar dari Investasi yang Terlarang

Investasi yang dilarang oleh syariat Islam dapat dikelompokan

kepada dua bagian, yaitu investasi yang syubhat dan investasi yang haram.

a. Investasi yang syubhat

Pengertian yang syubhat dalam terminologi syariat diartikan sesuatu

perkara yang tercampur (antara halal dan haram), akan tetapi tidak

diketahui secara pasti apakah ia sesuatu yang halal atau haram.

Investasi syubhat adalah perilaku (jasa) atau barang (efek, uang,

komoditas, dan barang) yang masih diragukan kehalalan atau

keharamannya. Ketika merasa ada keraguan dalam menghadapi masalah,

seorang Muslim dapat berpegang kepada sesuatu hal yang menyebabkan

mudharat.

Investor Muslim diharamkan menjauhkan diri dari investasi yang

berbau syubhat. Didalam kaidah fikih apabila halal bercampur dengan

haram maka dimenangkan yang haram.

b. Investasi yang Haram

Investasi yang haram adalah segala perilaku (jasa) atau barang (efek,

komoditas, dan barang) yang dilarang dalam syariat Islam, jika dikerjakan

mendapat dosa dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala. Makna yang

lain, haram adalah larangan, batasan, mulia, dan mengalami perluasan

makna sebagai pemilikan atau tempat yang dimuliakan, seperti wilayah

sekitar Mekah, Madinah, dan Yerusalem.

Para pakar hukum Islam membagi haram kepada dua golongan

yaitu: (1) Haram karena zatnya (li dzatihi); dan (2) Haram karena bukan

zatnya (li ghairihi).

1. Haram karena Tadlis

Tadlis secara etimologi berasal dari kata dallasa yang berarti

menipu.21 Secara terminologi menurut Abdul Humaid Mahmud, tadlis

adalah

21 S Askar, Kamus Arab-Indonesia Al-azhar, (Jakarta: Senayan Publishing, 2010) h.194

Page 37: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

22

22عليه و تضليل املتعاقد ومحله على التعاقداستخدام وسائل احتيالية الخفاء عيب ىف املعقود

“Tadlis adalah melakukan upaya kecurangan dengan menyembunikan

aib yang ada pada ma’qud alaih (objek akad), menipu orang yang

berakad, serta menjadikan akad terlaksana (meskipun ada kecacatan

yang disembunyikan).”

Unsur ini tidak hanya dalam ekonomi syariah melainkan juga

dalam ekonomi konvensional. Tadlis (penipuan) dalam berinvestasi

adalah menyampaikan sesuatu dalam transaksi bisnis dengan informasi

yang diberikan tidak sesuai dengan fakta yang ada pada sesuatu

tersebut, yang termasng masih dalam penipuan antara lain adalah jual

beli fiktif.

Salah satu contoh yang sering disebut dalam kitab-kitab fikih

tentang perbuatan curang dan penipuan dalam hal investasi dan jjual

beli adalah menjual susu yang masih dalam puting induknya. Perbuatan

ini dilarang karena ada kemungkinan penipuan, putting susu itu

mungkin saja tidak mempunyai susu, hanya berisi angin atau hal-hal

lain yang ada diluar penjualan itu.

Apabila investasi yang dilakukan seorang Muslim sudah terjadi,

dan kemudian ia mengetahui dalam investasi yang dilakukan uang atau

barang dengan pihak lain ada unsur penipuan maka bagi pihak yang

tertipu itu berhak memilih, boleh membatalkan transaksinya atau

meneruskannya dan lebih dari pilihan ini tidak ada.

2. Haram karena Gharar

Gharar secara bahasa diartikan sebagai akibat, bencana bahaya,

risiko, dan ketidak pastian. Dalam ilmu ekonomi, gharar lebih dikenal

sebagai ketidakpastian, ini disebut juga dengan juhala. Gharar dalam

hukum Islam adalah melakukan sesuatu secara semaunya tanpa

memiliki pengetahuan yang cukup terhadap sesuatu yang dilakukannya

22 Abdul Humaid Mahmud, Al-istitsmār wa ar-raqābah al-syar’iyyah fī al-bunūk wa al-

muassasah al-māliyah al-Islamiyyah, (Kairo: Maktabah Wahbah, 1991), h.159.

Page 38: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

23

itu, atau mengambil risiko tanpat mengetahui dengan tepat apa akibat,

atau memasuki kancah risiko tanpa memikirkan konsukuensinya.

Menurut Afzalur Rahman sebagaimana dikutip Abdul Manar,23

gharar adalah suatu unsur yang tidak jelas pada kualitas, kuantitas atau

harga pada suatu barang yang diperdagangkan, dengan kata lain gharar

adalah suatu yang tidak diketahui ketika transaksi (aqad) dilaksanakan,

sehingga mengakibatkan timbulnya suatu ketidakpastian. Berbagai

kontrak bisnis yang mengandung unsur tidak pasti atau kira-kira adalah

haram hukumnya, baik yang menyangkut harga, atau kualitas serta

kuantitas barang yang akan dijual maupun waktu pembayaran serta

perlengkapan atau persyaratan kontrak.

Sedangkan Abdul Humaid Mahmud didalam kitab Al-istitsmār wa

ar-raqābah al-syar’iyyah membedakan antara Gharar dan juhala,

Gharar adalah setiap sesuatu yang tidak dapat diketahui hasilnya dan

tidak dapat diserahkan (al-taslîm). Sedangkan juhala adalah sesuatu

yang dapat diketahui hasilnya namun tidak diketahuin sifatnya.

Menurutnya gharah dan juhala yang banyak dilarang berdasarkan

ijma’, gharar dan juhala yang sedikit diperbolehkan berdasarkan ijma

dan gharar dan juhala yang sedang diperselisihkan antara dilarang atau

diperbolehkan.24

Kitab fikih klasik telah banyak memberi contoh tentang gharar

ini, antara lain: menjual burung di udara dan menjual ikan dalam laut.

Pembeli membayar harga barang-barang tersebut, sementara pada

waktu berakad ia tidak mengetahui apakah ia akan memperoleh barang-

barang yang dibeli itu atau tidak.

3. Haram karena Maysir

Maysir secara etiomologi bermakna “mudah”. Maysir merupakan

bentuk objek yang diartikan sebagai tempat untuk memudah-mudahkan

23 Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah

Indonesia,(Jakarta:Kencana, 2009), h.213. 24 Abdul Humaid Mahmud, Al-istitsmār wa ar-raqābah al-syar’iyyah fī al-bunūk wa al-

muassasāt al-māliyyah al-Islamiyyah, (Kairo: Maktabah Wahbah, 1991), h.159.

Page 39: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

24

sesuatu. Dikatan memudahkan sesuatu karena seseorang yang

seharusnya menempuh jalan yang susah payah akan tetapi mencari

jalan pintas dengan harapan dapat mencapai apa yang dikehendaki,

walaupun jalan pintas tersebut bertentangan dengan nilai serta aturan

syariat. Allah SWT dalam al-Qur’an surat al-Maidah ayat 90

berfirman:

ها يأ يني ٱلذ إنذما رءامنوا مي يمييسٱوٱلي نصابول

لموٱلي زي عملٱلي ني م س رجي

ييطن تنبوهفٱلشذ لحونٱجي تفي ٩٠لعلذكمي

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)

khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan

panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-

perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan ”

Judi atau taruhan adalah kontrak (akad) yang didalamnya salah

satu pihak dari dua pihak yang berjudi atau bertaruh berjanji akan

membayar uang atau pengganti lain yang bernilai uang yang telah

disepakati kepada pihak lain jika suatu peristiwa.

Dalam kegiatan investasi berdasarkan syariat tidak diberkan danya

unsur judi dan taruhan karena akan membawa kemudaratan bagi semua

pihak, terutama pihak yang melakukan akad (perjanjian) dalam

berinvestasi.

4. Haram karena Riba

Riba bermakna ziyadah berarti tambahan dan tumbuh. Dalam

istilah hukum Islam, riba berarti tambahan baik berupa tunai, benda,

maupun jasa yang mengharuskan pihak peminjam untuk membayar

selain jumlah uang yang dipinjamkan kepada pihak yang meminjamkan

pada hari jatuh waktu pengembalian itu.25

Menurut Syekh Zakaria bin Muhammad al-Anshori dalam kitab

Fath al-wahhâb bisyarh minhaj al-tulâb riba adalah suatu transaksi atas

25 Abdul Rahman Ghazali dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta:Kencana,2010), h.217-218.

Page 40: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

25

gantian tertentu yang tidak diketahui kesetaraannya berdasarkan ukuran

syara’, atau transaksi beserta adanya penundaan serah terima antara dua

komoditi atau salah satu dari dua komoditi tersebut di majlis akad.26

Menurut Syekh Muhammad Ali al-Sobuni dalam kitab rawâi’u al-

bayân tafsîr âyât al-ahkâm riba adalah kelebihan yang diambil pemberi

pinjaman dari orang yang meminjam sebagai gantian dari waktu

penggunaan.27

Secara garis besar, riba dikelompokkan menjadi dua. Masing-

masing adalah riba utang-piutang dan riba jual-beli. Kelompok pertama

terbagi lagi menjai riba qardh dan riba jahiliyyah. Adapun kelompok

kedua, riba jual beli, terbagi menjadi riba fadhl dan riba nasi’ah.

a) Riba Qardh: suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang

disyaratkan terhadap yang berhutang (muqtaridh).

b) Riba Jahiliyyah: utang dibayar lebih dari pokoknya karena si

peminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang

ditetapkan.

c) Riba Fadhl: Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau

takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu

termasuk dalam jenis barang ribawi.

d) Riba Nasi’ah: Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis

barang ribawi yang di pertukarkan dengan jenis barang ribawi

lainnya. Riba dalam nasi’ah muncul karena adanya perbedaan,

perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dan

yang diserahkan kemudian.28

Menurut Muhammad Syafi’i Antonio perbedaan mendasar antara

investasi dengan membungakan uang adalah jika investasi mengandung

risiko karena berhadapan dengan unsur ketidak pastian. Sedangkan

26 Syekh Zakaria bin Muhammad al-Anshori, Fath al-wahhâb bisyarh minhaj al-tulâb,

(Mesir:Maktabah al-syurūq al-duwaliyyah, 2013), h.262. 27 Syekh Muhammad Ali al-Sobuni, rawâi’u al-bayân tafsîr âyât al-ahkâm, (Jakarta: Dâr

al-kutub al-islâmiyyah, 1999), h. 271. 28 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah; Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001), h.41.

Page 41: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

26

membungakan uang kurang mengandung risiko karena perolehan

kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap.29

5. Haram karena ihtikaar dan najsy

Kata ihtikaar berasal dari bahasa Arab yang berarti zalim, aniaya,

dan perusak pergaulan. Secara terminologi ihtikar adalah

30الناس بذلكحبس السلعة يريد إغالءها على املشرتي ويضيق

“Menimbun barang dengan tujuan menaikan harga terhadap

pembeli, Serta menyulitkan manusia dengan sebab penimbunan itu”

Dalam dunia bisnis konvensional ihtikar sama saja dengan

monopoli. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia monopoli berarti

situasi yang pengadaan barang dagangannya tertentu (di pasar local

atau nasional) sekurang-kurangnya sepertiganya dikuasasi oleh satu

orang atau satu kelompok sehingga harganya dapat dikembalikan.31

Menurut Mohd. Mansor sebagaimana dikutip Abdul Manan32,

monopoli adalah mengumpulkan atau menahan barang-barang yang

beredar dipasar dengan tujuan untuk bertindak sesuka hatinya dalam

peredaran barang tersebut, atau menguasai penawaran dan permintaan

suatu barang dengan tujuan untuk mengatur keuntungan yang

berlebihan.

Adapun yang dimaksud dengan najsy adalah

33الزايدة يف مثن السلعة دون قصد اىل شراءها يريد بذلك ان يضر املشرتى و ينفع البائع

29 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah; Dari Teori ke Praktik, h.59. 30 Abdul Humaid Mahmud, Al-istitsmār wa ar-raqābah al-syar’iyyah fī al-bunūk wa al-

muassasāt al-māliyyah al-Islamiyyah, (Kairo: Maktabah Wahbah, 1991), h.160. 31 Kamus Besar Bahasa Indoneisa Edisi Kelima, Aplikasi Luring Resmi Badan

Pengembangan dan Pembinaanaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia,2016. 32 Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah

Indonesia,(Jakarta:Kencana, 2009), h.218. 33 Abdul Humaid Mahmud, Al-istitsmār wa ar-raqābah al-syar’iyyah fī al-bunūk wa al-

muassasāt al-māliyyah al-Islamiyyah, (Kairo: Maktabah Wahbah, 1991), h.160.

Page 42: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

27

“Menambahkan harga (penawaran) terhadap barang tertentu

dengan tujuan bukan untuk membeli melainkan menguntungkan

penjual dan merugikan pembeli”

Investasi yang dilakukan dengan cara ihtikaar dan najsy dilarang

dalam syariat Islam, sebab cara bertransaksi seperti itu akan mendatang

mudarat kepada kedua belah pihak. Sebagaimana hadis yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Umar ra,

ن هى النب صلى هللا عليه وسلم عن النجش 34

“Rasulullah SAW. Melarang jual beli dengan cara an-najsy, yaitu

membeli untuk memancing orang lain agar tertarik pada barang itu”

C. Infrastruktur

Secara etimologi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, infrastruktur

berarti prasarana.35

Dalam bahasa inggris, infrastruktur disebut dengan infrastructure.

Menurut kamus Longman Dictionary of Contemporary English, kata

infrastructure dapat didefinisikan sebagai “the system which supports the

operation of an organization “36

Secara terminologi, Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang

menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung

dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg, 1988). Sistem

infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan

sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem infrastruktur

dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar,

peralatan-peralatan, instalasi-instalasi, yang dibangun dan yang dibutuhkan

34 H.R Bukhori no.4122 kitâb al-buyû’ bâb al-najsy wa man qâla lâ yajûzu zâlika al-bai’u

dan H.R Muslim no.1111 kitâb al-buyû’ bâb tahrîm bai’ al-rajul ‘ala bai’ akhîhi 35 Kamus Besar Bahasa Indoneisa Edisi Kelima, Aplikasi Luring Resmi Badan

Pengembangan dan Pembinaanaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia,2016. 36 Paul Procter, Longman Dictionary of Contemporary English, (Great Britain: Pitman

Press, 1982), h.574.

Page 43: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

28

untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg,

2000).37

Eva Kasper dalam karya tulisnya yang berjudul “A Definition for

Infrastructure; Characteristics and Their Impact on Firms Active in

Infrastructure” membagi infrastruktur kedalam empat sektor. Sektor tersebut

antara lain38 :

1. Telecommunication (telekomunikasi)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia telekomunikasi adalah

komunikasi jarak jauh melalui kawat (telegraf, telepon) dan radio.39

Didalam Bahasa Inggris, kata telecommunications menurut kamus

Longman Dictionary of Contemporary English adalah “the various

methods of recevieng or sending message by telephone or telegraph,

either by radio signals or by wires”40

Telekomunikasi dalam hal ini bukan hanya jaringan telepon saja.

Akan tetapi mencakup keseluruhan transimisi/pertukaran informasi dari

jarak yang jauh. Dewasa ini data dapat dikirim melalui struktur fisik wire

(dengan kawat) atau wireless (tanpa kawat/nikrabel). Data tersebut dapat

dikirim keberbeagai alat telekomunikasi seperti televisi, telephon, dan

telegraf.

2. Transportation (transportasi)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia transportasi adalah

pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan

kemajuan teknologi.41

37 Robert J.Kodoatie, Pengantar Manajemen Infrastruktur, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2005), h.8-9. 38Eva Kasper, ”A Definition for Infrastructure; Characteristics and Their Impact on Firms

Active in Infrastructure”, (Munich: Disertasi Technical University of Munich, 2005), h.113-151. 39Kamus Besar Bahasa Indoneisa Edisi Kelima, Aplikasi Luring Resmi Badan

Pengembangan dan Pembinaanaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia,2016. 40 Paul Procter, Longman Dictionary of Contemporary English, (Great Britain: Pitman

Press, 1982), h.1139. 41 Kamus Besar Bahasa Indoneisa Edisi Kelima, Aplikasi Luring Resmi Badan

Pengembangan dan Pembinaanaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia,2016.

Page 44: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

29

Menurut kamus Longman Dictionary of Contemporary English, kata

transport dapat didefinisikan sebagai “to carry (goods, people, etc) from

one place to another“, sedangkan kata transportation diartikan sebagai

“the act of transporting”.42

Menurut Schumer sebagiaman dikutip Aida Ulfa Faza dkk,

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang

keberhasilan pembangunan beragam hal, terlebih dalam menunjang

kegiatan perekonomian termasuk dalam kegiatan industri. Adapun dalam

kegiatan industri, transportasi juga memiliki peran yang besar bagi

keberlanjutan industri tersebut, di mana distribusi hasil produksi memilik

ketergantungan terhadap aspek transportasi. Selain distribusi,

transportasi memiliki hubungan yang erat dengan penggudangan atau

penyimpanan karena keduanya meningkatkan manfaat barang.

Transportasi menjadi aspek yang penting bagi supply chain dan

manajemen logistik industri. Transportasi mempermudah proses

pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain sehingga bisa

dipergunakan di tempat barang itu tidak didapatkan, dan hal tersebut

memberikan manfaat tempat. Penyimpanan atau penggudangan juga

memungkinkan barang disimpan sampai waktu yang dibutuhkan dan hal

tersebut berarti memberikan manfaat waktu.43

3. Energy (Energi)

Sektor energi ini dapat dibedakan menjadi energi yang berasal dari

kelistrikan, minyak, dan gas.

Energi merupakan penggerak utama dunia industrisasi. Dengan

adanya pencahayaan yang menggunakan energi dari listrik dapat

memungkingkan melakukan produksi dimalam hari. Begitupula dengan

42 Paul Procter, Longman Dictionary of Contemporary English, (Great Britain: Pitman

Press, 1982), h.1177. 43 Aida Ulfa Faza dkk, Kajian Penentuan Moda Transportasi Antara Kereta Api dan Truk

untuk Distribusi Industri ke Surabaya; Studi Kasus: PT Indocement Bogor, (Semarang: Prosiding

Tugas Analisis Lokasi Pola Ruang Universitas Diponegoro, 2014), h.2.

Page 45: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

30

adanya energi listrik dapat menggerakan mesin yang dapat memproduksi

secara masal.

Dengan adanya energi yang berasal dari minyak dan gas dapat

menjadi penggerak utama dibidang trasnportasi. Tanpa adanya bahan

bakar yang cukup roda transportasi tidak dapat berjalan dengan baik.

4. Water (Air)

Air adalah sumber daya yang paling utama didunia. Bahkan, air

dapat dikatakan sumber kehidupan. Dewasa ini seiring dengan

berkembangnya populasi manusia, penggunaan air terus meningkat.

Meskipun air diplanet ini melimpah namun air yang digunakan untuk

konsumsi serta keperluan lainnya memerlukan kriteria air tententu. Hal ini

menyebabkan terjadinya berbagai krisis air bersih didaerah tertentu. Air

sebagai salah satu sektor infrastruktur yang dimaksud disini adalah

bagaimana sarana pengelolaan air tersebut baik air yang murni (belum

digunakan) atau air limbah.

Di Indoensia, berdasarkan Peraturan Presiden Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 122 Tahun 2016 tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur

Prioritas, ada tiga belas jenis infrastruktur yang diutamakan pembangunannya

antara lain:44

a. Infrastruktur transportasi. Meliputi sarana dan prasarana perkeretaapian,

pelabuhan, pelabuhan penyeberangan, kebandarudaraan, dan

perhubungan darat.

b. Infrastruktur jalan. Meliputi jalan umum, jalan tol, jembatan, dan

jembatan tol

c. Infrastruktur pengairan. Meliputi waduk, bendung, saluran pembawa air

baku, dan bangunan pengairan lainnya.

d. Infrastruktur air minum. Meliputi bangunan pengambilan air baku,

jaringan transmisi, jaringan distribusi, dan instalasi pengolahan air

minum.

44 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas

Page 46: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

31

e. Infrastruktur air limbah. Meliputi instalasi pengolahan air limbah,

jaringan pengumpul, dan jaringan utama.

f. Sarana persampahan. Meliputi pengangkutan, tempat pembuangan, dan

pengolahan sampah.

g. Infrastruktur telekomunikasi dan informatika.

h. Infrastruktur ketenagalistrikan. Meliputi pembangkit, transmisi, gardu,

jaringan atau distribusi tenaga listrik, dan sumur eksplorasi dan

eksploitasi tenaga panas bumi.

i. Infrastruktur minyak dan gas bumi. Meliputi kilang, depo, transmisi, dan

distribusi minyak dan gas bumi.

j. Infrastruktur fasilitas pendidikan. Meliputi sarana pembelajaran;

laboratorium, pusat pelatihan, pusat penelitian/pusat kajian, sarana dan

prasarana penelitian dan pengembangan, ruang praktik siswa,

perpustakaan, dan fasilitas pendukung pembelajaran dan pelatihan.

k. Infrastruktur kawasan. Meliputi kawasan ekonomi khusus dan kawasan

industri.

l. Infrastruktur pariwisata.

m. Infrastruktur kesehatan. Meliputi sarana dan prasarana rumah sakit,

sarana dan prasarana fasilitas pelayanan kesehatan dasar, dan sarana dan

prasarana laboratorium kesehatan.

Page 47: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

32

BAB III

AKAD DAN DASAR HUKUM PENGELOLAHAN DANA HAJI

A. Akad Dalam Pendaftaran Ibadah Haji

Pada praktiknya, calon jemaah haji yang hendak mendaftar haji diharuskan

membuka tabungan haji pada Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan

Ibadah Haji (BPS BPIH). Setelah setoran awal atau tabungan sudah mencapai

minimal 25 juta calon Jemaah haji dapat melakukan pendaftaran haji di

Kementrian Agama Kabupaten/Kota dengan membawa dokumen dari bank dan

persyaratan lainnya sesuai ketentuan.1

Berdasarkan observasi penulis pada Bank Penerima Setoran Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH)2, akad yang digunakan saat

pembukaan tabungan haji adalah Wadiah atau Mudharabah. Sedangkan saat

mendaftar haji ke kementrian agama, akad yang digunakan antara lain surat

kuasa atau wakalah.3

Wakalah secara bahasa berarti al-tafwîd (penyerahan) dan al-hifz

(pemeliharaan).4

Sedangkan wakalah menurut terminologi para ulama antara lain sebagai

berikut:

Menurut Imam Taqiuddin Abu Bakar bin Muthammad al-Husaini didalam

kitab kifayah al-akhyar, wakalah adalah

تفويض ما له فعله مما يقبل النيابة اىل غريه ليحفظه يف حال حياته5

“Menyerahkan suatu pekerjaan yang dapat digantikan kepada orang lain

agar dikelola dan dijaga pada masa hidupnya”

1 Lihat tata cara pendaftaran haji pada website Kementrian Agama:

https://kemenag.go.id/berita/info_grafis_read/8/tata-cara-dan-persyaratan-pendaftaran-haji-reguler 2 Observasi pada BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Kebon Jeruk Jakarta Barat pada

26 Oktober 2018 dan Bank Muamalat Kantor Cabang Kedoya Jakarta Barat pada 8 Oktober 2018. 3 Format akad wakalah dapat dilihat pada lampiran skripsi ini 4 Taqiuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini, kifayah al-akhyar, (Jakarta: Dâr al-

kutub al-islamiyah,2004), juz1, h.273. 5 Taqiuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini, kifayah al-akhyar, h.273.

Page 48: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

33

Menurut Syekh al-Islam Zakaria bin Muhammad al-Ansori didalam kitab

Fath al-wahhāb bi syarh minhaj al-tulāb, wakalah adalah

تفويض شخص أمره إىل آخر فيما يقبل النيابة ليفعله ىف حياته6

“Penyerahan seseorang kepada orang lain terhadap suatu pekerjaan yang

dapat digantikan agar dikerjakan semasa hidupnya”

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa wakalah merupakan

akad dimana seseorang menunjuk orang lain untuk menggantikannya dalam

suatu urusan/pekerjaan yang dapat digantikan semasa hidupnya.

Ijma ulama membolehkan wakalah karena wakalah dipandang sebagai

bentuk tolong menolong atas dasar kebaikan dan takwa yang diperintahkan oleh

Allah swt dan Rasul-Nya. Dasar hukum wakalah antara lain:

Surah al-Kahfi: 19

لك وبعضوكذقالوالثنايوماأ نهمكملثتم و قالوايبعثنهملتساءلوابينهمقالقائلم

علمبمالثتمفربكمأ ٱبعثوا حدكمبورقكمهذه

طعامافلينظر ٱلمدينةإلۦأ زك

هاأ ي

أ

حدابكمأ فوليشعرن نهولتلط م تكمبرزق

١٩فليأ

“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di

antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa

lamakah kamu berada (disini?)". Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari

atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui

berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara

kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah

dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa

makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah

sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun”

6 Syekh al-Islam Zakaria bin Muhammad, al-Anshori, Fath Al-Wahhāb Bi Syarh Minhaj

Al-Tulāb, (Kairo : Maktabah al-syurūq al-dauliyyah, 2009), h.349.

Page 49: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

34

Ayat diatas menceritakan tentang kisah ashabul kahfi. Ayat tersebut juga

menunjukkan agar salah seorang diantara mereka menjadi wakil untuk pergi ke

kota guna mengetahui berapa lama mereka telah tinggal ditempat tersebut.

Surah An-Nisa: 35

خفتمشقاقبينهمافإون هلهٱبعثوانأ هلهاۦحكمام

نأ ٣٥…وحكمام

“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka

kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga

perempuan”

Syekh Baijuri mengatakan, menurut pendapat yang diakui (mu’tamad) yang

dimaksud dengan hakam pada ayat tersebut adalah dua orang wakil bukan dua

orang hakim.7

Surah Al-Maidah: 2

وتعاونوالع وٱلب ٱتلقوى ثمولتعاونوالع وٱلعدون وٱل ٱتقوا ٱلل إن ٢لعقابٱشديدٱلل

“Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”

Hadits riwayat Muslim:

يهي 8 وهللا يفي عوني العبدي ما كان العبد يفي عوني أخي

“Allah akan selalu menolong hambanya selama hambanya menolong

saudaranya”

Hadits Riwayat Malik:

7 Ibrahim bin Muhammad (al-baijûri), Hâsyiyah al-Syekh Ibrâhîm al-Baijûri ‘ala syarh al-

‘allâmah ibn al-qâsim al-ghazi ‘ala matn al-syekh abi syujâ’, (Kairo: Matabah Syurûq al-dauliyyah,

2010), juz 2, h.376. 8 Imam Muslim bin al-Hajjaj, Sohîh Muslim, (Kairo: Dâr al-Hadîs, 2010), hadis no.2074

kitâb al-dzikr wa al-du’â wa al-taubah wa al-istighfâr bâb fadl al-ijtimâ’ ‘alâ tilâwah al-qur’an wa

‘ala al-dzikr, juz4, h.340.

Page 50: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

35

، ف زوج اه ن النصاري عن سليمان بني يسار؛ أن رسول هللاي صلى هللا عليه وسلم ب عث أب رافيع مواله ورجال مي

ميمونة بينت الاريثي 9

“Dari Sulaiman bin Yasar, bahwa Rasulullah SAW mewakilkan kepada

Abu Rafi’ dan seorang anshar untuk mewakilkannya mengawini Maimunah binti

Harits.”

Ada beberapa rukun yang harus dipenuhi dalam wakalah, antara lain:10

1. Orang yang mewakilkan (muwakkil) syaratnya dia berstatus sebagai

pemilik urusan/benda dan menguasainya serta dapat bertindak terhadap

harta tersebut dengan dirinya sendiri. Jika muwakkil itu bukan

pemiliknya atau bukan orang yang ahli maka batal. Dalam hal ini, maka

anak kecil dan orang gila tidak sah menjadi muwakkil karena tidak

termasuk orang yang berhak untuk bertindak.

2. Orang yang diwakilkan (wakil) syaratnya ialah orang berakal, jika dia

idiot, gila, atau belum dewasa maka batal. Tapi menurut Hanafiah anak

kecil yang cerdas (dapat membedakan yang baik dan buruk) sah menjadi

wakil. Alasannya bahwwa Amr bin Sayyidah Ummu Salamah

mengawinkan ibunya kepada Rasulullah, saat itu Amr masih kecil yang

belum balig. Orang yang sudah berstatus sebagai wakil maka tidak boleh

berwakil kepada orang lain kecuali seizing muwakkil pertama atau karena

terpaksa seperti pekerjaan yang diwakilkan terlalu banyak sehingga dia

tidak dapat mengerjakannya sendiri maka boleh berwakil kepada orang

lain. Wakil juga tidak wajib untuk menanggung kerusakan barang yang

diwakilkan kecuali disengaja atau melakukan diluar batas.

3. Sesuatu yang diwakilkan (Muwakkal Fih), syaratnya:

a. Pekerjaan/urusan itu dapat diwakilkan atau digantikan oleh orang lain.

Oleh karena itu, tidak sah untuk mewakilkan untuk mengerjakan

ibadah seperti salat, puasa, dan membaca al-Qur’an

9 Al-Imam Malik bin Anas, al-Muwatta, (Beirut: Dâr ihyâ al-turâts al-‘arabiy, 1985), hadits

ke-69 kitâb al-hajj bâb nikâh al-muhrim, juz1, h.348 10 Abdul Rahman Ghazali,dkk, Fiqh Muamalat, cet.3, (Jakarta: Kencana, 2015), h.189-190

Page 51: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

36

b. Pekerjaan itu dimiliki oleh muwakkil sewaktu akad wakalah. Oleh

karena itu, tidak sah berwakil menjual sesuatu yang belum

dimilikinya.

c. Pekerjaan itu diketahui secara jelas. Maka tidak sah mewakilkan

sesuatu yang masih samar seperti “aku jadikan engkau sebagai

wakilku untuk mengawini salah satu anakku”

d. Shigat: shigat hendaknya berupa lafal yang menunjukkan arti

“mewakilkan” yang diiringi kerelaan dari muwakkil seperti “Saya

wakilkan atau serahkan pekerjaan ini kepada kamu untuk

mengerjakan pekerjaan ini” kemudian diterima oleh wakil. Dalam

shigat kabul si wakil tidak disyaratkan, artinya seandainya si wakil

tidak mengucapkan kabul tetap dianggap sah.

Setelah akad wakalah terpenuhi rukun dan syaratnya, selanjutnya akan

menetapkan konsekuensi hukum sebagai berikut:11

1. Status Akad

Akad wakalah termasuk akad ja’iz dari kedua belah pihak (wakil dan

muwakkil). Artinya, masing-masing pihak berhak membatalkan akad

sewaktu-waktu secara sepihak. Sebab, suatu urusan terkadang justru

maslahat ketika tidak diwakilkan. Konsekuensinya, akad wakalah akan

selesai dengan:

a. Pemecatan dari pihak muwakkil

b. Pengunduran diri dari pihak wakil

c. Hilangnya kriteria ahli al-tasarruf salah satu pihak (wakil atau

muwakkil), seperti gila, safih, muflis, dan meninggal dunia

d. Muwakkal fih tidak lagi menjadi hak muwakkil

e. Wakil telah menyelesaikan tugas wakalah-nya.

2. Otoritas Wakil

Otoritas wakil terhadap urusan yang dilimpahkan bersifat amanah.

Artinya, wakil tidak harus bertanggung jawab (daman) kecuali ada motif

11 Tim Laskar Pelangi, Metodologi Fiqih Muamalah; Diskursis Metodologis Konsep

Interaksi Sosial-Ekonomi, cet.5, (Kediri: Lirboyo Press, 2015), h.214-216.

Page 52: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

37

kelalaian/ceroboh. Sebab, keberadaan wakil adalah tangan kedua atau

asisten (nâib) dari muwakkil dalam urusan yang diwakilkan, sehingga

sifat otoritasnya sama dengan muwakkil itu sendiri sebagai tangan

pertama, yakni tidak wajib daman ketika terjadi kerusakan sesuatu yang

berada dibawah otoritasnya.

3. Wakalah dengan sistem upah

Akad wakalah bisa dilakukan dengan sistem gratis atau dengan sistem

upah (ju’lin), berdasarkan tindakan Rasulullah saw yang pernah

mengadakan perwakilan dengan kedua sistem tersebut. Apabila akad

wakalah dilakukan dengan sistem upah, maka upah disyaratkan harus

jelas (ma’lum). Demikian juga hukum akad wakalah, menurut satu

pendapat berubah menjadi lazim. Sebab, substansi wakalah dengan

sistem upah adalah akad ijarah.

4. Nisbat hukum dan hak

Secara hukum, urusan muwakkil yang telah dilakukan oleh wakil,

ditetapkan (tsubut) pada muwakkil, bukan pada wakil. Sebab, dalam

melakukan muwakkal fih, eksistensi wakil hanyalah sebagai alat,

perantara, tangan kedua, atau asisten dari muwakkil, sehingga seolah

muwakkil sendirilah yang melakukannya.

Sedangkan secara hak (huqûq), ada dua pemilahan:

a. Dinisbatkan kepada wakil

Seperti wakalah jual beli, ijarah, dan sejenisnya. Dalam menjalankan

muwakkal fih sejenis ini, wakil menisbatkan pada dirinya sendiri,

sehingga dalam contoh wakalah jual beli, wakil cukup mengatakan:

“aku jual ini”, “aku beli ini”, “aku sewakan ini”, tanpa harus

menisbatkan atau menghubungkan pada muwakkil dengan

mengucapkan: “atas nama si Fulan (selaku muwakkil)”.

b. Dinisbatkan pada muwakkil

Seperti wakalah menikahkan, mengajukan khulu’, rekonsiliasi

(shuluh) atas hak qishas, dan sejenisnya. Dalam menjalankan

muwakkal fih sekenis ini, wakil menisbatkan atau menghubungkan

Page 53: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

38

pada muwakkil, sehingga dalam contoh menikahkan, wakil harus

mengatakan: ”aku terima nikahnnya puterimu atas nama si Fulan

(muwakkil)”.

B. Dasar Hukum Pengelolahan Dana Haji di Indonesia

Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan tugas nasional karena jumlah

Jemaah haji Indonesia yang sangat besar, melibatkan berbagai instansi dan

lembaga, baik dalam negeri maupun luar negeri, dan berkaitan dengan berbagai

aspek,antara lain bimbingan, transportasi, kesehatan, akomodasi, dan keamanan.

Di samping itu, Penyelenggaraan Ibadah Haji dilaksanakan di negara lain dalam

waktu yang sangat terbatas yang menyangkut nama baik dan martabat bangsa

Indonesia di luar negeri, khususnya di Arab Saudi. Di sisi lain adanya upaya

untuk melakukan peningkatan kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan

tuntutan reformasi dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan tata

kelola pemerintahan yang baik. Sehubungan dengan hal tersebut

Penyelenggaraan Ibadah Haji perlu dikelola secara professional dan akuntabel

dengan mengedepankan kepentingan Jemaah haji dengan prinsip nirlaba. Karena

penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan menyangkut

martabat serta nama baik bangsa, kegiatan penyelenggaraan ibadah haji menjadi

tanggung jawab Pemerintah.

Pada masa reformasi tepatnya pada tahun 1999 dimulailah era baru pada

penyelenggaraan haji di Indonesia dengan keluarnya UU No. 17 Tahun 1999

Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Dengan keluarnya Undang-Undang ini

diharapkan Penyelenggaraan Ibadah Haji di Indonesia dapat dilakukan dengan

lebih berkualitas.12

12 Zubaedi, Analisis Problematika Manajemen Pelaksanaan Haji Indonesia

(Restrukturisasi Model Pengelolaan Haji Menuju Manajemen Haji yang Modern), Manhaj, Vol. 4,

Nomor 3, September – Desember 2016, h.193.

Page 54: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

39

Seiring dengan berkembang zaman, Undang-Undang Nomor 17 Tahun

1999 tentang Penyelenggaraan lbadah Haji dipandang perlu disesuaikan dengan

kebutuhan dan perkembangan hukum dalam masyarakat.13

Oleh karena itu, pada tanggal 28 April 2008 pemerintah mengesahkan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 sebagai pengganti atas Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Didalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Ibadah Haji telah meyebutkan bahwa pemerintah berkewajiban memberikan

pelayanan, bimbingan, dan pelayanan terhadap jamaah haji, sebagaimana

dijelaskan pada pasal 6:

“Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan

perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan Ibadah

Haji, Akomodasi, Transportasi, Pelayanan Kesehatan, keamanan, dan hal-hal

lain yang diperlukan oleh Jemaah Haji.”

Pemerintah juga menjamin bahwa pengelolahan haji didasarkan atas asas

keadilan, prosfesionalitas, dan akuntabilitas. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menyebutkan :

“Penyelenggaraan Ibadah Haji dilaksanakan berdasarkan asas keadilan,

profesionalitas, dan akuntabilitas dengan prinsip nirlaba”

Penjelasan terhadap Undang-Undang tersebut antara lain sebagai berikut :14

“Yang dimaksud dengan “asas keadilan” adalah bahwa

Penyelenggaraan Ibadah Haji berpegang pada kebenaran, tidak berat

sebelah, tidak memihak, dan tidak sewenang-wenang dalam

Penyelenggaraan Ibadah Haji.”

“Yang dimaksud dengan “asas profesionalitas” adalah bahwa

Penyelenggaraan Ibadah Haji harus dilaksanakan dengan

mempertimbangkan keahlian para penyelenggaranya.”

13 Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Ibadah Haji. 14 Penjelasan pasal demi pasal Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Page 55: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

40

“Yang dimaksud dengan “asas akuntabilitas dengan prinsip nirlaba”

adalah bahwa Penyelenggaraan Ibadah Haji dilakukan secara terbuka

dan dapat dipertanggung jawabkan secara etik dan hukum dengan

prinsip tidak untuk mencari keuntungan.”

Undang-Undang ini selain mengatur penyelenggaraan haji, didalamnya

juga diatur mengenai Dana Abadi Umat (DAU). Pasal 1 ayat 17 mengenai

ketentuan umum menyebutkan “Dana Abadi Umat, yang selanjutnya disebut

DAU, adalah sejumlah dana yang diperoleh dari hasil pengembangan Dana

Abadi Umat dan/atau sisa biaya operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji serta

sumber lain yang halal dan tidak mengikat.” Mengenai lembaga yang mengelola

DAU berdasarkan amanat Undang-Undang ini disebutkan pada pasal 1 ayat 18

yang menyatakan “Badan Pengelola Dana Abadi Umat, yang selanjutnya

disebut BP DAU, adalah badan untuk menghimpun, mengelola, dan

mengembangkan Dana Abadi Umat.”

Mengenai fungsi dan tugas BP DAU disebutkan pada pasal 28 Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2008, antara lain sebagai berikut:

(1) BP DAU bertugas menghimpun, mengelola, mengembangkan, dan

mempertanggungjawabkan DAU.

(2) BP DAU memiliki fungsi:

a. Menghimpun dan mengembangkan DAU sesuai dengan syariah dan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengelola, dan memanfaatkan

DAU; dan

c. Melaporkan pengelolaan DAU kepada Presiden dan DPR.

Dalam hal pengembangan Dana Abadi Umat (DAU), Badan Pengelola

Dana Abadi Umat dapat menginvestasikan dana tersebut, sebagaimana pasal

57: “Pengembangan DAU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1)

meliputi usaha produktif dan investasi yang sesuai dengan syariah dan

ketentuan peraturan perundangundangan.”

Seiring dengan berkembangnya waktu dan kemampuan ekonomi warga

muslim Indonesia yang meningkat, jumlah umat Islam yang mendaftar untuk

Page 56: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

41

melaksanakan ibadah haji terus mengalami peningkatan, sementara kuota haji

yang tersedia terbatas. Akibatnya, terjadi peningkatan jumlah Jemaah haji

tunggu itu menimbulkan terjadinya penumpukan dana Jemaah haji dalam

jumlah besar.

Akumulasi jumlah dana Jemaah Haji tersebut memiliki potensi untuk

ditingkatkan nilai manfaatnya yang dapat digunakan untuk mendukung

Penyenggaraan Ibadah Haji yang berkualitas. Peningkatan nilai manfaat dana

jemaah haji itu hanya bisa dicapai melalui pengelolaan keuangan yang efektif,

efesien, transparan, dan akuntabel. Untuk menjamin terwujudnya idealitis

pengelolaan Keuangan Haji, perlu dibentuk Undang-Undang tentang

Pengelolaan Keuangan Haji.15

Oleh karena itu, pada tanggal 17 Oktober 2014 Presiden Republik

Indonesia mengesahkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Haji. Undang-Undang ini, di samping mengatur

pengelolaan setoran BPIH jemaah haji, juga mengatur DAU dan sumber lain

yang tidak mengikat. Pengelolaan Keuangan Haji dilakukan dalam bentuk

investasi yang nilai manfaatnya digunakan untuk peningkatan kualitas

Penyelenggaraan Ibadah Haji, rasionalitas, dan efisiensi BPIH, juga untuk

kemaslahatan umat Islam.16

Berkaitan dengan dana haji, didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang

dimaksud dengan dana adalah uang yang disediakan untuk suatu

keperluan/biaya.17 Sehingga dapat dikatakan dana haji merupakan uang yang

disediakan untuk suatu keperluan/biaya haji.

Definisi yang lebih luas mengenai dana haji terdapat pada pasal 2 Undang-

Undang Nomor 34 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, sebagai

berikut :

15 Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Keuangan Haji, h.1-2. 16 Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Keuangan Haji, h.2. 17 Kamus Besar Bahasa Indoneisa Edisi Kelima, Aplikasi Luring Resmi Badan

Pengembangan dan Pembinaanaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia.

Page 57: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

42

“Dana Haji adalah dana setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji, dana

efisiensi penyelenggaraan haji, dana abadi umat, serta nilai manfaat yang

dikuasai oleh negara dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji dan pelaksanaan

program kegiatan untuk kemaslahatan umat Islam.”

Dalam pengelolaan keuangan haji, berdasarkan pasal 2 Undang-Undang

Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Dana Haji harus berasaskan :18

a. Prinsip Syariah

Yang dimaksud dengan asas “prinsip syariah” adalah semua dan

setiap pengelolaan Keuangan Haji berdasarkan prinsip Islam yang kafah

atau menyeluruh.

b. Prinsip Kehati-hatian

Yang dimaksud dengan asas “prinsip kehati-hatian” adalah

pengelolaan Keuangan Haji dilakukan dengan cermat, teliti, aman, dan

tertib serta dengan mempertimbangkan aspek risiko keuangan.

c. Manfaat

Yang dimaksud dengan asas “manfaat” adalah pengelolaan

Keuangan Haji harus dapat memberikan manfaat atau maslahat bagi

Jemaah Haji dan umat Islam.

d. Nirlaba

Yang dimaksud dengan asas “nirlaba” adalah pengelolaan

Keuangan Haji dilakukan melalui pengelolaan usaha yang

mengutamakan penggunaan hasil pengembangan dana untuk

memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi Jemaah Haji dan

kemaslahatan umat Islam, namun dengan tidak ada pembagian deviden

bagi pengelolanya.

e. Transparan

Yang dimaksud dengan asas “transparan” adalah pengelolaan

Keuangan Haji harus dilakukan secara terbuka dan jujur melalui

18 Lihat Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji

beserta penjelasan pasal demi pasal.

Page 58: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

43

pemberian informasi kepada masyarakat, khususnya kepada Jemaah Haji

tentang pelaksanaan dan hasil pengelolaan Keuangan Haji.

f. Akubtabel

Yang dimaksud dengan asas “akuntabel” adalah pengelolaan

Keuangan Haji harus dilakukan secara akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, khususnya kepada Jemaah

Haji.

Untuk melakukan pengelolaan Keuangan Haji, Undang-Undang No.34

Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji mengamanatkan pembentukan

Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) sebagai badan hukum publik yang

bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri.

Pasal1 ayat 4 Undang-Undang No.34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Keuangan Haji menyebutkan:

“Badan Pengelolahan Keuangan Haji yang selanjutnya disingkat BPKH

adalah lembaga yang melakukan pengelolahan keuangan haji”

BPKH berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia dan dapat

memiliki kantor perwakilan di provinsi dan kantor cabang di kabupaten/kota.

Organ BPKH terdiri atas badan pelaksana dan dewan pengawas. BPKH bertugas

mengelola Keuangan Haji yang meliputi penerimaan, pengembangan,

pengeluaran, dan pertanggungjawaban Keuangan Haji.

Pasal 22 menyebutkan:

“BPKH bertugas mengelola Keuangan Haji yang meliputi penerimaan,

pengembangan, pengeluaran, dan pertanggungjawaban Keuangan Haji.”

BPKH juga berwenang menempatkan dan menginvestasikan Keuangan

Haji sesuai dengan prinsip syariah, kehati-hatian, keamanan, nilai manfaat, dan

likuiditas. Selain itu, BPKH juga berwenang melakukan kerja sama dengan

lembaga lain.

Pasal 24 menyebutkan:

“Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22,

BPKH berwenang:

Page 59: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

44

a. Menempatkan dan menginvestasikan Keuangan Haji sesuai dengan

prinsip syariah, kehati-hatian, keamanan, dan nilai manfaat; dan

b. Melakukan kerja sama dengan lembaga lain dalam rangka

pengelolaan Keuangan Haji.”

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut BPKH berkewajiban

mengelola Keuangan Haji secara transparan dan akuntabel untuk sebesar-

besarnya kepentingan Jemaah Haji dan kemaslahatan umat Islam, memberikan

informasi melalui media mengenai kinerja, kondisi keuangan serta kekayaan,

dan hasil pengembangannya secara berkala setiap 6 (enam) bulan, memberikan

informasi kepada Jemaah Haji mengenai nilai manfaat BPIH dan/atau BPIH

Khusus melalui rekening virtual setiap Jemaah Haji, melakukan pembukuan

sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, melaporkan pelaksanaan

pengelolaan Keuangan Haji secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Menteri

dan DPR, membayar nilai manfaat setoran BPIH dan/atau BPIH Khusus secara

berkala ke rekening virtual setiap Jemaah Haji, dan mengembalikan selisih saldo

setoran BPIH dan/atau BPIH Khusus dari penetapan BPIH dan/atau BPIH

Khusus tahun berjalan kepada Jemaah Haji.19

Keanggotaan BPKH yang seharusnya dibentuk paling lama satu tahun usai

diundangkannya Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolahan

Keuangan Haji, baru terbentuk Pada hari rabu 26 Juli 2017 di Istana Negara,

Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla

melantik Dewan Pengawas dan Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola

Keuangan Haji (BPKH). Pelantikan tersebut dilaksanakan berdasarkan

Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 74 P Tahun 2017

tentang pengangkatan keanggotaan Dewan Pengawas dan Anggota Badan

Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).20

19 Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolahan

Keuangan Haji, h.2. 20 Presiden Jokowi Lantik Dewan Pengawas dan Anggota Badan Pengelola

Keuangan Haji, http://setkab.go.id/presiden-jokowi-lantik-dewan-pengawas-dan-

anggota-badan-pengelola-keuangan-haji/, diakses pada 14 Mei 2018.

Page 60: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

45

BAB IV

Penggunaan Dana Haji Untuk Investasi Infrastruktur dalam Perspektif

Hukum Islam dan Hukum Positif

A. Penggunaan Dana Haji Untuk Investasi Infrastruktur dalam Perspektif

Hukum Islam

Didalam hukum Islam, secara umum seseorang dilarang menggunakan

harta milik orang lain dengan tanpa izinnya. Sebagaimana kaidah fikih

menyebutkan:

ال يجوز ألحد أن يتصرف في ملك الغير بال إذنه1

“Seseorang tidak boleh mendayagunakan harta milik orang tanpa izin

darinya”

Akan tetapi, akumulasi dana haji per 30 Juni 2017 mencapai angka Rp

99,34 triliun. Jumlah ini terdiri atas nilai manfaat sebesar Rp 96,29 triliun dan

dana abadi umat sebesar Rp 3,05 triliun.2 Dengan jumlah yang besar, dana ini

potensial untuk dikembangkan. Sebaliknya, akumulasi dana yang dibiarkan

begitu saja dikhawatirkan akan terjadi inflasi.3

Mengenai hukum penggunaan dana haji untuk investasi infrastruktur

termasuk kedalam rana ijtihad,4 dimana tidak ada nash yang secara tegas

menyebutkan hukumnya. Selain itu, hal ini juga mempertimbangkan aspek

maslahat dan mudarat yang merupakan tujuan utama (maqasid al-syari’ah)

dalam hukum Islam.

1 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Al-qawâ’id al-fiqhiyyah,(Kairo: Dâr al-hadits, 2005),

h.505. 2 Dana Haji Dikhawatirkan untuk Tambal Utang Pembangunan Infrastruktur,

http://nasional.kompas.com/read/2017/08/06/17575371/dana-haji-dikhawatirkan-untuk-tambal-

utang-pembangunan-infrastruktur.html, Diakses pada 6 Agustus 2017. 3 Inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang

(kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang (Kamus Besar Bahasa

Indonesia). Dengan kata lain inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang. 4 Secara bahasa ijtihad adalah بذل المجهود واستفراغ الوسع في فعل من األفعال “mengerahkan

kemampuan pada suatu pekerjaan atau beberapa kerjaan”, secara istilah adalah بذل الفقيه وسعه فيطلب

.”Pengerahan kemampuan seorang faqih untuk mengetahui hukum-hukum syariah“ العلم بأحكام الشريعة

M Khudri Beik, Ushul al-Fiqh, (Kairo: Dar al-Hadits, 2003), h.359.

Page 61: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

46

Di Indonesia, lembaga yang menghimpun para cendikiawan Muslim guna

merumuskan sebuah fatwa, yang terbesar adalah Majelis Ulama Indonesia.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap Dr.dr. Endy Muhammad Astiwara

selaku anggota Komisi Fatwa sekaligus anggota Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia, hukum penggunaan dana haji untuk infrastruktur

belum pernah difatwakan oleh komisi fatwa. Menurutnya, hal ini sudah pernah

dibahas namun belum difatwakan karena mengingat banyak aspek yang harus

dikaji serta dipertimbangkan mulai dari aspek ekonomi hingga aspek politik

pemerintahan. Menurutnya, sampai saat ini pembahasan mengenai hukum

penggunaan dana haji untuk infrastruktur belum dijadwalkan kembali.5

Meskipun persoalan spesifik penggunaan dana haji untuk infrastruktur

belum difatwakan, kebolehan mengolah dana haji agar menjadi produktif sudah

difatwakan ketika membahas tentang status kepemilikan dana setoran BPIH

yang termasuk daftar tunggu (waiting list). Dalam merumuskan masalah fatwa

tersebut dipertanyakan mengenai tiga hal. Pertama, pemilik dana setoran haji

yang waiting list. Kedua, boleh tidaknya dana setoran BPIH yang termasuk

daftar tunggu diinvestasikan. Ketiga, siapakah yang berhak mengelola investasi

(jika dibolehkan) dan hasilnya untuk siapa. Dalam ketetapan hukum fatwa

terdapat empat butir keputusan yang bunyi lengkapnya sebagai berikut6:

Pertama, dana setoran haji yang ditampung dalam rekening Menteri

Agama yang pendaftarnya termasuk daftar tunggu (waiting list) secara syar‘î

adalah milik pendaftar (calon haji). Oleh sebab itu, apabila yang bersangkutan

meninggal atau ada halangan syar‘î yang membuat calon haji tersebut gagal

berangkat, dana setoran haji wajib dikembalikan kepada calon haji atau ahli

warisnya.

Kedua, dana setoran BPIH bagi calon haji yang termasuk daftar tunggu

dalam rekening Menteri Agama, boleh di-tasharruf-kan untuk hal-hal yang

5 Wawancara terhadap anggota komisi fatwa DR.dr. Endy Muhammad Astiwara pada

tanggal 23 Mei 2018 di Kantor Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia 6 Hasil Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia IV Tahun 2012 tentang Status

Kepemilikan Dana Setoran BPIH Yang Masuk Daftar Tunggu (Waiting List) di Pesantren Cipasung

Jawa Barat.

Page 62: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

47

produktif (memberikan keuntungan), antara lain penempatan di perbankan

syariah atau diinvestasikan dalam bentuk Sukuk.

Ketiga, hasil pemanfatan/investasi tersebut merupakan milik calon haji

yang termasuk dalam daftar tunggu (antara lain sebagai penambah dana

simpanan calon haji atau pengurang biaya haji yang riil/nyata). Sebagai

pengelola, pemerintah (Kementerian Agama) berhak mendapatkan imbalan

yang wajar/tidak berlebihan.

Keempat, dana BPIH milik calon haji yang masuk dalam daftar tunggu,

tidak boleh digunakan untuk keperluan apapun kecuali untuk membiayai

keperluan yang bersangkutan.

Yang menjadi dasar penetapan fatwa Majelis Ulama Indonesia tersebut,

antara lain sebagai berikut:

1. Al-Quran

ها يأ ين ي ٱلذ لكم بينكم ب مو

كلوا أ

ن تكون تجرة عن تراض ٱلبطل ءامنوا ل تأ

أ إلذ

نفسكم إنذ نكم ول تقتلوا أ م ٢٩كن بكم رحيما ٱللذ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu” (QS. Al-Nisa [4]:29).

إنذ ن تؤدوا ٱللذمركم أ

منت يأ

هلها إوذا حكمتم بي ٱل

ٱنلذاس إل أ ن تكموا ب

ٱلعدل أ

إنذ ا يعظكم به ٱللذ إنذ ۦ نعمذ ا بصريا ٱللذ ٥٨كن سميع

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di

antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. Al-Nisa’ [4]:58)

Page 63: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

48

2. Hadis Nabi SAW:

ي هللا تعاىل عنه قال: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم هري رةأبي وعن أد ي المانة إيىل مني ائ تمنك :رضي

) احلاكمو أبو داودو مذيالت رواه (ول تن من خانك

Dari Abi Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Tunaikan

amanah kepada orang yang memberi amanah kepadamu dan jangan kau

khianati orang yang mengkhianati kamu”. (HR. Al-Tirmidzi, Abu Dawud,

dan al-Hakim)

ن م خطب نا رسول اللهي صلهى الله عليهي وسلهم، ف قال : أل مريئ مي ول ييل لي ي ن إيله بيطيي ي يهي الي أخي

نه ، رقم:… مي (.02102)رواه أمحد يف مسنده، كتاب أول مسند البصريني، ابب حديث عمريو بني ي ثريبي

“Rasulullah saw. menyampaikan khutbah kepada kami; sabdanya:

‘Ketahuilah: tidak halal bagi seseorang sedikit pun dari harta saudaranya

kecuali dengan kerelaan hatinya…’” (H.R. Ahmad).

كم وأموالكم عليكم حرام (1201رواه التمذي، ابب صة حج النيب، رقم: … إينه ديما

“Sesungguhnya darah (jiwa) dan hartamu adalah haram (mulia,

dilindungi)…” (H.R. Tirmizi).

3. Kaedah Fiqhiyyah

ما كان على ما كان الصل ب قا

4. Pendapat Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial

Institution (AAO IFI):

جيوز للمؤسسة أن تطل من الواعد ابلستئجار أن يدفع مبلغا حمددا إىل املؤسسة حتجزه لديه لضمان

جدية العميل يف تنيذ وعده ابلستئجار وما يتت عليه من التزامات بشرط أل يستقطع منه إل مقدار

املراد جأجهرها لة العنيحتميل الواعد الرق بني تك –عند نكول العميل –الضرر العلي حبيث يتم

وجمموع الجرة العلية اليت يتم جأجهر العني على أساسها للغهر أو حتميله يف حالة بيع العني الرق بني

Page 64: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

49

تكلتها ومثن بيعها. وهذا املبلغ املقدم لضمان اجلدية إما أن يكون أمانة للحظ لدى املؤسسة فال

مانة لالستثمار أبن أيذن العميل للمؤسسة ابستثماره على أساس جيوز هلا التصرف فيه أو أن يكون أ

املضاربة الشرعية بني العميل واملؤسسة وجيوز التاق مع العميل عند إبرام عقد اإلجارة على اعتبار

( عن إجارة الخاص(.3)املعيار الشرعي رقم ) هذا املبلغ من أقساط اإلجارة.

“Pihak pemberi sewa boleh meminta pihak yang berjanji untuk menyewa agar

membayar uang muka kepada Lembaga sebagai jaminan keseriusan dalam

menunaikan janji dan kewajibannya, dengan syarat dana tersebut hanya

sebagai pengganti kerugian riil apabila penyewa cidera janji. Uang muka

tersebut boleh dijadikan wadi’ah yang tidak dapat digunakan oleh pemberi

sewa, atau dapat dijadikan modal investasi dengan syarat pihak penyewa

memberikan izin kepada pihak pemberi sewa untuk menginvestasikan dana

tersebut dengan akad Mudharabah. Penyewa dan Pemberi Sewa dapat

membuat kesepakatan bahwa dana wadi’ah tersebut sebagai bagian dari

cicilan ujrah.”

Substansi fatwa ini merupakan respons terhadap Undang-Undang Nomor

13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, pasal 23 yang

lengkapnya:

(1) BPIH yang disetor ke rekening Menteri melalui bank syariah dan/atau

bank umum nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dikelola oleh

Menteri dengan mempertimbangkan nilai manfaat;

(2) Nilai manfaat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan langsung

untuk membiayai belanja operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Atas dasar ketentuan tersebut, Pemerintah (Kementerian Agama)

menggunakan hasil pengelolaan dana calon haji yang termasuk daftar tunggu

sebagai dana operasional penyelenggaraan haji pada tahun berjalan (baca: dana

optimalisasi). Oleh karena itu, uang hasil pengelolaan BPIH calon haji yang

termasuk daftar tunggu digunakan untuk keperluan bukan calon haji yang

bersangkutan. Tegasnya, calon haji yang termasuk daftar tunggu membantu

calon haji yang menunaikan ibadah haji pada tahun berjalan. Hal ini melahirkan

Page 65: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

50

pertanyaan di masyarakat sehingga muncul Fatwa Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa

Tahun 2012 di Pesantren Cipasung Jawa Barat. Fatwa ini diharapkan

mendorong pemerintah untuk melakukan perbaikan dalam pengelolaan dana

haji yang daftar tunggu dilakukan secara transparan dan di antara hasilnya

menjadi hak pemilik dana, yaitu calon jemaah haji yang termasuk daftar

tunggu.7

Sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia, secara lebih spesifik forum

bahtsul masail waqi'iyyah Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama

Nahdhatul Ulama di Nusa Tenggara Barat, dipertanyakan hukum

menginvestasikan dana setoran awal BPIH pada proyek infrastruktur, hak siapa

keuntungan investasi dan siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kerugian

dalam investasi. Jawaban dari pertanyaan tersebut antara lain8 :

"Boleh, selama investasi tersebut dinilai lebih menguntungkan dan aman.

Sedangkan keuntungan investasi menjadi milik calon jamaah haji. Jika terjadi

kerugian, maka yang bertanggung jawab adalah pemerintah"

Referensi yang digunakan dalam hasil bahtsul masail tersebut antara lain:

حكام يف مصاحل الانمقواعد ال .١

ا ذكران ا هو ي تصرهف الولة ون وهاب هم بي ن التهصرفاتي بي سادي، وجلبا الصلح ليلم مي وىله عليهي درا ليلضهرري وال

ر أحدهم على الصهالحي مع القدرةي على الصلحي إله أن ي ؤد يي ادي، ول ي قتصي عي والره دييدة إ ليلن ه 9.،ىل مشقهة

“Para wali dan penggantinya dapat mendayagunakan harta yang

diperwalikan (muwalla alaih) kepada yang lebih maslahat karena umtuk

menarik kemanfaatan dan menolak kemudaratan, bahkan tidak terbatas

tindakan salah seorang dari mereka (wali) untuk memilih suatu maslahat

(sholah) padahal bisa memilih yang lebih maslahat (ashlah), kecuali jika

7 Jaih Mubarak dan Hasanudin, Fatwa Tentang Pembiayaan Pengurusan Dana Haji Dan

Status Dana Calon Haji Daftar Tunggu, Al-Iqtishad: Vol. V, No. 1, Januari 2013, h.36.

8 Hasil keputusan bahtsul masail waqi'iyyah musyawarah nasional alim ulama Nahdlatul

Ulama di Nusa Tenggara Barat pada tanggal23-24 November 2017. 9 Abu Muhammad, Izzu al-Din bin Abdi al-Salam, Qawâid al-ahkâm fî masâlih al-anâm,

(Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1999), cet1, h.58-59.

Page 66: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

51

pilihan tersebut dapat membawa kepada keadaan sangat sulit (maka tidak

diperbolehkan)”

Readaksi ini membolehkan kepada wali yang dalam hal ini pemerintah

untuk mendayagunakan harta milik muwalla alaih yang bisa dikatakan

dalam hal ini calon jemaah haji dengan syarat dapat menarik manfaat dan

menolak kemudaratan. Hal ini karena didalam Islam mendayagunakan harta

orang lain yang dapat membawa kepada kerusakan dilarang, seperti halnya

dalam mengurus harta anak yatim dilarang menyia-nyiakan hartanya

dengan tanpa manfaat, mencampurkan hartanya dengan milik pribadi tanpa

kembali, dan memakan hartanya secara berlebihan.

الطالبني إعانة مع الدين بهمات العني قرة بشرح املعني فتح .٢

ولويل ...نقة، والزكاة، واملؤن، إن أمكنهابملصلحة ويلزمه حظ ماله، واستنماؤه قدر الويتصرف الويل

10 .إقراض مال حمجور لضرورة. ولقاض ذلك مطلقا، بشرط كون املقتض مليئا أمينا

“Wali harus menjaga harta yang diperwalikan (muwalla alaih), wali dapat

pula mendayagunakan harta yang diperwalikan dengan menimbang

maslahat, selain itu wali dapat menumbuhkembangkan hartanya jika

memungkinkan seukuran untuk nafkah, zakat, dan ongkos… Wali boleh

meminjamkan harta orang yang diampu jika terpaksa. Dan ‘hakim’ boleh

berbuat hal yang sama secara mutlak dengan catatan peminjam itu orang

kaya dan bisa dipercaya”

Redaksi ini menyebutkan bahwa seorang wali harus menjaga harta anak

yang diperwalikan. Wali juga diperkenankan untuk menumbuhkembangkan

harta yang diperwalikan. Bahkan, dalam keadaan terpaksa seorang wali

boleh meminjamkan harta yang diampunya. Kalimat terakhir menyebutkan

seorang Qadhi boleh secara mutlak melakukan hal sama yaitu

meminjamkan hartanya dengan catatan orang yang meminjam dapat

dipercaya. Kaitannya dengan pengelolaan dana haji, dalam hal ini seorang

10 Abu Bakar, Utsman bin Muhammad Syata al-Dimyâti, I’ânah al-tâlibîn ‘ala halli al-fâz

fath al-mu’în, (Jakarta: Dar kutub al-Islamiyyah, 2009), Juz3,h.132-134.

Page 67: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

52

Qadhi dipersamakan dengan pemerintah dimana dalam pengelolaan dana

haji, pemerintah dapat meminjamkan, mengembangkan, dan sebagainya

dengan catatan jika meminjamkan, orang yang meminjam harus orang yang

dipercaya dan diyakini mampu mengembalikan.

الكبهر احلاوي. ٣

موالي من يليي ول ضمان عليهي قال الشافعي رمحه هللا تعاىل: " ر الوصيي أبي أن ي تهجي الي ق وأحي دي اهر عمر بي

موالي بني حممهدي بني أبي بكر يفي البحري وهم أي تام م ".ت يتييم وأبضعت عائيشة أبي قال الماورديي: وهذا كما لييهي

اليهي على الشروطي المعت ب رةي فييهي وه قال. ر له بي ي و جيوز ليويلي ي اليتييمي أن ي تهجي قها 11. ق ول عامهةي ال

“Imam Syafi’i rahimahullah berkata: “Aku menyukai bahwa wali orang

sebagai berikut (orang yang diperwalikan)

memperdagangkan/mengembangkan hartanya, dan wali tersebut tidak

menanggung (jika terjadi kerugian). Umar r.a pernah

memperdagangkan/mengembangkan anak yatim, dan Siti Aisyah r.a pernah

memperdagangkan/mengembangkan harta bani Muhammad bin Abi Bakr

di laut dimana mereka merupakan para yatim.” Imam Mawardi telah

berkata: ini sebagaimana pernah dikatakan, para fukaha berpendapat boleh

wali yatim memperdagangkan/mengembangkan harta anak yatim dengan

syarat yang telah dipertimbangkan.”

Redaksi ini menyebutkan secara tegas bahwa seorang wali boleh

mendagangkan/mengembangkan harta yang diperwalikan, hal ini sesuai

dengan firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 282:

يفإن كن ... ن يملذ هو فليملل وله ٱلق عليه ٱلذو ل يستطيع أ

و ضعيفا أ

ۥسفيها أ

٢٨٢ ...ٱلعدل ب

11 Abu al-Hasan, Ali bin Muhammad al-Bashri al-Bagdadi (al-Mawardi), al-hâwi al-kabîr

fî fiqh mazhab al-imâm al-syafi’I (syarh mukhtasar al-muzani), (Beirut: Dar al-kutub al-‘ilmiyyah,

1999), juz5, h.361.

Page 68: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

53

"...Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah

(keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah

walinya mengimlakkan dengan jujur..."

Ayat diatas menunjukan bahwa wali hendaklah mengimlakan yang

diperwalikan dalam masalah hutang. Hal ini juga dapat dianalogikan dalam

masalah jual beli jika pelakunya orang yang lemah akal atau lemah

keadaannya maka menjadi tidak sah. Oleh karena itu perwalian dalam hal

ini diperlukan.

Berbeda dengan pendapat diatas, Ibnu Abi Laila menyatakan wali tidak

diperkenankan untuk memperdagangkan harta yang diperwalikan, pendapat

ini disandarkan pada surah al-An’am ayat 152 yang berbunyi:

ٱلتيم تقربوا مال ول بحسن ٱلذت إلذ

١٥٢ه أ

"Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara

yang lebih bermanfaat”

Larangan dalam ayat ini bersifat umum, sedangkan pengecualian untuk

tindakan yang membuat lebih baik bersifat khusus. Memperdagangkan

harta yang diperwalikan tidak diperbolehkan karena didalamnya terdapat

kebahayaan, sedangkan keuntungan yang diharapkan masih diduga-duga.12

Dalam menyikapi dua perbendaan pendapat, sejalan dengan pendapat

yang dipilih pengarang kitab al-hâwi al-kabîr tersebut. Hasil bahtsul masail

NU memilih pendapat pertama yaitu membolehkan wali untuk

mendagangkan/mengembangkan harta yang diperwalikan.

الكربى القهية . التاوى٤

هو هل حمجوره مال بيع يف فاسقا يوكل أن للويل جيوز ل كنب ابن نكت يف عما عنه تعاىل هللا رضي وسئل

13عليه املوىل ملصلحة رعاية معتمد هو نعم بقوله فأجاب معتمد

12 Abu al-Hasan, Ali bin Muhammad al-Bashri al-Bagdadi (al-Mawardi), al-hâwi al-kabîr

fî fiqh mazhab al-imâm al-syafi’I (syarh mukhtasar al-muzani), (Beirut: Dar al-kutub al-‘ilmiyyah,

1999), juz5, h.361. 13 Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Hajar al-Haitami, al-fatâwa al-fiqhiyyah al-kubra,

(al-Maktabah al-Islamiyyah, t.t), juz3 h.42

Page 69: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

54

.“Syekh Ibnu Hajar al-Haitami pernah ditanya apakah perkataan Ibnu Kabn

yang menyatakan wali tidak boleh mewakilkan penjualan orang yang

diampuhnya kepada orang fasik, merupakan pendapat yang mu’tamad?

Syekh Ibnu Hajar menjawab: iya, itu merupakan pendapat yang mu’tamad

karena untuk menjaga kemaslahatan orang yang diperwalikan (muwalla

alaih).”

Kaitannya dengan pengelolaan dana haji, berdasarkan redaksi diatas

pemerintah sebagai wakil dari calon Jemaah haji untuk mengurusi

penyelenggaraan ibadah haji haruslah bukan orang fasik, melainkan orang

yang terpecaya, amanah, dan sebagainya

الكويتية القهية . املوسوعة٥

يكن مل إذا ضرورة غهر من موليه مال الويل إقراض جيوز ل :وقالوا املسألة يف فصلوا فقد الشافعية أما

املقتض يسار بشرط - للسبكي خالفا - ضرورة غهر من إقراضه عندهم له فيجوز احلاكم أما احلاكم،

رأى إن رهنا وأيخذ عليه، واإلهاد ، ( )عليه املوىل مال منها سلم إن ماله يف الشبهة وعدم وأمانته

14(ذلك.

“Adapun Mazhab Syafi’I, mereka merinci tentang persoalan ini: Tidak

boleh seorang wali meminjamkan harta yang diperwalikan (muwalla alaih)

kecuali dalam keadaan darurat, Namun bagi ‘hakim’ boleh

meminjamkannya walaupun dalam keadaan tidak darurat (pendapat ini

berbeda dengan pendapat Syekh as-Subki) dengan syarat orang yang

meminjam mudah untuk menggantinya, amanah, dan tidak ada keraguan

pada keselamatan harta yang diperwalikan. Jika ada keraguan maka

hendaknya disaksikan dan diambil jaminan.”

Kaitannya dengan dana haji, kata ‘hakim’ digunakan untuk kekuasaan

pemerintah. Sehingga pemerintah boleh memberi pinjaman harta yang

diperwalikan asalkan yang meminjam mampu untuk mengganti, amanah

14 Kementrian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait, al-mausû’ah al-fiqhiyyah al-Islamiyyah

al-kuwaitiyyah, (Kuwait, Dâr al-Salâsil, 2006), Juz5, h.352-353.

Page 70: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

55

dan tidak ada keraguan akan hilangnya atau berkurangnya harta yang

diperwalikan

٦٦-٦٦صح السابع اجلز يةالقه . املوسوعة٦

كالويل الرقبة دون املال يف التصرف ميلك من - الرقبة دون التصرف ميلك ملن ابلنسبة اإلمنا حكم

والقصر اليتامى أموال من يلونه فيما يتصرفون هؤل .والسلطان والقاضي والوكيل الوقف وانظر والوصي

فيه با يكون فيها ونظرهم الموال هذه على أمنا وهم رعي إبذن املال وبيت واملوكل الوقف وأموال

.حظا أوفر لنه الموال هذه إمنا هلم جيوز ولذلك لرابهبا احلظ

“Hukum menumbuh kembangkan harta orang lain (selain budak) bagi yang

mempunyai wewenang untuk mendayagunakannya: Orang yang

mempunyai wewenang untuk mendayagunakan harta orang lain (selain

budak) seperti wali, orang yang menjalankan wasiat, pengurus wakaf, wakil,

hakim, dan pemerintah. Mereka dapat mendayagunakan harta anak yatim,

orang yang lemah, wakaf, orang yang diperwakilkan, dan baitul mal dengan

izin syara. Mereka adalah penjaga harta tersebut. Pandangan mereka

terhadap harta tersebut adalah keuntungan bagi yang memiliki harta. Oleh

karena itu, menumbuh kembangkan hartanya merupakan hal yang lebih

menguntungkan.”

Redaksi ini secara tegas menyebutkan bahwa orang yang mewakili harta

orang lain dapat menumbuh kembangkannya dengan izin syara. Hal ini

dilakukan karena lebih menguntungkan bagi pemilik harta.

الطال روض رح يف املطال أسىن. ٦

الويل لنه فيه املصلحة رأى إذا غهره من مستحقيه ويعطي مصرفه غهر يف الي مال صرف لإلمام) فرع(

والثمرة املاية من يده يف حصل ما ن من إل مستحقيها يعطي أن له جيوز ل الزكاة خبالف عليه

.15الصيمري قاله وغهرها

15 Zakaria bin Muhammad al-Ansori, asna al-matâlib fî syarh raud al-tâlib, (Dâr al-kutub

al-islâmi, t.t), Juz1, h.403-404.

Page 71: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

56

“(Suatu cabang persoalan) Boleh bagi ‘imam’ membagikan harta rampasan

perang tanpa orang yang semestinya membagikannya kepada yang berhak

menerimanya apabila sang imam melihat kemaslahatan lain. Hal ini karena

‘imam’ merupakan wali atas harta tersebut. Lain halnya harta zakat, tidak

boleh diberikan kecuali oleh orang yang mengusakannya seperti dari hasil

peternakan, buah-buahan dan sebagainya. Sebagaimana telah dikatakan

oleh Shoimuri”

Redaksi ini menyatakan bahwa ‘imam’ dapat langsung membagikan

harta rampasan perang tanpa orang yang berhak membagikannya. Dalam

hal ini ‘imam’ dapat diartikan sebagai pemerintah yang dapat saja

mengalokasikan dana haji yang terhimpun untuk dikembangkan karena

didalamnya terdapat kemaslahatan.

الكويتية القهية املوسوعة. ٦

ل نيابة ، املال أو الشي حيازة ، المانة ويد .ضمان ويد ، أمانة يد :قسمني إىل اليد تقسيم املشهور

16 .متلكا

“Yang masyhur membagi penguasaan kepada dua bagian: yad amânah, dan

yad daman. Yad amânah adalah menjaga sesuatu atau harta karena untuk

menggantikan bukan memiliki.”

Kaitannya dengan pengelolaan dana haji, pemerintah sebagai penjaga

uang dari calon jamaah haji sebagai wakil (bukan pemilik sebenarnya).

Sebagaimana hukum yad amanah yaitu yang menjaga tidak menanggung

sesuatu yang terjadi pada yang harta yang diwakilkan, kecuali jika

melakukan sesuatu yang melampaui batas atau karena kelalaian.

الثاىن اجلز الانم مصاحل يف الحكام . قواعد٩

- قال أن اىل -صور ذلك من ويستثىن احلق من فات ملا جربا الضمان لزمه حق بغهر عمدا يئا أتلف من

على جي فإنه للمصاحل تصرفهما يف الموال أو النوس من يئا أتلا إذا واحلاكم اإلمام أن :اخلامسة

16 Kementrian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait, al-mausû’ah al-fiqhiyyah al-Islamiyyah

al-kuwaitiyyah, (Mesir: Dâr Sofwah, 2006), Juz82, h.258.

Page 72: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

57

كأن صار للمسلمني تصرفا ملا لهنما الشافعي، قول على عواقلهما ودون واإلمام احلاكم دون بيت املال

17املتلون هم املسلمني

“Barang siapa dengan sengaja melenyapkan/merusak sesuatu (milik orang

lain) dengan alasan yang tidak dibenarkan, maka wajib menggantinya

karena untuk mengganti hak orang tersebut. Dan dikecualikan dalam hal ini

beberapa persoalan .... Yang kelima: Imam dan Hakim apabila keduanya

melenyapkan/merusak jiwa atau harta orang lain ketika

mendayagunakannya maka yang wajib menggatinya ialah baitul mal, bukan

imam, hakim, dan orang yang menjadi aktor intelektualnya menurut Imam

Syafi’i. Karena pendayagunaan imam dan hakim untuk kaum Muslimin

menjadi seperti kaum Muslimin sendiri yang melenyapkan/merusaknya”

Redaksi ini mengungkapkan bahwa secara umum orang yang

melenyapkan atau merusak hak miik orang lain maka wajib menggantinya.

Akan tetapi dalam hal ini dikecualikan beberapa persoalan. Diantaranya

apabila seorang hakim dan imam mendayagunakan harta kaum Muslimin

kemudian terjadi kerusakan/lenyap maka yang wajib mengganti ialah baitul

mal bukan hakim atau imam tersebut.

Kaitannya dengan dana haji, pemerintah disamakan dengan hakim atau

imam yang dapat mendayagunakan kaum harta Muslimin. Akan tetapi

hemat penulis di Indonesia tidak ada baitul mal yang dapat mengganti harta

kaum Muslimin jika rusak/lenyap, oleh karena itu jika terjadi

kerusakan/hilangnya harta kaum Muslimin masih menjadi tanggung jawab

pemerintah. Hal ini sejalan dengan putusan bahtsul masail yang

menyatakan “Jika terjadi kerugian, maka yang bertanggung jawab adalah

pemerintah”.

17 Abu Muhammad, Izzu al-Din bin Abdi al-Salam, Qawâid al-ahkâm fî masâlih al-anâm,

(Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah,1999), juz2, h.193.

Page 73: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

58

املنهاج رح يف احملتاج حتة ٠١

بسهم جره على يساقيه مث الثمر وقيمة بنعتها يي با بستانه أرض إجيار الصالح ابن به أفىت كما وله

وإن فساده خياف ما يشتي ول املاوردي قال املساقاة يف فيه ما وسيأيت للمستأجر والباقي لليتيم ألف من

. مرحبا كان

عاجال بيعه أمكن وإن ظاهره ش ع قال ه ا فساده يسرع ما واملغن النهاية عبارة) فساده خياف ما قوله (

أخلف فلو وعليه العادة حبس ذلك قبل بيعه ظنه على غل حيث خالفه وينبغي فساده خشية قبل

.18ه ا كاف وهو الظاهرة املصلحة على بنا صدر فعله لن ؛ ضمان فال

“Sebagaimana fatwa Ibnu Solah, Wali boleh menyewakan kebun yang

diperwalikan dengan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi kebunnya dan

menghasilkan buah, kemudian me-musaqah-kan19 pohonnya dengan 1000

bagian untuk yatim dan sisanya untuk penyewa, dan akan datang

pembahasan tentang musaqah. Al-Mawardi talah berkata: ‘Wali tidak boleh

membeli sesuatu yang dikhawatirkan rusaknya, sekalipun menguntungkan’.

(Perkataan pengarang “mâ yakhâfu fasâdahu) merupakan uangkapan kitab

al-nihâyah dan al-mugni untuk sesuatu yang cepat rusaknya. Syeikh Ali bin

Asy-Syaromlisy pernah berkata:’Yang jelas sekalipun memungkinkan

segera menjualnnya sebelum rusak. Seyogyanya berbeda dengan pendapat

tersebut (menurut pengarang) dengan sekira kuat dugaan untuk menjualnya

sebelum rusak menurut kebiasaan yang berlaku. Dan apabila berubah/rusak

maka dia tidak menanggungnya, karena perbuatan tersembut timbul atas

dasar menjaga kemaslahatan yang tampak.”

Dengan metode istinbath hukum yang sama, komisi A Bahtsul masail

Forum Musyawarah Pondok Pesantren Se-Jawa Madura ke-31 dalam

18 Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Hajr al-Haitami, tuhfah al-muhtâj fî syarh al-minhâj,

(Mesir: Maktabah al-Tijariyyah al-Kubra, 1983), juz5, h.181. 19 Musaqah merupakan kerja sama antara pemilik lahan/kebun dan pengelola/penggarap

untuk memelihara dan merawat lahan/kebun dengan perjanjian bagi hasil yang jumlahnya menurut

kesepakatan bersama.

Page 74: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

59

merumuskan jawaban dari pertanyaan bolehkah dana haji diinvestasikan oleh

pemerintah untuk infrastruktur dan lain-lain, memutuskan20:

-Boleh memandang keberadaan maslahat ketika diinvestasikan, sebab jika

dngana tersebut dibiarkan akan berakibat inflasi dana haji serta lebih

meminimalisir potensi korupsi. Hal ini dengan syarat:

- Pengelolanya harus orang yang adil, amanah dan mengetahui cara

pengelolaan yang tepat dan syar’i.

- Diinvestasikan pada proyek yang aman dan memberi keuntungan yang

jelas.

Referensi yang digunakan dalam putusan bahtsul masa’il ini hampir sama

seperti yang digunakan pada hasil bahtsul masa’il Musyawarah Nasional

Nahdhatul Ulama. Hanya saja, ada beberapa referensi yang tidak dicantumkan

pada hasil Munas NU, antara lain sebagai berikut:

الشافعي اإلمام مذه يف البيان. ١

؛جيوز لويل الطل واجملنون، كالب، واجلد، والوصي، واحلاكم المني من قبله، أن يقارض على مال الصغهر

و « ابتغوا يف أموال اليتامى ل جأكلها الزكاة: »-صلهى الله عليهي وسلهم -لقوله ي الله روي: )أن عمر رضي

21كالبيع. ،ولن عقد القراض يطل به منا املال.. فجاز للويل فعلهقارض على مال اليتيم( ، -عنه

“Wali anak kecil dan orang gila, seperti kakek, yang menjalankan wasiat,

dan penguasa yang terpecaya boleh meminjamkan harta anak kecil yang

diwalikan. Karena Rasulullah SAW bersabda “Kembangkanlah harta anak-

anak yatim agar tidak habis dimakan zakat”. Diriwayatkan pula bahwa

Umar r.a pernah meminjamkan harta yatim. Hal ini karena akad

peminjaman dapat menumbuhkan harta, oleh sebab itu wali boleh

meminjamkannya sebagaimana jual beli.”

20 Hasil Keputusan Bahtsul masail Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) se-Jawa

Madura ke-31 di Pondok Pesantren Salaf Sulaiman Trenggalek Jawa Timur 18-19 Oktober 2017 M/

28-29 Muharram 1439 H. 21 Abu al-Husain, Yahya bin Abi al-Khair bin salim, al-bayân fî mazhab al-imâm al-Syafi’i,

(Jeddah: Dâr Minhaj, 2000), juz3, h.136.

Page 75: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

60

Redaksi ini secara tegas membolehkan wali untuk meminjamkan harta

yang diperwalikannya dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau

berkembangnya harta tersebut. Pendapat ini disandarkan kepada sabda

Rasul SAW yang memerintahkan harta anak yatim agar tidak habis dimakan

zakat. Kaitannya dengan dana haji, harta yang dibiarkan begitu saja

dikhawatirkan akan terjadi inflasi dan menjadi tidak produktif.

احيا علوم الدين .٢

فالقيه هو العامل بقانون السياسة وطريق التوسط بني اخللق إذا تنازعوا حبكم الشهوات فكان القيه معلم

ده إىل طرق سياسة اخللق وضبطهم لينتظم ابستقامتهم أمورهم يف الدنيا ولعمري إنه متعلق السلطان ومر

22نيا.دلكن ل بنسه بل بواسطة الدنيا فإن الدنيا مزرعة اآلخرة ول يتم الدين إل ابل أيضا ابلدين

“Ahli fikih merupakan orang yang mengetahui tentang aturan kebijakan dan

jalan tengan diantara makhluk apabila mereka berseteru terhadap aturan

yang diinginkan. Ahli fikih merupakan orang yang memberi petunjuk

pemerintah tentang cara mengatur makhluk supaya kehidupan mereka

teratur didunia. Demi umurku, hal ini berkaitan pula dengan agama. Bukan

semata-mata agama, namun berkaitan dengan perantara dunia. Karena dunia

merupakan tempat bercocok tanam untuk akhirat. Dan akhirat tidak akan

sempurna kecuali dengan perantara dunia.”

Redaksi diatas memberikan gambaran bahwa seyogyanya pemerintah

dalam mengambil keputusan atau kebijakan haruslah mendengarkan pendapat

ahli fikih atau ulama. Begitupula kebijakan dalam pengelolaan dana haji,

pemerintah harus mendengarkan pendapat para ulama sebelum menentukan

kebijakan.

Berdasarkan Uraian diatas didalam hukum Islam membiarkan harta menjadi

tidak produktif serta nilainya berpotensi berkurang (inflasi) tidak dibenarkan.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia menjelaskan dana haji dapat digunakan untuk

hal-hal produktif seperti diinvestasikan. Dalil yang digunakan pada putusan

22 Abu Hamid, Muhammad bin Muhammad al-Gazali (Imam al-Ghazali), ihyâ ‘ulûm al-

dîn, (Kairo: Dar al-Hadits, 2004), juz1, h.30.

Page 76: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

61

fatwa ini antara lain pendapat Accounting and Auditing Organization for

Islamic Financial Institution (AAO IFI) yang menyatakan pemberi sewa dapat

menginvestasikan dana yang dititipkan penyewa sebagai jaminnan keseriusan

kontrak tersebut. Hal ini dengan catatan penyewa mengizinkan dananya

diinvestasikan.

Demikian pula hasil bahtsul masail Ulama Nahdatul Ulama yang

membolehkan dana haji untuk diinvestasikan bahkan dibidang infrastruktur.

Salah satu yang dijadikan alasan dalam bahtsul masail tersebut adalah para

sahabat seperti Umar ra dan Aisyah ra juga pernah mengembangkan harta anak

yatim yang diperwalikan kepadanya.

Penulis sependapat bahwa dana haji dapat diinvestasikan, karena jika

dibiarkan begitu saja akan berpotensi terjadinya inflasi. Akan tetapi, penulis

tidak sependapat apabila dana haji dibolehkan secara mutlak diinvestasikan

dibidang infrastruktur, dengan alasan sebagai berikut:

1. Akad wakalah sebagaimana penulis uraikan pada BAB III baru diterapkan

pada tahun 2014.23 Sehingga calon Jemaah haji yang mendaftar sebelum

tahun 2014 tidak menandatangani akad wakalah. Dengan kata lain sebelum

tahun 2014 belum ada izin dari calon Jemaah haji dananya dikelola

pemerintah. Dengan ditempatkan pada investasi, apalagi investasi diluar

kepentingan Jemaah haji merupakan suatu kezaliman. 24 Hal ini juga sesuai

dengan kaidah fikih yang menyatakan:

ال يجوز ألحد أن يتصرف في ملك الغير بال إذنه25

“Seseorang tidak boleh mendayagunakan harta milik orang tanpa izin

darinya”

23 Hal ini karena yang dijadikan dasar akad wakalah/surat kuasa adalah Pasal 6 ayat (2)

Undang-Undang No.34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji. 24 Zalim yang dimaksud disini dari segi bahasa, sebagaimana menurut al-Jurjani didalam

kitabnya al-ta’rifât;

في التصرف هو وقيل الجور وهو الباطل إلى الحق عن التعدي عن عبارة الشريعة وفي موضعه غير في الشيء وضع الظلم“

“ الحد ومجاوزة الغير ملك

Ali bin Muhammad al-Jurjani, al-ta’rifât, (Beirut: Dar Kutub al-‘Ilmiyyah, 1983), h.144 25 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Al-qawâ’id al-fiqhiyyah,(Kairo: Dâr al-hadits, 2005),

h.505.

Page 77: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

62

2. Sejak awal penyetoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) melalu

Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH)

tidak ada klausul akad yang menyatakan bahwa uang haji dialokasikan

kebidang tertentu seperti infrastruktur pemerintah. Klausul akad yang

ditawarkan hanya menyatakan kesediaan calon Jemaah haji yang membuka

tabungan haji di BPS BPIH dananya diinvestasikan oleh Kementrian

Agama. Dengan digunakan diluar kepentingan Jemaah haji seperti dibidang

infrastruktur pemerintah tentu tidak semua calon Jemaah haji merelakan

hartanya digunakan. Hal ini tidak sesuai dengan hadits Nabi SAW dari Anas

bin Malik:

ال امرئ مسلم إالا بطيب نافسه 26الا ياحل ما

“Tidak halal harta seseorang kecuali dengan kerelaan hatinya”

Lain halnya jika digunakan untuk kepentingan Jemaah haji maka sudah

dapat diketahui kerelaannya (‘ulima ridahu).

3. Tidak ada pilihan lain bagi calon Jemaah haji selain menandatangani akad

wakalah sebagai persyaratan pendaftaraan haji. Jika boleh memilih belum

tentu seluruh calon jemaah haji uangnya rela digunakan untuk investasi

apalagi investasi diluar kepentingan calon jemaah haji. Dengan kata lain

didalamnya terdapat unsur pemaksaan meskipun secara tersirat. Sedangkan

sebuah akad sebaiknya atas dasar saring rela, sebagaimana kaidah fikih:

يعي عقودي المعاوضاتي وعقودي الت هب رعاتي 27 ي يفي جي ن الت هراضي ل بده مي

“Harus Ada Saling Ridha Dalam Setiap Akad Yang Sifatnya Mu’âwadhah

(Bisnis) Ataupun Tabarru’ (Sumbangan)”

4. Kaidah fikih menyatakan:

28تصرف االمام على الرعية منوط بالمصلحة

26 Al-Imam Ali bin Umar al-Dâruqutni, Sunan al-Dâruqutni, hadits no.2849 kitâb al-buyû’,

(Beirut: Dâr al-Ma’rifah, 2001), juz 2, h.605. 27 Abdul Muhsin bin Abdullah al-Zamil, Syarh al-Qawâ’id al-Sa’diyyah, )Riyad: Dâr Atlas,

2001), h.122. 28 Abdul Aziz Muhammad Azam, al-Qawaid al-Fiqhiyyah, (Kairo: Dar al-Hadits, 2005),

h.260.

Page 78: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

63

“tasarruf imam (pemerintah) terhadap rakyatnya dibatasi dengan melihat

kepada maslahat”

Kaidah diatas menyatakan bahwa imam/pemerintah harus bertindak sesuai

dengan menimbang maslahat rakyatnya. Kaitannya dengan dana haji,

maslahat pemilik dana yaitu calon Jemaah hati tentu harus didahulukan

daripada maslahat orang lain.

5. Risiko investasi dibidang infrastruktur dinilai cukup besar. Hal ini tidak

sesuai dengan rumusan hasil bahtsul masail yang menyatakan harus

ditempatkan pada investasi yang aman. Sebaliknya, dana haji seharusnya

ditempatkan pada investasi yang rendah risiko/low risk bahkan, jika ada,

ditempatkan pada investasi yang mendekati zero risk meskipun income

didapatkan cendrung kecil. Sebagaimana kaidah fikih menyatakan:

ما29 يهي رتيكابي أخ سدتني روعيي أعظمهما ضررا ابي إيذا ت عارض م

“Jika ada dua mafsadat yang bertemu (yang harus dikerjakan salah satunya),

maka yang dihindari adalah mudharat yang lebih besar, dengan melakukan

mudharat yang lebih ringan”

6. Peluang investasi dibidang penyelenggaraan ibadah haji sangat banyak

seperti pembangunan rumah sakit haji, hotel haji, pesawat haji dan

sebagainya. Penempatan disektor yang lebih umum (seperti infrastruktur

pemerintah) tidaklah tepat dilaksanakan kecuali jika seluruh investasi

dibidang yang berkaitan langsung dengan pemilik dana (calon Jemaah haji)

telah terpenuhi.

Oleh karena itu, berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia, dana haji

dapat diproduktifkan dengan cara diinvestasikan. Secara lebih spesifik, hasil

bahtsul masail Ulama Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan dana haji boleh

diinvestasikan dibidang infrastruktur dengan catatan investasinya harus aman.

Apabila terjadi kerugian dalam investasi, maka pihak pemerintah yang harus

29 Syekh Muhammad Shidqi bin Ahmad, al-Wajîz fî Îdâh Qawâ’id al-Fiqh al-Kuliyyat,

(Beirut: Muassasah al-Risâlah, 1996), h.260.

Page 79: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

64

bertanggung jawab. Sedangkan penulis berpendapat bahwa dana haji tidak

dapat secara mutlak diinvestasikan dibidang infrastruktur melainkan harus ada

kerelaan dari calon Jemaah haji serta harus didahulukan kepentingan Jemaah

haji dengan mengalokasikan investasi tersebut disektor yang berkaitan langsung

dengan Jemaah haji.

B. Penggunaan Dana Haji Untuk Investasi Infrastruktur dalam Perspektif

Hukum Positif

Indonesia merupakan negara berideologi Pancasila. Dimana sila pertama

menyebutkan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, hal ini memberikan arti Manusia

Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan

agama dan kepercayaannya masing-masing. Sejalan dengan hal ini, pasal 29

Undang-Undang Dasar 1945 ayat 1 dan 2 menyatakan30:

(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu.

Agama Islam merupakan salah satu agama yang diakui dan dianut oleh

mayoritas penduduk di Indoesia. Ajaran Islam yang mendasar dan harus

dilakukan oleh setiap pemeluknya ialah rukun Iman dan rukun Islam. Salah satu

rukun Islam yang harus dijalani seorang Muslim ialah pergi haji jika mampu.31

Mengenai dana haji, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 Tentang

Pengelolaan Keuangan Haji pasal 1 ayat 2 menyebutkan:

“Dana Haji adalah dana setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji, dana

efisiensi penyelenggaraan haji, dana abadi umat, serta nilai manfaat yang

dikuasai oleh negara dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji dan

pelaksanaan program kegiatan untuk kemaslahatan umat Islam.”

30 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 31 Rukun Islam adalah tiang utama dalam agama Islam; mengikrarkan dua kalimat

syahadat, mendirikan salat, berzakat, berpuasa, dan mengerjakan ibadah haji jika mampu (Kamus

Besar Bahasa Indonesia)

Page 80: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

65

Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014, juga

memberikan amanat dibentuknya Badan Pengelola Keuangan Haji (disingkat

BPKH). BPKH mempunyai tugas khusus mengelola keuangan haji,

sebagaimana disebutkan pada pasal 22 yang berbunyi:

“BPKH bertugas mengelola Keuangan Haji yang meliputi penerimaan,

pengembangan, pengeluaran, dan pertanggungjawaban Keuangan Haji.”

Dalam melaksanakan tugas tersebut, sebagaimana Pasal 24 BPKH

berwenang:

a. Menempatkan dan menginvestasikan Keuangan Haji sesuai dengan

prinsip syariah, kehati-hatian, keamanan, dan nilai manfaat; dan

b. Melakukan kerja sama dengan lembaga lain dalam rangka pengelolaan

Keuangan Haji.

Berkaitan dengan kewenangan menginvestasikan dana haji, juga

disebutkan pada pasal 46 ayat 2 Undang-Undang No.34 Tahun 2014:

“Keuangan Haji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditempatkan

dan/atau diinvestasikan.”

Bentuk investasi yang diperkenankan disebutkan pada pasal 48 ayat 1

Undang-Undang no.34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, antara

lain sebagai berikut:

(1) Penempatan dan/atau investasi Keuangan Haji dapat dilakukan dalam

bentuk produk perbankan, surat berharga, emas, investasi langsung dan

investasi lainnya.

Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk investasi yang

diperkenankan diatur pada pasal 27, pasal 28, pasal 29, pasal 30, pasal

31 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018

Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 Tentang

Keuangan Haji32:

Pasal 27 ayat 1 menyebutkan mengenai produk perbankan syariah

yang dimaksud meliputi giro, deposito berjangka, dan tabungan. Ayat 2

32 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Keuangan Haji.

Page 81: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

66

Menyebutkan bahwa selama 3 (tiga) tahun sejak BPKH terbentuk,

pengeluaran keuangan haji dalam bentuk prodik perbankan syariah

paling banyak 50% dari total penempatan dan investasi keuangan haji.

Sedangkan ayat 3 menyebutkan bahwa setelah 3 tahun BPKH terbentuk,

penempatan dalam bentuk produk perbankan syariah paling banyak

30% dari total penempatan investasi keuangan haji.

Pasal 28 ayat 1 menyebutkan investasi keuangan haji dalam bentuk

surat berharga meliputi Surat berharga syariah negara yang diterbitkan

oleh pemerintah pusat, Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh

Bank Indonesia, dan efek syariah yang diatur dan diawasi oleh Otoritas

Jasa Keuangan. Efek syariah yang diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa

keuangan, sebagaimana disebutkan pada ayat 2 meliputi saham syariah

yang dicatatkan di bursa efek, sukuk, reksadana syariah, efek beragun

aset syariah, dana investasi real estat syariah, dan efek syariah lainnya.

Pasal 29 ayat 1 menyebutkan bahwa investasi keuangan haji dalam

bentuk emas dapat dilakukan dalam bentuk emas batangan bersertifikat

yang diproduksikan dan/atau dijual di dalam negri dan/atau dalam

bentuk rekening emas yang dikelola oleh lembaga keuangan syariah

yang diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Ayat 2 Peraturan

Pemerintah a quo menyebutkan batas maksimal investasi dalam bentuk

ini paling banyak 5% dari total penempatan dan/atau investasi keuangan

haji.

Pasal 30 ayat 1 menyebutkan investasi langsung dapat dilakukan

dengan cara memiliki usaha sendiri, penyertaan modal, kerja sama

investasi, dan investasi langsung lainnya. Ayat 3 Peraturan Pemerintah

a quo menyebutkan batas maksimal penempatan investasi pada bentuk

ini paling banyak 20% dari total penempatan dan/atau investasi

keuangan haji.

Pasal 31 ayat1 menyebutkan Investasi lainnya yang diperkenankan

ditetapkan oleh BPKH. Ayat 2 Peraturan Pemerintah a quo

Page 82: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

67

menyebutkan batas maksimal penempatan investasi bentuk ini paling

banyak 10% dari total penempatan dan/atau investasi keuangan haji.

Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penempatan

dan/atau investasi keuangan haji disebutkan pada pasal 48 ayat 2 Undang-

Undang no.34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, antara lain

sebagai berikut:

“Penempatan dan/atau investasi Keuangan Haji sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan prinsip syariah dengan

mempertimbangkan aspek keamanan, kehatian-hatian, nilai manfaat, dan

likuiditas.”

Penjelasan mengenai prinsip tersebut, antara lain sebagai berikut33:

“Yang dimaksud dengan asas “prinsip syariah” adalah semua dan setiap

pengelolaan Keuangan Haji berdasarkan prinsip Islam yang kafah atau

menyeluruh.”

“Yang dimaksud dengan asas “prinsip kehati-hatian” adalah pengelolaan

Keuangan Haji dilakukan dengan cermat, teliti, aman, dan tertib serta dengan

mempertimbangkan aspek risiko keuangan.”

“Yang dimaksud dengan “aspek keamanan” adalah pengelolaan Keuangan

Haji harus dilaksanakan dengan mengedepankan aspek keamanan dalam

mengantisipasi adanya risiko kerugian atas pengelolaan Keuangan Haji untuk

menjamin pembiayaan Penyelenggaraan Ibadah Haji. Selain itu, dalam

melakukan investasi juga mempertimbangkan aspek risiko antara lain risiko

gagal bayar, reputasi, pasar, dan operasional.”

“Yang dimaksud dengan “nilai manfaat” adalah sebagian Dana Haji dapat

ditempatkan dan/atau diinvestasikan dengan prinsip syariah dan

mempertimbangkan faktor risiko serta bersifat likuid.”

“Yang dimaksud dengan “likuiditas” adalah mempertimbangkan

kemampuan dan kelancaran pembayaran dalam rangka penyelenggaraan Ibadah

Haji yang sedang berjalan dan yang akan datang”

33 Lihat penjelasan Pasal demi Pasal Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Haji h.3

Page 83: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

68

Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas dana haji yang terdiri dari dana

setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji, dana efisiensi penyelenggaraan haji,

dana abadi umat, serta nilai manfaat yang dikuasai oleh negara dalam rangka

penyelenggaraan ibadah haji dan pelaksanaan program kegiatan untuk

kemaslahatan umat dapat diinvestasikan jika dilakukan sesuai dengan prinsip

syariah dengan mempertimbangkan aspek keamanan, kehatian-hatian, nilai

manfaat, dan likuiditas.

Hal ini juga diperkuat dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

51/PUU-XV/2017 yang diputus dalam Rapat Permusyawaratan Hakim oleh

tujuh Hakim Konstitusi yang terdiri dari Anwar Usman, Aswanto, Wahiduddin

Adams, Manahan MP Sitopmpul, Saldi Isra, I Dewa Gede Palguna, dan Maria

Farida Indriwati, pada hari senin,4 Desember 2017 dan diucapkan dalam Sidang

Pleno Mahkamah Konstitusi pada hari selasa, 12 Desember 2017 yang

memutuskan menolak permohonan pemohon agar Pasal 24 huruf a, Pasal 46

ayat (2), dan pasal 48 ayat (1) UU 34/2014 (berkaitan dengan kewenangan

menginvestasikan dana haji) agar dinyatakan bertentangan dengan Pasal 28D

ayat (1) UUD 194534.

C. Perbandingan Hukum Penggunaan Dana Haji untuk Investasi

Infrastruktur

Istilah perbandingan hukum berasal dari terjemahan kata comparative law,

comparative jurisprudence, foreign law (bahasa Inggris). Droit compare

(bahasa Prancis), Rechtsgelijking (bahasa Belanda), dan rechtverleichung, atau

vergleichende rechlehre (bahasa Jerman).35

Menurut Ishaq perbandingan hukum adalah cabang ilmu pengetahuan

hukum yang membandingkan dengan cara mencari perbedaan dan persamaan

antara sistem hukum yang berlaku dalam satu atau beberapa negara ataupun

masyarakat.36 Rudolf D.Schlesinger dalam bukunya Comparative Law (1959)

34 Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 51/PUU-XV/2017 35 Ishaq, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), cet.3, h.134. 36 Ishaq, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, h.135.

Page 84: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

69

sebagaimana dikutip Soedjono Dirdjosisworo dalam bukunya Pengantar Ilmu

Hukum, mengemukakan bahwa perbandingan hukum, merupakan metode

penyeledikan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih

mendalam tentang bahan hukum tertentu.37

Perbandingan hukum dalam perspektif hukum Islam, dikenal dengan

istilah muqaranah al-madzahib (Perbandingan Mazhab). Kata muqaranah

berasal dari bahasa Arab yang berarti menghubungkan sesuatu dengan sesuatu

yang lain. Atau menghubungkan sesuatu dan meletakannya berhadapan dengan

yang lain. Menurut istilah, muqaranat berarti perbandingan. Secara sederhana,

perbandingan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk mengadakan

identifikasi terhadap persamaan dan atau perbedaan antara dua gejala tertentu

atau lebih. Dengan demikian, muqarah al-mazahib adalah suatu kegiatan ilmiah

untuk mengadakan identifikasi terhadap persamaan dan perbedaan antara dua

pendapat ulama atau lebih dibidang pemikiran hukum (madzhab), baik dalam

sistematika sumber-sumber hukumnya, maupun dalam istinbath hukum

(menggali dan menetapkan hukum) nya.38

Perbandingan yang dibicarakan pada bab ini dipergunakan dalam arti

membandingkan hukum penggunaan dana haji untuk investasi infrastruktur

antara hukum positif yang berlaku di Indonesia dan hukum Islam yang diwakili

oleh putusan fatwa Majelis Ulama Indonesia serta hasil Bahtsul Ulama

Nahdhatul Ulama.

Dilihat dari sudut pandang persamaan, penulis menganalisis setidaknya ada

empat persamaan, antara lain sebagai berikut:

Pertama, baik hukum positif maupun hukum Islam sama-sama

memberikan ruang bagi dana haji yang menumpuk agar dikembangkan

daripada didiamkan begitu saja yang dapat berpotensi inflasi.

Kedua, baik hukum positif maupun hukum Islam mensyaratkan dalam

pengelolahan pengembangan daha haji harus berdasarkan prinsip syariah

37 Sordjono Dirdjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Rajawali Press, 2001), cet.7,

h.60. 38 Hasanuddin AF dkk, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003), h.110.

Page 85: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

70

dan kehati-hatian karena uang yang dikembangkan sejatinya milik kaum

Muslimin yang hendak berangkat haji.

Ketiga, baik hukum positif maupun hukum Islam mensyaratkan dalam

pengembangan dana haji harus memenuhi nilai manfaat atau

menguntungkan.

Keempat, keuntungan yang didapatkan dari hasil pengembangan atau

investasi merupakan milik Calon Jemaah Haji (CJH) yang akan digunakan

untuk penyelenggaraan ibadah haji.

Dilihat dari sudut pandang perbedaan, ada dua perbedaan, antara lain

sebagai berikut:

Pertama, hukum Islam mutlak menyatakan jika terjadi kerugian maka

pihak pemerintah yang harus menunggung. Sedangkan hukum positif

sebgaimana pasal 53 ayat 1 Undang-Undang No.34 tahun 2014 tentang

Pengelolahan Keuangan Haji, menyatakan pihak pengelola bertanggung

jawab secara tanggung renteng hanya apabila terjadi kerugian atas

penempatan dan/atau investasi Keuangan Haji secara keseluruhan yang

ditimbulkan atas kesalahan dan/atau kelalaian dalam pengelolaanya.

Kedua, hukum positif tidak menyebutkan secara langsung jenis investasi

yang diperbolehkan menggunakan dana haji asalkan terpenuhi prinsip

syariah, keamanan, nilai manfaat, likuiditas, dan kehati-hatian. Sedangkan

didalam hukum Islam, hasil bahtsul masail ulama Nahdhatul Ulama

menyebutkan secara spesifik jenis investasi yang dibolehkan yaitu di

sektor infrastruktur.39

Berikut ini adalah tabel perbandingan hukum penggunaan dana haji untuk

investasi infrastruktur:

Tabel Perbandingan Hukum Penggunaan Dana Haji Untuk Investasi

Infrrastruktur

Tinjauan Hukum Positif Hukum Islam

(Ijtima Ulama

Hukum

Islam

Hukum

Islam

39 Dalam hal ini didalam hukum Islam analisis penulis berbeda pendapat dengan hasil

hasil bahtsul masail sebagaimana telah diuraikan sebelumnya.

Page 86: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

71

Komisi Fatwa

se-Indonesia

IV)

(Bahtsul

masail

Ulama

Nahdlatul

Ulama)

(Analisis

Penulis)

Dasar

Hukum

UU No.34

Tahun 2014

tentang

Pengelolaan

Keuangan Haji

Al-Qur’an, al-

hadits, kaidah

fikih, Pendapat

Accounting

and Auditing

Organization

for Islamic

Financial

Institution

(AAO IFI)

Al-kutub

al-

mu’tabarah

al-Hadits,

Kaidah

Fikih

Investasi Dapat

diinvestasikan ,

asalkan

investasinnya

sesuai dengan

prinsip syariah,

kehati-hatian,

keamanan, dan

nilai manfaat

Dapat

ditasharufkan

ke hal roduktif,

seperti

diinvestasikan

dalam bentuk

sukuk

Dapat

diinvestasi

kan,

asalkan

menguntun

gkan dan

aman

Dapat

diinvestasi

kan asal

menguntun

gkan dan

aman

Investasi di

bidang

infrastruktur

Tidak

menyebutkan

secara spesifik

Tidak

menyebutkan

secara spesifik

Boleh

diinvestasi

kan

dibidang

infrastruktu

r

Tidak

boleh,

kecuali

dengan

kerelaan

jemaah

Page 87: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

72

haji/setelah

terpenuhi

investasi

infrastruktu

r yang

berkaitan

langsung

dengan

Jemaah haji

Keuntungan

/ manfaat

Investasi

Milik calon

Jemaah haji

Milik calon

Jemaah haji

Milik calon

Jemaah

haji

Milik calon

Jemaah haji

Kerugian/ris

iko investasi

Tanggung

jawab secara

renteng BPKH

apabila

ditimbulkan

atas kesalahan

dan/atau

kelalaian

dalam

pengelolaanya.

Tidak

menyebutkan

Mutlak

tanggung

jawab

pemerintah

Tanggung

jawab

pemerintah

Biaya

operasional

pengelolaan

dana haji

BPKH Berhak

memperoleh

dana

operasional

yang

bersumber dari

nilai manfaat

Keuangan Haji

Pemerintah

berhak

mendapatkan

imbalan yang

wajar/tidak

berlebihan.

Tidak

menyataka

n

Behak

mendapat

imbalan

wajar

(ujrah

Mitsli)

Page 88: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan bab-bab terdahulu dan untuk mengakhiri

pembahasan dalam skripsi ini, penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Didalam hukum Islam, penggunaan dana haji untuk investasi infrastruktur

tidaklah dibenarkan dengan alasan sebagai berikut:

a. Tidak seluruh calon Jemaah haji menyatakan kerelaan hartanya

diinvestasikan, apalagi diinvestasikan diluar kepentingan calon Jemaah

haji.

b. Investasi dibidang infrastruktur cendrung berisiko tinggi. Dana haji

khususnya dana BPIH yang pada hakikatnya milik calon Jemaah haji,

jika ingin diinvestasikan harus memilih yang berisiko rendah (low risk).

c. Peluang investasi dibidang yang berkaitan langsung dengan calon

Jemaah haji sangat banyak. Hal ini harus didahulukan sebelum

menginvestasikan dana haji diluar kepentingan calon Jemaah haji.

2. Didalam hukum positif, berdasarkan Pasal 24 huruf a, Pasal 46 ayat (2), dan

pasal 48 ayat (1) Undang-Undang No.34 tahun 2014 Tentang Pengelolahan

Keuangan Haji, dana haji dapat diinvestasikan dibidang infrastruktur dengan

syarat mekanisme yang dibangun sesuai prinsip syariah, nilai manfaat, dan

likuiditas.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, melalui penelitian ini,

penulis mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut :

1. Pemerintah harus memaksimalkan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji,

mulai dari pendaftaran, keberangkatan, hingga kembali ke tanah air

2. Pemerintah harus berhati-hati dan transparan dalam mengelola dana haji

karena sejatinya dana awal BPIH yang terakumulasi hingga mencapai

triliunan rupiah merupakan milik Calon Jemaah Haji (CJH).

Page 89: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

74

3. Sebaiknya dana haji yang terkumpul diinvestasikan dibidang yang berkaitan

langsung dengan penyelenggaraan ibadah haji. Apabila ingin diinvestasikan

dibidang infrastruktur, maka infrastruktur yang berkaitan dengan

penyelenggaraan ibadah haji, seperti pembelian hotel di Makah (jika

memungkingkan), pesawat haji, bus haji, penginapan atau embarkasi calon

jemaah haji, dan sebagainya yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan

ibadah haji, serta dapat dikelola atau dimanfaatkan diluar musim haji.

Page 90: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

75

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abdurrahman bin Muhammad Awad Al-Jaziri. al-fiqh ‘ala al-mazāhib al-arba’ah,

Kairo : dār ibn al-haitsam, t.t.

AF, Hasanuddin, dkk. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003.

Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Hajar al-Haitami, al-fatâwa al-fiqhiyyah al-

kubra, al-Maktabah al-Islamiyyah, t.t.

Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Hajr al-Haitami, tuhfah al-muhtâj fî syarh al-

minhâj, Mesir: Maktaba al-Tijariyyah al-Kubra, 1983.

Ali bin Muhammad al-Jurjani, al-ta’rifât, (Beirut: Dar Kutub al-‘Ilmiyyah, 1983)

,h.144

Ali, Abu al-Hasan bin Muhammad al-Bashri al-Bagdadi (al-Mawardi), al-hâwi al-

kabîr fî fiqh mazhab al-imâm al-syafi’I (syarh mukhtasar al-muzani), Beirut:

Dar al-kutub al-‘ilmiyyah, 1999.

Ali Al-Sobuni, Syekh Muhammad, rawâi’u al-bayân tafsîr âyât al-ahkâm. Jakarta:

Dâr al-kutub al-islâmiyyah, 1999.

Ali , Zainuddin. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika,2009.

Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank Syariah; Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema

Insani Press, 2001.

Askar, S. Kamus Arab-Indonesia Al-azhar. Jakarta: Senayan Publishing, 2010.

Bakr, Abu bin Muhammad Al-husaini, kifayah al-akhyar. Jakarta: Dâr al-kutub al-

islamiyah,2004.

Bakr, Sayyid bin Sayyid Muhammad Syata ad-Dimyati. hâsyiyah I’ânah al-talibîn,

Dâr al-Kutub Al-islamiyyah, 2009.

Beik, M Khudri. Ushul al-Fiqh, Kairo: Dar al-Hadits, 2003.

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. kamus informasi haji dan

umrah. Jakarta: Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, 2017.

Dirdjosisworo, Sordjono. Pengantar Ilmu Hukum cet.7. Jakarta: Rajawali Press,

2001.

Fajar, Mukti dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum; Normatif dan

Empiris. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2015.

Page 91: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

76

Faza, Aida Ulfa, dkk, Kajian Penentuan Moda Transportasi Antara Kereta Api dan

Truk untuk Distribusi Industri ke Surabaya; Studi Kasus : PT Indocement

Bogor. Semarang: Prosiding Tugas Analisis Lokasi Pola Ruang Universitas

Diponegoro,2014

Ghazali, Abdul Rahman, dkk. Fiqh Muamalat. Jakarta:Kencana,2010.

Harahap, Sumuran. Kamus Istilah Haji dan Umrah. Jakarta: Mitra Abadi Press,

2008

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Investasi pada Pasar Modal Syariah.

Jakarta: 2007

Ibrahim, Abu Ishaq bin Ali bin Yusuf al-Syairazi, al-muhazzab fî fiqh al-imâm al-

Syafi’i, Dâr al-kutub al-‘ilmiyyah, t.t.

Isma’il bin Umar bin Katsir (Ibnu Katsir). Tafsīr al-Qur’an al-‘adzīm. Beirut: Dār

al-Fikr, 2011.

Ishaq. Dasar-Dasar Ilmu Huku., Jakarta: Sinar Grafika, 2012.

Izzu al-Din, Abu Muhammad, bin Abdi al-Salam, Qawâid al-ahkâm fî masâlih al-

anâm. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, cet.1, 1999.

Kamus Besar Bahasa Indoneisa Edisi Kelima

Kasper, Eva. ”A Definition for Infrastructure; Characteristics and Their Impact on

Firms Active in Infrastructure”, Munich: Disertasi Technical University of

Munich, 2005.

Kementrian Wakaf dan Urusan Islam Kuwait, al-mausû’ah al-fiqhiyyah al-

islamiyyah al-kuwaitiyyah, Kuwait, Dâr al-Salâsil, 2006.

Kodoatie, Robert J. Pengantar Manajemen Infrastruktur, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2005.

Mahmud, Abdul Humaid. Al-istitsmār wa ar-raqābah al-syar’iyyah fī al-bunūk wa

al-muassasah al-māliyah al-islamiyyah. Kairo: Maktabah Wahbah, 1991

Majid, M. Dien. Berhaji Di Masa KolonialI, Jakarta: CV Sejahtera, 2008.

Manan, Abdul. Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal

Syariah Indonesia.,Jakarta:Kencana, 2009.

Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta:Kencana Prenada Media,

2014.

Page 92: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

77

Mubarak, Jaih, dan Hasanudin. FATWA TENTANG PEMBIAYAAN

PENGURUSAN DANA HAJI DAN STATUS DANA CALON HAJI DAFTAR

TUNGGU. Al-Iqtishad: Vol. V, No. 1, Januari 2013.

Muhammad Azzam, Abdul Aziz. Al-qawâ’id al-fiqhiyyah, Kairo: Dâr al-hadits,

2005.

Muhammad bin Isma’il,(Imam Bukhari). Sahīh al-bukhārī. Kairo: Dar al-hadīts,

2004.

Muhammad bin Muhammad al-Gazali (Imam al-Ghazali). ihyâ ‘ulûm al-dîn. Kairo:

Dar al-Hadits, 2004.

Muhammad bin Mukram bin Ali (Ibnu Manzur). Lisan al-arab. Beirut: Dâr sâdir,

jilid.2, t.t.

Muhsin, Abdul bin Abdullah al-Zamil. Syarh al-Qawâ’id al-Sa’diyyah. Riyad: Dâr

Atlas, 2001.

Muslim bin Al-hajjāj (Imam Muslim). Sahīh muslim., Kairo: Dār al-hadīts, 2010.

Nadjib, Mochammad, dkk. Investasi Syari’ah; Implementasi Konsep pada

Kenyataan Empirik. Yogyakarta, 2008.

Nafi, Moh. Haji dan Umrah Sebuah Cermin Hidup. Jakarta: Erlangga, 2015.

Prasetyoningrum, Ari Kristin. Risiko Bank Syariah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2015.

Procter, Paul, dkk. Longman Dictionary of Contemporary English, Great Britain:

Pitman Press, 1982.

Putuhena, M. Saleh. Historiografi Haji Indonesia. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta,

2007.

Rokhmad, Ali dan Abdul Chaliq. Haji Transformasi Profetik Menuju Revolusi

Mental. Jakarta: Media Dakwah, 2015.

Shidqi, Muhammad bin Ahmad. al-Wajîz fî Îdâh Qawâ’id al-Fiqh al-Kuliyyat,

Beirut: Muassasah al-Risâlah, 1996.

Syaikh Zakaria bin Muhammad, Al-anshori. Fath al-wahhāb bi syarh minhaj al-

tulāb. Kairo : Maktabah al-syurūq al-dauliyyah, 2009.

Syarifuddin, Amir. Ushul Fiqh 2. Jakarta: Kencana, 2014.

Page 93: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

78

Utsman, Abu Bakar bin Muhammad Syata al-Dimyâti. I’ânah al-tâlibîn ‘ala halli

al-fâz fath al-mu’în. Jakarta: Dar kutub al-Islamiyyah, 2009.

Yahya, Abu al-Husain bin Abi al-Khair bin salim, al-bayân fî mazhab al-imâm al-

Syafi’i. Jeddah: Dâr Minhaj, 2000.

Zubaedi, ANALISIS PROBLEMATIKA MANAJEMEN PELAKSANAAN HAJI

INDONESIA (Restrukturisasi Model Pengelolaan Haji Menuju Manajemen

Haji yang Modern), Manhaj, Vol. 4, Nomor 3, September – Desember 2016

Zakaria bin Muhammad al-Ansori, asna al-matâlib fî syarh raud al-tâlib, Dâr al-

kutub al-islâmi, t.t.

SURAT KABAR

Dana Haji Dikhawatirkan untuk Tambal Utang Pembangunan Infrastruktur,

http://nasional.kompas.com/read/2017/08/06/17575371/dana-haji-

dikhawatirkan-untuk-tambal-utang-pembangunan-infrastruktur.html,

Diakses pada 6 Agustus 2017.

Pemerintah Dorong Investor Lokal Biayai Infrastruktur RI,

https://finance.detik.com/infrastruktur/d-3826610/pemerintah-dorong-

investor-lokal-biayai-infrastruktur-ri, Diakses pada 21 Maret 2018.

Maruf Amin: Saya yang Tanda Tangani Fatwa MUI Soal Dana Haji untuk

Pembangunan Infrastruktur,

http://wartakota.tribunnews.com/2017/08/01/maruf-amin-saya-yang-tanda-

tangani-fatwa-mui-soal-dana-haji-untuk-pembangunan-infrastruktur,

Diakses pada 22 September 2018

Presiden Jokowi Lantik Dewan Pengawas dan Anggota Badan Pengelola Keuangan

Haji, http://setkab.go.id/presiden-jokowi-lantik-dewan-pengawas-dan-

anggota-badan-pengelola-keuangan-haji/, diakses pada 14 Mei 2018.

Pro kontra dana haji untuk pembiayaan infrastruktur,

https://beritagar.id/artikel/berita/pro-kontra-dana-haji-untuk-pembiayaan-

infrastruktur, diakses pada 28 Maret 2018

Page 94: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

79

Tata Cara dan Persyaratan Pendaftaran Haji Reguler,

https://kemenag.go.id/berita/info_grafis_read/8/tata-cara-dan-persyaratan-

pendaftaran-haji-reguler, diakses pada 7 Mei 2018.

Tiru Malaysia, Dana Haji Diusulkan Dapat Biayai Proyek Infrastruktur,

https://economy.okezone.com/read/2017/07/27/320/1744819/tiru-malaysia-

dana-haji-diusulkan-dapat-biayai-proyek-infrastruktur, diakses pada 28

Maret 2018.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang No.13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

Undang-Undang No.34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Keuangan Haji.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2016 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Percepatan

Penyediaan Infrastruktur Prioritas

PUTUSAN DAN FATWA

Hasil Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia IV Tahun 2012 tentang

Status Kepemilikan Dana Setoran BPIH Yang Masuk Daftar Tunggu

(Waiting List) di Pesantren Cipasung Jawa Barat.

Hasil keputusan bahtsul masail waqi'iyyah musyawarah nasional alim ulama

Nahdlatul Ulama di Nusa Tenggara Barat pada tanggal23-24 November 2017.

Hasil Keputusan Bahtsul Masail Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) se-

Jawa Madura ke-31 di Pondok Pesantren Salaf Sulaiman Trenggalek Jawa

Timur 18-19 Oktober 2017 M/ 28-29 Muharram 1439 H.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 51/PUU-XV/2017.

Page 95: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

LAMPIRAN

Page 96: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi
Page 97: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

CamScanne

Page 98: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

KEPUTUSAN

IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA SE-INDONESIA IV

Tentang

MASALAH-MASALAH FIKIH KONTEMPORER (MASAIL FIQHIYYAH MU’ASHIRAH)

[(i) Dana Talangan Haji; (ii) Status Kepemilikan Setoran BPIH; (iii) Hukum Penempatan Dana BPIH di Bank Konvensional; (iv) Formalin, Boraks dan Bahan

Kimia; (v) Status Hukum Tanah Masjid; (vi) Shalat Jumat di gedung serbaguna; (vii) Vasektomi]

Bismillahirrahmanirrahim

Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia IV Tanggal 9 – 12 Sya’ban 1433 H/ 29 Juni – 2 Juli 2012 M setelah :

Menimbang : 1. Bahwa seiring dengan dinamika sosial kemasyarakatan, banyak masalah kontemporer yang terkait dengan masalah fikih, baik yang terkait dengan masalah ibadah, muamalah, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang muncul di tengah masyarakat;

2. bahwa terhadap masalah tersebut banyak pertanyaan masyarakat dan membutuhkan jawaban hukum Islam dari para ulama, zu’ama dan cendekiawan muslim;

3. bahwa terhadap masalah tersebut diperlukan jawaban hukum berupa keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa untuk dijadikan pedoman.

Mengingat: 1. Dalil-dalil yang menjadi landasan dalam penetapan hukum yang terkait dengan masalah sebagaimana terlampir dalam keputusan, baik dari al-Quran, Hadis, ijma’, qiyas, dan dalil-dalil lain yang mu’tabar;

2. Berbagai pertimbangan akademik dan timbangan maslahah– mafsadah yang disampaikan sebagaimana terlampir dalam keputusan.

Memperhatikan: 1. Pidato Wakil Presiden RI dalam acara Pembukaan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia;

2. Pidato Iftitah Ketua Umum MUI dalam acara Pembukaan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia;

3. Paparan Menteri Agama RI dan Ketua IPHI dalam Sidang Pleno Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia mengenai problematika penyelenggaraan ibadah haji;

4. Paparan materi dari Ketua PPATK, Penasehat KPK, Dirjen Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM serta Ahli

Page 99: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Hukum Dr. Yenti Garnasih, SH, MH dalam Sidang Pleno Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang dan Perampasan Aset Koruptor;

5. Paparan materi Menteri BUMN, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), dan Ahli Hukum Fajrul Falah dalam Sidang Pleno Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia mengenai Prinsip-Prinsip Pemerintahan Yang Baik: Mengurai Problem Ketatanegaraan serta Relasi Ideal Antara Negara dan Rakyat Terkait Pengelolaan Kekayaan Negara;

6. Paparan Prof. Dr. Din Syamsudin dan Abdul Hakim Garuda Nusantara dalam Sidang Pleno Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia mengenai Implementasi HAM dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara: Perspektif Indonesia;

7. Paparan materi Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri dan Wakil Ketua Komisi II DPR-RI dalam Sidang Pleno Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia mengenai “Menimbang Maslahah – Mafsadah Pemilukada Gubernur dan Bupati/Walokota secara Langsung”;

8. Penjelasan Ketua Tim Materi Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia IV;

9. Pendapat-pendapat yang berkembang pada sidang-sidang Komisi Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia; dan

10. Pendapat dan masukan yang berkembang pada sidang Pleno Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

1. Hasil sidang komisi B-2 tentang masalah-masalah fikih kontemporer (masail fiqhiyyah mu’ashirah) yang meliputi; (i) Dana Talangan Haji; (ii) Status Kepemilikan Setoran BPIH; (iii) Hukum Penempatan Dana BPIH di Bank Konvensional; (iv) Formalin, Boraks dan Bahan Kimia; (v) Status Hukum Tanah Masjid; (vi) Shalat Jumat di gedung serbaguna; (vii) Vasektomi yang keputusan utuhnya sebagaimana terlampir.

2. Menjadikan hasil-hasil Ijtima yang terlampir dalam Keputusan ini sebagai pedoman, baik dalam kebijakan regulasi maupun dalam pelaksanaan keseharian.

3. Menghimbau semua pihak untuk menyebarluaskan hasil Ijtima ini kepada masyarakat untuk dijadikan pedoman.

4. Keputusan ini berlaku pada saat ditetapkan, dan jika di kemudian hari membutuhkan penyempurnaan, maka akan dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pesantren Cipasung Tasikmalaya

Page 100: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Pada tanggal : 11 Sya’ban 1413 H

1 Juli 2012 M

PIMPINAN SIDANG PLENO VI

IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA SE-INDONESIA IV

TAHUN 2012

Ketua, Sekretaris,

KH. DR. MA’RUF AMIN DR. H. ASRORUN

NI’AM SHOLEH, MA

Page 101: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

HASIL KEPUTUSAN IJTIMA’ ULAMA KOMISI FATWA SE-INDONESIA IV TAHUN 2012

TENTANG

MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

(i) Dana Talangan Haji; (ii) Status Kepemilikan Setoran BPIH; (iii) Hukum Penempatan

Dana BPIH di Bank Konvensional; (iv) Formalin, Boraks dan Bahan Kimia; (v) Status

Hukum Tanah Masjid; (vi) Shalat Jumat di gedung serbaguna; (vii) Vasektomi

I

DANA TALANGAN HAJI

DAN ISTITHA’AH UNTUK MENUNAIKAN HAJI

A. DESKRIPSI MASALAH

DSN-MUI telah menetapkan fatwa nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang

Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syariah (LKS). Fatwa ini

merupakan jawaban terhadap permohonan industri keuangan (baca: bank) yang

ingin meningkatkan kualitas pelayanan yang berupa semakin ragamnya metode

pembiayaan terhadap masyarakat.

Dalam fatwa DSN nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002 tersebut ditetapkan bahwa: 1)

dalam pengurusan haji bagi nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah)

dengan menggunakan prinsip al-Ijarah sesuai Fatwa DSN-MUI nomor 9/DSN-

MUI/IV/2000; 2) apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi pembayaran

BPIH nasabah dengan menggunakan prinsip al-Qardh sesuai Fatwa DSN-MUI nomor

19/DSN-MUI/IV/2001; 3) jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh

dipersyaratkan dengan pemberian talangan haji; dan 4) besar imbalan jasa al-Ijarah

tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan al-Qardh yang diberikan LKS kepada

nasabah.

Dalam fatwa tersebut berlaku dua akad secara pararel: akad ijarah –sebagai akad

utama-- dan akad qardh—sebagai akad pendukung. LKS yang mengurus dan

membantu nasabah untuk memperoleh seat/porsi haji dari pihak otoritas berhak

mendapatkan ujrah atas pekerjaan yang berupa pelayanan tersebut berdasarkan

akad ijarah; oleh karena itu, berlakulah ketentuan ijarah sebagai mana terdapat

dalam fatwa DSN-MUI. Akad qardh antara LKS dengan nasabah berupa pembiayaan

dilakukan untuk mendukung pelayanan yang diberikan oleh LKS kepada nasabah

dalam rangka membantu nasabah mendapatkan porsi haji sebagaimana dimaksudkan

Page 102: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

di atas. Untuk hal ini berlakulah ketentuan qardh sebagaimana diatur dalam fatwa

DSN-MUI tersebut.

Isu yang berkembang di masyarakat dalam menyikapi fatwa tentang Pembiayaan

Pengurusan Haji LKS berkaitan dengan istitha’ah; yaitu orang yang sudah istitha’ah

(mampu) untuk melakukan ibadah haji merasa terhalangi oleh orang yang

memperoleh fasilitas dari bank yang berupa talangan haji sehingga mendapatkan

porsi haji lebih awal.

Di sisi yang lain, keberadaan dana talangan haji dirasakan tidak sejalan dengan ruh

syariat Islam yang menganjurkan kaum muslimin dari berhutang.

B. RUMUSAN MASALAH:

1. Bagaimana hukum dana talangan haji oleh LKS ?

2. Bagaimana kaitan syarat istitha’ah dengan dana talangan dalam pelaksanaan ibadah

haji?

3. Bagaimana seharusnya pengaturan praktek dana talangan haji?

C. KETETAPAN HUKUM

1. Dana talangan haji yang diberikan oleh LKS pada dasarnya merupakan bagian dari

produk pembiayaan pengurusan haji oleh LKS sebagaimana dimaksud dalam fatwa

DSN-MUI Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji

Lembaga Keuangan Syariah.

2. Dana talangan haji sebagaimana angka 1, sepanjang memenuhi ketentuan fatwa

DSN-MUI Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji

Lembaga Keuangan Syariah yang ketentuannya antara lain : LKS hanya mendapat

ujrah (fee/upah) atas jasa pengurusan haji, sedangkan qardl yang timbul sebagai

dana talangan haji tidak boleh dikenakan tambahan; hukumnya boleh (mubah/ja’iz).

3. Dana talangan haji sebagaimana angka 1 yang tidak sesuai dengan ketentuan fatwa

DSN-MUI Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji

Lembaga Keuangan Syariah dan/atau menyebabkan terhalanginya hak orang yang

sudah berkemampuan untuk menunaikan ibadah haji, hukumnya haram.

4. Istitha’ah merupakan syarat wajib haji (syarth al-wujub), bukan syarat sah haji

(syarth al-shihhah). Upaya untuk mendapatkan porsi haji dengan cara memperoleh

dana talangan haji dari LKS adalah boleh, karena hal itu merupakan

usaha/kasab/ikhtiar dalam rangka menunaikan haji. Jika upaya tersebut

menyebabkan madharrat bagi dirinya atau orang lain maka tidak diperbolehkan.

5. Umat Islam tidak boleh memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah haji sebelum

benar-benar istitha’ah dan tidak dianjurkan untuk memperoleh dana talangan haji

Page 103: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

terutama dalam kondisi antrian haji yang sangat panjang seperti saat ini.

6. Umat Islam yang menerima dana talangan haji tidak boleh menunaikan ibadah haji

sebelum pembiayaan talangan haji dari LKS lunas.

7. Umat Islam tidak boleh mengajukan dana talangan haji jika tidak memiliki kekayaan

yang memadai untuk membayarnya.

8. LKS wajib melakukan seleksi dan memilih nasabah penerima dana talangan haji,

meliputi kemampuan finansial, standar penghasilan, persetujuan suami/istri serta

tenor pembiayaan.

9. Pemerintah c/q Bank Indonesia wajib mengatur dan mengawasi LKS dalam

pembiayaan dana talangan haji.

D. REKOMENDASI

Pemerintah diminta untuk menyusun kebijakan yang dapat mengurangi panjangnya

antrian calon jamaah haji.

E. DASAR PENETAPAN HUKUM

1. Firman Allah SWT :

... ولله على الناس حج الب يت من استطاع إليه سبيلا ... “... Mengerjakan ibadah haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)

orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah ...” ( QS Ali Imran : 97 ).

ن فساا إال وسعها ...ال يكلهف الله

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya... “ (QS.al-

Baqarah [2]: 286)

2. Hadis Nabi SAW :

ة ل اح الر و اد : الز ال ق ف ل ي ب الس ن صلى هللا عليه وسلم ع به الن ل ئ س Nabi saw ditanya tentang tafsir ”al-sabil” (QS Ali Imran: 97), beliau menjawab, yaitu

bekal (yang cukup) dan kendaraan.

عليه وسلم ذات ي وم إذ نما نن عند رسول الل صلى الل ديد عن عمر بن الطاب قال : ب ي ل نا ر علي لديد سواد الشعر ال ي رى عليه أث ر ال لس إل رسول الل صلى ب ياض الثهياب سفر , وال ي عرفه منا أحد حت

كفيه على فخذيه ، ث قال : عليه وسلم , فأسند ركب ت يه إل ركب ت يه ، ووض سلم ؟ الل ي ممد أخبن عن ال

Page 104: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

ا رسول الل ، وتقيم الصلة ، وت ؤت وأن ممدا الزكاة ، وتصوم رمضان وتج قال : " أن تشهد أن ال إله إال الل " الب يت إن استطعت إليه سبيلا

رواه ( ار ر ض ال و ر ر ض ال : عنه أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال عن أيب سعيد سعد بن سنان الدري رضي هللا )ابن ماة والدارقطين وغريمها

3. Atsar Sahabat:

ل يستقرض وحيج؟ قال يسرتزق هللا والحيج عن ارق بن عبد الرمحن قال مسعت ابن أىب أوىف يسأل عن الرهللا واليستقرض قال وكنا نقول اليستقرض اال أن يكون له وهو ىف سنن الكبى للبيهقي بلفظ... يسرتزق

وفاء.“Dari Thariq Ibn Abd al-Rahman, aku mendengar Ibn Abi Awfa ditanya tentang hukum

hajinya seseorang yang dilakukan karena pinjaman (qardh) dari pihak lain; beliau

menjawab: “mudah-mudahan Allah memberinya rizki dan janganlah berhaji dengan

menggunakan dana pinjaman (qardh); dalam kitab Sunan al-Kubra al-Baihaqi terdapat

lafazh: “…mudah-mudahan Allah memberinya rizki, dan janganlah meminjam (qardh)

untuk menunaikan haji.” Menurut kami, yang dimaksud riwayat tersebut adalah:

“janganlah meminjam (qardh) untuk menunaikan haji kecuali yang bersangkutan

mampu membayar/mengembalikannya”.

4. Kaidah Fiqih

د اص ق م ال م ك ح ل ائ س و ل ل Sarana suatu perbuatan itu dihukumi sama dengan maksud/tujuannya

ال ز ي ر ر الض “Segala Mudharat (bahaya) harus dihilangkan”.

ان ك م ال ر د ق ب ف ~دي ر ر الض “Segala mudharat (bahaya) harus dihindarkan sedapat mungkin”.

ل ع م د ق م د اس ف م ال ء ر د ح ال ص م ال ب ل ى “Mencegah kerusakan (mafsadah) harus didahulukan daripada mengambil

kemashlahatan”.

Page 105: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

5. Pendapat Imam Syafi’i :

ال و ه ف ض ر ق ت س ي ن أ ري غ ن ا م ب ج حي ة ع س ه ال م ف ن ك ي ل ن م و ل ي ب الس د Barang siapa yang tidak memiliki kelebihan harta yang membuatnya layak untuk

menunaikan ibadah haji tanpa melakukan pinjaman, maka orang tersebut dianggap

tidaklah terkena kewajiban haji karena dianggap tidak berkemampuan. ( Al-Umm 2/116

).

ه ي ف ة ان د ت س اال و أ ه ض ر ع ض ع ب ي ب ي ن أ ه ي ل ع ف ري ث ك ض ر ا ع ذ ان ك ن إ ن ك ل و Tetapi jika ia mempunyai harta yang banyak, maka ia dapat menjual sebagiannya atau

berhutang (karena ia memiliki keyakinan dapat membayar hutang tersebut karena ia

mempunyai harta yang bisa dicadangkan). ( Al-Umm 2/116 ).

6. Pendapat Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 2

Februari 1979 menyatakan dalam putusan nomor 1 : “ Orang Islam dianggap

mampu (istitha’ah) melaksanakan ibadah haji, apabila jasmaniah, ruhaniah dan

pembekalan memungkinkan ia untuk menunaikan tanpa menelantarkan kewajiban

terhadap keluarga“.

Sementara dalam putusan nomor 7 dinyatakan : “Masyarakat kampung dan

pedesaan jika mempunyai kelebihan kekayaan tidak biasa menyimpan berupa uang,

akan tetapi berupa barang (sawah, kebun, rumah) yang oleh karena setiap ada

keperluan dan kebutuhan yang besar, mereka menjual barang-barang itu. Yang

sangat penting, asal mereka tidak mengabaikan kewajiban yang lebih utama semisal

nafkah keluarga”.

Page 106: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

II

STATUS KEPEMILIKAN DANA SETORAN BPIH

YANG MASUK DAFTAR TUNGGU (WAITING LIST)

A. DESKRIPSI MASALAH

Haji merupakan ibadah wajib bagi yang sudah mampu. Keterbatasan kuota haji dan

minat untuk melakukan ibadah haji yang semakin meningkat, menyebabkan

meningkatnya jumlah waiting list (daftar antrian calon jamaah haji).

Ketentuan Pemerintah, setiap orang yang hendak menunaikan ibadah haji harus

membayar sebagian besar BPIH sesuai ketentuan, yang saat ini besarnya

Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah). Meski sudah membayar, ia tidak bisa

langsung berangkat akibat adanya waiting list yang panjang.

Panjangnya antrian pendaftar yang ingin melakukan ibadah haji dan telah membayar

BPIH tersebut, mengakibatkan adanya pengendapan dana pada rekening pemerintah

(Kementerian Agama) yang cukup lama. Selama ini, dana BPIH yang mengendap

tersebut ada yang ditempatkan di bank dan ada yang diinvestasikan dalam bentuk

Sukuk, yang mestinya menghasilkan. Muncul pertanyaan di masyarakat mengenai

status kepemilikan dana setoran BPIH yang telah terbayarkan ke dalam rekening

Pemerintah, termasuk hasilnya.

B. RUMUSAN MASALAH:

1. Siapa pemilik dana setoran haji yang waiting list; pemerintah atau calon haji yang

telah membayar?

2. Bagaimana posisi dana tersebut secara hukum; boleh diinvestasikan atau tetap

diendapkan di rekening tanpa menghasilkan apa-apa?

3. Apabila dana tersebut boleh diinvestasikan, siapakah yang berhak mengelola, dan

hasilnya milik siapa?

C. KETETAPAN HUKUM

1. Dana setoran haji yang ditampung dalam rekening Menteri Agama yang pendaftarnya termasuk daftar tunggu (waiting list) secara syar’i adalah milik pendaftar (calon haji). Oleh sebab itu, apabila yang bersangkutan meninggal atau ada halangan syar’i yang membuat calon haji tersebut gagal berangkat, dana setoran haji wajib dikembalikan kepada calon haji atau ahli warisnya.

2. Dana setoran BPIH bagi calon haji yang termasuk daftar tunggu dalam rekening Menteri Agama, boleh ditasharrufkan untuk hal-hal yang produktif (memberikan keuntungan), antara lain penempatan di perbankan syariah atau diinvestasikan dalam bentuk sukuk.

Page 107: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

3. Hasil penempatan/investasi tersebut merupakan milik calon haji yang termasuk dalam daftar tunggu (antara lain sebagai penambah dana simpanan calon haji atau pengurang biaya haji yang riil/nyata); sebagai pengelola, pemerintah (Kementerian Agama) berhak mendapatkan imbalan yang wajar/tidak berlebihan.

4. Dana BPIH milik calon haji yang masuk daftar tunggu, tidak boleh digunakan untuk keperluan apapun kecuali untuk membiayai keperluan yang bersangkutan.

D. DASAR PENETAPAN HUKUM

1. Al-Quran

ل إال أن تكون تارةا عن ت راض نكم بلبا ... مهنكم ي أي ها الذين آمنوا ال تكلوا أموالكم ب ي

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah

adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. Al-Nisa [4]:29).

دل إن الله نعما إن الله يمركم أن تؤدوا األمانت إل أهلها وإذا حكمتم ب ي الناس أن تكموا بلع يعظكم به إن الله كان مسيعاا بصرياا

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak

menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia

supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang

sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha

Melihat”. (QS. Al-Nisa’ [4]:58)

2. Hadis Nabi SAW:

ن م ل إ ة ان م األ ده أ :هللا صلى هللا عليه وسلم ل و س ر ال : ق ال ق ه ن تعال ع هللا ي ض ر ةر ي ر ه يب أ ن ع و ال و ك ن م ت ائ )احلاكمو أبو داودو الرتمذيرواه (ك ان خ ن م ن

Dari Abi Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Tunaikan amanah

kepada orang yang memberi amanah kepadamu dan jangan kau khianati orang

yang mengkhianati kamu”. (HR. Al-Tirmidzi, Abu Dawud, dan al-Hakim)

Page 108: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

نا رسول الله صلهى ل المرئ من مال أخيه شيء إاله خطب الله عليه وسلهم، ف قال : أال وال ي)رواه أمحد يف مسنده، كتاب أول مسند البصريني، ابب حديث عمرو بن … بطيب ن فس منه

(.02102ي ثربي ، رقم:“Rasulullah saw. menyampaikan khutbah kepada kami; sabdanya: ‘Ketahuilah:

tidak halal bagi seseorang sedikit pun dari harta saudaranya kecuali dengan

kerelaan hatinya…’” (H.R. Ahmad).

(1201رواه الرتمذي، ابب صفة حج النيب، رقم: … إنه دماءكم وأموالكم عليكم حرام “Sesungguhnya darah (jiwa) dan hartamu adalah haram (mulia, dilindungi)…”

(H.R. Tirmizi).

3. Kaedah Fiqhiyyah

ان ا ك ى م ل ع ان ا ك م اء ق ب ل ص ال

4. Pendapat Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution

(AAO IFI):

من الواعد ابالستئجار أن يدفع مبلغا حمددا إىل املؤسسة حتجزه لديه جيوز للمؤسسة أن تطلب لضمان جدية العميل يف تنفيذ وعده ابالستئجار وما يرتتب عليه من التزامات بشرط أال

حتميل الواعد الفرق –عند نكول العميل –يستقطع منه إال مقدار الضرر الفعلي حبيث يتم ها وجمموع الجرة الفعلية اليت يتم أتجي العني على أساسها للغي بني تكلفة العني املراد أتجي

أو حتميله يف حالة بيع العني الفرق بني تكلفتها ومثن بيعها. وهذا املبلغ املقدم لضمان اجلدية إما أن يكون أمانة للحفظ لدى املؤسسة فال جيوز هلا التصرف فيه أو أن يكون أمانة

ن العميل للمؤسسة ابستثماره على أساس املضاربة الشرعية بني العميل لالستثمار أبن أيذواملؤسسة وجيوز االتفاق مع العميل عند إبرام عقد اإلجارة على اعتبار هذا املبلغ من

( عن إجارة الشخاص(.3)املعيار الشرعي رقم ) أقساط اإلجارة.

“Pihak pemberi sewa boleh meminta pihak yang berjanji untuk menyewa agar

membayar uang muka kepada Lembaga sebagai jaminan keseriusan dalam menunaikan

janji dan kewajibannya, dengan syarat dana tersebut hanya sebagai pengganti kerugian

riil apabila penyewa cidera janji. Uang muka tersebut boleh dijadikan wadi’ah yang tidak

Page 109: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

dapat digunakan oleh pemberi sewa, atau dapat dijadikan modal investasi dengan syarat

pihak penyewa memberikan izin kepada pihak pemberi sewa untuk menginvestasikan

dana tersebut dengan akad Mudharabah. Penyewa dan Pemberi Sewa dapat membuat

kesepakatan bahwa dana wadi’ah tersebut sebagai bagian dari cicilan ujrah.”

Page 110: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Scanned with CamSca

Page 111: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~1~

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ALIM ULAMA

NOMOR: 001/MUNAS/XI/2017

TENTANG

BAHTSUL MASAIL AD-DINIYYAH AL-WAQI’IYYAH

Menimbang :

a. Bahwa menjadi tugas Musyawarah Nasional Alim Ulama

sebagai forum tertinggi kedua dalam organisasi Nahdlatul

Ulama untuk membahas masalah-masalah yang berkembang

di masyarakat dari sudut pandang ajaran Islam yang

menganut paham Ahlussunah wal Jama’ah menurut salah

satu madzhab empat agar dapat menjadi pedoman dalam

mewujudkan tatanan masyarakat yang demokratis dan

berkeadilan demi kesejahteraan umat;

b. Bahwa Nahdlatul Ulama sebagai Perkumpulan atau

Jam’iyyah Diniyyah Islamiyyah Ijtima’iyyah yang bergerak di

bidang agama, pendidikan, sosial, kesehatan, pemberdayaan

ekonomi umat dan berbagai bidang yang mengarah kepada

terbentuknya khaira ummah, perlu secara terus menerus

melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitas

khidmahnya dengan berdasarkan ajaran Islam yang

menganut paham Ahlussunah wal Jama’ah menurut salah

satu madzhab empat;

c. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan pada huruf a dan b

tersebut di atas, Musyawarah Nasional Alim Ulama perlu

menetapkan Hasil Bahtsul Masail Ad-Diniyyah AlWaqi’iyyah.

Mengingat :

Page 112: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~2~

a. Keputusan Muktamar XXVII Nahdlatul Ulama Nomor 002/

MNU-27/1984 jo. Keputusan Musyawarah Nasional Alim

Ulama Nomor II/MAUNU/1401/4/1983 tentang Pemulihan

Khittah Nahdlatul Ulama 1926;

b. Keputusan Musyawarah Nasional Alim Ulama tentang

Peraturan Tata Tertib Musyawarah Nasional Alim Ulama

2017.

Memperhatikan :

a. Khotbah Iftitah Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

pada pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan

Konferensi Besar Nahdlatul Ulama tanggal 4 Rabiul Awal

1439 H/23 November 2017 M;

b. Laporan dan pembahasan Hasil Sidang Komisi Bahtsul

Masail Ad-Diniyyah Al-Waqi’iyyah. yang disampaikan

pada Sidang Pleno IV Musyawarah Nasional Alim Ulama

pada tanggal 6 Rabiul Awal 1439 H./25 November 2017 M;

c. Ittifaq Sidang Pleno IV Musyawarah Nasional Alim Ulama

Nahdlatul Ulama pada tanggal 6 Rabiul Awal 1439 H/25

November 2017 M.

Dengan senantiasa memohon taufiq, hidayah serta ridla Allah SWT :

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MUNAS ALIM ULAMA

TENTANG BAHTSUL MASAIL AD-DINIYYAH AL-WAQI’IYYAH;

Pertama : Isi beserta uraian perincian sebagaimana dimaksud oleh

keputusan ini terdapat dalam naskah Hasil-hasil

Bahtsul Masail Ad-Diniyyah Al-Waqi’iyyah sebagai

Page 113: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~3~

pedoman dalam memperjuangkan berlakunya ajaran Islam

yang menganut paham Ahlussunah wal Jama’ah menurut

salah satu madzhab empat dan mewujudkan tatanan

masyarakat yang demokratis dan berkeadilan demi

kesejahteraan umat;

Kedua : Mengamanatkan kepada pengurus dan

warga Nahdlatul Ulama untuk menaati segala hasil-hasil

Bahtsul Masail Ad-Diniyyah Al-Waqi’iyyah ini;

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Bengkel Lombok Barat

Pada tanggal : 6 Rabiul Awal 1439 H/25 November 2017 M.

MUSYAWARAH NASIONAL ALIM ULAMA

PIMPINAN SIDANG PLENO

H. Robikin Emhas, MH. Dr. H. Marsudi Syuhud

Ketua Sekretaris

HASIL KEPUTUSAN

BAHTSUL MASAIL WAQI’IYYAH MUSYAWARAH

NASIONAL ALIM ULAMA

NTB, 23-24 NOVEMBER 2017

Page 114: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~4~

2. INVESTASI DANA HAJI

Deskripsi Masalah

Setiap warga negara Indonesia yang berkeinginan menunaikan

ibadah haji harus mendaftarkan diri dan mentransfer dana sebesar

Rp. 25 Juta rupiah sebagai setoran awal BPIH ke rekening Menteri

Agama RI. Hanya saja sekarang ini calon jamaah tidak bisa langsung

berangkat pada tahun ketika ia mendaftarkan diri. Ia harus

menunggu (waiting list) rata-rata sampai 17 tahun. Dengan begitu

dana setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang

terkumpul di rekening Menteri Agama RI banyak sekali, per Juni 2017

mencapai Rp 90-an triliun rupiah.

Dana setoran awal ini selanjutnya dikelola oleh pemerintah

melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Dengan demikian,

BPKH mengambil alih tugas Kementerian Agama terkait optimalisasi

dana haji sehingga Kemenag nantinya hanya bertindak sebagai

pengelola anggaran operasional haji. Terkait legalitas BPKH,

Presiden Joko Widodo telah menandatangani Surat Keputusan

Presiden Nomor 74/P Tahun 2017 tanggal 7 Juni 2017 mengenai

pengangkatan keanggotaan Dewan Pengawas (DP) serta anggota

Badan Pelaksana (BP) Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendapat mandat

secara penuh untuk mengelola keuangan haji agar lebih produktif.

Prinsipnya, apapun bentuk investasi yang akan dilakukan untuk

dana haji harus mengikuti prinsip dasar yang diatur dalam Undang

Undang Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, yakni

sesuai syariah, penuh kehati-hatiaan, aman, likuiditasnya juga baik,

dan yang tidak kalah penting nilai manfaat itu harus kembali ke

jamaah haji itu sendiri atau untuk kemaslahatan umat yang lebih

luas.

Page 115: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~5~

Pertanyaan

a. Apa status dana setoran awal BPIH?

Jawaban

Statusnya adalah dana amanah milik CJH yang dikuasakan kepada

pemerintah dengan akad wakalah muthlaqah untuk dikelola dan

digunakan sebagai pembiayaan haji.

Referensi

ا61صا5ياة التحمايا الزجء اهن .1

اللافوةضاولملرلعياةاولحلفظاولصطالحيا:ا الغ : كاياباللوكيال اهيابفاحاللولواوكسرهيا رعياافالادورشأيااتفوةضاشخصالغريهاميااةفعلهاعنهاحيالاحيياتهامميااةقبلاللنيياب

(ا1/ا303) فاياوىالبناللصالح .2

رل اوللا اوللش ي لبيعي اأموللهاكيفاشيا ابي خذامسأل ارجلاوكلاوكيالاوكيال امطلق اةاصرفافيإبح افـهلاإذلاأخذامناأموللهامثالا اللكلاوميااأرلداعلىاطرةقاللي وللعطيا اوأذنالهافي

احلامناكلاميائ اديرهماهلاحي وكلاويالاأت افي طلق اوهلاإذلاأبرأهالل إبح يالل لي لابيالذلكاأخذلاأوا حقاةربأاولحليال اهذيه إبح اشياميالا أجيابارضيياهللااعنهاإذلاكيانالفظاللي

يااةرةداأناةـفعلهاهبيااجيازا يعااحقالها لهاذلكاوإذلاأبرأهامناكلاصرفياافيي ي عليهيابرئامنالزج وإناملاةعنياوهللااأعلم

طهافوترلا350لملهذبالزجء اللولاص:ا .3

وامناأاوالاميلكاللوكيلامناللاصرفاإالاميااةقاضيهاإذنالملوكلامناجه اللنطقا) فصل) اةقاضيهالإلذناولإلذناةعرف لنطقاباجه اللعرفالناتصرفهابإلذنافالاميلكاإالاميا

الإلذناتصرفنياوفاأحدمهيااإضرلرابملوكلاملاجيءامياافيهاإضرلرالقولهفإناتنياولااوبلعرفاالاضرراوالاإضرلرافإناتنياولاتصرفنياوفاأحدمهيااتظراللوكلا-صلىاهللااعليهاوسلماا-

Page 116: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~6~

يالاا-سلماصلىاهللااعليهاواا-لءمهامياافيهاللنظراللوكلامليااروىاثوبناموىلارسولاهللاانايالارأساللدةناللنصيح النيااايارسولاهللااملا-لماصلىاهللااعليهاوسا-يالارسولاهللاا

هللاولرسولهاولكايابهاولئ الملسلنياوللسلنياعيام اوليسامناللنصحاأناةرتكامياافيهامكاب اا244.ابغي الملسرتشدةناللسيدابعلويالحلضرمياصحـ:ا4لحلظاوللنظراللوكلالهـ

يااإىلاغريهادرلهماأميات اةوصلهادلراللفكرفيائدةا:اأفىتاحمداصياحلاللرةسافيناأرسلامعحملاآخرا،اوأذنالهافاللاصرفافيهيااأبخذابضياع ا،اوميااظهرافيهياامناربحاةكونالألمنيا

مالملذكورةاللدرلهاأبتهاإناكيات فامقيابل امحلهاللدرلهماوإعطيائهياالملرسلاإليهاكيالجرةا،الاىتاتصحكماللقرضاحاملكياااللرسلاوأذناكذلكاجيازا،اوكياناللرسولاضيامنياااوحكه

،اوإناملاتكناملكهاوملاأيذناميالكهياافاللاصرفاملاجيءهاذلكا،ابلاةضنهياااإىلالملرسلاإليه لحلياملاضياناغصباولملرسلاطرةقافاللضيانالواتلف .

:013صبغي الملسرتشدةنا .5

دره لجلاكيااوجيباعلىاللوكيلامولفق اميااعنيالهالملوكلامنازمياناومكياناوجنسامثنا،اوإناملاانحياها،افا،اأوادل اعليهارةن اوة امناكالمالملوكلاأواعرفاأهلاولحللولاوغريهيا

ياااأوادرالااأوامشرتاياا،ااةكناشي امناذلكالءمهاللعلابلحوط ،اتعمالواعنيالملوكلاسوودل اللقرلئناعلىاذلكالغرياغرضاأواملاتدلاوكيات الملصلح افاخالفها،اجيازاللوكيلا

فيه.خميالفاهاوالاةلءمهافعلاميااوكلا

(ا11/اا94)-فاحاللعءةءاشرحاللوجيء .6

ولواسلماإليهادةنيارلاليشرتىاشياةافياشرتىاشياتنياتسياوىاكلاولحدةامنهياادةنيارلاوبعا( يالىامعارسولاهللااصلىاهللااعليها لحدلمهياابدةنياراورداللدةنياراوللشياةافقدافعلاهذلاعروةاللبيار

حلدةثاشياةاخالفاظياهر.اوأتوةلالوسلمافدعياالهافهواصحيحاعلىاأسداللقولني.اوىفابيعالل .)أتهالعلهاكياناوكيالامطلقيا

صورالملسأل اأناةسلمادةنيارلاإىلاوكيلهاليشرتىالهاشياةاووصفهياافياشرتىاللوكيلاشياتنيابالكاللصف ابدةنيارافينظراإناملاتسياوىاكلاولحدةامنهياادةنيارلاملاةصحاللشرل اللوكلاولنازلداتا

Page 117: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~7~

ةاتسياوىادةنيارلافياناكيات اكلاولحدةامنهيااتسياوىادةنيارلامعيااعلىاللدةنياراالتهارمبيااةبغىاشيالمللكافيهيااللوكلاالتهالذنالهافاشرل اشياةاا(أصحهيا)اصح اللشرل اوحصولفقوالنا

ياامنهيااتسياوىادةنيارلابدةنيارافقدازلداخريلامعاحتصيلامابدةنيارافإذلالشرتىاشياتنياكلاولحدةا الملوكل ابدرهمطلبه اشياة اببيع اأمره اإذل اميا ابدافأشبه اةشرتىاشياة ابدرمهنياأو رهمافبياعهيا

فياشرتلمهياابنصفادرهما(وللثياىن)اأتهاالاتقعاللشيااتنامعيااللوكلاالتهاملاأيذنالالافاشرل اولحدةاولكناةنظرالنالشرتلهياافاللذم افللوكلاولحدةابنصفادةنياراولالخرىاللوكيلاوةردا

داللعقدالهاللعقدافيهيااالتهاعقعلىالملوكلاتصفادةنياراوللوكلاأناةنءعاللثياتي امنهاوةقرراولنالشرتلمهياابعنياللدةنيارافكأتهالشرتىاولحدةابذتهاولخرىابغريالذتهافينبىناعلىاأناللعقودافابطلاللعقدافاولحدةاوىفاللثياتي اوالاتفرةقا فاعلىالالجيازةا(لنالنيا)االاتاو هلاتاو

فافأناشيا الملوكلاأخذمهياابلدةنياراول حدةاناشيا الاصراعلىاولللصفق ا(ولنالنيا)اتاووردالالخرىاعلىالمليالكاوللقولافاوضعهامشكلاالناتعينياولحدةاللوكلاأوابطالناللعقداابعاشياةامناشياتنياعلىاأناةاخريا اإذل اليسابوىلامنالالخرىاوللاخيريامشبهامبيا فيهيا

لملشرتىاوهوابطل (ا6/اا7321) -.الحلياوياللكبرياللياوردياـاطاللفكر7

:الشرتايلاعبدلامبيائ افياشرتىالهاعبدةنامبيائ اللوكيلا،افإناكياناكلاولحدامنافلوايالالهاللعبدةناالاةسياوياميائ افهواغرياالزماللوكلا،اوإناكياناكلاولحدامنهيااةسياوياميائ اففيهاوالناتصاعليهياافاكايابالإلجيارلتا:اأحدمهياا:اأناشرل اللعبدةنابمليائ االزما

ياحيثاوكلهاللوكلالتهاملياارضياأحدمهياابمل يائ اكياناهبيااأرضىا،اوحلدةثاعروةاللبيار للنيبا{صلىاهللااعليهاوسلم}افاشرل اشياةابدةنيارافياشرتىابهاشياتني.ا

وللقولاللثياينا:اأنالملوكلابخلييارابنياأناأيخذمهياابمليائ اوبنياأناأيخذاأحدمهياابقسطااياميائ احداللعبدةناةسياوامثنهامنالمليائ الناالاةلاءمامبلكاميااملاأيذنافيها.افلواكياناأ

ولآلخراةسياوياألا،افأحداللقولنياأيخذمهياامجيعياابمليائ ا،اوللقولاللثياينا:اهوابخلييارابنياأناأيخذمهياابمليائ اوبنياأناأيخذاللعبداللذياةسياويالمليائ احبصاهامناللثنا.افلواا

كياناكلاولحدامنهيااالاةسياوياميائ افيالشرل اغرياالزماللوكل.ا

Page 118: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~8~

Pertanyaan

b. Sejauh mana kewenangan pemerintah dalam mengelola dana

setoran awal BPIH?

Jawaban

Kewenangan pemerintah adalah mengelola dana setoran awal BPIH

sesuai dengan izin calon jamaah haji selaku muwakkil, dengan

mempertimbangkan skala prioritas, kehati-hatian, dan mashlahat

yang terukur.

Referensi

طهافوترلا350لملهذبالزجء اللولاص:ا .1

مناجه ااأواوالاميلكاللوكيلامناللاصرفاإالاميااةقاضيهاإذنالملوكلامناجه اللنطقا )فصل) فإناابلعرفبلنطقاوااللعرفالناتصرفهابإلذنافالاميلكاإالاميااةقاضيهالإلذناولإلذناةعرف

صلىاهللااعليهاا-تصرفنياوفاأحدمهيااإضرلرابملوكلاملاجيءامياافيهاإضرلرالقولهاتنياولالإلذناالاضرراوالاإضرلرافإناتنياولاتصرفنياوفاأحدمهيااتظراللوكلالءمهامياافيهاللنظراا-وسلما

صلىاا-ايالايالارسولاهللاا-صلىاهللااعليهاوسلماا-للوكلامليااروىاثوبناموىلارسولاهللاا اأساللدةناللنصيح النيااايارسولاهللااملنايالاهللاولرسولهاولكايابهاولئراا-هللااعليهاوسلما

لملسلنياوللسلنياعيام اوليسامناللنصحاأناةرتكامياافيهالحلظاوللنظراللوكلالهـ

ا57/اص)ا2( اا-ولعداللحكيامافامصياحلاللانما .2

مبيااهواللصلحااياتصرفللافصل:افاتصرفاللوالةاوتولهبماةاصرفاللوالةاوتولهبمامبيااذكرانامناىاللصالحاأحدهماعلاللوىلاعليهادر لاللضرراوللفسياد،اوجلبيااللنفعاوللرشياد،اوالاةقاصر

،اوالاةاخريونافاللاصرفاحسبامعاللقدرةاعلىاللصلحاإالاأناةؤدياإىلامشق اشدةدةعياىل:اتختريهمافاحقوقاأتفسهمامثلاأناةبيعولادرمهياابدرهم،اأوامكيل ازبيبامبثلهياالقولاهللاا

ياأحسن}،اوإناكياناهذلافاحقوقالليايامىافأوىلاأناةثب ليتاهي ابي اإال ا{والاتـقربولاميالالليايمياللشرعا امناللموللاللعيام ؛النالعانيا اللئ اةاصرفافيه الملسلنيافييا فاحقوقاعيام

Page 119: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~9~

اأوفراوأكثرامنالعانيائهابملصياحلالخلياص ،اوكلاتصرفاجر اأوادفعافسابملصياحلاللعيام يادلصالحياافهوامنهياعنهاكإضياع المليالابغريافيائدة،اوإضرلراللمءج الغرياعيائدة،اوللكلاعلىاداةؤدياإىلاتفوة اللرولحا للشبعامنهياعنه؛املياافيهامناإتالفاللمولل،اوإفسياداللمءج ،او

ازجياز، اهذل اللسالمافازمياتنيا ع امثلاص الخلضراعليه او لهاتعييبالمليالاحفظياالصاولوحيصلاابافوة الللافإناللشرعاولوجب اللوالة اذلكافاحقالملوىلاعليهاحفظياالألكثر

حابرتكيابالملفياسد،اوميااالافسيادافيهاوالاصالاللصلحابافوة الملصياحل،اكيااةدرأاللفسد عليهاإذلاأمكنالالتفكياكاعنهافالاةاصرفافيهاللوالةاعلىالملوىل

Pertanyaan

c. Sejauh mana kewajiban BPKH dalam mengelola dana setoran awal

BPIH?

Jawaban

BPKH wajib mengelola dana setoran awal BPIH dengan cara yang

menguntungkan, transparan, aman dan amanah.

Referensi

(ا3/ا27فاحالملعنيابشرحارةاللعنيامبهياتاللدةنامعاإعيات اللطيالبني) .1

نهاوةلءمهاحفظاميالهاولسانياؤهادراللنفق اوللءكياةاولملؤناإناأمكاوةاصرفاللويلابملصلح ولهاللسفرابهافاطرةقاآمناملقصداآمنابرلاالاحبرلاوشرل اعقياراةكفيهاغلاهاأوىلامناللاجيارةاوالاةبيعاعقيارهاإالاحلياج اأواغبط اظياهرةاوأفىتابعضهماأبناللويلاللصلحاعلىا

عايصاذلكاللبعضاكيااأنالهابلاةلءمهادفبعضادةنالملويلاإذلاتعنياذلكاطرةقياالاخلبعضاميالهالسالم ابي االتاهىااولهابيعاميالهاتسيئ املصلح اوعليهاأناةرهتنابلثنارهنيااولفييااإناملاةكنالملشرتياموسرلااولويلاإرلضاميالاحمجورالضرورةااولقياضاذلكامطلقياا

صب اهبيااوالالعبشرطاكونالملقرتضامليئيااأمينيااوالاوالة الماعلىاللصحاومناأدىل

Page 120: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~10~

أياكخوفاظياملاأواخرلبهاأواعيارةابقي اأمالكهاأوالنفقاهاوليسالهاا)وله:اإالاحلياج (غريهاوملاجيدامقرضيااأوارأىالملصلح افاعدماللقرضاأوالكوتهابغريابلدهاوحيايا الكثرةابضاغلاهاوةظهراضبطاهذهاللكثرةاأبناتساغرقاأجرةاللعقياراأوا مؤت املناةاوجهاالجييارهاو

وله:اأواغبط اظياهرة)اأيا عالهاعرفياالهـاحتف ا.(و رةبياامنهيااحبيثاالاةبقىامنهيااإالامياالاوفاواأبناةرغبافيهاأبكثرامنامثنامثلهاوهواجيدامثلهاببعضاذلكاللثناأواخريلامنهابكلها

لقي اهليااإذاللغبط :ابيعابءايدةاعلىالاللبجريمياميااتصهاتنبيه:الملصلح اأعمامناللغبط عاولملص عافيهاللربح،اوبيعاميااةالح االاتسالءماذلكالصدهياابنحوو عاشرل اميااةاو او

.فيهالخلسرلنالوابقي

ا76ا-ا86لملوسوع اللفقهي الزجء اللسيابعاصحـ .2

ب ا مناميلكاللاصرفافالمليالادوناا-ا14حكمالإلمنيا ابلنسب املناميلكاللاصرفادوناللرفاوللوكيلاوللق ب اكيالويلاوللوصياوانظراللو يااةلوتهاياضياوللسلطيانا.هؤال اةاصرفونافيللر

فاولملوكلاوبي المليالاإبذناشرعياوهماأمنيا اعلىا مناأموللالليايامىاوللقصراوأموللاللوموللالتهاولذلكاجيوزاهلماإمنيا اهذهاللهذهاللموللاوتظرهمافيهيااةكونامبياافيهالحلظالربهبياا

ي اياضياوللسلطيانافييااةرجعاإىلاب.اةقولاللفقهيا اللوكيلاوللوصياوللويلاوللقأوفراحظيالمليالاةاصرفوناإبذناشرعياوللوصيادفعالمليالاإىلامناةعلافيهامضيارب اتيياب اعنالليايمافا فاوللغيائباولللقط اولليايمامضيارب .اولنياظراللو وللقياضياحيثاالاوصياإعطيا اميالاللو

اثرياولإلصالحمليالابلتنياهاإبجيياراأوازرعاأواغرياذلك.اوللياماللنظرافييااةرجعاإىلابي ال

Pertanyaan

d. Apakah hukumnya menginvestasikan dana setoran awal BPIH

pada proyek infrastruktur? Keuntungan investasi menjadi hak siapa?

Jika investasi rugi, siapa yang bertanggung jawab atas kerugian

investasi yang menggunakan dana BPIH?

Page 121: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~11~

Jawaban

Boleh, selama investasi tersebut dinilai lebih menguntungkan dan

aman. Sedangkan keuntungan investasi menjadi milik calon jamaah

haji. Jika terjadi kerugian, maka yang bertanggung

jawab adalah pemerintah.

Referensi

57/اصا2( اا-للانماولعداللحكيامافامصياحلا( .1

مبيااهواارفياتللاصفصل:افاتصرفاللوالةاوتولهبماةاصرفاللوالةاوتولهبمامبيااذكرانامنااللنفعاوللرشياد،اوالاةقاصر اللضرراوللفسياد،اوجلبيا حدهماأاللصلحاللوىلاعليهادر ل

فاا،اوالاةاخريونعلىاللصالحامعاللقدرةاعلىاللصلحاإالاأناةؤدياإىلامشق اشدةدةفاحسباختريهمافاحقوقاأتفسهمامثلاأناةبيعولادرمهياابدرهم،اأوامكيل ازبيباللاصرا

ياأحسن}،اوإناكياناهذلاف ليتاهي ابي اإال امبثلهياالقولاهللااتعياىل:ا{والاتـقربولاميالالليايمياللئ امنا اةاصرفافيه الملسلنيافييا حقوقالليايامىافأوىلاأناةثب افاحقوقاعيام

؛النالعانيا اللشرعابملصياحلاللعيام اأوفراوأكثرامنالعانيائهابملصياحلالخلياص ،اللموللاللعياموكلاتصرفاجرافسيادلاأوادفعاصالحياافهوامنهياعنهاكإضياع المليالابغريافيائدة،اوإضرلراللمءج الغرياعيائدة،اوللكلاعلىاللشبعامنهياعنه؛املياافيهامناإتالفاللمولل،اوإفسيادا

داةؤدياإىلاتفوا ع امثلاص الخلضراعليهاللسالمافاة اللرولحا،للمءج ،او ولواوتعييبالمليالاحفظياالصلهاولوجب اللوالة اذلكافاحقالملوىلاعليهاحفظيااازمياتنيااهذلازجياز

اللفسدالألكثر اةدرأ ابافوة الللافإناللشرعاحيصلاللصلحابافوة الملصياحل،اكياعليهااوىلفافيهاللوالةاعلىالملبرتكيابالملفياسد،اوميااالافسيادافيهاوالاصالحافالاةاصرا

إذلاأمكنالالتفكياكاعنه

(اوةاصرفا3/ا27فاحالملعنيابشرحارةاللعنيامبهياتاللدةنامعاإعيات اللطيالبني) .2للويلابملصلح اوةلءمهاحفظاميالهاولسانياؤهادراللنفق اوللءكياةاولملؤناإناأمكنهاولها

امناللاجيارةاةكفيهاغلاهاأوىلللسفرابهافاطرةقاآمناملقصداآمنابرلاالاحبرلاوشرل اعقيارا

Page 122: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~12~

والاةبيعاعقيارهاإالاحلياج اأواغبط اظياهرةاوأفىتابعضهماأبناللويلاللصلحاعلىابعضادةنالملويلاإذلاتعنياذلكاطرةقياالاخليصاذلكاللبعضاكيااأنالهابلاةلءمهادفعابعضافيياالميالهالسالم ابي االتاهىااولهابيعاميالهاتسيئ املصلح اوعليهاأناةرهتنابلثنارهنيااوا

حمجورالضرورةااولقياضاذلكامطلقياابشرطاااولويلاإرلضاميالإناملاةكنالملشرتياموسرلاا والاوالة الماعلىاللصحاومناأدىلاهبيااوالالعصب اكونالملقرتضامليئيااأمينيا

أياكخوفاظياملاأواخرلبهاأواعيارةابقي اأمالكهاأوالنفقاهاوليسالهاا)وله:اإالاحلياج (ىالملصلح افاعدماللقرضاأوالكوتهابغريابلدهاوحيايا الكثرةاغريهاوملاجيدامقرضيااأوارأ

بضاغلاهاوةظهراضبطاهذهاللكثرةاأبناتساغرقاأجرةاللعقياراأوا مؤت املناةاوجهاالجييارهاوعالهاعرفياالهـاحتف ا. رةبياامنهيااحبيثاالاةبقىامنهيااإالامياالاو

وله:اأواغبط اظياهرة( عضاجيدامثلهابباأياأبناةرغبافيهاأبكثرامنامثنامثلهاوهوا)وذاإاوفاللبجريمياميااتصهاتنبيه:الملصلح اأعمامناللغبط ذلكاللثناأواخريلامنهابكلها

عاولملصلح االاتسالءماذلكالصدهياابنحو رل اشاللغبط :ابيعابءايدةاعلىاللقي اهليااوعافيهالخلسرلنالوابقي عافيهاللربح،اوبيعاميااةاو .ميااةاو

(5/ا163لحلياوياللكبري( .3

الاضياناوااوأحباأناةاجراللوصياأبموللامناةلي»ايالاللشيافعيارمحهاهللااتعياىل:ا: مسأل دالجتراعرامبيالاةايماوأبضع اعيائش اأبموللابيناحمدابناأيبابكرافاللبحراوهمااعليه

شروطاجيوزالويلالليايماأناةاجرالهامبيالهاعلىالل. يالالملياوردي:اوهذلاكياايال.» أةاياماتليهمأنااإناللاجيارةاخطراوللربحاماوهمافهو-لىلاأنايال–. واولاعيام اللفقهيا لملعاربةافيهاوه

ا،أغلب،اوظهوراللربحامعالساقيام اللموراأظهراةقيال:اإناسالم المليالافاأحوللاللسالم ياملودعافاوأميااوهلماإتهاك. وإذلاكياناللمرافاهذةناغيالبيااجيازاللعلاعليهالعدمالليقنيافيه

وفيااعلىاإذته،الخاصياصهابحلفظافخطأا لنالملودعاانئباعناجيائءاللمرافكياناتصرفهامو .،اأالاترىاأنالهالإلتفياقاعليهاوشرل اللعقيارالهللاصرفاوللويلاانئباعيام

ا

Page 123: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~13~

(ا3/ا05لفاياوىاللفقهي اللكربى) .4

وسئلارضياهللااتعياىلاعنهاعياافاتك البناكنباالاجيوزاللويلاأناةوكلافياسقياافابيعاميالااداذكرولاأناوالملوىلاعليهااتعماهوامعادارعياة املصلح دافأجيابابقولهاحمجورهاهلاهوامعا

للوكيلاحيثاجيازالهاللاوكيلاإمنيااةوكلاأمينيااإالاأناةعنيالملوكلاغريهاوظياهراأناهذلالالساثنيا ا الاأييتاتظريهافامسألانيا

(ا33/ا611لملوسوع اللفقهي اللكوةاي ) .5

يالاملقرضاعدماصح اإرلضاللباوللوصياملوفرعالحلنفي اعلىالشرتلطاأهلي اللاربعافالا(2للصغريا( فاملياليهيا اأمياا3)،اوفرعالحلنيابل اعدماصح ارضاويلالليايماوانظراللو ،(

يالول:االاجيوزاإرلضاللويلاميالاموليهامناغرياضرورةاإذلا للشيافعي افقدافصلولافالملسأل اواا-يخالفيااللسبكا-ضرورةاملاةكنالحلياكم،اأمياالحلياكمافيجوزالهاعندهماإرلضهامناغريا

اوعدم الملقرتضاوأمياتاه ا(ابشرطاةسيار اميالالملوىلاعليه امنهيا اإناسلم )،ا4للشبه افامياله (ا5إنارأىاذلك.)اولإلشهياداعليه،اوأيخذارهنيا

ا76ا-ا86لملوسوع اللفقهي الزجء اللسيابعاصحـ .6

ب ا لمليالامناميلكاللاصرفافاا-ا14حكمالإلمنيا ابلنسب املناميلكاللاصرفادوناللرفاوللوكيلاوللقياضياوللسلطيانا.هؤال اةاصرفونا ب اكيالويلاوللوصياوانظراللو دوناللر

فاولملوكلاوبي المليالاإبذناشرعي هماواافييااةلوتهامناأموللالليايامىاوللقصراوأموللاللوماإمنيا الربهبيااولذلكاجيوزاهلاأمنيا اعلىاهذهاللموللاوتظرهمافيهيااةكونامبياافيهالحلظ

.اةقولاللفقهيا اللوكيلاوللوصياوللويلاوللقياضياوللسلطيانالالتهاأوفراحظياهذهاللمولفييااةرجعاإىلابي المليالاةاصرفوناإبذناشرعياوللوصيادفعالمليالاإىلامناةعلافيهافاوللغيائباولللقط ا مضيارب اتيياب اعنالليايماوللقياضياحيثاالاوصياإعطيا اميالاللو

فاتنياهاإبجي اوللياماللنظرافيولليايمامضيارب .اولنياظراللو يااياراأوازرعاأواغرياذلك. ةرجعاإىلابي المليالابلاثرياولإلصالح

Page 124: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~14~

(3/ا09)-أسىنالملطيالبافاشرحاروضاللطيالب .7

مياماصرفاميالاللفي افاغريامصرفهاوةعطيامساحقيهامناغريهاإذلارأىالملصلح االل) فرع(تفساميااحصلااإالامنافيهالتهاللويلاعليهاخبالفاللءكياةاالاجيوزالهاأناةعطيامساحقيهيا

فاةدهامنالملياشي اوللثرةاوغريهياايالهاللصيري.

لملشهوراتقسيمالليداإىلاسنيا:اةداا-(ا82/اا852لملوسوع اللفقهي اللكوةاي ) .8 أميات ا،اوةداضيان.ا

لملساأجراوااوةداللميات ا،احييازةاللشي اأوالمليالا،اتيياب االامتلكياا،اكيداللودةعا،اولملساعري،افا،اوللوصي.ا،اوللشرةكا ،اولملضيارباوانظراللو

وةداللضيانا،احييازةالمليالاللالكاأواملصلح الحليائءا،اكيدالملشرتياوللقيابضاعلىا وحكماةداللميات ا،اأناولضعا سوماللشرل ا،اولملرهتنا،اوللغياصباولمليالكا،اولملقرتض.ا

تهاإذلاأودعاكيالودةعافإلليداأميات ا،االاةضناميااهواحت اةدها،اإالابلاعدياأواللاقصريا،اا للودةع اعندامناالاةودعامثلهيااعندامثلهاةضنهيا.ا

ا461ولعداللحكيامافامصياحلاللانمالزجء اللثياىناصـ .9

لملثيالاللسيابعاوللعشرون:امناأتلفاشيئيااعدلابغرياحقالءمهاللضياناجربلاملياافياتامنايئيااإذلاأتلفيااشاياكملخليامس :اأنالإلمياماولحلا-لىلاأنايال-لحلقاوةساثىنامناذلكاصورا

لحلياكماالمليالادونامناللنفوساأواللموللافاتصرفهيااللصياحلافإتهاجيباعلىابي اتصرفيا امليا الهنيا اللشيافعي، اول اعلى اعوللهيا اودون اصياراكأنااولإلميام للسلني

للهيابهاوةاضرراعواالملسلنياهمالملالفوناولناذلكاةكثرافاحقهياافياضررلن

ا-(ا02/اا404رحالملنهيا )حتف التحمايا افاش .11

ي اللثرامثاةسيايها اولهاكيااأفىتابهالبناللصالحاإجيياراأرضابساياتهامبيااةفيامبنفعاهيااوايالا افالملسياياة افيه اوللبياياللساأجراوسيأيتاميا ابسهمامناألفالليايم علىاشجره

لملياوردياوالاةشرتياميااخييافافسيادهاوإناكيانامرحبياا.ا

Page 125: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

Munas

Alim Ulama & Konbes NU 2017

~15~

عبيارةاللنهياة اولملغيناميااةسرعافسيادهالاهـايالاعاشاظياهرهاوإناا(ولهاميااخييافافسيادهاا)يعهابلاذلكاباوةنبغياخالفهاحيثاغلباعلىاظنهاأمكنابيعهاعياجالابلاخشي افسياده

اللظياهرةاعلىالملصلحاحبسباللعيادةاوعليهافلواأخلفافالاضيانا؛النافعلهاصدرابنيا وهواكيافالاهـ.ا

Pertanyaan

e. Bolehkah hasil investasi setoran awal BPIH digunakan untuk

mensubsidi silang jamaah?

Jawaban

Diperbolehkan, karena subsidi silang termasuk kebijakan bernilai

mashlahat dalam pengelolaan dana haji.

Referensi

Idem

Page 126: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

1 PP. Salaf Sulaiman Trenggalek Jawa Timur

18-19 Oktober 2017 M/ 28-29 Muharram 1439 H. XXXI

HASIL KEPUTUSAN

BAHTSUL MASAIL FMPP SE-JAWA MADURA XXXI

Di Pondok Pesantren Salaf Sulaiman

Trenggalek Jawa Timur 18-19 Oktober 2017 M/ 28-29 Muharram 1439 H.

Komisi A

Jalsah Ula

MUSHOHIH PERUMUS MODERATOR

1. KH. Arsyad

2. KH.Athoillah S. Anwar

3. KH. Azizi Hasbulloh

4. K. Ma’sum

5. K. Anang Darunnaja

6. K. Zahro Wardi

7. K. Masruchan

8. Agus Syamsul M

1. Agus M. Aminulloh

2. Agus Misbahul Munir

3. Agus Hamim Nur

4. Ust. M. Dinul Qoyyim

5. Ust. Faedy Lukman

6. Ust. Fahmi Basya

7. Ust. Ma’rifatus Sholihin

8. Ust. Kholid Afandi

9. Ust. Muntaha AM

10. Ust. Muh. Anas

Ust. Thoha

NOTULEN

Agus Abdurrohman Al-Auf

M. Khotibul Umam

M. Maemun

1. INVESTASI DANA HAJI UNTUK INFRASTRUKTUR (PP. Daruttauhid Al-alawi Senori) Deskripsi Masalah

Banyaknya dana yang dibutuhkan untuk proyek infrastruktur membuat Pemerintah harus terus

memutar otak supaya bisa terus melanjutkan pembangunan infrastruktur. Dana-dana nganggur pun

diusahakan supaya bisa dipakai untuk pembangunan infrastruktur. Termasuk yang dijadikan objek

dari program tersebut adalah dana haji yang nilainya berkisar Rp 93 Triliun. Pemerintah akan

menempatkan dana tersebut di proyek-proyek aman dan memberikan keuntungan yang besar.

Dana haji yang selama ini dikelola Kementerian Agama berasal dari setoran awal calon jemaah haji

untuk biaya pendaftaran agar mendapat porsi keberangkatan. Selain itu, dana haji juga menampung

dana hasil efisiensi dari penyelenggaraan ibadah haji atau biasa disebut Dana Abadi Umat (DAU).

Pendaftaran sebagai calon haji harus disertai dana awal sebesar 25 juta yang disetorkan ke

rekening atas nama BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) yang bertindak sebagai wakil yang sah

dari calon jemaah haji pada kas haji melalui BPS BPIH (Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan

Haji). (Pasal 6 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 34, tahun 2014 Tentang Pengelolaan

Keuangan Haji)

Memutuskan

Page 127: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

2 PP. Salaf Sulaiman Trenggalek Jawa Timur

18-19 Oktober 2017 M/ 28-29 Muharram 1439 H. XXXI

Terjadinya antrian yang panjang menyebabkan dana awal yang mereka setorkan tidak langsung

dimanfaatkan sehingga terjadi penumpukan dana. Dana tersebut merupakan salah satu sumber dari

Dana Haji selain dana efisiensi penyelenggaran haji, dana abadi umat, serta nilai manfaat yang dikuasai

oleh negara dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji dan pelaksanaan program kegiatan untuk

kemaslahatan umat Islam.(Pasal 1 Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 34, tahun 2014

Tentang Pengelolaan Keuangan Haji)

Akumulasi Dana Haji, yang mencapai angka 95,2 triliun berdasarkan audit tahun 2016, adalah dana

yang potensial berkembang, sementara membiarkannya mengendap adalah tindakan mubazir. Oleh

karena itu, undang-undang mengamanatkan pengelolaan Dana Haji yang antara lain adalah investasi

dengan prinsip syariah dengan mempertimbangkan aspek keamanan, kehati-hatian, nilai manfaat, dan

likuiditas. (Pasal 48 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 34, tahun 2014 Tentang

Pengelolaan Keuangan Haji)

Pada momen pelantikan anggota Badan Pengelola Kuangan Haji (BPKH) Presiden Jokowi

melemparkan ide agar Dana Haji bisa diinvestasikan untuk pembangunan infrastruktur. Gagasan

tersebut hingga saat ini menjadi kontrovesi karena sekian orang menilai Dana Haji tidak bisa

diinvestasikan ke sektor infrastruktur dengan berbagai macam argumentasi mulai permasalahan nama

akad transaksi, bagaimana tepatnya pembagian imbal hasil, hingga investasi tersebut dinilai

bertentangan dengan undang-undang. (Kompas, 26/07/2017)

Pertanyaan:

a. Apakah status dana haji yang diterima oleh pihak BPKH? Jawaban:

a. Dana haji yang berupa setoran awal (dan cicilan jika ada) adalah milik Calon jamaah Haji (CJH)

yang dikuasakan kepada pemerintah (BPKH) untuk disimpan dan dikelola/dikembangkan hingga

3 bulan sebelum keberangkatan. Setelah itu terjadi akad ijaroh dengan konsekwensi CJH melunasi

kekurangan hingga sejumlah biaya yang ditetapkan.

Dana haji dari setoran awal dan pelunasannya dari CJH yang siap beragkat adalah kategori dana

efisiensi yang secara penuh menjadi milik pemerintah (Kemenag) dengan kewajiban pemenuhan

fasilitas dan pelayanan dalam ibadah haji sebagaimana dalam akad ijaroh.

Dana haji yang berupa dana abadi umat adalah milik pemerintah dengan tasarruf sebagaimana

disepakati bersama wakil rakyat yang tertuang dalam undang-undang atau regulasi turunanya.

Referensi

1. Bughyah al-mustarsyidin hal. 148-149

2. Nihayah al Muhtaj, Juz 5 hal. 16

3. Ahkam As-shulthoniyyah hal. 112

4. Al-Muhaddzab, Juz 1 hal. 350 cet. Toha

Putra. Dll.

5. Dan lain-lain

انهذاح 141-141تغح انستششذ نهسذ تاعهى انسضشي طسـ: .1

٠ ٤ ريه درا٪٣ أ٤ا٧ث ي٬ن٫٢ا إىل حم٠ آعؽ ، وأذن هل يف اتلرصف ي٫ا ةأعؼ ةياث ، و٤ا ٫ؽ ي٫ا ائػة / أىت حم٥ػ نا١ص الؽيؿ ي٦٥ أـر٠ إحل٩ اكألسؽة ، ٠ وأذن ؼل س٦٤ ربص يك٬ن لأل٤ني يف ٤اة٢ث مح٩٢ ادلرا٪٣ وإائ٫ا املـؽ ٬رة م٢اك ل٥٢ـؽ از ، ةأ٩٧ إن اك٧ج ادلرا٪٣ املؼ

٠ إحل٩ ٬ل ىا٨٤ا وض٩٥ ضك٣ ا١ؽض ضىت حه٠ إىل املـؽ ، وإن ل٣ حك٦ م٩٢ ول٣ يأذن ٤ال٫ا يف اتلرصف ل٣ جيؾه ذل ، ة٠ ولن الـؽ٠ ؽي يف الي٥ان ل٬ ح٢ج. يي٫٨٥ا احلام٠ ى٥ان هب واملـؽ

16ص 5هاح انستاج اندضء .2

ح٬يو كغم ١ريه ٤ا ي٩٢ ٩٨ ضال ضياح٩ مما يت٠ اجلياةثوانالضا/ واحلملؽااعة خاب ال٬ل١ث ل ةخص ال٬او ولرس٪ا ١ث/ اتل٬يو وا أي رشاع ال دور

Page 128: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

3 PP. Salaf Sulaiman Trenggalek Jawa Timur

18-19 Oktober 2017 M/ 28-29 Muharram 1439 H. XXXI

(112األزكاو انسهطاح وانىالاخ انذح )ص: .3

ث احلز، أ٤ا تفحري و٪ؼه ال٬اليث ىلع احلز رضبان/ أضػ٪٥ا أن حك٬ن ىلع تفحري احلشيز واثلاين ىلع إا٤ ابلاب ا١ارش يف ال٬اليث ىلع احلز/ . والرشوط املخربة يف امل٬ىل/ أن يك٬ن ٤ااع ذا رأي وكشاث و٪يتث و٪ػايث. واذلي ٢ي٩ يف ض٬ق احلشيز ٬٫ واليث ـياـث وزاع٤ث وحػةري

حؽححت٣٫ يف املفري ٪ؼه ال٬اليث رشة أكياء/ أضػ٪ا دم اجلاس يف مفري٪٣ و٧ؾوهل٣ ضىت ال يخؽ٬ا يغاف ٢ي٣٫ اتل٬ى واتلؽيؽ، واثلاين ٬ن ي٩ وال يي٬٢ن ٩٨. وا١زنول ةإاء لك ائث ٣٫٨٤ ٤ادا ضىت يؽف لك ؽي ٣٫٨٤ ٤اده إذا ـار ويأ١ ماك٩٧ إذا ٧ؾل، ال يت٨از

٣٢ أ٩٧ ال/ " اليي أ٤ري واثلا١د يؽ ة٣٫ يف الفري ضىت ال يشؾ ٩٨ ىي٣٫ وال يي٠ ٩٨ ٣٫٨٤، وروي ٦ اجليب نل اهلل ٢ي٩ ـوؽ٪ا. الؽث ". يؽيػ أن ٦٤ ىج دواة٩ اكن ىلع ا٬١م أن يفريوا ـريه. والؽاة أن يف٢ ة٣٫ أوىص ا١ؽق وأعهت٫ا، ويخش٨ب أسػة٫ا وأو

٣٫ إذا رض٬٢ا ضىت ال يخغ٣٫ ٣٫ إذا ٧ؾال أو حي٬ داؽ وال ي٥ واخلامؿ أن يؽحاد هل٣ املياه إذا ا٧ج واملؽايع إذ ٢ج. والفادس أن حيـؽي٣٫ ٤خ٢هم. والفاة أن ي٨٥ ٣٫٨ ٦٤ يهػ٪٣ ٦ املفري ويػ ٣٫٨ ٦٤ حيرص٪٣ ٦ احلز ةخال إن ػر ٢ي٩ أو يتؼل ٤ال إن أساب

ال ىلع اتل٥ني ٦٤ احلشيز إحل٩ وال يف٩ أن جيرب أضػا ىلع ةؼل اخلارة إن ا٤خ٨ ٫٨٤ا ضىت يك٬ن ةاذال هلا ٬ا ودليتا إحل٫ا ٬اع، إن ةؼل املني وال يخؽض ل٢ط٣ ةح٣٫٨ إستارا إال أن ي٬ض احلك٣ إحل٩ يخرب ةني املخ٨از ي٩ احلز ال جيب. واثلا٦٤ أن يه٢ص ةني املتلاسؽي٦ ويخـ٬

٧ؼ ض٩٥ أن يك٬ن ٦٤ أ٪٩٢ يش٬ز هل ضيجئؼ احلك٣ ةح٣٫٨ إن دع٬٢ا ةرل ي٩ ضاك٣ ساز هل وحلاك٣ ابلرل أ حيك٣ ةح٣٫٨ أي٥٫ا ضك٣وإن اك٧ج -إىل أن ال –ول٬ اكن اتل٨ازع ةني احلشيز وأ٪٠ ابلرل ل٣ حيك٣ ةح٣٫٨ إال ضاك٣ ابلرل. واتلاـ أن ي٬م زائ٣٫ ويؤدب عائ٣٫٨

ت أن يك٬ن اعملا ال٬اليث ىلع إا٤ث احلز ٬٫ ي٩ ة٥زن١ث اإل٤ام يف إا٤ث اله٬٢ات، ٦٥ رشوط ال٬اليث ٢ي٩ ٤ الرشوط املخربة يف أئ٥ث اله٬٢اث ة٨٥اـ احلز وأضاك٩٤، اعرا ة٬٥ايخ٩ وأيا٩٤. وحك٬ن ٤ػة واليخ٩ ٤ػرة بفتث أيام أوهلا ٦٤ نالة ا٫١ؽ يف احل٬م الفاة ٦٤ ذي احلش

٬الة وإذا اكن ٢٤ وآعؽ٪ا ي٬م احلالق و٪٬ اجلؽ اثلاين يف احل٬م اثلا١د رش ٦٤ ذي احلشث، و٪٬ ي٥ا ت٫٢ا وبػ٪ا أضػ الؽاعيا و١حؿ ٦٤ ال ال٬اليث ىلع إا٤ث احلز ٩٢ إا٤خ٩ يف لك اعم ٤ا ل٣ يرصف ٩٨، وإن ػت هل عانث ىلع اعم واضػ ل٣ يخػ إىل ريه إال ٦ واليث.

طه فىتشا 353انهزب اندضء األول ص: .4ا١ؽف ألن حرص٩ ةاإلذن ال ي٢٥ إال ٤ا يخيي٩ ( وال ي٢٥ ال٬لي٠ ٦٤ اتلرصف إال ٤ا يخيي٩ إذن امل٬ل ٦٤ س٫ث اجل أو ٦٤ س٫ث ه٠(

٣٢ -إن ح٨اول اإلذن حرصني ويف أضػ٪٥ا إرضار ةامل٬ل ل٣ جيؾ ٤ا ي٩ إرضار ٬١هل اإلذن واإلذن يؽف ةاجل وبا١ؽف ال -نل اهلل ٢ي٩ ـو٬ل اهلل رضر وال إرضار إن ح٨اول حرصني ويف أضػ٪٥ا ٧ؽ ل٬٥٢ل لؾ٩٤ ٤ا ي٩ اجلؽ ل٬٥٢ل ٣٢ -ملا روى ذ٬بان م٬ىل ـر -نل اهلل ٢ي٩ ـو

٬ل اهلل ٣٢ -ال ال ـر ٬هل ولخاة٩ وألئ٥ث املف٥٢ني ول٥٢ف٥٢ني اجلهيطثرأس ادلي٦ -نل اهلل ٢ي٩ ـو ٬ل اهلل مل٦ ال هلل ولـؽ ٨٢ا يا ـر اع٤ث و١حؿ ٦٤ اجلهص أن يرتك ٤ا ي٩ احل واجلؽ ل٬٥٢ل ا٪

(313)ص: تغح انستششذ .5ري٪ا ، أو د١ج ٢ي٩ ؽي٨ث ٬يث ٦٤ الكم وجيب ىلع ال٬لي٠ م٬اث ٤ا ني هل امل٬ل ٦٤ ز٤ان وماكن وسجؿ ذ٦٥ ، وػره اكألس٠ واحل٬٢ل و

ا١ؽائ٦ ىلع ، ٣٧ ل٬ ني امل٬ل ـ٬ا أو ػرا أو ملرتيا ، ود١ج امل٬ل أو ؽف أ٪٠ ٧اضيخ٩ ، إن ل٣ يك٦ يشء ٦٤ ذل لؾ٩٤ ا٠٥١ ةاألض٬ط .ذل ١ري ؽض أو ل٣ حػل ول٧ج امله٢طث يف عال٩ ، ساز ل٬٢لي٠ خما١خ٩ وال ي٢ؾ٩٤ ٠ ٤ا ول ي٩

11طـ: 2زاشح انششقاو ج .6

٥ا يف الفالم يهص ي٫ا اتلاسي٠ اكلؾ٤ج ذ٤خ احل٠٥ اىل مث اول ك٫ؽ ؼا الن ادلي٦ يت٠ اتلاسي٠وعؽج ةاسارة ا١ني اسارة اذل٤ث ٬رة يف ٬هل و ان يخه٠ الرشوع يف اـتياء امل٨ث ةا١ػ يف اسارة ا١ني )٬هل يهص ي٫ا اتلاسي٠ ))وعؽج ةاسارة ا١ني ويلرتط )اي املؼ

٥ا مؽ تو االسؽة يق املش٢ؿ وال حهص احل٬ا١ث ة٫ا وال ٢ي٫ا ؽاس ٤ال الف٣٢ ان ةف ةي٫ا ل٣ يهص )361/ 4وأدنته )انفقه اإلسالي .7

الل ٤ا يفل ا٧٬٧ا رتاف بلو اجل٫ات ا١ا٤ث ويؽ ا٩١ اإـل ختاريث، أو امل٬٨يث أو اللغهيث املشؽدة ٦ ؽي اال / اللغهيث االفات واجل٥يات والرشلت واملفاسػ ة٬س٬د كغهيث تلت٩ كغهيث األؽاد ا١تييني يف أ٪٢يث اتل٢٥ وذت٬ت احل٬ق، واال١زت ام اكملـؤ

ةال٬استات، وارتاض وس٬د ذ٤ث مفخ٢ث ل٢ش٫ث ا١ا٤ث ة اجلؽ ٦ ذم٣ األؽاد اتلاةني هلا، أو امل٧٬ني هلا

(334/ 2) انستاج يغ .1

و٪٬ األسؽة ةو ا٠٥١ ألن ة٩ ح٥ؽ٪ا ٤رال ةػي٨ار أو ٥ارة ٦٤ إحل٩ حتخاج ة٥ا أسؽحك٫ا( ةا٥١ارة) ٤رال ادلار اـتئشار( حهص ال ) احتاد ىلع خيؽس٬ه ول٣ الؽث اة٦ ال نص ا٥١ارة يف رص٫ا يف هل وأذن رشط ةال ٤٬٢٤ث ةػرا٪٣ ادلار أسؽه إن دل١٬٫ث األسؽة خهري دل٬٫ل

٩ واملتو ا١اةو ى٨٥ا ل٬٬

Page 129: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

4 PP. Salaf Sulaiman Trenggalek Jawa Timur

18-19 Oktober 2017 M/ 28-29 Muharram 1439 H. XXXI

(6/ 23) -هاح انستاج .1ا١ؾايل يف اإلضياء س٬از أعؼه ٤ا اكن ياه ؛ ألن املال ١حؿ ملرتل ةني ول٬ ٨٤ الف٢ان املفخطني ض٣٫٬ ٦٤ ةيج املال ، ا١ياس ٥ا اهل

الم ٥ ال املف٥٢ني ، و٦٤ ذ٣ ٦٤ ٤ات وهل ي٩ ض ال يفخط٩ وارذ٩ وعا٩١ يف ذل اة٦ تػ الفالم ٨٥ ا١ؽ يف األم٬ال ا١ا٤ث أل٪٠ اإـل املشا٧ني واأليخام

ا٪ؽه أن حم٠ س٬از األعؼ ي٥ا ل٣ يؽز ٩٨٤ ألضػ ٦٤ مفخطي٩ أ٤ا ذل ي٩٢٥ ٦٤ اكن ياه ( ) ٬هل / ا١ياس إ١ظ ( ٤خ٥ػ ) ٬هل / ٤ا ٩٨٤ ، ولخب أييا ض٩ اهلل ٬هل / ٤ا اكن ياه / أي ٦٤ أم٬ال ةيج املال ، و٫٨٤ا ا١رتلت ا١يت حئ٬ل بليج املال أؽز هل ال جي٬ز ١ريه أعؼ يشء

أعؼ ٩٨٤ ػر ٤ا اكن ياه ٦٤ ةيج املال ، و٪٬ خيخ٢ ةاعخالف رثة املطخاسني و٢خ٣٫ يشب ٢ي٩ ، ٦٥ ؽ بيشء ٫٨٤ا ساز هل أن يس٩ ٤ا اكن االضخياط ، ال يأعؼ إال ٤ا اكن يفخط٩ ل٬ رص٩ أ٤ني ةيج املال ىلع ال٬س٩ اجلائؾ ، وجي٬ز هل أييا أن يأعؼ ٩٨٤ ١ريه مم٦ ؽف اضخيا

ياه انسشي 51:طـ انثا ءأندض انتسشش عه انششقاو .13

ةيان )ابلي٬ع ابلا٢ث ل( ررية )تي ٤ا ل٣ يتو( أي ل٣ يتي٩ ابلائ )إال يف ٤رياث وم٬ىص ة٩ ورزق ـ٢ان( ةأن ني ملفخط يف ةيج املال ػر ضهخ٩ أو أ٠.

ائ٩ مؽزو٩ أى الؽاء ةخص( ـ٢ان ورزق ٬هل) و٪٬ اث رزق أؽز ةأن ريه ٤ ول٬ هل وأؽزت أى ضهخ٩ ػر ملفخط ني ةأن و٬هل و يتي٩ ول٣ ةي٩ رؤيخ٩ ةػ ٩٢ أ٠ او ٧هيت٩ ػر اتل٢٥ي وس٩ ىلع حن٬ه أو اجل٨ػى أؽز إذا هل أؽز ٤ا رؤيخ٩ ٦٤ ةػ وال ٩٨٤ ضهخ٩ تاع ٣٫٨٤ؽح٩ يأعؼ اللغم أن رريا آآلن ي ٥ا اإلؽاز ت٠ أ٤ا اإلؽاز ة٥شؽد م٩٢ ذ٣ و٦٤ ة٩ را يهص ال آلعؽ ٤اي٫ا ويبي ٬٢٤م ةػر حؼؽة ىف ٤ا اغيث ألن ١الن أيج ي٬ل أن اإلؽاز ة٠ إؽازا ذل و١حؿ ؼا ١الن يػ أن املال ةيج ملخ٬ىل ٧ائت٩ أو الف٢ان ٦٤ االذن اتلؼ يؽه ول٣ هل أؽز إذا ولؼا إؽازا يػ ال هل يػ٫ا ورث ي٭ ٤رال أ٧هاف رشة ي٬م لك هل س٢ج ٬هل وأ٤ا أ٧هاف رشة املني ا١ػر ٪ؼا

ا٪Pertanyaan:

b. Bolehkah dana haji diinvestasikan oleh pemerintah untuk infrastruktur dan lain-lain ? Jawaban:

b. Boleh memandang keberadaan maslahat ketika diinvestasikan, sebab jika dana tersebut dibiarkan

akan berakibat inflasi dana haji serta lebih meminimalisir potensi korupsi. Hal ini dengan syarat :

Pengelolanya harus orang yang adil, amanah dan mengetahui cara pengelolaan yang tepat

dan syar’i.

Diinvestasikan pada proyek yang aman dan memberi keuntungan yang jelas.

Referensi

1. Qowa’id al Ahkam, Juz 2 hal. 75

2. Al Bayan, Juz 7 hal. 163

3. Al Mausu’ah al Fiqhiyyah, Juz 7 hal. 67-68

4. Al Fatawi al Kubro, Juz 3 hal. 42.

5. Dan lain-lain

(75/ ص 2)ج -قىاعذ األزكاو ف يظانر األاو .1ؽ٧ا ٦٤ اتلرصات ة٥ا ٪٬ األن٢ص ل٬٥٢ىل ٢ي٩ درءا ل٢رضر وا١فاد، وس٢تا ل٨٢ ه٠/ يف حرصف ال٬الة و٬٧اة٣٫ يخرصف ال٬الة و٬٧اة٣٫ ة٥ا ذ

، وال يخغريون يف اتلرصف ضفب ختري٪٣ يف والؽكاد، وال يخرص أضػ٪٣ ىلع الهالح ٤ ا١ػرة ىلع األن٢ص إال أن يؤدي إىل ملث كػيػةؽب٬ا ٤ال احلتي٣ إالا ةا١ايت ل ض٬ق أ ضف٦،، وإن اكن ٪ؼا ٧ف٣٫ ٤ر٠ أن يبي٬ا در٪٥ا ةػر٪٣، أو مي٢ث زبيب ة٥ر٫٢ا ٬١ل اهلل حاىل/ }وال ت

أ

رشع ةاملها١ص ا١ا٤ث أوؽ يف ض٬ق احلخال أوىل أن يثتج يف ض٬ق اع٤ث املف٥٢ني ي٥ا يخرصف ي٩ األئ٥ث ٦٤ األم٬ال ا١ا٤ث؛ ألن اخ٨اء الئػة، وأكرث ٦٤ اخ٨ائ٩ ةاملها١ص اخلانث، ول حرصف سؽ فادا أو د نالضا ٬٫ ٨٤ل ٩٨ إىاث املال ةري ائػة، وإرضار األمؾسث ١ري اع

وج ٤ر٠ هث اخلرض ٢ي٩ ول٬ واألك٠ ىلع اللت ٨٤ل ٩٨؛ ملا ي٩ ٦٤ إحالف األم٬ال، وإفاد األمؾسث، وػ يؤدي إىل ح٬يج األرواح، ٠ الفالم يف ز٤ا٨٧ا ٪ؼا جلاز حييب املال ضا ألن٩٢ وألوستج ال٬اليث ذل يف ض امل٬ىل ٢ي٩ ضا لألكرث ةخ٬يج األ٠ إن الرشع حيه

Page 130: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

5 PP. Salaf Sulaiman Trenggalek Jawa Timur

18-19 Oktober 2017 M/ 28-29 Muharram 1439 H. XXXI

امل٬ىل ٢ي٩ إذا أ٤ك٦ األن٢ص ةخ٬يج املها١ص، ٥ا يػرأ األفػ ةارحكاب املاـػ، و٤ا ال فاد ي٩ وال نالح ال يخرصف ي٩ ال٬الة ىلع اال٧اكك ٩٨

163انثا اندضء انساتع طسـ .2٬١هل " اةخ٬ا يف ام٬ال احلخال ال حأك٫٢ا جي٬ز ل٬يل ا٠١ واملش٬٨ن اكالب واجلػ وال٬يص واحلاك٣ اال٤ني ٦٤ ت٩٢ ان يارض ىلع ٤ال الهري

ػا١ؽاض ي٢ب ة٩ ٥٧اءالؾلة " وروي ان ٥ؽ ريض اهلل ٩٨ ارض ىلع ٤ال احلتي٣ والن 61 - 67 طسـ انساتع اندضء انفقهح انىسىعح .3

وال٬لي٠ ال٬ و٧اؽ وال٬يص اكل٬يل الؽتث دون املال يف اتلرصف ي٢٥ ٦٤ - 44 الؽتث دون اتلرصف ي٢٥ مل٦ ةا١جفتث اإل٥٧اء ضك٣ ٪ؼه ىلع أ٨٤اء و٪٣ رشيع ةإذن املال وبيج وامل٬ل ال٬ ٬الوأم وا١رص احلخال أم٬ال ٦٤ ي٩٧٬٢ ي٥ا يخرص٬ن ٪ؤالء. والف٢ان وا١ايض وال٬يل وال٬يص ال٬لي٠ ا٫١اء ي٬ل. ضا أوؽ أل٩٧ األم٬ال ٪ؼه إ٥٧اء هل٣ جي٬ز وذلل ألرباة٫ا احل ي٩ ة٥ا يك٬ن ي٫ا و٧ؽ٪٣ األم٬ال

ضيد ول٢ايض احلتي٣ ٦ ٧ياةث مياربث ي٩ ي٠٥ ٦٤ إىل املال د ول٬٢يص رشيع ةإذن يخرص٬ن املال ةيج إىل يؽس ي٥ا والف٢ان وا١ايض إىل يؽس ي٥ا اجلؽ ولإل٤ام. ذل ري أو زرع أو ةإجيار ح٥٨يخ٩ ال٬ وجلاؽ. مياربث واحلتي٣ وال٢ث وا١ائب ال٬ ٤ال إاء ويص ال

واإلنالح ةاتلر٥ري املال ةيج

42انفتاوي انفقهح انكثشي اندضء انثانج ص .4

٦ كغم ٨ػه درا٪٣ حلتي٣ أو ١ائب أو ملفشػ وحن٬ه واحلتي٣ وحن٬ه ري حمخاج هلا يف ذل ال٬ج أراد ا١ي٣ وحن٬ه إؽاى٫ا أو ـئ٠و اتلرصف ي٫ا ةؽد ةػهلا ٠٫ يف٬غ هل ذل و٪٠ ال ةؼل أضػ ٦٤ ا٥٢١اء ول٬ ٦٤ ري أنطاب اللايع ريض اهلل حاىل ٩٨ ٤ أن ابلرل ١حؿ

و٪٠ جتػون هل ؽيا يف ذل أم ال أساب إؽاض ال٬يل ٤ال حمش٬ره ي٩ حهي٠ و٪٬ أ٩٧ جي٬ز لألب واجلػ وال٬يص اإلؽاض ٨ػ ة٫ا ضاك٣ ويف ري ذل ال جي٬ز ول٢ايض اإلؽاض ٢٤ا لرثة أكاهل )))أكاهل((( ٪ؼا ٤ا ٢ي٩ الليغان الرضورة جل٫ب أو ضؽي أو إرادة ـؽ

طه فىتشا 353ص: انهزب اندضء األول .5( وال ي٢٥ ال٬لي٠ ٦٤ اتلرصف إال ٤ا يخيي٩ إذن امل٬ل ٦٤ س٫ث اجل أو ٦٤ س٫ث ا١ؽف ألن حرص٩ ةاإلذن ال ي٢٥ إال ٤ا يخيي٩ ه٠(

٣٢ -أضػ٪٥ا إرضار ةامل٬ل ل٣ جيؾ ٤ا ي٩ إرضار ٬١هل ويفإن ح٨اول اإلذن حرصني اإلذن واإلذن يؽف ةاجل وبا١ؽف ال -نل اهلل ٢ي٩ ـو٬ل اهلل ٣٢ -رضر وال إرضار إن ح٨اول حرصني ويف أضػ٪٥ا ٧ؽ ل٬٥٢ل لؾ٩٤ ٤ا ي٩ اجلؽ ل٬٥٢ل ملا روى ذ٬بان م٬ىل ـر -نل اهلل ٢ي٩ ـو

٬ل اهلل ٣٢ -ال ال ـر ٬هل ولخاة٩ وألئ٥ث املف٥٢ني ول٥٢ف٥٢ني رأس ادلي٦ ا -نل اهلل ٢ي٩ ـو ٬ل اهلل مل٦ ال هلل ولـؽ جلهيطث ٨٢ا يا ـر اع٤ث و١حؿ ٦٤ اجلهص أن يرتك ٤ا ي٩ احل واجلؽ ل٬٥٢ل ا٪

(72/ 3) انطانث إعاحيع فتر انع تششذ قشج انع تهاخ انذ .6

ث والؾلة واملؤن إن أم٩٨ وهل الفؽ ة٩ يف ؽي آ٦٤ ملهػ آ٦٤ ةؽا ال حبؽا ويخرصف ال٬يل ةامله٢طث وي٢ؾ٩٤ ض ٤اهل واـت٥٨اؤه ػر اجلذا ورشاء ار يكي٩ ٢خ٩ أوىل ٦٤ اتلشارة وال يبي اره إال حلاسث أو تث ا٪ؽة وأىت ةي٣٫ ةأن ل٬٢يل اله٢ص ىلع ةو دي٦ امل٬يل إ

٢ي٩ أن يؽح٦٫ ابلو ٥ا أن هل ة٠ ي٢ؾ٩٤ د حني ذل ؽيا تلغ٢يم ذل ةو ٤اهل لفال٤ث ةايث ا٧خل وهل ةي ٤اهل نفحئث مله٢طث ووال واليث ول٬يل إؽاض ٤ال حمش٬ر لرضورة و١اض ذل ٢٤ا برشط ٬ن املرتض م٢يئا أ٤ي٨اةاثل٦٥ ر٪٨ا وايا إن ل٣ يك٦ امللرتي م٬رسا

ألم ىلع األنص و٦٤ أدىل ة٫ا وال ١هتث ا١ؽض ػم يف امله٢طث رأى أو ٤ؽىا جيػ ول٣ ريه هل و١حؿ جلخ٩ أو أمال٩ ةيث ٥ارة أو عؽاة٩ أو ال٣ غ٬ف أي( حلاسث إال/ ٬هل)

ال حبيد ٫٨٤ا ؽيتا أو ا١ار أسؽة تفخؽق ةأن الرثة ٪ؼه ىت وي٫ؽ ٢خ٩ وتو الجياره يخ٬س٩ مل٦ مؤ٧ث لرثة وحيخاج ةرله ةري ل٩٧٬ أوب ةأن أي( ا٪ؽة تث أو/ و٬هل. )حتث ا٪ ؽا هل و ٤اال إال ٫٨٤ا يتف أو اثل٦٥ ذل ةتو ٤ر٩٢ جيػ و٪٬ ٤ر٩٢ ذ٦٥ ٦٤ ةأكرث ي٩ يؽ ذل تفخ٢ؾم ال وامله٢طث و هلا ا١ي٥ث ىلع ةؾيادة ةي/ ا١تث إذ ا١تث ٦٤ أ٣ امله٢طث/ حجتي٩ ٧ه٩ ٤ا ابلشريل ويف ةك٩٢ ٩٨٤ عريا

.ةف ل٬ اخلرسان ي٩ يخ٬ ٤ا وبي الؽبص، ي٩ يخ٬ ٤ا رشاء ة٨ط٬ لهػ٫ا (116/ 33) انكىتح انفقهح انىسىعح .7

ويل ؽض نطث ػم احل٨اة٢ث وؽع ،(2) الهري ملال وال٬يص األب إؽاض نطث ػم املؽض يف اتلربع أ٪٢يث اكرتاط ىلع احل٨يث وؽع يك٦ ل٣ إذا رضورة ري ٦٤ م٬حل٩ ٤ال ال٬يل إؽاض جي٬ز ال/ وال٬ا املفأ١ث يف ه٬٢ا ػ اللايث أ٤ا ،(3) ملاحل٥٫ا ال٬ و٧اؽ احلتي٣

ػم وأ٤ا٧خ٩ املرتض يفار برشط - ل٢فتيك عالا - رضورة ري ٦٤ إؽاى٩ ٨ػ٪٣ هل يش٬ز احلاك٣ أ٤ا احلاك٣، ـ٣٢ إن ٤اهل يف اللت٫ث و (.5) ذل رأى إن ر٪٨ا ويأعؼ ٢ي٩، واإلك٫اد ،(4) ٢ي٩ امل٬ىل ٤ال ٫٨٤ا

434 ص 1 خضء انطانة أس وف .8

Page 131: PENGGUNAAN DANA HAJI UNTUK INVESTASI ......Penulis sependapat apabila dana haji dapat diinvestasikan, karena jika dibiarkan begitu saja akan tidak produktif dan berpotensi inflasi

6 PP. Salaf Sulaiman Trenggalek Jawa Timur

18-19 Oktober 2017 M/ 28-29 Muharram 1439 H. XXXI

ؽا ضؽا ػال ملكا مف٥٢ا أى لك٫ا( الل٫ادة ىف ػال الفايع ٬ن يلرتط ه٠( اختار, ا١ري ٤ال ىف وحرصف واليث ٬٧ع أل٩٧ ةهريا ـ٥يا ذؽا ا١ام٠ ٬ن ٠ ال) احل٩ يػ و٦٤ يأعؼ ٤ا حل٣٢( الؾلة ةأة٬اب ي٫ا) ابلاب أوائ٠ االن٠ ػ٩٤ وإن ٪٨ا مما ٣٢ ذ ( ٤ني) ػر( ١تو املـؽا١ث أل٫٧ا ذل ٦٤ يشء ي٩ يخرب ال الم ولؼا وا١ػا١ث اتللكي ي٩ يخرب ٣٧. واليث ال ـر ا١ام٠ أ٬ان و٤ر٩٢, املش٬٥ع ىف اعخاره ٥ا ااـل أكت٫ج ا٩١ اىل حخؽ الرشع س٫ث ٦٤ واليث أل٫٧ا( الؾلة ةأة٬اب ي٫ا ٬هل). ضاوي٩ ىف املاوردى ٢ي٩ ٧ت٩ ومفخ٩٬ وستاح٩ وضفاة٩ خاة٩ ٦٤

الم ولؼا ٬هل. )ا١ياء ح٬حلث جي٬ز أل٩٧ اكرتا٩ اله٬اب األذرىع ال أييا ولخب ٢ي٩ اليؽج ٨٤ؽ اكرتا٩ ػم الفتىك وال( ا١ظ ااـل ذل وحن٬ املني إىل ورص٩ ٤ني يشء أعؼ هل ني إذا ٤ا ىلع األضاكم ىف ٤ا ٢يط٠٥ وحت٬ه ٢ي٩ ٧م ٥ا املف٥٢ني أم٬ر ٦٤ يشء ىلع اكؽ اه. حمو اـخغػام أل٩٧

36/ 1إزاء عهىو انذ .1ات وع٢ ادل٧يا زادا ل٥٢اد حلت٨اول ٫٨٤ا ٤ا يه٢ص ل٢زتود ٬٢ ح٨اول٬٪ا ةا١ػل ال٧ج اخله٤٬ات وح٠ ا٫١اء ول٣٫٨ ح٨اول٬٪ا ةالل٬٫

٣٫ ة٩ خ٬دلت ٫٨٤ا ٣٫ واضخاج الف٢ان إىل ا٬٧ن يفـ٬ ؽي اخله٤٬ات ٥فج احلاسث إىل ـ٢ان يفـ٬ ا١ي٩ ٪٬ ا١ال٣ ةا٬٧ن الفياـث و٬ا حبك٣ الل٬٫ات اكن ا١ي٩ ٣٢٤ الف٢ان ومؽكػه إىل ؽق ـياـث اخل٢ وىت٣٫ حلجخ٣ ةاـخا٤خ٣٫ أم٬ر٪٣ ةني اخل٢ إذا ح٨از اتلـ٬

ث اآلعؽة وال يخ٣ ادلي٦ إال ةادل٧يا يف ادل٧يا و٥١ؽي إ٩٧ ٤خ٢ أييا ةادلي٦ ١ك٦ ال ة٨ف٩ ة٠ ة٬اـث ادل٧يا إن ادل٧يا مؾر