penggorengan adalah proses perpindahan panas dan uap air secara simultan yang memerlukan energi...
TRANSCRIPT
Penggorengan adalah proses perpindahan panas dan uap air secara simultan yang
memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air bahan yang dipindahkan dari
permukaan bahan yang digoreng dengan minyak sebagai media panghantar panas. Tujuan
penggorengan adalah mengurangi kadar air bahan akibat dari penguapan karena pemanasan.
Sedangkan menurut Azkenazi et al (1984), menyatakan bahwa penggorengan
adalah suatu teknik pemasakan dan pengeringan melalui kontak dengan minyak atau lemak
panas yang melibatkan pindah panas dan massa secara simultan. Pada proses
penggorengan pemanasan bahan berlangsung secara cepat dengan penetrasi jauh
kedalam, sehingga penurunan nilai gizi dan kualitas sensorisnya lebih kecil.
Menurut Lawson (1995), proses penggorengan dapat dibedakan menjadi 3 metode
yaitu:
Griddling
Metoda griddling adalah proses penggorengan dengan menggunakan griddle (alat
penggoreng dengan permukaan datar) dan minyak goreng yang sangat sedikit,
sehingga membentuk lapisan film minyak pada permukaan griddle.
pan frying
Sedangkan Goreng gangsa (pan frying/contact frying) adalah teknik menggoreng
dimana bahan bersentuhan langsung dengan pemanas dan hanya dibatasi oleh selapis
tipis minyak/lemak. Secara tradisional umumnya proses ini hanya berlangsung pada
satu permukaan dari bahan yang digoreng, sehingga bahan perlu dibolak-balik agar
matang secara merata.
deep fat frying.
Sedangkan metode deep fat frying yaitu proses menggoreng dengan menggunakan
pindah panas yang langsung dari minyak yang panas kemakanan yang dingin (Lawson,
1995). Dimana metode ini biasa digunakan dalam industri-industri makanan.
Mesin ini berfungsi untuk mengolah buah-buahan dan sayuran yang memiliki kadar
air tinggi menjadi keripik buah/sayur yang kering dengan tetap mempertahankan warna,
aroma, dan citarasa alami buah/sayur. Adapun buah yang biasa diolah adalah cempedak,
apel, pepaya, nanas, salak, waluh, pisang, rambutan, mangga, labu kuning atau melon.
Jenis sayuran: jamur tiram, brokoli, buncis, kacang tanah, jagung, wortel, kacang panjang
atau terong.
Sedangkan menurut Shing (2003) penggorengan vakum umumnya digunakan untuk
mengeringkan buah-buahan, sayuran, daging, produk mengandung air dan lain-lain.
Dimana proses ini akan memberikan pengaruh oksidasi yang minimum, sehingga umur
simpan produk lebih panjang.
Menurut Haryadi dkk (2000), prinsip kerja dari penggorengan vakum yaitu kompor
gas digunakan untuk mensuplai panas ke minyak yang berada ditanki penggorengan. Kerja
pompa dan water jet akan menurunkan tekanan pada ketel penggorengan. Dengan
penurunan tekanan maka suhu penggorengan bisa dilakukan relatif lebih rendah
dibandingkan suhu penggorengan dengan tekanan atmosfer. Penggorengan keripik pada
tekanan vakum dilakukan pada suhu 120-130oC dengan tekanan vakum 50-100 mmHg,
dan proses ekspansi akan berjalan optimal pada tekanan 0-160 mmHg. Menurut Lastriyanto
(1997), penggorengan hampa dilakukan dalam ruangan tertutup dengan kondisi tekanan
vakum, dimana kondisi yang baik untuk menggoreng buah secara vakum adalah suhu 90
oC, tekanan vakum 700mmHg dan waktu penggorengan 1 jam.