penggunaan alat peraga dalam matematika

17
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM MATEMATIKA MODERN DITINGKAT SD BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit, meskipun ddemikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, seperti halnya bahasa, membaca dan menulis. Kesulitan matematika harus diatasi sedini mungkin, kalau tidak akan menghadapi banyak masalah karena hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai. Banyak orang yang mempertukarkan antara matematika dengan aritmatematika atau berhitung, padahal matematika memiliki cakupan yang lebih luas daripada aritmatika. Aritmatika hanya merupakan bagian dari matematika, bidang studi matematika yang diajarkan di SD mencakup tiga cabang yaitu : aritmatia, aljabar dan geometri. Matematika adalah bidang studi yang harus dipelajari dari SD sampai dengan perguruan

Upload: octaviana-shinta-dewi

Post on 14-Jun-2015

7.672 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan alat peraga dalam matematika

PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM MATEMATIKA MODERN DITINGKAT SD

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit,

meskipun ddemikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk

memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, seperti halnya bahasa, membaca dan

menulis. Kesulitan matematika harus diatasi sedini mungkin, kalau tidak akan

menghadapi banyak masalah karena hampir semua bidang studi memerlukan matematika

yang sesuai.

Banyak orang yang mempertukarkan antara matematika dengan aritmatematika atau

berhitung, padahal matematika memiliki cakupan yang lebih luas daripada aritmatika.

Aritmatika hanya merupakan bagian dari matematika, bidang studi matematika yang

diajarkan di SD mencakup tiga cabang yaitu : aritmatia, aljabar dan geometri. Matematika

adalah bidang studi yang harus dipelajari dari SD sampai dengan perguruan tinggi, untuk

itu agar siswa dapat memahami matematika dengan baik di perlukan konsep dasar

matematika yang diajarkan di SD, untuk memudahkan hal tersebut maka dipergunakanlah

alat peraga matematika pada siswa SD yang cara berfikirnya masih bersifat kongkrit.

1.2 Batasan Masalah

Dalam setiap penulisan salah satunya adalah makalah, agar tidak terjadi keracuan dan

penyimpangan dalam pembahasannya perlu dilakukan perumusan dan batasan masalah.

Page 2: Penggunaan alat peraga dalam matematika

Dalam penulisan makalah ini, penulis merumuskan masalah yaitu seberapa penting

penggunaan alat peraga ditingkat SD pada matematika modern.

Dari rumusan masalah tersebut penulis melakukan pembatasan masalah dalam penulisan

makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Pengertian media

2. Ciri-ciri media pendidikan

3. Syarat dan kriteria media alat peraga

4. Hakekat matematika

5. Pentingnya alat peraga ditingkat SD dalam matematika modern

6. Contoh alat peranga ditingkat SD

1.3 Metode Penulisan

Di dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan tehnik studi kepustakaan

(study literatur) yaitu dengan cara mempelajari dari berbagai sumber buku yang berkaitan

dengan judul makalah yang ada diperpustakaan.

1.4 Tujuan Penulisan

Sudah menjadi kepastian bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia

mempunyai tujuan yang ingin dicapai, tujuan tersebut bisa berupa tujuan jangka pendek,

jangka menengah ataupun jangka panjang.

Begitu juga dalam penulisan makalah ini, dapat penulis kemukakan tujuan penulis

adalah:

Sebagai berikut :

Page 3: Penggunaan alat peraga dalam matematika

1. Untuk mengetahui seberapa penting penggunaan alat peraga di tingkat SD

2. Untuk mengetahui macam-macam alat peraga matematika khusunya di tingkat SD

1.5 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah ini agar isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan baik rekan-rekan mahasiswa, dunia pendidikan, maupun

penulis pribadi. Dengan selesainya penulisan serta pembahasan makalah ini diharapkan

mempuntai manfaat antara lain :

1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya serta pembaca pada umumnya

mengenai alat peraga dalam matematika.

2. Sebagai penambah bahan acuan bagi guru matematika dalam memberikan materi

pelajaran.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti

perantara. Gerlac & Ely (1971) mengatakan bahwa media dipahami secara garis besar

adalah manusia materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, dan sikap. Pengertian media dalam proses belajar

mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photo grafis atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Page 4: Penggunaan alat peraga dalam matematika

Batasan media yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah AECT (asosiatipn

of Education and Communication Technologi, 1997) memberi batasan tentang media

sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan, selain itu

menurut Fleming (1987 :234) media adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan

dalam dua pihak dan mendamaikan media dapat mengatur hubungan yang efektif antara

dua pihak utama dalam proses pembelajaran siswa dan isi pelajaran. Selain itu media

dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang melakukan

peran mediasi. Mulai dari guru, sampai pada peralatan yang paling canggih, dapat

disebut sebagai media. Dengan kata lain media dapat diartikan sebagai alat penyampaian

pesan-pesan pengajaran.

Heinichdan, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah media sebagai perantara

yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Televisi, film, foto, radio,

rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan dan sejenisnya adalah

media komunikasi, apabila media itu membawa pesan-pesan yang bertujuan

instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut

media pengajaran.

2.2 Ciri-ciri media Pendidikan

Gerlach dan Erly 91971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk

mengapa media dipergunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang guru

mungkin tidak mampu atau kurang efisien untuk melakukannya.

Adapun ciri-ciri media pendidikan tersebut antara lain :

Ciri Fiksatif

Page 5: Penggunaan alat peraga dalam matematika

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan

merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. suatu peristiwa atau obyek dapat diurut

dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket komputer dan

film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera dapat

dengan mudah diproduksi kapan saja diperlukan.

Ciri Manipulatif

Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat

disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan tehnik pengambilan

gambar time lapse recording.

Ciri Distributif

Ciri distributif yaitu suatu ciri dimana dimungkinkannya suatu objek

ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan

kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif lama

mengenai kejadian ini.

2.3 Syarat dan Kriteria Media Alat Peraga

Menurut E.T Rusefensi beberapa persyaratan alat peraga antara lain :

1. Tahan Lama

2. Bentuk dan warnanya menarik

3. Sederhana dan mudah dikelola

4. Ukurannya sesuai

5. Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar, atau diagram

6. Sesuai dengan konsep matematika

Page 6: Penggunaan alat peraga dalam matematika

7. Dapat memperjelas konsep matematika kadan bukan sebaliknya

8. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir abstrak bagi siswa

9. Menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan memanipulasi alat peraga

10. Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak)

Kriteria menggunakan alat peraga sangat bergantung pada :

Tujuan (obyektif)

Pemilihan kriteria alat peraga yang tepat dapat mempengaruhi tujuan pengajaran yang

akan dicapai apakah alat peraga tersebut mampu meningkatkan domain, cognitif,

psikomotor yang merupakan tujuan dari sebuah pembelajaran.

Materi Pelajaran

Alat peraga biasanya dipakai untuk membantu siswa dalam memahami sebuah konsep

dasar dalam materi pembelajaran matematika sehingga memudahkan siswa dalam

pemahaman materi dalam ruang lingkup dan kesukaran yang lebih tinggi. Peragaan

untuk konsep dasar digunakan untuk mempermudah konsep selanjutnya.

Strategi Belajar Mengajar

Dengan menggunakan alat peraga maka akan mempermudah guru di dalam

menerapkan strategi di dalam mengajar. Pengunaan alat peraga merupakan strategi

pengajaran dalam metode penemuan ataupun permainan.

Kondisi

Page 7: Penggunaan alat peraga dalam matematika

Media alat peraga membantu guru pada kondisi-kondisi tertentu misalnya saja pada

kondisi kelas yang penuh dengan siswa sehingga diperlukan pengeras suara untuk

mempermudah guru agar dapat didengar oleh siswanya saat menjelaskan materi.

Siswa

Pemilihan alat peraga disesuaikan dengan apa yang disukai oleh anak misalnya saja

alat peraga yang berupa permainan namun hal tersebut tentunya tidak lepas dari

tujuan pembelajaran.

2.4 Hakekat Matematika

INVESTASI 95 RIBU HASIL 30 JUTA/BULAN, MAU ?

SEX KUAT EREKSI KERAS & TAHAN LAMA, MAU?

MAU GAJI 20 JUTA ? KERJA 2 JAM MODAL CUMA 95RIBU

GASA UNTUK EREKSI KENCENG REKOMENDASI BOYKE!

INVESTASI 95 RIBU HASIL 30 JUTA/BULAN, MAU ?

CARA ALAMI MEMPERBESAR ALAT VITAL

CARA PEMULA DAPAT UANG DARI INTERNET

FOREDI UTK KUAT & TAHAN LAMA SEKS REKOM BOYKE

BISNIS ONLINE PEMULA JADILAH JUTAWAN BARU DARI BISNIS TIKET PESAWAT

1X Pakai VAGINA LGS RAPAT PERUT KEMPES DALAM 3 HARI!

Rahasia RIBUAN KASKUSER yg Berhasil Besarkan PENIS

PEMBESAR PENIS ARAB. Full Testi KASKUSER Dewasa

KumpulBlogger.com

Berbicara hakekat matematika artinya menguraikan tentang apa matematika itu

sebenarnya, apakah matematika itu ilmu deduktif, ilmu induktif, simbol-simbol, ilmu

abstrak, dan sebagainya.

Dalam bagian ini akan diuraikan matematika itu :

Page 8: Penggunaan alat peraga dalam matematika

Apakah matematika itu?

Matematika adalah suatu ilmu yang timbul karena adanya fikiran-fikiran manusia

yang berhubungan dengan idea, proses dan penalaran, matemtika terdiri dari 4

wawasan luas yaitu : aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis.

Matematika adalah ilmu struktur yang terorganisasikan

Hubungan antara

unsur-unsur yang tidak terdefinisikan, unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma, dan

dalil. Yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Dalil yang dirumuskan banyak sekali, sehingga matematika terorganisasikan dari

unsur-unsur yang tak didefinisikan, unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma-aksioma,

dan dalil-dalil dimana dalil-dalil itu setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara

umum, karena itu matematika sering disebut sebagai ilmu deduktif.

Abstraksi dan Generalisasi

Dalam matematika sangat penting adanya abstraksi dan generalisasi. Abstraksi adalah

pemahaman melalui pengamatan tentang sifat-sifat bersama yang dimiliki dan sifat-

sifat yang tidak dimiliki dalam matematika.

Page 9: Penggunaan alat peraga dalam matematika

Generalisasi adalah membuat perkiraan berdasarkan pengetahuan yang dikembangkan

melalui contoh-contoh khusus.

Hirarki Matematika

Di dalam pembelajaran matematika, materi yang akan diajarkan harus diperkenalkan

terlebih dahulu konsep dasarnya sebagai prasyarat untuk dapat mengikuti materi

selanjutnya yang masih berkaitan dengan materi tersebut.

Pembuktian dalil dalam Matematika

Di dalam membuktikan dalil dalam matematika kita dapat menggunakan modus

ponens, modus tolens, teori deduksi, kontra positif, kontra contoh, induksi

matematika, dan bukti tidak langsung.

2.5 Pentingnya Alat Peraga di Tingkat SD dalam Matematika Modern

Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan dalam ilmu

matematika. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep

dan keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi berbeda sebagai contoh pada saat

siswa diminta untuk mengukur luas selembar papan, beberapa konsep dan keterampilan

ikut terlibat, beberapa konsep yang telibat adalah bujur sangkar, garis sejajar dan sisi.

Sedangkan beberapa keterampilan yang terlibat yaitu keterampilan mengukur,

menjumlahkan , dan mengalikan.

Dalam dunia pendidikan matematika di indonesia dikenal adanya matematika modern

pada sekitar tahun 974 matematika modern mulai diajarkan di SD sebagai pengganti

perhitungan, matematika modern lebih menekankan pada pemahaman struktur dasar

sistem bilangan daripada mempelajari keterampilan fakta-fakta hafalan pelajaran

Page 10: Penggunaan alat peraga dalam matematika

matematika modern lebih menekankan pada mengapa dan bagaimana matematika melalui

penemuan dan eksplorasi.

Matematika adalah ilmu pengetahuan yang paling padat dan tidak medua arti, karena

itu istilah simbol, notasi dan semacamnya yang pada matematika lama membingungkan,

tidak jelas, keliru atau mendua arti, dalam matematika modern hal tersebut diperjelas,

misalnya saja, beda antara bilangan dan lambangnya, beda antara garis dan ruas garis,

beda antara sisi yang sama dengan sisi ekivalen, beda antara bentuk geometri dengan

bendanya, beda antara notasi garis dengan notasi ruas garis, beda antara konsep dan

peragaannya dan lain-lain demikian itu dalam matematika lama tidak dianggap penting,

sehingga membingungkan dan dapat berarti ganda.

Pengajaran matematika modern bertujan untuk meluruskan dan mempermudah siswa

belajar berhitung dan cabang-cabang matematika lainnya, bukan sebaliknya. Jika orang

tua kita mendapat kesukaran dalam mempelajarnya, apakah hal tersebut berlaku juga pada

siswa sekarang? Atau mungkinkah kesulitan yang orang tua hadapi tersebut terjadi karena

cara mempelajarinya yang sekarang ini lain dari pada yang telah dimiliki sejak berpuluh

tahun? Misalnya saja kita cepat sekali menyebutkan abjad dari a sampai z, sekarang coba

jika dibalik dari z sampai a, pastilah kita akan mengalami kesukaran itu karena kita tidak

biasa, bukan karena lebih sukar, dahulu di SD di beri tahu bahwa luas bola adalah 4 x

3,14 x r2, sekarang dalam matematika modern siswa diminta menemukan sendiri rumus

tersebut melalui bimbingan guru, cara baru itu bukan untuk menyulitkan tetapi justru

untuk menumbuhkan keaktifan siswa dan menimbulkan pengertian.

Baik dalam matematika lama ataupun matematika modern, konsep-konsep

matematika sifatnya abstrak, yang kongkrit adalah pengajarannya. Bila dalam

pengajarannya itu kurang atau tanpa alat-alat pengajarannya menjadi abstrak. Karena

Page 11: Penggunaan alat peraga dalam matematika

dalam pengajaran matematika lama terlalu abstrak (banyak hafalan, kurang pengertian

dan deduktif) aka dalam pengajaran matematika modern menerapkan teori mengajar baru

yaitu pieget dan dienes, dimana teori tersebut menekankan pada pentingnya belajar

matematika yang menarik dan dapat dipahami oleh siswa, sehingga dalam pembelajaran

matematika modern diperlukan alat peraga.

E.  Keuntungan dan Kerugian dalam Penggunaan Alat Peraga

Dalam suatu metode pasti ada keuntungannya dan ada pula kelemahannya , di

bawah ini akan diuraikan sisi keuntungan dan kerugiannya menggunakan alat

peraga dalam pembelajaran.

Keuntungan:

         pengalaman langsung

         membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki

         melatih seni hidup bersama

         menciptakan kepribadian bagi guru maupun siswa

         membuat siswa menjadi aktif

         merangsang siswa untuk kreatif

kegagalan penggunaan alat peraga

Menurut Ruseffendi (dalam Pijiati, 2009a) penggunaan alat peraga tidak selamanya

membuahkan hasil belajar yang lebih meningkat , lebih menarik dan sebagainya.

Page 12: Penggunaan alat peraga dalam matematika

Adakalanya meyebabkan hal yang sebaliknya, yaitu meyebabkan kegagalan peserta

didik dalam belajar. Kegagalan itu akan tampak bila :

         generalisasi konsep abstrak dari reprentasi hal-hal yang kongkrit tidak tercapai

         alat peraga yang digunakan hanya sekedar sajian yang tidak memiliki nilai-nilai yang

tidak menunjang konsep-konsep dalam matematika

         tidak disajikan pada saat yang tepat

         memboroskan waktu

         diberikan pada anak yang sebenarnya tidak memerlukannya, dan

         tidak menarik dan mempersulit konsep yang dipelajari.

http://tonjitonjidor-ayuayu.blogspot.com/2012/01/makalah-alat-peraga-dalam-pembelajaran.html