penggunaan alat peraga kusen aluminium pada …lib.unnes.ac.id/42462/1/angga maulana santosa.pdf ·...

54
1 PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT GAMBAR DESAIN AKSESORIS RUANG INTERIOR DI SMK NEGERI 2 SALATIGA Skripsi Diajukan sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Oleh Angga Maulana Santosa NIM.5101416011 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020

Upload: others

Post on 07-Sep-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

1

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN

ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

GAMBAR DESAIN AKSESORIS RUANG INTERIOR

DI SMK NEGERI 2 SALATIGA

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Angga Maulana Santosa

NIM.5101416011

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

Page 2: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

i

Page 3: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

ii

Page 4: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

iii

Page 5: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

• Barang siapa bertakwa kepada Allah maka dia akan menjadikan jalan keluar

baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka. (QS Ath-

Thalaq : 2-3)

• Tidak ada kata menyerah untuk mencapai sesuatu.

PERSEMBAHAN

• Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya

• Untuk kedua orang tua yang tercinta, Bapak Bejo Santoso dan Ibu Junarsih

yang selalu memotivasi, mendoakan dan mendukung segala usaha anaknya

lakukan.

• Untuk kakak saya (Henry Hermawan Santoso) yang memberi inspirasi

dalam menuntaskan pendidikan saya dan adik saya (Adinda Anisa Riskyani

Santoso) yang membantu dan memberi semangat.

• Untuk guru SMK Negeri 2 Salatiga yang telah membantu dalam kelancaran

penelitian.

• Untuk teman-teman seperjuangan Pendidikan Teknik Bangunan Angkatan

2016

Page 6: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

v

ABSTRAK

Angga Maulana Santosa. 2020. Penggunaan Alat Peraga Kusen Aluminium Pada

Pembelajaran Membuat Desain Aksesoris Ruang Interior di SMK Negeri 2

Salatiga. Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

Penggunaan media pembelajaran di dunia pendidikan saat ini bukanlah hal

yang baru, beberapa pengajar melakukan improvisasi terhadap media. Namun tidak

sedikit dari pengajar hanya mengandalkan media seadanya, sehingga siswa merasa

bosan dalam mengikuti pembelajaran. Dampaknya hasil belajar siswa tidak dapat

berkembang, bahkan siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran tersebut, maka

dibutuhkan media pembelajaran dimana siswa dituntut untuk aktif dalam

pembelajaran tersebut.

Tujuan penelitian ini berfungsi untuk membandingkan hasil belajar siswa.

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan

pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan untuk menentukan sample adalah

nonequivalent control group design, dimana melibatkan kelas kontrol dan kelas

eksperimen serta melakuan pre-test dan post -test sebagai Langkah pengambilan

datanya.

Uji normalitas hasil tes menggunakan chi-kuadrat. Pada kelompok

eksperimen 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 4,79, 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan 5% dan dk = 5 adalah 11,1.

Pada kelas kontrol 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 8,79, 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf sig. 5% dan dk = 5 adalah 11,1.

Maka dapat diakatakn kedua kelas berdisribusi normal. Uji homogenitas hasil tes

diperoleh Fhitung = 1,352, Ftabel = 0,550 pada taraf sig. 5% dan dk pembilang = 33

dan dk penyebut = 31. Maka Fhitung > Ftabel sehingga didapat kesimpulan bahwa

kedua kelas tidak homogen. Dengan menggunakan uji-t diperoleh thitung = -2,899 >

ttabel = 1,998. Maka 𝐻1 yang menyatakan Terdapat perbandingan hasil belajar antara

kelas yang menggunakan media pembelajaran berupa media peraga kusen

aluminium dan kelas yang menggunakan pembelajaran konfesional diterima.

Kata Kunci : Media Pembelajaran, Alat Peraga

Page 7: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta`ala

atas limpahan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga penyusun dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN

ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT GAMBAR DESAIN

AKSESORIS RUANG INTERIOR DI SMK NEGERI 2 SALATIGA”. Skripsi ini

disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I Universitas Negeri Semarang

untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

dalam penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa ada bantuan dan

keterlibatan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terima

kasih dan rasa hormat kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T., Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

3. Aris Widodo, S.Pd.,M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang, sekaligus sebagai Dosen Penguji yang telah

memberi saran dan bimbingan.

4. Drs. Harijadi Gunawan BW, M.Pd. Dosen Penguji yang telah memberikan

saran dan bimbingan.

5. Dra. Sri Handayani, M.Pd., Dosen Pembimbing yang telah meberikan

banyak saran, bimbingan dan dukungan selama pembuatan skripsi.

6. Purwadi, S.Pd, Selaku guru mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan

Perencanaan Interior Gedung 2 di SMK Negeri 2 Salatiga.

7. Siswa SMKN 2 Salatiga Kelas XII Jurusan Desain Pemodelan Informasi

Bangunan yang telah meluangkan waktunya untuk penelitian.

8. Teman-teman PTB 2016 dan pihak-pihak yang terlibat untuk membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat membantu bagi pembaca yang mencari

inspirasi dalam mengerjakan tugas yang sama serta penulis berharap mendapat

Page 8: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

vii

kritik dan saran dari pembaca guna kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Kiranya

Allah Subhanahu Wa Ta`ala, yang akan membalas kebaikan semua pihak.

Terima Kasih

Semarang, Juli 2020

Penulis

Page 9: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... i

PENGESAHAN.................................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

PRAKATA ........................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I .................................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 5

1.3. Pembatasan Masalah ................................................................................ 5

1.4. Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.5. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

1.6. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB II ................................................................................................................ 9

2.1. Media Pembelajaran ................................................................................. 9

2.2. Alat Peraga ............................................................................................. 14

2.3. Belajar danPembelajaran ........................................................................ 15

2.4. Hasil Belajar ........................................................................................... 19

2.5. Project Based Learning (PjBL) ............................................................... 21

2.6. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 31

2.7. Kerangka Berpikir .................................................................................. 34

2.8. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 36

BAB III ............................................................................................................. 37

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.............................................................. 37

3.2. Populasi dan Sampel ............................................................................... 37

3.3. Variable Penelitian ................................................................................. 40

3.4. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 41

Page 10: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

ix

3.4.1. Jenis Data ............................................................................................ 42

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 42

3.5. Teknik Analisa Data ............................................................................... 45

3.5.1. Pengujian Instrumen ............................................................................ 45

3.5.2. Analisa Data Hasil ............................................................................... 48

BAB IV ............................................................................................................. 54

4.1 Deskripsi Data ......................................................................................... 54

4.2 Analisis Data ........................................................................................... 55

Uji Instrumen ................................................................................................ 56

4.2.1.1. Uji Validitas ..................................................................................... 56

4.2.1.2. Realibilitas ........................................................................................ 57

Analisa Data Hasil Tes .................................................................................. 58

4.2.2.1. Uji Normalitas .................................................................................. 59

4.2.2.2. Uji kesamaan Dua Varians ................................................................ 59

4.2.2.3. Uji Hipotesis ..................................................................................... 60

4.3 Pembahasan ............................................................................................. 62

4.3.1 Analisa Hasil Tes Keterampilan Menggambar Siswa dengan

Menggunakan Media Alat Peraga Kusen Aluminium.............................. 62

4.3.2 Kreatifitas ............................................................................................. 64

4.3.3 Estetika ................................................................................................. 65

4.3.4 Ketepatan ............................................................................................. 65

4.3.5 Komunikasi .......................................................................................... 66

BAB V ............................................................................................................... 68

5.1 Simpulan ................................................................................................ 68

5.2 Saran……………………………………………………………………...69

Page 11: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran PjBL ......................................................... 41

Tabel 3.1 Desain Penelitian nonequivalent control group design .................. 50

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian pre-test dan post-test...................... 56

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Uji Reabilitas ..................................................... 60

Tabel 4.1 Perhitungan Nilai Uji Validitas ..................................................... 68

Tabel 4.2 Interpretasi Nilai Uji Validitas Instrumen ...................................... 69

Tabel 4.3 Interpretasi Nilai Uji Reabilitas ..................................................... 70

Tabel 4.4 Perhitungan Uji Normalitas ........................................................... 71

Tabel 4.5 Perhitungan uji kesamaan dua varians ........................................... 72

Page 12: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Berpikir Penelitian ........................................................... 35

Gambar 3.1 Paradigma Sederhana Variabel Penelitian ................................. 38

Gambar 3.2 Rumus Pengujian Validitas....................................................... 47

Gambar 3.3 Rumus Alpha Chronbach ......................................................... 48

Gambar 3.4 Rumus Polled Varians .............................................................. 53

Gambar 3.5 Rumus Separated Varians ........................................................ 53

Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Rata-rata Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen .............................................................................. 56

Gambar 4.2 Diagram Uji t Dua Arah ........................................................... 62

Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Rata-rata Dalam Setiap Aspek Penilaian 67

Page 13: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan

Interior Gedung ........................................................................ 73

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau Desain Pembelajaran

Kelas ........................................................................................ 76

Lampiran 3 Detail Skenario Pembelajaran pada Masing-masing Kelas ........ 83

Lampiran 4 Kisi-kisi Soal dan Ketentuan dalam Mengerjakan Tugas .......... 100

Lampiran 5 Konsep Penilaian pada Hasil Belajar Siswa .............................. 104

Lampiran 6 Daftar Nilai Pengujian Intrumen, Pre-test dan Post-test Siswa Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ................................................. 108

Lampiran 7 Perhitungan Analisa Data Pengujian Instrumen dan Hasil

Penelitian ................................................................................. 112

Lampiran 8 Surat Tugas Pembibing Skripsi ................................................. 125

Lampiran 9 Surat Tugas Seminar Proposal Skripsi ...................................... 127

Lampiran 10 Berita Acara Seminar Proposal Skripsi ................................... 129

Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian ................................................................ 131

Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian .......................................................... 133

Page 14: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan di era modern seperti ini bukanlah hal yang sukar untuk didapat,

karena pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Pendidikan memiliki

kegunaan sebagai penghantar manusia dalam memperoleh ilmu, selain itu pendidikan

juga memiliki fungsi untuk meningkatkan status sosial. Namun sejatinya pendidikan

memiliki fungsi yang lebih penting untuk bermanfaat bagi diri sendiri dan orang

disekitarnya.

Dengan adanya pendidikan maka manusia dapat mengembangkan potensi-

potensi yang ada sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam bermasyarakat. Hal ini

seperti yang dijelaskan oleh H.Fuad Ihsan (2005: 1) bahwa usaha manusia untuk

menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani

maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan.

Namun dalam proses pendidikan seorang manusia sebagai pembelajar tidak bisa

berjalan dengan sendirinya akan tetapi seorang pembelajar membutuhkan seorang

pengajar untuk menuntun dalam pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat

nantinya.

Dalam proses mengajar seorang pengajar di tuntut untuk dapat berinteraksi

sekaligus menyampaikan materi dengan baik, maka dalam proses mengajar seorang

pengajar membutuhkan perantara berupa media pembelajaran sebagai sarana

Page 15: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

2

komunikasi dan sarana penyampaian materi. Dengan adanya media pembelajaran

sebagai perantara dalam proses pembelajaran diharapkan seorang pembelajar mampu

menangkap materi yang disampaikan dengan mudah. Media adalah suatu sarana yang

dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa.

Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

“Medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a

source) dengan menerima pesan (a receiver) (Heinich, dkk 2007: 3). Media dibagi

mejadi beberapa bagian contohnya ada media visual, media audio, dan media visul

audio. Bentuk media tersebut dipilih sesuai dengan kebuthan yang diperlukan,

sehingga dalam proeses pembelajaran seorang pengajar dapat dipermudah dengan

adanya media tersebut.

Pembelajaran adalah suatu interaksi dari seorang pengajar kepada pembelajar

yang berfungsi untuk memperoleh ilmu. Seperti yang diungkapkan oleh Syaiful Sagala

(61: 2009) dimana pembelajaran adalah proses membelajarkan siswa menggunakan

asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan

pendidikan. Dengan kata lain dalam proses pembelajaran akan terjadi proses

komunikasi dua arah, dimana proses mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai

pendidik dan proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Jadi media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menarik minat pembelajar ketika

belajar, dimana pembelajar memiliki rasa ingin tahu yang bertambah untuk memahami

pembelajaran. Oleh karena itu seorang pengajar dituntut untuk memiliki ide atau

Page 16: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

3

menciptakan sesuatu yang membuat pembelajaran tersbut berkesan. Namun akhir-

akhir ini beberapa kasus dalam pendidikan memperlihatkan bahwa cara yang

digunakan oleh pengajar cukup membosankan dan monoton, dimana pembelajaran

selalu berpusat pada guru sebagai sumber pembelajaran tanpa melibatkan keaktivan

siswa dalam proses pembelajaran tersebut.

Contohnya seorang pengajar yang hanya memanfaatkan media visual untuk

mempermudah memberikan contoh kepada pembelajar namun tidak diimbangi dengan

penjelasan yang memadai dengan apa yang ditampilkan. Bahkan beberapa pengajar

memberikan penjelasan secara tertulis melalui media visual tersebut. Sehingga siswa

tidak dapat menangkap materi karena merasa bosan dan tidak tertarik. Seharusnya

media pembelajaran membuat seorang siswa tertarik dan termotivasi untuk belajar,

seperti yang diungkapkan Hamalik (1986) pemakaian media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadapat siswa. Maka dibutuhkannya media

pembelajaran yang dapat membuat siswa dapat berinteraksi dengan tujuan

pembelajaran secara langsung dan pemanfaataan media dalam proses pembelajaran

harus diimbangi dengan interaksi dari pengajar supaya dalam proses pembelajaran

tersebut akan lebih efektif dan efesien.

Aplikasi Perangkat Lunak dan Perencanaan Interior Gedung 2 adalah mata

pelajaran wajib yang harus ditempuh bagi siswa kelas XII jurusan Desain Pemodelan

Page 17: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

4

Informasi Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga. Pada mata pelajaran ini seorang siswa

belajar tentang menggambar suatu bangunan menggunakan aplikasi perangkat lunak.

Seorang siswa dituntut untuk memahami tentang cara pengoperasian aplikasi tersebut

dengan efektif. Keefektifan pemanfaatan aplikasi tersebut dinilai dari hasil produk

gambar mahasiswa tersebut. Selain dituntut untuk dapat mengoperasikan aplikasi

tersebut, siswa juga dituntut untuk memahami gambar bangunan secara utuh. Dalam

konsep belajar Aplikasi Perangkat Lunak dan Perencanaan Interior Gedung 2,

pemahaman gambar adalah syarat utama sebelum memulai menggambar, ini

dikarenakan ketika seorang siswa nantinya bekerja dibidang jasa menggambar, maka

siswa tidak akan kebingungan untuk mengamati dan menerjemahkan gambar.

Setelah melakukan pengamatan dan wawancara dari guru pengampu Aplikasi

Perangkat Lunak dan Perencanaan Interior Gedung 2, maka ditemukan sebuah masalah

dimana seorang siswa tidak dapat memahami bagian bangunan secara utuh. Salah satu

contohnya adalah tidak dapat memahami bentuk dan ukuran kusen dengan baik, hal ini

disebabkan, karena kurangnya media yang membantu siswa untuk melihat bentuk

aslinya, sehingga siswa kurang tertarik untuk mencari tahu bentuk aslinya sebagai

contoh atau pedoman pada gambarnya. Dengan ini peneliti berinisiatif untuk

memperkenalkan suatu media pembelajaran dimana siswa dapat melakukan

pengamatan secara langsung untuk mencari tahu dalam proses pembelajaran tersebut.

Media yang diusung oleh peneliti adalah media berupa alat peraga. Media ini

merupakan media yang berwujud kusen aluminium 3 dimensi, dimana media ini dapat

Page 18: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

5

dilihat secara lebar, panjang dan tinggi, kemudian media ini dapat dioperasikan seperti

benda aslinya. Dengan adanya media ini peneliti berharap akan mempermudah proses

pembelajaran bagi siswa maupun guru.

Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud untuk

melakukan penelitian pengaruh media pembelajaran dengan judul “Penggunaan Alat

Peraga Kusen Aluminium pada Pembelajaran Membuat Gambar Desain

Aksesoris Interior Ruang di SMK Negeri 2 Salatiga”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru SMK Negeri 2 Salatiga

selaku pengampu mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perencanaan Interior

Gedung 2, maka di dapatkan masalah-masalah yang muncul seperti berikut :

a. Belum tersedianya media pembelajaran yang dapat membuat siswa dapat belajar

secara langsung dari wujud aslinya.

b. Media yang digunakan masih sebatas gambar kerja atau gambar contoh

c. Perlu adanya media pembelajaran dimana siswa dapat berinteraksi dan mencari

tahu secara langsung dengan objek kerja mereka.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang peneliti temukan selama

melakukan observasi, maka peneliti melakukan pembatasan masalah sehingga

penilitan tidak keluar dari pembahasan semestinya :

Page 19: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

6

a. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa menggunakan media pembelajaran

alat peraga berbentuk kusen aluminium.

b. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan Desain Pemodelan Informasi

Bangunan tahun ajaran 2019/2020.

c. Parameter

Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa setelah

menggunakan media pembelajaran diorama berbentuk kusen aluminium.

d. Materi Penelitian

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengenai pembuatan desain

interior dengan elemen-elemen material, model dan aksesoris.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan, maka rumusan masalah

penelitiannya adalah :

a. Seberapa besar hasil belajar siswa yang menggunakan media alat peraga kusen

aluminium ?

b. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media alat

peraga kusen aluminium dengan siswa yang melakukan pembelajaran konvesional

?

Page 20: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

7

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa setelah melakukan

pembelajaran menggunakan media alat peraga kusen aluminium.

b. Untuk dapat membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan kusen

aluminium dan siswa yang melakukan pembalajaran konvensional.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Manfaat Teoritis

Setelah penelitian ini dilaksanakan, diaharapkan hasil penelitian ini dapat

membantu wawasan bagi pembaca secara teoritis tentang pemanfaatan media alat

peraga.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Menambah pengalaman bagi penulis dalam mempertimbangkan pemilihan

media pembelajaran yang variatif pada pembelajaran tertentu.

b. Bagi Siswa

Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa dapat memperoleh

pembelajaran lebih tentang kusen aluminium serta menumbuhkan sifat ingin

Page 21: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

8

tahu bagi siswa jurusan Desain Pemodelan Informasi Bangunan SMK Negeri

2 Salatiga.

c. Bagi Pengajar

Membantu pengajar untuk mempertimbangkan penggunaan media

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai

oleh pengajar.

Page 22: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Media Pembelajaran

Media Pembelajaran adalah salah satu perangkat pembelajaran yang dibutuhkan

oleh seorang guru. Gerlach dan Ely (1971) menyatakan bahwa media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam

pengeritian ini dapat disimpulkan bahwa guru, buku teks, maupun lingkungan

merupakan contoh dari media pembelajaran. Dalam artian khususnya, media dapat

diartikan sebagai alat-alat bersifat memperagakan, menggambarkan atau mewujudkan

materi yang disampaikan guna membantu pembelajar menangkap, memproses dan

memahami informasi secara verbal maupun visual.

Menurut Briggs dalam Arif S. Sadiman (2012:6) menyatakan bahwa media adalah

segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.

Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa media adalah alat pembantu dalam proses

belajar mengajar dalam berbentuk fisik yang dapat memberi rangsangan belajar

terhadap siswa di dalam suatu bentuk metode pembelajaran. Sementara itu menurut

Gagne dalam Arif S. Sadiman (2012:6) menyatkan bahwa media adalah berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dari

pendapat kedua ini menyebutkan bahwa media bukanlah sekedar alat berbentuk fisik

yang dapat menyajikan pesan pembelajaran, namun media juga dapat diartikan segala

Page 23: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

10

sesuatu yang berada di sekitar lingkungan siswa yang dapat membantu merangsang

siswa untuk belajar juga disebut media. Media yang baik hendaknya dapat

dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca. Apa pun batasan yang diberikan, ada

persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian

rupa proses belajar terjadi (Arif S. Sadiman, 2012:7)

Jadi, media adalah sesuatu berbentuk perantara atau pesan untuk memberikan

pembelajaran terhadap pembelajar yang dikemas dalam suatu bentuk komunikasi

sehingga dapat merangsang ke ingin tahuan pembelajar terhadap materi yang diajarkan.

Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajaran, pengajar, dan bahan

ajar. Dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan

sarana untuk menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang

berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Hujair AH.

Sanaky, 2009: 3). Maka media merupakan salah satu bentuk-bentuk stimulus dapat

dipergunakan sebagai perantara dalam pembelajaran, di dalamnya terdapat bentuk

interaksi dari manusia terhadap manusia, tulisan, suara maupun gambar bergerak atau

tidak bergerak.

Makna media pembelajaran tidak sekedar dari alat peraga, alat bantu mengajar

ataupun media audio visual. Menurut Zainal Aqib (2013: 50) media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang

Page 24: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

11

terjadinya proses belajar pada si pembelajar (siswa). Dari pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu sarana pendidikan yang

digunakan dalam proses belajar mengajar berfungsi untuk melakukan rangsangan atau

penyampaian pesan belajar dari pengajar terhadap pembelajar sehingga dapat

meningkatkan keefektivan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran terbagi menjadi beberapa jenis. Adapun media yang sekiranya

mudah dijangkau, banyak tersedia, mudah dioperasikan baik masa ini maupun masa

yang akan datang. Bretz (dalam Widyastuti dan Nurhidayati, 2010: 17-18) media

dibagi menjadi beberapa, antara lain :

a. media audio, seperti: radio, tape recorder, dan pita audio.

b. media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri

c. media visual diam, seperti: foto, gambar, dan silde

d. media visual gerak, seperti: film bisu, video tanpa suara

e. media audio semi gerak, seperti: tulisan jauh bersuara

f. media audio visual diam, seperti: film, gambar bersuara, slide berangkai suara

g. media audio visual gerak, seperti: film, video, animasi.

Kemudian media pembelajaran memiliki tujuan sebagai alat bantu pembelajaran

menurut AH. Sanaky (2009: 4) yaitu:

a. mempermudah proses pembelajaran di kelas,

b. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,

Page 25: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

12

c. menjaga relevansi materi pelajaran dengan tujuan belajar, dan

d. membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

Adapun manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran menurut

Hujair AH. Sanaky (2009: 4) yaitu:

a. pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar,

b. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami

pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan

baik,

c. metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar

tidak kehabisan tenaga,

d. pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang

dilakukan seperti : mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Kemudian menurut Nana Sudjana (2009: 2) ada beberapa manfaat media

pengajaran dalam proses belajar adalah sebagai berikut :

a. pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi

belajar.

Page 26: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

13

b. bahan pengajaran lebih jelas maknanya sehingga mudah dipahami oleh para siswa

dan memungkinkan siswa lebih menguasai tujuan pengajaran

c. metode mengajar lebih bervariasi, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak

kehabisan tenaga, apabila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.

d. siswa lebih banyak melakukan belajar.

Pendapat para ahli tentang manfaat dan tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa,

tujuan dan manfat adanya pembelajaran adalah untuk membantu kinerja proses

pembelajaran secara efektif. Dimana pengajar dapat mempermudah menyampaikan

materi kepada pembelajar, sebaliknya pembelajar juga menikmati proses belajar

dengan cara yang lebih menyenagkan membuat pembelajar merasa tidak mudah bosan

dalam mengikuti proses belajar.

Dalam media pembelajaran juga terdapat prinsip-prinsip untuk pemilihan media

yang tepat untuk situasi dan materi pembelajaran. Menurut Setyosari (2008: 22)

prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran dibagi menjadi 5, antara lain :

a. identifikasi ciri-ciri media yang dipehatikan sesuai dengan kondisi, unjuk kerja

(performance) atau tingkat setiap tujuan pembelajaran,

b. Identifikasi karakteristik siswa (pembelajar) yang memerlukan media

pemebelajaran khusus,

c. Identifikasi karakteristik lingkungan belajar berkenaan dengan media pembelajaran

yang digunakan,

Page 27: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

14

d. Identifikasi pertimbangan praktis yang memungkinkan media mana yang mudah

dilaksanakan,

e. Identifikasi factor ekonomi dan organisasi yang menentukan kemudahan

penggunaan media pembelajaran.

Berdasarkan pendapat Setyosari di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip

pemilihan media harus diperhatikan dengan baik, sehingga dapat menghasilkan suatu

media pembelajaran yang mampu membantu siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Prinsip-prinsip pembuatan media harus memperhatikan beberapa factor.

Factor yang diperhatikan (1) perangkat pembelajaran, (2) lingkungan belajar, (3)

tempat belajar, (4) ekonomi social budaya.

2.2. Alat Peraga

Menurut Wijaya dan Rusyan (1994) alat peraga pendidikan adalah “media

pendidikan yang berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menimbulkan motivasi

belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan meraih tujuan-tujuan belajar”. Kemudian

menurut Sudjana (2009) alat peraga pendidikan adalah “suatu alat yang dapat diserap

oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa

lebih efektif dan efisien”. Adapula pendapat dari Faizal (2010) yang menyatakan alat

peraga pendidikan dalam bentuk audio maupun visual yang digunakan dalam proses

belajar mengajar yang bertujuan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menaraik

dan mebangkitkan minat siswa dalam mendalami materi. Dari tiga pendapat ahli

sebelumnya penulis menyimpulkan bahwa alat peraga pendidikan merupakan salah

Page 28: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

15

satu bentuk media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar dan

memiliki tujuan untuk menghidupkan suasana proses belajar mengajar, sehingga siswa

tidak mudah bosan selama proses belajar mengajar berlangsung.

2.3. Belajar danPembelajaran

Belajar merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk menuju proses

dari tidak tahu menjadi tahu, dengan mendapatkan atau melakukan proses belajar

tersebut seseorang dapat mengubah garis hidupnya. Proses belajar dapat terjadi kapan

saja dan dimana saja, belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayatnya. Ketika

menginjak masa anak-anak dan remaja manusia belajar cara bersikap, bersosialisi dan

nilai sebagai kompetensi, kemudian ketika dewasa manusia mulai belajar keterampilan

individu yang fungsional, contohnya belajar mengendarai mobil, kebidangan dan

menjalin kerja sama dengan orang lain.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti

“berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Dari definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencapai

kepandaian atau ilmu. Menurut Cronbach (dalam Baharudin 2008:13) “Learning is

shown by change in behavior as result experience” belajar yang terbaik adalah melalui

pengalaman. Dengan belajar melalui pengalaman tersebut seorang pelajar dapat belajar

menggunakan semua pancaindranya. Kemudian menurut Morgan dan kawan-kawan

(dalam Baharudin, 2008:14) yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah

laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Dapat

Page 29: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

16

disimpulkan bahwa belajar merupakan proses yang didapat melalui pengalaman yang

menyebabkan perubahan pola pikir manusia seiring dengan pertumbuhannya.

Menurut Baharudin dan Esa Nur Wahyuni (2008:15) terdapat beberapa ciri-ciri

belajar yaitu :

a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behaviour). Ini

berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, dimana

perbuahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu.

b. Perubahan perilaku (relative permanent). Ini berarti, bahwa perubahan tingkah

laku yang dapat terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak

berubah-ubah.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar

sedang berlangsung.

d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman

e. Pengalaman atau latihan dapat memberi penguatan berupa semangat atau dorongan

untuk mengubah tingkah laku.

Kemudian adanya prinsip-prinsip belajar menurut Soekamto dan Winataputra

(dalam Baharudin, 2008:16) seperti berikut :

a. Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain

b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Page 30: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

17

c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila penguatan langsung pada setiap langkah

yang dilakukan selama proses belajar.

d. Penugasan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat

proses belajar lebih berarti

e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila di diberi tanggung jawab dan

kepercayaan penuh atas belajarnya.

Pembelajaran menurut Dr. Oemar Hamalik (dalam Sitiatava 2013:17) ialah suatu

kombinasi yang tersusun dari unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari

pengertian tersebut dapat dikatakan pembelajaran merupakan unsur-unsur yang saling

mempengaruhi guna mencapai tujuan dalam suatu proses belajar. Kemudian menurut

G.A Kimble (dalam Sitiatava, 2013:16) pembelajaran merupakan perbuahan kekal

secara relatif dalam keupayaan kelakuan akibat latihan yang diperkukuh. Dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses belajar atau latihan yang

dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapatkan perubahan yang tetap secara

berkelanjutan.

Pembelajaran juga memiliki beberapa ciri-ciri di dalamnya, menurut Sitiatava

(2013:26) terdapat beberapa ciri-ciri pembelajaran antara lain :

a. Bahan Belajar merupakan isi dalam pembelajaran

b. Alat Bantu/Media Belajar merupakan alat-alat yang dapat membantu siswa belajar

untuk mencapai tujuan belajar

Page 31: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

18

c. Suasana Belajar suasana belajar sangat penting dan akan mempengaruhi

pencapaian tujuan pembelajaran

d. Kondisi Siswa setiap siswa memiliki sifat yang unik dan berbeda-beda, tetapi setiap

siswa juga memiliki kesamaaan yang berupa langkah-langkah perkembangan dan

potensi yang perlu diaktualisasi melalui pembalajaran.

Oemar Hamalik berpendapat berbeda, menurut Oemar Hamalik (2009)

menjelaskan tiga ciri khas dalam sistem pembelajaran, yakni :

a. Rencana, maksud rencana ini adalah penataan ketenagaan, metrial, dan prosedur

yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran dalam suatu rencana khusus.

b. Kesalingtergantungan antar unsur, maksudnya adalah setiap unsur bersifat

ensensial, dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem

pembelajaran.

c. Tujuan sistem pembelajaran, yang dimaksud adalah tujuan penataan sistem

pembelajaran seperti sistem transpotasi, komunikasi dan pemerintahan.

Pembelajaran juga memiliki tujuan seperti belajar itu sendiri, tujuan belajar

haruslah menunjang tercapainya tujuan belajar. Maka, harus adanya keterikatan antara

kegiatan pembelajaran dan kegiatan belajar siswa tersebut. Menurut Sitiatava

(2013:31) tujuan pembelajaran haruslah memiliki kesamaan dengan tujuan belajar

siswa. kesamaan tujuan pembelajaran yang kongruen dengan tujuan belajar siswa

seperti berikut :

Page 32: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

19

a. Tercapainya tujuan dalam segi waktu, yaitu setelah siswa belajar atau dibelajarkan

b. Tercapainya tujuan dari segi substansi. Yakni siswa bisa “apa” sesuai belajar atau

dibelajarkan

c. Tercapainya tujuan dari segi cara mencapai

d. Takaran dalam pencapaian tujuan

e. Pusat kegiatan, yaitu sama-sama berada pada diri siswa

2.4. Hasil Belajar

Setiap kegiatan pembelajaran akan menemukan hasil dari pembelajaran tersebut,

tidak tekecuali pembelajaran yang didapat dari pengalaman maupun hasil dari

pendidikan umum. Menurut Nana Sudjana (2009:3) hasil belajar pada hakikatnya ialah

perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas

mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemudian Sudjana (2010)

menyatakan “Hasil belajar ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajar”. Dari paparan ahli sebelumnya dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan kemampuan yang didapat oleh

seorang siswa atau pembelajar setelah memperoleh pembelajaran yang diukur melalui

bentuk penilaian.

Hasil belajar memiliki fungsinya sendiri, seperti yang dinyatakan oleh Suryabrata

(2001) bahwa adanya beberapa fungsi penilaian dalam proses pendidikan yaitu :

a. Secara psikolog seorang butuh mengetahui sudah sampai sejauh mana ia berhasil

mencapai tujuannya.

Page 33: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

20

b. Pengetahuan akan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai yang di ukur melalui tes

hasil belajar akan memberi pengetahuan tentang kelebihan dan kekurangan yang

telah dicapai oleh seorang siswa dan memberi informasi tentang kelebihan dan

kekurangan seorang guru dalam mengajar.

c. Memberikan data untuk menentukan status siswa di kelasnya dan merupakan inti

laporan kemajuan belajar siswa terhadap orang tuanya.

Kemudian hasil belajar juga memiliki tujuan yang harus dicapai, menurut Sudjana

(2005) tujuan adanya penilaian hasil belajar sebagai berikut :

a. Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan

kekurangan dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.

b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah yakni

seberapa jauh keefektifan dalam mengubah tingkah laku siswa kea rah tujuan

pendidikan yang diharapkan

c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian yakni melakukan perbaikan dan

penyempurnaan sistem pendidikan dan pengajaran serta pelaksanaanya.

Ada pula macam-macam hasil belajar yang ditinjau dari fungsinya, Sudjana (2005)

menyatakan penilaian dibagi dalam 3 jenis yang diantaranya yaitu :

a. Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan di akhir program belajar

mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar.

Page 34: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

21

b. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan di akhir unit program seperti

akhir caturwulan, akhir semester dan akhir tahun, penilaian ini berorientasi pada

produk bukan pada proses.

c. Penialian diagnosik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-

kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.

2.5. Project Based Learning (PjBL)

Model pembelajaran Project Based Learning memiliki beberapa definisi, salah

satunya menurut Istarani (2011: 156) berpendapat bahwa Pembelajaran Berbasis

Proyek (Project Base Learning) adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran

yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang

kompleks. Melalui pendapat tersebut maka model pembelajaran Project Based

Learning dapat di simpulkan bahwa model pembelajaran ini mengajarkan siswa untuk

berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan belajar secara langsung. Guru atau Instruktur

tidak lebih aktif dan melatih secara langsung dalam kerja proyek, akan tetapi guru

menjadi pendamping, fasilitator, dan memahami pikiran belajar (Ngalimun, 2014:

191).

Pada model pembelajaran berbasis proyek, siswa dituntut berperan aktif dalam

pemecahan masalah yang diberikan oleh guru. Permasalahan yang diangkat oleh guru

dalam konteks pembelajaran adalah permasalahan nyata yang terjadi di kehidupan

sehari-hari. Dalam kegiatan pembelajaran ini siswa bekerja dalam bentuk kelompok

kecil supaya diharpakan dapat memecahakan masalah secara bersama-sama.

Page 35: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

22

Lebih lanjut, BIE (dalam Ngalimun, 2014: 185) mengungkapkan Pembelajaran

Berbasis Proyek adalah pembelajaran yang berfokus pada konsep-konsep dan prinsip-

prinsip utama (central) dari suatu disiplin melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan

masalah dan tugas-tugas bermakna lainnya, memberi peluang siswa bekerja secara

ototnom mengkonstruk belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk

karya siswa bernilai dan realistik.

Pembelajaran berbasis proyek termasuk dalam salah satu pembelajaran yang

mengacu pada teori konstruktivisme, dimana siswa berperan aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan dapat

mengembangkan suatu pemecahan permasalahan yang baru, selain itu siswa juga

dilatih untuk mengembangkan kekreativan siswa dan siswa belajar untuk

berkomunikasi kepada sesame untuk menyatukan pendapat dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan paparan tentang definisi Project Based Learning di atas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa Project Based Learning adalah model pembelajaran yang

mengutamakan pembelajaran melalui proyek, dimana pembelajar disini belajar secara

aktif untuk menyelesaikan permasalahan dan guru sebagai pendamping dalam proyek

tersebut, sehingga dapat mengkonstruk inti pelajaran dari temuan-temuan dalam

proyek yang dilakukan.

Dalam kegiatan belajar dibutuhkuan model pembelajaran yang jelas, hal ini

dikarenakan penanganan dari setiap karakteristik siswa berbeda-beda, sehingga dalam

proses pembelajaran tidak terkesan membosankan. Menurut Diffily dan Saasman

Page 36: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

23

(dalam Abidin, 2014: 168) model Project Based Learning memiliki tujuh karakteristik

sebagai berikut:

a. Melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran.

b. Menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata.

c. Dilaksanakan dengan berbasis penelitian.

d. Melibatkan berbagai sumber penelitian.

e. Bersatu dengan pengetahuan dan keterampilan.

f. Dilakukan dari waktu ke waktu

g. Diakhiri dengan sebuah produk tertentu

Dengan kata lain dalam pembelajaran Project Based Learning mengutamakan hasil

dari pengamatan pembelajar untuk mengerjakan suatu proyek sehingga nilai yang

diperoleh pembelajar berasal dari produk yang dihasilkan. Sementara itu, Stripling, dkk

(dalam Sani, 2014: 173-174) menyatakan bahwa karakteristik PjBL yang efektif

adalah:

a. Mengarahkan siswa untuk menginvestigasi ide dan pertanyaan penting.

b. Merupakan Proses Inkuiri.

c. Terkait dengan kebutuhan dan minat siswa.

d. Berpusat pada siswa dengan membuat Produk dan melakukan presentasi secara

mandiri.

e. Menggunakan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan mencari informasi untuk

melakukan investigasi, menarik kesimpulan, dan menghasilkan produk.

Page 37: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

24

f. Tekait dengan permasalahan dan isu dunia nyata yang autentik

Setelah melihat beberapa pendapat para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan

karakteristik dari model Project Based Learning yaitu: (1) pembelajaran dirancang

sesuai minat dan kebutuhan siswa, (2) siswa dilibatkan secara langsung dalam proses

pembelajaran, (3) terdapat tahap mencari tahu pada proses pembelajarannya, (4)

produk yang dihasilkan digunakan sebagai penilaian sekaligus pembelajaran bagi

siswa.

Model Pembelajaran Project Based Learning tentunya sangat dibutuhkan karena

sifat pembelajaran yang unik, dimana siswa dituntut untuk aktif pada setiap

pembelajaran yang dilakukan. Model pembelajaran ini memiliki kelebihan yang dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Menurut Bielefeldt & Underwood

(dalam Ngalimun, 2014:197), bahwa Project Based Learning memiliki kelebihan yaitu

a. Meningkatkan motivasi belajar siswa

b. Belajar dalam proyek lebih menyenangkan daripada komponen kurikulum yang

lain

c. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

d. Meningkatkan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan

siswa mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi

e. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.

Page 38: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

25

f. Memberikan pengalaman kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam

mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain

seperti perlangkapan untuk menyelesaikan tugas.

Selain itu Kemendikbud memeiliki pendapat lain tentang keunggulan Project

Based Learning, Kemendikbud (dalam Abidin, 2014: 170) merinci keunggulan model

ini sebagai berikut :

a. Meningkatkan motivasi belajar siswa untuk belajar, mendorong kemampuan

mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu dihargai

b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

c. Membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem

yang kompleks

d. Meningkatkan kolaborasi.

e. Mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan siswa

dalam mengelola sumber

f. Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber

g. Meberikan pengalaman kepada siswa dalam pembelajaran dan praktik dalam

mengorganisir proyek, membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti

perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

h. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara kompleks dan

dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata

Page 39: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

26

i. Melibatkan para siswa untuk mengambil informasi dan menunjukan pengetahuan

yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.

j. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan sehingga siswa maupun pendidik

menikmati proses pembelajaran.

Selain memiliki kelebihan, pembelajaran model Peoject Based Learning juga

memiliki kekurangan. Menurut Abidin (2014: 171) model pembelajaran berbasis

proyek ini memiliki kekurangan seperti :

a. Memerlukan banyak waktu dan biaya

b. Memerlukan banyak media dan sumber belajar

c. Memerlukan guru dan siswa yang sama-sama siap belajar dan berkembang

d. Ada kekhawatiran siswa hanya akan menguasai satu topik tertentu yang di

kerjakannya

Setelah melihat paparan ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model

pemebelajaran Project Based Learning memiliki potensi untuk mengembangkan

keterampilan pembelajar dalam menyelesaikan masalah. Namun dalam model

pembelajaran Project Based Learning dibutuhkan waktu yang banyak dan media yang

relevan,, supaya proses pembelajaran berjalan dengan baik.

Pada setiap model pembelajaran terdapat langkah-langkah yang tersusun, agar

dalam saat proses pembelajaran tidak terjadi penyimpangan alur yang keluar dari

tujuan pembelajaran tersebut. Dalam model pembelajaran berbasis proyek terdapat

Page 40: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

27

beberapa langkah yang harus runtut untuk dilakukan. Menurut Abidin (2014: 172) ada

tujuh fase dalam tahapan proses pemebelajaran Project Based Learning adalah sebagai

berikut:

a. Praproyek: Tahapan ini merupakan kegiatan yang dilakukan guru diluar jam

pelajaran. Pada tahap ini guru merancang deskripsi proyek, menentukan batu

pijakan proyek, menyiapkan media dan sumber belajar, dan menyiapkan kondisi

pembelajaran.

b. Fase 1: Mengidentifikasi Masalah

Pada tahap ini siswa melakukan pengamatan terhadap objek tertentu. Berdasarkan

pengamatannya tersebut siswa mengidentifikasi masalah dan membuat rumusan

masalah dalam bentuk pertanyaan.

c. Fase 2: Membuat Desain dan Jadwal Pelaksanaan Proyek

Pada tahap ini siswa secara kolaboratif baik dengan anggota kelompok ataupun

dengan guru mulai merancang proyek, dan melakukan aktivitas persiapan lainnya.

d. Fase 3: Melaksanakan Penelitian

Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan penelitian awal sebagai model dasar bagi

produk yang akan dikembangkan. Berdasarkan kegiatan penelitian tersebut siswa

mengumpulkan data dan selanjutnya menganalisis data tersebut dengan teknik

analisis data yang relevan dengan penelitian yang dilakukan

Page 41: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

28

e. Fase 4: Menyusun Draf Produk

Pada tahap ini siswa mulai membuat produk awal sebagai rencana dan hasil

penelitian yang dilakukannya.

f. Fase 5: Mengukur, Menilai, dan Memperbaiki Produk

Pada tahap ini siswa melihat kembali produk awal yang dibuat, mencari kelemahan,

dan memperbaiki produk tersebut. Dalam praktiknya, kegiatan mengukur dan

menilai produk dapat dilakukan dengan meminta pendapat atau kritik dari anggita

kelompok lain ataupun guru.

g. Fase 6 : Finalisasi dan Publikasi Produk

Pada tahap ini siswa melakukan finalisasi produk. Setelah diyakini sesuai dengan

harapan, produk dipublikasikan

h. Paskaproyek : Pada tahapan ini guru menilai, memberikan produk penguatan,

masukan, dan saran perbaikan atas produk yang telah dihasilkan siswa.

Adapun tahapan Project Based Learning (PjBL) modifikasi peneliti dari Sani

(2014: 78) dalam kegiatan pembelajaran beserta kaitannya dengan pendekatan

scientific adalah sebagai berikut.

Page 42: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

29

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran PjBL

No

Tahapan

PjBL Kegiatan Pembelajaran (Ringkasan)

Elemen

Pendekatan

Scientific

1 Penyajian

permasalahan

Guru menyajikan permasalahan yang

terjadi dan berupaya melibatkan siswa

untuk ikut terlibat. Contohnya :

Bagaimana bentuk susunan tulangan

pada balok ? Bagaimana bentuk profil

kusen aluminium ?

Apa fungsi Pondasi dalam bangunan ?

Bertanya

2 Perencanaan Guru membagi siswa dalam bentuk

kelompok berdasarkan karakteristiknya.

Kemudian kelompok melakukan

identifikasi masalah yang ada, setelah itu

kelompok mengebangkan pertanyaan

yang dapat mengarahkan pada pembuatan

rancangan penyelidikan.

Berkomunikasi

dan bertanya

3 Penjadwalan Menetepakan jadwal pelaksanaan mulai

dari observasi awal, pelaksanaan

perlakuan/penelitian, analisis data,

pembuatan laporan, dan penyajian data

hasil penelitian. Penyusunan jadwal

mempertimbangkan bobot pekerjaan.

Berkomunikasi

Page 43: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

30

No Tahapan

PjBL Kegiatan Pembelajaran (Ringkasan)

Elemen

Pendekatan

Scientific

4 Pembuatan

proyek dan

monitor

Siswa melakukan observasi,

penyelidikan, dan kegiatan lainnya

berdasarkan pada rencana kegiatan yang

telah dibuat. Guru melakukan monitoring

proses belajar melakukan penelitian,

membantu kelompok yang mengalami

kesulitan, memberikan fasilitas yang

dibutuhkan, membantu siswa

mengembangkan jaringan, dan

sebagainya. Siswa mengorganisasikan,

menganalisis, menguji hipotesis, dan

membuat generalisasi berdasarkan data

penelitian

Observasi

Bertanya

Mencoba

Menalar

Mengolah

informasi

Membangun

jaringan/

berkomuniasi

5 Penilaian Guru melakukan penilaian sejak tahap

perencanaan sampai tahap presentasi

hasil dengan menerapkan penilaian yang

mengacu pada ranah Bloom Siswa

melaporkan hasil penelitian dan

memaparkan di depan kelas, serta

ditanggapi oleh kelompok lain

Berkomunikasi

Bertanya

6 Evaluasi Guru memberikan kesempatan kepada

semua kelompok belajar untuk

melakukan refleksi dan evaluasi terhadap

proses belajar yang telah dilakukan

Bertanya

Berkomunikasi

Page 44: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

31

Setelah paparan diatas peniliti menyimpulkan, bahwa langkah-langkah Project

Based Learning yaitu 1) guru mengangkat suatu permasalahan, 2) guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok kecil 3) guru menyampaikan tugas yang akan dikerjakan

dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa dan standar kurikulum, 4) guru bertugas

menjadi penuntun dan memonitor siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, 5)

siswa menghasilkan suatu solusi atau produk dari permasalahan yang disampaikan, 6)

pembelajar mengevaluasi hasil tugas dengan cara mempresentasikan kepada kelompok

lain.

2.6. Penelitian yang Relevan

Banyak penelitian-penelitian tentang pengembangan dan pemanfaatan media

pembelajaran alat peraga untuk peningkatan hasil belajar siswa sebelumnya atau

penelitian yang berkesinambungan dengan penelitian ini. Kemudian peneliti mencoba

memaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan dan berkaitan dengan penelitian

yang akan dilakukan peneliti, hal ini bertujuan untuk mencari pertimbangan langkah

penelitian ini, sekaligus untuk menyempurnakan penelitian eksperimen menggunakan

media pembelajaran alat peraga kusen aluminium. Berikut adalah paparan penelitian-

penelitian tersebut :

a. Penelitian yang dilakukan oleh Syukron Putro (2018) dengan judul “Penggunaan

Alat Peraga Peralatan Neolitik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

Kelas X TKJ di SMK PGRI 2 Malang”. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan

penggunaan alat peraga peralatan masa neolotik untuk meningkatakan hasil belajar

Page 45: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

32

peserta didik kelas X TKJ PGRI 2 Malang dan meningkatkan hasil belajar yang

diperoleh peserta didik kelas X TKJ PGRI 2 Malang setelah penggunaan alat peraga

perlatan masa neolitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis

penelitian ini adalah penelitian tindakan (action reseach). Hasil dari penelitian ini

yang pertama yaitu, pada siklus I alat peraga peralatan neolitik digunakan oleh

pendidik, pada siklus II penggunaan alat peraga dilakukan oleh peserta didik, pada

siklus ini dapat diketahui umpan balik dari siswa yang berupa lebih aktif dalam

mengikuti pembelajaran dan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap

materi yang disampaikan. Kedua yaitu, hasil pre-test dari siklus I hasil belajar

peserta didik nilai rata-rata 52,2 yang terdiri dari 2 peserta didik memenuhi KKM

dan 28 peserta didik belum memenuhi KKM dari jumlah keseluruhan 30 peserta

didik, presentase kelulusan 6,7 % dan hasil post test dari siklus I hasil belajar

peserta didik nilai rata-rata 64 yang terdiri dari 12 peserta didik memenuhi KKM

dan 18 peserta didik belum memenuhi KKM dari jumlah keseluruhan 30 peserta

didik, presentase kelulusan 40%. Hasil pretest siklus II hasil belajar siswa nilai rata-

rata 71.5 yang terdiri dari 22 peserta didik memenuhi KKM dan 8 peserta didik

belum memenuhi KKM dari jumlah keseluruhan 30 peserta didik, presentase

kelulusan 74% dan hasil post-test siklus II hasil belajar siswa nilai rata-rata 79

dengan presentase kelulusan 100%.

b. Peneltian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Miftah Devi Amalia,

Ferina Agustini dan Joko Sulianto (2017) dengan judul “Pengembangan Media

Diorama Pada Pembelajaran Tematik Terintergritasi Tema Indahnya Negeriku

Page 46: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

33

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1)

Mengetahui kevalidan media diorama pada pembelajaran tematik terintergritas

tema indahnya negeriku, (2) Mengetahui pengembangan Media diorama pada

pembelajaran tematik terintergritasi tema indahnya negeriku untuk meningkatkan

hasil belajar siswa kelas IV SDN Panggang 01 Jepara. Penelitian ini menggunakan

metodologi penelitian Research dan Development (R&D). Langkah-langkah

penelitian dan pengembangan ini dikembangkan dengan prosedur pengembangan

model Borg & Gall. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berupa (1) Hasil dari

analisis data dari validasi ahli media I sebesar 91,25%, ahli media II sebesar 97%

dan ahli media III sebesar 79%. Validasi ahli materi I sebesar 91,7%, ahli materi II

sebesar 97% dan ahli media III sebesar 75%. (2) uji coba produk dilakukan dua kali

yaitu uji coba terbatas dan uji coba perluas, uji coba terbatas di lakukan di SDN 1

Panggang Jepara dengan respon siswa sebesar 92,2% dan respon guru sebesar

92,5%. Uji coba perluas dilakukan di 2 SD yaitu SDN 4 Panggang dan SDN 5

Mulyoharjo dengan respon siswa 92% dan respon guru sebesar 87,5%. Dari hasil

analisis diatas dapat disimpulkan media diorama layak digunakan di sekolah dasar.

c. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Nikmatillah (2018) dengan judul

“Penggunaan Media Papan Persilangan dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Materi Perkawinan Silang Makhluk Hidup untuk Siswa Kelas IX C SMP Negeri 7

Malang Tahun 2015/2016”. Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk

meningkatakan hasil belajar siswa dengan menggunakan media papan persilangan.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX C SMP Negeri 7 Malang. Penelitian

Page 47: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

34

ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) pengamatan dan refleksi. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, tes dan angket. Hasil

penelitian menunjukan bahwa penggunaan media papan persilangan dapat

meningkatkan hasil belajar IPA tentang perkawinan silang mahluk hidup untuk

siswa kelas IX-C SMP Negeri 7 Malang. Hal ini dibuktikan dengan ketuntasan hasil

belajar klasikal mencapai 88%. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan

bagi guru IPA kelas IX materi pewarisan sifat (perkawinan silang) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari 3 paparan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat

peraga sebagai media pembelajaran dapat dikategorikan layak. Dapat dibuktikan

bahwa penggunaan media pembelajaran berupa alat peraga sangat membantu dalam

pengajaran yang membutuhkan contoh khusus dalam pembelajarannya. Peneliti

melakukan penelitian penggunaan media alat peraga pada mata pelajaran aplikasi

perangkat lunak dan desain interior bangunan 2 guna untuk mengetahui hasil

pembelajaran siswa, dimana nantinya siswa diharapkan dapat aktif dalam kegiatan

pembelajaran dengan melakukan observasi menggunakan media berupa alat peraga

kusen aluminium tersebut.

2.7. Kerangka Berpikir

Setelah melakukan wawancara langsung ke sekolah dengan guru yang

berkaitan dengan mata pelajaran Aplikasi Perangakt Lunak dan Perencanaan Interior

Bangunan 2, maka didapatkan informasi seperti, Penggunaan media dalam mata

Page 48: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

35

pelajaran Aplikasi Perangakt Lunak dan Perencanaan Interior Bangunan 2 yang kurang

variatif, karena hanya menggunakan buku dan alat pendukung lainnya seperti papan

tulis, poryektor dan modul. Dalam masalah ini peneliti mendapatkan kesimpulan

bahwa penggunaan media yang terbatas membuat siswa tidak dapat belajar dengan

jelas dan membuat siswa tidak tertarik akan mata pelajaran tersebut, alhasil

kebanyakan siswa tidak dapat memahami pemebelajaran yang diajarkan dengan baik

karena kurangnya minat belajar siswa tersebut. Kemudian dalam mata pelajaran

Aplikasi Perangakt Lunak dan Perencanaan Interior Bangunan 2 siswa diajarkan untuk

memproyeksikan sebuah interior bangunan beserta komponennya kedalam gambar

menggunakan aplikasi autocad. Dalam proses penggambaran siswa tidak dapat

menggambar sembarangan dan dibutuhkan observasi pada bentuk bangunan serta

komponen-komponennya secara langsung untuk dapat menggambar secara detail.

Kemudian berikut kerangka berpikir yang peneliti buat :

Gambar 2.1 Alur Berpikir Penelitian

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

melakukan

pembelajaran

menggunakan

pembelajaran

konfesional

Kelas

melakukan

pembelajaran

menggunakan

media alat

peraga kusen

aluminium

Hasil belajar

kelas yang

melakukan

pembelajaran

konvesional

Hasil belajar

kelas yang

menggunakan

media alat

peraga kusen

aluminium

Page 49: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

36

2.8. Hipotesis Penelitian

Menurut Sudjana (2005) hipotesis adalah sebagai asumsi atau dugaan sementara

mengenai hal yang dibuat guna menjelaskan suatu hal yang sering dituntut untuk

melakukan pengecekan. Dapat dikatakan hipotesis adalah dugaan sementara sebagai

pengecekan hasil penelitian nantinya. Mengacu pada teori yang telah dijelaskan di atas,

peneliti menyusun hipotesis sebagai berikut :

𝐻1 : Hasil belajar siswa kelas yang melakukan pembelajaran menggunakan media

alat peraga kusen aluminium lebih baik daripada kelas yang melakukan

pembelajaran konvesional.

Page 50: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

68

BAB V

PENUTUP

Pada bab terakhir ini peneliti akan menjelaskan tentang simpulan dan saran dari

penelitian yang telah dilakukan. Penjelasan dalam bab ini meliputi penjelasan lebih

rinci tentang subbabnya masing-masing. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai

subbabnya masing-masing :

5.1 Simpulan

Berdasarkan pengajuan hipotesis yang dilakukan sebelumnya dan setelah

dilakukannya penelitian penggunaan media alat peraga kusen aluminium pada siswa

XII DPIB di SMK Negeri 2 Salatiga. Peneltian yang melibatkan dua kelas berbeda,

dimana kelas XII DPIB B sebagai kelas eksperimen dan kelas XII DPIB A sebagai

kelas kontrol, maka peneliti mendapat kesimpulan sebagai berikut :

“Hasil belajar siswa yang melakukan pembelajaran menggunakan alat peraga kusen

aluminium lebih baik daripada siswa yang melakukan pembelajaran konvesional”.

Pernyataan tersebut dibuktikan dengan perbandingan perolehan nilai rata-rata hasil

belajar siswa setelah menggunakan media alat peraga sebesar 70,81 > 64,85 hasil

belajar siswa yang melakukan pembelajaran konvesional. Kemudian pernyataan

tersebut juga diperkuat setelah melakukan uji t satu pihak kanan yang menunjukan

bahwa Jika thitung > ttabel dimana thitung = 10,838 sedangkan ttabel dengan taraf signifikan

5% untuk N = 31 dan derajat kebebasan dk = 31-1 = 30 adalah 1,697, hal ini sudah

Page 51: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

69

dapat membuktikan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada

kelas kontrol.

5.2 Saran

Berdasarakan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

mengajukan saran sebagai berikut :

1. Di harapkan media alat peraga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang

selalu digunakan dalam pembelajaran yang melibatkan pembuatan gambar

mendetail.

2. Di harapkan guru dapat membuat media alat peraga lainnya, sehingga siswa tidak

merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran.

3. Di harapkan media alat peraga kusen aluminium dapat menjadi inspirasi bagi guru-

guru dalam menyediakan fasilitas media pembelajaran bagi siswa.

Page 52: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

70

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, N. Nur, dan A. Kamaludin. 2019. Pengaruh Media Pembelajaran MEC BOND

Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar.

https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPKIMIA/article/view/3850/pdf. 28

Januari 2020 (20:22).

Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi

Jakarta.

Aqib, Z. 2013. Model-Model Media dan Strategi Pembelajaran Konteksual (Inovatif).

Bandung: Yrama Widya.

Baharuddin dan E. Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Cetakan

Ketiga. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Syarat Penting Dalam Mencapai Tujuan

Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Gambini, A, Antonella P, Alfredo B, dan Annamaria P. 2015. The Digital Diorama

project: the design.

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042815031043. 24

Februari 2020 (19:57).

Gerlach, Vernon, S. dan Donald, P. 1980. Teaching & Media A Systematic Approach.

Second Edition. Englewood Cliff. New Jersey.

Kustandi, C. dan B. Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Page 53: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

71

Kustiawan, U. 2017. The Development of Diorama Learning Media Transportation

Themes to Develop Language Skill Children’s Group B.

[email protected]. 18 Februari 2020 (19:53).

Mu’arif, M. Syamsul. 2015. Perbandingan Hasil Belajar Geografis antara JAS

Berbantuan Guided Note Taking dengan Pendekatan CTL di Kelas XI IPS

SMA Negeri 1 Jakenan. Skripsi. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Munadi, Y. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Referensi.

Putra, S. Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Cetakan

Pertama. Yogyakarta: Diva Press.

Sanaky, A.H. Hujair. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Cetakan Petama.

Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Sani, R. A. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:

Bumi Aksara.

Setyosari. 2008. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.

Sudaryono. 2017. Metologi Penelitian. Depok: PT. Raja Grafindo

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

_________ dan A. Rivai. 2011. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdya Karya.

Page 54: PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA …lib.unnes.ac.id/42462/1/Angga Maulana Santosa.pdf · 2020. 12. 29. · PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUSEN ALUMINIUM PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT

72

Sugiyono. 2015. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Ke-26. Bandung: Alfabeta.

________. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan Ke-26.

Bandung: Alfabeta.

Sutikno, M. Sobri. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Refika Aditama.