pengertian puisi

55
TUGAS I 1. PENGERTIAN PUISI Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa, dan drama. Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poesis, yang berarti membangun, membentuk, membuat, menciptakan. Sedangkan kata poet dalam tradisi Yunani Kuno berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa- dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi. Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Watt-Dunton (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama. Carlyle mengemukakan bahwa puisi adalah pemikiran yang bersifat musikal, kata-katanya disusun sedemikian rupa, sehingga menonjolkan rangkaian bunyi yang merdu seperti musik. Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Ralph Waldo Emerson (Situmorang, 1980:8) mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin. Putu Arya Tirtawirya (1980:9) mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara implisit dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-katanya condong pada makna konotatif. Herman J. Waluyo mendefinisikan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan

Upload: verar-fujastawan

Post on 27-Oct-2015

554 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

fgdhdf

TRANSCRIPT

Page 1: pengertian puisi

TUGAS I

1. PENGERTIAN PUISI

Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa, dan drama. Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poesis, yang berarti membangun, membentuk, membuat, menciptakan. Sedangkan kata poet dalam tradisi Yunani Kuno berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.

Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Watt-Dunton (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.

Carlyle mengemukakan bahwa puisi adalah pemikiran yang bersifat musikal, kata-katanya disusun sedemikian rupa, sehingga menonjolkan rangkaian bunyi yang merdu seperti musik.

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

Ralph Waldo Emerson (Situmorang, 1980:8) mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.

Putu Arya Tirtawirya (1980:9) mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara implisit dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-katanya condong pada makna konotatif.

Herman J. Waluyo mendefinisikan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.

Ada juga yang mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengekspresikan secara padat pemikiran dan perasaan penyairnya, digubah dalam wujud dan bahasa yang paling berkesan.

Puisi dapat  didefinisikan sebagai seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawaa oraang lain kedaalam keaadaan hatinya.

Page 2: pengertian puisi

Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala ‘keanehan’ yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru

Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu ‘pemadatan kata’. kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut. Didalam puisi juga biasa di sisipkanmajas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme ya itu sindiran langsung dengan kasar. Dibeberapa daerah di Indonesia puisi juga sering di nyanyikan dalam bentuk pantun. mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.

Dan inilah beberapa ciri-ciri puisi yang harus Anda ketahuiCiri-ciri Puisi Lama:1. Anonim (pengarangnya tidak diketahui)2. Terikat jumlah baris, rima, dan irama3. Merupakan kesusastraan lisan4. Gaya bahasanya statis (tetap) dan klise5. Isinya fantastis dan istanasentris

Ciri-ciri Puisi Baru:1. Pengarangnya diketahui2. Tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama3. Berkembang secara lisan dan tertulis4. Gaya bahasanya dinamis (berubah-ubah)5. Isinya tentang kehidupan pada umumnya

- Yang Membedakan Puisi dari Prosa

Slametmulyana (1956:112) mengatakan bahwa ada perbedaan pokok antara prosa dan puisi. Pertama, kesatuan prosa yang pokok adalah kesatuan sintaksis, sedangkan kesatuan puisi adalah kesatuan akustis. Kedua, puisi terdiri dari kesatuan-kesatuan yang disebut baris sajak, sedangkan dalam prosa kesatuannya disebut paragraf. Ketiga, di dalam baris sajak ada periodisitas dari mula sampai akhir.

Pendapat lain mengatakan bahwa perbedaan prosa dan puisi bukan pada bahannya, melainkan pada perbedaan aktivitas kejiwaan. Puisi merupakan hasil aktivitas pemadatan, yaitu proses penciptaan dengan cara menangkap kesan-kesan lalu memadatkannya (kondensasi). Prosa merupakan aktivitas konstruktif, yaitu proses penciptaan dengan cara menyebarkan kesan-kesan dari ingatan (Djoko Pradopo, 1987).

Page 3: pengertian puisi

Perbedaan lain terdapat pada sifat. Puisi merupakan aktivitas yang bersifat pencurahan jiwa yang padat, bersifat sugestif dan asosiatif. Sedangkan prosa merupakan aktivitas yang bersifat naratif, menguraikan, dan informatif (Pradopo, 1987)

Perbedaan lain yaitu puisi menyatakan sesuatu secara tidak langsung, sedangkan prosa menyatakan sesuatu secara langsung.

- Unsur-unsur Puisi

Secara sederhana, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik , bait, bunyi, dan makna. Kelima unsur ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi. Secara singkat bisa diuraikan sebagai berikut.

1. Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.

2. Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.

3. Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.

4. Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata. Dari sini dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.

5. Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis puisi disampaikan.

Page 4: pengertian puisi

Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi dua struktur, yaitu struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin puisi, atau sering pula disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut.

(1)   Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

(2)   Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

(3)   Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

(4)   Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari  sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.

Sedangkan struktur fisik puisi, atau terkadang disebut pula metode puisi, adalah sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Struktur fisik puisi meliputi hal-hal sebagai berikut.

(1)   Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

(2)   Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

(3)   Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.

Page 5: pengertian puisi

(4)   Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.

(5)   Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Soedjito, 1986:128). Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.

(6)   Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup (1) onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya [Waluyo, 187:92]), dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

Page 6: pengertian puisi

2. Jenis Puisi dan Contohnya

PUISI LAMA

 

1.      PANTUN

a)      Ada pepaya ada mentimunAda mangga ada salakDaripada duduk melamunMari kita membaca sajak

b)     Kalau ada jarum patahJangan dimasukkan ke dalam petiKalau ada kataku yang salahJangan dimasukan ke dalam hati

c)      Lurus jalan ke PayakumbuhKayu jati bertimbal jalanDi mana hati tak kan rusuhIbu mati bapak berjalan

 

2.      TALIBUN

a)      Kalau anak pergi ke pekanYu beli belanak pun beli sampiranIkan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalanIbu cari sanak pun cari isiInduk semang cari dahulu

b)      Punai hinggap di kayu rapuhBatang dipenuhi dedaunan coklatLama tak dikecup sinar mentariSelagi melarat munajat bersimpuhKetika lapang lupakan shalatSajadah dikunci dalam lemari

c)      Selasih di rimba JambiRotan ditarik orang pauhPutus akarnya di jeramiKasih pun baru dimulai

Page 7: pengertian puisi

Tuan bawa berjalan jauhItu menghina hati kami

 

3.      SYAIR

a)      Pada zaman dahulu kalaTersebutlah sebuah ceritaSebuah negeri yang aman sentosaDipimpin sang raja nan bijaksana

Negeri bernama Pasir LuhurTanahnya luas lagi suburRakyat teratur hidupnya makmurRukun raharja tiada terukur

Raja bernama DarmalaksanaTampan rupawan elok parasnyaAdil dan jujur penuh wibawaGagah perkasa tiada tandingnya

b)      Seri Negeri gelaran diberiSebuah pulau cantik berseriBernaung dibawah sebuah negeriRaja berdaulat Paduka Seri

Lautnya biru pantainya indahMakam Mahsuri lagenda sejarahPuteri Melayu tak mudah menyerahTujuh keturunan dimakan sumpah

Pulau lagenda dimakan sumpahTujuh keturunan tamatlah sudahKini makmur melimpah ruahSemua penghuni tersenyum megah

c)      Berhentilah kisah raja HindustanTersebutlah pula suatu perkataanAbdul Hamid Syah Paduka SultanDuduklah Baginda bersuka-sukaan

Abdul Muluk putera BagindaBesarlah sudah bangsa mudaCantik menjelis usulnya syahdaTiga belas tahun umurnya ada

Page 8: pengertian puisi

Parasnya elok amat sempurnaPetak majelis bijak laksanaMemberi hati bimbang gulanaKasih kepadanya mulia dan hina

4.      GURINDAM

a)      Kurang pikir kurang siasatTentu dirimu akan tersesat

Barang siapa tinggalkan sembahyangBagai rumah tiada bertiang

Jika suami tiada berhati lurusIstri pun kelak menjadi kurus

b)      Barang siapa tiada memegang agama

sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama

Barang siapa mengenal yang empat

maka ia itulah orang ma’rifat

Barang siapa mengenal Allah

suruh dan tegahnya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal diri

maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari

Barang siapa mengenal dunia

tahulah ia barang yang terpedaya

Barang siapa mengenal akhirat

tahulah ia dunia melarat.

c)      Tahu pekerjaan tak baik,tetapi dikerjakan,bukannya manusia yaituiah syaitan.Kejahatan seorang perempuan tua,itulah iblis punya penggawa.Kepada segaia hamba-hamba raja,

Page 9: pengertian puisi

di situlah syaitan tempatnya manja.Kebanyakan orang yang muda-muda,di situlah syaitan tempat berkuda.Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,di situlah syaitan punya jamuan.Adapun orang tua yang hemat,syaitan tak suka membuat sahabatJika orang muda kuat berguru,dengan syaitan jadi berseteru.

5.      MANTRA

a)      Assalammu’alaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayangMari kecil, kemariAku menyanggul rambutmuAku membawa sadap gadingAkan membasuh mukamu

b)      nabi kursani palapisinibatang kalungku…nabi adam ri tubuhkunabi muhhammad ri bulungkuALLAH taala ri nyawakuberkat kun fayakun

6.      BIDAL

a)      Bagai api dengan asap artinya utuh dan tidak bisa bercerai lagi/selalu bersama-sama.

b)     Bagai kerbau dicocok hidungnya artinya tidak ada pendirian/selalu mengekor kepada orang lain.

c)      Bagai air titik ke batu artinya sukar sekali memberikan wejangan/nasihat kepada orang jahat.

 

7.      PERIBAHASA

a)      ada air ada ikan=Dimanapun kita tinggal,rezeki akan selalu ada

b)     air pun ada pasang surutnya=senang dan susah selalu silih berganti

c)      bagai rumah ditepi tebing=selalu dalam kecemasan dan ketakuta

Page 10: pengertian puisi

8.      PEPATAH

a)      Maksud hati memeluk gunung,apa daya tangan tak sampai.Sepandai-pandai tupai melompat sekali-sekali gagal juga.

b)      Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri.

 

9.      PERUMPAMAAN

a)      Bagai durian dengan mentimun.Bagai kerbau dicocok hidungnya

 

10.  TAMSIL

a)      Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.

b)      Tua-tua keladi,makin tua makin jadi.

c)      Lain tulang lain kaki, lain orang lain hati.

11.  IBARAT

a)      Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang.Bagai kerakap tumbuh di baut, hidup segan mati tak mau.

 

12.  PAMEO

a)      Sekali merdeka, tetap merdeka.

b)     Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

c)      Sekali di udara tetap di udara

Page 11: pengertian puisi

13.  HADIS MELAYU

a)      Senangkanlah hatimu dengan menyenangkan hati orang lain.Ilmu itu bila tidak diamalkan, seperti pohon yang tak berbuah.

 

14.  TEROMBA

a)      Merisik dalam adat istiadat perkahwinan

Adalah saya bak kata orang,

kok ibarat umur baru bertukar muda,

pendapatan pun belum ada,

pandangan pun belum banyak,

pengalaman pun belum jauh,

kok darah belum setampuk pinang,

kok jalan kurang pasa,

kalau begitu kedatangan saya ini,

ibarat pergi ke huma,

singkap daun ambil buah,

adapun kedatangan saya ini sama-sama faham,

orang ke awak, awak ke orang,

semenda bersemenda,

kok ibarat dasar pusaka,

kok segar disiram,

kok putus kata di pangkal,

putus dengan dibagi,

Page 12: pengertian puisi

duduk berperuntungan,

mati hukum Allah,

duduklah pula sepelarasan,

pandangan memandang satu nan lain,

iaitu bersuku-suku,

berapalah sukunya dua belas,

dua belas Muar dua belas Jempol,

enam Teraci enam Gunung Pasir,

kok selaman sepermainan,

kok sejamban seperulangan,

tak dek hukum tak mengambil,

diharuskan pula semenda-menyenda.

b)     Persefahaman dan tolong-menolong

Bulat air kerana pembentungBulat manusia kerana muafakat

Faham sesuai, benar seukurBulat segolek, pipih selayangRundingan jangan selisihMuafakat jangan bercanggah

Tuah pada sekataBerani pada seiaBerat sama dipikulRingan sama dijinjingYang tidak ada sama dicariSama sakit sama senangKe bukit sama mendakiKe lurah sama menuruni sama mengayun sama melangkah

Jika khabar baik diberitahuJika khabar buruk serentak didatangi

Page 13: pengertian puisi

Jika jauh ingat-mengingatJika dekat temu-menemui

Dapat sama labaHilang sama rugi.

 

PUISI BARU

 

1.      SONETA

a)     Teja dan cerawat masih gemilang

Memuramkan bintang mulia raya

Menjadi pudar padam cahaya

Timbul tenggelam berulang-ulang

Fajat di timur datang menjelang

Membawa pertama ke atas dunia

Seri-berseri sepantun mutia

Berbagai warna, bersilang-silang

Lambat laun serta berdandan

Timbullah matahari dengan perlahan

Menyinari bumi dengan keindahan

Segala bunga harumkan pandan

Kembang terbuka, bagus gubahan

Dibasahi embun, titik di dahan 

2.      BALADA

a)     Perlahan menampakan diri

Page 14: pengertian puisi

Kecil, hijau menyembul

Bertahan dari hempasan angin, badai, dan hujan

Bersama member makan ke pohon

Bergilir berganti warna

Bergilir jatuh ke tanah

Bersama menjadi pupuk

Siklus mati daun yang tak pernah berubah

Ketaatan luar biasa pada yang kuasa

c)      Bermilyar detik berselubung kerinduan

Berjuta menit berselimut ingin bertemu

Beribu jam menanti waktu

Beratus putaran bumi mengelilingi matahari menanti pagi lagi

Berpuluh minggu bermimpi mendekap asamu

Kapan melegakan himpitan cinta

 

3.      ODE

 

a)      Generasi SekarangDi atas puncak gunung fantasiBerdiri aku, dan dari sanaMandang ke bawah, ke tempat berjuangGenerasi sekarang di panjang masa

Menciptakan kemegahan baruPantoen keindahan IndonesiaYang jadi kenang-kenanganPada zaman dalam dunia

b)      Guruku…

Page 15: pengertian puisi

Engkau pahlawanku

Pahlawan tanpa tanda jasa

Engkau menemaniku

Saatku di sekolah

Saatku belum mengenalmu

Engkau mengajariku

Mulai dari Taman Kanak- kanak

Hingga ku sampai kuliah

Guruku…

Takkan kulupakan semua jasamu

Yang telah bersusah payah mengajariku

Hingga aku bisa

Terima kasih guruku

c)      Pujangga….

awal puisimu begitu menghanyutkan bathin iniawal puisimu membuat kelana berhenti sejenak

Pujangga….Puisimu menundukan hati yang angkuhPuisimu membelai mesra relung kelana

Pujangga….Sang kelana terpesonaSang kelana tak berdaya…

Pujangga……..Puisimu meracuni jiwaJiwa yang meranaJadi bergelora…..

Pujangga…..Damai terasa mendengar alunan puisimu…..

Page 16: pengertian puisi

Pujangga….Kau lantunkan puisi dengan hatiKau lantunkan puisi dengan suara jiwaHingga saat yang lain melantunkan puisimuTak setakjub suara jiwamu….

Tapi…Pujangga…Bait terakhir puisimu…..mengiris jiwa…..mengoyak rasa…..Pilu….

Pujangga…..Mengapa tega kau buatBait terakhir puisimuBegitu perih….

 

 

4.ELEGI

a)      Senja di Pelabuhan Kecil

Ini kali tidak ada yang mencari cintadi antara gudang, rumah tua, pada ceritatiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlautmenghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elangmenyinggung muram, desir hari lari berenangmenemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerakdan kini tanah dan air tidur hilang ombak.Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalanmenyisir semenanjung, masih pengap harapsekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalandari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

b)      RINDU

Selepas sepi kembali menggenggam,suara nafiri sengkala rindu mengayun ufuk waktu.Lengkingnya merobek senyap membacakan bait-bait sejarah cinta kitadimasa-masa lalu.Di kamar ini ada tanya tak berjawab dan jerit tak terucap..

Page 17: pengertian puisi

Mensyaratkan rindu syahdu yang dihempas ombak tanpa pantai.Kapan dapat menuntun khidmat hayatku,Jika takdir tak berpihak kepada kehendak bersamamu.Hanya letih dan jenuh yang bisa setia menemani sementara aku dan diriku bercakap-cakap.Saat malam beranjak meninggi, Hanya rembulansyahdu memandang berkaca-kaca.Saat sinar surya merobek kalender,Kupelajari cara berdesah panjang mengulum zaman.Hari-hariku sepi, karena aku kubur seusai pemakaman.Jiwaku perih tanpa bekas-bekas tergores.Kepada Embun kepada Awan, Damai ada padamu saat fajar dan hujan.Kusampaikan salam hormatku…Semoga ketika kue ulang-tahun teriris lagi kelak,peran sandiwara ini telah usai.Karena aku tak hendak mengajukan keluhan, ke mahkamah agung dimana Tuhan bertahta

c)      Ketika hati bersenandungdalam elegi pagi iniaku hanya seorang diribercerita pada pena dan kertas usambercerita tentang jeritan hatikerinduan pada seorang kekasihkerinduan akan kejujuran hatikerinduan akan nyanyian sunyikerinduan akan kedamaian hidup inikerinduan pada Rhido ILLAHI

5.      HYMNE

a)      Bahkan batu-batu yang keras dan bisu

Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri

Menggeliat derita pada lekuk dan liku

bawah sayatan khianat dan dusta.

Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu

menitikkan darah dari tangan dan kaki

dari mahkota duri dan membulan paku

Yang dikarati oleh dosa manusia.

Tanpa luka-luka yang lebar terbuka

Page 18: pengertian puisi

dunia kehilangan sumber kasih

Besarlah mereka yang dalam nestapa

mengenal-Mu tersalib di datam hati.

 

6.      PUISI BEBAS

a)      Kau dan Aku

Sekejap mata kumengenalimu

Ada lukisan angin di balik awan

Kau terbangkan debu-debu bergantian aku

Kutanamkan mawar dari asap tembakau

Menari-nari dirimu tanpa henti

Kutunggu waktu yang kutuju

Kau temukan kuda liar dalam hutan

Sepasang merpati meminum susu dari telaga firdaus di dalam sangkar yang terbakar

Setan tertawa dalam candanya saat anak gembala sedang membuat bara

Matahari menengok dan berlalu

Musafir pulang dari rantaunya

Api unggun masih menyala

Hingga kawat duri lepas dati tubuhnya

b)    TERSESAT

Aku semakin tersesat di tempat yang aku sendiri tak mengetahuinya

Kesadaranku datang tersendat-sendat

Aku tak menginginkan semua yang aku inginkan

Page 19: pengertian puisi

Tapi aku menginginkan apa yang aku inginkan

Pandanganku semakin buram dan tak jelas

Lenteraku hampir padam walau sesekali terlihat berkedip-kedip

Kulihat beberapa orang sedang bermain sandiwara tanpa cerita dan tanpa makna

Mengalir bersama kotornya air sungai yang tak tahu dimana muaranya

c)  Kertas

Kertas putih juga kosong adalah nyata

Dengan sengaja tinta hitam memberi  goresan

Awal yang rapi sebuah goresan

Dan akhir yang abstrak sebuah goresan

Kertas putih dengan goresan hitam adalah nyata

Tak sengaja tinta merah tumpah

Merah yang berani melawan abstaknya hitam

Hingga hitam mulai terlihat semu

Kertas temukan hitam dalam merah

Kertas temukan merah dalam hitam

Satu warna saja cukup untuk goresan dikertas

Namun kertas lebih sempurna dengan dua warna atau lebih

Page 20: pengertian puisi

3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi

Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berasal dari dalam naskah puisi tersebut.

- Unsur-unsur intrinsik suatu puisi meliputi:

1. Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat.

2. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.

3. Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya.

4. Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain.

5. Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain.

6. Perasaan (feeling) adalah sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain.

7. Enjambemen adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya.

8. Kata konkret (imajinasi) adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.

9. Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.

10. Akulirik adalah tokoh aku (penyair) di dalam puisi.

11. Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun akhir.

12. Verifikasi adalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).

Page 21: pengertian puisi

13. Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi.

14. Citraan (pengimajian) adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan).

- Unsur-unsur intrinsik suatu puisi meliputi:

Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang berada di luar naskah puisi. Bisa saja berasal dari dalam diri penulis puisi atau lingkungan tempai sang penulis puisi tersebut menulis puisinya. Berikut adalah macam-macam unsur ekstrinsik puisi:

1. Unsur biografi adalah latar belakang atau riwayat hidup penulis.2. Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-

istiadat, budaya, dan lain-lain.

3. Unsur kemasyarakatan adalah situasi sosial ketika puisi itu dibuat.

- Contoh Puisi Beserta Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik

Berikut adalah contoh puisi beserta unsur intrinsik dan ekstrinsiknya:

Hati Sahabat

berbuih kasih dlm panas mengadu. bertebaran sayang layaknya teman. Menguak rasa hati sedalam lautan. lirikan mata yg tepadu.

Ohh. . . Tuhan . . . Getaranku sudah beda. tak layak seakan teman. Dia tak mengerti yg ku rasa.

Page 22: pengertian puisi

Menyambut bunga bagai indah jagat raya. Terpukau tp terlarang. Menyiksa krn tak kan teromong. Menanam jua dewasa.

Bagai kucing takut lautan. Pengecut dlm bimbang. Terhalang . . . Takut hilang persahabatan

Unsur intrinsik dari puisi di atas adalah:

Diksi (pemilihan kata) Tema puisi (percintaan)

Unsur ekstrinsik dari puisi di atas adalah:

Penulis dipengaruhi oleh suasana jatuh cinta

Page 23: pengertian puisi

4. CONTOH PUISI BESERTA MAKNANYA

DOAkepada pemeluk teguh

TuhankuDalam termenungAku masih menyebut nama-MuBiar susah sungguhMengingat Kau penuh seluruhCaya-Mu panas suciTinggal kerlip lilin di kelam sunyiTuhankuAku hilang bentukRemukTuhankuAku mengembara di negeri asingTuhankuDi Pintu-Mu aku mengetukAku tidak bisa berpaling

13 November 1943

a) Tema

Puisi ' Doa´ karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan.

     Hal ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti.

Pertama, diksi yang digunakan sangat kentaldengan kata-kata bernaka ketuhanan. Kata `dua´ yang digunakan sebagai judul menggambarkan sebuah permohonan atau komunikasi seorang penyair dengan SangPencipta.  Kata-kata lain yang mendukung tema adalah:Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau,caya-Mu, di pintu-Mu.

 Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan sebuah renungandirinya yang menyadari tidak bisa terlepas dari Tuhan.Dari cara penyair memaparkan isi hatinya, puisi´Doa´sangat tepat bila digolongkan padaaliran ekspresionisme, yaitu sebuah aliran yang menekankan segenap perasaan atau jiwanya.

Page 24: pengertian puisi

Perhatikan kutipan larik berikut :(1) Biar rusah sungguhMengingat Kau penuh seluruh

(2) Aku hilang bentuk remuk

(3) Di Pintu-Mu aku mengetuk

Aku tidak bisa berpalingPuisi yang bertemakan ketuhanan ini memang mengungkapkan dialog dirinya denganTuhan.Kata `Tuhan´ yang disebutkan beberapa kali memperkuat bukti tersebut, seolah-olah penyair sedang berbicara dengan Tuhan.

b) Nada dan SuasanaNama berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) atau sikap penyair terhadap pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai akibatpembacaan puisi.Nada yang berhubungan dengan tema ketuhanan menggambarkan betapa dekatnyahubungan penyair dengan Tuhannya. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi `Doa´tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan.Hayatilah makna hidup ini sebagai sebuah pengembaraan di negeri `asing´.

c) PerasaanPerasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi ´Doa´ gambaranperasaan penyair adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksiyang digunakan antara lain: termenung, menyebut nama-Mu, Aku hilang bentuk, remuk, Akutak bisa berpaling.

d) AmanatSesuai dengan tema yang diangkatnya, puisi ´Doa´ ini berisi amanat kepada pembacaagar menghayati hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa melakukan amanattersebut, pembaca bisa merenung (termenung) seperti yang dicontohkan penyair. Penyair juga mengingatkan pada hakikatnya hidup kita hanyalah sebuah ´pengembaraan di negeriasing´ yang suatu saat akan kembali juga. Hal ini dipertegas penyair pada bait terakhir sebagai berikut:

Tuhanku,

Di Pintu-Mu Aku mengetuk

Aku tidak bisa berpaling

Page 25: pengertian puisi

Gerimis

Gerimis mempercepatkelam.ada juga kelapakelangmenyinggungmuram,desir hari lariberenangmenemu bujuk pangkalakanan.tidak bergerak dankini tanah dan air tidurhilang

tiada lagi.akusendiri.berjalan menyisirsemenanjung,masihpengap harap sekali tibadi ujung dan sekalianselamat jalansari pantai keempat,sedupenghabisan bisaterdekap

--- Makna utuh : makna lengkap dari sebuah puisi yang sedang kita telaah

Gerimis menambah hari yang telah senja menjadi semakin gelap. ditambah kepakan burung elang yang manandakan hari semakin petang. Petani yang bekerja di sawah dan nelayan yang bekerja di laut, pun mulai pulang untuk beristirahat.

Aku juga sudah akan berhenti berjalan menyisiri semenanjung. Hingga sampai diujung untuk melihat matahari terbenam dan berpisah dengannya.

---- Makna lugas ; makna yang sebenarnya atau dengan istilah lain di sebut denotasi. lawannya konotasi atau makna tambahan.

Gerimis menambah hari menjadi semakin kelam.ada juga kepak burung elang yang menyinggung muram, desir hari mulai berlari, berenang hingga menemukan bujuk pangkalnya, akanan.tidak bergerak dan kini tanah dan air mulai tertidur hingga menghilang

tiada lagi.aku yang sendiri.berjalan menyisiri semenanjung, karena masih pengap untuk berharap sekali saja tiba di ujung dan sekalian mengucap selamat jalan sari pantai keempat, sedih sedu sedan penghabisan agar bisa terdekap

Page 26: pengertian puisi

5. Puisi Kontemporer Di Indonesia

Puisi sebagai bagian dari sastra juga mengalami perkembangan, dari segi bentuk dan nafasnya. Dalam zaman sastra lama Indonesia kita mengenal bentuk-bentuk seperti mantra, bidal,pantun, syair yang kemudian muncul bentuk-bentuk puisi baru pada tahun 1930-an m misalnya saja sonata,kwatren,terzina,stanza,dan sebagainya. Pada tahun 1045 an dengan khairir anwar sebagai penyair garda depan saat itu memproklamasikan bentuk puisi yang lebih baru yang sering kita kenal dengan bentuk puisi bebas. Lalu pada tahun 1973 kita dikagetkan dengan munculnya puisi-puisi dengan bentuknya yang aneh dan ganjil menurut ukuran Indonesia. Puisi Kontemporer adalah bentuk puisi yang berusaha lari dari ikatan konvensional puisi iti sendiri. Misalnya saja Sutardji mulai tidak mempercayaik Kekuatan kata tetapi dia mulai berpaling pada Eksistensi bunyi dan kekuatannya. Danarto justru memulai dengan kekuatan garis dalam menciptakan puisi. Puisi kontemporer memang cenderung berbentuk aneh dan ganjil. Di samping Sutardji dan Danarto, juga Sapardi Djoko Damono, penyair lain mencanangkan bentuk puisi ganjil adalah : Ibrahim Sattah, Hamid Jabar, Husni Jamaluddin, Noorca Marendra, dan sebagainya.

Lebih jauh boleh dikatakan bahwa puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa,memakai kata-kata makian kasar,ejekan,dan lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambing intuisi,gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting lagi.

Puisi kontemporer dapat dibedakan menjadi :

1.Puisi Mbeling

Puisi ini memakai ungkapan yang blak-blakan, sederhana, tanpa menghiraukan diksi konvensional ataupun bunga-bunga bahasa. Biasanya mrngungkapkan kritik pada kehidupan masyarakat, tetapi dengan cara yang lucu dan tak brusaha terlampau berat.

2. Puisi tipografi

Puisi tipografi adalah puisi yang lebih mementingkan gambaran visual dari puisi tersebut. Dalam puisi tipografi seorang penyair berusaha mengekspresikan gejolak hatinya dengan lebih menonjolkan lukisan bentuk dari puisinya di samping melalui kata-kata tentunya.

3. Puisi Yang menentang idiom-idiom

Puisi –puisi semacam ini akan bersifat konvensional. Dengan menentang idiom konvensional maka puisi tersebut tidak lagi menghiraukan hubungan makna setiap kata, bahkan sering terjadi menjungkir balikkan hubungan makna tersebut.

Page 27: pengertian puisi

4. Puisi yang membalik-balikkan struktur kata

Puisi ini mterliha mempermainkan suku-suku kata . Sampai-sampai kata-kata itu menjadi tidak bermakna .Tetapi hal itu tidak lantas menghilangkan makna totalitas puisi tersebut . Bahkan terasa menjadi sangat konkret. Dengan deretan kata yang dibolak-balikan susunan suku katanya bila diteriakkan keras-keras seperti teriakan nelayan di zaman bahari dulu . Bunyi-bunyi yang muncul dari kata-kata tak bermakna itu mengangkat imajinasi kita untuk membayangkan situasi pada masa bahari dulu, di mana nenek moyang kita sangat akrab dengan lautan.

5. Puisi yang lebih mengutamakan unsure bunyi

Puisi ini mengingatkan kita pada bentuk puisi mantra pada zaman sastra purba. Puisi mantar pun amat menonjolkan kekuatan bunyi. Bahkan menurut hemat nenek moyang kita dulu semakin kuat bunyi dalam mantara semakin tinggi nilai magis yang terkandung dalam mantra tersebut. Dan ternyata dalam perkembangan sastra Indonesia moderen,ada kencenderungan kembali pada bentuk mantra. Penyair garda depan yang memproklamasikan bentuk mantra ini adalan Sutardji dan ibrahim Sattah.

6. Puisi yang mengkombinasikan bentuk bahasa Indonesia dengan bahasa asing atau bahasa daerah

Puisi ini menggunakan berbagai bahasa dalam mengungkapkan aspa yang dimaksudkannya. Tentu saja hal ini mempersulit pemahaman pembaca yang tidak mengerti dan menguasai bahasa asing maupun bahasa daerah.

7. Puisi yang banyak menggunakan symbol daripada kata –kata atau kalimat.

Simaklah puisi Jeihan berikut ini

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

Page 28: pengertian puisi

VVVVVVVVVVVVVVVVV

V

VIVA PANCASILA

( Jeihan )

8. Puisi yang lebih menonjolkan unsure garis atau gambar seperti dalam seni lukis

Perhatikanlah puisi yang cukup membikin heboh kalangan sastrawan di Indone-

Sia :

9. Puisi Konkret

Puisi konkret benar-benar merupakan penyair yang tidak lagi percaya terhadap eksistensi kata. Puisi konkret berusaha meninggalkan peranan kata karena kata dianggapnya terlampau akrab untuk mewadahi penyair. Puisi konkret merupakan puisi yang diciptakan oleh penyair dengan memakai benda-benda yang konkret ( biasanya dengan sedikit mungkin kata , bahkan kalau perlu kata itu dihilangkan) sebagai alat ekspresinya . Misalnya saja puisi Daging Mentah Sutardji Calzoum Bachri, atau puisi Abdul Hadi WM.

Ciri-cirinya puisi kontemporer:

bentuknya itu pasti tidak seperti puisi biasa pada umumnya bertemakan kritikan

maknanya sangat sulit ditangkap

sering sekali mempermainkan kata di dalamnya

1. Mengidentifikasi tema puisi kontemporer

Perhatikan beberapa puisi Sapardi Djoko Darmono yang termuat dalam buku Duka-Mu Abadi berikut !

(a) SAAT SEBELUM BERANGKAT

mengapa kita masih bercakap

Page 29: pengertian puisi

hari hamper gelap

Menyekap beribu kata di antara karangan bunga

Di ruang semakin maya, dunia purnama

Sampai tak ada yang sempat bertanya

Mengapa musim tiba-tiba reda

Kita di mana . Waktu seorang tertahan di sini

Di kuar pengiring jenazah menanti

(b) BERJALAN DI BELAKANG JENAZAH

berjalan dibelakang jenazah angina pun reda

jam mengerdip

tak terduga betapa lekas

siang menepi, melapangkan jalan dunia

di samping pohon demi pohon menundukkan kepala

jam mengambang di antaranya

tak terduga begitu kosong waktu menghirupnya

(c) SEHABIS MENGANTAR JENAZAH

masih adakah yang akan kautanyakan

tentang hal itu ! Hujan pun selesai

sewaktu tertimbun sebuah dunia yang tak habis bercakap

di bawah bunga-bunga mawar, musim yang senja

pulanglah dengan payung di tangan , tertutup

anak-anak kembali bermain di jalan basah

seperti dalam mimpi kuda-kuda meringkik di bukit-bukit jauh

Page 30: pengertian puisi

barangkali kita tak perlu tahu dalam tanda tanya

masih adakah ? alangkah angkuhnya langit

alangkah angkuhnya pintu yang akan menerima kita

seluruhnya,, seluruhnya kecuali kenangan

pada sebuah gua yang menjadi sepi tiba-tiba

Dalam tiga puisi Sapadi Joko Damono yang terdapat dalam buku kumpulan puisi Dukamu Mu Abadi terdapat pertautan tema yang membicarakan tentang maut . Sapardi Joko Damono telah membangkitkan kesadaran pembaca akan kematian dan selubung rahasia akan kematian itu sendiri.

2. Memahami isi dan maksud puisi kontemporer

Perhatikanlah contoh-contoh sajak Sutardji Calzoum Bachri berikut ini !

SOLITUDE

yang paling mawar

yang paling duri

yang paling sayap

yang paling bumi

yang paling pisau

yang paling risau

yang paling nancap

yang paling dekap

samping yang paling

Kau ! ( 1981:37 )

“ yang paling mawar “, artinya yang paling mempunyai sifat-sifat seperti mawar, yaitu biasanya warnanya merah cemerlang, menarik, indah dan harum . Jadi kesunyian ( solitude ) itu mempunyai sifat yang paling menarik , indah, serta harum . “yang paling duri” artinya paling menusuk, menyakitkan, menghalangi, seperti duri. ”yang paling dekap” ialah yang paling mesra seperti orang mendekap. Begitulah kesunyian itu. Dan di samping sifat yang paling itu adalah

Page 31: pengertian puisi

“Kau“ yaitu Tuhan . Jadi, bila orang dalam keadaan yang paling itu, orang akan teringat atau melihat “ Tuhan “ .

perhatikan contoh lain sajak Sutarji Calzoum Bachri

TRAGEDI WINKA & SIHKA

kawin

kawin

kawin

kawin

kawin

ka

win

ka

win

ka

win

ka

win

ka

winka

winka

winka

shika

sihka

sihka

Page 32: pengertian puisi

sih

ka

sih

ka

sih

ka

sih

ka

sih

ka

sih

sih

sih

sih

sih

sih

ka

Ku

( h. 18 )

Sajak tersebut hanya terdiri dua kata “kawin dan kasih” yang dipotong-potong menjadi suku kata-suku kata, juga dibalik menjadi “winka dan sihka” . Pada awalnya kata kawin masih penuh, artinya masih penuh kawin memberi konotasi begitu indahnya perkawinan. Orang yang hendak kawin mesti berangan-angan yang indah bahwa sesudah kawin akan hidup berbahagia, ada suami atau istri dan kemudian akan ada anak, hidup akan bahagia denga kasih saying anak, istri-suami. Tetapi, melalui perjalanan waktu kata kawin terpotong menjadi ka dan win, artinya tidak penuh lagi. Angan-angan perkawinan semula terpotong-potong, ternyata kenyataan setelah kawin berubah. Dalam perkawinan orang harus memberi nafkah, ada kewajiban-kewajiban. Ada anak

Page 33: pengertian puisi

yang harus dibiayai, bahkan sering terjadi pertengkaran suami-istri, harus membiayai makan, pakaian dan sekolah anak-anak . Ternyata perkawinan itu tidak seperti diharapkan yang penuh dengan kebahagiaan, segala berjalan lancar, tetapi penuh kesukaran. Terbalik artinya kawin jadi winka, kasih pun terpotong-potong menjadi ka dan sih yang kehilangan artinya menjadi : sih-sih-sih-sih-sih saja, bahkan istri atau suami menyeleweng terjadilah perceraian. Nah, terjadilah tragedi winka dan sihka, kembalikan dari angan-angan kawin dan kasih, yang pada mulanya diangankan akan penuh kebahagiaan

TUGAS II

1. PENGERTIAN MAJASA ATAU GAYA BAHASA

Sejak dahulu kala, majas telah banyak diteliti oleh mereka para pakar linguistik maupun para sastrawan. Akan tetapi sampai saat ini, mereka belum tiba pada kesimpulan akhir terkait majas ini. Bahkan pengertian majas yang telah disepakati bersama belumlah tiba pada titik yang jelas. Banyak polemik yang tampaknya akan terus berkembang. Banyak yang mengartikan majas sebagai gaya bahasa. Namun hal ini jika ditelaah lebih jauh akan menunjukkan sebuah perbedaan yang signifikan. Majas boleh jadi bagian dari gaya bahasa namun ia secara spesifik berada pada wilayah yang berbeda daripada sekedar dimasukkan sebagai gaya bahasa. Meskipun belum tiba pada kesepakatan, akan tetapi dalam ilmu bahasa, telah dikenal macam-macam majas. Pada dasarnya, majas dibagi ke dalam 4 kelompok utama yakni:

- Majas Perbandingan -

Masing-masing kelompok majas ini terdiri atas berbagai subjenis majas yang dikelompokkan berdasarkan identifikasi gayanya masing-masing. Adapun macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas perbandingan antara lain:

1. Alusio, yakni majas berupa ungkapan yang tidak terselesaikan pada sesuatu yang dimaksud sebab telah diketahui siapa dan apa yang dimaksudkan. Contohnya: “Sudah lama aku tidak melihat batang hidungnya.”

2. Simile, yakni majas yang membandingkan dengan cara eksplisit. Majas ini gampang dikenali sebab menggunakan kata penghubung contohnya bagaikan, ibarat, umpama, bak dan masih banyak lagi lainnya. Contoh majas ini: “Bak seorang penari, gerak tubuhnya sangat luwes.”

3. Metafora, yakni majas yang juga membandingkan suatu benda dengan benda lainnya dengan didasarkan pada sifatnya yang serupa. Contohnya: “Cuaca terlihat mendung berlangit abu-abu sebab sang raja siang tidak memunculkan dirinya.”

4. Alegori yakni majas yang menyatakan sesuatu melalui sebuah kiasan atau penggambaran. Misalnya: “Hidup ini bagai sungai yang mengalir. Sebelum bermuara, kita tak tahu apa yang terjadi di sepanjang alurnya.”

Page 34: pengertian puisi

Masih ada macam-macam majas lainnya yang masuk ke dalam kelompok majas perbandingan antara lain: Majas metonimia, majas aptronim, majas antonomasia, majas hipokorisme, majas hiperbola, majas simbolik, majas eponym, majas fabel, majas litotes, majas asosiasi, majas persinifikasi, majas depersonifikasi, majas pars pro toto, majas totum pro parte, majas eufimisme, majas antropomorfisme, majas disfemisme dan masih banyak lagi lainnya.

- Majas Sindiran

macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas sindiran antara lain: 1. Majas ironi, yakni majas yang menyindir dengan menyatakan kebalikan dari fakta yang

ada. Misalnya: “Kulitmu begitu putih serupa mayat.” 2. Majas Sarkasme, yakni majas yang menyindir secara langsung dan lebih kasar. Misalnya:

“Kamu dikenal sebagai pribadi yang pintar, lantas kenapa harus bertanya lagi padaku?”.

Majas lainnya yang masuk ke dalam kelompok majas sindiran ini antara lain: majas sinisme, majas satire, majas innuendo.

- Majas PenegasanAdapun macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas penegasan antara lain:

1. Majas apofasis yakni menegaskan dengan cara yang seolah menyangkal.

2. Majas pleonasme, yakni majas yang menambahkan sejumlah keterangan pada sebuah pernyataan yang sebenarnya sudah jelas.

3. Repetisi, yakni majas yang mengulang kata atau frase dalam satu kalimat.

4. Majas pararima, yakni mengulang konsonan baik pada akhir maupun awalan dalam sebuah kata.

5. Majas koreksio, yakni merupaka majas yang menyajikan hal-hal keliru dengan memaparkan maksud yang sesungguhnya.

6. Majas asyndeton yakni majas yang menggunakan sebuah pengungkapan tanpa memakai kata penghubung.

7. Majas aliterasi yakni majas yang menggunakan pengulangan konsonan di awal kata dengan tatanan yang berurut.

8. Tautologi adalah majas yang mengulang kata dengan menggunakan semua sinonimnya.

9. Majas sigmatisme adalah kalimat dimana terdapat gaya pengulangan huruf S untuk memperoleh kesan tertentu.

10. Majas klimaks yakni majas yang memaparkan sebuah pikiran atau suatu hal secara berurutan dari sebuah hal yang sederhana hingga yang kompleks atau klimaks.

Page 35: pengertian puisi

11. Majas alonim adalah majas yang menggunakan berbagai jenis nama untuk menegaskan sesuatu.

12. dll

- Majas Pertentangan

Terakhir, macam-macam majas pertentangan antara lain: 1. Majas paradox yakni majas yang mengungkapkan dengan cara menyatakan dua hal yang

dibuat seolah bertentangan namun pada hakekatnya dua hal yang dikemukakan tersebut benar.

2. Majas oksimoron yakni majas dengan menggunakan paradoks dalam 1 frasa.

3. Majas antithesis yakni pengungkapan sesuatu dengan memakai kata-kata berlawanan makna dengan yang lain.

4. Majas kontradiksi interminus yakni sebuah pernyataan yang memiliki sifat penyangkalan dan telah disebutkan pada bagian awal.

5. Majas anakronisme merupakan ungkapan yang mengandung sebuah ketidaksesuaian antara sebuah peristiwa dengan waktu terjadinya persitiwa tersebut.

Page 36: pengertian puisi

Definisi, Pengertian & Contoh Majas ElipsisMajas ini berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar, sehingga struktur gramatikal atau kalimatnya memenuhi pola yang berlaku.

Contoh Majas Elipsis :Masihkah kau tidak percaya bahwa dari segi fisik engkau tak apa-apa, badanmu sehat; tetapi psikis ... . ( Majas Elipsis )

Definisi, Pengertian & Contoh Majas MetonimiaMajas ini mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat. Contoh Majas Metonimia :Pena lebih berbahaya dari pedang. ( Majas Metonimia )

Definisi, Pengertian & Contoh Majas Persamaan atau simileMajas ini mengandung perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit adalah langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya. Contoh Majas Persamaan atau simile :a. Kikirnya seperti kepiting batu.b. Mukanya merah laksana kepiting rebus. ( Majas Persamaan atau simile )

Definisi, Pengertian & Contoh Majas MetaforaMajas ini semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan sebagainya. Makna sebuah metafora dibatasi oleh sebuah konteks. Contoh Majas Metafora :Perahu itu menggergaji ombak. ( Majas Metafora )

Definisi, Pengertian & Contoh Majas PersonifikasiMajas kiasan yang menggambarkan benda-benda mati seolaholah memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Personifikasi (penginsanan) merupakan suatu corak khusus dari metafora, yang mengiaskan benda-benda mati bertindak, berbuat, berbicara seperti manusia.Contoh Majas Personifikasi :a. Angin yang meraung di tengah malam yang gelap itu menambah lagi ketakutan kami.b. Kata-katanya tajam seperti mata pisau. ( Majas Personifikasi )

Definisi, Pengertian & Contoh Majas Ironi atau sindiranMajas ini ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian kata-katanya.Contoh Majas Ironi atau sindiran :a. Saya tahu Anda adalah seorang gadis yang paling cantik di dunia ini yang perlu mendapat tempat terhormat!b. Kamu datang sangat tepat waktu, sudah 5 mobil tujuan kita melintas. ( Majas Ironi atau sindiran )

Page 37: pengertian puisi

Definisi, Pengertian & Contoh Majas SinismeSinisme adalah sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati.Contoh Majas Sinisme :Tidak diragukan lagi bahwa Andalah orangnya, sehingga semua kebijaksanaan terdahulu harus dibatalkan seluruhnya! ( Majas Sinisme )

Definisi, Pengertian & Contoh Majas SarkasmeMajas ini lebih kasar dari ironi dan sinisme. Majas sarkasmemengandung kepahitan dan celaan yang getir. Contoh Majas Sarkasme :a. Mulut harimau kau!b. Lihat sang Raksasa itu! (maksudnya si Cebol) ( Majas Sarkasme )

Definisi, Pengertian & Contoh Majas SinekdokeSemacam bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totem pro parte). Contoh Majas Sinekdoke :a. Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp 1.000,00 ( Majas Sinekdoke pars pro toto ).b. Pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Malaysia berakhir dengan kemenangan Indonesia ( Majas Sinekdoke totem pro parte ).

Definisi, Pengertian & Contoh Majas HiperbolaMajas yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal.Contoh Majas Hiperbola :a. Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir meledak kepalaku. ( Majas Hiperbola )

Definisi, Pengertian & Contoh Majas EufimismeMajas yang menyatakan sesuatu dengan ungkapan yang lebih halus. Contoh Majas Eufimisme :a. Untuk menjaga kesetabilan ekonomi, pemerintah menetapkan kebijakan penyesuaian harga BBM. (kenaikan harga).b. Untuk mengatasi masalah keuangan, perusahaan itu merumahkan sebagian karyawannya. (mem-PHK). ( Majas Eufimisme )

Definisi, Pengertian & Contoh Majas LitotesMajas yang menyatakan sesuatu lebih rendah dengan keadaan sebenarnya.Contoh Majas Litotes :Apalah artinya saya ini, sedikit yang bisa saya sumbangkan bagi generasi bangsaku. ( Majas Litotes )

Definisi, Pengertian & Contoh Majas RetorisMajas ini berupa pertanyaan yang tidak menuntut suatu jawaban.Contoh Majas Retoris :

Page 38: pengertian puisi

Bukankah kita ini bangsa yang beragam adat, suku, dan budaya, mengapa hendak diseragamkan? ( Majas Retoris )

Page 39: pengertian puisi

CIRI-CIRI PUISI KONTEMPORER

Puisi Kontemporer adalah bentuk puisi yang berusaha lari dari ikatan konvensional puisi iti sendiri. Misalnya saja Sutardji mulai tidak mempercayai Kekuatan kata tetapi dia mulai berpaling pada Eksistensi bunyi dan kekuatannya. Danarto justru memulai dengan kekuatan garis dalam menciptakan puisi.

Puisi kontemporer memang cenderung berbentuk aneh dan ganjil. Di samping Sutardji dan Danarto, juga Sapardi Djoko Damono, penyair lain mencanangkan bentuk puisi ganjil adalah : Ibrahim Sattah, Hamid Jabar, Husni Jamaluddin, Noorca Marendra, dan sebagainya.

Lebih jauh boleh dikatakan bahwa puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa,memakai kata-kata makian kasar,ejekan,dan lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambing intuisi,gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting lagi.

Ciri-ciri Puisi Kontemporer1. Menolak kata sebagai media ekspresinya2. Bertumpu pada simbol-simbol nonkata

3. menampilkan kata sedikit mungkin

4. Bebas memasukkan unsur bahasa asing atau daerah

5. Memakai kata-kata supra/irasional, kata-kata yang dijungkirbalikkan

6. Menggarap tipografi secara cermat

7. Berpijak pada bahasa inkonvensional

Contoh Puisi Kontemporer dan Maknanya

SOLITUDEyang paling mawaryang paling duriyang paling sayapyang paling bumiyang paling pisauyang paling risauyang paling nancapyang paling dekapsamping yang palingKau ! ( 1981:37 )

“ yang paling mawar “, artinya yang paling mempunyai sifat-sifat seperti mawar, yaitu biasanya

Page 40: pengertian puisi

warnanya merah cemerlang, menarik, indah dan harum . Jadi kesunyian ( solitude ) itu mempunyai sifat yang paling menarik , indah, serta harum . “yang paling duri” artinya paling menusuk, menyakitkan, menghalangi, seperti duri. ”yang paling dekap” ialah yang paling mesra seperti orang mendekap. Begitulah kesunyian itu. Dan di samping sifat yang paling itu adalah “Kau“ yaitu Tuhan . Jadi, bila orang dalam keadaan yang paling itu, orang akan teringat atau melihat “ Tuhan “ .

Page 41: pengertian puisi

PUISI KARYA SITOR SITUMORANG “MALAM LEBARAN “

PuisiMalam LebaranBulan di atas kuburanKarya : Sitor Situmorang

Puisi “Malam Lebaran” yang merupakan salah satu karya Sitor Situmorang tersebut sangat singkat. Puisi tersebut hanya 1 baris, yaitu “Bulan di atas kuburan”. Makna puisi tersebut banyak diperdebatkan. Mungkin kita akan terjebak dan terlalu mudah dalam menyikapi puisi tersebut dengan mengartikan makna puisi secara sempit dengan alasan terlalu pendeknya puisi tersebut. Tetapi apabila dikaitkan dengan logika umum, apa yang diungkapkan dalam puisi tersebut adalah kemustahilan dan tidak masuk akal. Pada malam lebaran yaitu tanggal 1 Syawal tidak mungkin bulan terlihat, apalagi di atas kuburan. Namun, kita tidak bisa hanya memaknai puisi tersebut secara harfiah. Ada makna yang mengandung nilai-nilai kehidupan yang hendak disampaikan sang penyair melalui puisinya. Dengan alasan itu, beberapa orang ada yang menganggap Sitor tidak memahami mengenai kenampakan bulan sesuai penanggalan Islam. Meskipun puisi adalah dunia imajinasi, tetapi logika dalam puisi juga tetap diperhatikan. Kenyataannya adalah bulan tidak muncul pada malam lebaran seperti apa yang disampaikan dalam puisi tersebut. Jelas bahwa puisi tersebut tidak sesuai dengan logika.Latar belakang dibuatnya puisi ini adalah ketika suatu malam Sitor hendak berkunjung ke rumah Pramoedya Ananta Toer dan tersesat. Pada saat tersesat itu, Sitor melihat tembok putih. Ia penasaran apa yang ada di balik tembok itu dan ternyata kuburan. Dari peristiwa ini didapatkan “Malam Lebaran” dan “kuburan”. Sitor memiliki kepiawaian dalam membangun perumpamaan. Terpikir olehnya mengenai sesuatu yang sederhana ini pasti dapat dijadikan makna lain yang menakjubkan. Maka, untuk memberi kesan yang lebih dalam, Sitor menemukan perumpamaan lain yang cocok untuk puisinya, yaitu kata “bulan”. Maka terciptalah sebuah puisi pendek “Bulan di atas kuburan”. Puisi singkat namun kaya imajinasi dan makna. Lebaran adalah hari kemenangan bagi umat islam. Namun, ada pula beberapa orang yang merasa lebaran adalah hari kekalahan karena tidak berhasil meningkatkan kualitas iman dan kepribadiannya menjadi lebih baik. Dan juga bagi orang tua yang merasakan kekalahan karena tidak dapat membelikan baju bagi anaknya. Hari kemenangan ini telah menjadi beban. Pengeluaran besar-besaran terjadi. Apalagi ketika hari kemenangan tiba justru menjadikan masyarakat panik karena kenaikan harga-harga barang dan penambahan saldo utang. Lebaran dimaknai banyak orang sebagai hari penuh kebahagiaan setelah melewati satu bulan berpuasa. Banyak orang terlena dengan kemeriahan yang ramai menyambut lebaran. Orang-orang dari berbagai kalangan baik kaya maupun miskin, tua maupun muda, dan orang-orang yang bukan Islam pun hampir semua merayakan hari yang besar ini. Kata “bulan” yang dipilih Sitor sangat tepat untuk menggambarkan kebahagiaan dan kemeriahan hari lebaran. Namun, karena begitu terlenanya dengan kemeriahan dan kebahagiaan ramadhan, orang-orang lupa penderitaan hidup lain. Tidak sedikit orang-orang di dekat kita yang terpaksa berpuasa dan kelaparan pada saat hari kemenangan itu. Banyak pula yang bersedih karena tidak dapat mudik dan berkumpul bersama merasakan suasana kebahagiaan hari lebaran di kampung halamannya. Mereka diharuskan menerima keadaan dan meniadakan momentum lebaran dalam hidupnya. Mereka hanya bisa mendengarkan suara takbir yang menggema dari berbagai tempat. Situasi ini tepat diwakilkan

Page 42: pengertian puisi

dengan kata “kuburan”. Maka sepantasnya, lebaran juga perlu dijadikan kesempatan untuk menjalin silaturahmi dengan sesama. Kita dapat saling berbagi kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Seperti yang diajarkan dalam agama, di balik kekayaan dan penghasilan yang kita miliki ada sebagian dari harta tersebut yang menjadi hak orang-orang yang kurang mampu. Seperti dengan membayar zakat, lebaran merupakan kesempatan kita untuk memenuhi hak kaum kurang mampu tersebut. Menjelang hari raya besar itu, orang-orang cenderung lebih mengurusi kebendaan. Pusat-pusat perbelanjaan menjadi ramai dan sesak. Tidak lagi merenungi apa yang dimaknai dengan adanya hari lebaran. Orang-orang justru pergi ke sana ke mari dengan baju baru serta perhiasan mewah yang mungkin akan mengundang niat buruk dari orang lain yang melihatnya. di samping itu, puisi tersebut dapat juga diartikan berbeda. Secara singkat, malam dan kuburan dianggap memiliki arti yang sama yaitu gelap, hitam dan kotor. Sedangkan bulan dan lebaran berarti terang, putih dan bersih. Maka dapat dimaknai: terang diatas gelap.Meskipun puisi “Malam Lebaran” terlihat pendek, namun ternyata puisi tersebut memiliki pesan yang bermakna bagi kita. di balik kemeriahan malam lebaran banyak sekali yang kurang kita perhatikan. Kita tentu saja merasa bahagia dengan perayaan hari Idul Fitri. Kita berusaha menjadikan hari itu spesial. Tetapi kita tidak boleh terlalu berlebihan dalam melakukan pengeluaran. Lihat dulu apakah kita memang membutuhkan barang itu dan apakah kita memliki kelonggaran uang untuk membeli barang itu. tidak perlu baju yang baru dan perhiasan mahal, baju lama pun tidak masalah. karena yang terpenting adalah hati dan perbuatan kita, bukan hanya penampilan. jangan sampai lebaran yang merupakan hari kemenangan menjadi hari yang merugikan kita. Perhatikan pula orang-orang di sekitar kita. Kita perlu berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan kita sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. dengan begitu, kebahagiaan lebaran bukan hanya dinikmati sebagian orang saja, tetapi semua orang berkesempatan merayakan hari yang besar itu.

Page 43: pengertian puisi

TUGAS BAHASA INDONESIA

NAMA: NI MADE YUNITA DEWI

NO : 43

KELAS: XII IPA 3

SMA DWIJENDRA DENPASAR

Tahun Ajaran 2013/ 2014